BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Tinjauan Pustaka Investasi merupakan faktor pendorong dasar dari semua kegiatan bisnis. Investasi merupakan sumber pertumbuhan, mendukung strategi bersaing manajemen, dan biasanya dilakukan secara terencana. Dalam memulai suatu bisnis atau usaha baru perlu dilakukan analisa ekonomi terlebih dahulu untuk memastikan apakah usaha baru tersebut dapat memberikan keuntungan atau tidak karena biasanya investasi untuk usaha baru memerlukan dana yang besar. Dengan begitu investor dapat menghindari kemungkinan terjadi kerugian karena berinvestasi pada bisnis yang tidak menguntungkan. Dalam proses analisa ekonomi, berbagai variasi dari data formal maupun informal biasanya dikaji dan diuji relavansinya untuk tujuan tertentu dari analisa. Analisa ekonomi pada dasarnya dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu analisa kuantitatif dan analisa kualitatif. a. Analisa kuantitatif Analisa ini memperkirakan NPV aliran kas dari suatu proyek.
Teknik NPV
digunakan karena lebih mudah dimengerti dan digunakan secara luas dalam bidang bisnis. Analisa kuantitatif tidak hanya menyediakan evaluasi objektif tentang proyekproyek, tetapi juga membuat suatu penilaian pada pengembangan produk.
9
Aliran kas suatu produk terdiri dari kas masuk (pendapatan) dan kas keluar (biaya). Kas masuk berasal dari penjualan produk, kas keluar terdiri atas biaya proses pengembangan, biaya produksi ramp-up, biaya pembelian perlengkapan dan alat, biaya pemasaran dan penyokong produk, dan biaya produksi yang terus menerus seperti bahan mentah, komponen, dan pekerja. Jumlah kumulatif kas masuk dan kas keluar suatu produk ditunjukkan melalui skema dalam gambar 2.1 ( Karl T. Ulrich dan Steven D. Eppinger, 2001).
Gambar 2.1 Tipe Aliran Kas Untuk Produk Baru yang Sukses Namun analisa kuantitatif juga mempunyai beberapa kekurangan seperti berikut ini : a. Analisis kuantitatif hanya mengukur kuantitas Teknik kuantitatif menekankan pada hasil NPV dan bergantung pada NPV yang dapat diukur. Bagaimanapun juga, banyak faktor-faktor penting yang memegang peranan pada pengembangan produk yang sulit diukur secara
10
akurat. Akibatnya, teknik kuantitatif dianjurkan hanya untuk aset-aset yang dapat diukur, sedangkan aset-aset yang tidak terukur kurang dapat digunakan. b. Analisis kuantitatif bergantung pada keabsahan asumsi dan data Analisa keuangan mungkin menyediakan perkiraan-perkiraan yang tepat terhadap nilai pengembangan produk dari suatu proyek. Namun, ketelitian seperti itu tidak mungkin menyatakan keakuratan. Kita dapat mengembangkan suatu model yang benar-benar teliti dari suatu proyek yang memasukkan NPV dengan tempat lima desimal, tetapi jika asumsi dan data dari contoh kita tidak tepat, maka nilai perhitungan tidak akan tepat. c. Birokrasi mengurangi produktivitas Ada beberapa golongan yang menyatakan bahwa melakukan analisa ekonomi hanya akan menghambat produktivitas karena terlalu banyak kontrol yang harus dilakukan. Perencanaan yang ekstensif dan pengulangan walaupun menjamin produk tersusun brilian dan bermutu hanya akan mencapai pasaran setelah jendela pasar telah ditutup dan hanya akan menghambat proses pengembangan produk. b. Analisa kualitatif Analisa kualitatif digunakan untuk menangkap hal-hal yang tidak dapat diukur oleh analisa kuantitatif seperti implikasi positif dan negatif dari suatu proyek.
