11 BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Sistem Pendukung Keputusan Menurut Keen dan Morton (Turban dan Aronson, 2001, p13) sistem pendukung keputusan (SPK) merupakan sistem berbasiskan komputer yang menggabungkan sumber daya intelektual dari individu dengan kemampuan komputer dan bertujuan untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dalam mengatasi masalah semi terstruktur. Sistem melibatkan penggunaan basis data yang ditujukan untuk pengambilan keputusan yang spesifik. Sebuah sistem pendukung keputusan (SPK) tidak hanya mengotomisasi transformasi yang dilakukan oleh data atau hanya menyediakan keluaran dalam bentuk laporan. Lebih dari itu, sistem mendukung pengambilan keputusan melalui persentasi dari informasi yang dirancang untuk pendekatan pemecahan masalah dari pengambil keputusan dan kebutuhan aplikasi. Sistem tidak menggantikan penilaian ataupun mengambil keputusan untuk pengguna SPK ini hanya memberikan rekomendasi dalam pengambilan keputusan. Struktur masalah terbagi atas masalah terstruktur, masalah tidak terstruktur, dan masalah semi terstruktur. Masalah terstruktur adalah masalah yang terjadi secara rutin atau berulang kali dan pemecahan masalahnya sudah tersedia (sudah tersedia prosedurprosedurnya). Masalah tidak terstruktur adalah masalah yang kompleks dan belum tersedia pemecahan masalahnya. Seringkali pemecahan masalah tidak terstruktur melibatkan faktor intuisi manusia. Masalah semiterstruktur adalah masalah yang mengandung unsur terstruktur maupun tidak terstruktur, pemecahan masalahnya merupakan kombinasi antara prosedural dan penilaian manusia.
2.1.1 Karakteristik Dan Kemampuan Sistem Pendukung Keputusan Karakteristik dan kemampuan Sistem pendukung keputusan (Turban and Aronson, 2001, pp98-99), antara lain:
12 1. SPK menyediakan dukungan bagi para pengambil keputusan dalam pemecahan masalah semiterstruktur maupun tidak terstruktur dengan menggabungkan antara penilaian manusia dan computer. 2. Dapat digunakan oleh berbagai level manajerial, mulai dari manajer puncak sampai manajer tingkat bawah. 3. Dapat digunakan secara individual maupun secara kelompok. 4. SPK mendukung keputusan yang saling berkesinambungan. Keputusan tersebut biasa dibuat sekali, beberapa kali, ataupun berulang kali. 5. SPK mendukung semua tahap dalam proses pengambilan keputusan yaitu intelegensia, perancangan, pemilihan, dan implementasi. 6. SPK medukung berbagai macam proses dan gaya pengambilan keputusan. 7. SPK dapat beradaptasi seiring dengan waktu. Pengambil keputusan harus bersikap reaktif dan mampu mengadaptasi SPK agar dapat memenuhi perubahanperubahan yang terjadi. 8. User harus merasa nyaman dengan SPK tersebut. User friendly, kemampuan penampilan grafik, dan antarmuka user dengan computer yang interaktif dapat meningkatkan keefektifan SPK. 9. SPK bertujuan untuk lebih meningkatkan efektifitas dari pengambilan keputusan (keakuratan, kualitas, waktu) daripada efisiensi ( biaya dalam membuat keputusan untuk memecahkan masalah. 10. Pengambil keputusan mempunyai kontrol penuh dalam setiap tahap pengambilan keputusan untuk memecahkan masalah. SPK bertujuan untuk mendukung pemecahan masalah, bukan menggantikannya. 11. User harus membangun atau memodifikasi sistem sederhana . 12. SPK biasanya mengutilisasikan model untuk melakukan analisa dalam pengambilan keputusan.
13 2.1.2 Komponen Sistem Pendukung Keputusan
Other Computer -Based Systems
Data Management
Internet, Intranets, Extranets
Model Management
External Models
Knowladge – Based Sub Systems
User Interface
Data Manager (User)
Gambar 2.1 Komponen Sistem Pendukung Keputusan
Menurut Turban dan Aronson (2001, pp 100-101, Sistem Pendukung Keputusan terdiri dari komponen berikut : 1. Subsistem manajemen data (data management subsystem) Subsistem manejemen data mempunyai elemen-elemen sebagai berikut:
14 a.
Basisdata Basisdata adalah kumpulan data yang saling berhubungan, diatur sedemikian rupa sehingga saling berkaitan dengan struktur dan kebutuhan suatu perusahaan. Basis data merupakan sekumpulan data-data yang diorganisasikan
untuk memenuhi kebutuhan tertentu. Basisdata ini bias
dibangun sendiri ataupun diimpor dari data warehouse yang sudah ada. Suatu aplikasi Sistem Pendukung Keputusan (SPK) bias menggunakan lebih dari 1 basisdata, tergantung data yang dibutuhkan. b. Sistem manajemen basisdata Sistem manajemen basis data merupakan sistem untuk membuat , mengakses dan meng-update basisdata. c. Kamus Data Kamus data adalah catalog dari semua data yang ada di dalam basisdata. Kamus data ini mengandung definisi data dan fungsi utamanya adalah untuk memberikan informasi tentang jenis data, sumber data, dan entity data. d. Fasilitas query Fasilitas query adalah fasilitas untuk melakukan akses, manipulasi, menquery data dari basis data. Fasilitas query juga mempunyai kemampuan untuk menyediakan dasar untuk pengaksesan data dan permintaan akan data yang hendak di akses. Tugasnya adalah untuk menerima permintaan data dari komponen SPK yang lain, menentukan bagaimana permintaan data ini bisa terpenuhi, memformulasikan permintaan data tersebut, dan mengirimkan kembali permintaan data tersebut kepada yang memintanya.
2.
Subsistem manajemen model (model management subsystem) Elemen – elemen dari manajemen model meliputi basis model, direktori model, dan eksekusi model, integrasi, dan perintah. Subsistem manajemen model mempunyai elemen – elemen sebagai berikut:
15 a. Basis model Basis model mencakup model statistic, financial, peramalan, ilmu pengetahuan, dan model-model kuantitatif lainnya yang menyediakan kemampuan bagi SPK untuk melakuakan analisa. b. Sistem manajemen basis model Fungsi sistem manajemen basis model adalah untuk membangun suatu model dengan menggunakan bahasa pemerograman. c. Bahasa permodelan Bahasa permodelan adalah bahasa pemerograman yang digunakan untuk melakukan perubahan terhadap model. d. Kamus model Kamus model merupakan catalog dari semua model yang terdapat dalam basis model. Kamus model menggandung definisi model dan fungsi utamanya adalah untuk menjawab pertanyaan tentang ketersediaan dan kemampuan model. e. Eksekusi, integrasi, dan perintah model Eksekusi model adalah proses untuk mengawasi model yang sedang berjalan. Integrasi model adalah pengkombinasian beberapa model jika diperlukan. Perintah model bertugas untuk menerima dan menerjemahkan intruksi yang diterima dari subsistem anatarmuka dan menyampaikan kepada sistem manajemen basis model. 3. Subsistem manajemen berbasiskan pengetahuan (knowledge based management subsystem) Sebagian besar SPK yang canggih telah dilengkapi oleh subsistem ini yaitu subsistem untuk menyediakan pengetahuan yang dimiliki oleh para ahli demi kemajuan komponen-komponen SPK yang lain. Subsistem tambahan ini dapat mendukung subsistem lainnya atau bertindak sebagai komponen independent.
