BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1. Teori Kepatuhan (Compliance Theory) Peraturan tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala secara hukum menginformasikan adanya kepatuhan setiap individu maupun organisasi (perusahaan publik) yang terlibat di pasar modal Indonesia untuk menyampaikan laporan keuangan tahunan perusahaan secara tepat waktu kepada Bapepam. Tuntutan akan kepatuhan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan tahunan perusahaan publik di Indonesia telah diatur dalam Kep-17/PM/2002 dan telah diperbaharui dengan Peraturan Bapepam Nomor X.K.2, lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-36/PM/2003 yang menyatakan bahwa laporan keuangan tahunan harus disertai dengan laporan akuntan dengan pendapat yang lazim dan disampaikan kepada Bapepam selambatlambatnya pada akhir bulan ketiga (90 hari) setelah tanggal laporan keuangan tahunan. Tyler (dalam Herliana, 2016 : 13) mengatakan bahwa : Terdapat dua perspektif dasar mengenai kepatuhan hukum yaitu instrumental dan normatif. Perspektif instrumental mengasumsikan individu secara utuh didorong oleh kepentingan pribadi dan tanggapan-tanggapan terhadap perubahan insentif dan penalti yang berhubungan dengan perilaku. Perspektif normatif berhubungan dengan apa yang orang anggap sebagai moral dan berlawanan dengan kepentingan pribadi mereka. Teori kepatuhan dapat mendorong seseorang untuk lebih mematuhi peraturan yang berlaku, sama halnya dengan perusahaan yang berusaha untuk menyampaikan laporan keuangan secara tepat waktu karena selain merupakan suatu kewajiban perusahaan untuk menyampaikan laporan keuangan tepat waktu, juga akan sangat bermanfaat bagi para pengguna laporan keuangan. 9
10
2.2. Teori Sinyal (Signalling Theory) Mengginson (dalam Hartono, 2005 : 38) memberikan pernyataan bahwa : Teori signalling menyatakan bahwa perusahaan yang berkualitas baik dengan sengaja akan memberikan sinyal pada pasar, dengan demikian pasar diharapkan dapat membedakan perusahaan yang berkualitas baik dan buruk. Agar sinyal tersebut efektif, maka harus dapat ditangkap pasar dan dipersepsikan baik, serta tidak mudah ditiru oleh perusahaan yang berkualitas buruk”. Salah satu informasi yang dapat dijadikan sinyal adalah pengumuman yang dilakukan oleh emiten, dimana pengumuman ini nantinya dapat berpengaruh terhadap naik turunnya harga sekuritas perusahaan emiten yang melakukan pengumuman tersebut. Menurut Arens, Elder dan Beasley (dalam Herliana, 2016 : 12) mengatakan bahwa : Laporan keuangan merupakan suatu sarana dimana sebuah perusahaan dapat mengkomunikasikan informasi keuangannya kepada pihak luar dari perusahaan. Setiap perusahaan yang sudah go public diharuskan melakukan publikasi laporan keuangan audit dan memberikan informasi ke pasar. Pasar akan merespon informasi tersebut sebagai suatu sinyal baik atau buruk.
2.3. Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Ketepatan waktu merupakan salah satu cara untuk mengukur transparansi dan kualitas pelaporan keuangan. Apabila perusahaan terlambat dalam mempublikasikan laporan keuangannya, besar kemungkinan transparansi dari laporan tersebut tidak baik adanya. Chambers dan Penman (dalam Prahesty, 2011 : 15) mendefinisikan ketepatan waktu dalam dua cara, yaitu : 1. Ketepatan waktu didefinisikan sebagai keterlambatan waktu pelaporan dari tanggal laporan keuangan sampai tanggal melaporkan
11
2. Ketepatan waktu ditentukan dengan ketepatan waktu pelaporan relatif atas tanggal pelaporan yang diharapkan.
Dyer dan Mc Hugh (dalam Siska Prahesty, 2011 : 7 ) menggunakan tiga kriteria
keterlambatan
untuk
melihat
ketepatan
waktu
dalam
penelitiannya : 1. Preliminary lag: interval jumlah hari antara tanggal laporan keuangan sampai penerimaan laporan akhir preleminary oleh bursa 2. Auditor’s report lag: interval jumlah hari antara tanggal laporan keuangan sampai tanggal laporan auditor ditandatangani 3. Total lag: interval jumlah hari antara tanggal laporan keuangan sampai tanggal penerimaan laporan dipublikasikan oleh bursa.
