BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1
MANAJEMEN
Manajemen adalah Kegiatan perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penempatan orang (stafing), pengendalian (controlling), pengambilan keputusan (decision) dan pengarahan (actuating).
Gambar 2.1 Gambar Skema Manajemen
Manajemen sebagai proses mengkoordinasi kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga secara efisien dan efektif dengan dan melalui orang lain.
Empat fungsi dasar manajemen yang paling penting diantaranya: merencanakan, mengorganisasi, memimpin dan mengendalikan.
•
Merencanakan: fungsi manajemen yang mencakup proses mendefinisikan sasaran,
menetapkan strategi untuk mencapai sasaran itu dan menyusun rencana untuk mengintegrasikan dan mengkoordinasikan sejumlah kegiatan. • Mengorganisasi: fungsi manajemen yang mencakup proses menentukan tugas apa yang harus dilakukan, siapa yang harus melakukan, bagaimana cara mengelompokkan tugas-tugas itu, siapa harus melapor ke siapa, dan di mana keputusan harus dibuat. • Memimpin: fungsi manajemen yang mencakup memotivasi bawahan, mempengaruhi individu atau tim sewaktu mereka bekerja, memiliki saluran komunikasi yang paling efektif, dan memecahkan dengan berbagai cara masalah perilaku karyawan. • Mengendalikan: fungsi manajemen yang mencakup memantau kinerja aktual, membandingkan aktual dengan standar, dan membuat koreksinya bila perlu.
Fungsi-fungsi manajemen tersebut diterapkan dalam proses manajemen. Proses manajemen adalah serangkaian keputusan dan kegiatan kerja yang sedang terjadi yang sedang dialami oleh para manajer sewaktu mereka merencanakan, mengorganisasi, memimpin, dan mengendalikan. Artinya adalah sewaktu para manajer itu melakukan pekerjaan pengelolaan, kegiatan-kegiatan mereka itu seringkali dilakukan secara terusmenerus, yakni dalam suatu proses.
Manajemen merupakan penggunaan sumber daya manusia (para karyawan) dengan cara yang paling baik, agar dapat mencapai rencana-rencana dan sasaran-sasaran perusahaan. (Madura, 2001:214)
2.2
INTRANET, INTERNET, DAN EXTRANET
2.2.1 PENGERTIAN INTRANET DAN INTERNET
Menurut (McLeod, 2004:222) organisasi dapat membatasi akses jaringan mereka hanya bagi anggota organisasinya dengan menggunakan intranet. Intranet menggunakan protokol jaringan yang sama dalam internet, tetapi membatasi akses ke sumber daya komputer hanya bagi sekelompok orang pilihan di dalam organisasi.
Internet (inter-network) ialah rangkaian komputer yang berhubung menerusi beberapa rangkaian. Manakala Internet (huruf 'I' besar) ialah sistem komputer umum, yang berhubung secara global dan menggunakan TCP/IP sebagai protokol pertukaran paket (packet switching communication protocol). Rangkaian internet yang terbesar dinamakan
Internet. Cara menghubungkan rangkaian dengan kaedah ini dinamakan internetworking. (2008)
2.2.2 PENGERTIAN EXTRANET
Intranet dapat diperluas hingga menyertakan para pemakai luar organisasi dinamakan ekstranet. Hanya pelanggan dan mitra bisnis terpercaya yang mendapat akses ekstranet, karena akses ini memungkinkan pengguna sistem informasi dan pengguna sumber daya komputer yang tidak berhubungan langsung dengan komunikasi. Firewall juga digunakan
ekstranet untuk mencegah pemakai tidak sah mengakses sumber daya komputer. (McLeod, 2004:222)
2.3
E-BUSINESS E-Business adalah penambahan proses dengan dukungan e-Commerce, juga
dukungan front office berupa peralatan situs web yang dipublish untuk dapat berhubungan ke pelanggan, supplier, distributor dan retail dan terakhir dukungan back
office berupa perpaduan aplikasi-aplikasi e-business, seperti : CRM (Customer Relationship Management), ERP (Enterprise Resources Planning), SCM (Supply Chain Management), Selling Chain Management, Enterprise Application Integration, dan lain-lain. (Kalakota, 2001:4).
E-Business memiliki 4 prinsip W : Who, Why, What, Where. Digambarkan dalam skema berikut:
Gambar 2.2 Skema E-Business
Adanya perubahan dari e-Commerce dan e-Business
-
Ekonomi baru (pemasaran tradisional ke pemasaran digital)
-
Peralatan baru (untuk proses pemakaian membutuhkan internet, PC, PDA, Web TV,
ethernet card, telpon, dll) -
Peraturan baru (akibatnya aspek kehidupan manusia baik segi culture, ideology,
national defense, politic, education, social behavior, religion dan business)
Konsep yang memiliki revolusi e-Business sangat dalam disebut e-Commerce:
E-Commerce -> aktifitas beli dan jual melalui media digital -> yang sangat menyolok adalah kepentingan e-Business.