16 4.
Subsistem antarmuka (user interface subsystem) User melakukan komunikasi dan memberikan perintah kepada SPK dengan perantara subsistem ini. Selai perangkat keras dan piranti lunak, subsitem ini mencakup faktor-faktor lain seperti kemudahan akses oleh user, fleksibilitas, interaksi antara manusia dan mesin, dan sebagainya. Rancangan perangkat lunak atau perangkat keras yang menyediakan user interface yang mudah dimengerti oleh pemakai di dalam mendukung proses pengambilan keputusan dengan kemudahan penggunanya juga merupakan bagian dari subsistem ini.
2.1.3 Model Dari Sistem Pendukung Keputusan Model merupakan perwujudan atau abstraksi yang disederhanakan dari kenyataan atau entitas yang sebenarnya (Turban and Aronson, 2001, p38). Para pengambil keputusan menggunakan model untuk mewakili permasalahan yang akan dipecahkan. Pengguna model sangat berguna untuk mengurangi kerumitan yang ada pada kenyataan sebenarnya.
2.1.3.1 Jenis-jenis Model SPK Model terbagi atas 4 jenis (Mcleod, 2001, p138), antara lain: 1. Model fisik Model fisik merupakan penggambaran entitas dalam bentuk tiga dimensi. model fisik membantu suatu tujuan yang tidak dapat dipenuhi oleh benda nyata. Contohnya, pembuat mobil dapat membuat sejumlah membuat sejumlah perubahan dengan lebih murah melalui rancangan model fisik ini dibandingkan dengan produk akhir. 2. Model naratif Model naratif menggambarkan entitasnya secara lisan atau tulisan. Pendengar atau pembaca dapat memahami entitas dari narasi atau cerita. Semua komunikasi
17 bisnis adalah model naratif, sehingga model naratif merupakan jenis yang paling popular. 3. Model grafik Model grafik menggambarkan entitasnya dengan sejumlah garis, symbol, atau bentuk. Model grafik digunakan dalam bisnis untuk menkomunikasikan informasi. Banyak laporan keuangan perusahaan kepada para pemegang saham berisiskan grafik-grafik berwarna untuk menyampaikan kondisi keuangan perusahaan. pergerakan harga mata uang juga biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. 4. Model matematika Model matematika adalah semua rumus atau persamaan matematika.
2.1.3.2 Kegunaan Model SPK Kegunaan penggunaan model dalam membantu pemecahan masalah (McLeod, 2001, p138: 1. Mempermudah pemahaman Model dapat mempermudah pemahaman karena suatu model pasti lebih sederhana dari entitas yang diwakilinya. Setelah model-model sederhana ini dipahami, secara bertahap model tersebut dapat dibuat semakin rumit sehingga dapat menggambaran entitasnya dengan lebih akurat. Bagaimana pun, model tetap hanya menggambarkan entitasnya dan tidak pernah tepat sama dengan entitasnya. 2. Mempermudah komunikasi Setelah pemecah masalah pengertian entitasnya, pengertian itu sering perlu dikomunikasikan kepada yang lain. Mungkin analisis sistem harus berkomunikasi dengan manajer atau programmer.
18 3. Memperkirakan masa depan Kemampuan ini hanya disediakan oleh model matematika. Model matematika dapat memperkirakan apa yang terjadi di masa depan, tetapi tidak seratus persen akurat.
2.1.4 Tahap pengambilan keputusan Proses pengambilan keputusan terbagi atas 4 tahap utama (Turban and Aronson, 2001,p41),yaitu: 1. Intelegensia (intelegence) Tahap ini dimulai dengan mengidentifikasiakan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai. Masalah terjadi ketika terjadi kesenjangan antara tujuan dan sasaran yang ingin dicapai dengan kecataan yang ada. Selanjutnya, masalah diklarifikasikan menjadi masalah terstruktur, tidak tersetruktur, atau semi terstruktur. Tahap yang tidak akalah pentingnya adalah menentukan orang yang bertanggung jawab untuk mengatasi masalah tersebut. Tahap intelegensia ini diakhiri dengan pernyataan masalah secara formal. 2. Perancangan (design) Tahap perancangan ini meliputi menemukan atau mengembangkan dan menganalisa alternatif-alternatif yang telah dinyatakan dalam tahap intelegensia. Pada tahap ini, suatu modelakan dibuat, diuji dan divalidasikan. Pembuatan model itu sendiri meliputi pemilihan kriteria yang akan digunakan untuk menaganalisa dan mengevaluasi alternatif-alternatif yang ada untuk mendapatkan alternative yang terbaik. Selain itu, pembuatan model meliputi pemilihan alternatif-alternatif yang akan dimasukkan ke dalam model tersebut. 3. Pemilihan (choice) Tahap ini merupakan tahap paling penting dalam proses pengambilan keputusan karena pada tahap ini keputusan yang sebenarnya akan dibuat. Evaluasi merupakan tahap final untuk menghasilkan rekomendasi alternative yang terbaik. Dalam
19 melakukan evaluasi, perlu pula diperhatikan sensitivitas terhadap perubahan data ataupun parameter yang akan mengakibatkan perubahan pada rekomendasi alternatif. Setelah rekomendasi alternatif terbaik dihasilkan, tahap selanjutnya adalah mempersiapkan model tersebut untuk diimplementasiakn. 4. implentasi (implementation) Tahap terakhir dalam proses pengambilan keputusan adalah pengimplementasian rekomendasi alternatif yang dihasilkan oleh model. banyak hambatan-hambatan yang bias terjadi semasa tahap implementasi, antara lain kurangnya dukungan dari manajer puncak, ketakutan untuk perubahan, kurangnya pelatihan, dan masih banyak lagi.
20 Simplification Intelegent Phase
Reality Amplification
Organizational Objectives Search and Scanning Procedurs Data collection Problem Identification Problem Classification Problem Statement
Design Phase Success Validation of Model
Formulate A Model Set Criteria For Choice Search For Alternatif Predict and Measures Outcomes
Choice Phase Verification, testing of proposed solution
Solution To The Model Sensitivity Analysis Selection Of Bad (Good) Alternatif Plan For Implementation
Implementation Of Solution
Failure Gambar 2.2 Tahap Pengambilan Keputusan
21 2.1.5 Tahap Pengembangan Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan System Development Life Cycle Menurut Potter (2003, p485) System Development Life Cycle (SDLC) adalah sebuah kerangka kerja terstruktur yang terdiri dari beberapa proses yang saling berurutan yang menunjukkan tahap dari pengembangan sistem. Berdasarkan Potter (2003, p463) SDLC terdiri dari 8 tahap, tetapi model lain memungkinkan untuk terdiri dari lebih atau kurang dari 8 tahap. Walaupun jumlah tahap berbeda tetapi aliran kerja secara umum tetap sama.
