BAB 2 LANDASAN TEORI
Bab ini berisi teori-teori sebagai pendukung yang diperlukan dalam penyelesain skripsi ini, diantaranya adalah pengenalan jaringan komputer, model-model referensi jaringan, arsitektur jaringan, peralatan jaringan, serta penjelasan mengenai router mikrotik dan semua hal-hal yang berkaitan dengannya.
2.1
Pengertian Jaringan Menurut Norton (1995,p5) jaringan adalah kumpulan dua atau lebih komputer berserta perangkat-perangkat lain yang dihubungkan agar dapat saling berkomunikasi dan bertukar informasi, sehingga membantu menciptakan efisien dan optimasi dalam kerja. Dan menurut Turban (2003,p178) jaringan komputer adalah rangkaian yang terdiri dari media komunikasi, peralatan dan perangkat lunak yang dibutuhkan untuk menghubungkan dua atau lebih sistem komputer. Pada dasarnya tujuan daripada pembuatan jaringan adalah untuk : 1.
Dapat menghemat hardware seperti berbagi pemakaian printer dan CPU.
2.
Melakukan komunikasi, contohnya surat elektronik, instant messaging, chatting.
3.
Mendapatkan akses informasi dengan cepat, contohnya web browsing.
4.
Melakukan sharing data.
9
10 Berdasarkan media yang digunakan, maka terdapat dua macam jaringan yaitu jaringan dengan kabel dan jaringan tanpa kabel. Sedangkan berdasarkan wilayah geografis yang dapat dijangkau, jaringan dibagi menjadi 3 jenis yaitu :
2.1.1
Local Area Network (LAN) Lokal Area Network (LAN) merupakan jaringan komputer yang jaringannya hanya mencakup area kecil seperti jaringan komputer gedung, kantor, rumah, kampus, sekolah atau yang lebih kecil dan merupakan tipe jaringan berkecepatan tinggi dan memiliki tingkat error yang rendah. Menurut Downes et al (1998,p38), LAN merupakan jaringan yang berkecepatan tinggi dan memiliki tingkat toleransi kesalahan, serta mencakup luas area geografis yang kecil. Biasanya LAN menggunakan tipe IEEE 802.3 yang kecepatan transfer 10, 100, 1000 Mbit/s. Tingkat kesalahan dalam pengiriman data rendah karena hanya dalam area yang kecil. Beberapa teknologi LAN yang biasa digunakan adalah Ethernet, Token Ring dan Fiber Distributed Data Interface(FDDI)
11
Gambar 2.1 Topologi Local Area Network
2.1.2
Wide Area Network (WAN) Wide Area Network (WAN) adalah jaringan komputer yang merupakan gabungan beberapa LAN. Wide Area Network merupakan tipe jaringan yang beroperasi dalam wilayah geografis yang luas, membuat user dapat melakukan komunikasi dengan user yang lain tanpa mengenal jarak, mendukung email, internet, file transfer, dan service e-commerce. Menurut Downes et al (1998,p38), WAN adalah jaringan data komunikasi yang mencakup area geografis yang luas dan sering menggunakan fasilitas transmisi yang disediakan oleh pihak yang umum seperti perusahaan telepon. WAN bekerja pada Physical layer, data link layer dan network layer dari model OSI. Untuk merancang sebuah Wide Area Network diperlukan beberapa protocol maupun device. Jenis-jenis protocol yang biasa digunakan dalam Wide Area Network antara lain :
12 1.
Frame Relay
2.
Digital Subscriber Line (DSL)
3.
Integrated Service Digital Network (ISDN)
4.
Multi Protocol Label Switching (MPLS)
5.
IP VPN (Internet Protocol Virtual Private Network)
Dan device yang biasa digunakan antara lain router, communication server, frame relay switch, dan modem CSU/DSU.
Gambar 2.2 Topologi Wide Area Network
2.1.3
Metropolitan Area Network (MAN) Metropolitan
Area
Network
(MAN)
merupakan
jaringan
komputer yang merupakan gabungan LAN di satu wilayah geografis atau jaringan yang melayani area metropolitan, biasanya area yang ada lebih besar dari LAN dan lebih kecil dari WAN. Menurut Stiawan (2003,p1), Metropolitan Area Network (MAN) adalah jaringan komputer yang
13 saling terkoneksi dalam satu kawasan kota yang jaraknya bisa lebih dari 1 km. Penggunaan device dan protocol-nya hampir sama dengan WAN. Persamaan dari device yang digunakan adalah sama–sama menggunakan router untuk menghubungkan
setiap bagian jaringan.
Sedangkan perbedaan dari device tersebut adalah jarak jangkauannya.
Gambar 2.3 Topologi Metropolitan Area Network
2.2
Media Transmisi Data Data-data pada jaringan dapat ditransmisikan melalui 3 media. 2.2.1
Copper media (media tembaga) Copper media merupakan semua media transmisi data yang terbuat dari bahan tembaga yang dikenal dengan sebutan kabel. Data yang dikirim melalui kabel yang berbentuk sinyal listrik. Contoh spesifikasi kabel.
