19
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1
Teori Umum
2.1.1 Komunikasi Ilmu komunikasi adalah ilmu yang mempelajari usaha manusia dalam menyampaikan isi pernyataanya atau maksud dalam pikirannya atau kehendaknya kepada manusia lain. Komunikasi merupakan proses pertukaran pesan dengan orang lain. Menurut David K. Berlo (1960) ia memperkenalkan sebuah model komunikasi yang dikenal dengan model SMCR atau Source (sumber), Message (pesan), Channel (saluran), Reciever (penerima). Saat ini model Berlo disempurnakan dengan ditambahkan Feedback atau respon balik dari penerima atau Reciever kepada sumber atau Source. (Mulyana.2010:162) Komunikasi adalah suatu interaksi, proses simbilik yang menghendaki orangorang mengatur lingkungan dengan membangun hubungan antar sesama, melalui pertukaran informasi, untuk menguatkan sikap dan tingkah laku, komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih dengan maksud untuk mengubah sikap dan tingkah laku. (Komala,2009:73)
19
20
Hovland, Janis & Kelly (1953) mengatakan komunikasi adalah suatu proses dimana seseorang (komunikato) menyampaikan stimulus dalam bentuk kata-kata dengan tujuan mengubah perilaku orang lain (khalayak). (Olii,2006 :16) Charles Cooley menganggap komunikasi sebagai mekanisme yang menimbulkan adanya dan berkembangnya hubungan manusia bersama sarana untuk menyiarkanya kedalam ruang dan merekamnya dalam waktu, mekanisme tersebut mencakup ekspresi wajah, gerak-gerik, suara, kata-kata atau tulisan, dan apa saja yang merupakan penemuan muthakhir untuk menguasai ruang dan waktu. (Effendy,1983:4)
2.1.2 Komunikasi Massa 2.1.2.1
Pengertian Komunikator bergerak dalam organisasi yang kompleks, yaitu menyangkunt
berbagai pihak yang terlibat dalam proses komuniksi massa, mulai dari menyusun pesan sampai diterima oleh komunikan. Misal, bila pesan disampaikan melalui media elektronik radio siaran, maka pihak yang terlibat yaitu penyiar dan operator (Ardianto.2007:3) Komunikasi massa merupakan bagian dari ilmu komunikasi yang lebih luas, yaitu komunikasi manusia (human communication). Mendifinisikan ilmu komunikasi sebagai ilmu pengetahuan yang berupaya memahami produksi, proses dan efek dari sistem simbol dan tanda dengan mengembangkan teori-teori yang dapat diuji, berisi generalisasi hukum yang menjelaskan gejala-gejala yang dianggap berhubungan dengan produksi, proses, dan efek. (Morissan,2010:5)
21
DeFleur & McQuails, mendefinsikan komunikasi massa sebagai suatu proses melalui mana komunikator-komunikator menggunakan media untuk menyebar pesan-pesan secara luas dan terus-menerus menciptakan makna-makna serta diharapkan dapat mempengaruhi khalayak yang besar dan beragam dengan melalui berbagai macam cara. (Mulyana, 2004:164) Little john, yang mengatakan “komunikasi massa adalah suatu proses dengan mana organisasi-organisasi media memproduksi dan mentransmisikan pesan-pesan kepada publik yang besar, dan proses di mana pesan-pesan itu dicari, digunakan, dimengerti, dan dipengaruhi oleh audien.” Ini artinya, proses produksi dan transmisi pesan dalam
komunikasi massa sangat dipengaruhi oleh kebutuhan dan kepentingan
Audience. (Mulyana, 2004:165)
2.1.3 Teori Komunikasi Massa Dennis McQuail ( 1987 ) pernah memberikan beberapa jenis dari teori - teori komunikasi massa sebagai berikut. 1. Teori Ilmu Pengetahuan Sosial ( Social Scientific Theory ) Teori ini berdasarkan pernyataan-pernyataan yang berkaitan dengan sifat dasar, cara kerja, dan pengaruh komunikasi massa yang bersumber dari observasi sistematis yang sedapat mungkin diupayakan bersifat objektif. Sumber teori ini merupakan kenyataan tentang media. Dalam penerapanya jenis teori ini sering bergantung pada ilmu sosial lainya. Contohnya, teori yang menerangkan hubungan antara televisi dengan perilaku agrasif.