E-Business -> adalah aktifitas yang memiliki beberapa bagian , yaitu : e-Commerce, juga bagian yang menjalankan aplikasi front office dan back office dengan menggunakan mesin untuk menjalankan proses bisnis modern.
"E-Business is the use of internet and other digital technology for organizational
communication and coordination and the management of the firm.” (Laudon, 2001:24) Sedangkan menurut Chaffey (2002:8), e-business diartikan sebagai semua pertukaran informasi melalui media elektronik baik di dalam suatu organisasi maupun dengan pemegang saham eksternal yang mendukung cakupan dari proses bisnis.
E-commerce
juga digambarkan sebagai bagian dari e-business karena e-commerce
tidak mengacu pada kebanyakan transaksi dalam suatu bisnis seperti memproses permintaan pembelian yang merupakan bagian dari e-business. (Chaffey, 2002:8)
Empat pilar e - bisnis utama yang ada meliputi:
• Orang (people), meliputi pembeli, penjual, perantara, management dan staf system informasi. • Kebijakan public (public policy), meliputi pajak, perundang – undangan nama domain.
• Standar teknis, baik untuk dokumen, keamanan, protocol jaringan maupun pembayaran. • Organisasi, yaitu mitra bisnis, pesaing, asosiasi dan instansi pemerintahan.
E-bisnis
memungkinkan
suatu
perusahaan
untuk
berhubungan
dengan
sistem
pemrosesan data internal dan eksternal mereka secara lebih efisien dan fleksibel. E-bisnis juga banyak dipakai untuk berhubungan dengan suplier dan mitra bisnis perusahaan, serta memenuhi permintaan dan melayani kepuasan pelanggan secara lebih baik.
Dalam penggunaan sehari-hari, e-bisnis tidak hanya menyangkut perdagangan elektronik atau e-commerce saja. Dalam hal ini, perdagangan elektronik lebih merupakan sub bagian dari e-bisnis, sementara e-bisnis meliputi segala macam fungsi dan kegiatan bisnis menggunakan data elektronik, termasuk
pemasaran elektronik (e-marketing).
Sebagai bagian dari e-bisnis, perdagangan elektronik lebih berfokus pada kegiatan transaksi bisnis lewat www atau Internet. Dengan menggunakan Knowledge Management
System (KMS), perdagangan elektronik mempunyai goal untuk menambah revenu dari perusahaan.
Sementara itu, e-bisnis berkaitan secara menyeluruh dengan proses bisnis termasuk
value chain: pembelian secara elektronik (electronic purchasing), manajemen rantai suplai (supply chain management), pemrosesan order elektronik, penanganan dan pelayanan kepada pelanggan, dan kerja sama dengan mitra bisnis. E-bisnis memberi kemungkinan untuk pertukaran data di antara satu perusahaan dengan perusahaan lain, baik lewat web,
intenet, intranet, extranet atau kombinasi di antaranya. (2008).
2.3.1
E-COMMERCE
E – commerce (EC) adalah konsep dasar yang menjelaskan proses dari pembelian, penjualan, atau pertukaran pertukaran produk, jasa dan informasi melalui jaringan computer termasuk internet. (Turban, 2002:4)
Jenis-jenis E-Commerce: •
Collaborative Commerce (C – Commerce) dimana rekan bisnis berkolaborasi
secara elektronik pada saat frekuensi kolaborasi terjadi antar rekan bisnis dalam melakukan supply chain. •
Business to Consumer (B2C), dimana penjualnya adalah organisasi
dengan
pembelinya adalah individu atau dapat diartikan sebagai transaksi ritel dan pembeli individual. •
Consumer to Business (C2B), meliputi individu yang menjual produk atau jasa
kepada organisasi. Serta individu yang mencari penjual berinteraksi dengan penjual terbit dan melakukan transaksi. •
Intra Business (Intra Organizational) Commerce, meliputi semua aktivitas internet
organisasi yang biasanya dilakukan melalui intranet dan meliputi pertukaran barang, jasa atau informasi. Aktivitas internet bisa bermacam – macam mulai dari menjual produk korporat kepada karyawan hingga aktivitas secara online •
Government to Citizen (G2C) and to others, dimana pemerintah menyediakan
pelayanan jasa atau service kepada warga Negara melalui teknologi e – commerce. Selain itu e – government berfungsi sebagai sarana kegiatan bisnis dengan pemerintahan lainnya.
•
Mobile Commerce (m – commerce) adalah transaksi yang dilakukan dengan
teknologi wireless. (Turban, Rainer, Potter, 2003)
(Carter, 2002:2) menjabarkan e-commerce sebagai semua bentuk transaksi yang berhubungan dengan aktivitas komersial, baik itu organisasi maupun individual yang berdasarkan pengolahan dan transmisi data yang terdigitalisasi, termasuk teks, suara, dan gambar visual
Sedangkan menurut (Kalakota, 2000) mengemukakan bahwa e-Commerce adalah suatu kegiatan membeli dan menjual informasi, produk, jasa melalui jaringan komputer atau internet.