Pendekatan pada analisa kualitatif adalah untuk mempertimbangkan interaksi antara proyek dengan :
11
1. Perusahaan 2. Pasar 3. Lingkungan ekonomi makro Analisa ekonomi biasanya dilakukan pada saat akan memulai suatu proyek baru dan analisis ekonomi yang mencakup kedua pendekatan kuantitatif dan kualitatif, berguna paling tidak untuk menentukan apakah proyek layak atau tidak untuk dilaksanakan. Analisa yang telah dilakukan pada permulaan suatu proyek biasanya dapat diperbarui dengan informasi sekarang sehingga tidak perlu dibuat analisa baru setiap waktu. Dengan menggunakan cara ini, analisis menjadi salah satu sistem informasi yang dapat digunakan oleh tim untuk mengatur pengembangan proyek. Empat langkah utama dalam proses analisa ekonomi yaitu : 1. Membangun contoh dasar kasus keuangan Contoh dasar kasus meliputi perkiraan waktu dan besarnya aliran kas yang akan datang, lalu menghitung NPV dari aliran kas. Aliran kas harus memuat resolusi yang cukup untuk menampung pembuatan keputusan yang efektif. Kategori dasar yang umum dari aliran kas untuk suatu jenis produk proyek pengembangan baru antara lain : •
Biaya pengembangan (semua sisanya biaya desain, tes, dan perbaikan termasuk perakitan).
•
Biaya perakitan / ramp-up
12
•
Biaya pemasaran dan penyokong
•
Biaya produksi
•
Pendapatan penjualan
2. Menampilkan analisis kepekaan Salah satu keuntungan dari model keuangan adalah kita dapat melakukan analisa sensitivitas dengan mudah. Pendekatan ini meliputi pemilihan beberapa pendorong kunci dan mencari seberapa sensitif faktor pendorong tersebut terhadap perubahan. Analisis kepekaan dilakukan untuk mengetahui tingkat kepekaan harga terhadap NPV dari suatu proyek, apakah jika dilakukan perubahan terhadap harga produksi akan mempengaruhi NPV dan seberapa besar pengaruhnya serta apakah bila dilakukan perubahan terhadap harga produk akan mempengaruhi tingkat produksi. Analisis kepekaan menggunakan contoh keuangan untuk menjawab pertanyaan “Apakah jika” menghitung perubahan pada NPV yang ditinjau dari perubahan faktorfaktor termasuk dalam contoh / model. Faktor-faktor yang dimaksud adalah faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi nilai proyek. Faktor internal adalah faktor dimana tim pengembangan mempunyai tingkat pengaruh yang besar, mencakup pengeluaran program pengembangan, kecepatan pengembangan, biaya produksi, dan penampilan produk. Faktor eksternal adalah faktor dimana tim tidak dapat mengubahnya dengan sewenang-wenang, mencakup lingkungan persaingan, volume penjualan, dan harga produk. Meskipun faktor eksternal tidak secara langsung dikontrol oleh tim pengembangan produk, faktor itu seringkali dipengaruhi oleh
13
faktor internal. Faktor internal dan eksternal diperlihatkan pada gambar 2.2 ( Karl T. Ulrich dan Steven D. Eppinger, 2001).
Gambar 2.2 Faktor Internal dan Eksternal 3. Menggunakan analisis kepekaan untuk memahami jual-beli proyek Tim pengembangan berusaha mengatur enam interaksi potensial antara faktorfaktor yang dikendalikan dari dalam. Interaksi potensial antara dua faktor internal bergantung pada karakteristik konteks khusus produk. Pada banyak kasus interaksiinteraksi ini diperjualbelikan. Sebagai contoh, penurunan waktu pengembangan akan menyebabkan penurunan penampilan produk. Tampilan produk yang lebih baik akan membutuhkan biaya tambahan produk. Bagaimanapun juga, beberapa interaksi jauh lebih kompleks daripada jual-beli sederhana. Sebagai contoh, penurunan waktu pengembangan akan membutuhkan kenaikan pengeluaran pengembangan, sebaliknya memperpanjang waktu pengembangan juga akan meningkatkan biaya jika perpanjangan tersebut disebabkan oleh suatu penundaan pada tugas yang penting, bukan oleh suatu perpanjangan yang telah direncanakan.
