BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1
Teori-teori Dasar atau Umum 2.1.1
Pengertian Sistem Menurut Schwalbe (2009, p47), “Sistems are sets of interacting
components working within an environment to fulfill some purpose.”, diterjemahkan menjadi, sistem adalah seperangkat kerja komponen yang saling berinteraksi dalam suatu lingkungan untuk memenuhi beberapa tujuan. Sedangkan menurut Jogiyanto (2007, p34), sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu. Menurut Romney dan Steinbart (2006, p4), “Sistems is a set of two or more interrelated components that interact to archieve a goal”, bila diartikan menjadi, Sistem adalah serangkaian dua atau lebih komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan. Menurut O’Brien (2005, p8), “A sistem is a group of interrelated components working together toward a common goal by accepting inputs and producing outputs in organized transformation process.”, bila diterjemahkan menjadi Sebuah sistem adalah sekelompok komponen yang saling bekerja bersama untuk tujuan bersama dengan menerima input dan menghasilkan output dalam proses transformasi yang terorganisir. Dapat disimpulkan bahwa sistem adalah sekelompok komponen yang saling terhubung dan berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
6
7
Dapat disimpulkan bahwa sistem adalah sekelompok komponen yang saling terhubung dan berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
2.1.2 Pengertian Informasi Menurut Rainer dan Turban (2008, p6), “Information refers to data that have been organized so that they have meaning and value to the recipient”, bila diartikan menjadi, Informasi mengacu pada data yang sudah terorganisir sehingga mereka memiliki makna dan nilai kepada penerima. Menurut Jogiyanto (2007, p36), Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya. Informasi harus didukung oleh 3 pilar, sebagai berikut : 1)
Tepat kepada orangnya (Relevance).
2)
Tepat waktu (Timeliness).
3)
Akurat (Accurate). Menurut Simon Bennett (2006, p15), “Information is conveyed by
messages and has meaning”, bila diterjemahkan menjadi Informasi yang disampaikan oleh pesan dan memiliki makna. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi adalah data yang telah di proses menjadi suatu lebih bermanfaat bagi penggunanya terutama dalam pengambilan keputusan.
8
2.1.3 Pengertian Sistem Informasi Menurut O’Brien (2005, p7), ”Information sistem can be any organized combination of people, hardware, software, communicatiopn networks, and data resources that collects, transforms, and disseminates information in an organization.” Bila diterjemahkan menjadi Sistem Informasi dapat merupakan kombinasi teratur apapun dari orang – orang, hardware, software, jaringan komunikasi dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi. Dapat ditarik kesimpulan Sistem Informasi adalah suatu perangkat dimana melibatkan user untuk mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan informasi suatu perusahaan.
2.1.3.1 Fungsi Sistem Informasi Fungsi dari sistem informasi menurut O’Brien (2005, p26), Setiap sistem pasti mempunyai fungsi – fungsi tersendiri, berikut fungsi dari Sistem Informasi : 1. Area fungsional utama dari bisnis yang penting dalam keberhasilan bisnis seperti fungsi akuntansi, keuangan, manajemen operasional, pemasaran dan manajemen SDM. 2. Kontributor penting dalam efisiensi operasional, produktivitas dan moral pegawai serta layanan dan kepuasan pelanggan.
9
3. Sumber utama informasi dan dukungan yang dibutuhkan untuk menyebarluaskan pengambilan keputusan yang efektif oleh para manajer dan praktisi bisnis. 4. Bahan yang sangat penting dalam mengembangkan produk dan jasa yang kompetitif, yang memberikan organisasi kelebihan strategis dalam pasar global. 5. Peluang berkarir yang dinamis, memuaskan, serta menantang bagi jutaan pria dan wanita. 6. Komponen penting dari sumber daya, infrastruktur dan kemampuan perusahaan bisnis yang membentuk jaringan.
2.1.3.2 Tujuan Sistem Informasi Tujuan sistem informasi menurut Hall (2001, p18), dibedakan atas tiga tujuan umum yang bagi semua sistem yaitu : 1) Untuk mendukung fungsi kepengurusan manajemen. Kepengurusan yang merujuk ke tanggung jawab manajemen untuk mengatur sumber daya perusahaan secara benar. 2) Untuk mendukung pengambilan keputusan manajemen. Sistem informasi memberikan para manajer, informasi yang mereka perlukan untuk melakukan tanggung jawab pengambilan keputusan. 3) Untuk mendukung kegiatan operasi perusahaan hari demi hari. Sistem informasi
menyediakan
informasi
bagi
personal
membantu mereka setiap hari dengan efisien dan efektif.
operasi
untuk
10
2.1.3.3 Komponen Sistem Informasi Menurut Mulyadi (2001, 12), komponen utama sistem utama, yaitu: a. Blok Masukan (Input) : Digunakan untuk menangkap dan memasukkan data tersebut ke dalam sistem.. b. Blok Model (Model Blok) : Blok model terdiri dari logika mathematical model yang mengolah masukkan dan data yang disimpan c. Blok Keluaran (Output Blok): Produk suatu sistem informasi adalah keluaran yang barupa informasi, baik pemakai intern maupun pemakai luar organisasi. d. Blok Teknologi (Techology Blok) : Teknologi ini menangkap, memasukkan, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data e. Blok Basis Data (Database Blok) : Basis data merupakan tempat untuk menyimpan data yang digunakan untuk melayani kebutuhan secara fisik / logis. f. Blok Pengendalian (Control Book) : Semua sistem informasi harus dilindungi dari bencana dan ancaman, seperti bencana alam, api kecurangan,
kegagalan
sistem,
kesalahan
dan
penggelapan
ketidakefisienan, sabotase, orang-orang yang dibayar untuk melakukan awal bekerja.