2.3.2
E-BANKING
E-Banking yaitu aktivitas perbankan yang dijalankan melalui media elektronis, seperti ATM juga termasuk di dalamnya. Internet banking juga dalam lingkup itu, hanya saja lebih khusus dan diistilahkan internet banking. Sedangkan yang menggunakan mobile device seperti via HP dikenal dengan m-bangking, termasuk jenis e-bangking juga.
E-Banking ialah kegiatan ekonomi perbankan yang di lakukan dimana saja tidak harus di bank itu, contoh nya transfer uang lewat sms. Tapi apabila ingin melakukan e-banking harus terdaftar di bank tersebut. Sekarang ini hampir semua bank memiliki e banking.
E-Banking atau electronic banking merupakan fitur produk perbankan yang dilakukan tanpa menggunakan pelayanan pegawai bank, namun melalui delivery channel transaksi elektronik perbankan.
Contoh eBanking antara lain SMS Banking, Internet Banking, ATM, smart card. Saat ini eBanking merupakan trend dunia perbankan, setiap bank mencoba mengalihkan
pelayanan transaksi melalui counter teller di cabang ke eBanking, sehingga biaya transaksi menjadi lebih murah.
E- banking, yang juga dikenal sebagai cyberbanking, virtual banking, online banking dan home banking, melakukan berbagai macam aktivitas perbankan dari rumah, dalam perjalanan daripada datang ke tempat fisik bank. Konsumen dapat menggunakan e-
banking untuk membayar tagihan online atau melakukan pinjaman secara elektronik ( Turban, Efraim dll, 2004:99).
Menurut Turban, Efraim (2004: 100-102) home banking mempunyai fasilitas seperti:
1. Melihat informasi rekening dan histori transaksi kapan saja. 2. Mendapatkan informasi mengenai biaya dan kartu kredit. 3. Membayar tagihan. 4. Mendownload transaksi rekening. 5. Mentransfer uang antar rekening. 6. Keterangan rekening. 7. Mengirim e-mail ke bank. 8. Memperluas jam operasional kerja bank. 9. Menangani keuangan saat travelling. 10. Menggunakan jasa tambahan.
Menurut jurnal peneliti Teguh (2007) menyatakan bahwa bank-bank menggunakan web untuk mencapai tiga tujuan utama, yaitu:
1. Faktor- faktor informasional
Situs web sebagian besar bersifat informasional, memberikan informasi komersial dan non komersial mengenai bank
2. Faktor- faktor Transaksional
Dengan semakin luasnya penggunaan internet, kemungkinan bagi lembaga-lembaga keuangan untuk memberikan produk dan jasanya melalui internet telah menjadi kenyataan. Perbedaan utama ada 2 kategori yaitu: (1) lembaga-lembaga yang memberikan layanan produknya melalui internet dan (2) lembaga-lembaga yang hanya menggunakan internet sebagai saluran informasi. Isi transaksional yang ditemukan di tiap situs web yang dicari bisa dimasukkan ke dalam kategori-kategori berikut: komunikasi online, transaksi umum (laporan cek dan neraca), transaksi khusus, transfer dana, jasa investasi dan tabungan, aplikasi kredit, pembayaran pajak, dan pembayaran telepon selular.
3. Faktor- faktor komunikasi
Berdasarkan bahwa situs web sering menjadi titik masuk ke suatu perusahaan dan para pengunjung biasanya ingin mengakses informasi mengenai bank, maka informasi kontak untuk organisasi harus berada pada halaman menu utama dan mudah diakses. Untuk mengevaluasi kemampuan komunikasi dari tiap situs web, diidentifikasikan apakah situs tersebut berisi item-item berikut:
- email kontak
- telepon kontak
- alamat kontak
- alat-alat untuk umpan balik pengguna.
Manfaat penerapan internet banking terhadap industri perbankan menurut USWeb (2000) terdiri atas:
1.
Meningkatkan kepuasan nasabah
2.
Memperluas penawaran produk
3.
Mendapatkan dan mempertahankan nasabah
4.
Memperluas jangkauan geografis
5.
Penjualan silang
6.
Mengidentifikasi nasabah potensial
7.
Mengurangi biaya operasional
2.3.3
SAP (System Analysisis and Development Program)
SAP membuat produk dapat diukur dan dapat disesuaikan dengan perubahan pada proses perusahaan secara terus-menerus.
Berikut ini adalah beberapa solusi industri yang dapat dipermudah dengan penggunaan SAP:
1. Perbankan – SAP meneyediakan sebuah lingkungan kuat untuk pengembangan teknologi baru, pengontrolan tugas utama perbankan, dan meluaskan operasi perbankan melalui internet. 2. Minyak dan Gas – SAP mempermudah proses dan membantu dalam menghadapi tantangan kenaikan biaya dan harapan peningkatan profitabilitas bagi pemegang saham. SAP juga membantu industri untuk mengatur aset secara efektif dan memaksimalkan arus kas.
