BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1. Tinjauan Umum Dalam tinjauan umum ini berisi teori tentang definisi dan penjelasan lengkap mengenai pengertian, sejarah, fungsi dan tujuan, tipe-tipe, jenis-jenis perawatan, klasifikasi aktifitas dan fasilitas, juga persyaratan yang wajib ada dalam suatu Salon dan juga Spa.
2.1.1. Pengertian Salon Salon kecantikan adalah sebuah tempat usaha yang bergerak di bidang jasa kecantikan yang berhubungan dengan perawatan kecantikan dan kosmetik untuk pria dan wanita. Dimana salon kecantikan sebagai tempat untuk memperindah dan mempercantik tubuh dengan menyediakan perawatan berkaitan dengan kesehatan kulit, keindahan rambut, estetika wajah, perawatan kaki, perawatan kuku, waxing atau hair removal lainnya, dan sebagainya yang berhubungan dengan pelayanan kecantikan tubuh.
2.1.2. Fungsi & Tujuan Salon Fungsi utama dari salon sendiri pastinya sebagai wadah atau tempat utama untuk menyediakan jasa dan layanan yang berhubungan dengan mempercantik fisik dan sekaligus melakukan perawatan tubuh. Sementara untuk tujuan adalah sebagai berikut: 1. Memberikan penampilan baru bagi klien yang ingin mengubah penampilan 2. Mengembalikan
keseimbangan
tubuh
dengan
melakukan
perawatan kecantikan. 3. Tempat untuk mempercantik penampilan, karena dengan mempercantik penampilan dapat membuat seseorang merasa semakin percaya diri.
7
8 2.1.3. Sejarah Salon Sejak dulu, orang-orang telah peduli akan kesehatan dan tampilan rambut, namun pada masa itu definisi cantik sangat berbeda dengan jaman sekarang. Sesuai dengan perkembangan zaman, definisi cantik sangat berbeda-beda dan tren kecantikan kebanyakan sangat tidak biasa. Peralatan untuk memotong dan menata rambut telah ditemukan di reruntuhan yang ada sejak 3500 SM di Mesir. Pada saat itu, segala bentuk penataan rambut masuk di klasifikasi pangkas rambut atau barbering. Pemangkasan rambut pria dilakukan oleh pemangkas rambut pria, begitu pula dengan wanita penataan rambutnya juga dilakukan oleh wanita. Seiring berkembangnya budaya dan teknologi di dunia, begitu pula dengan pangkas rambut (barbering). Pada tahun 1800-an, para wanita dari kalangan bangsawan pada masa itu memiliki penata rambut pribadi yang akan datang ke rumah mereka khusus untuk menata rambut. Tempat untuk memangkas rambut (barber shop) pada saat itu hanya khusus untuk pria saja, walaupun banyak juga para pria dari kalangan bangsawan yang tetap memangkas rambut dirumah mereka masing-masing. Lama kelamaan, seiring dengan berkembangnya dunia mode, istilah ‘penata rambut’ pun menjadi populer, terutama di Perancis yang memang tempat lahirnya mode di dunia. Para bangsawan menganggap bahwa peran dari penampilan mereka sangat penting walaupun masih banyak yang melakukan pemangkasan dan penataan rambutnya di rumah. Dengan berkembangnya teknik-teknik penataan rambut yang semakin bervariasi yang akhirnya menuntun penataan rambut menjadi sebuah profesi di Perancis. Sampai pada akhir tahun 1800-an salon rambut, yang awalnya berasal dari tempat pangkas rambut (barber shop), banyak bermunculan dikarenakan tingginya permintaan dan keinginan orang-orang terutama para wanita untuk tampil cantik dan banyak para penata rambut yang membuka tempat usaha khusus untuk memotong atau menata gaya rambut. Dan pada abad ke 20 disaat kosmetika sedang berkembang, salon rambut juga berkembang dan tidak hanya sekedar memotong dan menata rambut, namun juga terdapat perawatan kulit, kesehatan rambut dan aestetik lain sehingga istilah salon kecantikan pun dipakai. Dan dengan berkembangnya teknologi, peralatan salon pun turut berkembang, seperti adanya pengering rambut, pewarna
9 rambut, pengeritingan rambut, teknik penataan rambut yang semakin bervariasi dan sebagainya, yang semakin memudahkan penata rambut untuk menata rambut pelanggannya. Jika sebelumnya peraturan latihan untuk menjadi seorang penata rambut bisa dilakukan secara singkat, sekarang ini telah muncul sekolah khusus untuk penata rambut dan memperoleh lisensi. Ini menunjukan bahwa industri salon kecantikan yang terus berkembang pesat dan akhirnya menjadi salon kecantikan seperti yang kita tahu sekarang ini. (www.theoryhairsalon.com, 6 Juli 2012)
2.1.4. Tipe-Tipe Salon •
Beauty Salon Beauty salon tidak hanya menawarkan servis untuk rambut saja, namun juga mencakup perawatan kulit tubuh, perawatan kuku tangan dan kaki, perawatan muka, pengaplikasian kosmetik, hair removal dan sebagainya yang berhubungan dengan kecantikan tubuh.
•
Hair Salon Hair Salon tidak menawarkan perawatan lain seperti perawatan kuku, perawatan kulit, dan lain-lain seperti halnya Beauty Salon. Namun hanya menawarkan servis khusus yang berhubungan dengan perawatan rambut saja, seperti pemangkasan rambut, penataan, pewarnaan, pencucian dan perawatan spesial seperti penyambungan rambut (hair extensions) atau penghilangan rambut di daerah tertentu (hair removal).
•
Salon & Day Spa Salon & Day Spa memiliki banyak kesamaan dengan beauty Salon karena terdapat segala jenis perawatan kecantikan seperti perawatan kulit tubuh, perawatan kuku tangan dan kaki, perawatan muka, pengaplikasian kosmetik, hair removal dan sebagainya. Namun pada Salon dan Day Spa juga memiliki perawatan intensif dari sebuah Spa, seperti reflexy, pemijatan tubuh, dan lainnya yang berhubungan dengan relaksasi. Adanya Salon & Day Spa memenuhi kebutuhan pelanggan yang ingin tampil cantik dan juga mendapatkan relaksasi.
•
Barber Shop
10 Barber shop merupakan salon khusus kaum pria. Tidak hanya memangkas rambut atau menata rambut pria, namun juga mencukur rambut di muka seperti kumis dan jenggot. Selain itu sekarang ini banyak barber shop yang menyediakan produk dan perawatan kesehatan rambut seperti creambath dan sebagainya. •
Nail Salon Walaupun di beberapa salon kecantikan telah memiliki perawatan khusus kuku, banyak terdapat Nail Salon yang memang khusus hanya untuk perawatan kuku saja dan dikerjakan oleh teknisi kuku yang biasa disebut “manicurists” atau “nailists”. Salon kuku ini menyediakan semua perawatan khusus kuku kaki dan tangan dan kesehatan kulitnya, juga Nail Art yang bervariasi.
•
Bridal Salon Salon khusus yang menyediakan perlengkapan khusus untuk pengantin, seperti penataan rambut, tata rias untuk pengantin bahkan lengkap dengan menyediakan banyak pilihan gaun dan jas untuk pengantin beserta aksesorisnya.
•
Tanning Salon Salon ini banyak ditemukan di negara barat yang mayoritas penduduknya berkulit putih yang menginginkan kulit mereka menjadi kecoklatan tanpa harus berjemur di bawah terik matahari. Salon ini menyediakan sunbed atau tanning bed yang akan mengeluarkan sinar UV yang dapat membuat kulit menjadi coklat. Selain itu, salon ini juga menyediakan Sunless Spray Tanning yaitu teknik pencoklatan kulit tanpa sinar matahari atau UV buatan, namun hanya dengan memakai spray khusus yang merupakan bahan kosmetika yang disemprotkan ke kulit dan mempunyai efek yang terlihat sama dengan mencoklatkan kulit memakai sinar UV.