22
2. Teori Normatif ( Normative Theory ) Teori ini berkenaan dengan masalah bagaimana seharusnya media berperan ketika serangkaian nilai sosial ingin diterapkan dan dicapai sesuai dengan sifat dasar nilai-nilai sosial tersebut. Jenis teori ini begitu penting karena berperan dalam membentuk istitusi media. Bahkan media berpengaruh besar dalam membantu apa yang diharapkan oleh publik media, organisasi, serta pelaksana organisasi sosial itu sendiri
3. Teori Praktis ( Operational Theory ) Pada awalnya teori ini dikembangkan oleh para praktisi media. Teori ini menyuguhkan penuntun tentang tujuan media, cara kerja yang seharusnya diharapkan agar seirama dengan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan sosial yang sifatnya lebih abstrak, serta cara-cara pencapaian beberapa sasaran tertentu. Sebuah teori masuk dalam rumpun teori praktis karena bisa membantu menemukan jawaban masalah, misalnya, "Apa yang dapat
menyenangkan
publik?,"Faktor
apa
sajakah
yang
dapat
membuahkan
hasil?,"Berita seperti apa yang berharga atau mempunyai nilai berita (news value )?," dan "Bagaimana tanggung jawab wartawan dan media tertentu dalam situasi tertentu pula?"
4. Teori Akal Sehat ( Commonsense Theory ) Teori ini merupakan pengetahuan ( dan gagasan ) yang dimiliki oleh setiap orang dengan begitu saja atau melalui pengalaman langsung dengan masyarakat. Setiap pembaca surat kabar atau penonton televisi mempunyai teori sendiri ( artinya mempunyai seperangkat gagasan ) tentang media tersebut. Misalnya gagasan tentang bagaimana keberadaan media, kegunaan media, peran media dalam kehidupan sehari-
23
hari, bagaimana seharusnya membaca koran atau menonton televisi, dan lain-lain. Masing-masing orang memiliki teori berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya tanpa ada usaha atau melalui pengalamanya sehari-hari. (Nurudin,2007:163-164)
2.1.4 Media Massa Media massa adalah alat-alat dalam komunikasi yang bisa menyebarkan pesan secara serempak, cepat kepada audience yang luas dan heterogen. Kelebihan media massa dibanding dengan jenis komunikasi lain adalah bisa mengatasi hambatan ruang dan waktu. Bahkan media massa mampu menyebarkan pesan hampir seketika pada waktu yang tak terbatas. (Nurudin,2007:9) Media massa dalam Kamus Lengkap Bahasa Indonesia diartikan sebagai berikut : Media kb. sarana, alat; Sarana komunikasi bagi masyarakat bisa berupa koran, majalah, tv, radio siaran, telepon, internet, dsb; Media cetak kb. alat komunikasi massa yang diterbitkan dalam bentuk cetakan seperti koran, majalah dsb. Media elektronik kb. Sarana atau media yang berupa elektronik seperti radio dan televisi. (Fajri & Senja,2003:557) Media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak, sedangkan pengertian media massa sendiri adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak (penerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, televisi. (Cangara,2003:134)
24
Karakteristik media masa menurut Cangara adalah : - Bersifat melembaga, artinya pihak yang mengelola media terdiri dari banyak orang yakni mulai dari proses pengumpulan, pengelolaan, sampai pada penyajian informasi. - Bersifat satu arah, artinya komunikasi yang dilakukan kurang memungkinkan terjadinya dialog antara pengirim pesan dan penerima pesan, jika terjadi reaksi umpan balik atau feedback biasanya memerlukan waktu. - Meluas dan serempak, artinya dapat mengatasi rintangan dalam waktu dan jarak karena memiliki kecepatan. Bergerak secara luas dan simultan dimana informasi yang disampaikan diterima oleh banyak orang pada saat yang bersamaan. - Memakai peralatan teknis atau mekanis seperti radio, televisi, surat kabar dan semacamnya. - Bersifat terbuka, artinya dapat diterima oleh siapa saja dan dimana saja tanpa mengenal usia, jenis kelamin, dan suku bangsa. (Cangara,2003:134)
2.1.4.1 Efek Media Massa Menurut M. Chaffee, media massa mempunyai efek yang berkaitan dengan perubahan sikap, perasaan, dan perilaku dari komunikasnya. Dari pernyataan tersebut dapat dijelaskan bahwa media massa mempunyai efek kognitif, afektif, dan konatif atau behavioral. (Ardianto dan Erdinaya, 2005:49) 1. Efek kognitif
25
Efek kognitif adalah akibat yang timbul pada diri komunikan yang sifatnya informatif bagi dirinya. Dalam efek kognitif ini akan dibahas tentang bagaimana media massa dapat membantu khalayak dalam mempelajari informasi yang bermanfaat dan mengembangkan keterampilan kognitifnya. Melalui media massa seseorang dapat memperoleh informasi tentang banyak hal yang belum pernah kita ketahui sebelumnya.
