BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Teori Umum Pada bab ini, disajikanlah berbagai teori yang menjadi dasar penelitian untuk perancangan aplikasi ini. Berikut penjelasan dari masing-masing teori yang digunakan : 2.1.1 Sistem Informasi 2.1.1.1 Pengertian Sistem Menurut O’Brien (2005, p8), sistem adalah kumpulan dari komponen-komponen yang saling berhubungan yang bekerjasama untuk mencapai tujuan yang sama dengan memasukan input dan menghasilkan output dalam suatu proses transformasi yang teratur. Menurut McLeod (2001, p9), sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Menurut Jogiyanto (1999,p1), sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama
untuk
melakukan
menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
11
suatu
kegiatan
atau
untuk
12 2.1.1.2 Pengertian Informasi Menurut McLeod (2001, p12), informasi adalah data yang telah diproses atau data yang memiliki arti. Menurut O’Brien (2005, p13), informasi adalah data yang telah diubah menjadi konteks yang memiliki arti dan berguna bagi user tertentu. Menurut Jogiyanto (1999,p8), informasi adalah suatu data yang diolah menjadi bentuk yang lebih bermanfaat bagi yang menerimanya. Data tidak dapat digunakan untuk mengambil keputusan, sedangkan informasi mempunyai nilai dan memudahkan seseorang untuk mengambil keputusan.
2.1.1.3 Analisa dan Perancangan Sistem Menurut Mcleod (2001, p88), analisa sistem adalah penelitian suatu sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem baru atau diperbaharui. Sedangkan menurut Jeffrey L. Whitten, et al (2004, p165-166), analisa sistem adalah teknik pemecahan masalah dengan cara memecahkan sistem ke dalam komponen-komponen dengan tujuan mempelajari komponen tersebut bekerja dan berinteraksi untuk menyelesaikan tujuan mereka. Perancangan sistem merupakan pelengkap dari analisa sistem ke dalam suatu sistem yang utuh dengan tujuan mendapatkan sistem yang lebih baik. Menurut Whitten et al (2001, p165), analisis sitem adalah teknik pemecahan masalah dengan memecahkan sistem kedalam
13 komponen-komponen dengan tujuan mempelajari komponen tersebut bekerja dan berinteraksi untuk menyelesaikan tujuan mereka. Menurut Whitten et al (2001, p166), perancangan sistem (yang disebut juga sebagai sistem sintesis) adalah pelengkap teknik pemecahan masalah (untuk sistem analis) yang mengumpulkan bagian – bagian komponen sistem ke sistem yang lebih lengkap. Hal ini mencakup penambahan penghapusan dan perubahan bagian-bagian yang relatif ke sistem yang asli.
2.1.1.4 Pengertian Sistem Informasi Sistem
informasi
adalah
kumpulan
komponen
yang
membentuk sistem dan mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu. Dalam sistem informasi diperlukannya
klasifikasi alur informasi,
hal ini disebabkan
keanekaragaman kebutuhan akan suatu informasi oleh pengguna informasi. Kriteria dari sistem informasi antara lain, fleksibel, efektif dan efisien. Menurut Laudon (2007, p7), sistem informasi adalah sekumpulan komponen yang saling berkaitan dan saling bekerjasama mengumpulkan, mengolah, menyimpandan menyebarkan informasi untuk pengambilan keputusan, koordinat, kontrol, analisa dan visualisasi dalam organisasi.
14 Menurut O’Brien (2005, p7),
sistem informasi adalah
kombinasi yang terorganisasi dari orang, perangkat keras, piranti lunak,
jaringan
komunikasi
dan
sumber-sumber
data
yang
mengumpulkan, mentransformasikan dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi. Menurut Jogiyanto (1999, p11), sistem informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi
dari suatu organisasi dan
menyediakan laporan yang diperlukan.
2.1.2 Sistem Informasi Geografis 2.1.2.1 Pengertian Geografis Geografi berasal dari kata bahasa Yunani, “geographia” terdiri dari dua kata, geo yang berarti ‘bumi’ dan graphein yang berarti ‘citra’ atau ‘gambaran’. Perkataan geografi diambil dari perkataan Inggris yang berasal dari perkataan Greek he ge (“bumi”) dan graphien (“menulis” atau “menggambarkan”). Pengertian Geografi pada umumnya adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang lokasi serta persamaan dan perbedaan variasi keruangan atas fenomena fisik dan manusia diatas permukaan bumi.Geografi lebih dari sekedar Kartografi (studi tentang peta). Geografi tidak hanya menjawab apa dan dimana yang ada diatas muka bumi tetapi juga diartikan pada lokasi pada ruang.
15 Menurut Prof. Bintarto, Geografi mempelajari hubungan kausal gejala-gejala di muka bumi dan peristiwa-peristiwa yang terjadi di muka bumi baik yang fisikal maupun yang menyangkut mahkluk hidup beserta permasalahannya, melalui pendekatan keruangan, ekologikal dan regional untuk kepentingan program, proses dan keberhasilan pembangunan Preston E. James mengemukakan geografi berkaitan dengan sistem keruangan, ruang yang menempati permukaan bumi. Geografi selalu berkaitan dengan hubungan timbal balik antara manusia dan habitatnya
Menurut UNESCO (1956), Geografi didefinisikan sebagai: 1. satu agen sintesis; 2. satu kajian perhubungan ruang; 3. sains dalam penggunaan tanah.
2.1.2.2 Pengertian Sistem Informasi Geografis SIG atau Sistem Informasi Geografis adalah perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), data geografis dan Sumber Daya Manusia yang saling bekerja sama untuk memasukan, mengelola, memanipulasi dan menganalisis data serta memberikan suatu uraian berupa informasi geografis. Dalam arti singkatnya SIG memungkinkan
suatu
pengelolaan
menggunakan kerja komputer.
data
geografis
dengan
16 Sistem
Informasi
Geografis
(SIG)
pada
dasarnya
merupakangabungan tiga unsur pokok yaitu sistem, informasi dan geografis.Denganmelihat unsur–unsur pokoknya, maka jelas sistem informasi geografismerupakan salah satu sistem informasi dengan tambahan unsur “geografis”.Sistem Informasi Geografis diartikan sebagai
sistem
informasi
memasukkan,menyimpan,
yang
memanggil
digunakan kembali,
untuk mengolah,
menganalisis dan menghasilkandata bereferensi geografis atau data geospatial, untuk mendukung keputusandalam perencanaan dan pengelolaan penggunaan lahan, sumber daya alam,lingkungan transportasi, fasilitas kota dan pelayanan umum lainnya. Menurut Prahasta (2005, P49) sistem informasi geografi merupakan suatu kesatuan formal yang terdiri dari berbagai sumber daya fisik dan logika yang berkenaan dengan objek-objek yang terdapat di permukaan bumi. Jadi Sistem Informasi Geografi merupakan kumpulan data geografi (spasial) dan data dokumen (nonspasial) yang terorganisir dan dapat dimanipulasi. Menurut Burrough (1986, p6), sistem informasi geografi merupakan
sistem
informasi
yang
bertujuan
mengumpulkan,
menyimpan, menggunakan kembali saat dibutuhkan, memroses, dan menampilkan data spasial dari dunia sebenarnya untuk tujuan tertentu. Sistem informasi geografi adalah sistem yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, data, manusia, organisasi, dan lembaga
yang digunakan
menganalisis,
dan
untuk
menyebarkan
mengumpulkan,
menyimpan,
informasi-informasi
mengenai
17 daerah-daerah di permukaan bumi (Prahasta, 2001, p55; Chrisman, 1997, p121). Teknologi sistem informasi geografi dapat digunakan untuk investigasi
ilmiah,
pengelolaan
sumber
daya,
perencanaan
pembangunan, kartografi, dan perencanaan rute.Misalnya SIG dapat membantu pihak berwenang untuk secara cepat menghitung waktu tanggap darurat saat terjadi bencana alam atau SIG dapat digunakan untuk mencari lahan basah yang membutuhkan perlindungan dari polusi. Secara singkat, SIG dapat berguna untuk memberikan nilai tambah pada data spasial dengan memungkinkan data untuk diorganisasikan dan ditampilkan secara efisien.Dengan analisis dan penemuan data baru yang dapat dilakukan secara cepat, SIG menghasilkan informasi yang sangat berguna untuk membantu pengambilan keputusan.
