BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1.
Teori Umum Teori umum yang dibahas pada sub bab ini adalah mengenai Data, Informasi,
Database, Database Management Sistems (DBMS), MySQL, Perancangan Database (Database Design), Entity Relationship Modeling, Normalisasi, Unified Modeling Language (UML), Interaksi Manusia Komputer (IMK), Delapan Aturan Emas, Pseudocode, Internet, Browser, Hypertext Transfer Protocol (HTTP), Hypertext Markup Language (HTML), dan Hypertext Preprocessor (PHP).
2.1.1. Datum dan Data Menurut Tampomas (2007, p.37), datum adalah keterangan yang diperoleh dari suatu pengamatan, dapat berupa angka, lambang atau sifat. Kumpulan datum dinamakan data. Dengan demikian, data adalah bentuk jamak dari datum. Menurut Situmorang (2008, p.2), data dapat memberikan gambaran tentang suatu keadaan atau persoalan. Data bisa juga didefinisikan sekumpulan keterangan atau nilai yang diperoleh dari pengamatan (observasi) suatu obyek, data dapat berupa angka dan dapat pula merupakan lambang atau sifat.
6
7
Menurut sifatnya, data dibagi atas dua bagian, yaitu: a. Data kualitatif Data kualitatif adalah data yang dikategorikan menurut lukisan kualitas objek yang dipelajari. Misalnya kuesioner pertanyaan tentang suasana kerja, kualitas pelayanan sebuah tempat makan atau gaya kepemimpinan, dan lain sebagainya. b. Data kuantitatif Data kuantitatif adalah data yang memiliki harga yang berubah-ubah atau bersifat variabel. Misalnya harga saham, besarnya pendapatan, dan lain sebagainya.
Menurut sumbernya, data dibagi lagi menjadi: a. Data Intern Data intern adalah data yang diperoleh atau bersumber dari alam suatu instansi (lembaga atau organisasi). b. Data Ekstern Data ekstern adalah data yang diperoleh atau bersumber dari luar instansi atau instansi yang lain. Data Ekstern dapat dibagi menjadi : 1) Data Primer adalah data yang langsung dikumpulkan oleh orang yang berkepentingan atau yang menggunakan data tersebut. Data yang diperoleh seperti hasil wawancara yang biasa dilakukan peneliti. Dalam metode pengumpulan
data
primer,
peneliti/observer
melakukan
sendiri
penelitian/observasi di lapangan. Pelaksanaannya dapat berupa survey atau percobaan (eksperimen). 2) Data Sekunder adalah data yang tidak secara langsung dikumpulkan oleh orang yang berkepentingan dengan data tersebut. Data sekunder pada umumnya
8
digunakan oleh peneliti untuk memberikan gambaran tambahan, gambaran pelengkap atau diproses lebih lanjut. Data sekunder didapat dari hasil penelitian lembaga/intansi seperti BPS, Mass Media, Lembaga Pemerintahan negeri atau swasta dan sebagainya. Yang menjadi perhatian dalam penggunaan data sekunder adalah sumber data, batasan konsep yang digunakan, serta tingkat ketelitian dalam pengumpulan data.
Menurut jenisnya, data terdiri dari dua bagian, yaitu: a. Data Kontinu Data kontinu merupakan data yang diperoleh dari hasil pengukuran. b. Data Diskrit Data diskrit merupakan data yang diperoleh dari hasil perhitungan.
2.1.2. Informasi Menurut Wiryanto (2007, pp.28-29), proses komunikasi merupakan aktivitas yang mendasar bagi manusia sebagai mahkluk sosial. Setiap proses komunikasi diawali dengan adanya stimulus yang masuk pada diri individu yang ditangkap melalui panca indera. Stimulis tersebut mengalami proses intelektual menjadi informasi. Adapun informasi yang telah dikomunikasikan disebut sebagai pesan. Claude dan Warren Weaver (1949) mendefinisikan informasi adalah energi yang terpolakan, yang mempengaruhi individu dalam mengambil keputusan dari kemungkinan pilihan-pilihan yang ada.
9
Dari pengertian informasi tersebut dapat disimpulkan bahwa pengertian informasi dan pesan adalah hasil dari proses intelektual seseorang. Proses intelektual adalah mengolah/memproses stimulus, yang masuk ke dalam diri individu melalui panca indera, kemudian diteruskan ke otak/pusat syaraf untuk diolah/diproses dengan pengetahuan, pengelaman, selera dan iman yang dimiliki seseorang. Setelah mengalami pemrosesan, stimulus itu dapat dimengerti sebagai informasi.
2.1.3. Basis Data (Database) Menurut Kofler dan Kramer (2005, p.3), basis data adalah kumpulan data yang tersusun, dimana disimpan pada satu atau lebih file yang berhubungan. Data yang terstruktur dinamakan table. Hubungan diantara tiap-tiap table yang mengarah kepada database dinamakan relational database. Menurut Connolly dan Begg (2005, p.65), basis data adalah sekumpulan dari data logikal yang berhubungan dan penjelasan dari data, yang dibuat untuk memenuhi informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan. Basis data mewakili entitas, atribut, dan relationship logikal antara entitas. Dengan kata lain, basis data mencakup data yang berhubungan secara logika.
2.1.4. Database Management Systems (DBMS) Menurut Connolly dan Begg (2005, p.66), Database Management Sistem (DBMS) adalah sebuah sistem software yang memungkinkan pengguna untuk mendefinisikan, membuat, memelihara, dan mengatur akses ke basis data. DBMS berinteraksi dengan program aplikasi pengguna dan basis data.
10
DBMS menyediakan fungsi-fungsi sebagai berikut : a. Memungkinkan pengguna untuk mendefinisikan basis data, biasanya melalui Data Definition Language (DDL). DDL memungkinkan pengguna untuk membedakan tipe dan struktur data, serta batasan data yang akan disimpan dalam basis data. b. Memungkinkan pengguna untuk menyisipkan, mengupdate, menghapus, dan menerima data dari basis data, biasanya melalui Data Manipulation Language (DML). c. Menyediakan akses terkontrol ke basis data dengan menyediakan : 1) Sistem keamanan yang mencegah akses ilegal ke basis data. 2) Sistem integritas yang memelihara konsistensi dari data yang disimpan. 3) Sistem pengendalian persetujuan yang mengizinkan pembagian akses ke basis data. d. Sistem pengendalian pemulihan yang memulihkan basis data ke keadaaan sebelumnya setelah terjadi kegagalan software atau hardware. e. Katalog yang dapat diakses pengguna yang berisi penjelasan data di dalam basis data. Menurut Teorey et. al. (2006, p.2), DBMS adalah sistem software yang dibuat untuk memanipulasi database. Sebuah DBMS mendukung logical view (Schema, subchema), physical view (access methods, data clustering), data manipulation language dan kegunaan penting lainnya seperti manajemen transaksi dan concurrency control, integritas data, pemulihan kerusakan dan keamanan. Sedangkan menurut Maheshwari dan Jain (2005, pp.12-14), DBMS adalah program yang mengorganisasikan dan mempertahankan informasi. Tujuan utama dari DBMS adalah untuk menyediakan lingkungan yang nyaman untuk mengambil dan
11
menyimpan informasi database. Sistem database mendukung lingkungan satu pengguna atau banyak. DBMS menawarkan pelayanan sebagai berikut: a. Data Definition Merupakan metode dari mendefinisikan data dan storage. b. Data maintenance Memeriksa setiap record mempunyai field yang mengandung semua informasi untuk penyimpanan tertentu atau tidak. c. Data manipulation Mengijinkan data di dalam database untuk dimasukkan, di-update, dihapus dan diurutkan. d. Data display Membantu untuk menampilkan data. e. Data integrity Menjamin kebenaran data. Menurut Connolly dan Begg (2005, pp.68-71) DBMS memiliki lima komponen penting yaitu: a. Hardware (perangkat keras) DBMS dalam menjalankan aplikasinya memerlukan perangkat keras yang berkisar dari sebuah komputer pribadi hingga sebuah mainframe, atau sebuah jaringan komputer. b. Software (perangkat lunak) Komponen perangkat lunak terdiri dari DBMS software dan aplikasi program beserta sistem operasi (OS), termasuk perangkat lunak jaringan bila DBMS digunakan dalam jaringan.
