BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Teori Dasar / Umum 2.1.1
Pengertian Perencanaan Menurut Irham Fahmi berdasarkan Seigel dan Shim (2011, p19), perencanaan adalah pemilihan tujuan jangka pendek dan jangka panjang serta merencanakan taktik dan strategi untuk mencapai tujuan tersebut. Menurut Irham Fahmi berdasarkan George (2011, p19), perencanaan
adalah
memilih
dan
menghubungkan
fakta dan
pembuatan dan penggunaan asumsi mengenai masa depan dalam visualisasi dan formulasi aktivasi yang diusulkan yang dianggap perlu untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Fungsi Manajemen
Ilmu Manajemen
-
Perencanaan
-
Pemimpinan
-
Pengendalian
-
Pengorganisasian
Tujuan yang diharapkan oleh organisasi
Gambar 2.1 Kedudukan Perencanaan dalam Funsi Manajemen
9
10
Dari Gambar 2.1 kita bisa melihat bahwa perencanaan menempati posisi utama atau teratas dari fungsi manajemen lainnya. Atau tegasnya tanpa ada perencanaan yang baik maka tujuan yang diharapkan oleh organisasi sulit untuk bisa diwujudkan. 2.1.2
Pengertian Strategi, Visi, Misi, dan Goal 2.1.2.1 Pengertian Strategi Menurut Ward (2002, p69), strategi didefinisikan sebagai sebuah kumpulan dari beberapa aksi yang terintegrasi yang bertujuan untuk meningkatkan hubungan jangka panjang lebih baik dan meningkatkan juga kekuatan secara relatif antara beberapa perusahaan dengan kompetitor. 2.1.2.2 Pengertian Visi Menurut Wibisono (2006, p43), visi merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan cita - cita atau impian sebuah organisasi atau perusahaan yang ingin dicapai di masa depan. Atau dapat dikatakan bahwa visi merupakan pernyataan want to be dari organisasi atau perusahaan. Visi juga merupakan hal yang sangat krusial bagi perusahaan untuk menjamin kelestarian dan kesuksesan jangka panjang. Visi bagi organisasi atau perusahaan dapat digunakan sebagai : 1. Penyatuan tujuan, arah dan sasaran perusahaan.
11
2. Dasar untuk pemanfaatan dan alokasi sumber daya serta pengendaliannya. 3. Pembentuk dan pembangun budaya perusahaan (corporate culture). 2.1.2.3 Pengertian Misi Misi merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan tujuan atau alasan eksistensi organisasi yang membuat apa yang disediakan oleh perusahaan kepada masyarakat, baik berupa produk ataupun jasa seperti yang diungkapkan oleh Wheelen sebagaimana dikutip oleh Wibisono (2006, p46-47). Pernyataan misi merupakan sebuah kompas yang membantu untuk menemukan arah dan menunjukkan jalan yang tepat dalam rimba bisnis saat ini. 2.1.2.4 Pengertian Goal Menurut Wheelen dan Hunger (2008, p14), goals adalah pernyataan terbuka mengenai apa yang harus dicapai, dengan tanpa perhitungan dari apa yang bisa dicapai dan tanpa kriteria waktu untuk penyelesaiannya. 2.1.3
Pengertian Sistem Menurut O’Brien (2005, p22), sistem merupakan sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja sama untuk mencapai
12
tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan output dalam proses transformasi yang teratur. Pada dasarnya sistem dapat disimpulkan sebagai sekumpulan elemen - elemen atau sub komponen yang terintegrasi dan saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu, terdapat 3 komponen dasar dalam suatu sistem yaitu: a.
Input, proses mengumpulkan dan mengidentifikasikan bahan mentah.
b. Process, proses mengolah bahan mentah menjadi bahan setengah jadi. c. Output, proses mengolah bahan setengah jadi menjadi bahan jadi. Berdasarkan
pengertian
sistem
di
atas,
dapat
kesimpulan bahwa sistem adalah kumpulan komponen
ditarik yang
terintegrasi untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input, melakukan process, dan akhirnya menghasilkan suatu output. 2.1.4
Pengertian Informasi Menurut O’Brien (2005, p27), informasi merupakan data yang telah diubah menjadi konteks yang berarti dan berguna bagi pemakai akhir tertentu. Menurut George H. Bodnar dan Williams S. Hopwood (2003, p1), informasi adalah data organisasi yang berguna untuk mengambil keputusan.
13
Sebuah informasi yang berkualitas memiliki karakteristik penting, yaitu : 1.
Relevansi Informasi tersebut berhubungan dengan keputusan yang akan diambil dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
2.
Akurat Informasi dapat diandalkan dan disajikan secara tepat.
3.
Tepat waktu Informasi harus dapat diterima oleh penerima, tidak boleh terhambat karena informasi yang terlambat menjadi tidak bernilai.
4.
Kelengkapan Informasi harus mampu menyajikan gambaran lengkap dari suatu permasalahan atau penyelesaian. Berdasarkan pengertian informasi di atas, dapat ditarik
kesimpulan bahwa informasi adalah kumpulan data yang telah diproses dan memiliki arti bagi penggunanya. 2.1.5
Pengertian Data Menurut Bernard (2005, p124), data adalah suatu fakta mengenai orang, tempat, kejadian, dan hal - hal penting lainnya yang berhubungan dengan organisasi. Memiliki suatu makna namun tidak dapat dijadikan bahan pengambilan keputusan.
14
2.1.6
Pengertian Sistem Informasi Menurut O’Brien (2005, p6), sistem informasi merupakan kombinasi teratur dari orang - orang, hardware, software, jaringan komunikasi dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi. Menurut Laudon (2002, p7), sistem informasi didefinisikan sebagai kumpulan komponen yang saling berhubungan, yang mengambil (atau mengumpulkan), memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk membantu dalam pengambilan keputusan,
pengkoordinasian,
pengendalian
analisis
dan
menampilkannya dalam suatu organisasi.
Menurut Scott Bernard (2005, p124), sistem informasi terdiri dari tiga bagian, yaitu: data, informasi, dan pengetahuan.
DATA
INFORMATION
KNOWLEDGE
Gambar 2.2 Komponen Sistem Informasi (Enterprise Architecture) Berdasarkan gambar 2.2 dapat didefinisikan komponen dari sistem informasi yaitu :
1. Data : suatu fakta mengenai orang, tempat, kejadian, dan hal - hal penting lainnya yang berhubungan dengan organisasi. Memiliki
15
suatu
makna namun tidak dapat dijadikan bahan pengambilan
keputusan. 2. Information : data yang sudah diolah, diatur ulang ke bentuk yang lebih bermakna bagi organisasi dan dapat dijadikan bahan pengambilan keputusan. 3. Knowledge : data dan informasi yang sudah disempurnakan berdasarkan fakta, kebenaran, kepercayaan, pengalaman, dan penilaian. Idealnya informasi mengarah pada kebijaksanaan. 2.1.7
Pengertian Teknologi Informasi Menurut O’Brien (2005, p6) konsep utama, pengembangan, dan berbagai isu manajemen teknologi informasi yaitu meliputi hardware, software, jaringan, manajemen data dan teknologi berbasis internet. Menurut O’Brien (2005, p8) terdapat tiga alasan mendasar untuk semua aplikasi bisnis dalam teknologi informasi, yaitu :
Mendukung proses dan operasi bisnis
Mendukung pengambilan keputusan para pegawai dan managernya.
Mendukung berbagai strategi untuk keunggulan kompetitif. Sedangkan Menurut Ward dan Peppard (2002, p44), strategi
teknologi informasi adalah strategi yang berfokus pada penetapan visi
16
tentang bagaimana teknologi dapat mendukung dalam memenuhi kebutuhan informasi dan sistem dari sebuah informasi 2.1.8
Pengertian Perencanaan Strategi Perencanaan strategi menurut Hunger dan Wheelen (2003, p3) adalah
serangkaian
keputusan
dan
tindakan
manajerial
yang
menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang. Keputusan perencanaan strategi berhubungan dengan masa yang akan datang dalam jangka panjang untuk organisasi secara keseluruhan dan mempunyai tiga karakteristik menurut Hunger dan Wheelen (2003, p20) yaitu : a) Rare adalah keputusan - keputusan strategi yang tidak biasa dan khusus, yang tidak dapat ditiru. b) Consequential adalah keputusan - keputusan strategi yang memasukkan sumber daya penting dan menuntut banyak komitmen. c) Directive adalah keputusan - keputusan strategi yang menetapkan keputusan yang dapat ditiru untuk keputusan - keputusan lain dan tindakan - tindakan di masa yang akan datang untuk organisasi secara keseluruhan.
