BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1
Pengertian Desain Industri Desain industri merupakan salah satu elemen penting dalam proses pengembangan produk dimana kegiatan desain industri ini memiliki peranan cukup penting pada tiga fase dari keseluruhan enam fase yang terdapat pada proses pengembangan produk, yaitu fase pengembangan konsep, fase perancangan tingkatan sistem dan fase perancangan rinci. Menurut Perhimpunan Desainer Industri Amerika (IDSA), desain industri
adalah
suatu
jasa
profesional
dalam
menciptakan
dan
mengembangkan konsep dan spesifikasi suatu produk untuk mengoptimalkan fungsi-fungsi, nilai dan penampilan produk tersebut serta sistem untuk mencapai keuntungan yang mutual antara pemakai dan produsen. Desain industri dalam proses pengembangan produk mencakup aspekaspek dari produk tersebut yang berhubungan dengan pemakai seperti daya tarik estetika produk (tampilan, suara, perasaan dan baunya), daya tarik ergonomis dan interaksi produk dengan pemakainya (user interface) yaitu bagaimana cara penggunaannya.
13
Seorang desainer industri mengembangkan konsep dan spesifikasi dari sebuah produk melalui koleksi, analisa dan sintesis dari data berdasarkan kebutuhan dari klien atau produsen. Mereka dilatih untuk mempersiapkan rekomendasi dengan jelas dan ringkas melalui gambar, model dan deskripsi verbal. Desain industri seringkali harus ditunjang dengan hubungan kerja sama dengan anggota-anggota lainnya dalam tim pengembangan produk. Tim tersebut mencakup manajemen, pemasaran, engineering dan manufacturing sehingga seorang desainer industri harus dapat mengekspresikan konsepkonsep yang dapat mencakup semua kriteria desain yang ditentukan oleh tim. Seorang desainer industri harus dapat menempatkan perhatiannya pada aspek-aspek dari suatu produk atau sistem yang berhubungan langsung dengan karakteristik, kebutuhan dan minat dari manusia. Hal ini memerlukan pemahaman atas kriteria visual, keamanan dan kenyamanan. Selain itu seorang desainer industri juga harus memperhatikan proses teknik dan kebutuhan untuk produksi, kesempatan pemasaran dan hambatan ekonomi serta proses distribusi, penjualan dan pelayanan. Mereka harus memastikan bahwa desain yang direkomendasikan menggunakan material dan teknologi secara efektif dan tunduk kepada kebutuhan-kebutuhan yang legal dan sesuai peraturan.
14
Disamping membuat konsep untuk produk dan sistem, desainer industri juga seringkali diminta untuk konsultasi atas bermacam-macam masalah yang berhubungan dengan imej klien mereka. Penugasan tersebut mencakup sistem identitas produk dan organisasi, sistem pengembangan komunikasi, perlengkapan iklan serta pengepakan dan lain-lain. Keahlian mereka diperlukan untuk membantu dalam pengembangan standar industri, pedoman peraturan dan prosedur quality control untuk meningkatkan operasi dan produk manufaktur. Menurut Dreyfuss desain industri dari suatu produk dapat mengacu pada lima tujuan penting, yaitu:
Kegunaan Hasil produksi manusia harus selalu aman, mudah digunakan dan intuitif. Setiap ciri harus dibentuk sedemikian rupa sehingga memudahkan pemakainya mengetahui fungsinya.
Penampilan Bentuk, garis, proporsi dan warna digunakan untuk menyatukan produk menjadi satu produk yang menyenangkan.
Kemudahan pemeliharaan Produk harus juga didesain untuk memberitahukan bagaimana mereka dapat dirawat dan diperbaiki.
15
Biaya-biaya rendah Bentuk dan ciri memegang peranan besar dalam biaya peralatan dan produksi. Karena itu, hal ini harus diperhatikan secara bersama-sama oleh tim.
Komunikasi Desain produk harus dapat mewakili filosofi desain perusahaan dan misi perusahaan melalui visualisasi kualitas produk.
2.2
Penilaian Kualitas Desain Industri Penilaian kualitas desain industri untuk produk yang sudah jadi adalah tugas subyektif yang sudah melekat namun kita dapat menentukan secara kualitatif apakah desain industri mngerjakan tujuannya dengan menimbang setiap aspek dari produk yang dipengaruhi oleh desain industri. Dibawah ini ada 5 kategori untuk mengevaluasi sebuah produk dimana kategori ini secara garis besar sesuai dengan 5 kritikan tujuan Dreyfuss yang ditulis di atas. Kita menggunakannya untuk membuat pertanyaan yang khusus, membolehkan produk tersebut untuk dinilai pada lima dimensi. Kelima kategori tersebut adalah:
16
1. Kualitas dari antarmuka pengguna Ini adalah peringkat tentang bagaimana mudahnya produk itu digunakan. Kualitas antarmuka berhubungan dengan penampilan produk, rasa, dan bentuk interaksi. •
Apakah keistimewaan dari produk secara efektif dapat menyampaikan operasinya kepada pengguna?
