BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Pengertian Judul 1. Perancangan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 1164), perancangan adalah proses,
cara,
perbuatan
merancang.
Perancangan merupakan bukan sekedar menyatukan susunan dari benda-benda yang telah standar, melainkan merupakan kreasi baru dari bentuk-bentuk benda yang diciptakan dan dipadukan dengan fungsi, bentuk ruang, dan elemen-elemen lain dari ruang. (Suptandar, 1999: 12) 2. Interior Interior adalah bagian di dalam gedung/ruang yang dibatasi oleh lantai, dinding, dan plafon. (KBBI, 2008: 560)Disain interior adalah karya arsitek atau disainer yang khusus menyangkut bagian dalam dari suatu bangunan, bentuk-bentuknya sejalan perkembangan ilmu dan teknologi yang dalam proses perancangan selalu dipengaruhi unsur-unsur geografi setempat dan kebiasaan-kebiasaan sosial yang diwujudkan dalam gaya-gaya kontemporer. (Suptandar, 1999: 11) 3. Pusat Pusat adalah pokok pangkal atau yang menjadi pumpunan (berbagai urusan, hal, dan sebagainya). (Kamus Besar Bahasa Indonesia Tahun 1988)
2. Tari Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Tari adalah gerakan badan (tangan dsb) yg berirama, biasanya diiringi bunyi-bunyian (musik, gamelan, dsb). Tari adalah ekspresi jiwa manusia yang diubah oleh imajinasi dan diberi bentuk melalui media gerak sehingga menjadi bentuk gerak yang simbolis dan sebagai ungkapan si pencipta. (Haukins, 1990:2)
7
8 3. Hip Hop Hip Hop sebenarnya berasal dari kosakata Afro-Amerika, yakni hip yang secara harfiah dapat diartikan sebagai “memberitahu” atau “sekarang” dan akhiran hep. Ada juga pendapat lain yang mengatakan “hip hop” merupakan sebutan lain dari Bebop. Namun menurut Keith “Cowboy” Wiggins, salah satu anggota Grandmaster Flash and the Furious Five, istilah “hip hop” terinspirasi saat ia bercanda dengan temannya yang baru bergabung denganAngkatan Bersenjata. Bunyi “hip hop” sendiri merupakan tiruan bunyian hentakan kaki tentara. Sedangkan tari hip hop adalah tarian jalanan / street dance yang di lakukan dengan menggunakan musik hip hop dengan budaya hip hop yang kental.
2.1.2 Tinjauan Terhadap Pendidikan 1. Pendidikan Formal Pendidikan formal merupakan kegiatan pembelajaran yang bersifat sistematis, berstruktur, dan bertingkat yang dilaksanakan di dalam waktu tertentu. Menurut UU No. 20 tahun 20013 Pasal 14, jenjang pendidikan formal terdiri dari pendidikan dasar (SD, SMP, dan MTS), Pendidikan menengah (SMA, MA. SMK, MAK), serta pendidikan tinggi (akademi, politeknik, sekolah tinggi, institut, universitas). Sedangkan menurut Coombs (1973), pendidikan formal adalah kegiatan yang sistematis, bertingkat atau berjenjang, dimulai dari sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi dan yang setaraf dengannya; termasuk ke dalamnya ialah kegiatan studi yang berorientasi akademis dan umum, program spesialisasi, dan latihan profesional yang dilaksanakan dalam waktu yang terus menerus.
2. Pendidikan Nonformal Menurut Coombs (1973), pendidikan nonformal adalah kegiatan yang terorganisasi dan sistematis yang dilakukan di luar sistem persekolahan secara mandiri atau merupakan bagian penting dari kegiatan yang lebih luas dan sengaja dilakukan untuk melayani peserta didik tertentu di dalam mencapai tujuan belajarnya. Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan bersifat pengganti ataupun pelengkap serta pendukung dari pendidikan formal. Jenis pendidikan nonformal dapat berupa Pendidikan Anak
9 Usia Dini (PAUD), pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan keterampilan, serta pelatihan kerja. Selain itu juga terdapat jenis pendidikan nonformal yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didiknya seperti: 1. Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) 2. Lembaga kursus 3. Lembaga pelatihan 4. Kelompok belajar 5. Majelis taklim 6. Sanggar
3. Sanggar Sanggar merupakan suatu tempat atau sarana yang digunakan oleh sebuah komunitas untuk melakukan kegiatan. Komunitas yang dimaksud adalah sekumpulan orang yang memiliki minat dan ketertarikan di dalam bidang yang sama sehingga membutuhkan sebuah wadah atau sarana untuk menyalurkan hobi di bidang tersebut. Selain sanggar, terdapat lembaga kursus yang juga merupakan salah satu jenis pendidikan nonformal dan memiliki beberapa persamaan satu sama lain sehingga menimbulkan kerancuan, seperti: a.
Berdiri secara mandiri dan merupakan bagian dari pendidikan luar sekolah.
b.
Di dalamnya terdapat proses pembelajaran.
c.
Waktu pembelajaran atau pelatihan relatif lebih singkat.
d.
Pengajar bersifat tidak resmi serta sesuai dengan keahliannya masing-masing. Akan tetapi, terdapat beberapa perbedaan signifikan yang dapat
memisahkan lembaga kursus dengan sanggar, seperti: •
Kursus hanya terdiri dari proses kegiatan belajar mengajar, sedangkan pembelajaran di dalam sanggar terkesan menyeluruh dan mencakup proses dari awal hingga akhir.
•
Keanggotaan di dalam sanggar seni tidak memiliki batas sedangkan kursus memiliki kegiatan pembelajaran dalam waktu yang singkat dan pada saat keanggotaan kursus berakhir, para peserta didik mendapatkan sertifikat sesuai dengan bidang pembelajaran masing-masing.
10 Sanggar sering kali dikaitkan dengan kegiatan seni, akan tetapi sanggar juga dapat digunakan di dalam kegiatan seperti: 1. Sanggar ibadah, merupakan tempat beribadah yang biasanya terletak di halaman belakang rumah sesuai dengan tradisi masyarakat Jawa dulu. 2. Sanggar kerja, merupakan tempat untuk bertukar pikiran mengenai suatu pekerjaan. 3. Sanggar bahasa, merupakan tempat untuk bertukar pikiran yang berhubungan dengan mempelajari dan mengkaji kesusastraan. Sanggar anak, merupakan tempat untuk anak-anak belajar suatu hal di luar kegiatan sekolah. 2.1.3 Tinjauan Terhadap Seni Tari 2.1.3.1 Pengertian Seni Tari Menurut Corrie Hartong, seorang ahli tari dari Belanda menyatakan bahwa tari adalah gerak-gerak yang diberi bentuk dan ritmis dari badan di dalam ruang. Sedangkan menurut Pangeran Suryadiningrat, seorang ahli tari Jawa menyatakan bahwa tari adalah gerak dari seluruh anggota badan manusia yang disusun selaras dengan irama musik serta mempunyai maksud tertentu. Dapat diambil kesimpulan yaitu seni tari merupakan bagian seni yang diserap melalui indra penglihatan. Di dalamnya terdapat gerakan-gerakan tubuh yang merupakan unsur pokok dengan ritme teratur yang menyesuaikan dengan irama musik.
Di dalam sebuah seni tari terdapat perpaduan dari beberapa unsur yang disebut dengan Wiraga, Wirama, dan Wirasa. Ketiga unsur ini akan membentuk sebuah tarian yang harmonis. Wiraga merupakan penguasaan keterampilan gerak di dalam seni tari, wirama merupakan ketukan atau irama yang mempengaruhi perpindahan gerak, sedangkan wirasa berhubungan dengan ekspresi raut muka atau mimik yang menggambarkan karakter tarian. 2.1.3.2 Unsur Tari 1. Gerak Gerak merupakan salah satu unsur utama dari seni tari di mana perasaan dan jiwa seseorang di dalam seni tari berusaha untuk diungkapkan ke dalam bentuk gerak. Gerak tari merupakan rangkaian dari pergerakan anggota tubuh sehingga dapat dinikmati oleh orang lain. Gerak tari di berbagai daerah memiliki
11 ciri khas tersendiri, sehingga gerakan di suatu daerah akan berbeda dengan daerah lainnya. Hal ini menyebabkan keberagamannya gerak tari yang ada di Indonesia. Menurut aktivitasnya, gerak dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu: 1.
Gerak setempat yang merupakan gerakan yang dilakukan tanpa ada perpindahan tempat.
2.
Gerak berpindah tempat yang dapat dilakukan dengan cara bergeser, melangkah, meluncur, ataupun melompat.
2. Busana Tari Fungsi utama dari busana atau tata kostum tari adalah untuk mendukung tema dan memperjelas peranan yang disajikan di dalam sebuah tarian. Sehingga perlu beberapa pertimbangan di dalam penataan dan penggunaan busana tari tersebut, yaitu: 1.
Menyajikan busana tari yang nyaman digunakan oleh penari serta indah dilihat oleh penonton.
2.
Busana tari digunakan untuk mendukung tema tarian, sehingga perlu dipertimbangkan agar terjadi suatu kesatuan antara tari dan tata busana.
3.
Busana tari yang digunakan diharapkan dapat menimbulkan imajinasi penonton.
4.
Busana tari didesain dengan memperhatikan bentuk gerak tari.
5.
Memperhatikan pemilihan atau perpaduan warna yang digunakan di dalam busana.
3. Tata Rias Tari Fungsi dari tata rias adalah untuk mengubah karakter pribadi menjadi karakter tokoh yang dibawakan di dalam suatu pertunjukan, memperkuat ekspresi, serta menambah daya tarik penampilah. Di dalam tata rias tari terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu: •
Riasan sebaiknya mencerminkan karakter tokoh peran.
•
Kerapihan dan kebersihan rias perlu diperhatikan sehingga nyaman dilihat.
4. Iringan Tari Iringan tari dapat berupa iringan yang berasal dari tubuh manusia, seperti tepukan tangan, hentakan kaki, dan suara-suara yang berasal dari mulut. Selain itu, tari juga dapat diiringi oleh alat musik yang dimainkan. Musik merupakan salah
12 satu unsur penunjang tari yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Untuk iringan tari, musik dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu: 1.
Musik sebagai pengiring tari, jika musik hanya berperan sebagai mengiringi sebuah tarian.
2.
Musik sebagai ilustrasi jika musik berperan sebagai bentuk ilustrasi dari sebuah tarian.
3.
Musik sebagai partner gerak, jika musik tidak hanya sekedar mengiringi atau menjadi latar, tetapi juga memiliki karakter yang dapat ikut mengekspresikan maksud dari sebuah tarian.
5. Properti Tari Properti merupakan peralatan yang digunakan oleh penari di atas pentas. Keberadaan properti dapat digunakan untuk memperjelas karakter, peristiwa, ruang, hingga memamerkan keterampilan teknik dari penari di atas panggung. Properti tersebut seperti keris, payung, selendang, bangku, dan sebagainya. 6. Ruang Pentas Ruang pentas merupakan arena penari bermain atau menarikan sebuah tarian. Beberapa arena pentas yang paling dikenal di Indonesia yaitu: 1.
Panggung Prosenium Panggung prosenium merupakan panggung berbingkai yang sengaja dibuat untuk membatasi daerah pemeran dan penonton. Panggung ini hanya terpusat satu arah sehingga penonton dapat lebih fokus di dalam menyaksikan pertunjukan. Hingga saat ini jenis panggung prosenium masih banyak dimiliki oleh lembaga-lembaga kesenian di Indonesia.
2.
Pendapa Pendapa atau pendopo pada awalnya digunakan untuk seni pertunjukan di istana Jawa, sehingga arena ini merupakan salah satu arena pertunjukan lama yang dimiliki oleh Indonesia khususnya di daerah Jawa. Pendapa memiliki ciri bentuk yang sangat khas yaitu adanya tiang penyangga bangunan yang sering disebut saka.
3.
Arena terbuka
13 Arena terbuka merupakan jenis arena pertunjukan tanpa atap dan berbentuk terbuka. Jenis arena ini memiliki bentuk yang cukup beragam, dapat berupa tanah lapang, halaman pura di Bali, dan sebagainya. 7. Tema Tema merupakan pokok pikiran atau ide dasar. Tema yang sering digunakan di dalam pertunjukan tari adalah sebagai berikut. 4.
Pengalaman hidup seseorang
5.
Kejadian sehari-hari
6.
Cerita rakyat
7.
Karya sastra, seperti Ramayana dan Mahabrata
8.
Upacara-upacara tradisional seperti upacara keagamaan dan upacara adat.
2.1.3.4 Jenis Tari 2.4.3.1 Jenis Tari menurut Garapan • Tari Tradisional Tari Tradisional merupakan tarian yang diwariskan secara turun temurun. Biasanya, tarian ini mengandung nilai filosofis, simbolis, dan juga religius. Tari tradisional memiliki aturan yang tidak dapat diubah seperti di dalam pemakaian formasi, busana, dan tata rias. Di dalam tari tradisional terdapat dua jenis tarian lainnya, yaitu tari klasik dan tari rakyat. Tari klasik dikembangkan oleh para penari bangsawan di dalam istana dan memiliki aturan tarian yang baku dan tidak dapat diubah. Gerakan tarian klasik terkesan lebih anggun dengan pemakaian busana yang mewah. Tarian ini berfungsi untuk sarana upacara adat ataupun upacara penyambutan tamu kehormatan. Salah satu contohnya yaitu Tari Topeng Kelana yang berasal dari Jawa Barat. Tari rakyat merupakan tarian yang berkembang di kalangan rakyat luar istana. Gerakan tarian ini cenderung mudah dan dapat diiringi dengan musik. Begitu juga dengan busana yang digunakan, bertolak belakang dengan tarian klasik dan relative lebih sederhana. Contoh tarian rakyat yaitu Jaipongan (Jawa Barat) dan Tari Lilin (Sumatera Barat). • Tari Kreasi
14 Tari kreasi merupakan tarian yang lepas dari standar baku. Tarian ini dibuat menurut kreasi penata tari sesuai dengan kondisi dan tetap memiliki nilai artistik. Tari kreasi meliputi jenis tari modern dan kontemporer. • Jenis Tari Menurut Koreografi •
Tari Tunggal Tari tunggal atau solo merupakan tari yang diperagakan secara individu, baik
laki-laki ataupun perempuan. • Tari Berpasangan Biasa disebut dengan duet, merupakan tari yang diperagakan oleh dua orang secara berpasangan. • Tari Kelompok Tarian ini merupakan tari yang diperagakan lebih dari dua orang dan secara berkelompok. 2.1.3.5
Peranan Seni Tari Seni tari sangat berhubungan dengan keadaan masyarakat dan budaya daerah
masing-masing. Oleh karena itu, peran tari berkembang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dan budaya setempat. Fungsi dan peran seni tari dapat dibagi menjadi:
2.1.3.6
•
Seni tari sebagai sarana upacara
•
Seni tari sebagai hiburan
•
Seni tari sebagai terapi
•
Seni tari sebagai media pendidikan
•
Seni tari sebagai media pergaulan
•
Seni tari sebagai media pertunjukan
•
Seni tari sebagai media katarsis Sejarah Seni Tari Indonesia
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki beraneka ragam budaya dengan ciri khas daerah masing-masing. Salah satu bentuk ciri khas kebudayaan setiap daerah diwujudkan dengan tari khas daerah. Pada awalnya, tarian diciptakan dilandasi oleh beberapa hal seperti: • Ritual keagamaan atau upacara adat • Ritual penyembuhan • Pesta Rakyat atau pada saat musim panen
15 • Cerita cinta pada zaman dahulu • Permainan rakyat. Berikut ini merupakan perkembangan seni tari di Indonesia berdasarkan beberapa periode. • Tari zaman prasejarah atau zaman primitif (20.000 SM – 400 M) Wujud tarian pada zaman ini cenderung menirukan gerakan alam dan bersifat imitatif. Tarian sering digunakan sebagai pemujaan serta upacara penyembuhan penyakit. • Tari zaman feodal atau penjajahan (400 M – 1945) Tarian pada zaman ini memiliki fungsi sebagai tari upacara, hiburan, serta pertunjukan. Selain itu pada periode ini Indonesia terpengaruh oleh beberapa pihak luar sehingga terjadi pembagian sebagai berikut. •
Pengaruh Hindu Buddha Tarian di dalam agama Hindu sering digunakan sebagai sarana pemujaan dewa serta memiliki nilai artistik yang tinggi. Tarian merupakan bagian penting dalam upacara keagamaan terlihat pada relief candi yang menggambarkan para penari yang sedang menari diiringi beberapa instrument musik.
•
Pengaruh Islam Pada saat Indonesia mendapat pengaruh dari agama Islam, tarian berkembang karena digunakan sebagai media penyebaran agama terutama di kerajaan Mataram, Kesultanan Cirebon serta Kerajaan Demak.
•
Zaman Penjajahan • Tari zaman modern (setelah Indonesia merdeka hingga sekarang) Jenis tarian pada zaman modern ditandai dengan munculnya koreografi tari yang lebih ekspresif dan mendapatkan pengaruh dari kebudayaan luar.
