BAB 2 LANDAS AN TEORI
2.1
Teori Umum Teori-teori umum yan g berh ubungan sistem basis data m elip uti pengertian sistem, data, basis data, sistem basis data, DDL, DML, Da tabase Application Lifecycle, ER Mod elling, Normalisasiyan g dapat digunakan unt uk m enduk ung pen ulisan skripsi akan dijelaskan secara ringk as sebagai berikut. 2.1.1
Pengertian Sistem Sistem adalah jangk auan dan batasan dari sebuah sistem basis data termasuk pan dan gan um um dari user, user it u sen dir i, dan ar ea aplikasi. ( Connolly dan Begg, 2005, p285) Sistem merupakan kump ulan dar i elem en – elemen yang terintegrasi dengan m ak sud um um unt uk mencapai suatu tujuan. (Mcleo d an d Schell, 2001, p9) Sistem secara sederhana dapat diartikan
sebagai sebuah
kum pulan dar i elem en – elem en yan g salin g berh ubungan atau ber interaksi yan g m em bent uk suatu kesat uan. (O’ Brien, 2002, p8) Jadi, ber dasarkan pen dap at – pendapat di atas dapat disim pulk an bah wa sistem adalah kum pulan dari elem en – elemen yang mengatur, mengen dalikan, dan menyebark an informasi untuk m encapai suatu tujuan dar i sebuah or ganisasi.
7
8 2.1.2
Pengertian Data Menur utWhitten (2004, p23), data adalah fakta mentah mengenai oran g, tempat, kejadian, dan hal – hal yang pentin g dalam organisasi. Tiap fakta, dengan sen dirinya, secara relatif tidak ada artinya. Data juga m erupakan fakta – fakta atau o bservasi yan g m entah, biasanya m engenai kejadian atau tran sak si bisnis. (Jam es A. O’ Br ien, 2002, p13) Sistem informasi m en gum pulkan data m entah den gan men gcapture fakta bisn is (m engenai pro duk, pegawai, pelan ggan, dan sejenisnya) dan m em proses transaksi bisnis. Data dikom bin asikan, dif ilter, diorgan isasikan dan dianalisa untuk m engh asilkan inform asi untuk m em bantu m anajer merencanakan dan men goper asikan bisnis. Data dap at berbent uk an gk a, k ata – kata, citra, suara, video, dan animasi. Secar a ilmiah, fakta yang dik umpulkan m enjadi data akan dio lah seh ingga dapat diutarakan secara jelas, tepat, dan dapat dim engerti oleh orang lain yang secar a tidak lan gsung mengalaminya sen dir i. Ciri – cir i data di dalam basis data, diantaranya : • Data disimpan secar a terintegr asi (integra ted) • Data dapat dip akai secar a bersama – sama ( shared). Masin g – masing bagian dari basis data dap at diak ses oleh user dalam waktu yang bersam aan, untuk ap likasi yang ber beda.
9 2.1.3
Pengertian Basis Data Menur ut Connolly dan Begg (2005,p15), basis data adalah suatu kum pulan data komputer yan g terh ubun g secara lo gikal serta berisi deskrip si dar i data tersebut, yang dirancan g unt uk memenuhi kebutuhan inform asi dari suatu p erusahaan. Deskr ipsi dar i data tersebut, diketahui sebagai system catalog (atau da ta d ictionary atau meta data). Basis data tidak hanya memegan g data operasional or ganisasi tetapi basis data juga mendeskripsikan data ter sebut. Sebagai contoh, sebuah basis data juga didefin isikan sebagai sebuah kumpulan gam baran diri sen diri dari r ekaman – rekaman integrasi. Jadi, dapat disim pulkan bahwa basis data adalah kolek si data yang salin g terkait yang berf un gsi memen uhi kebut uhan inform asi suatu or ganisasi.
2.1.4
Pengertian Sistem Basis Data Menur ut Conno lly dan Begg (2005, p4), sistem basis data adalah sek umpulan aplik asi program yang berinterak si den gan basis data melalui DBMS dan basis data itu sen dir i. Menur ut Date (1990, p5), sistem basis data m elip uti em pat kom ponen yang antara lain ter dir i dari : data, peran gkat keras (hardware), peran gkat lun ak (softwa re), dan pem akai (u ser). Keuntun gan dari p endekatan basis data menur ut Date(1990, p15) yaitu : • Kerangk apan data dap at dik ur angi
10 • Ketidak sam aan dap at dihin dari • Penggunaan data bersama • Stan darisasi dap at dilak ukan • Pem batasan keamanan dap at diterapk an • Integritas data terpelihar a • Kebutuh an yan g kompleks dapat diatasi Jadi dap at disim pulk an bah wa sistem basis data adalah suatu kum pulan data yan g terh ubun g satu sam a lain di dalam suatu sistem kom puterisasi yan g bertujuan unt uk menjadikan kump ulan data tersebut terhubun g satu sama lain
di dalam suatu Database
Management System (DBMS).
2.1.5
Databa se Management System(DBMS) Menur ut Connolly dan Begg (2005, p16), DBM S adala suatu sistem softwa re yan g mem berikan kebebasan pada u ser untuk mendefenisikan (define), membuat (create), m em elihara (maintain) dan m engontrol (control) ak ses database. Fungsi – fungsi yang diberikan DBM S antara lain :
1. Data Definition Language (DDL) DBM S harus mendukun g semua defenisi data (skema eksternal, skema konseptual, skema internal) dan m elak uk an perubah an terhadap skema – sk ema tersebut kedalam bent uk o bjek y ang sesuai.
11 2. Data Manipulation Language ( DML) DBM S har us dap at m engatur perm intaan dar i user unt uk mengam bil atau m en gubah atau memasukkan data ke dalam basis data. DML menyediakan
pen ggunaan
sebuah
fasilitas
untuk
melakuk an pen carian data y an g disebut Query Language. Query Language yan g um um digun akan adalah Structu red Query Language ( SQL). 3. DBMS juga menyediak an kontrol akses k e databa se, yaitu : a. Security System , DBM S mencegah adany a pengaksesan sistem basis data oleh user yan g tidak memiliki hak akses. b. Integrity System , DBM S m enjaga dan mengawasi konsistensi data yang tersim pan didalam basis data, yan g dapat m enggan ggu pem eriksaan integritas yang telah ditentukan oleh database adm inistrato rs. c. Concurrency Control System , DBMS memungkink an adanya pengaksesan ke dalam basis data secara bersamaan. d. Recovery Control System, mem perbaik i basis data k e keadaan yang sebelum nya, jika terjadi error p ada ha rdware atau so ftwa re. e. User Accessible-Catalog, terdapat deskrip si dari data yang ada di dalam basis data. 4. Kom ponen – komponen dalam lin gkun gan basis data a. Perangk at Keras (Hard ware) DBM S dan aplik asi membutuhkan peran gkat keras agar dapat ber jalan. Peran gkat keras yan g digunakan bergantun g pada kebut uhan organisasi dan DBM S yan g digunakan. Beberapa DBMS hanya
12 berf un gsi p ada beberapa p erangkat keras yan g digunakan atau sistem operasi tertentu, ketika yang lain berjalan pada sebuah keberagam an perangkat keras dan sistem operasi y ang luas. b. Perangk at Lunak (Software) Komponen peran gkat lunak terdir i dar i peran gkat lun ak DBMS itu sen diri dan progr am – program aplikasi, bersama den gan sistem operasi, m encakup peran gkat lunak jarin gan jika digunakan p ada sebuah jaringan. Tar get DBMS adalah memiliki peralatan generasi keempatnya pengem ban gan
sen diri
yan g
aplikasi
yang
memberikan
kebebasan
untuk
cepat, m elalui ketentuan non-
procedu ralquery language, repo rts genera tors, form s generators, graphic generators dan application g enerato rs. c. Data Komponen utam a yang paling p enting dari DBM S adalah data. Data berper an sebagai jem batan pen ghubun g antara komponen mesin dan kom ponen man usia. d. Prosedur Prosedur lebih cen der ung pada in struksi dan perat uran y ang mengatur desain dan penggunaan basis data. Pen gguna dari sistem dan staf yan g m engelola basis data membutuhkan dokum entasi p rocedu res untuk m en getah ui cara menggunakan dan menjalankan sistem. e. Manusia( People) Komponen terakhir dalam lin gkun gan DBMS adalah m anusia (people). Ada empat tipe m anusia yan g berpartisipasi lin gkun gan DBMS, yaitu :
dalam
13 1. Data dan Databa se Adm inistrators Data Adm inistra tor (DA) bertan ggung jawab untuk m engatur sum ber data yang m encakup peren canaan basis data, pengembangan dan pem eliharaan, kebijak an dan prosedur, serta perancan gan konseptual dan lo gikal dari basis data. Databa se Administra tor bertanggung jawab terhadap realisasi fisik al dari basis data yan g m encakup perancan gan fisikal dan implementasi, keam anan dan pen gat uran integritas, pemeliharaan sistem operasional dan m em astikan kep uasan u ser terhadap p erform a dari aplikasi. 2. Database Designers Kita dapat m em bedakan dua tipe dar i designer yaitu logical database designers dan physical databa se designers. Logical database designers berkonsentrasi pada identifik asi data, hubungan antar data, dan batasan dar i data yan g disimpan dalam basis data. Sedan gkan physica l databa se designers m em utuskan bagaim ana p erancan gan lo gikal dari basis data yang diubah menjadi realisasi fisik al. 3. Applications Developers Ketika basis data diimplem entasikan, pro gr am aplikasi yang menyediakan fun gsi – fun gsi yang dibutuhkan oleh penggun a akhir (end – user) juga har us diimplem entasik an. Hal tersebut merupakan tan ggun g jawab dari application develop ers.
14 4. End – Users End – users m er upakan clien t dari basis data, yan g telah dir ancan g,
diimplem entasikan,
dan
dipelihar a
unt uk
m enyediakan kebut uhan inform asi. End – users dapat digolon gk an m enjadi dua bagian : 1. Naive Users, adalah user yan g tidak perlu tahu mengenai DBMS, h anya m en goperasikan dengan perintah sederhana dan m emilih p ilih an dari men u. 2. Sophitica ted Users, adalah user y ang mengetah ui struktur basis data dan fasilitas DBM S.