17
2.1.9
Pengertian Strategi Sistem Informasi Menurut Ward dan Peppard (2002, p44), strategi sistem informasi adalah strategi yang mendefinisikan kebutuhan organisasi atau perusahaan terhadap informasi dan sistem yang mendukung keseluruhan strategi bisnis yang dimiliki organisasi tersebut.
2.1.10 Pengertian Strategi Teknologi Informasi Menurut Ward dan Peppard (2002, p44), strategi teknologi informasi adalah strategi yang berfokus pada penetapan visi tentang bagaimana teknologi dapat mendukung dalam memenuhi kebutuhan informasi dan sistem dari sebuah informasi. 2.1.11 Pengertian Strategi Bisnis Menurut Rangkuti (2006, p7), strategi bisnis adalah strategi fungsional yang berorientasi pada fungsi - fungsi kegiatan manajemen, misalnya strategi pemasaran, strategi produksi atau operasional, strategi distribusi, strategi organisasi dan strategi - strategi yang berhubungan dengan keuangan dari suatu bisnis. Menurut Ward dan Peppard (2002, p189), strategi bisnis adalah sekumpulan tindakan terintegrasi yang bertujuan untuk mencapai tujuan jangka panjang dan kekuatan perusahaan untuk menghadapi competitor. Suatu strategi bisnis biasanya meliputi beberapa hal seperti berikut :
18
•
Vision, pencapaian dari sebuah misi atau dapat diartikan sebagai sebuah pandangan masa depan dari sebuah bisnis yang menjadi tujuan umum sebuah perusahaan.
•
Mission, adalah pernyataan yang memberikan arahan tentang apa yang akan dilakukan oleh sebuah perusahaan dalam mencapai visinya.
•
Business Driver, adalah beberapa faktor kritis pendorong perubahan yang dapat memberikan fokus pada bisnis sehingga dapat memenuhi sasarannya.
•
Objectives, adalah sasaran - sasaran yang ditetapkan dan harus dipenuhi oleh perusahaan dalam pencapaian visi perusahaan.
•
Strategies, adalah kebijakan atau tindakan langsung yang dipilih perusahaan sebagai alat untuk mencapai tujuan dan memenuhi misinya.
•
Critical Success Factors (CSF), adalah beberapa area kunci dimana sesuatu
harus
berjalan
dengan
baik
sehingga
keberhasilan bisnis dapat dicapai. •
Business Area Plans, adalah perencanaan dari berbagai area bisnis yang berkaitan dengan strategi bisnis perusahaan.
19
2.1.12 Pengertian Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi Menurut Turban (2005, p462), perencanaan strategi sistem dan teknologi informasi merupakan sekumpulan tujuan jangka panjang yang menggambarkan kebutuhan sistem dan arsitektur teknologi informasi untuk mencapai tujuan perusahaan. 2.1.13 Pengertian Proses Bisnis Menurut Rainer Jr dan Turban (2009, p238), proses bisnis adalah sekumpulan langkah yang saling terkait atau prosedur yang dirancang untuk menghasilkan pengeluaran yang spesifik. 2.1.14 Pengertian Competitive Advantages Menurut Kotler dan Amstrong (2003, p311), mendefinisikan keunggulan daya saing adalah keunggulan terhadap pesaing yang diperoleh dengan menawarkan nilai lebih rendah maupun dengan memberikan manfaat lebih besar karena harganya lebih tinggi. Menurut Michael E. Porter (2004, p1), mendefinisikan keunggulan daya saing adalah jantung kinerja perusahaan di dalam pasar yang bersaing, namun setelah beberapa dasawarsa adanya perluasan dan kemakmuran yang hebat mengakibatkan banyak perusahaan kehilangan pandangan mengenai keunggulan bersaing dalam upaya perjuangan untuk lebih berkembang dalam mengejar diversifikasi. Ada 2 cara dasar untuk mencapai keunggulan daya saing, yaitu :
20
1. Strategi biaya rendah. 2. Strategi diferensiasi produk. 2.1.15 Pengertian Application Software Menurut Shelly dan Vermaat (2011, p16), application software terdiri dari program yang dirancang untuk kebutuhan user sehingga user lebih produktif dan membantu mereka dalam melaksanakan tugas personal. 2.1.16 Pengertian System Software Menurut Shelly dan Vermaat (2011, p15), system software adalah suatu sistem terdiri dari program untuk mengontrol atau memelihara operasi komputer dan perangkatnya. 2.1.17 Pengertian Computer Hardware Menurut Shelly dan Vermaat (2011, p6), hardware adalah sebuah perangkat keras komputer yang terdiri dari beberapa mesin dan komponen mesin, komponennya terdiri dari perangkat input, unit sistem, perangkat penyimpanan dan perangkat komunikasi. 2.1.18 Pengertian Network Menurut James A. O’Brien (2005, p71), network adalah kategori microcomputer yang dirancang untuk penggunaan internet dan intranet oleh para karyawan dengan aplikasi komputer khusus atau terbatas.
21
Menurut definisi di atas, jaringan dapat diartikan sebagai sesuatu yang digunakan untuk menghubungkan antar satu komputer dengan komputer lainnya. Untuk mempermudah kinerja dari suatu perusahaan, diperlukan adanya suatu hubungan antar bagian. Jaringan adalah cara untuk menghubungkan antar bagian, bisa dengan jaringan LAN (Local Area Network), WAN (Wide Area Network), MAN (Metropolitan Area Network). a. LAN (Local Area Network) Menurut James A. O’Brien (2005, p185), local area network adalah komputer yang terhubung dan proses penyebaran informasi pada area yang terbatas, seperti kantor, ruangan kelas, gedung, dsb. b. WAN (Wide Area Network) Menurut O’Brien (2005, p185), wide area network adalah jaringan telekomunikasi yang dapat menjangkau area geografis yang besar. c. MAN (Metropolitan Area Network) Menurut O’Brien (2005, p186), metropolitan area network adalah jaringan telekomunikasi yang mencakup satu kota. Menurut O’Brien (2005, p198) terdapat 4 topologi dasar yang digunakan didalam sebuah jaringan, yaitu: a. Ring Network
22
Menghubungkan prosesor komputer local yang berbentuk cincin dalam basis yang sama.
Gambar 2.3 Ring Network b. Star Network Menghubungkan komputer end user ke komputer pusat.
Gambar 2.4 Star Network
23
c. Bus Network Jaringan dimana prosesor local dapat saling berbagi selama masih di dalam satu jaringan (bus), atau saluran komunikasi.
Gambar 2.5 Bus Network d. Mesh Network Variasi dari ring network. Digunakan untuk menghubungkan beberapa atau seluruh komputer di dalam ring network kepada yang lain.
Gambar 2.6 Mesh Network
24
2.2 Teori Khusus 2.2.1
Pengertian Operation Menurut Shoemaker (2004, p36), operasional umumnya dirancang untuk definisi model yang teoritis, operasional merupakan suatu proses identifikasi objek yang didasari berdasarkan latar belakang pengalaman empiris.
2.2.2
Pengertian Marketing Menurut Kotler (2010, p7), marketing merupakan suatu aktifitas yang menghasilkan strategi yang mendasari teknik penjualan, komunikasi bisnis dan perkembangan bisnis ini adalah proses yang terintegrasi dimana perusahaan membangun hubungan pelanggan yang kuat dan menciptakan suatu nilai yang dibutuhkan bagi pelanggan.
2.2.3
Pengertian Sales Menurut Dittmer (2008, p12), sales merupakan pendapatan yang didapatkan dengan pertukaran produk dan layanan untuk suatu nilai.
2.2.4
Pengertian Finance Menurut Drake dan Fabozzi (2010, p1), finance merupakan sebuah proses penerapan prinsip – prinsip ekonomi untuk pengambilan keputusan yang melibatkan alokasi dana dibawah kondisi yang tidak pasti. Finance adalah serangkaian kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan dana.
25
2.2.5
Pengertian Database Database merupakan data yang saling terhubung dan deskripsi dari data yang dirancang untuk kebutuhan organisasi menurut Connolly dan Begg (2004, p15). Menurut McLeod dan Schell (2004, p196), database system adalah sistem penyimpanan informasi yang terorganisasi dengan suatu cara sehingga memudahkan untuk proses pengolahan data. Dari teori – teori tersebut dapat disimpulkan bahwa database adalah sejumlah data yang terorganisasi yang saling terhubung untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan.
