BAB 2 LANDASAN TEORI
Bab ini berisi teori – teori pendukung yang perlu digunakan dalam pembuatan apliakasi ini, diantaranya adalah pengenalan jaringan, protokol komunikasi, OSI layer, dan teori – teori khusus diantaranya adalah network monitoring, sms.
2.1
Network Network (Anonymous,2002,p102) adalah koneksi dua atau lebih alat yang dapat berkomunikasi. Network komputer merupakan kumpulan komputer dan periferals (printer, plotter, modems, scanner dan sebagainya) yang terhubung satu dengan lainnya melalui media komunikasi(saluran/ link). Hubungan tersebut dapat langsung (lewat kabel) atau tidak langsung (lewat modem, radio), sehingga mereka dapat berkomunikasi dengan bantuan protokol komunikasi.
2.1.1
Sejarah Network Pertama kali komputer (Lukas, 2000, pp102-103) berkomunikasi antar 2 tempat (point-to-point). Kemudian ini dikembangkan menjadi banyak point sehingga memerlukan banyak jaringan kabel yang menghubungkan antar komputer. Akibatnya jaringan komunikasi data semakin luas sehingga terbentuklah suatu network. Yang dapat digambarkan sebagai berikut :
7
8
Gambar 2.1 Jaringan dan Node Keterangan : Simbol N sebagai NODE yang ada dalam jaringan Komputer bagi network merupakan STATION •
Host atau node Merupakan tempat dimana data diterima/dikirimkan dan data
tersebut akan diproses lanjut untuk diteruskan ke link yang ada di dalam network sesuai dengan jalur tujuan yang dituju. Disini akan ditentukan route data yang akan ditempuh dan cara pelaksaannya didalam network •
Link Link adalah hubungan komunikasi antara host/node yang satu
dengan yang lain. Hubungan tersebut dapat berupa kabel atau media lainnya seperti jaringan telepon, satelit, radio dan Hubungan ini bagi pemakai tidak menjadi masalah sebab semua itu akan diatur dalam software, ia cukup hanya hubungan terhadap host/node saja.
9 •
Software Software adalah prosedur pengendali yang mengatur hubungan
komunikasi antar host/node. Software inilah yang mengatur keseluruhan komunikasi, tanpa adanya software ini tidak mungkin terjadi komunikasi dan biasanya software ini sudah disediakan oleh pembuat jaringan, sehingga user akan melihat hal tersebut secara transparan.
2.1.2 Jenis Jenis Jaringan Jaringan dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu: 1. Local Area Network (LAN) 2. Wide Area Network (WAN) 3. Metropolitan Area Network (MAN)
1. LAN LAN adalah jaringan data yang
bersifat high speed, fault
tolerant dan memiliki cakupan area geografi yang sempit (downes et. al, 1998, p38) Ciri-ciri LAN: -
Beroperasi pada area yang terbatas
-
Memiliki kecepatan transfer yang tinggi
-
Dikendalikan secara privat oleh administrator lokal
-
Menghubungkan secara fisik alat-alat yang berdekatan
10
Gambar 2.2 Jaringan LAN
2. WAN WAN adalah gabungan dari beberapa Local Area Network yang terhitung dalam jarak jangkauan yang jauh, misalnya antar kota (Myhre, 2000, p2) Ciri-ciri WAN: -
Beroperasi pada area yang luas
-
Memiliki kecepatan transfer yang lebih rendah daripada LAN
-
Menghubungkan alat-alat yang terpisah dalam jarak jauh bahkan global
11
Gambar 2.3 Jaringan WAN
3. MAN MAN ditujukan untuk menghubungkan jaringan komputer di dalam satu kota (Forouzan, 2003, p15) Ciri-ciri MAN: -
Bisa berupa satu jaringan tunggal seperti jaringan televisi kabel, atau bisa berupa penggabungan sejumlah LAN menjadi jaringan yang lebih besar
12 -
Dimiliki dan dioperasikan oleh sebuah perusahaan tertentu, seperti perusahaan publik atau perusahaan telepon lokal.
Gambar 2.4 Jaringan MAN
2.1.3 Klasifikasi Network Network diklasifikasikan (Lukas, 2000, pp103-106) berdasarkan pemakaiannya sehingga dikategorikan sebagai berikut : 1. Private Network 2. Vendor Network Architecture 3. Value Added Network
13 1. Private Network Merupakan jaringan yang
dirancang, diimplementasikan
seluruhnya oleh pemakai (Lukas, 2000, p104). Keuntungan dari Private Network : 1. Pemakai mempunyai kendali penuh pada seluruh jaringan. 2. Pemakai dapat mengadakan pilihan seperti seperti apa yang diinginkan. 3. Tidak ada organisasi lain yang dapat masuk ke jaringan tersebut, sehingga dapat dikatakan bahwa faktor keamanannya tinggi. Kerugian dari Private Network : 1. Pemakai harus bertanggung jawab penuh atas perancangan, implementasi, operasi, dan maintenance dari jaringan tersebut. 2. Pemakai harus membentuk bagian teknik yang bertanggung jawab atas kelancaran operasi dari jaringan tersebut. 3. Lebih mahal dalam segi ekonomis.
Contoh jaringan ini adalah : - LAN (yang dibentuk untuk area tertentu saja). - Jaringan PLN yang menggunakan High Voltage Line.
14 2. Vendor Network Architecture Merupakan jaringan yang konfigurasi dan kendalinya dibuat oleh suatu produsen komputer tertentu, pemakai tinggal memilih sistem jaringan yang sesuai dengan kebutuhannya (Lukas, 2000, p104). Keuntungan dari Vendor Network Architecture : 1. Adanya jaminan dari produsen(vendor) bahwa system jaringan tersebut akan dapat bekerja dengan baik. 2. Maintenance dari vendor. 3. Upgrading yang mudah dengan biaya yang relatif murah. 4. Pemakai dapat mengandalkan pada keahlian dan kemampuan dari produsen(vendor). Kerugian dari Vendor Network Architecture : 1. Lebih mahal pada investasi awal 2. Pemakai tergantung sepenuhnya pada pihak ketiga, yaitu produsen peralatan tersebut.
