BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1
Tinjauan Umum
2.1.1
Terminal Penumpang. Pengertian terminal Penumpang adalah prasarana transportasi jalan untuk
keperluan menurunkan dan menaikkan penumpang, perpindahan intra dan/atau antar moda transportasi serta mengatur kedatangan dan pemberangkatan kendaraan umum berdasarkan Keputusan menteri perhubungan tahun 1995 tentang terminal, terminal penumpang dibagi menjadi 3 tipe yaitu:
1. Terminal tipe A Merupakan terminal yang paling lengkap dari segi fasilitasnya serta memerlukan lahan yang cukup luas sekurang-kurangnya 5 hektar. Terminal ini melayani kendaraan umum antar kota antar provinsi + bus malam, angkutan kota dalam provinsi dan angkutan pedesaan. kotamadya atau kabupaten dalam jaringan trayek antar kota antar propinsi dan/atau angkutan lintas batas negara. Syarat terminal tipe A terletak di ibu kota provinsi, kotamadya
selain itu
lokasinya harus terletak di jalan arteri dengan kelas jalan III A, yakni jalan arteri yang dapat dilalui kendaraaan bermotor termasuk muatan dengan ukuran lebar tidak melebihi 2.500 milimeter, ukuran panjang tidak melebihi 18.000 milimeter dan muatan sumbu terberat tidak melebihi 8 ton. (Tipe A dapat menampung 50-100 angkutan tiap jam).
2. Terminal tipe B Setingkat dibawah tipe A, kebutuhan lahannya 3 hektar dan berfungsi untuk melayani kendaraan umum angkutan antar kota antar provinsi, antar kota dalam provinsi, angkutan kota dan angkutan pedesaan. Syarat lokasi terminal tipe B diantaranya terletak di kotamadya atau kabupaten dan dalam jaringan trayek AKDP. Syarat lainnya adalah terminal tipe ini harus terletak di jalan arteri atau kolektor dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III B, yakni jalan kolektor yang dapat dilalui kendaraan 5
6 bermotor termasuk muatan dengan ukuran lebar tidak melebihi 2500 milimeter, ukuran panjang tidak melebihi 12.000 milimeter, dan muatan sumbu terberat (dapat menampung 25-50 angkutan tiap jam)
3. Terminal tipe C Setingkat dibawah terminal tipe B. Terminal ini melayani kendaraan umum untuk angkutan pedesaan. Syarat lokasi terminal ini terletak di dalam wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II dan dalam jaringan trayek angkutan pedesaan. Selain itu, terminal ini harus terletak di jalan kolektor atau lokal dengan kelas jalan paling tinggi III A. Terminal ini juga harus mempunyai jalan akses masuk atau keluar ke dan dari terminal, sesuai kebutuhan untuk kelancaran lalu lintas sekitar terminal. (hanya menampung dari 25 angkutan tiap jam ).
2.1.2
Terminal Senen. Adalah terminal bus kota di Kecamatan Senen, Jakarta Pusat. Terminal Senen
dalam konsepnya adalah terminal antara, yang menghubungkan satu ujung terminal ke terminal yang lain, selain bus kota, armada bus regular banyak beroperasi di terminal Senen ini adalah Kopami Jaya,Mayasari Bhakti, Metromini dan Kopaja Jenis-jenis trayek yang beroperasi di terminal Senen : Tabel 2. Trayek angkutan
Bus Besar
-Mayasari Bakti P7 Grogol – Pulogadung -Mayasari Bakti P14 jurusan Tanah Abang - Tanjung Priok -Mayasari Bakti P 17 Kampung Rambutan – Pasar Senen. -Mayasari Bakti P 9A Senen – Bekasi Timur. -Mayasari Bakti AC 62 jurusan Senen - Poris Plawad -Mayasari Bakti AC 122 jurusan Senen - Cikarang -Mayasari Bakti R507 jurusan Tanah Abang - Pulo Gadung -Mayasari Bakti AC63 jurusan Pasar Baru - Bekasi -DSU P157 jurusan Senen - Poris Plawad -Bianglala AC 44 Senen – Ciledug -Bianglala AC 76 Senen – Ciputat
7 - ARH P100 jurusan Senen - Poris Plawad - AJA P AC106 Senen - Poris Plawad -AJA P 106 Senen – Cimone Tangerang. Bus Sedang
-Kopami Jaya P 12 Senen – Kalideres -Kopaja U 27 Pasar Senen – Kelapa Gading -Kopaja P 20 AC Pasar Senen – Lebak Bulus -Kopami Jaya P 02 Senen – Muara Karang -MetroMini P 17 Manggarai – Pasar Senen -MetroMini P 15 Senen – Setiabudi – Bendungan Hilir (Benhil) -MetroMini P 11 Pasar Senen – Bendungan Jago -MetroMini P 03 Pasar Senen – Rawamangun -MetroMini P 07 Pasar Senen – Semper -MetroMini P 10 Senen – Sunter -MetroMini U 24 Pasar Senen – Tanjung Priok -Metromini P01 jurusan Senen - Taman Solo -Metromini T47 jurusan Senen - Pondok Kopi -Metromini AC jurusan Senen - Cibinong -Metromini AC jurusan Senen - Cileungsi
Mikrolet
-Mikrolet M 01A Kampung Melayu – Pasar Senen -Mikrolet M35 jurusan Senen - Kampung Melayu -Mikrolet M 12 Senen – Kota -Mikrolet M 37 Senen – Pulogadung -Mikrolet M46 jurusan Senen - Pulo Gadung
. Terminal ini juga berdekatan dengan Pasar Senen dan terminal Senen ini termasuk dalam
kategori terminal tipe B yang membutuhkan fasilitas utama dan
penunjang diantaranya adalah : Tabel 3. Fasilitas utama dan penunjang
Fasilitas Utama 1.
