8
BAB 2 LANDAS AN TEORI
2.1
Teori - teori Umum 2.1.1
Sistem Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan (M cleod, 1998, p11)
Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu : tujuan, masukan, proses, keluaran, batas, mekanisme pengendalian dan umpan balik serta lingkungan. Berikut penjelasan mengenai elemenelemen yang membentuk sebuah sistem :
1. Tujuan
Setiap sistem memiliki tujuan (Goal), entah hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem dengan sistem yang lain berbeda.
9
2. M asukan
M asukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses. M asukan dapat berupa hal-hal yang berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah informasi (misalnya permintaan jasa pelanggan).
3. Proses
Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan lebih bernilai, misalnya berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa pembuangan atau limbah. Pada pabrik kimia, proses dapat berupa bahan mentah. Pada rumah sakit, proses dapat berupa aktivitas pembedahan pasien.
4. Keluaran
Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.
10
5. Batas
Yang disebut batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah di luar sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem. Sebagai contoh, tim sepakbola mempunyai aturan permainan dan keterbatasan kemampuan pemain. Pertumbuhan sebuah toko kelontong dipengaruhi oleh
pembelian
pelanggan,
gerakan
pesaing dan
keterbatasan dana dari bank. Tentu saja batas sebuah sistem dapat dikurangi atau dimodifikasi sehingga akan mengubah perilaku sistem. Sebagai contoh, dengan menjual saham ke publik, sebuah perusahaan dapat mengurangi keterbasatan dana.
6. M ekanisme Pengendalian dan Umpan Balik
M ekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan.
7. Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem. Lingkungan bisa berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau menguntungkan sistem itu sendiri. Lingkungan yang
11
merugikan tentu saja harus ditahan dan dikendalikan supaya tidak mengganggu
kelangsungan
operasi
sistem,
sedangkan
yang
menguntungkan tetap harus terus dijaga, karena akan memacu terhadap kelangsungan hidup sistem.
2.1.2
Data Beberapa definisi data menurut para ahli adalah fakta-fakta yang dikumpulkan, disimpan, dan diproses oleh sistem informasi (Romney dan Steinbart 2003, p19). Data adalah koleksi terstruktur dari kumpulan fakta yang menjembatani antara komponen mesin yang terdiri dari hardware dan software dan komponen manusia yang terdiri dari prosedur dan pengguna.(Connolly dan Begg, 2009 ,p70). Data merupakan kumpulan fakta yang mewakili suatu kejadian dalam organisasi sebelum ditransformasikan menjadi sebuah bentuk yang dapat dimengerti dan digunakan oleh pengguna (Laudon, 2000, p8) Data diorganisasikan dalam suatu hirarki : 1. Elemen Data Elemen data adalah unit terkecil yang bermakna dari suatu data. Elemen data dapat juga disebut sebagai field, kolom, item, dan atribut.
12
2. Rekaman Rekaman adalah gabungan sejumlah elemen data yang saling terkait. Rekaman dapat juga disebut sebagai tuple atau baris.
3. Berkas Berkas adalah himpunan dari seluruh rekaman yang memiliki tipe yang sama. Berkas dapat dikatakan sebagai kumpulan rekaman data yang saling berkaitan dengan suatu subjek. Berkas mewakili komponen yang disebut tabel atau relasi dalam sistem basis data relasional.
2.1.3
Informasi M enurut M cLeod(2001, p15) Informasi adalah data yang telah diproses atau data yang memiliki arti. Sebagai contoh data dapat berupa jumlah penerbangan setiap pilot. Saat data ini diproses, dapat berupa informasi. Jika jumlah penerbangan setiap pilot dikalikan upah per penerbangan, akan menghasilkan pendapatan kotor pilot. Jika angka – angka kotor tiap pilot dijumlahkan, hasil penjumlahan tersebut adalah total biaya gaji pilot bagi perusahaan. Jumlah biaya gaji dapat menjadi informasi bagi pemilik perusahaan.
13
2.1.4
Database Database adalah kumpulan data yang terhubung secara logical, dan deskripsi data ini di rancang untuk memenuhi kebutuhan dari sebuah organisasi(Connolly dan Begg, 2002, p14) Database
adalah
kumpulan
data
yang
secara
khusus
menggambarkan aktifitas dari satu atau banyak organisasi yang berhubungan (Ramakhrishnan dan Gehrke, 2003, p4) Database, yang merupakan kumpulan dari data persisten yang digunakan oleh aplikasi sistem di berbagai enterprise (Date, 2000, p10), harus mempertimbangkan masalah security terlebih lagi mengenai sistem database itu sendiri, misalnya apakah sistem berbasis database yang kita bangun memiliki konsep kepemilikan data (data ownership) agar data yang didalamnya aman. Basis data dibatasi kedalam batasan – batasan sebagai berikut (Elmasri dan Navathe, 2000, p4) : 1. Basis data merupakan penyajian suatu aspek dari dunia nyata 2. Basis data merupakan kumpulan data yang terhubung secara logis yang memilki beberapa arti. Sehingga data yang terkumpul secara acak dan tidak mempunyai arti tidak dapat disebut basis data. 3. Basis data dirancang, dibangun, dan data dikumpulkan untuk satu tujuan. Basis data dapat digunakan oleh beberapa pemakai dengan beberapa aplikasi yang sesuai dengan kepentingan pemakai.
14
2.1.5
Database Managemenet System (DBMS ) DBM S adalah Software system yang memungkinkan user untuk mendefinisikan, membuat, memelihara, dan mengontrol akses ke basis data (Connolly dan Begg, 2002, p16) DBM S adalah Software yang di desain untuk mendukung, memelihara,
dan
memanfaatkan
kumpulan
data
yang
besar.
(Ramakrishnan dan Gehrke, 2003, p4) DBM S menyediakan fasilitas sebagai berikut (Connolly dan Begg, 2002, p16) : 1. M engizinkan user untuk mendefinisikan database, umumnya melalui sebuah Data Definition Language (DDL). DDL ini mengizinkan user untuk mendefinisikan tipe data, struktur, dan constraint dari data untuk disimpan dalam basis data. Constraint adalah pengaturan konsistensi nilai pada basis data yang tidak dapat dilanggar.
2. M engizinkan user untuk menambah, mengubah, menghapus, dan mengambil data dari basis data, umumnya melalui
Data
Manipulation Language (DM L).
3. M enyediakan kontrol akses ke dalam database. DBM S menyediakan : a . Sistem Keamanan (Security System), mencegah user yang tidak mempunyai wewenang untuk mengakses basis data. b. Sistem Integritas (Integrity System), memelihara konsistensi data yang tersimpan.
15
c. Sistem Kontrol (Concurency Control System), mengizinkan pembagian akses ke dalam basis data. d. Sistem
Kontrol
memperbaiki atau
Perbaikan
(Recovery
mengembalikan
basis
Control
System),
data ke kondisi
sebelumnya jika terjadi kerusakan pada perangkat keras dan perangkat lunak. e. Katalog yang dapat diakses ke user, katalog yang berisi deskripsi data yang ada dalam basis data.
2.1.5.1 Komponen Lingkungan DBMS DBM S mempunyai lima komponen penting, yaitu (Connolly dan Begg, 2002,p18) : 1.
Hardware DBM S dan aplikasinya memerlukan hardware untuk dapat
beroperasi. Hardware tersebut dapat
berupa
komputer pribadi, mainframe, hingga jaringan komputer. Hardware yang digunakan bergantung pada kebutuhan DBM S dan organisasi tersebut. 2.
Software Komponen software terdiri dari software DBM S itu sendiri dan program aplikasi, bersama dengan sistem operasi, termasuk software jaringan jika DBM S tersebut digunakan dalam suatu jaringan.
16
3.