Contoh – contoh dari VNA adalah : 1. Burroughs Network Architecture (BNA) Produk dari Burrough Corp 2. Distributed Communications Architecture (DCA) Produk dari Sperry-Univac 3. DEC Network Architecture (DNA) Produk dari Digital Equipment Corp.
15 4. System Network Architecture (SNA) Produk dari IBM Corp. 5. Distributed System Network (DSN) Produk dari Hewlett Packard 6. PRIMENET Produk dari Prime Computer 7. Virtual Network Produk dari Computer Automation
3. Value Added Network Merupakan suatu jaringan yang menggunakan fasilitas saluran komunikasi yang sudah ada, misalnya dengan menggunakan saluran telepon, tetapi dengan dikendalikan oleh produsen melalui suatu komputer induk (Lukas, 2000, p105). Keuntungan dari Value Added Network : 1. Investasi paling murah. 2. Produsen bertanggung jawab atas sistem komunikasi data tersebut. 3. Pemakai hanya dikenakan biaya berdasarkan waktu penggunaan komputer induk. Kerugian dari Value Added Network : 1. Kendali berada seluruhnya pada produsen. 2. Tingkat keamanan yang rendah
16 Contoh
–
contoh
dari
Value
Added
Network
adalah
Compuserve,Tymnet, Arpanet,dan Telenet.
2.1.4
Topologi Jaringan Walaupun ketiga sistem jaringan tersebut di atas mempunyai karakteristik yang berbeda – beda dengan masing – masing keuntungan dan kerugiannya, namun secara umum ketiga sistem jaringan tersebut dapat mempunyai salah satu dari topologi jaringan (Lukas, 2000, pp106107) di bawah ini, yaitu : 1. Centralized 2. Distributed 3. Unconstrained
1. Centralized Topologi jaringan ini (Lukas, 2000, p106) dapat dikenal dengan adanya satu pusat kendali yang berupa komputer induk (host computer). Jenis – jenis konfigurasinya dapat berbentuk seperti salah satu konfigurasi di bawah ini:
Star (Bintang) Ada satu simpul yang berfungsi sebagai pusat kendali, dengan beberapa cabang yang mempunyai karakteristik yang sama.
17 Masing – masing cabang dapat mencapai pusat kendali pada suatu saat yang sama.
Gambar 2.5 Topologi star
Hierarchi/Tree Ada satu simpul yang berfungsi pusat kendali dengan beberapa cabang yang kemampuannya tidak sama tergantung dari hirarkinya. Masing – masing cabang tergantung pada hirarkinya berada pada kendali dari cabang yang di atasnya.
18
Gambar 2.6 Topologi tree
Multidrop Ada satu simpul yang berfungsi sebagai pusat kendali dengan beberapa cabang, yang kemampuannya dapat sama ataupun tidak. Pada satu waktu, hanya ada satu cabang yang dapat mencapai pusat kendali.
2. Distributed Topologi jaringan ini (Lukas, 2000, p107) dapat dikenal dengan adanya dua atau lebih pusat kendali yang mempunyai kemampuan yang setingkat. Konfigurasi – konfigurasi yang mengikuti topologi distributed ini dapat berupa :
19
Loop/Ring Pada konfigurasi ini tidak ada pusat kendali, semua cabang mempunyai kemampuan yang sama dan dapat berhubungan satu dengan lainnya.
Gambar 2.7 Topologi ring
Mesh Konfigurasi ini ditandai dengan adanya dua lintasan pada setiap cabang.
20
Gambar 2.8 Topologi mesh
Mesh of tree Konfigurasi ini dapat diketahui dengan adanya beberapa pusat kendali yang mempunyai konfigurasi mesh, tetapi masing – masing pusat kendali tersebut mempunyai beberapa cabang yang berkonfigurasi mesh.
3. Unconstrained Merupakan topologi jaringan (Lukas, 2000, p107) yang tidak mengikuti salah satu dari topologi tersebut di atas.
2.1.5 Teknik Jaringan Teknik jaringan (Lukas, 2000, p107) untuk melakukan komunikasi dilakukan dengan cara :
21 - Switched Communication Network - Broadcast Communication Network
1. Switched Communication Network Konsep dasar Switched Communication Network adalah (Lukas, 2000, p107) membawa informasi dari sumber ke tujuan lewat beberapa node didalam jaringan. Konsep ini akan mengakibatkan beberapa hal sebagai berikut :
hubungan node dengan station berupa point to point, sedangkan antar node berupa multiplexing.
Ada topologi antar node didalam jaringan
Satu node dapat dihubungkan satu atau lebih node lewat beberapa link.
Switched Communication Network dapat terbagi atas : - Circuit Switched Network - Message Switched Network - Packet Switched Network
a. Circuit Switched Network Circuit Switched Network (Lukas, 2000, p108) mempunyai spesifikasi sebagai berikut ini : •
Station satu berhubungan dengan station lainnya lewat beberapa node dalam satu jalur (path) yang telah ditentukan.
22 •
Jalur path sudah ditentukan didalam network pada tiap node.
•
Masing – masing node dihubungkan oleh link.
•
Perlu establishment sebelum data transfer.
•
Ada circuit disconnect setelah selesai data transfer.
Gambar 2.9 Jaringan circuit switch
Kelebihannya : 1. Sangat cocok untuk data yang dikirim terus menerus 2. mudah dalam proses pertukaran data sebab jaringan akan transparan bagi user, dimana jika ada connection(path) dalam establishment tidak perlu lagi memikirkannya sebab akan dikontrol oleh jaringan untuk dimaintain. 3. Tiap node mempunyai kemampuan untuk mencari jalur kosong (routing strategy).
