BAB 2 Landasan Teori
2.1
Tinjauan Umum Ruang publik adalah bagian penting dalam kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat. Tempat dimana masyarakat dapat bertemu dan bekumpul melakukan berbagai kegiatan. Jalan raya, alun-alun, taman serta pantai adalah beberapa tipikal ruang publik. Namun, hingga batas tertentu gedung pemerintahan pun dapat disebut sebagai ruang publik. Pusat pembelajaran dan perpustakaan umum pun termasuk dalam golongan ruang publik, Berbagai jenis ruang publik dan tempat bertemu serta berkumpul dengan masyarakat pun diciptakan di berbagai belahan kota sebagai sarana penting dalam bersosialisasi. Ruang public adalah tahap dimana drama kehidupan komunal terungkap. Jalan-jalan, lapangan (plaza) dan taman kota memberikan bentuk pada pasang surut dan aliran pertukaran manusia. Ruang-ruang yang dinamis merupakan bagian penting dalam rutinitas kerja dan kehidupan, menyediakan alur pergerakan, komunikasi dan dengan alasan lain seperti relaksasi. Ada kebutuhan mendesak akan ruang publik (Carr, Stephen. , Mark Francis, Leanne G. Rivlin & M. Stone. (1993). Public Space (Cambridge Series in Environment and Behavior). Cambridge: Cambridge University Press.)
2.1.1 Learning Center Learning Center atau Pusat Pembelajaran adalah istilah yang mengacu pada wilayah yang ditetapkan sebuah kelas atau program dimana siswa
dapat
berkumpul
dalam
kelompok-kelompok
kecil
untuk
menyelesaikan suatu tugas atau pembelajaran yang telah diberikan. Learning center adalah fasilitas yang menyediakan layanan pendidikan akademis dan lainnya. Fasilitas yang diberikan dapat mencakup program penuh, demonstrasi dari kalangan profesional (seniman, koki, pemadam kebakarana dan lainnya). Biasanya siswa dapat bekerja secara mandiri dalam menyelesaikan tugas atau pun pembelajaran yang diberikan dengan
7
8 bimbingan dari para pengajar yang telah ditempatakan untuk mengawasi kelompok-kelompok kecil tersebut. 2.1.1.1 Fungsi Dan Tujuan Learning Center a. Fungsi Learning Center Learning Center mempunyai berbagai fungsi yang berguna positif bagi masyarakat, terumata untuk mengasah berbagai keahlian yang ada. Berikut adalah fungsinya, 1. Meningkatkan Produktivitas Pembelajaran •
Mempercepat dan mempermudah proses pembelajaran. Hal ini membuat waktu yang dibutuhkan menjadi lebih efisien.
•
Mengurangi beban tenaga pengajar dalam menyajikan dan menyampaikan informasi pembelajaran. Sehingga siswa yang mengikuti kelas yang telah diberikan dapat lebih terbina dan berkembang.
2. Memberikan proses pembelajaran yang bersifat lebih individual, sehingga setiap individu siswa dapat berkembang dengan baik. 3. Memberikan dasar ilmiah terhadap setiap proses pembelajaran •
Perancangan program pembelajaran yang lebih sistematis namun tetap memiliki unsur bermain di dalamnya.
•
Pengembangan bahan pengajaran yang telah didasari penelitian yang menyeluruh terlebih daluhu.
4. Memantapkan pembelajaran yang telah diberikan kepada siswa yang telah mengikuti kelas. 5. Dapat menyajikan pembelajaran yang lebih luas dengan penyajuan informasi yang lengkap dan jelas. b. Tujuan Learning Center Learning Center mempunyai berbagai tujuan yang berguna positif bagi masyarakat. Tujuan dari pembangunan sebuah Learning Center adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan sarana dan prasaran berlajar serta pengembangan diri yang baik dan benar. Banyak Learning Center dibangun untuk memupuk rasa peduli antar sesame pada suatu
9 area, contohnya dibangunnya Learning Center pada perumahan kumuh untuk membantu anak-anak yang tidak mampu dalam bermain dan belajar secara baik dan terarah. 2.1.1.2 Persyaratan Umum LEGO Discovery Center harus memiliki daya tarik dan konsep yang jelas, sehingga para peminat LEGO maupun masyarakat umum dapat berkunjung dan mengikuti program-program yang diadakan pada tempat tersebut, faktor-faktor tersebut adalah: 1. Program-program kelas yang diadakan 2. Produk LEGO yang digunakan dalam proses bermain dan belajar beragam 3. Fasilitas yang dibuat nyaman digunakan oleh anak-anak 4. Fasilitas yang baik, mendungkung, dan lengkap 5. Tenaga pengajar yang berpengalaman 6. Pelayanan staf yang baik 7. Produk LEGO yang ditawarkan selalu beragam dan up to date 8. Peluang bersosialisasi 9. Desain interior ruangan yang baik, menarik dan unik 10. Suasana yang mendukung dalam terjadinya program bermain dan belajar yang baik 11. Lokasi yang strategis, nyaman dan bersih 2.1.1.3 Persyaratan Khusus LEGO Discovery Center 1.
Elemen Interior LEGO Discovery Center •
Lantai harus fungsional dan dekoratif dimana menggambarkan kenyamanan dan kemanan yang diharapkan dan kebersihan menjadi pertimbangan utamanya. Serta lantai harus non-slip (anti selip atau anti licin), namun lanati juga tidak boleh kasar (Joseph De Chiara, 1990).
•
Dinding, harus fungsional dan dekoratif, dimana elemen keceriaan bisa tetap terlihat namun tidak meninggalkan unsur keamanan untuk anak-anak. Dinding harus mudah pemeliharaannya, mampu meredam suara, tahan terhadap kelembaban, serta dapat
10 memperlihatkan kesan atau sifat ruangan tertentu yang sesuai dengan sistem pencahayaan atau penghawaan, baik secara alami maupun buatan (Suptandar, 1995) •
Ceiling menggunakan material yang mudah dibersihkan, tidak mudah terbakar, pemilihannya sesuai konsep dan memiliki jangka waktu yang panjang.
•
Furniture yang praktis dan fungsional diperlukan dalam ruang untuk bermain, harus mudah dibersihkan dan dirapihkan kembali. Namun praktis bukan berarti kaku dan menyulitkan kebebasan gerak anak (Tate, Smith, Harper & Row, 1986;113-114). Material yang digunakan untuk perabot anak-anak harus dipilih dengan baik.Harus terbuat dari bagan yang ringan, namun kuat supaya tidak mudah hancur atau patah. Untuk setiap sudutnya harus tumpul demi alasan keamanan anak. Sebisa mungkin semua perabot diberi pengaman atau pelapis yang empuk dari bahan yang ringan dan estetis (Griya Asri, 2002;56).