Jalur kedatangan kendaraan umum
2. Jalur pemberangkatan kendaraan
Fasilitas Penunjang -Kamar kecil/toilet -Musholla
8 umum
-Kios/kantin
3.
-Ruang pengobatan
Tempat parkir kendaraan umum
selama
menunggu
keberangkatan,
-Ruang informasi dan pengaduan
didalammnya terdapat tempat istirahat
-Telepon umum
kendaraan umum
-Tempat penitipan barang
4. Bangunan kantor terminal
-Taman
5. Tempat tunggu penumpang dan/atau pengantar 6. Loket penjualan karcis 7. Rambu – rambu dan papan informasi 8. Pelataran parkir kendaraan pengantar dan taksi
Dan yang terpenting terminal penumpang dilengkapi dengan faslitas bagi penderita cacat sesuai kebutuhan.dan untuk poin no 2, 6,8 tidak berlaku untuk terminal tipe C. Dalam perencanaan 2030, terminal senen tidak terintegrasi dengan jalur busway.
Gambar 3. Rencana 2030 terminal Senen.
9 Dan nantinya akan memiliki jembatan yang menghubungkan antara terminal dan stasiun kereta
Gambar 4. Zona Terminal
Konsep terminal senen pada perencanaan nantinya akan menata pergerakan orang atau penumpang yang berada di lantai yang terpisah, selain itu akan tetap dibuat zebra cross untuk mengatur pergerakan sebidang dengan angkutan umum.
2.2
Tinjauan Khusus
2.2.1
Udara. Udara merupakan campuran dari berbagai gas, tidak berwarna dan tidak berbau
yang memenuhi ruang di atas permukaan bumi seperti apa yang kita hirup saat bernapas. Udara di bumi mengandung 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% uap air, karbon dioksida.
10 2.2.2
Fungsi Penghawaan/Ventilasi Berfungsi sebagai pengganti udara kotor yang ada didalam ruangan dan
digantikan dengan udara bersih Pentingnya sirkulasi udara pada bangunan bertujuan untuk penyediaan udara segar, menghilangkan bau, seperti bau badan dan makanan., mengurangi kadar tingkat karbon dioksida yang bersumber dari dalam dan sekitarnya.
2.2.3
Pergerakan Udara
Gambar 5. 3 Pola Pergerakan udara. Sumber : Controling Air Movement, hal 42.
Pola pergerakan udara dibagi menjadi 3 yaitu Laminar, turbulen dan terpisah : •
A, Laminar umumnya mengalir relative sejajar dan dapat diperkirakan karena rendahnya turbulensi internal.
•
B, Turbulen, awalnya dari laminar yang kemudian berubah polanya menjadi acak dan tidak dapat diprediksi karena adanya elemen eksternal.
•
C, Terpisah pergesekan arus angin mengurangi kecepatan angin pada arus tertentu namun tetap sejajar tanpa turbulensi internal
Contoh gambar dari 3 pola pergerakan angin
Gambar 6. Pola pergerakan udara dari satu ke yang lainnya Sumber : Controling Air Movement, hal 43.
