BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Perencanaan David
(2006,
p.5) mengatakan
bahwa
perencanaan
strategi
dapat
didefinisikan sebagai seni dan ilmu untuk memformulasi, mengimplementasi, dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi yang memungkikan organisasi dapat mencapai tujuannya. Menurut Ward & Peppard (2002, p.69) Perencanaan merupakan suatu cara untuk menyusun dan bukan untuk menemukan. Perencanaan merupakan sistematika, analisa secara luas untuk membentuk suatu rencana dari tindakan yang akan dilakukan dan akan dibuat. Sehingga dapat dapat disimpulkan bahwa perencanaan adalah sebuah aktifitas untuk merencanakan kegiatan dan tindakan yang dilakukan dengan analisa secara sistematis untuk digunakan dalam mencapai tujuan perusahaan. 2.2 Pengertian Visi, Misi & Goal Menurut Kuncoro (2006, p.57) adalah sebuah pernyataan tentang apa yang diinginkan oleh pemimpin organisasi,
komprehensif
alasan mengapa suatu
organisasi berdiri dan apa yang diyakininnya, atau gambaran masa depan organisasi. Misi adalah suatu pernyataan tentang apa yang dilakukan oleh berbagai unit organisasi dan apa yang mereka harapkan untuk mencapai visi organisasi. Goal merupaakan misi perusahaan dalam konteks beberapa wilayah hasil kunci.
7
8 2.3 Pengertian Strategi Berikut merupakan pendapat menurut para ahli mengenai strategi yaitu, Menurut Ward dan Peppard (2002, p69), strategi merupakan serangkaian kegiatan atau aksi yang bertujuan untuk meningkatkan kekuatan perusahaan serta keunggulan perusahaan dalam jangka panjang terhadap pesaingnya. (Rangkuti, 2009, p.3) mengungkapkan bahwa strategi adalah alat untuk mencapai tujuan. Tujuan utamanya adalah agar perusahaan dapat melihat
secara
obyektif kondisi-kondisi internal dan eksternal, sehingga perusahaan dapat mengantisipasi perubahan lingkungan eksternal. Dalam hal ini
dapat
dibedakan
secara jelas fungsi manajemen, konsumen, distributor, dan pesaing. Jadi, perencanaan strategis penting untuk memperoleh keunggulan bersaing dan memiliki produk yang sesuai dengan keinginan konsumen dengan dukungan yang optimal dari sumber daya yang ada. Untuk memahami konsep perencanaan strategis, kita perlu memahami pengertian konsep mengenai strategi. Dapat disimpulkan bahwa strategi adalah sebuah susunan kegiatan yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan dengan melihat secara objektif kondisi internal maupun eksternal. 2.4 Pengertian Sistem Informasi Menurut O'Brien (2005, p.29) Sistem adalah sekelompok kompenen yang berhubungan, bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input dan menghasilkan output dalam proses tranformasi yang teratur. Ada tiga peran penting yang dapat dilakukan sistem informasi untuk sebuah bisnis yaitu : 1.
Mendukung proses dan operasi bisnis.
2.
Mendukung pengambilan keputusan pada suatu masalah
9 3.
Mendukung berbagai strategi untuk keunggulan kompetitif
Aktifitas sistem informasi meliputi : •
Input Data mengenai transaksi bisnis dan kegiatan yang berhubungan disiapkan untuk pemrosesan melalui aktivitas input. Input merupakan bentuk aktivitas entri data seperti input dan edit.
•
Proses Merupakan aktifitas penghitungan, perbandingan, pemilihan, dan pengklasifikasian data. Aktivitas ini mengatur, menganalisis, dan memanipulasi data kemudian merubahnya dalam informasi bagi pengguna akhir.
•
Output Informasi yang disajikan kepada pengguna akhir dalam aktivitas output. Tujuan dari sistem ini adalah untuk menghasilakan produk informasi yang tepat bagi pengguna akhir.
•
Penyimpanan Penyimpanan adalah aktivitas sistem informasi tempat data dan infromasi disimpat secara terorganisir dan teratur untukdigunakan kemudian waktu. Penyimpanan merupakan kompenen dasar dari sistem informasi.
•
Pengendalian Aktivitas sistem informasi yang penting adalah pengendalian kinerja sistem. Sistem informasi harus menghasilkan umpan balik mengenai aktivitas input, proses, output, dan penyimpanan. Umpan balik ini
10 harus diawasi dan dievaluasi untuk menetapkan apakah sistem dapat memenuhi standar kinerja yang telah ditetapkan. Kemudian, aktivitas sistem yang tepat harus disesuaikan agar produk informasi yang tepat dihasilkan bagi para pengguna akhir. Pengertian data, Menurut McLeod (2004, p9), data terdiri dari fakta dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai atu fakta mentah yang belum diolah. O'Brien (2005, p38) mengungkapkan bahwa data adalah fakta atau observasi mentah, yang biasanya mengenai fenomena fisik atau transaksi bisnis. Lebih rincinya, data adalah pengukuran objektif dari atribut dan entitias. Menurut McLeod (2004, p19) sistem informasi adalah sekumpulan komponen yang terintegrasi dengan batasan yang teridentifikasi yang mengimplementasikan model dari requirement, function dan interface yang bekerja untuk mencapai suatu tujuan dengan menerima data sebagai input dan memprosesnya menjadi output yang mempunyai arti bagi penerimanya. Menurut O'Brien(2005, p.5) sistem informasi adalah kombinasi teratur apapun dari pengguna, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, dan menyebarkan
informasi
dalam
sebuah
organisasi. Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah sistem yang mengolah, menyediakan, serta menyebarkan informasi yang berguna dan dapat digunakan keseluruh aspek dan tingkatan organisasi. 2.5 Strategi Sistem Informasi Menurut Ward dan Peppard (2002, p44) Strategi Sistem Informasi merupakan sebuah strategi yang mendifinisikan kebutuhan organisasi terhadap informasi dan sistem yang mendukung keseluruhan strategi bisnis yang dimiliki organisasi tersebut.