2.1.5. Jenis-Jenis Perawatan Berikut ini adalah penjabaran mengenai jenis – jenis perawatan yang biasa ditawarkan di Salon, seperti: •
Penataan Rambut
11 Perawatan yang berhubungan dengan penataan rambut sehingga memberikan image atau penampilan yang berbeda pada orang yang melakukan penataan rambut. Penataan rambut mencakup: 1. Pemotongan rambut 2. Pewarnaan rambut 3. Pencucian rambut yang dilanjutkan dengan hair styling seperti blow dry dan catok 4. Pelurusan atau pengeritingan rambut permanen (Rebonding, smoothing dan perming) 5. Hair extenstion 6. Penataan rambut seperti sanggul variasi dan lainnya. •
Perawatan Rambut Perawatan yang difokuskan untuk kesehatan rambut yang biasanya dilanjutkan juga dengan pemijatan kepala, leher dan punggung. Juga dengan pemberian vitamin rambut setelahnya. Jenis perawatan rambut, seperti: 1. Creambath 2. Hair mask atau hair spa 3. Ozon Theraphy
•
Perawatan tubuh Perawatan yang memfokuskan untuk kecantikan dan keindahan kulit tubuh, seperti: 1. Pemijatan badan atau body massage 2. Body scrub 3. Body whitening 4. Firming
•
Perawatan Muka Perawatan khusus untuk keindahan kulit muka, seperti: 1. Facial 2. Masker muka
•
Manicure Perawatan yang mengkhususkan keindahan dan kesehatan tangan, terutama pada kuku. Perawatan manicure, seperti:
12 1. Nail care yaitu perawatan kesehatan kuku dengan memakai produk-produk tertentu. 2. Pemotongan kuku. 3. Naik art yaitu penataan kuku yang dibuat semenarik mungkin dengan memakai berbagai macam warna kuteks ataupun dengan glitter dan manik-manik. 4. Pemijatan telapak dan keseluruhan tangan. •
Pedicure Perawatan khusus untuk kesehatan dan keindahan pada kaki, terutama pada kuku dan kulit telapak kaki. Berikut jenis-jenis perawatan Pedicure, seperti: 1. Pemotongan kuku kaki 2. Pemijatan kaki 3. Penggosokan kulit telapak kaki dengan batu khusus untuk menghilangkan sel-sel kulit mati yang banyak terdapat di telapak kaki 4. Nail art, sama seperti manicure, dalam perawatan pedicure juga disediakan Nail art, namun biasanya pengaplikasiannya tidak terlalu berlebihan seperti pada kuku tangan.
•
Penghilangan Bulu atau Hair Removal Merupakan perawatan yang khusus untuk menghilangkan bulu atau rambut yang tidak diinginkan pada bagian-bagian tubuh, seperti alis mata, bawah lengan (ketiak), kaki, tangan, maupun pada bagian intim. Jenis-jenis penghilangan bulu, sebagai berikut: 1. Waxing yaitu proses penghilangan bulu dengan mengoleskan lilin cari ke bagian yang diinginkan, lalu dicabut memakai strip. 2. Threading teknik penghilangan bulu dengan memakai benang. 3. Laser hair removal teknik penghilangan bulu permanen dengan memakai laser. Tidak semua salon menyediakan fasilitas ini karena memang teknik dan alatnya ini masih terbatas.
•
Make-Up
13 Tata rias wajah dengan menggunakan peralatan kosmetik untuk memperoleh estetika pada wajah yang dapat mengubah penampilan.
2.1.6. Klasifikasi Aktifitas •
•
•
•
•
•
Pelanggan -
Reservasi perawatan & tempat
-
Konsultasi mengenai info perawatan
-
Menikmati perawatan
-
Melakukan pembayaran
Resepsionis -
Menerima order
-
Konfirmasi janji
-
Pendataan pelanggan
-
Memberikan konsultasi perawatan
-
Menerima transaksi pembayaran
Penata rambut -
Menata rambut
-
mencuci rambut
-
memberikan konsultasi mengenai kesehatan rambut
-
Memberikan perawatan rambut
Terapis khusus -
Konsultasi perawatan
-
Menjelaskan tahap perawatan
-
Memberikan perawatan tangan dan kaki
-
Memijat badan, waxing, juga memijat atau facial muka
Karyawan (Office Boy/Cleaning Service) -
Memmbersihkan area lingkungan
-
Membersihkan ruang treatment atau area salon setelah dipakai
Owner/Manager -
Supervisi kegiatan yang ada di salon
-
Mendata
-
Koordinasi tugas masing-masing karyawan
-
Briefing dengan karyawan
14
2.1.7. Klasifikasi Fasilitas •
Meja resepsionis
•
Area tunggu
•
Wall display produk
•
Kaca dan meja rias salon (styling stations)
•
Kursi salon (styling chair)
•
Kursi cuci rambut (backwash system/shampoo area)
•
Alat steamer atau dryer rambut
•
Meja & kursi manicure
•
Kursi pedicure
•
Kursi manicure
•
Facial beds
•
Massage Beds
•
Ruang Waxing
•
Peralatan salon (salon cart equipment)
•
Stool
•
Toilet dan ruang ganti
•
Salon Dispensary (tempat penyimpanan produk salon)
•
Ruang Linen atau Laundry
•
Ruang staff dan pengelola (back office)
2.1.8. Persyaratan Salon Dalam buku The Official Guide to the City & Guilds Certificate in Salon Services (John Armstrong, 2006, Thomson Learning) hal-hal yang perlu diperhatikan untuk keselamatan dan kesehatan lingkungan sebuah salon adalah sebagai berikut: 1. Penghawaan setiap ruangan di tempat kerja. 2. Perlunya diperhatikan ventilasi dan kelembaban udara di setiap ruangan. 3. Fasilitas penting seperti toilet dan area pencucian peralatan salon harus diperhatikan. 4. Adanya area sirkulasi atau koridor dan tidak boleh ada halangan
15 5. Pemilihan lantai yang baik, tidak boleh licin agar tidak mengganggu aktifitas salon 6. Pemeliharaan peralatan elektronik dalam salon seperti hair dryer, catokan, dan sebagainya, harus disimpan dengan benar dan selalu dilakukan pemeriksaan apakah ada kerusakan. 7. Kebersihan peralatan salon. 8. Penyediaan pembuangan limbah khusus karena adanya bahanbahan kimia yang digunakan dalam salon, seperti pewarna rambut, sampo, dan sebagainya. 9. Memiliki peralatan lengkap untuk pemadaman kebakaran. Juga perlunya koridor untuk evakuasi. 10. Melaporkan apabila ada kerusakan dalam segala hal, seperti peralatan, kaca, lemari, dan sebagainya yang dapat menjadi membahayakan. Berikut ini juga adalah studi antropometri pada pembuatan ruang sebuah salon terhadap dimensi manusia, seperti pada area styling, area tunggu, area pengeringan rambut dan juga pada pos pencucian rambut (shampoo unit).
Gambar 2.1. Standar Jarak pada Area Styling (Sumber: Dimensi Manusia & Ruang Interior. Panero, J. & Zelnik, M.)
16
Gambar 2.2. Standar Tinggi Kursi Area Styling (Sumber: Dimensi Manusia & Ruang Interior. Panero, J. & Zelnik, M.)
Gambar 2.3. Standar Tinggi Kursi Optimal (Sumber: Dimensi Manusia & Ruang Interior. Panero, J. & Zelnik, M.)
17
Gambar 2.4. Sirkulasi Area Tunggu dan Pengeringan (Sumber: Dimensi Manusia & Ruang Interior. Panero, J. & Zelnik, M.)
Gambar 2.5. Standar Sirkulasi Pos Pencucian Rambut (Sumber: Dimensi Manusia & Ruang Interior. Panero, J. & Zelnik, M.)
18
Gambar 2.6. Pos Pencucian Rambut Pria dan Wanita (Sumber: Dimensi Manusia & Ruang Interior. Panero, J. & Zelnik, M.)
2.1.9. Pengertian Spa Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1205/Menkes/X/2004 tentang pedoman persyaratan kesehatan pelayanan SPA, pengertian Spa sendiri adalah suatu upaya kesehatan tradisional dengan melakukan perawatan holistik yang tidak hanya memperhatikan kecantikan raga atau tubuh, tetapi juga memperhatikan kecantikan jiwa atau pikiran untuk mencapai keseimbangan tubuh secara menyeluruh dengan berbagai pelayanan profesional yang menawarkan berbagai treatment untuk memenuhi kesehatan jiwa dan juga raga. Sementara arti sebenarnya dari kata SPA itu sendiri merupakan kata yang berasal dari bahasa latin, yaitu Salus Per Aquam yang memiliki arti Sehat Melalui Air atau perawatan dengan menggunakan air sebagai medianya. Penggunaan air dipercaya mampu memberikan penyegaran bagi tubuh yang letih sehingga dapat membawa kesembuhan dan keseimbangan tubuh kembali. Maka dari itu banyak sekali perawatan-perawatan spa yang menggunakan air seperti mandi dengan gelombang air (hydrotheraphy), terapi air panas (thermotheraphy), terapi mandi semprot dengan shower yang di
19 desain khusus, mandi bunga dan mandi dengan rempah-rempah atau herbal yang memiliki fungsi untuk relaksasi tubuh dan pikiran. (Jumarani, L. 2009. The Essence of Indonesian Spa.)
2.1.10. Fungsi dan Tujuan Spa Fungsi dari Spa sendiri adalah sebagai tempat yang menyediakan pelayanan untuk upaya menjaga kesehatan, kecantikan dari dalam dan luar, kesegaran dan relaksasi yang dapat menyeimbangkan tubuh, pikiran dan jiwa (mind, body & spirit) baik dengan sumber mineral, pemijatan, aromaterapi dan herbal yang dapat membantu tercapainya fungsi dari Spa. Sementara tujuan dari Spa sendiri adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan kesehatan secara tradisional dan alami, tanpa ada unsur kimia. 2. Tidak hanya kecantikan di luar, kecantikan dari dalam pun dapat diperoleh dengan Spa karena kondisi jiwa dan raga yang telah seimbang. 3. Sebagai tempat relaksasi untuk melepas penat dan stres. 4. Melestarikan warisan budaya bangsa dengan praktek cara perawatan tradisional.