12
c. Data Data merupakan komponen terpenting dalam lingkungan DBMS. Dapat dikatakan bahwa data berfungsi sebagai jembatan antara komponen mesin dengan komponen manusia. d. Prosedur Prosedur merupakan panduan dan aturan dalam merancang dan menggunakan basis data. Prosedur didalam basis data dapat berupa : login ke dalam basis data, penggunaan fasilitas DBMS atau program aplikasi, cara menjalankan dan menghentikan DBMS, membuat backup database, menangani kegagalan perangkat keras atau perangkat lunak, mengubah struktur tabel, mengatur ulang basis data melalui beberapa disk, meningkatkan kinerja, atau membuat arsip data pada secondary storage. e. People (Manusia) Komponen terakhir yaitu manusia yang terlibat dalam sistem tersebut.
Menurut McLeod (2007, pp.173-174), keuntungan DBMS adalah sebagai berikut: a. Mengurangi pengulangan data. Jumlah data dikurangi. Pengulangan terjadi saat data komputer tersimpan terpisah pada tiap aplikasi komputer. Duplikat data dibatasi hanya pada field yang memerlukan penggabungan dua tabel.
13
b. Mencapai independensi data. Spesifikasi data disimpan dan dipelihara dalam basis data itu sendiri dan bukan disimpan dalam program-program aplikasi. Perubahan dapat dibuat pada struktur data tanpa mempengaruhi program-program aplikasi untuk mengakses data. c. Mengintegrasikan data dan informasi secara cepat. Hubungan logis antardata dan SQL memungkinkan pengguna mengambil data dalam hitungan detik atau menit. DBMS menyediakan sarana khusus untuk mengakses data yaitu SQL. d. Meningkatkan keamanan. DBMS dapat menerapkan beberapa lapis keamanan seperti kata password, direktori pengguna dan enkripsi. Data yang dikelola oleh DBMS lebih aman dari data lain yang ada dalam perusahaan.
Sedangkan, kerugian dari DBMS adalah sebagai berikut : a. Menggunakan perangkat lunak yang mahal. DBMS mainframe masih sangat mahal. DBMS berbasis komputer mikro, walaupun biayanya hanya beberapa ratus dolar, namun menggambarkan pengeluaran yang besar bagi organisasi kecil. b. Membutuhkan perangkat keras dalam jumlah yang besar. DBMS mengakibatkan meningkatnya jumlah pengguna yang memanfaatkan basis data. Bertambahnya jumlah pengguna mendorong meningkatnya jumlah sumber daya komputer yang diperlukan untuk mengakses basis data.
14
c. Menyewa dan memperkerjakan personal DBA. DBMS memerlukan pengetahuan khusus agar kemampuannya dapat dimanfaatkan secara penuh. Pengetahuan khusus ini dimiliki oleh para pengelola basis data (DBA), yaitu manajer administrasi basis data beserta karyawannya.
2.1.5. MySQL Menurut Vasmani (2004, pp.4-10), MySQL adalah suatu database engine yang cepat, kuat, dan mudah digunakan sebagai suatu alternatif perusahaan kecil yang menggunakan aplikasi yang tidak begitu kompleks dan tidak terlalu membutuhkan tenaga yang besar. MySQL dirancang berdasarkan tiga prinsip yaitu kinerja, kehandalan, dan kemudahan dalam penggunaan. Dengan berpegang teguh pada tiga prinsip diatas menghasilkan suatu DBMS yang murah, cepat, efisien, dan memiliki banyak fitur. Berikut ini adalah fitur-fitur yang menjadi keistimewaan mySQL : a. Kecepatan Dalam DBMS, kecepatan adalah waktu yang dibutuhkan untuk meng-execute suatu query dan mengembalikan hasil query tersebut. Banyak kritikus yang berpendapat bahwa MySQL terkadang memberikan waktu yang lebih cepat dibandingkan kompetitor lainnya seperti Microsoft SQL Server, IBM DB2 dan sebagainya. b. Multi-User Support MySQL merupakan sistem yang multi-user, yang berarti bahwa beberapa client dapat mengakses dan menggunakan satu atau lebih database MySQL secara bersamaan. Hal inilah yang sangat penting dalam pengembangan suatu web aplikasi karena diakses secara bersamaan oleh beberapa client.
15
c. Scalability MySQL dapat menampung database yang sangat besar dan kompleks tanpa mengalami penurunan kemampuan yang banyak. d. Portability MySQL dapat digunakan pada beberapa sistem operasi yang berbeda seperti Linux, Solaris, MacOS, Windows, dan sebagainya. e. Sangat sesuai dengan standar yang sudah ada Tim pengembang MySQL telah berusaha untuk membuat MySQL sebisa mungkin menyesuaikan dengan standar yang ada. f. Merupakan suatu open source software MySQL merupakan software yang gratis dibawah lisensi PGL (Public General License) sehingga user dapat men-download dan memodifikasi source code dari aplikasi tersebut agar sesuai dengan yang dibutuhkan serta menggunakannya tanpa dikenakan biaya.
2.1.6. Perancangan Basis Data (Database Design) Menurut Connolly dan Begg (2005, p.320), perancangan basis data merupakan proses pembuatan suatu desain untuk sebuah basis data yang akan mendukung operasional dan sasaran suatu perusahaan. Ada 2 pendekatan untuk merancang sebuah basis data, yaitu : a. Pendekatan bottom-up Dimulai pada tingkat awal dari atribut (yaitu properti dari entiti dan relationship) yang mana melalui analisis dari asosiasi antar atribut, dikelompokkan menjadi hubungan yang merepresentasikan jenis-jenis entitas dan hubungan antar entitas.
