BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1
Definisi Pariwisata Pada dasarnya wisata atau "travel" merupakan serangkaian kegiatan dimana seseorang melakukan perjalanan dan menetap disuatu tempat selama kurang dari satu tahun untuk berbagai macam keperluan mulai dari sekedar mencari kenyamanan hingga bisnis. (Richardson & Fluker, 2004), seiring dengan berjalannya waktu wisata menjadi sebuah kegiatan yang sering dilakukan oleh khalayak ramai sehingga kepariwisataan merupakan sebuah aspek penting yang diatur oleh pemertintah. Pariwisata sendiri berasal dari kata dasar "wisata", yang dapat diartikan sebagai sebuah
interaksi dari wisatawan dengan bisnis,
pemerintah, serta masyarakat setempat dalam proses menarik dan menampung seluruh wisatawan .(McIntosh & Goeldner, 1984) Berikut ini adalah beberaa kategori pariwisata (Smith, 1989): •
Pariwisata Etnik merupakan jenis pariwisata yang dilakukan untuk mengobservasi kebudayaan dan gaya hidup masyarakat yang unik.
•
Pariwisata Rekreasi merupakan jenis pariwisata yang paling umum di kalangan wisatawan yang biasanya ingin mencari suasana baru atau sekedar melepas penat dari rutinitas sehari-hari.
•
Pariwisata Alam merupakan jenis pariwisata dimana wisatawan mengutamakan keindahan dari pemandangan dari tempat wisata tersebut.
•
Pariwisata Kota merupakan jenis pariwisata dimana daya tarik utama adalah sebuah kota yang belum pernah dikunjungi sebelumnya dengan segala saran yang ada di dalamnya. Dalam berwisata sendiri ada beberapa unsur yang harus
diperhatikan (Pendit, 1994):
5
6 •
Akomodasi merupakan tempat tinggal sementara dimana wisatawan akan menetap sementara.
•
Transportasi wisatawan
merupakan untuk
jasa
mencapai
angkutan tujuan
yang
wisata
digunakan
atau
sekedar
menjelajahi tempat wisata •
Atraksi Wisata merupakan daya tarik dari sebuah tempat wisata yang biasanya akan mengudang wisatawan untuk berkunjung untuk kali pertama maupun untuk yang kesekian kali.
•
Biro Perjalanan merupakan sebuah organisasi yang menyediakan jasa untuk membantu wisatawan dalam melakukan wisata, mulai dari keberangkatan hingga kembali.
2.2
Definisi CRM Seperti yang telah diketahui bahwa dalam dunia bisnis kepariwisataan, wisatawan merupakan seorang pelanggan yang harus terus diperhatikan , agar tingkat kepuasan dari pelanggan dapat selalu terjaga. Tingkat kepuasan pelanggan merupakan salah satu tolak ukur bagi citra sebuah perusahaan, oleh karena itu dibutuhkan sebuah metode untuk menjaga hubungan antara perusahaan dengan para pelanggannya. CRM (Customer Relationship Management) merupakan sebuah metode pemberian pelayanan yang berfokus pada mengelola hubungan jangka panjang dengan konsumen yang memberikan nilai lebih kepada dua belah pihak, baik nilai tambah kepada konsumen maupun nilai tambah bagi perusahaan yang member pelayanan. (Turban, McLean, & Wetherbe, 2001) Pandangan lain mengenai CRM adalah sebuah strategi bisnis yang didukung oleh sebuah sistem dan teknologi yang dirancang untuk meningkatkan interaksi manusia dalam lingkungan bisnis. CRM juga merupakan sebuah kegiatan operasional dengan pendekatan
7 manajemen pelanggan yang berfokus pada kegiatan sales, marketing dan customer service.(Greenberg, 2010) 2.3
Jenis CRM Membina hubungan baik dengan pelangan merupakan tujuan dari kebanyakan perusahaan dengan harapan pelanggan akan semakin setia. Hal ini sejalan dengan tujuan dari CRM yaitu untuk mempererat hubungan
antara
perusahaan
dengan
pelanggannya.
