3 BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Tinjauan Umum Dalam Penyusunan Tugas Akhir ini penulis membutuhkan data sebagai sumber penelitian, penelitian tersebut berfungsi sebagai dasar dalam merancang novel grafis yang sesuai dengan sasaran. Konsep buku cerita fantasi yang memperlihatkan ilustrasi visual diolah dan disesuaikan dengan budaya lokal.
2.1.1 Sumber Data a. Survei Penulis melakukan pencarian ide cerita berdasar pada hal-hal sederhana yang ada di sekitar. Cerita berbau fantasi menjadi pilihan, dan penulis melakukan pencarian referensi, antara lain buku-buku cerita bergambar dengan berbagai tema cerita. selain itu penulis melakukan interview pada seorang sastrawan sekaligus budayawan Raka Mahendra yang membantu penulis dalam merencanakan sebuah buku cerita.
b. Literatur Penulis membaca beberapa artikel yang terdapat di dalam website, mengenai beberapa masalah dalam hal mebaca buku, selain itu mencari sumber cerita yang dapat diangkat. Lalu buku-buku penunjang ilmu Desain Komunikasi Visual juga dijadikan landasan teori yang dapat digunakan dalam perancangan buku.
2.1.2 Pengertian Novel Grafis Novel grafis merupakan karya novel yang terdiri dari unsur cerita dengan ilustrasi bergambar, menurut para ahli masih banyak kesimpang siuran mengenai makna Novel Grafis. Penulis mencari beberapa pendapat ahli mengenai makna tersebut. Diantaranya Menurut R.C. Harvey, ketika istilah ini pertama kali digunakan oleh Richard Kyle, pada 1964. Novel Grafis adalah : A long form of comic book (Buku komik berformat
4 panjang). kata “panjang” di sini merujuk pada jumlah halaman yang tebal, dan bukan ukuran fisik komik tersebut. Definisi lain adalah dari Stephen Weiner, yang mengartikan novel grafis sebagai: book-length comic books that are meant to be read as one story (Buku-buku komik yang setebal buku, yang dimaksudkan untuk dibaca sebagai sebuah cerita). Dalam definisi ini, Weiner menyertakan pengertian awal novel grafis yang berhubungan dengan panjang cerita atau tebal halaman. Lagi-lagi sebuah ukuran yang tak pasti digunakan, yakni “setebal buku”. Keistimewaan definisi Weiner sendiri terletak pada pengimbuhan batasan “dimaksudkan untuk dibaca sebagai sebuah cerita”. Ini tentu berhubungan dengan kata “novel” dalam istilah novel grafis. Pengertian novel dalam ilmu sastra memang lebih dari sekadar “cerita panjang” atau bukan “cerita pendek”.
2.1.3 Hasil Survei Penikmat sekaligus pembaca novel cenderung menurun, hal itu disebabkan oleh banyaknya media baru yang lebih memudahkan seseorang untuk mengaksesnya. Penulis mengawali proyek ini dengan melakukan sebuah riset, salah satunya dengan melakukan penyebaran kuisioner dan interview. Penulis melakukan interview pada seorang sastrawan sekaligus penikmat seni Raka Mahendra mengakatakan. penikmat novel hanyalah kalangan tertentu, hal itu disebabkan kebiasaan membaca seseorang sejak kecil, selain itu media tulisan sangatlah menjenuhkan dan perlu adanya sebuah inovasi baru dalam penulisan sebuah novel. Hasil survei yang dilakukan UNESCO menunjukkan fakta yang tidak menggembirakan yaitu minat baca masyarakat Indonesia merupakan yang paling rendah di ASEAN. Sedangkan survei yang dilakukan terhadap 39 negara di dunia, ratio antara konsumsi satu surat kabar dengan jumlah pembaca, negara Indonesia menduduki urutan ke-38. Berdasarkan rasio penduduk, idealnya satu surat kabar dibaca oleh 10 orang (1:10). Sedangkan di Indonesia, satu surat kabar dikonsumsi oleh 45 orang (1:45). Indonesia sudah tertinggal jauh dengan negara-negara lain, bahkan negara
5 tetangga seperti Srilangka yang tergolong negara belum maju sudah 1:38 dan Filipina 1:30. Dapat terlihat, minat baca pada masyarakat Indonesia masih sangat rendah, cara masyarakat untuk memanfaatkan buku sebagai media yang menyenangkan masih terbilang sulit, karna dari itu butuh inovasi dalam memberikan suguhan media cetak, melalui Novel Grafis sebagai cara untuk meningkatkan minat membaca. Sekaligus membuka pikiran untuk berimajinasi dan wujud kreatifitas yang dapat terlihat jelas pada karya tersebut.
