BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1. Teknologi Informasi Menurut William dan Sawyer (2010: 4), Teknologi Informasi adalah istilah general yang mengindikasikan semua teknologi yang membantu dalam menciptakan, memanipulasi, menyimpan, berkomunikasi, dan/atau menyebarkan informasi.
2.2. Database System Menurut C.J. Date (2004: 6), Database System adalah sebuah sistem penyimpanan data yang terkomputerisasi, dengan kata lain, merupakan sebuah sistem komputer yang tujuan penggunaannya adalah untuk menyimpan data dan memberikan pengguna untuk mengambil dan meng-update informasi yang disimpannya sesuai dengan keinginan pengguna. Informasi itu sendiri bermacammacam, namun biasanya merupakan sesuatu yang dibutuhkan untuk membantu jalannya proses bisnis.
2.3. Delapan Aturan Emas Perancangan Antarmuka Menurut Shneiderman dan Plaisant (2005: 74) ada 8 aturan emas dalam perancangan antar muka :
6
7 2.3.1. Usahakan Konsistensi Aturan ini merupakan yang paling sering dilanggar, namun mengikutinya sangatlah sulit karena ada banyak bentuk ketidakkonsistenan. Urutan tindakan yang konsisten dibutuhkan dalam situasi yang sama; terminologi yang mirip harus digunakan dalam perintah, menu dan bantuan; warna, tata letak, kapitalisasi, fontasi dan lain-lain yang konsisten harus dapat diusahakan.
2.3.2. Menyediakan Penggunaan Universal Kenali kebutuhan akan pengguna yang beragam dan desain untuk keplastisan, memfasilitasi transformasi konten. Perbedaan tingkat keahlian, rentang umur, keterbatasan dan keragaman teknologi masing-masing memperkaya
spektrum
dari
kebutuhan
yang
memandu
desain.
Menambahkan fitur untuk pemula, seperti penjelasan, dan fitur untuk ahli, seperti pintasan dan navigasi lebih cepat, dapat memperkaya desain antarmuka dan mengimprovisasi kualitas sistem yang dicapai.
2.3.3. Berikan Umpanbalik Informatif Untuk setiap tindakan pengguna, harus ada umpanbalik sistem. Untuk tindakan sering dan minor, responnya bisa saja sederhana, disamping itu untuk tindakan yang jarang dan mayor, responnya harus lebih substansial.
8 2.3.4. Merancang Dialog yang Memberikan Penutupan (Keadaan Akhir) Urutan tindakan harus disusun dalam kelompok dengan sebuah awal, tengahan dan akhir. Umpanbalik informatif pada saat menyelesaikan sekelompok tindakan memberikan operator kepuasan atas pencapaian, rasa lega, sinyal untuk membuang rencana atas kemungkinan-kemungkinan di pikirannya dan sebuah sinyal untuk menyiapkan kelompok tindakan berikutnya.
2.3.5. Cegah Kesalahan Sebanyak mungkin, desainlah sistem yang pengguna tidak bisa membuat kesalahan serius; contohnya, butir menu yang dikaburkan (biasanya abu-abu di antara hitam, atau efeknya seperti inner emboss) yang tidak diperbolehkan dan tidak mengizinkan karakter alfabetik dalam entri numerik. Jika pengguna membuat kesalahan, antarmuka harus mendeteksi kesalahan dan memberikan instruksi sederhana, konstruktif dan spesifik untuk pemulihan. Contoh: pengguna tidak harus mengulang formulir namaalamat jika mereka memasukkan zip code yang tidak valid, namun dipandu hanya memperbaiki bagian yang salah.
2.3.6. Memungkinkan Pembalikan Tindakan yang Mudah Sebisa mungkin, tindakan harus dapat dikembalikan. Fitur ini melegakan kegelisahan, karena pengguna tahu bahwa kesalahan tersebut tidak bisa dibatalkan, dengan demikian memacu penjelajahan pilihan tidak lazim. Unit dari hal yang dibalik mungkin saja tindakan tunggal, sebuah
9 tugas entri data atau kelompok lengkap tindakan, seperti entri dari nama dan blok alamat.
2.3.7. Mendukung Pusat Kendali Internal Operator berpengalaman sangat-sangat menginginkan rasa bahwa mereka memegang kuasa atas antarmuka dan antarmuka merespon ke tindakan mereka. Tindakan antarmuka mengejutkan, urutan membosankan dari entri data, ketidakmampuan untuk mengambil atau kesulitan dalam mengambil informasi yang diperlukan, dan ketidakmampuan dalam menghasilkan tindakan yang diinginkan menghasilkan kegelisahan dan ketidakpuasan.