2.1.3 Subsistem Sistem Informasi Geografi (SIG) Sistem Informasi Geografi dapat diuraikan menjadi beberapa subsistem (Prahasta, 2005, P56), yaitu : 1. Data Input Subsistem
ini
bertugas
untuk
mengumpulkan
dan
mempersiapkan data spasial dan atribut dari berbagai sumber. Subsistem ini pula yang bertanggung jawab dalam mengkonversi
18 atau mentranformasikan format-format yang dapat digunakan oleh sistem informasi geografi. 2. Data Output Subsistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh atau sebagian basis data baik dalam bentuk softcopy maupun dalam bentuk hardcopy seperti tabel, grafik, peta, dan lain-lain. 3. Data Manajemen Subsistem ini mengorganisasikan baik data spasial maupun atribut ke dalam sebuah basis data sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil, diperbaharui, dan diperbaiki. 4. Data Manipulation and Analysis Subsistem ini menentukan informasi-informasi yang dapat dihasilkan oleh sistem informasi geografi. Selain itu, subsistem ini juga
melakukan
manipulasi
dan
pemodelan
menghasilkan informasi yang diharapkan.
data
untuk
19 Uraian dari subsistem-subsistem tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 2.1 Uraian Subsistem-subsistem SIG Beberapa kemampuan SIG: 1. Dapat mengumpulkan data georgafi; 2. Dapat mengitegrasikan data geografi (spasial dan attribute); 3. Dapat memeriksa, mengupdate, data geografi; 4. Dapat menyimpan dan memanggil kembali data geografi; 5. Dapat memanipulasi data geografi; 6. Dapat menganalisa data geografi; 7. Dapat menghasilkan output.
20 2.1.4Komponen Sistem Informasi Geografi Komponen-komponen SIG terdiri dari : 2.1.4.1 Perangkat Keras (hardware) SIG membutuhkan komputer untuk menyimpan dan memproses data. SIG dengan skala yang kecil membutuhkan PC (Personal Computer) yang kecil untuk menjalankannya, namun ketika sistem menjadi besar dibutuhkan komputer yang lebih besar serta host untuk client machine yang mendukung penggunaan multiple user. Perangkat keras yang digunakan dalam
SIG
memiliki
dibandingkan
dengan
spesifikasi sistem
yang
informasi
lebih
tinggi
lainnya.
Ini
dikarenakan penyimpanan data yang digunakan dalam SIG baik data raster maupun data vektormembutuhkan ruang yang besar dan dalam proses analisisnya membutuhkan memori yang besar dan processor yang cepat. Selain itu diperlukan juga digitizer untuk mengubah peta ke dalam bentuk digital. Perangkat keras dalamSIG terbagi menjadi tiga kelompok yaitu: a.
Alat
masukan
(input)
sebagai
alat
untuk
memasukkan data kekomputer. Contoh: scanner, digitizerdan CD-ROM. b.
Alat pemrosesan, merupakan sistem komputer yang berfungsi mengolah, menganalisis dan menyimpan data yang masuk sesuai kebutuhan.
21 Contoh: CPU,tape drivedan disk drive. c.
Alat
keluaran
menayangkan
(output) informasi
yang
berfungsi
geografi
sebagai
datadalam proses SIG. Contoh: VDU, plotter dan printer.
2.1.4.2 Perangkat Lunak (software) Perangkat
lunak
dalam
SIG
haruslah
mampu
menyediakan fungsi dan tool untuk melakukan penyimpanan data, analisis dan menampilkan informasi geografi. Dengan demikian, elemen yang harus terdapat dalam komponen perangkat lunak SIG adalah : a. Tool untuk melakukan input dan transformasi data geografi; b. Sistem Manajemen Basis Data; c. Tool yang mendukung manipulasi geografi, analisa dan visualisasi; d. Graphical User Interface (GUI) untuk memudahkan akses pada tool geografi; Ada
banyak
perangkat
lunak SIG
yang
dapat
digunakan, diantaranya adalah Map Info, Arc Info, Arc View, Arc GIS dan masih banyak lainnya.
22 2.1.4.3 Data Data merupakan fakta-fakta dan angka-angka yang relatif tidak berarti bagi pemakai dan dideskripsikan sebagai berkas-berkas fakta yang masih mentah yang menggambarkan kejadian-kejadian yang terjadi di dalam perusahaan/organisasi atau di lingkungan fisik sebelum di susun dalam bentuk yang dapat dimengerti dan digunakan oleh pemakai. Jenis data yang digunakan dalam sistem informasi geografi adalah data spasial (peta) dan data non-spasial (keterangan/atribut). Perbedaan antara 2 jenis data tersebut adalah sebagai berikut : a. Data Spasial Data spasial adalah data sistem informasi yang terpaut pada dimensi ruang dan dapat digambarkan dengan berbagai komponen data spasial, yaitu : 1. Titik Titik merupakan representasi grafis yang paling sederhana untuk suatu objek. Representasi ini tidak memiliki dimensi tetapi dapat diidentifikasi di atas peta dan dapat ditampilkan menggunakan
pada
layar
monitor
simbol-simbol.
Titik
dengan dapat
mewakili objek-objek tertentu berdasarkan
23 skala
yang
ditentukan,
misalnya
letak
bangunan, kota, dan lain-lain. 2. Garis. Garis adalah bentuk linier yang akan menghubungkan paling sedikit dua titik dan digunakan untuk merepresentasikan objekobjek
satu
dimensi.
Batas-batas
poligon
merupakan garis-garis, demikian pula dengan jaringan listrik, saluran buangan, jalan, sungai, dan lain sebagainya. 3. Poligon Poligon
digunakan
untuk
merepresentasikan objek-objek dua dimensi. Suatu danau, batas propinsi, batas kota, batasbatas persil tanah milik adalah tipe-tipe entitas yang pada umumnya direpresentasikan sebagai poligon. Suatu poligon paling sedikit dibatasi oleh tiga garis yang saling terhubung diantara ketiga titik tersebut.
24
Gambar 2.2 Komponen-komponen Data Spasial Selain itu dalam sistem informasi geografi juga terdapat dua macam penyajian data spasial, yaitu: 1. Model Raster Model
raster
menampilkan,
menempatkan dan menyimpan data spasial dengan menggunakan struktur matriks atau piksel-piksel yang membentuk grid (bidang referensi horizontal dan vertikal yang terbagi menjadi kotak-kotak). Setiap piksel memiliki atribut tersendiri, termasuk koordinatnya yang unik.Akurasi model ini sangat tergantung pada resolusi atau ukuran piksel suatu gambar. Model raster memberikan informasi spasial apa saja yang terjadi di mana saja dalam bentuk gambaran yang digeneralisasi. Dengan model raster, data geografi ditandai oleh nilainilai elemen matriks dari suatu obyek yang
25 berbentuk titik, garis maupun bidang (Prahasta, 2007, p148).