23
Kelemahannya : 1. Kedua station harus dalam keadaan ready. 2. Jalur
path
diduduki
dipegang(belum
terus
selama
direlease/disconnect),
komunikasi walaupun
tidak
masih ada
pertukaran data. 3. Jika trafficnya tinggi (banyak yang ingin memakai) maka ada call yang terhambat(block)
b. Message Switched Network Message Switched Network (Lukas, 2000, p109) mempunyai spesifikasi sebagai berikut ini : •
Tidak perlu dedicated path selama data transfer.
•
Tidak memerlukan establishment pada waktu akan melakukan pengiriman data (Connectionless).
•
Tiap node dalam network akan ada buffer untuk menampung data yang akan diteruskan.
•
Sangat cocok untuk data yang pendek tetapi tidak terus menerus.
•
Message akan dikirim dari satu node ke node yang lain dengan metode store and forward, dimana message tersebut harus antri ditiap node utnuk mencari jalur untuk dapat diteruskan ke node berikutnya secara FIFO.
24 Keuntungannya : 1. Tidak perlu set up koneksi (Establisment) 2. Line efisiensi lebih baik dari Circuit Switched 3. Masing – masing station tidak harus siap bersamaan. 4. Jika jalur padat, masih dapat mengirimkan data, hanya waktunya menjadi lebih lama. 5. Dapat dibuat priorty dalam jaringan 6. Ada copy message didalam jaringan
Kerugiannya : 1. Proses lebih lambat, karena metode store and forward. 2. Khusus hanya untuk data tidak untuk suara 3. Tidak dapat dipakai untuk real time processing dan interactive processing.
c. Packet Switched Network Packet Switched Network mempunyai (Lukas, 2000, p110) spesifikasi sebagai berikut ini : •
Menggabungkan keuntungan dari Packet dan Message Switched dengan mengurangi kerugiannya.
•
Data message dipecah atas beberapa bagian yang lebih kecil yang disebut paket. Sehingga waktu utnuk menunggu di node akan pendek, karena isi paket yang lebih kecil dari message.
25
Cara kerja jaringan packet ada 2 macam tipe, yaitu virtuil circuit, memerlukan sstablisment dan datagram service, tidak memerlukan establisment.
Kelebihannya : 1. Link utilization (penggunaan link) lebih efektif. 2. Datagram packet switching sangat efektif untuk message yang pendek 3. Virtual Circuit sangan efektif untuk pertukaran data yang panjang dan terus menerus.
Kelemahannya : 1. Butuh flow control pada virtual circuit 2. Butuh reorder packet sequence pada datagram.
Tabel di bawah ini menggambarkan perbedaan antara virtual dengan datagram Tabel 2.1 Time event untuk berbagai teknik switching
26 2. Broadcast Communication Network Konsep dasar Broadcast Communication Network (Lukas, 2000, p111) adalah : 1. Membawa informasi data dari sumber ke tujuan tanpa intermediate switching node. 2. Setiap
Station
dapat
menghubungi
semua
transceiver
(Transmitter/Receiver) lewat media yang sama. 3. Semua Station menggunakan media yang sama secara bersamaan (share)
Secara sederhana dikatakan bahwa satu station memancarkan sesuatu, akan dapat diterima oleh semua station lainnya. Contoh yang sangat sederhana adalah CB Radio System, yang ditune pada frekuensi yang sama, akan dapat saling berkomunikasi. Akibatnya pada broadcast terdapat : •
Masing – masing station perlu I/O port untuk komunikasi
•
Hanya satu station yang dapat mengirim informasi pada satu saat, sehingga perlu controling untuk access media.
•
Kapasitas interconection sangat terbatas karena media yang dipakai. Pada arsitekur jenis ini (broadcast) perlu diperhatikan methode
access dalam network, yaitu : 1. Sistem yang centralize 2. Sistem Distribusi
27 Centralize ataupun Decentralize keduanya dapat menggunakan mode transmisi secara Asyncronous maupun Syncronous. Pengiriman data dapat dilakukan dengan cara : 1. Round robin (semua station dapat giliran) Teknik ini efektif untuk banyak node dengan data yang dikirim tidak melebihi selang waktu yang diberikan padanya. Jika banyak data yang akan dikirim dan hanya sebagian node saja yang mengirim ,teknik ini tidak efektif, sebaiknya gunakan teknik yang lain. 2. Reservation Jika data banyak dikirim pada satu node dan terus menerus, sedang pada node lainnya tidak ada data (stream traffic) teknik ini sangat baik diterapkan. 3. Contention Sporadic transmission dan interactive terminal dengan host ,jika ini metoda pengirimannya, maka contention sangat cocok.
Dari tekniknya, Broadcast Communication dapat dibagi atas : packet radio network, satelite network dan area network.
2.1.6
Media Transmisi Komputer dan alat komunikasi lainnya menggunakan sinyal untuk mengirim data (Forouzan, 2003, p174). Sinyal ini ditransmisikan dari satu
28 perangkat ke perangkat lainnya dalam bentuk energi elektromagnetik yang disebarkan melalui media transmisi. Energi elektromagnetik, serangkaian kombinasi dari listrik dan medan magnet saling bergetar satu sama lain, termasuk di dalamnya ada daya, gelombang radio, sinar infra merah, sinar tampak, sinar UV, sinar X, sinar gamma, dan sinar kosmik. Masingmasing dari sinar tersebut memiliki bagian spektrum elektromagnetik. Dari spectrum elektromagnetik tersebut, tidak semuanya dapat digunakan untuk komunikasi. Media yang menggunakan spektrum elektromagnetik tersebut dapat dibagi ke dalam beberapa tipe. Untuk kepentingan komunikasi, media transmisi dapat dibagi menjadi 2 kategori besar, yaitu guided dan unguided.
