BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian tentang Marketing (Pemasaran) Menurut Kotler, Garry Amstrong, Veronica Wong, dan John Saunders(2012, P. 4) pemasaran adalah mengelola hubungan pelanggan menguntungkan. Tujuan ganda dari pemasaran adalah untuk menarik pelanggan baru dengan menjanjikan nilai superior dan mempertahankan pelanggan saat ini dan tumbuh dengan memberikan kepuasan.
2.1.2 Pengertian Strategi Dave Chaffey dan PR Smith (2013, P.41) mengemukakan, strategi dipengaruhi oleh kedua tujuan prioritas (menjual, melayani, berbicara, menyimpan, dan mendesis) dan, tentu saja jumlah sumber daya yang tersedia. Strategi merangkum bagaimana cara agar mencapai tujuan. Strategi dipengaruhi oleh kedua prioritas tujuan (menjual, melayani, berbicara, menyimpan dan mendesis) dan tentu saja, jumlah sumber daya yang tersedia, serta harus berpikir tentang e-strategic pemasaran sebagai strategi saluran di mana saluran elektronik dan media digital lainnya mendukung komunikasi dan saluran distribusi. Hal ini membutuhkan jelas prioritas bagaimana saluran harus digunakan.
2.1.3 Pengertian E-Business Menurut Dave Chaffey (2009, P. 14) e-business bertujuan untuk meningkatkan daya saing suatu organisasi dengan mengerahkan informasi yang inovatif dan teknologi komunikasi di seluruh organisasi dan seterusnya, melalui lonk ke mitra dan pelanggan. Ini tidak hanya menggunakan teknologi untuk mengotomatisasi proses yang ada, tetapi juga harus mencapai transformasi proses dengan menerapkan teknologi untuk membantu mengubah proses tersebut.
5
6
2.1.4 Pengertian Database Menurut John W. Satzinger, Robert Jackson,dan Stephen Burd (2010, P.488 ) Database adalah koleksi terpadu atau sekumpulan dari data yang tersimpan yang dikelola secara terpusat dan dikendalikan. Sedangkan menurut Neeraj Sharma (2010, P. 23) Database adalah tempat untuk menyimpan data, yang dirancang untuk mendukung efisien penyimpanan data, pengambilan dan pemeliharaan. Beberapa jenis database yang ada untuk memenuhi kebutuhan. Sebuah database dapat khusus menyimpan file biner, dokumen, gambar, video, data relasional, data multidimensi, data transaksional, data analitik, atau data geografis untuk beberapa nama.
2.1.5 Pengertian Internet Menurut Dave Chaffey (2009, P. 186) Internet adalah jaringan komunikasi
global
yang
digunakan
untuk
mengirimkan
informasi
dipublikasikan di World Wide Web (WWW) dalam format standar berdasarkan Hypertext Markup Language (HTML) dengan menggunakan protokol standar yang berbeda seperti HTTP dan TCP / IP. Strauss dan Frost (2009, P.6) mengemukakan Internet merupakan jaringan global dari jaringan-jaringan yang saling berhubungan. Jaringan ini termasuk jutaan jaringan-jaringan dari korporasi, pemerintah, organisasi, dan pribadi.
2.1.6 Komponen Internet 2.1.6.1 World Wide Web (WWW) Menurut Chaffey (2009, P. 4), world wide web adalah teknik yang peling umum untuk penerbitan informasi di internet. Hal ini diakses melalui web browser yang menampilkan web pages of embendded graphics dan HTML/XML-encoded text.
2.1.6.2 Web Browser Browser seperti Mozilla Firefox dan Microsoft Internet Explorer menyediakan sebuah metode yang mudah untuk mengakses
7
dan menampilkan informasi yang tersimpan seperti dokumen web pada server yang berbeda-beda. (Chaffey, 2009, P.125)
2.1.6.3 PHP Menurut Comer E. Douglas (2009, p364), PHP adalah sebuah bahasa Scripting yang sering digunakan untuk menghasilkan halaman web dengan perhitungan di server.