11
2.2.4
Angin Angin yaitu udara yang bergerak diakibatkan oleh rotasi bumi dan juga
perbedaan tekanan udara disekitarnya. Angin bergerak dari tekanan tinggi menuju tekanan yang rendah. Tabel 4. Beaufort Scale
Sumber : wind design guide. 2014
2.2.5. Tekanan Tinggi dan Tekanan Rendah Angin bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan rendah, udara panas akan memuai sehingga menjadi ringan dan menyebabkan udara naik keatas. Udara panas membuat tekanan turun dikarenakan berkurangnya udara. Sementara itu udara dingin lebih berat sehingga mengalir ketempat yang bertekanan rendah. Diatas tanah, udaha akan menjadi panas dan naik kembali, aliran naiknya udara panas dan turunnya udara dingin dinamakan konveksi.
12 2.2.6
Efek Angin Pada Bangunan Semua bangunan pastinya menciptakan hambatan pada arus angin, hal ini
menyebabkan tekanan positif pada bagian bangunan yang langsung terkena angin dan tekanan negatif pada sisi bangunan yang mana menyebabkan peningkatan kecepatan angin di zona rendah.
Tabel 5. Individual Building
No
Nama
Gambar
Keterangan Angin meningkat seiring ketinggian,
tekanan
lebih tinggi saat berada Downwash 1
Effect.
diatas dibanding bagian bawah
bangunan.
Perbedaan tekanan ini menyebabkan
tekanan
turun kebawah secara drastis.
Pada
setiap
sisi
bangunan yang dilalui angin, biasanya terjadi peningkatan
2
Corner Effect.
yang
kecepatan
tidak
terduga.
Yang diakibatkan udara dipaksa berputar pada sudut tekanan rendah.
bangunan
dari
tinggi
ke
13 Wake
efek
ini
diakibatkan oleh efek downwash dan corner
3
Wake Effect.
efek,
peningkatan
kecepatan
angin
dan
turbulensi yang terjadi di sekitar sudut bangunan menyebabkan
angin
kencang
berhembus
dibagian
bawah
bangunan. Bangunan yang relatif pendek
4
tapi
lebar,
Low bar row
menyebabkan terjadinya
effect.
row efek dimana angin sering jatuh dari atas bangunan kebawah.
Sumber : wind design guide 2014
Tabel 6. Bentuk Bangunan dan Angin
No
Nama
Gambar
Keterangan Merupakan paling
bentuk
lazim
kebanyakan
dari
bangunan
diperkotaan. 1
Bentuk Kotak
Bentuk
kotak
umum
memanfaatkan
lahan
secara
secara
efisien.
Namun bentuk ini tidak efisien terhadap angin.
14 Efek yang ditimbulkan oleh bangunan dengan bentuk
kotak
adalah
downwash,
corner
effect, wake effect, dan row effect.
Bangunan
yang
berbentuk lingkaran atau dengan
sisi
merupakan
2
banyak bangunan
Bentuk
yang baik dalam segi
Melingkar dan
bentuk karena membuat
banyak sisi
angin mengalir di sekitar bangunan
dan
hanya
sedikit efek downwash yang ditimbulkan.
Podium pada bangunan dapat menangkis efek
3
Tower Podium Building
downwash dalam jumlah besar dan sekitar gedung sebelum
sampai
kepermukaan bangunan
Bangunan
dengan
bentuk pyramid sangat 4
Pyramid
bagus
dalam
Buildings
mengurangi angin pada bagian
permukaan
bangunan.
Permukaan
15 banguan secara membantu kekuatan
yang
dibuat
bertingkat mengurangi kecepatan
angin.