2.1.3.7 Masuknya Tari Modern Ke Indonesia Menurut Soedarsono (1977), salah seorang budayawan dan peneliti seni pertunjukan Indonesia menjelaskan bahwa secara garis besar perkembangan seni pertunjukan Indonesia tradisional sangat dipengaruhi oleh adanya kontak dengan budaya besar dari luar (asing). Seni tari kontemporer Indonesia meminjam banyak pengaruh dari luar, seperti tari
16 balet dan tari modern barat. Pada tahun 1954, dua seniman dari Yogyakarta — Bagong Kusudiarjo dan Wisnuwardhana — merantau ke Amerika Serikat untuk belajar ballet dan tari modern dengan berbagai sanggar tari disana. Ketika kembali ke Indonesia pada tahun 1959 mereka membawa budaya berkesenian baru, yang pada akhirnya mengubah arah, wajah dan pergerakan dan koreografi baru, mereka memperkenalkan gagasan seni tari sebagai ekspresi pribadi sang seniman ke dalam seni tari Indonesia. Gagasan seni tari sebagai media ekspresi pribadi seniman telah membangkitkan seni tari Indonesia, dari yang semula selalu berlatar tradisi menjadi ekspresi seni, melalui paparan sang seniman terhadap berbagai latar belakang seni dan budaya yang lebih luas dan kaya. Seni tari tradisional Indonesia juga banyak memengaruhi seni tari kontemporer di Indonesia, misalnya langgam tari Jawa berupa pose dan sikap tubuh serta keanggunan gerakan seringkali muncul dalam pagelaran seni tari kontemporer di Indonesia. Kolaborasi internasional juga dimungkinkan, misalnya kolaborasi seni tari Jepang Noh dengan seni tari teater tradisional Jawa dan Bali. Tari modern Indonesia juga seringkali ditampilkan dalam dunia industri hiburan dan pertunjukan Indonesia, misalnya tarian pengiring nyanyian, pagelaran musik, atau panggung hiburan. Kini dengan derasnya pengaruh budaya pop dari luar negeri, terutama dari Amerika serikat, beberapa tari modern seperti tari jalanan (street dance) juga merebut perhatian kaum muda Indonesia.
2.1.4
Tinjauan Terhadap Tari Hip Hop
2.1.4.1 Awal Perkembangan Budaya Hip Hop Di Amerika 1. Musik Hip Hop Hip-hop adalah sebuah gerakan budaya populer yang dimulai di Amerika Serikat pada era 1970-an. Hip-Hop itu sendiri hadir pertama kali dari The Bronx di kota New York dan Hip-Hop di perkenalkan oleh orang Afro-Amerika, Grandmaster Flash dan The Furious Five. Hip-hop mencakup unsur-unsur seperti disc jockey, rap, tarian, fashion, seni, dan bahasa. Hip-hop memiliki dampak penting pada masyarakat kontemporer. Saat ini, hip-hop menjadi salah satu budaya paling populer di banyak belahan dunia. Hip-hop dikembangkan di New York City, terutama di kalangan anak muda Amerika keturunan Afrika dan Hispanik. Hip-hop didasarkan pada jenis
17 musik yang diciptakan oleh pemain yang dikenal sebagai disc jockey (DJ). DJ bermain menggunakan piringan hitam pada dua fonograf turntable (meja putar) secara bersamaan. Mereka memainkan pola perkusi berulang (loop breaks) dari sebuah lagu untuk menghasilkan ketukan ritmis. Scratching juga populer. Scratching adalah menggesekkan piringan hitam secara berulang di atas meja putar untuk menghasilkan suara yang mendecit. DJ perintis hip-hop antara lain Clive “Kool Herc” Campbell dan Afrika Bambaataa. Saat ini, banyak DJ hip-hop yang memprogram atau mengkompos musik secara elektronik. Penampil yang dikenal sebagai emcee (MC) atau rapper mulai menemani musik yang diciptakan oleh DJ. Rapper merapalkan atau menyanyikan katakata dan sajak sesuai beat lagu. Para rapper mulai bersaing dalam “battle” di mana
mereka
akan
menunjukkan
kemampuan
terbaiknya
dalam
berimprovisasi. Keterampilan ini melibatkan penciptaan sajak secara mendadak. Teknik vokal hip-hop lain yang disebut beatboxing juga mulai berkembang. Beatboxing melibatkan penggunaan suara untuk menirukan berbagai suara, khususnya suara hentakan drum dan alat musik lainnya. Artis rap dan hip-hop awal yang terkenal antara lain Doug E. Fresh, the Fat Boys, Grandmaster Flash and the Furious Five, Kurtis Blow, Run-D.M.C., dan the Sugar Hill Gang. Unsur-unsur musik hip-hop muncul dalam banyak bentuk musik populer. Artis hip-hop yang populer di tahun 2000-an adalah Black Eyed Peas, Mary J. Blige, dan MIA.
2. Fashion Hip Hop Gaya fashion tertentu juga muncul di kalangan pengikut hip-hop. Pakaian, perhiasan, dan gaya rambut hip-hop berubah dengan cepat dan sering mencerminkan wilayah atau selera terkini dari kelompok tertentu. Beberapa mode hip-hop yang populer antara lain pakaian baggy untuk pria, pola tradisional Afrika, dan emas berat atau perhiasan platinum untuk pria dan wanita. Beberapa mode hip-hop dikaitkan dengan keanggotaan suatu geng. Perancang busana tertentu menjadi populer dengan pengikut hip-hop. Sejumlah artis hip-hop menciptakan gaya pakaian mereka sendiri.
18 3. Seni Rupa Hip Hop Beberapa orang menganggap grafiti sebagai bentuk seni hip-hop. Seniman grafiti melukis atau menggores kata-kata atau gambar di dinding tempattempat umum. Mereka sering mengidentifikasi diri dengan tanda tangan atau simbol tertentu yang disebut tag. Seniman graffiti atau artis terkenal yang telah menggunakan unsur-unsur grafiti dalam karya mereka antara lain JeanMichel Basquiat, Fab 5 Freddy, Keith Haring, dan Shepard Fairey. Asal mula
4. Tari Hip Hop Pengikut hip-hop mengembangkan gaya tarian yang disebut break dance atau breaking. Penari break dance bisa berputar di punggungnya dan melakukan gerakan senam dalam musik hip-hop atau musik lainnya. Seperti rap, break dance juga sering dikompetisikan. Hip Hop dance atau dikenal juga dengan street dance ini, berhubungan dekat dengan musik hip hop yang sedang ngetren di era 1970-an dengan budaya hip hop yang kental. Jenis style hip hop ada banyak macamnya, diawali oleh style breaking, popping dan locking yang di perkenalkan tahun 1970 oleh dance crew di Amerika Serikat. Seiring berjalannya waktu, Hip Hop dance yang terkenal dengan gaya tarian jalanan ini, akhirnya berkembang dan mulai diajarkan kepada masyarakat melalui workshop di studio dance yang dikenal dengan jenis gaya New Style, serta Jazz Funk yang gerakannya terinspirasi dari musik jazz. Lalu berkembang lagi dengan style Memphis jookin, turfing, jerkin', dan krumping Hip Hop dance ini semakin menyebar dan mulai dikomersilkan lewat filmfilm bertemakan dance pada tahun 1990-2000an seperti The Grind, Planet BBoy, Rize, StreetDance 3D, America's Best Dance Crew, Saigon Electric, dan Step Up.
2.1.4.2 Awal Perkembangan Budaya hIp Hop di Indonesia 1 Musik Hip Hop di Indonesia Musik hip hop di Indonesia sangat marak pada era 90an dan awal 2000, bermula dari IWA K yang terinspirasi dari Almarhum Farid Hardja & Benyamin.S dengan lagunya yang berrima dan di baca sedikit cepat lalu IWA
19 K memperkenalkan hiphop di indonesia yang kemudian disusul oleh DENADA. walaupun demikian perjalanan hiphop di indonesia masih belum berhenti. Munculah SINDICAT yang lagunya menjadi soundtrack serial sun go kong di televisi. Belanjut ke tahun berikutnya lahirlah NEO yang terkenal dengan singgelnya BORJU. Kemudian group-group music hiphop mulai semakin berkembang mulai dari SAYKOJI top di tahun 2009-2010, dan masih banyak lagi raper2 yang mewarnai tanah air dari tahun ke tahun.
2 Tari Hip Hop di Indonesia Tari hip hop mulai banyak di gemari anak muda di Indonesia semenjak film-film yang bertemakan dance hip hop mulai masuk ke Indonesia, diantaranya seperti STEP UP 1,2,3,4, Street dance, dan Honey. Selain melalui film, gerakan tarian hip hop juga disebarkan ke Indonesia melalui para musisi internasional yang menggunakan tarian hip hop pada koreografi video klipnya, musisi tersebut diantaranya Usher, Chris Brown dan NeYo. Gerakan tari yang fleksible, mengikuti irama yang asik serta gaya fashion yang SWAG membuat anak muda semakin mencintai tarian dengan genre hip hop ini. Tidak hanya laki-laki saja yang menguasai tarian hip hop namun para wanita pun dengan gaya yang agak tomboy dapat melakukan gerakan hip hop ini dengan sangat baik. Banyaknya kompetisi dance di Indonesia maupun internasional juga sangat memiliki peran penting dalam pertumbuhan tari hip hop di Indonesia, karena mereka semakin terpacu untuk lebih menguasai tarian ini.
2.1.4.3 Jenis Tari Hip Hop 1. Gaya Asli Tarian Hip Hop Street style adalah gaya asli tarian jalanan dimana hip hop tumbuh dan berkembang, walaupun hip hop identic dengan free style, namun tetap ada dasar-dasar gerakan tarian hip hop itu sendiri. • Break dance Kata Breakdance itu sendiri ada macam nya yaitu B-boy singkatan dari kata Breakdance boy, yaitu seseorang yang dapat menari Breakdance,
20 tarian ini tidak semuanya dilakukan oleh laki-laki, sekarang ini juga ada penari breakdance wanita dan biasa di sebut dengan B-girl, yaitu singkatan dari Breakdance girl. Tahun 1970'an Breakdance dulu bernama " Good foot from James brown ", B-boy terdahulu yang terkenal di zamannya adalah Nigger Twins, zulu Kings dan Clark kent, sampai sekarang di tahun 2012 ini banyak juga lahir B-boy dan B-girl penerus,antara lain B-boy yang cukup terkenal di tahun 2012 ini yaitu Bboy LiLou, Born, Casper dan masih banyak lagi.
i. style break dance top rock : tarian ini biasa digunakan pada awal pertunjukkan sebagai pemanasan beberapa gaya akrobatik lain down rock : menampilkan perputaran tubuh dengan kecepatan kaki dan kontrol dengan cara mengkombinasi gerakan kaki. power move : gerakan yang membutuhkan momentum dan kekuatan fisik untuk menjalankannnya. pada power move, breaker lebih bergantung pada kekuatan tubuh bagian atas untuk menari, menggunakan tangan untuk bergerak (windmill, swipe, flare, freeze, handstand) • Locking locking (lock=mengunci): Style dance yang bergerak lalu berhenti (sudden pause) dalam pose-pose tertentu sehingga menganimasikan sesuatu. • Popping Popping: (pop=meletup): Style dance yang berdasarkan teknik mengontraksi lalu merelaksasi otot dengan cepat sehingga timbul sentakan (jerk/pop/hit) di salah satu bagian tubuh penari •
Krumping
Krumping: Style dance energetik, bahkan kadang seperti orang marahmarah. Bahkan sebenarnya Krumping tercipta oleh anak-anak muda yang
21 ingin
keluar
dari
kehidupan
geng
mereka,
dan
melampiaskan
kemarahannya lewat tarian. •
Memphis jookin, turfing, jerkin’
•
Roboting dance
Roboting adalah tari gaya jalan ilusi yang mencoba untuk meniru robot atau manekin. Roboting memperoleh ketenaran setelah Michael Jackson saat melakukan "Dancing Machine" dengan saudara-saudaranya, namun tarian awalnya diciptakan oleh Ron Cornelius. Saat ini gayarobot dance sedang marak karena film STEP UP 3 dan boomingnya musik Dubstep •
Tutting
gerakan ilusi menggunakan jari dan tangan, yang memberi kesan rumit namun tetap sesuai dengan irama musik yang dimainkan
2 Gaya Tarian Hip Hop yang Dikomersilkan di Studio Pada perkembangannya tarian hip hop yang terkenal dengan street dance atau tarian jalanan yang tidak ditarikan/diajarkan di dalam studio/sanggar, mulai di komersilkan dan di ajarkan di studio dan melahirkan beberapa style baru • LA (Lyrical Hip hop) Tarian gabungan dari jazz dan ballet yang menggunakan alur cerita dari lirik lagu dari musik yang digunakan. Gerakan LA ini biasanya menceritakan alur dari cerita lagu yang di salurkan melalui gerakan tari. Namun gaya ini banyak di tentang karena tidak bias dimasukkan kedalam kategori tarian hip hop. • New Style New style atau new york style ini gerakannya identic dengan flexibility dan isolation, dimana penari akan membuat gerakan ilusi seolah-olah tubuhnya terpisah selain itu juga menunjukkan skill kelenturan tubuh, kaki dan tangan. • Funk Jazz Merupakan hybrid dari genre tari hip hop dan jazz. Salah satu yang banyak menggunakan style ini adalah Beyonce dan Prepix koreografer dari korea.
22 Banyak gaya K-pop yang menggunakan gaya Funk Jazz dalam koreografinya. Style ini pun banyak yang menentang tidak dapat dikategorikan dalam hip hop karena lebih mengarah kepada jazz.
2.1.5 Tinjauan Perencanaan 2.1.5.1 Tinjauan Terhadap Sekolah Tari Tari adalah gerakan tubuh melalui ruang dan waktu. Studio tari adalah ruang yang berada di suatu bangunan atau sekolah tari yang berguna untuk meningkatkan pengajaran melalui studi tari. Melalui pengajaran tari selaras dengan Blueprint for Teaching and Learning in Dance, PreK-12 siswa memperoleh fisik pengendalian diri, disiplin diri, kebiasaan kerja kolaboratif, dan kesadaran diri kelompok, saling mendukung, budaya pemahaman / sejarah, dan sensitivitas estetika mengenai seni tari sambil meningkatkan keterampilan tari mereka. 1. Persyaratan Fisik Studio Tari Sifat dari ruang fisik studio tari mempengaruhi kualitas pengalaman bagi siswa. Ruang tari harus luas, bersih, jelas, dan bila mungkin, didedikasikan hanya untuk. menari Salah satu dinding harus terus di beri cermin untuk memungkinkan siswa untuk mengoreksi diri sambil belajar, serta untuk menyediakan visibilitas maksimum guru. Untuk menyerap dampak lompatan, lantai kayu jenis sprung floor dianjurkan. Alternatif yang sangat baik adalah untuk menutupi lantai yang ada dengan permukaan lantai dansa sintetis yang dirancang khusus untuk melayani tujuan ini. Sebuah CD player dan DVD monitor yang harus tersedia untuk guru tari selama semua kali kelas.
2. Standar Luasan Studio Tari The National Dance Teachers Association (NDTA) menyatakan pedoman berikut dalam hal ruang studio tari berdasarkan jumlah siswa dan untuk kebutuhan yang spesifik:
23 •
Sebuah ujian Tingkat Dance memerlukan 10m x 10m ruang
dengan ruang yang cukup untuk penguji untuk menonton. •
Sebagai panduan menyediakan 3 meter persegi untuk setiap
anak sekolah dasar dan; •
5 meter persegi untuk setiap anak sekolah sekunder atau
•
Untuk sekolah menengah dengan kelas lebih dari 30 maka
tersier
ruang 150 meter persegi diperlukan. •
Untuk kelas kecil (sekitar 18) panduan ruang minimum
adalah 10m x 9m
Menurut sportscotland, disarankan DimensiPanjang: 15m Lebar: 15m Tinggi: 4.5m minimal ketinggian langit-langit. Ruang ukuran ini akan cukup untuk menampung kisaran yang paling umum dalam penggunaan masyarakat. Studio harus proporsional, bentuk persegi atau persegi panjang adalah yang paling memungkinkan. dinding yang tidak persegi harus dihindari.
Dimensi di atas akan cocok di kebanyakan sekolah, tetapi penting bahwa kebutuhan pengguna khusus untuk ruang ini ditentukan sebelum menentukan dimensi. Studi tari umumnya ruang untuk pekerjaan kreatif dan penting bahwa persyaratan teknis untuk studio dapat dipenuhi dalam suatu lingkungan yang menginspirasi. Oleh karena itu penting proporsi ruang yang baik
2.1.5.2 Tinjauan Terhadap Gedung Pertunjukan Di dalam pusat seni tari dibutuhkan area yang berfungsi sebagai tempat pertujukan yang dapat di tonton orang tua murid/ menjadi tempat area pertunjukan yang dapat di tonton banayk orang sehingga tidak perlu menyewa tempat lain. Menurut Gho See Tjhiong (1990) Gedung pertunjukan merupakan suatu wadah penampungan dari suatu penyajian seni pertunjukan kepada sekelompok penonton yang berkeinginan untuk memenuhi kebutuhan jiwanya untuk menyaksikan suatu pertunjukan yang terencana dengan cara melihat dan mendengarkan.