2.1.6
Data Definitio n La nguage (DDL) Menur ut Conno lly dan Begg (2005, p40),
DDL
adalah
sebuah bahasa yan g m en gizinkan DBA atau pen gguna untuk menggambarkan dan mem ber i nama entity – entity, atribut – atribut dan hubun gan – h ubungan y an g diperlukan untuk sebuah aplikasi, ber sam a – sam a den gan batasan – batasan integr itas dan keamanan yang dibutuhkan. Skem a basis data (database schem a) dispesifik asikan oleh sek um pulan defenisi – defenisi yan g diekspr esikan den gan tujuan untuk bahasa tertentu yan g disebut data defenition languag e. Hasil pen gkompilasian pernyataaan DDL adalah sekumpulan tabel yang disimpan dalam file – file kh usus secara bersama – sama yang disebut system catalog. System catalog mengintegr asikan metadata yaitu data yang menggambark an o bjek – objek dalam basis
15 data dan m em buat o bjek – o bjek tersebut lebih m udah diakses atau dim anip ulasi.
2.1.7
Data Manipulatio n La nguage (DML) Menur ut Conno lly dan Begg (2005, p40), sebuah
bahasa yan g menyediak an
DML
sek um pulan
adalah
operasi yang
menduk un g oper asi manip ulasi data dasar terhadap data yang disimpan dalam basis data. Oper asi manip ulasi basis data biasanya mencakup h al – hal berik ut : a. Mem asukk an data bar u ke dalam basis data (Insert) b. Modifik asi data yan g disim pan di dalam basis data (Upda te) c. Mem peroleh data yang ada di dalam basis data ( View) d. Menghap us data dar i basis data (Delete) Bagian dari DML yan g melibatkan peroleh an data disebut Query Language. Query Language dapat didefenisikan sebagai bahasa level tinggi bert ujuan khusus yan g digunakan untuk memen uhi permintaan yan g ber aneka ragam untuk data – data y an g disim pan dalam basis data.
2.1.8
Databa se Application Lifecycle Menur ut Connolly dan Begg (2005, p284), suat u ap likasi basis data dianalisis dan dirancang dalam tahapan – tahapan berik ut ini :
16
Perancangan Basis Data
Definisi Sistem
Analisa d an pengumpulan kebutuhan
Desain Basis d ata Desai n Konsep tual basis data
Pemi lihan DBMS ( optional )
Desai n Aplikasi
Desain Logikal basis data
Desain Fisikal basis data
Prototyping
Implementasi
Konversi dan Loading Data
Testing
Perawata n operasional
Gambar 2.1 Databa se Applicatio n Lifecycle
17 Menur ut Connolly dan Begg (2005, p283), ada beberapa aktivasi sistem yang berhubun gan dengan Databa se App lica tion Lifecycle, aktivitas – aktivitas tersebut antara lain : a. Perencanaan Basis Data(Database Planning) Database Planning adalah m erencanakan bagaimana tahapan – tahapan dari lifecycle dap at direalisasik an den gan cara yang efisien dan efektif. Per encan aan basis data har us terintegrasi den gan sistem informasi. (2005, p285-p286) 1. Identifik asi rencana dan tujuan or ganisasi dengan m enentuk an sistem inform asi yan g diperlukan. 2. Evaluasi sistem inform asi y ang sekar an g digunakan unt uk m enentukan kelemahan dan kek uatannya. 3. Penilaian tentang peluang IT yang mungk in men ghasilk an keunt ungan yan g kompetitif. Metodolo gi untuk mengatasi tiga hal diatas, yait u : 1. Database Planning-Mission Sta tem ent Mission S tatem ent unt uk databa se p roject m en def enisikan tujuan utama dari aplik asi basis data. Men garahkan database project, biasanya mendefenisikan perintah t ugas (mission statem ent). Mission sta tement mem bantu menjelaskan kegunaan dari database project dan menyediak an alur yang lebih jelas untuk mencapai ef ektifitas dan ef isien si pen ciptaan dari suatu aplikasi basis data yang diin ginkan.
18 2. Database Planning-Mission Objectives Ketika m ission sta tem ent telah didefen isikan, m aka m ission objective didef enisikan. Setiap tujuan(objective) har us m engidentifik asikan tugas kh usus yan g har us diduk un g oleh basis data. Dapat juga disertai den gan beberapa inform asi tambahan yang m enspesifikasikan
pek erjaan yang har us
diselesaik an. Sumber daya yang digunakan dan biaya unt uk m em bayar ke semuanya itu. Perencanaan basis datajuga har us m elip uti pen gem ban gan standar pen gum pulan data, bagaim ana penetapan form at, dokumentasi yang diper lukan, bagaim ana m endesain dan im plementasi proses.
b. Defenisi Sistem(System Defenitio n) System Definition m enspesif ikasikan jangkauan dan batasan dar i aplikasi basis data, penggunanya serta lingk ungan aplik asinya. User view m endefenisik an apa yan g diwajibkan dar i suatu aplikasi basis data dari perspektif aturan kerja khusus ( seperti : m anajer atau supervisor) atau area aplikasi perusahaan ( seperti : marketing, personel atau sto ck control). Aplikasi basis data mem ilik i sat u atau lebih u ser view. I dentifikasi user view m embant u m em astikan bah wa tidak ada pen gguna utama dari suatu basis data yang terlupa ketika pembuatan aplikasi bar u yang dibutuhkan. User view juga mem bantu dalam pengembangan aplikasi basis data yan g rumit dan
19 kom pleks serta memun gkinkan p erm intaan – perm intaan dipecah ke dalam bagian – bagian yan g lebih sederhana.
c. Analisa
dan
Pengumpulan
Kebutuhan(Requirements
Collectio ns and Analysis) Requirem ents Collections and pengum p ulan
Analysis adalah pro ses
dan an alisis inform asi mengenai bagian dari
organ isasi yan g akan men duk ung aplikasi
basis
data dan
menggunakan informasi ini unt uk mengidentifik asi kebut uhan penggun a pada sistem bar u. Pada bagian ini dilak ukan pen gum pulan
dan analisis
informasi m en gen ai bagian – bagian dari enterprise yan g akan menggunakan atau terkait den gan basis data yan g dibuat. Untuk itu digun akan teknik yan g disebut Fact Finding Techniqu e. Terdapat lima Fact Finding Techniqu e yan g um um digunak an ( Connolly dan Begg, 2005, p305) : 1. Mengevaluasi dokum en 2. W awancara 3. Mengobservasi jalannya kegiatan pada organisasi 4. Penelitian 5. Kuesioner
20 d. Desain Basis Data(Database Design) Sebuah proses dalam m enciptakan rancan gan desain unt uk basis data yan g akan men duk un g operasi dan tujuan dari perusah aan. Ada 3 fase utama dalam desain basis data, yait u : a. Desain kon sept ual basis data Proses m emban gun m odel data (data m odel) dari inform asi yan g dipero leh dalam sebuah organisasi, tetapi terbebas dari semua p ertimbangan f isik. b. Desain lo gikal basis data Proses m em ban gun
sebuah
model inform asi yang
dip eroleh dari sebuah or gan isasi ber dasark an model data yang khusus ( specific da ta model), namun ter bebas dari DBMS tertentu dan pertim ban gan fisik lainnya. c. Desain fisikal basis data Proses pem buatan deskrip si dar i suatu implem entasi data base pada media penyim panan ( secondary storag e). Hal ini, mendeskripsikan hubungan utam a, organisasi file dan indeks yan g digunakan untuk mencap ai efisiensi akses kedalam
data,
dan
h ubungan
integritas
con straint
(asosiated integrity constraint) yang lainny a dan hal yang berkaitan den gan k eamanan.
21 e. Pemilihan DBMS (DBMS Selectio n) Proses penyelek sian DBMS yang cocok untuk m en duk ung aplikasi basis data. (Conno lly dan Begg, 2005, p295) Ber ik ut ini adalah tahap an untuk menyelek si basis data, yaitu : a. Membuat
gambaran
cak up an
tugas
berdasarkan
kebut uhan per usah aan. b. Membuat perban dingan m en gen ai dua atau tiga pro duk. c. Membuat evaluasi pro duk-pro duk DBMS y ang dipilih. d. Membuat rekomendasi pem ilihan DBMS dan m embuat laporan hasil evaluasi pro duk-pro duk DBMS tersebut.
f. Desain Aplikasi(Applicatio n Design) Pada tahap ini dilakukan proses m en desain antarm uka penggun a dan program aplikasi yan g menggun akan dan mem proses basis data. Desain aplikasi dibagi m enjadi dua aspek, yaitu : a. Desain Transaksi Transaksi dapat juga diartikan sebagai sebuah atau serangk aian aksi, yan g dilak ukan oleh seoran g user atau program aplik asi, yan g m engakses atau men gubah isi dari basis data.( Connolly dan Begg, 2005, p300)
22 Terdapat tiga tipe utam a transaksi : - Retrieval Transaction, contohnya tam pilan detil data properti ( data ditam pilkan dalam bentuk angk a) - Update Transa ction, contohnya operasi untuk m em asukkan detil data prop erti bar u k edalam basis data - Mixed Transaction, contohnya operasi untuk m encari detil data properti, menam pilkannya dan kemudian mengupdate nilainya
b. Panduan Desain Antarmuka Pen gguna Beberapa aturan
dalam pembuatan
antarm uka
pengguna yait u : a. Meaningful title, diusahakan pemberian nama suatu form cukup jelas menerangkan kegunaan dari suatu form atau report. b. Com prehen sible instru ctions, pen ggunaan term inologi yang familiar untuk menyam paikan in struk si ke user dan jika informasi tambahan diperlukan, m aka harus disiapkan helpscreen. c. Logica l grouping and sequence at field s, field yang salin g berh ubun gan ditem patkan pada fo rm atau report yang sama. Ur utan field harus logis dan konsisten.
23 d. Visually appealing layout of the form/report, tampilan form atau report har uslah menar ik dan sesuai den gan hardcopy agar kon sisten. e. Fam iliar field labels, pen ggunaan labels y an g familiar. f. Con sistent terminology and abbreviation, term inologi dan sin gkatan yan g digunakan har uslah konsisten. g. Con sistent of co lor. h. Visible and boundaries for data-entity field s. Jum lah tem pat yang disediakan
unt uk data-en try harus
dik etahui oleh p en gguna. i. Convenien t cu rso r movement, user dapat den gan mudah
m enjalankan
oper asi
yan g
diin ginkan
menggerakk an cursor pada fo rm atau repo rt. j. Error correction for individual characters and entire field s, pen gguna dapat den gan mudah m enjalankan operasi yan g diin ginkan dan m elakukan per ubahan terhadap n ilai field. k. Error m essages fo r unacceptable valu es. l. Optiona l fields marked clearly. m. Explanatory m essage for fields, ketika user meletakkan cursor p ada suatu field, maka keterangan mengenai field tersebut harus dapat d ilihat.
n. Com pletion signal, in dik ator yang m enjelaskan bah wa suatu proses telah selesai dilak san akan.