2.1.7 Pengertian Search Engine Optimization (SEO) Menurut Chaffey (2009, P.507) Search Engine Optimization (SEO) adalah sebuah metode pendekatan tersetruktur untuk meningkatkan posisi suatu perusahaan atau produk dalam mesin pencarian di internet.
2.2 Teori Khusus 2.2.1 Pengertian E-Marketing Menurut Dave Chaffey & Smith (2013, P. 15) e-marketing adalah pemasaran secara online baik melalui situs web, iklan online, opt-in email, kios interaktif, TV interaktif atau mobile. Itu membuat hubungan yang lebih dekat dengan pelanggan, memahami mereka dan memelihara interaksi dengan mereka. E-marketing lebih luas dari e-commerce karena itu tidak terbatas pada transaksi antara organisasi dan stakeholders, tetapi mencakup semua proses yang berkaitan dengan pemasaran. Beberapa ahli pada Journal Consumer Behaviour Towards E-marketing: a Study of Jaipur Consumers mengemukakan, “Sebagian besar responden terlepas dari jenis kelamin dan kelompok usia yang berbeda (terutama kelompok umur 18-30 tahun) menemukan e-shopping lebih nyaman & hemat waktu dan lebih memilih kartu kredit sebagai modus nyaman pembayaran.” Menurut Strauss dan Frost (2012, P.28) E-Marketing adalah penggunaan teknologi informasi untuk kegiatan pemasaran dan proses untuk menciptakan, berkomunikasi, memberikan dan bertukar penawaran yang memiliki nilai bagi pelanggan, klien, mitra, dan masyarakat pada umumnya. Lebih sederhananya emarketing adalah hasil dari teknologi informasi diterapkan untuk pemasaran tradisional dalam dua cara.
8
E-marketing merupakan penggunaan kreatif teknologi internet termasuk pengguna berbagai multimedia, grafis, dan lain-lain. Teks dengan bahasa yang berbeda untuk membuat iklan menarik, bentuk e-shop dimana produk dapat dilihat, dipromosikan dan dijual. (Dr. Sanjay Hooda and Mr. Sandeep Aggarwal, 2012, P.108)
2.2.2 Pengertian E-Marketing Strategy (Strategi Electronic Marketing) Definisi dari strategi e-marketing adalah dari pendekatan yang mana komunikasi internal dan eksternal dapat mendukung dan mempengaruhi strategi perusahaan. (Dave Chaffey, 2009, P. 259). Menurut Strauss, Frost (2012, P.51), e-marketing strategy adalah desain dari strategi pemasaran yang mengkapitalisasi kemampuan teknologi informasi untuk mencapai tujuan yang spesifik. Pada dasarnya, e-marketing strategy adalah dimana strategi teknologi dan strategi pemasaran bersatu.
2.2.3 SWOT Analysis SWOT analysis dapat membantu organisasi menganalisis sumber daya internal mereka dalam hal kekuatan dan kelemahan dan mencocokkan mereka terhadap lingkungan eksternal dalam hal peluang dan ancaman. (Chaffey, 2009, P.274)
Gambar 2.1 SWOT Analysis Sumber: Chaffey dan Smith (2009, P. 274)
9
Menurut Kotler & Armstrong (2012, P.53) mendefinisikan analisis SWOT adalah sebuah evaluasi keseluruhan dari perusahaan yaitu strengths, weakness, opportunities dan threats. Yang termasuk dalam strengths adalah kapabilitas internal, sumber, faktor situasional positif dimana akan membantu perusahaan dalam melayani konsumennya dan mencapai tujuannya. Yang termasuk weakness adalah keterbatasan internal perusahaan dan faktor situasional negatif yang mungkin dapat mengganggu performa perusahaan. Opportunities adalah faktor yang baik atau kecenderungan diluar lingkungan dimana perusahaan akan bisa untuk mengeksploitasi agar menjadi keuntungan. Threats adalah faktor tidak baik atau kecenderungan untuk menghadirkan tantangan dalam performa perusahaan. Tujuan analisis SWOT adalah untuk mencocokkan kekuatan perusahaan untuk kesempatan yang menarik dalam lingkungan, serta menghilangkan atau mengatasi kelemahan dan meminimalisasi ancaman.