Keuntungan-keuntungan dalam pengaplikasian SAP diantaranya:
z Implementasi yang cepat dan biaya yang transparan sehingga pengontrolan lebih
mudah dilakukan. z Meningkatkan produktivitas dan kontrol biaya. Dengan mengintegrasikan SAP pada
bidang keuangan, SDM, logistik, dan CRM akan meningkatkan efisiensi bagi perusahaan, dan pada akhirnya bukan hanya perusahaan yang diuntungkan, tapi begitu juga dengan
partner dan vendor. z Skalabilitas. Teknologi sistem yang kuat dan fleksibel mendukung pertumbuhan
perusahaan, hal ini penting terutama bagi perusahaan berskala kecil dan menengah. z Mendukung proses pengambilan keputusan. Dengan SAP, manajer dapat mengakses
informasi secara lebih cepat dan efektif dari seluruh area perusahaan dan memberi mereka kontrol penuh dari semua aktivitas dan informasi yang terkait.
Dalam bidang keuangan khususnya administrasi keuangan penerapan SAP dapat dilakukan pada proses penghitungan, pembukuan, pencatatan kas masuk dan kas keluar, kontrol arus kas, juga termasuk seluruh pembiayaan perusahaan.
Sistem akunting harus menekankan pada pemrosesan data operasional untuk pengambilan keputusan strategis perusahaan. Contohnya pada sistem SAP R/3, yang memberikan semua fungsi yang dibutuhkan untuk sebuah sistem akuntansi yang dapat diaplikasikan seragam secara internasional. (SAP 01 Fundamentals Participant Handbook, 2006: 5-3 – 5-29)
Dalam treasury management yang kegiatannya mencakup cash, stock, kontrak/obligasi, dan derifatif, SAP dapat digunakan sebagai kontrol perusahaan termasuk sebagai EIS (Executive Information System), Profit Center Accounting, konsolidasi hukum, dan dalam proses perencanaan. SAP dalam akuntansi manajemen juga dapat digunakan untuk
mengontrol
dan
merencanakan
area
overhead
sehingga
perusahaan
dapat
mengembangkan standar guna mengontrol biaya dan memperkirakan aktivitas internal.
CASH ADMINISTRATION
2.4
ADMINISTRASI
Administrasi berasal dari bahasa Latin : Ad = intensif dan ministrare = melayani, membantu, memenuhi. Administrasi merujuk pada kegiatan atau usaha untuk membantu, melayani, mengarahkan, atau mengatur semua kegiatan di dalam mencapai suatu tujuan.
Pengertian Administrasi dalam bahasa Indonesia ada 2 (dua) :
¾
Administrasi berasal dari bahasa Belanda, “Administratie” yang merupakan
pengertian Administrasi dalam arti sempit, yaitu sebagai kegiatan tata usaha kantor (catat-mencatat, mengetik, menggandakan, dan sebagainya). Kegiatan ini dalam bahasa Inggris disebut : Clerical works (FX.Soedjadi, 1989). ¾
Administrasi dalam arti luas, berasal dari bahasa Inggris “Administration” ,
yaitu proses kerjasama antara dua orang atau lebih berdasarkan rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan bersama yang telah ditentukan (S.P. Siagian, 1973)
Berdasarkan hal tersebut diatas, administrasi ialah proses penyelenggaraan kerja yang dilakukan bersama-sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Administrasi, baik dalam pengertian luas maupun sempit di dalam penyelenggaraannya diwujudkan melalui fungsi-fungsi manajemen, yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan.
Jadi administrasi adalah penyelenggaraannya, dan manajemen adalah orang-orang yang menyelenggarakan kerja. Maka kombinasi dari keduanya adalah penyelenggaraan kerja
yang dilakukan oleh orang-orang secara bersama-sama (kerjasama) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (2009)
CASH ADMINISTRATION Keluar masuknya uang perusahaan harus dikelola dengan baik agar dapat dianalisa bagi pengembangan perusahaan. Dengan pengelolaan kas atau cash administration, diharapkan manajer dapat memahami teknik mengelola dan menganalisa keuangan serta mampu menyusun serta mengendalikan anggaran perusahaan. Hal utama yang harus diperhatikan dalam Cash Administration adalah memahami Cash Management dan faktor-faktor yang mempengaruhi cash, contohnya dengan memahami Cash Conversion Cycle :
Cash conversion cycle atau CCC adalah durasi waktu di mana setiap perusahaan mampu mengubah sumber dayanya menjadi uang. Hal ini sebenarnya merupakan jumlah periode waktu yang dibutuhkan untuk perubahan pertama kali sumber daya menjadi perlengkapan, kemudian perlengkapan menjadi barang jadi, kemudian barang jadi menjadi penjualan, penjualan menjadi akun penerimaan dan kemudian penerimaan menjadi uang tunai. Berikut ini merupakan sumber daya-sumber daya yang termasuk bahan mentah, tenaga kerja, tenaga dan bahan bakar, dll.