2.1.4 Hasil Data Kuisioner Selain melakukan interview penulis juga melakukan penyebaran kuisioner melalui Google Forms, Ada 50 responden yang mengisi kuisioner ini yaitu 29 laki-laki dan 31 perempuan, dengan stratus profesi, 46 orang mahasiswa, 9 orang pelajar SMA, dan 5 orang pekerja. Para responden berkisar umur 15 sampai 25 tahun. Kuisioner itu meliputi beberapa pertanyaan, antara lain pengetahuan mengenai novel grafis, minat membaca buku cerita, minat buku cerita bergambar, jenis buku cerita, dan target. Berikut beberapa pertanyaan yang diberikan: 1. Minat membaca.
2. Minat membaca buku novel.
6 3. Minat membaca buku cerita bergambar.
4. Pengetahuan mengenai Novel Grafis.
5. Genre cerita yang disukai.
6. Komposisi isi buku cerita.
7 7. Adaptasi cerita.
8. Target pembaca
9. Jenis cerita yang disukai.
8 2.1.5 Analisis Projek Terdahulu Penulis melakukan analisa mengenaik buku novel grafis yang sudah terbit dan dijual di berbagai toko buku, buku-buku ini dapat menjadi referensi penulis dalam penyusun konten buku, berikut buku yang dipelajari penulis:
gambar 1: Novel grafis karya Brian Selznick
Buku tersebut adalah salah satu contoh karya novel grafis buatan seorang penulis sekaligus illustrator asal Amerika. Menyajikan ilustrasi realis yang sangat baik dan detail, narasi cerita disertakan membantu pembaca memahami alur cerita. Kelemahan pada buku ini terlihat pada dimensi buku yan cukup tebal, yakni hingga 650 halaman. Serta wujud buku yang tidak nampak banyak berbeda dengan buku cerita novel yang banyak ditemui. Sehingga pembaca tidak mengetahui buku novel grafis itu memiliki gaya penulisan dan konten yang sangat menarik.
2.1.6 Definisi Buku Cerita Bergambar Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Balai Pustaka, Buku adalah lembar kertas yang berjilid, berisi tulisan atau kosong. Buku dapat berisi banyak hal yang mengandung informasi atau pengetahuan yang luas tentang sesuatu. Novel grafis termasuk dalam jenis buku cerita bergambar,
9 buku dilengkapi dengan gambar yang didukung oleh cerita. Gambargambar tersebut berkaitan dengan cerita yang ditulis. Biasanya gambar yang menjadi fokus utama, namun tulisan juga bisa menjadi bahan pelengkap.
2.2 Tinjauan Khusus Dalam proses merancang sebuah novel grafis, penulis menggunakan beberapa teori. Hal itu memudahkan penulis dalam membuat konsep buku novel grafis, selain itu metode SWOT digunakan sebagai cara untuk menganalisa proyek Tugas Akhir ini.
2.2.1 Teori Berdasarkan pada tinjauan umum yang dijelaskan maka proses pembuatan novel grafis ini akan menggunakan beberapa teori.
2.2.1.1 Menulis Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian menulis adalah melahirkan pikiran atau perasaan (seperti mengarang, membuat surat) dengan tulisan. Menulis berarti menuangkan isi hati si penulis ke dalam bentuk tulisan, sehingga maksud hati penulis bisa diketahui banyak orang orang melalui tulisan yang dituliskan. Kemampuan seseorang dalam menuangkan isi hatinya ke dalam sebuah tulisan sangatlah berbeda, dipengaruhi oleh latar belakang penulis. Dengan demikian, mutu atau kualitas tulisan setiap penulis berbeda pula satu sama lain. Sehingga dalam pembuatan novel grafis ini penulis dituntut untuk dapat menggunakan kemampuannya untk menciptakan sebuah tulisan sebagai isi dari cerita dan di kembangkan menjadi sebuah ilustrasi gambar.