24 g. Proto typing Menur ut Connolly dan Begg (2005, p304), prototyp ing adalah pro ses membangun model ker ja ( working m odel) dari aplikasi basis data, yang memperbolehk an per ancang atau u ser untuk m engevaluasi hasil akhir dari sistem . Tujuan dari pro totype ap likasi basis data adalah unt uk mem ungkink an
user
m en ggunakan
p rototype
untuk
mengidentifikasikan keistimewaan sistem atau k ekuran gannya dan apabila mem ungkinkan untuk dap at m enyarankan im provisasi atau bahk an mem buat fitur bar u ke aplikasi basis data.
h. Implementasi(Implem entatio n) Menur ut Conno lly dan Begg (2005, p304), im plem entasi adalah mem buat definisi basis data secara eksternal, kon septual, internal dan pro gram aplik asi. Im plementasi basis data dilakukan den gan menggunak an Data Definition Language ( DDL) dari DBMS yan g dipilih, atau den gan m enggun akan Graphical User Interface (GUI). Pandan gan dari pem akai (user view) diterapk an juga pada tahapan ini. Bagian dari aplikasi pro gram adalah transak si basis data
yang
diim plem entasikan
dengan
menggunakan
data
manipulation language (DML) dar i sasaran DBMS, termasuk host program ming language seperti, Visual Basic, Delph i, C, C++, JAVA, dan Pascal.
25 i. Loa ding dan Konversi Data(Data Co nversio n a nd Loading) Pada tahap ini dilak ukan pen gambilan data dari sistem yang lama unt uk dipindahkan kedalam sistem yang bar u. ( Connolly dan Begg, 2005, p305).
j. Testing Yaitu proses menjalank an pro gram aplikasi den gan tujuan menemukan kesalahan-kesalahan. Beberapa keuntun gan melak ukan testin g : a. Menem ukan kesalah an (error) program aplikasi dan mungk in juga kesalah an struktur basis data. b. Mendemonstrasikan bah wa pro gram aplikasi dan basis data dapat berjalan sesuai den gan kebutuhan performa dan spesifik asi yan g diinginkan atau tidak.
k. Perawatan Operasional(Operatio nal Maintena nce) Adalah proses m em antau dan memelihara sistem setelah dilak ukanny a proses instalasi ( Connolly dan Begg, 2005, p306). Pada tahap m aintenance (perawatan) ini melibatkan beberapa aktivitas :
26 a. Memantau kinerja sistem. Apabila p erforma ber ada di level bawah, maka dibutuhkan tuning atau r eor ganisasi basis data. b. Memelihara dan m eng-upg rade aplikasi basis data (apabila dibutuhk an).
2.1.9
Entity Relatio nship Modelling ( ER Modelling) ER Modelling adalah salah satu bentuk pen dekatan top-do wn dalam perancan gan basis data yang dim ulai den gan m engindetifikasi data-data p enting yan g disebut entities dan hubun gan (relationship) antara data- data tersebut har us direpr esentasikan dalam sebuah model. (Connolly dan Begg, 2005, p342). Berik ut ini penjelasan kon sep dasar dari ER Modelling, sebagai ber ikut : 2.1.9.1. Tipe Entiti Tipe entiti adalah sebuah k um pulan o bjek dalam “dunia nyata” yang memiliki properti yang sam a. Sebuah entiti m empunyai keber adaan ny ata (fisik) atau objek keberadaan yang tidak ny ata (abstrak).
2.1.9.2. Tipe Relasi Tipe relasi adalah sek ump ulan dari h ubungan antartipe entiti yang m em iliki arti (Connolly dan Begg, 2005, p346).
27 Sedan gkan relationsh ip occurence adalah sebuah hubun gan yang dapat diidentifikasik an secara un ik, yan g m elip uti sebuah kejadian dari setiap entitas didalam relasi (Connolly dan Begg, 2005, p346). Tipe relasi digam barkan den gan sebuah garis yang m engh ubungkan tipe entitas – tipe entitas yang saling berhubun gan. Garis tersebut diberi n am a sesuai den gan nama hubun gannya dan diberi tan da panah sat u arah disamping nama hubunganny a. Biasanya
sebuah
relasi
dinamakan
den gan
m enggunakan kata kerja, sep erti Mengatur, atau den gan sebuah frase singkat yang m elip uti sebuah kata kerja, seperti DiSewaOleh. Sedangkan tan da panah ditem patkan disamping nama relasi y ang mengin dikasik an arah bagi p em baca unt uk m engartikan nam a dar i suatu relasi. Hur uf pertam a pada setiap kata pada nama relasi ditulis den gan h uruf besar. Repr esentasi diagram dari suatu tipe relasi terlihat pada gam bar 2.2.
Pegawai
Memiliki
Cabang
'Cabang memiliki pegawai'
Gambar 2.2 Representasi diagram dari tipe relasi
28 a. Deg reeofrelationship typ e Derajat dari tipe r elasi adalah jumlah tipe entitas yang ik ut serta dalam sebuah relasi (Connolly dan Begg, 2005, p347). Com plex relationship types adalah sebuah relasi antar tiga atau lebih tipe entitas ( Connolly dan Begg, 2005, p470). Sebuah relasi yan g memiliki derajat dua din amakan bina ry(Connolly dan Begg, 2005, p348). Gambar 2.2 juga mem presentasik an diagram relasi derajat dua. Sedangkan sebuah r elasi derajat tiga dinamakan ternary, dan jika sebuah relasi memiliki der ajat em pat din amakan qua rterna ry ( Connolly dan Begg, 2005, p348). Suatu relasi dapat disebut relasi yan g kompleks bila relasi tersebut m empunyai degree yang lebih dari dua ( binary ). b. Recursive relation ship Merupak an sebuah tipe rela tion ship dimana tipe entitas yan g sama ikut serta lebih dari sek ali pada peran yang berbeda ( Conno lly dan Begg, 2005, p349). Relasi
dapat
diberikan
nam a
peran
untuk
menentukan f ungsi dari setiap entitas yang terlibat dalam relasi tersebut. Represntasi diagram recu rsive relation ship beserta nama per annya terlih at pada gam bar 2.3 : .
29
Nam a Peran ◄Mengawasi
Pengawas Oran g yang
Na ma
Pegawai
diawasi
Gambar 2.3 Representasi diagram recursive rela tio nship dan nama peran
2.1.9.3. Atribut ( Attributes) Atribut adalah properti sebuah entitas atau relation ship (Connolly dan Begg, 2005, p350). a. Domain Attributes Merupakan kump ulan dar i nilai-nilai yang diperbo lehkan untuk satu atau lebih attribut, m isalnya untuk atribut noKam ar har us diisi n ilai antara 1 sampai 15.
b. Sim ple and Composite Attributes i. Sim ple attribute adalah atribut yan g terdiri dari kom ponen tunggal den gan keberadaannya yan g bebas
30 (Connolly dan Begg, 2005, p351), contoh nya adalah jabatan, gaji pada entity staff. ii. Com posite attribute adalah atribut yan g terdiri dari beberapa komponen, dan keberadaan setiap kom ponen tersebut bebas ( Connolly dan Begg, 2005, p351). Com posite attribu te
dapat dipecah lagi m enjadi
kom ponen-kom ponen independen yan g lebih kecil, misalnya entity caban g den gan nilai (163 Main St, Glasgo w, G119QX) dapat dip ecah m enjadi attribut jalan (163 Main St). Kota (Glasgo w), ko dePo s( G11 9QX).
c. Singe- Valu e and Multi-Value Attributes i. Single-value attribute adalah atribut yang hanya mempunyai sebuah nilai unt uk setiap tipe entiti (Connolly dan Begg, 2005, p351). Hampir sebagian besar attribut adalah single-value, m isalnya pada entiti cabang mempuny ai noCaban g ( B003), no Cabang ini adalah sing le-va lue attribute. ii. Multi-va lue attribute
m erup akan
attribut
yang
mempunyai banyak nilai untuk setiap tipe entiti (Connolly dan Begg, 2005, p352), m isalnya pada noCabang B003 mem punyai noTelp 0141-339-2178
31 dan 0141-339-4439. Pada kasus in i, noTelp merupakan multi-value attribu te.
d. Derived Attributes Derived attributes merup akan
sebuah
atribut yang
mempresentasikan sebuah nilai yan g berasal dari nilai sebuah atribut yang berhubun gan atau set atribut, dan tidak h ar us berada dalam tipe entiti yan g sama.(Connolly dan Begg, 2005, p352)
e. Keys i. Candida te key m er upakan him pun an atribut yang minimal yang secara un ik m engidentifikasikan setiap occurrence dar i sebuah tipe entitas ( Conno lly dan Begg, 2005, p352). ii. Prim ary key adalah candidate key yang terpilih untuk mengidentifikasikan secar a unik setiap occu rrence dari sebuah tipe entitas (Connolly dan Begg, 2005, p353). Pada sebuah tipe entitas biasany a terdapat lebih dari satu candidate key yang salah satunya har us dip ilih untuk menjadi p rimary key. Pemilihan primary key didasarkan pada panjan g atribut, jum lah m inimal atribut yan g diper lukan, dan k eunikanny a.
32 iii. Com posite key adalah candidate key yang ter diri dari dua atau lebih atttibut (Connolly dan Begg, 2005, p353).
2.1.9.4. Structura lConstraints Multiplicity
merup akan
jumlah
kemunculan
(occurence) y an g m un gkin dari sebuah tipe entiti yang berhubun gan den gan k emunculan tun ggal dari sebuah tipe entiti yang berhubun gan melalui relasi tertentu (Conno lly dan Begg, 2005, p356). Contohnya
beberapa
batasan- batasan
(constrain ts)term asuk sy arat bahwa sebuah prop erti sewa harus mempunyai seoran g p em ilik dan setiap caban g har us m empunyai staff. Tipe utama dar i batasan- batasan dalam relasi ini disebut m ultiplicity. Multiplicity m embatasi cara entiti-entiti salin g terhubun g. Batasan ini dapat dibuat oleh organ isasi ataupun user. Tingkat relasi yan g umum antar entiti adalah binary. Ber ik ut ini adalah relasi bin ary yan g sering terjadi : 1. Relasi One-to- One(1 :1) Relasi dimana setiap entiti yang ada h anya dapat mempunyai maksimal 1 r elasi den gan entiti yan g lain.