11 2.6 Perencanaan Strategi Bisnis Berikut adalah beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli mengenai pengertian strategi bisnis yaitu, menurut (Rangkuti, 2009, p.7) strategi bisnis ini sering juga disebut strategi bisnis secara fungsional karena strategi ini berorientasi pada fungsi-fungsi kegiatan manajemen. Menurut (Wheelen & Hunger, 2006, p.145), strategi bisnis adalah suatu fokus dalam meningkatkan posisi untuk bersaing dengan perusahaan atau unit bisnis lain baik dari segi produk maupun jasa didalam industri atau segmen pasar terhadap perusahaan atau unit bisnis yang sesuai. Menurut (Ward & Peppard, 2002, p.188), strategi bisnis adalah sekumpulan tindakan terintegrasi yang bertujuan untuk mencapai tujuan jangka panjang dan kekuatan perusahaan untuk menghadapi para pesaing. Strategi bisnis biasanya meliputi beberapa hal seperti berikut : •
Vision, pencapaian dari sebuah misi atau dapat diartikan sebagai sebuah pandangan masa depan dari sebuah bisnis yang menjadi tujuan umum sebuah perusahaan.
•
Mission, merupakan pernyataan yang memberikan arahan tentang apa yang akan dilakukan oleh sebuah perusahaan dalam mencapai visinya.
•
Bussiness
Driver,
merupakan
beberapa
faktor
kritis
pendorong perubahan yang dapat memberikan fokus pada bisnis sehingga dapat memenuhi sasarannya. •
Objectives, merupakan sasaran-sasaran yang ditetapkan dan harus dipenuhi oleh perusahaan dalam pencapaian visi perusahaan.
12 •
Strategies, merupakan kebijakan atau tindakan langsung yang dipilih perusahaan sebagai alat untuk mencapai tujuan dan memenuhi tujuan misinya.
•
Critical Success Factors (CSF), merupakan beberapa area kunci dimana sesuatu harus berjalan dengan baik sehingga keberhasilan bisnis dapat dicapai.
•
Bussiness Area Plans, merupakan perencanaan dari berbagai area bisnis yang ada yang berkaitan dengan strategi bisnis perusahaan.
2.7 Pengertian Enterprise Menurut Bernard (2005, p.31) Enterprise adalah sebuah area dari suatu aktivitas dan tujuan disebuah atau antar organisasi, dimana informasi dan sumber daya telah ditukar. Enterprise biasanya terdiri dari komponen vertical, horizontal, dan extended. komonen vertikal adalah kegiatan yang khusus untuk satu baris bisnis. Komponen horizontal adalah daerah yang lebih umum dari aktivitas melayani beberapa baris bisnis. Extended components terdiri lebih dari satu organisasi. 2.8 Pengertian Enterprise Architecture Menurut Bernard (2005, p.31) Enterprise Architecture merupakan sebuah praktik kerja dan manajemen yang ditujukan untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan memungkinkan mereka untuk melihat diri mereka sendiri dalam hal holistik dan pandangan terpadu dari arah strategis, praktek bisnis, arus informasi, dan sumber daya teknologi. Dengan mengembangkan pandangan yang terintegrasi dari versi sekarang dan masa depan, perusahaan dapat lebih baik mengelola transisi mencakup identifikasi tujuan - tujuan baru, kegiatan, dan semua sumber daya modal dan manusia yang akan meningkatkan keuangan baris bawah dan misi kinerja.
13
Komponen Enterprise Architecture : Enterprise Architecture = Strategy + Business + Technology
Gambar 2.1 Enterprise Architecture Framework Sumber : An Introduction to Enterprise Architecture (Scott A. Bernard, 2005) 2.9 Management Program Enterprise Architecture EA merupakan sebuah program yang menyediakan pendekatan strategis terintegrasi terhadap perencanaan sumber daya. Management Enterprise Architecture terdiri dari : 1.
Resource Alignment Menggambarkan apakah sumber daya yang digunakan suatu
perusahaan sudah efektif dan efisien dalam mendukung strategi perusahaan.
14
Gambar 2.2 Resource Aligment Sumber : An Introduction to Enterprise Architecture (Scott A. Bernard, 2005) 2. Standardized Policy Menggambarkan kebijakan atau peraturan - peraturan yang harus ditetapkan sebuah perusahaan. 3. Decision Support Menggambarkan apakah Sistem Informasi di dalam perusahaan sudah mendukung pengambilan keputusan di setiap divisi dalam perusahaan. 4. Resources Development Menggambarkan
seberapa
jauh
perusahaan
mengembangkan
meningkatkan sumber daya yang ada di dalam perusahaan.
atau
15 2.10 Documentation Method Enterprise Architecture
Gambar 2.3 Elemen dokumentasi dari Arsitektur Enterprise Sumber : An Introduction to Enterprise Architecture (Scott A. Bernard, 2005) Documentation Enterprise Architecture terdiri dari : 1. Framework Menggambarkan ruang lingkup arsitektur untuk di dokumentasikan dan menetapkan hubungan antar arsitektur.