24
1 Jenis Gedung Pertunjukan Berikut ini merupakan beberapa jenis gedung pertunjukan yang diklasifikasikan berdasarkan beberapa poin, seperti: Lokasi •
Pusat Metropolitan
•
Pusat Regional
•
Town Center
•
Neighbourhood Center
•
Resor, Urban, Luar Kota, tepi laut
•
Pusat Khusus
•
One-off Event.
Kepemilikan •
Pemerintah lokal
•
Institusi pendidikan
•
Sektor Komersial
•
Pihak Swasta
•
Sektor Sukarelawan
•
Organisasi Masyarakat
•
Pihak atau badan lain.
Jenis Pertunjukan •
Sejenis pertunjukan utama, seperti musik klasik, tari opera, musical, jazz, drama.
25 •
Kombinasi beberapa jenis kegiatan yang digabungkan, sehingga terbentuk sebuah area yang disebut auditorium serba guna.
Bentuk Auditorium • Format Proscenium • Format arena • Format Open-trust • Format gabungan (multiform) • Format multiuse Kapasitas Tempat duduk • Sangat besar (kapasitas 1500 tempat duduk atau lebih). • Besar, kapasitas 900-1500 tempat duduk. • Sedang, kapasitas 500-900 tempat duduk • Kecil, kapasitas di bawah 500 tempat duduk. • Area terbuka Peran Fasilitas •
Markas suatu organisasi atau perusahaan profesional
•
Markas beberapa grup profesional
•
Untuk fasilitas lingkungan sekitarnya
•
Untuk pengajaran
•
Untuk festival atau acara tertentu
Pilihan Produksi 1. Pertunjukan baru 2. Pertunjukan yang telah rutin
26 3. Pertunjukan ekspresimental. Pola Pemakaian 1.
Repetisi (berulang atau rutin)
2.
Berulang dalam jangka waktu tertentu
3.
Musiman
4.
Acara sesekali.
Jenis dan Jumlah Penonton • Bebas terbuka untuk umum • Terbatas untuk kalangan tertentu • Ditujukan pada kalangan tertentu, seperti klub, organisasi, karyawan perusahaan, dan sebagainya. Kebijaksanaan Finansial • Mencari keuntungan • Tidak mencari keuntungan Kebijaksanaan Bangunan • Permanen atau temporer • Indoor atau outdoor • Formal atau informal • Tingkat adaptasi • Standar bangunan umum. Aktivitas Tambahan • Aktivitas yang dapat didukung auditorium, seperti konferensi • Fasilitas umum lainnya, seperti bar atau restoran.
27 • Fasilitas seni lainnya • Fasilitas produksi 2 Jenis Auditorium berdasarkan Fungsi 1.
Auditorium Frontal Tetap
2.
Auditorium Frontal Semi Fleksibel
3.
Auditorium Konvertibel
4.
Auditorium Bebas
5.
Auditorium Multi Fungsi
6.
Teater Outdoor
2.1.6 Tinjauan Terhadap Kantin Di dalam pusat seni tari, dibutuhkan area bagi murid-muridnya untuk membeli makan atau memakan bekal yang dibawa, selain itu area kantin ini juga berfungsi sebagai area untuk beristirahat murid seusai kelas maupun saat menunggu kelas.
2.1.6.1 Pengertian Kantin Kantin (dari bahasa Belanda: kantine) adalah sebuah ruangan dalam sebuah gedung umum yang dapat digunakan pengunjungnya untuk makan, baik makanan yang dibawa sendiri maupun yang dibeli di sana. Kantin sendiri harus mengikuti prosedur tentang cara mengolah dan menjaga kebersihan kantin.Makanan yang disediakan kantin haruslah bersih dan halal.Jenis-jenis makanan yang disediakan pun minimal harus memenuhi 4 sehat 5 sempurna.Biasanya para pembeli harus mengantri dalam sebuah jalur yang disediakan untuk membeli makanan. Kantin hampir selalu ada di tiap sekolah di Indonesia. Biasanya kantin menjadi tempat berkumpul bagi para murid. Pesan-ambil-bayar-duduk mungkin merupakan prinsip para pengguna fasilitas kantin. Ramainya kantin disebabkan oleh obrolan siswasiswi yang makan bersama. Kebanyakan murid menganggap penting kantin sebagai tempat bersosialisasi, tempat berkumpulnya seluruh angkatan. 2.1.6.2 Syarat Kantin 1. Sumber air bersih
28 Kantin sehat harus mempunyai suplai air bersih yang cukup, baik untuk kebutuhan pengolahan maupun untuk kebutuhan pencucian dan pembersihan. Sumber air dapat diperoleh dari PAM maupun dari air tanah (sumur). Air yang akan digunakan memasak dan disimpan dalam ember, harus menggunakan gayung bertangkai panjang untuk mengeluarkan air dari ember/wadah air, jangan mengotori air dengan mencelupkan tangan ke dalam ember/wadah air. Ember/wadah air harus selalu tertutup. Syarat-syarat air yang digunakan adalah air harus bebas dari mikroba dan bahan kimia yang dapat membahayakan kesehatan seseorang, tidak berwarna dan berbau, memenuhi persyaratan kualitas air bersih dan atau air minum dan untuk air yang akan digunakan untuk memasak atau mencuci bahan pangan harus memenuhi persyaratan bahan baku air minum. 2
Tempat Penyimpanan Baik kantin tertutup maupun kantin terbuka mempunyai persyaratan tempat
penyimpanan yang sama. Keduanya harus mempunyai tempat penyimpanan bahan baku, tempat penyimpanan makanan jadi yang akan disajikan, tempat penyimpanan bahan bukan pangan dan tempat penyimpanan peralatan. Tempat penyimpanan harus mudah dibersihkan dan bebas dari hama seperti serangga, binatang pengerat seperti tikus, burung, atau mikroba dan ada sirkulasi udara. Penyimpanan bahan baku dan produk pangan harus sesuai dengan suhu penyimpanan yang dianjurkan. Untuk bahan mentah termasuk bumbu dan bahan tambahan pangan (BTP) tempat penyimpanannya harus terpisah dengan produk atau makanan yang siap disajikan. Kedua jenis kantin tersebut pun harus menyediakan tempat khusus untuk menyimpan bahan-bahan bukan pangan seperti bahan pencuci dan minyak tanah. Bahan berbahaya seperti pemberantas serangga, tikus, kecoa, bakteri dan bahan berbahaya lainnya tidak boleh disimpan di kantin. Kantin juga mempunyai tempat penyimpanan peralatan makan yang bebas pencemaran (lemari). Peralatan harus mudah dibersihkan, kuat dan tidak mudah berkarat. Permukaan peralatan yang kontak langsung dengan pangan harus halus, tidak bercelah, tidak mengelupas, dan tidak menyerap air Peralatan bermotor seperti pengaduk dan blender hendaknya dapat dibongkar agar bagian-bagiannya mudah dibersihkan. 3
Tempat Pengolahan/ Tempat Persiapan Makanan Ruang pengolahan atau persiapan makanan mempunyai persyaratan yang sama, baik
untuk kantin ruang tertutup maupun kantin ruang terbuka. Ruangan ini harus selalu dalam keadaan bersih dan terpisah dari ruang penyajian dan ruang makan dan harus tertutup. Terdapat tempat/meja yang permanen dengan permukaan halus, tidak bercelah dan
29 mudah dibersihkan. Ruang pengolahan tidak berdesakan sehingga setiap karyawan yang sedang bekerja dapat leluasa bergerak. Ventilasi yang cukup harus tersedia agar udara panas dan lembab di dalam ruangan pengolahan dapat dibuang keluar dan diganti dengan udara segar. Terdapat lampu penerangan yang cukup terang sehingga karyawan dapat mengerjakan tugasnya dengan baik, teliti dan nyaman. Lampu penerangan tidak berada langsung di atas meja pengolahan pangan. Jika lampu berada langsung di atas tempat pengolahan, lampu tersebut harus diberi penutup/pelindung. 4
Tempat Penyajian (Display Makanan) dan Ruang Makan Kantin ruang tertutup maupun kantin ruang terbuka harus mempunyai tempat
penyajian makanan seperti lemari display, etalase atau lemari kaca yang memungkinkan konsumen dapat melihat makanan yang disajikan dengan jelas. Tempat penyajian atau display makanan ini harus selalu tertutup untuk melindungi makanan dari debu, serangga dan hama lainnya. Makanan camilan harus mempunyai tempat penyajian yang terpisah dari tempat penyajian makanan sepinggan. Makanan camilan yang dikemas dapat digantung atau ditempatkan dalam wadah dan disajikan pada tempat yang terlindung dari sinar matahari langsung atau debu. Khusus untuk buah potong harus mempunyai tempat display tersendiri dan dijaga kebersihannya, terhindar dari kontaminasi debu, serta sedapat mungkin dalam keadaan dingin/didinginkan. Ruang makan di kantin seyogyanya menyediakan meja dan kursi dalam jumlah yang cukup dan nyaman. Meja dan kursi tersebut harus selalu dalam keadaan bersih, tidak berdesakan sehingga setiap konsumen dapat leluasa bergerak. Permukaan meja harus mudah dibersihkan. Ruang makan pada kantin ruang tertutup harus mempunyai ventilasi yang cukup agar udara panas dan lembab di dalam ruangan pengolahan dapat dibuang keluar dan diganti dengan udara segar sedangkan untuk kantin yang menggunakan koridor, taman atau halaman sekolah sebagai tempat makan, tempat tersebut harus selalu dijaga kebersihannya, rindang (tidak terkena matahari langsung jika tidak ada atap), ada pertukaran udara, serta jauh dari tempat penampungan sampah, WC dan pembuangan limbah (jarak minimal 20 m). 5
Fasilitas Sanitasi Fasilitas sanitasi pada kantin tertutup maupun kantin di ruang terbuka mempunyai
persyaratan yang sama yaitu: tersedia bak cuci piring dan peralatan dengan air mengalir serta rak pengering, tersedia wastafel dengan sabun/detergen dan lap bersih atau tisue di tempat makan dan di tempat pengolahan/persiapan makanan, tersedia suplai air bersih
30 yang cukup, baik untuk kebutuhan pengolahan maupun untuk kebutuhan pencucian dan pembersihan dan tersedia alat cuci/pembersih yang terawat baik seperti sapu lidi, sapu ijuk, selang air, kain lap, sikat, kain pel, dan bahan pembersih seperti sabun/deterjen dan bahan sanitasi. 6
Perlengkapan Kerja dan Penyimpanan Uang di Kasir Perlengkapan kerja karyawan kantin yang harus disediakan antara lain baju kerja,
tutup kepala, dan celemek berwarna terang, serta lap yang bersih. Jika tidak memungkinkan menggunakan tutup kepala, rambut harus tertata rapi dengan dipotong pendek atau diikat. Berkenaan dengan tempat penyimpanan uang, maka uang harus mempunyai tempat penyimpanan khusus yang terpisah dan berada jauh dari tempat penyajian atau display makanan siap saji karena uang merupakan sumber kontaminasi mikroba yang sering tidak kita sadari. Sebaiknya orang yang menerima pembayaran (kasir) tidak merangkap sebagai pengolah dan/atau penyaji makanan, agar tidak terjadi pemindahan mikroba melalui uang. 7
Tempat Pembuangan Limbah (Padat, Cair dan Gas) Baik kantin yang tertutup maupun kantin di ruang terbuka mempunyai persyaratan
pembuangan limbah yang sama, antara lain : (1) tempat sampah atau limbah padat di kantin harus tersedia dan jumlahnya cukup serta selalu tertutup, di dalam maupun di luar kantin harus bebas dari sampah. Jarak kantin dengan tempat penampungan sampah sementara minimal 20 meter. Sampah harus dibuang secara berkala dan teratur dan dibuang pada tempatnya, (2) terdapat selokan atau saluran pembuangan air (termasuk air limbah dan berfungsi dengan baik serta mudah dibersihkan bila terjadi penyumbatan), dan (3) terdapat lubang angin yang berfungsi untuk mengalirkan udara segar dan membuang limbah gas hasil pemasakan makanan. 8
Pengawasan Rutin Untuk mewujudkan kantin sehat di sekolah perlu peran serta aktif dari berbagai
macam pihak. Kepala sekolah dan para guru mempunyai peranan yang sangat penting dalam mengarahkan kantin sekolah untuk dapat menyediakan makanan yang sesuai dengan PUGS (Pedoman Umum Gizi Seimbang). Selain kepala sekolah dan guru, kelompok orang tua siswa juga dapat berperan agar kantin dapat menyediakan makanan yang sehat, bergizi, dan aman bagi kesehatan. Secara informal pengawasan kantin sekolah dilakukan oleh seluruh pihak termasuk orang tua dan murid, secara formal sekolah dapat menunjuk guru atau petugas UKS sebagai pembina dan pengawas internal kantin sehat di sekolah dan sebagai pengawas eksternal
31 dapat dilibatkan Petugas Dinas Kesehatan/ Puskesmas. Untuk dapat melaksanakan fungsinya sebagai pembina dan pengawas kantin sehat di sekolah, maka seorang pengawas kantin sehat harus mendapat tugas dari sekolah sebagai pembina dan pengawas kantin sekolah, telah mengikuti pelatihan Pembinaan Pengawas Kantin Sekolah dan memiliki pengetahuan mengenai Gizi Seimbang dan Beragam, Keamanan Pangan, Cara Pengolahan Pangan yang Baik, Sanitasi dan Higiene serta Persyaratan Sarana dan Prasarana Kantin Sehat.
2.1.7 Tinjauan Terhadap Retail Di dalam sebuah pusat seni tari biasanya memiliki area penjualan/retail yang menawarkan produk kebutuhan menari, seperti kaos, celana, serta sepatu dan perlengkapan lainnya dengan merek tertentu ataupun merek dari pusat seni tari tersebut yang di komersialkan. 2.1.7.1 Pengertian Retail Perusahaan retail atau ritel adalah perusahaan yang menjual barang dagangan eceran kepada konsumen akhir. Adapun perusahaan ritel terbagi ke dalam perusahaan ritel tradisional dan ritel modern.
Berdasarkan Pasal 1 butir 5 Perpres 112/2007 jo Pasal 1 butir 5 Permendag 53/2008 yang dimaksud dengan ritel modern atau toko modern yaitu toko dengan sistem pelayanan mandiri, menjual berbagai jenis barang secara eceran
yang
berbentuk
Minimarket,
Supermarket,
Department
Store,
Hypermarket, ataupun grosir berbentuk Perkulakan.
Sedangkan, ritel tradisional dapat didefinisikan sebagai perusahaan yang menjual barang eceran selain berbentuk ritel modern. Bentuk dari perusahaan ritel tradisional adalah perusahaan kelontong yang menjual barang-barang kebutuhan sehari-hari yang berada di wilayah perumahan, pedagang kaki lima, pedagang yang berjualan di pasar tradisional.
2.1.7.2 Jenis Retail Modern
Retail dapat dibagi menjadi berbagai jenis, hal yang paling sederhana untuk membaginya adalah dengan melihat retail mix. Retail mix atau dalam
32 bahasa Indonesia diartikan sebagai bauran retail adalah empat elemen yang retailer gunakan untuk menemenuhi kebutuhan konsumen (Levy, 2009). Keempat elemen itu adalah: a. Tipe dari barang dagangan (merchandise) Berbagai jenis barang dagangan membedakan tipe dari retail yang ada, contoh dari barang dagangan adalah pakaian, sepatu, barang elektronik, makanan, perhiasan, koper, alat olahraga, dan produk kecantikan b. Variasi dan jenis barang dagangan (variation and assortment) Variasi adalah jumlah kategori barang yang retailer sediakan, sedangkan jenis barang dagangan (assortment) adalah jumlah jenis yang berbeda di dalam kategori barang dagangan. c. Jasa yang disediakan Jasa yang ditawarkan oleh retailer dapat membuat satu retailer berbeda jenisnya dengan retailer lain. Contoh jasanya adalah penyediaan tempat parkir, menerima pembayaran dengan kartu kredit, menerima perbaikan, menerima pengembalian barang, jasa pengiriman, dan jasa membungkus kado. Terkadang agar konsumen menikmati jasa ini, retailer menuntut pembayaran. d. Harga Harga juga menjadi penentu jenis dan tipe dari retail, harga dapat dibagi menjadi rendah, rata-rata, dan tinggi. Harga juga dapat berubah apabila terdapat discount atau potongan harga, bisa juga karena ada suatu kejadian hari atau keadaan khusus seperti lebaran, natal, dan tahun baru. Dari variabel-variabel diatas maka retail dapat dibagi jenisnya menjadi:
1. Food Retailer Food retailer terbagi lagi menjadi: a. Supermarket, adalah toko yang menyediakan makanan seperti sayur mayur, daging, dan produk yang tidak berupa makanan seperti alat kecantikan, obatobatan namun dengan jumlah yang terbatas. Contohnya adalah HERO b. Supercenter, adalah toko yang besar (150.000 – 220.000 m2) yang mengkombinasikan supermarket dengan toko diskon. Contohnya adalah Hari-Hari c. Warehouse Club, adalah retailer yang memberikan jenis makanan, barang kebutuhan sehari-hari, yang terbatas namun dengan harga yang murah. Biasanya diperuntukan untuk dijual kembali. Contohnya adalah MAKRO.