2. Model Vektor Model
Vektor
menampilkan,
menempatkan dan menyimpan data spasial dengan menggunakan titik-titik, garis-garis dan kurva atau poligon beserta atribut-atributnya. Bentuk dasar model vektor didefinisikan oleh sistem koordinat Kartesius dua dimensi (x, y). Di dalam data vektor, garis atau kurva merupakan sekumpulan titik-titik terurut yang berhubungan. Sedangkan, bidang atau poligon disimpan sebagai sekumpulan titik-titik dengan ketentuan bahwa titik awal dan titik akhir memiliki koordinat yang sama (Prahasta, 2007, p156).
b. Data Non-spasial (atribut) Data atribut adalah data yang mendeskripsikan karakteristik atau fenomena yang dikandung pada suatu objek data dalam peta dan tidak mempunyai hubungan dengan posisi geografi. Contoh : data atribut suatu sekolah berupa jumlah murid, jurusan, jenis kelamin, agama, beserta atribut-atribut lainnya yang
26 masih mungkin dimiliki dan diperlukan. Atribut dapat dideskripsikan secara kualitatif dan kuantitatif. Pada pendeskripsian secara kualitatif, dideskripsikan tipe, klasifikasi, label suatu objek agar dapat dikenal dan dibedakan dengan objek lain, misalnya : sekolah, rumah sakit, hotel, dan sebagainya. Bila dilakukan secara kuantitatif, data objek dapat diukur atau dinilai berdasarkan skala ordinat atau tingkatan, interval atau selang, dan rasio atau perbandingan dari suatu titik tertentu. Contohnya, populasi/jumlah siswa di suatu sekolah 500-600 siswa, berprestasi, jurusan, dan sebagainya.
2.1.4.4 Metode Untuk
menghasilkan
SIG
sesuai
dengan
yang
diinginkan, maka SIG harus direncanakan dengan matang dengan menggunakan metologi yang benar. SIG yang baik memiliki keserasian antara rencana desain yang baik dan aturan dunia nyata, yaitu metode model dan implementasi akan berbeda-beda untuk setiap permasalahan.
27 2.1.4.5 Manusia Teknologi SIG tidak akan bermanfaat tanpa manusia yang mengelola sistem dan membangun perencanaan untuk diaplikasikan sesuai dunia nyata. Sumber daya manusia sangat diperlukan
untuk
mendefinisikan,
menganalisa,
mengoperasikan serta menyimpulkan masalah yang sedang dihadapi dalam pembuatan SIG. Pemakai pada SIG terdiri dari beberapa tingkatan, dari tingkatan spesialis teknis yang mendesain dan memelihara sistem sampai pada pengguna yang menggunakan SIG untuk membantu pekerjaan seharihari 2.1.5Pemetaan 2.1.5.1 Pengertian Peta Menurut
Burrough
(1986,
p13),
peta
adalah
sekumpulan titik, garis dan area yang digunakan untuk mendefinisikan lokasi dan tempat yang mengacu pada sistem koordinat beserta dengan penggambaran atribut-atribut nonspasialnya. Peta biasanya direpresentasikan dalam dua dimensi tapi tidak menutup kemungkinan untuk dapat dipresentasikan dalam bentuk tiga dimensi. Peta tidak hanya dikenali sebagai gambar pada lembar kertas,
tetapi juga
sebagai
penyimpanan,
pengelolaan,
pengolahan, analisis dan penyajiannya dalam bentuk digital terpadu antara gambar, citra dan teks. Data yang terkelola dalam model digital memiliki keuntungan penyajian dan
28 penggunaan
secara
(Hardcopy)
dan
konvensional
keluwesan,
serta
kemudahan,
garis
cetakan
penyimpanan,
pengelolaan, pengolahan, analisis dan penyajian secara interaktif bahkan realtime pada media komputer (Softcopy).
2.1.5.2 Jenis Peta A. Peta Berdasarkan Isi: 1. Peta Umum Peta kenampakan
umum suatu
melukiskan
semua
wilayahsecara
umum.
Kenampakan adalah keadaan alam atau daerah dalam berbagai bentuk permukaan bumi, yaitu gunung,
daratan,
lembah,
sungai
dan
sebagainya yang merupakan satu kesatuan. Contoh : Peta Indonesia, Peta Eropa, Peta Dunia. Peta Umum terbagi dalam dua jenis, yaitu : a. Peta Topografi Peta topografi adalah peta yang menampilkan, semua unsur yang berada di atas permukaan bumi, baik unsur alam maupun buatan manusia, sehingga
29 disebut juga peta umum. Unsur alam antara lain meliputi: relief muka bumi, unsur hidrografi (sungai, danau, bentuk garis pantai), tanaman, permukaan es, salju, dan pasir. b. Peta Chorografi Peta
yang
menggambarkan
keseluruh atau sebagian permukaan bumi dengan skala yang lebih kecil antara 1:250.000 – 1:1.000.000 atau lebih. Peta ini menggambarkan daerah yang
luas,
menampilkan
semua
kenampakan yang ada pada suatu wilayah. Atlas merupakan kumpulan dari peta Chorografi. 2. Peta Tematik (Peta khusus) Melukiskan kenampakan tertentu atau menonjolkan satu macam data pada wilayah yang dipetakan. Contoh : Peta Iklimdan Peta Perhubungan. 3. Peta Kadaster Peta Kadaster merupakan peta berskala ekstra besar, sebagai sumber data dan informasi
30 dasar
yang
berguna
dalam
berbagai
kepentingan.
B. Peta Berdasarkan Skala : 1. Peta Kadaster(Peta Teknik) : Skala peta antara 1:100 – 1:5.000. 2. Peta skala besar : Skala peta antara 1:5.000 – 1:250.000. 3. Peta skala sedang : Skala peta antara 1:250.000 – 1:500.000. 4. Peta skala kecil(Peta Geografi) : Skala peta antara 1:500.000 – 1:1.000.000 atau lebih besar.
C. Peta Berdasarkan Objek: 1. Peta Stationer Menggambarkan keadaan atau objek yang dipetakan dalam keadaan tetap atau stabil. Contoh : Peta persebaran gunung berapi. 2. Peta Dinamik Menggambarkan bahwa keadaan atau objek yang dipetakan mudah berubah.
31 Contoh : Peta Urbanisasi dan peta arah angin. D. Peta berdasarkan kegunaannya 1.
General
Reference
Map(Peta
referensi
umum) Merupakan peta yang digunakan untuk mengidentifikasi dan memverifikasi berbagai macam bentuk geografi, termasuk fitur tanah, badan air, perkotaan, jalan dan lain sebagainya. 2. Mobility Map(Peta Mobilitas) Merupakan peta yang bermanfaat untuk membantu masyarakat dalam menentukan jalur dari satu tempat ke tempat lainnya.Peta ini biasadigunakan untuk perjalanan di darat, laut dan udara. 3. Thematic Map(Peta Tematik) Merupakan peta yang menunjukkan penyebaran data non-spasial dari objek tertentu, seperti populasi, curah hujan dan sumber daya alam.