2.2.6
Transaction Process System Menurut James O’ Brien (2010, p278), transaction process system adalah lintas fungsional sistem informasi yang mengumpulkan dan mengolah data dari proses terjadinya transaksi bisnis yang menghasilkan berbagai informasi untuk keperluan sistem informasi yang lain dalam organisasi. Terdapat beberapa jenis transaction process system, yaitu : 1. Batch Processing Suatu model pengolahan data dengan menghimpun data terlebih dahulu, dan diatur pengelompokkan datanya dalam kelompok kelompok yang disebut batch. Tiap batch ditandai dengan identitas tertentu, serta informasi mengenai data - data yang terdapat dalam
26
batch tersebut. Setelah data - data tersebut terkumpul akan langsung diproses. 2. Online Processing Sebuah sistem yang
mengaktifkan semua peripheral sebagai
pemasok data dalam komputer induk. Informasi - informasi yang muncul merupakan refleksi dari kondisi data yang paling mutakhir, karena setiap perkembangan data baru akan terus diupdatekan ke data induk. 3. Real Time Processing Suatu sistem yang mengendalikan sistem fisik, sistem ini mengharuskan komputer berespon cepat pada status sistem fisik. 4. Hybrid Processing Perpaduan antara batch dan online. 2.2.7
Knowledge Management System Menurut O’Brien dan Marakas (2010, p416), knowledge management system adalah penggunaan teknologi informasi untuk membantu mengumpulkan, mengatur, dan membagi pengetahuan bisnis dalam sebuah organisasi.
Di banyak organisasi, database
hypermedia pada perusahaan web situs intranet telah menjadi basis pengetahuan untuk penyimpanan dan penyebaran pengetahuan bisnis. Pengetahuan ini sering mengambil bentuk praktek terbaik, kebijakan,
27
dan solusi bisnis di proyek, tim, unit, bisnis, dan tingkat paling tinggi dalam perusahaan. 2.2.8
Executive Information System Menurut McLeod dan Schell (2008, p245), sistem informasi eksekutif (executive information system) adalah suatu sistem yang memberikan informasi kepada para manajer di tingkat yang lebih tinggi atas kinerja secara keseluruhan.
2.2.9
Customer Relationship Management Menurut O’Brien dan Marakas (2010, p309), customer relationship management yaitu suatu perusahaan menggunakan teknologi untuk menciptakan cross-functional enterprise system untuk mengintegrasikan dan mengotomasi proses - proses yang terdapat dalam aktivitas penjualan, pemasaran dan pelayanan konsumen, yang secara langsung dapat berinteraksi dengan konsumen.
Gambar 2.7 Customer Relationship Management
28
2.2.10 Pengertian Enterprise Menurut CIO Council (2001, p5), perusahaan (enterprise) adalah sebuah organisasi yang mendukung ruang lingkup bisnis yang mempunyai misi mencakup sumber daya interdependen (orang, organisasi, dan teknologi) yang harus mengkoordinasikan fungsi perusahaan dan berbagi informasi dalam mendukung misi umum. Menurut Bernard (2005, p31), enterprise adalah sebuah area dari aktivitas umum dan tujuan organisasi atau diantara beberapa organisasi, dimana informasi dan sumber daya lainnya tergantikan. 2.2.11 Pengertian Architecture Menurut CIO Council (2001, p5), architecture adalah struktur komponen, antar hubungan, prinsip - prinsip dan pedoman yang mengatur desain dan evolusi dari waktu ke waktu 2.2.12 Pengertian Enterprise Architecture Menurut Bernard (2002, p31), enterprise architecture adalah informasi strategis dari aset dasar yang mendefinisikan misi, informasi yang diperlukan dalam melakukan misi dan proses transisi untuk menerapkan teknologi baru dalam menanggapi kebutuhan. EA adalah bagaimana membuat pandangan abstrak dari sebuah organisasi (perusahaan) yang membantu orang - orang di perusahaan untuk membuat rencana yang lebih baik dalam pengambilan keputusan. EA mencakup perencanaan teknologi dan perencanaan
29
strategis sebagai pendorong utama dari perusahaan dan perencanaan bisnis sebagai sumber program dalam kebutuhan sumber daya. Tempat untuk perencanaan teknologi yaitu untuk menyediakan sistem, aplikasi, jaringan, call center, jaringan, dan sumber daya modal lainnya untuk memenuhi kebutuhan bisnis yang merupakan jantung dari kegiatan usaha untuk menghasilkan produk dan jasa yang mencapai tujuan strategis dan inisiatif dari perusahaan. Enterprise architecture yaitu metode yang mengintegrasikan strategi, bisnis, dan teknologi.
EA = S + B + T Enterprise Architecture = Strategi + Bisnis + Teknologi 2.2.13 EA Documentation Framework Menurut Bernard (2005, p37), dokumentasi EA dapat didefinisikan melalui enam elemen dasar berikut : (1) sebuah kerangka kerja EA yang menggambarkan level tertinggi ke level terendah, dan (2) komponen metodologi EA yang diimplementasikan dari (3) arsitektur saat ini dan (4) arsitektur di masa depan, demikian juga pengembangan (5) sebuah rencana manajemen EA untuk mengatur transisi perusahaan dari arsitektur saat ini menjadi arsitektur di masa yang akan datang. (6) Terdapat 3 level lanjutan untuk mendukung 5
30
level komponen sebelumnya yaitu; security, standards, dan workforce, seperti ditunjukkan pada gambar :
Gambar 2.8 Elemen Dokumentasi EA (Bernard p37) Kerangka kerja dokumentasi EA yaiu mengidentifikasikan ruang lingkup arsitektur yang akan didokumentasikan dan membangun hubungan antara area - area arsitektur. Ruang lingkup kerangka kerja direfleksikan melalui desain geometric dan area yang diidentifikasikan untuk dokumentasi. Kerangka kerja membuat serangkaian pandangan abstrak
dari
perusahaan
melalui
cara
mengumpulkan
dan
mengorganisasikan informasi arsitektur, sebuah cara yang akan terus digunakan adalah kerangka kerja yang diilustrasikan di gambar di bawah, yang memiliki kubik tiga dimensi yang menghubungkan aspek yang berbeda untuk mendokumentasikan perusahaan yang abstrak.
31
2.2.13.1
Current Architecture Menurut Bernard (2005, p40), current architecture berisi
komponen EA saat ini yang terdapat di dalam perusahaan pada setiap level kerangka kerja. Current Architecture menggambarkan dasar – dasar sumber daya saat ini dan aktivitas yang didokumentasikan
dengan
cara
yang
konsisten.
Current
Architecture berisi komponen – komponen sebagai berikut : •
Strategic Goals and Initiatives
•
Business Products and Services
•
Data and Information Flows
•
Systems and Applications
•
Networks and Infrastructure
•
IT Security
•
EA Standards
•
Workforce Requirements
2.2.13.2
Future Architecture Menurut
Bernard
(2005,
p41),
future
architecture
menggambarkan bagaimana modifikasi komponen – komponen EA yang dibutuhkan perusahaan untuk meningkatkan performance dan mendukung solusi strategi initiative, operational, requirement, dan technology.
32
Updating Current and Future Views Perubahan yang direncanakan dalam proses dan sumber daya adalah menciptakan pandangan masa depan EA di semua tingkat kerangka kerja. Menggunakan kerangka EA3 sebagai contoh, yaitu update ini harus dicapai dengan cara "top-down", untuk menjaga penekanan pada strategi dan bisnis, dan untuk menjaga hubungan logika dokumentasi tersebut. Oleh karena itu, update ini akan mulai dengan tujuan strategis perusahaan dan inisiatif.
Gambar 2.9 Future Architecture (Bernard p41) 2.2.14 EA Implementation Methodology 2.2.14.1 EA Framework and Tool Selection •
Step 1 : Memilih EA Documentation Framework
•
Step 2 : Mengidentifikasi LOB (line of business) dan memilih documentation tersebut.
•
Step
3
:
Mengidentifikasi
komponen
EA untuk
didokumentasikan berdasarkan EA framework tersebut.
33
•
Step 4 : Memilih metode dokumentasi yang sesuai dengan EA framework.
•
Step 5 : Memilih application software untuk mendukung dalam menjalankan EA documentation framework.
•
Step 6 : Memilih dan menetapkan EA repository untuk dokumentasi dan analisis.