2.4. Faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan Dalam penelitian ini, faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan hanya dibatasi lima faktor dengan alasan karena melihat ketidakkonsistenan hasil penelitian sebelumnya mengenai faktor-faktor tersebut sehingga beberapa faktor ini dipilih menjadi variabel independen.
2.4.1. Konvergensi IFRS Indonesia lebih memilih untuk melakukan adopsi namun bukan adopsi penuh mengingat adanya perbedaan sifat bisnis dan peraturan di Indonesia (IAI, 2010). Terdapat 2 strategi adopsi yang pertama big bang strategy di mana adopsi penuh dilakukan
12
sekaligus tanpa ada masa transisi dan yang kedua melalui gradual stategy yaitu adopsi secara bertahap dengan masa transisi. Konvergensi IFRS di Indonesia sendiri dilakukan secara bertahap, yaitu : 1. Tahap adopsi (2008-2011) meliputi aktivitas dimana seluruh IFRS diadopsi ke PSAK, persiapan infrastruktur yang diperlukan dan evaluasi terhadap PSAK berbasis IFRS. 2. Tahap persiapan akhir (2011), dalam tahap ini dilakukan penyelesaian terhadap persiapan infrastruktur yang diperlukan. Selanjutnya dilakukan penerapan secara bertahap beberapa PSAK berbasis IFRS. 3. Tahap implementasi (2012), berhubungan dengan aktivitas penerapan PSAK IFRS secara bertahap, kemudian dilakukan evaluasi
terhadap
dampak
penerapan
PSAK
secara
komprehensif.
Indonesia Stock Exchange menyatakan bahwa konvergensi IFRS dapat meningkatkan daya informasi dari pelaporan keuangan perusahaan di Indonesia,manfaat dari program ini diharapkan akan mengurangi
hambatan
investasi,
meningkatkan
transparansi
keuangan perusahaan, mengurangi biaya yang terkait dengan penyusunan
laporan
keuangan,
dan
menciptakan
efisiensi
penyusunan laporan keuangan. Sementara tujuan akhirnya laporan
13
keuangan yang disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) hanya akan memerlukan sedikit rekonsiliasi untuk menghasilkan laporan keuangan berdasarkan IFRS. Beberapa dampak yang timbul akibat konvergensi IFRS terhadap kualitas penyajian pelaporan keuangan antara lain adalah: 1. Perubahan konsep dari rule based menjadi principle based. Principle based mengandung makna standar akuntansi tidak bersifat ketat atau rigid, melainkan hanya memberikan prinsip umum standar akuntansi yang harus diikuti untuk memastikan pencapaian kualitas informasi tertentu yang relevan, dapat diperbandingkan dan obyektif. 2. Peran Professional Judgment lebih dibutuhkan. Fleksibilitas dari IFRS menjadikan peran professional judgment lebih dibutuhkan untuk mempersiapkan laporan keuangan maupun untuk pengauditan laporan keuangan. 3. Penggunaan Fair Value Accounting. Dengan adanya fair value accounting maka penyajian atas pelaporan keuangan untuk nilai assetdan instrumen keuangan tercatat pada nilai sebenarnya atau nilai wajar sesuai dengan kondisi pasar, sehingga kualitas yang dihasilkan atas laporan keuangan menjadi dapat lebih diandalkan. 4. Keterlibatan
pihak
ketiga
dalam
penyusunan
laporan
keuangan. Dengan konvergensi IFRS mengakibatkan segala
14
sesuatu yang berkaitan dengan penilaian dan pengukuran menjadi penting, sehingga kebutuhan adanya pihak ketiga (appraisal) dalam penyusunan laporan keuangan semakin besar.
2.4.2. Profitabilitas Profitabilitas
menunjukkan
kemampuan
perusahaan
untuk
menghasilkan laba perusahaan pada masa yang akan datang, dimana laba perusahaan merupakan salah satu informasi penting sebagai pertimbangan bagi investor dalam menanamkan modalnya kepada
perusahaan
tersebut.
Semakin
tinggi
profitabilitas
perusahaan, maka semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bagi perusahaannya, begitupun sebaliknya. Profitabilitas sebuah perusahaan juga mencerminkan tingkat efektivitas yang dicapai dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan.
Profitabilitas
adalah
kemampuan
perusahaan
menghasilkan keuntungan pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham tertentu (Hanafi dan Halim dalam Sulistyo, 2010 : 30). Terdapat tiga rasio yang dapat digunakan untuk mengukur profitabilitas, yaitu: profit margin, return on assets (ROA), return on equity (ROE).