2.
Standar Ruang Kelas •
Memiliki fungsi sebagai tempat kegiatan pembelajaran teori, praktek yang memerlukan peralatan khusus, atau praktek dengan alat khusus yang mudah dihadirkan.
•
Rasio minimum luas ruang kelas 2 m²/ peserta didik. Untuk rombongan belajar dengan peserta didik kurang dari 15 orang, luas minimum ruang kelas adalah 30 m² dengan lebar minimum ruang kelas 5 m.
•
Memiliki ruang sirkulasi horizontal berupa koridor yang akan menghubungkan ruang-ruang di dalam bangunan.
•
Memiliki fasilitas yang memungkinkan pencahayaan yang memadai untuk membaca buku dan melakukan aktivitas lainnya.
•
Memiliki pintu yang memadai agar peserta didik dan guru dapat segera keluar ruangan, jika kejadian berbahaya dan tidak terduga terjadi. Serta dapat dikunci jika sedang tidak digunakan
11 Menurut Anita Rui Olds dalam buku Child Care Design Guide (1976), kelompok bermain dibagi menjadi beberapa zona kegiatan, antara lain, 1. Entry / Transition Zone Zona ini terdiri dari area penyimpanan pribadi siswa, area penyimpanan pribadi staf, dan area untuk komunikasi antara guru dan orangtua. 2. Quiet Zone Zona ini terdiri dari area area istirahat, area membaca, listening area, manipulative area, area menulis, area balok kecil, dan matematika area. 3. Messy Zone Zona ini terdiri dari toilet / diapering, area makan, area air, area pasir, area tanah liat (clay), area lukis, collage area, wood – working area, area masak, dan area sains. 4. Active Zone Zona ini terdiri dari area balok besar, area bermain drama (area rumah-rumahan, area bermain boneka, area kostum dan berdandan, miniatures area), area musik dan tari, gross – motor area. 5. Ruang tambahan yang diperlukan Ruang tambahan yang diperlukan seperti area pertemuan kelompok dalam jumlah besar (aula), area privat dan semi privat dan area kerja untuk staf beserta telepon. 3.
Sirkulasi Ruang •
Sirkulasi linear, terbentuk berdasarkan ruang yang telah dilalui dan diarahkan ke satu tujuan dengan satu jalan masuk dan keluar
•
Sirkulasi linear bercabang, pengunjung tidak terganggu karena adanya pembagian ruang yang jelas.
•
Sirkulasi radial, pengunjung tidak diarahkan ke suatu tempat
•
Sirkulasi random, pengunjung dapat memilih jalan yang diinginkan tanpa ada batasan-batasa dinding atau pemisah.
4.
Sirkulasi Kafe
12 •
Flow, mengoptimalkan jarak, kapasitas, kecepatan dan arah. Pola tersebut
dihasilkan
konsumen,
karyawan,
makanan,
dan
pelayanan. •
Jarak, terbagi dalam beberapa jenis, yaitu : a. Jarak publik, meliputi jarak yang akan didapat memasuki restoran, pandangan untuk berjalan ke area makan dan ketika memasuki area pengambilan makanan didapur. Jarak publik sekitar 12 kaki dan seterusnya (>365,8cm). b. Jarak sosial, jarak yang di rasakan pada pengunjung ketika melihat layar televisi, pertunjukan, pelayan yang sibuk bekerja di restoran, dan pegawai dapur yang merasakan bahwa mereka terlihat oleh pelanggan yang berjalan melewati dapur. Jarak sosial sekitar 4-12 kaki (121,9cm – 365,8cm). c. Jarak personal, jarak seperti ketika berbicara pada teman makan disebrang meja. Jarak ini sekitar 18 inci – 4 kaki (45,72cm121,9cm). d. Jarak kontak fisik, jarak yang cukup dekat untuk bersentuhan dengan teman makan, seperti duduk berdampingan pada sofa. Jarak ini sekitar 18 inci (<45,72cm).
• Pembagian Ruang kafe a. Area makan untuk menikmati hidangan ringan yang berupa : - Hot Drink & Cold Drink - Hot Food & Cold Food Persyaratan luas untuk area makan, yaitu : - 1,2-1,4 m2 perorangan dilayani oleh pelayan. - 0,83 m2 untuk perorangan. Area makan harus memenuhi kriteria sebagai berikut : - Peletakan meja harus berdekatan dengan tiang dan kolom bila berada pada tengah ruangan. - Antar tempat duduk dan tempat duduk yang membelakangi menjadi jalur pelayanan dengan jarak 1,35 m sebagai jarak maksimum 2 pramusaji.
13 - Pergeseran maju mundur kursi 10-20 cm untuk kebutuhan duduk. - Pergeseran kursi untuk pelanggan berdiri sekitar 30 cm. - Pintu masuk tidak bersilangan dengan jalur pelayan. b. Lounge, yaitu tempat tunggu sementara pada bagian kafe. c. Kasir terletak dengan bar karena mudah dijangkau oleh pelayan. •
Furniture pada Kafe Pemilihan pada furniture merupakan cerminan lain kepribadian
kafe dan harus disesuaikan dengan kebutuhan juga estetika dan ergonomi. Desain furniture terbagi atas dua kategori : a. Furniture berbentuk kotak (case) meliputi meja, lemari dan kursi yang tidak mempunyai pelapis. b. Furniture yang dilapisi, meliputi sofa atau kursi yang seluruh atau sebagian diberi pelapis (Suptandar 173). Menurut pola aktifitas yang dijalani pengunjung, dapat diuraikan kebutuhan ruang untuk furniture pada kafe, yaitu : a. Tempat duduk dan meja, yang perlu diperhatikan pada elemen tempat duduk dan meja adalah permukaan dan bentuk, ketinggian dan lebar, posisi selektif, dan jarak antar meja dan tempat duduk. Ukuran dan tata letak : - Panjang meja untuk 2 pengunjung yaitu 85 cm. - Tinggi kursi secara keseluruhan sampai sandaran 90 cm. - Tinggi kursi samapai bagian duduk 45 cm. - Panjang dan lebar kaki kursi 45 cm x 45 cm. - Luas meja relatif dapat disesuaikan kebutuhan - Jarak kursi dengan kursi yang membelakangi yaitu untuk 2 pramusaji 1,35 m dan untuk 1 pramusaji 90 cm. b. Material, untuk area outdoor biasanya menggunakan bahan besi tempa karena memiliki ketahanan tinggi dan dapat
14 dilapisi dengan berbagai macam warna cat. Sedangkan untuk area indoor dapat menggunakan berbagai macam material karena tidak langsung terkena cuaca luar. c. Struktur, ukuran dan ledutan pada alas ataupun sandaran kursi mempengaruhi
kenyamanan
konsumen
karena
dapat