2.1.11. Sejarah Spa Kegiatan Spa dengan kekuatan air sebenarnya sudah dimulai sejak dahulu. Bangsa Roma sudah memiliki tempat pemandian yang merupakan dasar dari perkembangan Spa pada saat ini. Istilah Spa juga sering dikaitkan dengan kata ‘SPAU’ yang merupakan nama sebuah desa di Liegi, Belgia yang telah banyak diketahui pada saat abad pertengahan di Eropa. Di daerah itu terdapat sebuah sumber air mineral yang tidak hanya menyembuhkan berbagai masalah kulit, namun juga menyembuhkan berbagai penyakit. Pada masa itu juga masyarakat Eropa percaya bahwa dengan mandi di sumber mata air (panas ataupun dingin) tertentu dapat membersihkan atau pemurnian fisik dan juga batin. Pembersihan dengan air pun banyak berkembang, seperti adanya tempat pemandian yang berkembang di Inggris pada abad ke 16 yang mengadopsi ide dari bangsa Roma dengan adanya tempat pemandian di sumber air yang dipercaya sebagai obat untuk pemulihan kesehatan tubuh
20 yang kemudian diberi nama The English Spaw yang merupakan awal dari pemakaian kata Spa sebagai deskripsi umum. Ritual pemandian pun banyak berkembang, termasuk dalam ritual-ritual keagamaan. Hampir semua agama memiliki ritualnya tersendiri tentang pemulihan dan pensucian oleh air. Pada abad ke 18, bangsa Eropa sudah mulai mengembangkan tempat -tempat pemandian sumber air yang diolah lebih dalam lagi yang berguna tidak hanya untuk pemulihan atau penyembuhan penyakit, namun juga untuk relaksasi tubuh dan ditambah dengan letak dari sumber mata air yang strategis dan memiliki pemandangan yang sangat indah yang menjadikan pemandian sumber air ini sebagai tempat tujuan favorit bagi para bangsawan-bangsawan pada masa itu. Inilah yang menjadi awal dari adanya Resort Spa yang merupakan tempat yang dikomersialkan menjadi tempat spa mewah dimana orang-orang berkunjung untuk memperoleh ketenangan pikiran dan kesehatan jiwa dan raga dengan adanya perawatan-perawatan yang semakin lama semakin berkembang dan menyebar ke seluruh penjuru dunia. Dengan beragam kultur di berbagai negara yang memiliki perawatan kecantikan tradisional yang menjadi ciri khas tersendiri dan membuat Spa pada setiap negara berbeda-beda. Maka dari itu, Spa tak lagi hanya dengan melakukan perawatan dengan air semata, namun juga dengan perawatan-perawatan yang memiliki fungsi untuk kesehatan jiwa raga apapun bentuknya. Di Asia, termasuk di Indonesia, perkembangan dunia Spa sangat pesat sekali. Ritual pemandian di Indonesia pun sudah ada sejak dahulu dan dikenal oleh kalangan raja dan bangsawan pada masa itu karena adanya peninggalan tempat-tempat pemandian, terutama di Jawa dan Bali. Tradisi pemandian dianggap sebagai ritual penyucian diri agar mencapai keseimbangan jiwa, raga dan sukma. (Wikipedia, http://en.wikipedia.org/wiki/Spa).
2.1.12. Tipe - Tipe Spa Menurut
International
Spa
Association
(Wikipedia,
http://en.wikipedia.org/wiki/Spa), berikut ini adalah tipe-tipe Spa yang ada, sebagai berikut: •
Ayurvedic spa
21 Jenis spa yang berasal dari India yang mengkhususkan perawatanperawatan dan penggunaan produk-produk yang natural dan alami. Sering juga digunakan sebagai alternatif pengobatan. •
Day spa Salah satu jenis spa yang paling banyak ditemui saat ini. Merupakan perawatan spa yang dikerjakan oleh tenaga profesional yang dapat dinikmati setiap harinya untuk melakukan perawatan tubuh, pemijatan, aromaterapi, dan sebagainya secara lengkap, baik hanya 1 jam sampai setengah hari tergantung pada paket yang ada pada setiap day spa.
•
Destination spa Jenis spa yang bertujuan meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan konsumen dan diadakan di tempat yang memang sudah disediakan dan biasanya memiliki pemandangan indah. Jenis spa ini mempunyai program khusus yang mengharuskan kita tinggal selama beberapa hari, minggu atau bahkan bulan tergantung dari pilihan konsumen. Program-program dan fasilitas yang ada seperti penyewaan dan layanan kamar, layanan spa lengkap, perawatan tubuh pemandian sumber air panas, fitness, edukasi kesehatan, masakan-masakan sehat, perawatan kesehatan, dan sebagainya.
•
Mineral spring spa Spa yang menawarkan pemandian sumber air mineral, sumber air panas atau air laut yang dapat digunakan sebagai perawatan hydrotheraphy atau perawatan dengan air langsung di sumbernya dan dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas sehingga membuat konsumen yang datang merasa nyaman untuk mandi di sumber air ini.
•
Resort/hotel spa Spa yang dimiliki atau berada di sebuah resort atau hotel untuk menambah kenyamanan tamu yang ada di resort atau hotel tersebut. Umumnya menyediakan layanan spa profesional, fitness dan komponen kesehatan, dan juga menu-menu makanan khusus spa yang sehat.
•
Club spa
22 Sebuah fasilitas spa yang tujuan utamanya adalah untuk kebugaran tubuh dan menawarkan berbagai layanan spa profesional yang dapat digunakan untuk sehari-hari sesuai kehendak konsumen spa yang telah menjadi anggota dalam klub spa ini. •
Cruise ship spa Spa yang dimiliki atau berada di sebuah kapal pesiar yang menyediakan layanan spa profesional, fitness dan komponen kesehatan, dan juga menu-menu makanan khusus spa yang sehat.
•
Medical spa Jenis spa berlisensi yang fokus pada pemeliharaan kesehatan secara keseluruhan dengan pelayanan khusus. Pegawai yang ada dalam spa ini bukanlah terapis biasa, melainkan dokter, pakar kecantikan atau tenaga
medis
yang
berpengalaman
dibidangnya.
Biasanya
menyediakan layanan khusus untuk prosedur kesehatan atau estetika dan kosmetik. •
Dental spa Suatu fasilitas dalam spa yang menyertakan supervisi dari dokter gigi yang berlisensi yang menggabungkan perawatan gigi tradisional dalam layanan suatu spa.
•
Mobile spa Salah satu usaha spa yang juga banyak digandrungi, terutama di Indonesia. Banyak pelanggan yang sudah merasa terlalu lelah untuk keluar rumah setelah bekerja, tetapi ingin menikmati treatment spa. Spa ini menyediakan layanan spa yang akan mendatangkan terapis ke rumah, hotel atau dimanapun yang anda inginkan.
2.1.13. Jenis-Jenis Perawatan Spa Jenis-jenis perawatan yang disediakan pada sebuah spa adalah sebagai berikut: •
Massage treatments Perawatan dengan melakukan pemijatan tubuh pada titik-titik tertentu yang dapat membantu relaksasi dan melenturkan kembali otot yang kaku.
23 •
Aromaterapi Salah satu bentuk perawatan dengan menggunakan minyak esensi yang diekstrak dari tumbuh-tumbuhan herbal yang memiliki wewangian tertentu yang dapat membantu relaksasi pikiran, suasana hati dan bahkan kesehatan seseorang. Bentuk aplikasinya bisa dengan pewangian ruangan (aerial diffuser), penghirupan langsung atau dengan dicampurkan di air pada saat berendam atau lotion untuk pijat.
•
Bathing Salah satu bentuk terapi dengan berendam. Bisa dilakukan di sumber air panas/dingin, hot tub, mandi lumpur (mud bath), sauna dan mandi uap (steam bath)
•
Body treatments Bentuk perawatan kesehatan dan keindahan tubuh yang dapat mengencangkan kulit dan membantu merilekskan otot. Jenis perawatannya adalah body wrap, salt scrub dan mud wrap.
•
Facial treatments Prosedur perawatan kesehatan kulit wajah dengan pembersihan, pemijatan, masker, penguapan (steam) dan dengan pengelupasan kulit (exfoliation)
•
Nail care Perawatan kesehatan kuku tangan dan kaki (pedicure dan manicure). Biasanya dilakukan pemijatan telapak tangan dan kaki terlebih dahulu. Dan diakhiri dengan pemolesan kuteks pada kuku.
•
Yoga dan meditasi Beberapa tempat Spa menyediakan layanan untuk latihan yoga dan meditasi sebagai bentuk lanjut relaksasi setelah perawatan agar otot dan keseimbangan pikiran agar tubuh kembali bugar.
