BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1
Teori Umum 2.1.1 Perencanaan Strategi Sistem Informasi Menurut Turban (2003, p.432), perencanaan strategi sistem informasi merupakan sekumpulan tujuan jangka panjang yang menggambarkan tujuan sistem dan arsitektur teknologi informasi untuk mencapai tujuan perusahaan. Menurut O’Brien (2006, p.5), sistem informasi merupakan kombinasi teratur apapun dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi. Dapat ditarik kesimpulan bahwa Perencanaan Strategi Sistem Informasi diperlukan agar sebuah organisasi dapat mengenali target terbaik untuk melakukan pembelian dan penerapan sistem informasi manajemen dan menolong untuk memaksimalkan hasil dari investasi pada bidang teknologi informasi. Sebuah sistem informasi yang baik, akan membantu sebuah organisasi dalam pengambilan keputusan untuk melakukan rencana bisnisnya dan merealisasikan pencapaian bisnisnya.
2.1.2 Perencanaan Strategi Teknologi Informasi Menurut Ward dan Peppard (2002, p.44), strategi teknologi informasi adalah strategi yang berfokus pada penetapan visi tentang bagaimana teknologi
8
9 dapat mendukung dalam memenuhi kebutuhan informasi dan sistem dari sebuah informasi. Menurut Thompson dan Cats-Baril (2003, p.3), teknologi informasi adalah perangkat keras dan piranti lunak yang dikemas sebagai sebuah alat untuk menangkap, menyimpan, memproses dan menghasilkan data digital. Jadi Perencanaan Strategi Teknologi Informasi merupakan rencana untuk menjalankan strategi yang digunakan dalam mencapai visi dengan bantuan teknologi informasi.
2.1.3 Strategi Bisnis Menurut Rangkuti (2006, p.7), strategi bisnis adalah strategi fungsional yang berorientasi pada fungsi-fungsi kegiatan manajemen, misalnya strategi pemasaran, strategi produksi atau operasional, strategi distribusi, strategi organisasi dan strategi-strategi yang berhubungan dengan keuangan dari suatu bisnis.
Gambar 2.1 Perumusan Strategi (Sumber: Griffin dan Ebert, 2007, p.161)
10 Menurut Ward dan Peppard (2002, p.69), strategi bisnis adalah sekumpulan tindakan terintegrasi yang bertujuan untuk mencapai tujuan jangka panjang dan kekuatan perusahaan untuk menghadapi pesaing. Strategi bisnis ini juga bisa disebut strategi persaingan, yang di mana arti dari strategi merupakan rencana organisasi untuk mengimplementasikan keputusan yang diambil demi mencapai tujuan organisasi. Strategi bisnis berlangsung pada tingkat unit bisnis atau lini produk, yang berfokus pada posisi kompetitif perusahaan.
2.1.4 Hubungan Antara Strategi Bisnis, Strategi SI, Strategi TI
Gambar 2.2 Hubungan antara Strategi Bisnis, Strategi SI, dan Strategi TI (Sumber: Ward dan Peppard, 2002, p.41)
Gambar 2.2 mengilustrasikan hubungan antara strategi bisnis, strategi SI dan strategi TI dalam suatu pendekatan perencanaan strategi sistem dan teknologi informasi yang berdasarkan dan terintegrasi dengan strategi bisnis perusahaan.
11 Hubungan diantara strategi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Strategi Bisnis Untuk merencanakan suatu strategi SI/TI terlebih dahulu perlu diketahui kondisi lingkungan, arah dan tujuan bisnis perusahaan, infomasi apa yang dibutuhkan, peluang dan hambatan bisnis yang dihadapi serta alternatif solusinya. b. Strategi SI Setelah mengetahui kondisi lingkungan, arah dan tujuan dari kegiatan bisnis perusahaan, maka kita dapat mengevaluasi sistem informasi apa yang sesuai dengan
kebutuhan
dan
pendukung strategibisnis
perusahaan
dalam
pencapaian visi dan misi perusahaan. c. Strategi TI Untuk menghasilkan suatu sistem informasi yang strategis bagi perusahaan maka kita perlu menyeleksi dan memilih secara tepat teknologi apa yang paling sesuai untuk digunakan dalam menunjang sistem informasi tersebut.