1. Guided Media Guided media merupakan media transmisi yang menyediakan saluran satu perangkat ke perangkat lainnya, termasuk di dalamnya: - Kabel twisted pair - Kabel coaxial - Kabel fiber-optic Sinyal yang dilewati oleh media ini adalah memiliki keterbatasan fisik. Kabel twisted pair dan coaxial menggunakan konduktor logam, berupa tembaga, yang mampu menerima dan mengirimkan sinyal dalam
29 bentuk arus listrik. Kabel fiber-optic menggunakan kabel berbentuk kaca yang mampu menerima dan mengirim sinyal dalam bentuk cahaya.
(a)
(b)
(c)
Gambar 2.10 Guided media (a) Twisted pair, (b) Coaxial, (c) Fiber-optic
2. Unguided Media Unguided media mengirim gelombang elektromagnetik tanpa menggunakan konduktor fisik. Tipe komunikasi yang menggunakan media ini disebut sebagai komunikasi nirkabel (wireless). Sinyal secara normal akan disebarkan melalui udara sehingga tersedia untuk perangkat apa pun yang memiliki kemampuan untuk menerimanya. Gambar
berikut
menunjukkan
bagian
dari
spektrum
elektromagnetik dari frekuensi 3 KHz sampai dengan 900 THz yang dapat digunakan untuk komunikasi nirkabel.
30
Lightwave
Radiowave dan Microwave 3 KHz
Infrared 300 GHz
400 900 THz THz
Gambar 2.11 Spektrum elektromagnetik
Bagian dari spektrum elektromagnetik berupa gelombang radio (radiowave) dan gelombang mikro (microwave), yang dibagi menjadi 8 tingkat, yang biasa disebut bands, dimana masing-masing band diatur oleh kebijakan Negara. Band ini dimulai dari VLF (Very Low Frequency) sampai dengan EHF (Extremely High Frequency). Tabel berikut menunjukkan pembagian band berikut frekuensi dan aplikasinya. Tabel 2.2 Tabel band dan frekuensi Band
Frekuensi
Aplikasi
VLF (Very Low Frequency)
3-30 KHz
Navigasi radio jarak jauh
LF (Low Frequency)
30-300 KHz
Menara radio
MF (Middle Frequency)
300 KHz-3 MHz Radio AM
HF (High Frequency)
3-30 MHz
Komunikasi pesawat
VHF (Very High Frequency)
30-300 MHz
TV VHF, radio FM
UHF (Ultra High Frequency)
300 MHz-3 GHz TV UHF, telpon seluler, satelit
SHF (SUper High Frequency)
3-30 GHz
EHF (Extremely High Frequency) 30-300 GHz
Satelit komunikasi Radar, satelit
31 Gelombang transmisi nirkabel (Forouzan, 2003, p186) dibagi menjadi 3 kelompok besar, yaitu gelombang radio (radiowave), gelombang mikro (microwave), dan inframerah. a. Radiowave Meskipun tidak ada batasan jelas antara gelombang radio dengan
gelombang
mikro,
namun
biasanya
gelombang
elektromagnetik yang memiliki rentang frekuensi antara 3 KHz sampai dengan 1 GHz biasanya disebut gelombang radio. Sifat dari gelombang
radio
adalah
omnidirectional,
yaitu
gelombang
elektromagnetik akan disebarkan ke segala arah, sehingga antenna pengirim dan penerima tidak perlu diarahkan. Kekurangannya adalah pada saat gelombang radio dilewatkan akan rentan terganggu oleh antena lain yang sedang mengirim sinyal dengan frekuensi yang sama. Gelombang radio biasa digunakan untuk komunikasi banyak arah (multicast) seperti radio dan tv. b. Microwave Gelombang mikro memiliki rentang frekuensi antara 1 GHz sampai
dengan
300
GHz.
Sifat
gelombang
mikro
adalah
unidirectional, yaitu gelombang tersebut akan terfokus secara menyempit (satu arah), yang berarti antena pengirim dan penerima harus diarahkan. Mode ini mempunyai keuntungan karena sepasang antena dapat diarahkan tanpa mengganggu antena lainnya.
32 Gelombang mikro biasa digunakan untuk komunikasi satu arah (unicast) seperti telepon selular, jaringan satelit, dan WLAN. c. Inframerah Sinyal inframerah berada pada frekuensi 300 GHz sampai dengan 400 THz (dengan panjang gelombang 1 mm sampai dengan 770 nm), sehingga hanya bisa digunakan untuk komunikasi jarak dekat. Karena sinar inframerah mempunyai frekuensi yang tinggi, maka tidak bias melewati dinding. Keuntungan menggunakan sinyal infra merah adalah mampu mencegah gangguan antara satu sistem dengan sistem lain, sehingga komunikasi jarak dekat yang sedang dilakukan tidak dapat dipengaruhi oleh sistem yang lain pada ruangan yang berbeda. Inframerah tidak dapat digunakan di luar gedung karena sinar matahari memiliki gelombang inframerah yang dapat mengganggu komunikasi. Sinyal inframerah dapat digunakan untuk
komunikasi
jarak
dekat
dalam
area
tertutup
yang
menggunakan perambatan garis lurus.
2.1.7
Medium Access Control Untuk melakukan access ke jaringan, kita memerlukan control access (Lukas, 2000, p117), dan itu sangat bergantung dari topologi network, kerja sistem dalam jaringan serta type media yang dipakai. Jadi medium access control akan dibagi menjadi 2 macam sistem access, yaitu :
33
1. Centralized Medium access control yang mempunyai jaringan Centralize diperlukan : •
Topologi
Star,
dikarenakan
Sentral
Switching
akan
menghubungkan semua node yang ada dalam jaringan. •
Media yang dipakai biasanya twisted pair.
•
Teknik yang dipergunakan Circuit Switched.