2. Efek afektif Efek ini kadarnya lebih tinggi dari pada efek kognitif. Tujuan dari komunikasi massa bukan sekedar memberitahu khalayak tentang sesuatu tetapi lebih dari itu khalayak diharapkan dapat turun merasakan perasaan iba, terharu, sedih, gembira, marah dan sebagainya. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi intensitas rangsangan emosional pesan media massa.
3. Efek konatif atau behavioral Efek konatif atau behavioral merupakan akibat yang timbul dari diri khalauak dalam bentuk prilaku, tindakan, atau kegiatan. (Ardianto dan Erdinaya, 2005:49)
2.1.5 Radio Radio merupakan media auditif (hanya bisa didengar), tetapi murah, merakyat, dan bisa dibawa atau didengarkan dimana2. Radio berfungsi sebagai media expresi, komunikasi,
26
informasi, pendidikan, dan hiburan. Radio memiliki kekuatan terbesar sebagau media imajinasi, sebab seabagai media yang buta, radio menstimulasi begitu banyak suara dan berupaya memvisualisasikan suara penyiar ataupun informasi faktual melalui telinga pendengarnya. (Masduki,2001:9)
Awalnya pendengar radio diwajibkan membayar pajak untuk membiayai stasiun radio memproduksi program. Radio Amerika Serikat berhenti memajaki pendengarny pada tahun 1922, setelh ditemukan sistem pembiayaan baru: iklan. Dari sinilah muncul sistem jual-beli air time bagi pengiklan. Dari sini pula muncul tendensi baru dalam operasionalisasi radio: masuknya radio Amerik Serikat dalam era komersilisasi. Dan, lahirlah broadcasting. (Astuti,2008:5-6)
2.1.6 Program Radio 2.1.6.1
Pengertian
Pada awalnya, radio memang menyiarkan apa saja yang terpikirkan orang untuk disampaikan kepada massa dalam waktu serempak dan sesingkat-singkatnya. Perlahan seiring dengan semakin banyaknya stasiun radio yang beroperasi, muncul format radio yang berbeda-beda. Dalam arti sempit, format berarti susunan program dalam satuan waktu, katakanlah ddalam waktu satu jam. ini disebut sebagai format clock, terdiri dari unsur-unsur seperti narasi penyiar, siklis musik, termin iklan, promo radio dan promo program, laporan lalu lintas, laporan cuaca, reports, dan lain-lain. Format clock juga membedakan aktifitas pagi, siang, sore, dan malam hari.