16
Pendekatan ini cocok untuk merancang basis data yang sederhana dengan jumlah atribut yang tidak banyak. b. Pendekatan top-down Digunakan pada basis data yang lebih kompleks, yang dimulai dengan pengembangan dari model data yang mengandung beberapa entitas dan hubungan tingkat tinggi dan kemudian memakai perbaikan top down berturut-turut untuk mengidentifikasi entitas, hubungan dan atribut berkaitan tingkat rendah. Pendekatan ini biasanya digambarkan melalui ER (entity relationship). Perancangan basis data terbagi ke dalam tiga komponen yang meliputi Conceptual Database Design, Logical Database Design, Physical Database Design. 1) Conceptual Database Design Menurut Connolly dan Begg (2005, p.322), hal yang pertama dilakukan dalam membuat conceptual design adalah dengan membuat model data secara konseptual dari perusahaan yang bersangkutan. Conceptual database design seluruhnya independent dari implementasi seperti target DBMS software, program aplikasi, bahasa pemograman, atau physical consideration lainnya. Data tersebut
merupakan
informasi-informasi
mengenai
perusahaan.
Dalam
conceptual database design, data yang ada dikembangkan dengan representasi secara konseptual yang mencakup mengidentifikasi entity, relationship, dan atribut yang sangat penting dalam perancangan bisnis tersebut. Langkah-langkah untuk membuat data model lokal yang konseptual untuk setiap user view dapat digambarkan sebagai berikut : a) Penentuan Jenis Entitas
17
Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi dan membuat kelas-kelas dari obyek yang ada berikut penjelasannya serta menentukan entitas utama yang dibutuhkan. Salah satu metode untuk mengidentifikasi entity adalah dengan menguji spesifikasi kebutuhan dari pengguna. Dari spesifikasi ini dapat mengidentifikasikan noun dan noun phrases yang disebutkan. Selain itu juga dapat melihat objek utama seperti orang, tempat atau konsep dari ketertarikan diluar noun lainnya yang merupakan kualitas dari objek lain. b) Penentuan jenis hubungan antar entitas Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi hubungan-hubungan yang ada antara entitas yang telah diidentifikasikan. Dalam mengidentifikasi tipe relasi yang ada dengan menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD), mencari batasan dari tipe relationship, memeriksa fan dan chasm traps, memeriksa masing masing entity ikut serta setidaknya dalam satu relationship, dan dokumentasikan tipe relationship. c) Penentuan dan penghubungan atribut dengan entitas Tujuannya adalah untuk mengidentifikasikan dan menghubungkan atributtribut yang berkaitan dengan entitas atau tipe relationship yang telah sesuai. d) Penentuan domain terhadap atribut Tujuannya adalah untuk menetapkan domain untuk tiap-tiap atribut dalam model data konseptual local dan mendokumentasikan setiap detail dari domain. Suatu domain adalah suatu kelompok nilai yang dari mana satu atau lebih atribut mengambil nilainya.
18
e) Penentuan Atribut Candidate Key, Primary Key,dan Alternate Key. Tujuannya adalah untuk menentukan candidate key dan primary key dari kumpulan atribut-atribut yang telah ditentukan pada tiap entitas. Candidate key adalah satu atau lebih atribut dari suatu entitas yang dapat dijadikan primary key. Primary key adalah satu atribut dari suatu entitas yang dipakai sebagai ciri yang paling unik dari entitas tersebut. f) Mempertimbangkan kegunaan dari konsep Enhanced Modeling (optional) Tujuannya adalah untuk mengembangkan ER model dengan menggunakan konsep enhanced modeling, seperti spesialisasi, generalisasi, penggabungan (aggregation) dan komposisi (composition). g) Pemeriksaan model terhadap redundansi. Tujuannya adalah untuk memeriksa konsep model data apakah masih mengandung data maupun entitas serta atribut yang berulang atau tidak. Hal pertama yang dilakukan adalah memeriksa kembali hubungan-hubungan yang ada apabila terdapat suatu hubungan yang mirip. h) Validasi model konseptual lokal terhadap transaksi pengguna. Tujuannya untuk memastikan model konseptual local mendukung transaksi yang dibutuhkan oleh view. Diuji dua pendekatan untuk memastikan model data konseptual local mendukung transaksi yang dibutuhkan, dengan cara: (1) Mendeskripsikan transaksi-transaksi Memeriksa seluruh informasi (entitas, relationship, dan atribut) yang dibutuhkan oleh setiap transaksi yang telah disediakan oleh model, dengan mendokumentasikan setiap kebutuhan transaksi.
19
(2) Mengunakan jalur-jalur transaksi Untuk validasi model data terhadap transaksi yang dibutuhkan termasuk representasi diagram jalur yang digunakan oleh setiap transaksi langsung pada ER diagram. i) Review model data konseptual dengan pengguna Tujuannya untuk mengkaji ulang model data konseptual lokal dengan pengguna untuk memastikan model tersebut adalah representasi sebenarnya dari view. Model data konseptual ini termasuk ER diagram dan dokumentasi pendukung yang mendeskripsikan model data. Bila ada kejanggalan (anomali) dalam model data, maka harus dibuat perubahan yang sesuai yang mungkin membutuhkan pengulangan langkah-langkah sebelumnya. 2) Logical Database Design Menurut Connolly dan Begg (2005, p.323), logical design merupakan proses pembuatan model data dengan menggunakan informasi yang diperoleh dari perusahaan serta berdasarkan pada model data spesifik. Model data yang telah diperoleh dalam conceptual database design diubah dalam bentuk logical model dimana data yang ada dipengaruhi oleh model data yang menjadi tujuan database. Hal ini dilakukan untuk menerjemahkan representasi konseptual ke dalam bentuk struktur logic dalam database yang akan dijadikan sumber informasi dalam merancang physical database design serta memberikan sarana yang membantu para perancang database dalam merancang physical database. Hasil akhir dari logikal database design ini berupa sebuah kamus data yang berisi atribut-atribut beserta key-nya (primary key, alternate key, dan foreign key)
20
dan ERD keseluruhan dengan atribut key-nya. Langkah-langkah untuk membuat logikal database design dapat digambarkan sebagai berikut : a) Menentukan relations untuk logical data model b) Validasi relation dengan normalisasi c) Validasi relations terhadap user transaction d) Memeriksa integrity constraints e) Meninjau ulang logical data model dengan user f) Gabungkan model data logikal lokal menjadi model global g) Memeriksa perkembangan selanjutnya 3) Physical Database Design Menurut Connolly dan Begg (2005, p.324), physical database design merupakan proses pembuatan deskripsi dari suatu implementasi basis data pada secondary storage. Hal ini mendeskripsikan base relation, organisasi data, dan indeks yang digunakan untuk mencapai efisiensi akses ke dalam data, dan associated integrity constraints yang lainnya dan security measures. Physical database design merupakan fase ketiga dan terakhir dalam desain basis data. Tujuan utama dari physical database design adalah untuk mendeskripsikan bagaimana perancang bermaksud untuk mengimplementasikan secara fisik dari logikal database design. Langkah-langkah dalam pembuatan physical database design adalah sebagai berikut: a) Merancang relasi dasar b) Mendesain representasi dari derived data c) Mendesain Enterprise Constraint d) Menganalisa transaksi
21
e) Pemilihan DMBS (Database Management Sistem) f) Penerapan View dalam database g) Pembuatan Index setiap entitas h) Estimasi kebutuhan disk i) Merancang mekanisme keamanan
2.1.7. Entity Relationship Modelling Menurut Connolly dan Begg (2005, p371), Entity Relationship Modelling adalah salah satu model yang dapat digunakan untuk mendapatkan pengertian yang tepat dari sifat data dan bagaimana data tersebut dapat digunakan oleh perusahaan. Entity Relationship Modelling menggunakan pendekatan top-down dalam melakukan perancangan basis data. Dengan melakukan pendekatan top-down ini, perancangan dimulai dengan mengidentifikasikan data penting yang biasanya disebut sebagai entity dan perancangan hubungan antar data yang direpresentasikan dalam model yang biasanya disebut relationship. Selain itu dibutuhkan juga keterangan tambahan seperti atribut dan constraint untuk entities, relationship, dan attributes. a. Entity Types Menurut Connolly dan Begg (2005, p372), entity types adalah sekumpulan obyek dengan properti yang sama yang diidentifikasi oleh perusahaan dan memiliki keberadaan yang independen. Entity occurrence adalah suatu obyek dari entity type yang diidentifikasikan secara unik (Connolly dan Begg, 2005, p373). Entity Type dapat diklasifikasikan menjadi 2 yaitu strong entity dan weak entity.