2.2.14.2 Documentation of EA •
Step 1 : Mengevaluasi dokumentasi bisnis dan teknologi yang akan digunakan dalam EA
•
Step 2 : Dokumen yang ada di komponen EA di dalam semua bidang kerangka kerja yang disimpan di dalam online repository.
•
Step 3 : Mengembangkan beberapa scenario operasi bisnis / teknologi masa depan.
•
Step 4 : Mengidentifikasi asumsi rencana masa depan untuk beberapa scenario masa depan.
•
Step 5 : Menggunakan scenario dan program lainnya dengan cara memasukkannya ke dalam dokumentasi komponen – komponen EA masa depan di semua framework area. Menyimpan artifact ke dalam on-line repository.
34
•
Step 6 : Mengembangkan EA Management Plan untuk mengurutkan rencana perubahan di dalam EA.
2.2.15 EA Management Plan EA
sebagai
program
pengembangan
manajemen
yang
mendukung kebijakan, pengambilan keputusan, dan penggunaan sumber daya yang efektif dan efisien. Program EA management plan mendokumentasikan proses - proses transisi pada arsitektur yang sedang berlangsung saat ini ke arsitektur yang akan datang. 2.2.15.1
EA Program Management
Support for Strategy and Business Bagian ini menekankan bahwa salah satu tujuan utama dari program EA adalah untuk mendukung dan meningkatkan perencanaan strategis
perusahaan dan bisnis, serta untuk
mengidentifikasi kesenjangan kinerja yang dapat membantu komponen EA. Dengan menunjukkan bagaimana komponen EA yang sedang digunakan saat ini, dan mengidentifikasi proses proses baru yang berguna serta teknologi pada setiap tingkat kerangka kerja, peningkatan kinerja dapat terjadi dalam pandangan EA masa depan. Untuk komponen EA dipandang sebagai aset strategis dan dipandang sebagai bagian dari proses perencanaan strategis,
35
eksekutif bisnis yang harus melihat nilai dari program EA dalam mendukung hasil yang berarti untuk perusahaan. Oleh karena itu penting untuk menunjukkan hubungan dari program EA dalam pencapaian tujuan strategis perusahaan, serta secara jelas menunjukkan bagaimana EA komponen mendukung kegiatan bisnis. EA Roles and Responsibilities Peran dari stakeholder dalam penggunaan tujuan dari program EA. Tiap - tiap peran yang dipilih memiliki tanggung jawab yang terkait dengan peran yang ditentukan. Semua peran di tim EA tersebut akan teridentifikasi dari tugas dan tanggung jawab masing - masing. EA Program Budget Bagian ini mendokumentasikan anggaran untuk program EA dengan tahun fiskal dan selama siklus hidup total, sehingga total biaya kepemilikan (TCO) teridentifikasikan. Sementara program EA yang sedang berlangsung, periode lima tahun lifecycle dianjurkan untuk dapat menghitung TCO. Secara umum, biaya yang harus disertakan yaitu untuk start up-program EA dan operasi, gaji dan fasilitas yang bekerja untuk tim EA, dokumentasi awal dari EA, update berkala untuk EA, rencana pengembangan pengelolaan EA. Alat pembelian EA dan dukungan, dan EA
36
pemeliharaan repositori pembangunan. Estimasi awal biaya - biaya ini mewakili "dasar" untuk pendanaan program EA. Pengeluaran selama siklus hidup harus diamati terhadap dasar ini untuk mempromosikan manajemen yang efektif dari program EA. Jika perubahan dalam lingkup program EA terjadi, perubahan yang sesuai pada baseline pendanaan juga harus dilakukan. EA Program Performance Measures Kinerja dari efektivitas dan efisiensi program EA yang akan diukur. Ada dua jenis ukuran yaitu outcome dan output. Outcome yaitu mengidentifikasi ukuran dari hasil kemajuan yang dibuat ke beberapa negara, seperti integrasi komponen yang lebih baik dari EA, peningkatan aplikasi, atau pengambilan keputusan investasi. Mengukur output memberikan data tentang kegiatan dan hal - hal, seperti berapa banyak database yang ada, berapa banyak email yang dikirim setiap hari, atau seberapa dekat sebuah proyek TI di meeting perkiraan dasar untuk biaya, jadwal, atau kinerja. 2.2.16 Tingkat Hirarki Kerangka Cube EA Menurut Bernard (2005, p105-107), lima tingkatan pada kerangka kerja EA saling berhiraki dan terintegrasi sehingga subarsitektur yang terpisah tidak diperlukan untuk mencerminkan perbedaan tingkatan atau area fungsional pada perusahaan. Area arsitektur mencakupi beberapa level yang diatur dari tujuan strategi
37
pada bagian teratas, pelayanan bisnis dan alur informasi pada bagian tengah, pendukung aplikasi spesifik dan infrastruktur jaringan pada bagian paling bawah. Pada penjelasan ini, dapat terlihat antara strategi, informasi dan teknologi yang mana membantu perencanaan dan pengambilan keputusan.
Gambar 2.10 EA Cube (Bernard p97) •
Goals and Initiatives. Ini adalah kekuatan pendorong dibalik arsitektur. Level atas dari kerangka kerja EA mengidentifikasikan arahan strategi, tujuan dan inisiatif dari perusahaan dan menyediakan penjelasan kontribusi IT terhadap pencapaian tujuan. Perencanaan strategis berawal dari pernyataan yang jelas dari tujuan perusahaan dan misi, dilengkapi dengan pernyataan singkat dari pandangan untuk sukses.
38
•
Products and Services. Sebuah arsitektur yang dimaksudkan sebagai area pengaruh utama. Level kedua dari kerangka kerja EA mengidentifikasikan
pelayanan
bisnis
produk
dari
sebuah
perusahaan dan kontribusi IT untuk mendukung proses tersebut. Yang dimaksud “pelayanan bisnis” adalah digunakan untuk mengartikan proses dan prosedur yang menyelesaikan misi dan tujuan perusahaan. •
Data and Information. Mengoptimalisasi data dan informasi adalah tujuan kedua dari perusahaan. Level ketiga dari kerangka kerja EA ini dimaksudkan untuk mendokumentasikan bagaimana informasi yang sekarang digunakan oleh perusahaan dan bagaimana alur informasi masa depan dapat terlihat. Tingkatan ini dapat menggambarkan perencanaan strategi dan perencanaan bisnis. Tujuan dari Strategi IT adalah untuk menetapkan pendekatan perubahan
tertinggi dan
untuk
menyebarkan
pengumpulam, informasi
di
penyimpanan, seluruh
divisi
perusahaan. •
Systems and Applications. Level keempat dari kerangka kerja EA ini
dimaksudkan
mendokumentasikan
untuk
mengorganisasikan
pengelompokan
sekarang
dari
dan sistem
39
informasi dan aplikasi yang digunakan perusahaan untuk mengirimkan kapabilitas IT. •
Networks and Infrastructure. Ini adalah tulang punggung dari arsitektur. Level terakhir dari kerangka kerja EA ini dimaksudkan untuk mengorganisasikan dan mendokumentasikan dari pandangan sekarang dan masa depan dari suara, data, dan video jaringan yang perusahaan gunakan untuk sistem host, application, website dan database
2.2.17 EA Artifact EA Artefak adalah beberapa alat bantu yang digunakan dalam menyusun Enterprise Architecture. Alat bantu tersebut dijabarkan dalam bentuk tabel dan disusun berdasarkan kegunaannya, seperti yang tertera dalam Tabel berikut : Tabel 2.1 EA Artifact (Bernard p291) EA Cube Artifact Artifact Name Level/Thread ID S-1 Strategic Plan S-2 SWOT Analysis Concept of Operation Strategic Goals & S-3 Scenario Initiatives(S) Concept of Operation S-4 Diagram S-5 Balanced Score Card B-1 Business Plan Business Products B-2 Node Connectivity Diagram & Services(B) B-3 Swim Lane Process Diagram
40
B-4 B-5 B-6 B-7 D-1 D-2 D-3 Data & Information(D)
D-4 D-5 D-6 D-7 D-8 SA-1 SA-2
Sistems & Applications(SA)
SA-3 SA-4 SA-5 SA-6 SA-7 SA-8 SA-9 N-1
Networks & Infrastructure(N)
Security(SP)
N-2 N-3 N-4 N-5 N-6 N-7 SP-1 SP-2
Business Process/Services Model Business Process/Product Matrix Usecase Narrative & Diagram Investment Business Case Knowledge Management Plan Information Exchange Matrix Object State Transition Diagram Object Event Sequence Diagram Logical Data Model Physical Data Model Activity and Entity(CRUD)matrix Data Dictionary/Object Library Sistem Interface Diagram Sistem Communication Description Sistem Interface Matrix Sistem Data Flow Diagram Sistem Operation Matrix Sistem Data Exchange Matrix Sistem Performances Matrix Sistem Evolution Matrix Web Application Diagram Network Connectivity Diagram Network Inventory Capital Equipment Inventory Building Blueprint Network Center Diagram Cable Plant Diagram Rack Elevation Diagram Security and Privacy Diagram Security Solution Description
41
SP-3
Standarts(ST) Workforce(W)
SP-4 SP-5 ST-1 ST-2 W-1 W-2 W-3
Sistem Accreditation Document Continuity of Operation Plan Disaster Recovery Procedures Technical Standard Profile Technology Forecast Workforce Plan Organization Chart Knowledge And Skill Profile
Tidak semua alat bantu ini dapat digunakan dalam penyusunan Enterprise Architecture. Pemilihan dan penggunaan alat bantu disesuaikan dengan karakteristik perusahaan dan sistem yang akan dikembangkan. Khusus untuk Strategic Goals & Initiatives semua artefaknya digunakan dalam penyusunan EA, sebab artefak - artefak ini digunakan dalam menganalisa sistem yang sedang berjalan di perusahaan. Berikut adalah penjelasan mengenai artefak yang digunakan dalam penyusunan karya ilmiah ini. 2.2.17.1
Goal and Initiative Menurut Bernard (2005, p106), ini adalah kekuatan
pendorong di belakang arsitektur. Tingkat atas dari kerangka arsitektur perusahaan mengidentifikasi arah strategis, tujuan, dan inisiatif dari perusahaan dan memberikan gambaran yang jelas dari kontribusi TI dalam mencapai tujuan - tujuan ini.
