9
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1
Istilah umum 2.1.1 International Civil Aviation Organization (ICAO) Menurut
en.wikipedia.org,
International
Civil
Aviation
Organization adalah sebuah badan organisasi PBB yang menetapkan prinsip dan teknik navigasi udara internasional, serta memelihara rencana dan pengembangan transportasi udara internasional untuk menjamin keselamatan dan pertumbuhannya.
2.1.2 Aeronautical Telecommunication Network (ATN) Menurut ICAO (2001, pII-1), Aeronautical Telecommunication Network adalah sebuah arsitektur internetwork yang memperbolehkan data subnetwork ground, pesawat terbang-ground, dan pesawat terbang untuk bergabung dengan mengadopsi layanan interface umum dan protokol yang berdasarkan pada International Organization for Standardization (ISO) Open Systems Interconnection (OSI) Reference Model.
10
Gambar 2.1 Arsitektur protokol ATN (Sumber : ICAO, 2001, p 1-1-2)
2.1.3 Air Traffic Control (ATC) Air Traffic Control merupakan sebuah layanan yang disediakan oleh ground-based controller yang mengarahkan pesawat terbang pada ground dan udara.
2.1.4 Connectionless Network Protocol (CLNP) Menurut C. Dhas (2000, p 26), CLNP adalah protokol sederhana yang mendukung pengiriman “datagram“ – sebuah paket data yang
11 dikirim dari pengirim ke penerima tanpa membutuhkan untuk membangun koneksi. Berikut ini adalah header format CLNP yang digunakan protokol ATN pada network layer :
Gambar 2.2 CLNP Header (Sumber : C. Dhas, 2000, p 26)
2.1.5 Controller Pilot Data Link Communication (CPDLC) Menurut C. Dhas (2000, p 81), CPDLC adalah sebuah pengertian dari komunikasi antara pengendali dengan pilot menggunakan data link untuk komunikasi ATC. Aplikasi CPDLC menyediakan komunikasi data air-ground untuk layanan ATC. Aplikasi CPDLC terdiri dari sebuah set elemen
pesan
yang
jelas/yang
diminta/informasi
yang
mempertimbangkan penyusunan kata – kata yang diucapkan oleh
12 prosedur Air Traffic Control. Pengendali disediakan kapabilitas untuk memberikan penempatan level, penyebrangan perbatasan, penyimpangan lintang,
perubahan
dan
kejelasan
rute,
penempatan kecepatan,
penempatan frekuensi radio, dan bermacam – macam permintaan informasi. Pilot disediakan kapabilitas untuk menanggapi pesan – pesan, untuk meminta kejelasan dan informasi, untuk melaporkan informasi, dan untuk mendeklarasi/membatalkan sebuah keadaan darurat.
Application Layer 7 Presentation Layer 6
ATN Upper Layer Communications Services
Session Layer 5
Transport Layer 4 ATN Internet Network Layer 3 Communications Data Link Layer 2 Physical Layer 1
Gambar 2.3 Struktur ATN (Sumber : Flicker, 2001,p 12)
Services
13 2.1.6 X.25 Menurut gcom.com, X.25 adalah standar protokol International Telecommunication Union-Telecommunication Standardization Sector (ITU-T) komunikasi WAN yang menjelaskan koneksi transfer data antara perangkat user dan perangkat jaringan. X.25 dikhususkan untuk mengatasi gangguan, kecepatan rendah dengan memberikan deteksi kesalahan dan mekanisme koreksi.
Gambar 2.4 Arsitektur X.25 (Sumber : http://www.gcom.com/home/protocols/x25_spec.html)
2.1.7 Aircraft
Communications Addressing
and
Reporting
System
(ACARS) Menurut C. Dhas (2000, p 8), ACARS merupakan sistem data radio antara air-ground, dikembangkan oleh Aeronautical Radio Inc.
14 (ARINC) tahun 1970, untuk komunikasi pesawat terbang dan ground secara komersil. Perangkat sensor data pada pesawat mencatat "events" yang akan dikirimkan kepada komputer untuk diubah kedalam bentuk paket data untuk dikirim ke ground station melalui VHF voice radio. Sistem penerimaan pada ground akan mengirim paket data melalui ARINC's Electronic Switching System dan komputer pusat kepada carrier yang relevan.
2.1.8 Carrier Sense Multiple Access with Collision Avoidance (CSMA/CA) Menurut
searchnetworking.techtarget.com,
CSMA/CA
(ditentukan pada standar IEEE 802.11) merupakan protokol transmisi carrier. CSMA/CA bertugas untuk mencegah collision terjadi. Pada CSMA/CA, ketika sebuah node menerima sebuah paket yang akan dikirimkan, maka node tersebut akan memastikan channel dalam keadaan clear, kemudian paket tersebut dikirimkan. Jika channel tidak dalam keadaan clear, maka node tersebut akan menunggu selama waktu yang diberikan secara acak, dan memeriksa kembali apakah channel dalam keadaan clear.