Contoh : Alohanet. Keuntungan dari Centralize : a. Pengontrolan tinggi b. Sederhana penyambungannya c. Mudah mengkoordinasikan sebab 1 sentral Kelemahannya : a. Untuk slave yang banyak, mengakibatkan sentral sangat sibuk. b. Pada broadcast dapat terjadi delay propogasi.
2. Distributed Medium access control yang mempunyai jaringan distributed diperlukan : •
Topologi Bus, dikarenakan data akan dikirimkan ke semua tempat lewat bus dalam network.
34 •
Memerlukan protokol yang memakai prinsip distribusi pada waktu melakukan akses kedalam network.
2.1.8
•
Media yang dipakai twisted pair, coax, atau fiber optic.
•
Dipakai teknik Packet Switched.
Akses Jaringan Pada waktu melakukan akses ke dalam jaringan (Lukas, 2000, p119), dipakai beberapa cara. Cara yang paling umum dilakukan pada jaringan adalah : 1. Polling Dipakai pada multipoint link, dilakukan jika primary menginginkan data dari secondary. 2. Token Passing Ada 2 jenis token passing, yaitu : •
Token Bus Single channel Broadband dengan kecepatan 1,5,10 Mbps
•
Token Ring
3. CSMA dan CSMA/CD Carrier Sense Multiple Access/ Collision Detection. Dipakai pada komunikasi Baseband dengan media coax (10 Mbps), digital signalling dan topologi bus. Karakteristik CSMA/CD : •
Random Access
35 •
Mendengar sambil bicara
•
Apabila ada tabrakan, semua station akan mendengar untuk kemudian broadcast kembali dengan waktu random.
2.2
Protocol dan Arsitektur Protocol Proses pertukaran informasi (Stallings, 2000, pp13-22) antara komputer untuk keperluan saling kerja sama secara umum menunjukkan suatu komunikasi komputer. Hampir sama dengan itu, saat dua komputer atau lebih saling dihubungkan melalui sebuah jaringan komunikasi, rangkaian station – station komputernya disebut sebagai komputer network. Karena dengan tahap yang sama saling kerja sama diperlukan antara user terminal dan komputer, istilah – istilah ini sering digunakan ketika beberapa entiti dari sistem adalah terminal. Saat membahas masalah komunikasi komputer dan jaringan komputer, terdapat dua konsep penting, yakni : •
Protocol
•
Arsitektur komunikasi – komputer (computer – communications architecture), atau arsitektur protokol (protocol architecture) Sebuah protokol dipergunakan untuk proses komunikasi di antara entiti
pada sistem yang berbeda – beda. Istilah entiti dan sistem dipergunakan dalam berbagai istilah umum. Sebagai contoh adalah program – program aplikasi user (user appliacation programs), program transfer file (file transfer package), sistem manajemen data-base (data-base management system), fasilitas electronic mail, dan terminal. Sedangkan contoh untuk isitilah sistem adalah komputer, terminal,
36 dan sensor remote (remote sensors). Perlu diingat bahwa pada beberapa kasus tertentu di mana entiti dan sistem berada bersifat coextensive (misalnya, terminal). Umumnya, suatu entiti cukup mampu untuk mengirim dan menerima informasi, dan suatu sistem secara fisik merupakan objek yang berbeda yang memuat suatu entiti atau lebih. Bagi dua entiti agar dapat berkomunikasi secara lancar, ibaratnya, keduanya harus berbicara dengan dua bahasa yang sama. Apa yang dikomunikasikan, bagaimana komunikasi itu terjadi, serta saat komunikasi tersebut dilakukan haruslah sesuai dengan kesepakatan diantara entiti – entiti yang terlibat. Kesepakatan yang dimaksud menunjuk pada sebuah protokol, yang dapat juga diartikan sebagai suatu rangkaian aturan yang membawahi proses pertukaran data diantara dua entiti. Elemen – elemen kunci untuk sebuah protokol adalah sebagai berikut : •
Syntax : Meliputi segala sesuatu yang berkaitan dengan format data dan level – level sinyal
•
Semantics : Meliputi informasi kontrol untuk koordinasi dan pengendalian kesalahan
•
Timing : Meliputi kesesuaian urutan dan kecepatan Dua arsitektur protokol telah disediakan sebagai suatu dasar atau basis
bagi pengembangan standar – standar komunikasi : TCP/IP protocol suite dan OSI reference model. TCP/IP adalah arsitektur standar yang banyak dipergunakan dan OSI telah menjadi model standar untuk mengkalisifikasikan fungsi – fungsi komunikasi.
37 2.2.1 Arsitektur Protocol TCP/IP TCP/IP
(Stallings,
2000,
pp18-21)
merupakan
hasil
dari
pengembangan dan riset protokol yang dilakukan atas jaringan paket – switched eksperimental (experimental packet – switched network), ARPANET, dan didanai oleh DARPA (Defence Advanced Research Project Agency), dan secara umum dikenal sebagai TCP/IP protocol suite. Protocol suite ini terdiri atas sekumpulan protokol dalam jumlah besar yang dijadikan sebagai standar Internet. Tidak ada model protokol TCP/IP resmi sebagaimana yang ada dalam OSI. Bagaimanapun juga, bila didasarkan atas standar – standar protokol yang telah dikembangkan, kita dapat menyusun task – task komunikasi untuk TCP/IP menjadi lima lapisan independen secara relatif : •
Lapisan Aplikasi (Application Layer)
•
Lapisan Host-to-host atau transport
•
Lapisan internet (Internet Layer)
•
Lapisan Akses Jaringan (Network Access Layer)
•
Lapisan Fisik (Physical Layer) Physical layer meliputi interface fisik antara suatu perangkat
transmisi data (misalnya, workstation, komputer) dengan sebuah media transmisi atau jaringan. Lapisan ini berkaitan dengan karakteristik – karakteristik khusus dari media transmisi, sifat sinyal, rate date, dan lain – lain yang berkaitan dengan hal itu.