42
2.2.17.1.1
Strategic Plan(S-1) Rencana Strategis adalah kebijakan tingkat tinggi dan
perencanaan arah atau tujuan perusahaan, strategi kompetitif, dan penentuan program dan proyek (inisiatif strategis). Strategic Plan menghasilkan tampilan tingkat tinggi dari arah yang ditetapkan perusahaan. Diartikan
dalam
skenario jangka panjang, strategi, tujuan, inisiatif yang berfungsi sebagai dasar untuk perencanaan jangka pendek taktis (operasional) yang diperbarui setiap tahun. Menurut Bernard (2005, p294), arsitektur komposit perusahaan artefak yang harus memandu arah perusahaan selama
periode
3-5
tahun
di
masa
depan
dengan
menyediakan item berikut : •
Mendukung sebuah mission statement dan sebuah vision statement, yang meringkas tujuan dan arahan pada perusahaan
•
Mengembangkan
sebuah
statement
of
strategic
direction yang cocok dengan tujuan perusahaan, mempertahankan loyalitas, memberikan fleksibilitas dan mempromosikan keberhasilan kompetitif.
43
•
Meringkas dari hasil SWOT Analysis yang berbasis pada pernyataan arahan strategi dan yang mana mengidentifikasikan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada perusahaan.
•
Meringkas situasi dan asumsi perencanaan dari beberapa konsep operasi yaitu CONOPS (Concept of Operation Scenario), yang mana mendukung arahan strategi perusahaan.
•
Mengembangkan sebuah CONOPS diagram, yang mana menjelaskan sebuah gambaran yang menangkap esensi dan partisipasi di dalam operasi saat ini.
•
Mengembangkan strategi umum yang kompetitif untuk perusahaan dalam penggabungan CONOPS Scenario saat ini dan yang akan dating serta menggerakkan perusahaan yang dimaksudkan dalam arahan strategi perusahaan dan menggerakkan dalam arahan internal/ eksternal seperti budaya, persyaratan LOB (line of business), kondisi pasar, strategi kompetitor
dan
resiko. •
Mengindentifikasi strategic goals yang menyelesaikan strategi kompetitif dan menspesifikasikan sponsor
44
eksekutif yang merespon untuk meraih pencapaian yang diinginkan. •
Mengindentifikasi strategic initiatives dan sumber daya untuk sponsor inisiatif dimana program yang sedang berjalan atau pengembangan beberapa proyek dalam menyelesaikan beberapa strategi. Meringkas outcome measures untuk beberapa strategic goals dan inisiatif dengan menggunakan balance scorecard atau beberapa pendekatan lainnya
2.2.17.1.2
Analisis SWOT (S-2) Menurut Rangkuti (2006, p18-19), analisis SWOT
adalah mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk
merumuskan
strategi
perusahaan.
Analisis
ini
dilakukan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang yang secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan
dan
membandingkan
ancaman. antara
Jadi,
analisis
faktor eksternal
SWOT
peluang dan
ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan. Analisis ini terbagi atas 4 komponen dasar, yaitu : •
S : Strength, merupakan kekuatan dari organisasi.
•
W : Weakness, merupakan kelemahan dari organisasi.
45
•
O : Opportunity, merupakan peluang dari luar organisasi dan memberikan peluang kepada organisasi untuk berkembang di masa mendatang.
•
T : Threat, merupakan ancaman dari luar bagi organisasi dan dapat mengancam eksistensi organisasi di masa mendatang.
Gambar 2.11 Analisis SWOT (Rangkuti, 2006, p19) 2.2.17.1.2.1
Analisis Lima Persaingan Porter Menurut Ward and Peppard (Porter, 2002,
p96),
perusahaan
berinteraksi
dengan
pemasok,
pelanggan dan pesaing, namun, ada pendatang baru yang potensial ke dalam pasar yang kompetitif dan produk pengganti yang potensial berupa barang jasa
46
dan jasa. Untuk bertahan hidup dan berkembang dalam lingkungan bisnis.
Gambar 2.12 Lima Persaingan Porter (Ward dan Peppard, 2002, p95) Lima faktor kekuatan porter dapat dijelaskan sebagai berikut (Wheelen dan Hunger, 2004, p61-63) : 1) Ancaman pesaing sejenis Persaingan tersebut bertingkat dari industri yang kuat sampai industri yang lemah. Ketika tingkat persaingan tinggi, keuntungan akan menjadi cenderung rendah dan
47
sebaliknya.
Menurut
Porter
tingkat
persaingan
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: •
Jumlah kompetitor
•
Tingkat pertumbuhan industri
•
Karakteristik produk
•
Biaya tetap yang besar
•
Kapasitas
•
Hambatan keluar
2) Ancaman Masuknya Pendatang Baru Masuknya pendatang baru akan menimbulkan sejumlah implikasi bagi perusahaan yang sudah ada, misalnya kapasitas menjadi bertambah, tejadinya perebutan pangsa pasar, serta perebutan sumber daya produksi bagi perusahaan yang telah ada. Ada beberapa faktor penghambat (entry barrier) pendatang baru untuk masuk ke dalam suatu industri yaitu : •
Skala ekonomi
•
Diferensiasi produk
•
Kecukupan modal
•
Biaya peralihan
•
Akses ke saluran distribusi
48
•
Peraturan pemerintah.
3) Ancaman Dari Produk atau Jasa Pengganti Ketika tingkatan ancaman ini menjadi lebih tinggi maka keuntungan organisasi menjadi rendah dan pelanggan akan berubah ketika harga produk menjadi tinggi, pelanggan akan lebih memilih untuk menggunakan produk. 4) Kekuatan Tawar - Menawar Pembeli Para pembeli, dengan kekuatan yang mereka miliki, mampu mempengaruhi perusahaan untuk menurunkan harga produk, meningkatkan mutu dan pelayanan, serta membandingkan
perusahaan
dengan
kompetitornya.
Kekuatan tawar pembeli akan kuat apabila perusahaan dihadapkan pada kondisi sebagai berikut : •
Pembeli
mampu
memproduksi
produk
yang
diperlukan •
Sifat produk tidak teridentifikasi dan banyak pemasok
•
Switching cost pemasok adalah kecil
49
•
Pembeli mempunyai tingkat profitabilitas yang rendah, sehingga sensitive terhadap harga dan diferensiasi service
•
Produk perusahaan tidak terlalu penting bagi pembeli, sehingga pembeli dengan mudahnya mencari subtitusinya.