mempercepat rata-rata pergantian pengunjung d. Fitur spesial, berat pada tempat duduk agar dapat dipindahkan akan mengarah pada citra kafe dan mengarah pada operasional kafe yang memudahkan konsumen untuk menggerakkannya. e. Layout duduk, variasi pada peletakkan tempat duduk menawarkan pilihan untuk suasana yang lebih terbuka dan intim serta mempengaruhi jumlah tempat duduk pada ruangan f. Meja dan atas meja, merupakan poin utama pada kafe. Semua komponen penting untuk dipertimbangkan ketika memilih meja pada kafe. Ukuran mempengaruhi benda-benda yang akan diletakkan di meja untuk dipergunakan. 2.1.1.4 Klasifikasi Jenis Kegiatan Pada LEGO Discovery Center Ruangan perlu ditata secara dinamis dan mencerminkan budaya serta memfasilitasi minat anak-anak. Suasana yang dirancang secara tepat, akan dapat mendukung kemandirian, proses sosialisasi dan kemampuan anak dalam memecahkan masalah. Dengan demikian, akan banyak anak yang memiliki rasa percaya diri dan yakin “bisa” dengan kemampuannya. (Fridani Lara, 2009;11). Klasifikasi jenis kegiatan pada LEGO Discovery Center dapat dibedakan menjadi beberapa bagian kegiatan, yaitu: 1. Kegiatan belajar a. Setiap kegiatan bermain dan belajar harus saling mengisi dengan baik b. Setiap program atau kelas yang ada harus bisa memenuhi kebutuhan dari setiap pengunjung yang datang dan mengikuti program tersebut. 2. Kegiatan bermain
15 a. Setiap kegiatan bermain harus bisa berjalan lancar dan aman digunakan oleh pengunjung yang mayoritas anak-anak. 3. Kegiatan berbelanja a. Kegiatan berbelanja yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan LEGO para pengunjung yang datang 4. Kegiatan lain a. Makan dan minum b. Bersosialisasi c. Lain-lain 2.1.1.5 Klasifikasi Jenis Aktivitas Pada LEGO Discovery Center Klasifikasi jenis aktivitas yang dilakukan di dalam LEGO Discovery Center dapat dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu: 1. Aspek aktivitas pengunjung •
Pengunjung yang datang untuk mengikuti program atau kelas yang ada
•
Pengunjung yang datang untuk bermain
•
Pengunjung yang datang untuk mengantar, menunggu dan menjemput siswa yang sedang menjalani program atau kelas
•
Pengunjung yang datang untuk berbelanja
•
Pengunjung yang datang untuk makan atau minum
•
Pengunjung yang datang untuk bersosialisasi
2. Aspek aktivitas karyawan •
Karyawan dan staf yang bertugas untuk melayani pengunjung
•
Tenaga pengajar yang bertugas untuk mengawasi dan memberikan pengajaran pada setiap program dan kelas yang ada
•
Karyawan dan staf yang bertugas untuk menjaga dan memelihara fasilitas yang ada
•
Karyawan yang bertugas untuk menjaga keamanan dan keselamatan pengunjung.
2.1.1.6 Klasifikasi Jenis Fasilitas pada LEGO Discovery Center Klasifikasi jenis fasilitas yang terdapat pada LEGO Discovery Center adalah sebagai berikut:
16 1. Fasilitas Bermain dan Belajar Fasilititas ini didukung dengan berbagai program dan kelas yang telah ditawarkan, yaitu: a. DUPLO Village Area yang dikhususkan bagi pengunjung berusia 3-5 tahun. Anakanak dapat bermain dan mengasah indra-indra mereka dengan LEGO sebagai fasilitas utamanya. b. Imagination Zone Area yang berisi berbagai jenis lego yang dapat menimbulkan daya imajinasi pengunjung yang datang untuk terus berkembang. Pengunjung dapat bermain lego yang sudah disediakan. Area ini dibuat untuk mengakrabkan pihak awam dengan permainan lego. c. LEGO Friends Area yang dibuat untuk anak-anak perempuan. Warna dan desain yang dapat dibuat di area ini adalah hal-hal yang biasa disukai oleh anak-anak perempuan. d. LEGO Master Builder Academy Area ini dikhususkan bagi pengunjung yang sudah pernah bermain lego sebelumnya. Pengunjung dapat membuat dan mendesain sendiri lego yang ingin dibuat. Pengunjung dapat belajar untuk membuat berbagai macam hal dari lego ditempat ini. e. Mindstorms Head Quarter Area yang dikhususkan bagi pengunjung yang ini membuat desain lego yang lebih kompleks dan sulit. Dikhususkan bagi pengunjung usia 15 tahun keatas. Pada area ini, pengunjung dapat menggabungkan desain lego yang mereka buat dengan berbagai jenis program komputer, yang nantinya dapat di program kepada aplikasi robot lego. 2. Fasilitas Berbelanja a. LEGO Store 3. Fasilitas Café 2.1.1.7 Persyaratan Fasilitas Pada LEGO Discovery Center
17 Ketika akan membangun sebuah tempat baru seperti LEGO Discovery Center, alokasi ruang dan manajemen merupakan bagian paling penting dalam proses. Hal ini dikarenakan semua proses harus berfokus pada perencaan, proyeksi, alokasi, evaluasi dan penggunaan ruang yang dibutuhkan. Tujuan dari manajemen ruang efektif adalah untuk memastikan ruang secara tepat, dan dapat di distribusikan berdasarkan penilaian kebutuhan, standar untuk alokasi ruangan, dan membantu proses konstruksi. •
•
Akses -
Internal
:
-
Eksternal
:
Pergerakan di lokasi
a.
Jalan masuk dan keluar
b.
Lalu lintas
c.
Ketersediaan transportasi umum
Utilitas -
Listrik
-
Air
-
Saluran pembuangan
-
Telepon
-
Internet
-
Saluran minyak / gas alam
•
Ketersediaan ruang untuk parkir yang baik dan memadai
•
Dampak lingkungan
•
•
-
Udara
-
Iklim
-
Gangguan (misal: kemacetan)
-
Karakteristik lingkungan (misal: topografi, geologi)
Dampak terhadap komunitas dan politik -
Struktural
-
Dukungan
-
Kemudahan
-
Persyaratan zonasi
Dampak ekonomi
18 -
Tenaga kerja
-
Kecenderungan demografi
-
Pajak
-
Biaya utilitas
-
Kompetisi
2.1.2 LEGO 2.1.2.1 Definisi LEGO LEGO adalah jenis mainan plastik konstruksi yang diproduksi oleh sebuah perusahaan swasta yang berbasis di Billund, Denmark yaitu LEGO Group. Bentuk dasar dari Lego yang paling terkenal adalah balok-balok plastic berwarna-warni yang dikenal sebagai “LEGO bricks”.