11
2.1.3.4 Jenis – Jenis Sistem Informasi Jenis – jenis sistem informasi menurut O’Brien (2005, p22) yaitu : a) Operation Support Sistem. Produce a variety of information products for internal and external use. b) Management Support Sistems. Providing information and support for a decision making by all types of managers and business professionals is a complex task. c) Expert Sistems. Provide expert advice for operational chores like equipment diagnostics, or managerial decisions such as loan portfolio management. d) Knowledge Management Sistems. Knowledge based information sistems that support the creation, organization, and dissemination of business knowledge to employees and manager throughout a company. e) Functional Business Sistems. Information sistems that focus on operational and managerial application in support of basic business function such as accounting or marketing. f) Strategic Information Sistem. Apply information technology to a firm’s products, Services, or business process to help it gain a strategic advantage over its competitors. g) Cross Functional Informational Sistems. Provide a variety of function.
12
Bila diterjemahkan menjadi : a) Sistem Operasi Pendukung. Menghasilkan berbagai informasi produk untuk penggunaan internal dan eksternal. b) Sistem Infomasi Manajemen. Memberikan informasi dan dukungan untuk pengambilan keputusan oleh semua jenis bisnis manajer dan profesional adalah tugas yang cukup rumit. c) Sistem Pakar. Menyediakan saran ahli untuk tugas-tugas operasional seperti peralatan
diagnostik,
atau
keputusan
manajerial
seperti
manajemen portofolio kredit. d) Sistem
Pengetahuan
Manajemen.
Sistem
informasi
berbasis
pengetahuan yang mendukung penciptaan, organisasi, dan penyebaran pengetahuan
bisnis
kepada
karyawan
dan
manajer
diseluruh
perusahaan. e) Sistem Fungsi Bisnis. Sistem informasi yang berfokus pada aplikasi operasional dan manajerial dalam mendukung fungsi bisnis dasar seperti akuntansi atau pemasaran. f) Sistem Informasi Strategis. Menerapkan teknologi informasi untuk perusahaan
produk, layanan, atau proses bisnis untuk membantu
memperoleh keuntungan strategis dari para pesaingnya. g) Sistem Informasi Multifungsi. Menyediakan berbagai fungsi.
13
2.1.4
Pengertian Analisis Sistem Menurut Jogiyanto (2005, p129), analisis sistem dapat didefinisikan
sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagianbagian
komponennya
dengan
maksud
untuk
mengidentifikasinya
dan
mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatanhambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya. Jadi analisis sistem merupakan proses mengamati sistem yang sedang berjalan pada suatu perusahaan atau organisasi yang bertujuan untuk menemukan masalah yang terjadi pada sistem yang sedang berjalan yang kemudian memberikan solusi untuk permasalahan tersebut.
2.1.4.1 Langkah-langkah Analisis Sistem Menurut Jogiyanto (2005, p130), langkah-langkah dasar yang harus dilakukan dalam analisis sistem sebagai berikut : a)
Identify yaitu, mengidentifikasi masalah
b)
Understand yaitu, memahami kerja dari sistem yang telah ada
c)
Analyze yaitu, menganalisis sistem
d)
Report yaitu, membuat hasil laporan analisis
14
2.1.5
Pengertian Perancangan Menurut Mulyadi (2001.h51) mengatakan bahwa desain adalah proses
penerjemahan kebutuhan pemakai informasi ke dalam alternative rancangan system
informasi
yang
diajukan
kepada
pemakai
informasi
untuk
dipertimbangkan. 2.1.6
Pengertian Rancangan Sistem Menurut Mulyadi (2001, p51), proses penerjemahan kebutuhan pemakai
informasi ke dalam alternatif rancangan sistem informasi yang diajukan kepada pemakai informasi untuk dipertimbangkan. Menurut www.en.wikipedia.org/wiki/Sistems_design, “Sistems design is the process or art of defining the architecture, components, modules, interfaces, and data for a sistem to satisfy specified requirements.”, yang berarti desain sistem adalah proses atau mendefinisikan seni arsitektur, komponen, modul, antarmuka, dan data untuk suatu sistem untuk memenuhi persyaratan tertentu. Dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem adalah suatu proses untuk membentuk desain dari sistem yang ada, mulai dari komponen, modul, interface, dan data suatu sistem yang akan digunakan.
2.1.6.1 Langkah-langkah Perancangan Sistem Menurut Mulyadi (2001, p51), langkah-langkah dalam desain sistem ada 5, yaitu:
15
1)
Desain sistem secara garis besar.
2)
Penyusunan usulan desain sistem secara garis besar.
3)
Evaluasi sistem.
4)
Penyusunan laporan final desain sistem secara garis besar.
5)
Desain sistem secara rinci.
6)
Penyusunan laporan final desain sistem secara rinci.
2.1.7
Proses Bisnis Menurut www.id.wikipedia.org/wiki/Business_process, Proses bisnis
adalah suatu kumpulan pekerjaan yang saling terkait untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu. Suatu proses bisnis dapat dipecah menjadi beberapa subproses yang masing-masing memiliki atribut sendiri tapi juga berkontribusi untuk mencapai tujuan dari superprosesnya. Analisis proses bisnis umumnya melibatkan pemetaan proses dan subproses di dalamnya hingga tingkatan aktivitas atau kegiatan. Karakteristik umum yang dianggap harus dimiliki suatu proses bisnis adalah: 1.
Definitif: Suatu proses bisnis harus memiliki batasan, masukan, serta keluaran yang jelas.
2.
Urutan: Suatu proses bisnis harus terdiri dari aktivitas yang berurut sesuai waktu dan ruang.
3.
Pelanggan: Suatu proses bisnis harus mempunyai penerima hasil proses.
16
4.
Nilai tambah: Transformasi yang terjadi dalam proses harus memberikan nilai tambah pada penerima.
5.
Keterkaitan: Suatu proses tidak dapat berdiri sendiri, melainkan harus terkait dalam suatu struktur organisasi.
6.
Fungsi silang: Suatu proses umumnya, walaupun tidak harus, mencakup beberapa fungsi.
2.1.8
Perseroan Terbatas (PT)
Perseroan Terbatas disebut juga Naamloze Vennootschaap (NV), adalah suatu persekutuan untuk menjalankan usaha yang memiliki modal terdiri dari saham-saham, yang pemiliknya memiliki bagian sebanyak saham yang dimilikinya.