2.2
Gelombang Radio Menurut Gibilisco (1999, p 6), gelombang radio (Radio Frequency), atau sering disebut juga RF, merupakan sebuah frekuensi yang membentang pada range 3Hz-30GHz. Range tersebut cocok dengan frekuensi sinyal elektrik yang digunakan untuk mendeteksi gelombang radio, sebab jangkauan tersebut berada
15 diatas rata – rata getaran dimana hampir semua sistem mekanik dapat memberi tanggapan, RF biasanya disebut getaran dalam electrical circuit.
Menurut Gibilisco (1999, p 21 - 24), jenis – jenis gelombang radio dan sifat perambatannya adalah sebagai berikut : 1.
Very Low Frequency (VLF) 3 – 30 kHz VLF merambat pada surface-wave pada rentang yang luas. Dengan kekuatan tinggi transmiter dan antena yang besar, komunikasi dapat terjadi pada jarak ribuan mil. Dikarenakan mode surface-wave sangat efisien pada frekuensi dibawah 30kHz, maka memungkinkan gelombang VLF untuk digunakan pada komunikasi antar horizon di planet yang lapisannya kurang terionisasi untuk mengembalikan sinyal pada frekuensi yang tinggi. Contoh, bulan dan planet Mars.
2. Low Frequency (LF) 30 – 300 kHz Perambatannya melalui surface-wave dan juga merupakan hasil dari efek ionosphere. Perambatan gelombangnya mirip seperti jarak VLF. Sebagai perluasan frekuensi, perambatan permukaan gelombang menjadi kurang efisien. Jarak permukaan gelombang umumnya lebih dari 3000 mi pada 30kHz, tapi tidak biasa digunakan untuk jarak yang lebih besar dari beberapa ratus mil pada 300kHz. Komunikasi intercontinental mungkin terjadi dengan high-power transmitter.
16 3. Medium Frequency (MF) 300kHz – 3MHz Mendekati batas paling bawah (low end) dari MF, komunikasi permukaan gelombang dapat dilakukan sampai beberapa ratus mil. Seperti frekuensi yang berkembang, peredaman surface-wave bertambah. Pada 3MHz, jarak permukaan gelombang terbatas hanya mencapai 150 atau 200 mi. Musim pada tiap tahun berdampak pada perambatan MF. Perambatan biasanya lebih bagus pada saat musim dingin dari pada saat musim panas.
4. High Frequency (HF) 3 – 30MHz Perambatan pada HF menunjukan karakteristik variabel yang luas. Efeknya yaitu banyaknya perbedaan pada bagian frekuensi yang lebih rendah dan pada bagian frekuensi yang lebih tinggi. Anggap saja bagian bawahnya pada rentang 3 – 10MHz dan bagian atas 10 – 30MHz. Beberapa perambatan permukaan gelombang terjadi pada bagian bawah dari HF. Pada 3MHz, rentang maksimum adakah 150 – 200mi ; pada 15MHz berkurang kira-kira sampai jarak radio-horizon, atau 15mi. Diatas 15MHz, perambatan permukaan gelombang pada dasarnya tidak tersedia. Komunikasi pada bagian bawah dari gelombang HF umumnya lebih baik pada saat musim dingin daripada musim panas. Pada bagian atas, situasi ini terbalik.
17 5. Very High Frequency (VHF) 30 – 300MHz. Perambatan pada VHF biasanya terjadi pada line-of-sight atau melalui mode troposphere. VHF juga dikenal sebagai meter band atau meter wave dimana panjang gelombangnya berjarak dari 10 sampai 1 meter. Pengguna VHF biasanya radio FM dan siaran televisi (bersamaan dengan UHF). VHF biasanya juga digunakan untuk sistem navigasi daratan, komunikasi angkatan laut, dan komunikasi pesawat terbang.
6. Ultra High Frequency (UHF) 300MHz – 3GHz Perambatan UHF biasanya melalui mode line-of-sight dan satelit dan repeater, UHF juga dikenal sebagai decimeter band atau decimeter wave, dimana panjang gelombangnya berkisar antara 10 sampai 1 desimeter
2.3
Jaringan Komputer 2.3.1 Pengertian Menurut Hahn ( 1996, pp 2-3 ) jaringan komputer merupakan sekumpulan komputer yang terdiri dari dua buah atau lebih komputer yang dapat melakukan komunikasi antara satu dengan yang lainnya.
Menurut
Oetomo
(2004,
p1),
jaringan
komputer
adalah
sekelompok komputer otonom yang dihubungkan satu dengan lainnya dengan menggunakan protokol komunikasi melalui media transmisi atau media komunikasi sehingga dapat saling berbagi data informasi, program-
18 program, penggunaan bersama perangkat keras seperti printer, hard disk, dan sebagainya.
Menurut ilmukomputer.com, jaringan komputer adalah prosedur beserta berbagai metode teknis untuk saling menghubungkan berbagai alat dan sumber daya komputer yang ada (interkoneksi), sehingga dapat saling bertukar data atau bertukar informasi, dengan menggunakan sumber daya dalam jaringan yang ada secara bersama-sama.