33 d. Convenience Store, adalah toko yang menyediakan jenis barang dagangan yang terbatas yang dibangun diatas lahan yang luasnya hanya 2000-3000 m2. Contohnya adalah minimarket seperti Alfa.
2. General Merchandise Retailer Terbagi menjadi: a. Department Store, adalah retailer yang memiliki banyak jenis dan kategori dari barang dagangannya, menyediakan pelayanan konsumen, dan mengatur toko mereka menjadi berbagai macam departemen yang memperlihatkan masingmasing barangnya. Contohnya adalah Metro, Sogo, dan Debenhams. b. Full-Line Discount Store, adalah retailer yang menyediakan berbagai jenis barang dengan harga murah namun terbatas jumlahnya. Toko diskon menyediakan berbagai jenis barang dari produk lokal sampai produk internasional. Barang yang dijual tidak terlalu mengikuti fashion, tidak seperti di department store. c. Specialty Store, adalah toko yang fokus pada barang yang memiliki kategori terbatas, toko ini juga menyediakan pelayanan yang sangat baik. Contoh dari specialty store adalah Victoria‟s Secret, The Gap, Tiffany & Co. dan Mango. d. Drugstores, adalah toko yang hanya berkonsentrasi pada penjualan obat dan alat kesehatan untuk pribadi. Barang di toko obat dapat di beli dengan bebas namun ada yang memerlukan resep dokter untuk membelinya. Contoh dari toko ini adalah apotik, century. e. Category Specialist, adalah toko yang menjual barang dengan kategori tertentu namun sangat banyak jenisnya. Contohnya adalah Toy „R‟ Us dimana hanya menjual mainan namun jenisnya sangat banyak sekali. Contoh lainnya adalah Office 2000 yang hanya menjual alat perkantoran namun dengan jenis yang beragam. f. Extreme Value Retailer, adalah toko kecil yang menjual jenis barang yang terbatas namun dengan harga murah. Barang yang dijual tidak terlalu banyak jenisnya namun biasanya harga yang ditawarkan sangat murah. Contoh yang pernah ada yaitu Valu$ yang pernah menetapkan harga di tokonya untuk semua barang hanya Rp.5000. g. Off-Price Retailer, adalah toko yang menawarkan barang dengan harga murah namun harga barang tersebut dapat berubah-ubah. Contoh dari jenis toko ini adalah factory outlet yang sekarang menjamur di Bandung dan Jakarta.
34
3. Nonstore Retailer Nonstore retailer adalah retailer yang tidak memiliki toko, terbagi menjadi: a. Electronic Retailer, dapat disebut juga online retailer, yaitu format retail dimana retailer berkomunikasi dengan konsumen dan menawarkan produk sampai pada prosess pembayaran melalui jasa internet. Contoh dari tipe retailer ini adalah EBay dan Amazon.com. b. Catalog and Direct-Mail Retailer, yaitu format retail yang tidak memiliki toko, dimana penjual berkomunikasi ke konsumen melalui catalog, surat, atau brosur. c. Direct Selling, yaitu format penjualan dimana tenaga penjual menghubungi langsung calon konsumen dan bertemu di kantor atau di rumah calon pembeli. Mendemonstrasikan kelebihan produk yang akan dijual, menerima pesanan, dan mengirimkan produk yang dipesan. Contoh dari tipe ini adalah Amway dan Tiansi. d. Television Home Selling, yaitu penjualan yang dilakukan oleh retailer melalui media televisi. Contoh yang tepat untuk retailer tipe ini adalah DRTV yang mempromosikan produknya melalui media televisi yang dapat dipesan langsung melalui telepon. e. Vending machine Retailing, adalah konsep retail yang menggunakan mesin untuk menjual produknya. Pembeli hanya perlu memasukkan sejumlah uang ke dalam mesin sesuai harga barang yang ingin dibeli. Selanjutnya mesin akan mengeluarkan barang tersebut. Biasanya jenis barang yang memakai vending machine adalah minuman dan makanan ringan.
4. Service Retailing Tipe retail ini adalah toko yang menyediakan jasa kepada konsumen, contohnya adalah dokter, cukur rambut, tempat les, sekolah, dan tempat fitness. Namun bukan berarti jenis tipe retail seperti ini hanya khusus jasa saja, mereka juga menawarkan barang juga walaupun dengan jumlah sedikit. Kita ambil contoh seperti perusahaan penerbangan, mereka menjual jasa dalam pelayanannya agar konsumen sampai ditujuan dengan selamat dan puas. Namun mereka juga menjual merchandise dalam perjalanan, seperti miniatur pesawat, permainan anak, bahkan kaos.
35
2.1.8 Tinjauan Terhadap Ruang Pamer Ruang pamer pada pusat seni tari hip hop adalah berfungsi sebagai tempat untuk memamerkan kebudayaan hip hop seperti sejarah hip hop, seni rupa hip hop dan lain sebagainya , dengan tujuan untuk memperkenalkan seperti apa hip hop kepada masyarakat guna menambah pengetahuan. Pada ruang pamer ini pun akan terdapat penghargaan – penghargaan yang telah di raih oleh pusat seni tari hip hop ini. 2.1.8.1 Pengertian Ruang Pamer Ruang
pamer
adalah
ruang
untuk
memamerkan
(http://www.kamusbesar.com/56867/ruang-pamer) atau bisa disebut juga Galeri. Galeri menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah
Nomina (kata benda) ruangan atau
gedung tempat memamerkan benda atau karya seni dan sebagainya
2.1.9 Tinjauan Interior 2.1.9.1 Ergonomi Interior Perhitungan Ergonomi Interior dimaksudkan untk mengetahui besaran ruangan yang harus disediakan berdasarkan standar ruangan yang telah di tetapkan yang telah di hitung melalui dimensi tubuh manusia. 1. Dimensi Manusia Dimensi tubuh manusia anak-anak dan dewasa dalam perancangan pusat tari harus diperhitungkan dengan baik karena ruangan yang digunakan dalam melakukan aktivitas tari harus sesuai dengan kebutuhan ukuran manusia yang ada di dalamnya, agar jarak bersih setiap individu dapat tercukupi dan tidak mengganggu aktivitas individu lain di dalam ruangan tersebut.
36
Gambar 2.1 Berat Badan Anak Usia 6-11 Tahun (Sumber : Dimensi Manusia & Ruang Interior, halaman 104)
Gambar 2.2 Tinggi Badan Anak Usia 6-11 Tahun (Sumber : Dimensi Manusia & Ruang Interior, halaman 104)
Gambar 2.3 Berat Badan Pria dan Wanita Dewasa (Sumber : Dimensi Manusia & Ruang Interior, halaman 83)
37
Gambar 2.4 Tinggi Badan Pria Dan Wanita Dewasa (Sumber : Dimensi Manusia & Ruang Interior, halaman 84)
Gambar 2.5 Jarak antara Dasar UntukKelas Latihan
38 (Sumber : Dimensi Manusia & Ruang Interior, halaman 252)
Gambar 2.6 Kebutuhan Ruang Untuk Posisi Dasar Push Up (Sumber : Dimensi Manusia & Ruang Interior, halaman 252)
Gambar 2.7 Kebutuhan Jarak Bersih Minimal Untuk Latihan (Sumber : Dimensi Manusia & Ruang Interior, halaman253)
39
Gambar 2.8 Ruang dan Persyaratan Ketinggian Plafon (Sumber : Dimensi Manusia & Ruang Interior, halaman 253)
2. Standar Ergonomi Studio Tari
40
Gambar 2.9 Standar Besaran Ruang Studio (Sumber : Fine Art Space, Bab 3, halaman 24)
2.1.9.2 Studi Kebutuhan Ruang 1. Kegiatan Pengguna Ruang Analisa aktivitas/ kegiatan yang
dilakukan pengguna ruangan akan
sanggat membantu dalam mentukan kebutuhan ruang yang dibutuhkan dalam suatu perancangan. Kegiatan dibagi menjadi 2, kegiatan regular yang biasa dilakukan sehari hari dan kegiatan pementasan yang umumnya dilakukan 3 bulan sekali. 1. Kegiatan Reguler
Bagan 2.1 Skema Kegiatan Reguler Murid (Sumber: Puteri,2015)
Bagan 2.2 Skema Kegiatan Reguler Guru (Sumber: Puteri,2015)
Bagan 2.3 Skema Kegiatan Reguler Orangtua (Sumber: Puteri,2015)
41
Bagan 2.4 Skema Kegiatan Owner (Sumber: Puteri,2015)
Bagan 2.5 Skema Kegiatan Karyawan Menejemen (Sumber: Puteri,2015)
Bagan 2.6 Skema Kegiatan Karyawan Comercial Area (Sumber: Puteri,2015)
Bagan 2.7 Skema Kegiatan Karyawan OB (Sumber: Puteri,2015)
42
2. Kegiatan Pementasan
Bagan 2.8 Skema Kegiatan Pementasan Murid (Sumber: Puteri,2015)
Bagan 2.9 Skema Kegiatan Pementasan Orangtua & Penonton (Sumber: Puteri,2015) 3 Kebutuhan Ruang 1. Penerimaan/ Jalan Masuk Area penerimaan pada pusat tari sangat penting karena harus dapat menjelaskan dimana area area yang akan di datangi oleh pengunjung. Area penerimaan adalah citra awal yang harus diperhatikan, karena proses masuknya pengunjung semua di mulai dari area ini. Dalam area penerimaan maka perlu adanya: 2. Signage Signage yang jelas yang meneeangkan dengan jelas nama Pusat tari ini, ukuran Signage harus dipertimbangkan ukurannya agar dapat mudah terbaca bahkan dari jarak pandang yang jauh. Bentuk visual sinage juga harus di buat seterang dan semenarik mungkin sehingga dapat mencuri perhatian pengunjung 3. Lansekap Exterior bangunan yang baik dan modern akan membuat orang tertarik. 4,Area Parkir Ketersediaan area parkir yang luas untuk para siswa dan pengunjung yang datang harus tersedia, dan dekat dengan pintu masuk
43 5. Resepsionis Area resepsionis harus berada di bagian depan sehingga dapat mudah di temukan pengunjung untuk bertanya maupun untuk registrasi kelas. 6. Ruang Tunggu Ruang tunggu terbagi lagi menurut lokasi dan fungsinya 7.Ruang Tunggu Pengunjung & Pengantar Ruang tunggu yang sifatya untuk pengunjung umum/ orangtua murid yang menunggu anaknya mengambil kelas tari. 8.Ruang Tunggu Siswa Ruang tunggu bagi siswa yang letaknya tidak jauh dari kelasnya sehingga memudahkan untuk mengetahui kapan kelasnya dimulai. 9.. Studio Tari Studio tari/kelas tari bagi siswa yang terdaftar dalam pusat tari ini harus dapat menampung jumlah murid yang telah di tentukan, dengan fasilitas yang memenuhi standar studio tari yang benar. 10. Area Loker Barang yang dibawa siswa wajib disimpan di dalam loker penyimpanan barang sehingga barang bawaan tidak tercecer dimana mana dan tidak di bawa kedalam ruangan kelas, yang dibawa ke dalam ruangan kelas hanyalah botol air minum. 11. Area Kostum dan Properti Kostum pentas dan property yang digunakan akan disimpan di dalam area penyimpanan kostum dan property ini. 12. Cafetaria Area cafeteria/kantin ini berfungsi sebagai area bersistirahat atau bias juga sebagai area tunggu siswa dan guru sebelum atau sesudah kelas dimulai. Cafeteria ini juga dibuka untuk publik sehingga pengunjung umum di luar dari siswa dapat membeli makan di area ini. 13. Auditorium Auditorium berguna sebagai tempat untuk pementasan siswa tari yang diadakan 3 bulan sekali dengan tujuan agar orang tua dapat menonton hasil kerja keras anaknya yang bersekolah di pusat tari ini, dan area pertunjukan ini terbuak untuk umum sehingga selain orang tua murid dapat ikut menonton acara pertunjukan ini dengan menggunakan
44 tiket. 14. Penjualan Produk Pusat tari hip hop ini menyediakan area penjualan produk fashion untuk publik yang berhubungan dengan dunia tari dan hip hop seperti kaos, celana, sepatu, topi dan aksesoris lainnya. 9. Kantor Karyawan Kantor bagi staff/ karyawan yang bekerja untuk pusat tari ini diletakkan di area yang privat dan tidak dapat diakses publik. 2.1.9.3 Pembagian Zona Ruang Pembagian zona ruang adalah penting agar dapat menentukan peletakkan ruang yang berhubungan dengan aktivitas kelas pengguna. 1.Area Publik Area publik berarti area yang memiliki intensitas pengguna yang banyak, kepadatan lebih tinggi, serta bersifat terbuka untuk umum. Semua dapat mengunjunginya, tidak ada batasan orang-orang tertentu yang dapat memasuki area ini. Area publik biasanya ada di area depan. 2.Area Semi Publik Area semi publik ini masih memiliki intensitas kepadatan yang sedang, karena sudah mulai ada batasan siapa yang dapat memasuki area ini. Area semi publik biasanya ada di bagian depan dan tengah. 3.Area Private Area privat adalah area yang intensitas penggunanya tidak padat, karena hanya orang tertentu saja yang dapat memasuki area ini. Area privat 4.Area Service Area servis adalah area yang cenderung area basah atau area penyimpanan barang servis, biasanya berupa toilet, dapur atau area penyimpanan. 2.1.10 Desain Interior 2.1.10.1 Prinsip Desain Prinsip desain adalah aturan dalam membuat desain sehingga dapat membantu para desainer dalam menghasilkan suatu rancangan yang baik.
45
A. Keselarasan (Harmoni) Keselarasan merupakan prinsip desain yang diartikan sebagai keteraturan tatanan diantara bagian-bagian suatu karya. Keselarasan dalam desain merupakan pembentukan unsur-unsur keseimbangan, keteraturan, kesatuan, dan perpaduan yang masing-masing saling mengisi dan menimbang. Keselarasan (harmoni) bertindak sebagai faktor pengaman untuk mencapai keserasian seluruh rancangan penyajian. B. Kesebandingan (Proporsi) Kesebandingan (proporsi) merupakan hubungan perbandingan antara bagian dengan bagian lain atau bagian dengan elemen keseluruhan. Kesebandingan dapat dijangkau dengan menunjukkan hubungan antara: 1. Suatu elemen dengan elemen yang lain, 2. Elemen bidang/ ruang dengan dimensi bidang/ruangnya, 3. Dimensi bidang/ruang itu sendiri. Dalam grafis komunikasi, semua unsur berperan menentukan proporsi, seperti hadirnya warna cerah yang diletakkan pada bidang/ruang sempit atau kecil. C. Irama (Ritme) Irama (ritme) dapat kita rasakan. Ritme terjadi karena adanya pengulangan pada bidang/ruang yang menyebabkan kita dapat merasakan adanya perakan, getaran, atau perpindahan dari unsur satu ke unsur lain. Gerak dan pengulangan tersebut mengajak mata mengikuti arah gerakan yang terjadi pada sebuah karya. D. Keseimbangan (Balance) Tujuan utama sebuah karya diskomvis adalah menarik dilihat. Disain komunikasi visual
sebagai media komunikasi yang bertujuan untuk
mentransfer informasi secara jelas sekaligus estetis memerlukan keadaan keseimbangan pada unsur-unsur yang ada di dalamnya. Bentuk keseimbangan yang sederhana adalah keseimbangan simetris yang terkesan resmi atau formal, sedangkan keseimbangan asimetris terkesan informal dan lebih dinamis. Keseimbangan dipengaruhi berbagai faktor, antara lain faktor tempat posisi suatu elemen, perpaduan antar elemen, besar kecilnya elemen, dan kehadiran lemen pada luasnya bidang.
46 Keseimbangan akan terjadi bila elemen-elemen ditempatkan dan disusun dengan rasa serasi atau sepadan. Dengan kata lain bila bobot elemen-elemen itu setelah disusun memberi kesan mantap dan tepat pada tempatnya. E. Penekanan (Emphasis) Dalam setiap bentuk komunikasi ada beberapa bahan atau gagasan yang lebih perlu ditampilkan dari pada yang lain. Tujuan utama dalam pemberian penekanan (emphasis) adalah untuk mengarahkan pandangan pembaca pada suatu yang ditonjolkan. Emphasis dapat dicapai misalnya mengganti ukuran, bentuk, irama dan arah dari unsur-unsur karya desain. Dalam penciptaan desain tidak seharusnya elemen yang ada menonjol semuanya, dalam artian sama kuatnya, sehingga terlihat ramai dan informasi atau apa yang akan disampaikan/dikomunikasikan akan menjadi tidak jelas. Tampilnya emphasis merupakan strategi komunikasi.