16
Gambar 2.4 The EA3 Cube Documentation Framework Sumber : An Introduction to Enterprise Architecture (Scott A. Bernard, 2005) 2. EA Components Menggambarkan tujuan, proses, standar, dan sumber daya yang ada didalam perusahaan yang dapat dirubah sesuai dengan kebutuhan bisnis. 3. Current Architecture Menggambarkan komponen - komponen EA yang saat ini ada di dalam perusahaan. 4. Future Architecture Menggambarkan kompenen Enterprise Architecture yang baru sesuai dengan kebutuhan perusahaan untuk meingkatkan kinerja yang sudah ada, mendukung inisitatif strategi yang baru, kebutuhan oprasional, dan solusi teknologi yang digunakan.
17 5. EA Management Plan Menggambarkan arsitektur saat ini dan di masa yang akan datang dan perencanaan secara berkala untuk mengelola perubahan bisnis atau teknologi di masa yang akan datang. 6. Planning Threads Menggambarkan perencanaan - perencanaan sistem yang akan datang dan perubahan - perubahan yang terjadi pada proses bisnis. 2.11 Goals & Initatives Tingkat teratas dari kerangka kerja EA yang mengidentifikasikan arah strategi, tujuan serta inisiatif dari perusahaan. Perencanaan strategis dimulai dengan pernyataan yang jelas, tujuan perusahaan serta misinya. Diikuti dengan deskripsi dari arah strategis perusahaan yang telah diambil, skenario yang mungkin terjadi, serta strategi kompetitif yang memastikan perusahaan agar tetap unggul dalam persaingan. Sesi ini menerangkan tentang bagaimana program EA dan spesifikasi dari komponen EA dapat mendukung strategi goal dan inisiatif enterprise yang diinginkan. 2.11.1 Strategic Plan Strategic plan adalah dokumen perencanaan yang berisi tentang arah perusahaan, strategi kompetitif, tujuan penting, perusahaan dan program - program atau proyek perusahaan di masa mendatang. (Bernard, 2005, p.292). Merupakan kebijakan tingkat tinggi dan perencanaan dokumentasi yang digunakan oleh perusahaan bertujuan sebagai arahan, strategi kompetitif, dan program yang memungkinkan untuk menjalankan proyek. Strategic Plan ini bisa digunakan untuk rencana selama lima tahun ke depan dengan langkah - langkah sebagai berikut :
18 1. Menetapkan misi serta visi yang menjelaskan dengan singkat tujuan dan arah dalam suatu Enterprise. 2. Mengembangkan pernyataan arah strategis (Statement of Strategic Direction) yang sesuai dengan tujuan perusahaan, menjamin perusahaan agar dapat bertahan,
memungkinkan
untuk
fleksibilitas,
dan
mempromosikan
keberhasilan kompetitif. 3. Meringkas hasil analisis SWOT yang merupakan dasar dari pernyataan arah strategis dan dasar dari identifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman perusahaan. 4. Meringkas situasi dan asumsi rencana untuk beberapa "Concept of Operations" CONOPS Scenarios yang mendukung arah strategi perusahaan. Ringkasan ini harus mencakup satu skenario saat ini yang menggambarkan koordinasi kegiatan tingkat tinggi yang sedang berlangsung disetiap baris bisnis, serta beberapa skenario laporan massa depan dari kombinasi yang berbeda dari driver internal dan eksternal yang diidentifikasi melalui analisis SWOT. 5. Mengembangkan sebuah Grafik CONOPS bahwa dalam menangkap gambar tunggal esensi dari dan partisipasi didalam skenario operasi saat ini. 6. Mengembangkan strategi kompetitif umum (General Competitive Strategy) untuk perusahaan dalam mempersatukan skenario CONOPS saat ini dan masa depan dan perusahaan bergerak dalam arah strategis yang dimaksudkan dan menjelaskan faktor internal dan eksternal seperti Line of Business, persyaratan bisnis, kondisi pasar, strategi pesaing dan resiko.
19 7. Mengidentifikasi tujuan strategi (Strategic Goals) yang akan menyelesaikan strategi pesaing dan menetapkan sponsor eksekutif yang bertanggung jawab untuk masing - masing tujuan. 8. Mengidentifikasi inisiatif strategi (Strategic Initiatives) dan sumberdaya sponsor untuk inisiatif, yang merupakan program yang sedang berlangsung atau proyek pembangunan yang akan mencapai setiap tujuan strategis. 9. Meringkas ukuran hasil (Outcome Measure) untuk setiap tujuan strategis dan inisiatif (Goals and Initiatives) menggunakan Balanced Scorecard. 2.11.2 Concept of Operations Scenario&Concept of Operations Diagram Konsep dari Skenario Operasi adalah dokumen naratif yang mendeskripsikan bagaimana perusahaan beroperasi saat ini atau akan dioperasikan beberapa tahun ke depan. CONOPS dibuat berdasarkan faktor internal dan eksternal yang didapat melalui SWOT analisis. Skenario ini bisa dikatakan sebagai catatan penting dengan perencanaan asumsi. CONOPS Diagram adalah gambaran grafis tingkat tinggi tentang bagaimana fungsi perusahaan, baik secara keseluruhan maupun area tertentu yang harus diperhatikan. (Bernard, 2005, p295). 2.11.3 Balanced Scorecard Menggambarkan lebih dari sekedar pengukuran finansial dalam kesuksesan perusahaan dan dapat menetukan tujuan dan ukuran dari empat sudut pandang bisnis yaitu : Customer ; Financial ; Internal Business Process; dan Learning and Growth. Balance Scorecard adalah manajemen pada sistem pengukuran yang memungkinkan perusahaan dapat menjelaskan visi dan strategi yang dirancang dan dapat mengimplementasikannya dalam proses bisnis. Scorecard menghasilkan timbal balik dalam kinerja di bisnis proses internal dengan hasil eksternal yang digunakan untuk meningkatkan peforma strategi dan hasil yang akan diperoleh secara terus menerus.