Dalam
penerapannya CRM terbagi menjadi empat kategori (Buttle, 2009) : •
Strategic CRM berfokus kepada pembentukan budaya perusahaan agar mengutamakan pelanggan. Budaya ini menekankan dalam hal pembentukan dan pemberian nilai, sehingga memberikan sebuah kelebihan dibanding perusahaan pesaing.
•
OperationalCRM berfokus kepada otomasisasi dan peningkatan proses bisnis dengan pelanggan, serta user-friendliness dari aplikasi
front-end.
Pengaplikasian
operationalCRM
ini
memungkinkan system untuk menjalankan fungsi pemasaran, penjualan dan pelayanan dilakukan secara otomatis dan terintegrasi. •
Analytical
CRM
memproses/mengolah,
berfokus
kepada
menggunakan,
menyimpan, mendistribusikan,
melaporkan dan mengintergrasikan data yang berkorelasi dengan pelanggan dan organisasi. Analytical CRM dibangun berdasarkan informasi yang berhubungan dengan pelanggan, seperti data penjualan, data keuangan dan data pemasaran. •
Collaborative CRM berfokus kepada supply chain yang biasanya digunakan
perusahaan
secara
terpisah,
untuk
menambah
keuntungan, daya tarik, retensi dan pengembangan pelanggan. Collaborative CRM biasanya dilengkapi dengan teknologi baru seperti Electronic Data Interchange (EDI), portal, e-business, voice over internet protocol (VoIP), konferensi, group chat, forum dan email.
8 2.3
Definisi E-CRM CRM boleh dibilang dapat membantu perusahaan dalam membina hubungannya dengan customernamun seiring dengan berkembangnya teknologi saat ini, pengaplikasian CRM dapat lebih dimaksimalkan lagi dengan cara memadukannya kedalam sebuah sistem, perpaduan biasanya akrab disapa dengan imbuhan 'e-' dimana dalam hal ini kita menyebutnya dengan e-CRM. Penggunaan teknologi komunikasi digital dalam meningkatkan tingkat penjualan serta terus memberikan dorongan penggunaan dengan pelayanan secara online. (Chaffey, 2014) Selain itu penggunaan e-CRM yang memiliki dasar interaktif dari web kemudian dikombinasikan dengan komunikasi e-mail menyediakan sebuah lingkungan yang kondusif
untuk membina
hubungan dengan pelanggan. Database yang merupakan fondasi untuk menyimpan informasi tentang hubungan tersebut dan menyediakan informasi untuk memperkuat hubungan serta dengan jasa yang ditingkatkan
secara
personal.(Turban,
McLean,
&
Wetherbe,
Information technology for management : making connections for strategic advantage, 2009) e-CRM merupakan salah satu teknik yang dilakukan perusahaan secara online untuk mempererat hubungan antara perusahaan dengan para konsumennya. Hal ini bertujuan untuk mendongkrak tingkat kepuasan serta mendapatkan loyalitas dari para customernya. Internet menjadi sebuah unsur penting di dalam kehidupan bisnis dan tidak sedikit perusahaan yang menganggap hal
9 ini sesuatu yang krusial dan mengambil kesempatan untuk mengurangi biaya pelayanan kepada para customernya serta membangun hubungan baik dan memberikan kenyamanan kepada customer agar selalu menjadi pelanggan setia di perusahaannya. Tujuan utama e-CRM tidak ditujukan semata-mata agar meningkatkan penjualan tetapi lebih diarahkan kepada ketepatan penjualan
serta
memberikan
sebuah
nilai
lebih
kepada
customernya.(Kennedy, 2006)
2.4
Manfaat CRM Perusahaan yang telah menerapkan CRM tentu merasakan manfaatnya. Beberapa manfaat dari sistem CRM bagi perusahaan adalah sebagai berikut : •
Customer focus Perusahaan menempatkan diri dalam proses pembelian dari sudut pelanggan dengan memperhatikan perasaan pelanggan, dan mengelola informasi pelanggan dengan baik.