Gambar 2.3 SDLC 1. Systems Investigation System investigation menyangkut studi untuk memahami business problem yang harus diselesaikan.
22 2. Systems Analysis Tahap ini mendefinisikan business problem, mengidentifikasikan penyebab, dan mendefinisikan solusi. 3. Systems Design Systems design menggambarkan bagaimana sebuah sistem akan menyelesaikan permasalahan yang ada (business problem). Hasil dari tahap perancangan sistem yaitu :
Masukan, input dan user interface dari sistem.
Hardware, software, database.
Cara bagian-bagian sistem itu berinteraksi.
4. Programming Programming dilakukan untuk mentranslasikan spesifikasi disain ke dalam kode komputer 5. Testing Testing dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :
Black Box Testing, testing dilakukan dengan hanya memvalidasi inputan dan hasil keluaran dari modul yang di test.
White Box Testing, testing ini dilakukan dengan mencek tiap baris source code.
Testing dilakukan untuk mendeteksi errors (bug) dalam kode computer. Terdapat dua macam error, yaitu :
23
Syntax errors, contohnya kesalahan ejaan atau kesalahan penempatan koma, jenis kesalahan ini lebih mudah ditemukan dan tidak mengijinkan program untuk berjalan.
Logic errors, kesalahan jenis ini mengijinkan program untuk berjalan tetapi menghasilkan output yang salah. Logic errors lebih sulit untuk ditemukan karena penyebabnya tidaklah jelas.
6. Implementation Implementation yaitu proses untuk mengganti sistem lama ke sistem baru. Organisasi menggunakan empat strategi penggantian sistem, yaitu :
Parallel conversion process, yaitu sistem lama dan sistem baru berjalan seiring untuk beberapa periode waktu.
Direct conversion process, yaitu sistem lama diganti secara langsung dengan sistem baru.
Pilot conversion process, yaitu memperkenalkan sistem ke salah satu bagian dari organisasi. Setelah sistem baru berjalan dengan baik, maka sistem diperkenalkan bagian lain organisasi.
Phased conversion process, yaitu memperkenalkan bagian dari sistem sedikit demi sedikit kepada user.
7. Operation 8. Maintenance Sebuah sistem membutuhkan maintenance, terdapat beberapa jenis maintenance yang dibutuhkan sebuah sistem, yaitu :
Debugging
24
Updating
Add new functionality
2.2. Pengertian Pasar Pasar adalah sekelompok orang dan atau organisasi yang mempunyai kebutuhan dan keinginan tertentu yang mungkin bersedia dan mampu melibatkan diri dalam suatu pertukaran guna memuaskan kebutuhan dan keinginannya. Pasar adalah terdiri atas sejumlah pelanggan potensial yang mempunyai kebutuhan dan keinginan tertentu yang mungkin bersedia dan mampu melibatkan diri dalam suatu pertukaran guna memuaskan kebutuhan dan keinginan tersebut. Berdasarkan motif pembelian dari pembeli maka pasar sasaran dapat digolongkan dalam jenis-jenis pasar adalah sebagai berikut: a. Pasar konsumen Individu-individu rumah tangga yang membeli produk dan jasa untuk konsumen pribadi b. Pasar industri Organisasi yang membeli produk dan jasa yang dibutuhkan untuk memproduksi barang-barang dan jasa-jasa lainnya dengan maksud memperoleh keuntungan atau mencapai sasaran lain. c. Pasar penjual kembali Organisasi-organisasi yang membeli produk dan jasa dengan maksud menjual kembali barang-barang dan jasa-jasa itu agar memberikan keuntungan bagi mereka.
25 d. Pasar pemerintah Lembaga-lembaga pemerintah yang membeli produk dan jasa agar menghasilkan pelayanan kepada masyarakat umum, mengalihkan barang dan jasa itu kepada pihak lain yang membutuhkan e. Pasar internasional Pembeli yang terdapat di luar negeri, termasuk konsumen, produsen, penjual
2.3 Bursa Berjangka Bursa berjangka merupakan sebuah lembaga yang dibentuk berdasarkan keanggotaan
yang
menyediakan
fasilitas
serta
sarana
pelayanan
untuk
menyelenggarakan dan mengawasi kegiatan transaksi di pasar berjangka sesuai peraturan dan undang-undang yang berlaku. (Wijaya, 2002, p10).
Sistem, sarana berupa fasilitas dan pelayanan yang diberikan suatu bursa adalah
Lokasi fisik yang layak dan memadai untuk tempat bertransaksi para anggotanya
Prosedur yang menjamin ketepatan dan keakuratan proses transaksi
Sistem kliring dan penjaminan (margin) yang efektif untuk menjamin integritas kontrak
Peraturan dan tata tertib sesuai dengan ketentuan perundangan yang menjamin perlakuan yang adil bagi semua peserta
Bursa berjangka diberi wewenang untuk membuat aturan dalam organisasinya, yaitu peraturan dan tata tertib yang harus dipatuhi oleh para anggotanya dan para pelaku transaksinya.
Bursa berjangka harus mencegah terjadinya tindakan penipuan, cidera janji (wanprestasi), rumor/isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan yang dapat mempengaruhi harga, serta tindakan-tindakan tidak jujur (curang) lainnya yang dapat menurunkan bursa itu sendiri
26
Bursa berjangka diisyaratkan harus berbentuk badan usaha hokum perseroan terbatas (PT)
2.3.1 Lembaga Kliring Berjangka Menurut undang-undang no.32 tahun 1997 tentang perdagangan berjangka yang dimaksud
dengan
lembaga
kliring
berjangka
adalah
badan
usaha
yang
menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau sarana untuk pelaksanaan kliring dan penjaminan transaksi di bursa berjangka.
2.4 Mata Uang Asing Dan Komponennya
2.4.1 Pengertian Mata Uang Asing (Foreign Exchange) Mata uang asing merupakan salah satu alat atau benda ekonomi yang berpengaruh dan yang memiliki peranan penting dalam transaksi ekonomi internasional. Menurut Hamdy Hadi (2002: 125) mata uang asing dapat diartikan sebagai alat pembayaran lainnya yang digunakan untuk melakukan atau membiayai transaksi ekonomi keuangan internasional dan yang mempunyai catatan kurs resmi pada banj sentral. Mata uang asing memiliki arti dan peranan penting dalam perdagangan internasional
dan
investasi
sehingga
menyebabkan
valuta
asing
tersebut
diperdagangkan atau ditransaksikan sebagai komoditi atau benda ekonomi di bursa mata uang asing. Keberhasilan dan kelancaran seluruh transaksi ekonomi internasional yang terjadi akan sangat memerlukan dan menggunakan mata uang asing sebagai sasaran utamanya.