Dengan kata lain, CCC bisa didefinisikan sebagai waktu yang diperlukan untuk mengumpulkan uang dari penjualan setelah melakukan pembayaran bagi sumber daya yang dibutuhkan oleh perusahaan. Perlu dicatat bahwa dalam banyak kasus, penjualan bisa didapatkan dengan kredit dan pembelian dari sumber daya juga tidak membutuhkan pembayaran secara tunai dengan segera, jadi perbedaannya harus diperhatikan antara mengumpulkan uang tunai yang sebenarnya dan penjualan atau pembelian. (2007)
Keuntungan atau profit dari pemahaman mengenai cash administration biasanya merupakan pencapaian aktivitas bisnis untuk keuntungan pemilik bisnis
Cash digunakan untuk uang sebagai bentuk fisik dari mata uang, seperti nota bank dan koin. Cash adalah pembayaran langsung atau instan untuk barang dan jasa. Hal tersebut dipertimbangkan sebagai aset yang paling cair.
Dalam bisnis, apabila perusahaan gagal membayar tagihan tepat waktu, maka perusahaan bisa dikatakan bangkrut. (2005)
Cash flow (disebut juga net cash flow) adalah neraca dari jumlah uang yang diterima dan dibayarkan oleh sebuah bisnis selama suatu periode yang ditentukan, kadang-kadang terkait suatu proyek spesifik. Pengukuran arus kas dapat digunakan;
•
Untuk mengevaluasi keadaan atau kinerja bisnis atau proyek.
•
Untuk menentukan masalah dengan likuiditas.
•
Waktu pada saat arus kas keluar masuk proyek digunakan sebagai input bagi model
finansial seperti tingkat pengembalian internal, dan net present value. •
Untuk menguji pendapatan atau pertumbuhan suatu bisnis. (2005)
2.5
Statistik
2.5.1 Arti dan Lingkup Statistik
Statistika berasal dari kata jerman, Staat yang artinya negara. Statistik merupakan keterangan-keterangan yang dibutuhkan oleh negara dan berguna bagi negara. Keteranganketerangan tersebut digunakan oleh negara untuk menarik pajak, mobilisasi pemuda untuk jadi tentara dan lain-lain. (Lungan, 2006:1)
Statistika secara luas dikenal sebagai suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang teknikteknik yang diperlukan dalam penarikan kesimpulan tentang suatu masalah yang didasarkan atas pengamatan terhadap sebagian daripada keterangan yang diperlukan. (Lungan, 2006:2)
Dilihat dari segi lingkupnya, statistika mencakupi ( 1 ) teknik pengumpulan data, ( 2 ) penataan data, ( 3 ) analisa data, ( 4 ) penafsiran dan pengambilan kesimpulan. Dengan perumusan yang agak lain, statistika mencakup tiga hal, yaitu :
1. Pembahasan mengenai tata cara pengumpulan data, baik berupa percobaan-percobaan
penelitian
maupun
pengamatan-pengamatan
lainnya
untuk suatu tujuan tertentu.
2.
Pembahasan mengenai tata cara analisa data, untuk mencarikan
keterangan atau data agar menjdai lebih ringkas, lebih mudah ditafsirkan dan disimpulkan.
3. Pembahasan mengenai tata cara pengukuran tingkat kepercayaan dalam usaha penarikan kesimpulan.
Pada prinsipnya statistika dibagi atas 2 bagian, yaitu :
•
Statistika
Deskriptif,
merupakan
statistika
yang
mempelajari
tentang
pengumpulan, pengolahan, penyajian dan analisa data. •
Statistika Induktif, merupakan statistika yang mempelajari tentang tata cara
pengambilan kesimpulan. (Lungan, 2006: 3)
Dari uraian di atas, statistika mengandung 2 makna, yaitu data statistika dan metodologi
statistika. Data staitstika merupakan kumpulan dari fakta-fakta pengamatan tentang aspek-
aspek suatu objek tertentu, sedangkan statistika sebagai metodologi berarti metode tentang tata cara pengumpulan data dan pengambilan kesimpulan.
2.5.2 Fungsi, Peranan, dan Keterbatasan
•
Fungsi
Statistika berfungsi sebagai alat bantu untuk memperluas pengetahuan kita terhadap masalah-masalah yang rumit, kabur dan belum menentu. Misalnya pendapatan nasional, kependudukan, sumber-sumber alam hanya dapat diketahui dengan cermat apabila menggunakan statistika secara baik. Ada beberapa faktor mengapa statistika digunakan sebagai alat ampuh untuk memecahkan masalah-masalah rumit antara lain, yakni :
a.
Fakta-fakta dapat disusun sesuai degan kebutuhan.
b.
Data yang rumit dapat disederhanakan.
c.
Data dapat diklasifikasi sesuai dengan kebutuhan.
d.
Statistika dapat digunakan sebagai teknik perbandingan.
e.
Statistika dapat digunakan untuk menginterpretasi beberapa masalah.