27
Dalam arti yang luas, format bisa berarti susunan program radio secara keseluruhan, yang menjadi semacam penanda identitas yang terkemas dalam program radio. Sejarah radio mencatat, di awal kemunculnya, radio tidak punya sasaran atau target tertentu, early mass programming (Vivian, 2006:159). Dengan kata lain, radio tidak punya format khusus. Radio pada masa itu, tepatnya pada dekade 1920-an, siaranya hanya pada malam hari, diisi dengn musik yang populer, lembut, tidak ofensif atau mengganggu siapa pun. (Astuti,2008:7-9)
2.1.7 Karakteristik Radio Karakteristik radio dilihat dari keunggulan dan kelemahanya. a. Keunggulan radio -
Cepat dan langsung.asaran tercepat, lebih cepat dari koran maupun tv, dalam menyampaikan informasi kepada publik tanpa melalui proses yang rumit dan butuh waktu banyak. Hanya melalui telepon, reporter radio dapat secara langsung menyampaikan berita atau melaporkan peristiwa yang ada di lapangan.
-
Akrab. Radio adalah alat yang dekat dengan pemiliknya.
-
Dekat. Suara penyiar hadir dirumah atau di dekat pendengar. Pembicaraanya langsung menyentuh aspek pribadi.
-
Hangat. Paduan kata-kata, musik, dan efek suara dalam siaran radio mampu mempengaruhi emosi pendengar. Pendengar akan beraksi atas kehangatan suara penyuar dan seringkali berfikir bahwa penyiar adlah teman dekat bagi mereka.
28
-
Sederhana. Tidak rumit, tidak banyak pernik. Baik bagi pengelola maupun pendengar.
-
Tanpa batas. Siaran radio menembus batas-batas geografis, SARA, dan kelas sosial.
-
Murah. Dibandingkan dengan berlangganan media cetak atau harga pesawat televisi, pesawat radio relatif lebih murah. Pendengar tidak dipungut biaya sepeserpun untuk mendengar radio.
b. Fleksibel. Siaran radio bisa dinikmati sambil mengerjakan hal lain atau tanpa mengganggu aktifitas yang lain (romli, 2004:23) kelemahan radio -
Selintas. Siaran radio cepat hilang dan gampang dilupakan pendengar tidak bisa mengulang apa yang didengarnya.
-
Global. Siaran informasi radio bersifat global , tidak detail, karena angka-angka dibulatkan.
-
Batasan waktu. Setiap berita atau informasi yang disiarkan sangat singkat berdasarkan waktu yang telah ditentukan.
-
Beralur linier. Program disajikan dan dinikmati berdasarkan urutan yang sudah ada.
-
Mengandung gangguan . seperti timbul tenggelam (fading) dan gangguan teknis “channel noise factor”. (Romli,2004:25)
2.1.7.1 pembagian program dari aspek karakterisitiknya jenis siaran dibagi menjadi 2: 1.
Siaran Karya artistik : Siaran yang diproduksi melalui
artisitik, yaitu proses produksi mengutamakan segi keindahan.
pendekatan
29
2.
Siaran karya jurnalistik : Siaran yang diproduksi melalui pendekatan jurnalistik yaitu suatu proses produksi yang mengutamamkan segi kecepatan,
termasuk dalam proses penyajian kepda khalayak. (Triartanto,2010:144)
Genre seperti halnya format stasiun, format program dapat dibagi menjai tiga kategori besar: 1.
Format informasi/berita
2.
Format musik
3.
Format khusus
Format program informsi/berita menyatakan radio yang bersangkutan alam penyajian siaranya didominasi oleh program-program dengan materi kata/berita, yang mengandung informasi dan peristiwa aktual untuk diketahui oleh pendengar
Dalam format program informasi segala yang aktual, unik, dan menarik perlu disajikan kepada pendengar. Seperti berita (news), Bincang-bincang (talkshow), atau perpaduan antara berita dengan bincang-bincang.
30
Format program musik, seluruh program terbesarnya adalah musik atau lagi sebagai ciri khasnya, sebagai representasi dari format stasiunnya(format musik). Format musik stasiun memiliki kategorisasinya , antara lain: 1.
Adult Contemporary
2.
Beautiful Music
3.
Country
4.
CHR (Contemporary Hits Radio)
5.
Top 40
6.
R&B
7.
Cross Over
8.
Middle of The Road
9.
Album oriented rock
10.
Hispanic /Latin
11.
Oldies
12.
Pop Indonesia
13.
Dangdut
14.