14
● 10BASE-2 (Thin Ethernet) ● 10BASE-5 (Thick Ethernet) ● 10BASE-T ● 100BASE-TX Jenis-jenis kabel yang dipakai sebagai transmisi data pada jaringan a. Coaxial Keuntungan menggunakan kabel coaxial adalah murah dan jarak jangkauannya cukup jauh. Kekurangannya adalah susah pada saat instalasi
Gambar 2.4 kabel koaksial
15
Gambar 2.5 Thin Ethernet (kiri) dan Thick Ethernet (kanan)
b. STP Keuntungan menggunakan kabel STP (Shielded Twisted Pair) adalah lebih tahan terhadap interferensi gelombang elektromagnetik baik dari dari dalam maupun dari luar. Kekurangannya adalah mahal, susah pada saat instalasi (terutama masalah grounding), dan jarak jangkauannya hanya 100m
Gambar 2.6 Kabel STP (Shielded Twisted Pair) c. ScTP ScTP (Screened Twisted Pair) merupakan kabel twisted pair yang seimbang dan dilingkupi oleh anyaman logam, lapisan timah (yang disebut layar), atau keduanya, dan dijadikan satu dalam sarung kabel tunggal. Kabel ini memiliki kekebalan terhadap noise tapi harganya
16 lebih mahal bila dibandingkan dengan UTP (Unshielded Twisted Pair).
Gambar 2.7 Kabel ScTP (Screened Twisted Pair) d. UTP UTP (Unshielded Twisted Pair) merupakan jenis media kabel yang tidak memiliki lapisan pelindung (shield) dan hanya dilindungi oleh lapisan paling luar (outer jacket). Keuntungan menggunakan kabel UTP adalah murah dan mudah diinstalasi. Kekurangannya adalah rentan terhadap interferensi gelombang elektromagnetik, dan jarak jangkauannya hanya 100m. Spesifikasi dari kabel UTP antara lain : •
Cat 1 : Voice Only (Kabel Telpon RJ-11)
•
Cat 2 : 4 Mbps
•
Cat 3 : 10 Mbps
•
Cat 4 : 16 Mbps
•
Cat 5 : 100 Mbps
•
Cat 5e : 100 – 1000 Mbps
•
Cat 6 : 1 Gbps
17
Gambar 2.8 Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair)
2.2.2
Optical Media (media optik) Bahan dasar dari optical media adalah kaca dengan ukuran yang sangat kecil (skala mikron). Biasanya dikenal dengan nama fibre optic (serat optic). Data yang dilewatkan pada medium ini dalam bentuk cahaya (laser atau infrared) dengan kecepatan pengiriman data yang cukup tinggi. Media jenis ini juga memiliki jangkauan lebih dari 3 km.
Gambar 2.9 fiber optic
18 2.2.3
Wireless Media (media tanpa kabel) Media transmisi wireless menggunakan gelombang radio frekuensi tinggi. Biasanya gelombang elektromagnetik dengan frekuensi 2.4 Ghz dan 5 Ghz. Data-data digital yang dikirim melalui wireless ini akan dimodulasikan ke dalam gelombang elektromagnetik ini. Macam-macam jaringan wireless atau jaringan nirkabel yaitu: a. Wireless Personal Area Network (WPAN)
Wireless Personal Area Network merupakan jaringan komputer yang digunakan untuk melakukan komunikasi antara perangkat komputer (termasuk telepon dan Personal Digital Assistants (PDA)) ke satu orang. Jangkauan untuk Personal Area Network hanya beberapa meter saja. Teknologi yang menggunakan WPAN misalnya adalah bluetooth dan infrared. b. Wireless Local Area Network (WLAN) Wireless Local Area Network menggunakan radio untuk melakukan pengiriman data antar komputer pada jaringan LAN. Jenis – jenis WLAN adalah : i.
Wi-Fi, biasanya menggunakan jaringan wireless dalam sistem komputer yang dapat menghubungkan internet atau mesin lainnya yang memiliki fungsi Wi-Fi.
ii.
Fixed Wireless Data, merupakan tipe jaringan nirkabel data yang dapat digunakan untuk menghubungkan dua atau lebih gedung secara bersamaan untuk memperluas atau membagi bandwith jaringan tanpa menggunakan kabel (secara fisik) pada gedung.
19 c. Wireless Metropolitan Area Network (WMAN) Koneksi ini dapat mencakup jangkauan yang sangat luas seperti pada sebuah kota atau negara, melalui beberapa antena atau sistem satelit yang digunakan oleh penyelenggara jasa telekomunikasi. Teknologi WMANs ini dikenal dengan sistem 2G (second generation). Inti dari sistem 2G ini termasuk di dalamnya Global System for Mobile Communications (GSM), Celluler Digital Packet Data (CDPD) dan Code Divition Multiple Access (CDMA). Untuk selanjutnya sedang dilakukan transisi dari 2G ke teknologi 3G (third generation) yang akan menjadi standar global dan memiliki fitur roaming yang global juga.
2.3
Topologi Jaringan Topologi merupakan sebuah struktur dari sebuah jaringan. Terdapat dua macam topologi yaitu: 1. Physical Topology – menggambarkan kondisi yang sebenarnya dari jaringan yang ada. 2. Logical Topology – menggambarkan bagaimana sebuah host berkomunikasi melalui medium. 2.3.1
Physical Topology Topologi Fisik secara umum terdapat 5 model, yakni Bus, Ring, Star, Extended Star dan Mesh.
20 1. Bus Topologi ini memiliki karakteristik sebagai berikut: 1. Merupakan satu kabel yang kedua ujung nya ditutup, dimana sepanjang kabel terdapat nodes 2. Umum digunakan karena sederhana dalam instalasi dan biaya pembangunan jaringan relatif lebih murah. 3. Sinyal melewati kabel dalam dua arah dan mungkin terjadi collision. 4. Problem terbesar pada saat kabel putus. Jika salah satu segmen kabel putus, maka seluruh jaringan akan terhenti.