14
Secara umum, interaksi ini sangatlah penting karena hubungan antara faktor internal dan eksternal. Sebagai contoh, kenaikan biaya pengembangan atau waktu akan mempertinggi penampilan produk sehingga akan meningkatkan volume penjualan atau memberikan harga yang lebih tinggi. Penurunan waktu pengembangan akan menyebabkan produk sampai dipasaran lebih cepat dan ini akan meningkatkan volume penjualan (Karl T. Ulrich dan Steven D. Eppinger, 2001).
Gambar 2.3 Enam Interaksi Potensial Ketika model faktor eksternal (misal : harga dan volume penjualan) sulit dikontrol, model kuantitatif dapat menunjang pengambilan keputusan. Model kuantitatif dapat menunjang keputusan dengan menjawab pertanyaan berapa banyak volume penjualan yang harus ditingkatkan untuk mengimbangi tambahan pengeluaran pada pengembangan produk. Kedekatan linearitas dari banyak analisis kepekaan memungkinkan tim untuk memasukkan beberapa aturan jual-beli untuk menginformasikan pengambilan keputusan hari demi hari. Aturan ini mengambil bentuk perubahan biaya per unit dalam faktor internal dan eksternal. Aturan jual beli dengan mudah dimasukkan dari
15
contoh dasar kasus dan dapat digunakan untuk menginformasikan tim besar relatif dari kepekaan tingkat keuntungan proyek terhadap faktor-faktor di bawah kendalinya. Model keuangan dan analisis kepekaan adalah alat yang kuat untuk menunjang keputusan pengembangan produk, tetapi teknik ini mempunyai keterbatasan penting. Sebuah sekolah pemikiran mempercayai bahwa analisis keuangan yang teliti dibutuhkan untuk membawa kedisiplinan dan kontrol terhadap proses pengembangan produk. 4. Mempertimbangkan
pengaruh
faktor-faktor
kualitatif
pada
proyek
sukses Banyak faktor yang mempengaruhi proyek-proyek pengembangan sulit untuk diukur karena hal itu kompleks dan tidak tentu. Faktor-faktor demikian dinamakan sebagai faktor-faktor kualitatif. Untuk tim proyek umumnya, metode analisis kualitatif yang paling sesuai adalah mudah dipertimbangkan dan membahas interaksi antara proyek dan perusahaan, proyek dan pasar, serta proyek dan lingkungan makro. Kemudian tim mempertimbangkan interaksi-interaksi ini bersama dengan hasil analisis kuantitatif agar dapat menentukan tekanan relatif yang paling sesuai pada pengembangan kecepatan, pengeluaran, biaya pembuatan dan penampilan produk. Dalam melengkapi suatu analisis kelayakan pasar dari proyek pengembangan, pertama harus dipertimbangkan biaya pengembangan produk dan keuntungan yang akan didapat di masa depan. Keuntungan yang diharapkan tersebut harus dapat
16
menutupi investasi pengembangan produk yang dibuat sekarang, sehingga ada dua pertimbangan dasar yang jelas yaitu : resiko dan nilai waktu akan uang. Pertama, ada resiko ekonomi dalam melakukan pengembangan. Keuntungan yang akan diperoleh tidak dapat dijamin. Karena itu, agar investasi yang dibuat sekarang layak secara ekonomi, suatu proyek harus mempunyai nilai pengembalian yang lebih tinggi dari investasi daripada yang diberikan oleh alternatif beresiko rendah. Pertimbangan kedua adalah nilai waktu akan uang. Fakta ekonomi ini memberikan beban finansial lebih pada semua proyek pengembangan produk. Untuk melakukan suatu analisa ekonomi, beberapa variabel ekonomi harus dispesifikasi atau diperkirakan. Analisis ekonomi suatu proyek pengembangan produk terdiri dari mengestimasi dan menetapkan nilai untuk variabel ekonomi dan kemudian mengevaluasi keuntungan ekonomi yang diharapkan dari proyek pengembangan. Kriteria yang sering digunakan meliputi : •
Break even point : waktu yang diperlukan oleh biaya investasi untuk kembali dan proyek mulai menghasilkan keuntungan.