2.1.14. Klasifikasi Aktifitas 1. Pelanggan •
Meminta info perawatan
•
Reservasi tempat
•
Mendapat perawatan
24 2. Pemilik •
Mengatur sistem kerja para staf
•
Mengawasi kerja setiap staf
•
Mendata
•
Pembukuan administrasi
•
Briefing dengan para staf
3. Resepsionis •
Menerima Pelanggan
•
Membuat appoinment dengan pelanggan
•
Menjelaskan menu dari treatment yang ada
•
Melakukan transaksi pembayaran dan urusan administrasi
4. Terapis •
Menyiapkan ruangan dan produk-produk yang akan dipakai untuk treatment
•
Menjelaskan langkah-langkah perawatan kepada pelanggan
•
Menuntun pelanggan ke ruangan treatment
•
Memberi perawatan spa
5. Stylish •
Memberikan perawatan rambut
•
Melakukan tata rias wajah dan rambut
•
Mencuci rambut pelanggan
•
Memberikan tips tentang gaya rambut atau wajah
6. Office Boy •
Menyiapkan complementary drink untuk tamu
•
Menjaga kebersihan lingkungan gedung
•
Membersihkan setiap ruang setelah treatment
•
Perawatan gedung dan lingkungan
7. Security •
Menjaga keamanan lingkungan gedung
•
Mengatur parkir
25 2.1.15. Klasifikasi Fasilitas •
Meja resepsionis
•
Area tunggu
•
Wall display produk
•
Kursi khusus manicure & pedicure
•
Kursi refleksi
•
Facial beds
•
Massage Beds
•
Ruang pijat
•
Ruang pijat dengan bath tub
•
Kamar mandi shower
•
Ruang perawatan muka
•
Sauna
•
Whirlpool
•
Toilet dan ruang ganti
•
Ruang linen atau laundry
•
Pantry
•
Ruang staff dan pengelola
2.1.16. Persyaratan Spa Menurut Pemerintah Kesehatan Republik Indonesia No. 1205 tentang Pedoman Persyaratan Kesehatan SPA, pernyaratan peralatan dalam pelayanan Spa yang harus dipenuhi antara lain sebagai berikut: 1. Peralatan Harus memadai serta terjamin mutu, manfaat dan keamanannya. Juga terdaftar di Departemen Kesehatan. 2. Penggunaan dan Pemeliharaan •
Penggunaan peralatan khusus harus dilakukan staff atau tenaga yang sudah terlatih
•
Peralatan yang dipergunakan harus dijaga kebersihannya. Setiap kali habis dipergunakan harus dicuci atau disterilkan dengan menggunakan sabun, air bersih atau bahan yang mengandung antiseptik atau desinfektan.
26 •
Peralatan harus diperiksa keamanannya oleh teknisi yang bekerja di Spa setiap kali sebelum penggunaan. Pemeriksaan dan pemeliharaan semua peralatan secara menyeluruh harus dilakukan pengecekan secara periodik.
•
Kalibrasi untuk instrumentasi yang menggunakan daya listrik seperti pengontrol suhu atau tekanan air harus dilakukan secara teratur minimal 6 (enam) bulan sekali.
3. Bahan yang digunakan •
Air Air yang digunakan khusus untuk proses perawatan, tidak mengandung bahan-bahan berbahaya yang dapat mengganggu kesehatan dan harus sesuai dengan persyaratan dalam Peraturan Menteri Kesehatan.
•
Minyak atsiri (minyak essensial) Bahan yang dipergunakan untuk terapi aroma harus alami dan perlu diperhatikan jenis dan kemasan produk jadi sesuai dengan peraturan yang berlaku.
•
Ramuan Produk yang berupa bahan ramuan tradisional dalam bentuk kemasan termasuk bahan kosmetika dan jamu. Harus sudah terdafatar di Departemen Kesehatan c.q. Badan Pom dan disimpan di tempat yang sejuk dan kering.
•
Bahan alami Bahan alami berupa lumpur, mineral, tumbuhan, ramuan yang dipergunakan tidak mengandung zat berbahaya atau logam berat yang telah diuji oleh balai laboratorium kesehatan atau balai POM.
4. Sarana Bangunan dan Lingkungan •
Tersedianya sarana pembuangan limbah yang memenuhi syarat kesehatan (saluran dengan penampungan air limbah/septic tank).
•
Tersedianya sarana sanitasi (toilet) yang dilengkapi tempat cuci tangan dengan jumlah yang sesuai dan memenuhi syarat-syarat kesehatan (sabun cair, handuk bersih/disposable)
27 •
Lantai kamar mandi kuat, permukaan rata, kedap air, tidak licin dan mudah dibersihkan. Kemiringan yang cukup (2-3%) ke arah saluran pembuangan air limbah
•
Ventilasi yang dapat menjamin peredaran udara di dalam kamar atau ruang dengan baik
•
Bila ventilasi alam tidak memenuhi persyaratan harus dilengkapi dengan ventilasi mekanis (AC, kipas angin, exhaust fan)
•
Intensitas cahaya yang memenuhi syarat untuk melakukan kegiatan yang memerlukan sedikit ketelitian adalah 200-300 lux.
•
Kenyamanan suhu berkisar antara 18-20 drajat celcius dan kelembaban berkisar antara 40-70 %
•
Tingkat kebisingan tidak melebihi 85 db.
•
Perlunya anjuran atau peringatan yang harus dipatuhi pengelola, pengunjung maupun karyawan untuk berperilaku bersih dan sehat.
•
Ruangan diatur sedemikian rupa sehingga bersih, nyaman dan membuat rileks. Misalnya dengan pengaturan warna ruang, warna perabotan, latar belakang musik yang sesuai, tanaman hidup segar, benda seni Indonesia dan sebagainya.
2.2. Tinjauan Khusus 2.2.1. Pengertian Spa dan Salon Spa dan salon merupakan suatu tempat khusus yang bertujuan untuk memberikan tidak hanya perawatan kecantikan pada pelanggannya, namun juga relaksasi sehingga keseimbangan tubuh dapat diperoleh karena perawatan yang diberikan fokus pada terpancarnya kecantikan luar dan dalam. Maka dari itu, pada Spa dan Salon tidak hanya menyediakan fasilitas salon seperti perawatan rambut, make up, perawatan kuku tangan dan kaki, dan sebagainya. Namun juga menyediakan perawatan kulit, perawatan tubuh, dan perawatan intensif dari Spa seperti reflexi, pemijatan tubuh dan lainnya yang berhubungan dengan perolehan relaksasi. Perawatan yang ada pada Spa dan Salon juga memakai teknik dan produk-produk yang alami. Walaupun ada beberapa yang menggunakan teknologi, namun tetap memiliki fungsinya yang sama seperti teknik alami
28 seperti, facial machine yang digunakan untuk memijat muka atau gyratory vibrator yaitu alat yang digunakan untuk menghancurkan lemak dan fungsinya hampir sama dengan pemijatan dengan kekuatan tangan. Pada intinya, Spa dan Salon memberikan perawatan kecantikan alami tanpa memakai pisau ataupun jarum. Terdapat perbedaan pada Spa dan Salon dengan beauty center, yaitu beauty center cenderung lebih berhubungan dengan medikal/medis, memakai peralatan dengan teknologi yang canggih, memiliki produk dengan brand milik sendiri dan juga ditangani oleh dokter aestetik yang telah berlisensi. Sementara perawatan pada Spa dan Salon tidak sekompleks perawatan di beauty center, namun lebih kepada perawatan holistik alami dan non-medikal yang dikerjakan oleh terapis khusus yang ahli di bidangnya dan juga stylish khusus kecantikan. Perawatan Salon & Spa tidak hanya memperhatikan kecantikan tubuh, tetapi juga memperhatikan kecantikan jiwa atau pikiran untuk mencapai keseimbangan tubuh secara menyeluruh. Maka dari itu Spa dan Salon merupakan one-stop spot dimana pelanggan bisa mendapatkan perawatan kecantikan namun juga mendapatkan relaksasi.
2.2.2. Prapanca 21 Prapanca 21 merupakan sebuah house of beauty and wellness khusus wanita yang didirikan pada tahun 2007. Memiliki nama awal Lellidewi Prapanca yang merupakan nama pemiliknya yaitu Lellidewi Pangudhi Salira. Namun seiring dengan berpindah tangannya owner dari salon & spa ini maka pada tahun 2011 mereka memiliki identitas baru dan mengubah namanya menjadi Prapanca 21 sama seperti lokasi dari salon dan spa ini yang berada di Jalan Prapanca No. 21, Jakarta Selatan. Sejak tahun 2007, Prapanca 21 telah melayani pelanggan sebanyak 30.000 orang. Dengan flow pengunjung 30-50 orang setiap harinya. Dengan konsep interior bergaya etnik modern, sang owner ingin membuat para pelanggan merasa seperti dirumah sendiri ketika berada di salon dan spa ini. Range pelanggan di salon dan spa ini mencakup mahasiswa, pekerja kantoran dan juga ibu rumah tangga.