2.2.4 Kerangka SOSTAC Untuk membuat dan menjalankan e-marketing, dibutuhkan rencana dan strategi e-marketing. Menurut Dave Chaffey (2009, P. 418), rencana e-marketing adalah rencana untuk mencapai tujuan pemasaran dari strategi e-business. SOSTACTM merupakan framework untuk perencanaan e-marketing yang dikembangkan oleh Paul Smith pada tahun 1999, dimana merangkum berbagai tahapan yang harus terlibat dalam strategi pemasaran mulai dari pengembangan strategi sampai dengan implementasi strategi (Dave Chaffey, 2009, P. 418). Dave Chaffey (2009, P. 418) menyebutkan bahwa pendekatan SOSTACTM untuk perencanaan pemasaran terdiri dari enam element, yaitu: • Situation − dimana kita sekarang? • Objectives − kemana kita akan pergi? • Strategy − bagaimana kita mencapai kesana? • Tactics − bagaimana tepatnya kita mencapai kesana? • Action − apa rencana kita? • Control − apakah kita sampai kesana?
10
Gambar 2.2 SOSTACTM – framework untuk perencanaan Emarketing Sumber: Chaffey dan Smith (2009, P. 419)
2.2.4.1 Situation Analysis (Where Are We Now?) Menurut Chaffey (2009, P. 420) situation analysis adalah lingkungan analisis dan review proses internal dan sumber daya untuk menginformasikan strategi. Lingkungan pemasaran yang terus berubah, memberikan banyak kesempatan untuk mengembangkan produk baru, pasar baru, dan media baru untuk berkomunikasi dengan pelanggan dan saluran baru untuk mencapai mitra bisnis. Tujuan dari situation analysis adalah untuk memahami lingkungan saat ini dan masa depan perusahaan yang beroperasi agar tujuan strategis yang realistis dapat mengingat apa yang terjadi di pasar.
2.2.4.2 Objectives (Where Do We Want To Be?) Menurut Dave Chaffey (2009, P. 281) Objectives merupakan pernyataan dan komunikasi misi organisasi, visi dan tujuan. Tahap ini merupakan tahap untuk menentukan tujuan agar perusahaan akan focus terhadap apa yang ingin dicapai.
11
Manfaat dalam penerapan e-marketing dirangkum menjadi 5S, yaitu : 1. Sell merupakan salah satu manfaat dari penerapan e-marketing yang membantu dalam meningkatkan penjualan, karena promosi yang dilakukan secara online dapat menjangkau masyarakat yang luas. 2. Serve merupakan salah satu tujuan dari penerapan e-marketing untuk menambah value bagi customer, dengan meningkatkan kualitas layanan serta berikan feedback untuk customer. 3. Speak merupakan salah satu tujuan dari penerapan e-marketing untuk lebih dekat dengan customer. Dalam mencapai tujuan ini perusahaan diharapkan untuk dapat membuat e-marketing yang bisa menjadi sarana komunikasi yang efektif. 4. Save merupakan salah satu tujuan dari penerapan e-marketing untuk mengurangi biaya promosi, dengan menciptakan emarketing yang bisa mengurangi biaya promosi yang sering dikeluarkan perusahaan. 5. Sizzle merupakan salah satu tujuan dari penerapan e-marketing untuk meningkatkan brand awareness dan recognition melalui jalur online.
2.2.4.3 Stategy ( How Do We Get There?) Menurut Dave Chaffey (2009, P. 295)
Definisi strategi
didorong oleh tujuan dan visi sebagaimana dimaksud pada bagian sebelumnya. Karena strategi disusun berdasarkan visi dan tujuan, sehingga perlu untuk sering kembali dan merevisinya. Menurut Chaffey (2009, p295) target market strategi adalah evaluasi dan pemilihan segmen yang tepat serta pengembangan penawaran yang sesuai. Target market strategi melibatkan empat tahap, yaitu :
12
Gambar 2.3 Tahapan Dalam Pengembangan Sasaran Strategi Pemasaran Sumber: Dave Chaffey (2009, P. 437)
a) Segmentation Identifikasi kelompok yang berbeda dalam suatu target pasar untuk mengembangkan penawaran produk yang berbeda dan komunikasi untuk kelompok. Segmentasi pasar adalah kunci dari pengembangan strategi pemasaran yang kuat melibatkan lebih dari sekedar mengelompokkan pelanggan ke segmen mengidentifikasi segmen, targeting, posisi dan mengembangkan keunggulan atas pesaing diferensial merupakan dasar strategi pemasaran. b) Target Market Pendekatan target digunakan untuk akuisisi online dan kampanye retensi secara alami akan bergantung pada segmentasi yang
ditetapkan.