•
Peranan
Telah dibicarakan sebelumnya bahwa pada akhir-akhir ini statistika berkembang pesat. Perkembangan tersebut disebabkan karena peranannya yang sangat luas dalam bidang ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial dan berbagai penyelidikan lainnya.
•
Keterbatasan
Dilihat
dari
segi
teknis,
fleksibilitas
dan
penghematan
biaya
yang
sangat
menguntungkan maka statistika menjadi populer dikalangan banyak orang. Akan tetapi
kepopuleran ini bukan tanpa batas. Statistika tidak dapat digunakan untuk memecahkan semua fenomena dan tidak dapat digunakan untuk menjawab semua pertanyaan, antara lain disebabkan oleh :
•
Statistika hanya dapat digunakan untuk memecahkan masalah-masalah yang
dapat diukur secara kuantitatif atau dapat dinyatakan dalam bentuk numerik. •
Statistika tidak dapat digunakan untuk data tunggal.
•
Statistika hanya merupakan pendekatan dan bukan kebenaran matematika.
•
Statistika dapat memberikan kesimpulan yang keliru dan kadang-kadang hanya
dapat direkomendasikan oleh tenaga-tenaga ahli. (Lungan, 2006: 5-6)
2.5.3 Regresi
2.5.3.1 Persamaan Regresi Linear
Tujuan dari persamaan regresi adalah bagaimana menghitung suatu perkiraan atau persamaan regresi yang akan menjelaskan hubungan antara dua variabel yang biasanya cukup tepat dinyatakan dalam suatu garis lurus disebut garis regresi atau garis perkiraan. Persamaan yang digunakan untuk mendapatkan garis regresi pada suatu diagram pencar yang disebut persamaan regresi atau persamaan perkiraan.
Y = α + bX Keterangan :
a = Y pintasan, (nilai Y´ bila X=0)
b
= kemiringan dari garis regresi (kenaikan atau penurunan Y´ untuk
setiap
perubahan satu-satuan X) atau koefisien regresi, yang mengukur besarnya pengaruh X terhadap Y kalau X naik satu unit.
X = nilai tertentu dari variabel bebas
Y = nilai yang diukur/dihitung pada variabel tak bebas.
Kesamaan diantara garis regresi dan garis trend tidak dapat berakhir dengan persamaan garis lurus. Garis regresi (seperti garis trend dan nilai tengah aritmetika) memiliki dua sifatsifat matematis berikut:
∑ (Y − Y ) = 0 '
Dan
∑ (Y − Y )
' 2
= nilai terkecil atau terendah
Dengan perkataan lain, garis regresi akan ditempatkan pada data dalam diagram sedemikian rupa sehingga penyimpangan (perbedaan) positif titik-titik terhadap titik-titik pencar diatas garis akan menyimpangi negatif titik-titik pencar terletak di bawah garis, sehingga hasil penyimpangan keseluruhan titik-titik terhadap garis lurus adalah 0.
Untuk tujuan diatas, perhitungan analisis regresi dan analisis korelasi dapat dipermudah dengan menggunakan rumus dalam bentuk penyimpangan nilai tengah variabel X dan Y, yaitu penyimpangan dari X dan Ῡ.
Oleh karena itu, dapat digunakan simbol berikut ini:
x = (X − X )
y = (Y − Y )
dan
xy = ( X − X ) (Y − Y )
Ciri sifat kuadrat terkecil:
∑ (Y − Y ) = 0 '
∑ (Y − Y )
' 2
= nilai terkecil atau terendah
Nilai dari α dan b pada persamaan regresi dapat dihitung dengan rumus dibawah ini:
b=
∑x y i
∑x b=
i
2 i
n∑ X i Yi − ∑ X i ∑ Y i n∑ X i2 − (∑ X i ) 2
α=
Y − bX
(Supranto, 2006: 174-175)
2.5.3.2 Regresi Sederhana
Dalam analisis regresi sederhana akan dikembangkan sebuah estimating equation (persamaan regresi), yaitu suatu formula yang mencari nilai variabel dependen dari nilai
variabel independent yang diketahui, dimana kedua variabel tersebut masing-masing hanya satu. Analisis regresi digunakan terutama untuk tujuan peramalan.
2.5.3.3Regresi Berganda
Seperti yang diuraikan diatas, jika pada Regresi sederhana hanya ada satu variabel dependen (Y) dan satu variabel independent (X), maka pada kasus regresi berganda, terdapat satu variabel dependen dan lebih dari satu variabel independent. Dalam pratek bisnis, regresi berganda justru lebih banyak digunakan, selain karena banyaknya variabel dalam bisnis yang perlu dianalisis bersama, juga pada banyak kasus regresi berganda lebih relevan digunakan.