Karena
modalnya
terdiri
dari
saham-saham
yang
dapat
diperjualbelikan, perubahan kepemilikan perusahaan dapat dilakukan tanpa perlu membubarkan perusahaan. Perseroan terbatas merupakan badan usaha dan besarnya modal perseroan tercantum dalam anggaran dasar. Kekayaan perusahaan terpisah dari kekayaan pribadi pemilik perusahaan sehingga memiliki harta kekayaan sendiri. Setiap orang dapat memiliki lebih dari satu saham yang menjadi bukti pemilikan perusahaan. Pemilik saham mempunyai tanggung jawab yang terbatas, yaitu sebanyak saham yang dimiliki. Apabila utang perusahaan melebihi kekayaan perusahaan, maka kelebihan utang tersebut tidak menjadi tanggung jawab para pemegang saham. Apabila perusahaan mendapat keuntungan maka keuntungan tersebut dibagikan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. Pemilik saham
17
akan memperoleh bagian keuntungan yang disebut dividen yang besarnya tergantung Selain berasal dari saham, modal PT dapat pula berasal dari obligasi. Keuntungan yang diperoleh para pemilik obligasi adalah mereka mendapatkan bunga tetap tanpa menghiraukan untung atau ruginya perseroan terbatas tersebut. (Sumber = http://id.wikipedia.org/wiki/Perseroan_terbatas)
2.1.8.1 Keuntungan PT Keuntungan utama membentuk perusahaan berbentuk PT adalah : 1.
Kewajiban terbatas. Tidak seperti partnership, pemegang saham sebuah perusahaan tidak memiliki kewajiban untuk obligasi dan hutang p erusahaan. Akibatnya kehilangan potensial yang "terbatas" tidak dapat melebihi dari jumlah yang mereka bayarkan terhadap saham. Tidak hanya ini mengijinkan perusahaan untuk melaksanakan dalam usaha yang beresiko, tetapi kewajiban terbatas juga membentuk dasar untuk perdagangan di saham perusahaan.
2.
Masa hidup abadi. Aset dan struktur perusahaan dapat melewati masa hidup dari pemegang sahamnya, pejabat atau direktur. Ini menyebabkan stabilitas modal, yang dapat menjadi investasi dalam proyek yang lebih besar dan dalam jangka waktu yang lebih panjang daripada aset perusahaan tetap dapat menjadi subyek disolusi dan penyebaran.
18
Kelebihan ini juga sangat penting dalam periode pertengahan, ketika tanah disumbangkan kepada Gereja (sebuah perusahaan) yang tidak akan mengumpulkan biaya feudal yang seorang tuan tanah dapat mengklaim ketika pemilik tanah meninggal. Untuk hal ini, lihat Statute of Mortmain. 3.
Efisiensi manajemen. Manajemen dan spesialisasi memungkinkan pengelolaan modal yang efisien sehingga memungkinkan untuk melakukan ekspansi. Dan dengan menempatkan orang yang tepat, efisiensi maksimum dari modal yang ada. Dan juga adanya pemisahan antara pengelola dan pemilik perusahaan, sehingga terlihat tugas pokok dan fungsi masing-masing. (Sumber = http://id.wikipedia.org/wiki/Perse roan_terbatas)
2.1.8.2 Kekurangan PT Adapun kekurangan dalam membuat badan usaha berbentuk PT, yaitu Kerumitan perizinan dan organisasi. Untuk mendirikan sebuah PT tidaklah mudah. Selain biayanya yang tidak sedikit, PT juga membutuhkan akta notaris dan izin khusus untuk usaha tertentu. Lalu dengan besarnya perusahaan tersebut, biaya pengorganisasian akan keluar sangat besar. Belum lagi kerumitan dan kendala yang terjadi dalam tingkat personel. Hubungan antar perorangan juga lebih formal dan berkesan kaku. (Sumber = http://id.wikipedia.org/wiki/Perseroan_terbatas)
19
2.1.8.3 Jenis-Jenis PT Berikut merupakan jenis-jenis dari PT, sebagai berikut : 1.
PT Tertutup PT tertutup adalah perseroan terbatas yang saham perusahaannya hanya bisa dimiliki oleh orang-orang tertentu yang telah ditentukan dan tidak menerima pemodal dari luar secara sembarangan. Umumnya jenis PT ini adalah PT keluarga atau kerabat atau saham yang di kertasnya sudah tertulis
nama
pemilik
saham
yang
tidak
mudah
untuk
dipindahtangankan ke orang atau pihak lain. 2.
PT Terbuka PT terbuka adalah jenis PT di mana saham-saham perusahaan tersebut boleh dibeli dan dimiliki oleh semua orang tanpa terkecuali sehingga sangat mudah untuk diperjual belikan ke masyarakat. Pada umumnya saham PT terbuka kepemilikannya atas unjuk, bukan atas nama sehingga tak sulit menjual maupun membeli saham PT terbuka tersebut.
3.
PT Domestik PT domestik adalah PT yang berdiri dan menjalankan kegiatan operasional di dalam negeri sesuai aturan yang berlaku di wilayah Republik Indonesia.
4.
PT Asing PT asing adalah PT yang didirikan di negara lain dengan aturan dan hukum yang
berlaku di negara tempat PT itu didirikan. Namun
20
pemerintah telah menetapkan bahwa setiap perusahaan
atau
pemodal
asing yang ingin berbisnis dan beroperasi di dalam negri berbentuk PT yang taat dan tunduk terhadap aturan dan hukum yang ada di Indonesia. 5.
PT Perseorangan PT perseorangan adalah PT yang saham yang telah dikeluarkan hanya dimiliki oleh satu orang saja. Orang yang menguasai saham tersebut juga bertindak atau menjabat sebagai direktur di perusahaan tersebut. Dengan begitu otomatis orang itu akan akan memilik kekuasaan tunggal, yaitu menguasai wewenang direktur dan juga RUPS / rapat umum pemegang saham.
6.
PT Umum / Publik PT Publik adalah PT yang kepemilikan saham bebas oleh siapa saja dan juga terdaftar di bursa efek.