22
1) Strong Entity Strong Entity adalah entity type yang keberadaannya tidak bergantung pada entity type lainnya (Connolly dan Begg, 2005, p383). 2) Weak Entity Weak Entity merupakan kebalikan dari strong entity yaitu entity type yang keberadaannya bergantung pada entity type lainnya (Connolly dan Begg, 2005, p383). b. Relationship Types Relationship Types adalah sekumpulan asosiasi di antara entity types (Connolly dan Begg, 2005, p374). Relationship Occurrence adalah sekumpulan asosiasi yang diidentifikasi secara unik, termasuk
satu
kejadian/occurrence
dari
masing-masing
entity
type
yang
berpartisipasi (Connolly dan Begg, 2005, p375). c. Attribute Attribute merupakan properti/sifat dari suatu entity type atau relationship type (Connolly dan Begg, 2005, p379). Attribute domain adalah sekumpulan nilai yang diijinkan untuk satu atau beberapa atribut (Connolly dan Begg, 2005, p379). Attribute dapat dibedakan menjadi empat jenis, yaitu:
23
1) Simple dan Composite Attributes Simple Attribute adalah atribut yang terdiri dari satu komponen tunggal yang keberadaannya independen (Connolly dan Begg, 2000, p379). Atribut ini sering disebut juga sebagai atomic attribute. Simple attribute tidak dapat dibagi lagi menjadi komponen yang lebih kecil. Composite Attribute adalah atribut yang terdiri dari banyak komponen yang keberadaannya independen (Connolly dan Begg, 2005, p380). Atribut ini dapat dibagi menjadi komponen lain yang lebih kecil, yang masing-masing memiliki keberadaan yang independen. 2) Single-Valued dan Multi-Valued Attributes Single-Valued Attribute adalah atribut yang memiliki nilai tunggal untuk setiap kejadian/occurence pada setiap entity (Connolly dan Begg, 2005, p380). Multi-Valued Attribute adalah atribut yang memiliki banyak nilai untuk setiap kejadian/occurrence pada setiap entity (Connolly dan Begg, 2005, p380). 3) Derived Attributes Derived atribute adalah atribut yang nilainya dihasilkan dari satu atau beberapa atribut lainnya dan tidak harus berasal dari entity yang sama (Connolly dan Begg, 2005, p380). 4) Keys a) Candidate Key Candidate key merupakan sejumlah kecil atribut dari suatu entity yang dapat mengidentifikasikan secara unik suatu kejadian dari entity tersebut (Connolly dan Begg, 2005, p381). Candidate key tidak boleh berupa null.
24
b) Primary Key Primary key adalah candidate key yang dipilih untuk mengidentifikasikan secara unik setiap kejadian pada entity tersebut (Connolly dan Begg, 2005, p381). Pemilihan primary key pada suatu entity didasarkan pada pertimbangan panjang atribut, jumlah minimal atribut yang dibutuhkan serta keunikannya. Candidate key yang tidak dipilih menjadi primary key pada suatu entity disebut alternate key (Connolly dan Begg, 2005, p382). c) Composite Key Composite key adalah candidate key yang terdiri dari dua atau lebih atribut (Connolly dan Begg, 2005, p382). d) Foreign Key Foreign key adalah sebuah atribut atau sekumpulan atribut pada suatu relasi yang sesuai dengan candidate key yang ada di relasi yang sama ataupun relasi yang lainnya (Connolly dan Begg, 2010, p151).
2.1.8. Normalisasi Menurut Connolly dan Begg (2005, p.416), normalisasi adalah suatu teknik yang menghasilkan seperangkat relasi untuk properti yang diinginkan, dengan data yang diberikan oleh suatu perusahaan. Tujuan utama dari suatu normalisasi adalah untuk mengurangi terjadinya redudansi data dan mengurangi masalah yang terjadi pada suatu relasi yang dikenal dengan anomaly. Anomaly adalah suatu masalah yang timbul seperti data ganda, data hilang, tempat penyimpanan memori yang boros, dan data yang tidak konsisten akibat dari
25
proses penghapusan data, pembaruan data, pemasukan data dan pergantian data (Connolly dan Begg, 2005, p.418). Tingkatan normalisasi terdiri dari beberapa tahap, meliputi : a. Unnormalized form (UNF) adalah suatu table yang terdiri dari satu atau lebih kelompok yang berulang (repeating group) (Connolly dan Begg, 2005, p.430). Repeating group adalah sebuah atribut atau himpunan atribut di dalam table yang memiliki lebih dari satu nilai (multiple values) untuk sebuah single occurrence (kejadian) dari atribut key yang dinominasikan untuk table tersebut (Connolly dan Begg, 2005, p.430). b. Bentuk normal pertama (First Normal Form atau 1NF) Suatu relasi dikatakan 1NF jika titik temu tiap baris dan kolom pada relasi tersebut mengandung satu dan hanya satu nilai. (Connolly dan Begg, 2005, p.430) Sebuah relasi akan berada dalam bentuk 1NF jika repeating groupnya telah hilang. Ada dua pendekatan untuk menghilangkan repeating group pada tabel yang tidak normal (unnormalized table), yaitu : 1) Dengan memasukkan data yang sesuai ke dalam kolom kosong dimana barisbarisnya mengandung data yang berulang. 2) Dengan menempatkan data yang berulang bersamaan dengan duplikat dari atribut kunci. c. Bentuk normal kedua (Second Normal Form atau 2NF) Relasi dikatakan 2NF jika relasi tersebut telah berada pada 1NF dan setiap atribut yang bukan primary key bergantung sepenuhnya (fully functionally dependent) terhadap primary key (Connolly dan Begg, 2005, p.434).
