BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1. Teori Dasar / Umum 2.1.1. Jaringan Komputer Jaringan / network adalah suatu mekanisme yang memungkinkan berbagai
komputer
terhubung
dan
para
penggunanya
dapat
berkomunikasi dan share resources satu sama lain (Norton, 1999, p5). Jaringan adalah kumpulan beberapa komputer yang tergabung dalam suatu lingkungan yang dapat saling berkomunikasi satu dengan yang lain (Arief Handani, 2004, p2).
2.1.2. Arsitektur Model OSI Protokol OSI (Open System Interconnection) dan modelnya dikeluarkan pada tahun 1982 oleh ISO (International Organization for Standardization). Open Systems Interconnection Reference Model (Model OSI) merupakan suatu deskripsi abstrak layering untuk rancangan jaringan komputer dan komunikasi, yang dikembangkan sebagai
bagian
dari
Open
Systems
Interconnection
(http://en.wikipedia.com/wiki/Osi_Layer). OSI model terdiri dari 7 layer seperti pada gambar 2.1. dibawah ini yang mempunyai fungsi dari masing – masing layer itu sendiri. Ketujuh layer dari OSI model dimulai dari layer 7 sampai ke layer 1 adalah layer Application, Presentation, Session, Transport, Network, 6
7 Data
Link,
Physical.
mempelajari konsep
Tujuannya
untuk
jaringan serta
mempermudah
dalam
memudahkan vendor bebas
(independent) untuk mengembangkan suatu bagian tertentu dari teknologi jaringan komputer.
Gambar 2.1. Model OSI Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai layer – layer OSI (Stallings, 2002, p29) : -
Layer 1 : Physical Layer Lapisan ini berhubungan langsung dengan hardware. Physical layer mendefinisikan semua spesifikasi fisik dan elektris untuk semua peralatan meliputi level tegangan, spesifikasi kabel, tipe konektor, dan timing. Fungsi utama dari lapisan ini adalah bertanggungjawab atas transmisi bit stream (binary transmission), pengaktifan, dan pengaturan physical interface dari jaringan komputer, serta
8 memodulasi data digital antara peralatan yang digunakan user dengan sinyal yang berhubungan. -
Layer 2 : Data Link Layer Layanan ini menyediakan layanan pertukaran informasi melalui Physical link dengan mengirim blok data (frame) yang memerlukan proses sinkronisasi, error control / penanganan kesalahan dan fungsi flow control. Lapisan ini memiliki fungsi menerima, mengenali, dan menangani transmisi ethernet message.
-
Layer 3 : Network Layer Network layer menyediakan prosedur dalam mentransfer data dari suatu sumber ke suatu tujuan melalui satu atau lebih jaringan (path selection) dengan memperhatikan quality of service yang diperlukan oleh transport layer. Network layer bertanggungjawab dalam network routing, addressing dan logical protocol. Lapisan ini juga menentukan pemilihan jalur terbaik (path determination) untuk mengirim suatu data dari tempat asal ke tempat tujuan dengan cara routing / switching.
-
Layer 4 : Transport Layer Transport layer mensegmentasi data dari pengirim dan merakit kembali data ke dalam sebuah data stream pada komputer penerima. Selain memastikan bahwa data dapat diterima sampai ke tujuan (end to end delivery), lapisan ini menyediakan transfer data secara transparan antar end - system, pemeriksaan error, bertanggungjawab
9 melakukan error recovery apabila terjadi kesalahan, dan kontrol aliran data (flow control). -
Layer 5 : Session Layer Sesuai
dengan
namanya,
lapisan
ini
berfungsi
untuk
menyelenggarakan, mengatur, dan memutuskan sesi komunikasi. Session layer menyediakan service kepada presentation layer. Lapisan ini juga mensinkronisasi dialog diantara 2 host presentation layer dan mengontrol komunikasi dengan cara membuka, mengelola, dan memutus hubungan antar – aplikasi yang berkaitan. -
Layer 6 : Presentation Layer Lapisan ini mengelola informasi yang disediakan oleh lapisan aplikasi (application layer) supaya informasi yang dikirimkan dapat dibaca oleh lapisan aplikasi pada sistem lain. Di lapisan ini dilakukan proses enkripsi, dekripsi, dan kompresi data yang bertujuan untuk keamanan proses komunikasi.
-
Layer 7 : Application Layer Lapisan ini adalah lapisan yang paling dekat dengan user / pengguna, lapisan ini menjalankan aplikasi – aplikasi untuk user, menyediakan layanan jaringan untuk aplikasi user. Aplikasi pada lapisan ini terbagi menjadi 2, yaitu aplikasi client - server dan aplikasi non client – server.