Data Data adalah komponen paling penting dalam lingkungan DBM S. Data berperan sebagai jembatan antara komponen mesin dan komponen manusia.
4.
Prosedur Prosedur berisi instruksi dan aturan yang mengatur rancangan dan kegunaan dari basis data. Prosedur tersebut biasanya mengandung instruksi-instruksi sebagai berikut : a.
M asuk ke dalam basis data
b.
M enggunakan fasilitas atau program aplikasi dari basis data
c.
M enjalankan dan memberhentikan basis data
d.
M embuat salinan basis data
e.
M enagani kerusakan hardware atau software
f.
M engubah
kembali basis
struktur data,
tabel,
mengorganisasikan
meningkatkan
performa,
atau
mengarsipkan data ke penyimpanan sekunder. 5.
M anusia M anusia merupakan komponen terakhir yang terlibat langsung
dengan
sistem.
Contohnya
:
Database
Administrator (DBA), Database Designer, Application Developer, dan End User.
17
2.1.5.2 Fungsi DBMS DBM S menyediakan data definition language untuk menspesifikasi skema basis data dan data manipulation language untuk mengekspresikan basis data query dan update.
Dalam
penerapannya, kedua hal itu tidak terpisahkan, melainkan mereka merupakan bagian
dari single database language seperti
penggunaan secara luas dari SQL Language. (Silberschatz, Korth, dan Sudarshan, 2002, p15) A. Data Definition Language (DDL) DDL adalah bahasa yang memungkinkan seorang DBA (Database Administrator) atau pengguna menggambarkan dan memberi nama pada entity, attribute dan relationship yang dibutuhkan untuk suatu aplikasi, bersamaan dengan beberapa integritas yang terasosiasi dan batasan keamanan. (Connolly dan Begg, 2002, p40). DBA adalah seorang yang memiliki kontrol terpusat pada satu sistem. Fungsi dari seorang DBA adalah menciptakan skema basis data asli dengan cara mengeksekusi satu set dari data definition statement di DDL, melakukan perubahan untuk skema dan organisasi fisikal untuk menunjukkan organisasi
perubahan
atau
yang dibutuhkan
merubah
fisikal
oleh
organisasi
suatu untuk
18
meningkatkan performa,
memberikan
hak
akses pada
autorisasi yang berbeda sehingga DBA dapat mengatur berbagai macam user yang dapat mengakses basis data, memelihara basis data secara berkala. (Silberschatz, Korth, dan Sudarshan, 2002, p15).
B. Data Manipulation Language (DML) DM L
adalah
sebuah
bahasa
yang
menyediakan
sekumpulan operasi untuk medukung operasi manipulasi data dalam basis data (Connolly dan Begg, 2002, p41). DM L adalah
sebuah
pengguna untuk
bahasa yang memungkinkan
mengakses atau memanipulasi data agar
model data terorganisasi dengan baik(Silberschatz,Korth dan Sudarshan,2002,p12). Operasi manipulasi data biasanya meliputi (Connolly dan Begg,2002,p41): 1.
Penambahan data baru kedalam basis data
2.
M odifikasi data yang tesimpan dalam basis data
3.
Penerimaan data yang berada dalam basis data
4.
Penghapusan data dari basis data
DM L
terdiri
dari
Begg,2002,p41)
dua
tipe,
yaitu(Connolly
dan
19
1.
Procedural
DM L,
memberikan
yaitu
fasilitas
memberitahukan
kepada
sebuah kepada sistem,
bahasa
yang
user
untuk
data
apa
yang
diperlukan dan bagaimana seharusnya data tersebut diambil. 2.
Non-procedural DM L, yaitu sebuah bahasa yang memberikan fasilitas kepada user untuk menyatakan data apa yang diperlukan daripada tentang bagaimana data tersebut diambil.
2.1.6 Normalisasi Normalisasi adalah sebuah teknik untuk mendesign data model yang memenuhi kriteria sebagai berikut(Whitten,Bentley,dan Dittman, 2004, p558) : 1. Data M odel yang simpel,
sebuah data atribut yang menjelaskan
sebuah entitas hanya boleh menjelaskan entitas tersebut. 2. Data M odel yang essentiali non redundan, setiap data atribut yang bukan foreign key menjelaskan suatu entitas. 3. Data M odel harus fleksibel dan mampu beradaptasi dengan kebutuhan baru yang akan muncul.
20
Normalisasi adalah teknik yang digunakan untuk menghasilkan relasi – relasi dengan sifat – sifat yang diinginkan, dengan memberi kebutuhan data dari sebuah organisasi. Teknik normalisasi meliputi beberapa peraturan yang bisa di tes satu persatu sehingga basis data dapat dinormalisasi hingga batas manapun(Connolly dan Begg, 2002, p376). Tujuan dari normalisasi adalah sebagai berikut : 1. M engoptimalisasi redundansi(pengulangan data yang tidak perlu). Redudansi
tidak
dapat
dihilangkan
melainkan
hanya
dapat
dioptimalisasi. Redudansi sangat terlihat jelas pengaruhnya pada data yang sangat banyak karena dapat mempengaruhi penggunaan harddisk. 2. M enghilangkan anomali (ketidak konsistenan). Ketidak konsistenan terjadi apabila terdapat perubahan pada isi salah satu record yang mempengaruhi record lain yang berelasi dengan record yang diubah. 3. M enghilangkan kumpulan relasi dari insert, update dan delete dependency yang tidak diharapakan 4. M engurangi
kebutuhan
restrukturisasi
kumpulan
relasi
dan
meningkatkan life span dan program aplikasi 5. M embuat model relasional lebih informatif.
Tahapan normalisasi terdiri dari : 1. Normalisasi tahap pertama (1NF) Aturan bentuk normalisasi tahap pertama (1NF) adalah sebuah relasi dimana tiap baris dan kolom hanya berisi satu nilai (conolly dan
21
begg,2005,p403).
Bentuk normal pertama dapat tercapai bila tiap
nilai atributnya tunggal. Kondisi ini diperoleh dengan melakukan eliminasi terhadap data ganda(repeating groups). Karena pada kondisi pertama masi ada kemungkinan adanya data yang berulang.
2. Normalisasi tahap kedua (2NF) Aturan Bentuk normalisasi tahap kedua (2NF) adalah sebuah relasi dalam bentuk normal pertama dan setiap atribut bukan primary key yang bergantung secara fungsional kepada primary key (Connolly dan Begg 2005,p407). Setiap atribut non-primary key bersifat Full Function Depedency pada primary key relasi tersebut. Full functional dependency adalah mengindikasikan bahwa jika A dan B adalah atribut dari sebuah relasi, B adalah full functional dependent dari A jika B adalah functionally dependent dari A tapi bukan merupakan bagian dari a. Dalam tahap kedua ini, atribut yang tergantung pada sebagian dari suatu composite key sebuah tabel dipindahkan ke sebuah tabel yang terpisah (Conolly,2005,p395)
3. Normalisasi tahap ketiga (3NF) Aturan bentuk normal ketiga (3NF) adalah sebuah relasi dalam bentuk normal pertama dan kedua dimana tidak terdapat atribut nonprimary key yang bersifat transitively dependent dari primary key-nya menurut (Connolly dan Begg, 2002, p508). Transitive dependency adalah sebuah kondisi A, B, dan C merupakan atribut-atribut dari
22
sebuah relasi seperti jika A->B dan B->C, maka C adalah transitively dependent dari A melalui atau bia B(menyatakan bahwa A bukan functional dependent pada B atau C). Pada bentuk normal ketiga, sebuah relasi pada bentuk normal pertama dan kedua dan dimana tidak ada atribut non-primary key secara transitif bergantung (transitively dependent) pada primary key.