33
Hans
R1
A
R2
B
Staff
Mengat ur
Cabang
(Entiti)
(tipe relasi)
Bene Randy
(Entiti)
Gambar 2.4 Relasi one-to-one antara ca bang dan staff Pada gambar diatas r elasi yang terjadi adalah relasi one- to-one, dim ana setiap staff yang ada hanya mengatur satu cabang.
2. Relasi One-to-Man y(1:*) Relasi dimana setiap entiti yan g ada dapat mempunyai satu relasi atau lebih dari satu relasi den gan entiti yang lain.
Han s
R1
A
Ben e
R2
B
Ran dy
R3
C
Staff
Melayani
Konsumen
(Entiti)
(tipe relasi)
(Entiti)
34 Gambar 2.5 relasi one-to-many antara staff dan konsumen Pada gam bar diatas relasi yang terjadi adalah relasi one- to-m any, dimana setiap staff dap at m elayani lebih dar i 1 konsum en.
3. Relasi Many- to-Many Relasi dimana setiap entiti dapat m em punyai lebih dar i satu relasi dengan entiti lainny a.
R1
PR Bola Sin do
R2 R3
A B C
R4
Koran
Mengiklankan
Rum ah
(Entiti)
(tipe relasi)
(Entiti)
Gambar 2.6 relasi m any-to-many antara koran dan iklan Pada gambar diatas r elasi yang terjadi adalah relasi many-to-m any, dimana setiap
koran
dapat
mengiklankan lebih dar i 1 rum ah. ¾ Ca rdinality dan Participation Constraints
35 Multiplicity ter diri dari dua batasan yaitu cardinality
dan
menggam barkan
participation.
Cardina lity
jumlah maksim um relasi
yang m un gkin terjadi dari sebuah entiti yang berpartisip asi dalam tipe relasi. One-to-one (1:1), one-to-many (1:*), dan many-to-m any (*:*) merupak an car dinality dari relasi bin ary, participation menentukan apak ah semua atau hanya sebagian dari entiti yang berpartisip asi dalam relasi.
cardinality
Satu branch di atur oleh 1 anggota dari staff
Satu branch di atur oleh 1 anggota dari staff
Branch
Staff Staff No
Semua cabang diatur oleh staff
1..1
0..1
participant
Branch No
Tidak semua staff mengatur cabang
Gambar 2.7 Ca rdinality dan Pa rticipation antara Branch dan Sta ff
2.1.10
Normalisasi
36 Norm alisasi adalah suatu teknik untuk menghasilk an him pun an relasi den gan properti yan g diin ginkan ber dasarkan kebutuhankebutuhan data suatu organisasi ( Connolly dan Begg, 2005, p388). Tingkatan norm alisasi yang digunakan
sebagai lan dasan
penulisan skrip si in i ada beberap a tahap, yait u : a. First No rmal Form (1NF) Suatu kon disi sebelum masuk ke proses norm alisasi adalah Unnorm alized Form (UNF), yaitu kon disi dim ana sebuah tabel mengan dun g satu atau lebih repea ting g roup (Connolly dan Begg, 2005, p403). Sedan gk an 1NF adalah relasi dimana gabungan dari tiap kolom dan baris m engandung sat u dan hanya satu nilai (Connolly dan Begg, 2005, p403). Ada dua p en dekatan untuk men ghilan gkan repea ting group pada tabel yang tidak norm al, y aitu: • Den gan m em asukkan data yan g sesuai ke dalam kolom yang ko son g dari baris yang men gan dun g data ber ulan g. • Den gan m enempatkan data y ang ber ulan g bersama salinan atribut kunci pada relasi yan g terpisah. Sebuah prim ary key diidentifikasik an ke dalam relasi yan g baru. b. Second Normal Form (2NF)
37 Yaitu relasi yang ter dap at di dalam 1NF dan tiap atribut nonprim ary key ber sifat ber gantun g f ungsional penuh terhadap p rim ary key ( Connolly dan Begg, 2005, p407). c. Third Norm al Form (3NF) Yaitu relasi yang terdapat pada 1NF dan 2 NF, dimana tidak ada atribut non-p rimary key yan g ber gantung transitif terhadap prim ary key (Connolly dan Begg, 2005, p409). d. Boyce- Codd No rmal Form (BCNF) Suatu relasi dikatakan BCNF bila didalam nya berisi atribut yang berfun gsi sebagai candida te key sehinga salah satu dari candidate key ter sebut menjadi primary key.
e. Fourth Normal Form (4NF) Bent uk norm al 4 NF terpen uhi dalam sebuah tabel jika telah mem enuhi bent uk BCNF, dan tabel tersebut tidak boleh m emiliki lebih dar i sebuah m ulti-valu ed attribu te. f. Fifth No rmal Form (5NF) Bent uk norm al 5 NF terpen uhi jika tidak dapat m emiliki sebuah lossless decom posistion m enjadi tabel – tabel y an g lebih kecil.
38 2.1.11
Desain Konseptual, Logikal dan Fisikal Basis Data Terdapat tiga tahapan atau fase utama dalam perancangan basis data (Connolly dan Begg, 2005, p439), y aitu : 1. Desain Konseptual Basis Data Proses membangun model informasi yang digunakan dalam sebuah organisasi, bebas dari sem ua pertimbangan fisik (Conno lly dan Begg, 2005, p439). Pertim ban gan fisik yang dim aksud m elip uti DBMS y ang
akan
digunakan,
pem rograman, pla tfrom
pro gram
perangkat keras,
aplikasi,
bahasa
unjuk k erja,
dan
pertimbangan fisik lainnya. Pada kon septual basis data desain in i terdir i dari langk ahlangkah sebagai ber ikut : Langkah 1 : m emban gun data mo del konseptual lok al untuk setiap view. 1.1 Mengidentifikasi tipe entiti Tipe entitas dapat diken ali den gan m engidentifik asikan kata ben da atau frase k ata ben da pada sp esifikasi kebutuh an user, o bjek besar seperti oran g (people), tempat (place), ben da (th ing) atau konsep (concept). Alternatif lain adalah den gan mencari oby ek yan g keberadaannya bebas.
1.2 Mengidentifikasi tipe relasi
39 Pada tahapan ini bert ujuan unt uk m engidentifikasi relasi yang pentin g y ang ada antara tipe entitas-tipe entitas y ang telah
diidentifik asi
sebelumnya.
Tipe
relasi
diidentifikasikan dengan m encari kata kerja atau suat u kata yang berhubun gan den gan kata kerja. Misalnya : •
Staff mengatur Property
•
PrivateOwner m empunyai Property
1.3 Mengidentifikasi dan m enghubun gkan atribut dengan entiti atau tipe entiti Pada tujuannya unt uk men gh ubun gkan atribut den gan entitas dan tipe relasi yang tepat. Atribut yang dimiliki oleh setiap entitas dan relasi har us memenuhi karakteristik atribut yaitu simple/compositeattribu te, single/m ulti-valu ed attribute, dan derived attribute.
1.4 Menentukan domain atribut Dom ain adalah sek um pulan n ilai dim ana satu atau lebih atribut m em peroleh nilainya ( Connolly dan Begg, 2005, p450). Contoh menentukan dom ain pada atribut JenisKelam in di entitas pegawai adalah dengan ‘L’ atau ‘P’.
1.5 Menentukan can didate dan pr imary key dari atribut
40 Candida te key adalah set atribut minim al dari sebuah entiti yang secara unik mengidentifikasi setiap kem unculan dar i entiti tersebut. Candidate key dapat diidentifikasi lebih dar i sat u, tetapi harus dip ilih satu sebagai primary key, sedan gk an candida te key yang lain disebut alternate key. Berik ut adalah acuan dalam menentukan p rimary key dar i candida te key : •
Candida te key dengan set atribut yang minimal
•
Candida te key dengan nilai yan g ber ubah palin g sedik it
•
Candida te key dengan karakter palin g sedik it
•
Candida te key dengan isi m aksimum yang paling sedikit
•
Candida te key den gan yan g term udah digun akan dari sudut pandan guser
1.6 Mem pertim bangkan penggun aan kon sep model yan g lebih tinggi (enhanced m odelling con cepts) Tahap ini ber sifat optional, apakah akan digunakan pengem ban gan dar i entiti m odel den gan menggunak an encanced
m odelling
spesialisasi/generalisasi.
1.7 Mem eriksa redudansi pada mo del
concept,
seperti
41 Tahapan ini memeriksa m odel data konseptual lokal apakah terjadi dup likasi atau tidak den gan dua langk ah yaitu : •
Mem eriksa kem bali one-to-one relationsh ip (1:1) Kem un gkinan m enggam barkan
ada
o bjek
dua
entitas
yang
yan g
sam a
dalam
organ isasi. Oleh karena itu, kedua entitas tersebut harus digabun gkan. •
Menghilangkan r elasi y ang redundan Suatu
relasi
m enjadi
redun dan
jika
informasi yang sam a dihasilkan melalu relasi yang lainny a. Untuk m eminim alkan data model m aka relasi yang redun dan har us dih ilan gk an.
1.8 Mem validasi model
data kon septual lokal terhadap
transaksi user Mem eriksa mo del
yang
telah
dihasilkan
apakah
menduk ung transaksi pada view ( Connolly dan Begg, 2005, p456). Pemeriksaan ini dap at m enggunakan dua langk ah yait u : •
Mendeskrip sik an transaksi
•
Menggunak an jalur transak si
1.9 Mem eriksa data kon septual lok al den gan user
42 Langkah ini dilakukan den gan tujuan untuk m em astikan bah wa data model merupakan repr esentasi yang benar bagi setiap pandangan.
2. Desain Logikal Basis Data Proses membangun model informasi yang digunakan dalam sebuah enterprise yan g didasarkan pada data m odel spesif ik, dan terbebas dar i DBMS dan semua pertim ban gan fisik. Pada desain logikal basis data terdiri dari lan gk ah-langk ah sebagai ber ikut : Langkah 2 : Membangun dan mem validasi m odel data logikal lokal untuk setiap view. Tujuannya untuk m em ban gun sebuah lo cal log ical data model dari sebuah local con ceptua l data m odel yan g m ewakili pandan gan tertentu dari organisasi dan kem udian m emvalidasi model ini untuk m em astikan bahwa str ukturnya ben ar (den gan menggunakan
teknik
duk unganny a
terhadap
norm alisasi)
dan
transaksi-transaksi
unt uk
m em astikan
yang
dibut uhkan.