10 2.1.3. Arsitektur Model TCP/IP Model dan protokol TCP/IP merupakan open standard yang merupakan standar teknis dan hostoris dari internet. Pada tahun 1973, Bob Kahn dan Vint Cerf mengerjakan proyek yang nantinya disebut TCP/IP. Selanjutnya, model TCP/IP dikembangkan Departemen Pertahanan USA (DoD) pada tahun 1981 (cisco.netacad.net, ch9, s1) dengan tujuan ingin menciptakan suatu jaringan yang dapat bertahan dalam segala kondisi. TCP/IP adalah jenis protokol pertama yang digunakan dalam hubungan internet, sehingga banyak istilah dan konsep yang dipakai dalam hubungan internet berasal dari istilah dan konsep yang dipakai oleh TCP/IP. Perkembangan TCP/IP menciptakan suatu standar de facto, yaitu suatu standar yang diterima oleh kalangan pemakai dengan sendirinya karena pemakaian yang luas.
Gambar 2.2. Model TCP/IP
11 Arsitektur atau model dari TCP/IP dibagi menjadi 4 lapisan yang antara lain adalah sebagai berikut seperti gambar 2.2. diatas (cisco.netacad.net,ch2,s1) : -
Application Layer Application layer pada model TCP/IP menangani protokol tingkat tinggi yang berhubungan dengan presentasi, encoding dan dialog control. Protokol TCP/IP menggabungkan seluruh hal yang berhubungan dengan aplikasi ke dalam 1 lapisan dan menjamin data dipaketkan dengan benar sebelum masuk ke lapisan berikutnya.
-
Transport Layer Transport layer menyediakan layanan transportasi dari host sumber ke host tujuan. Layer transport merupakan suatu koneksi logical diantara endpoints dari suatu jaringan, yaitu sending host dan receiving
host.
Transport
protocol
membuat
segmen
dan
mengumpulkan kembali lapisan aplikasi diatasnya menjadi data stream yang sama antara endpoints. Data stream transport layer menyediakan layanan transportasi end - to - end. Protokol – protokol yang berfungsi pada lapisan ini adalah : - Transmission Control Protocol (TCP) TCP berfungsi untuk mengubah suatu blok data yang besar menjadi segmen – segmen yang dinomori dan disusun secara berurutan agar si penerima dapat menyusun kembali segmen – segmen tersebut seperti waktu pengiriman. TCP ini adalah jenis
12 protokol
connection
oriented
yang
memberikan
layanan
bergaransi. - User Datagram Protocol (UDP) UDP adalah jenis protokol connectionless oriented. UDP bergantung pada lapisan atas untuk mengontrol kebutuhan data. Oleh karena penggunaan bandwidth yang efektif, UDP banyak dipergunakan untuk aplikasi – aplikasi yang tidak peka terhadap gangguan jaringan seperti SNMP dan TFTP. UDP pada VoIP digunakan untuk mengirimkan audio stream yang dikirimkan secara terus menerus. UDP digunakan pada VoIP karena pada pengiriman audio stereaming yang berlangsung terus menerus lebih mementingkan kecepatan pengiriman data agar tiba di tujuan tanpa memperhatikan adanya paket yang hilang walaupun mencapai 50 % dari jumlah paket yang dikirimkan. Karena UDP mampu mengirimkan data streaming dengan cepat dalam teknologi VoIP, UDP merupakan salah satu protokol penting yang digunakan sebagai header pada pengiriman data selain RTP dan IP.
Untuk mengurangi jumlah paket yang hilang saat
pengiriman data (karena tidak terdapat mekanisme pengiriman ulang) maka pada teknologi VoIP pengiriman data banyak dilakukan pada private network (VoIP fundamental, Davidson Peters, Cisco System, 163).
13 -
Internet Layer Tujuan dari lapisan internet adalah untuk memilih jalur / path terbaik bagi paket – paket data di dalam jaringan. Protokol utama yang berfungsi pada lapisan ini adalah Internet Protocol (IP) serta di lapisan ini terjadi penentuan jalur terbaik dan packet switching. Protokol – protokol yang berfungsi pada layer ini antara lain adalah IP, ARP, RARP, BOOTP, DHCP, dan ICMP. - IP merupakan protokol yang memberikan alamat atau identitas logika untuk peralatan di jaringan komputer. IP mempunyai 3 fungsi utama, yaitu servis yang tidak bergaransi (connectionless oriented), pemecahan (fragmentation), dan peyatuan paket – paket, serta fungsi meneruskan paket (routing). - Address Resolution Protocol (ARP) adalah protokol yang mengadakan translasi dari IP address yang diketahui menjadi alamat hardware atau MAC address. ARP ini termasuk jenis protokol broadcast. - Reverse Address Resolution Protocol (RARP) adalah protokol yang berguna mengadakan translasi MAC address yang diketahui menjadi IP address. Router menggunakan protokol RARP ini untuk mendapatkan IP address dari suatu MAC address yang diketahuinya. - Bootstrap Protocol (BOOTP) adalah protokol yang digunakan untuk proses boot diskless workstation. Dengan protokol ini,
14 suatu IP address dapat diberikan ke suatu peralatan di jaringan berdasarkan MAC address - nya. - Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) merupakan kelanjutan protokol bootstrap yang dapat memberikan IP address secara otomatis ke suatu workstation yang menggunakan protokol TCP/IP. DHCP bekerja dengan relasi client – server. - Internet Control Message Protocol (ICMP) adalah protokol yang berguna untuk melaporkan jika terjadi suatu masalah dalam pengiriman data. -
Network Access Layer Network access layer disebut juga host - to network layer. Lapisan ini berkaitan dengan hal – hal yang paket IP perlukan untuk membuat hubungan fisik dengan media jaringan. Driver untuk software aplikasi, modem, dan alat lainnya beroperasi pada layer ini. Network access layer berfungsi memetakan IP address ke alamat fisik hardware dan enkapsulasi dari paket – paket IP menjadi frame – frame. Protokol – protokol yang berfungsi pada lapisan ini adalah Ethernet, Token Ring, dan FDDI.