Gambar 2.1 : LEGO Bricks Sumber : sunrise-theme.myshopify.com LEGO Bricks dapat dirakit dan dihubungkan antara satu dengan lainnya dengan berbagai cara untuk membangun berbagai hal, seperti kendaraan, bangunan, hewan, tumbuhan, bahkan sebuah robot yang dapat digerakan dengan motor. Hal inilah yang membuat LEGO menjadi mainan yang terkenal, karena kebebasan setiap orang untuk membuat berbagai macam hal sesuai dengan imajinasi mereka. 2.1.2.2 Sejarah LEGO Nama LEGO berasal dari bahasa Denmark, yaitu singkatan dari “LEg GOdt” yang berarti bermain dengan baik.
19
Gambar 2.2 : LEGO Group Logo Sumber : commons.wikimedia.org Pada awalnya LEGO Group sebagai perusahaan yang menggagas LEGO hanyalah sebuah perusahaan keluar kecil yang memproduksi mainan kayu buatan tangan. Pendiri LEGO Group adalah seorang tukang kayu bernama Ole Kirk Kristianten. Pada tahun 1947, Ole Kirk Kristianten membeli mesin injeksi-pencetakan yang di impor dari Inggris. Mesin ini digunakan untuk membuat mainan-mainan berbahan plastik sebelum ide LEGO Bricks muncul. Namun pada tahun 1949 LEGO Bricks pertama kali diproduksi dengan nama “Automatic Binding Bricks”. LEGO ini dibuat dengan bahan cellulose acetate, penemuan inilah yang menjadi dasar dari LEGO Bricks yang sekarang mendunia. Bentuknya sedikit berbeda dengan LEGO Bricks yang sekarang ada, terdapat celah pada bagian sisi-sisinya dan benar-benar kosong pada bagian bawahnya tanpa “tubes” yang mengunci LEGO Bricks satu sama lain. Pada tahun 1953, namanya dirumah menjadi LEGO Mursten (dalam bahasa Denmark).
20 Gambar 2.3 : LEGO Mursten Sumber : www.makermasters.com 1964 adalah tahun dimana Godtfred Kirk Christiansen (anak dari Ole Kirk Kristianten) melakukan banyak renungan dan pemikiran tentang masa depan dari LEGO Group. Setelah kembalinya Godtfred Kirk Christiansen dari pameran mainan di Inggris, di memikirkan perkataan temannya tentang tidak adanya “sistem” dalam industry mainan. Itulah inspirasi awal dari LEGO System of Play. Godtfred Kirk Christiansen berencana untuk membuat sebuah mainan yang berstruktur dan memiliki sistem. Setelah mempertimbangakan semua jenis mainan yang pernah diproduksi oleh LEGO Group, Godtfred Kirk Christiansen pun memutuskan bahwa LEGO Bricks adalah pilihan terbaik untuk proyek ini. LEGO System of Play pun diluncurkan pada tahun berikutnya dengan bentuk perencangan sebuah kota. Pada tahun 1954, nama LEGO pun dengan resmi di daftarkan di Denmark. Kemudian pembaharuan pun dilakukan oleh LEGO Group, pada tahun 1957 LEGO Bricks diperbarui dengan sistem baru berupa “stud-andtube” yaitu sistem yang dapat mengunci lego satu sama lain. Sehingga meningkatkan kemungkinan pembuatan berbagai macam model bentuk lainnya. Pada tahun berikutnya LEGO Group mempatenkan sistem “interlocking” pada LEGO Bricks.
Gambar 2.4 : LEGO Bricks Interlocking Patent Sumber : fineartamerica.com
21 2.1.2.3 Jenis Dan Tema LEGO Dalam perjalanannya, LEGO Group mengeluarkan berbagai jenis dan tema yang berbeda demi memuaskan minat masyarakat luas. Diantaranya adalah, a. LEGO Minifigures Pada tahun 2010, LEGO Minifigures diluncurkan ke pasaran. Setiap karakter original diciptakan dengan pakaian baru serta raut wajah yang semakin beragam. Setiap seri yang diluncurkan terdiri dari 16 minifigur yang berbeda.
Gambar 2.5 : LEGO Minifigures Series 13 Sumber : www.lego.com
b. L EGO Duplo
LEGO ini diciptakan khusus untuk anak-anak berusia 1 sampai 5 tahun. Duplo Bricks berukuran 2 kali lebih besar dibanding dengan ukuran tradisional LEGO Bricks, membuat mainan ini lebih ramah pada anak-anak yang lebih kecil dan mudah digunakan serta digenggam. Meskipun ukurannya berbeda, sistem yang digunakan pada Duplo Bricks masih sama dengan yang digunakan pada LEGO Bricks pada umumnya.
Gambar 2.6 : Perbedaan ukuran LEGO Bricks Sumber : en.wikipedia.org
22 c. LEGO Creator Creator adalah sebuah tema dimana para penggemar LEGO diberi kebebasan untuk menciptakan berbagai bentuk dan tema yang mereka inginkan dengan kebebasa penuh yang di dukung dengan berbagai jenis dan bentuk LEGO Bricks yang diluncurkan ke pasaran. Hal ini membuat LEGO Creator menjadi pilihan favorit para penggemar LEGO sebagai salah satu set dasar dalam memainkan LEGO. d. LEGO City Seperti namanya, LEGO City berdasar pada kehidupan perkotaan beserta isinya seperti polisi, pemadam kebakaran, kereta, konstruksi bangunan, dan lainnya. e. LEGO Friends Didesain dan diciptakan untuk menarik minat anak-anak perempuan dalam bermain LEGO. LEGO Friends diperkenalkan pada tahun 2012, tema ini dilengkapi dengan bentuk minifigur yang berbeda dan lebih unik dibandingkan dengan LEGO minifigur pada umumnya. Didesain lebih detail dan realistik. Warna merah muda dan ungu dipilih untuk mendominasi set ini agar terlihat lebih feminim dan dapat diterima oleh anak-anak perempuan.
Gambar 2.7 : Salah satu set LEGO Friends Sumber : hotline.ua f. LEGO Architecture
23 Pada tahun 2010, LEGO Architecture diluncurkan kepasaran dalam rangka merayakan perkembangan arsitektur dari jaman ke jaman. Set ini dilengkapi dengan berbagai macam bangunan arsitektur terkenal di seluruh dunia dalam ukuran kecil.