20
Gambar 2.5 Balance Score Card Sumber : Balance Scorecard Institute (http://www.balancescorecard.org) Tanggal Akses : 19 Juni 2013 2.12 Product & Services Merupakan tingkat kedua dari kerangka kerja EA yang mengidentifikasi produk bisnis, layanan dari perusahaan, dan kontribusi teknologi untuk mendukung proses tersebut. Perencanaan strategis berperan untuk mengarahkan serta memprioritaskan layanan berbagai bisnis dan kegiatan pengiriman produk dalam suatu perusahaan untuk memastikan bahwa mereka bergerak secara kolektif dalam arah strategis yang ditetapkan dalam Rencana Strategis.
21 2.12.1 Business Plan Business Plan memberikan penjelasan tingkat tinggi dari baris kunci yang ada pada fungsi bisnis, dan strategi keuangan yang akan menyelesaikan goals strategi dan initiatives strategi. 2.12.2 Swim Lane Process Diagram Merupakan suatu diagram aktivitas pemangku kepentingan (Stakeholders) yang menunjukan pemangku kepentingan (orang - orang yang memiliki peran dan kepentingan didalam perusahaan) yang terlibat dengan garis dari proses bisnis dan waktu dari interaksi. Diagram menggunakan format dari "Swim Lane" Stakholder diatur dalam baris, kerangka waktu (Timeframes) diatur dalam kolom, lalu gambaran aktivitas digambarkan dengan simbol flowchart. (Bernard, 2005, p299).
Gambar 2.6 Diagram Flowchart Sumber : Modern Analyst, What is a Swimlane Diagram? (http://www.modernanalyst.com) Tanggal Akses : 19 Juni 2013
22 2.12.3 Busineess Process Diagram Business process diagram menggambarakan secara detail aktifitas dalam perusahaan, termasuk bagaimana aktifitas yang satu dengan yang lainnya saling berhubungan. (Bernard, 2005, p300). 2.12.4 Business Activity / Product Matrix Business Activity & Product Matrix adalah sebuah tabel yang menjelaskan setiap aktivitas atau produk dalam lini bisnis perusahaan. Tabel ini memberikan penjelasan setiap aktivitas produk dan arah produk tersebut di alokasikan. (Bernard, 2005, p301). 2.12.5 Use Case Narrative & Diagram Use case narrative & Diagram adalah diagram yang menggambarkan interaksi antar aktor, peraturan bisnis, dan sistem. Use Case Narrative & Diagram digunakan utuk mengidentifikasi solusi teknologi yang dibutuhkan dalam pengembangan. (Bernard, 2005, p302). Menurut Jones and Rama (2006, p267), Use case diagram adalah presentasi grafik yang dapat menyediakan daftar usecase yang terdapat dalam suatu aplikasi. Sedangkan pengertian usecase adalah sebuah langkah yang berurutan yang terjadi ketika aktor berinteraksi dengan sistem untuk tujuan tertentu. Selanjutnya Mathiassen, et al (2000, p210) Mengatakan bahwa usecase adalah pola interaksi antara sistem, aktor, dan application domain.
Sehingga
berdasarkan pengertian tersebut kesimpulan yang dapat ditarik bahwa usecase adalah aktifitas yang terjadi ketika aktor berinteraksi dengan sistem untuk memenuhi kebutuhan pengguna.
23 2.13 Data & Information Merupakan tingkat ketiga dari kerangka kerja EA yang tujuannya untuk mendokumentasikan bagaimana informasi saat ini sedang digunakan oleh perusahaan dan bagaimana masa depan arus informasi akan terlihat. 2.13.1 Object State - Transition Diagram Object State Transition Diagram adalah diagram yang menggambaran daur hidup dari setiap aktivitas, menggunakan notasi dari UML untuk menunjukkan bagaimana alur dari specific data object. (Bernard, 2005, p306). 2.13.2 Logical Data Model Merupakan model data semantik yang dapat dikembangkan dengan metode terstruktur tradisional dan menggunakan simbol (Entity Relationship Diagram), atau bisa menggunakan metode object oriented dan simbol dari UML, yang menghasilkan sebuah class diagram atau object diagram.(Bernard, 2005, p.308). 2.13.3 Activity / Entity (CRUD) Matrix Activity /Entity Matrix adalah pemetaan yang dikembangkan oleh entitas data yang dipengaruhi oleh aktivitas bisnis. Sering disebut 'CRUD' karena matrix itu mengidentifikasi tipe dasar yang dilakukan untuk perubahan suatu data (create, read, update, delete) melalui proses bisnis (Bernard, 2005, p310). 2.13.4 Data Dictionary / Object Library Data Dictionary menyediakan daftar secara komperhensif dari entitas data yang dikumpulkan dan digunakan oleh perusahaan, termasuk didalamnya keterangan seperti atribut data, hubungan, serta penjelasan singkat. (Bernard, 2005, p311).