Gambar 2.10 Topologi Bus 2. Ring Topologi ini mempuyai karakteristik sebagai berikut: 1. Lingkaran tertutup yang berisi nodes 2. Sederhana dalam layout. 3. Signal mengalir dalam satu arah, sehingga dapat menghindarkan terjadinya collision (dua paket data bercampur), sehingga
21 memungkinkan pergerakan data yang cepat dan collision detection yang lebih sederhana. 4. Biasanya topologi ring tidak dibuat secara fisik melainkan direalisasikan dengan sebuah konsentrator dan kelihatan seperti topologi star
Gambar 2.11Topologi Ring 3. Star Topologi ini mempunyai karakteristik sebagai berikut: 1. Setiap node berkomunikasi langsung dengan central node, traffic data mengalir dari node ke central node dan kembali lagi. 2. Mudah dikembangkan, karena setiap node hanya memiliki kabel yang langsung terhubung ke central node. 3. Keunggulannya adalah jika satu kabel node terputus yang lainnya tidak terganggu. 4. Dapat digunakan kabel yang “lower grade” karena hanya menghandel satu traffic node, biasanya digunakan kabel UTP.
22
Gambar 2.12 Topologi Star 4. Extended Star Topologi Extended Star merupakan perkembangan lanjutan dari topologi star dimana karakteristiknya tidak jauh berbeda dengan topologi star yaitu : 1. Setiap node berkomunikasi langsung dengan sub node, sedangkan berkomunikasi dengan central node. Traffic data mengalir dari node ke sub node lalu diteruskan ke central node dan kembali lagi. 2. Digunakan pada jaringan yang besar dan membutuhkan penghubung yang banyak atau melebihi dari kapasitas maksimal penghubung. 3. Keunggulan : jika satu kabel sub node terputus maka sub node yang lainnya tidak terganggu, tetapi apabila central node terputus maka semua node disetiap sub node akan terputus
23 4. Tidak dapat digunakan kabel yang “lower grade” karena hanya
menghandel
berkomunikasi
satu
antara
traffic
satu
node
node, ke
karena node
untuk lainnya
membutuhkan beberapa kali hops.
Gambar 2.13 Topologi Extended Star
5. Mesh Pada model topologi ini, masing-masing komputer terhubung secara langsung antara komputer yang satu dengan komputer lainnya. Biasanya topologi ini digunakan untuk membangun suatu jaringan yang redundant. Keuntungan model topologi ini adalah reliabilitasnya dapat diandalkan. Kelemahan model topologi ini adalah biaya pembangunannya cukup mahal dan kurang efisien jika terdapat penambahan komputer baru dalam jaringan.
24
Gambar 2.14 Topologi Mesh
2.3.2
Logical Topology Logical topology menggambarkan bagaimana sebuah host mengakses media jaringan ketika akan mengirim data. Ada 2 metode untuk mengakses media ini yakni broadcast (undeterministic) dan token pasing (deterministic) 1. Broadcast Broadcast adalah metode untuk mengakses data, dimana ketika satu host mengirim data maka data akan dikirimkan kesemua jaringan tersebut. Kelemahan dari metode ini adalah jika ada satu host yang sedang mengirim data maka host yang lain tidak dapat mengirim data. Apabila ada 2 host yang mengirim data secara bersamaan akan menyebakan collision (tabrakan data). Sehingga untuk mengirim data
25 maka berlaku hukum siapa cepat dia dapat (first come first serve) Teknologi LAN yang menggunakan metode broadcast adalah Ethernet, Bus, Tree, Star, Mesh, Parsial Mesh, Ring 2. Token Passing Pada model ini, jaringan komputer dikendalikan oleh sebuah token elektronik. Token ini dimiliki secara bergantian dari komputer yang satu ke komputer berikutnya secara berurutan. Hanya komputer yang memiliki token yang dapat mengirim data ke jaringan. Jika komputer yang memiliki token tidak memiliki data untuk dikirim, maka komputer tersebut akan memberikan token ke komputer berikutnya. Dua teknologi Jaringan yang menggunakan sistem token adalah FDDI dan Token Ring.