(Sumber = http://organisasi.org/jenis_macam_perseroan_terbatas_pt_yang_ ada_di_indonesia_pt_tertutup_terbuka_domestik_asing_perseorangan_dan_pu blik)
2.1.9
Pengertian Database Menurut Connoly (2002, p14), “Database is a shared collection of
logically related data, and a description of this data, designed to meet the information needs of an organization.”, bila diartikan database adalah koleksi
21
bersama secara logis data terkait, dan deskripsi dari data ini, yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi dari sebuah organisasi. Menurut Jones & Rama (2006, p156) “A database is collection of related data.”, jika diartikan menjadi database adalah kumpulan data yang saling terkait. Jadi dapat disimpulkan database merupakan suatu komponen yang didalamnya terdiri atas kumpulan data yang tersusun secara terstruktur.
2.1.9.1 Pengertian Rancangan Database Menurut Connoly (2002, p279), ”Database design is process of creating a design for a database that will support the enterprise’s operations and objective.” diartikan menjadi desain database proses penciptaan desain database yang akan mendukung operasi perusahaan dan objektif. Menurut www.en.wikipedia.org/wiki/Database_design, ”Database design is the process of producing a detailed data model of a database. This logical data model contains all the needed logical and physical design choices and physical storage parameters needed to generate a design in a Data Definition Language, which can then be used to create a database. A fully attributed data model contains detailed attributes for each entity.”, bila diterjemahkan menjadi desain database adalah proses menghasilkan model data rinci database. Model data logis ini berisi semua yang diperlukan logis
22
dan pilihan desain fisik dan parameter penyimpanan fisik yang diperlukan untuk menghasilkan desain dalam Data Definition Language, yang kemudian dapat digunakan untuk membuat sebuah database. Sebuah model data dikaitkan sepenuhnya berisi rincian atribut untuk setiap entitas. Menurut
www.tavipia.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/5426
/ERD.pdf, “Perancangan database adalah proses untuk menentukan isi dan pengaturan data yang dibutuhkan untuk mendukung keputusan berbagai rancangan sistem.” Jadi dapat disimpulkan bahwa perancangan database adalah suatu model data yang didesain terstruktur untuk penyimpanan data yang dibutuhkan oleh perusahaan.
2.1.9.2 Pengertian SQL SQL (Structured Query Language) adalah sebuah bahasa yang dipergunakan untuk mengakses data dalam basis data relasional. Bahasa ini secara de facto merupakan bahasa standar yang digunakan dalam manajemen basis data relasional. Saat ini hampir semua server basis data yang ada mendukung bahasa ini untuk melakukan manajemen datanya.
23
2.1.9.2.1 Bahasa Dasar SQL Secara umum, SQL terdiri dari dua bahasa, yaitu Data Definition Language (DDL) dan Data Manipulation Language (DML). Implementasi DDL dan DML berbeda untuk tiap sistem manajemen basis data (SMBD), namun secara umum implementasi tiap bahasa ini memiliki bentuk standar yang ditetapkan ANSI. Artikel ini akan menggunakan bentuk paling umum yang dapat digunakan pada kebanyakan SMBD. Pengertian 2 bahasa tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : a.
Data Definition Language. DDL
digunakan
untuk
mendefinisikan,
mengubah,
serta
menghapus basis data dan objek-objek yang diperlukan dalam basis data, misalnya tabel, view, user, dan sebagainya. Secara umum, DDL yang digunakan adalah CREATE untuk membuat objek baru, USE untuk menggunakan objek, ALTER untuk mengubah objek yang sudah ada, dan DROP untuk menghapus objek. DDL biasanya digunakan oleh administrator basis data dalam pembuatan sebuah aplikasi basis data. Contoh penggunaan CREATE adalah sebagai berikut : CREATE TABLE user (
24
username VARCHAR(30) CONSTRAINT PRIMARY KEY, passwd VARCHAR(20) NOT NULL, tanggal_lahir DATETIME );
b.
Data Manipulation Language. DML digunakan untuk memanipulasi data yang ada dalam suatu tabel. Perintah yang umum dilakukan adalah: a)
SELECT untuk menampilkan data SELECT * FROM user WHERE total_transaksi = 0
b)
INSERT untuk menambahkan data baru INSERT INTO TEST (NAMA, ALAMAT, PASSWORD) VALUES ('test', 'alamat', 'pass');
c)
UPDATE untuk mengubah data yang sudah ada UPDATE Msuser set password="123456" where username="abc"
d)
DELETE untuk menghapus data
25
DELETE FROM TEST WHERE NAMA='test'; (Sumber = http://id.wikipedia.org/wiki/SQL)
2.1.10 Pengertian Visual Basic.NET Visual Basic.NET merupakan generasi terbaru dari Visual Basic. Pengembang akan senang untuk dicatat bahwa fitur baru termasuk warisan, metode overloading, terstruktur pengecualian penanganan, dan banyak lagi. Kemampuan ini membuatnya lebih mudah daripada sebelumnya untuk menciptakan. NET aplikasi, termasuk aplikasi Windows, layanan web, dan aplikasi web. Pasal-pasal dalam bagian ini memberikan semua tips yang Anda butuhkan untuk bekerja kecerdasan bahasa berguna ini. (Sumber = http://www.devarticles.com/c/b/VB.Net/)
2.1.10.1 Sejarah Perkembangan Visual Basic Berikut perjalanan Visual Basic (VB 1.0 sampai VB 10) : 1)
Proyek “Thunder” dirintis
2)
Visual Basic 1.0 (May 1991) di rilis untuk windows pada Comdex/Windows Wordltrade yg dipertunjukan di Atlanta, Georgia
3)
Visual Basic 1.0 untuk DOS dirilis pada bulan September 1992. Bahasa ini tidak kompatibel dengan Visual Basic For Windows. VB 1.0 for DOS ini pada kenyataaanya merupakan versi kelanjutan dari compiler BASIC, QuickBasic dan BASIC Professional Development Sistem
26
4)
Visual Basic 2.0 dirilis pada November 1992, Cakupan pemrogramannya cukup mudah untuk digunakan dan kecepatannya juga telah di modifikasi. Khususnya pada Form yg menjadikan object dapat dibuat secara seketika, serta konsep dasar dari Class modul yg berikutnya di implementasikan pada VB 4
5)
Visual Basic 3.0 dirilis pada musim panas 1993 dan dibagi menjadi versi standard dan profesional. VB 3 memasukan Versi 1.1 dari Microsoft Jet Database Engine yg dapat membaca serta menulis database Jet (atau Access) 1.x
6)
Visual Basic 4.0 (Agustus 1995) merupakan versi pertama yg dapat membuat windows program 32 bit sebaik versi 16 bit nya. VB 4 juga memperkenalkan kemampuan untuk menulis non-GUI class pada Visual Basic
7)
Visual Basic 5.0 (February 1997), Microsoft merilis secara eksklusif Visual basic untuk versi windows 32 bit . Programmer yg menulis programnya pada versi 16 bit dapat dengan mudah melakukan import programnya dari VB4 ke VB5. dan juga sebaliknya, program VB5 dapat diimport menjadi VB4. VB5
memperkenalkan kemampuan untuk
membuat User Control. 8)
Visual Basic 6.0 (pertengahan 1998) memperbaiki beberapa cakupan, temasuk kemapuannya untuk membuat Aplikasi Web-based. Visual Basic 6 di jadwalkan akan memasuki Microsoft “fasa non Supported” dimulai pada maret 2008
27
9)
Visual Basic.NET (VB 7), dirilis pada tahun 2002, Beberapa yang mencoba pada versi pertama .NET ini mengemukakan bahwa bahasa ini sangat powerful tapi bahasa yg digunakan sangat berbeda dengan bahasa sebelumnya, dengan kekurangan diberbagai area, termasuk runtime-nya yang 10 kali lebih besar dari paket runtime VB6 serta peningkatan penggunan memory.