2.1.10.2 Elemen Desain 1. Garis (Line) Sebuah garis adalah unsur desain yang menghubungkan antara satu titik poin dengan titik poin yang lain sehingga bisa berbentuk gambar garis lengkung (curve) atau lurus (straight). Garis adalah unsur dasar untuk membangun bentuk atau konstruksi desain. Macam-macam garis beserta artinya : Horizontal : Memberi sugesti ketenangan atau hal yang tak bergerak. Vertikal : Stabilitas, kekuatan atau kemegahan. Diagional : Tidak stabil, sesuatu yang bergerak atau dinamika. Lengkung S : Grace, keanggunan. Zig-zag : Bergairah, semangat, dinamika atau gerak cepat. Bending up right : Sedih, lesu atau kedukaan. Diminishing Perspective : Adanya jarak, kejauhan, kerinduan dan sebagainya. Concentric Arcs : Perluasan, gerakan mengembang, kegembiraan dsb. Pyramide : Stabil, megah, kuat atau kekuatan yang masif. Conflicting Diagonal : Peperangan, konflik, kebencian dan kebingungan. Spiral : Kelahiran atau generative forces. Rhytmic horizontals : Malas, ketenangan yang menyenangkan. Upward Swirls : Semangat menyala, berkobar-kobar, hasrat yang tumbuh. Upward Spray : Pertumbuhan, spontanitas, idealisme.
47 Inverted Perspective : Keluasan tak terbatas, kebebasan mutlak, pelebaran tak terhalang. Water Fall : Air terjun, penurunan yang berirama, gaya berat. Rounded Archs : Lengkung bulat mengesankan kekokohan. Rhytmic Curves : Lemah gemulai, keriangan. Gothic Archs : Kepercayaan dan religius. Radiation Lines : Pemusatan, peletupan atau letusan. 2. Bentuk (Shape) Bentuk adalah segala hal yang memiliki diameter tinggi dan lebar. Bentuk dasar yang dikenal orang adalah kotak (rectangle), lingkaran (circle), dan segitiga (triangle). 3. Tekstur (Texture) Tekstur adalah tampilan permukaan (corak) dari suatu benda yang dapat dinilai dengan cara dilihat atau diraba. Yang pada prakteknya, tekstur sering dikategorikan sebagai corak dari suatu permukaan benda, misalnya permukaan karpet, baju, kulit kayu, dan lain sebagainya. 4. Ruang (Space) Ruang merupakan jarak antara suatu bentuk dengan bentuk lainnya yang pada praktek desain dapat dijadikan unsur untuk memberi efek estetika desain. Sebagai contoh, tanpa ruang Anda tidak akan tahu mana kata dan mana kalimat atau paragraf. Tanpa ruang Anda tidak tahu mana yang harus dilihat terlebih dahulu, kapan harus membaca dan kapan harus berhenti sebentar. Dalam bentuk fisiknya pengidentifikasian ruang digolongkan menjadi dua unsur, yaitu obyek (figure) dan latar belakang (background). 5. Ukuran (Size) Ukuran adalah unsur lain dalam desain yang mendefinisikan besar kecilnya suatu obyek. Dengan menggunakan unsur ini Anda dapat menciptakan kontras dan penekanan (emphasis) pada obyek desain anda sehingga orang akan tahu mana yang akan dilihat atau dibaca terlebih dahulu. 6. Warna (Color) Warna merupakan unsur penting dalam obyek desain. Karena dengan warna orang bisa menampilkan identitas, menyampaikan pesan atau membedakan sifat dari bentuk-bentuk bentuk visual secara jelas. Jenis Warna berdasarkan psikologisnya
48 Tabel 2.1 Psikologi Warna Nama Warna Merah
Warna
Makna Psikologis Merah merupakan warna yang memberikan inspirasi power, energy, kehangatan, cinta, nafsu, dan agresi. Warna merah biasanya dapat memicu tingkat emosional seseorang sekaligus warna yang paling sering menarik perhatian.
Kuning
Kuning
merupakan
warna
cerah yang dapat memberikan efek positif, menciptakan rasa optimis, meningkatkan rasa percaya
diri,
dan
menggambarkan Warna
harapan.
cerah
merangsang membuat
ini
juga
otak
serta
manusia
lebih
waspada dan tegas. Warna kuning
dapat
menarik
perhatian dikarenakan jumlah cahaya yang terpantul darinya lebih banyak dibandingkan warna-warna lain.
Orange
Orange
merupakan
warna
yang membawa sifat kecerian, ambisi,
serta
Biasanya
warna
energik. orange
berkaitan dengan keamanan sensualitas,
sikap
yang
49 menyenangkan, dan pemicu selera
makan
Warna
seseorang.
orange
menggambarkan
juga
keakraban,
keramahan dan pemberi efek rasa nyaman.
Hijau
Hijau merupakan warna yang berkaitan dengan alam. Hal ini
dikarenakan
warna
pepohonan yang hijau. Hijau dianggap sebagai warna yang memberikan efek ketenangan, rileksasi,
kemudahan,
dan
sarana penyeimbang emosi seseorang.
Biru
Biru yang
merupakan
warna
menjadi symbol dari
kepercayaan, konsistensi, dan pemacu konsentrasi. Namun dominasi warna biru akan menimbulkan
kesan
kaku,
tidak akrab, dan tidak punya ambisi,
serta
pemicu
timbulnya keraguan.
Coklat
Warna coklat identik dengan sesuatu yang bersifat natural. Mencerminkan
keseriusan,
kehangatan, dan sifat yang dapat dipercaya. warna coklat hampir
disamakan
dengan
50 warna hitam namun coklat lebih
menunjukan
kelembutan.
Hitam
Warna
hitam
dapat
menunjukkan
kesan
keanggunan,
mempesona,
serta
keteguhan.
elit,
Namun
warna hitam juga memberikan kesan
negatif
kehampaan,
seperti ketakutan,
kesedihan, putus asa, dosa, dan identik dengan warna kematian.
Putih
Putih
melambangkan
kesucian/kemurnian, lembut,
ketepatan,
kebersihan.
lemah dan
Penggunaan
warna putih yang cerah dapat memberikan
kesan
luas,
bersih,
eksotik
pada
dan
sebuah ruangan. Warna putih banyak di gunakan di rumah sakit
untuk
menciptakan
kesan bersih dan steril.
2.1.10..3 Elemen Interior 1.
Elemen Lantai Elemen lantai merupakan elemen yang sangat penting dalam interior karena berfungsi sebagai lapisan untuk berpijak. Selain fungsinya sebagai pijakan,
51 pemilihan penggunaan bahan lantai harus disesuaikan dengan kebutuhan ruang yang kita miliki. Tabel 2.2 Bahan-bahan Penutup Lantai (Sumber : Suptandar, 1999) Jenis
Karakteristik
Kelebihan
Kekurangan
Keramik
Memantulkan suara
Mudah dibersihkan
Tidak kuat menahan beban berat
Kedap air Tahan gores Tahan terhadap kimia
Mudah retak atau pecah
Mudah pemasangan
Tidak tahan lama
Agak licin
RUBBER TILE
Kaya pilihan warna dan tekstur
Hargga relatif murah
Kaya akan warna
Lunak, lentur
Mahal
Kedap suara
Tersedia dalam banyak warna
Licin jika permukaan basah
Dapat dibuat dengan gambar sesuai keinginan
Dapat dirusak oleh deterjen
Tahan terhadap noda
Menarik Tahan lama Bersifak akustik, tidak berisik KA YU
Kesan alami
Tidak tahan rayap/insekta Tahan lama
Natural Lentur Dapat di cat Bersifat akustik Kedap suara Mudah dibersihkan
KARPET
Menyerap bunyi atau suara
Elemen akustik
Mudah terbakar
Kaya pilihan corak dan warna
Sedikit kemungkinan rusak/pecah untuk barang yang jatuh
Bisa rusak oleh deterjen
Hangat
Pemeliharaan mudah
52 Corak dan warna bebas BETON
Kesan belum selesai
Mudah dibuat
Sulit dibersihkan
kokoh
Tahan api
Kurang indah dari segi estetis
Tahan zat kimia Tahan rayap Kuat
• Elemen Lantai Untuk Studio Tari Desain lantai merupakan aspek yang sangat penting dari instalasi studio tari. jika lantai beton keras dijadikan lantai untuk menari maka dapat menyebabkan cedera serius dan keluhan jangka panjang untuk penari. Untuk menghindari sakit punggung atau anggota badan, atau bahkan cedera permanen, oleh karena itu penting bahwa menggunakan lantai semi sprung floor. Tidak ada standar khusus untuk lantai untuk kegiatan gerak dan tari, tapi lantai sesuai dengan BS: EN14904 yang dibuktikan sesuai dan dengan jenis kayu yang membuat terasa hangat. Selain itu, lantai harus low-slip, mudah dibersihkan dan tidak licin. Karena banyak kegiatan yang bertelanjang kaki dan beberapa melibatkan berbaring di lantai itu sangat penting bahwa lantai studio tari adalah tetap bersih dan dalam kondisi baik. Langkah-langkah yang memadai harus diambil untuk menghilangkan pengenalan pasir di lantai karena hal ini akan menyebabkan kerusakan pada permukaan. Kewaspadaan harus mencakup: • Sealing setiap dinding pasangan bata yang dapat memancarkan grit; dan • Reguler membersihkan lantai sesuai dengan instruksi dari pabriknya.Lantai Vinyl dapat digunakan sebagai pilihan lantai untuk studio tari.
2.
Dinding Elemen dinding pada interior harus diperhatikan karena bahan dinding dan pemilihan pelapis/finishingnya harus sesuai dengan kebutuhan ruang dan aktivitas di dalamnya.
Tabel 2.3 Bahan-bahan Penutup Dinding
53 (Sumber : Suptandar, 1999) Jenis
Karakteristik
Kelebihan
Kekurangan
Cat
Sederhana
Mudah pemeliharaan dan murah
Kurang tahan panas Tidak tahan udara lembab
Bersih Indah
Beragam corak dan warna. Tahan api (pada jenis tertentu)
Panel Kayu
Kesan formil/non formil
Bisa dicat
Tidak tahan lama
Dekoratif
Harga murah
Pemantulan suara
Alami/natural
Tahan zat kimia
kurang baik
Kesan hangat Kedap suara
Pemasangan cepat Mudah diperoleh
Tidak tahan api Tidak tahan rayap Tidak tahan gores
Ukuran disesuaikan Mudah dipelihara Bisa menyerap suara Wallpaper Non formil Dekoratif
Motif dan warna beragam Mudah pemasangan Tidak menyambar api
Kain
Elegan
Tahan panas
Klasik
Penyerapan suara baik
Tidak tahan gores Sulit dalam perawatan
Pemantulan suara kurang baik Mudah kotor Tidak tahan gores Tidak tahan air
54 Kaca
Eksklusif
Tahan AC
Bersih
Tidak mudah luntur
Kesan dingin
Memantulkan suara
Penyerapan suara ku
Tahan zat kimia Kuat Pemeliharaan mudah FIBERGL Kesan dingin ASS Berefleksi
Tahan panas dan dingin Tahan getaran keras
Dekoratif Kesan modern
Mudah tergores
Tahan benturan Tahan air Mudah dibersihkan
3.
Plafon Jenis dan bahan pelapis untuk plafon juga perlu diperhatikan sesuai dengan kebutuhannya, perlu dipertimbangkan material yang kokoh dan awet karena keberadaan plafon agak sulit untuk di jangkau sehingga butuh pemilihan material plafon yang tahan lama. Tabel 2.4 Jenis Material Ceiling (Sumber : Suptandar, 1999) Jenis
Karakteristik
Kelebihan
Kekurangan
Gypsum board
Mudah pecah
Meredam suara
Mudah pecah
Mudah di dapat
Tidak tahan air dan
Mudah dipasang
kelembaban
55 Tahan api
Tidak tahan api
Beragam warna dan bentuk Bisa dicat Acustic tile
Kedap suara
Baik
meredam Mudah pecah
Tdk tahan air
suara
idak tahan air
Tdk tahan api
Mudah dipasang
Ukuran terbatas Plywood
Kedap suara Tdk tahan air Tdk tahan api Ukuran terbatas
dan
kelembaban
Tidak tahan api Mudah didapat
Mudah dimakan Rayap
Mudah dikerjakan Relatif murah Finishing
bisa
berbagai macam Asbestous
Sedikit meredam suara
Mudah pemasangannya
Panas
Murah harganya
Beracun Mudah pecah
Mempunyai banyak motif Beton
Keras & kokoh
Mudah dibuat
Tahan terhadap api, air, rayap, dan bahan kimia
Tahan api
Mahal
Tahan rayap Tahan zat kimia Kuat
Kaca
Mudah pecah Tdk tahan api Tahan terhadap air, rayap & bahan kimia
Tahan zat kimia
Mudah Pecah
56 Warna banyak Mudah dibersihkan Berkesan dingin
Metal
Banyak pilihan warna
Mahal
Mudah dibersihkan
Ketinggian Plafon The NDTA merekomendasikan ketinggian langit-langit 3,5 meter untuk memungkinkan akrobat atau olahraga seperti pemandu sorak yang mungkin memerlukan penari untuk berdiri di atas bahu masing-masing.
4.
Sistem Penghawaan National Dance Teacher Association (NDTA) merekomendasikan sekitar konstan 24C dengan minimal 21C. Namun beberapa organisasi melakukan menyatakan bahwa sedikit lebih rendah dari 21C diterima untuk tarian lebih aktif. Sistem ventilasi harus cukup kuat untuk mengatasi perubahan udara setidaknya 12 per jam, namun itu adalah penting bahwa sistem adalah terlalu keras sehingga tidak mempengaruhi mengajar dan kualitas musik. Memastikan tidak lebih dari tingkat kebisingan 30 direkomendasikan oleh Sport Skotlandia.
Pemanasan dan pendinginan sistem yang paling efektif pada dasarnya adalah salah satu yang menyesuaikan dengan cepat. Anda harus dapat memilih apa suhu yang Anda inginkan dan memiliki ukuran keseluruhan ruangan. Dengan cara ini Anda bisa secara bertahap mempelajari apa suhu optimum yang kelas.
Menurut sportscotland, Idealnya, suhu antara 15C-24C diperlukan. Suhu operasi optimal untuk kegiatan seperti aerobik atau tap dance adalah sekitar 17C -18C, dan sekitar 24C untuk yoga. AC harus dipertimbangkan di mana area yang panas dapat mengontrol suhu ruangan. Ruang digunakan dalam kurun waktu yang tidak lama dan jumlah penghuni dan tingkat aktivitas dapat bervariasi. Oleh karena itu, suhu dan kelembaban kontrol harus bervariasi dan memiliki kapasitas untuk bereaksi dengan cepat.
57 Sistem pemanas harus cukup tenang tidak mengganggu komunikasi. Sistem ventilasi harus mampu mengatasi jumlah metabolic yang cukup panas, bau badan dan kelembaban. Setidaknya 10 sampai 12 pertukaran udara per jam yang diperlukan, meningkat sebanyak 15 untuk kegiatan yang paling kuat. Sistem ini harus berjalan dengan tenang, termasuk kipas angin yang mungkin melekat pada convectors, dan harus dirancang untuk tingkat NR tidak lebih dari 30. 5.
Sistem Suara Sistem suara untuk sebuah studio tari harus mudah digunakan, jika Anda memiliki ruang studio tari dengan pengajar yang berbeda0beda, maka di butuhkan player yang mudah digunakan. Sebuah pilihan yang baik adalah sistem all-in-one dengan amplifier, beberapa pengeras suara dan kemampuan untuk menggunakan MP3 player pribadi.
6.
Sistem Akustik Persyaratan akustik studio tari sangat penting karena kebutuhan untuk mencapai reproduksi musik yang bagus dan memastikan kejelasan berbicara. Kali dengung rendah (maksimum 1,5-1,8 detik pada 500 Hz) sangat penting. Tingkat transmisi kebisingan dan ke studio untuk ruang sebelah (termasuk atas dan di bawah) harus dikendalikan oleh hati-hati memilih bahan dan bentuk konstruksi. Redaman suara partisi harus cukup untuk menjamin pemeliharaan tingkat kebisingan NR30 di studio saat kegiatan berisik mengambil tempat di ruang yang berdekatan. Partisi harus diambil melalui plafon gantung ke lantai atau atap deck dan disegel dengan baik. Toko peralatan kadangkadang dapat bertindak sebagai buffer suara antara studio dan berisik / ruang yang tenang yang berdekatan. Pengguna tunarungu dapat mengambil manfaat dari sistem peningkatan pendengaran atau lingkaran induksi.
7.
Sistem Pencahayaan Pencahayaan memberikan kesempatan penting untuk meningkatkan kualitas ruang. Pengenalan cahaya alami membantu dalam hal ini, dan yang terbaik dicapai oleh cahaya utara di atas cermin. Hal ini memungkinkan cahaya untuk jatuh ke depan dan sisi peserta ketika menghadapi cermin,
58 menghasilkan yang jelas, baik diterangi gambar. Daerah dengan kaca yang besar di dinding yang berlawanan dengan cermin akan membuang gambar peserta dalam siluet dan harus dihindari.
Pencahayaan disebarkan menggunakan dinding dan langit-langit sebagai permukaan reflektif akan membantu mengurangi silau. Jendela tambahan mungkin berguna untuk ventilasi dan memberikan pandangan, tetapi ini harus memiliki tirai untuk melindungi privasi dan memblokir sinar matahari langsung. Jika ruangan di lantai dasar, dimungkinkan untuk mengatur area taman dijamin akan dibentuk di luar jendela tersebut yang akan memberikan kontribusi pada suasana ruang.