32 4. Inventory Map(Peta Inventaris) Merupakan peta yang menunjukkan lokasi dari fitur khusus, misalnya posisi semua gedung di wilayah Jakarta Barat. 2.1.5.3 Struktur Pemetaan Data pemetaan terdiri dari dua struktur, yaitu Struktur Data Vektor danStruktur Data Raster. Struktur Data Vektor setiap titik pada peta dan setiap titik pada suatu wilayah digambarkan menjadi sebuah objek dengan tepat. Koordinat yang ada pada struktur data vektor diasumsikan terus berhubungan dan tidak dihitung seperti pada Struktur Data Raster. Menurut Burrough (1986, p25), Struktur Vektor mengijinkan semua posisi, panjang dan dimensi dapat didefinisikan secara tepat. Struktur Data Raster mempresentasikan secara nyata pemilihan susunan permukaan pada pola bidang. Secara nyata representasi dari struktur data raster diturunkan dalam suatu aturan yang sama. Sel-sel beraturan yang biasanya berbentuk bujur sangkar atau persegi panjang dapat juga berupa segitiga atau persegi enam. Model ini disebut juga sebagai model kisi-kisi karena bentuk bujur sangkar atau persegi empat sering digunakan dan tergambar menyerupai kisi-kisi klasik dari persegi empat (Burrough, 1986, p20). 2.1.5.4 Syarat Peta Peta yang ideal mempunyai jarak, luas, bentuk, dan arah yang benar. Peta yang baik dan lengkap harus mencantumkan hal-hal sebagai berikut :
33 1. Isi Peta Isi peta menunjukkan makna ide penyusun peta yang akan disampaikan kepada pengguna peta. Kalau ide yang disampaikan mengenai perbedaan curah hujan, isi peta tentunya berupa isohyet. 2. Judul Peta Judul peta harus mencerminkan isi peta berupa isohyet, contohnya judul petanya akan menjadi “Peta Distribusi Curah Hujan”. 3. Skala Peta dan Simbol Arah Skala peta sangat penting dicantumkan untuk melihat tingakat ketelitian dan kedetailan objek yang dipetakan. Sebuah belokan sungai akan tergambar jelas pada peta dengan skala 1 : 10.000 dibandingkan dengan peta berskala 1 : 50.000. Kemudian bentuk-bentuk pemukiman akan terlihat lebih rinci dan detail pada peta berskala 1: 10.000 dibandingkan dengan peta berskala 1 : 50.000. Simbol arah dicantumkan dengan tujuan untuk orientasi peta. Arah utara lazim nya mengarah pada bagian atas peta. Kemudian berbagai tata letak tulisan mengikuti arah tadi, sehingga peta menjadi nyaman untuk dibaca. Lebih jauh, arah juga penting sehingga pemakai peta dapat dengan mudah menyamakan objek dipeta dengan objek sebenarnya di lapangan.
34 4. Legenda atau Keterangan Peta Agar pembaca peta dapat dengan mudah memahami isi peta, seluruh bagian dalam isi peta harus dijelaskan dalam legenda atau keterangan. 5. Index Peta Peta yang dibaca harus diketahui dari bagian bumi sebelah mana area yang dipetakan tersebut. Inzet peta merupakan peta yang diperbesar dari bagian belahan bumi. Sebagai contoh pada saat pembuat peta ingin memetakan Pulau Jawa, Pulau Jawa merupakan bagian dari Kepulauan Indonesia yang di Index. Sedangkan indek peta merupakan sistem tata letak peta, dimana menunjukkan letak peta yang bersangkutan terhadap peta yang lain di sekitarnya. 6. Grid Dalam selembar peta sering terlihat dibubuhi semacam jaringan kotak-kotak atau grid sistem. Tujuan pembuatan grid adalah untuk memudahkan penunjukan lembar peta dari sekian banyak lembar peta dan untuk memudahkan penunjukkan letak sebuah titik diatas lembar peta. Cara pembuatan grid yaitu adalah untuk membagi-bagi wilayah dunia yangluas ke dalam beberapa kotak. Tiap kotak diberi kode. Tiap kotak dengan kode tersebut kemudian diperinci dengan kode
35 yang lebih terperinci lagi dan begitu juga dengan kode seterusnya. Salah satu jenis grid pada peta-peta dasar (peta topografi) di Indonesia antaralain : Kilometering (kilometer fiktif) yaitu lembar peta dibubuhi jaringan kotak-kotak dengan satuan kilometer. Disamping itu ada juga grid yang dibuat oleh Tentara Inggris dan grid yang dibuat oleh Amerika (American MappingSistem). Untuk menyeragamkan sistem grid, Amerika Serikat sedang berusaha membuat sistem grid yang seragam dengan sistem UTM Grid Sistem dan UPS Grid Sistem. 7. Nomor Peta Penomoran peta penting untuk lembar peta dengan jumlah besar dan seluruh lembar peta terangkai dalam satu bagian muka bumi. 8. Sumber / Keterangan Riwayat Peta Sumber ditekankan pada pemberian identitas peta, meliputi penyusun peta, percetakan, sistem proyeksi peta, penyimpangan deklinasi magnetis, tanggal / tahun pengambilan data dan tanggal pembuatan / pencetakan peta dan lain sebagainya yang memeperkuat identitas penyusunan peta yang dapat dipertanggungjawabkan.
36 2.1.6 Basis Data 2.1.6.1 Pengertian Data Data (Laudon, 2004, p8), adalah aliran dari fakta-fakta kasar yang merepresentasikan kejadian-kejadian yang terjadi dalam organisasi atau lingkungan fisik sebelum disusun dalam sebuah bentuk yang dapat dimengerti dan digunakan oleh manusia. Data terdiri dari fakta-fakta dan angka-angka yang relatif tidak berarti bagi pemakai. 2 sifat data, antara lain: 1. Shared : data dapat digunakan bersama-sama dengan pengguna. 2. Integrated : data merupakan kesatuan, sebisa mungkin menghindari pengulangan, sehingga data menjadi lebih valid.
2.1.6.2 Pengertian Basis Data Menurut Connolly (2002, p14-p15), Basis data dapat diartikan sebagai kumpulan data yang saling berhubungan secara logika dan saling berbagi serta menghasilkan informasi yang dibutuhkan. Basis data merupakan sebuah penyimpanan data yang besar yang dapat digunakan oleh pemakai dandepartemen secara simultan. Menurut Turban, Rainer dan Potter (2003, p19), basis data adalah kumpulan berkas dan arsip yang terkumpul, tersusun dan saling berhubungan membentuk data dan hal lainnya yang tersimpan di suatu wadah atau tempat.
37 2.1.6.3 Database Management System Menurut Eaglestone dan Ridley (2001, p3), komputer biasanya mengartikan informasi dengan suatu pola dan susunan tertentu sebagai data yang tersimpan didalam perangkat penyimpanan.Database Management System (DBMS) adalah program-program tertentu dari komputer yang dipakai oleh program aplikasi untuk mengelola dan menyediakan akses ke koleksi data yang tersimpan dan diatur secara sistematis dalam basis data untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan. DBMS juga dapat diartikan sebagai sebuah sistem perangkat lunak yang memungkinkan pengguna untuk menciptakan dan merawat basis data, serta mengendalikan akses dan interaksi basis data tersebut dengan program aplikasi yang membutuhkannya. Fasilitas-fasilitas yang biasanya disediakan DBMS meliputi: a. Data Definition Language (DDL), dimana pengguna dapat membuat tipe data, struktur data spesifik dan batasanbatasan terhadap data yang disimpan dalam basis data; b. Data Manipulation Language (DML), dimana pengguna dapat melakukan pemasukan, penghapusan, pembaharuan, dan pemanggilan kembali data didalam basis data; c. Pengendalian akses yang dapat dibatasi terhadap basis data.