15
Perusahaan yang memiliki profitabilitas tinggi dapat dikatakan bahwa laporan keuangan perusahaan tersebut mengandung berita baik dan perusahaan yang mengalami berita baik akan cenderung menyerahkan laporan keuangannya tepat waktu. Hal ini juga berlaku jika profitabilitas perusahaan rendah dimana hal ini mengandung berita buruk, sehingga perusahaan cenderung tidak tepat waktu menyerahkan laporan keuangannya.
2.4.3. Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan dapat dinilai dari beberapa segi. Besar kecilnya ukuran perusahaan dapat dilihat pada total nilai aktiva, total penjualan, kapitalisasi pasar, jumlah tenaga kerja dan sebagainya. Semakin besar nilai item-item tersebut maka semakin besar pula ukuran perusahaan itu. Semakin besar aktiva maka semakin banyak modal yang ditanam, semakin banyak penjualan maka semakin banyak perputaran uang dan semakin besar kapitalisasi pasar maka semakin besar pula ia dikenal dalam masyarakat.
Ukuran perusahaan dalam penelitian ini diukur berdasarkan besar aset yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Menurut Sudarmadji dan Sularto (dalam Sigit Mareta, 2015 : 96) mengatakan total assets dipilih sebagai proksi dari variabel ukuran perusahaan karena
total
assets
lebih
stabil
dan
representatif
dalam
16
menunjukkan ukuran perusahaan dibandingkan dengan kapitalisasi pasar dan penjualan yang sangat dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran. Suatu perusahaan yang mempunyai aset besar akan memiliki banyak sumber informasi, sumber daya manusia dan sistem
informasi
yang
canggih
sehingga
memungkinkan
perusahaan tersebut melaporkan laporan keuangan secara cepat ke publik.
2.4.4. Leverage Debt to Equity Ratio merupakan rasio untuk menghitung atau mengukur perbandingan antara total kewajiban dengan total ekuitas.
Menurut Sawir (2008:13)
Debt to Equity Ratio
merupakan rasio yang memperlihatkan proporsi antara kewajiban yang dimiliki dan seluruh kekayaan yang dimiliki.
Tingginya Debt to Equity Ratio atau rasio financial leverage mencerminkan tingginya risiko keuangan perusahaan. Risiko keuangan
perusahaan
yang tinggi
mengindikasikan bahwa
perusahaan mengalami kesulitan keuangan. Kesulitan keuangan perusahaan merupakan berita buruk yang akan mempengaruhi kondisi perusahaan dimata masyarakat.
17
2.4.5. Likuiditas Likuiditas
merupakan
rasio
untuk
mengukur
kesanggupan
perusahaan melunasi kewajiban jangka pendeknya. Current ratio yang rendah biasanya dianggap menunjukkan terjadinya masalah dalam likuidasi, sebaliknya current ratio yang terlalu tinggi juga kurang bagus, karena menunjukkan banyaknya dana menganggur yang pada akhirnya dapat mengurangi kemampulabaan perusahaan (Sawir, 2009:10).
Apabila mengukur tingkat likuiditas dengan menggunakan current ratio sebagai alat pengukurnya, maka tingkat likuiditas atau current ratio suatu perusahaan dapat dipertinggi dengan cara (Riyanto, 2001:28): 1. 2. 3.
Dengan utang lancar tertentu, diusahakan untuk menambah aktiva lancar. Dengan aktiva lancar tertentu, diusahakan untuk mengurangi jumlah utang lancar. Dengan mengurangi jumlah utang lancar sama-sama dengan mengurangi aktiva lancar.
2.4.6. Reputasi KAP Kantor akuntan publik merupakan suatu bentuk organisasi akuntan publik yang memperoleh izin sesuai dengan perturan perundangundangan yang berusaha dibidang pemberian jasa profesional dalam praktek akuntan publik. Dalam menyampaikan laporan keuangan yang akurat dan terpercaya suatu perusahaan tentunya
18
membutuhkan jasa Kantor Akuntan Publik (KAP). Untuk menjamin kredibilitas dan peningkatan mutu dari laporan keuangan tersebut, perusahaan juga akan cenderung menggunakan jasa Kantor Akuntan Publik (KAP) yang besar dan mempunyai reputasi yang baik. Kantor akuntan publik yang memiliki kriteria seperti ini terdiri dari KAP yang berafiliasi dengan kantor akuntan publik besar yang berlaku universal yang dikenal dengan Big Four Accounting Firms (Big Four). KAP di Indonesia yang masuk dalam kategori The Big Accounting Firm (Big Four) yaitu : 1.