Desain pencahayaan harus mengintegrasikan dengan pencahayaan alami, memperhitungkan luas permukaan cermin dan menyediakan 300 lux pada tingkat lantai. Pertimbangan juga harus diberikan kepada persyaratan untuk penerangan khusus seperti filter warna untuk lampu spot dan pencahayaan untuk pertunjukan. Skema langsung atau semi langsung pencahayaan menggunakan campuran tungsten dan fluorescent alat kelengkapan dapat menciptakan suasana yang lebih lembut dan hangat, dan penggunaan dimmer, bagian switching dan beberapa tempat disesuaikan juga dapat meningkatkan suasana.
8.
Standar Elemen Pelengkap Studio Tari • Pintu Pintu masuk harus membuka ke arah luar dan cukup lebar untuk memungkinkan piano dan item besar lainnya dari peralatan yang dibutuhkan di studio. • Cermin Dinding cermin sangat membantu dalam pengajaran dan praktek tari. Salah satu dinding panjang studio harus dilengkapi dengan cermin kaca di sepanjang panjangnya dari dekat permukaan lantai hingga ketinggian minimal 2m. Sebuah dinding cermin kedua di sudut kanan juga bantuan untuk memungkinkan para peserta untuk memeriksa sisi tampilan mereka. Atau,
59 dinding ini dapat dibiarkan kosong untuk menerima gambar yang diproyeksikan. Jika studio tersebut akan digunakan untuk seni bela diri, dinding cermin, termasuk Barres tari, akan perlu dilindungi dengan busa (yang ruang penyimpanan harus diberikan) • Dance Barres Barres berguna selama pelatihan pemanasan dan, terutama untuk balet. memungkinkan dua Barres harus disediakan: satu di 0.914m dari permukaan lantai untuk anak usia sampai dengan 12-14, dan yang kedua di 1.067m untuk digunakan dewasa. Yang lebih tinggi barre harus memiliki diameter 45mm, dan 32mm barre rendah. Keduanya harus jarak minimum 250mm dari dinding. Dimana lantai dukungan disediakan mereka harus tetap ke lantai dasar struktural meninggalkan lantai mengambang untuk bergerak secara independen. • Curtain Curtain/Gorden yang dipasang pada kaca jendela dapat menambah penyerapan suara, dan berguna untuk menambah privasi jika dibutuhkan.
1. Perlengkapan lainnya yang diperlukan • Sebuah platform portabel untuk mengajar. • soket Power amplifikasi suara dan peralatan lainnya, diletakkan pada level yang rendah pada dinding. • Video, DVD dan peralatan audio dengan remote control.
2.2 Tinjauan Khusus 2.2.1 Steps Dance Academy
Gambar 2.10 Logo Steps Dance Academy Sumber : www.google.com
60
1. Data Perusahaan •
Sejarah Steps Dance Academy berdiri pada bulan Juni 2012 di mall f(x) kawasan Sudirman, Jakarta Pusat. Saat ini sudah ada cabang lain yang berada di Lotte Shopping Avenue. Nama Steps memiliki filosofi tersendiri yaitu S : Steadfest T: Technique E : Emotion P : Passion S : Self-belief, dimana itu semua adalah yang dibutuhkan sebagai penari yang baik.
•
Visi dan Misi Memberikan ilmu yang baik dan benar dalam menari terutama dalam genre ballet, hip hop dan contemporary. Kami menerima murid dari berbagai usia dan tingkatan yang berbeda demi untuk mengasah bakat dan potensi dala menari, dan juga mengeluarkan sisi kepercayaan diri, disiplin, tanggung jawab serat kerja sama dalam tim. •
Pelayanan Mengajarkan tari modern kepada siswa dari anak-anak hingga dewasa dengan berbagai tingkatan kelas sesuai dengan kemampuan.
•
Struktur Organisasi Executive Director
Teacher (7)
Administration
Reception
Bagan 2.10 Struktur Organisasi Steps Dance Academy (Sumber : Puteri, 2014) •
Deskripsi Pekerjaan Executive Director Executive Director pada Steps dance Academy merupakan Conceptor sekaligus Owner. Administration
61 Administration
bertugas
sebagai
bagian
yang
mendata
dan
menyimpan arsip siswa dan guru. Receptionist Receptionist bekerja sebagai pemberi info, penerima tamu, penerima telepon pada Steps Dance Academy. Teacher Teacher bertugas sebagai guru menari yang mengajarkan siswanya teknik menari dari basic hingga advance, teacher juga yang bertugas melakukan ujian bagi siswanya dan menentukan apakah layak naik tingkatan.
2. Aspek Lingkungan •
Lokasi
Gambar 2.11 Lokasi Steps Dance Academy (f(x) Mall) (Sumber : Google Maps) •
Geografis Lingkungan Makro Steps Dance Academy terletak di lantai 7 pusat perbelanjaan/mall f(x) yang terletak di Jln. Jendral Sudirman, Pintu Satu Senayan, Jakarta Pusat yang merupakan kawasan pusat perbelanjaan, kuliner, hiburan dan pendidikan yang memiliki tingkat keramaian yang cukup tinggi. Batas bangunan Steps Dance Academy,
62 Batas Utara : Lift utama Batas Timur : Lift samping dan day care Batas Selatan : Batas Barat : Pilates •
Lingkungan Faktor Cahaya Alami Jendela pada studio tari Steps ini menghadap kearah utara, sehingga tidak terkena langsung panas sinar matahari dari timur maupun barat. Faktor Udara Karena terletak di dalam Mall maka Steps hanya menggunakan Penghawaan Buata berupa AC Central dari Mall f(x) Faktor kebisingan Steps terletak di lantai 7 dimana di bagian kanan terdapat toilet pengunjung dan sebelah kirinya adalah lift pengunjung, sehingga tidak bising.
3. Aspek Bangunan •
Arsitektur
Gambar 2.12 Mall f(x) (Sumber : Puteri, 2015)
63
Gambar 2.13 Fasad Steps Dance Academy f(x) (Sumber : Puteri, 2015)
Gambar 2.14 Tampak depan lift Steps Dance Academy f(x) (Sumber : Puteri, 2015)
Steps Dance Academy hanya berada di 1 lantai saja yaitu lantai 7 Mall f(x). Memiliki 1 pintu masuk utama dengan menggunakan tempered glass. Dinding fasad menggunakan susunan batako dengan aksen warna orange dan hitam yang merupakan identity color dari Steps. Steps memiliki fasad yang menikung dengan akses lift pengunjung di sampingnya, dimana terletak graffiti Steps didepan lift sebagai signage menuju Steps. Gravity ini dibuat sebagai aksen penunjang gaya interior Steps.
64
•
Interior Resepsionis dan Ruang tunggu Interior Steps memiliki gaya rustic industrial yang serba unfinished. Material lantai pada area resepsionis, koridor dan ruang tunggu menggunakan
concrete sehingga terkesan kokoh dan industrial.
Untuk dindingnya, Steps menggunakan pasangan batako yang tidak di finishing, concrete, serta cat dinsing berwarna hitam. Untuk ceiling, Steps menggunakan exposed ceiling. Lampu yang digunakan adalah lampu downlight, spot light da pendant lamp
Gambar 2.15 Penggunaan Material Lantai Dinding Ceiling pada ruang tunggu (Sumber : Puteri, 2015) Studio Tari Interior pada studio tari menggunakan lantai vinyl pada seluruh studio, untuk dinding masih menggunakan pasangan batako, sedangkan untuk ceiling masih tetap menggunakan exposed ceiling. Lampu yang digunakan adalah neon lamp, dan lampu bohlam.
65
Gambar 2.16 Penggunaan Material Lantai Dinding Ceiling pada studio tari (Sumber : Puteri, 2015)
Koridor
Gambar 2.17 Koridor Steps Dance Academy f(x) (Sumber : Puteri, 2015)
Koridor pada steps dance academy menggunakan lantai concrete serta dinding pasangan batako juga serta menggunakan aksen warna orange dan hitam sebagai identity colour pada steps academy, dan
66 menggunakan lampu downlight dan pendant lamp pada sepanjang koridornya. Kantor
Gambar 2.18 Kantor Steps Dance Academy f(x) (Sumber : Puteri, 2015)
kantor hanya memiliki ruangan yang sempit dan muat sekitar 3 orang. Penggunaan materialnya masih sama dengan ruangan lainnya. Namun ruangan kantor agak sedikit sumpek karena tidak ada jendela dan meja yang menghadap ke tembok. Shower room
Gambar 2.19 Shower room Steps Dance Academy f(x) (Sumber : Puteri, 2015)
67 Shower room pada Steps kurang terawatt, sehingga siswa jarang ada yang mau mandi disini. Banyak alat-alat kebersihan diletakkan pada area shower room ini pula sehingga tampak berantakan. Material yang digunakan menggunakan concrete pada dinding dan lantainya.
Ruang ganti
Gambar 2.20 Ruang ganti Steps Dance Academy f(x) (Sumber : Puteri, 2015) Ruang ganti terpisah dengan area shower, ruang ganti terdapat 2 bilik yang berukuran cukup. Ruang ganti ditutup dengan menggunakan curtain. •
Denah Ruang
68
Shower R.
Studio 2
Changing R. office storage
Studio 1
Resepsionis dan Ruang Tunggu
Gambar 2.21 Denah Ruang Steps Dance Academy (Sumber : Puteri, 2015)
Fisika Bangunan Pencahayaan Pencahayaan alami pada Steps Dance Academy sudah cukup baik karena terdapat kaca besar pada studio tari sehingga bila kelas siang hari tidak perlu menyalakan lampu. Untuk pencahayaan buatan, Steps cenderung menggunakan lampu dengan warna yang hangat pada area resepsionis dan ruang tunggu. Terdapat lampu LED, halogen, dan lampu pendant. Untuk ruang kelas terdapat lampu neon dan lampu bohlam dengan warna putih terang. Penghawaan Penghawaan alami tidak tersedia di Steps karena terletak di dalam Mall, sehingga hanya terdapat penghawaan buatan berupa AC central dari Mall itu sendiri. Akustik Dinding kelas tari yang merupakan pasangan batako dan kaca yang besar pada studio tari tidak dilengkapi peredam suara sehingga suara lagu dapat terdengar samar samar dari luar. Sistem Keamanan Terdapat CCTV yang terpasang di beberapa titik pada ruangan, sedangkan smoke detector dan fire extinguisher memiliki cukup banyak titik disetiap ruangan karena merupakan standar kebijakan pada Mall. Aktifitas Pengguna
69 Karyawan - Melayani siswa dan pengunjung yang datang jika membutuhkan informasi - Mendata siswa dan guru - Mengatur jadwal kelas - Meeting dengan karyawan lain ataupun guru Guru - Mengajar tari di kelas - Beristirahat - Meeting dengan karyawan mengnai jadwal SIswa - Menunggu kelas - Ganti Baju - Belajar tari dikelas - Beristirahat - Makan dan Minum - Mandi Orang Tua Murid - Menunggu anaknya yang sedang kelas OB - Membuat minuman - Membersihkan ruangan - Menyimpan barang-barang servis
2.2.2 Forever Dance Center
Gambar 2.22 Logo Forever Dance Center (Sumber : Google.com)
70 1.
Data Perusahaan •
Sejarah Forever Dance Center Didirikan oleh Monika Djauhari S.Kom ARAD RAD RTS pada tahun 2008, Forever Dance Center adalah International Standard Dance Studio, salah satu studio tari terbaik di Pulomas Jakarta Timur. Bangunan Khusus Dirancang untuk Dance Studio dengan fasilitas lengkap untuk studio tari. Forever Dance Center memiliki perjanjian dengan Marlupi Dance Academy (dalam asosiasi dengan Royal Academy of Dance London Inggris, Imperial Masyarakat Guru Menari dan Beijing Dance Academy) untuk International Standard Dance School.
Forever Dance Center adalah Cabang Marlupi Dance Academy Jakarta. Forever Dance Center pendaftaran terbuka untuk Ballet, Hip Hop Dance / Dance modern untuk Bayi (dari 3 tahun), Anak, Remaja dan Dewasa juga K-POP Dance. Monika Djauhari juga melahirkan Penari Profesional yang disebut Forever Dance Crew, Forever Dance Crew (FDC Dancer) adalah penari berbakat dari sekolah tari-nya Forever Dance Center. •
Pelayanan FDC mengajarkan tari modern kepada siswa dari anak-anak hingga dewasa dengan berbagai tingkatan kelas dan genre yang beragam seperti hip hop, ballet dan kpop sesuai dengan minat dan kemampuan. FDC juga memiliki tempat penyewaan kostum tari.
•
Struktur Organisasi Founder
Teacher
Administration
Managemen t
Bagan 2.11 Struktur Organisasi FDC (Sumber : Puteri, 2015)
71 •
Deskripsi Pekerjaan Founder Founder FDC yaitu Monika Djauhari ini selain mengelola sekolah tari ini namun juga aktif mengajar tari di FDC itu sendiri. Administration Administration bekerja mendata dan menyimpan arsip siswa dan guru, bagian ini juga bekerja sebagai resepsionis yang membantu memberikan info kepada pengunjung. Management Management membantu mempromosikan FDC, tugasnya adalah mengelola media sosial seperti twitter, instagram, dan web FDC
2.
Aspek Lingkungan •
Lokasi
Gambar 2.23 Peta Forever Dance Center (Sumber : Google Maps) •
Geografis FDC terletak di Jalan Pulomas Timur 2 No.116 Jakarta timur yang merupakan daerah perumahan. Akses menuju ke FDC terbilang sulit jika menggunakan kendaraan umum karena terletak di dalam perumahan. Batas bangunan FDC,
72 Batas Utara : Lahan kosong dengan bangunan tidak terrawat Batas Timur : Rumah Batas Selatan : Rumah Batas Barat : Rumah •
Lingkungan Faktor Cahaya Alami FDC menghadap ke arah utara. Pada bagian lantai dasar, terdapat beberapa jendela kecil sehingga sinar dapat masuk, namun lampu tetap harus menyala karena kurangnya sinar yang masuk. Untuk studio tarinya tidak terdapat kaca jendela untuk sinar matahari masuk sehingga harus menggunakan lampu sepanjang hari. Untuk bagian lantai 2 dan studio di mezzanine terdapat jendela cukup besar sehingga sinar banyak masuk., Faktor Udara Penghawaan menggunakan penghawaan buatan berupa AC pada setiap ruangannya. Faktor Kebisingan Suara didalam studio tari dapat terdengar samar-samar di resepsionis dan ruang tunggu, namun tidak terdengar sampai keluar. Untuk wilayah sekitarnya karena perumahan, jadi tidak ada factor yg menyebabkan kebisingan dari lingkungan luar.
3.
Aspek Bangunan •
Arsitektur
Gambar 2.24 Fasad FDC (Sumber : Puteri, 2015)
73 Arsitektur FDC mengusung tema Clean & Classy, dimana warna cat dinding exterior berwarna putih bersih dengan undakan menuju pintu utama. Terdapat Garasi yang dapat menampung 2 mobil, namun bukan sebagai area parker pengunjung. Aksen warna hitam terdapat pada pagar serta signage yang terdapat pada kanopi diatas pintu masuk utama dan jendela lantai 2. •
Interior Resepsionis
Gambar 2.25 Resepsionis FDC (Sumber : Puteri, 2015) Interior FDCsenada dengan eksteriornya, di area resepsionis dan ruang tunggu dindingnya tetap menggunakan cat putih, untuk lantainya menggunakan marmer, dan untuk ceilingnya menggunakan gypsum berwarna putih. Studio Tari
74
Gambar 2.26 Studio 3 FDC (Sumber : Puteri, 2015)
Gambar 2.27 Studio 2 FDC (Sumber : Puteri, 2015)
` Gambar 2.28 Studio 1 FDC (Sumber : Puteri, 2015)
75
Sedangkan untuk studio tari utama menggunakan dinding wainscot bergaya modern classic berwarna putih dan juga cat dinding berwarna putih.
Untuk
lantainya
menggunakan
vinyl
dan
ceilingya
menggunakan gypsum berwarna putih. Untuk studio tari kedua menggunakan lantai vinyl berwarna gelap dan dinding putih, sedangkan pada studio ketiga lantai menggunakan lantai keramik dan dinding cat putih. Studio tiga ini hanya sebagai tambahan juka studio lain tidak muat. Ruang ganti
Gambar 2.29 Ruang ganti FDC (Sumber : Puteri, 2015) Ruang ganti berada di dalam sebuah ruaangan yang memiliki 2 bilik dengan curtain sebagai penutupnya. Materialnya masih sama yaitu lantai granit dan dinding finishing cat. Namun ruangan ganti ini menjadi salah fungsi karena banyak orangtua atau pengantar yang menunggu di area ini
76
Area piala
Gambar 2.30 Lemari Piala FDC (Sumber : Puteri, 2015) Piala disimpan di dalam lemari yang berada di depan pintu masuk. Karena jumlah piala yang banyak tidak semua piala muat dimasukan kedalam lemari, masih ada beberapa yang berada di ruang penyimpanan kostum Penyimpanan kostum
Gambar 2.31 penyimpanan kostum FDC (Sumber : Puteri, 2015)
77
Gambar 2.32 penyimpanan kostum FDC (Sumber : Puteri, 2015) ruangan ini tadinya adalah kantor namun berubah fungsi menjadi area penyimpanan kostum karena FDC tidak memiliki area penyimpanan kostum dan properti. Piala pun juga ada yang masih disimpan disini.