•
Customer retention Perusahaan membuat pelanggan menjadi setia dengan memberikan pelayanan yang baik atau sekedar memberikan berbagai
penawaran
yang
membuat
pelanggan
kembali
bertransaksi. •
Share of customer Perusahaan melakukan cross selling dan up selling berdasarkan data transaksi barang atau jasa yang sedang berlangsung,
sehingga
pelanggan
merasa
senang
karena
perusahaan memperhatikan keinginan pelanggan secara langsung.
10 Cross selling adalah penawaran barang atau jasa yang sejenis, seperti perusahaan travel yang menyediakan jasa pembelian tiket kemudian menawarkan jasa reservasi hotel. Up selling adalah penawaran barang atau jasa yang sejenis dengan harga yang lebih tinggi, misalnya perusahaan travel menawarkan paket tur keliling Eropa ke pelanggan yang pernah mengambil paket tur keliling Asia. •
Long-term profitability Apabila perusahaan telah memperoleh keuntungan dengan berfokus pada pelanggan, mempertahankan pelanggan yang loyal dan meningkatkan jumlah pelanggan maka keuntungan jangka panjang juga akan meningkat.
2.5
Definisi Sistem Sistem berasal dari kata dalam bahasa Latin systēma yang berarti suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi. Tentunya para ahli telah menyimpulkan apa itu sistem, berikut ini adalah beberapa diantaranya : •
Kumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama. (Sutarman, 2009)
•
Sistem adalah kumpulan-kumpulan dari komponen-komponen yang
memiliki
unsur
keterkaitan
antara
satu
dengan
lainnya.(Indrajit, 2001) •
Sistem adalah himpunan dari bagian-bagian yang saling berhubungan, yang secara bersama mencapai tujuan-tujuan yang sama.(Sidharta, 1995)
2.6
Definisi Sistem Informasi Secara umum sistem informasi merupakan gabungan dari beberapa komponen yang saling berinteraksi untuk menangkap, mengelola dan mendistribusikan informasi yang dapat membantu proses pengambilan keputusan.
11 Sistem
informasi
merupakan
komponen
yang
saling
berinteraksi, yang mengumpulkan (atau menampilkan), memproses, menyimpan dan menyebarkan informasi untuk mendukung proses pengambilan keputusan, koordinasi serta pengendalian informasi di dalam sebuah organisasi. Secara singkat dapat disimpulkan bahwa sistem informasi mengolah "input" dan menghasilkan "output" yang berguna bagi user. (Laudon & Laudon, 2002) Selain pengertian diatas sistem informasi juga didefinisikan
sebagai
brainware(pengguna),
kesatuan sumber
data
dari dan
hardware,
dapat
software,
komponen-komponen
prosedural yang bertujuan untuk menyediakan data dan informasi yang akurat bagi orang yang tepat pada waktu yang sesuai. (Davis, 1999) 2.7