27 2.4.2 Analisis Investasi Mata Uang Asing Pada dasarnya ada 2 pendekatan yang bisa dilakukan dalam melakukan analisis investasi mata uang asing, yaitu: 1. Analisis teknikal Analisis teknikal adalah pendekatan analisis yang bertujuan untuk menentukan kapan saat yang tepat (timing) untuk membeli atau menjual mata uang asing dengan mempelajari mekanisme pasar seperti pergerakan harga dan volume perdagangan (Cohen, Zinbarg & Zeikel, 2001, p 252).oleh karena itu, analisis teknikal sering juga disebut analisis internal atau analisis pasar. Para teknikal analis percaya bahwa pergerakan harga mata uang asing mempunyai pola yang akan selalu berulang. Alat utama bagi mereka untuk menemukan polapola tersebut adalah dengan menggunakan grafik. Beberapa analisis teknikal (http://www.BAPPEBTI.go.id) yang akan digunakan skripsi ini antara lain: 1. Rate Of Change Momentum dan laju perubahan (rate of change, ROC) adalah suatu indikator sederhana dalam melakukan analisis teknis yang memperlihatkan perbedaan antara harga penutupan hari ini dan harga penutupan N-hari yang lalu. Momentum adalah merupakan perbedaan yang terjadi.
Tingkat skala perubahan diukur berdasarkan harga penutupan yang lama untuk menggambarkan kenaikan sebagai fraksi dari:
Momentum secara umum adalah harga yang merupakan kelanjutan dari tren. Indikator momentum dan tingkat perubahan menunjukkan nilai positif sewaktu terjadinya kenaikan harga dan nilai negatif sewaktu terjadinya
28 penurunan harga. Perlintasan naik ke atas menembus nilai nol dapat digunakan sebagai indicator sinyal beli dan sebaliknya pada perlintasan turun ke bawah melewati nol adalah merupakan indikator sinyal jual. Seberapa rendah (sewaktu
negatif)
atau
tingginya
(sewaktu
positif)
indikator
dapat
menunjukkan seberapa kuatnya suatu tren Perlintasan naik ke atas menembus nilai nol dapat digunakan sebagai indikator sinyal beli, dan sebaliknya pada perlintasan turun ke bawah melewati nol adalah merupakan indikator sinyal jual. Seberapa rendah (sewaktu negatif) atau tingginya (sewaktu positif) indikator dapat menunjukkan seberapa kuatnya suatu tren. 2.
Simple Moving Average (SMA) Simple Moving Average adalah indikator yang menunjukkan nilai ratarata dari suatu mata uang asing selama periode waktu tertentu. Metode ini akan membandingkan antara nilai rata-rata mata uang asing dengan nilai mata uang asing saat itu untuk menghasilkan signal beli ataupun jual. Signal beli terbentuk ketika nilai mata uang asing berada diatas nilai rata-ratanya dan rata-rata bergerak, bergerak ke atas sedangkan signal jual terbentuk ketika nilai mata uang asing berada di bawah nilai rata-ratanya dan rata-rata bergerak, bergerak ke bawah. Elemen terpenting dalam menggunakan indikator ini adalah memilih periode waktu yang tepat untuk menghitung nilai rata-rata tersebut. Berikut ini rumus yang digunakan untuk mendapatkan nilai rata-rata tersebut: SMA =
Harga Penutupan Sigma N Dimana: N = periode waktu yang digunakan untuk menghitung harga rata-rata.
(misalnya 15 hari).
29 3. Exponential Moving Average (EMA) EMA ini digunakan di kalangan analisis da;am rangka mengatasi kekurangan yang terdapat pada SMA yaitu mengurangi efek lagging dengan cara memberikan pembebanan kepada harga terkini terhadap harga masa lalu. Adapun formula yang digunakan untuk menghasilkan EMA adalah: X = [ K x (C – P)] + P Dimana:
X = EMA C = Harga aktual atau harga sekarang P = EMA periode sebelumnya. (untuk pertama kali digunakan SMA) K = Smoothing constant
Sedangkan formula untuk Smoothing constant (K) adalah : K = 2 / (1+N) Di mana : N = basis periode EMA yang digunakan. 4. Osilator stokastik Pemikiran yang melatar belakangi indikator ini adalah kecenderungan harga untuk mendekati harga tertinggi yang pernah dicapai sebelumnya pada saat nilai pasar naik (bullish) dan mendekati nilai terendah yang pernah dicapai sebelumnya pada saat nilai pasar menurun (bearish). Sinyal transaksi dapat ditentukan saat osilator stochastic memotong garis pergerakan rata-rata (moving average). Dua indikator osilator stochastic biasanya digunakan untuk menghitung variasi pergerakan harga kedepan, yaitu suatu stochastic cepat (%K) dan
30 stochastic lambat (%D). Perbandingan dari statistik ini adalah merupakan suatu indikator kecepatan yang bagus guna menentukan pada harga berapakah perubahan akan terjadi . Stochastic cepat atau juga biasa disebut Stoch %K menggunakan cara perhitungan rasio sebagai berikut :
HP=Harga penutupan Terendah=harga terendah Stochastic oscillator lambat atau juga disebut Stoch %D menggunakan perhitungan pergerakan harga sederhana dari statistik Stoch %K melintasi periode s periods . Biasanya s=3:
5. Indeks Kekuatan Relatif Indeks Kekuatan Relatif atau lebih dikenal dengan nama Relative Strength Index (RSI) adalah merupakan suatu osilator yang digunakan dalam analisa teknis untuk menunjukkan kekuatan harga dengan cara membandingkan pergerakan kenaikan dan penurunan harga. Berikut ini adalah formula untuk menghitung RSI: RS = Average upclose value Average down value RSI = 100 -
100 ___ 100 + RS
31 Wilder berpendapat bahwa sekuriti dikatakan kelebihan minat beli apabila ia mencapai nilai 70, yang artinya spekulator harus mempertimbangkan untuk menjual . Atau sebaliknya pada kondisi kelebihan minat jual pada nilai 30. Prinsipnya adalah bahwa apabila terdapat proporsi yang tinggi atas pergerakan nilai harian pada satu arah itu menunjukkan pertanda ekstrim, dan harga kemungkinannya akan berbalik arah. Biasanya digunakan juga atau dapat juga bervariasi tergantung kondisi pasar misalnya "bullish" ( pasar naik) atau "bearish" ( pasar jatuh) Gelombang besar dan kejatuhan harga sekuriti akan berpengaruh pada RSI, namun bisa juga merupakan sinyal palsu untuk menjual ataupun membeli. RSI sangat baik apabila digunakan bersama-sama dengan indikator analisis teknikal lainnya. 6. MACD MACD adalah merupakan singkatan dari Moving Average Convergence / Divergence (rata-rata pergerakan konverjensi / perbedaan), yang adalah merupakan suatu indikator dari analisis teknis yang diciptakan oleh Gerald Appel pada tahun 1960an. MACD adalah indikator untuk kelebihan beli atau kelebihan jual dengan melihat hubungan antara MA (moving average = rata-rata pergerakan) jangka panjang dan pendek. MACD menunjukkan perbedaan antara eksponensial pergerakan rata-rata (exponential moving average yang biasa disingkat "EMA") yang cepat dan lambat dari harga penutupan. Periode standar yang disarankan oleh Gerald Appel pada tahun 1960an adalah dengan menggunakan periode 12 dan 26 hari:
32 Garis yang menjadi sinyal atau garis pemicu adalah terbentuk dengan memperhalus rumusan tersebut dengan menggunakan EMA dan standarnya dengan menggunakan periode 9 hari.