2.2
Teori Khusus 2.2.1 Analisis SWOT Menurut Jogiyanto (2005, p.47), Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threats) disebut juga dengan analisis KEKEPAN (KEkuatan, KElemahan, Peluang, ANcaman) digunakan untuk menilai kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan dari sumber-sumber daya yang dimiliki perusahaan dan kesempatan-kesempatan eksternal dan tantangan-tantangan yang dihadapi.
12 Menurut Rangkuti (2006, p.18-19), analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisa ini dilakukan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman. Analisis ini terbagi atas 4 komponen dasar (seperti yang digambarkan pada Gambar 2.2) yaitu : a. S : Strength : merupakan kekuatan dari organisasi b. W : Weakness : merupakan kelemahan dari organisasi c. O : Opportunity : merupakan peluang dari luar organisasi dan memberikan peluang kepada organisasi untuk berkembang dimasa mendatang. d. T : Threat : merupakan ancaman dari luar bagi organisasi dan dapat mengancam eksistensi organisasi dimasa mendatang
Gambar 2.3 Analisis SWOT (Sumber: Rangkuti, 2006, p.19)
13 a. Kuadran 1 : merupakan situasi yang sangat menguntungkan perusahaan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan agresif. b. Kuadran 2 : meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk atau pasar). c. Kuadran 3 : perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain pihak perusahaan menghadapi kendala atau kelemahan internal. Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang yang lebih baik. d. Kuadran 4 : merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan perusahaan. Perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.
2.2.2 Matrik SWOT Menurut Rangkuti (2006, p.31), alat yang dipakai untuk menyusuk faktorfaktor strategis perusahaan adalah Matriks SWOT. Matrik ini menggambarkan bagaimana peluang dan ancaman eksternal (EFAS) yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikannya dengan kekuatan dan kelemahan internal (IFAS) yang dimilikinya. Matriks ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategi.
14
Cara membuat matrik SWOT adalah dengan menggunakan faktor-faktor strategis eksternal maupun internal sebagaimana telah dijelaskan dalam tabel EFAS dan IFAS, yaitu dengan mentransfer peluang dan ancaman dari tabel EFAS serta mentransfer kekuatan dan kelemahan dari table IFAS ke dalam sel yang sesuai dalam matrik SWOT (seperti yang tertera pada Tabel 2.1). Kemudian dengan membandingkan faktor-faktor strategis tersebut selalu diberikan empat set kemungkinan alternatif strategi (SO, ST, WO, WT) menurut Rangkuti (2006, p.31-32) : a. Strategis SO : strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan seluruh kekuatan merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. b. Strategis ST : strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman. c. Strategis WO : strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan meminimalkan kelemahan yang ada. d. Strategis WT : strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.
15 Tabel 2.1 Matrik SWOT (Sumber : Rangkuti, 2006, p.31) IFAS
EFAS Opportunity (O) Tentukan 5-10 faktorfaktor peluang eksternal
Threat (T)
Strength (S)
Weakness (W)
Tentukan 5-10 faktorfaktor kekuatan internal
Tentukan 5-10 faktorfaktor kelemahan internal
Strategi SO
Strategi WO
Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang
Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang
Strategi ST
Strategi WT
Tentukan 5-10 faktorCiptakan strategi yang faktor ancaman eksternal menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman
Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman
2.2.3 Penentuan Faktor Strategi Eksternal (EFAS) Menurut Rangkuti (2006, p.22-23), sebelum membuat matrik faktor strategi eksternal, terlebih dahulu kita perlu mengetahui faktor strategi eksternal (EFAS). Contoh EFAS berada pada Tabel 2.2.