10) Visual Basic.NET 2003 (VB 7.1) dirilis dengan menggunakan NET framework versi 1.1. 11) Visual Basic 2005 (VB 8.0) merupakan iterasi selanjutnya dari Visual Basic.NET. dan Microsoft memutuskan untuk menghilangkan kata kata .NET pada judulnya. Pada Rilis ini, Microsoft memasukan beberapa fitur baru, diantaranya: a)
Edit and Continue, mungkin inilah kekurangan fitur terbesar dari VB.NET. pada VB 2005 ini kita diperbolehkan melakukan perubahan kode pada saat program sedang dijalankan
b)
Perbaikan pada Konversi dari VB ke VB NET12 Visual Basic.NET 2003 (VB 7.1), dirilis dengan menggunakan NET framework versi 1.1
12) IsNot Patent, merupakan salah satu fitur dari Visual Basic 2005 merupakan konversi If Not X Is Y menjadi If X IsNot Y 13) Visual Basic 2005 Express, merupakan bagian dari Produk Visual Studio. Microsoft membuat Visual Studio 2005 Express edition untuk pemula
28
dan yg gemar dengan VB, salah satu produknya adalah Visual Basic 2005 Express yg merupakan produk gratis dari Microsoft 14) Visual Basic “Orcas” (VB 9.0), dijadwalkan akan dirilis pada tahun 2007 dan dibangung diatas .NET 3.5. Pada rilis ini, Microsoft menambahkan beberapa fitur, diantaranya : 1.
True Tenary operator, yaitu fungsi If(boolean,value, value) yg digunakan untuk menggantikan fungsi IIF
2.
LINQ Support
3.
Ekspresi Lambda
4.
XML Literals
5.
Nullable types
6.
Type Inference
15) Visual Basic ‘VBx’ (VB 10.0), Visual Basic 10, yang juga dkenal dengan nama VBx, akan menawarkan dukungan untuk Dynamic Language Runtime. VB 10 direncanakan akan menjadi bagian dari silver light 1.1 (Sumber = http://pondokindah.wordpress.com/2007/06/29 sejarah-visualbasic-dulu-sekarang-akan-datang/)
29
2.1.11 Pengertian Queries Menurut Jones & Rama (2006, p201), “A request for information to database.”, bila diartikan menjadi suatu permintaan informasi ke database. Menurut
http://en.wikipedia.org/wiki/Query_language,
“Query
languages are computer languages used to make queries into databases and information sistems.”, bila diterjemahkan menjadi query adalah bahasa komputer yang digunakan untuk membuat query ke dalam database dan sistem informasi. Bila disimpulkan menjadi bahasa komputer yang berfungsi sebagai jembatan untuk menghubungkan ke database.
2.1.12 Pengertian UML Menurut Jones & Rama (2006, p60), “Unified Modeling Language (UML) a language used for specifying, visualizing, constructing, and documenting and information sistem.”, diartikan menjadi Unified Modeling language (UML) bahasa yang digunakan untuk menentukan, visualisasi, membangun, mendokumentasikan dan sistem informasi.
30
2.1.13 Pengertian Activity Diagram Menurut Simon Bennett (2006, p648), “Activity diagram a diagram that shows activities and actions to describe workflow.” Jika diterjemahkan menjadi Activity diagram menunjukkan kegiatan dan tindakan untuk menggambarkan alur kerja.
2.1.13.1 Overview Activity Diagram Menurut Jones & Rama, (2006, p61), ”Overview Diagram present a high-level view of the business process by documenting the key events, the sequence of these events, and the information flows among these event.”, bila diartikan menjadi overview diagram yang mempresentasikan sudut pandang tingkat tinggi proses bisnis secara umum, dengan mendokumentasikan event, urutan dari event dan arus informasi yang mengalir antara event yang satu dengan event yang lainnya.
2.1.13.2 Detailed Activity Diagram Menurut Jones & Rama, (2006, p61), ”Detailed diagram is similiar to a map a city or town. It provides a more detailed representation of the activities associated with one or two event shown on the overview diagram.” bila diterjemahkan menjadi diagram ini mempresentasikan aktifitas – aktifitas yang berhubungan dengan event yang ditunjukan pada overview activity diagram.