2.1.7 Database Aplication Lifecycle Sistem basis data merupakan komponen dasar dari suatu organisasi besar dengan sistem informasi yang luas. Hal penting dalam database application lifecycle adalah
bahwa tingkatannya tidak
sepenuhnya berurutan, tetapi ada beberapa tingkatan yang berulang dengan alur balik. Karena proses yang terjadi harus mengecek ulang pada proses sebelumnya jika hasil tidak optimal. Database Application Lifecycle merupakan tahapan dalam merancang suatu sistem basis data. Database Application Lifecycle digambarkan seperti bagan berikut :
23
Gambar 2.1 Gambar Database Application Lifecycle
A.
Database Planning Pengelolaan aktivitas yang mengizinkan tahapan-tahapan dari sistem pengembangan siklus kehidupan basis data
agar bisa
24
direalisasikan seefisien dan seefektif mungkin. Database planning harus terintegrasi dengan seluruh strategis Sistem Informasi dari sebuah organisasi. Terdapat tiga masalah utama yang menyangkut perumusan sebuah strategi sistem Informasi, yaitu: 1. M engidentifikasi rencana dan tujuan perusahan kemudian menentukan kebutuhan sistem informasi. 2. M engevaluasi sistem informasi yang ada sekarang untuk menentukan kekuatan dan kelemahannya. 3. M enaksir dari kesempatan Teknologi Informasi yang mungkin menghasilkan kekuatan yang kompetitif
B.
System Definition M enggambarkan ruang lingkup batasan dari suatu sistem basis data dan pandangan utama pengguna. M engidentifikasi pandangan
pengguna adalah
suatu
aspek penting dalam
mengembangkan suatu sistem basis data karena hal ini sangat membantu dalam memastikan bahwa tidak ada pengguna utama dari basis data yang terlupakan ketika mengembangkan kebutuhan untuk sistem basis data yang baru. Suatu pandangan pengguna menentukan apa yang dibutuhkan suatu sistem basis data tentang data yang harus di adakan dan transaksi yang di tampilkan pada data (dengan kata lain, apa yg akan dilakukan pengguna dengan data). (Connolly dan Begg, 2009, p316)
25
C.
Requirement Collections and Analysis Proses mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang bagian-bagian dari organisasi yang mendukung suatu sistem basis data.
Dan
menggunakan
informasi
tersebut
untuk
mengidentifikasi kebutuhan pada sistem baru. Terdapat beberapa macam teknik yang diggunakan untuk mengumpulkan informasi tersebut, yaitu Fact finding technique. Seorang pengembang basis data biasanya menggunakan beberapa fact finding technique pada satu database project. Terdapat lima fact finding techniques yang sering digunakan, yaitu :
1. M emeriksa Dokumentasi Teknik ini sangat berguna ketika ingin mencoba untuk
mendapatkan
pandangan
sebagai
bagaimana
kebutuhan yang muncul dalam suatu database. Dengan menggunakan dokumentasi dapat menyediakan informasi pada suatu bagian perusahaan yang berhubungan dengan permasalahan di perusahaan tersebut. 2. Wawancara Teknik wawancara dapat mengumpulkan informasi dari tiap individu secara langsung. Terdapat beberapa objektif
untuk
menggunakan
teknik
ini,
seperti
26
menemukan
fakta-fakta,
membangkitkan
mencocokkan
semangat,
melibatkan
fakta-fakta, end
user,
mengidentifikasi kebutuhan, dan mengumpulkan ide dan opini, melibatkan user. Terdapat dua macam tipe wawancara, yaitu unstructured interview dan structured interview. 3. Observasi Observasi merupakan satu dari teknik fact finding yang paling efektif untuk memahami sebuah sistem. Dengan
teknik
ini,
sangat
memungkinkan
untuk
berpartisipasi di dalam sistem maupun melihat performa aktifitas seseorang dalam mempelajari sistem. Untuk memastikan keberhasilan teknik ini, sangat penting untuk mengetahui sebanyak mungkin tentang individu-individu dan aktifitas yang ingin diketahui. 4. Penelitian Teknik ini menggunakan buku, jurnal, internet sebegai sumber untuk menemukan teori-teori yang dapat membantu dalam menyelesaikan suatu masalah. 5. Kuesioner
27
Teknik ini mengumpulkan fakta-fakta dari banyak orang selama mengelola beberapa control melalui respon mereka. Keuntungan menggunakan teknik ini adalah responden dapat menyelesaikan dan mengembalikan kuesioner
dengan
mudah,
tidak
mahal
untuk
mengumpulkan data dari banyak orang, respon dapat ditabulasi dan di analisis secara cepat. Kekurangan menggunakan teknik ini adalah kuesioner mungkin dikembalikan dengan kondisi tidak semua pertanyaan sudah dijawab.
D. Database Design 1. Perancangan Basis Data Konseptual Proses konstruksi model informasi dengan menggunakan data yang digunakan di perusahaan sumber secara independen. Tahap ini merupakan fase pertama yang melibatkan penciptaan model data konseptual dari perusahaan, dengan model data yang
dibuat
dari
dokumentasi
user.(Connolly dan Begg, 2005,p439)
spesifikasi
keinginan
28
2. Perancangan Basis Data Logikal Proses konstruksi model informasi dengan data yang digunakan pada perusahaan berdasarkan model data spesifik, tapi tidak tergantung kebutuhan DBM S dan pertimbangan fisikal. Tahapan ini memetakan model konseptual ke model logical yang terpengaruh oleh model data target database. M odel data logical menjadi sumber informasi untuk model fisikal.(Connolly dan Begg, 2005,p439)
3. Perancangan Basis Data Fisikal Proses memproduksi deskripsi implementasi basis data pada secondary storage, menjelaskan relasi dasar , organisasi file, rancangan index agar acces data menjadi efisien , semua yang berhubungan dengan kendala integrity, dan mekanisme keamanan. (Connolly dan Begg, 2005,p439)
E. Prototyping Prototyping merupakan salah satu metode pengembangan perangat lunak yang banyak digunakan. Dengan metode prototyping ini pengembang dan pelanggan dapat saling berinteraksi selama proses pembuatan sistem. M embangun suatu model kerja dari aplikasi basis data (Connolly,2002,p291).
29
F. Implementasi Implementasi merupakan realisasi secara fisik dari basis data dan desain aplikasi (Connolly,2002, p292).
G. Konversi Data dan Loading Pemindahan data yang ada dalam basis data yang baru dan mengubah aplikasi yang sedang berjalan
agar
dapat
digunakan
dalam basis data yang baru (Connolly, 2002,p293).
H. Testing Testing adalah suatu proses melaksanakan progaram aplikasi dengan tujuan menemukan
kesalahan (Connoly, 2002, p293).
I. Operational dan Maintenance Suatu proses untuk memonitor dan merawat sistem aplikasi setelah instalasi. Dalam langkah-langkah yang sebelumnya, aplikasi basis data telah secara penuh diterapkan dan diuji. Sistem sekarang pindah kesuatu langkah pemeliharaan yang melibatkan aktifitas yang berikut(Connolly,2002,p293): a. Monitoring performance dari sistem. Jika performa jatuh dibawah suatu tingkatan yang bisa diterima penyetelan atau reorganisasi basis data mungkin diperlukan.
30
b. Maintaining dan meningkatkan mutu aplikasi basis data (ketika diperlukan).
2.1.8 Entity – Relationship Modeling ER Modeling adalah pendekatan dari atas ke bawah pada perancangan database yang dimulai dengan mengidentifikasi data penting disebut entities dan relationship diantara data yang harus ditampilkan pada model. Kemudian ditambahkan beberapa detail – detail seperti informasi yang diinginkan untuk menjaga entities dan relationship disebut attributes dan beberapa constraints pada tiap entities, relationship, dan attributes. ER modeling merupakan teknik penting untuk beberapa perancang basis data untuk menguasai dan membentuk dasar dari metode – metode dalam perancangan basis data.