16 Tabel 2.2 Tabel EFAS (Sumber: Rangkuti, 2006, p.24) FAKTOR
BOBOT
RATING
BOBOT X RATING
STRATEGI EKSTERNAL PELUANG Total Peluang ANCAMAN Total Ancaman TOTAL EFAS
Berikut ini adalah cara-cara penentuan Faktor Strategi Eksternal (EFAS) : a. Susunlah dalam kolom satu (5 sampai dengan 10 peluang dan ancaman). b. Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 1,0 (sangat penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting). Faktor-faktor tersebut kemungkinan dapat memberikan dampak terhadap faktor strategis. c. Hitung rating (dalam kolom tiga)
untuk masing-masing faktor dengan
memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor) berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk faktor peluang bersifat positif (peluang yang semakin besar diberi rating +4, tetapi jika peluangnya kecil, diberi rating +1). Pemberian nilai rating ancaman adalah kebalikannya. Misalnya, jika nilai ancamannya sangat besar, rating adalah 1. Sebaliknya, jika nilai ancamannya sedikit ratingnya 4.
17 d. Kalikan bobot pada kolom dua dengan rating pada kolom tiga, untuk memperoleh faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor). e. Gunakan kolom lima untuk memberikan komentar atau catatan mengapa fakor-faktor tertentu dipilih dan bagaimana skor pembobotannya dihitung. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom empat), untuk memperoleh total skor bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini, menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadapa faktor-faktor strategis eksternalnya. Total skor ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan ini dengan kelompok industri yang sama.
2.2.4 Penentuan Faktor Strategi Internal (IFAS) Menurut Rangkuti (2006, p.24-25), setelah faktor-faktor strategi internal suatu perusahaan diidentifikasi, suatu table IFAS (Internal Strategic Factor Analysis Summary) disusun untuk merumuskan faktor-faktor strategis internal tersebut dalam kerangka Strength and Weakness perusahaan. Contoh IFAS berada pada Tabel 2.3.
18 Tabel 2.3 Tabel IFAS (Sumber: Rangkuti, 2006, p.25) FAKTOR
BOBOT
RATING
BOBOT X RATING
STRATEGI EKSTERNAL KEKUATAN Total Kekuatan KELEMAHAN Total Kelemahan TOTAL IFAS
Berikut ini adalah cara-cara penentuan Faktor Strategi Internal (IFAS): a. Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan perusahaan pada kolom satu. b. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0 (paling penting) sampai 0,0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut tersebut terhadap posisi strategis perusahaan (semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00). c. Hitung rating (dalam kolom tiga) untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor), berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Variabel yang bersifat positif (semua variabel yang masuk kategori kekuatan) diberi nilai mulai dari +1 sampai dengan +4 (sangat baik) dengan membandingkannya dengan rata-rata industri atau dengan pesaing
19 utama, sedangkan variabel yang bersifat negatif, kebalikannya. Contohnya, jika kelemahan perusahaan besar sekali dibandingkan dengan rata-rata industri, nilainya adalah 1, sedangkan jika kelemahan perusahaan di bawah rata-rata industri nilainya adalah 4. d. Kalikan bobot pada kolom dua dengan rating pada kolom tiga, untuk memperoleh fakor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor). e. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktorfaktor tertentu yang dipilih dan bagaimana skor pembobotannya dihitung. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom empat), untuk memperoleh total skor bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini, menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap fakotr-faktor strategis eksternalnya. Total skor ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan ini dengan kelompok industri yang sama.
2.2.5 Enterprise Architecture Menurut Bernard (2005, p.33), Enterprise Architecture adalah analisis dan dokumentasi dari sebuah perusahaan yang didalamnya terdapat current dan future state dari strategi integrasi, bisnis dan perspektif teknologi.