Regresi berganda adalah suatu persamaan regresi yang variabel bebasnya lebih dari satu variabel. Dan di dalam buku statistik telah dibahas hubungan linear dari dua variabel X dan Y dengan menggunakan persamaan regresi linear Y= α + bX. Misalnya hubungan antara pengaruh belajar (X) dan prestasi siswa (Y). Kemudian timbul pertanyaan, yaitu selain pengaruh belajar faktor apalagi yang mempengaruhi prestasi siswa. Apabila terdapat dari dua variabel, maka hubungan linear dapat dinyatakan dalam persamaan regresi berganda sebagai berikut:
Y´ = b0 + b1X1 + b2X2 + ....... + bkXk Y´i = b0 + b1X1 + b2X2 + ....... + bkXki Dengan i = 1,2,...n
Dimana : Y = nilai observasi (data hasil pencatatan)
Y´= nilai regresi
Disini ada suatu variabel tidak bebas (Dependent Variable), yaitu Y´ dan ada k variabel bebas (Independent Variable), yaitu X1,.....,Xk Untuk menghitung b0,b1,b2,...,bk kita gunakan Metode kuadrat terkecil (Least Square
Method) yang menghasilkan persamaan normal sebagai berikut:
b0 n + b1 ∑ X 1 + b2 ∑ X 2 + ...... + bk ∑ X k = ∑ Y b0 ∑ X 1 + b1 ∑ X 12 + b2 ∑ X 1 X 2 + ...... + bk ∑ X 1 X k = ∑ X 1Y b0 ∑ X 2 + b1 ∑ X 2 X 1 + b2 ∑ X 22 + ...... + bk ∑ X 2 X k = ∑ X 2Y .
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
b0 ∑ X k + b1 ∑ X k X 1 + b2 ∑ X k X 2 + ...... + bk ∑ X k2 = ∑ X k Y Kalau persamaan ini dipecahkan, kita akan memperoleh nilai b0,b1,b2,...,bk. Kemudian dapat dibentuk persamaan regresi linear berganda. Apabila persamaan regresi itu telah diperoleh, barulah kita dapat meramalkan nilai Y dengan syarat kalau persamaan nilai X1,X2,........Xk sebagai variabel bebas (independen/explanotary variables) sudah diketahui.
Untuk k = 2, Y´= b0 + b1X1 + b2X2, satu variabel tak bebas (Y), dan dua variabel bebas (X1 dan X2), maka b0, b1, dan b2 dihitung dari persamaan normal berikut:
b0 n + b1 ∑ X 1 + b2 ∑ X 2 = ∑ Y
b0 ∑ X 1 + b1 ∑ X 12 + b2 ∑ X 1 X 2 = ∑ X 1Y b0 ∑ X 2 + b1 ∑ X 2 X 1 + b2 ∑ X 22 = ∑ X 2Y (Supranto, 2006: 186)
2.5.4 Korelasi
Korelasi adalah asosiasi (hubungan) antara variabel-variabel yang diminati, apakah data sampel yang ada menyediakan bukti cukup bahwa ada kaitan antara variabel-variabel dalam populasi asal sampel, jika ada hubungan, seberapa kuat hubungan antar variabel tersebut. Keeratan hubungan itu dinyatakan dengan nama koefisien korelasi atau bisa disebut korelasi saja.
2.1.9.4.1 Koefisien Korelasi
Kegunaan koefisien korelasi adalah memperoleh suatu ukuran (indikator) kekuatan hubungan linear antara dua variabel Y dan X yang bebas dari skala pengukuran untuk kedua variabel tadi. Ukuran ini kita namakan korelasi linear antara Y dan X.
Ukuran korelasi linear yang biasa digunakan dalam statistik dikenal sebagai koefisien korelasi-product-moment dari Pearson antara X dan Y. Besaran ini dinyatakan dengan simbol r, dihitung sebagai berikut:
r=
SSXY
SSxSSy
Suatu studi tentang koefisien korelasi r memberikan hasil yang cukup menarik dan memperlihatkan alasan terpilihnya koefisien ini sebagai ukuran korelasi linear. Penyebut yang digunakan dalam menghitung r dan β1 akan selalu positif karena kedua-duanya mengandung jumlah kuadrat dari angka-angka (jumlah-jumlah). Pembilang dalam rumus untuk menghitung r adalah persis sama (identik) lengan pembilang dalam rumus untuk menghitung gradien β1. Jadi koefisien korelasi r akan mempunyai tanda persis yang sama dengan β1 dan akan sama dengan nol kalau β1 = 0. Jadi r = 0 berarti tidak ada korelasi linear antara Y dan X. Suatu nilai positif untuk berarti bahwa garis regresi miring keatas kanan; nilai negatif menunjukkan bahwa arahnya kebawah kanan.
Nilai koefisien korelasi ini paling sedikit -1 dan yang paling besar 1. jadi, jika r = koefisien korelasi, maka nilai r dapat dinyatakan sebagai berikut:
-1≤r≤1
Artinya jika
r = 1, hubungan X dan Y sempurna dan positif (mendekati 1, yaitu hubungan sangat kuat dan positif).
= -1, hubungan X dan Y sempurna dan negatif (mendekati -1, hubungan sangat kuat dan negatif).
= 0, hubungan X dan Y lemah sekali atau tidak ada hubungannya.