Kegiatan yang dilak ukan pada lan gkah ini melip uti : 2.1 Menghilan gkah h al-hal yan g tidak sesuai den gan model relational (optional)
43 Model data konseptual lokal yang telah ada dapat mengan dun g struktur yang tidak dap at dim odelkan oleh DBMS konven sional, oleh karen a itu pada tahap ini dilakuk an perubahan menjadi bentuk yang lebih mudah ditan gan i oleh sistem ini. Langkah-lan gkahnya antara lain : • Menghilangkan relasi binary m any-to-many (*:*) • Menghilangkan relasi r ekursif many-to-m any (*:*) • Menghilangkan tipe relasi y an g kompleks • Menghilangkan atribut multi-valued 2.2 Mendap atkan relasi unt uk model data lo gikal Mem bentuk relasi dar i model data lo gikal lokal untuk merepresentasikan relasi antar entiti dengan attribut yang telah diidentifikasik an. Untuk m endapatkan relasi dari data model yan g ada maka digun akan cara-cara ber ikut ini : • Tipe entiti yang kuat • Tipe entiti yang lem ah • Relasi bina ry on e-to-m any (1:*) • Relasi bina ry on e-to-one (1 :1) • Relasi recu rsive • Tipe relasi supercla ss/subclass 2.3 Memvalidasi relasi menggun akan normalisasi
44 Norm alisasi digunakan untuk m eningkatkan m odel yang telah terbentuk agar duplikasi data yang tidak dip erlukan dapat dih indari. 2.4 Memvalidasi relasi den gan transak si u ser Bert ujuan untuk m emastikan bah wa relasi-relasi pada local logical data model menduk un g transak si-transaksi yang dibutuhkan
o leh
p engguna,
seperti
terinci
spesifik asi
kebutuhan pen ggun a. 2.5 Mendef inisikan integrityconstrain ts Integrity constra ints adalah batasan- batasan yan g h arus ditentuk an unt uk melindungi basis data agar tetap konsisten (Connolly dan Begg, 2005, p474). Ada 5 tipe In teg rity constraints, yaitu : •
Required data ( data/nilai yan g v alid)
•
Batasan domain attribute
•
Entity integrity (p rimary key tidak boleh null)
•
Referen tial integ rity ( foreign key p ada suatu entiti harus sesuai den gan candidate key p ada entiti lain).
•
Enterprise con straint ( batasan p ada organisasi)
2.6 Meninjau kem bali model data logikal lok al dengan user Mem astikan model data lo gik al lok al yang ter bentuk merupakan representasi dari user view. Untuk m emvalidasi
45 model data logikal ini digunak an Da ta Flow Diagram (DFD). DFD dapat menunjukan aliran data dari suat u or ganisasi. Langkah 3 : Memban gun dan validasi mo del data lo gikal glo bal Bertujuan menggabun gkan m asing-masing local logical da ta m enjadi sebuah global log ical da ta m odel yang
model
menggambarkan or ganisasi den gan menyatukan masing-masing local log ical da ta m odel bagi setiap pandangan pengguna. 3.1 Menggabun gkan model data logikal lokal ke dalam model glo bal Menggabungkan model data logikal in dividual ke dalam model data logikal glo bal organisasi.
3.2 Mem validasi m odel data lo gik al global Mem validasi relasi yan g telah dibuat dari m odel data glo bal m en ggunak an teknik norm alisasi dan memastikan relasi ini menduk un g transak si yan g diper lukan. Lan gkah ini sama den gan lan gkah 2.3 dan 2.4 yan g m em validasi setiap model data lo gikal lokal. 3.3 Mem eriksa perk em ban gan yan g ak an datang Bert ujuan untuk memastikan apakah ada perubah an yang signifikan y an g dapat dip erkirak an dan m emastikan apak ah
46 model data lo gikal global ini dapat m endukun g per ubah anperubahan ini. 3.4 Mem eriksa model data logikal glo bal den gan user Mem astikan bah wa model data logikal glo bal mer upakan representasi ny ata dari or ganisasi.
3. Desain Fisikal Basis Data Proses m emproduk si sebuah deskrip si dari im plem entasi basis data dalam secondary sto rage, y ang menjelaskan r elasi dasar, organ isasi file, dan membuat in dek s untuk mendapatkan akses yang efisien ke data, serta setiap integ rity con straints yang saling berh ubun gan dan juga pen guk uran sek ur iti. Pada desain fisikal basis data ini terdir i dari lan gk ah-langk ah sebagai ber ikut : Langkah 4 : Menjelaskan model data lo gikal glo bal untuk DBMS yang akan digun akan. Pada tahap ini ak an dihasilk an suatu skem a basis data relasional
dari
mo del
data
lo gikal
glo bal
yang
diim plementasikan ke dalam DBM S yang akan digun akan. 4.1 Mendesain relasi dasar (ba se rela tion s)
dapat
47 Mem utuskan bagaim ana m erepresentasikan r elasi-r elasi yang telah diidentifik asikan pada m odel data logikal glo bal pada DBMS yang akan dipak ai. 4.2 Mendesain representasi dar i data yang dit urunkan Mem utuskan
bagaimana merepresentasikan d erived
attribut dalam model data lo gikal global pada DBMS y ang akan dipak ai. 4.3 Mendesain enterprise constra ints Menentukan enterprise con straint unt uk target DBMS. Langkah 5 : Mendesain gam baran fisik dari basis data Menentukan organisasi file y an g ak an digunak an dan indeks untuk m enghasilkan performa yan g diin ginkan serta m enent ukan apa saja yan g akan disimpan dalam secondary sto rage. 5.1 Mengan alisa transak si Mem ahami fun gsi-f un gsi dari transak si y an g akan dijalankan pada basis data dan menganalisa tran sak si y ang penting. 5.2 Mem ilih organisasi file yan g akan digunakan Menentukan or gan isasi file y ang ef isien. Ada 5 tipe organisasi file : • Heap
48 • Hash • Indexed Sequential Access Method (ISAM) • B-tree • Clu sters 5.3 Mem ilih in dek s yan g digun akan Mem utuskan apakah dengan m enggun akan in dek s akan meningkatkan perform a dari sistem. 5.4 Mem perkirakan disk space yan g diper lukan Mem perkirakan disk storage yan g diperlukan untuk menggunakan sistem basis data, disk sto rage yang dim ak sud adalah secondary storage. Langkah 6 : Mendesain user view Mendesain user view yan g telah diin dentifikasi.
Langkah 7 : Mendesain pengukuran k eam anan ( secu rity) Membatasi pengaksesan basis data oleh user-u ser yan g tidak berh ak dan menspesifikasi user terhadap basis data yan g dapat diakses. Langkah 8 : Menentukan apakah redudansi data telah dapat dikontrol Dilak ukan norm alisasi agar dapat meningkatkan performa dar i sistem dan mengh ilan gkan redudansi.
49 Langkah 9 : Memonitor Sistem Operasional Memonitor dan meningk atkan perform a dari sistem den gan mem perbaiki desain yan g tidak sesuai atau per ubahan kebutuhan.
2.2
Teori Khusus Dalam teori akan kh usus dibahas teori yang berhubungan den gan topik
penelitian
tentang
kepegawaian
serta
alat
bantu
(tools)
m eliputiKepegawaian, Klasifik asi Jabatan, Pelatihan, Mutasi, Cuti, Prestasi Kerja,Pemberhentian,Da ta Flo w Diagram (DFD), State Transition Diag ram ( STD), Internet, Protokol, Web Server, Bro wser, Web Da tabase, MySQL, PHP,dan CSSyan g dijelask an secar a rin gkas seperti di bawah ini.
2.2.1.
Kepegawaian Sistem kepegawaian adalah suatu sistem atau cara pengelolaan dalam bidang kepegawaian m enyangk ut sem ua aspek yang ada dalam sistem kepegawaian mulai dari cara pener imaan, pen gan gkatan, kenaikan golongan, pen ggajian dan sebagainya. (W ursanto, 1987, p34) Sedan gk an menur ut Drs. F. X. Soedjadi, M.P.A. (1977) menyatakan kepegawaian adalah
proses kegiatan yang har us
dilakukan oleh setiap pimpinan agar tercapainya tujuan or ganisasi
50 seim ban g den gan sif at, hakikat dan f un gsi organisasi serta sif at dan hakikat para an ggotanya. Pada um umnya kep egawaian mempunyai sasaran y an g sama yaitu m otivasi dan pro duktivitas sebuah ker ja m aksimum dari anggota organisasi yan g sekaligus juga berarti mencapai suatu tujuan organisasi atau per usahan itu sen diri den gan baik.
2.2.2.
Klasifikasi Jabatan Menur ut Wursanto (1987, p75), klasifikasi jabatan adalah suatu kegiatan penggolongan jabatan – jabatan ber dasarkan macam tugas yang dilak ukan berik ut cara – car a yang diperlukan untuk mem angku jabatan tersebut atau suat u kegiatan penyusun an secara teratur dari jabatan – jabatan dalam beber apa go longan atau tingkatan unt uk dapat dik etahui derajat tiap – tiap jabatan. Manusia akan mau dan m am pu untuk bek erja dengan baik bilamana ia ditem patkan pada posisi den gan jabatan yang sesuai den gan minat dan kem am puannya, serta bilamana ia bisa memenuhi kebutuhannya den gan m elak ukan pekerjaan itu. Ini berarti bah wa perusah aan har us bisa menem patkan orang pada jabatan-jabatan yang sesuai den gan minat dan kemampuannya. Secara singkat dapat dikatakan bah wa kinerja seseoran g dapat lebih m ak simal jika pen ggolon gan jabatan yang diberik an sesuai
51 den gan minat dan juga k emampuannya dalam melak ukan pekerjaan itu.
2.2.3.
Pelatihan Menur ut Wur santo (1987, p114), pelatihan adalah setiap usaha untuk mem per baik i kiner ja pek erja pada suatu p erusahaan tertentu yang sedan g menjadi tanggung- jawabnya. Bentuk pelatihan dapat ber upa kursus – k ursus, praktek – praktek den gan pen gawasan, dan instruk si – in struk si. Bent uk pelatihan yan g dapat diberikan kep ada grup atau rom bon gan dap at ber upa sem inar – sem inar, konferen si – konferensi, atau diskusi – disk usi. Menur ut Nitisem ito (1994), pelatihan adalah suatu kegiatan dar i perusah aan
yang
berm aksud
untuk
dapat
m em perbaiki
dan
mengem ban gkan sikap, tingkah lak u, keterampilan dan pengetah uan dar i para pegawai yang sesuai den gan keingin an per usahaan yang ber san gkutan. Menur ut Sim am ora (1997), pelatihan adalah pro ses sistem atik pengubahan
per ilak u para pegawai
dalam
suatu
arah
guna
meningkatkan tujuan-tujuan or gan isasional. Dari ber bagai pendapat di atas maka dapat diam bil k esimpulan bah wa p elatihan bukanlah merup akan suat u tujuan, tetapi merupakan suatu usah a untuk m enin gk atkan tanggun g jawab mencapai tujuan perusah aan. Pelatihan merupakan proses k eterampilan k erja tim bal
52 balik yan g bersifat membantu, o leh kar ena it u dalam pelatihan seharusnya diciptakan suatu lin gkun gan dim ana p ara pegawai dapat memperoleh
atau
mem pelajar i
sikap,
kemam puan,
k eahlian,
pengetahuan dan per ilak u yan g sp esifik yan g berkaitan den gan pekerjaan, sehingga dapat m endoron g mereka untuk dapat bekerja lebih baik.