EA
=
S + B + T
Enterprise Architecture = Strategy + Business + Technology
20
Gambar 2.4 EA3 Cube Documentation Framework (Sumber: Bernard, 2005, p.97)
Menurut Bernard (2005, p.97), Proses Dokumentasi EA dicapai melalui penerapan metodologi EA yang mencakup (1) kerangka; (2) komponen; (3) current architectural view view; (4) future architectural views;; (5) rencana yang mengelola transisi yang sedang berjalan antara current architectural chitectural view dengan future architectural views views; (6) benang vertical yang mempengaruhi arsitektur dari semua level. (1) Kerangka EA dokumentasi mengidentifikasi cakupan dari arsitektur yang akan didokumentasikan dan membangun suatu hubungan antara area arsitektur. arsi
21 (2) Komponen Komponen EA adalah tujuan, proses, standard dan sumber daya yang dapat dikembangkan dalam suatu perusahaan yang dapat berubah-ubah. Contohnya adalah semua komponen yang meliputi inisiatif dan tujuan strategi, produk bisnis dan pelayanan, aliran informasi dan aplikasi software, program sumber daya perusahaan dan website. (3) Current Architecture Current Architecture meliputi semua EA komponen yang saat ini ada dalam perusahaan pada setiap tingkat kerangka. EA Current View terdiri dari dokumen-dokumen, diagram-diagram, data, spreadsheets, grafik, dll. (4) Future Architecture EA Future Architecture adalah semua EA dokumen baru atau diubah komponen yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk menutup kesenjangan kinerja yang ada atau mendukung inisiatif strategis baru, persyaratan operasional atau solusi teknologi. (5) Perencanaan Manajemen Perencanaan Manajemen bertujuan untuk mengartikulasikan program dan pendekatan dokumentasi, rencana pengelolaan EA juga memberikan gambaran dari pandangan saat ini dan masa depan untuk sebuah perusahaan. (6) Keterkaitan Hubungan dengan Semua Level di dalam EA EA dokumentasi mencakup ‘benang’ aktifitas umum yang hadir di semua tingkat kerangka. Keterkaitan ini termasuk TI ~ terkait keamanan, standar, dan pertimbangan tenaga kerja.
22 Current Architecture components ada 5, terdiri dari: 2.2.5.1 Goal and Initiatives Ini adalah kekuatan pendorong di belakang arsitektur. Tingkat atas dari kerangka arsitektur perusahaan mengidentifikasi arah strategis, tujuan, dan inisiatif dari perusahaan dan memberikan gambaran yang jelas dari kontribusi bahwa TI akan membuat dalam mencapai tujuan-tujuan ini. EA Artifacts : 1. Strategic Plan Rencana Strategis tingkat tinggi kebijakan dan perencanaan dokumen yang perusahaan gunakan untuk dokumen arah, strategi kompetitif, tujuan yang paling penting, dan memungkinkan program-program dan proyek (inisiatif strategi). Rencana Strategis mencakup periode masa depan, biasanya 3 sampai 5 tahun. 2. SWOT Analysis Kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman (SWOT) analisis mengambil melihat holistik di perusahaan dengan mengidentifikasi faktor
internal
dan
eksternal
yang
bila
dipetakan
dapat
mengungkapkan daerah-daerah untuk perbaikan dan fokus. 3. Concept of Operations Scenario Sebuah konsep skenario operasi adalah dokumen narasi yang menjelaskan bagaimana perusahaan beroperasi saat ini atau akan beroperasi beberapa tahun dalam waktu yang diberikan faktorfaktor tertentu internal dan eksternal yang menyatakan diidentifikasi dalam analisis SWOT.
23 4. Concept of Operations Diagrams Sebuah konsep operasi (CONOPS) diagram ini adalah deskripsi tingkat tinggi grafis dari bagaimana perusahaan berfungsi, baik secara keseluruhan, atau di daerah tertentu yang menarik. 5. Balanced Scorecard Balanced Scorecard melampaui ukuran finansial sukses bagi perusahaan dan menetapkan tujuan dan langkah-langkah dalam empat pandangan bisnis kunci: Customer; Internal Business Processes; and Learning and Growth.