2.4
Arsitektur Jaringan 2.4.1
OSI Model Arsitektur jaringan menurut Open Systems Interconnection (OSI) dibagi menjadi 7 layer, yaitu :
1. Layer 1 - Physical Layer ini berhubungan dengan kabel dan media fisik lainnya yang menghubungkan satu peralatan jaringan komputer dengan peralatan jaringan komputer lainnya. Layer ini juga berhubungan dengan sinyal-sinyal listrik, sinar maupun gelombang radio yang digunakan untuk mengirimkan data. Pada layer ini juga dijelaskan mengenai
26 jarak terjauh yang mungkin digunakan oleh sebuah media fisik. Pada lapisan ini juga diantur bagaimana cara melakukan collision control. 2. Layer 2 – Data link Layer ini berfungsi untuk menyediakan pengiriman informasi yang handal melewati link fisik dan mengenkapsulasi data ke dalam bentuk frame dengan sinkronasi yang diperlukan serta error control untuk mengecek apakah data yag diterima mengalami error atau kesalahan 3. Layer 3 - Network Network layer bertanggung jawab terhadap koneksi dari pengirim sampai dengan penerima. Lapisan ini akan menterjemahkan alamat logik sebuah host menjadi sebuah alamat fisik. Lapisan ini juga bertanggung jawab untuk mengatur rute yang akan dilalui sebuah paket yang dikirim agar dapat sampai pada tujuan. Jika dibutuhkan penentuan jalur yang akan dilalui sebuah paket, maka sebuah router akan menentukan jalur 'terbaik' yang akan dilalui paket tersebut. Pemilihan jalur atau rute ini dapat ditentukan secara statik maupun secara dinamis. 4. Layer 4 - Transport Layer ini bertanggung jawab untuk menyediakan koneksi yang bebas dari gangguan. Ada dua jenis komunikasi data jaringan komputer, yaitu Connection Oriented dan Connectionless. Pada jenis komunikasi Connection Oriented data dipastikan sampai tanpa ada gangguan sedikitpun juga. Apabila ada gangguan, maka data akan
27 dikirimkan kembali. Sedangkan jenis komunikasi Connectionless, tidak ada mekanisme untuk memastikan apabila data yang dikirim telah diterima dengan baik oleh penerima. 5. Layer 5 - Session Layer ini bertanggung jawab untuk membangun, memelihara dan memutuskan
koneksi
antar
aplikasi,
dan
berfungsi
untuk
menyediakan struktur kontrol untuk komunikasi diantara aplikasiaplikasi, menentukan, menyusun, mengatur, dan mengakhiri koneksi sesi diantara aplikasi-aplikasi yang sedang beroperasi. 6. Layer 6 - Presentation Agar berbagai aplikasi jaringan komputer yang ada di dunia dapat saling terhubung, seluruh aplikasi tersebut harus mempergunakan format data yang sama. Layer ini bertanggung jawab atas bentuk format data yang akan digunakan dalam melakukan komunikasi. Layer ini juga berfungsi menyediakan keleluasaan terhadap proses aplikasi untuk bermacam-macam representasi data (sintaks). 7. Layer 7 - Application Layer ini berfungsi menyediakan akses ke lingkungan OSI bagi pengguna dilakukan. Pada layer inilah semua jenis program jaringan komputer seperti browser dan email client berjalan.
28 2.4.2 TCP/IP Model Ciri dari model ini adalah semua paket mendapat tanda terima, paket error maka akan dikirim ulang, setelah sampai paket akan diurut kembali. Arsitektur jaringan TCP/IP dibagi menjadi 4 layer, yaitu: 1. Layer 1 - Network access Network access layer berkaitan dengan pertukaran data antara dua end system, dan jaringan yang menghubungkannya. Protokolnya ethernet, Token ring dan FDDI (ciscover2.0) 2. Layer 2 - Internet Internet layer bertujuan memilih jalur terbaik pada jaringan yang dapat dilewati oleh paket. Protokol utama yang berfungsi pada layer ini adalah Internet Protocol (IP). 3. Layer 3 – Transport Transport layer menyediakan koneksi logikal antara host sumber dan tujuan. Ada dua macam protokol yang bekerja pada layer ini, yaitu : •
Transport Layer Protocol (TCP) adalah protokol pada transport layer yang menyediakan layanan connection-oriented atau handal, yang menjamin data sampai dalam keadaan bebas kesalahan, dengan urutan yang benar, dan tanpa duplikasi,
dengan
menggunakan : a. Acknowledgement (ACK) : Jika data sudah tiba pada suatu alamat tujuan, maka komputer tujuan akan memberitahu ACK bahwa data telah tiba.
29 b. Sequence Number : Penomoran yang di berikan kepada setiap paket data yang dikirimkan, sehingga bisa diketahui data mana yang tidak sampai ke tujuan. c. Windowing : ukuran window yang mempengaruhi berapa besar paket data yang bisa dikirimkan dalam satu kali pengiriman paket sebelum menerima ACK. •
User Datagram Protocol (UDP) adalah protokol pada transport layer yang bersifat : - connectionless Dalam pengiriman data dari tempat asal ke tempat tujuan, masing-masing tidak mengadakan handshake terlebih dahulu. -
unreliable Protokol tidak menjamin datagram yang dikirim sampai ke tempat tujuan tetapi berusaha sebaik-baiknya agar paket yang dikirim sampai ke tempat tujuan
4. Layer 4 - Application Application layer menyediakan dukungan terhadap program aplikasi. Layer ini terjadi encoding dan juga dialog control. Application layer bertugas agar data-data yang dikomunikasikan melalui jaringan dapat ditampilkan kepada user. Beberapa programprogram yang berhubungan dengan protokol ini meliputi HTTP (The World Wide Web), FTP, TFTP (File Transport), SNMP ( Email), Telnet, SSH (Secure remote login), DNS (Name Management).
30 TCP/IP menggabungkan layer application, presentation dan session dari OSI Model ke dalam layer application. Dan menggabungkan layer data link dan physical dari OSI Model ke dalam layer network access.