31
2.1.14 Pengertian Workflow Menurut Jones & Rama, (2006, p87), ”Workflow table is a two column table that identifies the actors and actions in a process.”, bila diartikan menjadi Workflow adalah dua tabel kolom yang mengidentifikasi para pelaku dan tindakan dalam proses.
2.1.15 Pengertian Event Menurut Jones & Rama (2006, p18), ”Event is part of a business process. Typical events in a business process include agreements with customers / suppliers / employees for good and Services, receiving and providing goods and Service, recognizing claims, and paying or receiving cash.”, diterjemahkan menjadi event merupakan bagian dari proses bisnis. Peristiwa dalam proses bisnis ini meliputi perjanjian dengan pelanggan / pemasok / karyawan untuk kebaikan dan jasa, menerima dan menyediakan barang dan jasa, mengenali klaim, dan membayar atau menerima uang tunai.
2.1.16 Usecase Diagram Berikut ini adalah beberapa pengertian dan hubungan dengan usecase diagram, menurut Simon Bennett (2006) :
32
2.1.16.1 Pengertian Usecase ”Usecases are description of the functionality of the sistem from the user’s perspective.”, artinya adalah Usecases adalah gambaran fungsionalitas dari sistem dari perspektif pengguna (p145). Sedangkan menurut Jones & Rama (2006, p267), Use case is a sequence of steps that occur when an ”actor” is interacting with the sistem for particular purpose.”, diterjemahkan menjadi use case adalah urutan langkah-langkah yang terjadi ketika seorang "aktor" berinteraksi dengan sistem untuk tujuan tertentu. Jika disimpulkan pengertian usecase terserbut dapat menjadi event atau kegiatan yang dilakukan oleh actor.
2.1.16.2 Pengertian Usecase Diagram “Use case diagrams are used to show the functionality that the sistem will provide and to show which users will communicate with the sistem in some way to use that functionality”, yang berarti Use case diagram digunakan untuk menunjukkan fungsi bahwa sistem akan menyediakan dan untuk menunjukkan mana pengguna akan berkomunikasi dengan sistem dalam beberapa cara untuk menggunakan fungsi (p145). Menurut Jones & Rama (2006, p267) “Usecase Diagram is a graphical presentation that can provide a list of use cases that occur in an
33
application.”, dapat diartikan menjadi usecase Diagram adalah presentasi grafis yang dapat memberikan daftar menggunakan kasus-kasus yang terjadi dalam aplikasi. Bila disimpulkan menjadi suatu gambaran yang menggambarkan fungsi dari setiap pengguna yang terkait.
2.1.16.3 Pengertian Actor ”Actor represent the roles that people, other sistems or devices take on when communicating with the particular use cases in the sistem.”, yang berarti Aktor yang mewakili peran orang-orang, sistem atau perangkat lain yang mengambil ketika berkomunikasi dengan menggunakan kasus-kasus tertentu dalam sistem (p146).
2.1.17 Pengertian Class Diagram Menurut Jones & Rama (2006, p158), “A diagram that can be used to document tables in an AIS, relationships between tables, and attributes of tables.”, jika diartikan menjadi sebuah diagram yang dapat digunakan untuk dokumen tabel dalam SIA, hubungan antara tabel, dan atribut dari table.
34
Menurut http://en.wikipedia.org/wiki/Class_diagram, “a class diagram in the Unified Modeling Language (UML) is a type of static structure diagram that describes the structure of a sistem by showing the sistem's classes, their attributes, and the relationships between the classes.”, bila diartikan menjadi sebuah kelas diagram dalam Unified Modeling Language (UML) adalah jenis struktur statis diagram yang menggambarkan struktur sebuah sistem dengan menunjukkan sistem kelas, atribut mereka, dan hubungan antara kelas-kelas. Jika disimpulkan suatu diagram yang didalamnya terdapat kelas, atribut dan behavior, dimana diagram tersebut berfungsi untuk mewakili suatu objek yang ada.
2.1.18 Pengertian Navigation Diagram Menurut http://www.opfro.org/index.html?Components/WorkProducts/ DiagramSet/Architecture/NavigationDiagram/NavigationDiagram.html~Content s, “A navigation diagram (a.k.a., site map) is a low-level architecture diagram work product that documents how to navigate around the presentation components of an application.”, diartikan menjadi sebuah navigasi diagram (alias, peta situs) adalah tingkat rendah diagram arsitektur produk kerja yang dokumen cara bernavigasi di seluruh komponen-komponen presentasi dari sebuah aplikasi.
35
2.1.19 Pengertian Design Interface Menurut
http://en.wikipedia.org/wiki/User_interface_design,
“User
interface design or user interface engineering is the design of computers, appliances, machines, mobile communication devices, software applications, and websites with the focus on the user's experience and interaction.Interface design is involved in a wide range of projects from computer sistems, to cars, to commercial planes; all of these projects involve much of the same basic human interaction yet also require some unique skills and knowledge.”, bila diartikan menjadi desain user interface atau antarmuka pengguna adalah desain teknik komputer, alat-alat, mesin, perangkat komunikasi selular, perangkat lunak aplikasi, dan situs web dengan fokus pada pengalaman pengguna dan interaksi. Desain interface terlibat dalam berbagai proyek dari sistem komputer, untuk mobil, pesawat komersial; semua proyek-proyek ini melibatkan banyak dasar yang sama interaksi manusia namun juga membutuhkan beberapa keterampilan dan pengetahuan yang unik.
2.1.20 Pengertian Formulir Menurut Jones & Rama (2006, p261), “Form is a formatted document containing blank fields that users can fill in with data.”, dapat diartikan bahwa formulir adalah dokumen yang berisi field-field kosong yang dimana user dapat mengisinya dengan data.
36
Menurut Mulyadi (2001, p75), formulir adalah secarik kertas yang memiliki ruang untuk diisi. Jika disimpulkan menjadi formulir merupakan dokumen untuk pengisian data.
2.1.20.1 Jenis-jenis Formulir Menurut Jones & Rama (2006, p262) jenis-jenis formulir antara lain: 1.
Single-Record Entry Form A form used to enter of modify a single record in a single table
2.