38 Network access layer berkaitan dengan pertukaran data antara sebuah ujung sistem dengan jaringan di mana dihubungkan. Komputer pengirim harus menyediakan jaringan dengan alamat komputer yang dituju, sehingga jaringan dapat mengirimkan data ke tujuan secara tepat. Komputer pengirim juga dapat meminta servis – servis tertentu, misalnya prioritas, yang mungkin disediakan oleh jaringan. Software khusus yang dipergunakan pada lapisan ini tergantung pada tipe jaringan yang digunakan ; standar – standar berbeda telah dikembangkan untuk circuit switching, paket switching (misalnya, X.25), LAN (misalnya, ethernet), dan lain-lain. Lapisan network access berkaitan dengan pengaksesan ke mana serta pengiriman data melewati sebuah jaringan untuk dua ujung sistem yang dihubungkan ke jaringan yang sama. Dalam kasus tersebut di mana dua perangkat dihubungkan ke jaringan yang berbeda, diperlukan prosedur – prosedur tertentu agar data dapat melintasi jaringan yang bermacam – macam. Ini merupakan fungsi dari Internet layer. IP(internet protocol) dipergunakan pada lapisan ini untuk menyediakan fungsi routing melintasi jaringan yang bermacam – macam. Protokol ini diterapkan tidak hanya pada ujung sistem namun juga pada jalur – jalurnya. Router adalah suatu processor yang menghubungkan dua jaringan dan fungsi utamanya adalah untuk merelay data dari satu jaringan ke jaringan yang lain pada jalurnya mulai dari sumber ke ujung sistem tujuan.
39 Dengan mengabaikan sifat aplikasi yang melakukan proses pertukaran data, ada syarat – syarat umum yang harus dipenuhi agar suatu data dapat dipindahkan dengan tepat. Yaitu, dengan memastikan bahwa seluruh data tiba di aplikasi tujuan dan data yang tiba tersebut sesuai dengan yang diperintahkan saat data dikirim. Mekanisme – mekanisme untuk pengiriman yang andal ini berada pada lapisan host-to-host atau lapisan transport. TCP (Transmission Control Protocol) adalah protokol yang paling umum dipergunakan untuk menyediakan fungsi ini. Terakhir, application layer (lapisan aplikasi) berisikan logik yang dibutuhkan untuk mendukung berbagai aplikasi user. Untuk setiap jenis aplikasi yang berbeda, misalnya file transfer, diperlukan modul terpisah yang sesuai dengan aplikasi tersebut. Lapisan network access dan fisikal menyediakan interaksi antara ujung sistem dengan jaringan, sedangkan lapisan aplikasi dan transport dikenal dengan nama end-to-end protocol; mereka mendukung interaksi antara dua end system. Pada lapisan internet(internet layer), ujung sistem menyampaikan informasi tentang jalur – jalur namun juga menyediakan beberapa fungsi umum antara dua end system tersebut.
2.2.2 Model OSI Model OSI (Open System Interconnection) (Stallings, 2000, pp2223)
dikembangkan
oleh
ISO
(International
Organizationfor
40 Standardization) sebagai model untuk arsitektur komunikasi komputer, serta sebagai kerangka kerja bagi pengembangan standar-standar protokol.
Model OSI terdiri dari tujuh lapisan, yaitu: •
Application Menyediakan akses ke lingkungan OSI serta menyediakan layanan informasi terdistribusi.
•
Presentation Menyediakan
keleluasaan
terhadap
proses
aplikasi
untuk
bermacam representasi data(syntax) •
Session Menyediakan struktur kontrol untuk komunikasi diantara aplikasi – aplikasi ; menentukan, menyusun, mengatur dan mengakhiri koneksi sesi diantara aplikasi – aplikasi yang sedang beroperasi
•
Transport Menyediakan transfer data yang handal dan transparan diantara titik ujung; menyediakan perbaikan end-to-end error dan flow control.
•
Network Melengkapi lapisan yang lebih tinggi dengan keleluasaan dari transmisi data dan teknologi – teknologi switching yang dipergunakan untuk menghubungkan sistem; bertugas menyusun, mempertahankan, serta mengakhiri koneksi.
41 •
Data link Menyediakan transfer informasi yang reliabel melewati link fisik; mengirimi block (frame) dengan sinkronisasi yang diperlukan, kontrol error, dan flow control.
•
Physical Berkaitan dengan transmisi bit stream yang tidak terstruktur sepanjang media physical(physical medium); berhubungan dengan karakteristik
prosedural,
fungsi,
elektris,
dan
mekanis
untuk
mengakses media fisikal. Perancang OSI mengasumsikan bahwa model dan protokol – protokol yang dikembangkan di dalam model ini akan mendominasi komunikasi komputer, akhirnya menggantikan implementasi proprietary protokol dan saingan model multivendor seperti TCP/IP. Hal ini tidak terjadi. Meskipun, banyak protokol yang sangat bermanfaat telah dikembangkan sesuai konteks OSI, seluruh tujuh model lapisan ini tidak dapat berkembang dengan baik. Malah, justru arsitektur TCP/IP lah yang mendominasi.