A. Entity Types Entity type adalah kumpulan objek dengan properties yang sama, yang mana diidentifikasi sebagai enterprise yang memilki keberadaan yang bebas. Contoh entity dapat dilihat pada contoh gambar bahwa masing – masing entity type ditampilkan dengan bentuk persegi dengan nama dari entity, yang normalnya berupa kata benda singular. Pada UM L, huruf pertama pada tiap kata pada nama entity adalah huruf besar(contoh Staff dan PropertyFor Rent)
31 Entity name
Staff
Branch
Gambar 2.2 Diagram tampilan dari entity type Staff dan Branch
B. Relationship Types Relationship type adalah suatu penghubung anatara satu atau lebih entity type yang berhubungan. M asing – masing relationship type diberikan nama yang menggambarkan fungsinya.
Relationship Name
Staff
Has
Branch
Gambar 2.3 Diagram tampilan dari Relationship type Staff dan Branch
Relationship hanya diberikan pada satu arah, yang normalnya memiliki arti bahawa nama dari hubungannya tersebut hanya mungkin terjadi pada satu arah. Jadi ketika suatu nama relationship telah dipilih,
32
simbol panahnya diletakkan disebelah nama mengindikasikan arah yang tepat bagi pembaca untuk mengartikan hubungan nama tersebut.
C. Attributes Attribute adalah properti yang dimiliki atau pada suatu relationship type. Sebagai contoh terdapat entity Staff yang digambarkan dengan attributes StaffNo, name, position dan salary. Suatu Attribute meiliki nilai yang menggambarkan suatu peristiwa entity dan menggambarkan bagian utama dari penyimpanan data pada basis data. 1. Simple attribute Atribute yang terdiri dari satu komponen tunggal dengan keberadaan yang independen dan tidak dpat dibagi menjadi bagian yang lebih kecil lagi. Dikenal juga dengan nama atomic attribute (Connolly,2005,p339) 2. Composite attribute Atribute yang terdiri dari beberapa komponen, dimana masing masing komponan memilki keberadaan yang independen. M isalkan atribute
address
dapat
(Connolly,2005,p339) 3. Single-valued attribute
terdiri
dari
stree,
city,
postcode
33
Attribute yang mempunyai nilai tunggal untuk setiap kejadian. M isalnya entitas branch memiliki satu nilai untuk atribut branchno pada setiap kejadian (Connolly,2005,p339) 4. Multi valued attribute Atribute yang mempunyai beberapa nilai untuk setiap kejadian. M isal entitas branch memilki beberapa nilai untuk atribut telno pada setiap kejadian (Connolly,2005,p340) 5. Derived atribut Atribut yang mana nilainya berdasarkan pada nilai dari atribut lain, disebut derived attribute. Biasanya, atribut ini tidak mewakili konseptual dari data model. Bagaimana pun juga, tekadang nilai dari suatu atribut atau atribut-atribut dimana derived atribut berbasis mungkin dihapus atau dimodifiksi. Dalam kasus ini, suatu derived attribute harus
muncul dalam model data, untuk
menghindari kemungkinan kehilangan data. Bagaimanapun, jika suatu dimunculkan di model data, kita harus mengindikasikan bahwa itu adalah turunan. Representasi derived attributes akan dipertimbangkan
selama
perancangan
basis
data
fisikal.
Berdasarkan bagaimana sebuah atribut digunakan, nilai baru untuk sebuah derived attribute mungkin dikalkulasi setiap kali di akses atau saat nilai tersebut diturunkan dari perubahan yang terjadi (Connolly,2005,p340)
34
6. M enentukan atribut kandidat, primary, dan alternative Tahap ini berpusat pada mengidentifikasi candidate keys untuk sebuah entitas dan memilih satu untuk menjadi primary key. Sebuah candidate key adalah kumpulan paling kecil dari atribut sebuah entitas yang secara unik mengidentifikasi setiap kejadian dalam entitas tersebut. Kita mungkin mengidentifikasi lebih dari satu candidate key, dan kita harus memilih satu untuk menjadi primary key, sedangkan sisa candidate keys disebut alternate key. Nama orang biasanya tidak bagus menjadi candidate keys. Karena ada kemungkinan dua orang atau lebih memiliki nama yang sama, sedangkan alternate keys harus menggambarkan keunikan. Untuk memilih sebuah primary key dari candidate keys yang ada, pertimbangan memilih adalah : a. Candidate key dengan kumpulan atribut paling kecil b.
Candidate key yang paling sedikit memiliki perubahan nilai
c.
Candidate key dengan jumlah karakter yang paling sedikit
d.
Candidate key dengan nilai maksimum paling kecil
e.
Candidate key yang paling mudah digunakan dari sudut pandang user
Dalam proses identifikasi primary keys, harus ditulis apakah entitas kuat atau lemah. Jika kita memberikan sebuah primary key ke sebuah entitas, maka entitas tersebut adalah entitas kuat. Sebaliknya, jika kita tidak bisa mengidentifikasi sebuah primary key untuk sebuah entitas, maka entitas tersebut adalah entitas kuat.
35
Primary key dari entitas lemah hanya bisa diidentifikasi saat kita memetakan entitas kemah dan relationship-nya.
2.1.9 Document flowchart (Bagan Aliran Diokumen) M enurut M ulyadi (2001, p60), dokumen flowchart digunakan untuk menggambarkan aliran dokumen pada sistem teretentu. Symbol – symbol yang digunakan pada flowchart : Simbol
Nama Dokumen
Keterangan M enggambarkan semua jenis dokumen, formulir yang digunakan untuk merekam data terjadinya suatu transaksi
Dokumen dan
M enggambarkan dokumen asli
tembusannya
dan tembusannya. Nomor lembar dokumen dicantumkan di sudut kanan atas.
Berbagai
M enggambarkan berbagai jenis
dokumen
dokumen yang digabungkan bersama dalam satu paket
36
Catatan
M enggambarkan catatan akuntansi yang digunakan untuk mancatat data yang direkam sebelumnya didalam dokumen atau formulir. Catatan yang digambarkan dengan simbol ini adalah jurnal, buku pembantu, dan buku besar.
Penghubung
Karena keterbatasan ruang
pada halaman
halaman kertas untuk
yang sama (on
menggambar, maka diperlukan
page connector)
simbol penghubung untuk memungkikan aliran dokumen berhenti si suatu lokasi pada halaman tertentu dan kembali berjalan di lokasi lain pada halaman yang sama
Penghubung
Jika untuk menggambarkan
pada halaman
bagan alir suatu sistem
yang berbeda
akuntansi diperlukan lebih dari
(off-page
satu halaman, simbol ini harus
connector)
digunakan untuk menunjukan kemana dan bagaimana bagan
37
alir terkait satu dengan yang lainnya Akhir arus
M engarahkan pembaca ke
dokumen
simbol penghubung halaman yang bernomor sama seperti yang tercantum dalam simbol tersebut.
Kegiatan manual
M enggambarkan kegiatan menual seperti : menerima order pembeli, mengisi formulir
Awal arus
Berasal dari simbol penghubung
dokumen
halaman yang bernomor sama seperti yang tercantum dalam simbol tersebut
Keterangan
Untuk menambahkan
komentar
keterangan guna memperjelas pesan yang disampaikan bagan alir
38
Arsip sementara
M enunjukan tempat penyimpanan dokumen, seperti almari arsip dan kotak arsip. Terdapat dua tipe arsip dokmen : arsip sementra dan arsip permanen. Arsip sementra adalah tempat penyimpanan dokumen yang dokumennya akan diambil kembali dari arsip tersebut di masa yang akan dating untuk keperluan pengolahan lebih lanjut terhadap dokumen tersebut. Untuk pengaturan arsip dokumen digunakan symbol berikut : A= menurut abjad N= menurut nomor urut T= kronologis, menurut tanggal
39
Arsip permanen
M enggambarkan arsip permanen yang merupakan tempat penyimpanan dokumen yang tidak akan diproses lagi dalam sistem akuntansi yang bersangkutan
On-line comuter
M enggambarkan pengolahan data dengan komputer secara online.