•
Denah Ruang
Gambar 2.33 Denah Ruang Lantai 1 (Sumber: Puteri, 2015)
78
Gambar 2.34 Denah Ruang Lantai 2 dan Mezzanine (Sumber: Puteri, 2015) •
Fisika Bangunan Pencahayaan Penncahayaan alami paling banyak berada di lantai 2 dan mezzanine dimana terdapat beberapa jendela, namun untuk mengoptimalkan cahaya untuk berlatih tetap mengunakan lampu downlight pada setiap ruangan. Pada studio di lantai 1 yang sama sekali tidak memiliki jendela, maka pencahayaan hanya menggunakan lampu sepanjang hari. Jenis lampu yang digunakan ada chandelier, lampu downlight, lompu disko, dan lampu mini rb dan lampu tembak sorot pada studio tarinya. Penghawaan Terdapat beberapa jendela untuk penghawaan alami, namun yang digunakan terutama untuk menari adalah penghawaan buatan menggunakan AC Akustik Sistem Akustik sudah cukup baik, suara hanya terdengar samar dari resepsionis dan ruang tunggu, namun tidak sampai keluar. Sistem Keamanan Sterdapat beberapa CCTV di titik setiap ruangan, namun tidak ditemukan smoke detector dan fire extinguisher.
•
Aktivitas Pengguna Karyawan
79 - Melayani siswa dan pengunjung yang datang jika membutuhkan informasi - Mendata siswa dan guru - Mengatur jadwal kelas - Meeting dengan karyawan lain ataupun guru Guru - Mengajar tari di kelas - Beristirahat - Meeting dengan karyawan mengnai jadwal SIswa - Menunggu kelas - Ganti Baju - Belajar tari dikelas - Beristirahat - Makan dan Minum - Mandi Orang Tua Murid - Menunggu anaknya yang sedang kelas OB - Membuat minuman - Membersihkan ruangan - Menyimpan barang-barang servis 2.2.3 Gigi Art of Dance 1. Data Perusahaan
Gambar 2.35 Logo Gigi Art of Dance (Sumber: gigiartofdance.com) •
Sejarah
80 Lahir dari semangat untuk tari, GAoD dibuka pada bulan Oktober 2009 dengan harapan menciptakan sebuah 'rumah' untuk penggemar tari. GIGI Art of Dance dikenal untuk array beragam disiplin ilmu tari di bawah satu atap dan keunggulan dalam pendidikan tari. Kami menyediakan
guru
tari
bersertifikat
yang
didorong
untuk
memberikan kontribusi gaya pribadi sendiri dan keahlian. Mimpi GIGI adalah untuk berbagi sukacita tari dengan semua orang, dan tahu bahwa studio kami akan menjadi tempat yang bagus untuk membawa mereka bersama tari.
GAoD adalah satu-satunya studio tari di Jakarta yang memberikan pengetahuan tari termasuk sejarah tari, kritik tari, komposisi dan menonton video untuk memperkaya siswa kami sepenuhnya. Kami menawarkan program tari inovatif, seperti perjalanan tari ke luar negeri, workshop, dan pertunjukan untuk menciptakan peluang positif bagi anak-anak dan orang dewasa. Kami juga menyediakan platform untuk koreografer masa depan untuk menciptakan dalam tahunan Koreografi Nite showcase kami. GIGI Art of Dance sering memegang inovatif workshop tari oleh koreografer lokal dan internasional seperti Jillian Meyers (USA), Aye Hasegawa (Jepang), Gigi Torres (USA), Styles Dari luar (Id), Fantastic 4 (Sg) untuk meningkatkan kemampuan siswa. Showcase siswa kami 'Dancical (tari musik) disebut E-Motions selalu ramai oleh penonton dengan 2.200 penonton setiap tahun. Dedikasi kami untuk seni tari dan Indonesia marilah kita melakukan perjalanan di seluruh dunia ke tempat-tempat seperti Singapura dan Amerika Serikat, yang mewakili Indonesia dengan berbagi budaya Indonesia melalui tarian. •
Visi dan Misi 1. Meningkatkan pendidikan tari di Indonesia 2. Untuk memiliki platform yang besar untuk program pembangunan yang seimbang untuk remaja 3. Untuk membantu mengaktifkan siswa untuk berkomunikasi meskipun gerakan dan musik
81 4. Meningkatkan pengembangan kreatif 5. Meningkatkan tingkat apresiasi tari sebagai bentuk seni di Indonesia 6. Untuk dikembangkan lebih lanjut baik kecerdasan kreatif dan kinestetik melalui tarian 7. Sebagai media untuk latihan dan belajar di lingkungan yang interaktif dan dinamis 8.
Meningkatkan
keterampilan
komunikasi
siswa,
kreativitas,
kepercayaan diri dan memperoleh pengetahuan baru 9. Hadir seni tari dengan menampilkan berbagai bentuk tari 10. Meningkatkan kesadaran positif melalui seni tari di Indonesia 11. Menghasilkan produksi dengan eksplorasi dan kolaborasi dengan jenis seni lainnya 12. Memberikan pelayanan pendidikan ke sekolah-sekolah dan perusahaan 13. Untuk menjadi tuan rumah acara kinerja dengan tujuan menyebarkan tari sebagai bentuk seni untuk umum 14. Memberikan pengalaman menari holistik yang menyenangkan dan aman lingkungan •
Program Gigi Art of Dance mengajarkan tari modern dengan berbagai jenis genre dari tradisional hingga modern dengan genre yang spesifik. Diantaranya ada hip hop, kontemporer jazz, kontemporer, K-Pop, tradisional, Ballet, Jazz funk, Ballet Jazz, Street Kontem dsb. Di Gigi pun terdapat Gigi Dance Company dyang berisi anak didik GAoD yang memiliki potensi sebagai professional dancer. GAod juga mempunyai bisinis dance wear dan dance merchandise dengan nama G-Shop. Selain itu GAod memiliki project Edudance dimana GAoD akan menyediakan koreografer professional yang akan mengajar ekstra kurikuler di sekolah-sekolah di Jakarta dari SD-SMA. Ada juga Dance Lab yang mengajarkan teknik dalam membuat koreo, membuat dance film dance music dan reherseal director. Dan terdapat Gigi Foundation
82 yaitu Down Syndrome Class yang dibuka untuk anak-anak down syndrome agar tetap bias belajar menari. •
Struktur Organisasi
Bagan 2.12 Struktur Organisasi Gigi Art of Dance (Sumber : Puteri,2015)
•
Deskripsi Pekerjaan Artistic Owner & Director Ms. Gigi selaku Director masik aktif mengajar tari di Gigi Art of Dance dan Gigi Dance Company. Sebagai director, Ms. Gigi mencetuskan banyak program menarik yang ada di GAod yaitu Gigi Dance Company, Gigi Foundation, G-Shop, Edudance, Dance Lab, Music Studio, pementasan murid-murid GAoD setahun sekali bernama E-Motions, murid diajak mengikuti international competition yang jarang sekolah lain memiliki program seperti ini. Vice Director Vice Director GAod merupakan adik dari Ms. Gigi bernama Gaza yang bekerja
membantu
pekerjaan
yang
dilakukan
menggantikan disaat Director sedang berhalangan. HRD HRD mengurus Staff dan Karyawan di GAoD
Director
dan
83 Finance Mengurus dan mendata keuangan pengeluaran dan pemasukan di GAoD External Affair Mengurus jadwal latihan, mengatur kelas tambahan, namun tetap aktif mengajar juga serta menjadi asisten langsung Ms.Gigi selalu Director. External Affair membawahi langsung para coach yang mengajar di GAod Coach Coach adalah pengajar tari utama yang mengajar di kelas sesuai dengan genrenya. Coach Assitant Membantu Coach dalam mengajarkan koreografi pada siswa maupun membantu saat pemanasan dan juga menggantikan coach jika sedang berhalangan.
2. Aspek Lingkungan •
Lokasi
Gambar 2.36 Peta Lokasi Gigi Art of Dance (Sumber: Google Maps) •
Geografis
84 Gigi Art of Dance terletak di Lantai 2 Jln. Radio Dalam no 191-17, Jakarta Selatan. Lantai 1 bangunan ini adalah bekas rumah makan Oenpao yang sudah tidak digunakan, jadi bagian bawahnya dibiarkan kosong dan terbengkalai. GAoD memiliki lokasi yang strategis Karena berada di pinggir jalan raya Radio dalam yang cukup ramai sehingga banyak akses kendaraan umum untuk menuju GAoD.
Letaknya
berada di pertokoan dan ruko radio dalam dan margaguna, selain itu GAoD berdekatan dengan Pondok Indah Mall. Batas bangunan Gigi Art of Dance, Batas utara : Ruko Plaza Batas timur : Bangunan kurang terawat Batas selatan : Pemukiman Batas Barat : Bubur Aneka •
Lingkungan Faktor Cahaya Alami Gigi Art of Dance yang terletak di lantai 2 memiliki kaca besar pada studio tarinya yang mengarah ke jalan radio dalam. Kaca tersebut mendapatkan sinar mtahari dari barat, jadi sinar yang masuk cukup besar diatas jam 12 siang. Kemudian terdapat jendela yang dapat dibuka pada bagian belakang yang menghadap ke matahari timur di dekat ruang tunggu. Faktor Udara Sirkulasi udara kurang baik karena hanya terdapat 1 jendela hidup pada bagian belakang ruangan. Faktor Kebisingan Karena terletak di pinggir jalan raya, maka area ini cukup bising bunyi kendaraan yang lewat.
3
Aspek Bangunan •
Arsitektur
85
Gambar 2.37 Fasad Bangunan Gigi Art of Dance (Sumber: Google Maps)
Arsitektur G-House memiliki kesan minimalis dengan garis tegas lurus dengan warna natural abu-abu dan cokelat. Bagian depan bangunan yang terletak di lantai 2 itu di dominasi kaca yang besar sebagai sumber pencahayaan alami pada ruangan studio tari. Kaca disampingnya untuk sumber pencahayaan alami ruang kantor director. Bagian bawah gedung meiliki aksen warna merah karena pada saat itu masih menjadi milik Oenpao yang sekarang sudah tidak beroperasi lagi. •
Interior Resepsionis dan Ruang Tunggu
Gambar 2.38 Resepsionis Gigi Art of Dance (Sumber: Puteri, 2015)
86
Gambar 2.39 Ruang tunggu Gigi Art of Dance (Sumber: Puteri, 2015)
Interior G-House memiliki kesan hangat karena penggunaan warna lampu
kuning
pada
ruangan
tunggu
dan
kantor.
Dinding
menggunakan cat dinding berwarna ungu, wallpaper berwarna cokelat, hitam dan abu-abu. Untuk lantainya menggunakan lantai jenis parket, dan untuk ceiling menggunakan gypsum berwarna putih. Ruang Kantor direktur
Gambar 2.40 Ruang Direktur Gigi Art of Dance (Sumber: Puteri, 2015)
87
Ruang
kantor
direktur
memiliki
ruangan
sendiri
dengan
menggunakankaca di seluruh dindingnya. Lantai menggunakan parket dan dinding mengunakan wallpaper. Pencahayaan matahar barat di ruangan ini sangat tinggi, maka menggunakan curtain besar untuk menghalau panasnya. Didalam ruangan ini juga terdapat meja untuk meeting dengan karyawan. Ruang kantor karyawan
Gambar 2.41Ruang Karyawan Gigi Art of Dance (Sumber: Puteri, 2015)
Ruang kantor karyawan menjadi satu dengan ruang tunggu dan ruang penyimpanan kostum, tidak ada penyekat antar ruang karena bersifat open space . G-House tidak memiliki area penyimpanan sehinga tas siswa diletakkan di bawah meja kerja karyawan.. Studio Dance
88
Gambar 2.42 Studio Gigi Art of Dance (Sumber: Puteri, 2015)
Studio dance menggunakan lantai parket dan dinding berwarna ungu sesuai dengan identity colour pada Gigi. Studio yang hanya satu2nya ini memiliki pencahayaan alami yag sangat besar dari jendela kaca yang menghadap ke barat.
Penyimpanan Kostum
Gambar 2.43 area penyimoanan kostum Gigi Art of Dance (Sumber: Puteri, 2015)
89 GAod tidak memiliki ruang penyimpanan kostum.sehingga diletakkan di luar dekat dengan ruang guru G-Shop
Gambar 2.44 G-Shop Gigi Art of Dance (Sumber: Puteri, 2015)
G-Shop juga berada di belakang meja kerja karyawan.
Lantai
menggunakan parket dan dinding finishing wallpaper, menggunakan lampu pendant
di satu titik dan downlight pada titik yang lain.
Peletakkan barang masih berantakan, dan kurang ditata. Teachers Room
90
Gambar 2.45 Teachers room Gigi Art of Dance (Sumber: Puteri, 2015)
Untuk Teachers room dan ruang kerja Director dan wakil berada di samping studio tari yang lebih privat.. Dinding menggunakan cat dinding berwarna ungu, wallpaper berwarna cokelat, hitam dan abuabu. Untuk lantainya menggunakan lantai jenis parket, dan untuk ceiling menggunakan gypsum berwarna putih. Pantry
Gambar 2.46 Pantry Gigi Art of Dance (Sumber: Puteri, 2015)
91 Pantry disii=ni berfungsi untuk menyediakan minuman dan makanan instan bagi karyawan. Ruang ganti
Gambar 2.47 R. Ganti Gigi Art of Dance (Sumber: Puteri, 2015)
Terdapat 2 ruang ganti namun hanya 1 yang dapat digunakan karena yang satunya digunakan sebagai gudang. Bilik ditutupi dengan curtain. •
Denah Ruang
Gambar 2.48 Denah Ruang G-House (Sumber: Puteri,2015)
92
•
Fisika Bangunan Pencahayaan Pencahayaan alami pada studio tari dan ruang direktur sudah cukup baik karena terdapat kaca besar yang dapat dimasuki sinar matahari. Untuk pencahayaan buatan berupa lampu juga sudah cukup terang. Pada ruang tunggu dan kantor jenis lampu yang digunakan adalah downlight, dan neon. Untuk lampu pada G-shop menggunakan downlight
dan lampu
pendant
sedangkan pada
studio
tari
menggunakan downlight, lampu tembak spotlight dan lampu disko yang berguna untuk lighting jika ada yang unjuk bakat di ruang studio. Penghawaan Penghawaan alami kurang baik karena dari kesuluruhan ruangan hanya ada 1 jendela sehingga tidak ada pertukaran udara dari ventilasi juga. Penghawaan hanya menggunakan AC. Akustik Dinding hanya menggunakan bata yang diberi finishing cat pada bagian belakang, sedangkan dinding samping mengarah kejalan raya berupa kaca dan di kanan juga merupakan kaca yang mengarah dari ruang tunggu. sehingga tidak ada peredam suara. Hal ini agak menggganggu karena lokasi kantor GAoD yang terletak didepan studio menjadi merasa bising. Sistem Keamanan •
Aktifitas Pengguna Karyawan - Melayani siswa dan pengunjung yang datang jika membutuhkan informasi - Mendata siswa dan guru - Mengatur jadwal kelas - Meeting dengan karyawan lain ataupun guru Guru - Mengajar tari di kelas - Beristirahat
93 - Meeting dengan karyawan mengnai jadwal SIswa - Menunggu kelas - Ganti Baju - Belajar tari dikelas - Beristirahat - Makan dan Minum - Mandi Orang Tua Murid - Menunggu anaknya yang sedang kelas OB - Membuat minuman - Membersihkan ruangan - Menyimpan barang-barang servis
2.2.4 Tabel perbandingan Hasil Survey Perbandingan hasil survey dilakukan guna mengetahui kelebihan dan kekurangan dari setiap sekolah tari yang telah di survey. Perbandingan ini dilakukan untuk mengetahui mana yang terbaik dan mengetahui solusi jika ada kekurangan sehingga dapat membantu dalam menghasilkan desain baru yang terbaik.
Tabel 2.5 Analisa Data Suvey (Sumber : Puteri, 2015) Steps
Dance Forever Dance Center
Gigi Art of Dance
Analisa
Academy Arsitektur Ketiga bangunan ini memiliki gaya yang berbeda. Namun yang Steps memiliki fasad bergaya rustic,
paling sesuai dengan
modern yang
serba
fasad bangunan untuk GAoD lebih modern
jenis
tari
hip
hop
94 unfinished warna
dengan FDC memiliki gaya
abu-abu
dan elegan klasik nuaansa
aksen orange hitam
putih khas ballet
dengan penggunaan
maka
Steps
yang
kaca di bagian depan
paling mendekati.
serta bentuk garis yang tegas dengan warna abu-abu dan cokelat
Resepsionis Resepsionis
pada
Steps paling unggul karena Untuk
FDC
terlalu
GAoD
penuh samping sehingga kurang nyaman. kantor sempit
dan
berada dekat
memiliki
di penempatan
yang
area benar yaitu di depan
sehingga pintu masuk, selain
pengunjung yang baru itu reseosionis steps Resepsionis
pertama
Steps
berada
di
bagian
depan
pintu
masuk
kali
datang memiliki pencahayaan dan
akan bingung.
desain
yang
paling baik..
sehingga memudahkan
orang
untuk bertanya -
Penjualan Produk Area
penjualan
produk
sebaiknya
diletakkan
di
area
yang tertutup dalam suatu ruangan serta terletak di area publik yang Steps memiliki area penjualan
di
depan
pintu masuk, hanya berupa gantungan baju
GAoD memiliki tempat jangkau khusus untuk penjualan dan namunberada
mudah
pengunjung memiliki
di area penataan yang rapi.
kantor yang tidak tepat
di
95
dan penataannya kurang
dan sepatu
rapi. Ruang Tunggu Ruang tunggu GAod memiliki
penataan
kursi yang baik, pada Pada FDC ruang tunggu sangat kecil hanya muat untuk 7 orang.