2.3.2 Perangkat Jaringan Perangkat jaringan merupakan perangkat yang terhubung dengan perangkat lainnya sehingga membentuk suatu jaringan komputer dimana pada perangkat tersebut mendukung fungsi – fungsi jaringan. Adapun beberapa perangkat jaringan yang umum digunakan, yaitu : a. Menurut mudji.net, Repeater adalah suatu peralatan jaringan yang berfungsi untuk memperkuat sinyal yang dikirim agar dapat diteruskan ke komputer lain pada jarak jauh. Repeater bekerja pada physical layer pada model OSI. Dan tidak memiliki suatu tingkat kecerdasan untuk menentukan tujuan akhir sinyal yang dikirim. b. Menurut mudji.net, Hub adalah repeater dengan jumlah port banyak (multiport repeater). Hub tidak mampu menentukan tujuan; Hub hanya mentrasmisikan sinyal ke setiap line yang terkoneksi dengannya, menggunakan mode half-duplex.
19 c. Menurut mudji.net, Switch, menghubungkan semua komputer yang terhubung ke LAN, sama seperti hub. Perbedaannya adalah switch dapat beroperasi dengan mode full-duplex dan mampu mengalihkan jalur dan memfilter informasi ke dan dari tujuan yang spesifik. d. Menurut mudji.net, Bridge adalah “intelligent repeater”. Bridge menguatkan sinyal yang ditransmisikannya, tetapi tidak seperti repeater, Brigde mampu menentukan tujuan. e. Menurut Eko (2006, p 105), Access Point, adalah perangkat jaringan yang
berfungsi
seperti
hub
dalam
jaringan
kabel,
yaitu
menghubungkan antara jaringan nirkabel dengan internet. Access point juga dapat berfungsi sebagai penyaringan, firewall, router, yaitu melakukan identifikasi terhadap jaringan dengan memberikan WEP (Wireless Equivalent Privacy) atau WPA (WiFi Protected Access) untuk proteksi keamanan jaringan nirkabel. f. Menurut mudji.net, Router adalah peningkatan kemampuan dari bridge. Router mampu menunjukkan rute/jalur (route) dan memfilter informasi pada jaringan yang berbeda. Beberapa router mampu secara otomatis mendeteksi masalah dan mengalihkan jalur informasi dari area yang bermasalah.
2.3.3 Jenis – jenis jaringan Menurut en.wikipedia.org, ada beberapa jenis jaringan komputer, yaitu :
20 a. Local Area Network (LAN) Local Area Network adalah jaringan yang dibatasi oleh area yang relatif kecil, umumnya dibatasi oleh area lingkungan seperti sebuah perkantoran di sebuah gedung, atau sebuah sekolah, dan biasanya tidak jauh dari sekitar 1 km persegi. Beberapa model konfigurasi LAN, satu komputer biasanya dijadikan sebuah file server dimana digunakan untuk menyimpan perangkat lunak (software) yang mengatur aktifitas jaringan, ataupun sebagai perangkat lunak yang dapat digunakan oleh komputer – komputer yang terhubung ke dalam jaringan. Komputer-komputer yang terhubung ke dalam jaringan biasanya disebut dengan workstation. Pada umumnya, kemampuan workstation lebih rendah dari file server dan mempunyai aplikasi lain di dalam harddisk-nya selain aplikasi untuk jaringan. Kebanyakan LAN menggunakan media kabel untuk menghubungkan antara satu komputer dengan komputer lainnya.
21
Gambar 2.5 Topologi Local Area Network (Sumber : http://www.networkelements.co.uk/pages/network_services/lan)
b. Metropolitan Area Network (MAN) Metropolitan Area Network, biasanya meliputi area yang lebih besar dari LAN, misalnya antar wilayah dalam satu propinsi. Dalam hal ini jaringan menghubungkan beberapa buah jaringan – jaringan kecil ke dalam lingkungan area yang lebih besar, sebagai contoh yaitu : jaringan Bank dimana beberapa kantor cabang sebuah Bank di dalam sebuah kota besar dihubungkan antara satu dengan lainnya. Misalnya Bank BNI yang ada di seluruh wilayah Ujung Pandang atau Surabaya.
22
Gambar 2.6 Topologi Metropolitan Area Network (Sumber : http://www.edrawsoft.com/Wide-Area-Network.php)
c. Wide Area Network (WAN) Wide Area Network adalah jaringan yang pada umumnya memiliki ruang lingkup yang sudah menggunakan sarana Satelit ataupun kabel bawah laut, misalnya keseluruhan jaringan Bank BNI yang ada di Indonesia ataupun yang ada di negara-negara lain. Menggunakan sarana WAN. Sebuah Bank yang berlokasi di Bandung dapat menghubungi kantor cabangnya yang ada di Hongkong, hanya dalam beberapa menit. Pada umumnya, WAN agak rumit dan sangat kompleks, sebab menggunakan banyak sarana untuk menghubungkan
23 antara LAN dan WAN ke dalam komunikasi global seperti internet. Tapi bagaimanapun juga antara LAN, MAN dan WAN tidak banyak berbeda dalam beberapa hal, hanya ruang lingkup areanya saja yang berbeda satu diantara yang lainnya.