26
Fully functional dependency terjadi jika A dan B merupakan atribut dari suatu relasi, dan B dikatakan bergantung penuh terhadap A (A-> B), namun bukan merupakan subset A (Connolly dan Begg, 2005, p.423). d. Bentuk normal ketiga (Third Normal Form atau 3NF) Suatu relasi dikatakan 3NF jika relasi tersebut sudah berada dalam bentuk 1NF dan 2NF serta tidak ada atribut yang bukan primary key bergantung secara transitif (transitively dependent) terhadap primary key (Connolly dan Begg, 2005, p.435). Transitive dependencies terjadi dalam kondisi dimana A, B dan C merupakan atribut dari suatu relasi serta A -> B dan B -> C. Maka dapat dikatakan C bergantung secara transitif terhadap A melalui B (asalkan A tidak bergantung secara fungsional terhadap B atau C) (Connolly dan Begg, 2005, p.424). e. Bentuk normal Boyce-Codd (BCNF) Suatu relasi disebut memenuhi bentuk normal boyce-codd jika penentu(determinan) adalah candidat key. BCNF adalah bentuk normal sebagai perbaikan terhadap 3NF karena bentuk normal ketiga berkemungkinan masih memiliki anomaly sehingga perlu dinormalisasikan lebih jauh. Suatu relasi yang memenuhi BCNF selalu memenuhi 3NF tetapi tidak untuk sebaliknya. Bentuk normal pertama hingga ketiga merupakan bentuk normal yang umum digunakan. Artinya, bahwa pada kebanyakan relasi bila ketiga bentuk normal tersebut telah dipenuhi maka persoalan anomaly tidak akan muncul lagi. Bentuk normal Boyce-Codd merupakan revisi terhadap bentuk normal ketiga. Bentuk normal 4NF dan 5NF hanya dipakai pada kasus-kasus khusus, yakni pada relasi yang mengandung ketergantungan banyak nilai.(Connolly dan Begg, 2005, p.425).
27
2.1.9. Unified Modeling Language (UML) Menurut Schmuller (2004, p.7), Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa modeling visual yang memperbolehkan pembuat sistem untuk membuat cetakan awal yang dapat menangkap gambaran awal mula, cara yang mudah dimengerti, dan menyajikan sebuah mekanisme yang efektif dan mengomunikasikan gambaran ini dengan sistem lainnya. UML pertama kali dikembangkan oleh Grady Booch, James Rumbaugh, dan Ivar Jacobson. Mereka telah mengembangkan notasi mereka sendiri di awal 1990an. UML terdiri dari berbagai tipe diagram, antara lain (Schmuller, 2004, pp.10-19): a. Class Diagram Menurut Bruegge dan Dutoit (2010, p.31), class diagram digunakan untuk menggambarkan struktur dari suatu sistem. Class adalah sesuatu yang abstrak yang menentukan struktur umum dan tingkah laku dari kumpulan objek-objek. Objek merupakan instansi dari class yang dibuat, dimodifikasi, dan dihancurkan selama sistem dijalankan. Sebuah objek mempunyai keadaan (state) yang mengandung nilai dari atributnya dan berhubungan dengan objek lainnya. Menurut Schmuller (2004, p.13), class diagram adalah sejumlah class yang dihubungkan dengan garis yang menghubungkan dengan class lainnya. Contoh class diagram dapat dilihat pada Gambar 2.1.
28
Gambar 2.1. Contoh Class Diagram
b. Object Diagram Object Diagram merupakan instansi dari suatu class yaitu sesuatu yang mempunyai nilai atribut dan fungsi yang spesifik (Schmuller, 2004, p.12). Contoh object diagram dapat dilihat pada Gambar 2.2.
Gambar 2.2. Contoh Object Diagram
c. Use Case Diagram Menurut Bruegge dan Dutoit (2010, p.31), use case merupakan cara kerja sistem dari sudut pandang luar. Use case menggambarkan sebuah fungsi yang disediakan oleh sistem dimana menampilkan hasil yang terlihat untuk seorang aktor. Aktor tersebut menggambarkan semua entitas yang berinteraksi dengan sistem (contoh: seorang user, sistem yang lain). Sedangkan menurut Schmuller (2004, p.13), use case merupakan gambaran cara kerja sistem dari sudut pandang pemakai. Contoh Use Case Diagram dapat dilihat pada Gambar 2.3.
29
Gambar 2.3. Contoh Use Case Diagram
d. Statechart Diagram Menurut Schmuller (2004, p.124), statechart diagram digunakan untuk menangkap perubahan kondisi pada objek yang terjadi pada transisi titik mulai hingga titik selesai dari urutan perubahan state. Contoh Statechart Diagram dapat dilihat pada Gambar 2.4.
Gambar 2.4. Contoh Statechart Diagram
30
e. Sequence Diagram Menurut Schmuller (2004, pp.135-138), sequence diagram mengandung objek-objek yang direpresentasikan pada cara yang biasa (dinamakan kotak dengan nama digaris bawahi), messages direpresentasikan sebagai garis panah utuh dan waktu direpresentasikan sebagai kemajuan vertical. 1) Objek
Gambar 2.5. Objek Pada Sequence Diagram
Objek terlentang di atas diagram dari kiri ke kanan. Objek disusun untuk menyederhanakan diagram. Tiap objek terdapat garis putus – putus ke bawah dinamakan objects lifeline. Pada lifeline terdapat kotak kecil yang disebut sebagai aktivasi (activation). Activation menjelaskan operasi yang sedang dijalankan yang dimiliki objek tersebut. Objek pada sequence diagram dapat dilihat pada Gambar 2.5.
2) Pesan Pesan dibagi menjadi dua bagian yaitu pesan synchronous dan pesan asynchronous.
31
a) Pesan Synchronous
Gambar 2.6. Pesan Synchronous Pada Sequence Diagram
Disebut sebagai panggilan (call). Ini adalah permintaan dari objek pengirim pesan ke objek penerima pesan. Permintaannya adalah agar penerima melaksanakan salah satu operasinya. Karena pengirim menunggu pesan balik dari penerima, maka pesan ini dimakan Synchronous. Pesan Synchronous dapat dilihat pada Gambar 2.6.
b) Pesan Asynchronous
Gambar 2.7. Pesan Asynchronous Pada Sequence Diagram
Dinamakan pesan Asynchronous karena mentransfer pengaturan ke penerima dan pengirim untuk tidak menunggu balasan operasi yang telah selesai dari penerima. Pesan Asynchronous dapat dilihat pada Gambar 2.7.
32
3) Waktu
Gambar 2.8. Waktu Pada Sequence Diagram
Diagram yang menjelaskan waktu digambarkan arah vertical, waktu mulai terletak pada puncak dan mengalir ke bawah. Pesan yang dekat dengan bagian puncak tampil dahulu dibandingkan pesan yang dekat dengan bawah. Waktu pada sequence diagram dapat dilihat pada Gambar 2.8. dan contoh sequence diagram dapat dilihat pada Gambar 2.9.
33
Gambar 2.9. Contoh Sequence Diagram
f. Activity Diagram Menurut Schmuller (2004, p.174), activity diagram didesain untuk mempermudah apa yang sedang terjadi pada proses atau operasi. Contoh activity diagram dapat dilihat pada Gambar 2.10.