38 2.1.6.4 Table Table adalah suatu relasi data yang digambarkan dalam kolom dan baris (Connolly, 2002, p72).
2.1.6.5 Pengertian Field Field dalam konteks database biasanya sering disebut dengan atribut. Field merupakan nama kolom dari sebuah tabel atau relasi (Connolly, 2002, p72).
2.1.6.6 Pengertian Record Record adalah suatu baris data atau informasi dalam sebuah tabel. Record sering juga disebut dengan tuple (Connolly, 2002, p73).
2.1.6.7 Pengertian Primary Key Primary key adalah sebuah atribut atau himpunan atribut yang dipilih untuk mengindentifikasikan tuple-tuple atau record dalam tabel yang bersifat unik. Unik memiliki arti tidak boleh ada duplikat atau key yang untuk dua atau lebih tuple atau record dalam sebuah table (Connolly, 2002, p79).
2.1.6.8 Pengertian Foreign Key Foreign Key adalah sebuah atribut atau himpunan atribut dalam suatu tabel yang menunjuk pada key yang terdapat pada tabel
39 lain. Foreign Key berfungsi untuk menunjukan hubungan antar satu tabel dengan tabel yang lainnya (Connolly, 2002, p79).
2.1.6.9 Entitas Relationship Diagram (ERD) Entitas Relationship Diagram (ERD) adalah pendekatan topdown
untuk
mendesain
basis
data
yang
dimulai
dengan
mengidentifikasikan data yang penting, yang disebut sebagai entitas dan hubungan antara data harus digambarkan (Connolly, 2002, p330). Batasan utama dalam relasi disebut multiplicity.Multiplicity adalah jumlah kejadian yang mungkin muncul dari entitas satu ke entitas lainnya yang mempunyai hubungan khusus.Hubungan yang paling umum adalah berpasangan (Connolly, 2002, p344-p348), seperti:
1. one-to-one(1..1) Sebuah entitas di A hanya dapat diasosiasikan dengan paling banyak satu entitas di B. 2. one-to-many (1..*) Sebuah entitas di A dapat diasosiasikan dengan satu atau lebih entitas di B, namun entitas di B hanya dapat diasosiasikan dengan paling banyak satu entitas di A. 3. many-to-many (*..*) Sebuah entitas di A dapat diasosiasikan dengan nol atau lebih entitas di B dan sebuah entitas di B dapat diasosiasikan dengan nol atau lebih entitas di A.
40
Gambar 2.3ERD Relationship 2.1.7State Transition Diagram(STD) STD menggambarkan sifat suatu sistem informasi, menjelaskan cara sistem melakukan suatu respon untuk setiap kejadian dan cara kejadian merubah State suatu sistem (Yourdon, 1989, p260-261). Menurut Whitten (2004, p636), state transition diagram adalah alat yang digunakan untuk menggambarkan urutan dan variasi layaryang dapat muncul ketika pengguna sistem menjalankan sistem. STD digunakan untuk menggambarkan diagram dari kebiasaan sistem dan beberapa jenis pesan dengan proses yang kompleks dan singkronisasi kebutuhan. STD memiliki komponen-komponen utama, yaitu state dan arrow yang mewakili sebuah perubahan state. Setiap persegi panjang mewakili
41 sebuah state, tempat sistem tersebut berada. Sebuah state didefinisikan sebagai suatu atribut atau keadaan suatu sistem pada saat tertentu. Komponen utama dari sebuah diagram transisi adalah state dan anak panah yang mewakili perubahan state. State adalah sekumpulan keadaan atau atribut karakter seseorang atau sesuatu pada waktu tertentu (Yourdon, p260).
Gambar 2.4State pada diagram transisi
Gambar 2.5Penanda perubahan pada diagram transisi
aksi kondisi
Gambar 2.6Diagram transisi yang dilengkapi dengan aksi dan kondisi
Terdapat dua macam pendekatan yang dapat digunakan dalam pembuatan diagram transisi yaitu :
42 a.
Mendefinisikan semua state yang mungkin pada sistem dengan cara menampilkan ke dalam bentuk kotak-kotak terpisah, kemudian mencari hubungan yang ada antar kotak.
b.
Inisialisasi state, dimulai dari state paling awal kemudian dilanjutkan ke state-state berikutnya hingga sampai ke state akhir.
43
Gambar 2.11Tahapan dalam Database Application Lifecycle Sumber: Connolly and Begg, (2005, p.283)
Menurut Connolly and Begg (2005, p.284) dalam bukunya ”Idatabase System: A Practical Approach
to
Design,
Implementation,
and
44 Management”, tahapan dalam Database Aplication Lifecycle dapat dijelaskan seperti dibawah ini: A. Database Planning Merencanakan
bagaimana
tahapan-
tahanpan siklus hidup dapat direalisasikan secara efisien dan efektif. B. System Definition Menentukan ruang lingkup dan batas-batas dari aplikasi database, pengguna, dan area aplikasi C. Requirment Collection and Analysis Pengumpulan
dan
analisis
kebutuhan
pengguna dan area aplikasi D. Database Design 1. Conceptual Database Design Menurut
Connolly
(2005,
p.419), Conceptual Database Design adalah proses membangun suatu model berdasarkan informasi yang digunakan oleh perusahaan atau organisasi tanpa pertimbangan perencanaan fisik. 2. Logical Database Design Menurut
Connolly
(2005,
p.441), Logical Database Design adalah proses
pembuatan
suatu
model
45 informasi
yang
digunakan
pada
perusahaan berdasarkan pada model data
yang
spesifik,
tetapi
tidak
tergantung dari database management system (DBMS) yang khusus dan pertimbangan fisik yang lain. 3. Physical Database Design Menurut p.478),
Physical
Connolly Database
(2005, Design
adalah suatu proses untuk menghasilkan gambaran dari implementasi basis data pada tempat penyimpanan, menjelaskan dasar dari relasi, organisasi val dan indeks yang digunkan untuk efisiensi data dan menghubungkan beberapa integrity,
constraints, dan
tindakan
keamanan. E. DBMS Selection Memilih DBMS yang cocok untuk aplikasi database. F. Aplikasi Design Merancang tampilan pengguna dan program aplikasi yang menggunakan dan mengolah database.
46 G. Prototyping Membangun sebuah model kerja dari aplikasi database, yang memungkinkan para
perancang
menvisualisasikan
atau
pengguna
dan
untuk
mengevaluasi
bagaimnan sistem final akan terlihat dan berfungsi H. Implementation Menciptakan
definisi
eksternal,
konseptual, dan intrnal dari database dan program aplikasi. I. Data Convertion and Loading Loading data dari sistem lama ke baru J. Testing Aplikasi database diuji untuk kesalahan dan divalidasi terhadap persyaratan yang ditentukan oleh pengguna. K. Operational Maintanence Aplikasi database yang sepenuhnya dilaksanakan sistem ini terus menerus dipantau
dan
dipelihara
bila
perlu,
persyaratan baru yang dimasukkan ke dalam aplikasi database melalui tahaptahap sebelumnya dalam siklus hidup.