Gambar 2.8 : Salah satu set LEGO Architecture Sumber : gosocio.co.id g. L EGO Technic Tujuan dari pembuatan seri ini adalah untuk memuaskan para penggemar LEGO yang menginginkan model yang lebih maju dan lebih komplek dibandingkan dengan LEGO pada umumnya. LEGO ini berupa interkoneksi antara batangan-batangan plastik (lift arm) dan bagian-bagian lainnya.
h. L E
Gambar 2.9 : Salah satu set LEGO Technic
G
Sumber : news.toyark.com
O Mindstorms
24 Berupa serangkaian kit berisi perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware) yang dapat dirakit dan disesuikan menjadi robot yang diinginkan. Set ini termasuk dalam perangkat computer cerdas yang dapat mengontrol sistem serta sensor modular dan motoric. LEGO Mindstorms banyak dilengkapi dengan berbagai bagian LEGO Technic.
Gambar 2.10 : LEGO Mindstorms EV3 Sumber : www.digitalartsonline.co.uk 2.2
Tinjauan Khusus (Survey)
2.2.1 Bricks 4 Kidz
2.2.1.1 Sejarah Bricks 4 Kidz
25 Model (contoh) Bricks 4 Kidz yang pertama ditemukan oleh Michelle Cote di St. Augustine, Florida, Amerika Serikat pada tahun 2008. Michelle memulai after-school program pertama kali dengan membuka kelas Bahasa Spanyol. Saat akan mengembangkan after-school program baru dalam bidang pengembangan kreatifitas dan ilmu pengetahuan alam. Anak laki-laki memberikan ide untuk membuat Creative Science LEGO Class. Setelah melihat minat yang muncul dari kelas LEGO Bricks, Michelle memutuskan untuk membuat kelas ini menjadi kelas yang permanen. Dalam waktu singkat Bricks 4 Kidz berkembang dengan cepat. Hingga saat ini, sudah berdiri kurang lebih 400 cabang Bricks 4 Kidz di seluruh dunia. Termasuk di dalamnya beberapa daerah di Asia (Indonesia, Singapore, Malaysia dan Thailand). 2.2.1.2 Lokasi Bricks 4 Kidz Lokasi Bricks 4 Kidz berada di Jl. Benda Raya No. 5 di daerah Kemang Selatan, Jakarta Selatan.
Gambar 2.11 : Peta Bricks 4 Kidz, Kemang Sumber : www.google.com/maps
2.2.1.3 Fasilitas Bricks 4 Kidz Bricks 4 Kidz dibagi menjadi beberapa program yang mengajarkan prinsip-prinsip serta metode berbagai jenis teknik-teknik pembelajaran pada anak-anak berusia sekitar 3-12 tahun dengan media LEGO Bricks.
26
Gambar 2.12 : Salah satu after-school program Sumber : whatsnewjakarta.com
Berikut adalah beberapa fasilitas yang ditawarkan pihak Bricks 4 Kidz Kemang, •
After-school class
•
Birthday Party Organizer
•
Playground
•
Mini store
Setiap after-school program yang diadakan oleh pihak Bricks 4 Kidz memiliki tema yang beragam dan berbeda-beda, diantaranya adalah, •
Gadzet & Gizmo
•
Interesting Invention
•
Cranium Contraptions
•
Animal Grossology
2.2.1.4 Struktur Organisasi
27
Gambar 2.13 : Struktur Organisasi Bricks 4 Kidz Kemang 2.2.1.5 Desain Bricks 4 Kidz Bangunan tempat Bricks 4 Kidz berdiri bisa terbilang sangat biasa, yaitu sebuah ruko berlantai 3. Desain tampak depannya pun terlalu simpel, sehingga kurang mencirikan Bricks 4 Kidz. Satu-satunya penanda hanya terdapat pada papan namanya saja. Hal ini sangat disayangkan, karena tampak depan sebuah bangunan atau tempat lah yang biasanya sangat menentukan dan dapat menarik pengunjung untuk datang ketempat tersebut.
Gambar 2.14 : Tampak Depan Bricks 4 Kidz Kemang Sumber : bricks4kidz.co.id
Namu
n, pada saat memasuki area Bricks 4 Kidz, pengunjung yang datang dapat langsung merasakan nuansa LEGO yang kental. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya LEGO Bricks yang digunakan dalam elemen dekorasinya serta diperjelas pula dengan pemilihan warna-warna LEGO klasik seperti merah, biru dan kuning.
28
Gambar 2.15 : Area Resepsionis dan Lobby Utama pada Bricks 4 Kidz Sumber : areamagz.com A nalisa desain interior dapat diuraikan menurut fasilitas yang ada, yaitu sebagai berikut: 1. Lobby Utama Lobby utama adalah area pertama yang ada pada bangunan Bricks 4 Kidz. Ruangan ini terdiri dari beberapa area. Pada area sebelah kiri setelah pintu masuk, anda akan disuguhi dengan etalase berisi produk-produk LEGO yang ditawarkan oleh pihak Bricks 4 Kidz. Sayangnya area ini hanya berupa sebuah lemari pajang yang berisi beberapa jenis LEGO, sehingga jenis LEGO yang ditawarkan menjadi kurang beragam.
Gambar 2.16 : Etalase produk-produk LEGO yang dijual dan ditawarkan oleh pihak Bricks 4 Kidz S
Sumber : Penulis
e telah area ini, pengunjung disuguhi area duduk dan resepsionis. Pengunjung atau orang tua yang datang untuk mengantar dan menjemput siswa dapat duduk dan menunggu di area ini.
29 Pada area resepsionis, nuansa LEGO yang kental dapat terasa. Bentuk LEGO Bricks digunakan sebagai elemen dekorasi utama pada meja resepsionis. Pada dinding belakang resepsionis pun dapat dilihat logo resmi dari Bricks 4 Kidz yang berupa neon box.
Gambar 2.17 : Area duduk dan resepsionis Bricks 4 Kidz Sumber : Penulis D an area utama yang mendominasi ruangan ini adalah area playground. Area ini terletak pada bagian kanan ruangan yang dibatasi dengan pembatas berbentuk LEGO Bricks berwarnawarni. Sebelum memasuki area ini, pengunjung wajib untuk melepaskan alas kaki yang digunakan, demi alasan kebersihan.
Gambar 2.18 : Playground U n
Sumber : areamagz.com
30 tuk pengunjum umum (bukan siswa atau member Bricks 4 Kidz) yang ingin bermain pada playground ini dikenakan biaya sebesar Rp 80.000,00 /day. Sedangkan bagi member dari Bricks 4 Kidz dapat bermain secara gratis pada area ini hanya dihari saat siswa tersebut memiliki jadwal kelas di Bricks 4 Kidz. Pada lain waktu dan lain hari, siswa atau member yang dapat tetap dikenakan dengan biaya yang biasa dikenakan pada pengunjung umum. Playground ini berisi dengan berbagai bentuk dan jenis LEGO yang dapat dibentuk dan dimainkan. Mulai dari jenis LEGO Bricks classic hingga LEGO Bricks Duplo yang berukuran lebih besar. Terdapat pula sebuah “track” atau jalur yang dapat digunakan untuk
mencoba
mobil-mobilan
yang
sebelumnya
sudah
pengunjung buat dengan LEGO.