Gambar 2.15 OSI Model (kiri) dan TCP/IP Model(kanan)
2.5
Perangkat Jaringan Perangkat yang terhubung langsung ke jaringan dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu perangkat end-user (host) dan perangkat jaringan. Contoh perangkat end-user antara lain: komputer, printer, scanner dan perangkat lainnya yang menghasilkan layanan secara langsung kepada user. Perangkat jaringan merupakan perangkat yang terhubung dengan perangkat lainnya sehingga membentuk suatu jaringan komputer dimana pada perangkat tersebut mendukung fungsi – fungsi jaringan. Adapun beberapa perangkat jaringan yang umum digunakan, yaitu : 1. Repeater Repeater adalah perangkat jaringan yang melakukan regenerasi sinyal yang telah melemah, dan meneruskannya ke jaringan, sehingga dapat
31 mencapai jarak yang jauh. Repeater membangkitkan ulang sinyal analog maupun sinyal digital yang mengalami distorsi sehingga menghindari kesalahan transmisi. Perangkat ini tidak melaksanakan routing seperti halnya router. Repeater bekerja pada physical layer pada model OSI 2. Network Interface Card (NIC) NIC merupakan suatu papan sirkuit yang dirancang untuk dipakai didalam slot ekspansi suatu PC. NIC biasa disebut juga network adapter. Baik PC ataupun laptop, harus menggunakan perangkat ini untuk bisa terhubung ke jaringan. Setiap NIC memiliki nama atau kode yang unik, yang biasa disebut Media Access Control (MAC). Alamat inilah yang digunakan untuk mengontrol komunikasi data pada host di dalam satu jaringan.
3. Hub Prinsip kerja hub adalah mengkoneksikan sejumlah host kemudian membuat host-host tersebut terlihat seperti satu unit dalam jaringan. Proses ini dilakukan secara pasif, tanpa efek-efek lain pada transmisi data. Sedangkan hub aktif tidak hanya mengkonsentrasikan host, tetapi juga membangkitkan ulang sinyal. . Data yang tiba pada satu port hub akan diteruskan ke semua port lain yang terhubung dengannya. Sama seperti repeater, hub bekerja pada physical layer. 4. Bridge Bridge adalah perangkat jaringan yang berfungsi untuk melakukan segmentasi terhadap LAN. Bridge mengubah format data jaringan, dan melakukan manajemen transmisi data sederhana. Bahkan bridge juga
32 melakukan pengecekan data untuk menentukan apakah data itu harus melalui bridge atau tidak. Dengan fungsi ini, jaringan akan lebih efisien. Bridge bekerja pada data link layer pada model OSI. 5. Access Point Access Point, adalah perangkat jaringan yang berfungsi seperti hub dalam jaringan kabel, yaitu menghubungkan antara jaringan nirkabel dengan internet. Access point juga dapat berfungsi sebagai penyaringan, firewall, router, yaitu melakukan identifikasi terhadap jaringan dengan memberikan WEP (Wireless Equivalent Privacy) atau WPA (WiFi Protected Access) untuk proteksi keamanan jaringan nirkabel. 6. Switch Switch terkadang disebut juga ‘intelligent hub’ dalam mengatur transfer data. Tidak hanya menentukan arah data dalam LAN, tetapi switch dapat mentransfer data hanya kepada koneksi yang memerlukan data. Switch merupakan perangkat data link layer. 7. Router Router adalah sebuah alat jaringan komputer yang mengirimkan data melalui sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Proses routing terjadi pada layer 3 (network layer) dari OSI model.
33 2.6
Teknologi - Teknologi WAN (Wide Area Network) Jenis-Jenis Koneksi WAN 2.6.1
Leased Line Leased line disebut sebagai koneksi titik-ke-titik (point-to-point) atau koneksi yang dedicated (artinya koneksi yang disediakan khusus untuk pelanggan, dimana bandwidth-nya khusus untuk pelanggan itu saja). Jika biaya tidak menjadi masalah, leased line adalah pilihan yang terbaik. Ia menggunakan sambungan serial yang synchronous yang dapat mencapai 45 Mbps. Enkapsulasi HDLC dan PPP sering digunakan di leased line.
2.6.2
Circuit Switching Circuit switching membuat suatu koneksi fisik untuk data dan suara antara pengirim dan pengirim. Circuit switching memungkinkan hubungan data yang dapat di-inisialisasi ketika dibutuhkan dan berakhir ketika komunikasi selesai. Saat kedua jaringan terhubung dan sudah diautentikasi, mereka dapat mengirim data. Circuit switching memastikan adanya kapasitas koneksi yang tetap tersedia untuk pelanggan. Jika sirkuit ini membawa data komputer, pemakaian kapasitas yang sudah ditetapkan ini menjadi tidak efisien, karena adanya variasi dalam pemakaian. Circuit switching menggunakan modem dial-up atau ISDN, dan digunakan untuk transfer data dengan bandwidth kecil.
34 2.6.3
Packet Switching Packet switching dibuat untuk menyediakan teknologi WAN yang lebih efektif dibandingkan jaringan circuit switched yang pemakaian kapasitasnya sudah ditetapkan. Dalam pengaturan packet switching, jaringan memiliki hubungan ke dalam jaringan pembawa, dan banyak pelanggan berbagi jaringan pembawa tersebut. Bagian dari jaringan pembawa yang dipakai bersama sering mengarah sebagai cloud. Hubungan virtual antara tempat-tempat pelanggan sering mengarah sebagai virtual circuit. Switch di jaringan paket switching menentukan link mana yang akan dikirimkan paket. Ada dua pendekatan untuk penentuan link ini, connectionless atau connection oriented. Connectionless, seperti Internet, membawa informasi pengalamatan penuh di tiap paket. Tiap switch harus mengevaluasi alamatnya untuk menentukan akan dikirim ke mana paketnya. Connection oriented menentukan terlebih dahulu rute paketnya, dan tiap paket hanya perlu membawa identifier MPLS dan X.25 adalah teknologi packet-switching. Kecepatan bervariasi antara 56 Kbps dan T3 (45 Mbps).