Untuk GAoD ruangan sudah
cukup
besar
dengan variasi bentuk penataan kursi.
steps mungkin karena area
yang
membuat
sempit ruang
tunggu
kurang
nyaman, namun untuk pencahayaan desain unggul.
Pada
Steps
ruang
tunggu berupa kursi panjang dan terdapat area siswa.
untuk
makan
steps
dan lebih
96 -
Penjualan Minuman/Makanan FDC
dan
GAoD
sama2
menyediakan
kulkas
minuman
untuk siswa membeli minuman
berasa,
namun
tidak
menyediakan area
penjualan
area penjualan minuman
minuman
terdapat di tempat ruang
depan pantry karyawan,
tunggu pengunjung,
dan
namun kurang terlihat
mengawasi
oleh penjual jika ada
yang membeli minuman
yang mengambil
disini
tidak
terdapat
ada jika
di
yang ada
makanan.
sebaiknya pada area penjualan makanan/minuman harus dapat terlihat siapa yang membeli dan
minuman karena yang
Namun
siapa
yang
menjual
menjaga hanya
untuk
memudahkan
resepsionis saja
transaksi. Studio Tari 1 Studio
tari
sama-sama luasan
utama memiliki
yang
besar,
namun paling besar studio tari steps sudah cukup
baik,
menggunakan
adalah
lantai vinyl, studio
Studio tari
memiliki pencahayaan menggunakan alami dari kiri studio vinyl,
dengan
GAod Sebaiknya
GAoD. untuk
FDC menggunakan listrik lantai mengurangi lantai parket, dan memiliki pada siang hari, dapat cermin pencahayaan alami dari digunakan
yang menghadap ke berada di depan, kanan kaca alami dibagian kiri pencahayaan arah lapangan dan kiri untuk membantu studio yang mengarah sebagai solusinya. senayan. Terdapat melihat gerakan yang kearah barat. Studio ini banyak serta
titik
lampu tidak
tampak
pada menggunakan proteksi cermin depan. Studio ini
cat
97 kebakaran
yang tidak ada pencahayaan berwarna
lengkap
alami.
ungu
yang
membuat ruangan agak gelap.
Studio Tari 2 FDC
dan
memiliki
Steps
studio
2
dengan ukuran lebih studio bentuk
2 dan
memiliki desain
yang sama hanya lebih kecil dibanding studio
studio 2 FDC juga lebih kecil
namun
memiliki
pencahayaan alami tidak
kecil dari studio 1 dan sama2
memiliki
pencahayaan alami,
seperti studio 1 nya
1 Studio tari 3 Hanya
FDC
yang
memiliki studio tari 3 yang
berfungsi
seperti
sebagai cadangan jika
koridor pada lantai 2
sudah penuh studio
yang diberi cermin untuk
lainnya.
cadangan jikastudio lain
letakknya
penuh,
terbuka
studio
3
ini
lantainya
menggunakan keramik
Namun diruangan sehingga
suara akan kemanamana.
98 -
Kantor Pemilik Kantor pemilik GAoD adalah
yang
baik.
paling
Ruangannya
GAoD memiliki ruang
besar, terdapat meja
kantor untuk pemilik
meeting,
yang cukup besar dan
pencahayaan
bagus, terdapat meja
yang
Steps memiliki kantor
untuk meeting, dan
pencahayaan
yang
memiliki pencahayaan
baik.
digunakan
bersama dari pemilik,
memiliki
besar
alami dan yang
alami juga
staff sampai guru akan berada di kantor ini. Kantor Staff Ruang
kantor
staff
dan guru sebaiknya dibedakan
karena
masing-masing memiliki
perbedaan
kebutuhan Steps
memiliki
1
aktivitas. Ruang guru
ruangan kantor yang
dan staff pada GAoD
digunakan bersamaan
sudah
dengan pemilik, staff dan
guru.
Hanya
menyediakan 2 kursi dengan
meja
memanjang menghadap tembok.
cukup
baik
dengan pencahayaan, Untuk GAod memiliki kantor yang terpisah antara staff dengan guru, guru mrmiliki
ke
dan
ruangan kaca sendiri sedangkan untuk staff terdapat di kubikal dengan area terbuka bersama dengan ruang
dan desain yang baik.
99 tunggu. Penyimpanan
-
Kostum dan Properti Area FDC
menggunaka untuk GAoD tidak
penyimpanan
kostum
dan
props
ruangan kantor menjadi memiliki ruang
sebaiknya
tempat
disuatu ruangan yang
penyimpanan penyimpanan hanya
berada
kostum dan property dan diletakkan di dalam
tertutup
dan
ditata
tidak tertata,
lemari dan gantungan di
dengan
baik
serta
area depan ruang guru
pencahyaan
dan kantor pemilik.
cukup juga agar dapat
yang
mudah dalam mencari kostum dan properti. Area Piala Area piala sebaiknya diletakkan di area yang dapat dilihat pada GAoD di pajang di oleh pengunjung, dan dinding bersama dengan diletakkan pada
Area piala pada FDC diletakkan di depan pintu masuk dan diletakkan di dalam lemari penyimpanan
serifikat penghargaan
lemari yang tidak
lainnya di area tunggu.
tertutup.
100 Ruang Ganti Masing-masing sudah memiliki ruang ganti, dengan jumlah 2 bilik. Namun
yang
berfungsi dengan
yang
seharusnya ruang
ganti
cukup
baik
yang
dengan untuk FDC ruang ganti lebih orang tua atau
privat
hanya
Steps saja.
sudah
jumlah 2 bilik dan justru digunakan para lokasi
sesuai
Untuk GAoD ruang ganti yang bias dipakai hanya 1, 1 nya lagi
pengunjung yang sedang
menjadi gudang
menunggu karena ruang
penyimpanan.
tunggu tidak muat. Shower Room Shower room harus selalu
bersih
dan
terawatt, tidak boleh disatukan dengan alatalat kebersihan.
Shower
room
pada
GAoD memiliki shower
Steps tampak kurang
room yang bersih dan
terawat
cukup baik
serta
bercampu rengan alatalat kebersihan
101 Pantry Karyawan Pantry
karyawan
hanya ada di GAod karena
memiliki
karyawan banyak
cukup disbanding
yang lain. Gudang Gudang pada Steps paling baik. Gudang harus diletakkan di tempat
tertutup,
jangan
diletakkan
sembarang
Pada Steps Gudang peyimpanan
barang-
barang kebersihan dan kardus-kardus simpan
di
di tempat
tertutup yang memang
pada GAoD, gudang menggunakan ruang ganti 1 yang tidak
yang
bukan
tempatnya
karena
membuat
ruangan lain terlihat berantakan.
terpakai, dan terdapat beberapa kardus di depannya juga.
tempat penyimpanan
2.2.5 Kesimpulan Survey Kesimpulan survey yang dapat diambil adalah, pada area resepsionis sebaiknya berada di area dekat pintu masuk yang mudah di jangkau dan terlihat, karena fungsi resepsionis adalah untuk bertanya dan registrasi jadi area harus dapat mudah terlihat dan berada di area depan pintu masuk. Selanjutnya ruang tunggu harus diperhitungkan jumlah besaran yang dibutuhkan, jangan sampai kekurangan sehingga menyebabkan pengunjung menunggu di area lain yang bukan ruang tunggu bahkan duduk di lantai. Area penjualan produk karena lebih untuk umum lebih baik diletakkan di area publik yang mudah dijangkau, jangan diletakkan dekat dengan kantor staff karena akan
102 menimbulkan perasaan segan untuk masuk kesana. Selain itu penataan juga harus dipertimbangkan dengan baik, sehingga membuat pembeli tertarik. Studio tari sebaiknya memiliki jumlah minimum 3 pada sekolah tari karena yang pasti 1 akan sangat menyulitkan, apalagi jika jumlah siswa banyak, maka terpaksa harus latihan di area yang tidak seharusnya, sehingga kurang optimal. Penggunan lantai studio baikknya menggunakan vinyl karena lentur untuk melakukan gerakan melompat dan tidak menyebabkan cidera bila melakukan gerakan bawah, selain itu penghawaan harus baik, terdapat sirkulasi udara dan pencahayaan diusahakan ada pencahayaan alami untuk mengurangi penggunaan lampu pada kelas siang hari. Area kantor sebaiknya berada di area yang privat dan tidak menjadi satu dengan areapublik seperti ruang tunggu dan studio tari karena akan mengganggu produktivitas dalam bekerja. Ruang penyimpanan barang siswa adalah ruangan yang tidak di temukan dari ketiga sekolah ini, padahal ruangan tersebut sangat penting karena barang bawaan siswa dalam sekolah tari sangat banyak, betupa baju ganti, botol air minum dan sepatu. Sehingga sekolah tari harus memiliki area penyimpanan barang siswa berupa loker sehinga tidak berserakan dimana-mana. Area penyimpanan kostum dan properti sebaiknya di letakkan di suatu ruangan khusus dan ditata dengan baik sehingga tidak terlihat berantakan sehingga kostum mudah di cari. Tempat penjualan minuman ataupun makanan sebaiknya lebih terorganisir sehingga siapa yang membeli dan siapa yang melayani dapat terlihat sehingga memudahkan kedua belah pihak.
2.2.6 Hasil Kuesioner Pengumpulan data dengan kuesioner ini berguna untuk mengetahui rentang usia yang berminat pada sekolah tari, jenis kelamin, genre apa yang disukai, terpengaruh dari apa menyukai tari, lalu karena kuesioner tidak dapat dilakukan pada anak usia balita maka terdapat isi kuesioner yang mempertanyakan genre apa yang diambil jika anda kembali pada usia balita, dan juga fasilitas apa yang ingin dirasakan jika bersekolah di sekolah tari. Kuesioner ini berguna untuk mendukung perancangan interior pusat tari hip hop di Jakarta. Dengan kuesioner ini juga dapat menunjukkan ketertarikan masyarakat dengan genre hip hop yang sudah mulai mengalahkan genre lain yaitu ballet dan modern dance. Selain itu secara tidak langsung dapat mengetahui fasilitas apa yang diinginkan para
103 penari di dalam sekolah tari. Kuesioner berupa online kuesioner menggunakan google docs dengan 31 responden yang tertarik terhadap bidang tari.
104
Gambar 3.1 Hasil Kuesioner Pilihan Ganda (Dok. Pribadi, 2015)
105
Gambar 3.2 Hasil Kuesioner Tertulis (Dok. Pribadi, 2015)
106 Analisa Kuesioner
Berdasarkan hasil kuesioner yang diterima, dapat ditarik kesimpulan bahwa yang tertarik dengan dunia tari mayoritas adalah perempuan, dengan usia rata-rata tertarik mulai menari pada usia 11-17 kemudian sebagian pada usia 3-10 tahun dengan survey paling banyak berminat karena keinginan pribadi, bukan karena paksaan orang tua atau lingkungan pergaulan.
Rata-rata responden yang berminat dengan dunia tari akan mengikuti sekolah tari untuk menambah ilmu mereka dalam dunia tari, dan rata-rata akan mengambil genre hiphop sebagai ilmu yang ingin di dalami dengan proses sekolah lebih dari 1 tahun. Genre hip hop juga masih memegang urutan pertama yang diminati, jika para responden dapat mengulang masa kecil mereka dengan mengikuti sekolah tari dari usia dini. Sebagian besar terpengaruh menyukai genre yang disukai karena pengaruh musik dan film.
Untuk fasilitas yang ingin di dapatkan dalam sekolah tari, para responden rata-rata menginginkan : 1.Studio yang besar dan nyaman serta fasilitas yang lengkap. 2. Cafetaria/kantin dengan makanan sehat. 3. Loker dan kamar mandi yang baik.
2.2.7 Wawancara Pengumpulan data dengan melakukan wawancara kepada penanggung jawab dan pemilik sekolah tari yang disurvey, untuk mengetahui jumlah siswa, rentang usia siswa, jenis kelamin siswa mayoritas, tingkatan kelas yang dimiliki.
1. Steps Dance Academy Jumlah siswa : 80 orang (kids) 50 orang (adult) Jenis kelamin siswa mayoritas : Perempuan Usia siswa : 3 – 18 + (Mayoritas 3-15) Genre yang paling banyak di minati : Hip Hop (60%) Ujian kenaikan level : 1 tahun sekali
107 Tujuan seusai mengikuti Steps dance Academy adalah menjadi penari professional dibidang masing-masing namun tidak dinaungi oleh Steps. Steps hanya sebagai sanggar untuk berlatih.
Dalam hal kekurangan pada Steps dance Academy, sang penanggung jawab mengaku bahwa memilki 2 studio saja tidak cukup, lalu untuk sistem akustik diakunya kurang bagus karena suara music dalam kelas keluar kemana-mana. Dan AC kurang dingin karena kaca yang besar yang terkena sinar matahari langsung.
2. Forever Dance Center Jumlah siswa : 150 Jenis kelamin siswa mayoritas : Perempuan Usia siswa : 3 – 18 + (Mayoritas 3-9) Genre yang paling banyak di minati : Hip Hop (50%) Ujian kenaikan level : Hip Hop per 3 bulan,
Tujuan mengikuti sekolah di FDC adalah menjadi penari professional di bidang tari yang dinaungi oleh Forever Dance Center dengan nama Forever Dance Crew yang nantinya akan diikutkan perlombaan-perlombaan nasional maupun internasional. Forever Dance Crew sudah memiliki banyak prestasi.
Dalam hal kekurangan pada sekolah yang dimiliki sekarang, sang owner mengaku bahwa terkadang memilki studio 3 kurang cukup dan juga ruang tunggu untuk pengunjung sangat minim.
3. Gigi Art of Dance Jumlah siswa : 700 Jenis kelamin siswa mayoritas : Perempuan Usia siswa : 3-5 tahun, 5-9 tahun, 9-12 tahun, 12+ (Mayoritas 9-12 dan 12=) Genre yang paling banyak di minati : Hip Hop (50%) Ujian kenaikan level : 1 tahun 1 kali Tingkatan Kelas : Introduction I, Introduction II, Beginner I, Beginner II, Intermediate I, Intermediate II, Adult I, Adult
108 GAod terbagi menjadi 2 company, yaitu Gigi art of dance yang memberi pelatihan tari terhadap siswanya, dan juga Gigi Dance Company dimana yang menaungi penari professional yang telah lulus dari Gigi Art of dance. Tim tersebut bernama J.O Crew untuk yang kategori teen dan adult, sedangkan little J.O adalah untuk kategori usia dibawahnya. J.O Crew sering mengikuti perlombaan nasional dan internasional dan sudah memiliki banyak prestasi.
GAod biasanya mengadakan pegelaran tari besar setiap 1 tahun sekali, yang sangat diminati pengunjung,, pengunjung bisa sampai 2000 orang untuk menonton pagelaran tersebut.
Dalam Hal kekurangan pada Gigi Art of Dance, diakui sang External Affair Bahwa studio yang dimiliki hanya 1 itu sangat minim sekali. Siswa jadinya berlatih di tempat yang tidak semestinya. Selain itu juga tidak ada loker membuat tas-tas siswa disimpan di bawah meja kantor karyawan, yang benar-benar bukan semestinya.
Karena peletakan area kostum berada di depan ruang kantor, Mba ii pun merasa memang sudah semestinya memiliki ruang kostum yang besar yang cukup untuk meletakkan kostum dan properti agar ruangan terlihat rapi dan tidak berantakan.
Dalam masalah penghawaan juga kurangnya sirkulasi udara membuat ruangan pengap dan bau, apalagi posisi kantor yang berada terbuka bersama dengan area studio tari akan merasa kurang nyaman dengan bau yang ditimbulkan serta bunyi bising yang ditimbulkan dari ruang studio
Kesimpulan Wawancara Rata-rata siswa adalah perempuan Genre yang paling banyak diminati adalah Hip Hop Usia Mayoritas siswa adalah 5-12+ Rata-rata sekolah tari memberikan peluang bagi para siswanya untuk menjadi professional dancer dibawah naungan sekolahnya dengan membentuk tim yang siap untuk diikutkan perlombaan nasional maupun internasional
109 Rata-rata masalah yang dihadapi sekolah tari tersebut adalah kurangnya studio tari. Lalu ruang tunggu yang kurang dapat menampung pengunjung serta ruang penyimpanan yang kurang baik.
Rata-rata permasalahan juga terdapat dari penghawaan yang kurang dingin dan sirkulasi udara yang kurang baik.
110