Gambar 2.19 : Lemari penyimpanan barang siswa Sumber : Penulis P ada area belakang ruangan terdapat sebuah lemari penyimpanan barang-barang siswa dan staf pengajar yang datang. Lemari ini pun di dekorasi dengan bentuk-bentuk dari LEGO Bricks.
31 Dan pada area belakang resepsionis terdapat sebuah toilet yang dapat digunakan oleh pengunjung.
2. Lantai 2 (Ruangan Kelas) Saat pertama kali memasuki lantai 2, anda dapat melihat sebuah loker sederhana yang biasa digunakan oleh para staf dan tenaga pengajar untuk menyimpan barang-barang mereka. Pada lantai kedua terdapat 2 ruang kelas. Kelas pertama berukuran 4 x 4 meter. Ruangan ini diperuntukan bagi siswa-siswa dengan usia yang lebih muda, antara 3-5 tahun. Furniture yang digunakan dibuat berukuran lebih kecil dan pendek dibandingkan dengan ukuran standart dikarenakan usia penggunanya yang masih kecil. Contohnya saja meja yang digunakan, meja ini dibuat khusus dengan standarisasi pada Bricks 4 Kidz pertama yang terletak di Florida. Pada bagian tengah meja dibuat sebuah kotak penyimpanan untuk menyimpan LEGO yang akan digunakan. Kelas ini dapat menampung 15 siswa (maksimal) dan 2 tenaga pengajar. Ruang kelas kedua berukuran lebih besar yaitu 4 x 6 meter. Ruangan ini diperuntukan bagi siswa-siwa yang lebih besar usianya, yaitu 7-13 tahun. Meja yang digunakan masih berbentuk sama dengan kelas pertama hanya saja berukuran sedikit lebih besar. Kelas ini dapat menampung 20 siswa (maksimal) serta 2 tenaga pengajar.
Gambar 2.20 : Salah satu contoh ruangan kelas Sumber : bricks4kidz.co.id
32
Desain pada kedua kelas ini terbilang sederhana. Pada area dinding hanya menggunakan cat putih sebagai dasar utama dan untuk memberi aksen, diberikan stiker berwarna merah, kuning, biru dan hijau sebagai warna utama dari LEGO Bricks. Hal ini dipilih karena program dan tema yang diajarkan untuk siswanya pada setiap pertemuan selalu berbeda. Dan jika pihak Bricks 4 Kidz membutuhkan ruangan dengan kapasitas yang lebih besar, mereka dapat melepas dinding pembatas dan membuat lantai 2 menjadi sebuah ruangan yang berukuran lebih besar dan dapat menampung lebih banyak orang. Hal ini biasa dilakukan untuk merayakan acara ulang tahun. 3. Lantai 3 (Office) Sedangkan pada lantai 3, terdapat sebuah ruangan kantor dan ruang staf dapat beristirahat. 2.2.1.6 Analisa SWOT pada Bricks 4 Kidz 1. Strength •
Bricks 4 Kidz adalah penggagas pertama dalam konsep learning center yang berbasis LEGO di Indonesia.
•
Bricks 4 Kidz Kemang adalah cabang pertama dari Bricks 4 Kidz yang dibuka di Indonesia.
•
Memiliki 2 cabang lainnya, yaitu cabang Bintaro dan cabang Puri.
2. Weakness •
Kebutuhan ruangnya masih terlalu kecil.
3. Opportunity •
Adanya sasaran pasar yang luas, dikarenakan minat masyarakat terhadap LEGO semakin tinggi.
4. Thread •
Munculnya berbagai learning center lain dengan kualitas yang sama baiknya dan fasilitas yang hamper sama.
33 2.2.2 LEGO Exclusive Store 2.2.2.1 Sejarah LEGO Exclusive Store LEGO Exclusive Store yang terletak di Citos ini mulai resmi beroperasi pada 1 Desember 2013. Toko ini dibuka untuk memuaskan para penggemar LEGO yang jumlahnya semakin banyak di Indonesia.
Gambar 2.21 : Tampak depan LEGO Exclusive Store Citos Sumber : tekno.kompas.com Toko ini dikhususkan untuk menjual berbagai jenis produk LEGO. Ada lebih dari 200 jenis LEGO yang terbagi dalam 12 tema. Diantaranya LEGO City, Architecture, Friends, The Hobbit hingga Star Wars. 2.2.2.2 Lokasi LEGO Exclusive Store Lokasi LEGO Exclusive Store berada pada Cilandak Town Square, Ground Floor di Jl. TB. Simatupang Kav. 17.
Gambar 2.22 : Peta LEGO Exclusive Store, Cilandak Town Square Sumber : Google Maps
34 2.2.2.3 Fasilitas LEGO Exclusive Store Toko ini mengkhususkan untuk menjual produk-produk LEGO. Ada 200 lebih jenis produk LEGO yang ditawarkan di dalam took ini. Pada bagian tengah ruangan took terdapat meja-meja berisi LEGO Duplo Bricks yang dapat pengunjung mainkan. Terdapat pula area diorama yang menampilkan LEGO kreasi sendiri yang berbentuk miniatur dari kota Jakarta.
Gambar 2.23 : Diorama Kota Jakarta yang terbuat dari LEGO Sumber : tekno.kompas.com Pada area belakang terdapat area yang nantinya menjadi area ”pick-abrick”, dimana pengunjung dapat membeli part-part LEGO yang mereka inginkan saja. Untuk saat ini, area ini hanya menyediakan “make your own minifigure”. Pengunjung dapat membuat kreasi LEGO Minifigure mereka sendiri. 2.2.2.4 Struktur Organisasi
35 Dalam memperlancar kegiatan pada LEGO Exclusive Store, Citos. Berikut
adalah
struktur
organisasi
yang
terlibat,
Gambar 2.24 : Struktur Organisasi LEGO Exclusive Store 2.2.2.5 Desain LEGO Exclusive Store Desain yang digunakan pada LEGO Exclusive Store yang ada pada Cilandak Town Square ini sama dengan LEGO Exclusive Store lain yang ada. Didominasi dengan warna kuning sebagai warna dasar dari LEGO.
Gambar 2.25 : Interior dari LEGO Exclusive Store Citos Sumber : areamagz.com Pada bagian tengah ruangan took terdapat meja-meja berisi LEGO Duplo Bricks yang dapat pengunjung mainkan. Terdapat pula area diorama yang menampilkan LEGO kreasi sendiri yang berbentuk miniatur dari kota Jakarta.