Gambar 2.10. Contoh Activity Diagram
34
g. Collaboration Diagram Menurut Schmuller (2004, p.158), collaboration diagram merupakan tambahan dari Object Diagram. Untuk menambah hubungan diantara objek-objek, collaboration diagram memperlihatkan pesan yang terkirim pada objek lainnya. Contoh collaboration diagram dapat dilihat pada Gambar 2.11.
Gambar 2.11. Contoh Collaboration Diagram
h. Component Diagram Component Diagram merupakan fungsionalitas sistem yang diimplementasikan dari satu atau banyak class, sebuah artefak (jika dapat dijalankan) merupakan implementasi dari sebuah Component (Schmuller, 2004, p.198), contoh Component Diagram dapat dilihat pada Gambar 2.12.
Gambar 2.12. Contoh Component Diagram
35
i. Deployment Diagram Deployment Diagram menunjukkan arsitektural fisikal dari sistem berbasiskan komputer. Deployment Diagram dapat menggambarkan komputer, menunjukkan hubungan dengan komputer lainnya, dan menunjukkan bahwa terdapat software pada setiap mesin. Setiap komputer digambarkan sebagai kubik, dengan interkoneksi diantara komputer yang digambarkan sebagai garis yang menghubungkan kubik (Schmuller, 2004, p.19). Contoh Deployment Diagram dapat dilihat pada Gambar 2.13.
Gambar 2.13. Contoh Deployment Diagram
2.1.10. Interaksi Manusia Komputer (IMK) Menurut Kumar (2005, p.5), interaksi manusia dan komputer adalah suatu bidang studi interdisipliner tentang interaksi antara manusia (user) dan komputer, dengan menghubungkan disiplin ilmu komputer, psikologi, ilmu kognitif, ilmu egromoni, desain, dan bidang- bidang lainnya.
36
2.1.11. Delapan Aturan Emas Pada tahun 1987 (Jacko dan Sears, 2003, p.995), Ben Schneiderman meluncurkan buku Designing the user Interface. Buku ini berisi table- table pedoman serta penjelasan-penjelasan secara detail dan latar belakang penelitiannya untuk membenarkan setiap pedoman. Ia memperkenalkan “Delapan aturan emas dalam perancangan interface”, yang adalah prinsip-prinsip pokok dari suatu perancangan yang dapat dipakai pada hampir seluruh sistem interaktif. Berikut ini adalah prinsip yang dimaksud (Dix et al, 2004, p.282) : a. Berusaha untuk konsisten dalam rangkaian aksi, susunan, terminology, penggunaan perintah, dan seterusnya. b. Memberikan shortcut kepada para pengguna yang sudah mahir dalam menggunakan aplikasi, seperti fasilitas makro, bentuk singkat dalam mengakses suatu fungsi tertentu, untuk melakukan aksi yang sudah pernah dan sering digunakan lebih cepat. c. Memberikan balasan yang informative untuk setiap aksi pada tingkat yang sesuai dengan besarnya aksi yang dilakukan. d. Merancang dialog untuk menyatakan penutupan dari rangkaian suatu aksi kepada pengguna. Sehingga, pengguna tahu kapan mereka telah menyelesaikan tugasnya. e. Menawarkan pencegahan kesalahan dan penanganan kesalahan sederhana, sehingga pengguna dapat dicegah dalam melakukan kesalahan, dan apabila telah melakukannya maka pengguna akan diberikan instruksi yang jelas dan informative agar mereka dapat memperbaikinya. f. Pengizinan pengembalian aksi yang mudah, untuk mengurangi kecemasan dan mendorong pengguna untuk melakukan eksplorasi aplikasi lebih jauh, karena pengguna tahu bahwa dia dapat kembali ke keadaan yang sebelumnya.
37
g. Mendukung pusat control internal, yaitu menempatkan pengguna sebagai pengendali utama dalam setiap aksi yang dilakukan oleh sistem tersebut. Mengurangi beban ingatan jangka pendek, dengan membuat tampilan tetap sederhana, mengonsolidasikan tampilan beberapa halaman, dan menyediakan waktu untuk mempelajari beberapa rangkaian aksi.
2.1.12. Pseudocode Menurut Setiadi (2008, p.3), pseudocode adalah teknik untuk menuliskan algoritma secara high-level tanpa bergantung pada sebuah bahasa pemrograman. Penulisan pseudocode tidak memiliki aturan yang baku, biasanya dituliskan dalam bahasa Inggris dengan sedikit bantuan notasi matematik. Teknik ini bersifat lebih terstruktur daripada bahasa Inggris biasa, tetapi tidak lebih detil daripada sebuah program. Algoritma dituliskan dalam pseudocode agar bisa dipahami oleh semua orang, tidak mempermasalahkan bahasa pemrograman yang dikuasai.
2.1.13. Internet Menurut Yeager dan McGrath (1996, p.11), internet merupakan “Internetwork”, sekumpulan dari jaringan komputer yang bekerja sama. Tujuan utama dari internetworking
adalah
memperbanyak
jaringan
untuk
saling
bekerja
sama,
memungkinkan komputer untuk berkomunikasi dengan lainnya. Jaringan yang membangun internet menggunakan banyak tipe teknologi jaringan (twisted pair, coaxial cable, optional fiber), network protocol yang berbeda (Ethernet, IBM token ring, SNA, FDDI), dan banyaknya variasi komputer (laptop, PC, UNIX workstation, mainframe,
38
supercomputer). Selanjutnya, jaringan dimiliki oleh beribu organisasi dan individu, pemerintahan, universitas, perusahaan, dan grup lainnya. Sedangkan menurut James (2003, pp.1-2), internet awal mulanya berasal dari kebutuhan untuk berbagi data dari satu komputer ke komputer lainnya. Komputer yang saling berhubungan membentuk jaringan komputer. Seiring dengan waktu yang berjalan, banyak jaringan yang terbentuk. Ketika jumlah jaringan meningkat, jaringan komputer terletak di tempat-tempat yang berbeda yang telah dihubungkan ke komputer lainnya untuk membentuk jaringan yang lebih besar. Lalu, komputer menyebarkan jaringannya ke seluruh dunia dan dengan demikian masuknya era internet. a. Pelayanan yang diberikan Internet Menurut James (2003, pp.3-7), pelayanan yang diberikan internet dapat dikelompokkan ke dalam bagian yang berbeda seperti e-mail, World Wide Web (WWW), dan sebagainya. 1) E-Mail Menurut James (2003, pp.3-4), fasilitas komunikasi yang sangat mudah dan banyak digunakan di internet adalah electronic mail service yang disebut sebagai e-mail service. Dengan fasilitas e-mail, pengguna dapat mengirim dan menerima pesan-pesan melalui internet. Keuntungan lainnya yaitu pesan tidak hanya berupa teks. File gambar, file suara, atau file data yang dapat dimasukkan melalui pesan yang dikirim melalui internet. Metode komunikasi ini sangatlah cepat karena pesan yang dikirim dapat mencapai tujuannya hanya dengan hitungan menit. Ini dapat menghemat waktu serta sangat dapat diandalkan. Pesan yang dapat disalin dan juga dapat dikirim bersamaan ke alamat yang berbedabeda dengan satu pengiriman. Fasilitas alamat buku tersedia untuk membantu
39
penyimpanan alamat e-mail yang berbeda-beda di dalam suatu folder alamat dan pengguna dapat menunjuk alamat yang dibutuhkan. 2) World Wide Web (WWW) Menurut James (2003, p.5), bagian yang sangat menarik dari internet adalah World Wide Web (WWW), yang biasa disebut dengan Web. Web terdiri dari server yang saling terkoneksi dengan jumlah besar, dimana banyak sekali informasi dalam topik yang bervariasi yang disimpan. Pengguna dapat mengakses informasi yang tersimpan di dalam server dengan menggunakan program yang biasa disebut dengan browser. Browser dapat menghubungkan pengguna kepada halaman web yang diminta, setelah alamat dari halaman tersebut diberikan. Sekarang ini banyak sekali program browser digunakan. Informasi yang tersimpan di dalam server dapat berbentuk teks, gambar, klip video atau audio. Semua itu tersimpan di dalam halaman yang disebut Web Pages, dan halaman tersebut dapat dihubungkan dengan yang lainnya. Tipe penghubungan halaman ini dinamakan Hypertext. Beberapa dari halaman web yang dihubungkan dan disebut dengan nama atau alamat, membentuk sebuah website. Program spesial yang dinamakan Search Engine dapat digunakan untuk menemukan subjek tertentu dari Web. Ketika pencarian dilakukan menggunakan Search Engine, maka hasilnya akan ditampilkan per kriteria sesuai dengan subjek yang dicari.