7. Tren harga dan volume Tren harga dan volume atau lebih dikenal dengan istilah Price and Volume Trend yang disingkat biasa disingkat dengan singkatan "PVT" atau "PV" adalah merupakan suatu indikator dalam analisis teknis yang ditujukan untuk menggabungkan harga dan volume pada pasar modal. PVT adalah berdasarkan volume transaksi berjalan, dengan penambahan volume berdasarkan persentase perubahan harga pada saat penutupan pasar dibandingkan dengan harga penutupan sebelumnya. Rumusan PVT adalah sebagai berikut :
Pemikiran umumnya adalah bahwa volume akan meningkat pada hari dimana harga bergerak pada arah yang dominan, misalnya saja pada tren kenaikan yang kuat maka volume akan lebih tinggi daripada hari dimana harga mengalami penurunan. Jadi apabila harga mengalami kenaikan maka PVT akan naik juga dan sewaktu harga menciptakan tingkat tertinggi barunya maka PVT juga akan demikian. Apabila PVT gagal untuk mencapai reli harga tertinggi sebelumnya maka ini adalah merupakan divergensi negatif yang menandakan melemahnya pergerakan.
2. Analisis fundamental Analisis Fundamental adalah analisis yang didasarkan pada situasi dan kondisi ekonomi, politik dan keamanan secara global. Informasi maupun berita-
33 berita yang berhubungan baik secara langsung dengan situasi perekonomian dapat digunakan sebagai indikator yang cukup penting. Beberapa faktor fundamental yang berpengaruh terhadap mata uang asing adalah :
Faktor keuangan yang sangat vital terhadap analisis fundamental. Perubahan
kebijaksanaan
keuangan
suatu
negara,
nilai
ekspor,
pendapatan, penganguran, dan lain-lain akan sangat berpengaruh terhadap nilai tukar mata uang negara tersebut.
Tingkat suku bunga. Besar kecil tingkat suku bunga berpengaruh terhadap nilai mata uang yang kemudian berpengaruh juga terhadap suku bunga kredit, ketertarikan investor, dan lain-lain.
Faktor politik dan sosial. Perubahan politik suatu negara pergantian pimpinan, kabinet, tingkat keamanan, dan lain-lain. Semakin stabilnegara tersebut, akan semakin baik nilai mata uangnya.
Kerusuhan atau bencana alam. Faktor yang tidak dapat selalu diprediksi dan sangat berpengaruh (secara negatif).
Beberapa analisis fundamental menurut Ivan Susanto (Forex Trading, 2007, p29) yang akan digunakan skripsi ini antara lain: 1. International Trade
Definisi: Pengukuran ini menghitung perbedaan antara jumlah ekspor dan impor (barang dan jasa).
Kegunaan: Impor dan ekspor merupakan komponen penting dan berpengaruh terhadap GDP, yang menyumbang sekitar 14% dan 12%. Ekspor yang kuat akan berpengaruh terhadap kenaikan nilai tukar mata uang asing negara tersebut.
Sumber: The Cencus Bureau of Economic Analysis of the Department of commerce.
Waktu terbit: Bulanan, Sekitar tanggal 13 bulan berjalan, pukul 0.30 a.m EST.
34
Ada revisi: Ada.
Dampak Revisi : Kecil.
2. Durable Goods Order
Definisi: Nama lainnya adalah Advanced report on durable goods manufacture’s shipment and orders. Merupakan indeks dari pemerintah untuk mengukur volume dolar pada durable goods. Durable goods merupakan kata yang digunakan untuk mewakili kelompok barang (baik baru atau bekas) yang memiliki masa kegunaan lebih dari tiga tahun (selain barang yang termasuk dalam kategori barang yang digunakan oleh departemen pertahanan dan transportasi).
Kegunaan: Melalui laporan ini kita akan mengetahui kebutuhan akan ‘durable goods’, baik untuk kebutuhan dalam negeri maupun kebutuhan luar negeri (ekspor). Index yang mengalami kenaikan menunjukkan kenaikan kebutuhan barang ‘durable goods’, yang berakibat juga terhadap kenaikan produksi dan kebutuhan tenaga kerja, Demikian juga sebaliknya. Kenaikan index durable goods order akan membantu menekan kenaikan inflasi.
Sumber: The Census Bureau of The Department of Commerce.
Waktu terbit: Bulanan, sekitar tanggal 26, pukul 08.30 a.m EST.
Ada revisi: ada
Dampak revisi: Besar 3. Federal Budget
Definisi: Federal Reserve Bank (BI di Indonesia) di setiap cabang mengumpulkan informasi mengenai kondisi ekonomi di daerahnya masing-masing. Informasi didapatkan dari laporan Direktur Bank atas hasil wawancaranya dengan pengusaha, pakar ekonomi, ahli pemasaaran, dan sumber-sumber lain.
35
Kegunaan: The Fed menggunakan laporan tersebut bersama beberapa indikator lain untuk menetukan kebijaksanaan tingkat suku bunga dalam rapat FOMC. Rapat itu diadakan dua minggu setelah Federal Budget. Jika informasi pada Federal Budget menunjukkan adanya tekanan inflasi, maka The Fed akan menaikkan tingkat suku bunga untuk meredam demikian juga sebaliknya.
Sumber: Federal Reserve Board.
Waktu terbit: Bulanan, sekitar tanggal 13 setiap bulannya, pukul 01.00 a.m EST.
Ada revisi: tidak ada.
4. Jobless Claims
Definisi: Index pemerintah yang mencatat jumlah warga yang pertama kali mengisi formulir jaminan tunjangan karena kehilangan pekerjaan (menganggur).
Kegunaan: Investor menggunakan data-data tersebut untuk membuat grafik trend pengangguran dalam dunia usaha. Jika terjadi lonjakan pada index tersebut (di atas 30.000 orang), maka hal tersebut menunjukkan bahwa pasar sedang dalam kondisi lesu, demikian juga sebaiknya.
Sumber: The Employment and Training Administration of The Department of Labor.
Waktu terbit: Mingguan, terbit hari selasa pukul 08.30 a.m EST dan berakhir hari sabtu.
Ada revisi: revisi dilakukan hari kamis untuk minggu sebelumnya.
Dampak revisi: Sedang.
5. Gross Domestic Product (GDP)
Definisi: GDP mencerminkan tingkat pendapatan per kapita rata-rata suatu negara. GDP mengukur niali mata uang suatu negara tersebut atas
36 barang dan jasa yang dihasilkan di negara tersebut tanpa memperhatikan bahwa barang dan jasa tersebut dihasilkan dari asset milik siapa (milik negara lain atau join), atau oleh siapa.