24 2.14 System & Application Tingkat keempat dari kerangka EA dimaksudkan untuk mengatur dan mendokumentasikan kelompok sistem informasi saat ini, dan aplikasi perusahaan yang menggunakan atau memberikan kemampuan IT. 2.14.1 System Interface Diagram & System Communication Description System Interface Diagram menjelaskan hubungan secara logikal maupun fisikal interaksi antar sistem perusahaan. Dimana informasi dan sumber daya saling bertukar. Sistem ini menyediakan penjelasan bagaimana data dikomunikasikan antara sistem dengan perusahaan dan termasuk jaringan dan media. 2.14.2 System Data Flow Diagram Sistem Data Flow Diagram adalah sebuah diagram yang ditujukan untuk menjelaskan sebuah proses dengan sistem pertukaran data dan bagaimana pertukaran mereka dapat terjadi. (Bernard, 2005, p315). System Data Flow Diagram menggambarkan proses pertukaran data di dalam sistem dan bagaimana pertukaran data itu terjadi. Berikut merupakan langkah - langkah dalam mebuat System Data Flow Diagram : 1. Menangkap dan menggambarkan fungsi sistem dan aliran data antara mereka 2. Sistem dokumentasi hieraki fungsional 3. Tujuan utamanya adalah untuk : a. Mengembangkan gambaran yang jelas mengenai arus data pada sitem, serta identifikasi data yang diperlukan dalam input, process, dan output pada masing - masing sistem. b. Meamsitkan konektivitas fungsional selesai. c. Mendukung dari dekomposisi fungsional untuk detail tambahan.
25 2.15 Networks & Infrastructure Tingkat kelima dari kerangka EA bertujuan untuk mengatur dan mendokumentasikan pandangan saat ini dan masa depan, suara, data, dan video jaringan perusahaan yang digunakan untuk sistem host, aplikasi, website, dan database. Tingkat ini juga mendokumentasikan infrastruktur perusahaan. 2.15.1 Network Connectivity Diagram Network Connectivity Diagram menggambarkan physical connection antara data internal dan external perusahaan. Termasuk eksternal wide area networks (WAN) dan local area networks (LAN) dan juga extranets dan intranets (Bernard, 2005, p321). 2.16 IT Security IT security program memiliki beberapa focus area, diantaranya: informasi, personil, operasional dan fasilitas. Agar lebih efektif, IT security harus bekerja di semua tingkatan EA dan di semua komponen EA. 2.17 Security Plan Security Plan menyediakan keamanan tingkat tinggi dan deskripsi rincian tentang program keamanan yang berlaku di seluruh perusahaan. Keamanan ini termasuk dalam bentuk fisik, data, personil, keamanan operasional, serta prosedur dalam keamanan itu sendiri. (Bernard, 2005, p312). 2.18 Standards Salah satu fungsi utama EA adalah menyediakan standar teknologi yang sesuai pada setiap tingkatan EA framework. Standar yang ada harus bisa diterima secara nasional dan internasional dalam rangka mempromosikan non-proprietary commercial solutions dalam komponen EA. 2.19 Technology Forecast
26 Technology Forecast menggambarkan kebutuhan teknologi di masa mendatang pada perusahaan. Dimana teknologi yang digunakan harus sesuai dengan standarisasi yang ada. (Bernard, 2005, p318). 2.20 IT Workforce Sumber daya terbesar yang dimiliki suatu perusahaan adalah tenaga kerja. Oleh karena itu sangat penting untuk memastikan bahwa staff TI saling berhubungan, memililki keterampilan, dan persyaratan pelatihan yang mendukung identifikasi untuk LOB (Line of Business) dan kegiatan dukungan layanan. Di setiap tingkat pada kerangka Enterprise Architecture dan solusi tepat yang tercemin untuk arsitektur saat ini dan di masa depan. 2.20.1 Workforce Plan Workforce Plan memberikan gambaran tingkat tinggi tentang bagaimana modal manusia dikelola di seluruh perusahaan. Workforce plan mencakup strategi untuk mempekerjakan, retensi, dan pengembangan profesional di tingkat eksekutif, manajemen, dan staf dari perusahaan. (Bernard, 2005, p319). 2.20.2 Organizational Chart Organizational Chart menggambarkan otoritas, hubungan kerja, kepemilikan dan menunjukan hierarki jabatan dari setiap bagian. Organizational Chart membantu menunjukkan jalur kewenangan, hubungan kerja, serta kepemilikan sumber daya, produk dan proses (Bernard, 2005, p320). 2.21 Enterprise Architecture Management Plan 2.21.1 EA Program Management EA sebagai program manajemen mendukung pengembangan kebijakan, pengambilan keputusan dan penggunaan efektif / efisien sumber daya. (Bernard, 2005, p177).
27 Governance and Principles Menggambarkan kebijakan dan pengambilan keputusan yang akan terjadi didalam program enterprise architecture. Hal ini juga menempatkan beragam prinsip yang mendasarkan EA diartikulasikan. Digambarkan melalui narasi yang menyediakan kebijakan EA program dan diagram alir terlampir yang menunjukkan bagaimana dan kapan keputusan dibuat pada isu-isu seperti EA proposal, investasi TI, evaluasi proyek, dan lainnya. (Bernard, 2005, p177). Support for Strategy and Business Digunakan untuk mendukung dan meningkatkan strategi perusahaan dan perencanaan bisnis serta mengidentifikasi kesenjangan kinerja yang dapat dibantu dengan komponen EA. (Bernard, 2005, p 178). EA Roles and Responsibilities Menggambarkan peran dari stakeholder dalam EA program yang digunakan dan bertanggung jawab sesuai dengan peran mereka masing - masing. (Bernard, 2005, p178). EA Program Budget Menggambarkan biaya untuk EA program pertahunnya dan total keseluruhan siklusnya, sehingga mengidentifikasikan total biaya untuk pembangunan EA program. (Bernard, 2005, p179). EA Program Performance Measures Menggambarkan bagaimana efektifitas dan efisiensi program EA yang akan diukur. Dua
tipe
pengukuran
yaitu
outcome
dan
output.