Definisi Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi Dalam menganalisa dan merancang sistem informasi diperlukan sebuah metode yang digunakan sebagai pedoman yang fundamental, oleh karena itu dalam penulisan ini digunakan metode Object Oriented Analysis(OOA) dan Object Oriented Design(OOD). Obejct Oriented Analysis adalah sebuah metode yang digunakan untuk menentukan tipe objek yang bekerja di dalam sebuah sistem serta menjelaskan interaksi yang dibutuhkan user untuk menyelesaikan tugas-tugasnya. (Satzinger, Jackson, & Burd, 2004) Object Oriented Design adalah sebuah metode untuk menemukan semua tipe object yang harus berkomunikasi dengan orang-orang dan perangkat di dalam sistem, menggambarkan bagaimana object-object berinteraksi untuk menyelesaikan tugasnya dan memperbaiki definisi masing-masing tipe dari object sehingga dapat diimplementasikan dengan semua bahasa atau lingkungan khusus. (Satzinger, Jackson, & Burd, 2004)
12 Berdasarkan pengertian diatas kedua hal tersebut Obejct Oriented Analysis and Design (OOAD) dapat disimpulkan menjadi sebuah cara untuk menentukan semua tipe object yang bekerja di dalam sebuah sistem dengan menggambarkan interaksi yang dibutuhkan
user
untuk
menyelesaikan
tugas-tugasnya,
dan
memperbaiki definisi masing-masing tipe dari object sehingga dapat diimplementasikan dengan semua bahasa atau lingkungan khusus. Di dalam analisa dan perancangan sistem informasi terdapat beberapa diagram yang dapat digunakan sebagai model dari kerangka kerja sistem nantinya, diantaranya sebagai berikut : •
Activity Diagram Sebuah diagram yang menjelaskan tentang langkah/alur kerja dari sejumlah aktivitas user terhadap sistem, aktivitas-aktivitas tersebut dijelaskan secara berurutan dan siapa saja user yang melakukannya. (Satzinger, Jackson, & Burd, 2004)
Gambar 2. 1 Activity Diagram •
Use Case Diagram Diagram yang menggambarkan berbagai peran user dan carauseruser tersebut berinteraksi dengan sistem. (Satzinger, Jackson, & Burd, 2004)
13
Gambar 2. 2 Use Case Diagram
•
Fully Developed Use Case Description Diagram Fully developed descriptionmerupakan metode yang paling formal mendokumentasikan sebuah use case. (Satzinger, Jackson, & Burd, 2004)
•
Domain Model Class Diagram Diagram yang menggambarkan benda-benda yang penting dalam pelaksanaan tugas para pengguna, seperti class-class problem domain, hubungan antara class-class tersebut, dan atributatributnya. (Satzinger, Jackson, & Burd, 2004)
Gambar 2. 3 Domain Model Class Diagram •
First Cut Design Class Diagram
14 First Cut Design Class Diagram dikembangkan dengan memperluas model domain class diagram , pada fase ini dilakukan dua langkah yaitu menentukan atribut-atribut dengan tipe
data
yang
sesuai,
sementara
langkah
kedua
ialah
mennggantikan hubungan dengan panah navigasi alur data. (Satzinger, Jackson, & Burd, 2004)
Gambar 2. 4 First Cut Design Class Diagram •
Updated Design Class Diagram Updated class diagram adalah ringkasan dari gambaran akhir yang telah dikembangkan menggunakan detailed sequence diagram,serta digunakan secara langsung ketika mengembangkan aplikasi. (Satzinger, Jackson, & Burd, 2004)Updated class diagram memiliki tampilan yang kurang lebih sama dengan First Cut Class namun telah dilengkapi dengan method dari setiap Class yang ada, serta tambahan Class Handler pada setiap class yang mempunyai tampilan di dalam aplikasi.