Keying(typing,
M enggambarkan pemasukan
verifying)
data ke dalam komputer melalui on-line terminal
Pita magnetik
M enggambarkan arsip computer
(magnetic tape)
yang berbentuk pita megnetik
Online storage
M enggambarkan arsip komputer yang berbentuk online (di dalam memori komputer)
ya
Keputusan
M enggambarkan keputusan yang harus dibuat dalam proses
tidak
pengolahan data.
40
Garis alir
M enggambarkan arah proses
(flowline)
pengolahan data. Anak panah tidak digambarkan jika dokumen mengalir ke bawah dan ke kanan.
Selesai
Awal / akhir
M enggambarkan awal dan akhir
(terminal)
suatu proses
Tabel 2.1 Simbol-simbol flowchart
2.1.10 Data Flow Diagram (DFD) Data Fow Diagram (DFD)
adalah
suatu
diagram yang
menggunakan notasi – notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaanya sanat membantu untuk memahami sistem secara logika, terstruktur dan jelas. DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan, khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem. Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan model yang memberikan penekanan hanya ada fungsi sistem. Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan model yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem.
41
Notasi pada Data Flow Diagram : Notasi
Notasi Gane
Yordon/Demarco
& S arson
Keterangan
Simbol Entitas Eksternal/ Terminator menggambarkan asal dan tujuan data di luar sistem Simbol lingkaran menggambarkan entitas atau proses dimana aliran data masuk ditransformasikan ke aliran data keluar Simbol aliran data menggambarkan aliran data Simbol file menggambarkan tempat data di simpan Tabel 2.2 Data flow Diagram Adapun jenis-jenis dari DFD, yaitu : 1. Diagrm Konteks M erupakan DFD tingkat atas (DFD Top Level), yaitu diagram yang paling tidak detail dari sebuah sistem informasi yang menggambarkan aliran
42
– aliran data ke dalam dan ke luar sistem serta ke dalam dan ke luar entitas – entitas eksternal. 2. Diagram Level 0 M enunjukan semua proses utama yang menyusun keseluruhan sistem. Level ini juga menunjukan komponen internal dari proses 0 dan menunjukan bagaimana proses – proses utama direlasikan menggunakan data flow. Pada level ini juga ditunjukan bagaimana proses – proses utama terhubung dengan entitas eksternal. Selain itu, juga dilakukan penambahan data store. 3. Diagram Level 1 Umumnya diagram level 1 diciptakan dari proses utama dari level 0. Level ini menunjukan proses-proses internal yang menyusun setiap prosesproses utama dalam level 0, sekaligus menunjukan bagaimana informasi berpindah dari satu proses ke proses yang lainnya. Jika misalkan proses induk dipecah, katakanlah manejasdi 3 proses anak, maka 3 proses anak ini secara utuh menyususn proses induk.
2.2 Teori – teori Khusus 2.2.1 Web Databse System Web database system adalah sistem dimana teknologi web dan basis data digunakan secara bersamaan. Web database system menyediakan akses yang lebih luas ke sistem basis data, cara mendistribusikan sistem
43
dan pelayanan yang lebih melalui sistem integrasi (Barry Eaglestone And M ick Ridley,2001,P38).
2.2.2 Internet Internet berasal dari kata Interconnection networking yang memilki arti hubungan berbagai komputer dengan berbagai tipe yang membentuk suatu sistem jaringan yang mencakup seluruh dunia (jaringan komputer global) dengan melalui berjuta-juta komputer yang berintegrasi yang letaknya tersebar di seluruh dunia. M enurut M ac Graw Hill, Internet adalah kumpulan jaringanjaringan yang saling berkomunikasi dengan protokol yang sama, sedangkan menurut Barry Eaglestone dan M ick Ridley (Web Database system, 2001), Internet merupakan sebuah integrasi dari jaringanjaringan dengan menggunakan standart protokol komunikasi dimana protokol ini mampu menghubungkan jaringan- jaringan yang ada.
2.2.3 Teknologi Pada Web 1. Browsers Pengertian browser adalah alat khusus yang digunakan untuk menampilkan dokumen web dan mengikuti link yang memilki hak akses ke web dokumen yang lain atau untuk berpindah antara bagian
44
web
dokumen
yang
berbeda(Barry
Eaglestone
dan
M ick
Ridley,2001,p198). Beberapa contoh web browser yang banyak digunakan antara lain adalah M icrosoft Internet Explorer dan M ozilla Firefox.
2. WWW World wide web (www, atau singkatnya "web") adalah suatu ruang informasi yang dipakai oleh pengenal global yang disebut Uniform Resource Identifier(URI) untuk mengidentifikasi sumber sumber daya yang berguna. Web juga dapat diartikan sebagai salah satu dari banyak aplikasi pada internet dimana aplikasi ini melibatkan banyak komputer dengan menggunakan internet sebagai mekanisme dasar dari penghubungnya. Web dijalankan dengan program pada server dan menerima respon dari klien. Dari hubungan tersebut maka beberapa komputer menjadi web server, yakni komputer yang menyediakan informasi dan dapat diakses melalui web oleh komputer klien. Aplikasi - aplikasi web antara lain: 1. Publikasi web 2. E-commerce 3. Group activites 4. Embedded
45
WWW terdiri dari 3 komponen dasar yaitu : 1. Web Server Sebuah komputer dan perangkat lunak yang menyimpan dan mendistribusikan data ke komputer lainnya melalui internet. 2. Web Browser Perangkat lunak yang dijalankan pada komputer pengguna (client)
yang
meminta
informasi
dari
web
server
dan
menampilkannya sesuai dengan file data itu sendiri. 3. Unversal Resource Locator(URL) Setiap web mempunyai alamat akses yang unik yaitu Unversal Resource Locator(URL). URL juga digunakan dalam dokumen web untuk mengaitkan link, baik antara dokumen dokumen maupun antara situs - situs web. Format umum url adalah sebagai berikut : Protokol_tansfer://nama_host/path/nama_file Contoh : http://www.myspace.com/sugarland 4. HTTP(Hypertext Transfer Protocol) HTTP(Hypertext Transfer Protocol, lebih sering terlihat sebagai http) adalah protokol yang dipergunkan untuk mentransfer
46
dokumen dalam World Wide Web (WWW). Protokol ini adalah protokol ringan, dipergunakan
tidak
berbagai
berstatus
dan
generik
macam tipe dokumen.
yang dapat HTTP
juga
merupakan suatu protokol request antara client dan server. Client membuat suatu HTTP request seperti web browser sedangkan server berguna untuk menyimpan dan membuat resources seperti file dan gambar pada HTM L. 5. HTM L HTM L adalah sebuah bahasa markup yang yang digunakan untuk membentuk halaman web dan menampilkan berbagai informasi di dalam sebuah browser Internet. HTM L berupa kode kode tag yang menginstruksikan browser untuk menghasilkan tampilan sesuai dengan yang diinginkan. Dokumen HTM L dapat dibuat menggunakan editor teks standar, walaupun akan lebih mudah jika menggunakan editor yang dirancang untuk pembuatan dokumen HTM L seperti frontpage.