40
2.1.14.Browser Menurut Holden (2010, p.74), web browser adalah software yang berfungsi sebagai antarmuka visual untuk gambar, warna, link, dan konten lainnya yang terdapat di web. Program yang paling populer adalah Microsoft Internet Explorer, Firefox, Safari dan Google Chrome. Pengguna memerlukan browser untuk preview halaman web yang dibuatnya untuk menampilkan animasi, suara, dan memutar klip video, dan hal lainnya yang telah direncanakan untuk ditampilkan secara online. Dukungan beberapa tingkat keamanan internet, seperti Secure Sockets Layer (SSL), jika pengguna berencana untuk melakukan transaksi aman pada situsnya.
2.1.15.Hypertext Transfer Protocol ( HTTP ) Menurut Allamaraju (2001, p.30), HTTP merupakan protokol yang sangat banyak digunakan pada internet, menghubungkan browser berbasiskan client dan web server. Tujuan utama dari HTTP adalah untuk menangani permintaan dan tanggapan di antara browser dan web server. Dalam model ini, browser mengirimkan permintaan HTTP (HTTP Request) ke web server (biasa disebut HTTP server) yang menjalankan beberapa tanggapan dan mengirimkannya kembali ke client sebagai tanggapan HTTP (HTTP response). HTTP merupakan protokol umum yang hanya menetapkan jenis permintaan tertentu, seperti struktur dari request dan response. Tidak seperti remote interface based model dimana menentukan remote interface, dengan HTTP, kontrak di antara client (browser) dan server (web server) telah ditentukan oleh HTTP. Client dan server dapat mempercepat parameter dan hasil dengan HTTP request dan response.
41
2.1.16.Hypertext Markup Language (HTML) Menurut Mercer (2003, pp.1-2), HTML dibuat oleh Tim Berners-Lee yang berkolaborasi dengan Robert Caillau saat mereka bekerja di CERN tahun 1989. Awalnya merupakan Standard Generalized Markup Language (SGML). Tujuan SGML adalah menyediakan konvensi umum untuk menciptakan bahasa yang digunakan untuk menyalurkan informasi dokumen-dokumen. Membuat dokumen pada SGML dengan memasukkan perintah (yang dinamakan “tag” pada HTML). Tujuan dari HTML itu sendiri adalah untuk menciptakan bahasa platform yang mandiri untuk membangun dokumen-dokumen hypertext
dan mengkomunikasikan
informasi multimedia secara mudah melalui internet. Dengan menggunakan Internet Protocol bernama Hyper Text Transport Protocol (HTTP), dokumen-dokumen HTML, dapat ditransmisikan ke tiap user yang berada di internet dan ditampilkan oleh software yang disebut browser.
2.1.17.Hypertext Preprocessor (PHP) Menurut Valade (2004, pp.15-17), PHP adalah sebuah bahasa pemrograman yang dirancang untuk pembuatan web lebih tepatnya halaman web dinamis. Banyak fitur yang ditawarkan sehingga untuk merancang web dan pemrogramannya menjadi lebih mudah. PHP berasal dari kata PHP (Hypertext Preprocessor), pertama kali dikembangkan oleh seorang yang bernama Rasmus Lerdorf, dengan panggilan Personal Homepage Tools. Bahasa pemrograman PHP hampir sama dengan bahasa pemrograman C. PHP mempunyai kemampuan yang bagus untuk berinteraksi dengan database. PHP hampir mendukung dengan banyak database seperti mySQL, ORACLE dan sebagainya.
42
Menurut Valade (2004, pp.15-17), PHP berkembang dengan sangat cepat karena mempunyai keuntungan-keuntungan : a. Cepat Karena tertanam pada kode HTML, waktu respon yang sangat cepat. b. Murah (dalam fakta gratis) Karena PHP berlisensi open source (bebas digunakan). c. Mudah digunakan PHP mengandung banyak fitur spesial dan fungsi-fungsi yang dibutuhkan untuk membuat halaman web dinamis. Bahasa PHP didesain agar dapat dengan mudah dimasukkan ke dalam file HTML. d. Berfungsi dengan baik pada banyak sistem operasi PHP berfungsi dengan baik pada macam-macam sistem operasi, seperti Windows, LINUX, Mac OS, dan lainnya yang berasal dari UNIX. e. Bantuan teknis tersebar luas Perkumpulan user yang besar didukung dengan bantuan via e-mail yang gratis dan forum diskusi. f. Aman User tidak dapat melihat kode PHP. g. Didesain untuk mendukung database PHP dimasukkan fungsi yang didesain untuk berinteraksi dengan database tertentu. h. Dapat diubah (disesuaikan) Karena PHP berlisensi open source, maka programmer diperbolehkan untuk mengubah software PHP dengan menambah atau memodifikasi fitur–fitur yang dibutuhkan tergantung dari kebutuhan user itu sendiri.
43
2.2.
Teori Khusus Teori khusus yang dibahas pada sub bab ini adalah mengenai Prekursor, Impor,
Importir Terdaftar, Persetujuan Impor, Rekomendasi dan Perizinan Elektronik (Electronic Licensing).