Kegunaan: Merupakan pengukuran yang paling komperhensif dan menjadi tolak ukur performa ekonomi suatu negara. GDP yang sehat berada pada kisaran 2,0%-2,5% (dengan tingkat pengangguran berada pada kisaran 5,5%-6,0%).
Tingkat GDP yang terlalu tinggi akan mengakibatkan inflasi sedangkan tingkat yang terlalu rendah menunjukkan lemahnya ekonomi negara tersebut.
Sumber: Bureau of Economic Analysis, US Department of Commerce.
Waktu terbit: 4 bulanan, minggu ketiga atau keempat dari bulan pertama, pukul 08.30 a.m EST.
Ada revisi: Ada pada bulan kedua atau ketiga
Dampak revisi: Sedang.
2.4.3 Kondisi Pasar Bursa Berjangka Di dalam suatu bursa berjangka terdapat kondisi-kondisi yang menggambarkan pergerakan harga yang terjadi dalam bursa tersebut selama periode tertentu. Kondisikondisi tersebut adalah: 1. Bearish Market Kondisi Bearish merupakan kondisi bursa dimana harga mata uang asing terusmenerus mengalami penurunan dalam jangka waktu tertentu. (Wijaya, 2002, p81) 2. Bullish market Kondisi pasar Bullish merupakan kondisi bursa dimana harga mata uang asing terus-menerus mengalami peningkatan dalam jangka waktu tertentu. (Wijaya, 2002, p82)
37 2.5 Analisa Kompetitif Porter Menurut Porter, persaingan dalam suatu industri tergantung pada lima kekuatan persaingan (five competitive forces) yang berpengaruh terhadap struktur ekonomi dalam suatu industri. Lima kekuatan tersebut antara lain : 1. Ancaman pendatang baru Besar kecilnya ancaman pendatang baru tergantung dari hambatan yang ada untuk memasuki industri tersebut. Semakin kecil hambatan
yang dihadapi, maka
ancaman masuknya pendatang baru semakin kecil. 2. Ancaman barang pengganti atau jasa pengganti semakin banyak barang atau jasa pengganti dari apa yang ditawarkan perusahaan maka posisi perusahaan akan semakin lemah. Sebaliknya, semakin sedikit barang atau jasa pengganti dari apa yang ditawarkan prusahaan, maka posisi perusahaan semakin kuat. 3. Daya tawar pemasok Semakin kuat daya tawar pemasok, maka posisi perusahaan akan semakin lemah karena ketergantungan perusahaan terhadap pemasok tersebut. Sebaliknya bila pemasok tidak memiliki daya tawar yang kuat, maka posisi perusahaan kuat karena perusahaan yang memegang kendali. 4. Daya tawar pembeli semakin besar daya tawar pembeli, maka posisi perusahaan akan semakin lemah. Sebaliknya semakin kecil daya tawar pembeli, maka posisi perusahaan akan semakin kuat. 5. Persaingan antar perusahaan sejenis dalam industri Kuat atau lemahnya posisi perusahaan dalam persaingan antar perusahaan sejenis dalam satu industri tergantung dari keunggulan kompetitif yang dimiliki perusahaan.
38 2.6 Alat Bantu Perancangan Sistem 2.6.1Use Case 2.6.1.1 Pengertian Use Case Menurut Fowler (2004, p141), use case adalah teknik untuk merekam persyaratan fungsional sebuah sistem. Use case mendeskripsikan interaksi tipikal antara para pengguna sistem itu sendiri, dengan memberi sebuah narasi tentang bagaimana sistem narasi tersebut digunakan. 2.6.1.2 Simbol-Simbol yang Digunakan Use Case Diagram 1. Use Case Use case adalah hasil penguraian cakupan sistem secara fungsional kedalam bentukbentuk pernyataan yang lebih kecil. Pernyataan ini digambarkan dengan simbol elips dengan nama use case di atas, bawah, atau di dalam elips. Use Case Gambar 2.4 Use Case
2. Aktor Aktor adalah pengguna sistem. Aktor x aktifitas sistem (sebuah use case) dengan tujuan untuk menyelesaikan beberapa task yang menghasilkan keadaan.
Gambar 2.5 Actor
39
3. Hubungan (Relasi) Sebuah relasi digambarkan sebagai sebuah garis diantara dua simbol use case dalam use case diagram. Tipe relasi dapat berbeda tergantung dari bagaimana garis tersebut digambarkan.
Gambar 2.6 Relasi
2.6.2 Class Diagram Class diagram menunjukkan class yang terdapat dalam perangkat lunak dan bagaimana mereka saling berhubungan. Class diagram mendeskripsikan jenisjenis objek dalam sistem dan berbagai hubungan statis yang terdapat diantara mereka. Class diagram menunjukkan properti dan operasi sebuah kelas dan batasan-batasan yang terdapat dalam hubungan-hubungan objek tersebut (Fowler, 2005, p53).
2.6.2.1 Simbol-Simbol yang Digunakan Class Diagram Terdapat tiga simbol-simbol yang digunakan pada class diagram, yaitu : 1. Kelas Kelas digambarkan dengan sebuah kotak yang terbagi atas tiga bagian, yaitu : - nama kelas (bagian atas) - atribut kelas (bagian tengah) - operasi kelas (bagian bawah)
40 2. Asosiasi Asosiasi digambarkan dengan sebuah garis yang menghubungkan dua kotak. Tujuannya adalah menggambarkan bahwa terdapat hubungan antara kelas satu dengan kelas lainnya. 3. Multiplicity Multiplicity mengindikasikan tentang berapa banyak objek yang akan mengisi properti. Multiplicity yang umum ditemui adalah satu-ke-satu (1), nol-ke-satu (0..1), nol-ke-banyak (0..*) dan satu-ke-banyak (1..*). Sebagai contoh, gambar 2.1 menggambarkan class diagram untuk kelas mobil dan orang. Setiap orang bisa punya mobil lebih dari satu atau tidak punya mobil sama sekali. Sedangkan sebuah mobil bisa belum punya pemilik (masih dalam proses penjualan) atau telah punya satu pemilik (tidak mungkin ada mobil dengan atas nama dua orang).
Gambar 2.1 Class Diagram
41 2.6.3 Sequence Diagram Interaction diagram menunjukkan bagaimana kelompok-kelompok objek saling berkolaborasi dalam beberapa behavior. UML memiliki beberapa bentuk interaction diagram dan yang paling umum digunakan adalah sequence diagram. Sebuah sequence diagram secara khusus menjabarkan behavior sebuah skenario tunggal. Diagram tersebut menunjukkan sejumlah objek contoh dan pesan-pesan yang melewati objek-objek ini di dalam use case (Fowler, 2005, p81).
Gambar 2.2 Sequence Diagram Gambar 2.2 mencontohkan sebuah sequence diagram untuk skenario student-login. Langkah pertama adalah student mengisi username dan password kemudian submit login, request tersebut ditangani oleh StudentController dan mencari model Student untuk mencocokkan username dan password-nya. Jika cocok, barulah StudentController melanjutkan proses selanjutnya yaitu view.