2.2.1.2 Sejarah Menurut Roeslan Abdulgani, Ilmu sejarah adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan yang meneliti dan menyelidiki secara sistematis
keseluruhan
perkembangan
masyarakat
serta
10 kemanusiaan di masa lampau beserta kejadian-kejadian dengan maksud untuk kemudian menilai secara kritis seluruh hasil penelitiannya tersebut, untuk selanjutnya dijadikan perbendaharaan pedoman bagi penilaian dan penentuan keadaan sekarang serta arah proses masa depan. Penulis
membuat
sebuah
cerita
dalam
novel
grafis
menggunakan beberapa unsur sejarah atau hal-hal yang mendasar dalam suatu budaya sebagai latar belakang cerita, walaupun narasi cerita dijadikan sebagai cerita fiksi dan fantasi, penulis tetap menggunakan sejarah sebagai acuan dalam cerita.
2.2.1.3 Gambar Ilustrasi Prof. Wilbur Schram menyebutkan bahwa "We can not communication”. Komunikasi adalah kebutuhan yang sangat fundamental bagi seseorang dalam kehidupan bermasyarakat. Faktor untuk mempertahankan kelangsungan hidup adalah hal yang mendorong manusia untuk berkomunikasi. Gambar ilustrasi merupakan sebuah cara komunikasi antara komunikasi seseorang dengan orang lain, sekalipun di dalam masyarakat primitif yang berusaha mengungkapkan isi cerita melalui gambar. Dalam novel grafis, ilustrasi sangat dikedepankan. ilustrasi gambar sebagai bagian penting untk mewujudkan buku cerita yang imajinatif dan komunikatif. Ilustrasi gambar merupakan perangkat pelajaran yang sangat menarik minat banyak orang. Ilustrasi gambar membantu orang dalam penafsiran dan mengingat isi materi teks yang menyertainya. Pada umumnya anak-anak hingga dewasa muda lebih menyukai setengah atau sehalaman penuh bergambar disertai beberapa petunjuk yang jelas. Ilustrasi gambar hendaknya ditata sedemikian rupa agak pesan yang disampaikan penulis dapat dimengerti oleh pembaca. Peter Hunt seorang penulis sekaligus ilustrator menyatakan bahwa buku ilustrasi adalah buku yang di dalamnya terdapat kombinasi antara teks lisan dan gambar ilustrasi yang memberikan asumsi bahwa gambar berkomunikasi lebih langsung daripada kata-
11 kata, dimana gambar memudahkan pembaca memahami isi bacaan serta memberikan daya imajinasi. Sebuah ilustrasi di dalam buku harus mendekati gambar realis dimana objek yang digambarkan harus sesuai prespektifnya, sesuai dengan pandangan mata, dimana benda jauh digambarkan kecil, benda dekat digambar besar, sedangkan bentuk harus mendekati proposional sesuai dengan objek yang digambarkan. Hal ini memudahkan pembaca memahami ilustrasi serta mengembangkan imajinasinya saat melihat ilustrasi tersebut.
2.2.1.4 Tipografi Menurut Lizard Wijayanto dalam artikelnya “Tipografi sebuah ilmu tentang huruf” Tipografi merupakan suatu ilmu dalam memilih dan menata huruf dengan pengaturan penyebarannya pada ruang-ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan tertentu, sehingga
dapat
menolong
pembaca
untuk
mendapatkan
kenyamanan membaca semaksimal mungkin. Dikenal pula seni tipografi, yaitu karya atau desain yang menggunakan pengaturan huruf sebagai elemen utama. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam tipografi adalah: a. Legibility
: Huruf yang dipilih jelas bentuknya
b. Readability : Huruf yang dipilih mudah dibaca. c. Visibility
: Huruf yang dipilih mudah terlihat
d. Clearity
: Huruf harus memperlilhatkan kejelasannya
Dalam buku Radical Modernism oleh Dan Friedman, pada bab berjudul "Mental Furniture," "Wild Design," dan "Customized Eclecticism." Victor Margolin mengutip mengenai buku tersebut, yaitu isi tentang diskusi teori tipografi dan apa yang dia sebut "Reasonably Coherent Systems." Teori ini dalam kategori bagian dari sifat dialektis Friedman yang ia terus berusaha untuk menyatukan melalui berbagai kombinasi akal dan keliaran. Dalam hal ini Friedman menceritakan mengenai kemampuan untuk membangun dan mengeksplorasi tipografi. Kehidupan pribadinya menjadi inspirasi dan sebagai desainer yang paling
12 penting adalah kemampuan untuk berpikir secara mandiri dan kreatif.
2.2.1.5 Warna Warna merupakan elemen yang sangat penting dalam seni lukis, karena warna sebagai efek cahaya yang memberi kesan pada mata, sehingga dapat menghadirkan karakter dari suatu bentuk yang
secara
psikologis
mempengaruhi
perasaan.