•
Return on investment : jumlah keuntungan yang diperoleh dibandingkan dengan investasi awal.
•
Investment risk : probabilitas terjadinya kesalahan pada analisis pasar dan akan terjadi kerugian.
17
Beberapa metode analisa ekonomi yang dapat digunakan antara lain adalah metode Payback Period, Profitability Index, dan Net Present Value. a. Metode Payback Metode ini mencoba mengukur seberapa cepat investasi bisa kembali, karena itu satuan hasilnya bukan persentase tetapi satuan waktu (bulan, tahun, dsb.). Kalau periode payback ini lebih pendek daripada yang disyaratkan, maka produk dikatakan menguntungkan. Payback =
NetInvestment AverageAnnualOperatingCashFlow
b. Metode Profitability Index Metode ini menghitung perbandingan antara nilai sekarang penerimaan kas bersih di masa mendatang dengan nilai sekarang investasi. Bila PI lebih besar dari 1, maka proyek dikatakan menguntungkan. c. Metode Net Present Value Metode ini menghitung selisih antara nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan kas bersih di masa yang akan datang. Apabila nilai sekarang penerimaan kas bersih di masa yang akan datang lebih besar daripada nilai sekarang investasi, maka proyek dikatakan menguntungkan.
Dalam pengembangan suatu produk ada biaya-biaya yang dikeluarkan, biayabiaya tersebut akan digunakan sebagai indikator dalam analisa ekonomi. Pendekatan
18
aliran kas Net Present Value sering digunakan untuk melakukan analisa ekonomi. Aliran kas tahun pertama diperoleh dari biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pengembangan produk, aliran kas tahun berikutnya dapat diketahui dengan perhitungan future value. Harga Pokok Produksi Digunakan untuk menghitung harga jual suatu produk. Harga pokok penjualan adalah biaya yang dikeluarkan dalam produksi di luar bunga dan pajak. Komponen dalam harga pokok penjualan antara lain bahan langsung, tenaga kerja langsung, overhead pabrik yang terdiri dari biaya tetap dan biaya tidak tetap, persediaan WIP, dan persediaan barang jadi. Harga pokok produksi merupakan suatu catatan dari biaya material, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead. Biaya adalah semua pengeluaran yang dapat diukur dengan uang baik yang telah, sedang, maupun yang direncanakan untuk menghasilkan suatu produk. Klasifikasi biaya terbagi menjadi tiga bagian, yaitu : 1. Biaya bahan baku Bahan baku adalah bahan yang digunakan sebagai dasar pembuatan barang jadi. Bahan baku dapat dibedakan dalam dua kategori yaitu bahan baku langsung dan bahn baku tak langsung.