42 2.6.4 State Transition Diagram (STD)
Menurut Grange, CL. (2003, p 64), state diagram transation diagram adalah variasi urutan layer dalam aliran program dan diagram hierarki. Tujuan dari STD adalah untuk menggambarkan urutan dan variasi layer yangdapat muncul ketika pengguna sistem menggunakan terminal. State transation diagram (STD) adalah diagram yang menggambarkan urutan dari proses atau fungsi yang akan dilakukan waktu ke waktu. STD menggambarkan state yang dimiliki komponen sistem dan event yang menyebabkan perubahan dari suatu state ke state lainnya. EVENT Old State
New State TRANSITION
Gambar 2.7 Komponen – komponen STD
2.6.5 Delapan Aturan Emas Perancangan Dialog Delapan aturan emas perancangan dialog menurut Scheinederman (1998, pp74-75) : 1. Berusaha keras untuk konsisten Konsitensi disini tidak hanya dalam bentuk tampilan interface-nya saja, tetapi juga meliputi serangkaian proses yang ada di dalam sistem tersebut. 2. Memungkinkan Frequent Users menggunakan Shortcuts. Penggunaan shortcut disini adalah supaya jika seorang user pernah mengakses halaman tertentu suatu situs web dapat kembali ke halaman tersebut pada kesempatan lain. Hal ini untuk mempercepat waktu respon sistem terhadap
43 keinginan penggunanya dalam rangka untuk menampilkan informasi yang ada pada halaman tertentu sebuah situs web. 3. Memberikan umpan balik yang informatif bagi pembuat sistem. Dalam setiap aksi yang dilakukan oleh penggunanya, dapat menjadi masukan bagi pembuat sistem untuk mengembangkan sistem tersebut di kemudian hari atau untuk mengevaluasi apakah sistem tersebut sudah sesuai dengan keinginan penggunanya atau belum. 4. Merancang dialog untuk menghasilkan keadaan akhir (sukses, selesai). Suatu aksi yang dilakukan oleh pengguna suatu sistem, harus mengahasilkan suatut keadaan akhir supaya tidak terjadi overloop pada sistem tersebut. Sehingga pengguna tahu bahwa aksi yang dilakukannya sudah selesai. 5. Memberikan penanganan kesalahan yang sederhana. Suatu sistem yang baik, hendaknya memberikan alternative pemecahan masalah yang sederhana apabila penggunanya melakukan kesalahan saat menggunakan sistem tersebut. Misalnya dengan memberitahu jika ada field yang belum diisi pad saat mengisi formulir dendaftaran. 6. Mengizinkan pembalikan aksi (undo) dengan mudah. Pembalikan aksi (undo) merupakan sebuah kegiatan untuk kembali ke proses sebelumnya yang sudah terjadi. Selain untuk mundur ke proses sebelumnya, undo juga bisa berfungsi untuk kembali ke halaman situs web yang sebelumnya. 7. Mendukung internal locus of control. Pengguna yang sudah berpengalaman saat menginginan control yang kuat pada sistem, sehingga mereka merasa menguasai sistem tersebut. Sistem yang tidak terduga dan sangat sulit untuk melakukan suatu tindakan maka akan menyulitkan penggunanya. 8. Mengurangi beban ingatan jangka pendek. Manusia
memiliki
keterbatasan
dalam
mengingat
sehingga
jangan
memaksakan orang untuk mengingat terlalu banyak. Oleh karena itu, jangan
44 menampilkan informasi yang terlalu panjang-lebar pad satu halaman situs web. Lebih baik berikan informasi secara garis besar terlebih dahulu. Setelah pengguna tertarik untuk memperoleh informasi yang lebih terperinci baru disediakan link ke halaman lain yang berisi informasi yang lebih terperinci.
2.7 Kerangka pemikiran teoritis
Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
Metode Analisis Mata Uang Asing
Berita ( + )
Analisis Fundamental
Analisis Teknikal
Berita - Berita
Signal ( Timing )
Berita ( - )
Signal Jual
Alternatif Rekomendasi Keputusan
Gambar 2.8 kerangka pemikiran teoritis
Signal Beli
45 Penelitian ini bermaksud membuat atau merancang suatu sistem pendukung keputusan (SPK) untuk membantu investor mengambil keputusan dalam melakukan transaksi jual beli valuta asing. Sistem tersebut akan menganalisis valuta asing dengan menggunakan metode yang umum digunakan yaitu analisis teknikal. Analis teknikal adalah analisis dengan mempelajari grafik-grafik sehingga bisa mendapatkan signal beli atau signal jual.
2.8 Metodologi Penelitian 2.8.1 Jenis dan Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam proses penulisan skripsi ini adalah studi kasus yang dilakukan dengan mempelajari kasus yang terjadi di lapangan. Sedangkan metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif yaitu dengan cara melakukan penelitian, kemudian melaporkannya dalam bentuk laporan deskriptif yang menggambarkan hasil penelitian.
2.8.2 Teknik Pengumpulan Data 2.8.2.1 Jenis Dan Tipe Data Penyusunan skripsi ini menggunakan dua macam jenis data yaitu data primer dan data sekunder. Data primer yang digunakan adalah : a. Data wawancara analisis perusahaan yang berkaitan dengan cara memilih, menggunakan metoda dan teknik yang dibutuhkan dalam melakukan analisis terhadap masukan-masukan bagi proses rekomendasi investasi dalam Foreign Exchange. Data sekunder yang digunakan adalah : a. Data teknikal yaitu harga valuta asing dari waktu ke waktu dengan tipe data interval 3 bulan terakhir.
46 b. Data fundamental yaitu adalah dengan mempelajari berita-berita yang akan mempengaruhi naik atau turunnya harga mata uang asing.
2.8.2.2 Teknik Pengambilan Sampel Pengambilan sample dalam populasi menggunakan metode purposive sampling atau pengambilan sample berdasarkan pertimbangan tertentu. Pertimbangan yang digunakan dalam pengambilan sampel ini adalah likuiditas dan kapitalisasi pasar dan pergerakan nilai mata uang asing (Foreign Exchange).
2.8.2.3 Kecakupan dan Kesesuaian Data Karena data nilai mata uang asing atau valuta asing diperoleh dari lembagalembaga resmi yang bergerak dalam bidang pasar modal, maka data yang diambil diasumsikan sudah sesuai untuk digunakan dalam penelitian selanjutnya.
2.8.2.4 Sumber dan Cara Pengumpulan Data Data pergerakan nilai valuta asung diperoleh dari basisdata perusahaan dan internet yang kemudian akan diimpor ke dalam SPK yang akan dirancang. Sedangkan data-data untuk keperluan analisis sistem, diperoleh dengan cara observasi atau pengamatan.
2.8.2.5 Validitas dan Reliabilitas data Karena data-data yang digunakan merupakan data public yang dikeluarkan oleh BBJ (Bursa Berjangka Jakarta), maka data-data tersebut diasumsikan sudah memenuhi uji validitas dan realibilitas.