2.2.4 Client dan server side Scripting Server side scripting merupakan sebuah teknologi scripting atau pemograman web di mana script di kompilasi atau di terjemahkan di server yang memungkinkan untuk menghasilkan halaman web yang dinamis. Beberapa contoh server side scripting:
47
A. ASP B. Coldfusion C. Java Server Pages D. Perl E. Phyton F. PHP Client Side Scripting merupakan jenis script yang pengolahannya dilakukan di sisi client. Pengolahan disini berarti "di terjemahkan / interpretasi" yang memiliki tugas untuk menterjemahkan script jenis ini disisi client adalah web browser. Agar semua script yang masuk kategori ini dapat diterjemahkan oleh web browser maka didalam web browser terdapat sebuah komponen/ modul/ "engine" yang memilki daftar pustaka (library) yang mampu mengenali semua perintah-perintah yang terdapat pada kategori client side scripting. Berikut contoh Web Browser yang populer digunakan : Internet Explorer, M ozilla Firefox, Opera, Safari(M acintosh). Berikut adalah contoh Client Side Scripting : Javascript, Vbscript, Acticex, dll. Client side scripting merupakan script yang digunakan untuk membantu standard static HTM L menjadi lebih dinamis. Karakteristik Client -Side Scripting :
48
1. Kode program di-download bersama dengan halaman web 2. Bersifat intepreter dan diterjemahkan oleh browser 3. M odel eksekusinya simpel dan script dapat dijadikan satu dengan html Karakteristik Server Side Programming : 1. Ada client yang meminta request 2. Eksekusi program dilakukan di server 3. M engirimkan hasil ke client Keuntungan Server Side Programming : Cross platform : tidak tergantung dengan browser tertentu 1. Optimasi dan pemeliharaan dilakukan di browser 2. Dapat mengakses basis data dan tidak tergantung dengan keamanan 3. M enambah kekuatan server 4. Kode program aman Aplikasi yang sering digunakan oleh Server Side Programming : 1. Search Engines 2. Database Access 3. Chat & Bulletin Board Service
49
2.2.5 PHP PHP(Hypertext Preprocessor) adalah bahasa pemrograman server side yang digunakan secara luas untuk penangan pembuatan dan pengembangan sebuah web yang bersifat dinamis dan bisa digunakan pada html. Web yang dinamis adalah sebuah halaman yang dapat berinteraksi
dengan
pengguna
sehingga
setiap
pengguna
yang
mengunjungi halaman tersebut melihat informasi yang telah disesuaikan untuk pengguna tersebut. PHP ditempatkan dalam server dan diproses di server, hasilnya yang dikirimkan ke client, tempat pemakai menggunakan browser, dengan sintaks - sintaks yang mudah digunakan dan modul modul library yang banyak dan kuat. Cara kerja halaman yang menggunakan
PHP:
(Castagnetto,
2000,
p60)
ketika
sebuah
permintaan/request untuk sebuah halaman web dari browser, maka web server akan melakukan langkah - langkah sebagai berikut : 1. M embaca permintaan/request dari browser 2. M encari halaman pada server 3. M elakukan instruksi-instruksi yang disediakan dalam php 4. M engirimkan kembali halaman web ke browser melalui internet atau intranet Beberapa keunggulan penting PHP dibandingkan dengan bahasa scripting lainnya adalah sebagai berikut:
50
1. PHP mendukung banyak sistem basis data, seperti MySQL, PostgreQL, Oracle, Informix, Interbase, dan lain-lain. 2. PHP bersifat cross platform, artinya dapat dipakai di hampir semua web server seperti Apache, AOL server, dan M icrosoft Internet Information Service. Selain itu, PHP juga dapat dijalankan pada berbagai sistem operasi, seperti LINUX, UNIX, maupun di berbagai versi dari M icrosoft Windows. 3. PHP adalah program yang bersifat open source sehingga siapapun dapat mengubah menambahkan fungsi-fungsi baru secara bebas. Oleh karena itu, PHP memilki siklus hidup yang sangat singkat (selalu up to date) mengikuti perkembangan teknologi internet.
2.2.6 MYSQL Enterprise Server Mysql Enterprise Server adalah software yang paling dapat diandalkan, aman dan diperbarui oleh M ySQL dalam memberikan ecommerce, pemrosesan Transaksi Online(OLTP) dan penyimpangan data aplikasi dari beberapa terabyte. ini adalah transaksi yang terintergrasi, ACID-kompatibel basis data dengan commit, rollback, crash recovery dan baris penguncian tingkat kemampuan. MySQl menawarkan kemudahan dalam penggunaan, skalabilitas dan kinerja MySQL database yang lebih populer.
51
Beberapa fitur tambahan M YSQL Enterprise adalah: A. Partisi B. Acid transaksi C. Event planner D. Penuh teks search engine E. File berbasis hibrida replikasi baris F. File penyimpanan mesin Terdapat dua jenis Enterprise Server, Advance dan Pro. Pro Enterprise adalah database open
source paling
populer yang
menyediakan kinerja tinggi dan skala aplikasi proses transaksi online. Advance Enterprise memiliki semua fitur indeks Pro tetapi menambah partisi dan horizontal deposit. Mysql Enterprise tersedia dalam empat tingkatan yang berbeda: Basic, Silver, Gold dan Platinum.
2.2.7 JavaScript Javascript digunakan untuk halamnn aktif yang tidak berisi kode yang besar atau kompleks. Daripada meng-compile sebuah applet ke dalam presentasi byte code, Javascript menyediakan sebuah bahasa script,
dan
mengaturnya
pada
browser
menginterprestasinya dalam form sumber
untuk
membaca
(source form).
dan Lebih
52
pentingnya, Javascript dapat berintegrasi dengan HTM L. Sebuah halaman HTM L dapat berisi kode atau fungsi-fungsi Javascript yang menyediakan interaksi sederhana dengan user. Sebagai contoh, sebuah fungsi Javascript dapat meminta user untuk memasukan informasi dan kemudian mem-verifikasinya atau mengecek kevalidannya dari informasi tersebut dan memasukannya dalam form yang dapat diterima sebelum user dapat berkomunikasi langsung dengan server. Fungsi Javascript juga dapat menampilkan sebuah aksi seperti memainkan sebuah file audio. Bahasa
Javascript
mempunyai
kelebihan
dan
kekurangan.
Kelebihannya adalah kesederhanaan dan kemudahan penggunaannya. Sebuah script kecil dapat diintegrasikan ke dalam halaman web. Seperti halaman web pada umumnya, script dapat di uji cobakan atau di tes langsung pada browser, tanpa menggunakan compiler tambahan. Kelemahan
Javascript
skalanya(scalability),
adalah
karena
kecepatan
representasi
dan
sumbernya
kemampuan lebih
kecil
kepadatannya daripada representasi bytecode, menjalankan source program memakan waktu lebih lama. Lebih jauh lagi, sebuah script memakan waktu lebih lama untuk diinterpresetasikan daripada sebuah program
yang
telah
dterjemahkan
bytecode(Comer,2004,p580).