29 Prapanca 21 memiliki treatment yang mencakup spesialisasi totok, body treatment, face treatment, hand & foot treatment, waxing dan juga make up & hair do.
2.2.2.1. Visi & Misi Visi dari Prapanca 21 adalah percaya bahwa Inner Beauty merupakan dasar dari kecantikan yang memancarkan aura kenyamanan, keanggunan dan kepercayaan diri. Sedangkan Misinya adalah melayani konsumen dengan sebaikbaiknya
sehingga
tampil
cantik
dan
menawan,
memberikan
kenyamanan relaksasi layaknya berada di rumah sendiri.
2.2.2.2. Makna Logo
Gambar 2.7. Logo Prapanca 21 (Sumber: www.prapanca21.com)
Makna logo Prapanca 21 adalah bentuk dari keanggunan. Dimana Prapanca 21 sebagai “house of beauty & wellness” khusus wanita dan sesuai dengan misinya menginginkan agar para pelanggannya tampil cantik dan menawan yang terpancar dari kecantikan dari dalam (inner beauty) maupun dari luar. Sedangkan nama Prapanca 21 sendiri diambil dari alamat lokasi dari Salon dan spa ini yang beralamatkan di Jl. Prapanca Raya No. 21, Jakarta Selatan, karena pemiliknya ingin agar para pelanggan yang datang bisa merasa nyaman seperti di rumah sendiri ketika berada di salon & spa ini
30 2.2.2.3. Struktur Organisasi Prapanca 21 memiliki 1 orang General Manager, 1 orang Business Manager, 1 orang Supervisor, 1 orang PR Officer, 1 orang Head Trainer, 20 orang Therapist, 5 orang Stylish, 1 orang Inventory, 4 orang Receptionist, 2 orang Cleaning Service, 1 orang Security dan 1 orang Office Boy.
Gambar 2.8. Struktur Organisasi Prapanca 21 (Sumber: Data pribadi Prapanca 21)
2.2.2.4. Jenis - Jenis Perawatan Jenis-jenis perawatan yang disediakan oleh Prapanca 21 ini adalah sebagai berikut:
31
Tabel 2.1. Jenis Perawatan di Prapanca 21 (Sumber: www.prapanca21.com)
2.2.2.5. Fasilitas Lantai 2: •
Area tunggu
•
Resepsionis
Lantai 1: •
Ruang salon + area wastafel cuci rambut (hair wash area)
•
Ruang Single (1 bed + shower area + whirlpool)
•
Ruang training (3 bed)
•
Ruang penyimpanan produk dan peralatan
•
Area mini lounge
•
Ruang kerja owner
32 •
Ruang meeting kecil
•
Toilet
•
Pantry
•
Musholla
•
Area laundry
•
Ruang karyawan
•
Area santai karyawan
Lantai 3: •
2 Ruang Single (1 bed + bath tub + shower area)
•
Area massage (3 bed)
•
2 Ruang facial (1 bed)
•
1 Ruang double (2 bed + bath tub)
•
Shower room + toilet
•
Area ganti baju (changing area)
•
Ruang penyimpanan produk
2.2.2.6. Desain Konsep interior keseluruhan dari Prapanca 21 ini adalah modern etnik. Dengan ambience yang calm dan hangat, pemilik Prapanca 21 ini ingin menampilkan suasana yang homey agar para pelanggan merasa seperti dirumah sendiri. Banyak terdapat pajangan, ukiran ataupun aksesoris khas Indonesia yang dipakai dalam salon dan spa ini yang menimbulkan kentalnya suasana etnik dalam interiornya. Berikut ini adalah analisa mengenai elemenelemen interior yang ada pada Prapanca 21: 1. Area Tunggu •
Fasilitas: 1 sofa three seater, 2 sofa one seater, 3 side table.
•
Dinding: Keseluruhan dinding memakai cat dinding warna kuning, tidak terdapat wall treatment khusus, hanya memiliki pajangan dan lukisan-lukisan yang membuat ramai ruangan.
•
Lantai: Memakai keramik 30x30 cm warna putih.
•
Plafon: Plafon gypsum warna kuning yang sama dengan dinding, ditambah dengan dekorasi kain batik yang digantung menyerupai kanopi.
33 •
Penghawaan: Menggunakan AC split sebagai penyuplai hawa ke ruangannya.
•
Pencahayaan: Pencahayaan 90% menggunakan downlight dengan intensitas cahaya rendah untuk penerangan ruang.
Gambar 2.9. Area Ruang Tunggu (Sumber: Data Pribadi)
2. Resepsionis •
Fasilitas: 1 meja resepsion, 3 kursi.
•
Dinding: Keseluruhan dinding memakai cat dinding warna kuning, terdapat lemari built-in pada bagian belakang meja resepsionis untuk barang dagangan seperti baju dan kain. Memiliki
pajangan dan
lukisan-lukisan yang membuat ramai ruangan. •
Lantai: Memakai keramik 30x30 cm warna putih.
•
Plafon: Plafon gypsum warna kuning yang sama dengan dinding, ditambah dengan dekorasi kain batik yang digantung menyerupai kanopi.
•
Penghawaan: Menggunakan AC split sebagai penyuplai hawa ke ruangannya.
•
Pencahayaan: Pencahayaan 90% menggunakan downlight dengan intensitas cahaya rendah untuk penerangan ruang.
34
Gambar 2.10. Resepsionis (Sumber: Data Pribadi)
3. Ruang Facial •
Fasilitas: Dua ruang facial yang masing-masing terdiri dari 1 kursi facial, 1 mesin facial, 1 stool, 1 side table, built-in rak dan wastafel.
•
Dinding: Keseluruhan memakai cat dinding berwarna krem bertekstur. Terdapat built-in credenza dan niche pada setiap ruang.
•
Lantai: Ruang facial memakai keramik 30x30 cm warna abu-abu kehitaman.
•
Plafon: Plafon gypsum warna putih, ditambah dengan dekorasi kain batik yang digantung menyerupai kanopi.
•
Penghawaan: Menggunakan AC split sebagai penyuplai hawa ke ruangannya.
•
Pencahayaan: Pencahayaan 100% menggunakan downlight dengan intensitas cahaya rendah untuk penerangan ruang.
35
Gambar 2.11. Ruang Facial (Sumber: Data Pribadi)
4. Area Massage •
Fasilitas: 3 massage bed dan 3 stool.
•
Dinding: Dinding berwarna putih pada ruang massage.
•
Lantai: Memilik lantai keramik berukuran 30x30 cm dengan warna abu-abu kehitaman.
•
Plafon: Plafon gypsum warna putih, ditambah dengan dekorasi kain batik yang digantung menyerupai kanopi.
•
Penghawaan: Menggunakan AC split sebagai penyuplai hawa ke ruangannya.
•
Pencahayaan: Pencahayaan 100% menggunakan downlight dengan intensitas cahaya rendah untuk penerangan ruang.
Gambar 2.12. Area Massage (Sumber: Data Pribadi)
36 5. Ruang Treatment Single •
Fasilitas: Tiga ruang treatment single yang masing-masing terdapat 1 massage bed, 1 stool, 1 side table, built-in rak & wastafel, 1 bathtub, 1 shower area.
•
Dinding: Keseluruhan memakai cat dinding berwarna krem bertekstur. Terdapat built-in credenza dan niche pada setiap ruang.
•
Lantai: Memakai lantai parket kayu dan bebatuan pada area bathtub dan shower.
•
Plafon: Plafon gypsum warna putih, ditambah dengan dekorasi kain batik yang digantung menyerupai kanopi.
•
Penghawaan: Menggunakan AC split sebagai penyuplai hawa ke ruangannya.
•
Pencahayaan: Pencahayaan 90% menggunakan downlight dengan intensitas cahaya rendah untuk penerangan ruang.
Gambar 2.13. Ruang VIP (Sumber: Data Pribadi)
6. Ruang Shower •
Fasilitas: 1 area shower, 1 kloset dan 1 kabinet dengan wastafel & cermin.
•
Dinding: Pada ruang shower memakai dinding bata dengan warna hijau lumut.
•
Lantai: Pada ruang shower memakai keramik bertekstur kasar yang anti licin berwarna hitam.
37 •
Plafon: Plafon gypsum putih.
•
Penghawaan: Terdapat exhaust pada ruang shower.
•
Pencahayaan: Pencahayaan 100% menggunakan lampu gantung dengan intensitas cahaya rendah untuk penerangan ruang.
Gambar 2.14. Ruang Shower (Sumber: Data Pribadi)
7. Ruang Ganti (Changing Area) •
Fasilitas: 1 meja rias dan 1 cermin.
•
Dinding: Memakai cat dinding warna putih.
•
Lantai: Pada ruang ganti memakai keramik berukuran 30x30 cm warna abu-abu kehitaman.
•
Plafon: Plafon gypsum putih.
•
Penghawaan: Menggunakan AC split sebagai penyuplai hawa ke ruangannya.