2.2.1. Prekursor Berdasarkan
Keputusan
Menteri
Perindustrian
dan
Perdagangan
RI
no.647/MPP/Kep/10/2004, prekursor adalah zat atau bahan pemula atau bahan kimia tertentu yang dapat digunakan sebagai bahan baku penolong untuk keperluan proses produksi industri apabila disimpangkan dapat digunakan dalam memproses pembuatan narkotika dan atau psikotropika. Menurut Sani et.al. (2007, p.148), prekursor psikotropika adalah zat atau bahan pemula atau bahan kimia yang dapat digunakan dalam pembuatan psikotropika. Dan prekursor narkotika adalah zat atau bahan pemula atau bahan kimia yang dapat digunakan dalam proses pembuatan narkotika. Menurut Bhakti (1999, p.68), prekursor adalah bahan kimia yang digunakan dalam pembuatan obat. Senyawa kimia ini digunakan secara sah dalam industri, dan menjadi komoditas perdagangan internasional. Badan Pengawas Obat dan Makanan menetapkan 23 jenis prekursor yang harus diawasi. Jenis-jenis itulah yang antara lain merupakan bahan pembuat narkotik dan psikotropika. Berikut ini adalah tabel jenis prekursor. Golongan dan jenis prekursor dapat dilihat pada Tabel 2.1.
44
Tabel 2.1 Golongan dan Jenis Prekursor TABEL I
TABEL II
Acetic Anhydride
Acetone
N-acetylanthranilic Acid
Anthranilic Acid
Ephedrine
Ethyl Ether
Ergometrine
Hydrochloric Acid
Ergotamine
Methyl Ethyl Ketone
Isosafrole
Phenylacetic Acid
Lysergic Acid
Piperidine
3,4-Methylenedioxyphenyl-2 Propanone
Sulphuric Acid
Norephedrine
Toluene
1-phenyl-2-propanone Piperonal Potasium Permanganat Pseudoephedrine Safrole
2.2.2. Impor Menurut Ismanthono (2003, p.27), impor adalah arus masuk dari sejumlah barang dan jasa ke dalam pasar sebuah Negara, baik untuk keperluan konsumsi ataupun sebagai barang modal, atau bahan baku produksi dalam negeri. a. Eksportir dan Importir Menurut Prishardoyo et. al (1999, p.65), eksportir adalah pedagang yang menjual barang atau jasa ke luar negeri. Sedangkan, Importir adalah pedagang yang membeli barang atau jasa dari luar negeri dan menjualnya kembali ke konsumen dalam negeri.
45
b. Importasi Berdasarkan Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Indonesia Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Balai Pustaka, PN (1993, p.77), importasi adalah pemasukan barang-barang dan sebagainya dari luar negeri atau dengan istilah lain disebut pengimporan.
2.2.3. Importir Terdaftar Berdasarkan
Keputusan
menteri
perindustrian
dan
perdagangan
RI
no.647/MPP/Kep/10/2004, Importir Terdaftar Prekursor selanjutnya disebut ITPrekursor, adalah perusahaan yang melakukan kegiatan perdagangan prekursor yang mendapat penunjukkan untuk mengimpor prekursor guna didistribusikan kepada industri pharmasi atau industri lainnya sebagai pengguna akhir prekursor.
2.2.4. Persetujuan Impor Menurut Sembiring (1999, p.90), persetujuan impor adalah izin yang diberikan pemerintah agar perusahaan dapat melakukan importasi.
2.2.5. Rekomendasi Berdasarkan
Keputusan
Menteri
Perindustrian
dan
Perdagangan
RI
no.647/MPP/Kep/10/2004, rekomendasi adalah surat yang diterbitkan oleh pejabat instansi/unit terkait yang berwenang memberikan penjelasan secara teknis dan bukan merupakan izin/persetujuan impor.
46
Menurut Prudyatmoko (2009, p.10), rekomendasi dapat diartikan sebagai pertimbangan yang diberikan oleh badan atau pejabat yang berwenang untuk digunakan dalam pemberian izin pada suatu bidang tertentu. Rekomendasi merupakan instrumen yang cukup penting dalam soal perizinan karena rekomendasi diberikan oleh badan atau jabatan yang mempunyai kompetensi dan kapasitas khusus di bidang tertentu, bahkan didasarkan pada keahlian dalam suatu disiplin tertentu.
2.2.6. Perizinan Elektronik (Electronic Licensing) Pada umumnya perizinan merupakan kegiatan yang banyak melibatkan persyaratan dan dokumen fisik. Hal tersebut sulit dihindari karena perizinan biasanya memerlukan banyak bukti otentik berkaitan dengan izin yang akan didapat oleh satu orang atau pihak tertentu. Masalah timbul bila proses perizinan tidak diimbangi dengan peningkatan sumber daya yang digunakan untuk memproses perizinan tersebut. Pengolahan dan penyajian data serta informasi yang akurat dan tepat waktu merupakan hal yang sangat penting bagi suatu lembaga pengawas. Lembaga tersebut sangat bergantung pada data tersebut untuk meningkatkan kinerja mereka, baik dalam melakukan evaluasi, pengawasan, maupun dalam menentukan suatu kebijakan. Untuk itulah keberadaan perizinan secara elektronik dibutuhkan. Menurut Prasetya (2009, p.161), pengurus izin perdagangan ekspor dan impor bisa diakses secara elektronik alias online yang diberi nama Indonesia Trade (Inatrade). Para pengusaha tidak perlu menyediakan fotokopi dokumen jika hendak mengurus perpanjangan perizinan perdagangan ekspor dan impor. Inatrade dikelola menjadi sistem pengajuan perizinan ekspor dan impor yang dapat dilakukan secara online melalui internet (e-licensing).
47
Perizinan Elektronik juga akan menyediakan kemampuan dan fleksibilitas bagi orang atau pihak dalam menyampaikan data yang diperlukan, menekan tingkat kesalahan yang diakibatkan input ulang data secara manual, dan secara signifikan dapat menekan waktu yang digunakan untuk proses dan penyajian data. a. Manfaat Perizinan Elektronik Menurut Eberline (2008, p.145), manfaat utama yang diberikan sistem perizinan elektronik adalah sebagai berikut: 1) Kemudahan akses data tepat waktu (improved the timelines and accessibility of data) Manfaat utama dari sistem perizinan elektronik adalah kemampuannya untuk menampilkan data dan informasi melalui database secara tepat dan akurat. Melalui sistem tersebut, data public yang telak dikumpulkan akan dapat dengan mudah diakses oleh masyarakat. 2) Meningkatkan efisiensi biaya dan waktu (saves funds and time) Sistem perizinan elektronik mampu menekan penggunaan sumber daya alam untuk memproses dan menyimpan data dan informasi. Meskipun dimungkinkan nilai investasi awal sistem ini besar, namun dalam jangka panjang sistem ini justru mampu menekan biaya input data dan biaya penyimpanan dokumen yang menyertai proses perizinan. 3) Meningkatkan kualitas data (improved data quality) Sistem perizinan elektronik juga akan meningkatkan kualitas data jika disertai prosedur yang jelas dan terstruktur (standar). Selain karena kecepatan, sistem ini juga akan mampu menekan kesalahan, meningkatkan control data, menyediakan
48
akses updating, serta mampu memilah jenis informasi apa saja yang dibutuhkan oleh user. 4) Proses yang transparan Sistem perizinan juga dapat menyediakan fitur yang memudahkan bagi orang atau pihak yang mengajukan perizinan untuk melakukan pemantauan proses perizinannya, sampai pada tahap pengajuannya telah diproses. Hal ini dimungkinkan karena keseluruhan proses dapat dipantau secara elektronik dan dapat diinformasikan kepada yang bersangkutan.