ke
dalam
representasi
53
2.2.8 Eight Golden Rules dalam perancangan antar muka Ben sheniderman mengemukakan delapan aturan yang umumnya digunakan sebagai petunjuk dasar yang baik dalam merancangan user interface. Delapan aturan ini didasarkan pada pengalaman secara heuristik namun dapat diterapkan pada berbagai macam sistem interaktif setelah melalui proses yang panjang dengan pemilahan, perluasan dan penginterprestasian. Delapan Turan ini disebut Eight Golden Rules of Interface Design, yaitu: 1. Konsistensi Kosistensi berkaitan
dengan
tampilan,
bantuan,
tindakan,
perintah, konsistensi warna, kapitalisasi, huruf, dan istilah yang digunakan pada pesan-pesan yang disampaikan, menu, serta istilah yang digunakan di layar. Konsistensi ini juga dilihat dari bahasa yang digunakan, yaitu bahasa Inggris. Semua menu dan icon shortcut menggunakan bahasa Inggris, sedangkan dalam hal pengukuran semuanya menggunakan milimeter(mm). 2. M enyediakan Usability Universal Untuk meningkatkan kecepatan interaksi dapat menggunakan shortcut. Semakin sedikit interkasi semakin mudah penggunaan, semakin kecil pula kesalahan. Berbagai macam singkatan, tombol fungsi, perintah tersembunyi(Function, shift, control, tab, dsb) dan
54
fasilitas makro sangat dibutuhkan bagi pengguna yang sudah ahli dengan aplikasi yang digunakannya. Contoh shortcut key : - [Control]+[A] - [Alt]+[tab] - [F5] 3. M emberikan feedback yang informatif User diberikan informasi tentang proses yang sedang berlangsung dan yang telah selesai. Untuk tindakan yang umum dilakukan dan tidak terlalu penting, diberikan feedback yang sederhana, namun bila tindakan merupakan hal yang otentik dan mendesak , maka feedback sebaiknya lebih diberikan penekanan. Desain yang dibuat harus menginformasikan kepada pangguna mengenai aksi atau interprestasi, perubahan status, adanya kesalahan, atau adanya ekspesi yang relevan dan menarik secara melalui bahasa yang jelas, singkat, tidak ambigu, dan familiar bagi pengguna. 4. M erancang Dialog yang M emberikan Penutupan (Keadaan Akhir). Susunan tindakan harus disusun kedalam kumpulan sebaik mungkin sehingga terdapat bagian awal, tengah dan pentupan. Dengan adanya feedback yang informatif pada sekumpulan tindakan tersebut
55
akan menghilangkan kekhawatiran terjadinya kesalahan bagi pengguna dan juga dapat menjadi petunjuk untuk beberapa langkah berikutnya 5. M emberikan Pencegahan Kesalahan dan Penanganan Kesalahan yang Sederhana. Sebisa mungkin pengguna tidak dapat melakukan kesalahan fatal pada saat menggunakan sistem. Namun apabila kesalahan serius terjadi, sistem dapat mendeteksi kesalahan dengan cepat dan memberikan mekanisme yang sederhana dan komprehensif untuk penanganan kesalahan 6. M emungkinkan Pembalikan Aksi yang M udah. Untuk mengurangi kekhawatiran pengguna terhadap kesalahan pada aksi yang telah dijalankan, dibuatkan fitur pembatalan aksi tersebut. Pembatalan - pembatalan yang biasanya terjadi seperti pembatalan aksi, sekelompok data entri, ataupun sekelompok aksi. Sehingga pengguna tidak ragu - ragu apabila ingin menelusuri sistem lebih dalam. 7. M endukung Pusat Kendali Internal (Internal Locus Of Control). Pengguna lebih ingin menjadi pengontrol sistem dan sistem akan merespon tindakan yang dilakukan pengguna bukan sebaliknya sistem yang mengontrol pengguna. Oleh karena itu design yang baik harus
56
memposisikan
pengguna
sebagai
inis iator
daripada
menjadi
responder dari sistem 8. M engurangi Beban Ingatan Jangka Pendek. M anusia memiliki keterbatasan yang berkaitan dengan memori jangka
pendek
sehingga
menuntut
designer
sistem
untuk
merancangan sistem yang lebih sederhana. Jadi sebaiknya sistem yang dibuat dapat memabantu pengguna untuk tidak perlu mengingat terlalu banyak
2.2.9 Cascading Style Sheets CSS merupakan sebuah mekanisme yang diimplementasikan di dalam tag dari sebuah pemrograman Web (seperti HTM L) yang digunakan untuk memodifikasi isi dari halaman Web sehingga menghasilkan tampilan yang berbeda dengan tampilan HTM L biasa, jadi apabila memakai tag biasa seperti
akan menghasilkan tulisan biasa, sedangkan bila kita menggunakan CSS, maka kita bisa mengubah tampilannya baik warna, tipe font, bahkan ukuran font dari penggunaan tag
. Spesifikasi CSS diatur oleh World Wide Web Consortium (W3C).
Hal-hal yang dapat dilakukan dalam merancang tampilan halaman web dengan menggunakan CSS, antara lain :
57 1. M enetapkan besarnya font. 2. M enambahkan identasi pada sebuah teks. 3. M engatur margin dan padding pada halaman Web 4. M enambahkan elemen-elemen lain pada halaman Web, seperti border
di sekitar teks 5. Dapat menggunakan pengukuran seperti senti meter, piksel, persen
pada ukuran dari teks, tabel, atau button. 6. M engatur dengan tepat penggunaan
gambar background yang
ditampilkan dan apakah gambar tersebut perlu diulang secara horizontal atau vertikal ataupun tidak perlu diulang 7. M engubah jarak antar karakter dalam suatu kata, bahkan dapat
mengubah jarak spasi antar kalimat(Schengili, 2000, pp5-9).
2.2.10 Stored Procedure Store Procedure adalah sebuah program yang tersimpan di dalam basis data yang melakukan query atau memperbarui basis data. Stored Procedure bersifat portable. Apabila Stored Procedure ditulis dalam SQL, tetap bisa dijalankan pada setiap platform dimana M YSQL dijalankan. Keunggulan Stored Procedure ditinjau dari berbagai aspek seperti:
58
1. Kinerja a. Execution plan pada Stored Procedure sudah dibuat pada saat procedure itu dikompilasi jadi hanya terjadi 1 kali. b. Stored procedure dapat ditandai di memori c. Stored procedure dapat digunakan untuk membatasi jumlah record yang dikirim ke client d. Stored procedure terletak di DBM S sehingga untuk proses yang membutuhkan data banyak, round trip untuk permintaan data sampai data itu diterima dapat ditiadakan. 2. Keamanan a. Stored Procedure mencegah terjadinya SQl Injection(sebuah aksi hacking yang dilakukan di aplikasi client dengan cara memodifikasi perintah SQL yang ada di memori aplikasi client) b. Hak akses Stored Procedure terhadap data di basis data bergantung pada hak akses pembuatannya bukan bergantung pada hak akses pengguna Stored Procedure. c. Penggunaan Stored Procedure mendukung penggunaan aplication role. d. Perlindungan hak cipta. Stored procedure dapat di-encript sehingga proses tidak dapat dibajak orang dengan mudah.
59
3. Fleksibilitas terhadap perubahan proses bisnis Stored Procedure tersimpan di server sehingga modifikasi mudah dilakukan dengan cepat. 4. Ekonomi Stored Procedure menyediakan 1 pintu masuk untuk proses data entri. Aplikasi client tinggal mengaksesnya. Stored procedure dibuat 1 kali, dapat diakses oleh aplikasi client yang berbeda-beda, efisien dan murah
2.2.11 Deployment Website Langkah - langkah yang digunakan untuk deployment website adalah : 1. Harus mempunyai domain terlebih dahulu 2. Pada router, semua koneksi dari luar yang menunjukan ke port 80(website) harus diteruskan ke host dimana webserver itu berjalan 3. Import basis data kita ke server hosting 4. Buat folder sesuai dengan nama domain di root web server masukan seluruh file yang sudah dibuat 5. Jika web dan database server menjadi satu koneksi basis data tidak perlu diganti, jika berbeda koneksi basis data harus dialihkan ke alamat database server tersebut
60
2.2.12 Penjualan Pengertian penjualan adalah pembelian suatu barang atau jasa oleh seorang pembeli dari seorang penjual sesuai dengan harga(price) yang telah ditetapkan atau dalam beberapa kasus melalui perjanjian pertukaran barang (barter) atau imbal beli (Pass & Lowes,1999,p518). Selling adalah suatu kegiatan yang ditunjukan untuk mencari pembeli, mempengaruhi dan memberi petunjuk agar pembeli dapat menyesuaikan kebutuhannya dengan produk yang di tawarkan serta mengadakan perjanjian mengenai harga yang menguntungkan bagi kedua belah pihak(M oekijat, 2000, p488). M enurut Dr.Billy Kueek DBA mengatakan bahwa menjual adalah karier dengan gaji besar dan sangat memuaskan yang membutuhkan komitmen tinggi dan kecepatan kerja. Namun yang paling ditakuti dari keseluruhan siklus penjualan adalah mencari prospek / propecting (2003,p.3) Dalam bukunya yang berjudul "M arketing Data Analysis Dengan M icrosoft Excel",
Singgih Santoso menjabarkan konsep tentang
pemasaran (p2-3). Pada konsepnya masalah bukan terdapat pada mahal atau murahnya suatu barang, namun pada kemampuan sutu perusahaan secara intensif mempromosikan dan menjual produknya kepada konsumen. Dari konsep tersebut suatu penjualan bukan hanya melihat dari produknya namun juga dari sisi bagaimana produk tersebut akan
61
dijual. Oleh karena itu ada anggapan apapun bisa dijual jika ada perusahaan yang menganut konsep ini, bila memiliki pengetahuan bagaimana cara menarik konsumen agar mau membeli produknya. Kegiatan menjual buku - buku ensiklopedia, produk asuransi jiwa, sales girl yang melakukan kegiatan "door to door" adalah contoh kegiatan selling, dimana mungkin konsumen bahkan tidak pernah berpikir sebelumnya tentang produk - produk tersebut.