15
Gambar 2. 5 Updated Design Class Diagram •
System Sequence Diagram Sebuah diagram yang menunjukkan urutan pesan antara aktor dan sistem. System sequencediagram digunakan untuk menentukan input, output, dan urutan sekuensial dari sebuah proses yang ada pada use case. (Satzinger, Jackson, & Burd, 2004)
16
Gambar 2. 6 System Sequence Diagram •
Multilayer Sequence Diagram Multilayer design sequence diagram merupakan pengembangan dari system sequence diagram dengan memperluas objek-objek yang terlibat dengan membuat multilayer design, termasuk view layer dan data access layer.(Satzinger, Jackson, & Burd, 2004)
Gambar 2. 7 Multilayer Sequence Diagram
17 •
User Interface User Interface merupakan bagian dari sistem informasi yang berinteraksi langsung dengan user, dimana user interface biasanya merupakan tampilan dari sebuah program/aplikasi. Dalam merancang dan membuat user interface yang baik ada beberapa aturan dasar, yaitu The Eight Golden Rules for Designing Interactive Interface(Shneiderman & Plaisant, 2010):
1. Strive for consistency Strive for consistency(konsisten) merancang interface harus dilakukan dengan konsisten, pada urutan tindakan, perintah, dan istilah yang digunakan pada prompt, menu, serta layar bantuan. 2. Enable frequent users to use shortcuts Kebutuhan dari pengguna yang sudah ahli untuk meningkatkan kecepatan interaksi, sehingga diperlukan singkatan, tombol fungsi, perintah tersembunyi, dan fasilitas makro. 3. Offer informative feedback Untuk setiap tindakan operator, sebaiknya disertakan suatu sistem umpan balik.Misalnya muncul suatu suara ketika salah menekan tombol pada saat melakukan input data atau muncul pesan kesalahan. 4. Design dialogs to yield closure Urutan tindakan sebaiknya diorganisir dalam suatu kelompok dengan bagian awal, tengah, dan akhir.
18 5. Offer simple error handling Sedapat mungkin sistem dibuat atau dirancang sehingga pengguna tidak dapat melakukan kesalahan fatal.Jika kesalahan terjadi, maka sistem dapat mendeteksi kesalahan dengan cepat dan memberikan solusi yang sederhana dan mudah dipahami oleh pengguna. 6. Permit easy reversal of actions Hal ini dapat mengurangi kekhawatiran pengguna karena pengguna mengetahui kesalahan yang dilakukan dapat dibatalkan.Sehingga pengguna tidak takut dalam mengoprasikan atau menjalankannya. 7. Support internal locus of control Pengguna ingin menjadi pengontrol sistem dan sistem akan merespon tindakan yang dilakukan pengguna daripada pengguna merasa bahwa sistem mengontrol pengguna. 8. Reduce short-term memory load Keterbatasan ingatan manusia membutuhkan tampilan yang sederhana atau banyak tampilan halaman yang sebaiknya disatukan.
2.8
Metode Analisa SWOT dan Porter Untuk mengukur kekuatan sebuah perusahaan terhadap pasar dan pesaingnya dapat digunakan beberapa metode analisa, seperti metode SWOT yang mengukur kekuatan sebuah perusahaan berdasarkan (Tunggal, 2001) :
19 •
Kekuatan (strenghts) Kekuatan adalah sumberdaya, keterampilan dan keunggulan lain yang relatif terhadap pesaing dan kekuatan dari pasar suatu perusahaan untuk melayani.
•
Kelemahan (weaknesses) Kelemahan merupakan keterbatasan atau kekurangan dalam sumberdaya, ketrampilan dan kemauan yang secara serius menghalangi kinerja suatu perusahaan.
•
Peluang (opportunities) Suatu peluang merupakan situasi utama yang menguntungkan dalam lingkungan perusahaan. Kecenderungan-kecenderungan utama adalah salah satu dari peluang. Identifikasi dari segmen pasar yang sebelumnya terlewatkan, perubahan-perubahan dan keadaan
bersaing,
peraturan-peraturan
dalam
perubahan
teknologi, serta hubungan pembeli dan pemasok yang dapat diperbaiki dapat menunjukkan peluang bagi perusahaan. •
Ancaman (threats) Suatu ancaman adalah situasi utama yang tidak menguntungkan dalam lingkungan suatu perusahaan. Ancaman adalah suatu rintangan-rintangan utama bagi posisi perusahaan sekarang atau yang diinginkan dari perusahaan. Masuknya pesaing baru, pertumbuhan pasar yang lambat, daya tawar pembeli dan pemasok utama yang meningkat, perubahan teknologi dan peraturan yang direfisi atau peraturan baru dapat merupakan ancaman bagi perusahaan.