47 2.1.8 Perancangan Aplikasi Metode perancangan aplikasi yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah metode SDLC (System Development Life Cycle), dimana metode SDLC lebih difokuskan pada pendekatan waterfall. Fase-fasenya menurut referensi Sommerville dapat dilihat pada Gambar 2.13
Gambar 2.12Perancangan Waterfall (Sommerville, (2001, p.272) 1. Analisa Kebutuhan Analisa kebutuhan merupakan tahap pertama yang menjadi dasar proses pembuatan software lainnya. Langkah ini merupakan analisis terhadap kebutuhan sistem. Pengumpulan data dalam tahap ini bisa dilakukan dengan penelitian, wawancara, atau studi literatur.
2. Desain Sistem
Proses ini digunakan untuk mengubah kebutuhan-kebutuhan diatas menjadi representasi ke dalam bentuk “blueprint” software sebelum
coding
dimulai.
Desain
harus
dapat
48 mengimplementasikan kebutuhan yang telah disebutkan pada tahap sebelumnya.
3. Penulisan Kode Program
Untuk dapat dimengerti oleh mesin, dalam hal ini adalah komputer, maka desain tadi harus diubah bentuknya menjadi bentuk yang dapat dimengerti oleh mesin, yaitu ke dalam bahasa pemrograman melalui proses coding. Tahap ini merupakan implementasi dari tahap design yang secara teknis nantinya dikerjakan oleh programmer.
4. Pengujian Program
Dalam tahap ini dalakukan pengujian software yang sudah dibuat. Semua fungsi-fungsi software harus diujicobakan, agar software bebas dari error, dan hasilnya harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan yang sudah didefinisikan sebelumnya.
5. Operasi dan Pemeliharaan
Pemeliharaan
suatu
software
diperlukan,
termasuk
di
dalamnya adalah pengembangan, karena software yang dibuat tidak selamanya hanya seperti itu. Ketika dijalankan mungkin saja masih ada error kecil yang tidak ditemukan sebelumnya, atau ada penambahan fitur-fitur yang belum ada pada software tersebut. Pengembangan diperlukan ketika adanya perubahan dari eksternal
49 perusahaan seperti ketika ada pergantian sistem operasi, atau perangkat lainnya.
2.2 Teori Khusus 2.2.1 Transportasi Transportasi atau perangkutan adalah perpindahan barang, hewan, dan manusia dari tempat asal ke tempat yang akan dituju dengan menggunakan sebuah media yang digerakkan oleh manusia atau mesin. Transportasi digunakan untuk memudahkan manusia dalam melakukan aktifitas sehari-hari.Dalam hal ini terlihat tiga hal penting yaitu ada muatan yang diangkut, tersedia media transportasi, dan ada jalur yang dilalui. Proses transportasi merupakan gerakan dari tempat asal ketempat tujuan. Menurut (Dimyati, 1994) transportasi membahas masalah pendistribusian suatu komoditas atau produk dari sejumlah sumber (supply) kepada sejumlah tujuan (destination, demand), dengan tujuan meminimumkan ongkos pengangkutan yang terjadi. Menurut Papacostas (1987), transportasi didefinisikan sebagai suatu sistem yang terdiri dari fasilitas tertentu beserta arus dan sistem kontrol yang memungkinkan orang atau barang dapat berpindah dari suatu temapat ke tempat lain secara efisien dalam setiap waktu untuk mendukung aktivitas manusia.
50 Transportasi yang ada pada saat ini terbagi atas 3 jenis, yaitu : 1. Transportasi Darat 2. Transportasi Laut 3. Transportasi Udara 2.2.1.1 Transportasi Darat Jenis moda transportasi darat menurut jenis angkutan terbagi menjadi empat jenis yaitu jenis angkutan sedan, mini bus, bus dan kereta. Penjelasan mengenai pembagian menurut badan/body moda, tenaga penggerak, cara bergerak serta sistem control dari moda transportasi darat lebih lanjut dapat dilihat pada tabel 2.1 dibawah ini : Tabel 2.1. Jenis Moda Transportasi Darat
Sumber : Sistem Transportasi, 1997
51 2.2.1.1.1 Kereta Api atau KRL Kereta api adalah sarana transportasi berupa kendaraan dengan
tenaga
gerak,
baik
berjalan
sendiri
maupun
dirangkaikan dengan kendaraan lainnya, yang akan ataupun sedang bergerak di rel. Kereta api merupakan alat transportasi massal yang umumnya terdiri dari lokomotif (kendaraan dengan tenaga gerak yang berjalan sendiri) dan rangkaian kereta atau gerbong (dirangkaikan dengan kendaraan lainnya). Rangkaian kereta atau gerbong tersebut berukuran relatif besar sehingga mampu memuat penumpang maupun barang dalam skala besar. Karena sifatnya sebagai angkutan massal efektif, beberapa negara berusaha memanfaatkannya secara maksimal sebagai alat transportasi utama angkutan darat baik di dalam kota, antarkota, maupun antar negara.
2.2.1.1.2 Prasarana Transportasi Darat Rel Kereta merupakan prasarana transportasi darat yang digunakan pada jalur kereta api. Rel mengarahkan atau memandu kereta api tanpa memerlukan pengendalian. Rel merupakan dua batang rel kaku yang sama panjang dipasang pada bantalan sebagai dasar landasan. Rel-rel tersebut diikat pada bantalan dengan menggunakan paku rel, sekrup, penambat, atau penambat E (seperti penambat Pandrol). Jenis penambat yang digunakan bergantung kepada jenis bantalan yang digunakan. Puku ulir atau paku penambat
52 digunakan pada bantalan kayu, sedangkan penambat E digunakan untuk bantalan beton atau semen. Rel biasanya dipasang di atas badan jalan yang dilapis dengan batu kericak atau dikenal sebagai Balast. Balast berfungsi pada rel kereta api untuk meredam getaran dan lenturan rel akibat beratnya kereta api. Untuk menyeberangi jembatan, digunakan bantalan kayu yang lebih elastis ketimbang bantalan beton.
2.2.2 Internet Internet merupakan sebuah jaringan komputer yang bersifat global.Deitel & Deitel (2003, p.12).dikembangkan di tahun 1960-an dengan dana yang disediakan oleh departemen pertahanan Amerika Serikat. Pada awalnya, internet dirancang untuk menghubungka sistem komputer utama dari beberapa universitas dan organisasi penelitian.Saat ini, internet dapat diakses lebih dari 1 milyar komputer dan peralatan komputer pengendali secara luas. Pengenalan world wide web memungkinkan pengguna komputer untuk mencari dan melihat dokumen apa saja berbasis multimedia melalui internet.