Gambar
2.4
merangkum
pilihan
untuk
menargetkan pelanggan online. Kekuatan teknologi digital ini membuat ini lebih mudah dan lebih efektif biaya untuk
13
menyampaikan pesan yang ditargetkan pada halaman web atau email dibandingkan dengan media tradisional. c) Positioning Positioning
adalah
mempengaruhi
persepsi
pelanggan
terhadap produk dalam pasar. Positioning berhubungan dengan bagaimana konsumen mempersepsikan produk dalam hal dari unsur-unsur nilai. Perusahaan kemudian harus menentukan bagaimana untuk menonjolkan manfaat sebagai keunggulan diferensial atas produk saingan. Menurut Chaffey (2009, P. 441) Online Value Proposition (OVP) adalah sebuah pernyataan dari manfaat layanan e-commerce yang ideal tidak harus tersedia dalam penawaran pesaing atau persembahan offline. Cara dalam membangun OVP adalah dengan menggunakan 7 Ps dimana dalam penerapannya akan dibahas lebih lanjut pada tahap tactic (Dave Chaffey, 2009, P. 441).
2.2.4.4 Tactics (How Exactly Do We Get There?) Menurut Dave Chaffey (2009, P. 449), taktik pemasaran untuk menerapkan strategi dan tujuan secara tradisional di sekitar bauran pemasaran. Untuk mencapai perencanaan e-marketing yang efektif maka dapat digunakan tahapan pemasaran 7Ps, yaitu sebagai berikut:
Gambar 2.4 Unsur Marketing Mix Sumber: Dave Chaffey (2009, P. 449)
14
1) Product, unsur marketing mix yang melibatkan melakukan riset kebutuhan pelanggan dan mengembangkan produk yang sesuai. Hal ini dapat dilakukan dengan menyediakan customer service, menyediakan informasi produk yang lengkap, testimonial dari user dan lain – lain. 2) Promotion, unsur marketing mix yang melibatkan komunikasi dengan
pelanggan
dan
stakeholder
lainnya
untuk
menginformasikan kepada customer tentang produk dan organisasi. 3) Price, unsur Harga dalam marketing mix mengacu pada kebijakan
harga
organisasi
yang
digunakan
untuk
mendefinisikan model penentuan harga dan untuk menetapkan harga untuk produk dan jasa. Contohnya adalah dengan memberikan harga diskon kepada customer yang membeli produk dengan quantity yang banyak. 4) Place, unsur marketing mix yang melibatkan distribusi produk kepada
pelanggan
meminimalkan
sesuai
biaya
dengan
persediaan,
permintaan
dan
transportasi
dan
penyimpanan. 5) People, unsur marketing mix yang melibatkan pengiriman layanan kepada pelanggan selama interaksi dengan pelanggan. 6) Process, unsur marketing mix yang melibatkan metode dan prosedur perusahaan gunakan untuk mencapai semua fungsi pemasaran. 7) Physical Evidence, unsur marketing mix yang melibatkan ekspresi nyata dari produk dan bagaimana itu dibeli dan digunakan.
2.2.4.5 Action (The Details of Tactics who Does, whod what happen) Menurut Dave Chavey (2009, P. 469) action merupakan komponen perencanaan tindakan e-marketing mengacu pada kegiatan yang dilakukan oleh manajer untuk melaksanakan suatu rencana. Hal – hal yang perlu diselesaikan saat menentukan tindakan atau action yaitu tingkat investasi apa di saluran internet yang cukup uintuk
15
memberikan layanan, apa yang akan menjadi payback, pelatihan staff, tanggung
jawab
yang
diperlukan
untuk
keefektifan
internet
marketing, perubahan struktur organisasi yang diperlukan dalam internet memberikan layanan berbasis internet, dan kegiatan seperti apakah yang dapat dilakukan untuk mengelola website. Berikut hal – hal yang perlu ditentukan dalam menentukan action yakni tasks, resources, rekan kerja dan outsourcing, anggaran termasuk biaya untuk pengembangan, promosi dan pemeliharaan, skala waktu, dan staff.