Sebagai mana yang diungkapkan oleh Darmaprawira bahwa: Warna dapat mempengaruhi jiwa manusia dengan kuat atau dapat mempengaruhi emosi manusia. Warna dapat pula menggambarkan suasana hati.
Keluarbiasaan
warna terletak dalam
hal
kesederhanaan dan kesenangan emosional, bukan perenungan rasional, kenyataan, dan fakta- fakta
yang
disederhanakan,
dikebiri atau dihilangkan sama sekali. Dalam hal ini dapat dikatakan, bahwa warna sebagai elemen dalam seni lukis untuk membangun kesan
yang
dapat
mempengaruhi suasana perasaan, di mana kehadiran warna sangat penting untuk menambah nilai estetik dan artistik dalam satu kesatuan karya yang diciptakan. Apabila diperhatikan setiap individu memiliki emosi yang berbeda-beda, hal tersebut sangat tergantung terhadap sensitivitas seseorang terhadap warna. Maka pilihan-pilihan selera warna yang berbeda-beda merupakan wujud dari ekspresi dan karakter. Pemilihan warna dalam pembuatan novel
grafis
merupakan
diperhitungkan perwujudan
dalam
salahsatu
proses
masalah
penciptaan.
yang
Dalam
harus proses
novel grafis, penulis memanfaatkan unsur-unsur
warna sebagai simbol perbedaan karena dalam hal ini warna mempunyai
peranan
untuk
menampilkan
karakter
yang
diharapkan, sehingga dapat mewakili pesan.
2.2.1.6 Layout Buku Layout, Dasar & Penerapannya, karya Surianto Rustan, Gramedia, Agustus 2008, merupakan sebuah buku yang banyak
13 membantu terutama pengetahuan praktis layout. Dalam buku tersebut layout diartikan sebagai: “tataletak elemen-elemen desain terhadap suatu bidang dalam media tertentu untuk mendukung konsep/pesan
yang
dibawanya.
Definisi
layout
dalam
perkembangannya sudah sangat meluas dan melebur dengan definisi desain itu sendiri, sehingga banyak orang mengatakan melayout itu sama dengan mendesain”. Prinsip layout: a. Hierarki Istilah lainnya adalah urutan-urutan perhatian, atau disebut juga dengan istilah Sequence, flow atau alur. Merupakan urutan prioritas dari elemen-elemen yang harus dilihat pertama sampai yang terakhir. Hierarki diperlukan karena bila semua iformasi ditampilkan dengan sama kuatnya, pembaca akan kesulitan menangkap pesannya.
b. Emphasis Emphasis dapat diciptakan melalui beberapa cara, yaitu : Memberi ukuran yang jauh lebih besar dibandingkan elemen lainnya.
Warna yang kontras/berbeda sendiri
dengan latar belakang.
Peletakkan pada posisi yang
menarik perhatian. Menggunakan bentuk atau style yang berbeda dengan yang lain.
c. Balance Merupakan pembagian kolom yang merata pada suatu bidang layout. Hal ini juga berkaitan erat dengan sistem grid, yatu sistem pengkotakan atau membuat garis bayang sebagai patokan dalam menyatukan sebuah narasi maupun ilustrasi gambar.
d. Unity Merupakan prinsip kesatuan elemen-elemen desain dalam layout. Tidak hanya dalam hal penampilan, tetapi juda
14 mencangkup selarasnya elemen-elemen yang terlihat secara fisik dan pesan yang ingin disampaikan dalam konsepnya.
2.2.2 SWOT Analisa yang penulis gunakan yaitu metode SWOT, metode ini di rasa perlu oleh penulis sebagai cara mudah dalam menganalisa proyek Tugas Akhir ini. Berikut penjelasan mengenai metode tersebut: a. Strength Kekuatan yang dimiliki Novel grafis ini terlihat dari pengambilan tema dan genre yang terbentuk. Novel Grafis yang memperlihatkan sisi imajinasi dan cara berpikir kreatif. Memperlihatkan alur cerita yang menarik dengan suguhan Ilustrasi Visual yang mudah terbaca dan nyata, sehingga memudahkan orang untuk membayangkan isi cerita sesuai dengan kejadian didalamnya.