•
Pencahayaan: Pencahayaan 100% menggunakan lampu dengan intensitas cahaya rendah untuk penerangan ruang.
38
Gambar 2.15. Ruang Ganti (Sumber: Data Pribadi)
8. Ruang Penyimpanan Produk •
Fasilitas: built-in kabinet dan rak.
•
Dinding: Memakai cat dinding warna putih.
•
Lantai: Pada ruang ganti memakai keramik berukuran 30x30 cm warna abu-abu kehitaman.
•
Plafon: Plafon gypsum putih.
•
Penghawaan: Menggunakan AC split sebagai penyuplai hawa ke ruangannya.
•
Pencahayaan: Pencahayaan 100% menggunakan lampu dengan intensitas cahaya rendah untuk penerangan ruang.
Gambar 2.16. Ruang Penyimpanan Produk (Sumber: Data Pribadi)
39 9. Ruang Salon •
Fasilitas: 6 set kursi salon beserta meja dan cermin, 2 shampoo unit dan 1 salon dispensary.
•
Dinding: Dinding warna hijau dan putih pada kolom.
•
Lantai: Lantai keramik ukuran 40x40cm dengan warna hijau keabuabuan.
•
Plafon: Plafon gypsum hijau dengan drop ceiling putih.
•
Penghawaan: Menggunakan AC split sebagai penyuplai hawa ke ruangannya.
•
Pencahayaan: Pencahayaan 100% menggunakan downlight dengan intensitas cahaya rendah untuk penerangan ruang.
Gambar 2.17. Ruang Salon (Sumber: Data Pribadi)
10. Ruang Training •
Fasilitas: 2 massage bed, 2 stool dan 2 side table.
•
Dinding: Dinding berwarna hijau.
•
Lantai: Memilik lantai keramik berukuran 30x30 cm dengan warna abu-abu kehitaman.
•
Plafon: Plafon gypsum warna hijau dengan drop ceiling putih.
•
Penghawaan: Menggunakan AC split sebagai penyuplai hawa ke ruangannya.
40 •
Pencahayaan: Pencahayaan 100% menggunakan downlight dengan intensitas cahaya rendah untuk penerangan ruang.
Gambar 2.18. Ruang Training (Sumber: Data Pribadi)
11. Mini Lounge •
Fasilitas: 2 sofa one seater, 1 sofa three seater, 2 kursi, 1 side table dan 1 kredenza televisi.
•
Dinding: Dinding dengan cat warna kuning. Tidak terdapat wall treatment, hanya furnitur lepas dan pajangan juga lukisan sebagai dekorasi.
•
Lantai: Lantai keramik ukuran 40x40cm dengan warna hijau keabuabuan.
•
Plafon: Plafon gypsum dengan warna kuning yang sama dengan dinding
•
Penghawaan: Menggunakan AC split sebagai penyuplai hawa ke ruangannya.
•
Pencahayaan: Pencahayaan 100% menggunakan downlight dengan intensitas cahaya rendah untuk penerangan ruang.
41
Gambar 2.19. Mini Lounge (Sumber: Data Pribadi)
12. Ruang Penyimpanan Produk & Peralatan •
Faslilitas: 1 lemari dan 1 rak penyimpanan.
•
Dinding: Dinding berwarna hijau.
•
Lantai: Memilik lantai keramik berukuran 30x30 cm dengan warna abu-abu kehitaman.
•
Plafon: Plafon gypsum warna hijau dengan drop ceiling putih.
•
Penghawaan: Menggunakan AC split sebagai penyuplai hawa ke ruangannya.
•
Pencahayaan: Pencahayaan 100% menggunakan downlight dengan intensitas cahaya rendah untuk penerangan ruang.
Gambar 2.20. Ruang Penyimpanan Produk & Peralatan (Sumber: Data Pribadi)
42 13. Pantry •
Fasilitas: 1 kitchen set, 1 kulkas dan 1 lemari penyimpanan.
•
Dinding: Dinding berwarna putih
•
Lantai: Memilik lantai keramik berukuran 30x30 cm dengan warna hijau muda
•
Plafon: Plafon gypsum coklat
•
Penghawaan: Menggunakan AC split sebagai penyuplai hawa ke ruangannya.
•
Pencahayaan: Pencahayaan 100% menggunakan lampu dengan intensitas cahaya sedang untuk penerangan ruang.
Gambar 2.21. Pantry (Sumber: Data Pribadi)
14. Ruang dan Area Santai Karyawan •
Fasilitas: Loker, 1 sofa, tikar, dan kredenza televisi.
•
Dinding: Dinding berwarna krem pada ruang tv. Area santai dengan dinding berwarna kuning.
•
Lantai: Memilik lantai keramik berukuran 30x30 cm dengan warna hijau muda
•
Plafon: Plafon gypsum putih.
•
Penghawaan: Menggunakan AC split sebagai penyuplai hawa ke ruangannya.
•
Pencahayaan: Pencahayaan 80% menggunakan lampu dengan intensitas cahaya sedang untuk penerangan ruang.
43
Gambar 2.22. Ruang Karyawan (Sumber: Data Pribadi)
44
2.2.3. The Sanctum The Sanctum Salon & Spa berdiri pertama kali tahun 2008. Merupakan tempat usaha keluarga yang dibangun oleh orang tua dari owner salon dan spa ini. The Sanctum sempat memiliki cabang yang berada di gedung BNI 46. Namun sang owner lebih memilih untuk fokus di tempat utama The Sanctum yang berada di jalan Halimun No. 41, Setiabudi, Jakarta Selatan ini. The Sanctum Salon & Spa menyediakan pelayanan yang mencakup body treatment, hair treatment, face treatment, body massage/reflexy dan juga manicure & pedicure. The Sanctum juga memfokuskan memakai produk-produk tradisional yang alami untuk setiap treatment yang ada dalam menunya. Salon dan Spa ini merupakan salon universal bagi pria dan wanita, yang memiliki pelanggan dari berbagai kalangan, dari mahasiswa, pekerja kantoran, maupun ibu rumah tangga. Setiap harinya, The Sanctum memiliki flow pengunjung sebanyak 5 - 8 atau 10 orang setiap harinya.
2.2.3.1. Visi & Misi Visi dari The Sanctum adalah memberikan “holistic wellness” dan membantu membangun kecantikan alami seseorang dari dalam. Karena dengan adanya kecantikan dari dalam akan terpancar atau terlihat dari luar. Sedangkan misinya adalah memberikan layanan relaksasi kepada setiap pelanggan dan membantu memberikan kenyamanan juga kesehatan yang bisa didapat dengan relaksasi.
2.2.3.2. Makna Logo
45
Gambar 2.23. Logo The Sanctum (Sumber: http://thesanctumspaindonesia.tumblr.com/ )
Makna logo dari The Sanctum sendiri adalah, warna hijau yang melambangkan warna natural dan warna ungu yang melambangkan kehidupan keseharian. Menjadikan maksud dari kombinasi warna hijau dan ungu adalah melambangkan kehidupan yang “Back to Nature” atau kehidupan yang selalu didasari atau kembali pada alam. Sedangkan arti dari “Sanctum” diambil dari bahasa Latin yang berarti tempat suci atau “private place” yang diartikan sebagai tempat keleluasaan pribadi.
2.2.3.3. Struktur Organisasi Pada The Sanctum terdapat total 10 sumber daya manusia yang terdiri dari 1 orang owner, 1 orang resepsionis, 2 orang stylish, 5 orang terapis dan 1 orang office boy.
Gambar 2.24. Struktur Organisasi The Sanctum (Sumber: Data Pribadi The Sanctum)
46 2.2.3.4. Jenis-Jenis Perawatan Jenis-jenis perawatan yang disediakan oleh The Sanctum Spa adalah sebagai berikut:
Tabel 2.2. Jenis Perawatan The Sanctum Spa (Sumber: http://thesanctumspaindonesia.tumblr.com/ )
2.2.3.5. Fasilitas Lantai 1: • Area Tunggu • Resepsionis • Ruang Refleksi • Ruang Salon (Area Shampo & Ruang Kerja Owner) • Ruang Massage Single + Area Shower • Toilet • Ruang Karyawan + Loker Lantai 2: • Ruang Massage (4 beds + Whirlpool & Toilet) • Ruang Massage Couple (2 beds + Area Whirlpool)
47 • Ruang Sauna (Meja rias + kaca) • Ruang Massage Single (Area Shower & Toilet) • Area Lounge • Ruang Training (3 beds + Area Shower) • Toilet Lantai 3: • Area Penyimpanan • 1 Ruang Massage tidak terpakai (unoccupied) • 1 Ruang Sauna tidak terpakai (unoccupied)
2.2.3.6. Desain Konsep desain interior yang ada pada The Sanctum ini adalah modern minimalis namun terdapat sentuhan etnik didalamnya seperti pada wall treatment, furnitur, maupun pajangan. The Sanctum menginginkan suasana yang sangat mendukung relaksasi spa yang natural dan nyaman bagi pelanggannya. Berikut ini adalah analisa elemen interior yang ada pada The Sanctum.