5) Kekuatan Tawar - Menawar Pemasok Pemasok dapat mempengaruhi industri lewat kemampuan mereka menaikkan harga atau mengurangi kualitas produk atau pelayanan. Pemasok menjadi kuat apabila beberapa kondisi berikut terpengaruhi : •
Jumlah pemasok sedikit
•
Produk / jasa yang ada adalah unik dan mampu menciptakan switching cost yang besar
•
Tidak tersedia produksi subtitusi
Pemasok mampu melakukan integrasi ke depan dan mengolah produk yang dihasilkan menjadi produk yang sama dengan yang dihasilkan perusahaan.
50
2.2.17.1.2.2
Analisis PEST (Politic, Economic, Social,
Technology) Menurut Ward dan Peppard (2002, p70-72), analisis
PEST
adalah
analisis
terhadap
faktor
lingkungan eksternal bisnis yang meliputi bidang politik, ekonomi, sosial dan teknologi. PEST digunakan untuk menilai pasar dari suatu unit bisnis atau unit organisasi. Arah dari analisis PEST yaitu suatu kerangka untuk menilai sebuah situasi, dan menilai strategi
atau
posisi,
arah
perusahaan,
rencana
pemasaran atau ide. Dimana analisis ini dapat diambil suatu peluang atau ancaman baru bagi perusahaan, meliputi faktor – faktor sebagai berikut : a) Faktor Politik Faktor politik meliputi kebijakan pemerintah, masalah masalah hukum, serta mencakup aturan - aturan formal dan informal dari lingkungan dimana perusahaan melakukan kegiatan. Contoh : kebijakan tentang pajak, peraturan ketenagakerjaan, peraturan perdagangan, stabilitas politik dan peraturan daerah. b) Faktor Ekonomi
51
Faktor
ekonomi
meliputi
semua
faktor
yang
mempengaruhi daya pembelian dari pelanggan dan mempengaruhi iklim dari bisnis suatu perusahaan. Contoh : pertumbuhan ekonomi, tingkat suku bunga, standar nilai tukar, tingkat inflasi, harga - harga produk dan jasa. c) Faktor Sosial Faktor sosial meliputi semua faktor yang dapat mempengaruhi
kebutuhan
dari
pelanggan
dan
mempengaruhi ukuran dari besarnya pangsa pasar yang ada. Contoh : tingkat pendidikan masyarakat, tingkat pertumbuhan penduduk, kondisi lingkungan sosial, kondisi
lingkungan
kerja,
keselamatan
dan
kesejahteraan sosial. d) Faktor Teknologi Faktor teknologi meliputi semua hal yang dapat membantu dalam menghadapi tantangan bisnis dan mendukung efisiensi proses bisnis. Contoh : aktivitas penelitian dan pengembangan teknologi, atomatisasi, kecepatan teknologi.
transfer
teknologi,
tingkat
kadaluarsa
52
Tabel 2.2 Analisis PEST Politik
Sosial
Pajak / Tarif
Tren gaya hidup
Perundang - undangan
Demografi
Tekanan
Tingkah laku konsumen
atau
adanya
Tingkat pendidikan
lobby group tertentu Situasi
politik
Angka
dan
keamanan
kelahiran
dan
kematian Tingkat penghasilan Pengelompokan umur
Ekonomis
Teknologi
Situasi ekonomi dalam
Industri yang menggunakan
negeri
R&D
Bunga pinjaman
Penemuan teknologi baru
Tingkat inflasi
Teknologi informasi
Upah regional
Hak paten teknologi
Nilai tukar mata uang
Transfer teknologi
2.2.17.1.2.3
Faktor
Penentuan
Strategi
Eksternal
(EFAS) Menurut sebelum
Rangkuti
membuat
matriks
(2006, faktor
p22-23), strategi
53
eksternal, terlebih dahulu kita perlu mengetahui faktor strategi eksternal (EFAS). Tabel susunan strategi eksternal digambarkan pada tabel berikut. Tabel 2.3 Tabel EFAS FAKTOR STRATEGI BOBOT RATING EKSTERNAL
BOBOT X KOMENTAR RATING
PELUANG Total Peluang ANCAMAN Total Ancaman TOTAL EFAS Berikut ini adalah cara-cara penentuan Faktor Strategi Eksternal (EFAS) : a. Susunlah dalam kolom 1 (5 sampai dengan 10 peluang dan ancaman). b. Beri bobot masing - masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 1,0 (sangat penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting). Faktor - faktor tersebut kemungkinan dapat memberikan dampak terhadap faktor strategis. c. Hitung rating (dalam kolom tiga) untuk masing masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4
54
(outstanding) sampai dengan 1 (poor) berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk faktor peluang bersifat positif (peluang yang semakin besar diberi rating +4, tetapi jika peluangnya kecil, diberi rating +1). Pemberian nilai rating ancaman adalah kebalikannya. Misalnya, jika nilai ancamannya sangat besar,
rating
adalah
1.
Sebaliknya,
jika
nilai
ancamannya sedikit rating nya 4. d. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor). e. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa factor - faktor tertentu dipilih dan bagaimana skor pembobotannya dihitung. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap factor - faktor strategis eksternalnya. Total skor ini dapat digunakan
55
untuk
membandingkan
perusahaan
ini
dengan
kelompok industri yang sama. 2.2.17.1.2.4
Penentuan Faktor Strategi Internal (IFAS) Menurut Rangkuti (2006, p24-25), setelah
factor - faktor strategi internal suatu perusahaan diidentifikasi, suatu tabel IFAS (Internal Strategic Factor Analysis Summary) disusun untuk merumuskan factor - faktor strategis internal tersebut dalam kerangka Strength and Weakness perusahaan. Tabel 2.4 Tabel IFAS FAKTOR STRATEGI INTERNAL
BOBOT
RATING
BOBOT X KOMENTAR RATING
KEKUATAN Total Kekuatan Kelemahan Total Kelemahan TOTAL IFAS Tahapnya adalah: a. Tentukan factor - faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan perusahaan dalam kolom 1. b. Beri bobot masing - masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0 (paling penting) sampai 0,0 (tidak
56
penting), berdasarkan pengaruh factor - faktor tersebut terhadap posisi strategis perusahaan. (semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00). c. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing - masing faktor
dengan
memberikan
skala
mulai
dari
4
(outstanding) sampai dengan 1 (poor), berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Variabel yang bersifat positif (semua variabel yang masuk kategori kekuatan) diberi nilai mulai dari
+1 sampai dengan +4 (sangat baik) dengan
membandingkannya dengan rata - rata industri atau dengan pesaing utama. Sedangkan variabel yang bersifat negatif,
kebalikannya.
Contohnya,
jika
kelemahan
perusahaan besar sekali dibandingkan dengan rata - rata industri, nilainya adalah 1, sedangkan jika kelemahan perusahaan dibawah rata - rata industri, nilainya adalah 4. 2.2.17.1.2.5
Matriks SWOT Alat yang dipakai untuk menyusun factor -
faktor strategis perusahaan adalah Matriks SWOT. Matriks ini menggambarkan bagaimana peluang dan ancaman eksternal (EFAS) yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan
57
(IFAS)
yang
dimilikinya.
menghasilkan
empat
set
Matriks
ini
kemungkinan
dapat
alternatif
strategis (Rangkuti, 2006, p31). Cara membuat matriks SWOT adalah dengan menggunakan factor - faktor strategis eksternal maupun internal sebagaimana telah dijelaskan dalam tabel EFAS dan IFAS, yaitu dengan mentransfer peluang dan ancaman dari tabel EFAS serta mentransfer kekuatan dan kelemahan dari tabel IFAS kedalam sel yang sesuai dalam
matriks
SWOT.
Kemudian
dengan
membandingkan factor - faktor strategis tersebut lalu dibuatkan 4 set kemungkinan alternatif strategi (SO, ST, WO, WT) (Rangkuti, 2006, p35): •
Strategi SO : strategi ini dibuat berdasarkan jalan
pikiran
perusahaan,
yaitu
dengan
memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar - besarnya. •
Strategi ST : strategi dalam menggunakan kekuatan
yang dimiliki perusahaan untuk
mengatasi ancaman.
58
•
Strategi
WO
:
strategi
ini
diterapkan
berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada. •
Strategi WT : strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensive dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.
Tabel 2.5 Matriks SWOT (Rangkuti, 2006, p31) Strength ( S )
Weakness ( W )
Tentukan 5-10 faktor-
Tentukan 5-10 faktor-faktor
faktor kekuatan internal
kelemahan internal.