2.7
Bandwidth dan Throughput Bandwidth didefinisikan sebagai lebar jalur media pada komunikasi data. Satuan ukuran bandwidth adalah bits per seconds (bps). Bandwidth merupakan faktor yang penting dalam menganalisa kemampuan jaringan. Seiring
35 bertambahnya besarnya infrastruktur jaringan maka penggunaan bandwidth akan semakin besar. Bandwidth diukur dari besarnya pengiriman data di dalam sebuah jaringan. Biasanya proses pengiriman sebuah data tidak berjalan sesuai yang diharapkan. Banyaknya penghambat dapat menyebabkan penggunaan bandwidth tidak optimal. Throughput merupakan ukuran sebenarnya bandwitdh setelah diukur dari beberapa faktor yang menghambatnya. Faktor-faktor yang mempengaruhinya antara lain : topologi jaringan, jumlah computer, jumlah user dalam jaringan, komputer server, kondisi listrik, jenis data yang dikirim.
2.8
IP Addressing Menurut Wijaya (2004,p27) IP address adalah alamat logika yang diberikan ke peralatan jaringan yang menggunakan protocol TCP/IP. IP address terdiri dari 32 bit angka binary, yang ditulis dalam empat kelompok terdari dari 8 bit (oktat) yang dipisah oleh tanda titik. Contohnya: 11000000.00010000.00001010.00000001 Atau dapat ditulis dalam bentuk empat kelompok format desimal (0-255) misalnya : 192.16.10.1
Baik bilangan binary dan desimal merepresentasikan nilai yang sama. Namun IP address lebih mudah dimengerti dalam notasi bilangan desimal. Salah satu masalah dengan penggunaan bilangan binary adalah pengulangan bilangan 0 dan 1 yang panjang akan membuat kesempatan terjadi kesalahan semakin besar.
36 IP address yang terdiri atas 32 bit angka dikenal sebagai IP versi 4 (IPv4). IP address terdiri atas dua bagian yaitu network ID dan host ID, dimana network ID menentukan alamat jaringan sedangkan host ID menentukan alamat host atau komputer. Oleh sebab itu, IP address memberikan alamat lengkap suatu komputer berupa gabungan alamat jaringan dan alamat host. Berapa jumlah kelompok angka yang termasuk network ID dan berapa yang termasuk host ID adalah bergantung pada kelas IP address yang dipakai
2.8.1
Pembagian Class IP Addressing IP address dapat dibedakan menjadi lima kelas, yaitu A, B, C, D, dan E (Mansfield,2002,p134). Dalam hal ini kelas A, B, dan C digunakan untuk address biasa. Sedangkan kelas D untuk multicasting (224.0.0.0239.255.255.255)
dan
kelas
E
(240.0.0.0
–
247.255.255.255)
dicadangkan dan belum digunakan. •
Class A address Class A didesain untuk mensupport network yang besar, dengan jumlah lebih dari 16 juta host address yang tersedia. IP address Class A hanya menggunakan oktet yang pertama untuk menunjukkan network address, dan tiga oktet sisanya tersedia untuk host address. Bit pertama dari Class A address adalah 0. Dengan bit pertama adalah 0 maka angka terendah yang dapat direpresentasikan adalah 00000000 dalam bilangan biner sedangkan dalam bilangan desimal adalah 0. Dan angka tertinggi yang dapat direpresentasikan adalah 01111111 dalam bilangan biner dan dalam bilangan desimal adalah
37 127. Angka 0 dan 127 tidak dapat digunakan, serta IP address 127.0.0.0 tidak dapat digunakan karena dipakai untuk loopback testing, maka alamat IP address yang oktet pertamanya yang dimulai dengan angka antara 1 sampai 126 di dalam oktet pertama adalah alamat Class A •
Class B address Class B address didesain untuk mensupport kebutuhan jaringan dengan ukuran menengah sampai dengan ukutan besar. Sebuah IP address Class B menggunakan dua oktet pertama dari empat oktet untuk menunjukkan network address, dan sisanya menunjukkan host address. Dua bit pertama dari oktet pertama Class B selalu 10. Sisa dari enam bit berikutnya diisi baik oleh 0 dan 1, oleh karena itu angka terendah yang dapat direpresentasikan dalam bilangan biner adalah 10000000 dan dalam bilangan desimal adalah 128, sedangkan angka tertinggi yang dapat direpresentasikan dalam bilangan biner adalah 10111111 dan dalam bilangan desimal adalah 191. Address IP yang oktet pertamanya dimulai dengan angka 128-191 adalah alamat Class B.
•
Class C address Class C address adalah kebanyakan yang dipakai untuk alamat address yang sebenarnya. Alamat ini dimaksudkan untuk mensupport jaringan kecil dengan jumlah maksimum 254 host.
38 Class C address dimulai dengan bilangan binary 110. Oleh karena itu, angka terendah yang dapat direpresentasikan adalah 11000000 dalam bilangan binary dan dalam bilangan desimal adalah 192 sedangkan angka tertinggi yang dapat direpresentasikan adalah 11011111 dalam bilangan binary dan dalam bilangan desimal adalah 223. Address IP yang oktet pertamanya dimulai dengan angka 192 – 223 adalah alamat Class C.