•
Apa penggunaan produk intuitif?
•
Apa semua fitur aman?
•
Apakah semua pengguna yang potensial dan menggunakan produk telah diidentifikasi?
Contoh pertanyaan untuk produk yang spesifik termasuk: •
Apakah pegangannya nyaman?
•
Apakah tombol pemutar dapat diputar dengan mudah dan secara halus?
•
Apakah tombol tenaganya mudah ditemukan?
•
Apakah petunjuknya mudah dibaca dan dimengerti?
17
2. Daya tarik emosional Peringkat secara keseluruhannya, konsumenlah yang menjadi daya tarik bagi suatu produk. Daya tarik ini dicapai lewat penampilan, sentuhan, suara, dan baunya. •
Apakah produk ini menarik? mengasyikkan?
•
Apakah produk ini bagus mutunya?
•
Apa bayangan yang akan terlintas di pikiran anda jika melihat produk ini?
•
Apakah produk ini menimbulkan perasaan bangga bagi pemiliknya?
•
Apakah produk ini menyebabkan rasa bangga pada tim pengembangan dan staf bagian penjualan?
Contoh pertanyaan untuk produk khusus antara lain: •
Bagaimana bunyi pintu mobil ketika dibanting?
•
Apakah peralatan hasil pekerjaan tangan lebih kokoh dan kuat?
•
Apakah mesin pembuat kopi kelihatan bagus di meja dapur?
3. Kemampuan memelihara dan memperbaiki produk Ini adalah peringkat kesenangan untuk memelihara dan memperbaiki suatu produk. Pemeliharaan dan perbaikan seharusnya dipertimbangkan dengan interaksi antar pemakai
18
•
Apakah pemeliharaan dari produknya jelas? Apakah mudah?
•
Apakah produk ini secara efektif menyampaikan cara membongkar dan memasang?
Contoh pertanyaan dari produk khusus antara lain: •
Mudah dan jelaskah memfotokopi di mesin fotokopi?
•
Sulitkah membongkar dan membersihkannya?
•
Sulitkah mengubah aki di dalam walkman, control pengatur jam tangan?
4. Ketepatan penggunaan sumber daya Ini adalah peringkat bagaimana sebaiknya sumber daya digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Jenis sumber daya lebih diarahkan pada desain industri pengeluaran dolar dan fungsi lainnya. Faktor ini cenderung untuk menggerakkan harga-harga seperti pada pembuatan barang-barang. Rancangan produk yang kurang baik, salah satunya dari segi yang kurang penting atau produknya terbuat dari bahan yang tidak biasa yang akan mempengaruhi hasil peralatannya, proses pembuatan barang-barang, proses pemasangan dan lainnya. Kategori ini mempertanyakan apakah investasi tersebut akan diberikan.
19
•
Bagaimana sebaiknya sumber daya digunakan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan?
•
Apakah bahan pilihannya tepat (baik harga dan kualitasnya)?
•
Apakah produknya sudah ketinggalan jaman atau rancangannya dibawah standar (apakah keistimewaannya tidak penting atau dapat diabaikan)?
•
Apakah faktor ekologi juga dipertimbangkan?
5. Perbedaan produk Ini adalah peringkat dari suatu produk yang unik dan konsisten terhadap identitas perusahaan. Perbedaan ini diutamakan dari bentuknya. •
Apakah pelanggan yang melihat produk di toko dapat menjadikannya suatu hal yang khusus oleh karena bentuknya?
•
Akankah pelanggan mengingat produk yang telah dilihatnya di iklan?
•
Apakah produk akan menjadi terkenal ketika terlihat di jalan?
•
Apakah produk cocok atau dapat mempertinggi identitas perusahaan?