2. Biaya tenaga kerja
19
Biaya tenaga kerja adalah biaya yang dikeluarkan untuk mengerjakan bahan baku hingga menjadi bahan jadi. Biaya tenaga kerja dapat dikelompokkan menjadi biaya tenaga kerja langsung dan biaya tenaga kerja tak langsung. 3. Biaya overhead pabrik Biaya overhead adalah seluruh biaya yang digunakan untuk membuat barang jadi selain biaya bahan dan biaya tenaga kerja. Biaya overhead dikelompokkan menjadi biaya bahan penolong, biaya reparasi dan pemeliharaan, biaya tenaga kerja tak langsung. Laporan Rugi Laba Laporan rugi laba memberikan informasi tentang penghasilan, biaya, rugi atau laba yang diperoleh perusahaan selama periode tertentu. Laporan rugi laba merupakan cara untuk melihat profitabilitas suatu usaha. Untuk maksud tersebut penyajian harus dilakukan dengan sistematika sedemikian rupa sehingga mudah diikuti urutan jalannya perhitungan dari awal sampai hasil akhir. Biaya produksi adalah semua biaya untuk memproses barang atau jasa, seperti upah tenaga kerja dan bahan mentah. Biaya-biaya administrasi, penjualan, dan depresiasi dijumlahkan, dan bila ini dikurangkan dari pendapatan kotor akan diperoleh angka pendapatan sebelum pajak. Jadi dari laporan rugi laba dapat dilihat berapa besar keuntungan atau kerugian yang dialami oleh perusahaan pada kurun waktu tertentu, per tahun, per kwartal, atau waktu yang lain.
20
Laporan Rugi Laba menampilkan pendapatan dalam periode waktu tertentu, serta biaya dan pengeluaran. Pendapatan dan pengeluaran meliputi elemen-elemen seperti : •
Penjualan baik tunai maupun kredit
•
Pembelian barang atau biaya untuk jasa yang disediakan
•
Pengeluaran umum dan administratif
•
Biaya penjualan dan pemasaran
•
Biaya pengembangan produk
Penyajian pos-pos dalam laporan rugi laba biasanya dilakukan dengan urutanurutan sebagai berikut : •
Penjualan adalah jumlah yang dibebankan kepada pembeli atas barang yang dijual dalam suatu periode.
•
HPP adalah harga pokok dari barang-barang yang telah laku dijual.
•
Laba kotor adalah penjualan dikurangi dengan HPP.
•
Biaya operasi adalah berbagai barang atau jasa yang dikonsumsi dalam operasi perusahaan.
•
Laba bersih adalah selisih antara laba kotor dengan jumlah biaya operasi.
Laporan Aliran Kas Laporan ini memberikan kita gambaran dinamis dari perubahan keuangan yang dihasilkan oleh kombinasi keputusan yang dibuat selama periode tertentu. Laporan
21
ini disiapkan dengan membandingkan awal dan akhir dari balance sheet dan menggunakan elemen utama dari laporan rugi laba untuk periode waktu tertentu. Laporan aliran kas memberikan gambaran mengenai jumlah dana yang tersedia setiap saat yang dapat dipakai untuk berbagai kebutuhan operasional perusahaan, termasuk misalnya investasi. Sistematika aliran kas suatu perusahaan dikelompokkan menjadi : a. Aliran kas kegiatan operasi b. Aliran kas kegiatan investasi c. Aliran kas pendanaan (financing) Aliran kas proyek dikelompokkan menjadi tiga komponen, yaitu : a. Aliran kas awal Adalah pengeluaran untuk merealisasi gagasan sampai menjadi kenyataan fisik. b. Aliran kas periode operasi Pada periode ini jumlah pendapatan telah melampaui pengeluaran biaya operasi dan produksi. Dalam aliran kas operasi diperhitungkan aliran yang masuk dari penjualan produk, sedangkan aliran keluar terdiri dari biaya produksi, pemeliharaan, dan pajak. c. Aliran kas terminal Aliran kas terminal terdiri dari nilai sisa dari asset dan pengembalianmodal kerja. Peramalan Penjualan
22
Untuk menentukan berapa banyak produk yang harus diproduksi harus dilakukan peramalan penjualan. Peramalan menjadi lebih sulit dilakukan apabila tidak ada data historis yang tersedia sebagai acuan untuk peramalan karena produk yang akan dihasilkan adalah produk yang benar-benar baru. Pada dasarnya peramalan merupakan ilmu yang tergantung pada dinamika manusia yang ketepatannya tergantung pada : •