KAP Deloitte Touche Tohmatsu
bekerja sama dengan
Osman Bing Satrio & Eny. 2.
KAP Price Waterhouse Coopers bekerja sama dengan Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan.
3.
KAP Ernst & Young bekerja sama dengan KAP Purwantono, Sungkoro & Surja.
4.
KAP Klynveld Peat Marwick Goerdeler bekerja sama dengan KAP Sidharta Widjaja & Rekan.
Menurut Fahmi & Hadi (dalam Sigit Mareta, 2015:97) Pernyataan KAP sangat dipengaruhi dari segi kelayakan pada saat laporan keuangan dan hasil audit lainnya bahwa secara aturan dan prosedural dapat dinyatakan telah memenuhi syarat go public, maka dalam hal ini reputasi seorang auditor juga dipertaruhkan karena
jika
suatu
perusahaan
bermasalah
pada
laporan
19
keuangannya maka auditor berserta KAPnya tersebut yang akan mengalami efek negatifnya seperti turunnya reputasi yang dimiliki.
20
2.5. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu tentang faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan diringkas dalam tabel 2.1 : Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No Peneliti . 1 Agus Sukoco
Tahun
Judul Penelitian
Variabel
2013
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN
profitabilitas, opini audit, ukuran perusahaan, kepemilikan publik
Metode Analisis binary logistic regression
Hasil Penelitian Kesimpulan Saran profitabilitas, opini menambahkan sampel, variabel, audit dan data primer ukuran perusahaan bepengaruh, sedangkan kepemilikan publik tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan.
21
2
Dewi & Jusia
2013
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE DAN PROPERTY YANG TERDAFTAR DI BEI
return on asset, debt to equity ratio, ukuran perusahaan, opini audit dan ukuran perusahaan publik akuntansi
regresi logistik
3
Irfan Haris Setiawan & Dini Widyawa ti
2014
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI INDONESIA
ukuran perusahaan, umur perusahaan, struktur kepemilikan publik, DER, ROA, CR, dan reputasi auditor
Regresi Logistik
return on asset dan debt to equity ratio memiliki pengaruh, sedangkan ukuran perusahaan, opini audit dan ukuran perusahaan publik akuntansi tidak berpengaruh pada ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan. hanya variabel ukuran perusahaan dan struktur kepemilikan publik yang berpengaruh, sedangkan variabel umur perusahaan, DER, ROA, CR dan reputasi auditor tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan
Memperluas ke jenis sektor industri lain, memperpanjang periode pengamatan dan menguji faktorfaktor lain yang diperkirakan memiliki pengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan tapi belum diuji pada penelitian ini sehingga hasil yang diperoleh lebih akurat dan dapat digeneralisasikan.
menambahkan variabel lain misalnya variabel kompleksitas operasi (ada tidaknya anak perusahaan) dan penerapan IFRS
22
4
Sigit Mareta
2015
ANALISIS FAKTORFAKTOR YANG MEMENGARUHI TIMELINESS PUBLIKASI LAPORAN KEUANGAN PERIODE 2009-2010 (Studi Empiris Pada Bursa Efek Indonesia)
profitabilitas, likuiditas, leverage, ukuran perusahaan, opini auditor, reputasi akuntan publik, pertukaran akuntan publik, dan pertukaran manajemen
regresi logistik
profitabilitas dan opini auditor memiliki pengaruh signifikan, namun, tidak ditemukan bukti bahwa likuiditas, leverage, ukuran perusahaan, opini auditor, reputasi akuntan publik (Big4), pergantian Kantor Akuntan Publik, dan pergantian manajemen berpengaruh terhadap ketepatan waktu publikasi laporan keuangan
Memperpanjang periode penelitian, menggunakan alat ukur lain untuk melihat kompleksitas operasi perusahaan seperti diversifikasi jalur produk, serta lini bisnis
23
5
I Made 2016 Dwi Marta Sanjaya(1 ) Ni Gusti Putu Wirawati
ANALISIS FAKTORFAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI
debt to equity ratio, profitabilitas, struktur kepemilikan, pergantian auditor dan ukuran perusahaan
regresi logistik
6
HERLIA NA WIDYA ANDINI
FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN
penerapan konvergensi IFRS, profitabilitas, Ukuran perusahaan, opini auditor
regresis berganda
2016
debt to equity ratio dan pergantian auditor berpengaruh negatif, sedangkan profitabilitas, struktur kepemilikan, dan ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. penerapan konvergensi IFRS dan profitabilitas berpengaruh sedangkan ukuran perusahaan dan opini auditor tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan
menambah sample, variabel, waktu pengamatan
Menambah waktu pengamatan, variabel dan menggunakan alat statistik yang lebih tepat
24
7
Lathiefat 2015 unnisa Nur Islam
8
SEPTIA YU KUSUM A MURDI ONO PUTRI
2015
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN: PROFITABILITAS SEBAGAI VARIABEL MODERATING PENGARUH KEEFEKTIFAN KOMITE AUDIT DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP KETEPATAN WAKTU PELAPORAN
solvabilitas, ukuran perusahaan, kepemilikan pihak luar, dan profitabilitas
regresi logistik
hanya variabel kepemilikan pihak luar yang berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan
keefektifan komite audit dan karaktekeefekti fan komite audit dan karakteristik perusahaan seperti kondisi keuangan, ukuran perusahaan, jenis auditor dan jenis industri tristik perusahaan
regresi berganda
keefektifan komite audit, ukuran perusahaan, dan jenis auditor berpengaruh negatif, sedangkan kondisi keuangan berpengaruh positif terhadap financial reporting lead time
25
9
RIO SALOM O SIDAUR UK
2012
ANALISIS FAKTORFAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN PUBLIK SEKTOR JASA PARIWISATA YANG TERDAFTAR DI BEI
profitabilitas, rasio gearing, item-item luar biasa, ukuran perusahaan, reputasi KAP, dan pergantian auditor
regresi logistik
item-item luar Menambah waktu, variabel, dan biasa memiliki sektor lain pengaruh yang positif dan berpengaruh secara signifikan, sedangkan profitabilitas, rasio gearing, ukuran perusahaan dan pergantian auditor independen memiliki pengaruh positif dan tidak berpengaruh secara signifikan, dan reputasi KAP memiliki pengaruh negatif dan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan
26
10
Apriliani Issana Putri apriliani_ issana@y ahoo.com Bambang Suryono
2015
BERBAGAI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN
profitabilitas, likuiditas, leverage, kompleksitas operasi perusahaan, kepemilikan publik, reputasi Kantor Akuntan Publik, dan pergantian auditor
regresi logistik
profitabilitas, Menambah variabel lain likuiditas, leverage, kepemilikan publik, reputasi kantor akuntan publik berpengaruh signifikan, sedangkan kompleksitas operasi perusahaan dan pergantian auditor tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.
27
11
Indrayent i& Cindrawa ti Ie
2016
12
Destigast uti Lestiani
2015
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (Studi Empiris Pada Perusahaan Sektor Industri Dasar dan Kimia) KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN DAN VARIABEL VARIABEL YANG MEMPENGARUHI TERHADAP PERUSAHAAN PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2011 2013
profitabilitas, likuiditas, ukuran perusahaan, umur perusahaan, opini audit.
regresi logistik
leverage, profitabilitas, ukuran perusahaan, reputasi kantor akuntan publik, kepemilikan manajerial, dan komite audit
regresi logistik
Result identifies that profitability, liquidity, company size,company age,and audit opinion doesn’t have any effect on timeliness offinancial statements in Indonesian Stock Exchange. variable leverage, profitability, company size, managerial ownership and the audit committee did not significantly influence the timeliness of financial reports. whereas reputation of public accounting firms variables
sebaiknya dapat mengembangkan penelitian dengan metode yang berbeda, sampel yang lebih luas, indikator yang lebih banyak, serta dapat memperpanjang rentang waktu penelitiannya.
menambah rentang periode agar menambah hasil yang lebih akurat dan diharapkan selanjutnya untuk memasukan variabel-variabel lain yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu laporan keuangan
28
significantly influence the timeliness of financial reports.
13
Kadek Indah Kusuma Dewi dan Ni Made Dwi Ratnadi
2016
PENGARUH UMUR PERUSAHAAN, AUDIT TENURE DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PADA KECEPATAN PUBLIKASI LAPORAN KEUANGAN
umur perusahaan, audit tenure dan good corporate governance
regresi logistik
Berdasarkan teknik menambah variabel lain dan sampel analisis ditemukan bahwa umur perusahaan tidak berpengaruh pada kecepatan publikasi laporan keuangan. Audit tenure dan good corporate governance berpengaruh negatif pada kecepatan
29
publikasi laporan keuangan.