2.2.4.6 Control (How Do We Get There?) Menurut chavey (2009, P. 470) control merupakan unsur rencana e-marketing dapat dicapai melalui kombinasi teknik tradisional seperti riset pemasaran untuk mendapatkan customer view, opini dan teknik baru seperti analisis web-server log files yang menggunakan teknologi untuk memantau apakah tujuan telah tercapai. Selain itu, control dapat dicapai melalui kepuasan pelanggan dan monitoring saluran kinerja melalui situs web dan saluran tradisional.
2.2.5 Pengertian HTML Menurut Garry B. Shelly, dan Ddenise M. Woods (2011, P.9) HTML adalah platform independen, yang berarti dapat membuat, atau kode, file HTML pada satu jenis komputer dan kemudian menggunakan browser pada jenis lain dari komputer untuk melihat bahwa file sebagai halaman web. 2.2.6 Wireframe Menurut Chaffey (2009, P.636) wireframe adalah gambaran yang merupakan kerangka ilustrasi dari sebuah halaman website.
2.2.7 Responsive Web Design (RWD) Mengutip dari artikel (Milanesi, 2013) penggunaan berbagai perangkat seperti Personal Computer's, Tablets, dan Mobile Phones telah mencapai angka 2.35 milyar unit di tahun 2013, peningkatan sebesar 5.9% dari tahun 2012. Menurut Gartner, Inc, pasar saat ini sedang di dorong oleh penjualan tablet,
16
smartphone, dan pada tingkat yang lebih rendah yaitu ultramobiles, dan pengiriman terhadap permintaan PC menurun. Berikut adalah tabel perangkat yang dikirim ke seluruh dunia berdasarkan segment nya (Ribuan unit) dikutip dari (Milanesi, 2013)
Tabel 2.1 Perangkat yang Terkirim Berdasarkan Segment Tipe Perangkat PC Ultramobile Tablet Mobile Phone Total
2012
2013
2014
341,273
305,178
289,239
9,787
20,301
39,824
120,203
201,825
276,178
1,746,177
1,821,193
1901,188
2,217,440
2,348,497
2,506,429
Tabel ke-dua adalah tabel perangkat yang dikirim ke seluruh dunia berdasarkan operating system nya (Ribuan Unit) dikutip dari (Milanesi, 2013).
Tabel 2.2 Perangkat yang Terkirim Berdasarkan Operating System Operating System
2012
2013
2014
Android
505,509
866,781
1,061,270
Windows
346,464
339,545
378,142
iOS/ MacOS
212,878
296,356
354,849
RIM
34,584
25,224
22,291
1,118,004
820,592
689,877
Yang Lain Total
2,217,440
2,348,497
2,506,429
17
Mengutip dari (Mobithinking, 2014) terdapat 14 negara dengan pelanggan mobile yang terdiri lebih dari 100 juta manusia yang menggunakan jaringan 3G & 4G. Berikut adalah tabel ke 14 negara dengan pelanggan mobile terbanyak di dunia. Tabel 2.3 Pelanggan Mobile di Dunia Negara
Pelanggan
Populasi
% dari
Pelanggan
% dari
Mobile
(Juta)
Populasi
3G/4G
Populasi
(Juta)
Dunia
(Juta)
6,587.4
7,046
93.5%
1,876.6
26.6%
1
China
1,246.3
1,351
92.3%
448.3
33.2%
2
India
893.3
1,237
62.5%
41.95
3.4%
3
Amerika
345.2
313.9
110.0%
287.4
91.6%
4
Indonesia
285.0
246.9
115.4%
45.5
18.4%
5
Brazil
272.6
198.7
137.2%
110.2
55.5%
6
Russia
237.1
143.5
165.2%
41.2
28.7%
7
Jepang
137.9
127.6
108.0%
108.8
85.3%
8
Vietnam
127.7
88.8
143.8%
18.0
20.3%
9
Pakistan
126.1
179.2
70.4%
N/A
N/A
10
Nigeria
175.0
168.8
76.2%
12.7
7.5%
11
Jerman
113.6
81.9
138.7%
46.0
56.2%
12
Bangladesh
116.0
154.7
75.0%
34.6
22.3%
13
Filipina
109.5
96.7
113.2%
16.6
17.1%
14
Mexico
102.7
120.8
117.6%
19.8
16.4%
Indonesia tersendiri menjadi salah satu negara yang mempunyai pertumbuhan atas penjualan smartphone yang cukup baik di dunia. Mengutip dari sumber (Mobithinking, 2014), penjualan smartphone di Indonesia mencapai angka 51.7% untuk pertumbuhannya di tahun 2012-2013.