Campur sari
31
Karya artistik 1. Program musik : suatu program yang materi siaranya mengutamakan aspek atau yang berkaitan dengan musik dan lagu dalam penyajian siaranya.
2. Program Drama Radio : Suatu program yang menyajikan secara audio pola pelakonan /dramatisasi para tokoh atau karakternya dalam suatu tema cerita tertentu yang dibawakan dengan gaya naratif, monolog, dialog yang diselingi dengan suara musik, lagu serta efek suara seperlunya.
3. Program Kuis Radio : Suatu program yang materi siaranya didasrkan pada pertanyaan-pertanyaan, teka-teki, permainan/games bersifat auditif yang ditujukan kepda pendengr agar menaggapinya sebagai suatu bentuk pertisipasinya atau interraktif, yang di kompensasikan dengan suatu hadiah.
4. Program Variety Show : Suatu program yang sajianya terdiri dari sejumlah kompbinasi dari bergam format acara yang di kemas secara dinamis dan menarik dengan diselingi sisipan musik dan efek suara. Isi program Variety Show terdiri ari beberapa segeman bisa berup gossip, dialog interaktif, kuis, permintaan lagu, info aktual dan lainlain.
32
5. Program Komedi/humor : Suatu program yang menyajikan unsur-unsur yang menggelitik dan mengundak tawa secara auditifsehingga merangsang pendengar untuk tersenyum atau tertawa. Program komedi secra genrenya meliputi : jokes, lawak, anekdot, serta parodi.
6. Program sponsor : suatu program yang isi siaranya dimuati oleh informasi dan data produk tertentu yang disajikan dengan gaya perbincangan atau wawancara.
7. Program Cerita dongeng atau lengenda : bentuk penyajian program yang disajikan secara dramatisasi atau naratif berdasarkan kisah-kisah dongeng atau cerita legena yang sudah ikenal luas.
Karya Jurnalistik 1. Program Buletin berita : suatu sajian beragam berita aktual yang dikemas dalam tingkatan gradasi sangat penting, penting dan kurang penting yang perlu diketahui masyarakat.
2. Program dokumenter : program yang didasarkan pada peristiwa penting yang telah berlalu dan memiliki relevansi aktualitas dengan kekinian
33
3. Program Majalah udara : program adopsi dari mjalah cetak yang disajikan dalam bentuk versi auditif yang berisi mengenai aneka ragam topik , tema, serta peristiwa yang perlu diketahui masyarakat.
4. Program feature : program informasi yang membahas suatu topik persoalan melalui berbagai pandangan yang saling melengkapi, mengurai, dan mengkritik yang disajikan dalam berbagai format.
5. Program Talkshow : Program yang mengutamakan sajian perbincangan atau obrolan yang didasari penentuan tema, topik, serta bahasan yang di kemas secara dinamis dan aktual, faktual, menarik, juga menghibur. (Triartanto,2010:146-149) Program elshinta news and talk masuk kedalam karya jurnalistik, semua kategori. Karena Pada program ini news menjadi materi utama dalam siaran, penyajianya item-item dalam program news an talk yang diputar adalah berita yang ringan dan juga berita yang berat atau aktual yang telah di proses oleh tim redaksi radio elshinta.
34
2.1.7.2 Strategi Program Definisi strategi itu sendiri yaitu, menurut Stephanie K Marus, seperti yang dikutip umar (2005:31) strategi didefinisikan sebagai suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara bagaimana agar tujuan tersebut dapat tercapai. Strategi merupakan sejumlah keputusan yang ditujukan untuk mencapai tujuan sumber daya organisasi dengan peluang dan tantangan yang dihadapi dalam lingkungan industri. Beberapa ciri strategi (kuncoro, 2005:12) •
Goal Directed Actions, aktifitas yang menunjukan apa yang diinginkan organisasi dan bagaimana mengaplikasikannya.
•
Mempertimbangkan semua kekuatan internal dan memperhatikan peluang serta tantangan. Hakikat strategi menurut Onong Ochajana Effendy (1981:84) adalah
perencanaan dan menejemen untuk mencapai suatu tujuan, tetapi untuk mencapai tujuan tersebut strategi tidak berfungsi sebagai jalan yang hanya menunjukan jalan saja, tetapi bagaimana taktik tersebut diimplementasikan.
35
Dalam media penyiaran Radio, segala aspek yang terkait dengan positioning juga merupkan hal penting. Ditengah situasi yang semakin kompetitif, usaha media radio memerlukan suatu strategi positioning dalam program serta stasiun radio itu sendiri. Pada dunia radio, faktor Segmentasi adalah penting. Tanpa segmentasi yang jelas, program acara yang telah dirancang tidak memiliki tujuan an arah. Karena bagi radio siaran segmentasi erat terkati dengan profil pendengar
atau khalayak yang
ditujunya. Bagaimaka kriteria tentang usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, tingkat status ekonomi sosial, domisili, gaya hidup serta kesukaanya, semua hal tersebut ditetapkan sebagai suatu segmentasi yang jelas, sehingga pendengar yang dituju menjadi homogen , memiliki krakteristik yang sama. Dalam menciptakan radio positioning, menurut Temmy Lesanpura menjelaskan langkah-langkah dalam beberpa hal . untuk itu , stasiun radio tersebut harus: 1.
Menjadi "yang pertama" alam sebuah atau sesuatu hal
2.
Menampilkn Station identity atau ciri khas
3.
Menentapkan Target Audiens atau segmentasi yang menerima posisi stasiun radio
4.
Nama dan slogan yang menarik dan untuk menetap kan
positioning
5.
Sajian format yang sesuai dan konsisten yang dikehendaki audiens
6.
Musik yang sesuai dengan kebutuhan pendengarnya
7.
Menyjikan keunggulan pada acara tertentu yang sesuai dengan format
siaran
36
8.
Bahasa siaran yang sesuai dan menunjukan positioning stara
9.
Kegiatan off air yang sesuai dengan kebutuhan target audiens
10.
Air personality (penyiar) yang dapat membawa acara yang sesuai dengan positioning
11.
Tidak meniru stara lain atau menjadi "me too station"
12.
Ditampilakn dalam falsafah perusahaan, struktur organisasi dan
segala
sistemnya. (Triartanto,2010:59-60)
2.2
Teori Khusus
2.2.1 Definisi Analisis SWOT SWOT adalah singkatan dari Strength (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunity (kesempatan), Threat (ancaman) yang dihadapi dunia bisnis. Analisis SWOT dapat menunjukan bahwa kenirja kebijakan maupun perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang dan ancaman, dengan faktor internal kekuatan, dan kelemahan. Kedua faktor terbeut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. Hasil analisis SWOT dapat digunakan untuk menawarkan sebuah alternatif yang dapat dilakukan dalam sebuah implementasi kebijakan maupun dalam sebuah manajemen perusahaan. SWOT dapat dilaksanakan untuk menganalisi kondisi kebijakan dan kemungkinana kondisi perusahaan pada saat sebuah kebijakan atau manajemen dilaksanakan untuk
37
menghasilkan sebuah gambaran apakah kebijakan atau manajemen itu layak dilakukan atau tidak. (Bungin,2007:242) SWOT merupakan suatu program yang dibutuhkan untuk melihat seberapa besar peluang sebuah program untuk bisa bersaing dan berhasil menarik minat pemirsa atau audiens untuk menonton atau mendengar program tersebut. SWOT terdiri dari Strength(kekuatan), Weakness(kelemahan), Opportunity(kesempatan), Threat(ancaman). Untuk strength dan weakness biasanya datang dari dalam program itu sendiri, sementara untuk opprortunity dan threat, umumnya berasal dari luar program. SWOT biasanya dilakukan internal mereka yang membuat program atau mereka yang bertugas di bagian riset sebuah acara televisi atau radio. SWOT bisa dilakuakn sebelum program tersebut di tayangkan atau pada saat program tersebut ditayangkan. Jika dilakukan sebelum program ditayangkan, bertujuan untuk melihat peluang sebuah program untuk bisa bersaing dengan program lainya yang sudah ada. Sementara untuk yang dilakukan pada saat ditayangkan bertujuan untuk mengevaluasi performance program tersebut. Data-data SWOT bisa didapat secara internal dengan mengevaluasi program atau dummy program atau bisa juga dari eksternal, dari data yang di keluarkan AGB Nielsen atau lewat pertisipasi masyarakat melalui survey atau grup diskusi.