Gambar 2.7 Topologi Wide Area Network (Sumber : http://faunik.files.wordpress.com/2007/08/wan.gif)
24 Menurut
cnap.binus.ac.id/ccna,
ada
beberapa
pilihan
untuk
konektivitas WAN, yaitu : WAN
Dedicated
Switched
Leased Lined
Circuit Switched
Basic Telephone Service/ISDN
Packet Switched
X.25 Frame Relay
Cell Switched
ATM SMDS
Gambar 2.8 Konektivitas WAN (Sumber : http://cnap.binus.ac.id/ccna/)
1. Dedicated Dedicated line adalah suatu jalur komunikasi antara dua node yang tersedia selama 24 jam dalam sehari untuk digunakan oleh pengguna individual atau perusahaan. Decicated line tidak dibagi kepada pengguna umum yang lain seperti dial – up.
2. Switched
Circuit Switched Jaringan circuit switched adalah jaringan pembentukan WAN yang membentuk sirkuit yang tetap antara node dan terminal
25 sebelum pengguna dapat berkomunikasi, yaitu ketika node telah terhubung sirkuit – sirkuitnya. Contoh : PPP, HDLC, SDLC, HNAS.
Komunikasi melalui circuit switching meliputi tiga tahap yaitu: 1. Pembangunan sirkuit Sebelum suatu sinyal ditransmisikan, harus dibuat terlebih dahulu suatu sirkuit ujung ke ujung (station to station) 2. Transfer data Sekarang barulah informasi bisa ditransmisikan antar station. 3. Diskoneksi sirkuit Setelah beberapa periode pengiriman data, koneksi dihentikan, biasanya dilakukan oleh salah satu station.
Packet Switched Jaringan packet switched dimana paket dikirimkan antara node melalui data link shared dengan lalu lintas lain. Packet switching digunakan untuk mengoptimisasi kapasitas saluran yang tersedia di jaringan. Contoh : X.25 dan Frame relay.
26
Cell Switched Cell switched hampir serupa dengan packet switched, tetapi menggunakan fixed length cell daripada variable length packet. Data dibagi kedalam fixed length cell dan kemudian ditransportasikan melalui virtual circuit. Contoh : ATM
d. Jaringan nirkabel Menurut Eko (2006, p 103-105), jaringan nirkabel merupakan jaringan yang terkoneksi tanpa menggunakan kabel. Jaringan nirkabel berada pada physical layer pada OSI Model.
Ada macam – macam jaringan nirkabel, yaitu : Wireless Personal Area Network (WPAN) Wireless Personal Area Network merupakan jaringan komputer yang digunakan untuk melakukan komunikasi antara perangkat komputer (termasuk telepon dan Personal Digital Assistants (PDA)) ke satu orang. Jangkauan untuk Personal Area Network hanya beberapa meter saja. Teknologi yang menggunakan WPAN misalnya adalah Bluetooth dan infra merah.
27
Gambar 2.9 Topologi Wireless Personal Area Network (Sumber : http://www.comnets.rwth-aachen.de/~zyp/theses/GWPAN.html)
Wireless Local Area Network (WLAN) Wireless Local Area Network menggunakan radio untuk melakukan pengiriman data antar komputer pada jaringan LAN. Jenis – jenis WLAN adalah : -
Wi-Fi, biasanya menggunakan jaringan wireless dalam sistem komputer yang dapat menghubungkan internet atau mesin lainnya yang memiliki fungsi Wi-Fi.
-
Fixed Wireless Data, merupakan tipe jaringan nirkabel data yang dapat digunakan untuk menghubungkan dua atau lebih
28 gedung secara bersamaan untuk memperluas atau membagi bandwith jaringan tanpa menggunakan kabel (secara fisik) pada gedung.
Gambar 2.10 Topologi Wireless Local Area Network (Sumber : http://dictionary.zdnet.com/definition/access+point.html)
Wireless Metropolitan Area Network (WMAN) Koneksi ini dapat mencakup jangkauan yang sangat luas seperti pada sebuah kota atau negara, melalui beberapa antena atau sistem
satelit
yang
digunakan
oleh
penyelenggara
jasa
telekomunikasi. Teknologi WMANs ini dikenal dengan sistem 2G
29 (second generation). Inti dari sistem 2G ini termasuk di dalamnya Global System for Mobile Communications (GSM), Celluler Digital Packet Data (CDPD) dan Code Divition Multiple Access (CDMA). Untuk selanjutnya sedang dilakukan transisi dari 2G ke teknologi 3G (third generation) yang akan menjadi standar global dan memiliki fitur roaming yang global juga.
Gambar 2.11 Topologi Wireless Metropolitan Network (Sumber : http://www.rad.com/Article/0,6583,25714,00.html)
2.3.4 Topologi Jaringan Menurut en.wikipedia.org, topologi jaringan adalah hal yang menjelaskan hubungan geometris antara unsur-unsur dasar penyusun jaringan, yaitu node, link dan station.