Tabular-Entry Form A form with a spreadsheet-like design that is useful for adding more than one record to a single table
3.
Multi-Table Entry Form A form that is used to enter or modify records in two or more related tables.
Bila diterjemahkan menjadi : 1.
Suatu bentuk yang digunakan untuk memasukkan dari memodifikasi satu catatan data dalam satu tabel
37
2.
Suatu bentuk dengan spreadsheet seperti desain yang berguna untuk menambahkan lebih dari satu record pada satu tabel
3.
Suatu bentuk yang digunakan untuk memasukkan atau memodifikasi catatan dalam dua atau lebih tabel yang terkait.
2.1.20.2 Manfaat Formulir Menurut Mulyadi (2006, p78), dalam perusahaan formulir bermanfaat untuk : 1.
Menetapkan tanggung jawab timbulnya transaksi bisnis perusahaan.
2.
Merekam data transaksi bisnis perusahaan.
3.
Mengurangi kemungkinan kesalahan dengan cara menyatakan semua kejadian dalam bentuk tulisan
4.
Menyampaikan informasi pokok dari orang satu ke orang lain di dalam organisasi yang sama atau ke organisasi lain.
2.1.20.3 Elemen Penting Formulir Menurut Jones & Rama (2006, p268), ada 5 elemen penting yang harus ada, yaitu : a)
Attributes Recorded in Tables. Attributes recorded in tables are indicated in the documentation template.
38
b)
Attributes Displayed from Tables. Additional attributes may be displayed from other
c)
tables to help the other entry clerk.
Calculated Fields. Forms may also include fields calculated from the data in tables
d)
Foreign Keys. A final issue to consider as you develop the form template relates to foreign key.
e)
Queries. In Microsoft Access, the main form and subform are each designed to capture information in a table or query.
Bila diartikan menjadi : a)
Atribut dicatat dalam tabel. Atribut dicatat dalam tabel ditunjukkan dalam dokumentasi template.
b)
Atribut ditampilkan dari Tabel. Atribut tambahan dapat ditampilkan dari tabel lain untuk membantu petugas entri lain.
c)
Calculated Fields. Formulir juga dapat mencakup bidang-bidang yang dihitung dari data dalam tabel
d)
Foreign Key. Sebuah edisi terakhir yang perlu dipertimbangkan saat Anda mengembangkan bentuk template yang berhubungan dengan foreign key.
e)
Query. Dalam Microsoft Access, bentuk utama dan Subform masingmasing
39
2.1.21 Pengertian Rancangan Layar Menurut Jones dan Rama (2006, p271), ”Form interface elements are objects on forms used for entering information or performing actions.” yang berarti elemen rancangan laporan atau form merupakan bentuk benda-benda di formulir yang digunakan untuk memasukkan informasi atau melakukan tindakan.
2.1.21.1 Elemen Rancangan Layar Rancangan layar meliputi : a)
Text Boxes. Text boxes are spaces on a form that are used to enter information that is added to a table or to display information that is read from a table.
b)
Labels. Labels help the user understand what information needs to be entered.
c)
Look-Up Features. A look-up features is frequently added to next boxes that are used for entering foreign keys.
d)
Command Buttons. Command buttons are used to perform an action.
e)
Radio Buttons. Radio buttons allow users to select one of a set of option.
f)
Check Boxes. Check boxes are similiar to radio buttons, but more that one option can be selected.
40
Bila elemen-elemen tersebut diterjemahkan menjadi: a)
Text Boxes. Text boxes pada formulir yang digunakan untuk memasukkan informasi yang ditambahkan ke sebuah tabel atau untuk menampilkan informasi yang dibaca dari sebuah tabel.
b)
Label. Label membantu pengguna mengerti informasi apa yang perlu dimasukkan.
c)
Look-Up Fitur. Look-up fitur sering ditambahkan ke box berikutnya yang digunakan untuk memasukkan kunci asing.
d)
Command Buttons. Command buttons digunakan untuk melakukan tindakan atau perintah.
e)
Radio Buttons. Radio buttons memungkinkan pengguna untuk memilih salah satu dari serangkaian pilihan.
f)
Check Boxes. Check boxes hampir sama dengan radio buttons, tetapi lebih dari satu pilihan yang dapat dipilih.
2.2
Pengertian Project Monitoring 2.2.1
Pengertian Project Menurut Schwalbe (2007, p5), “A project is a temporary endeavor
undertaken to create a unique product, Service, or result.”, bila diartikan menjadi, proyek adalah suatu usaha yang bersifat sementara untuk menghasilkan suatu produk atau layanan yang unik.
41
Menurut www.en.wikipedia.org/wiki/Project “A project in business and science is a collaborative enterprise, frequently involving research or design, that is carefully planned to achieve a particular aim.”, jika diterjemahkan menjadi sebuah proyek dalam bisnis dan ilmu pengetahuan adalah sebuah kolaborasi dalam perusahaan, sering melibatkan penelitian atau desain, yang direncanakan dengan hati-hati untuk mencapai tujuan tertentu. Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa proyek adalah suatu usaha untuk mencapai tujuan tertentu dimana usaha dilakukan kompleks, tidak rutin, dan bersifat sementara
2.2.1.1 Kendala Proyek Didalam pembuatan proyek ada tiga kendala yang harus dihadapi, menurut Schwalbe (2007, p8), “To create a successful project, a project manager must consider scope, time and cost and balance these three oftencompeting goals. He or she must consider the following : a) Scope What work will be done as part of the project? What unique product, Service, or result does the customer or sponsor expect from the project? How will the scope be verified? b) Time
42
How long should it take to complete the project? What is the project’s schedule? How will the team track actual schedule performance? Who can approve changes to the schedule? c) Cost What should it cost to complete the project? What is the project’s build get? How will costs be tracked? Who can authorize changes to the budget? Bila diterjemahkan menjadi, untuk menciptakan proyek yang sukses, setiap proyek manajer harus memperhatikan hal–hal penting dalam manajemen proyek: a) Ruang Lingkup Apa yang ingin dicapai dalam proyek, produk atau layanan apa yang pelanggan harapkan dari proyek tersebut. b) Waktu Berapa waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek, bagaimana jadwal kegiatan proyek akan dilaksanakan. c) Biaya Berapa biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek.