Selain metode SWOT ada pula metode lain yang dapat mengukur kekuatan perusahaan serta membantu perusahaan dalam pembuatan strategi yang akan dijalankan, sepertimetode analisa Five Forces (Porter, 1979): •
Masuknya pesaing baru Pendatang baru yang di maksud adalah munculnya perusahaanperusahaan lain yang bergerak dalam bidang bisnis yang
20 samadengan perusahaan terkait. Biasanya pendatang baru ini sudah melakukan analisa terhadap perusahaan terkait sehingga produk yang dibuat harapannya dapat menjadi produk yang dapat mengancam keberlangsungan dari perusahaan terkait itu sendiri. •
Ancaman produk/jasa pengganti Produk atau jasa pengganti yang di maksud adalah munculnya produk-produk (jasa) baru dari perusahaan lain yang mempunyai fungsi hampir menyerupai dengan produk-produk yang ada. Mulai dari segmen pasar yang dituju hingga biasanya yang membedakan hanya dari sisi kemasannya produk dan kualitas bahan-bahan yang dipakai.
•
Daya tawar konsumen Banyak faktor yang mempengaruhi daya tawar konsumen mulai dari jumlah penjual dibanding pembeli, tingkat kualitas produk yang dijual, tingkat loyalitas pembeli, dan segmentasi produk berdasarkan pasar yang dijamahnya merupakan beberapa faktor yang membuat daya tawar konsumen menjadi variatif.
•
Daya tawar pemasok Bagaimana kuatnya posisi penjual. Apakah ada banyak supplier atau hanya beberapa supplier saja, bisa jadi mereka memonopoli supply barang. Hal-hal tersebut membuat perusahaan harus sangat cermat dan berhati-hati dalam memilih pemasok sehingga rantai suplai dapat berjalan seefisien mungkin.
•
Persaingan antar perusahaan yang sudah ada Pesaing dalam hal ini adalah pemain yang menawarkan produk sejenis, dan yang akan memperebutkan marketshare pasar. Pesaing yang dimaksud adalah pesaing yang sudah ada dan sudah cukup lama mendiami lokasi bisnisnya di daerah pasar tersebut.
2.9
Pengertian PHP PHP kepanjangan dari Personal Home Page merupakan sebuah bahasa pemrograman yang berbasis script dimana seluruh pemrosesan data dilakukan pada server. Biasanya PHP terdapat dalam halaman berbasis HTML, yang bertujuan untuk membuat sebuah situs
21 menjadi lebih fleksibel dan interaktif karena dengan penggunaan PHP data dapat diproses secara online sehingga output dapat segera diberikan kepada user. 2.10
Pengertian MySQL Sebuah opensourcesoftwaredatabase SQL (Search Query Language) yang menangani sistem manajemen database dan sistem manajemen databaserelational. MySQL adalah opensourcesoftware yang dibuat oleh sebuah perusahaan Swedia yaitu MySQL AB. MySQL sangat mudah digunakan, reliable dan sangat cepat. MySQL mempunyai fitur-fitur yang sangat mudah dipelajari bagi para penggunanya dan dikembangkan untuk menangani database yang besar dengan waktu yang lebih singkat, kecepatan, konektivitas dan keamanannya yang lebih baik membuat MySQL sangat dibutuhkan untuk mengakses database dari Internet.
2.11
Pengertian Yii Framework Yii merupakan kepanjangan dari “Yes, it is” selalu menekankan nilai easy, efficient dan extensible. Belakangan ini nilai tersbut berubah menjadi fast, secure, professional. Namun nilai-nilai lamanya tidaklah hilang. Yii selalu disebut sebagai framework PHP 5 yang mempunyai performa tinggi dan component-based. Yii dirancang dengan memperhatikan sisi performa dan memanfaatkan konsep component-based yang dimiliki Prado. Selain itu Yii juga memanfaatkan event tetapi tidak tergantung sepenuhnya. Selain mengambil konsep dari Prado, Yii juga memanfaatkan konsep Ruby on Rails yang mengutamakan konvensi daripada konfigurasi serta implementasi desain Active Record (AR). Yii juga memasukkan konsep Joomla dalam desain modular dan skema pemrosesan pesan serta sistem Symfony pada desain filter dan arsitektur plug-in. Yii Framework dibandingkan yang lainnya mungkin tergolong cukup muda karena dimulai pada tahun 2008. Tetapi walaupun mungkin masih "muda", Yii Framework sendiri sudah memiliki banyak fitur yang dapat meringankan pekerjaan.