30 Topologi jaringan terbagi menjadi 3 (tiga) kategori dasar, yaitu : a. Topologi fisik Topologi fisik merupakan mapping dari node sebuah jaringan dan koneksi fisik diantaranya seperti layout nirkabel, kabel, lokasi node, dan interkoneksi antara node dan kabel sistem nirkabel. b. Topologi logikal Topologi logikal merupakan pemetaan koneksi (akses) yang terlihat antara node – node pada jaringan sebagai penanda oleh jalur yang datanya muncul untuk diambil ketika melakukan perjalanan antara node – node.
Menurut en.wikipedia.org, ada 6 (enam) klasifikasi topologi jaringan, yaitu :
Point to point, merupakan topologi jaringan antara dua endpoints.
Gambar 2.12 Topologi Point-to-point (Sumber : http://www.arcelect.com/Wireless_RS-232_modem_spread_spectrum.htm)
Bus, merupakan topologi yang menggunakan backbone dan semua node jaringan terhubung pada backbone tersebut.
31
Gambar 2.13 Topologi Bus (Sumber : http://www.edrawsoft.com/Network-Topologies.php)
Star, merupakan topologi yang menghubungkan masing – masing node jaringan ke satu titik pusat.
Gambar 2.14 Topologi Star (Sumber : http://www.edrawsoft.com/Network-Topologies.php)
Ring, merupakan topologi jaringan dimana masing – masing node pada jaringan terhubung dengan 2 (dua) node lainnya pada
32 jaringan, dan node terakhir terhubung dengan node awal satu sama lain, sehingga memebentuk cincin (ring).
Gambar 2.15 Topologi Ring (Sumber : http://www.edrawsoft.com/Network-Topologies.php)
Mesh, merupakan topologi jaringan yang menghubungkan satu node dengan semua node yang ada pada jaringan.
Tree (juga dikenal dengan Hirearchical), merupakan topologi jaringan yang berperan sebagai root atau membentuk hirearki, sehingga satu atau lebih node terhubung dengan satu atau lebih node lainnya yang berada di satu level lebih rendah.
33
Gambar 2.16 Topologi Mesh (Sumber : http://www.edrawsoft.com/Network-Topologies.php)
Gambar 2.17 Topologi Tree (Sumber : http://www.edrawsoft.com/Network-Topologies.php)
34 2.3.5 Arsitektur Jaringan 2.3.5.1 OSI Model Menurut Stallings ( 2000, pp 35 -38 ), arsitektur jaringan menurut OSI ( Open Systems Interconnection ) dibagi menjadi 7 layer, yaitu :
Application,
berfungsi
untuk
menyediakan
akses
ke
lingkungan OSI bagi user serta menyediakan layanan informasi terdistribusi.
Presentation, berfungsi untuk menyediakan keleluasaan terhadap
proses
aplikasi
untuk
bermacam
–
macam
representasi data (sintaks).
Session, berfungsi untuk menyediakan struktur kontrol untuk komunikasi diantara aplikasi – aplikasi. Selain itu, layer ini juga berfungsi untuk menentukan, menyusun, mengatur, dan mengakhiri koneksi sesi diantara aplikasi – aplikasi yang sedang beroperasi.
Transport, berfungsi untuk menyediakan transfer data yang handal dan transparan diantara titik ujung dan juga menyediakan perbaikan end-to-end error dan flow control.
Network, berfungsi untuk melengkapi lapisan yang lebih tinggi dengan keleluasaan dari transmisi data dan teknologi – teknologi switching yang dipergunakan untuk menghubungkan
35 sistem. Selain itu, layer ini bertugas untuk menyusun, mempertahankan, serta mengakhiri koneksi.
Data-link, berfungsi untuk menyediakan transfer informasi yang andal melewati link fisik dan mengirim blok (frame) dengan sinkronasi yang diperlukan, control error, dan flow control.
Physical, berkaitan dengan transmisi, bit stream yang tidak terstruktur sepanjang physical medium dan berhubungan dengan karakteristik prosedural, fungsi, elektris, dan mekanis untuk mengakses physical medium.
2.3.5.2 TCP/IP Model Menurut Greenlaw (1999, p 92), TCP/IP merupakan protokol berorientasi koneksi. Arsitektur jaringan TCP/IP dibagi menjadi 4 layer, yaitu : 1. Network access layer Network access layer berkaitan dengan pertukaran data antara dua end system, dan jaringan yang menghubungkannya.
2. Internet layer Internet layer bertujuan memilih jalur terbaik pada jaringan yang dapat dilewati oleh paket. Protokol utama yang berfungsi pada layer ini adalah Internet Protocol ( IP ).
36 3. Transport layer Transport layer menyediakan koneksi logikal antara alamat sumber dan alamat tujuan. Protokol transport membagi dan mengumpulkan data yang dikirimkan oleh application layer atas ke dalam aliran data yang sama atau koneksi logikal . Tugas utama dari transport layer adalah untuk menyediakan end-to-end control dan dapat diandalkan sebagai data travel melalui media komunikasi. Transport layer juga menjelaskan konektivitas end-to-end antara aplikasi host. Protokol transport layer adalah TCP dan UDP.