b. Weakness Kelemahan yang dimiliki Novel Grafis ini terdapat pada publikasinya, masih banyak masyarakat yang belum mengetahui karya Novel Grafis, lebih banyak orang mengetahui istilah komik yang cenderung memiliki cerita kekanakan dan kurangnya detail cerita. Minat membaca yang kurang nampak terlihat dari pemahaman yang mengatakan buku sangat menjenuhkan
karena
dimensi
ketebalan
dan
metode
penulisannya yang membosankan. Selain itu detail cerita yang kompleks membuat orang malas untuk menganalisis dan memperhatikan detail cerita.
c. Opportunity Kesempatan Novel Grafis untuk berkembang sangatlah besar, penulis pernah melakukan sebuah survey kecil terhadap minat membaca buku. Sekian banyaknya orang lebih menyukai sebuah buku cerita yang memiliki ilustrasi bergambar. Selain beberapa faktor kemalasan membaca buku, masih banyak orang
15 menyukai sebuah buku dari cover, isi sinopsis, dan memudahan dalam membaca.
d. Threat Penulisan Novel Grafis terbilang masih sangat jarang di Indonesia, penikmatnya juga terbilang sedikit. Pemahaman terhadap karya Novel Grafis tebilang sangat kurang, bentuk kesalah pahaman mengenai perbedaan Novel Grafis dengan Komik masih banyak perdebatan. Minat membaca yang belum terdorong dengan semestinya juga belum terasa sukses bagi instansi pendidikan.
2.2.3 Sumber Referensi
Sumber referensi yang akan penulis lakukan berdasarkan pada pencarian bahan teori yang ditemukan dari beberapa hal. Diantaranya Literatur, Internet, Tempat, Narasumber terpercaya dan Film. Berikut sumber data yang akan digunakan untuk proyek tugas akhir ini berasal dari: a. Literatur : a.1 Raffles, Thomas Stamford. The History of Java, Penyunting: Hamonangan Simanjuntak dan Revianto B. Santosa-cet. 3Yogyakarta: Penerbit Narasi, 2014 a.2 Abimanyu, Soedjipto (2013). Babad Tanah Jawi. Yogyakarta: Penerbit Laksana. a.3 Selznick, Brian. The Invention of Hugo Cabret (2007). Penerjemah: Marcalais Fransisca. Yogyakarta: Penerbit Mizan Fantasi. 2012 a.4 Selznick, Brian. Wonder Struck (2011). Penerjemah: Marcalais Fransisca. Yogyakarta: Penerbit Mizan Fantasi. 2013 a.5 Kosasih, Tatang (1993). Cerita Rakyat Tokoh Utama Mitologis. a.6 Perpustakaan Nasional. Tarian Topeng Penduduk Krotodilan. a.7 Krisna Bayu Adji dan Sri Wintala Achmad (2014). Geger Bumi Majapahit. Yogyakarta: Penerbit Araska.
16 a.8 Perpustakaan Nasional. Rumah Topeng di Pulau Bismar. a.9 Perpustakaan Nasional. Lelaki Dari Long Wahou.
b. Internet : b.1 Wikipedia. Topeng. From http://id.wikipedia.org/wiki/Topeng, 2 Oktober 2014 b.2 ISI Denpasar. Topeng Menyingkap Karakter Manusia Dan Sejarah
Masyarakat.
From
http://www.isi-
dps.ac.id/berita/topeng-menyingkap-karakter-manusia-dansejarah-masyarakat, 2 Oktober 2014 b.3 Blog, Murtadha Kurniawan. Pinus-pinus Bristlecon. From http://www.p2kp.org/wartaarsipdetil.asp?mid=4212&catid=2& , 2 Oktober 2014 b.4 Bimba AIUEO. Fakta Minat Baca Masyarakat Indonesia Lemah. From http://www.bimba-aiueo.com/fakta-minat-bacamasyarakat-indonesia-rendah/, 6 Oktober 2014
c. Tempat dan Narasumber : c.1 Perpustakaan Nasional, Jl. Salemba Raya 28A Jakarta Pusat 10430. c.2 Museum Nasional, Jl. Medan Merdeka Barat No.12, Jakarta Pusat, DKI Jakarta 10110 c.3 Museum Wayang, Jl. Pintu Besar Utara No. 27 Jakarta Barat 11110 d.4 Taman Nasional Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat c.5 Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Jawa Barat c.6 Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Jawa Timur c.7 Raka Mahendra, Sastrawan dan Budayawan
d. Film : d.1 Extremely Loud and Incredibly Close (2011) d.2 Hugo (2011) d.3 The Chronicles of Narnia (film series) d.4 Harry Potter (film series)