47 2.8.3 Definisi Operasional dan Instrumental Pengukuran
Tabel 2.1 Definisi Operasional dan Instrumen Pengukuran Variabel
Dimensi
Indikator
Skala
Analisis
Momentum
Momentum = Penutupan hari ini –
Tidak
Penutupan hari yang lalu
ada
teknikal SMA
Tidak ada
Osilator
Tidak
Stokastik
ada
Exponential
X = (k x (c-p)) + p
Tidak
Moving
ada
Average MACD
MACD = EMA[12] dari harga -
Tidak
EMA[26] dari harga
ada
RSI
Tidak ada
Analisis Fundamental
International
International Trade yang dikeluarkan Bln
Trade
oleh The Cencus Bureau of Economic Analysis
of
the
Department
of
commerce. Durable
Durable Goods Order yang dikeluarkan %
Goods Order
oleh
The
Census
Bureau
Department of Commerce.
of
The
48 Federal
Federal Budget yang dikeluarkan oleh Bln
Budget
Federal Reserve Board.
Jobless
Jobless Claims yang dikeluarkan oleh K
Claims
The
Employment
and
Training
Administration of The Department of Labor. Gross
Gross
Domestic
Products
Domestic
dikeluarkan oleh Bureau of Economic
Products
Analysis, US Department of Commerce.
yang %
Sumber : Penulis
Dalam membuat Sistem Pendukung Keputusan (SPK) rekomendasi mata uang asing, akan digunakan metode analisis teknikal dan fundamental. Analisis Fundamental dilakukan dengan cara melihat berita-berita yang akan mempengaruhi nilai mata uang tersebut. Analisis teknikal dilakukan dengan melakukan studi terhadap pergerakan mata uang asing yang dapat menghasilkan signal beli maupun jual.
2.8.4 Teknik Analisis Data
Analisis data akan menggunakan metode: 1. Analisis teknikal adalah pendekatan analisis yang bertujuan untuk menentukan kapan saat yang tepat (timing) untuk membeli atau menjual mata uang asing dengan mempelajari mekanisme pasar seperti pergerakan harga dan volume perdagangan.
49 2. Analisis fundamental yaitu pendekatan analisis yang didasarkan pada situasi dan kondisi ekonomi, politik dan keamanan secara global. Informasi maupun berita-berita yang berhubungan baik secara langsung dengan situasi perekonomian dapat digunakan sebagai indikator yang cukup penting dari suatu negara yang akan mempengaruhi naik atau turunnya harga mata uang asing di negara tersebut.
2.8.5 Kelemahan Teknik Analisis Data Setiap teknik analisis data memiliki kelemahan tersendiri. Kelemahan dari analisis fundamental adalah tidak memperdulikan trend dan momentum pergerakan harga yang dapat menghasilkan kapan saat terbaik untuk membeli ataupun menjual mata uang asing. Sedangkan kelemahan analisis teknikal adalah tidak memperdulikan berita-berita yang dapat mempengaruhi ekonomi atau kondisi politik suatu Negara. Menurut mereka, grafik pergerakan harga dan volume mata uang asing dapat memberikan gambaran psikologis pasar atas suatu mata uang asing.
2.9 Teori Khusus yang Berhubungan
2.9.1 Web Based Application Web-Based Application merupakan suatu aplikasi yang memanfaatkan teknologi World Wide Web sebagai interface-nya, yang berarti data yang anda inginkan dapat diakses dan diubah dengan menggunakan sebuah Web Browser. Ini sangat menguntungkan sebuah perusahaan karena aplikasi ini dapat dijalankan di sembarang
komputer,
selama
komputer
tersebut
memiliki Web
Beberapa keuntungan lainnya dari Web-Based Applications ialah: 1. Data dapat diakses kapan saja dan dari mana saja, 2. Mudah dipakai, pemakai cukup melakukan point & click,
Browser.
50 3. Perusahaan tidak harus membeli program pengakses karena browser umumnya tersedia secara gratis di Internet. 2.9.2 Web Server Web server adalah software yang memberikan layanan web. Web server menggunakan protokol yang disebut dengan HTTP (HyperText Transfer Protocol). Anda mempunyai banyak pilihan di dunia open source, tergantung pada keperluan Anda. Dalam tulisan ini akan kita bahas salah satu web server yang sangat terkenal dan menjadi standar de facto setiap distribusi Linux, yaitu Apache. Apache adalah nama web server yang dibuat berbasiskan kode sumber dan ide-ide yang ada pada web server leluhurnya, yaitu web server NCSA. Sesuai namanya, web server NCSA dibuat oleh National Center for Supercomputing Applications.
2.9.3 PHP PHP diciptakan oleh Rasmus Lerdorf, seorang pemrogram C yang handal. Semula PHP hanya digunakan untuk mencatat jumlah pengunjung pada homepagenya. Rasmus adalah seorang pendukung open source. Karena itulah Rasmus mengeluarkan Personal Home Page Tools versi 1.0 secara gratis. Setelah mempelajari YACC dan GNU Bisson, Rasmus menambah kemampuan PHP 1.0 dan menerbitkan PHP 2.0. PHP mudah dibuat dan cepat pula dijalankan. PHP dapat berjalan dalam web server yang berbeda dan dalam sistem operasi yang berbeda pula. PHP dapat berjalan di sistem operasi UNIX, Windows dan Macintosh.
2.9.4 MySQL MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal. Kepopulerannya disebabkan MySQL bersifat free pada pelbagai platform. MySQL termasuk jenis Relational Database Management System (RDBMS). Itulah sebabnya istilah seperti tabel, baris dan kolom digunakan pada MySQL. Pada
51 MySQL, sebuah database mengandung satu atau sejumlah tabel. Tabel sendiri terdiri atas sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau beberapa kolom. 2.9.5 Manipulasi Grafik dalam PHP dengan JpGraph PHP adalah salah satu bahasa pemrograman yang cukup populer dalam membuat halaman web dinamis. PHP bersifat open source, artinya pengguna dapat menggunakannya secara gratis dan mendistribusikannya secara bebas. JpGraph adalah salah satu library dari PHP yang berfungsi untuk membuat dan memanipulasi grafik. Dengan menggunakan JpGraph, seorang programmer dapat dengan mudah menggambar suatu grafik dengan menggunakan class-class dan method yang ada pada JpGraph. Teknik pembuatan grafik yang kedengarannya sulit dapat disederhanakan menjadi beberapa baris saja. Kadang kala kita dihadapkan memresentasikan sebuah data baik yang statis maupun dinamis misalnya dari sumbar data base kedalam grafik dan ditampilkan dalam web kita. Banyak cara untuk merealisasikanya. salah satu cara adalah dengan menggunakan JpGraph. JpGraph berbasiskan pada PHP. Membangun grafik menggunakan JpGraph sangat mudah dan sederhana. Format keluaran merupakan image, dan mendukung banyak format file image.
Gambar 2.9 Grafik JpGraph