2.2.12.1 Penjualan Konsinyasi Penjualan konsinyasi adalah pengiriman atau penitipan barang dari pemilik kepada pihak lain yang bertindak sebagai agen penjualan. Hak milik dari pada barang, tetap masih berada pada pemilik barang sampai barang tersebut terjual. Sistem penjualan konsinyasi ini dapat dipakai untuk penjualan semua jenis produk (Sugito, 1991,p66). Dalam hubungan dengan penjualan konsinyasi, pemilik
barang disebut pengamanat
(Consignor), dan pihak yang dititipkan barang disebut sebagai komoisioner (Consignee/factor/Commission merchant). Barang yang dikirim oleh pengamanat atas dasar penjualan konsinyasi disebut sebagai barang konsinyasi, sedangkan barang yang diterima oleh komisioner atas penjualan konsinyasi disebut sebagai barang komisi. Pada penjualan biasa, umumnya hak milik
62
dari pada barang telah berpindah tangan jika barang telah diterima oleh penjual kepada pembeli, sedangkan pada penjualan konsinyasi hak milik barang tetap berada ditangan pengamanat pada saat pengiriman barang, pengamanat tidak mencatatnya sebagai penjualan
dan
sebaliknya komisioner
juga tidak
mencatatnya sebagai pembelian. Hak milik baru berpindah tangan jika barang tersebut telah terjual oleh komisioner kepada pihak lainnya, pada saat ini pengamanat akan mencatatnya sebagai penjualan
dan
menimbulkan
piutang
kepada
komisioner,
sebaliknya komisioner akan mengakui sebagai pembelian atau pendapatan komisi atas penjualan barang konsinyaasi biasanya diatur antara pengamanat dan komisioner
dalam kontrak
perjanjian penjualan konsinyasi. Utoyo (1991,p67) mengemukakan bahwa pemilik barang atau pengamanat lebih suka menjual barangnya kepada agen atas dasar sistem konsinyasi dengan pertimbangan sebagai berikut : 1. Untuk memperluas daerah pemasaran suatu produk oleh pengamanat yang beberapa hal antara lain : a. M emperkenalkan produk baru, dimana masyarakat belum mengetahui produk tersebut. b. Untuk membuat devisi penjualan di suatu daerah adalah sangat mahal investasinya.
63
2. Produk-produk yang beraneka ragam dari pengamanat, dapat diserahkan kepada suatu agen yang mempunyai kekhususan dalam pengalaman penjualan suatu produk tertentu. 3. Pengamanat dapat mengendalikan (mengontrol) harga jual dari agen (penerima barang konsinyasi). Hal ini dimungkinkan karena agen hanya menjual dengan harga yang telah ditetapkan oleh pengamanat dan agen hanya menerima komisi atas penjualan tersebut, tanpa mengambil keuntungan dari harga jual barang konsinyasi.
2.2.13 Persediaan Pengertian persediaan atau inventori merupakan simpanan material yang berupa bahan mentah, barang dalam proses dan barang jadi(Lalu Sumayang,2003,p189). Sedangkan manurut Sofjan Assauri (2004,p169) Persediaan merupakan sejumlah bahan - bahan, parts yang disediakan dan bahan - bahan dalam proses yang terdapat dalam perusahaan untuk proses produksi, serta barang - barang jas/produk yang disediakan untuk memenuhi permintaan dari komponen atau langganan setiap waktu. Kemudian menurut Hani handoko (2000,p333) Persediaan atau inventori adalah suatu istilah umum yang menunjukan segala sesuatu
64
sumber daya - sumber daya organisasi yang disimpan dalam antisipasinya terhadap pemenuhan permintaan.
2.2.13.1 Jenis jenis persediaan Jenis dan komposisi oersediaan yang dimiliki oleh perusahan berbeda - beda tergantung pada sifat dan jenis usaha perusahaan yang bersangkutan. M enururt Harnanto(1992,p225), bagi perusahaan dagang yang di dalam usahanya adalah membeli dan menjual kembali barang - barang, pada umunya persediaan yang dimiliki diklasifikasikan sebagai berikut : 1. Persediaan barang dagangan untuk menyatakan barang - barang yang dimiliki dengan tujuan akan dijual kembali dimasa yang akan datang. Barang - barang ini secara fisik tidak akan berubah sampai dengan barang- barang tersebut dijual kembali. 2. Lain - lain persediaan, seperti supplies kantor (toko), alat - alat pembungkus dan lain sebagainya. Barang - barang ini biasanya akan dipakai (dikonsumsikan) dalam jangka waktu relatif pendek dan akan dibebankan sebagai biaya administrasi dan umum atau biaya pemasaran. Oleh karena itu biasanya terhadap jenis persediaan ini diperlakukan sebagai biaya(biaya dibayar dimuka) atau persediaan supplies
65
Sedangkan untuk perusahaan industri (manufaktur) yang didalam usahanya adalah mengubah bentuk atau menambah atau menaikan nilai guna barang melalui suatu tahapan proses produksi sebelum nantinya akan dijual kembali, Harnanto (1992,p226) mengklasifikasikan persediaan dalam berbagai kelompok sebagai berikut : 1. Persediaan bahan baku untuk menyatakan barang - barang yang dibeli atau diperoleh dari sumber alam yang dimiliki dengan tujuan untuk diolah menjadi produk jadi 2. Persediaan produk dalam proses meliputi barang - barang yang masih dalam pengerjaan dan memerlukan pengerjaaan lebih lanjut sebelum barang itu dijual 3. Persediaan priduk jadi,meliputi semua barang - barang yang telah diselesaikan dari proses produksi dan siap untuk dijual 4. Persedaiaan barang penolong, meliputi semua barang yang dimiliki untuk
keperluan
produksi,
akan
tetapi bukan
merupakan bahan baku untuk membentuk produk jadi 5. Lain - lain persediaan, misalnya supplies kantor, alat - alat pembungkus.
66
2.2.14 Tracking Tracking adalah suatu proses pencatatan interval perjalaan barang dari tempat asal ke tempat tujuan akhir oleh perusahaan angkutan. (Rumpea, 2000, p350)
2.2.15 Sistem Tracking Sistem tracking adalah sekelompok elemen atau unsur yang saling berhubungan dalam mencatat interval perjalanan barang dari tempat asal ke tempat tujuan, sehingga dapat mengubah suatu masukan yang berupa data - data interval perjalanan suatu barang menjadi suatu eluaran yang berupa informasi interval perjalanan suatu barang