53 2.2.3 World Wide Web (WWW) World wide web didefinisikan sebagai sistem interkoneksi komputer internet (disebut server) yang mendukung dokumen berformat multimedia Williams/Sawyer (2007, p.17). Menurut Turban et al (2003,p:680), WWW adalah sistem dengan standar yang diterima secara universal untuk menyimpan, menelusuri, memformat dan menampilkan informasi melalui arsitektur klien atau server yaitu menggunakan fungsi-fungsi transport dari internet. World wide web adalah kombinasi dari empat ide yaitu : 1. Hypertext: Sebuah format data yang memungkinkan suatu halaman memiliki banyak media seperti teks yang panjang. Serta memungkinkan untuk memuatkan suatu teks lainnya melalui sebuah hyperlink; 2. Resource Identifier : identifikasi yang unik dan digunakan untuk mengalokasikan file atau dokumen di dalam jaringan. Biasanya
dikenal
dengan
URL
(Uniform
Resource
Language); 3. Client Server : sebuah sistem dimana komputer klient meminta sebuah informasi, dapat berupa data atau file komputer kepada server. Kemudian server akan mencari data atau file komputer yang diminta client. Setelah didapat data tersebut, maka server akan mengirim kembali kepada client; 4. Markup Language : kumpulan karakter atau kode untuk mengidentifikasikan data atau teks yang dikirim untuk mengakses sebuah situs web.
54 2.2.4 PHP PHP
singkatan
dari
Hypertext
Preprocessor
adalah
bahasa
pemrograman web server-side yang bersifat opensource. Anhar, ST. (2010,p.3).Php merupakan script yang terintegrasi dengan html dan berada pada server (server-side HTML embedded scripting). Php adalah script yang digunakan untuk membuat suatu halaman website yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan, dibuat saat halaman itu diminta oleh klien atau dinamis artinya pengunjung web dapat memberikan komentar, saran, atau masukkan pada website.
Maintenance suatu situs menggunakan
PHP.
web menjadi lebih mudah dengan
Proses update
data dapat dilakukan
dengan
menggunakan aplikasi yang dibuat dengan menggunakan script php. PHP secara mendasar dapat mengerjakan semua yang dapat dikerjakan oleh program CGI, seperti mendapatkan data dari
form, menghasilkan isi
halaman web yang dinamik dan menerimacookies (Sidik, 2001, p 3-4).
Menurut Kadir (2008, p2), secara khusu PHP dirancang untuk membentuk aplikasi web dinamis. Artinya, PHP dapat membentuk suatu tampilan berdasarkan permintaan terkini. Keuntungan menggunakan PHP antara lain :
1. Kesederhanaan dari bahasa PHP 2. Siklus Pengembanan yang lebih pendek karena pemudahan dalam pembuatan modul dan koponen – komponen yang dapat digunakan pada pengembangan berikutnya. 3. Memiliki konektivitas ke server basis data
55 4. Bersifat open source dan tidak bergantung pada platform manapun.
2.2.5. SQL
Pada awalnya SQL lebih dikenal terlebih dahulu dengan nama SEQUEL (structured english query language). Akan tetapi karena permasalahan hukum mengenai penamaan SEQUEL, akhirnya diubah menjadi SQL.(Hartini et al, 2009, p7).
2.2.6 MySQL Menurut Anhar,ST.(2010, p:62) MySQL (My Structure Query Language) adalah sebuah perangkat atau DBMS dari sekian banyak DBMS, seperti Oracle, MySQL, Postagre SQL, dll.
MySQL adalah sumber yang paling popular di perangkat lunak database terbuka, dengan lebih dari seratus juta kopi software download atau didistribusikan sepanjang sejarah. Dengan unggul kehandalan, kecepatan, dan kemudahan penggunaan, MySQL telah menjadi pilihan yang lebih disukai untuk web, web 2.0, SaaS, ISV, Telecompanies karena menghilangkan masalah utama yang terkait dengan downtime, pemeliharaan dan administrasi modern, aplikasi online.
MySQL berfungsi untuk mengolah database menggunakan bahasabahasa SQL.MySQL bersifat opensource sehingga bisa menggunakannya
56 secara gratis. Pemrograman PHP juga sangat mendukung dengan database MySQL.
Banyak organisasi terbesar dan tercepat didunia berkembang menggunakan MySQL untuk menghemat waktu dan biaya untuk situ web mereka, seperti Yahoo, Google, Nokia, You Tube, Wikipedia, dan Booking.com. MySQL merupakan bagian penting dari LAMP (Linux, Apache,
MySQL,
tumbuh.Software
PHP/Perl/Phyton), enterprise
stack.
sumber
terbuka
Semakin
yang
banyak
cepat
perusahaan
menggunakan LAMP sebagai alternative untuk perangkat lunak mereka karena biaya yang rendah dan bebas dari platform lock-in. Pemrograman web banyak dilakukan dengan menggunakan bahasa PHP.
2.2.7. Google
Google
Inc
(NASDAQ:
GOOG)
adalah
sebuah
perusahaan
multinasional Amerika yang menyediakan produk dan layanan yang berhubungan dengan
internet, termasuk pencarian
internet,
cloud
computing, perangkat lunak dan teknologi periklanan. Iklan dari AdWords menghasilkan
pendapatan
dari
hampir
semua
keuntungan
perusahaan.Perusahaan ini didirikan oleh Larry Page dan Sergey Brin ketika keduanya mengikuti Stanford University.Bersama-sama, Brin dan Page memiliki sekitar 16 persen dari saham perusahaan.Google pertama kali didirikan sebagai perusahaan swasta pada tanggal 4 September 1998, dan penawaran
umum
perdana
diikuti
pada
tanggal
19
Agustus
2004.Pertumbuhan yang cepat sejak penggabungan telah memicu rantai
57 produk, akuisisi, dan kemitraan di luar inti perusahaan mesin pencari web. Perusahaan ini menawarkan perangkat lunak produktivitas online, termasuk email, sebuah office suite, dan jaringan sosial. Produk Google memperluas ke desktop juga, dengan aplikasi untuk browsing-web, mengorganisir foto, mengedit dan instant messaging. Google memimpin pengembangan sistem operasi android mobile, serta OS Google chrome browser satu- satunya sistem operasi, ditemukan di netbook khusus yang disebut chrome books. Google telah diperkirakan menjalankan lebih dari satu juta server di pusat data di seluruh dunia, dan proses lebih dari satu miliar permintaan pencarian dan sekitar dua puluh empat petabyte dibuat pengguna data setiap hari. Pada September 2009,
Alexa mendaftarkan situs yang berfokus pada AS
Google.com sebagai situs internet yang paling banyak dikunjungi. Google juga menempati urutan nomor dua dalam database ekuitas brand.
Product Google terdiri atas berbagai macam tipe yaitu:
- Search tools meliputi Google Groups, Google News dan Web History.
- Advertising services meliputi Google AdSense, Google AdWords dan Google Website Optimizer.
- Communication and publishing tools meliputi Blogger, Google Apps danGoogle+.
- Development resources meliputi Google App Engine,Google Web Toolkit dan Google Code.
58 - Map-related products meliputi Google Maps, Google Map Maker dan Google Building Maker.
- Statistical tools meliputi Google Analytics, Google Insights for Search dan Google Trends.
- Operating systems meliputi Android, Google Chrome OS dan Google TV.
- Desktop applications meliputi Google Earth, Google Chrome dan Gmail Notifier.
- Mobile web applications meliputi Gmail, Google Product Search dan Google Reader.
- Mobile standalone applications meliputi YouTube app, Google Voice app dan Translate.