2.2.5.2 Product and Services Ini adalah area arsitektur yang termasuk dalam area pengaruh primer. Tingkat kedua dari kerangka EA mengidentifikasi produk layanan bisnis dari perusahaan dan kontribusi teknologi untuk mendukung proses tersebut. EA Artifacts : 1. Business Plan Rencana bisnis memberikan gambaran tingkat tinggi dari garis kunci dari fungsi bisnis, dan strategi keuangan yang akan mencapai tujuan strategis dan inisiatif. Berikut ini adalah beberapa hal yang ada dalam Business Plan : a. Gambaran luas bisnis b. Profil tim eksekutif c. Hubungan aktifitas bisnis kepada tujuan strategi
24 d. Struktur organisasional e. Pandangan pasar dan strategi kompetitif f. Siklus bisnis g. Ringkasan kapitalisasi h. Strategi finansial i. Ringkasan status finansial saat ini j. Rekan dan aliansi bisnis 2. Swim Lane Process Diagram Stakeholder menunjukkan diagram aktivitas tivitas di mana para pemangku kepentingan (orang (orang-orang orang dengan kepentingan dalam perusahaan) yang terlibat dengan garis proses bisnis, dan waktu interaksi. Diagram menggunakan format ”swim lane” untuk mengatur stakeholder demi baris, dan kerangka waktu oleh kolom, maka overlay kegiatan dengan flowchart simbologi.
Gambar 2.5 Contoh Swim Lane Process Diagram (Sumber: Bernard, 2005, p.141)
25 3. Business Process / Service Model Diagram proses bisnis menunjukkan rincian dari suatu kegiatan, termasuk bagaimana setiap langkah dalam kegiatan berhubungan dengan orang lain. Diagram B B-4 4 mengikuti IDEF-0 IDEF teknik pemodelan untuk menunjukkan apa yang diinput, kontrol, output, dan mekanisme yang setiap langkah dalam proses. 4. Use Case Narative and Diagram Sebuah Use Case Narative bahasa pemodelan berikut berpadu (UML) format untuk mengidentifikasi kebutuhan bisnis, konteks, pemangku kepentingan (aktor), dan aturan bisnis untuk interaksi mereka dengan sistem, layanan, dan aplikasi yang diidentifikasi sebagai solusi teknologi yang membutuhkan pembangunan.
Gambar 2.6 Contoh Use Case Diagram (Sumber: Bernard, 2005, p.302)
26 2.2.5.3 Data and Information Data mengoptimalkan dan pertukaran informasi adalah tujuan sekunder dari struktur. Tingkat ketiga dari kerangka struktur perusahaan dimaksudkan untuk mendokumentasikan bagaimana informasi saat ini sedang digunakan dalam perusahaan dan bagaimana masa depan arus informasi akan terlibat. EA Artifacts : 1. Object State Transition Diagram State Transition Diagram menggunakan notasi dari UML untuk menunjukkan bagaimana siklus hidup objek data tertentu, diagram ini menunjukkan perubahan atribut, link,, dan atau perilaku (x) dari eksternal yang memicu perubahan dalam state.
Gambar 2.7 Contoh UML (Sumber: Bernard, 2005, p.306)
2. Logical Data Model Logical Data Model dapat dikembangkan dengan menggunakan metode terstruktur tradisional dan simbologi (diagram (diag hubungan
27 entitas), atasu satu dapat menggunakan metode object-oriented object dan simbologi dari UML, yang menghasilkan diagram kelas dan atau diagram objek.
Gambar 2.8 Contoh Logical Data Model (Sumber: Bernard, 2005, p.308)
3. Activity / Entity (CRUD) Matrix Suatu kegiatan atau entitas adalah pemetaan yang dikembangkan oleh entitas data dipengaruhi oleh garis terkait kegiatan usaha. Sering disebut “CRUD” Matrix karena mengidentifikasi jenis dasar transformasi yang dilakukan pada data (membuat, membaca, memperbarui, menghapus) berpikir proses bisnis.