•
Class D address Class D address diciptakan untuk memungkinkan multicasting di dalam suatu IP address. Multicast address adalah network address unik yang menunjukkan paket dengan address tujuan ke group predefined dari sebuah IP address, oleh karena itu single unit dapat mentransmit aliran tunggal dari data secara simultan ke penerima lebih dari satu. Class D address dimulai dengan bilangan binary 1110. Oleh karena itu, angka terendah yang dapat direpresentasikan adalah 11100000 dalam bilangan binary dan dalam bilangan desimal adalah 224 sedangkan angkat tertinggi yang dapat direpresentasikan adalah 11101111 dalam bilangan binary dan dalam bilangan desimal adalah 239. Address IP yang oktet pertamanya dimulai dengan angka 224 – 239 adalah alamat Class D.
39 •
Class E address Class E address telah ditetapkan, namun Internet Engineering Task Force (IETF) menetapkan address ini untuk keperluan riset, oleh karena itu tidak ada IP di Class E address yang dikeluarkan untuk digunakan dalam internet. Empat bit pertama dari Class E address selalu diset menjadi 1111. Oleh karena itu, range oktet pertama untuk Class E address adalah 11110000 sampai 11111111 atau 240 sampai 255.
Agar peralatan dapat mengetahui kelas suatu IP address, maka setiap IP harus memiliki subnet mask. Dengan memperhatikan default subnet mask yang diberikan, kelas suatu IP address dapat diketahui. Berikut tabel 2.1 dijelaskan mengenai pengelompokkan kelas-kelas IP address beserta dengan jumlah jaringan dan jumlah host per jaringan dapat digunakan beserta default subnet mask-nya.
40 Table 2.1 Kelas – Kelas IP Address Kelas ip address Kelompok
A
B
C
1-126
128-191
192-223
Network ID
w.
w.x.
w.x.y.
Host ID
x.y.z.
y.z.
Z
Jumlah
127
16.384
2.097.152
16.777.216
65.536
256
255.0.0.0
255.255.0.0
255.255.255.0
oktat pertama
jaringan Jumlah host perjaringan Default subnet mask
Dalam penggunaan IP address ada peraturan tambahan yang harus diketahui, yaitu: •
angka 127 pada oktat pertama digunakan untuk loopback
•
Network ID tidak boleh semuanya terdiri atas angka 0 atau 1
•
Host ID tidak boleh semuanya terdiri atas angka 0 atau 1
Jika host ID berupa angka binary 0, IP address ini merupakan network ID jaringan. Jika host ID semuanya berupa angka binary 1, IP address ini biasanya digunakan untuk broadcast ke semua host dalam jaringan lokal.
41 2.8.2
Public dan Private IP Addressing Internet assigned number Authority (IANA) yang merupakan badan internasional, yang mengatur masalah pemberian IP address untuk digunakan dalam internet, menyediakan kelompok-kelompok IP address yang dapat dipakai tanpa pendaftaran yang disebut private IP address. Private address atau non- routable ini dialokasikan untuk digunakan pada jaringan yang tidak terkoneksi ke internet. Berikut ini pada tabel 2.2 merupakan kelompok IP address yang termasuk ke dalam kelompok private addres.
Table 2.2 Private Ip Address Class private IP
Kelompok private IP address
address A
10.0.0.1 – 10.255.255.254
B
172.16.0.1 – 172. 31.255.254
C
192.168.0.1- 192.168.255.254
Sedangkan untuk public IP address, alamat yang digunakan diluar dari private IP address tersebut. Setiap komputer yang terhubung dengan internet menggunakan public IP address sebagai alamatnya, oleh karena itu tidak boleh ada public IP address yang sama dalam internet. Pembagian public IP address juga dilakukan oleh IANA. Public IP
42 address bisa didapatkan dengan membeli pada Internet Service Provider (ISP) terdekat.
2.9
Mikrotik Router Router merupakan perangkat yang dikhususkan untuk menangani koneksi antara dua atau lebih jaringan yang terhubung melalui packet switching. Router bekerja dengan melihat alamat asal dan alamat tujuan dari paket yang melewatinya dan memutuskan rute yang dilewatioajet tersebut untuk sampai ke tujuan. Router mengetahui alamat-alamat komputer di jaringannya, bridge dan router-router lain. Mikrotik adalah sebuah perusahaan kecil yang berada pada pusat Latvia, yang dibuat oleh John truly dan Riekstins. Mikrotik mempunyai visi yaitu me-routing dunia, dimulai dengan sistem linux dan MS DOS yang dikombinasikan dengan tehnologi wireless LAN.Mikrotik adalah suatu solusi router yang mempunyai kehandalan dan tidak mahal, sehingga dengan Router mikrotik ini dapat membantu
ISP kecil dalam
pengembangan jaringannya.
2.9.1
Fitur-Fitur Mikrotik Mikrotik mempunyai fitur-fitur yang cukup lengkap sebagai salah Router. Dibawah ini adalah fitur-fitur yang disediakan oleh router Mikrotik yaitu: 1.
Address List Pengelompokan IP address berdasarkan nama.
43 2.
Asynchrounus Mendukung serial PPP dial in/dial out, dengan otentifikasi CHAP,PAP,MSCHAPv1
dan
MSCHAPv2,radius,dial
on
demand,modem pool hingga 128 ports. 3.
Bonding Mendukung dalan pengkombinasian beberapa antarmuka ethernet ke dalam 1 pipa pada koneksi yang cepat.
4.
Bridge Mendukung fungsi bridge spanning tree,multiple bridge interface dan bridge firewalling.