Pengukuran
outcome
28 mengidentifikasi beberapa kemajuan yang terjadi pada new end - state. Pengukuran output menyediakan data dan hal - hal yang berhubungan dengan aktivitas perusahaan. (Bernard, 2005, p180). 2.21.2 EA Current Architecture Summary Salah satu tujuan dari EA adalah untuk menunjukkan gambaran keterkaitan antara komponen EA saat ini dan produk pada setiap tingkat dari kerangka EA. Strategic Goals and Initiatives Mengidentifikasi bagaimana EA program dan spesifik komponen EA mendukung pencapaian tujuan strategis dan inisitaif perusahaan. (Bernard, 2005, p181). Business Services and Information Flows Mengidentifikasi dan menekankan peran pengguna EA dalam mendukung analisis proses bisnis dan perbaikan, serta mengidentifikasi dan
mengoptimalkan
arus
informasi di antara proses bisnis. (Bernard, 2005, p182). Systems and Applications Mengidentifikasikan bagaimana komponen EA saat ini dan artifak sistem dan aplikasi pada tingkat EA framework mendukung arus informasi yang dibutuhkan LOB pada seluruh perusahaan. (Bernard, 2005, p184). Technology Infrastructure Membahas tentang suara, data, video komponen EA dan artifak yang membentuk teknologi infrastruktur pada tingkat EA framework. (Bernard, 2005, p184).
29 IT Security Membahas pendekatan umum untuk keamanan IT pada semua tingkat EA Framework. Keamanan IT harus menjadi bagian dari tujuan strategis atau inisiatif yang bergantung pada akurasi, pengesahan informasi yang benar. (Bernard, 2005, p184). EA Standards Menyediakan standar dokumen EA untuk data, video, suara dan keamanan IT yang digunakan selama pengembangan komponen EA.(Bernad, 2005, p184) Workforce Requirements Menjelaskan pendekatan untuk perencanaan tenaga kerja IT dan pelatihan bahwa perusahaan
menggunakan
manajemen
modal
manusai
(human
capital
management)(Bernard, 2005, p185). 2.21.3 EA Future Architecture Summary Future Operating Scenarios Skenario operasi masa depan dibuat bersama dengan deskripsi narasi tujuan skenario dan spektrum lingkungan operasi yang menanggapi skenario (Bernard, 2005, p186). Planning Assumptions Merupakan sebuah asumsi perencanaan dari skenario yang dibahas lebih lanjut dalam hal yang dimaksud dengan prioritas perusahaan karena menerapkan EA untuk kedepannya. Asumsi mengidentifikasi kemampuan yang baru dan sumber daya yang akan diperlukan jika perusahaan sukses di masing - masing skenario.(Bernard, 2005, p186).
30 Updating Current & Future View Menjelaskan tentang dokumentasi perubahan yang direncanakan dalam proses dan sumber daya yang menciptakan pandangan masa depan EA pada emua tingkatan dari framework yang ada pada EA (Bernard, 2005, p186), Sequencing Plan Menjelaskan rencana urutan EA dokumen, tugas, tonggak, dan jangka waktu untuk menerapkan komponen baru EA dan artifak. (Bernard, 2005, p188). Configuration Management Merupakan bagian dari perencanaan manajemen EA yang berfungsi untuk mendukung sub proses dimana perubahan EA dikeolala dan standar dalam TSRM (Technical Standards Reference Model) diterapkan (Bernard, 2005, p189). 2.21.4 EA Glossary and References Pada bagian ini menerangkan dimana daftar nama singkatan dan referen si buku serta artikel yang digunakan untuk memudahkan pembaca dalam mengerti EA Management Plan (Bernard, 2005, p190). 2.21.5 EA Repository Merupakan sebuah sistem untuk menyediakan akses yang mudah dalam penyimpanan dokumentasi EA. Dengan cara mengarsip dokumentasi EA komponen pada berbagai area dari EA Framework. EA Repository pada dasarnya adalah website dan database yang menyimpan informasi dan menghubungkannya pada setiap komponen pendukun gEA dan sumber program EA lainnya. (Bernard, 2005, p225).
31 2.22 Hubungan Strategi, Bisnis, dan Teknologi Menurut (Bernard, 2005, p.72), Enterprise Architetcutre untuk mendukung holistik perusahaan, harus berhubungan dengan strategi, bisnis, dan teknologi. Enterprise Architecture akan lebih efektif jika secara bersamaan mendukung perencanaan dan pengambilaan keputusan eksekutif di perusahaan dan perencanaan dalam pengambilan kepeutusan manajemen disetiap line of business. Dengan cara ini enterprise architecture membantu untuk memastikan bahwa strategi menggerakan bisnis dan perencanaan teknologi. Dari prespektif bisnis, enterprise architecture menyediakan konteks dan tujuan dari aktivitas bisnis dengan memastikan teknologi dilaksanakan hanya setelah kebutuhan bisnis diidentifikasi. Dilihat dari prespektif teknologi enterprise architecture menyediakan strategi dan konteks bisnis dari perencanaan sumber daya. 2.23 Hubungan Enterprise Architecture dan Strategi Menurut (Bernard, 2005, p.72), kerangka dan metodologi EA mengatur dokumentasi EA dalam sebuah cara yang mengakibatkan strategi memiliki pengaruh yang sangat besar dalam perencanaan bisnis dan teknologi dan pengambilan keputusan. Cara tersebut adalah dengan mengidentifikasi perubahan yang diantisipasi dalam tujuan strategis dan inisiatif, berikutnya dokumentasi dari aktifitas bisnis dan sumber daya teknologi dapat diselesaikan dengan tujuan untuk efisiensi dan efektifitas. Strategi dokumentasi melibatkan identifikasi dari sasaran (goals), inisiatif (initiatives) dan ukuran hasil (outcome measures). 2.24 Hubungan Enterprise Architecture dan Perencanaan Bisnis Bernard (2005, p.73) mengungkapkan bahwa dalam desain sebuah kerangka Enterprise Architecture, strategi akan menciptakan kebutuhan persyaratan bisnis dan