28
Contoh 2.9 Contoh Activity / Entity Matrix (Sumber: Bernard, 2005, p.310)
2.2.5.4 Systems and Applications Tingkat keempat dari kerangka arsitektur perusahaan dimaksudkan untuk mengatur dan mendokumentasikan kelompok saat ini dari sistem informasi, dan aplikasi bahwa perusahaan menggunakannya untuk memberikan kemampuan TI. EA Artifacts : 1. Systems Communication Description Artefak S S-2 pujian S-1 1 diagram sistem antarmuka dengan memberikan deskri deskripsi psi tentang bagaimana data adalah deskripsi tentang bagaimana data yang dikomunikasikan antara sistem
29 berpikir perusahaan, dan termasuk spesisfik tentang link, jalur jaringan dan media.
Gambar 2.10 Contoh System Communication Diagram (Sumber: Bernard, 2005, 05, p.313)
2. Systems Data Flow Diagram Systems Data Flow Diagram yang lebih dikenal sebagai diagram aliran data dan dimaksudkan untuk menunjukkan proses dalam sistem yang pertukaran data, dan bagaimana pertukaran terjadi Systems Data Flow Diagram pujian diagram 4-B B proses bisnis, dan bisa diurai untuk menunjukkan detail tambahan.
30
Gambar 2.11 Contoh System Data Flow Diagram (Sumber: Bernard, 2005, p.315)
3. Web Application Diagram Diagram aplikasi web menunjukkan hubungan logis antara layanan berb berbasis web informasi, dalam perawatan ini menunjukkan diagram rinci layanan yang berinteraksi melalui protokol protok standar dan interface yang mempromosikan platform-independen independen persimpangan data.
Gambar 2.12 Contoh Web Application Diagram (Sumber: Bernard, 2005, p.320)
31 2.2.5.5 Networks and Infrastrucure Ini adalah tulang punggung arsitektur. Tingkat kelima dan bawah kerangka arsitektur perusahaan dimaksudkan untuk mengatur dan mendokumentasikan pandangan saat ini dan masa depan dari voice, data dan video network dimana perusahaan menggunakan untuk host systems, aplikasi, website, dan database. EA Artifacts : 1. Network Connectivity Diagram Network Connectivity Diagram menunjukkan koneksi fisik antara enterprise’s voice voice, data, dan video network meliputi bagian eksternal Wide Area Networks (WANs) and Local Area Networks (LANs) yang juga disebut ‘ekstranet’ dan ‘intranet’.
Gambar 2.13 Contoh Network twork Design Diagram (Sumber: Bernard, 2005, p.155)
32 2.2.6 Security / Standards / Workforce Security Keamanan adalah hal yang paling efektif bila bagian integral dari program manajemen EA dan metodologi dokumentasi. Sebuah Program Keamanan yang komperehensif TI telah fokus pada beberapa elemen yang termasuk: informasi, personil, operasi dan fasilitas. Agar lebih efektif, keamanan TI harus bekerja di semua tingkat dari kerangka EA dan di dalam semua komponen EA.
Standards Salah satu fungsi paling penting dari EA adalah menyediakan standar teknologi yang terkait di semua tingkatan dari kerangka EA. EA harus dapat diterima internasional, nasional, dan standar industri dalam rangka untuk mempromosikan penggunaan non-proprietary commercial solution dalam komponen EA. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan integrasi komponen EA, serta lebih baik mendukung komponen yang digantikan atau dikeluarkan bila diperlukan.