2.2.4.
Mutasi Salah sat u tindak lanjut yang dilakukan atas hasil penilaian prestasi pegawai adalah m utasi pegawai. Mutasi adalah suatu perubahan posisi/jabatan/tempat/pekerjaan yang dilakuk an baik secara horizontal maupun vertical dalam suatu or ganisasi. Tujuan mutasi (Faustino, 1995, p197) adalah : a. Meningk atkan produktivitas pegawai b. Menciptakan keseimbangan antara tenaga k erja den gan komposisi pekerjaan atau jabatan c. Mem perluas pen getahuan pegawai d. Mem berikan peran gsangan agar pegawai dap at meningkatkan karier e. Menghilangkan rasa bosan terhadap pekerjaan f. Melaksanakan h uk uman atas pelan ggaran pegawai g. Mem berikan im balan terhadap pekerjaan pegawai h. Sebagai alat pen doron g agar seman gat kerja m eningkat i. Menyesuaikan pek erjaan dengan kondisi fisik pegawai
53 j. Mengatasi perselisihan sesama pegawai k. Sebagai tin dakan p engamanan yan g lebih baik
2.2.5.
Cuti Cuti adalah ketidakhadir an sem entara, dim ana keadaan pegawai tidak m asuk k erja y an g diijinkan dalam jangk a waktu tertentu. Berik ut akan dijelaskan jenis-jenis cuti yan g m er upak an hak dar i setiap pegawai yaitu : • Cuti Tahunan Cuti tah unan diberikan setiap sat u tah un sekali setelah pegawai bekerja terus mener us selam a satu tah un. • Cuti Besar Cuti besar diberikan setiap enam tahun sek ali setelah pegawai bek erja terus mener us selam a enam tah un. Pertam a kali cuti besar, masa kerja dihit ung sejak dian gkat sebagai pegawai harian. Cuti besar diber ikan selama tiga bulan. Sisa cuti besar yang diam bil pada periode hak cuti besar, sebelum nya m enjadi hangus apabila telah ada hak cuti besar bar u. • Cuti Sakit Cuti sakit diberikan kepada pegawai yan g m en derita sakit ber dasarkan sur at keterangan dokter perusahaan atau dokter diluar per usahaan. Apabila telah melaksanak an cuti sakit sampai tetap sakit dan tidak dap at melaksan akan t ugas kedinasannya, pegawai yang ber san gk utan harus diuji
54 kembali kesehatannya oleh dokter yan g dit unjuk oleh perusahan
yan g
bersangk utan.Apabila
hasil
pen gujian
keseh atan sebagaim an, ternyata pegawai tersebut masih belum memenuhi sy arat unt uk dipekerjak an, maka pegawai tersebut diberhentikan dengan horm at tidak atas perm intaan sen dir i. • Cuti Ber salin Pegawai yan g akan melahirkan anak pertam a, kedua dan ketiga m aka ak an diber ikan cuti melahirkan selam a tiga bulan. Pelak sanaan cutinya ber dasarkan rekom en dasi dokter atau bidan. Apabila pegawai tersebut belum melaksanak an cuti besar, maka cuti selam a persalin an tersebut ak an dip erhitun gk an den gan hak cuti besar yang ber san gkutan. Pegawai yan g telah melaksanakan cuti melahirkan, hak cuti tahunan utuk tah un yang sam a m enjadi han gus.
• Cuti Karena Alasan Penting Cuti yan g diberikan oleh pihak per usahaan atau or ganisasi karena alasan penting seperti cuti selam a lima hari kerja dalam hal seperti oran g tua, mertua, suami atau istri dan an ak m eninggal dunia. Cuti selam a lim a har i ker ja unt uk m elangsun gkan p ernikah an yan g pertam a. • Cuti di Luar Tanggun gan Negara
55 Cuti diber ikan setelah p egawai bekerja sekurang-kurangnya lim a tahun secara ter us menerus, karen a alasan pribadi y ang penting dan m endesak. Pegawai yan g m enjalankan cuti diluar tanggungan Negara dibebask an dari jabatannya, dan jabatan yang lowong itu den gan segera dapat diisi.
2.2.6.
Prestasi Kerja Menur ut Wur santo (1987, p36), dalam prestasi kerja pen gakatan seoran g pegawai (kenaik an pan gkat) didasarkan atas kecakap an dan prestasi yan g dicapai oleh sero an g pegawai yang ber san gkutan. Menur ut Anoraga (1992), prestasi ker ja berkaitan den gan tujuan dalam arti sebagai suatu hasil dari perilaku kerja seseoran g. Prestasi diberikan batasan sebagai hasil dari pola dua tindakan yan g dilakukan untuk m encapai tujuan sesuai dengan standar yan g ditetapkan, baik kualitas maup un k uantitas. Sedan gk an m enurut Hasibuan (2003, p94), prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yan g dicap ai seseoran g dalam melaksanakan tugastugas yang dibebank an kepadanya yan g didasarkan atas k ecakapan, pengalaman dan kesun gguhan serta wakt u. Prestasi kerja merupakan gabungan dari tiga faktor penting yaitu k emampuan dan minat seorang pekerja, kemampuan dan pener imaan atas penjelasan delgasi tugas, serta peran dan tingk at motivasi seorang pekerja. Semakin tin ggi ketiga f aktor diatas, semakin besar p ula prestasi kerja pegawai.
56 2.2.7.
Pemberhentian Masalah pem berhentian Pegawai Negeri Sipil diatur didalam Peraturan Pem erintah No. 32 Tahun 1979 tentang Pem berhentian Pegawai Neger i Sipil. Dalam Peraturan Pem erintah ini diatur h al – hal ber ikut : 1. Pemberhentian atas perm intaan sen diri 2. Pemberhentian karena m encapai batas usia pen siun 3. Pemberhentian karena adanya peny ederhan aan organisasi 4. Pemberhentian
karena
m elak ukan
pelanggaran,
tindak
pidana, atau peny elewen gan 5. Pemberhentian karena tidak cakap jasm ani atau roh ani 6. Pemberhentian karena m enin ggalkan tugas 7. Pemberhentian karena m enin ggal dunia atau hilang 8. Pemberhentian karena hal – hal lain. (W ursanto, 1987, p188)
2.2.8.
Sumber Daya Manusia Sum ber day a m anusia diartikan sebagai sem ua manusia yang terlibat didalam suatu or ganisasi dalam mengupay akan ter wujudnya tujuan or ganisasi tersebut. Bilamana perusahaan tersebut diartikan sebagai suat u per usah aan ekonom i, m aka SDM diartikan semua orang yang terlibat termasuk y ang beker ja untuk mencap ai tujuan
57 perusah aan. Pembeli hasil-hasil pro duk atau jasa, supplier input dan pem egang sah am disebut juga SDM p er usahaan ( Hasibuan, 2000, p3). Menur ut Kamus Besar Bah asa Indon esia Daring, sumber daya manusia adalah potensi man usia yang dapat dikemban gkan untuk proses pro duk. Menur ut Gomes (1995, p1), sum ber daya manusia adalah salah satu sumber daya yan g ada dalam organ isasi, meliputi sem ua orang yang m elak ukan aktivitas.
2.2.9.
Pengertian Manajemen S umber Daya Manusia Pengertian Manajem en Sum ber Daya Man usia m enur ut Mathis dan Jackson (2003, p4), manajemen sum ber daya manusia (hum an resource m anagem ent) adalah rancan gan dar i sistem formal di dalam organisasi untuk memastikan efektifitas dan efisien si penggun aan potensi manusia untuk mencap ai tujuan or gan isasi. Menurut Noe (2007, p2), manajemen sumber daya m anusia (human resource management) adalah peraturan-per aturan, latihanlatihan, dan sistem yang dapat m empengaruhi tingk ah lak u serta kinerja kerja p egawai. Sedan gk an menurut Dessler (2005, p4), m anajemen sum ber day a m anusia (human resou rce management) adalah peraturan dan pelatihan yang diik utsertakan dalam memberikan solusi kep ada aspek
58 “orang” ataup un sum ber daya dari posisi m anajem en, termasuk perektrutan, screening, pelatihan, pen ghar gaan, dan pen ilaian.
2.2.10. Data Flow Dia gram(DFD) Menur ut Yo ur don (1989, p139), data flo w diag ram atau diagram alir data adalah m odel atau alat yang digunakan untuk menggambarkan sistem sebagai jaringan dar i sekum pulan proses fun gsional yan g dihubun gkan satu den gan lainnya oleh suat u aliran data dan m ener uskanny a m enjadi data. Ada tiga tin gkatan dalam data flo w diag ram yaitu : 1. Diagr am Konteks Adalah tingkatan yan g palin g utam a yang m enggam bark an ruan g lingk up sistem dari sistem yan g digunak an. Diagram ini hanya memiliki satu proses yan g menggam barkan sistem secar a keselur uhan dan hubun gan antara sistem dengan unit-unit diluar sistem tersebut.
2. Diagr am Nol Adalah diagr am yang m enggam barkan proses-pro ses dan alir an data yang terjadi didalam suatu sistem. Proses-proses ini dapat dip ecah menjadi proses-proses dan aliran data yang lebih terper inci.