32 teknologi memberikan solusi yang mendukung bisnis tersebut. Dokumen EA terdiri dari tiga permasalahan utama pada tingkatan bisnis, yaitu : •
Dukungan sasaran strategi (Supporting Strategic Goals)
•
Dokumentasi aktivitas bisnis (Documentation of Business Activities)
•
Identifikasi dukungan teknologi (Identifying Support Technologies)
2.25 Hubungan Enterprise Architecture dan Perencanaan Teknologi Bernard (2005, p.73) mengungkapkan teknologi adalah sebuah sumber daya yang mampu membuat informasi dan sumber daya lainnya mengalir untuk mendukung penciptaan dan pencapaian dari sebuah bisnis. Namun peran teknologi bukanlah sebagai penggerak bisnis dan perencanaan strategi. Sehingga sangat penting bagi perusahaan untuk memahami tujuan utama dan prioritas, perencanaan aktifitas bisnis yang dibutuhkan, dan identifikasi sumber daya yang mendukung termasuk didalamnya teknologi. 2.26 Pengertian Line of Business Benard (2005, p.108) Line of Business (LOB) adalah area yang berbeda dari kegiatan dalam perusahaan. Juga dapat disebut sebagai "Vertikal" area yang memungkinkan melibatkan penyedia jasa pengembangan produk, pengiriman atau fungsi administrasi internal. Masing - masing LOB telah memiliki arsitektur yang lengkap yang mencakup lima hieraki level dari kerangka EA. 2.27
Analisa
PESTLE
(Politic
Economic,
Social,
Technology,
Legal,
Enviroment) Menurut Williams (2009, p20-21) Analisis PESTLE dilakukan untuk memahami lebih mendalam kekuatan macroeconomic yang mempengaruhi organisasi. Analisa Pestle dibagi menjadi 6 faktor : political, economic, social,
33 technological, legal, dan environmental. Analisa PESTLE merupakan langkah awal untuk penciptaan strategi. •
Faktor Politik Pengaruh kebijakan pemerintah, permasalahan hukum, aturan yang berlaku. Sebagai contoh, kebijakan dalam menentukan pajak, peraturan perdagangan, serta kebijakan ketenagakerjaan.
•
Faktor Ekonomi Faktor yang berhubungan dalam distribusi, penyediaan, serta kesediaan uang. Sebagai contoh, kestabilan ekonomi suatu negara dan nilai tukar mata uang di negara tersebut.
•
Faktor Sosial Merupakan seluruh faktor yang mempengari besarnya ukuran daya beli dari pasar yang ada. Sebagai contoh, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, budaya, dan perubahan gaya hidup masyarakat.
•
Faktor Teknologi Merupakan
faktor
yang
mampu
meningkatkan
kinerja
operasional
perusahaan. Seperti automatisasi sistem, tingkat kadarluasa teknologi dan kecepatan transfer teknologi. •
Faktor Legal Faktor ini merupakan analisis terhadap dampak dari hukum yang berlaku sekarang ini, rencana perubahan hukum, serta adanya hukum yang akan ditetapkan atau dihilangkan. Sebagai contoh, perubahan dalam hukum perdagangan seperti pembatasan impor atau eksport suatu produk.
34 •
Faktor Lingkungan Faktor lingkungan merupakan pengaruh dari sikap konsumen terhadap perundang-undangan yang berhubungan dengan isu lingkungan seperti polusi atau perubahan iklim.
2.28 Analisa Lima Kekuatan Porter Menurut Wheelen (2006, p84) Model persaingan Porter terdiri dari:
Gambar 2.7 Lima Kekuatan Porter Sumber : Five Competitive Force Model Porter (http://www.valuebasedmanagement.net/methods_porter_five_forces.html) Tanggal Akses : 19 Juni 2013 •
Rivalry Among Existing Firms Persaingan antar perusahaan adalah salah satu kekuatan yang berpengaruh di antara lima kekuatan lainnya. Strategi yang dijalankan perusahaan dapat dikatakan berhasil apabila strategi tersebut dapat memberikan keunggulan dibandingkan dengan strategi perusahaan lain.
35 •
Potential Entry of New Competitors Sebuah perusahaan tertarik untuk terjun kedalam suatu industri apabila industri tersebut menawarkan keuntungan yang tinggi. Secara makro, dan gaya permainan yang baru membaut persaingan menjadi lebih ketat dan akhirnya berujung pada turunnya laba yang diterima bagi semua perusahaan.
•
Potential Development Of Substitute Firms Produk pengganti atau produk alternatif adalah ancaman bagi perusahaan. Konsumen yang memiliki alternatif selain produk yang dihasilkan oleh prusahaan serta kemungkinan bahwa produk tersebut memiliki keuntungan lain dibandingkan dengan produk perusahaan. Hal yang dapat dilakukan perusahaan adalah dengan melakukan tindakan pencegahan untuk menangani ancaman dari produk alternatif agar perusahaan dapat bersaing. Pada beberapa kondisi dapat dikatakan tekanan produk pengganti meningkat antara lain : o Harga produk pengganti lebih rendah. o Biaya peralihan konsumen untuk mengganti produk turun.
•
Bargaining Power of Suppliers Ketika konsumen membeli dalam jumlah besar, kekuatan tawar - menawar akan menjadi kekuatan utama yang mempengaruhi ketatnya persaingan daklam industri. Kekuatan tawar - menawar ini juga dapat menjadi lebih tinggi ketika yang dibeli adalah produk standar.