Menanyakan pertanyaan yang tepat pada orang yang tepat
•
Kerelaan mereka untuk menjawab secara jujur dan lengkap
•
Kemampuan untuk memisahkan elemen utama dari elemen pelengkap
•
Keterbukaan peramal terhadap saran untuk perbaikan proses
Marketing sebagai ilmu mendapat keuntungan dari peramalan yang baik dalam dua cara. Pertama, proses peramalan yang baik membentuk dasar sistem “peringatan awal” untuk mengingatkan seluruh organisasi tentang pentingnya memikirkan kembali orientasi pasar. Peramalan membantu perusahaan untuk tetap berada di arah yang tepat, merubah arah, atau menavigasi dengan penuh percaya diri. Kedua, peramalan yang lebih baik membantu pemasaran menanggapi para CEO dan CFO yang terus menerus menekankan pada ROI yang lebih baik. Ada empat cara untuk meningkatkan kualitas peramalan : 1. Lebih spesifik Mengetahui apa yang akan diramalkan adalah langkah penting untuk keberhasilan.
23
2. Lebih terstruktur Ada banyak alasan kenapa harus mengambil pendekatan peramalan yang terstruktur. Pertama dan yang paling penting adalah pentingnya tidak melupakan informasi kunci yang mungkin mempengaruhi peramalan. Selain itu juga ada faktor pengendalian kualitas dan keuntungan dari pemeriksaan ulang terhadap asumsi dan formula. 3. Lebih kuantitatif baik dengan data maupun tanpa data Jika tersedia banyak data historis metode peramalan kuantitatif seperti moving averages, time series analysis, dan exponential smoothing. Namun jika data yang tersedia hanya perkiraan, masih dapat digunakan pendekatan kuantitatif dengan simulasi yang mengeksplorasi skenario “bagaimana-jika”. 4. Temukan faktor kausal Kadang faktor kausal dapat terlihat jelas dan harus dimasukkan dalam melakukan peramalan.
Peramalan Tanpa Data Ketika menyangkut menyiapkan peramalan untuk produk baru dimana tidak ada data historis, teknik analisis tidak banyak membantu. Yang harus dilakukan adalah membentuk proses yang disiplin dan metodis yang paling baik mengindentifikasikan faktor dan kondisi pasar yang akan dihadapi dalam peluncuran produk. Ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan :
24
1. Delphi method Metode ini mengumpulkan sekelompok panel ahli yang diminta untuk menyediakan peramalan. Tiap peramalan diberi bobot merata dan hasilnya dibagikan pada tiap panelis, yang kemudian meneruskan diskusi dalam usaha untuk membentuk peramalan mereka dengan poin-poin yang dibuat oleh panelis lain. 2. BASES model Jika ada produk baru yang akan didistribusikan dalam supermarket, toko obat, atau toko diskon, pusat data ACNielsen mengenai sejarah peluncuran produk selama 25 tahun mungkin dapat berguna sebagai titik awal. Disebut BASES, metode ini mencakup 1000 produk dengan karakteristik yang hampir sama. Sayangnya BASES terbatas hanya untuk produk-produk tertentu dan tidak berguna untuk produk-produk olahraga, elektronik, dan sebagainya.
3. Diffusion model Model matematis yang banyak digunakan ini menggunakan tingkat adaptasi produk dan penyebaran penggunaan dari produk lain untuk memperkirakan tingkat penerimaan pasar terhadap produk baru. Macam-macam Diffusion Model antara lain : •
Diffusion / S-shape Growth
25
Difusi adalah proses penyebaran sesuatu melalui media atau populasi yang ada, contoh : difusi produk baru menyebar melalui populasi, penyakit, penyebaran fashion, penyebaran ide, dan penyebaran fisik. •
Homogeneous Mixing – Fisher Pry Model Asumsi paling sederhana adalah bahwa dua populasi tercampur secara merata yang dinamakan pencampuran homogen. Cara ini sangat cocok untuk difusi produk baru.