2.1.4. Media Transmisi Secara umum media transmisi dibagi menjadi 2 jenis, yaitu wired (kabel) dan wireless (nirkabel).
15 2.1.4.1. Wired 2.1.4.1.1. Coaxial Kabel coaxial adalah jenis kabel tembaga. Jenis kabel ini mempunyai ukuran yang berbeda – beda.
Diameter yang besar
(tricknet) umumnya digunakan sebagai backbone pada jaringan, sedangkan yang berdiameter kecil (thinnet) digunakan sebagai penghubung host dengan backbone. Jenis coaxial ini sudah ditinggalkan karena dalam pemasangannya cukup sulit dan kurang ekonomis. Coaxial mendukung kecepatan transmisi sampai 100 Mbps.
Gambar 2.3. Kabel Coaxial
2.1.4.1.2. Unshielded Twisted Pair dan Shielded Twisted Pair UTP (Unshielded Twisted Pair) adalah kabel tembaga yang dirancang secara berpasangan sebanyak 4 pasang. Setiap pasang kabel tersebut dipilin (twisted) untuk menghasilkan efek medan yang berkebalikan yang bertujuan mengurangi hambatan yang diakibatkan oleh Electromagnetic Interference (EMI) dan Radio Frequency Interference (RFI). Kelemahan dari UTP adalah mudah terpengaruh
16 oleh gangguan sinyal noise dari luar. STP (Shielded Twisted Pair) serupa dengan UTP tetapi dilengkapi dengan lapisan pelindung untuk mengurangi efek yang ditimbulkan akibat gangguan dari luar. Kecepatan transmisi dengan UTP/STP dapat mencapai gigabit (1000 Mbps). UTP/STP mempunyai panjang maksimum 100 meter sebelum terjadi hambatan yang terlalu besar.
Gambar 2.4. Kabel Shielded Twisted Pair
2.1.4.1.3. Fiber Optic Media fiber menggunakan cahaya sebagai penghantar data, berbeda dengan media tembaga yang menggunakan listrik sebagai penghantar data. Media ini terbagi 2 macam, yaitu multi - mode dan single - mode. Fiber multi – mode mampu mencapai jarak maksimum 300 meter, sedangkan single – mode mampu mencapai jarak maksimum 60 kilometer, dengan kecepatan transmisi maksimum 10 Gbps.
17
Gambar 2.5 Fiber Optic
2.1.4.2. Wireless Teknologi wireless telah dibuat standar oleh IEEE dengan standar 802.11. Sekarang ini standar 802.11 yang sering digunakan dibagi menjadi 3 :
Tabel 2.1. Standarisasi Wireless Standar
Frequency
Bandwidth
802.11 a
5 Mhz
54 Mbps
802.11 b
2,4 Mhz
11 Mbps
802.11 g
2,4 Mhz
54 Mbps
18
Berikut adalah gambar jaringan wireless :
Gambar 2.6. Jaringan Wireless
2.1.5. Topologi Jaringan Topologi suatu jaringan didasarkan pada cara penghubungan sejumlah node atau sentral dalam membentuk suatu sistem jaringan (Ardiyansah, 2004, p14). Topologi secara garis besar dibagi menjadi 2 : -
Topologi Fisik Topologi fisik menggambarkan sebuah jaringan secara fisik.
-
Topologi Logical Topologi logical menggambarkan bagaimana caranya sebuah jaringan diakses oleh node – node di dalamnya.