Kuat (-)
Kuat (+)
Cara menghitung r adalah sebagai berikut:
n
∑ XiYi
r=
i =1
n
∑X i =1
1 X = Xi - X , X = n
1 Yi = Yi - Ῡ, Ῡ = n
2
n
i
∑y
2 i
i =1
n
∑ Xi i =1
n
∑ Yi i =1
(Supranto, 2006:152-153)
2.5.4.1 Korelasi Berganda
Korelasi berganda adalah suatu korelasi antara variabel tak bebas Y dengan variabel bebas yang lebih dari 1 variabel. Dan juga membahas tentang korelasi antara dua variabel X dan Y. Koefisien antara X dengan Y sering diberi simbol rxy atau r saja.
Dimana
rxy =
∑ XiYi
∑x xi = X1i - X
yi = Y1 - Ῡ
2 i
∑y
2 i
Apabila kita mempunyai tiga variabel Y, X1, X2, maka korelasi antar dua variabel X dan Y digambarkan rumus berikut:
Dimana
rxiy = r1y =
∑x
yi
1i
∑x
∑y
2 1i
2 i
Korelasi X2, dan Y digambarkan dengan rumuskan berikut:
Dimana
rx2y = r2y =
∑x
yi
2i
∑x
∑y
2 2i
2 i
x2i = X2i - X 2
xi = Yi - Ῡ
Akhirnya, korelasi antara X1 dan X2 adalah
Dimana
rx1x2 = r12 =
∑x
x2i
1i
∑x
2 1i
x1i = X1i - X 1
x 2i = X 2i - X 2
∑x
2 2i
Koefisien antara dua variabel sering disebut koefisien korelasi linear sederhana (KKLS). (Supranto, 2006: 190-191)
Untuk mengetahui kuatnya hubungan antara variabel Y dengan beberapa variabel X lainnya (misalnya antara Y dengan X1 dan X2), maka harus menggunakan suatu koefisien korelasi yang disebut Koefisien Korelasi Linear Berganda (KKLB) yang rumusnya sebagai berikut:
KKLB = ry.12
r12y + r22y − 2r1 y r2 y r12
=
2
1 - r12
Apabila KKLB dikuadratkan, maka akan diperoleh Koefisien Penentuan (KP) yaitu suatu nilai untuk mengukur besarnya sumbangan (share) dari beberapa variabel X terhadap variasi (naik-turunnya) Y. Kalau Y´ = b0 + b1X1 + b2X2, maka KP mengukur besar sumbangan X1 dan X2 terhadap variasi (naik-turunnya) Y.
2
KP = R y .12
Koefisien penentuan dapat juga dihitung derdasarkan rumus berikut:
2
KP = R y .12 = b1
∑x
1i
y i + b2 ∑ x 2 i y 2
∑y
2 1
b1 dan b2 diperoleh dari Y´ = b0 + b1X1 + b2X2
Dimana:
∑x
1i
y i = ∑ ( X 1i − X 1 )(Y1 − Y )
∑X
=
∑x
2i
2 1
1 ∑ X 1i ∑ Yi n
y i = ∑ ( X 2i − X 2 )(Yi − Y )
=
∑y
Y −
1i i
∑X
Y −
2i i
1 ∑ X 2i ∑ Yi n
= ∑ (Yi − Y ) 2
=
∑Y
i
2
1 − (∑ Yi ) 2 n
Koefisien Korelasi Parsial
Adalah pembahasan mengenai hubungan linier antara dua variabel dengan melakukan kontrol terhadap satu atau lebih variabel tambahan (disebut variabel kontrol). Kalau variabel Y berkorelasi dengan X1 dan X2, maka koefisien korelasi antara Y dan X1 (X2 konstan), antara Y dan X2 (X1 konstan), dan antara X1 dan X2 (Y konstan) disebut Koefisien Korelasi Parsial (KKP) dengan rumus sebagai berikut:
r1 y.2 =
r1 y − r2 y r12
1 − r22y 1 − r122 (Koefisien korelasi parsial X1 dan Y, kalau X2 konstan).
r2 y.1 =
r2 y − r1 y r12
1 − r12y 1 − r122 (Koefisien korelasi parsial X2 dan Y, kalau X1 konstan).
r12 y =
r12 − r1 y r2 y
1 − r12y 1 − r122 y Koefisien Bivariat
Adalah mengukur keeratan hubungan diantara hasil-hasil pengamatan dari populasi yang mempunyai dua varian (bivariate). Perhitungan ini mensyaratkan bahwa populasi asal sampel mempunyai dua varian dan berdistribusi normal. Korelasi yang digunakan adalah korelasi pearson yang untuk mengukur korelasi data interval dan rasio. (Supranto, 2006: 193)
2.5
KERANGKA PEMIKIRAN
START
e-Banking systems
SAP
CASH ADMINISTRATION
‐
ANALISIS REGRESI
‐
ANALISIS KORELASI
HASIL PENELITIAN
Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran