BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1.
Teori-teori Umum 2.1.1.
Visi dan Misi Menurut Bernard (2005, p117), sebuah visi mendeskripsikan secara
singkat
str`ategi
kompetitif
dari
sebuah
perusahaan.Pernyataan visi harus pendek dan mudah untuk diingat.Sebuah pernyataan visi menjawab pertanyaan “Bagaimana kita bisa sampai disana?”.Sebuah pernyataan visi lebih dari sekedar slogan iklan, pernyataan visi dimaksudkan untuk membantu semua anggota dari perusahaan untuk mengerti arah dan tujuan utama yang sedang dituju, agar dapat mengkomunikasikan visi tersebut di dalam dan di luar perusahaan. Menurut Bernard (2005, p117), sebuah pernyataan misi mendeskripsikan
secara
ringkas
tujuan
dan
arahan
dari
perusahaan.Pernyataan ini seharusnya sudah cukup panjang untuk menjelaskan intinya tetapi tidak terlalu mendetail.Sebuah pernyataan misi menjawab pertanyaan “Siapakah kami?” pada tingkat keseluruhan perusahaan.
2.1.2.
Definisi Sistem Menurut Satzinger, et al (2005, p6) sistem adalah kumpulankumpulan komponen yang saling terkait yang berfungsi bersama untuk mencapai beberapa hasil.
2.1.3.
Definisi Data Menurut Bernard (2005, p340) data adalah hal yang mengacu kepada deskripsi mendasar dari sebuah hal, kejadian, aktivitas dan transaksi yang dicatat, diklasifikasikan, dan disimpan tetapi tidak dikelola untuk mencapai maksud tertentu.Data dapat bersifat numerik, alfabet, bentuk, suara atau bahkan gambar. 6
7 2.1.4.
Definisi Informasi Menurut O’Brien (2005, p38) informasi adalah data yang telah diubah menjadi konteks yang berarti dan berguna bagi para pemakai akhir tertentu. Menurut Laudon and Laudon (2002, p8) informasi adalah yang telah disusun menjadi bentuk yang berarti dan berguna bagi manusia.
2.1.5.
Definisi Sistem Informasi Menurut Satzinger, et al (2005, p7) sistem informasi merupakan kumpulan komponen yang saling terkait yang mengumpulkan, menyimpan, memproses dan menyediakan sebagai output informasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas – tugas bisnis. Menurut O’Brien (2005, p5), sistem informasi dapat merupakan
kombinasi
teratur
apapun
dari
orang-orang,
hardware, software, jaringan komunikasi dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi. Sedangkan menurut Laudon and Laudon (2002, p7) sistem informasi adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan yang bekerja sama mengumpulkan, memproses, menyimpan dan menyebarkan informasi yang mendukung pengambilan keputusan, koordinasi dan pengawasan, analisis, dan visualisasi dalam suatu organisasi.
2.1.6.
Definisi Teknologi Informasi Teknologi
informasi
adalah
hardware,
software,
telekomunikasi, manajemen database dan teknologi pemrosesan informasi lainnya yang digunakan dalam sistem informasi berbasis komputer (O’Brien, 2005, p704). Teknologi informasi secara spesifik mengacu pada teknologi, baik berupa hardware, software maupun jaringan telekomunikasi.Teknologi informasi memfasilitasi perolehan,
8 pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan pertukaran informasidan konten digital lainnya (Ward dan Peppard, 2002, p3).
2.1.7.
Definisi Perencanaan Menurut Ward and Peppard (2002, p69), perencanaan adalah menyusun bukan merencanakan.
2.1.8.
Definisi Strategi Strategi dapat didefinisikan sebagai suatu rangkaian tindakan - tingkatan terpadu yang dimaksudkan untuk meningkatkan keberhasilan dan kekuatan jangka panjang sebuah perusahaan dalam mencapai keunggulan bersaing (Ward and Peppard, 2002, p69). Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus-menerus dan dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan. Dengan demikian perencanaan strategi hampir selalu dimulai dari “apa yang dapat terjadi” bukan dimulai dari “apa yang terjadi”.
2.1.9.
Definisi Database 2.1.9.1.
Pengertian Database Database adalah kumpulan terintegrasi dari elemen data yang secara logika saling berhubungan (O’Brien, 2005, p211). Database adalah kumpulan dari data yang saling
terkait
secara
logicaldan
deskripsinya,
didesain untuk memenuhi kebutuhan informasi di dalam organisasi (Connolly, et al 2005, p15).
2.1.9.2.
Pengertian DBMS Menurut Connolly, et al (2005, p16), Database Management System adalah suatu sistem piranti lunak
9 yang memungkinkan pengguna untuk mendefinisikan, membuat, memelihara, serta mengatur akses terhadap basis data.
2.1.9.3.
Komponen DBMS Menurut Connolly, et al (2005:18), ada 5 (lima) komponen DBMS sebagai berikut : • Hardware (perangkat keras) • Software (perangkat lunak) • Data • Prosedur • People (orang)
2.1.10. Perlunya
Strategi
Sistem
Informasi
dan
Teknologi
Informasi Ward and Peppard (2002, p47) mengemukakan beberapa alasan yang menyebabkan perlunya suatu perusahaan memiliki strategi sistem informasi dan teknologi informasi (SI/TI): 1. Investasi pada SI/TI tidak mendukung sasaran bisnis. 2. Tidak terkontrolnya SI/TI yang ada. 3. Sistem yang tidak terintegrasi, sehingga memungkinkan terjadinya duplikasi data dan hilangnya keterkaitan antar sumber daya informasi. 4. Perusahaan tidak memiliki panduan untuk menentukan prioritas proyek SI/TI dan selalu terjadi perubahan sehingga menurunkan produktivitas. 5. Manajemen informasi yang buruk dan tidak akurat. 6. Strategi SI/TI tidak sejalan dengan strategi bisnis perusahaan. 7. Proyek SI/TI hanya dievaluasi pada basis keuangan semata.
Strategi SI/TI hendaknya dapat mengarahkan kinerja sistem secara terintegrasi untuk menghasilkan informasi yang
10 dapat dijadikan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan manajemen.
2.2.
Teori-teori Khusus yang Berhubungan dengan Topik yang Dibahas 2.2.1.
Definisi Enterprise Menurut Bernard (2005, p31), Enterprise adalah sekumpulan aktifitas dan tujuan dari sebuah organisasi atau beberapa organisasi, dimana informasi dan sumber daya lainnya saling bertukar.
2.2.2.
Enterprise Architecture Menurut Razavi, et al (2010, p1) Enterprise Architecture adalah disiplin yang mengelola sejumlah besar model dan informasi tentang berbagai aspek perusahaan tersebut, sehingga dapat mendukung pengambilan keputusan besar di perusahaan.
Menurut Bernard (2005, p31) Enterprise Architecture (EA) merupakan praktek profesi dan manajemen yang ditujukan untuk meningkatkan kinerja perusahaan dengan memungkinkan mereka untuk memahami perusahaan dalam hal holistik dan pandangan yang terintregasi dari arah strategis mereka, praktek bisnis, arus informasi dan sumber daya teknologi. Dengan mengembangkan pandangan menyeluruh tentang keadaan masa kini dan dimasa mendatang, sebuah perusahaan dapat dengan lebih baik mengatur transisi metode operasi yang ada ke masa yang akan datang.
2.2.2.1.
Management Program Enterprise Architecture Management
Program
Enterprise
Architecture
terdiri dari: 1. Resource Alignment Merupakan
standar
ukuran
untuk
dapat
membantu memaksimalkan perusahaan agar
11 lebih efektif dan efisien dalam mendukung strategi perusahaan. 2. Standardized Policy Merupakan standar kebijakan atau peraturan – peraturan
yang
harus
ditetapkan
oleh
perusahaan. 3. Decision Support Menggambarkan perusahaan
apakah
sudah
SI/TI
mendukung
di
dalam
pengambilan
keputusan disetiap divisi dalam perusahaan. 4. Resource Development Menggambarkan
seberapa
jauh
perusahaan
mengembangkan atau meningkatkan sumber daya yang ada didalam perusahaan.
2.2.3.
EA Sebagai Metode Dokumentasi Menurut Bernard (2005, p37), Dokumentasi EA muncul di akhirtahun 1980 dan sekarang telah berkembang dengan meliputi pandangan mengenai tujuan strategis, pelayanan bisnis, aliran informasi, sistem dan aplikasi, jaringan dan infrastruktur pendukung.
Gambar 2.1 Elemen Dokumentasi Enterprise Architecture (Bernard, 2005, p37)
12 Documentation Enterprise Architecture terdiri dari: 1. The Framework Menurut Bernard (2005, p38), kerangka kerja dokumentasi
EA
mengidentifikasikan
dan
menentukan hubungan antara area arsitektur, ruang lingkup kerangka kerja EA menghasilkan sekumpulan perusahaan
pandangan melalui
awal
mengenai
bagaimana
informasi
arsitektur dikumpulkan dan diatur. 2. EA Component Menurut Bernard (2005, p39) komponen EA adalah tujuan, proses, standar dan sumberdaya yang dapat diubah
untuk
meningkatkan
perkembangan
perusahaan yang di dalamnya terdapat rincian spesifik tentang bisnis yang dijalankan. Komponen EA terdiri dari: tujuan strategis dan inisiatif, produk dan pelayanan bisnis, arus informasi, sumber pengetahuan dan objek didalam data, sistem informasi, aplikasi perangkat lunak, program sumberdaya perusahaan, dan situs web, suara, data, dan jaringan video, dan infrastruktur pendukung yang didalamnya terdapat gedung, ruang server, sistem kabel, dan peralatan penting dalam infrastruktur pendukung. 3. Current Architecture Menurut
Bernard
(2005,
p40),Current
Architecture mengandung komponen EA yang telah ada didalam perusahaan dalam setiap level kerangka kerja pada EA, pandangan arsitektur yang
ada
pada
saat
ini
berfungsi
untuk
menciptakan gambaran persediaan mengenai sumber daya serta aktivitas yang ada dan didokumentasikan dengan pandangan EA pada masa yang akan datang sehingga analisis dapat melihat perbedaan performa antara rencana
13 dimasa yang akan datang dan kemampuan yang dimiliki pada saat ini. 4. Future Architecture Menurut Bernard (2005, P41) arsitektur masa yang akan datang / future architecture adalah dokumen
komponen
EA
yang
baru
atau
dimodifikasi yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk memperkecil gap yang ada dengan performa arsitekur yang ada atau mendukung strategi inisiatif, kebutuhan operasional, dan solusi teknologi yang baru. Arsitektur masa yang akan datang muncul dari strategic dan tactical level yang terdiri dari tiga level: arah dan tujuan yang baru, perubahan bisnis, teknologi baru. 5. EA Management Plan Menurut Bernard (2005, p42)EA Management Plan Rencana Pengelolaan EA menjabarkan Program dan Pendekatan Dokumentasi EA. Rencana Pengelolan EA juga menyediakan deskripsi dari pandangan masa kini dan masa depan dari Arsitektur EA, dan urutan perencanaan untuk mengelola transisi menuju lingkungan bisnis / teknologi operasi di masa depan. 6. EA Planning Threads Menurut Bernard (2005, p42)dokumentasi EA juga terdiri dari jalinan aktivitas umum yang ada dalam setiap level dalam kerangka kerja EA, yaitu adalah: 1.
IT Security Keamanan adalahpaling efektifbilamerupakan bagian
tak
terpisahkan
dari
program
pengelolaan EA dan metodologi dokumentasi, IT
Security
beberapa
yang
area
menyeluruh
yaitu
informasi,
mencakup personil,
operasi,dan fasilitas. Untuk menjadi IT Security
14 yang baik, IT Security harus melingkupi semua level dalam EA framework serta komponen EA didalamnya. 2.
IT Standards Salah satu fungsi yang sangat penting dalam EA adalah
menyediakan
standarisasi
teknologi
dalam semua level pada kerangka kerja EA. Oleh karena itu Enterprise Architecture harus diterima dalam skala internasional, nasional, dan standarisasi industri yang bertujuan untuk meningkatkan penggunaan solusi sementara dalam komponen EA. 3.
IT Workforce Sangat
penting
untuk
berhubungan
memastikan
dengan
kepegawaian/staffing,
IT
susunan
kemampuan,
dan
pelatihan yang dibutuhkan yang diidentifikasi untuk jenis bisnis yang dijalankan dan aktivitas pelayanan dalam setiap level pada dalam kerangka kerja.
2.2.4.
Goals & Initiatives Bernard (2005, p106), Goals & Initiatives berada pada level atas dari EA3 Framework yang memperkenalkan perusahaan dalam menentukan arah stategis (strategic direction), tujuan (goals), Initiatives, serta memberikan penjelasan yang jelas mengenai kontribusi bahwa IT akan membantu perusahaan dalam mencapai tujuan – tujuan yang dibuat oleh perusahaan.
2.2.4.1.
Strategic Plan Menurut Bernard (2005, p115), Perencanaan strategis (Strategic Planning) menghasilkan tampilan tingkat
tinggi
perusahaan
itu
dari
kumpulan
sendiri.
Arah
pengaturan
dalam
ini
lanjut
lebih
15 diartikulasikan
dalam skenario
(Scenarios) jangka
panjang, strategi (Strategies), tujuan (Goals), dan inisiatif (Initiatives) yang berfungsi sebagai dasar untuk jangka pendek perencanaan taktis (Operational) yang di perbaharui setiap tahun.
2.2.4.2.
Concept of Operation Scenarios Menurut
Bernard
(2005,
p294),
CONOPS
Scenarios merupakan dokumen narasi yang menjelaskan tentang bagaimana cara perusahaan beroperasi pada saat ini atau dinmasa yang akan datang. CONOPS dibuat berdasarkan faktor internal dan eksternal yang didapat melalui SWOT Analisis CONOPS bukanlah scenario mutlak melainkan berupa asumsi perencanaan.
2.2.4.3.
Concept of Operatioms Diagram Menurut Bernard (2005, p295), Concept of operations (CONOPS) Diagram gambaran tingkat tinggi grafis dari bagaimana perusahaan fungsi perusahaan,baik secara keseluruhan, atau di daerah tertentu yang menarik.
2.2.5.
Product & Service Menurut Bernard (2005, p106), Product & Services berada pada level kedua dari EA3 Framework yang mengidentifikasi bisnis produk dan jasa dari Enterprise dan merupakan kontribusi dari dari teknologi yang mendukung proses bisnis perusahaan. Istilah “Business Services” digunakan untuk proses yang berarti dan prosedur untuk menyelesaikan misi dan tujuan dari perusahaan, apakah itu untuk bersaing disektor swasta, menyediakan pelayanan umum, edukasi,
memberikan pelayanan medis, memberikan
kemampuan pertahanan. Perencanaan strategis membantu secara langsung dan memprioritaskan berbagai layanan bisnis dan aktivitas pengiriman produk didalam perusahaan untuk memastikan bahwa
16 perusahaan bergerak secara kolektif berdasarkan arah strategis yang sudah ditetapkan dalam rencana strategis.
2.2.5.1.
Swim Lane Process Diagram Menurut Bernard
(2005, p299), Swim Lane
Process Diagram merupakan suatu diagram aktivitas pemangku kepentingan (Stakeholder) yang menunjukan pemangku
kepentingan
(orang-orang
dengan
kepentingan dalam perusahaan) yang terlibat dengan garis dari proses bisnis dan waktu dari interaksi. Diagram menggunakan format dari “Swim Lane” stakeholder diatur dalam baris, kerangka waktu (Timeframes) diatur dalam kolom, lalu gambaran aktivitas digambarkan dengan simbol flowchart.
2.2.5.2.
Business Process Diagram Menurut Bernard (2005, p300), Business Process Diagram memperlihatkan detail dari rincian suatu kegiatan, termasuk bagaimana setiap langkah dalam aktivitas berhubungan dengan yang lain. Diagram digambarkan dengan model IDEF-0 untuk melihat input, control, output dan mekanisme dari masing-masing langkah di dalam proses.
2.2.5.3.
Activity / Product Matrix Menurut Bernard (2005, p301), Activity/Product Matrix merupakan peta dari siklus hidup dari pendapatan - memproduksi produk untuk berbagai lini bisnis diseluruh perusahaan. Matriks ini menyoroti siapa saja yang memiliki proses bisnis dan produk serta tingkatan rantai pasok.
17 2.2.5.4.
Use Case Narrative & Diagram Menurut Bernard ( 2005, p302), Use Case Narrative mengikuti format Unified Modeling Language (UML)
untuk
mengidentifikasi
persyaratan
bisnis,
konteks, Stackholder (aktor), dan garis bisnis untuk bertinteraksi dengan sistem, layanan, dan aplikasi yang diidentifikasi
sebagai
solusi
yang
membutuhkan
perkembangan.
2.2.6.
Data & Information Menurut Bernard (2005, p107), Data & Information berada pada level ketiga dari EA3 Framework merupakan maksud untuk mendokumentasikan bagaimana informasi saat ini yang digunakan oleh perusahaan dan bagaimana arus informasi masa depan akan terlihat. Tingkat ini dapat tercermin melalui dokumen strategi IT yang diikat kedalam perencanaan strategi TI atau perencanaan bisnis.Tujuan strategi TI adalah untuk membangun sebuah pendekatan tingkat untuk mengumpulkan, menyimpan, mengubah dan menyebarkan informasi ke seluruh perusahaan.
2.2.6.1.
Object State Transition Diagram Menurut Bernard (2005, p306) sebuah State Transition Diagram menggunakan notasi dari Unified Modeling Language untuk menunjukkan siklus dari sebuah data objek secara spesifik.
2.2.6.2.
Logical Data Model Menurut
Bernard
(2005,
p308)model
data
sematik dapat dikembangkan dengan menggunakan metode dan simbologi tradisional yang terstruktur (Entity Relationship Diagram), atau dapat menggunakan metode berorientasi objek dan simbologi dari Unified Modeling Language
(UML),
yang
menghasilkan
Diagramdan / atau Object Diagram.
Class
18 2.2.6.3.
Activity/Entity Matrix Menurut Bernard (2005, p310), Activity/ Entity Matrix dikembangkan dengan carapemetaan terhadap data entitas yang dipengaruhi oleh kegiatan bisnis (Line of
Business)
yang
berkaitan.
Sering
disebut
Matriks‘CRUD’ karena mengidentifikasi jenis dasar dari transformasi yang dilakukan pada data (Create, Read, Update, Delete) melalui proses bisnis.
2.2.6.4.
Data Dictionary Data
Dictionaries
menyediakan
format
taksonomi dan standar untuk entitas data yang digunakan dalam bermacam-macam sistem TI perusahaan. Data dictionaries tidak menyimpan data yang sebenarnya, mereka hanya menyediakan daftar entitas, atribut, format data field, dan standar. Standar-standar ini membantu untuk memperkenalkan sistem secara bersama-sama dan konsolidasi dari database. Pandangan masa depan dari data dictionary akan menunjukkan perubahan dalam format dan standar data yang diantisipasi untuk dibutuhkan sebagai hasil dari perubahan sistem atau aplikasi atau database.
2.2.7.
System & Application Menurut Bernard
(2005, p107) System & Applications
berada pada level keempat dari EA3 Framework dimaksudkan untuk mengatur dan mendokumentasikan kelompok sistem informasi saat ini, dan aplikasi yang digunakan perusahaan dalam meningkatkan kemampuan IT.Tergantung pada perubahan di tingkat atas dari EA3 Framework (Business Services atau Information Flows), mungkin ada perubahan pada sistem atau aplikasi yang direncanakan yang tercermin dalam arsitektur masa depan.
19 2.2.7.1.
System Data Flow Diagram Menurut Bernard (2005, p315)System Data Flow Diagram lebih dikenal sebagai ‘Data Flow Diagram’dan dimaksudkan untuk menunjukan proses dalam sebuah sistem pertukaran data dan bagaimana pertukaran itu terjadi.
2.2.8.
Network & Infrastrukture Menurut
Bernard
(2005,
p107)Network
&
Infrastuctureberada pada level kelima dan merupakan level bawah dari EA3 Framework yang dimaksudkan untuk mengatur dan mendokumentasikan pandangan saat ini dan masa depan dari jaringan suara,data dan video yang perusahaan gunakan untuk hostsystem, application, websitedan database.
2.2.8.1.
Network Connectivity Diagram Menurut
Bernard
(2005,
p321)Network
Connectivity Diagram memperlihatkan koneksi fisik antara jaringan suara, data, dan videoperusahaan, termasuk external Wide Area Networks (WANs)danLocal Area Network (LANs) dan juga ‘extranets’ dan ‘intranets’.
2.2.9.
Security Plan Menurut Bernard (2005, p328)Security Plan menyediakan deskripsi rinci tingkat tinggi tentang program keamanan yang berlaku di seluruh perusahaan. Ini mencakup physical, data, personneldan elemen serta operasi keamanan.
20 2.2.10. Technology Forecast Menurut
Bernard
Forecastmendukung Standards
dan
(2005,
berhubungan
Profile.Technology
p334)Technology dengan
Forecast
Technology
mendokumentasikan
perubahan yang diharapkan pada setiap standardsyang terdaftar dalam artefak technology standars profile, dimana perubahan ke depan terjadi atau akan terjadi.
2.2.11. Workforce Plan Menurut Bernard (2005, p335) Workforce Plan menyediakan penjelasan tingkat tinggi dari bagaimana manusia dikelola diseluruh perusahaan.Workforce Plan termasuk strategi untuk perekrutan, mempertahankandan
pengembangan
profesional
pada
level
eksekutif, manajemen, dan staff di dalam perusahaan.
2.2.11.1.
Organization Chart Menurut
Bernard
(2005,
p336)Organization
Chart memperlihatkan bagaimana posisi dan personil yang diatur dalam diagram secara hirarki atau format matriks.Organization
Chart
membantu
untuk
menunjukkan garis kewenangan, hubungan kerja serta kepemilikan dari sumber daya, produk, dan proses.
2.2.12. Enterprise Architecture Management Plan 2.2.12.1.
Govermance and Principles Menurut Bernard (2005, p177)Governance and Principles menggambarkan kebijakan dan pengambilan keputusan yang akan terjadi di dalam program enterprise architecture.
2.2.12.2.
Support for Strategy and Business Menurut Bernard (2005, p178)Suppport for Strategy and Business digunakan untuk mendukung dan meningkatkan strategi perusahaan dan perencanaan
21 bisnis serta mengindentifikasi kesenjangan kinerja yang dapat dibantu dengan komponen EA.
2.2.12.3.
EA Roles and Responbility Menurut Bernard (2005, p178), EA Roles and Responsibility mendokumentasikan peran yang akan dilakukan
olehstakeholder
dalam
EAprogramdan
tanggungjawab mereka sesuai dengan peran mereka masing-masing.
2.2.12.4.
EAProgram Budget Menurut Bernard (2005, p179) EA Program Budget mendokumentasikan biaya untuk EA program per tahunnya dan total keseluruhan siklusnya, jadi total kepemilikan biaya teridentifikasi.
2.2.12.5.
EA Performances Measures Menurut Bernard (2005, p180)EA Program Perfomance Measures mendokumentasikan bagaimana efektifitas dan efisiensi dari program EA yang akan diukur. Ada 2 tipe pengukuran yaitu outcome dan output. Pengukuran
outcome
mengidentifikasi
beberapa
kemajuan yang terjadi pada new end-state, seperti integrasi
yang
lebih
baik
dari
komponen
EA,
peningkatan kepuasan aplikasi end-user. Pengukuran output, menyediakan data dalam aktivitas dan hal-hal seperti jumlah database yang ada, jumlah e-mail yang terkirim per hari, seberapa proyek TI sesuai dengan biaya / jadwal.
2.2.13. EA Current Architecture Summary 2.2.13.1.
Strategic Goals and Initiatives Menurut Bernard (2005, p181)Strategic Goals and Initiatives mengidentifikasi bagaimana EA program
22 dan komponen EAyang spesifik mendukung pencapaian tujuan strategis dan inisiatif perusahaan.
2.2.13.2.
Business Services and Infromation Flows Menurut Bernard (2005, p182) Business Services and
Information
Flows
mengidentifikasi
dan
menekankan peran yangEAlakukan dalam mendukung analisa
proses
bisnis
dan
peningkatannya,
serta
mengidentifikasi dan mengoptimalkan arus informasi diantara proses-proses.
2.2.13.3.
System and Application Menurut
Bernard
(2005,
p184)System
and
Application mengidentifikasi bagaimana komponen EA saat
ini
dan
artefak
ApplicationsdariEA
pada
framework
level
System
mendukung
and arus
informasi yang dibutuhkan untuk LOB pada seluruh perusahaan.
2.2.13.4.
Technology Infrastructure Menurut
Bernard
(2005,p184)
Technology
Infrastructure membahas tentang suara, data, video komponen
EA,
dan
artefak
yang
membentuk
infrastruktur teknologi pada tingkat EAframework.
2.2.13.5.
IT Security Menurut
Bernard
(2005,p181)IT
Security
membahas tentang pendekatan umum untuk keamanan TI pada semua tingkat EAframework. Keamanan TI seharusnya menjadi bagian dari tujuan strategis atau inisiatif yang bergantung pada akurasi, pengesahan informasi yang benar.
23 2.2.13.6.
EA Standards Menurut
Bernard
(2005,p181)EAStandards
menyediakan standar dokumen EA untuk data, video, suara, dan keamanan IT yang digunakan selama pengembangan komponen EA.
2.2.13.7.
Workforce Requirements Menurut Requirements
Bernard
(2005,
menjelaskan
p185)Workforce
pendekatan
untuk
perencanaan dan pelatihan tenaga kerja TI yang perusahaan gunakan dalam manajemen sumber daya manusia (human capital management).
2.2.14. EA Future Architecture Summary 2.2.14.1.
Future Operating Scenarios Menurut Bernard (2005, p186)Future Operating Scenarios ditampilkan bersama dengan deskripsi narasi dari tujuan skenariodan lingkungan operasi yang menanggapi skenario. Setiap skenario memiliki planning assumptions yang dibangun di dalamnya.
2.2.14.2.
Planning Assumptions Menurut Assumption
Bernard
merupakan
(2005, asumsi
p186)Planning
perencanaan
dari
skenario yang dibahas lebih lanjut dalam hal yang dimaksud menerapkan
dengan EA
prioritas untuk
ke
perusahaan
karena
depannya.
Asumsi
mengidentifikasi kemampuan baru dan sumber daya yang akan diperlukan jika perusahaan sukses di masingmasing skenario.
24 2.2.14.3.
Updating Current & Future Views Bernard (2005, p186)Updating Current and Future View merupakan dokumentasi dari perubahan yang direncanakan dalam proses dan sumber daya yang akan menciptakan pandangan EAdimasa depan pada setiap tingkat dari framework. Maka, update ini akan dimulai
terhadap
perusahaan.
strategic
Perubahan
goals
terhadap
and rencana
initiatives strategis
perusahaan dibuat secara periodik atau sesuai tanggapan terhadap pendorong bisnis atau teknologi internal atau eksternal baru yang signifikan.
2.2.14.4.
Configuration Management Menurut Bernard (2005,p189) Configuration Management merupakan bagian dari EA Management Plan yang berfungsi untuk mendukung sub proses dimana perusahaan EA dikelola dan standar dalam TSRM diterapkan.
2.3.
Strategi Bisnis, Strategi SI dan Strategi TI 2.3.1.
Definisi Strategi Bisnis Strategi bisnis adalah strategi yang berorientasi pada fungsi fungsi kegiatan manajemen, misalnya strategi pemasaran, strategi produksi atau operasional, strategi distribusi, strategi organisasi, dan strategi-strategi yang berhubungan dengan keuangan (Rangkuti, 2004, p7). Menurut Ward and Peppard (2002, p188), strategi bisnis dapat ditemukan dalam berbagai bentuk, baik itu secara formal tercatat di perusahaan, dapat berupa dokumen resmi perusahaan, dokumen strategi dari unit bisnis, atau bahkan dapat berupa strategi yang tersimpan didalam pikiran seseorang. Unsur inti dari suatu strategi bisnis meliputi: 1. Mission 2. Vission
25 3.
Business Driver, adalah kumpulankekuatan kritis sebagai pendorong perubahan dimana bisnis harus fokusagar dapat mencapaitujuannya.
4.
Objectives, adalah target-target yang sudah dibuat dan harus dipenuhi oleh perusahaan agar mencapai visi perusahaan.
5. Strategies, adalah kebijakan atau tindakan langsung yang dipilihperusahaan dalam pencapaian visi perusahaan. 6. Critical Success Factors (CSFs), adalah beberapa area kunci dimana segala sesuatu harus berjalan dengan baik agar bisnis dapat berkembang. 7. Bussiness Area plans, adalah perencanaan dari berbagai area bisnis yang ada dan respon terhadap strategi.
2.3.1.1.
Faktor Persaingan Menurut Wheelen and Hunger (2006, p83-86), 5 faktor persaingan yang menentukan kemampuan industri yaitu :
Gambar 2.2 5 Faktor Persaingan Menurut Porter (Ward & Peppard, 2002, p96)
26 Tujuan dari kerangka ini adalah untuk meningkatkan kemungkinan
ditemukannya
inovasi
strategi
yang
dikehendaki. 1.Ancaman Pendatang Baru Pesaing biasanya dipandang sebagai ancaman oleh kebanyakan
perusahaan.Pesaing
memang
bisa
merupakan ancaman.Namun,pesaing yang tepat justru dapat memperkuat, bukannya memperlemah posisi
bersaing
perusahaan
di
banyak
industri.Pesaing yang baik justru dapat menunjang berbagai tujuan strategis yang memungkinkan meningkatnya
keunggulan
bersaing
suatu
perusahaan. 2.Daya Tawar Menawar Pembeli Kekuatan tawar menawar pembeli akan kuat apabila perusahaan
dihadapkan
pada
kondisi
sebagai
berikut: •
Pembeli dapat memproduksi barang yang diperlukan.
•
Sifat produk tidak terdiferensiasi dan banyak pemasok.
•
Pembeli mempunyai tingkat profitabilitas yang rendah, sehinggasensitif terhadap harga dan diferensiasi servis.
•
Produk perusahaan tidak terlalu penting bagi pembeli, sehingga pembeli dengan mudahnya mencari substitusinya.
3.Ancaman Produk atau Jasa Substitusi Perusahaan - perusahaan yang berada dalam suatu industri
tertentu
akan
bersaing
pula
dengan
produk/jasa pengganti. Walaupun karakteristiknya berbeda, barang substitusi dapat memberikan fungsi atau jasa yang sama. Ancaman produk substitusi
27 menjadi kuat ketika konsumen dihadapkan produk substitusi yang mempunyai harga lebih murah namun kualitasnya sama, bahkan lebih tinggi dari produk - produk suatu industri. 4. Daya Tawar Menawar Pemasok Pemasok
dapat
kemampuan
mempengaruhi
mereka
menaikkan
industri
lewat
harga
atau
menurunkan kualitas produk atau servis. Pemasok menjadi kuat apabila beberapa kondisi berikut terpenuhi : •
Jumlah pemasok sedikit.
•
Produk/jasa yang ada adalah unik dan mampu menciptakan switching cost yang besar.
•
Tidak tersedia produk substitusi.
•
Pemasok mampu melakukan integrasi ke depan dan mengolah produk yang dihasilkan menjadi produk yang sama dengan yang dihasilkan perusahaan.
5. Persaingan di Antara Perusahaan yang Ada Menurut Porter tingkat persaingan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu :
2.3.2.
•
Jumlah kompetitor
•
Tingkat pertumbuhan industri
•
Karakteristik produk
•
Biaya tetap yang besar
•
Kapasitas
•
Hambatan keluar
Definisi Strategi Sistem Informasi Strategi SI adalah strategi yang mendefinisikan kebutuhan organisasi atau perusahaan terhadap informasi dan sistem yang mendukung keseluruhan strategi bisnis yang dimiliki organisasi tersebut. Hal ini dihubungkan dengan konteks bisnis dengan
28 mempertimbangkan dampak persaingan dalam bisnis dan kebutuhan perusahaan terhadap teknologi informasi atau sistem informasi. Pada dasarnya, strategi SI mendefinisikan dan memprioritaskan investasi yang harus dilakukan perusahaan untuk mencapai portofolio aplikasi yang sesuai, keuntungan yang diharapkan, dan perubahan yang harus dilakukan agar mencapai keuntungan yang diharapkantersebut (Ward and Peppard, 2002, p44).
2.3.3.
Definisi Strategi Teknologi Informasi Strategi TI adalah strategi yang berfokus pada penetapan visi tentang bagaimana teknologi dapat mendukung dalam memenuhi kebutuhan informasi dan sistem dari sebuah organisasi (Ward dan Peppard, 2002 , p44).
2.3.4.
Hubungan Enterprise Architecture dan Strategi Menurut Bernard (2005, p72) kerangka dan metodologi EA mengorganisasikan
dokumentasi
EA
dengan
cara
yang
memungkinkan strategi untuk mempengaruhi bisnis dan perencanaan teknologi dan pengambilan keputusan. Ini penting terutama dalam dokumentasi dari masa depan EA. Pertama dengan mengidentifikasi perubahan apa yang diantisipasi dalam tujuan strategis dan inisiatif, dokumentasi berikutnya dari bisnis kegiatan usaha dan sumber daya teknologi dapat diselesaikan sedemikian rupa untuk mempromosikan keselarasan, efisiensi, dan efektivitas.
2.3.5.
Hubungan Enterprise Architecture dan Perencanaan Bisnis Menurut Bernard (2005, p73) seperti yang tercermin dalam desain kerangka EA, strategi menciptakan kebutuhan bisnis dan teknologi
mendukung
solusi
untuk
memenuhi
persyaratan-
persyaratan. EA mendokumentasikan tiga isu utama di tingkat bisnis: 1.
Supporting Strategic Goals Pertemuan antara inisiatif strategis dan kegiatan bisnis perlu didokumentasikan secara jelas. Tidak semua kegiatan usaha
29 yang strategis,
dan penting untuk membedakan dalam
dokumentasi EA antara mereka yang langsung ke inisiatif strategis dan mereka menyediakan fungsi dukungan umum untuk perusahaan. 2.
Documentation of Business Mendokumentasikan penciptaan dan pelaksanaan dari produk bisnis dan jasa sangat penting untuk mendukung proyek Business Process Improvement (BPI) dan Business Process Reengineering (BPR), dan dalam mendokumentasikan aktivitas bisnis untuk menunjukkan input, ouput, outcomes dan elemen lain dari pengaruh setiap proses bisnis. Itu juga penting untuk mengidentifikasi bagaimana proses bisnis terkait satu sama lain.
3.
Identifying Supporting Technologies Menganalisis
kebutuhan
bisnis
dan
kegiatan
dapat
mengungkapkanteknologi pendukung kritis (misalnya kegiatan pemasaran memerlukan data penjualan tren analisis dan proses manufaktur membutuhkan berbagai jenis sumber termasuk bahan baku, sarana, tenaga kerja, komputer, data dan robotik.
2.3.6.
Hubungan
Enterprise
Architecture
dengan
Perencanaan
Teknologi Menurut Bernard (2005, p73) teknologi adalah jenis sumber daya yang memungkinkan informasi dan sumberdaya lainya mengalir untuk mendukung penciptaan dan pengiriman produk bisnis dan jasa yang pada gilirannya memungkinkan pencapaian tujuan strategis. Penting bahwa teknologi tidak mengarahkan perencanaan strategis dan bisnis, terutama diperusahaan yang memiliki keterbatasan terhadap sumber daya, dimana biaya duplikasi teknologi tidak dapat diberikan.
2.3.7.
Pengertian Enterprise Architecture Artifact Menurut Scott A.Bernard (2005, p 111), artefak EA adalah sebuah dokumentasi produk, seperti dokumentasi teks, diagram,
30 spreadsheet,
briefing
slide,
atau
klip
video.
EA
artefak
mendokumentasikan komponen EA.
2.3.8.
Pengertian Enterprise Architecture Framework Menurut
Bernard
(2005,p81)
Enterprise
Architecture
Framework adalah struktur untuk mengorganisasikan informasi yang mendefinisikan ruang lingkup dari arsitektur (apa yang akan didokumentasikan EA program) dan bagaimana area dari arsitektur berhubungan satu sama lain.
2.3.9.
Perencanaan Strategi Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Menurut McLeod (2001, p40) perencanaan strategi juga dikenal sebagai perencanaan jangka panjang karena mengidentifikasi tujuan-tujuan yang akan memberi perusahaan posisi yang paling menguntungkan dalam lingkungannya, serta menentukan strategistrategi untuk mencapai tujuan tersebut. Perencanaan
strategi
sistem
informasi
merupakan
sekumpulan tujuan jangka panjang yang menggambarkan kebutuhan sistem dan arsitektur teknologi informasi untuk mencapai tujuan perusahaan (Turban, 2003, p462). Sistem informasi strategis mendukung operasi dan proses manajemen yang memberi perusahaan produk, layanan dan kemampuan strategis sebagai keunggulan kompetitif. Contoh : perdagangan saham online, penelusuran pengiriman, dan sistem Web e-commerce. (O’Brien, 2005, p20). Sistem informasi strategis adalah sistem – sistem yang membentuk atau mendukung terciptanya keunggulan kompetitif yang potensial bagi perusahaan (Thompson and Baril, 2003, p222). Berdasarkan definisi yang telah dikemukakan diatas maka dapat ditarik kesimpulan atas definisi dari perencanaan strategi sistem informasi dan teknologi informasi, yaitu suatu proses identifikasi
yang
menyeluruh
dan
sistematis
dalam
mengimplementasikan rencana strategi SI dan TI untuk menunjang
31 strategi bisnis perusahaan, sehingga dapat memberikan keunggulan jangka panjang dalam bersaing di lingkungan bisnis.
2.3.10. Pentingnya Perencanaan Strategi SI/TI Perusahaan membutuhkan perencanaan strategis untuk pengembangan sumber daya SI/TI dengan beberapa alasan sebagai berikut (Jogiyanto, 2005, p320) : 1.
Diskusi dan persetujuan akan hasil perencanaan strategis ini dapat menyediakan pemahaman bersama antara ahli-ahli SI/TI dan manajer – manajer bisnis tentang bagaimana cara terbaik bagi perusahaan untuk menggunakan sumber daya informasinya.
2.
Membantu mengkomukasikan masa depan perusahaan kepada pihak lain dalam organisasi.
3.
Membantu manajer – manajer bisnis dan ahli – ahli SI/TI dalam membuat keputusan mengenai bagaimana SI/TI akan diarahkan untuk membantu bisnis perusahaan.
4.
Hasil dari perencanaan SI/TI dapat membantu mengalokasikan sumber daya perusahaan yang ada ke proyek – proyek SI/TI yang penting dan bermanfaat bagi perusahaan.
2.3.11. Teknik Analisa Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi Sub bab ini akan menjabarkan teknik – teknik yang digunakan dalam perencanaan strategi SI/TI berdasarkan framework yang dikemukakan oleh Ward dan Peppard.
2.3.12. Analisa Lingkungan Internal Bisnis Analisa lingkungan internal bisnis dari sebuah perusahaan digunakan untuk mengetahui strategi bisnis perusahaan pada saat ini, misi dan visi perusahaan, aktivitas dan proses bisnis perusahaan, sumber daya yang dimiliki dan informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan.
32 2.3.13. Analisis SWOT(Strengh, Weakness, Opportunity, Threats) Menurut Pearce and Robinson (2000, p202-204)analisis SWOT adalah analisis yang berdasarkan pada anggapan bahwa suatu strategi yang efektif berasal dari sumber daya internal suatu perusahaan (Strength and Weaknesses) dan sumber daya eksternal suatu perusahaan (Opportunity and Threats) 1.
Strength (Kekuatan) Suatu keunggulan sumber daya yang relatif terhadap pesaing dan kebutuhan dari pusat yang dilayani atau hendak dilayani oleh perusahaan kekuasaan yang dimiliki oleh suatu perusahaan dibandingkan dengan pesaing.
2.
Weakness (kelemahan) Keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya, keterampilan dan kemampuan yang secara misterius menghalangi kinerja efektif perusahaan.Keterbatasan dalam fasilitas, sumber daya keuangan, kemampuan manajemen, keterampilan pemasaran merupakan sumber dari kelemahan.
3.
Opportunity (Peluang) Adalah suatu daerah kebutuhan pembeli dimana perusahaan dapat beroperasi secara menguntungkan dan untuk merebut lebih banyak konsumen dibanding dengan para pesaing.
4.
Threats (Ancaman) Tantangan dan ancaman yang dihadapi oleh suatu perusahaan dari para pesaing dalam merebut konsumen. Analisis SWOT dapat digunakan dengan berbagai cara untuk meningkatkan
analisis
dalam
usaha
penetapan
strategi.
Umumnya yang sering digunakan adalah sebagai kerangka / panduan sistematis dalam diskusi untuk membahas kondisi alternatif
dasar
yang
mungkin
menjadi
pertimbangan
perusahaan.
2.3.14. Matriks Faktor Strategi Internal (IFAS) Menurut Rangkuti (2004, p24) setelah faktor – faktorstrategis internal suatu perusahaan diidentifikasi, suatu tabel IFAS(Internal
33 Strategic Factors Analysis Summary) disusun untuk merumuskan faktor-faktor strategis internal tersebut dalam kerangka Strength dan Weakness perusahaan. Tahapnya adalah sebagai berikut: 1.
Tentukan faktor – faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan perusahaan dalam kolom 1.
2.
Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala dari 1,0 (paling penting) sampai 0,0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh faktor – faktor tersebut terhadap posisi strategis perusahaan. (Semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00)
3.
Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor), berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Variabel yang bersifat positif (semua variabel yang masuk kategori kekuatan) diberi nilai dari +1 sampai dengan +4 (sangat baik) dengan membandingkannya dengan rata-rata industri atau dengan pesaing utama. Sedangkan variabel yang bersifat negatif, kebalikannya. Contohnya, jika kelemahan perusahaan besar sekali dibandingkan dengan rata-rata industri, nilainya adalah 1, sedangkan jika kelemahan perusahaan dibawah rata-rata industry, nilainya adalah 4.
4.
Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan
untuk
masing-masing
faktor
yang
nilainya
bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) sampai 1,0 (poor). 5.
Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor-faktor tertentu dipilih, dan bagaimana skor pembobotannya dihitung.
6.
Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap factor-faktor strategis internalnya. Skortotal ini dapat
34 digunakan untuk membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainya dalam kelompok industri yang sama.
Tabel 2.1 Matriks Faktor Strategi Internal (IFAS)
2.3.15. Matriks Faktor Strategi Eksternal (EFAS) Menurut Rangkuti (2004, p22-23), sebelum membuat matrik faktor strategi eksternal, kita perlu mengetahui terlebih dahulu faktor strategi eksternal (EFAS). Berikut ini adalah cara – cara penentuan Faktor Strategi Eksternal (EFAS): 1.
Susunlah dalam kolom 1 (5 sampai dengan 10 peluang dan ancaman).
2.
Beri bobot masing – masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 1,0 (sangat penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting). Faktor – faktor tersebut kemungkinan
dapat memberikan dampak
terhadap faktor strategis. 3.
Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing – masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1(poor), berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk faktor peluang bersifat positif (peluang yang semakin
35 besar diberi rating +4, tetapi jika peluangnya kecil diberi rating +1). Pemberian nilai rating ancaman adalah kebalikannya. Misalnya, jika nilai ancamannya sangat besar, ratingnya adalah 1. Sebaliknya, jika nilai ancamannya sedikit ratingnya 4. 4.
Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor).
5.
Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor-faktor tertentu dipilih dan bagaimana skor pembobotannya dihitung.
6.
Jumlahkan skor pembobotan (pada
kolom 4), untuk
memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategis eksternalnya. Total skor ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainya dalam kelompok industri yang sama.
Tabel 2.2 Matriks Faktor Strategi Eksternal (EFAS)
36 2.3.16. Diagram SWOT
Gambar 2.3 Diagram SWOT
Keterangan : Kuadran 1 : Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan, perusahaan tersebut
memiliki
peluang
dan
kekuatan
sehingga
dapat
memanfaatkan peluang yang ada, strategi harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented Strategy).
Kuadran 2 : Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk/pasar).
37 Kuadran 3: Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi dilain pihak,ia menghadapi beberapa kendala atau kelemahan internal. Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah – masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik.
Kuadran 4 : Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.
2.3.17. Matriks SWOT Menurut Rangkuti (2004, p31-32) matriks SWOT dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matriks ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategis.
38 Tabel 2.3 MatrikSWOT (Rangkuti, 2004, p31)
Berikut ini adalah keterangan dari matriks SWOT diatas: 1.
Strategi SO Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.
2.
Strategi ST Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman.
3.
Strategi WO Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.
4.
Strategi WT Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.
39 2.3.18. Analisa Lingkungan Eksternal Bisnis Menurut Ward and Peppard (2002, p70-72), bisnis atau perusahaan beroperasi di antara lingkungan eksternal yang didefinisikan secara luas, banyak aspek yang perlu dianalisa, dimengerti, dan diintepretasikan lebih awal di dalam proses strategi bisnis. Enam faktor yang merupakan penanggung kepentingan dan relevan
terhadap
kebanyakan
industri
dan
organisasi
dipertimbangkan di sini. Faktor-faktor eksternal ini dipertimbangkan bersama secara normal, pada tahap awal dari pemikiran strategis, menggunakan pendekatan analisis PEST (Political, Economic, Social and Technological), (faktor legal biasanya dimasukkan dengan faktor politik dan ekologi dengan faktor sosial di dalam standar analisis PEST).Hal ini penting karena dimana kecepatan mereka mengubah dan efek yang mereka miliki dalam meningkatkan pasar bisnis ‘global’.Dengan memantau faktor-faktor ini secara hati-hati dapat menuntun kepada kesempatan bisnis yang signifikan atau identifikasi dari ancaman potensial untuk mengambil tindakan untuk mengurangi dampaknya.
2.3.19. Analisa Lingkungan Politik, Ekonomi, Sosial dan Teknologi (PEST) Menurut Ward and Peppard (2002, p72-77): 1.
Political
2.
Economic
3.
Social
4.
Technological
2.3.20. Analisis Lingkungan Internal SI/TI Menurut Ward and Peppard (2002, p153), analisis lingkungan internal IS/IT merupakan perspektif IS/IT saat ini di dalam bisnis, kesiapannya, cakupan bisnis dan kontribusi, kemampuan, sumber daya dan infrastruktur teknologi. Portfolio aplikasi sistem yang sudah ada saat ini dan sistem yang berada dalam pengembangan,
40 atau sudah dianggarkan tetapi belum dijalankan juga merupakan bagian dari lingkungan internal IS/ IT.
2.3.21. Analisis Lingkungan Eksternal SI/TI Menurut Ward and Peppard (2002, p153), analisis lingkungan eksternal IS/ IT mencakup tren teknologi dan kesempatan serta kegunaan yang dibuat dari IS/ IT oleh orang lain, terutama pelanggan, kompetitor, dan pemasok. Menurut Ward and Peppard (2002, p203-204), input akhir ke dalam proses strategi berhubungan dengan lingkungan eksternal IS/ IT, dimana tujuannya adalah untuk membangun sebuah perspektif pada tren teknologi dan kesempatan menggunakan IS/ IT dalam cara yang baru dan inovatif. Tujuannya mungkin adalah untuk menemukan cara-cara untuk menggunakan teknologi yang sudah ada dengan biaya yang lebih rendah atau dengan cara yang belum dipertimbangkan sebelumnya. Langkah ini termasuk melihat apa yang sedang dilakukan oleh kompetitor atau organisasi lain yang dapat dibandingkan. Pandangan ini berguna tidak hanya untuk memunculkan ide tetapi juga memperoleh ukuran kesiapan relatif dari kontribusi bisnis IS/ IT itu sendiri. Aspek
lain
mengkategorisasikan
dari
survey
eksternal
ini
untuk
elemen teknologi yang mungkin perlu
dievaluasi lebih detail nantinya, ketika masalah implementasi ditetapkan.
2.3.22. Hasil Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi Menurut Ward and Peppard (2002, p162), hasil atau output dari sebuah proses perencanaan SI/TI adalah gabungan dari hasil yang bersifat hard dan soft. Hasil yang bersifat hard adalah dokumen yang mendefinisikan strategi-strategi dan rencana-rencana, dapat juga berisi materi yang berhubungan dengan komputer, matrik – matrik dan model analisa.Sedangkan hasil yang bersifat soft
41 berhubungan dengan faktor manusia seperti standar keahlian yang dibutuhkan dan lainnya. Tujuan utama dari output yang hard adalah untuk mendokumentasikan: •
situasi saat ini;
•
visi dan alasan dari apa yang dimunculkan informasi sistem, teknologi, orang, dan sebagainya;
•
rencana mengenai bagaimana hal tersebut akan dicapai, dengan milestone bersama dengan rute implementasi.
2.3.23. IT Strategy Menurut Ward and Peppard (2002, p167)IT Strategy seharusnya tidak hanya mencakup tanggung jawab “pusat” fungsi IS tetapi juga tanggung jawab dari pengguna, yang sesuai. Tujuan utamanya adalah untuk menjelaskan bagaimana sumber daya dan teknologi akan diperoleh, dikelola, dan dikembangkan untuk memuaskan strategi bisnis IS di dalam framework strategi manajemen. Untuk tambahan, hal tersebut harus menggambarkan tren saat ini dan pengembangan di dalam IT yang dapat menyebabkan kesempatan di masa yang akan datang. Banyak elemen infrastruktur IT yang diperlukan yang mungkin sudah didedinisikan secara terpisah, dimana di dalam kasus lain mereka juga sudah diprosedurkan untuk me-review ulang dan meng-update strategi. IT strategyakanfokus pada area dimana perubahan diperlukan untuk kebutuhan bisnis, atau dimana pilihan baru tersedia untuk perubahan dalam teknologi, pengalaman atau kemampuan, yang mungkin sebelumnya belum disadari dan belum dicapai. Faktor dukungan yang diberikan IT strategy adalah sebagai berikut: 1.
Manajemen portofolio aplikasi.
2.
Organisasi dari IS/ IT, pengelolaan sumber daya dan masalahmasalah administrasi dibutuhkan.
42 3.
Mengatur sumber daya informasi dan pencapaian tujuan dari layanan informasi.
4.
Mengatur pengembangan aplikasi.
5.
Mengatur teknologi.
2.3.24. IS/IT Management Strategy Menurut Ward and Peppard (2002, p168-170) Management Strategy
mencakup
elemen
strategi
yang
diterapkan
pada
perusahaan, memastikan peraturan konsistenyang dibutuhkan. Jumlah minimum dari masalah umum yang juga ada dalam management strategyadalah: •
Scope and rationale, akan perlu menampilkan latar belakang bisnis, lingkupan dan alasan mengenai arahan yang dinyatakan, dan mendeskripsikan pandangan dari lingkungan perusahaan IS/ IT dan dampak yang diharapkan pada komunitas bisnis.
•
IS function, menyumberdayakan dan mengalokasikan tanggung jawab dan kepemilikan keputusan IS/ IT. Hal ini mencakup keduanya baik struktur formal maupun informal dan steering group
atau
komite
manajemen
menstrukturkan
untuk
menyediakan kecocokan. •
Investment and prioritization policies, implementasi dari strategi-strategi akan membutuhkan banyak keputusan terpisah pada investasi untuk dibuat.
•
Vendor policies, ini mungkin menyatakan vendor khusus, atau parameter yang harus membimbing dalam memilih vendor, kesehatan finansial, provisi layanan, dll. Mereka juga mencakup perbedaan dalam peraturan dimana persetujuan inti dibutuhkan atau dimana keputusan lokal dapat diambil.
•
Human impact policies, including education, setiap proyek di setiap area, dengan setiap teknologi baru seharusnya tidak membutuhkan negosiasi terpisah, proses akan lama dan tidak konsisten, strateginya akan terus menjadi kacau.
43 2.4.
Customer Relationship Management 2.4.1.
Definisi e-CRM Menurut Azila and Noor, e-CRM merupakan kombinasi dari perangkat keras, perangkat lunak, proses, aplikasi dan komitmen manajemen untuk meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan, mempertahankan pelanggan.
2.5.
Kerangka Berpikir Tujuan: Mencapai visi dan misi PT. Astra Multi Finance
Perencanaan SI/ TI bagi perusahaan
Kesempatan berkembang dari teknologi yang ada
Menganalisis future architecture
Ditolak
Diterima
Menerapkan perencanaan SI/ TI di perusahaan
Gambar 2.4 Kerangka Berpikir
Memilih EA Framework
Menganalisis current architecture