19 2.1.5.1 Topologi fisik 2.1.5.1.1. Mesh Topologi jaringan jenis ini menerapkan hubungan antar komputer secara penuh. Jumlah saluran harus disediakan untuk membentuk jaringan mesh adalah jumlah komputer dikurangi 1 (n-1, n = jumlah komputer). Tingkat kerumitan jaringan sebanding dengan meningkatnya jumlah komputer yang terpasang. Dengan demikian disamping
kurang
ekonomis
juga
relatif
mahal
dalam
pengoperasiannya.
Gambar 2.7. Topologi Mesh
2.1.5.1.2. Star Topologi star adalah topologi yang paling sering digunakan dalam sebuah LAN. Pada topologi star, komputer – komputer dihubungkan ke konsentrator seperti hub, switch, atau router. Bila
20 dibandingkan dengan sistem mesh, sistem ini mempunyai tingkat kerumitan jaringan yang lebih sederhana sehingga sistem menjadi lebih ekonomis, tetapi beban yang dirasakan oleh konsentrator cukup berat. Ketika topologi star diperluas untuk menambah device jaringan dengan menggunakan konsentrator tambahan seperti switch atau hub yang dihubungkan ke pusat device jaringan, dinamakan topologi star extended.
Gambar 2.8. Topologi Star
2.1.5.1.3. Bus Pada topologi ini semua komputer dihubungkan secara langsung pada medium transmisi dengan single kabel yang disebut backbone. Transmisi sinyal dari suatu komputer tidak dialirkan secara bersamaan dalam 2 arah. Hal ini berbeda sekali dengan yang
21 terjadi pada topologi jaringan mesh atau star, yang pada kedua sistem tersebut dapat dilakukan komunikasi antar komputer secara bersamaan. Terminator digunakan untuk meredam sinyal pada kedua ujung kabel.
Gambar 2.9. Topologi Bus
2.1.5.1.4. Hybrid Topologi jaringan ini merupakan gabungan dari beberapa tipe topologi. Ketika jalus bus menghubungkan 2 konsentrator, maka konfigurasi tersebut disebut star bus. Beberapa gedung kadang menggunakan topologi seperti ini. Jalur bus digunakan untuk mengirim data antar topologi star seperti gambar 2.10. di bawah ini.
22
Gambar 2.10. Topologi Hybrid
2.1.5.1.5. Ring Untuk membentuk jaringan ring, setiap komputer harus dihubungkan seri satu dengan yang lain dan hubungan ini akan membentuk loop tertutup. Keuntungan dari topologi ini adalah tidak akan terjadi collusion atau tabrakan data dalam pengiriman paket data. Topologi jaringan ring dibagi menjadi 2 jenis, yaitu : -
Single ring yaitu semua komputer dihubungkan pada 1 kabel dan data dikirimkan dalam 1 arah pengiriman. Ini berarti setiap komputer harus menunggu giliran untuk mengirim data di dalam jaringan tersebut.
23
Gambar 2.11. Topologi Single Ring
- Dual ring yaitu 2 ring memperbolehkan pengiriman data dalam 2 arah. Ini berarti apabila ada sebuah ring rusak, maka data akan dikirimkan melalui jalur ring yang 1 lagi. -
Gambar 2. 12. Topologi Dual Ring
24 2.1.5.2. Topologi Logical 2.1.5.2.1. Broadcast Pada model ini, semua komputer akan menerima paket data yang dikirimkan oleh masing – masing komputer. Aturan yang diterapkan pun relatif sederhana, yaitu “siapa yang pertama kali datang, dia yang pertama kali akan dilayani”.
2.1.5.2.2. Token Passing Pada model ini, jaringan komputer dikendalikan oleh sebuah token. Hanya komputer yang memiliki token yang dapat mengirim data ke jaringan. Kepemilikan token sifatnya bergantian.
2.1.6. Perangkat Keras Jaringan Perangkat keras jaringan adalah semua device yang terpasang pada sebuah jaringan dan saling berkomunikasi satu sama lain menggunakan protokol. Perangkat keras yang terhubung ke jaringan dapat diklasifikasikan ke dalam 2 bagian. Bagian yang pertama adalah perangkat end - user (host). Contoh perangkat end - user antara lain : komputer, printer, scanner dan perangkat lainnya yang menghasilkan service secara langsung kepada user. Klasifikasi yang kedua adalah perangkat jaringan (network device). Perangkat jaringan adalah semua peralatan yang terhubung ke perangkat end user sehingga membuat perangkat - perangkat end user tersebut bisa saling berkomunikasi.
25 2.1.6.1 Network Interface Card NIC merupakan suatu papan sirkuit yang dirancang untuk dipakai di dalam slot ekspansi suatu personal computer. NIC biasa juga disebut network adapter. Baik PC maupun laptop harus menggunakan perangkat ini untuk bisa terhubung ke jaringan. Setiap NIC memiliki nama atau kode yang unik, disebut Media Access Control (MAC). MAC disebut juga dengan alamat fisik sebuah device jaringan. MAC direpresentasikan dengan 48 bit bilangan hexadecimal. Alamat inilah yang digunakan untuk mengontrol komunikasi data pada host di dalam jaringan.
Gambar 2.13. Network Interface Card
2.1.6.2. Switch Switch sering disebut dengan multiple port bridge karena cara pengiriman datanya sama seperti bridge. Perbedaannya adalah switch memiliki jumlah port yang lebih banyak daripada bridge. Switch
26 mampu mentransfer data hanya kepada device yang memerlukan data dengan menciptakan Content Address Memorable dan virtual link. Saat ini switch mampu menggantikan penggunaan hub. Switch dapat menyediakan sebuah koneksi yang lebih cepat dan aman daripada penggunaan hub.
Gambar 2.14. Switch
2.1.6.3. Router Router memiliki semua kemampuan perangkat jaringan. Router dapat membangkitkan ulang sinyal, mengkonsentrasikan banyak koneksi, mengkonversi format transmisi data, dan mengatur transfer data berdasarkan IP address tujuannya (routing process). Router pada umumnya digunakan pada jaringan WAN.
27
Gambar 2.15. Router 2.1.7. Routing Routing adalah suatu mekanisme yang digunakan untuk mengarahkan dan menentukan jalur mana yang akan dilewati paket dari 1 device ke device yang berada di jaringan lain berdasarkan informasi yang ada di dalam routing table. Routing ada 3 macam yaitu, static routing, dynamic routing dan default routing. Static Routing adalah suatu mekanisme pengisian tabel routing yang dilakukan oleh administrator secara manual pada masing – masing router. Dynamic routing adalah suatu mekanisme pengisian dan pemeliharaan tabel routing yang tidak dilakukan secara manual oleh administrator pada masing – masing router. Default Routing digunakan ketika router menerima paket yang alamat tujuannya tidak dikenal. Paket tersebut akan disalurkan ke interface yang dipilih berdasarkan informasi default routing.
28 2.1.8. Switching Switching adalah penggunaan device jaringan yang disebut switch untuk menjaring data di antara segmen LAN dan meneruskan data tersebut ke tujuan berikutnya.
2.1.9. Internet Protocol (IP) Address Dalam suatu jaringan terdapat pengalamatan secara logical untuk masing – masing device yang terpasang pada jaringan tersebut. Pengalamatan tersebut menggunakan Internet Protocol address atau biasa disebut dengan IP address. IP address merupakan jenis pengalamatan menurut layer 3 OSI Layer yaitu layer network. IP address diatur oleh American Registry for Internet Number (ARIN). IP address versi 4 (IPv4) direpresentasikan menurut 2 cara, yaitu dengan binary atau dengan format dotted decimal notation. Dengan binary, IP address terdiri dari 32 bit yang dikelompokan ke dalam setiap octet. Satu octet terdiri dari 8 bit sehingga sebuah IP address memiliki 4 octet. IP address terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian network dan bagian host. Di dalam pengalamatan IP address, dikenal dengan adanya kelas IP. Kelas IP tersebut dibedakan menjadi 5, yaitu A, B, C, D, dan E. - Alamat network pada kelas A adalah 1.0.0.0 – 126.255.255.255, dimana IP 127.0.0.1 digunakan untuk looping back address. Pada IP address kelas A ini, octet pertama IP address digunakan untuk alamat network dan 3 octet di belakang untuk alamat host.
29 -
Alamat network kelas B adalah 128.0.0.0 – 191.255.255.255. Dua octet pertama digunakan untuk alamat network dan 2 octet selanjutnya digunakan untuk alamat host.
-
Alamat network kelas C adalah 192.0.0.0 – 223.255.255.255. Tiga octet pertama digunakan untuk alamat network dan octet selanjutnya untuk alamat host.
-
Alamat network kelas D adalah 224.0.0.0 – 239.255.255.255. Kelas D ini digunakan untuk keperluan multicasting pada device jaringan tertentu.
-
Alamat network kelas E adalah 240.0.0.0 – 254.255.255.255. Kelas E ini digunakan untuk keperluan penelitian. Subnet mask digunakan untuk menentukan bit ke berapa pada
sebuah IP address merupakan bit network dan bit host. Bit network menentukan apakah sebuah host dapat berkomunikasi langsung dengan host lain tanpa menggunakan sebuah gateway atau router. Sedangkan bit host menandakan keunikan dari sebuah host. Selain pengelompokan IP berdasarkan kelasnya, IP juga dikelompokan berdasarkan penggunaannya, yaitu IP public dan IP private. IP Public adalah alamat IP yang dapat dipakai untuk koneksi di internet, di mana IP tersebut bersifat global, dan tidak mungkin ada 2 buah IP public yang sama di internet. Namun demikian, karena terbatasnya jumlah alamat IP yang dapat dialokasikan, maka dipakai alamat IP private untuk pemberian alamat IP.
30 IP private adalah alamat IP yang hanya bersifat lokal untuk suatu jaringan. Karena antara suatu jaringan dengan jaringan lainnya tidak terhubung, maka pemberian alamat IP yang sama pada 2 jaringan tidak akan menimbulkan masalah. Range IP private adalah : a. 10.0.0.0 – 10.255.255.255 b. 172.16.0.0 – 172.31.255.255 c.192.168.0.0 – 192.168.255.255 Untuk menghubungkan jaringan lokal tersebut ke jaringan internet, diperlukan suatu IP public, di mana semua IP private jaringan lokal dalam internet akan diterjemahkan sebagai IP public tersebut. Mekanisme untuk melakukan proses tersebut disebut dengan Network Address Translation (NAT), di mana IP private diterjemahkan menjadi IP public. Selain IPv4, di jaman sekarang ini juga sedang dikembangkan IP address versi 6. IPv6 atau dikenal dengan IP Next Generation (IPng) yang terdiri dari 128 bit. Ditulis dalam bentuk hexadecimal serta dibagi menjadi 8 bagian. Masing – masing bagian terdiri dari 4 hexadecimal.
2.2. Teori Khusus 2.2.1. Wireless Local Area Network Teknologi wireless atau sering disebut dengan teknologi nirkabel pada dasarnya menggunakan media berupa gelombang radio sebagai pembawa (carrier) data. Gelombang radio dikategorikan sebagai gelombang analog, sifatnya terus menerus, keakuratan yang
31 tidak terbatas, berubah - ubah secara konstan, alami, dan tepat mewakili aslinya. Dengan teknologi wireless, koneksi jaringan dapat diberikan kepada semua user dalam sebuah area jangkauan. Wireless Local Area Network (WLAN) sering disebut juga dengan Wi – Fi (Wireless Fidelity). WLAN menggunakan suatu teknik Carrier Sense Multiple Access Colission Avoidance (CSMA/CA). Ini adalah suatu teknik dimana skema pencarian carrier digunakan, stasiun ini mentransmit frame - frame data. Selama proses transmisi, jika stasiun ini mendeteksi jammed signal dari stasiun lain, maka ia akan berhenti dalam waktu acak dan mencobanya lagi. Dasar dari WLAN adalah spesifikasi Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) 802.11, yang bertajuk Wireless LAN Medium
Access
Control
and
Physical
Layer
Specifications.
(http://en.wikipedia.org/wiki/Wireless_LAN, http://en.wikipedia.org/wiki/CSMA-CA).
2.2.2. Access Point Peralatan yang digunakan dalam WLAN adalah Access Point. Access Point (AP) adalah sebuah alat yang memperhubungkan alat alat komunikasi wireless untuk membuat wireless network. AP menawarkan cara untuk menghindari kesimpangsiuran dari pemasangan kabel UTP. Frekuensi AP yang banyak digunakan adalah 2,4 GHz dan
32 5,8 GHz. Dalam penggunaannya, AP dipengaruhi oleh cuaca dan interferensi. (http://en.wikipedia.org/wiki/Wireless_access_point).
Gambar 2.16. Access Point
2.2.3. Proxy Server Proxy server adalah sebuah server yang berdiri diantara aplikasi klien, seperti diantara web browser dan sebuah server. Proxy server menghalangi semua permintaan ke server sebenarnya dan melihat apakah ia dapat memenuhi permintaan tersebut sendiri atau tidak. Jika tidak, permintaan tersebut akan diteruskan ke server sebenarnya. ( www.cachepilot.com/Glossary/index.asp).
2.2.4. Web Server Web server dapat berarti sebagai berikut :
33 -
Sebuah komputer yang bertugas menerima permintaan HTTP dari klien yang dikenal sebagai web browser, dan melayani mereka dengan mengirimkan web page, yang umumnya berupa dokumen HTML.
-
Sebuah program komputer yang menyediakan sebuah fungsionalitas seperti yang telah dijelaskan pada pengertian pertama. ( http://en.wikipedia.org/wiki/Web_server).