59 3. Diagr am Rinci Adalah diagr am yang menggambark an rincian pro ses-pro ses yang ada pada diagram nol dan rin cian proses-proses in i dapat dipecah lagi menjadi proses-pro ses yan g lebih terper inci. Menur ut Yo ur don (1989, p141-152), data flo w diag ram terdiri dar i sim bol- sim bol sebagai ber ik ut: a) Proses ( Bubble) Proses m en ggam barkan bagian dari sistem yang mengolah masuk an menjadi keluaran. Proses digambarkan dengan sebuah lin gkaran. b) Alir an data (flo w) Aliran m enggam barkan perpin dah an informasi dar i satu bagian kebagian lain dari sistem . Awal panah m enggam barkan asal data sedangk an akhir p anah menggam barkan tujuan. c) Penyim panan data (sto re) Sim bo l ini digunakan untuk m enggam bark an penyim panan data. d) Terminator Simbo l yang menggambark an entitas yan g dapat ber upa or ang, kelompok, atau or gan isasi yan g berh ubun gan den gan sistem .
60
Gambar 2.8 Simbol-simbol Data Flo w Dia gram
2.2.11. State Transitio n Diagram (S TD) Menur ut Jeffrey A. (1996, p364), state transition diag ram adalah suatu diagram yang m en ggam barkan bagaimana suat u proses dih ubun gan satu sam a lain dalam wakt u yang ber sam aan. State tran sition diag ram digam barkan den gan sebuah state yang ber upa kom ponen sistem yang men unjukan bagaimana kejadian-k ejadian tersebut dar i satu state ke state lain. State tran sition diagram m erupakan suatu m odeling tool y ang menggambarkan sifat keter gantun gan pada wakt u dari suat u sistem . State tran sition diag ram adalah diagram yang ter diri dari : a. State (keadaan) b. Event atau tindakan yan g m enyebabkan p erpindahan dari satu state ke state lainnya. Ada dua macam symbol yan g m enggam bark an proses dalam State transition diagram (STD) yaitu :
61 a. Gambar persegi p anjang men unjukk an state dari sistem . b. Gambar panah menunjukk an transisi antar state . Tiap panah diberi label dengan ekspresi aturan. Label yang diatas m en unjukan kejadian yan g m enyebabkan transisi yang terjadi. Label dibawah m enunjukkan aksi yang terjadi akibat dari kejadian tadi.
Gambar 2.9 S imbol-simbolState Tra nsition Dia gram
2.2.12. Pengertian Intranet Berdasarkan www. wik ipedia.comsebuah intranet adalah sebuah jarin gan privat (priva te netwo rk) y an g m enggunak an protokol – protokol Internet (TCP/IP), untuk mem bagi informasi rahasia perusah aan
atau
operasi
dalam
perusahaan
tersebut
kepada
62 pegawainya. Kadan g – kadan g, istilah intranet hanya m erujuk kep ada layanan yang terlihat, yakni sit us web internal perusahaan. Untuk membangun sebuah intranet, maka sebuah jarin gan har uslah m emiliki beberapa kom ponen yan g membangun Internet, yakni protokol Internet (Protokol TCP/IP, alamat IP, dan protokol lainnya), client dan juga server. Protokol HTTP dan beberapa protokol Internet lainnya (FTP, POP3, atau SMTP) um um nya m erupakan komponen protokol yang ser in g digunakan. Umumnya, sebuah internet dapat dipah am i sebagai sebuah “versi pribadi dar i jaringan Internet”, atau sebagai sebuah versi dari Internet yang dimiliki oleh sebuah or ganisasi.
2.2.13. Pengertian Extranet Menur ut Connolly (2005, p996), extranet adalah intranet yang dap at diakses sebagian or ang luar yan g mem ilik i wewenang. Sedangk an intranet berada di belakan g firewa ll dan hanya bisa diak ses oleh oran g yang menjadi an ggota or ganisasi yan g sam a, extranet menyediakan berbagai tin gkat ak sesibilitas bagi oran g luar. Extranet m erupakan jarin gan pribadi yan g menggunak an protokol internet dan sistem telkom unikasi p ublik untuk m embagi sebagian informasi bisnis atau operasi secara aman kepada peny alur (supplier), penjual (vendo r), mitra (partn er), pelan ggan dan lain-lain. Dan dapat juga diartikan sebagai intranet sebuah per usahaan yang dilebark an bagi pen gguna di luar perusah an. Per usahaan yang membangun extranet dapat bertukar data bervolume besar dengan EDI
63 (Electronic Data Interchange), berkolaborasi dengan perusah aan lain dalam suat u jar ingan kerjasam a dan lain-lain.
2.2.14. Pengertian Internet Menur ut Tur ban (2006, p69), internet adalah sistem glo bal jarin gan komputer, sebuah jarin gan untuk ber bagai jarin gan, yang merupakan fasilitas p ublik y ang kooperatif dan berjalan sen diri dan dap at diakses o leh jutaan man usia di selur uh dunia. Menur ut Conno lly (2005, p994), internet adalah kumpulan jarin gan komputer di selur uh dun ia yang saling berh ubungan. Internet terdiri dari banyak jaringan yan g terpisah tetapi salin g berhubun gan milik organisasi kom ersial, p en didik an, pemerintahan, dan Internet Service Pro vider (ISP). Layanan yan g ditawark an di internet antara lain surat elektronik ( e-m ail), conference, dan chatting, serta kem am puan untuk m en gak ses rem ote komputer, m en girim dan menerima file.
2.2.15. Teknologi pada Web 1.
Bro wsers Menur ut Barry Eaglestone dan Mick Ridley (2001, p198),
pengertian bro wser adalah alat khusus yang digunakan untuk menam pilkan dok umen web dan mengik uti link y ang memiliki hak akses ke web dok umen yang lain atau untuk berpin dah antara bagian web dokum en yan g ber beda. Beberap a contoh web bro wser yang
64 bany ak digun akan antara lain adalah Internet Explorer dan Mo zilla Firefox. 2. WWW (Wo rld Wid e Web) World Wide Web (“W WW”, atau singkatnya “ Web”) adalah suatu r uan g inform asi yan g dipak ai o leh pen genal global yang disebut Uniform Resou rce Identifier ( URL) unt uk m en gidentifikasi sum ber – sum ber daya y an g ber guna. Web juga dapat diartikan sebagai salah satu dar i bany ak aplik asi pada internet dimana aplikasi ini melibatkan bany ak komputer den gan menggunakan internet sebagai mekanisme dasar dari pen ghubun gannya. Web dijalank an den gan pro gram pada server dan menerima respon dari client. Dari hubun gan tersebut m aka beberapa kom puter menjadi Web Server, yakni komputer yang menyediakan informasi dan dapat diakses m elalui web oleh komputer clien t. Aplikasi – aplik asi web antara lain : 1. Publikasi Web 2. E-comm erce 3. Group a ctivities 4. Embedded W WW terdiri dari 2 kom ponen dasar yaitu : 1. Web Server Sebuah komp uter dan peran gkat lunak yang menyimpan dan mendistribusik an data ke komputer lainnya m elalui internet.
65 2. Web Bro wser Perangk at lunak yang dijalankan pada komputer pen gguna ( client) yang m eminta inform asi dari web server dan menam pilkannya sesuai dengan file data itu sen diri. 3. Universal Resource Locato r ( URL) Setiap web mempunyai alam at akses y an g unik yaitu Universal Resource Lo cator ( URL). URL juga digunakan dalam dok umen web unt uk mengaitkan lin k, baik antara dokumen – dok umen m aup un antara situs – sit us web. Format umum URL adalah sebagai berik ut : Protokol1_transfer://nama_ho st/path/nam a_file Contoh : http://www.am azon.com/buk u/in dex.htm l 4. HTTP (Hypertext Transfer Protoco l) HTTP (Hypertext Tran sfer Proto col, lebih ser in g terlihat sebagai http) adalah protokol y an g dipergunakan untuk m entransfer dok umen dalam World Wide Web (WWW). Protokol ini adalah protokol ringan, diper gunakan
tidak
ber status
dan
gen erik
yang
dapat
ber bagai macam tipe dok um en. HTTP juga
merupakan suatu protocol request antara client dan server. Client mem buat suatu HTTP request sep erti web b rowser sedangkan server berguna untuk menyim pan dan m em buat resou rces seperti file dan gam bar pada HTML.
66 5. HTML (Hypertext Markup Language) HTML m erupakan k epanjangan dari Hyper Text Markup Language. HTML adalah suatu bahasa yang digunakan untuk mem buat halam an – halaman hypertext (hypertext page) p ada internet. Dengan kon sep hyp ertext ini, untuk m embaca suatu dok umen an da tidak harus m elak ukanny a secar a ur ut, baris demi bar is, atau halaman demi halaman. Tetapi anda tidak dapat den gan mudah melompat dari sat u topik ke topik lainnya yang anda suk ai, seperti h alnya jika an da m elakukan pada on line Help dari suatu aplikasi Windo ws. HTML dirancan g untuk digun akan tanpa tergantun g pada suatu platfo rm tertentu (platfo rm independent).
2.2.16. Client dan Server Sid e Scripting Server side scrip ting merup akan sebuah teknologi scripting atau pem rogram an web dimana script dikom pilasi atau diterjemahkan di server yan g m emungkinkan unt uk m enghasiklkan halaman web yang din amis. Beberapa contoh server side scripting : a. ASP b. Cold Fusion c. Java Server Pag es
67 d. PERL e. Phyton f. PHP Client sid e scripting mer upakan jen is scrip t yang pen golahannya dilakukan disisi client. Pengolahan disini berartiyan g mem iliki tugas untuk m enerjemahkan script jenis ini disisi clien t adalah web browser. Agar semua script yan g m asuk kategori ini dapat diterjem ahkan o leh web bro wser m aka didalam web bro wser terdapat sebuah kom ponen yang m emiliki daftar p ustaka (library) yang mampu mengenali sem ua perintah – perintah yang terdapat pada kategori client side scripting. Ber ikut contoh web bro wser yan g populer digunakan : internet explorer, m ozilla firefox, opera, safa ri (m acinto sh). Berik ut ini adalah contoh client sid e scripting : javascript, vbscript, activeX, dll. Clien t side scripting m erupak an script yang digunakan untuk membantu standa rd sta tic HTML menjadi lebih din amis. Karakteristik client side scripting : 1. Ko de program didownload bersama den gan halaman web 2. Ber sif at interpreter dan diterjemahkan oleh bro wser 3. Model ek sekusiny a simple dan script dapat dijadik an satu den gan HTML. Karakteristik server side p rogram ming :
68 1. Ada clien t yan g m eminta request 2. Eksek usi progr am dilakukan di server 3. Mengir imkan hasil ke client Keuntungan server side p rogram ming : 1. Cross pla tform : tidak tergantun g den gan bro wser tertentu 2. Optim asi dan p em eliharaan dengan browser tertentu 3. Dapat mengakses databasae dan tidak tergantun g den gan kemanan 4. Menam bah kek uatan server 5. Ko de program am an Aplikasi yang sering digunakan o leh server side programm ing : 1. Search engines 2. Databa se access 3. Chat dan bulletin boa rd service
2.2.17. Web Database Menur ut Eaglestone, web database sistem adalah sistem dim ana kedua teknolo gi web dan database digunakan (2001, p38). Dalam pem bahasan ini, web database dapat dilih at dar i dua per sep si : • Aplik asi Web
69 E-commerce Menjual dan mem beli baran g yan g dilak uk an lewat internet Group Activities Kemampuan
untuk
mem berikan
dan
m em per baharui
inform asi, den gan saling berkom unik asi dan ber disk usi antara sesam a an ggota kelompok. Em bedded System Sistem komputer yang m erupakan kom ponen-kom ponen dar i pembangunan. Misalnya mo bil, k apal, p eralatan in dustri y ang dap at
m enggunakan
internet
untuk
mengakses
dan
m emperbahar ui informasi sep erti lokasi, keadaan cuaca. • Mem pertinggi Web Databa se Sistem Internet dan web dapat mem perluas kemampuan sistem dar i basis data dalam dua hal :
1. Akses luas Den gan m en ghubun gkan sistem ke internet, populasi pengguna di perkir akan lebih bany ak, kar ena dapat mencakup ke selur uh dunia. 2. Fasilitas yang diberik an lebih banyak Internet dapat disam bun gkan bersamaan den gan sistem basis data yan g ber beda untuk m engh asilkan fasilitas bar u.