Strategi SO
Strategi WO
Tentukan 5-10 faktor
Ciptakan strategi yang
Ciptakan strategi yang
peluang eksternal
menggunakan kekuatan
meminimalkan kelemahan
untuk memanfaatkan
untuk memanfaatkan
peluang.
peluang.
Strategi ST
Strategi WT
Tentukan 5-10 faktor
Ciptakan strategi yang
Ciptakan strategi yang
ancaman eksternal
menggunakan kekuatan
meminimalkan kelemahan
untuk mengatasi
dan menghindari ancaman.
IFAS EFAS Opportunity ( O )
Threats ( T )
ancaman.
59
2.2.17.1.3
Concept of Operations Scenario(S-3) Menurut Bernard (2005, p294), sebuah konsep skenario
operasi adalah dokumen narasi yang menjelaskan bagaimana perusahaan beroperasi saat ini atau akan beroperasi beberapa tahun dalam waktu yang diberikan factor - faktor tertentu internal dan eksternal yang menyatakan diidentifikasi dalam analisis SWOT. Skenario ini catatan kaki dengan asumsi perencanaan. Menurut
Bernard
(2005,
p118-119)
perusahaaan
mungkin merasa perlu untuk mengembangkan secara detail skenario
‘Concept
of
Operations’
(CONOPS)
yang
mencakup aktivitasi operasi selama beberapa tahun, dan yang memperhitungkan kombinasi yang berbeda dari penggerak internal dan eksternal yang diidentifikasi di dalam analisis SWOT. Didalam pengerjaannya, perusahaan mengevaluasi asumsi perencanaan dan hasil yang diharapkan di setiap skenario dan mengevaluasi manfaat relatif dan bahaya dari tindakan tertentu. Sebagai tambahan, perusahaan dapat memperbaiki dan menjaga data yang sedang berlangsung dari informasi dalam beberapa skenario yang paling masuk akal agar dapat ‘menggolongkan’ berbagai strategi dan tujuan yang cocok untuk kompetisi yang sukses.
60
2.2.17.1.4
Concept of Operations Diagrams(S-4) Menurut Bernard (2005, p295), sebuah konsep operasi (CONOPS) diagram adalah deskripsi grafis tingkat tinggi dari bagaimana perusahaan fungsi, baik secara keseluruhan, atau di area tertentu
Gambar 2.13 CONOPS Diagram (Bernard p295) 2.2.17.1.5
Balanced Score Card (S-5) Menurut Bernard (2005,p296), balanced score card
meliputi pengukuran finansial dari kesuksesan sebuah perusahaan dan penetapan tujuan - tujuan dan ukuran ukuran dalam 4 kunci pandangan bisnis : customer, financial, internal business processes and learning & growth. Menurut Kaplan (2004, p30), strategi balanced score card
menyediakan
sebuah
kerangka
kerja
untuk
mengilustrasikan bagaimana strategi menghubungkan aset tidak berwujud dengan nilai - nilai yang menciptakan proses.
61
Gambar 2.14 Perspektif BSC Funsi BSC Menurut Kaplan (2004, p30), financial perspective menjelaskan hasil berwujud dari strategi dalam hal keuangan tradisional.
Ukuran seperti
ROI, pemegang
saham, nilai,
profitabilitas, pertumbuhan pendapatan, dan biaya per unit. Menurut Kaplan (2004, p30), customer perspective menjelaskan proposisi nilai untuk sasaran pelanggan. proposisi nilai menyediakan menciptakan nilai.
konteks
aset tidak
berwujud untuk
62
Menurut Kaplan (2004, p30), internal perspective mengidentifikasi beberapa proses kritis yang diperkirakan mempunyai dampak besar dalam strategi. Menurut Kaplan (2004, p32), learning & growth perspective mengidentifikasi aset tak berwujud yang paling penting untuk strategis. Di bawah ini menggambarkan balanced scorecard. Istilah – Istilah dalam BSC •
Strategi: serangkaian pernyataan bermakna aktivitas jangka panjang, menengah, dan pendek yang unik untuk menciptakan dan mempertahankan keunggulan dan daya saing.
•
Sasaran
strategi
:
serangkaian
pernyataan
yang
bermakna rincian aktivitas untuk mewujudkan strategi. •
Inisiatif
strategi:
serangkaian
pernyataan
yang
bermakna aksi - aksi nyata yang harus dilakukan untuk mewujudkan sasaran strategi. •
KPI (Key Performance Indicator): indikator - indikator yang digunakan untuk mengatur kinerja dalam rangka keberhasilan mewujudkan sasaran strategi.
63
•
Peta strategi: suatu paparan mengenai keterkaitan antara jumlah sasaran strategi dengan sebab akibat. BSC lebih dari sekedar sistem pengukuran taktis atau
operasional. Perusahaan yang inovatif menggunakan BSC sebagai sistem manajemen strategis, untuk mengelola strategi jangka panjang dan menghasilkan proses manajemen seperti: •
Memperjelas dan menerjemahkan visi dan strategi.
•
Mengkomunikasikan dan mengaitkan berbagai tujuan dan ukuran strategis.
•
Merencanakan,
menetapkan
sasaran,
dan
menyelaraskan berbagai inisiatif strategis. • 2.2.17.2
Meningkatkan umpan balik dan pembelajaran strategi.
Products and Services Menurut Bernard (2005, p106), ini adalah area arsitektur
yang termasuk dalam area pengaruh primer. Tingkat kedua dari kerangka EA ini mengidentifikasikan produk bisnis layanan dari perusahaan dan kontribusi teknologi untuk mendukung proses tersebut. 2.2.17.2.1
Business Plan (B-1) Menurut Bernard (2005, p297), sebuah rencana bisnis
memberikan gambaran tingkat tinggi dari garis kunci fungsi
64
bisnis, dan strategi keuangan yang akan mencapai tujuan strategis dan inisiatif. Menurut Bernard (2005, p297), perencaaan bisnis menyediakan penjelasan tingkat tinggi dari kunci fungsi line of business (LOB), dan strategi finansial yang akan dicapai dari tujuan - tujuan strategi dan inisiatif. Beberapa item yang terdapat di dalam Business Plan : •
Business Overview
•
Profil tim executive
•
Hubungan antara aktivitas bisnis dan strategi tujuan
2.2.17.2.2
•
Struktur organisasi
•
Prospek pasar dan strategi kompetitif
•
Proses Bisnis
•
Gambaran perusahaan
•
Strategi financial
•
Keadaan keuangan sekarang
•
Rekan dan sekutu bisnis
Swim Lane Process Diagram (B-3) Menurut Bernard (2005, p299), diagram aktivitas
stakeholder yang menunjukkan stakeholder (yang memiliki
65
kepentingan dalam perusahaan)
terlibat dengan jalannya
proses bisnis, dan interaksi waktu. Diagram ini menggunakan format ‘jalur arus’ untuk mengatur susunan stakeholder dan mengatur kolom sesuai kerangka waktu lalu kegiatan dilapisi dengan flowchart.
Gambar 2.15 Swim Lane Process Diagram (Bernard p299) 2.2.17.2.3
Business Process Diagram / Service Model (B-4) Menurut Bernard (2005, p300), diagram proses bisnis
menunjukkan rincian rinci dari suatu kegiatan, termasuk bagaimana setiap langkah dalam kegiatan berhubungan dengan orang lain. Diagram B-4 mengikuti IDEF-0 teknik pemodelan
66
untuk menunjukkan apa yang input, kontrol, output, dan mekanisme pada setiap langkah dalam proses.
Gambar 2.16 Business Process Diagram (Bernard p300) 2.2.17.2.4
Business Process / Product Matrix (B-5) Menurut Bernard (2005,301), aktivitas proses bisnis
dan product matrix menggambarkan siklus pendapatan produksi dari produk untuk berbagai bidang usaha di dalam perusahaan. Matrix ini menyoroti bisnis proses dan produk serta bagaimana strategi untuk meningkatkan rantai pasokan. 2.2.17.2.5
Use Case Narrative and Diagram (B-6) Menurut Bernard (2005, p302), use case narrative
adalah
bahasa
pemodelan
terpadu
(UML)
untuk
mengidentifikasi kebutuhan bisnis, konteks, aktor, dan aturan bisnis untuk berinteraksi dengan sistem, layanan, dan aplikasi yang
diidentifikasi
sebagai
membutuhkan pembangunan.
solusi
teknologi
yang
67
Berikut adalah gambar - gambar komponen menurut Mathiassen: Tabel 2.6 Komponen Use Case Diagram System Boundary ; Menggambarkan batasan antar sistem (use case) dengan actor, contoh : user interface (Windows dalam GUI). Menggambarkan simbol use case yang menggambarkan perilaku software aplikasi, termasuk di dalamnya interaksi antara actor dengan software aplikasi tersebut.