2.2.5. Konsep Dasar VoIP 2.2.5.1. Sejarah VoIP VoIP merupakan sebuah teknologi yang memungkinkan pengiriman suara melalui internet. Ide pengembangan VoIP bermula dari pengembangan perangkat lunak internet phone oleh sebuah perusahaan telekomunikasi skala kecil yang bernama Vocaltec Communications yang didirikan oleh Lior Haramaty dan Alon Cohen. Perangkat Lunak tersebut didesain untuk dijalankan pada personal computer dengan menggunakan alat - alat bantu seperti headset, microphone, sound card, dan speaker. Perangkat lunak tersebut beroperasi menggunakan protokol H. 323. Pada awal kemunculannya saat itu, VoIP mengalami masalah pada kualitas suara karena keterbatasan bandwidth yang tersedia. Hal itu juga masih menjadi masalah utama VoIP sampai sekarang ini. Kelemahan tersebut tidak menghalangi pengembangan VoIP saat itu. VoIP tetap menjadi suatu topik penelitian hangat yang
34 dilakukan oleh vendor - vendor telekomunikasi. Vocaltec pada tahun 1998 mengatakan bahwa VoIP berhasil merebut 1% dari total voice traffice di Amerika Serikat. Angka itu meningkat menjadi 3% pada tahun 2000. Sampai sekarang ini VoIP berkembang di dalam bidang seperti telephone public, pre - paid card, software VoIP, maupun penggunaan
pada
perusahaan
(
http://www.intertangent.com/023346/Articles_and_News/1413.html).
2.2.5.2. Pengertian VoIP VoIP adalah transmisi suara dalam bentuk paket IP (Rasyid,2003,p1). Dengan kata lain, VoIP merupakan teknologi yang memungkinkan percakapan analog seperti telepon dilakukan dengan memanfaatkan jaringan internet. VoIP melakukan konversi suara yang merupakan data analog menjadi paket - paket data yang merupakan data digital. Data digital ini akan di - compress dan di - route layaknya paket internet biasa. Konversi data analog menjadi data digital dilakukan oleh Analog to Digital Converter (ADC) pada sisi pengirim data. Pada sisi penerima, konversi data digital menjadi data analog dilakukan oleh Digital to Analog Converter (DAC).
2.2.5.3. Codec VoIP Pengkodean suara merupakan pangalihan kode analog menjadi kode digital agar suara dapat dikirim dalam jaringan komputer. Pengkodean dikenal dengan istilah codec, singkatan dari compressor –
35 decompressor.
Berbagai
jenis
codec
dikembangkan
untuk
memampatkan / mengkompresi suara agar bisa menggunakan bandwidth secara lebih hemat tanpa mengorbankan kualitas suara (suara yang keluar masih dapat didengar dengan baik). Ada beberapa standar codec suara yang banyak digunakan di jaringan : -
GIPS : 13,3 Kbps dan lebih tinggi.
-
GSM : 13 Kbps (full rate), 20 ms frame size.
-
iLBC : 15 Kbps, 20ms frame size : 13,3 Kbps, 30 ms frame size.
-
ITU G.711 : 64 Kbps, sample - based (juga dikenal sebagai alaw/ulaw).
-
ITU G.722 : 48/ 56/ 64 Kbps.
-
ITU G.723.1 : 5,3/ 6,3 Kbps, 30 ms frame size.
-
ITU G.726 : 16/ 24/ 32/ 40 Kbps.
-
ITU G.728 : 16 Kbps.
-
ITU G.739 : 8 Kbps, 10 ms frame size.
-
Speex : 2,15 to 44.2 Kbps.
-
LPC10 : 2,5 Kbps.
-
DoD CELP : 4,8 Kbps. Penggunaan
codec
bergantung
pada
bandwidth.
Untuk
pemakaian bandwidth maksimum 32 Kbps (upstream) dan 32 Kbps (downstream) dan menggunakan media nirkabel (wireless), baik dengan koneksi DSL atau dialup, direkomendasikan menggunakan codec GSM atau iLBC. Sedangkan jika bandwidth yang tersedia adalah >= 128
36 Kbps
(upstream)
dan
>=128
Kbps
(downstream),
sebaiknya
menggunakan codec G711. 2.2.5.4. Protokol - Protokol pada VoIP Dalam melakukan proses komunikasi untuk menyediakan layanan seperti telepon tradisional, VoIP menggunakan beberapa protokol. Terdapat 2 jenis klasifikasi protokol VoIP, yaitu : -
Transport Protocol.
-
Signalling Protocol.
2.2.5.4.1. Transport Protocol Transport protocol adalah protokol yang digunakan oleh VoIP untuk mengirim data secara real time. Berikut adalah transport protocol yang umum digunakan di dalam VoIP : - Secure Real - time Transport Protocol (SRTP) Protokol ini mendefinisikan profile dari RTP yang digunakan untuk menyediakan encryption, message authentication dan data integrity bagi data RTP. - Realtime Transport Protocol (RTP) Real - time Transport Protocol merupakan protokol yang mendefinisikan standar format data untuk pengiriman suara dan gambar melewati internet. RTP dikembangkan pertama kali oleh Audio - Video Transport Working Group IETF dan pertama kali dipublikasikan pada tahun 1996 sebagai RFC 1889. RTP tidak memiliki port TCP dan UDP yang standar. Walaupun tidak
37 didefinisikan secara standar, RTP dikonfigurasi menggunakan range port 16384 - 32767. Pada awalnya RTP didesain untuk protokol yang bersifat multicast, namun sekarang ini banyak digunakan di dalam aplikasi yang bersifat unicast. RTP digunakan untuk sistem streaming media seperti video conferencing dan push to talk system. Di dalam teknologi VoIP, RTP berfungsi untuk mengatur sebuah komunikasi real time antara 2 pengguna VoIP. Menurut RFC 1889, RTP menyediakan service sebagai berikut : -
Payload - type identification.