•
Bargaining Power of Consumers ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan kekuatan tawar pembeli. Faktor tersebut diantara lain : o Pangsa pembeli yang besar
36 o Biaya mengalihkan ke produk lain yang relatif kecil. o Banyak produk subtitusi o Tidak ada atau minimnya diferensiasi produk. 2.29 SWOT Analysis Kelebihan, Kelemahan, Peluang, dan Ancaman merupakan gambaran keseluruhan pada perusahan dengan mengidentifikasikan faktor - faktor internal dan eksternal dimana dapat mengungkapkan area - area yang harus difokuskan dan dikembangkan. Menurut Kuncoro, (2006,p51) SWOT biasa digunakan untuk mengevaluasi kesempatan dan tantangan di lingkungan bisnis maupun pada lingkungan internal perusahaan. Menurut Rangkuti (2009, p.18), analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threat). Proses pengambilan keputusan strategis selalu berikaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, serta kebijakan perusahaan. Dengan demikian perencanaan strategis (strategi planner)
harus
menganalisis
faktor-faktor
strategis
perusahaan
(kekuatan,
kelemahan, kesempatan, serta ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini. •
Strength (Kekuatan) Merupakan keunggulan sumber daya yang dimiliki perusahaan dan dapat dibandingkan dengan kompetitor.
•
Weakness (Kelemahan) Merupakan kelemahan dalam sumber daya, keterampilan, kemampuan yang menghambat kinerja perusahaan.
37 •
Opportunity (Kesempatan) Merupakan peluang dimana perusahaan dapat beroperasi secara leluasa untuk mendapatkan keuntungan dan juga menarik lebih banyak pelanggan.
•
Threat (Ancaman) Tantangan dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan dari para pesaing dalam mendapatkan konsumen.
2.30 Matrix SWOT Menurut Rangkuti (2009, p.31) Matrix SWOT adalah alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan. Matrix ini menggambarkan bagaimana peluang dan ancaman eksternal (EFAS) yang dihadapi perusahaan dan dissuaikan dengan kekuatan dan kelemahan (IFAS) yang dimilikinya. Matrix ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategis. Tabel 2.1 Tabel SWOT Matrix Strength (S) Daftar semua kekuatan yang dimiliki
Weakness (W) Daftar semua kelemahan yang dimiliki
Opportunities (O) Daftar semua peluang yang dapat diidentifikasi
Strategi SO Gunakan semua kekuatan yang dimiliki untuk memanfaatkan peluang yang ada
Strategi WO Atasi semua kelemahan dengan memanfaatkan semua peluang yang
Threads (T) Daftar semua ancaman yang dapat diidentifikasi
Strategi ST Gunakan semua kekuatan untuk menghindar dari semua ancaman
Strategi WT Tekan semua kelemahan dan cegah semua ancaman
38
2.30.1 Penentuan Faktor Strategi Eksternal (EFAS) Menurut Rangkuti (2009, p22 - 23), sebelum membuat matrik faktor strategi eksternal, terlebih dahulu kita harus mengetahui faktor strategi eksternal (EFAS). Tabel 2.2 Tabel EFAS FAKTOR STRATEGI EKSTERNAL
BOBOT
RATING
BOBOT X RATING
KOMENTAR
PELUANG Total Peluang ANCAMAN Total Ancaman TOTAL EFAS
Berikut adalah cara-cara penentuan Faktor Strategi Eksternal (EFAS) : 1. Susun dalam kolom 1 (5 sampai dengan 10 peluang ancaman) 2. Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 0,1 (sangat penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting). Faktor tersebut kemungkinan dapat memberikan dampak terhadap faktor strategis. 3. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor) berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk faktor peluang bersifat positif (peluang semakin besar diberi rating +4, jika peluangnya kecil diberi rating +1). Pemberian nilai rating ancaman adalah kebalikannya. Contoh, jika nilai ancamannya sangat besar, ratingnya adalah 1. Sebaliknya jika nilai ancamannya sedikit ratingnya adalah 4.
39 4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3 untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor). 5. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktorfaktor tertentu dipilih dan bagaimana skor pembobotannya dihitung. 6. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategis eksternalnya. Total skor ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam kelompok industri yang sama. 2.30.2 Penentuan Faktor Strategi Internal (IFAS) Menurut Rangkuti (2004, p24 – 25), setelah faktor-faktor strategi internal suatu perusahaan diidentifikasi,tabelFaktor Strategi Internal (IFAS) disusun untuk merumuskan faktor-faktor strategis internal tersebut dalam kerangka Strength and Weakness perusahaan.
40 Tabel 2.3 Tabel IFAS FAKTOR STRATEGI INTERNAL
BOBOT
RATING
BOBOT X RATING
KOMENTAR
KEKUATAN Total Kekuatan KELEMAHAN Total Kelemahan TOTAL IFAS Tahapan : 1. Menentukan
faktor-faktor
yang
menjadi
kekuatan
serta
kelemahan
perusahaan dalam kolom 1. 2. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 0,1 (paling penting) sampai 0,0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap posisi strategis perusahaan. (semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00). 3. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor), berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Variabel yang bersifat positif (semua variabel yang masuk kategori kekuatan) diberi nilai mulai dari +1 sampai dengan +4 (sangat baik) dengan membandingkannya dengan rata-rata industri atau pesaing utama. 4. Sedangkan variabel yang bersifat negatif, kebalikannya. Contoh, jika kelemahan perusahaan besar sekali dibandingkan dengan rata-rata industri, nilainya adalah 1, sedangkan jika kelemahannya perusahaan dibawah ratarata industri, nilainya adalah
41 2.31 Kerangka Berpikir
Gambar 2.8 Kerangka Berpikir