•
Media Influence – Bass Model BASS Model ini ditemukan oleh Frank Bass. Informasi tentang produk baru tidak hanya disebarkan dari mulut ke mulut, tetapi juga melalui iklan yang melibatkan peran beberapa media seperti koran, iklan TV. Pengaruh media massa meliputi para konsumen yang tertarik dengan aspek “terbaru dan terbaik” dari produk dan jasa. Keputusan pembelian segmen pasar ini secara teori didorong oleh terutama iklan media. Sebaliknya pengaruh berita dari mulut ke mulut secara teori merefleksikan komunikasi internal antara para konsumen. BASS model dirumuskan : s (t ) = pm + [q − p ]Y (t ) − (q / m)[Y (t )]2 Dimana : p
= innovation rate
26
q
= imitation rate
m
= total pembeli potensial
Y(t) = total pembelian dalam waktu t 4. Monte Carlo simulation Metode analisis ini digunakan bersamaan dengan spreadsheet merupakan salah satu bentuk analisa “bagaimana jika”. Simulasi ini berdasarkan probabilitas dari hasil seperti probabilitas lemparan dadu. Metode ini memilih nilai secara acak dari satu set hasil yang mungkin untuk menciptakan skenario dari masalah. 2.2 Kerangka Pemikiran Biaya produksi Estimasi tingkat penjualan Harga pokok penjualan Aliran kas
Alat pengendali on/off lampu melalui SMS
Apakah produk layak / tidak dari segi ekonomi
Payback Period NPV
Gambar 2.4 Hubungan Antar Variabel Analisa ekonomi dilakukan karena adanya pengembangan suatu produk baru berupa alat pengendali on / off lampu melalui SMS. Analisa ekonomi dilakukan dengan menentukan variabel yang terlibat dalam pengembangan produk baru tersebut untuk mendapatkan hasil apakah produk tersebut layak atau tidak untuk diproduksi secara ekonomis. Variabel-variabel yang akan diteliti antara lain adalah :
27
1. Estimasi tingkat penjualan : perkiraan tingkat penjualan produk baru, estimasi tingkat penjualan ini dihitung dengan menggunakan BASS model. Estimasi tingkat penjualan tersebut juga dipengaruhi oleh innovation rate dan imitation rate. 2. Biaya produksi : biaya yang dikeluarkan untuk membuat satu unit produk, biaya ini meliputi biaya bahan dan biaya tenaga kerja. 3. Harga pokok penjualan : biaya yang dikeluarkan dalam produksi di luar bunga dan pajak. 4. Aliran kas : proyeksi arus pemasukan dan pengeluaran suatu proyek selama beberapa waktu tertentu. 5. Payback period : periode pengembalian suatu investasi, bila periode payback ini lebih pendek daripada yang disyaratkan, maka proyek dikatakan menguntungkan. 6. Net present value : perhitungan selisih antara nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan kas bersih di masa yang akan datang. Apabila nilai sekarang penerimaan kas bersih di masa yang akan datang lebih besar daripada nilai sekarang investasi, maka proyek dikatakan menguntungkan. 7. Profitability Index : perbandingan antara nilai sekarang penerimaan kas bersih di masa mendatang dengan nilai sekarang investasi. Bila PI lebih besar dari 1, maka proyek dikatakan menguntungkan. Variabel-variabel diatas saling berhubungan karena variabel-variabel diatas dilakukan berurutan, jika salah satu tidak dilakukan, maka variabel yang lainnya tidak
28
akan bisa dilakukan. Misalnya dalam menentukan biaya produksi harus ditentukan dahulu estimasi tingkat penjualan untuk mengetahui berapa unit yang harus diproduksi.
29