-
Sequence numbering.
-
Time stamping.
-
Delivery monitoring.
RTP tidak menyediakan mekanisme untuk menentukan lamanya sebuah pengiriman data. Selain itu, RTP juga tidak menjamin Quality of Service (QoS) dari sebuah pengiriman data. Penanganan terhadap realibilitas dikerjakan oleh mekanisme pada layer yang lebih di atas pada model OSI.
2.2.5.4.2. Signalling Protocol Signalling protocol adalah protokol yang digunakan untuk membangun (established)
atau
memutuskan (terminate)
sesi
komunikasi, menyimpan informasi mengenai lokasi user, dan menegosiasikan acknowledgement.
38 2.2.5.5. Perangkat Keras VoIP Perangkat keras yang digunakan untuk VoIP terbagi menjadi beberapa jenis : -
VoIP Interface Card untuk Personal Computer VoIP interface card adalah card yang dipasang pada PC sehingga PC tersebut memiliki kemampuan untuk menjawab telepon, redirect call, menerima voice mail, dan aplikasi – aplikasi lainnya.
-
PC Telephone PC telephone adalah telepon yang dipasang ke PC yang digunakan untuk melakukan pembicaraan seperti telepon tradisional.
-
Phone Phone adalah telepon yang langsung disambungkan ke jaringan Ethernet. Phone bisa juga dikatakan telepon yang memiliki IP address. Phone melakukan konversi suara analog menjadi paket data IP untuk keperluan pengiriman melalui internet.
-
VoIP switch VoIP switch adalah switch yang memiliki voice port yang digunakan sebagai konsentrator untuk phone.
-
VoIP Gateway VoIP gateway atau biasa disebut dengan VoIP router berfungsi untuk melakukan konversi traffic jaringan telepon tradisional ke dalam paket IP. Biasanya VoIP gateway terhubung ke PBX jaringan lokal dan ke router yang terkoneksi ke WAN.
-
VoIP PBX’s
39 VoIP PBX’s atau biasa disebut phone switch adalah perangkat yang menghubungkan telepon - telepon VoIP dalam suatu jaringan lokal dengan jaringan telepon umum. Fungsi utama dari PBX adalah untuk mengatur panggilan yang datang ke extension atau cabang tertentu sesuai dengan yang dituju dalam jaringan lokal tersebut, dan untuk membagi saluran telepon di antara semua extension.
2.2.5.6. Regulasi VoIP Hukum yang mendasari jasa telepon Internet adalah Pasal 60 dan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 21 Tahun 2001 Tentang Penyelenggaraan Jasa Telekomunikasi, yang bunyinya, “Penyelenggaraan jasa Internet teleponi untuk keperluan publik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46 ayat (1) huruf d merupakan penyelenggaraan
Internet
teleponi
yang
bersifat
komersial,
dihubungkan ke jaringan telekomunikasi”. Sementara Pasal 46 dari KM 21 Tahun 2001 pada dasarnya menjelaskan berbagai layanan multimedia, yang jelasnya adalah, Bagian Keempat Penyelenggaraan Jasa Multimedia Pasal 46 (1) Penyelenggaraan jasa multimedia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf c terdiri atas:
40 a.
jasa televisi berbayar;
b.
jasa akses internet (internet service provider);
c.
jasa interkoneksi internet (NAP);
d.
jasa Internet teleponi untuk keperluan publik;
e.
jasa wireless access protocol (WAP);
f.
jasa portal;
g.
jasa small office home office (SOHO);
h.
jasa transaksi on-line;
i.
jasa aplikasi packet-switched selain sebagaimana dimaksud dalam huruf a, b, c, d, e, f, g dan huruf h.
(2) Penyelenggaraan jasa multimedia selain sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditetapkan oleh Direktur Jenderal Secara sederhana, yang diatur pemerintah dan memerlukan izin penyelenggaraan dari menteri adalah sebagai berikut : -
penyelenggara layanan telepon Internet untuk keperluan publik.
-
Bersifat komersial.
-
Tersambung ke jaringan telekomunikasi (jaringan Telkom). Sehingga dapat disimpulkan, bahwa izin Menteri tidak
diperlukan jika jaringan komunikasi yang dijalankan : -
untuk keperluan pribadi.
-
tidak dikomersilkan.
-
gratis (tidak berbayar).
-
tidak disambungkan ke jaringan Telkom.
-
hanya disambungkan ke jaringan PABX atau extension di kantor.