70 Menur ut
Eaglestone,
webdataba se
memiliki
beberapa
keunt un gan, diantaranya : (2001, p36) • Basis data dapat diakses oleh penggun a luas di seluruh dunia • Sistem terdistribusi Data dap at diber ikan dimana data dibutuhk an dan ap likasi dapat diletakkan
dim ana
ada aktivitas yan g menduk un g
dan
m em butuhkan aplikasi it u. • Webdatabase m emberikan f asilitas yan g mengunt un gkan unt uk query data, m anipulasi data, dan administrasi data.
2.2.18. Perancangan WebDatabase Disamping peran can gan konven sion al basis data, ada 2 hal rum it yang h ar us dipertimbangk an dalam merancang webdataba se, Eaglestone (2001, p262) •
Perancangan web page
Menam pilkan web data – mengam bil dari basis data atau masukk an dari user.
Kumpulan web data – perancan gan h ubungan untuk petunjuk didalam maup un diantara web pages.
•
Perancangan web interface – p erancangan web pages featu res.
Perancangan h ubungan antara web pages dan basis data.
Webda tabase logical mapping – def inisi mapping antara data displayed dalam web pages dan data sto red dalam basis data.
71
Webda tabase physical m apping – implem entasi mekanisme dim ana data dilak ukan diantara web pages dan basis data. Kinerja cepat dan bebas kesalahan.
2.2.19. Ca scading Style Sheets(CSS ) Ca scading S tyle Sheets ( CSS) adalah suatu bahasa stylesheet yang digun akan untuk mengat ur tam pilan suatu dok um en yang dit ulis dalam bahasa markup. Pen ggunaan yang paling um um dari CSS dalah untuk mem format halam an web yang ditulis den gan HTML dan XHTML. Walaup un demikian, bahasanya sendiri dapat diper gunakan untuk sem ua jen is dok um en XML term asuk SVG dan XUL. Spesifik asi CSS diatur oleh World Wide Web Conso rtium (W3C). CSS digunak an oleh penulis maupun pembaca halaman web untuk m enentukan warna, jen is h ur uf, tata letak, dan ber bagai aspek tam pilan dok umen. CSS digunakan terutama untuk m emisahkan antara isi dok umen (y ang ditulis den gan HTML atau bahasa markup lainnya) dengan presentasi dok um en (yang dit ulis den gan CSS). Pem isahan ini dapat m eningkatkan ak sesibilitas isi, memberik an lebih bany ak keleluasaan dan kontrol terhadap tampilan dan m engur angi kom pleksitas serta pen gulangan p ada struktur isi. CSS memun gk inkan halam an yan g sam a untuk ditam pilkan den gan car a yang ber beda untuk m etode presentasi yan g berbeda, seperti melalui lay ar cetak, suara ( sewakt u dibacakan oleh browser basis – suara atau pembaca layar), dan juga alat pembaca b raille.
72 Halaman HTML atau XML yang sam a juga dapat ditampilkan secara ber beda, baik dari segi gaya tampilan atau skem a warn a den gan menggunakan CSS.
2.2.20. PHP H ypertex t Preprocessor( PHP) PHP adalah bahasa scriptin g y an g menyatu dengan HTML dan dijalankan pada server side. Artinya sem ua sintaks yan g kita ber ikan akan sepen uhnya dijalankan pada server sedan gkan yang dikirim kan ke bro wser hanya hasilnya saja dan juga banyak digunak an oleh programm er berlatar belakan g C/C++ karena kem iripan syntaxnya. Open source, karennya gratis dan bebas. Digun akan untuk m embuat halaman web yan g din am is. Basis databiasanya berpasan gan den gan MySQL. Sedan gkan m enurut Sch wendiman (2000, pxv) P HP adalah bah asa pem ro gram an y an g dibuat unt uk mem un gkinkan pembuat web dap at den gan cepat membuat web aplikasi yan g din amis. PHP merupakan server- sid e script y ang tergabung den gan HTML yang didukun g oleh banyak web server termasuk server HTTP, Apache dan Internet In form ation Server m ilik M icrosoft. P HP merupakan bahasa yang lebih disukai pada bahasa scripting web Linux. Pen gem ban gan PHP telah dip en garuhi sejumlah bahasa pemrogr aman lain seperti Perl, ‘ C’, Java, dan bahkan beber apa cak upan ASP ( Active Server Pages). PHP m emiliki kelebihan, yaitu : 1.
Extensibility, mem iliki cakupan y an g luas.
73 2.
Sejumlah mo dul disediakan unt uk menduk ung hal – hal seperti hubun gan den gan basis data, mail, dan XML.
3.
Diduk ung oleh sejum lah besar I SP (Intern et Service Providers), yang berarti ap likasi yan g dit ulis dalam PHP dap at den gan m udah diletakkan di web untuk dilihat oleh siapa saja.
2.2.21. MySQ L MySQL adalah salah satu jenis database server yang san gat terkenal. Kepopulerannya disebabkan bersif at free (an da tidak p erlu membayar untuk menggunakannya) pada berbagai platfo rm (kecuali pada windo ws, yang bersifat softwa re atau anda per lu membayar setelah m elak ukan evaluasi dan memutuskan digunakan untuk keperluan pro duk si). Perangkat lunak a MySQL sen diri bisa di un duh dar ihttp://www.mysql.or g
atau
http://www.m ysql.com.
MySQL
term asuk jenis RDBM S (Relational Da tabase Management System). Itulah sebabnya istilah seperti tabel, baris, dan kolom digunak an pada MySQL. Pada MySQL, sebuah basis data m engandung satu atau sejumlah tabel. Tabel ter diri atas sejumlah baris dan setiap baris mengan dun g satu atau beberap a kolom. MySQL adalah sebuah p erangkat lunak sistem manajemen basis data SQL dan DBMS yang multithread, multiuser den gan sekitar enam juta instalasi diselur uh dunia. My SQL dimiliki dan dispon sori oleh sebuah per usahaan komersial Swedia My SQL AB, dim ana memegang hak cipta hampir atas sem ua ko de sumbernya. Kedua
74 orang Swedia dan sat u orang Finlan dia yan g mendirikan MySQL AB adalah : David Axmark, Allan Lar son, dan Michael “Monty” Widenius. Untuk m elak uk an administrasi dalam basis data My SQL, dapat menggunakan modul yang sudah term asuk yaitu comm and – line (perintah : mysql dan m ysqladm in). Juga dapat diun duh dari situs MySQL yait u sebuah mo dul berbasis grafik ( GUI) MySQL Adm inistra tor dan MySQL Query Bro wser, dalam pengerjaan in i kami menggunakan SQLyo g. Selain itu terdapat juga sebuah peran gkat lun ak gratis untuk adm inistrasi basis data MySQL ber basis web yang san gat pop ular yaitu phpMyAdmin.
2.2.22. XAMPP Berdasarkan
artikel
W ikipedia.com,
XAMPP
adalah
kepanjangan dari Apache, PHP, My SQL dan phpMyAdmin. XAMPP adalah PHP bundle yang didalam nya sudah ada Ap ache, MySQL dan beberapa aplikasi ber basis web antara lain filezilla, MySQL admin dan lain-lainnya. XAMPP m erupakan tool yan g menyediakan pakeet perangkat lunak ke dalam satu buah p aket.
2.2.23. Ado be Dreamweaver CS 3 Dream weaver adalah sebuah HTML editor professional y ang digunakan unt uk men desain secara visual dan mengelola situs web
75 maupun halam an web. Dream weav er m enyediakan tool – too l yang san gat ber guna dalam m eningk atkan kem ampuan dan pengalam an dalam mem buat web. Dream weaver m engikutsertakan banyak tool untuk ko de – kode dalam halaman web beserta fasilitas – f asilitasnya, antara lain : HTML, CSS, Javascr ipt debugger dan editor co de yan g m en gijinkan peng-edit- an kode Javascript, XML, PHP, JSP, ASP dan do cum ent text lainny a.
2.2.24. Ado be Flash CS4 Adobe Flash adalah
alat authoring yan g desainer dan
pengem ban g gunak an untuk m em buat presentasi, aplikasi, dan konten lainnya yan g m em un gkinkan interak si pengguna. Proyek Flash dapat term asuk anim asi sederhana, konten video, presentasi yang kompleks, aplikasi, dan segala sesuatu di antaranya. Secara umum , potongan individual konten yang dibuat den gan Flash disebut aplikasi m eskipun m ereka mungkin hanya sebuah animasi dasar. An da dapat m embuat media yan g k aya aplikasi Flash den gan gam bar termasuk, suara, video, dan ef ek kh usus. Flash juga san gat cocok untuk menciptakan konten unt uk pengiriman m elalui internet karena file-nya san gat kecil. Flash mencapai ini melalui pen ggunaan y an g luas grafis v ektor. Vector graf is m em butuhk an m em ori secara sign ifikan lebih sedikit dan r uang
76 penyim panan dari graf is bitm ap karena mereka diwakili oleh rum us matem atika daripada k um pulan data besar. Bitmap grafis lebih besar karena setiap piksel individu dalam gambar mem erlukan sepotong data terpisah untuk mewakili it u.