42
Gambar 2.12 Perbandingan tabel OSI dengan tabel TCP/IP
2.3
Perangkat Keras Jaringan Dalam membangun jaringan pasti dibutuhkan peralatan untuk dapat menghubungkan komputer atau perangkat keras lainnya agar dapat saling berkomunikasi. Berikut beberapa peralatan yang umum digunakan dalam sebuah jaringan: 1. Network Interface Card (NIC) NIC atau yang lebih dikenal dengan network card merupakan sebuah PCB (Printed Circuit Board) yang berfungsi untuk menghubungkan komputer
43 dengan jaringan komputer. NIC ini ditempatkan pada slot yang terdapat pada mainboard komputer. 2. Repeater Sebuah jaringan komputer mempunyai keterbatasan daya jangkau jaringan yang menggunakan kabel dengan tipe UTP hanya memiliki daya jangkau hingga 100m. Oleh karena itu diperlukan sebuah alat yang dapat berfungsi untuk memperpanjang jangkauan jaringan dari medium komputer tersebut. Alat yang dimaksud tersebut adalah repeater. Repeater berguna untuk membangkitkan dan menguatkan sinyal-sinyal yang menganalisis pada jaringan komputer sehingga jaringan komputer dapat menjangkau jarak yang lebih jauh. 3. Hub Hub memiliki prinsip kerja yang sama dengan repeater yakni berfungsi untuk menguatkan sinyal-sinyal pada jaringan komputer. Namun yang membedakannya dengan repeater adalah pada hub terdapat port-port yang lebih banyak sehingga hub dikenal juga dengan multiport repeater. Ada 2 alasan di dalam menggunakan hub, yakni hub digunakan sebagai titik pusat koneksi dari sambungan jairngan (titik pusat dari topologi star). Alasan lainnya
adalah
apabila
ada
masalah
dengan
kabel
jaringan
yang
menghubungkan sebuah komputer, maka maslah tersebut tidak akan mempengaruhi jaringan (hal ini berbeda bila menggunakan topologi bus dimana apabila ada kabel jaringan yang bermasalah maka akan berdampak pada jaringan)
44 4. Bridge Bridge merupakan alat yang bekerja untuk menghubungkan 2 segmen LAN atau lebih. Tujuan utama dari penggunaan bridge adalah untuk memfilter traffic antara kedua segmen LAN. Bridge dapat melakukan filtrasi terhadap data yang akan melewatinya dengan menggunakan alamat Media Access Control (MAC) yang merupakan alamat permanen unik yang ada pada setiap network interface. 5. Switch Switch juga dikenal sebagai multiport bridge. Switch juga melakukan penyaringan terhadap data yang melewatinya dengan menggunakan alamat MAC. Dengan adanya filtrasi pada switch ini maka jaringan komputer akan lebih efisien. Walaupun switch memiliki jumlah port yang banyak (mirip hub) namun switch memiliki kelebihan lainnya dibandingkan hub. Dalam satu waktu yang sama, hubungan komunikasi dapat terjadi lebih dari satu (pada hub hal ini tidak bisa dilakukan). 6. Router Router bekerja untuk melakukan routing yaitu menentukan jalur terbaik yang akan dilalui sebuah paket data berdasarkan pada alamat IP yang terdapat pada data yang melewatinya. Karena kemampuannya mengarahkan (routing) paket data berdasarkan alamat IP, router ini menjadi alat yang cukup penting di dalam sebuah jaringan internet. Router bekerja dengan cara menganalisa alamat IP dari paket data yang masuk. Berdasarkan hasil analisa tersebut, router memutuskan apakah data tersebut perlu diteruskan atau tidak.
45 Apabila perlu diteruskan, maka router juga dapat memilih router terbaik bagi paket data tersebut dan kemudian meneruskan ke port yang sesuai. Kelebihan lain dari router adalah dapat memfiltrasi data yang melewatinya berdasarkan ACL (Access Control List), menjembatani komunikasi antar protokol yang berbeda (misalnya antara protokol IP dengan protokol IPX) dan juga antar teknologi yang berbeda-beda (misalnya antara token ring dengan ethernet).
2.4
Network Monitoring Dibawah ini akan dibahas mengenai pengertian dan tujuan dari Network monitoring.
2.4.1 Pengertian Network monitoring (Wong, 2000, p2) adalah koleksi informasi yang diperlukan di dalam network management. Aplikasi network monitoring dibuat untuk mengumpulkan data untuk aplikasi network management. Sebenarnya network monitoring dapat dibagi menjadi 2 bagian (Anonymous, 2001, p425) yaitu connection monitoring dan traffic monitoring. Connection monitoring adalah teknik monitoring jaringan yang dapat dilakukan dengan melakukan tes ping antara monitoring station dan device target, sehingga dapat diketahui bila koneksinya down. Traffic monitoring adalah teknik monitoring jaringan dengan melihat
46 paket aktual dari traffic pada jaringan dan menghasilkan laporan berdasarkan traffic jaringan.
2.4.2 Tujuan Tujuan dari network monitoring adalah (Wong, 2000, pp2-3) adalah untuk mengumpulkan informasi yang berguna dari berbagai bagian jaringan
sehingga
jaringan
dapat
diatur
dan
dikontrol
dengan
menggunakan informasi yang telah terkumpul tersebut. Beberapa alasan utama dilakukannya network monitoring : 1. Adalah sulit untuk mengawasi apa yang sedang terjadi di dalam jaringan yang memiliki sejumlah besar mesin (host) tanpa alat pengawas yang baik. 2. Untuk
mengetahui
masalah
pada
jaringan
sebelum manager
menanyakan kepada administrator dan sebelum pelanggan menelepon. Tanpa kemampuan utnuk monitoring jaringan, seorang administrator hanya dapat bereaksi terhadap problem jika problem tersebut muncul dibandingan mencegah problem ini sebelumnya. 3. Untuk menjaga agar jaringan selalu dalam keadaan sehat. 4. Untuk mendeteksi kesalahan pada jaringan, gateway dan server yang penting. 5. Untuk
memberitahukan
masalah
administrator secepatnya. 6. Mendokumentasikan jaringan
kegagalan
jaringan
kepada
47 7. Keuntungan akan administrasi yang disentralisasi. 8. Adalah suatu keharusan dalam lingkungan jaringan.