Menggambarkan actor sebagai pemakai system dapat berupa
manusia
atau
sistem
terotomatisasi
yang
berinteraksi dengan sistem untuk bertukar, mengirim, dan menerima informasi.
Menggambarkan hubungan antara use case dengan actor.
2.2.17.3
Data and Information Menurut Bernard (2005, p107), data mengoptimalkan dan
menukarkan informasi adalah tujuan sekunder dari arsitektur. Tingkat ketiga dari kerangka arsitektur perusahaan dimaksudkan untuk mendokumentasikan pengambilan informasi yang saat ini
68
sedang digunakan dalam perusahaan dan bagaimana informasi akan terlihat di masa depan. 2.2.17.3.1
Object State Transition Diagram (D -3) Menurut Bernard (2005, p306), diagram state transition
menggunakan notasi dari UML untuk menunjukkan bagaimana siklus hidup objek data tertentu. Diagram ini menunjukkan suatu perubahan atribut, penghubung, dan behavior dari objek yang merupakan hasil dari sebuah aktivitas system internal dan eksternal yang memicu suatu perubahan.
Gambar 2.17 Object State Transition Diagram (Bernard p306)
69
2.2.17.3.2
Logical Data Model (D-5) Menurut Bernard (2005, p308), model data semantik
dapat dikembangkan dengan menggunakan metode terstruktur tradisional dan simbologi (diagram hubungan entitas) atau dapat menggunakan metode object-oriented dan simbologi dari UML, yang menghasilkan diagram kelas atau diagram objek. Nama class Atribut class Behaviour/ Operation Gambar 2.18 Struktur Class 2.2.17.3.3
Activity / Entity (CRUD) Matrix (D-7) Menurut Bernard (2005, p310), aktivitas / kesatuan
adalah pemetaan yang dikembangkan oleh entitas data dipengaruhi entitas yang terkait dengan deretan aktivitas bisnis.
Sering
disebut
"CRUD"
karena
matriks
mengidentifikasi tipe dasar yang dilakukan untuk perubahan suatu data (create, read, update, delete) melalui proses bisnis.
70
2.2.17.3.4
Data Dictionary
Menurut Jogiyanto (2005,70) Kamus Data adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. 2.2.17.4
Systems and Applications Menurut Bernard (2005, p107), tingkat keempat dari
kerangka arsitektur perusahaan dimaksudkan untuk mengatur dan mendokumentasikan kelompok saat ini dari sistem informasi, dan aplikasi bahwa perusahaan menggunakannya untuk memberikan kemampuan IT. 2.2.17.4.1
System Communication Description (SA -2) Artefak S-2 komplimen sebuah S-1 diagram antarmuka
sistem dengan menyediakan penjelasan dari bagaimana data dihubungkan yang dikomunikasikan antara sistem seluruh perusahaan dan termasuk spesifik tentang hubungan, jalan, jaringan dan media. Berikut merupakan contoh gambar dari System Communication Diagram.
71
Gambar 2.19 System Communication Description (Bernard p313) 2.2.17.4.2
System Data Flow Diagram (SA -4) System data flow diagram yang lebih dikenal sebagai
"DFD” dan dimaksudkan untuk menunjukkan proses dalam suatu sistem yang melakukan pertukaran data. Penjelasan dan contoh 1. Tujuan utama adalah untuk: -
mengembangkan sebuah gambaran yang jelas dari sistem aliran data yang diperlukan : input (dikonsumsi) dan output (diproduksi) oleh sistem untuk memastikan fungsional selesai.
72
2. Menurut Marakas (2006, p118), komponen komponen dari System Data Flow Diagram :
Gambar 2.20 : Komponen Data Flow Diagram Berikut adalah contoh gambar dari System Data Flow Diagram :
Gambar 2.21 System Data Flow Diagram
73
2.2.17.5
Networks and Infrastructures Menurut Bernard (2005, p107), ini adalah tulang punggung
arsitektur. Tingkat kelima dari kerangka EA dimaksudkan untuk mengatur dan mendokumentasikan pandangan saat ini dan masa depan dari suara, data, video dan network dimana perusahaan menggunakan untuk host systems, aplikasi, website, dan database 2.2.17.5.1
Network Connectivity Diagram (NI - 1) Menurut Bernard (2005, p321), diagram konektivitas
jaringan menunjukkan koneksi fisik antara sebuah koneksi fisik antara sebuah perusahaan suara, data, dan video jaringan, termasuk ekternal wide area network (WAN) dan local area network (LAN) yang juga disebut ekstranet dan intranet.
74
Gambar 2.22 Network Connectivity Diagram (Bernard p321) 2.2.17.6
Security
2.2.17.6.1
Security and Privacy Plan (SP-1) Menurut Bernard (2005, p328), perencanaan keamanan
menyediakan baik tingkat tinggi dan deskripsi rinci dari program keamanan yang berlaku di seluruh perusahaan. Ini termasuk personil data fisik dan elemen keamanan operasional dan prosedur.
75
2.2.17.6.2
Disaster Recorvery Prosedures (SP-5) Menurut Bernard (2005, p332), disaster recovery
prosedures adalah matriks penilaian dan prosedur yang sudah disiapkan untuk menangani pemadaman dalam berbagai usaha atau kemampuan teknologi yang tidak yang memerlukan perusahaan untuk melokasi operasi. Pemadaman dapat disebabkan oleh kejadian alam atau buatan manusia. 2.2.17.7
Standards Menurut Bernard (2005, p109), salah satu yang terkenal
dari fungsi EA sendiri ialah menyediakan teknologi standar yang berhubungan dengan semua level dalam kerangka EA. EA harus mempromosikan standar industri secara internasional, nasional, untuk memakai hak milik komersil dari komponen EA. 2.2.17.7.1
Technology Forecast (ST -2) Menurut Bernard (2005, p334), sebuah ramalan
teknologi mendukung dan menghubungkan dengan ST-1 teknologi standar profil. Sebuah dokumen ramalan teknologi diharapkan merubah semua standar yang ada di dalam ST-1 artefak. Dimana masa yang terjadi sekarang atau yang terjadi kapan saja.
76
•
Tangkapan diharapkan merubah suatu teknologi yang berhubungan dengan standard dan konvensi.
•
Identifikasi critical teknologi standar,
kelemahan dan
dampak dari perubahan sebuah arsitektur. •
Berisi prediksi spesifik
tentang ketersediaan suatu
kemunculan standar, dan hubungan tentang spesifik suatu system / kerangka elemen aplikasi.
Gambar 2.23 : Technology Forecast (Bernard p334) 2.2.17.8
Workforces Menurut Bernard (2005, p109), workforces adalah salah
satu sumber daya terhebat perusahaan untuk manusia. Salah
77
satunya dengan memastikan bahwa IT berhubungan dengan staf, kemampuan, dan kebutuhan latihan untuk mengidentifikasi semua level yang ada di dalam kerangka EA, dan yang sesuai dengan solusi yang akan mempengaruhi masa depan arsitektur. 2.2.17.8.1
Workfaces Plan (W-1) Menurut Bernard (2005, p335), sebuah rencana kerja
yang menyediakan gambaran level untuk bagaimana manusia memanage modal di setiap perusahaan. Rencana kerja termasuk strategi untuk mempekerjakan, menyimpan, dan pengembangan
pelaksanan yang profesional, management,
dan staf di setiap level pada perusahaan. 2.2.17.8.2
Organization Chart (W-2) Menurut Bernard (2005, p336), struktur organisasi
menunjukkan bagaimana posisi dan personal organisasi di diagram hirarkis dan format matriks. Struktur organisasi membantu untuk menunjukkan lini otoritas, hubungan kerja, serta kepemilikan sumber daya, produk dan proses.
78
Gambar 2.24 : Organization Chart (Bernard p336) 2.2.17.8.3
Knowledge and Skill Profile (W-3) Menurut Bernard (2005, p337), sebuah pengetahuan
dan profil keterampilan memberikan persediaan yang rinci tentang bagaimana orang tersebut harus tahu kemampuan mereka dan dapat dipraktekkan di setiap posisi di dalam perusahaan tertentu.