Ciri – ciri TCP adalah :
Connection oriented - Semua paket yang dikirim mendapatkan ack, pesan – pesan yang dikirimkan terlebih dahulu harus melakukan koneksi (handshaking).
Reliable - Apabila terjadi kesalahan saat pengiriman paket, maka paket akan dikirim ulang.
Ordered - Setelah paket sampai di tujuan, maka paket akan diurutkan kembali.
Ciri – ciri UDP adalah :
Connectionless - Pesan-pesan UDP akan dikirimkan tanpa harus melakukan proses negosiasi koneksi (handshaking)
37 antara dua host (client-server) yang akan melakukan pertukaran informasi.
Unreliable – Ketika pesan dikirim, tidak dapat diketahui apakah pesan-pesan tersebut sampai ke tujuannya; karena ada kemungkinan pesan tersebut hilang selama perjalanan. Pesan-pesan UDP akan dikirimkan sebagai datagram tanpa adanya nomor urut atau pesan acknowledgement. Protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP harus melakukan pemulihan terhadap pesan-pesan yang hilang selama transmisi. Umumnya, protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP mengimplementasikan layanan keandalan mereka masing-masing, atau mengirim pesan secara periodik atau dengan menggunakan waktu yang telah didefinisikan
Not ordered - Apabila 2 pesan dikirim kepada alamat yang sama, urutan pesan yang diterima tidak dapat diperkirakan pesan mana yang akan lebih dahulu tiba.
Lightweight – Tidak ada pengurutan pesan, tidak ada tracking koneksi sehingga membuat koneksi UDP menjadi cepat.
Datagrams – Pesan yang dikirim secara individual dan menjamin jaminan akan seluruh isi pesan apabila pesan –
38 pesan tersebut tiba. Pesan memiliki batasan pasti dan tidak dapat dipisah atau digabung kedalam arus data yang ada.
Kegunaan dari TCP dan UDP : Membagi aplikasi data layer di atasnya. Mengirimkan segmen dari end device yang satu ke yang lain.
4. Application layer Application layer menyediakan dukungan terhadap program aplikasi. Ada beberapa protokol yang sering digunakan yaitu : Network Terminal Protocol (Telnet) Telnet
menyediakan
komunikasi
teks
untuk
mengendalikan login dan komunikasi melalui jaringan. File Transfer Protocol (FTP) FTP digunakan untuk melakukan download dan upload file melalui jaringan. Simple Mail Transfer Protocol (SMTP) SMTP mengirimkan pesan elektronik melalui jaringan. Post Office Protocol, Version 3 (POP 3) POP 3 memperbolehkan pengguna untuk mengambil email melalui jaringan dari server pusat.
39 Domain Name System (DNS) DNS adalah sebuah sistem yang digunakan dalam jaringan untuk menterjemahkan domain name dan node jaringan ke dalam IP address. Hyper Text Transfer Protocol (HTTP) HTTP adalah protokol yang digunakan oleh world-wideweb untuk mengubah teks, gambar, suara, dan informasi multimedia lainnya melalui Graphical User Interface (GUI). Routing Information Protocol (RIP) RIP digunakan oleh perangkat jaringan untuk mengubah informasi pengalamatan.
2.3.5.3 Perbedaan OSI Model dan TCP/IP Model Menurut en.wikipedia.org, perbedaan antara model TCP / IP dengan model OSI adalah sebagai berikut :
TCP / IP menggabungkan application layer, presentation layer dan session layer dari OSI Model kedalam application layer.
TCP / IP menggabungkan data link layer dan physical layer dari OSI Model kedalam network access layer.
Transport layer pada TCP/IP tidak menjamin pengiriman data yang handal dibandingkan dengan transport layer OSI model.
40
Gambar 2.18 OSI Model dan TCP/IP Model (Sumber: http://www.ilkom.unsri.ac.id/dosen/deris/materi/jarkom/bab2TCPIP.pdf)
2.4
Very-High-Frequency (VHF) Digital Link (VDL) 2.4.1 Pengertian Menurut ICAO (2001, p 1-1-1), Very High Frequency Digital Link adalah salah satu protokol sistem komunikasi dari sejumlah subnetwork pesawat terbang ke ground station yang dapat digunakan untuk
mendukung
komunikasi
data
melewati
Aeronautical
Telecommunication Network antara proses aplikasi aircraft-based dan proses peer ground-based. Fungsi komunikasi data didukung oleh
41 protokol komunikasi digital dikerjakan oleh VHF data transceiver dan mendukung sistem penerbangan VDL.