18
Tabel 2.4 Pertumbuhan Penjualan Smartphone di Dunia Pengiriman
Pangsa Pasar
Pertumbuhan
Tahun 2013
Tahun 2013
2012-2013
China
239.8 jt
28.7%
29.1
Amerika
125 jt
14.9%
N/A
India
26.5 jt
3.2%
61.4%
Russia
18.8 jt
2.3%
30.7%
Brazil
17.2 jt
2.1%
40.0%
Indonesia
15.7 jt
1.9%
51.7%
Total
837.0 jt
100%
22.5%
Negara
Mengutip dari sebuah artikel (APA ITU RESPONSIVE WEB DESIGN (RWD), 2013) Responsive Web Design adalah sebuah pendekatan yang menunjukkan bahwa desain dan pengembangan harus menanggapi perilaku dan lingkungan pengguna berdasarkan pada ukuran, platform dan orientasi layar. Praktik ini meliputi penggunan perpaduan grid fleksibel dan layout, gambar dan CSS media query. Sebagaimana pengguna saat ini yang beralih dari laptop ke tablet, website secara otomatis harus menyesuaikan resolusi, ukuran gambar dan kemampuan scriptingnya. Dengan kata lain, website harus memiliki teknologi untuk secara otomatis merespon preferensi pengguna yang didasarkan pada resolusi layar gadget yang digunakan (komputer pc, laptop, netbook,tablet, smart phone dan mobile phone). Menurut sebuah artikel dari (Responsive Web Design: What It Is and How To Use It, 2011) Responsive Web Design adalah pendekatan yang menyarankan bahwa desain dan pengembangan sebuah website harus berbasis dari ukuran layar, platform dan orientasi. Contohnya jika sebuah pengguna berpindah dari menggunakan sebuah laptop ke tablet, maka sebuah website berbasis Responsive Web Design (RWD) secara otomatis kontennya akan menyesuaikan dengan ukuran layar, resolusi dari iPad tersebut.
19
Gambar 2.5 Contoh Gambar Responsive Web Design Responsive design memiliki kemampuan untuk mengelola konten dari isi website secara efektif. Dengan hal ini, Responsive design memiliki keunggulan untuk dapat diterapkan dalam perancangan website agar dapat diakses melalui handphone, smartphone, tablet, desktop ataupun smart TV tanpa adanya perubahan yang signifikan dalam hal penggunaan website.
2.2.8 Activity Diagram Menurut Satzinger (2010, P.144),activity diagram adalah jenis diagram alur kerja yang menggambarkan tevintang kegiatan pengguna dan alur sekuensial. Activity diagram adalah sebuah diagram alur yang menggambarkan berbagai kegiatan pengguna maupun sistem.
Gambar 2.6 Activity Diagram
2.2.9 Use Case Diagram Use case adalah suatu aktivitas sistem yang melaksanakan tugas, biasanya dalam menanggapi permintaan oleh pengguna. Masing-masing use case
20
didefinisikan secara rinci untuk menentukan persyaratan fungsional. Use case juga
menyediakan
kerangka
kerja
untuk
merencanakan
pengulangan. (Satzinger, 2010, P.242).
Gambar 2.7 Use case diagram
suatu
proses