Sumber : wind design guide. 2014
2.2.7
Polusi Udara Merupakan udara yang mengandung bahan kimia, partikel, atau bahan biologis
lainnya yang menyebabkan kerusakan atau ketidaknyamanan pada manusia atau organisme hidup lainnya, atau menyebabkan kerusakan pada lingkungan alam atau lingkungan binaan, ke atmosfer. Kadar CO (karbon monoksida) yang terhirup akan memasuki tubuh melalui paru-paru dan akan bersenyawa dengan hemoglobin (Hb) membentuk COHb. Hemoglobin sendiri berfungsi sebagai pembawa oksigen ke sekujur tubuh. Namun, kemampuan hemoglobin untuk mengikat CO adalah 200 hingga 300 kali lebih besar dibanding dengan kemampuannya mengikat oksigen. Akibatnya, oksigen di dalam darah berkurang sehingga membuat orang merasa pusing, pingsan bahkan bisa juga meninggal dunia. Semakin banyak CO yang terkandung dalam darah semakin besar ancamannya terhadap kesehatan. Dalam polusi terdapat karbon monoksida dan particulate matter atau partikel halus sangat berbahaya apabila terhirup, dikarenakan akan mengendap pada paru-paru dan akan menyebabkan sesak nafas. Maka dari itu sebagai salah satu langkah dalam pengurangan dampak polusi yaitu dengan menggunakan tanaman hijau sebagai faktor penghalang
atau filter atau penyaring yang bertujuan untuk menyaring kandungan-
kandungan berbahaya ini. Faktor penghijauan sangatlah penting sebagai solusi dalam mengurangi polusi udara. Sebuah studi mengungkapkan tanaman hijau seperti pepohonan dan semak-semak
16 rumput hijau diketahui dapat membantu mengurangi polusi hingga 8x lipat. Selama ni tindakan yang dilakukan umumnya hanya dapat mengurangi polusi kurang dari 5 persen, Dalam penelitian sebelumnya sudah diketahui bahwa pohon dan tanaman hijau dapat meningkatkan kualitas udara di perkotaan dengan cara menghapus dua jenis polutan yaitu nitrogen dioksida (NO2) dan partikel mikroskopis Thomas Pugh dan rekan menjelaskan bahwa konsentrasi dari kedua jenis polutan udara ini bisa berbahaya bagi kesehatan manusia, dan tingkat keduanya sudah melebihi batas aman di jalan-jalan ibu kota. Dalam studi baru ini diketahui menempatkan rumput hijau dan pepohonan di daerah perkotaan bisa mengurangi konsentrasi NO2 di jalan sebanyak 40 persen dan partikel mikroskopis sebanyak 60%. Menurut jurnal Christina E. Mediastika yang berjudul Memanfaatkan Tanaman Untuk Mengurangi Polusi Particulate Matter Ke Dalam bangunan dijelaskan mengenai particulate
matter dikatakan bahwa partikel
halus tersebut dapat diendapkan dan penyebarannya terjadi pada lapisan udara rendah dengan memanfaatkan tanaman hijau
2.3
Studi Bangunan Sejenis
2.3.1
Port Authority Bus Terminal New York Port Authority bus terminal merupakan pusat dari bus di kota New York, memiliki
3 lantai dan beragam pertokoan, restoran, dan servis, tak hanya bus, terminal ini juga memilki subway station.
17
Gambar 7. Port Authority Bus Terminal. Sumber. Wikipedia.com, panynj.gov diakses pada 20 september 2014
Gambar 8. Denah Port Authority Sumber. Wikipedia.com, panynj.gov diakses pada 20 september 2014
18
Gambar 9. Sirkulasi bus pada tapak. Sumber : googlemap, blog-wsj.com diakses pada 21 september 2014
Gambar 10. Tempat naik dan turunnya penumpang Sumber : washtenawtod.blogspot.com, youtube.com diakses pada 19 september 2014.
2.3.2
Terminal Blok M Terminal Blok M dengan luasan 8.952,88 m2 merupakan terminal bus tipe B kota di
Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Terminal ini memiliki enam jalur lima jalur bus reguler dan satu jalur busway. Berdasarkan keputusan menteri terminal Blok M sudah memiliki fasilitas umum dan penunjang yang lengkap namun memiliki permasalahan ketidaktertiban supir angkutan umum, PKL
Gamber 11. Terminal Blok M. Sumber : google earth diakses pada 23 desember 2014
19
Gambar 12. Jalur Terminal Blok M Sumber : Wikipedia diakses pada 23 desember 2014
Gambar 13. Bus Yang Akan Memasuki Jalur Sumber : dokumentasi pribadi
Gambar 14. Pintu Kedatangan Menuju Lobby Sumber :dokumentasi pribadi
2.4 Kesimpulan Studi Bangunan Sejenis Terminal Blok M, memiliki 3 lantai ke bawah (underground) dimana lantai bawah digunakan untuk pertokoan sementara lantai 1 merupakan area untuk sirkulasi bus serta aktivitas untuk menaikan dan menurunkan penumpang
20
Gambar 15. Terminal Blok M, 2014
Port Authority Terminal Bus New York terminal terdiri dari 5 lantai, 1 underground yang terhubung dengan MRT, lantait 1 dan 2 merupakan area pertokoan dan kantor, lantait 3 dan 4 merupakan area sirkulasi serta terjadinya aktivitas menurunkan dan menaikan penumpang. akses jalan yang dibuat khusus memungkinkan penumpang tidak bisa sembarangan masuk
21
Gambar 16. Port Authority Terminal Bus New York, 2014
Terminal Pulo Gebang terminal dengan akses masuk dan keluar memiliki jalan khusus aik ke bagian atas bangunan lantai 1 dan 2 merupakan pertokoan dan perkantoran, lantai 3 area foodcourt dan lantai 4 merupakan sirkulasi serta aktivitas menaikan dan menurunkan penumpang
Gambar 17. Terminal Pulo Gebang, 2014
22