2.4.2 Jenis - jenis VDL 2.4.2.1 Mode 2 Menurut parkairsystems.com, VHF Digital Link Mode 2 (VDL-2) merupakan datalink VHF pertama yang mendukung keamanan pesan ATC kritikal. VDL-2 dipikirkan pada awal tahun 1990-an sebagai sebuah metode penyediaan komunikasi data berkecepatan tinggi untuk pesawat terbang. Dari awal, VDL-2 diharapkan untuk mendukung keselamatan komunikasi kendali lalu lintas udara kritikal. Sebagai tambahan, data operasional perusahaan penerbangan juga akan didukung oleh VDL-2; sebuah layanan penyedia tradisional dengan menggunakan ACARS.
2.4.2.2 Mode 3 Menurut parkairsystems.com, VDL-3 merupakan satu – satunya datalink VHF yang secara simultan mengirimkan suara dan data. VDL-3 menggunakan Time Division Multiple Access (TDMA), menyediakan 4 (empat) saluran. Pada masing – masing saluran dapat digunakan untuk digitisasi suara atau data. VDL-3 memiliki kemampuan untuk pilot dan pengendali berbicara dengan jelas dan bebas satu sama lain, dan akan berlanjut menjadi peralatan
kendali
semua
lalu
lintas
udara
yang
paling
42 fundamental. Komunikasi data akan menggantikan komunikasi biasa dan mulai mengurangi beban instruksi verbal yang disampaikan dari ground ke udara.
2.4.2.3 Mode 4 Menurut parkairsystems.com, VDL-4 menggunakan Self Organising Time Devision Multiple Access (STDMA) yang memperbolehkan komunikasi antara pesawat dengan ground dan pesawat dengan pesawat. VDL mode 4 membutuhkan sebuah arsitektur radio DSP dengan ultra-linear RF untuk transmisi dan menerima data pada 19,200 bit/detik menggunakan mode modulasi yang disebut GFSK (Gausian Filtered Frequency Shift Keying).
2.5
OPNET Menurut OPNET (1999), OPNET (Optimized Network Engineering Tools) merupakan alat untuk melakukan simulasi jaringan tingkat tinggi. Simulasi yang dilakukan beroperasi pada “packet level”. Pada awalnya, OPNET dibuat untuk melakukan simulasi network yang sudah fix. OPNET memiliki library besar yang berisi model-model akurat dari jaringan hardware dan protokol yang tersedia di pasaran yang sudah pasti. OPNET digunakan user untuk merancang dan mempelajari komunikasi jaringan, perangkat, protokol, dan aplikasi. Dengan pendekatan pemodelan OPNET berorientasi objek dan
43 Graphical User Interface (GUI) relatif memudahkan user dalam pengembangan model dari jaringan dunia yang sesungguhnya, perangkat hardware dan protokol.
Adapun ruang lingkup dari aplikasi meliputi : 1. Rencana jaringan (antara LAN dan/atau WAN) dan analisa kinerja dan masalah utama untuk implementasi aktual 2. Nirkabel dan skema komunikasi satelit dan protokol 3. Gelombang mikro dan fiber-optic berbasis manajemen jaringan 4. Pengembangan dan manajemen protokol 5. Evaluasi algoritma routing untuk router, switch, dan perangkat penghubung lainnya.
OPNET menawarkan kapabilitas sistem dengan 3 (tiga) modeling domain yang mencerminkan tipe – tipe struktur yang ditemukan pada sistem jaringan yang sesungguhnya (lihat pada gambar 2.24). Modeling domain tersebut terdiri dari :
Network Domain Network domain berfungsi untuk menjelaskan topologi sebuah komunikasi jaringan. Entiti – entiti komunikasi disebut dengan node dan spesifikasi kapabilitas pada setiap node dijelaskan dengan merancang modelnya.
44
Gambar 2.19 Network Model dengan Link Radio, Bus, dan Point-to-Point (Sumber : OPNET Modeler 8.1 online documentation, 1999, p 14-Ov)
45
Gambar 2.20 Hierarki Jaringan dengan 2 (dua) Level Subnetworking (Sumber : OPNET Modeler 8.1 online documentation, 1999, p 15-Ov)
Node Domain Node Domain menyediakan perangkat – perangkat pemodelan komunikasi yang dapat disebarkan dan di-interkoneksi-kan pada level jaringan. Pada OPNET, perangkat – perangkat ini disebut dengan node, dan pada dunia nyata dapat dipertimbangkan ke beragam tipe perlengkapan komputasi dan
46 komunikasi
seperti
router, bridge,
workstation, terminal, computer
mainframe, file server, fast packet switch, satellite, dan seterusnya. Node Model ditampilkan dalam bentuk blok bangunan kecil yang disebut dengan modul.
Menurut OPNET Technologies, Inc.(1999, p. 44-Ov – 45-Ov), Objek - objek pada node model adalah sebagai berikut :
Tabel 2.1 Node Model Objects Node Model Objects Object Type
Definisi
Tampilan umum
Processor
Objek umum yang memiliki proses model dimana dapat diprogram.
Generator
Sumber paket sederhana dengan menggunakan distribusi probabilitas untuk mengontrol jeda waktu penyampaian paket data.