Workforce Salah satu sumber daya terbesar yang dimiliki perusahaan adalah sumber daya manusia. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa staf TI terkait keterampilan, dan persyaratan pelatihan yang mengidentifikasikan beberapa level dalam kerangka EA dan solusi yang sesuai adalah yang tercermin dalam arsitektur masa depan. Rencana tenaga kerja TI mungkin
33 adalah cara terbaik untuk mengartikulasikan bagaimana modal manusia akan dipekerjakan dalam memungkinkan kemampuan teknologi, yang mendasari layanan bisnis dan arus informasi. EA Artifacts : 1. Security and Privacy Plan Rencana keamanan menyediakan deskripsi secara rinci dari program keamanan yang berlaku di seluruh perusahaan. Yang termasuk security and privacy plan meliputi: fisik, data, personil, dan elemen keamanan operasional dan prosedur. 2. Technology Forecast Perkiraan teknologi didukung dan berkaitan dengan profil standar teknologi. Dokumen perkiraan teknologi diharapkan dapat melakukan perubahan dalam standar dimana untuk memperkirakan perubahan masa depan yang terjadi maupun yang akan terjadi. 3. Workforce Plan Rencana tenaga kerja memberikan gambaran tingkat tinggi tentang bagaimana sumber daya manusia dikelola di seluruh perusahaan rencana tenaga kerja termasuk strategi untuk mempekerjakan, retensi, dan pengembangan profesional di tingkat eksekutif manajemen, dan staf dari perusahaan. 4. Organization Chart Bagan organisasi menunjukkan bagaimana posisi dan personil diatur dalam diagram hirarkis atau format matrik, bagan organisasi
34 membantu menunjukkan jalur kewenangan, hubungan kerja, serta kepemilikan sumber daya, produk, dan proses. 5. Knowledge and Skill Profile Pengetahuan
dan
keahlian
dalam
suatu
struktur
organisasi
menyediakan detail-detail dalam penyimpanan pengetahuan dan keahlian apa yang harus diketahui dan dapat dilakukan oleh tiap karyawan di suatu perusahaan.
2.2.7 EA Management Plan Menurut Bernard (2005, p.176), EA Management Plan adalah merupakan dokumen yang menjelaskan bagaimana perusahaan akan mengelola transisi dari proses saat ini dan sumber daya untuk mereka yang akan dibutuhkan di masa depan. EA Management Plan juga menyediakan koordinasi ini dan mendukung pengawasan untuk perubahan EA perusahaan, antara tampilan saat ini dan masa depan.
2.2.8 EA Repository Menurut Bernard (2005, p.226), EA Repository adalah dimaksudkan untuk memberikan jenis akses mudah dengan menjadi “One-stop-shop” untuk semua dokumen yang mengisi berbagai tingkat dari kerangka EA. Salah satu aspek yang berharga dimiliki pendekatan EA repository ini adalah bahwa berbagai tingkat perusahaan dapat melihat perspektif lengkap bisnis dan teknologi, yang mereka nyatakan tidak mungkin dapat terlihat. Jika
35 batas akses yang diinginkan diinginkan, maka sel-sel tertentu atau kelompok sel dapat dilindungi password password.
Gambar 2.14 Contoh EA Repository Design (Sumber: Bernard, 2005, p.228)
2.2.9 DSS (Decision Decision Support System Systems) Menurut Whitten, Bentley, Dittman (2004, p.10), DSS adalah sebuah sistem informasi yang membantu mengidentifikasi kesempatan pembuat keputusan atau menyediakan informasi untuk membantu pembuatan keputusan. DSS adalah model berbasis set prosedur untuk pengolahan ngolahan data dan penilaian untuk membantu manajer dalam pengambilan keputusan. Untuk menjadi sukses, sistem itu harus sederhana, kuat, mudah untuk mengontrol, adaptif, lengkap tentang isu isu-isu penting,, dan mudah untuk berkomunikasi.
36 2.2.10 HRIS (Human Resources Information Systems) Menurut Wiblen, Grant, Dery (2010, p.4), HRIS adalah sistem informasi yang berkaitan dengan fungsi sumber daya manusia dan bahwa pengguna utama dari sistem informasi yang mereka ambil adalah individu yang dipekerjakan sebagai bagian dari fungsi ini. Menurut Wiblen, Grant, Dery (2010, p.3), HRIS adalah sistem yang digunakan untuk memperoleh, menyimpan, menganalisis, mengambil dan mendistribusikan informasi terkait mengenai sumber daya manusia organisasi dan bahwa hal itu mencakup perangkat keras, perangkat lunak, orang, kebijakan, prosedur dan data. Dengan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa HRIS adalah sistem informasi yang mendukung aktivitas manajemen sumber data seperti perekrutan, seleksi, dan pemberian pekerjaan, penempatan kerja dan penilaian kinerja, serta pelatihan dan pengembangan.