2.3
Metode Analisis Data
2.3.1
Uji Validitas Suatu instrumen (alat yang digunakan untuk mengumpulkan data) dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat mengukur apa yang
20
seharusnya diukur. Apabila peneliti ingin mengukur tingkat motivasi seseorang maka instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data menyangkut tingkat motivasi haruslah dapat mengukur motivasi. Dengan demikian instrumen tersebut disebut valid. Jenis validitas yang digunakan adalah: ¾ Concurrent Validity Concurrent Validity menyangkut tingkat kebenaran suatu tes dimana tes tersebut dianggap valid apabila nilai tes tersebut jika dibandingkan dengan tes lainnya yang mengukur hal yang sama dimana validitasnya telah teruji yang diberikan pada waktu yang bersamaan menghasilkan nilai tes yang sama. Untuk mengetahui apakah skor yang dihasilkan oleh dua tes yang berbeda namun mengukur hal yang sama itu sama atau tidak, dapat dilakukan dengan pengujian statistik. Skor-skor yang diperoleh dari tes pertama dikorelasikan dengan skor-skor yang diperoleh dari tes kedua, yaitu dengan menggunakan statistik Pearson product moment correlation (r). Rumus Pearson product moment correlation dapat dilihat seperti di bawah ini:
r=
N .∑ xi . yi - (∑ xi )( . ∑ yi )
(N .∑ x
2 i
)(
- (∑ xi ) . N .∑ yi - (∑ yi ) 2
2
2
)
21
2.3.2
Uji Reliabilitas Reliabilitas berhubungan dengan konsistensi. Suatu instrumen penelitian disebut reliabel apabila instrumen tersebut konsisten dalam memberikan penilaian atas apa yang dia ukur. Untuk mengetahui reliabilitas suatu instrumen, beberapa metode pengujian reliabilitas dapat dilakukan diantaranya dengan menggunakan: •
Internal Consistency Internal consistency method berhubungan dengan konsistensi dari masingmasing pertanyaan pada suatu tes dalam hal mengukur apa yang sedang diukur. Salah satu macam pengujian pada metode internal consistency adalah: ¾ Split-Half method Split-half adalah teknik pengujian reliabilitas internal consistency dimana skor setengah dari tes atau angket dikorelasikan dengan skor dari setengahnya yang sisa. Biasanya yang dilakukan adalah mengkorelasikan skor pertanyaan-pertanyaan nomor ganjil dengan skor dari pertanyaan-pertanyaan nomor genap. Untuk mengetahui korelasinya, digunakan Pearson product moment correlation atau Pearson r. Oleh karena korelasi yang dihasilkan adalah setengah dari tes maka perlu dibuat penyesuaian. Ini dikarenakan asumsi yang digunakan
22
adalah semakin panjang suatu tes (semakin banyak pertanyaanpertanyaannya) akan semakin baik korelasi yang dihasilkan sehingga jika hanya setengah yang dikorelasikan maka perlu koreksi. Koreksi
yang
digunakan
untuk
mengetahui
korelasi
yang
sesungguhnya dari split-half method adalah rumus koreksi yang dikenal dengan Spearman-Brown prophecy formula, yaitu:
rk =
2 rs 1 + rs
dimana: rk = korelasi setelah koreksi rs = korelasi setengah tes (split-half) ysng diperoleh dari Pearson r
2.3.3
Pie chart Pie chart adalah grafik yang digunakan untuk menggambarkan data apabila data dari variabel yang dianalisis berskala nominal atau ordinal.
2.3.4
Histogram Histogram adalah grafik yang digunakan untuk menggambarkan data apabila data yang dianalisis berskala interval atau rasio dan dinyatakan dalam bentuk kelompok distribusi frekuensi (grouped frequency distribution).
23
2.3.5
Mean Mean adalah ukuran rata-rata dimana jumlah nilai dari setiap item dibagi dengan jumlah item-nya. Mean digunakan apabila data dalam skala interval atau rasio dan bila distribusi data normal. Apabila distribusi data tidak diketahui apakah normal atau tidak maka dapat diasumsikan normal. Agar perhitungan mean lebih mudah maka dibuat beberapa rumus. Rumus-rumus ini sedikit berbeda tergantung apakah data yang ditampilkan dalam bentuk tanpa atau dengan kelompok dan tanpa atau dengan frekuensi. ¾ Mean untuk data sederhana Yang dimaksud dengan data sederhana adalah data yang ditampilkan tanpa kelompok dan tanpa frekuensi (ungroup no frequency). Rumus mean untuk data sederhana adalah sebagai berikut: n
x =
∑
xi
i = 1
n
dimana: x = mean xi = nilai dari item pada urutan ke i n = jumlah item
¾ Mean untuk data tanpa kelompok dengan frekuensi Apabila data yang ditampilkan dalam bentuk distribusi frekuensi sederhana. Perhitungan mean ini sering dikenal pula dengan weighted mean. Rumusnya adalah sebagai berikut: n
x =
∑
i=1
xi.fi n
dimana: f = frekuensi pada i