36
P
Gambar 2.26 : Interior dari LEGO Exclusive Store Citos
ada area
Sumber : tekno.kompas.com
belakan g terdapat area yang nantinya menjadi area ”pick-a-brick”, dimana pengunjung dapat membeli part-part LEGO yang mereka inginkan saja. Area ini berisi tabung-tabung yang diisi dengan berbagai bentuk dan warna LEGO yang sudah dikelompokkan satu sama lain. 2.2.2.6 Analisa SWOT pada LEGO Exclusive Store 1. Strength •
LEGO Exclusive Store adalah Toko pertama di Indonesia.
•
Terdapat lebih dari 200 jenis LEGO yang dijual dan ditawarkan.
•
Memiliki 12 tema LEGO yang ditawarkan.
2. Weakness •
Kebutuhan ruangnya masih terlalu kecil.
•
Belum beroperasi-nya area “pick-a-brick”
3. Opportunity •
Adanya sasaran pasar yang luas, dikarenakan minat masyarakat terhadap LEGO semakin tinggi.
4. Thread •
Munculnya berbagai LEGO Store lain.
2.2.3 Singapore Discovery Center 2.2.3.1 Sejarah Singapore Discovery Center
37
Gambar 2.27 : Logo dari Singapore Discovery Center Sumber : sglinks.com Singapore Discovery Center atau lebih dikenal dengan S’pore Discovery Center lahir pada 23 November 1996. Awalnya pada tahun 1998, ide awal dari bangunan ini adalah menjadi sebuah museum yang menunjukan sejarah dari angkatan bersenjata Singapura (Singapore Armed Forces). Namun akhirnya ide ini berkembang menjadi konsep awal dari S’pore Discovery Center. Presiden Ong Teng Cheong adalah orang yang secara resmi membuka tempat ini untuk publik. 2.2.3.2 Lokasi Singapore Discovery Center
Gambar 2.28 : Peta Singapore Discovery Center Sumber : Google Maps Lokasi Singapore Discovery Center berada di 510 Upper Jurong Rd, Singapore.
38 2.2.3.3 Fasilitas Singapore Discovery Center Berikut
adalah
fasilitas-fasilitas
Discovery Center, •
Gateaway
•
So Singapore Theatre
•
Singapore Works
•
•
-
Portals
-
Build-It!
-
On-Location Reporter
Singapore Way -
Crisis Simulation Theatre
-
Battlefield Command
-
Total Defence Wall
-
Crisis Timescope
-
Crisis Response
-
Harmony Circle
-
Digital Dance Studio
-
Enterprise Quest
-
Singaporean DNA
-
Our Common Space
Visionarium -
Dream Lab
-
Wow! Wall Of Wonders
-
Visionarium Design Studio
-
SDC Times
•
Shooting Gallery
•
4D Simulator Ride
•
Movies
•
Crosfire Paintball
•
Pedal Boat
•
SAFTI Bus Tour
•
Army Museum
yang
melengkapi
Singapore
39 •
Canteen
2.2.3.4 Struktur Organisasi
Gambar 2.29 : Struktur Organisasi Singapore Discovery Center 2.2.3.5 Desain Singapore Discovery Center Singapore Discovery Center adalah tempat dimana pengunjung dapat mengetahui dan mempelajari segala hal yang berhubungan dengan Singapura. Terdiri dari galeri seni, museum sains, dan area bermain diluar ruangan yang dapat memuaskan minat para pengunjung akan Singapura. Tempat ini menhadirkan berbagai display interaktif yang dapat membawa kita untuk lebih mengenal Singapura.
Gambar 2.30 : “Gateaway” Singapore Discovery Center Sumber : welovedayout.blogspot.com
40 Desain dari Singapore Discovery Center dibuat dan dipikirkan secara baik dan matang, sehingga menghasikan tempat yang menarik namun tetap memiliki unsur edukasi.
Gambar 2.31 : Interior dari Singapore Discovery Center Sumber : kusuisland.wordpress.com
Saat anda memasuki bangunan Singapore Discovery Center, anda akan langsung menemukan area resepsionis. Disini anda dapat membeli tiket masuk anda. Warga negara Singapura dapat memasuki tempat ini secara gratis, sedangkan warga asing dikenakang biaya sebesar 10 SD untuk dewasa dan 6 SD untuk anak-anak. Setelah membeli tiket masuk anda, pengunjung akan langsung dipersilahkan masuk ke dalam area eksibion dan galeri. Pengunjung disambut dengan wahana Gateaway yang menampilkan sejarah terbentuknya Singapura. Setelah melewati wahana ini, pengunjung dibawa menuju sebuah teater kecil yang menampilkan film-film pendek yang berhubungan dengan budaya Singapura. Singapura adalah sebuah negara kecil yang memiliki berbagai macam ras sebagai masyarakatnya, sehingga membuat percampuran budaya yang ada menjadi menarik untuk diperlajari. Area berikutnya adalah area Singapore Works disini, pengunjung diajak untuk mengetahui apa saja yang dapat warga Singapura lakukan di Singapura, ada berbagai macam permainan interaktif untuk mengajak para pengunjung lebih mengenal Singapura.
41
Gambar 2.32 : Harmony Circle di Singapore Discovery Center Sumber : www.sdc.com.sg Turun satu lantai dan area Singapore Way pun hadir. Disini pengunjung diajak untuk mengetahui bagaimana cara warga Singapura bersosialisasi dan menjalani hidupnya di Singapura. Serta mengenal lebih dekat tentang kekuatan militer dan pertahanan Singapura. 2.2.3.6 Analisa SWOT pada Singapore Discovery Center 1. Strength •
Singapore Discovery Center adalah sebuah tempat yang lengkap jika anda ingin mengetahui segala hal yang berhubungan dengan Singapura.
2. Weakness •
Banyak fasilitas yang membosankan.
3. Opportunity •
Adanya sasaran pasar yang luas, karena tempat ini sering dijadikan sebagai tempat studi wisata oleh para pelajar maupun pihak umum lainnya.
4. Thread •
Munculnya
tempat-tempat
menyenangkan.
lain
yang
lebih
lengkap
dan
42 2.2.4 Science Center Singapore 2.2.4.1 Sejarah Science Center Singapore Science Center Singapore pertama kali dibuka untuk umum pada tanggal 10 Desember 1977 oleh Dr Toh Chin Chye, Menteri yang bertanggung jawab atas Pusat Dewan Ilmu Pengetahuan pada saat itu. Perkembangan tempat ini hingga dapat diakui dunia sebagai sebuah pusat ilmu pengetahuan dimulai pada tahun 1969. Saat itu pemerintah memutuskan untuk mengubah Museum Nasional menjadi sebuah museum seni dan sejarah, serta membangun sebuah institusi baru yang ditujukan untuk pendidikan ilmiah dan teknologi atas saran Dewan Ilmu Pengetahuan Singapura. Tujuan dari pembangunan Science Center Singapore adalah: 1. Pameran yang dapat menggambarkan tentang ilmu fisika, ilmu tentang kehidupan (biologi), ilmu terapan, teknologi dan industri. 2. Mempromosikan penyebaran pengetahuan pada bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
Gambar 2.33 : Logo dari Science Center Singapore S
Sumber : www.science.edu.sg
cience Center Singapore dibangun pada lahan seluas 10 hektar. Terdiri dari Gedung Utama, Annexe Building, Outdoor Gardens, Omni-Theatre, dan Snow City yang dirancang oleh Raymond Woo.