14
LENDR A ADHI MULYA NTOYO
2010
FAKTOR – FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) Tahun 2010
debt to equity ratio, ukuran perusahaan, profitabilitas, konsentrasi kepemilikan perusahaan, kepemilikan perusahaan
regresi logistik
Hasil pengujian menambah variabel dan periode hipotesis dengan menggunakan regresi logistic ditemukan bukti empiris bahwa variabel ukuran perusahaan, debt to equity ratio, profitabilitas, outsider ownership, insider ownership tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu
30
pelaporan keuangan perusahaan
15
LULUK MUHIM ATUL IFADA
2009
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN (STUDI KASUS PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEJ)
Debt to Equity Ratio, Ukuran perusahaan, Profitability, Konsentrasi kepemilikan perusahaan, Kepemilikan perusahaan, Umur perusahaan
regresi logistik
The study show that firms size and insider ownership have significant influence the firms compliance timeliness. While to four other independent variable has not significant.
-
31
16
PUPUT SAFITRI
2013
ANALISIS FAKTORFAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE TAHUN 2010-2011
debt to equity ratio, profitabilitas, struktur kepemilikan dan kualitas auditor.
regresi logistik
Hasil penelitian mengidentifikasi bahwa Deb to equity ratio secara signifikan berpengaruh pada ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan, sedangkan profitabilitas, struktur kepemilikan dan kualitas auditor tidak berpengaruh pada ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Periode penelitian hendaknya diperpanjang, Perlu menggunakan variabel-variabel atau indikatorindikator variabel independen lain, Sampel yang diteliti sebaiknya mewakili masing-masing jenis industri secara proporsional.
32
17
Siska Prahesty
2010
ANALISIS FAKTORFAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN (Studi Empiris pada Perusahaan Food and Beverages di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 20042009)
profitability, organization’s size and outsider ownership.
regresi logistik
Berdasarkan pengujian regresi logistik diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan pada perusahaan Food dan Beverages yang terdaftar di BEI periode tahun 2004-2009 adalah profitabilitas dan umur perusahaan. Sedangkan variabel struktur kepemilikan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.
menggunakan obyek penelitian, mencari variabel independen lain
33
18
Vita Magdalen a Awalludi n, Dr. Dra Peni Sawitri, MM
ANALISIS FAKTORFAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
debt to equity ratio, profitabilitas, struktur kepemilikan, ukuran perusahaan, dan opini auditor.
regresi logistik
Hasil penelitian mengidentifikasi bahwa Debt to Equity Ratio dan profitabilitas secara signifikan berpengaruh pada ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan, sedangkan struktur kepemilikan, ukuran perusahaan, dan opini auditor tidak berpengaruh pada ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
menambah sample penelitian, Menambah variabel-variabel lain, Menambah alat ukur perusahaan selain total penjualan. Alat ukur perusahaan yang dapat ditambahkan antara lain: market value (market capitalization) yaitu harga yang sesungguhnya di pasar karena market value merupakan harga yang paling mudah ditentukan karena harga yang sedang berlangsung di pasar atau jika pasar telah ditutup maka harga penutupan (closing price) pada tanggal 31 Desember.
34
19
Kenny Robert
2015
PENGARUH KONVERGENSI IFRS, PROBABILITAS KEBANGKRUTAN, DAN PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KETEPATWAKTUA N PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN (Studi pada Perusahaan Tambang di BEI Periode 20092013).
Konvergensi IFRS, Probabilitas Kebangkrutan, Komite Audit,Komisari s Independen,Ku alitas Audit
regresi logistik
Konvergensi IFRS, Probabilitas Kebangkrutan, Komite Audit, Komisaris Independen, dan Kualitas Audit secara bersamasama tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap Ketepatwaktuan Penyampaian Laporan Keuangan
Return on Equity, Leverage, Proporsi Kehadiran Rapat Komite Audit, dan Opini Audit perusahaan.
35
2.6. Hipotesis Penelitian Hipotesis dikembangkan dari tinjauan teori sebagai jawaban sementara dari rumusan masalah atau pertanyaan penelitian yang memerlukan pengujian secara empiris (Sugiyono, 2004 : 51). Ada 5 hipotesis dalam penelitian ini : H₁
: Konvergensi IFRS memiliki pengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.
H₂
: Profitabilitas memiliki pengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.
H₃
: Ukuran perusahaan memiliki pengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.
H₄
:
Leverage
memiliki
pengaruh
terhadap
ketepatan
waktu
penyampaian laporan keuangan. H₅
: Likuiditas memiliki pengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.
H₆
: Reputasi KAP memiliki pengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.