22 2.12
MVC Arsitektur Model-View-Controller adalah sebuah pola yang terbukti membangun proyek secara lebih efektif. Hal itu dilakukan dengan memilih komponen antara model, view dan controller pada bagian-bagian dalam proyek. MVC berhubungan erat dengan arsitektur dari Web Framework. (Winesett, 2012)
Gambar 2. 8 MVC Model View Controler
Seperti yang terlihat pada gambar diatas MVC terbagi lagi kedalam tiga bagian utama yaitu : •
Model Pola MVC memiliki layer yang disebut dengan Model yang merepresentasikan
data
yang
digunakan
oleh
aplikasi
sebagaimana proses bisnis yang diasosiasikan terhadapnya. Dengan
memilihnya
sebagai
bagian
terpisah,
seperti
penampungan data, persistence, serta proses manipulasi terpisah dari bagian lain aplikasi. Terdapat beberapa kelebihan dalam pendekatan ini, yang pertama membuat detail dari data dan operasinya dapat ditempatkan pada area yang ditentukan (Model) dibanding tersebar dalam keseluruhan lingkup aplikasi. Hal ini memberikan keuntungan dalam proses maintenace aplikasi.
23 Kedua, dengan pemisahan total antara data dengan implementasi interface,
komponenModel dapat digunakan kembali oleh
aplikasi lain yang memiliki kegunaan yang hampir sama. •
View Layer ini mengandung keseluruhan detail dari implementasi keseluruhan persistence. Di sini, komponen grafis menyediakan representasi proses internal aplikasi dan menuntun alur interaksi user terhadap aplikasi. Tidak ada layer lain yang berinteraksi dengan user , hanya View. Penggunaan layer View memiliki beberapa kelebihan : Pertama, memudahkan penggabungan divisi desain dalam development team. Divisi desain dapat berkonsentrasi pada style, look & feel dan sebagainya, dalam aplikasi tanpa memperhatikan lebih pada detail yang lain. Dan juga, memiliki layer View yang terpisah memungkinkan ketersediaan multipleinterface dalam aplikasi. Jika inti dari aplikasi
terletak
pada
bagian
lain
(dalam
Model),
multipleinterface dapat disebut (Swing, Web, Console) secara keseluruhan
memiliki
tampilan
yang
berbeda
namun
mengeksekusi tampilan Model sesuai fungsionalitas yang diharapkan. •
Controller Terakhir, arsitektur MVC memiliki layer Controller. Layer ini menyediakan detail alur program dan transisi layer, dan juga bertanggung jawab atas penampungan event yang dibuat oleh user dari View dan melakukan update terhadap komponen Model menggunakan data yang dimasukkan oleh user. Kelebihan penggunaan layer Controller secara terpisah : Pertama, dengan menggunakan komponen terpisah untuk menampung detail dari transisi layer, komponen View dapat didesain tanpa harus memperhatian bagian lain secara berlebih. Hal ini memudahkan team pengembang multipleinterface bekerja secara terpisah dari yang lain secara simultan. Interaksi antar komponen View terabstraksi dalam Controller.
24 Kedua, dengan menggunakan layer terpisah yang melakukan update terhadap komponen Model, detail tersebut dihapus dari layer presentasi. Layer presentasi kembali pada fungsi utamanya untuk menampilkan data kepada user. Detail tentang bagaimana data dari user mengubah ketetapan aplikasi disembunyikan oleh Controller. Hal ini memisahkan dengan jelas antara presentation logic dengan business logic.