43 2.2.4.2 Lokasi Science Center Singapore Lokasi Science Center Singapore berada di 15 Science Centre Road, Singapore.
Gambar 2.34 : Peta Science Center Singapore Sumber : Google Map 2.2.4.3 Fasilitas Science Center Singapore •
The Mind’s Eye
•
Tuning in : Brain & Body
•
Climate Change, Climate Challenge
•
Human Body Experience
•
Sound
•
Marine Alcove
•
Fire
•
Earth
•
Uniquely You
•
Bioethics
•
Island Adventurer
•
Defending Science
•
Invent! It’s in You!
•
Scientist For A Day
•
Quirky
•
iZ Hero
•
Ecogarden
44 •
WaterWorks
•
Kinetic Garden
2.2.4.4 Struktur Organisasi
Gambar 2.35 : Struktur Organisasi dari Science Center Singapore Sumber : Google Map
2.2.4.5 Desain Science Center Singapore 1. Area Outdoor Pada saat memasuki area Science Center Singapore, pengunjung akan langsung disuguhi dengan area Kinetic Garden. Area ini adalah pameran luar ruangan yang unik, ditujukan untuk menunjukan berbagai prinsip ilmiah dan fenomena-fenomena ilmu pengetahuan yang sulit untuk dibuat di dalam ruangan. Beberapa pameran interaktifnya adalah Magic Swing, Sundial, dan Lithophone.
Gambar 2.36 : Tampak atas dari Science Center Singapore Sumber : www.science.edu.sg Pada area belakang Science Center Singapore, pengunjung dapat menemukan Ecogarden. Area ini adalah sebuah taman ekologi rakasasa.
45 Berisi sebuah laboratorium hidup luar ruangan yang berisi berbagai macam tanaman dan binatang untuk diamati dan ditemukan. Semua ekosistem yang ada dibiarkan berkembang secara alami dan natural tanpa campur tangan manusia, kecuali untuk beberapa pemangkasan tanaman dan penanaman kembali. Terdapat pula area WaterWorks, yaitu wahana permaian air yang tetap membawa unsur teknologi dan ilmu pengetahuan pada setiap wahana yang ada.
Gambar 2.37 : WaterWorks Science Center Singapore Sumber : www.science.edu.sg 2. Area Indoor Untuk area yang berada di dalam ruangan, pengunjung pertama kali akan disambut dengan area pembelian tiket dan Curiosity Shop. Setelah itu dapat langsung menuju ke dalam area pertama yaitu The Mind’s Eye. Area ini di desain sedemikian rupa untuk memainkan ilusi mata anda. Area The Mind’s Eye akan mengungkap rahasia-rahasia di balik ilusi.
46
Gambar 2.38 : The Mind’s Eye Science Center Singapore B
Sumber : www.science.edu.sg
erikutn ya adalah Atrium, area ini adalah pusat dari seluruh bagian Science Center Singapore. Berisi beberapa dari percobaan-percobaan paling terkenal dalam dunia ilmu pengetahuan.
Gambar 2.39 : Atrium Science Center Singapore Sumber : www.science.edu.sg Area ini menjadi tempat percabangan menuju area pameran-pameran lainnya seperti Sound, Tuning In : Brain & Body, Live Animal Exhibit, Climate Change-Climate Challenge, Earth: Our Untamed Planet, Marine Alcove, Annexe Building, dan Defending Science. 2.2.4.6 Analisa SWOT pada Science Center Singapore 1. Strength
47 •
Science Center Singapore adalah sebuah tempat yang lengkap jika anda ingin mengetahui dan mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi secara menyenangkan.
2. Weakness •
Terdapat beberapa fasilitas yang membosankan.
3. Opportunity •
Adanya sasaran pasar yang luas, karena tempat ini sering dijadikan sebagai tempat studi wisata oleh para pelajar maupun pihak umum lainnya.
4. Thread •
Munculnya
tempat-tempat
lain
yang
lebih
lengkap
dan
menyenangkan.
2.2
Studi Literatur
2.3.1 Learn It
Learn It pertama kali menyediakan layanan LEGO Education di Irlandia. Memulai pertama kali dengan membuka after-school class pada September 2009. Dan berubah menjadi Learn It Education Solutions Ltd. Pada awal tahun 2011. Learn It menjalankan berbagai layanan kelas berdasarkan metode belajar dari LEGO Education. Berbagai program telah dilaksanakan, diantaranya adalah after-
48 school program, weekend workshop, camp, school workshop dan lainnya. Telah memiliki lebih dari 4000 anak sebagai anggotanya. Tujuan pembangunan Learn It adalah untuk memberikan anak-anak kemungkinan terbaik dalam memulai mendidik mereka dengan cara yang baru, inovatif dan menyenangkan. Salah satu program yang ditawarkan pihak Learn It adalah LEGO Education Workshop. Program ini bertujuan untuk memungkinkan anak-anak dan remaja untuk memenuhi syarat dan tantangan dari masyarakat luas dan masa depan. Masa dimana inovasi, orisinalitas dan kemampuan untuk bekerja dalam kelompok akan menjadi parameter dari keberhasilan.
2.3
Kesimpulan Hasil Observasi Berdasarkan hasil survey dan penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil
beberapa kesimpulan dalam perencanaan sebuah learning center. Kelengkapannya sebagai berikut: a. Setiap area yang ada harus dibuat senyaman dan seaman mungkin untuk anak-anak. b. Setiap kelas yang ada harus dapat merangsang imajinasi dan kreatifitas anak-anak. c. Fasilitas (LEGO Bricks) harus dapat dijangkau dengan baik oleh anakanak. d. Perabotan dan fasilitas yang ada harus praktis digunakan. e. Ukuran furniture sesuai standar anak-anak. f. Pemilihan material furniture sangat penting. g. Pencahayaan harus baik, agar terciptanya ambience yang baik dan sesuai untuk sebuah learning center. h. Penghawaan harus baik, agar sirkulasi udara yang baik dapat berlansung. i. Terdapat resepsionis, administrasi dan area tunggu yang baik dan nyaman demi tercapainya learning center yang sesuai. j. Para guru lebih berperan sebagai pembimbing.
49