2.2.2 SWOT Dibagi menjadi 2 bagian:
2.2.2.1 Faktor Internal
38
Strength atau kekuatan sebuah program, merupakan jualan utama program untuk mendapatkan penonton. Strength haruslah merupakan hal yang benar-benar unik, yang berbeda, yang tidak mudah ditemukan di program lainya sehingga menjadi identitas program itu sendiri. Strength terletak sepanjang program itu berjalan dan bukan menjadi elemen kecil dari program itu.
Pada program radio Elshinta News and Talk, strength dari program ini terletak pada media pemberitaanya serta isi dari berita tersebut dan masyarakat atau pendengar yang menyumbang berita bagi radio elshinta setiap kali program ini mengudara. Interaktif, bersifat komunikatif dengan narasumber, dan ketika melakukan wawancara dengan tokoh-tokoh penting sangat menarik, juga ketika pendengar atau masyarakat yang seang mengalami masalah dan melaporkanya kepada bagian Listener service dengan segera elshinta menindak lanjutinya dengan menghubungi orang-orang yang terkait.
Weakness, atau kelemahan sebuah program adalah berbagai macam kekurangan, ketidak sempurnaan atau berbagai hal yang masih harus diperbaiki dari program itu sendiri. Weakness program sebaiknya memasukn pendapat dari pihak luar (yang tidak terlibat langsung dalam pembuatan program) sehingga bisa lebih obyektif dalam memberikan gambaran tentang kelemahan program. Bahkan, jika perlu dibagi dalam beberpa kategori seperti kelemahan di kontent atau isi program dan kelemahan dalam pengemasan program. Dengan memuat banyak kelemahan, selalu ada usaha untuk memperbaiki kinerja.
39
Kelemahan dari program news and talk ini adalah efek dari tanpa musik, berita atau penyiar serta narasumber yang terus berbicara menyebabkan terjadinya tingkat kejenuhanyang cukup tinggi manakala pembahasan yang di lakukan sedang tidak menarik, Memang itulah resiko dengan format berita tanpa musik satupun.
2.2.2.2 Faktor Eksternal
Opportunity atau peluang sebuah program biasanya datang dari luar program itu sendiri yang dianggap bisa menjadi faktor yang ikut membuat sukses program tersebut ketika mengudara. Opportunity haruslah kongkrit, sehingga harus bisa dimanfaatkan untuk membuat program menjadi lebih baik, juga mampu melibatkan orang lain diluar mereka yang membuat program, sebagai bahan referensi pembuat program mencari peluang membuat programnya lebih berhasil.
Dalam program radio elshinta news and talk, peluang program ini untuk berkembang sangatlah potensial, terutama karena berita yang tidak ada habisnya selalu muncul setiap detik, menit, hari, dan tidak hanya dari dalam negri saja melainkan manca negara, dan banyaknya sifat serta jenis berita yang ada.
Threat, atau ancaman untuk sebuah program, sama seperti weakness haruslah dibuat selengkap mungkin. Tujuannya agar si pembuat program menyadarai banyak faktor-faktor diluar dari programnya sendiri yang bisa menjadi ancaman bagi keberadaan programnya. Threat yang paling awal adalah mendeteksi ancaman langsung dari kompetitor di stasiun radio lainya, terutama yang jam on air-nya sama dengan program tersebut. Ancaman lainnya adalah juga dari kondisi internal dibalik pembuatan
40
atau produksi program itu maupun ancaman lainya yang datang dari institusi lainya, masyarakat atau kehidupan bangsa dan negara.
Threat atau ancaman datang dari radio lain yang mirip seperti program elshinta news and talk namun memiliki konten yang lebih menarik serta tidak menjenuhkan, dan bisa juga elemen alam program lain lebih bervariasi.