1. Area masuk dan Resepsionis • Fasilitas: Side table, pajangan, meja resepsionis, backdrop. • Dinding: Keseluruhannya menggunakan cat warna krem, area entrance menggunakan vinyl motif kayu, area resepsionis menggunakan susunan dinding bata warna ivory. • Lantai: Keramik 60x60 berwarna krem. • Plafon: Area entrance memakai drop ceiling, sedangkan area resepsionis merupakan void. • Penghawaan: Menggunakan AC split untuk penghawaannya. • Pencahayaan: 60% memakai lampu sebagai pencahayaannya, juga menggunakan pencahayaan alami dari jendela atau pintu masuk yang menggunakan kaca.
48
Gambar 2.25. Area Masuk dan Resepsionis (Sumber: Data Pribadi)
2. Area Tunggu • Fasilitas: Kursi etnik, coffee table, armoir, beberapa pajangan pendukung. • Dinding: Keseluruhannya menggunakan cat warna krem namun pada area tunggu terdapat wall treatment ukiran relief pada salah satu sisi dindingnya. • Lantai: Keramik 60x60 berwarna krem. • Plafon: Area entrance memakai drop ceiling, sedangkan area resepsionis merupakan void. • Penghawaan: Menggunakan AC split untuk penghawaannya. • Pencahayaan: 60% memakai lampu sebagai pencahayaannya, juga menggunakan pencahayaan alami dari jendela atau pintu masuk yang menggunakan kaca.
Gambar 2.26. Area tunggu (Sumber: Data Pribadi)
49 3. Ruang Refleksi • Fasilitas: Kursi refleksi, reclining sofa, credenza, tv. • Dinding: Dinding bata, bertektur dan memakai cat warna coklat muda, memiliki niche atau coak di dinding dengan downlight. • Lantai:
Lantai
dengan
batu
alam
berwarna
abu-abu
kehitaman. • Plafon: Plafon gypsum dengan drop ceiling warna putih. • Penghawaan: Menggunakan AC split. • Pencahayaan: 80% dari hidden lamp di drop ceiling, sisanya menggunakan pencahayaan alami dari jendela.
Gambar 2.27. Ruang Refleksi (Sumber: Data Pribadi)
4. Area Salon • Fasilitas: Sepuluh set kaca beserta meja rias dan kursi salon, dua shampoo unit, credenza, lemari penyimpanan, lemari display. • Dinding: Dinding bata dengan cat warna krem bertekstur, beberapa wall treatment yang dipakai antara lain susunan dinding bata warna charcoal dan dekoratif wall treatment. • Lantai: Lantai keramik 60x60 warna putih . • Plafon: Dekoratif drop ceiling dengan cat warna ungu dan hijau. • Penghawaan: Menggunakan AC split.
50 • Pencahayaan: 60% memakai pencahayaan alami dari jendela, dan juga memakai pencahayaan buatan dari downlight.
Gambar 2.28. Ruang Salon (Sumber: Data Pribadi)
5. Kantor Pemilik • Fasilitas: Meja kerja, kursi, arm chair, coffee table, lemari file. • Dinding: Dinding bata dengan cat warna krem bertekstur, wall treatment yang dipakai adalah niche atau coak di dinding dengan downlight dan pajangan. • Lantai: Lantai keramik 60x60 warna putih . • Plafon: Dekoratif drop ceiling dengan cat warna ungu. • Penghawaan: Menggunakan AC split. • Pencahayaan: 60% memakai pencahayaan alami dari jendela, dan juga memakai pencahayaan buatan dari downlight.
Gambar 2.29. Ruang Kantor Pemilik
51 (Sumber: Data Pribadi)
6. Ruang Massage • Fasilitas: 4 Massage bed, 4 kursi, meja rias, area whirlpool dan toilet. • Dinding: Wallpaper krem bertekstur, wall treatment susunan dinding bata warna charcoal, partisi memakai ukiran seperti relief dengan frame kayu. • Lantai: Parket kayu warna coklat tua • Plafon: Tinggi 300 meter dari lantai, menggunakan gyspum dengan cat hitam dengan downlight • Penghawaan: Menggunakan AC split sebagai penyuplai hawa ke ruangannya. • Pencahayaan: Pencahayaan 100% menggunakan lampu dengan intensitas cahaya rendah untuk penerangan ruang.
Gambar 2.30. Ruang Massage (Sumber: Data Pribadi) 7. Ruang Massage Single • Fasilitas: Terdapat 2 ruang massage single yang masingmasing terdiri dari satu Massage bed, 1 kursi, coffee table, ruang shower dan toilet. • Dinding: Dinding bata dengan cat krem bertekstur. • Lantai: Parket kayu warna coklat tua
52 • Plafon: Tinggi 300 meter dari lantai, menggunakan gyspum dengan putih dengan permainan drop ceiling dengan downlight dan hidden lamp. • Penghawaan: Menggunakan AC split sebagai penyuplai hawa ke ruangannya. • Pencahayaan: Pencahayaan 100% menggunakan lampu dengan intensitas cahaya rendah untuk penerangan ruang.
Gambar 2.31. Ruang Massage Single (Sumber: Data Pribadi)
8. Ruang Massage Couple • Fasilitas: Terdapat dari dua Massage bed, 1 kursi, coffee table, area whirlpool dan wastafel. • Dinding: Keseluruhan dinding bata dengan cat krem bertekstur, wall treatment susunan dinding bata warna charcoal, partisi memakai ukiran seperti relief dengan frame kayu. • Lantai: Parket kayu warna coklat tua • Plafon: Tinggi 300 meter dari lantai, menggunakan gyspum dengan putih dengan permainan drop ceiling dengan downlight dan hidden lamp. • Penghawaan: Menggunakan AC split sebagai penyuplai hawa ke ruangannya. • Pencahayaan: Pencahayaan 100% menggunakan lampu dengan intensitas cahaya rendah untuk penerangan ruang.
53
Gambar 2.32. Ruang Massage Couple (Sumber: Data Pribadi)
9. Ruang Sauna • Fasilitas: Dua meja rias, 1 kursi, ruang sauna. • Dinding: Keseluruhan dinding memakai cat dinding krem bertekstur. Pada sauna memakai kayu khusus untuk ruang sauna. • Lantai: Ruang sauna memakai parket kayu. • Plafon: Plafon gypsum warna putih. • Penghawaan: Menggunakan AC split sebagai penyuplai hawa ke ruangannya. • Pencahayaan: Pencahayaan 100% menggunakan lampu dengan intensitas cahaya rendah untuk penerangan ruang.
Gambar 2.33. Ruang Sauna (Sumber: Data Pribadi)
10. Ruang Training
54 • Fasilitas: Tiga massage bed, kursi, lemari penyimpanan dan area shower • Dinding: Keseluruhan dinding memakai cat dinding krem bertekstur dengan wall treatment susunan marmer warna peach pada salah satu sisi dinding. • Lantai: Ruang sauna memakai parket kayu. • Plafon: Plafon gypsum warna putih. • Penghawaan: Menggunakan AC split. • Pencahayaan: Pencahayaan 100% menggunakan lampu dengan intensitas cahaya rendah untuk penerangan ruang.
Gambar 2.34. Ruang Training (Sumber: Data Pribadi)
11. Toilet • Dinding: Pada toilet memakai dinding marmer warna krem dengan motif. • Lantai: Memakai batu alam 30x30 warna abu-abu yang disusun secara diagonal. • Plafon: Plafon gypsum warna putih. • Penghawaan: Menggunakan exhaust sebagai penyuplai hawa ke ruangannya • Pencahayaan: Pencahayaan 100% menggunakan lampu dengan intensitas cahaya sedang untuk penerangan ruang.
55
Gambar 2.35. Ruang Toilet (Sumber: Data Pribadi)
12. Ruang Penyimpanan • Fasilitas: Built-in storage. • Dinding: Memakai cat dinding berwarna krem bertekstur, dengan built-in counter pada ruang storage. • Lantai: Parket kayu coklat tua. • Plafon: Berada di mezzanine lantai 3, plafon yg digunakan susunan material kayu. Sedangkan pada ruang karyawan memakai dinding gypsum dengan cat putih. • Penghawaan: Menggunakan AC split sebagai penyuplai hawa ke ruangannya. • Pencahayaan: Pencahayaan 100% menggunakan lampu dengan intensitas cahaya sedang untuk penerangan ruang.
Gambar 2.36. Ruang Penyimpanan (Sumber: Data Pribadi)
13. Ruang Karyawan
56 • Fasilitas: Loker, lemari, sofa, meja, kursi dan tv. • Dinding: Memakai cat dinding berwarna putih. • Lantai: Keramik ukuran 30x30 cm warna putih. • Plafon: Pada ruang karyawan memakai dinding gypsum dengan cat putih. • Penghawaan: Menggunakan AC split sebagai penyuplai hawa ke ruangannya. • Pencahayaan: Pencahayaan 90% menggunakan lampu dengan intensitas cahaya sedang untuk penerangan ruang.