Queue
Objek
umum dan dapat diprogram seperti
sebuah processor, tetapi juga menyediakan sistem antrian paket data yang terdiri dari sebuah bank antrian paket. Transmitter
Memungkinkan paket dikirim keluar dari node melalui link yang dihubungkan. Tiga jenis dari transmitter bergantung kepada tipe link yang
47 digunakan : point-to-point, bus dan radio. Receiver
Memungkinkan paket diterima dari node lain melalui link yang dihubungkan. Memiliki tipe yang sama seperti transmitter.
Packet
Menghubungkan output stream dari modul
Stream
sumber kedalam input stream dari modul tujuan, memungkinkan paket dikomunikasikan dan dibuffer antara kedua modul.
Statistic
Menghubungkan sebuah statik output dari modul
Wire
sumber ke static input dari modul tujuan, memungkinkan data numerik dikomunikasikan. Pilihan nilai dari notifikasi aktif mengubah modul tujuan melalui interupsi.
Logical
Mengindikasi sebuah pasangan antara dua
Association
modul. Hanya mendukung untuk pasangan transmitter dan receiver agar selalu terhubung ketika menggunakan node dengan link.
48
Gambar 2.21 Node Model Menggunakan Packet Stream, Statistic Wire, dan Logical Association (Sumber : OPNET Modeler 8.1 online documentation, 1999, p 17-Ov)
Process Domain Tugas – tugas yang dijalankan oleh modul disebut dengan proses. Sebuah proses dapat memiliki banyak cara seperti pada executing software program, dimana terdiri dari sebuah set instruksi dan pengelolaan state memory. Process Model direpresentasikan dengan sebuah bahasa yang disebut Proto-C, dimana secara spesifik didesain untuk mendukung pengembangan protokol dan algoritma. Proto-C berdasarkan pada sebuah kombinasi State Transition Diagrams (STDs), sebuah library high level command yang dikenal dengan Kernel Procedures, dan bahasa pemrograman C atau C++.
Proto-C model terdiri dari 2 (dua) tipe state, yang disebut forced dan unforced, yang membedakan adalah pada waktu pengeksekusian.
49
Unforced State
Forced State
Gambar 2.22 Representasi Grafis Forced States dan Unforced States (Sumber : OPNET Modeler 8.1 online documentation, 1999, p 196-Prdef)
Unforced State mengijinkan sebuah pause antara enter executives dan exit executives, dan dengan begitu dapat membuat model state sesungguhnya dari sebuah sistem. Ketika proses telah menyelesaikan enter executives dari unforced state, maka proses tersebut diblok dan mengembalikan kontrol pada konteks sebelumnya yang meminta proses tersebut. Proses hanya tinggal bergantung sampai sebuah permintaan baru yang menyebabkan proses tersebut menjalankan exit executives pada state tersebut.
50
Gambar 2.23 Execution Flow through Unforced States (Sumber : OPNET Modeler 8.1 online documentation, 1999, p 197-Prdef)
Forced State tidak memperbolehkan proses untuk menunggu. Oleh karena itu, state ini tidak dapat menggambarkan sistem yang menggunakan durasi.
51 Dengan kata lain, exit executives dari forced state dieksekusi oleh sebuah proses dengan cepat setelah menyelesaikan enter executives. Dengan demikian, pada umumnya, exit executives pada forced state dibiarkan kosong, karena sama dengan pernyataan yang diletakkan pada bagian akhir enter executives.
Menurut OPNET Technologies, Inc.(1999, p. 47-Ov), Objek - objek pada process model adalah sebagai berikut :
Tabel 2.2 Process Model Objects Process Model Objects Object Type
Definisi
Tampilan
State
Menggambarkan sebuah “mode” dari proses yang telah dihasilkan sebelumnya dengan keputusan yang terus berhubungan dan saling menginterupsi. State berisi kode proses yang dieksekusi ketika masuk atau ketika keluar. Sebuah state dapat berupa forced atau unforced. Sebuah proses blok langsung mengeksekusi “enter code” dari unforced state , dan menunggu dilanjutkan.
sebuah
interupsi
baru
sebelum
52 Transition
Menunjukkan sebuah jalur dimana sebuah proses dapat melalui sebuah state sumber ke state tujuan. Setiap state dapat menjadi sumber dan tujuan dari berbagai
transisi.
Transisi
memiliki
sebuah
pernyataan kondisi yang dibutuhkan agar proses mengikuti transisi. Sebuah pernyataan eksekusi menggambarkan tindakan yang diambil ketika proses mengikuti transisi. Model-level
Bebarapa blok dari teks menunjukkan komponen
information
tambahan dari proses, termasuk : deklarasi state,
“blocks”
variabel sementara, fungsi-fungsi yang dirancang penggunakan dan dapat dipanggil, kode yang dieksekusi ketika proses berakhir dan deklarasi variabel secara global, dan lain – lain.
53
Gambar 2.24 Hirearki objek OPNET (Sumber : OPNET Modeler 8.1 online documentation, 1999, p 124-Fram)
54
Gambar 4.25 OPNET overview layout (Sumber : http://www.opnet.com/solutions/network_rd/modeler.html)