43
2.2.1.2 Atribut Proyek Dalam suatu proyek terdapat atribut-atributnya. Menurut Schwalbe (2007, p7) ada 6 atribut dalam proyek, yaitu : 1. A project has a unique purpose. Every project should have a well-defined objective. 2. A project is temporary. A project has a definite beginning and a definite end. 3. A project is developed using progressive elaboration. Project are often defined broadly when they begin and as time passes, the specific details of the project become clearer. 4. A project requires resources, often from various areas. Resources include people, hardware, software, or other assets. 5. A project should have a primary customer or sponsor. Most project have many interested parties or stakeholders, but someone must take the primary.
Bila diterjemahkan menjadi : 1. Sebuah proyek memiliki tujuan yang unik. Setiap proyek harus memiliki tujuan yang terdefinisi dengan baik. 2. Sebuah proyek bersifat sementara. Sebuah proyek pasti memiliki awal dan akhir yang pasti.
44
3. Sebuah proyek ini dikembangkan menggunakan elaborasi progresif. Proyek sering didefinisikan secara luas ketika mereka mulai dan berjalannya waktu, rincian spesifik dari proyek menjadi lebih jelas. 4. Sebuah proyek memerlukan sumber daya, sering dari berbagai daerah. Sumber daya termasuk orang-orang, perangkat keras, perangkat lunak, atau aset lainnya. 5. Sebuah proyek harus memiliki pelanggan utama atau sponsor. Kebanyakan proyek telah mempunyai banyak pihak atau stakeholder, tetapi seseorang harus mengambil yang paling utama. 2.2.1.3 Siklus Hidup Proyek Menurut a guide to the Project Management Body of Knowledge (2004, p19), proyek atau organisasi dapat membagi proyek menjadi beberapa tahapan untuk menyediakan pengawasan manajemen yang lebih baik dengan menghubungan ke operasi secara terus menerus dari pelaksanaan organisasi. Tahapan ini dikenal sebagai siklus hidup proyek. Menurut Schwalbe (2004, p43), daur hidup proyek merupakan kumpulan dari tahapan – tahapan proyek. Tahapan dari daur hidup proyek terdiri dari : a) Project Feasibility : Terdiri dari tahap konsep dan pengembangan, tahapan ini berfokus pada perancangan. b) Project Acquisition : Terdiri dari tahap implementasi dan penyelesaian (Close out) berfokus kepada penyampaian tugas yang akan dilaksanakan.
45
Sebuah proyek harus dapat menyelesaikan setiap tahapan sebelum melanjutkan ke tahapan berikutnya. Pendekatan daur hidup proyek menyediakan suatu kontrol manajemen yang baik dan hubungan yang tepat terhadap operasi yang berjalan dalam organisasi.
2.2.2
Pengertian Monitoring Menurut Thomas S. Bateman dan Scott A. Snell (2004, p16) ”Monitoring
is an essential aspect of control”, yang mempunyai arti pengawasan merupakan salah satu aspek penting dari pengendalian. Menurut Schwalbe (2007, p111), ”Monitoring and controlling is the process of measuring progress toward project objectives, monitoring devitation from the plan, and taking corrective action to match progress with the plan.”, bila diterjemahkan menjadi, pemantauan dan pengontrolan adalah proses mengukur kemajuan menuju tujuan proyek, pemantauan deviasi dari rencana, dan mengambil tindakan perbaikan untuk kemajuan sesuai dengan rencana. Menurut
www.id.wikipedia.org/wiki/Monitoring,
monitoring
adalah
pemantauan yang dapat dijelaskan sebagai kesadaran (awareness) tentang apa yang ingin diketahui, pemantauan berkadar tingkat tinggi dilakukan agar dapat membuat pengukuran melalui waktu yang menunjukkan pergerakan ke arah tujuan atau menjauh dari itu.
46
Menurut
Dr.
Harry
Hikmat
dari
http://perencanaan.depsos.go.id/
talnet/news/attachment/260920070221_monitoring%20dan%20evaluasi.ppt Monitoring adalah proses pengumpulan dan analisis informasi (berdasarkan indikator yg ditetapkan) program/proyek
sehingga
secara sistematis dan kontinu tentang kegiatan dapat
dilakukan
tindakan
koreksi
untuk
penyempurnaan program atau proyek itu selanjutnya. Jadi dapat ditarik kesimpulan monitoring adalah proses pemantauan atau pengontrolan atau pengawasan terhadap kegiatan yang dilakukan untuk tujuan tertentu agar mencapai hasil yang diinginkan.
2.2.2.1 Tujuan Monitoring Tujuan
monitoring
menurut
Dr.
Harry
Hikmat
dari
http://perencanaan.depsos.go.id/talnet/news/attachment/260920070221_moni toring%20dan%20evaluasi.ppt adalah : 1. Mengkaji apakah kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai dengan rencana 2. Mengidentifikasi masalah yang timbul agar langsung dapat diatasi 3. Melakukan penilaian apakah pola kerja dan manajemen yang digunakan sudah tepat untuk mencapai tujuan proyek. 4. Mengetahui kaitan antara kegiatan dengan tujuan untuk memperoleh ukuran kemajuan,
47
5. Menyesuaikan kegiatan dengan lingkungan yang berubah, tanpa menyimpang dari tujuan.
2.2.2.2 Manfaat Monitoring Adapaun manfaat monitoring menurut Dr. Harry Hikmat dari http://perencanaan.depsos.go.id/talnet/news/attachment/260920070221_moni toring%20dan%20evaluasi.ppt adalah : a) Satu fungsi manajemen yaitu pengendalian atau supervisi. b) Sebagai bentuk pertanggungjawaban (akuntabilitas) kinerja c) Untuk meyakinkan pihak-pihak yang berkepentingan d) Membantu penentuan langkah-langkah yang berkaitan dengan kegiatan proyek selanjutnya. e) Sebagai dasar untuk melakukan monitoring dan evaluasi selanjutnya