Gambar 2.37. Ruang Karyawan (Sumber: Data Pribadi)
57
2.2.4. Martha Tilaar Salon and Day Spa Martha Tilaar merupakan salah satu brand produk kosmetik dan kecantikan yang sudah sangat terkenal di Indonesia karena sangat mengusung tema “kecantikan Indonesia” dalam citra produknya, serta juga memakai bahan-bahan alami yang merupakan resep tradisional Indonesia. Tidak hanya produk kosmetik, salon dan spa dari Martha Tilaar juga sudah mempunyai banyak cabang yang bisa ditemukan tidak hanya di Jakarta, melainkan di seluruh Indonesia. Cabang salon dan spa ini di Jakarta memang sangat banyak, namun survey dilakukan di salah satu cabang di Jalan Wahid Hasyim No. 19-21, Jakarta Pusat. Konsep pelayanan spa yang menawarkan “The authentic Indonesian Spa Experiences” Martha Tilaar mengemukakan konsep unik untuk spa yang menggunakan tradisi kesehatan timur yang telah ada sejak berabad-abad. Martha Tilaar salon day spa ini juga terkenal akan perawatan spa-nya yang didasari oleh siklus kehidupan seorang wanita.
2.2.4.1. Visi & Misi Visi dari Martha Tilaar Salon & Day Spa adalah menjadi perusahaan kosmetik dunia terdepan dengan nuansa alami dan ketimuran yang memanfaatkan penelitian, pengembangan riset dan teknologi modern untuk memberikan nilai tambah pada konsumen. Sedangkan Misinya adalah mengoperasikan sebuah perusahaan kelas dunia dalam bidang kosmetik dan industri terkait berdasarkan inovasi, yang akan menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan sumber daya manusia dengan konsep bisnis dan manajemen modern yang sesuai untuk orang-orang Asia.
2.2.4.2. Makna Logo
58 Gambar 3.38. Logo Martha Tilaar Salon & Day Spa (Sumber: http://marthatilaarspa.com/) Logo dari Martha Tilaar Salon & Day Spa yang merupakan salah satu cabang Salon dan Spa oleh Martha Tilaar Group. Gambar daun pada logo melambangkan sumber kesehatan yang alami.
2.2.4.3. Struktur Organisasi Pada Martha Tilaar Salon & Day Spa terdapat jumlah sumber daya manusia sebanyak 16 orang. Terdiri dari 1 orang direktur, 1 orang manager, 2 orang kasir, 6 orang terapis, 2 orang stylish, 2 orang security, serta 2 orang office boy.
Gambar 2.39. Struktur Organisasi Martha Tilaar Salon & Day Spa
2.2.4.4. Jenis - Jenis Perawatan
59 Tabel 2.3. Jenis Perawatan Martha Tilaar Salon & Day Spa (Sumber: http://marthatilaarspa.com/) 2.2.4.5. Fasilitas •
Resepsionis
•
Ruang tunggu
•
Enam Ruang massage single
•
Ruang massage couple
•
Ruang salon
•
Ruang facial
•
Ruang foot treatment
•
Jamu bar
•
Teras luar
2.2.4.6. Desain Desain interior pada Martha Tilaar Salon & Day Spa ini merupakan penggabungan desain modern tanpa melepas sisi tradisional. Terdapat ukiran-ukiran dengan motif tradisional pada salon dan spa ini seperti seperti ukiran kayu jati yang merupakan tree of life atau pohon kehidupan dan ukiran motif batik sidomulyo. Berikut ini adalah penjabaran mengenaik elemen-elemen interior yang ada pada Martha Tilaar Salon & Day Spa pada setiap ruangnya.
1. Resepsionis • Faslilitas: Meja resepsionis, kursi, wall display. • Dinding: Keseluruhan ruang memiliki dinding dasar dengan dinding putih gading. • Lantai: Ruang resepsionis memakai teraso bermotif klasik. • Plafon: Plafon gypsum warna putih dengan pendant lamp dan hidden lamp. • Penghawaan: Menggunakan AC split sebagai penyuplai hawa ke ruangannya. • Pencahayaan: Pencahayaan 100% menggunakan lampu dengan intensitas cahaya sedang untuk penerangan ruang.
60
Gambar 2.40. Resepsionis (Sumber: http://marthatilaarspa.com/)
2. Ruang Massage Single • Fasilitas: Enam ruang massage single yang terdiri dari satu massage bed, bath tub atau ruang shower, kursi dan hanger handuk. • Dinding: Keseluruhan ruang memiliki dinding dasar yang cat dinding putih gading dengan wall treatment ukiran
dan
pembedaan warna cat. • Lantai: Memakai parket kayu. • Plafon: Plafon gypsum warna putih dengan sedikit permainan drop ceiling. • Penghawaan: Menggunakan AC split sebagai penyuplai hawa ke ruangannya. • Pencahayaan: Pencahayaan 100% menggunakan lampu downlight dengan intensitas cahaya rendah untuk penerangan ruang.
61
Gambar 2.41. Ruang Massage Single (Sumber: http://marthatilaarspa.com/)
3. Ruang Massage Couple • Fasilitas: Dua massage bed, bath tub, ruang shower, kursi dan hanger handuk. • Dinding: Keseluruhan ruang memiliki dinding dasar yang cat dinding putih gading dengan wall treatment ukiran
dan
pembedaan warna cat. • Lantai: Memakai parket kayu. • Plafon: Plafon gypsum warna putih dan terdapat dekoratif ceiling memakai kayu yang dicat coklat gelap • Penghawaan: Menggunakan AC split sebagai penyuplai hawa ke ruangannya. • Pencahayaan: Pencahayaan 100% menggunakan lampu downlight dengan intensitas cahaya rendah untuk penerangan ruang.
Gambar 2.42. Ruang Massage Couple (Sumber: http://marthatilaarspa.com/)
62 4. Ruang Salon • Faslilitas: Delapan set built-in kaca dan meja rias beserta kursi salon. Dan dua set shampoo unit. • Dinding: Keseluruhan ruang memiliki dinding dasar dengan dinding putih gading, frame kaca memakai finishing hpl warna kayu dan ukiran. • Lantai: Memakai parket kayu. • Plafon: Plafon gypsum warna putih dengan sedikit permainan drop ceiling. • Penghawaan: Menggunakan AC split sebagai penyuplai hawa ke ruangannya. • Pencahayaan: Pencahayaan 100% menggunakan lampu downlight dengan intensitas cahaya rendah untuk penerangan ruang.
Gambar 2.43. Ruang Salon (Sumber: http://marthatilaarspa.com/)
5. Ruang Facial • Fasilitas:
Empat
massage
bed
dengan
menggunakan
gantungan tirai sebagai sekat, empat kursi terapis. • Dinding: Keseluruhan ruang memiliki dinding dasar yang cat dinding putih gading dengan wall treatment ukiran pembedaan warna cat. • Lantai: Memakai parket kayu.
dan
63 • Plafon: Plafon gypsum warna putih dan terdapat dekoratif ceiling memakai kayu yang dicat coklat gelap • Penghawaan: Menggunakan AC split sebagai penyuplai hawa ke ruangannya. • Pencahayaan: Pencahayaan 100% menggunakan lampu downlight dengan intensitas cahaya rendah untuk penerangan ruang.
Gambar 2.44. Ruang Facial (Sumber: http://marthatilaarspa.com/)
6. Ruang Hand & Foot Treatment • Fasilitas: Empat set kursi refleksi dengan menggunakan gantungan tirai sebagai sekat, side table. • Dinding: Keseluruhan ruang memiliki dinding dasar yang cat dinding putih gading dengan wall treatment dekoratif wallpaper dengan frame kayu. • Lantai: Memakai parket kayu. • Plafon: Plafon gypsum warna putih dengan sedikit dekoratif ceiling. • Penghawaan: Menggunakan AC split sebagai penyuplai hawa ke ruangannya. • Pencahayaan: Pencahayaan 100% menggunakan lampu downlight dan pendant lamp dengan intensitas cahaya rendah untuk penerangan ruang.
64
Gambar 2.45. Ruang Hand & Foot Treatment (Sumber: http://marthatilaarspa.com/)
7. Jamu Bar • Fasilitas: Mini bar etnik, tiga stool, dua kursi, dua sofa, satu side table, satu coffee table. • Dinding: Pada Jamu Bar memiliki dinding dengan 2 warna cat yang berbeda, yaitu krem dan putih gading. • Lantai: Jamu bar memakai teraso bermotif klasik. • Plafon: Plafon gypsum warna putih dengan pendant lamp dan down light. • Penghawaan: Menggunakan AC split sebagai penyuplai hawa ke ruangannya. • Pencahayaan: Pencahayaan buatan 90% menggunakan lampu dengan intensitas cahaya sedang untuk penerangan Jamu Bar.
Gambar 2.46. Jamu Bar (Sumber: http://marthatilaarspa.com/)