5.
Data Rate Management QoS berbasis HTB dengan penggunaan burst, PCQ,RED,SFQ, FIFO queue, CIR, MIR, limit antar peer to peer.
6.
DHCP Mendukung DHCP tiap antar muka: DHCP relay; DHCP client, multiple network DHCP; static dan dynamic DHCP leases.
7.
Firewall dan NAT Mendukung pemfilteran koneksi peer to peer, source NAT dan Destination NAT. Mampu memfilter berdasarkan MAC, IP addreass ,range port, protokol IP, pemilihan opsi protokol .
8.
Hotspot Hotspot gateway dengan otentikasi RADIUS, mendukung limit data rate,SSL, HTTPS.
44 9.
IPSec Protokol AH dan ESP untuk IPSec;MODP Diffie-Hellman groups 1, 2, 5; MD5 dan algoritma SHA1hashing; algoritma enkripsi Menggunakan DES, #DES, AES-128,AES-192, AES-256;perfect forwading secresy(PFS)MODP groups 1,2,5.
10. ISDN Mendukung ISDN dial-in/ dial out. Dengan otentikasi PAP, CHAP, MSCHAPv1 dan MSCHAPv2, Radius. Mendukung Cisco HDLC 11. MP3 MikroTik Protokol Packet Packer untuk wireless links dan Ethernet. 12. MNDP MikroTik Discovery Neighbor Protocol, juga mendukung Cisco Discovery Protocol (CDP). 13. Monitoring/Accounting Laporan traffic IP, log, statistic graphs yang dapat diakses melalui HTTP. 14. NTP Network Time Protocol untuk server dan clients; sinkronisasi menggunakan system GPS. 15. Point to Point Tunneling Protocol PPTP, PPoE dan L2TP Access Concentrators; protocol otentikasi menggunakan PAP, CHAP,
MSCHAPv1, MSCHAPv2;
45 otentikasi dan laporan RADIUS; enkripsi MPPE; kompresi utnuk PpoE; Limit data rate. 16. Proxy Cache untuk FTP dan HTTP proxy server; HTPPS proxy; transparent proxy untuk DNS dan HTTP;
mendukung protocol
SOKCS; mendukung parent proxy; static DNS 17. Routing Routing static dan dinamik; RIP v1/v2, OSPF v2, BGP v4 18. SDSL Mendukung Single Line DSL; mode pemutusan jalur koneksi dan jaringan 19. Simple Tunnels Tunnel IPIP dan EoIP (Ethernet over IP). 20. SNMP Mode akses read –only. 21. Syncronus V.35, V.24, E1/T1, X21, DS3 (T3) media types; sync-PPP, Cisco HDLC; Frame Relay line protocol; ANSI-617d (ANDI atau annex D) dan Q933a (CCITT atau annex A); Frame Relay jenis LMI 22. Tool Ping; traceroute; bandwidth test; ping flood; telnet; SSH; packet sniffer; Dinamik DNS update. 23. UPnP Mendukung antarmuka universal Plug and Play
46 24. VLAN Mendukung Virtual LAN IEEE802.1q untuk jaringan Ethernet dan wireless; multiple VLAN; VLAN bridging. 25. VOIP Mendukung aplikasi voice over IP 26. VRRP Mendukung Virtual Router Redudant Protocol 27. WinBox Aplikasi mode GUI untuk meremote dan mengonfigurasi MikroTik RouterOS
2.9.2
Virtual LAN ( VLAN )
VLAN adalah Implementasi dari standar protokol 802.1Q VLAN untuk mikrotik Router OS. Adanya VLAN, memungkinkan pembuatan multiple Virtual LAN pada single ethernet atau pada antarmuka wireless, yang memberi efisiensi pada pembentukan LAN. Keuntungan Virtual LAN :
1. Keamanan Jaringan yang terpisah dengan jaringan yang lain, sehingga mengurangi terjadiny ancaman dari serangan
47 2. Mengurangi Biaya Mengurangi
kebutuhan
hardware,
jaringan
dapat
dipisahkan secara logika tidak harus secara fisik 3. Meningkatkan kinerja Menambah jumlah broadcast domain tetapi mengurangi masing-masing, yang otomatis menurunkan trafik jaringan
2.9.3
Proxy server Proxy server adalah sebuah komputer server atau program komputer yang dapat bertindak sebagai komputer lainnya untuk melakukan request terhadap content dari Internet atau intranet. Proxy Server bertindak sebagai gateway terhadap dunia Internet untuk setiap komputer klien. Proxy server tidak terlihat oleh komputer klien: seorang pengguna yang berinteraksi dengan Internet melalui sebuah proxy server tidak akan mengetahui bahwa sebuah proxy server sedang menangani request yang dilakukannya. Web server yang menerima request dari proxy server akan menginterpretasikan requestrequest tersebut seolah-olah request itu datang secara langsung dari komputer klien, bukan dari proxy server. Proxy server juga dapat digunakan untuk mengamankan jaringan pribadi yang dihubungkan ke sebuah jaringan publik (seperti halnya Internet). Proxy server memiliki lebih banyak fungsi daripada router yang memiliki fitur packet filtering karena memang proxy server beroperasi pada level yang lebih tinggi dan memiliki kontrol yang lebih
48 menyeluruh terhadap akses jaringan. Proxy server yang berfungsi sebagai sebuah "agen keamanan" untuk sebuah jaringan pribadi, umumnya dikenal sebagai firewall.