2.2.7.1. Google Maps
Google maps adalah layanan web pemetaan aplikasi dan teknologi yang disediakan oleh Google, yang berbasis peta pada berbagai layanan, termasuk situs Google maps, Google ride finder, Google transit, dan peta yang terdapat pada situs web pihak ketiga melalui Google maps API. Ia menawarkan peta jalan, perencana rute untuk berjalan kaki, transportasi mobil, sepeda, atau lokasi usaha bisnis publik untuk berbagai negara di seluruh dunia. Gambar satelit Google maps tidak diperbarui secara real time, mereka diperbahurui beberapa bulan atau tahun. Google maps menggunakan varian dekat
59 dari proyeksi mercator, sehingga tidak dapat menunjukkan daerahdaerah di sekitar kutub. Google maps memberikan resolusi tinggi udara atau citra satelit untuk sebagian besar daerah perkotaan di seluruh dunia. Berbagai pemerintah telah mengeluhkan tentang potensi teroris untuk menggunakan citra satelit dalam merencanakan serangan. Google telah mengaburkan beberapa daerah untuk keamanan (kebanyakan di Amerika Serikat), termasuk daerah US Naval Observatory (tempat kediaman resmi Wakil Presiden ), dan sebelumnya Amerika Serikat Capitol dan Gedung Putih. Instalasi pemerintah terkenal lainnya, termasuk Area 51 di gurun Nevada, terlihat. Tidak semua daerah pada citra satelit tercakup dalam resolusi yang sama; daerah yang kurang penduduk biasanya mendapatkan kurang detail. Beberapa daerah mungkin
dikaburkan oleh bercak
awan. Meskipun Google menggunakan word satelite , sebagian besar citra resolusi tinggi dari kota - kota adalah foto udara yang diambil dari pesawat yang terbang di 800-1500 kaki bukan dari satelit, sedangkan sebagian besar sisa citra yang sebenarnya dari satelit.
2.2.8. Node.Js Dan Socket.IO •
Node.Js
Node.Js adalah sebuah platform untuk membangun realtime application. NodeJS dapat menangani event input-output server, dengan kata lain NodeJS dapat memungkinkan para
60 developer Javascripts untuk membuat event-driven servers dalam JavaScript(Mustofa,2012).
Node.js adalah kompilasi dikemas Google mesin JavaScript V8, platform lapisan libUV abstraksi, dan perpustakaan inti, yang itu
sendiri
terutama
ditulis
dalam
JavaScript.
Node.js diciptakan oleh Ryan Dahl mulai tahun 2009, dan pertumbuhannya yang disponsori oleh Joyent, mantan atasannya. Tujuan asli Dahl adalah untuk membuat situs web dengan kemampuan push yang terlihat dalam aplikasi web seperti Gmail.
Menurut Mike Thompson (2011, p.1), Node.js telah menjadi asynchronous framework popular untuk Javascript. Node.js merupakan aplikasi internet yang sangat scalable terutama web server. Program ini dituliskan dalam JavaScript, menggunakan
event-driven,
asynchronous
meminimalkan
overhead
memaksimalkan
dan
I/O
untuk
skalabilitas.
Node.js mengimplementasikan multiple Websocket Servers dan mendukung protocol HTTP/1.1.
•
Socket.IO
Socket.IO merupakan Application Programming Interface (API) dari WebSocket yang dibuat oleh Guillermo Rauch, CTO dari LearnBoost. Socket IO ini akan membuat sambungan yang dibentuk dengan WebSocket untuk menciptakan aplikasi real-time
61 yang dapat bekerja dimana saja. Socket.IO juga menyediakan API untuk Node.js yang banyak ditemukan pada API sisi klien (sumber: http://socket.io).
2.2.9. Interaksi Manusia Dan Komputer (IMK) Interaksi manusia dan komputer (human–computer interaction, HCI) merupakan satu disiplin ilmu yang mengkaji komunikasi atau interaksi di antara pengguna dengan sistem.Sistem yang dimaksud disini tidak hanya sistem yang ada pada komputer saja tetapi juga sistem yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, seperti kendaraan, peralatan rumah tanggan dan sebagainya.Peran utama dari IMK adalah untuk menghasilkan sebuah sistem yang mudah digunakan, aman, efektif dan efisien (Sudarman dan Ariyus, 2007, p2).
Berikut adalah delapan aturan emas dalam IMK, yaitu (Sudarman dan Ariyus, 2007, p131): 1. Konsistensi. Ciri - ciri yang konsisten dari suatu user interface yaitu dapat menghindarkan user dari keselahan di saat menggunakan suatu perintah atau fungsi untuk pertama kali. Di samping itu juga dapat mempercepat interaksi. Kekonsistenan interface bisa dicapai melalui panduan-panduan user interface yang telah ada.
62 2. Jalan pintas Memungkinkan pengguna sering untuk menggunakan jalan pintas (shortcut). Demi kemudahan dan kecepatan interaksi di dalam menggunakan suatu sistem maka sudah seharusnya bila tersedia shortcut. Shortcut sangat berguna untuk membantu user agar dapat menggunakan berbagai fungsi dengan mudah.
3. Sistem timbal balik Sistem seharusnya memberitahu pengguna segala aktivitas yang sedang berlaku atau status sistem. Status sistem menunggu input dari pengguna, memproses input,menampilkan output dan sebagainya. Dalam kasus fungsi dan operasi yang perlu diselesaikan dalam jangka waktu tertentu, user interface bisa menggunakan sistem umpan balik secara simultan untuk member tahu user bahwa sistem sedang melakukan sesuatu.
4. Jalan keluar yang jelas Sistem seharusnya bisa memberikan penjelasan tentang kondisi dan solusi untuk menghindari user terperangkap dalam tampilan-tampilan yang tidak diinginkan, aktivitas atau situasi dalam berinteraksi dengan sistem. Jadi apabila pengguna melakukan kesalahan dalam memilih perintah maka seharusnya ia bisa keluar dari kesalahan tersebut tanpa ada masalah. Contohnya: dalam proses pencetakan dokumen, apabila terdapat masalah seperti kehabisan kertas,
maka
sistem
seharusnya
mengeluarkan
pesan
yang
63 menunjukkan bahwa operasi tidak dapat diteruskan dan memberi peluang kepada user untuk membatalkan proses tersebut.
5. Pesan kesalahan yang baik Pesan kesalahan berfungsi untuk memberitahukan kesalahan dan menunjukkan situasi bahwa user berada dalam kondisi bermasalah serta membantu user untuk lebih memahami sistem.
6. Mencegah kesalahan Rekayasa
interfaceyang baik seharusnya mampu membuat
user menghindari kesalahan. Sebagai contoh, interaksi melalui menu lebih dapat menghindarkan user melakukan kesalahan dibanding interaksi yang menggunakan perintah baris.
7. Bantuan dan dokumentasi Bantuan dan dokumentasi merupakan kemudahan yang diberikan dalam kebanyakan sistem, menjelaskan cara menggunakan sistem, ciri-ciri khusus sistem dan membolehkan
user untuk
mengendalikan sistem dengan lebih baik. Bantuan dan dokumentasi pada suatu sistem lebih baik dibanding user manual. Bantuan dari suatu sistem membantu user untuk mempelajari sistem dengan lebih cepat dan mudah.
64 8. Kurangi beban ingatan user User tidak seharusnya dibebani untuk mengingat atau menghafal pada saat berinteraksi dengan sistem.Penggunaan menu dapat mengurangi beban
userdibandingkan penggunaan baris
perintah. Hal tersebut disebabkan karena di penggunaan baris perintah user harus menghafal banyak sintaks untuk menjalankan suatu operasi. Contohnya apabila user ingin menghapus suatu filemaka user harus mengetik ‘del’ dan file yang dituju.