2.5
Program Ping Ping adalah perintah TCP/IP yang utama digunakan untu pemecahan masalah konektivitas, pencapaian dan resolusi nama (Anonymous, 2004). Ping pada sistem operasi Windows menjelaskan konektivitas pada level IP ke komputer TCP/IP lainnya dengan mengirimkan pesan ICMP Echo Request. Kemudian, tanda terima dari dari pesan Echo Reply yang bersangkutan akan ditampilkan bersama dengan round-trip times. Namun, sebenarnya kebijakan penyaringan paket pada router, firewall atau jenis keamanan yang lain dapat mencegah lalu lalang pesan ICMP tersebut. Ketika pesan ICMP echo reply dikembalikan oleh tujuan, TTL dan roundtrip time dihitung. Ping menghitung round-trip time dengan menyimpan waktu kapan ping mngirimkan Echo Request pada bagian data di dalam pesan ICMP. Ketika Echo Reply dikembalikan, ping mengurangi waktu itu dari waktu sekarang.
2.6
Aplikasi Yang Digunakan Dalam membangun aplikasi ini digunakan beberapa software baik yang berfungsi sebagai sistem operasi maupun program – program pendukung.
48 1. Microsoft Visual Basic 6.0 Visual Basic 6.0 (Mangkulo, 2004, p1) adalah salah satu produk bahasa pemrograman yang
dikeluarkan oleh microsoft, salah satu
perusahaan software terkemuka di dunia. Visual Basic 6.0 merupakan bahasa pemrograman yang mudah digunakan utnuk pengembangan aplikasi, baik itu aplikasi kecil maupun aplikasi besar. Dengan banyaknya komponen kontrol yang disediakan oleh Visual Basic 6.0 membuat para programmer dan pengembang aplikasi lebih mudah dalam pembuatan aplikasi. Sedangkan pengertian kata ”Visual” dan kata ”Basic” berikut ini diambil dari MSDN website (Anonymous, 2004). Kata ”Visual” mengacu kepada metode yang digunakan untuk membuat GUI. Daripada menulis sejumlah baris kode untuk mendeskripsikan tampilan dan lokasi dari elemen antarmuka, Visual Basic dapat dengan mudah menambahkan objek yang telah dibuat sebelumnya untuk ditempatkan di layar. Kata ”Basic” mengacu pada bahasa pemrograman BASIC (Beginners AllPurpose Symbolic Instruction Code) yaitu bahasa pemrograman yang digunakan oleh banyak orang dalam sejarah komputer. Visual Basic telah berevolusi dari bahasa BASIC dan sekarang mengandung ratusan fungsi, kalimat dan kata kunci yang berhubungan langsung dengan GUI Windows.
49 2.7
Teknologi SMS Aplikasi SMS telah diakui merupakan aplikasi messaging yang paling populer di dunia. SMS telah menjadi lahan yang menjanjikan untuk meraih peluang bisnis di pasar konsumen maupun industri di dunia. Dari jumlah kiriman SMS di dunia, 90% masih merupakan kiriman jenis person to person. Namun demikian, SMS sangat potensial untuk dikembangkan menjadi aplikasi berbasis industri dengan berbagai macam layanan, seperti m-commerce, location based service, periklanan, voting, permainan, hiburan, dsb. SMS pada awalnya tidak terhitung sebagai layanan penting dalam jaringan telpon seluler karena SMS dikembangkan terutama sebagai alat pengirim informasi data konfigurasi dari telpon seluler dan tidak lebih dari sekedar layanan tambahan daripada sebagai bagian dari protokol jaringan. Penambahan fungsi SMS sebagai alat pengirim pesan singkat dari pengguna ke pengguna lainnya sebenarnya buka merupakan solusi dari hasil pemikiran serius. Namun demikian pada akhirnya SMS menjadi sukses secara tidak terduga sebagai layanan messaging paling populer di dunia. SMS adalah layanan untuk mengirim dan menerima pesan tertulis (teks) dari maupun kepada MS (Mobile station). Pesan teks yang dimaksud tersusun dari huruf, angka, atau karakter alfanumerik. Pesan teks dikemas dalam satu packet/frame yang berkapasitas maksimum 160 byte yang dapat direpresentasikan berupa 160 karakter. Pada proses pengiriman pesan diterima oleh SMS Center (SMSC), dimana tujuan pesan harus sesuai dengan mobile device yang dituju. Untuk melakukan hal tetsebut, SMSC mengirimkan permintaan SMS ke Home
50 Location Register (HLR) untuk menemukan roaming (kemampuan device dalam menerima sinyal walaupun di luar daerah) dari nomor yang dituju. Lalu HLR akan memberikan respon kepada SMSC berupa: 1. aktif atau tidak aktif 2. posisi dari roaming Jika status tidak aktif, maka SMSC akan menyimpan pesan tersebut dalam jangka waktu tertentu. Ketika pesan berhasil terkirim maka HLR akan memberitahu SMSC, dan SMSC akan memberi tahu si pengirim pesan.
2.7.1
Kelebihan SMS Kelebihan SMS antara lain: 1. Harga per kiriman tetap/konstan. Apabila beban biaya telpon bervariasi maka beban biaya kiriman SMS adalah tetap. Hal ini berpengaruh terutama pada pelanggan yang menggunakan kartua prabayar yang mempunyai kredit pulsa terbatas pada telpon seluernya. 2. Praktis, pesan dapat dikirim ke penerima tanpa harus si penerima standby di tempat 3. Handal, ketika pesan SMS terkirim dan masuk gateway, dan gateway telah berhasil mengirimkannya ke nomor tujuan, maka gateway akan mengirim pesan acknowledgement ke pengirim bahwa pesan telah dikirim.
51 2.7.2
Kekurangan SMS Kekurangan SMS antara lain: 1. Data yang terbatas, data yang dikirim melalui SMS terbatas pada 160 karakter 2. Tergantung pada traffic, jika traffic pada jaringan SMS padat, maka pesan yang dikirim menjadi lebih lambat sampai di tujuan dan jika jaringan SMS sangat padat maka ada kemungkinan pesan yang dikirim tidak bisa sampai ke penerima 3. Tergantung sinyal, jika telpon seluler pengirim atau penerima tidak bisa mendapatkan sinyal, maka pesan SMS tidak dapat dikirim atau diterima.