2.3.8. Mengurangi Beban Ingatan Jangka Pendek Keterbatasan dari pemrosesan informasi manusia di dalam memori jangka pendek (aturan manusia hanya bisa mengingat tujuh tambah atau kurang dua keping ingatan) membutuhkan bahwa tampilan harus dijaga tetap sederhana, tampilan multi-halaman digabungkan, frekuensi gerakanjendela dikurangi, dan waktu pelatihan yang sesuai diperbanyak untuk kode, mnemonik dan urutan dari tindakan. Ketika sesuai, akses online ke bentuk sintaks-perintah, singkatan, kode dan informasi lain harus disediakan.
10 2.4. World Wide Web Menurut World Wide Web Consortium pada situs resminya, World Wide Web (WWW atau W3) adalah jagat dari informasi yang dapat diakses lewat jaringan. World Wide Web dimulai sebagai proyek informasi jaringan di CERN, dimana Tim Berners-Lee, sekarang direktur dari World Wide Web Consortium, mengembangkan sebuah visi dari proyek tersebut.
2.5. HTML Menurut Robbins (2010: 1), HTML (HyperText Markup Language) adalah Bahasa Markup yang digunakan untuk mengubah dokumen teks menjadi halaman web dan aplikasi. Tujuan utama HTML sebagai bahasa markup adalah untuk menyediakan gambaran semantic (arti) dari konten dan membuka struktur dokumen (hirearki elemen).
2.6. CSS Menurut Meyer (2011: vii), Cascading Style Sheets (CSS) adalah standar W3C untuk tampilan visual dari halaman web.
2.7. PHP Lengstorf (2009: 4) mendefinisikan PHP sebagai berikut :
PHP awalnya adalah singkatan dari “Personal Home Page” dan dirilis sebagai proyek sumber terbuka yang gratis. Seiring waktu, bahasa ini
11 dikembangkan terus untuk memenuhi kebutuhan pengguna. Tahun 1997, kepanjangan dari PHP diganti menjadi “PHP: Hypertext Preprocessor.”
Menurut Kadir (2009: 5) PHP terkadang dikemas dalam bundel perangkat lunak. Salah satu contoh dari bundel perangkat lunak tersebut adalah XAMPP.
2.8. MySQL Menurut situs resminya, MySQL merupakan program open source database terpopuler di dunia yang dikembangkan oleh Oracle Corporation. Menurut Elmasri dan Navathe (2004: 208) SQL adalah singkatan dari Structured Query Language, yaitu bahasa basis data yang telah terstruktur dan telah menjadi standardisasi dalam seluruh pemrograman berbasis data.
2.9. JavaScript Flanangan (2011) mengatakan bahwa JavaScript bertindak sebagai penentu tingkah laku sebuah situs web di samping HTML sebagai konten dan CSS sebagai penampilan. JavaScript pada awalnya dibuat oleh Netscape (sekarang Mozilla) pada masa-masa awal web. Namun karena nama JavaScript itu dimiliki oleh Sun Microsystems (sekarang Oracle) untuk menjelaskan script yang dibuat oleh Netscape tersebut, maka nama resmi yang digunakan adalah ECMAScript dimana ECMA adalah lembaga standardisasi Eropa. Netscape telah mendaftarkan standar tersebut ke ECMA.
12 2.10. Ajax Menurut Garett (2005) pada artikelnya di situs web Adaptive Path, AJAX adalah singkatan dari Asynchronous JavaScript and XML. Menurut penjelasan Schutta dan Asleson (2005), AJAX menjawab permasalahan tentang bagaimana konten web disajikan secara dinamis dengan jumlah permintaan dan penerimaan data yang lebih efisien. Hal ini dapat dilakukan dengan cara client meminta konten dan server mengantarkannya, lalu client akan memperbaharui bagian yang diminta saja tanpa harus memuat ulang seluruh halamannya.
2.11. jQuery Menurut situs resminya, jQuery (diambil 26 Feb) adalah pustaka JavaScript yang cepat, ringan dan banyak fitur. jQuery membuat sesuatu seperti dokumen traversal dan manipulasi HTML, event handling, animasi dan Ajax menjadi lebih mudah dengan API mudah yang bekerja pada berbagai browser.
2.12. Hosting Menurut pendapat Freeman dan Freeman (2006), Hosting atau Web Hosting adalah pihak ketiga pemilik server yang hidup terus menerus. Pemilik web dapat duduk tenang selagi permasalahan web yang harus hidup setiap hari ditangani oleh pemilik usaha Hosting.
13 2.13. ISP Zhao (2001) dalam jurnalnya mengemukakan bahwa ISP (Internet Service Provider) adalah penyedia jasa yang memungkinkan pengguna untuk terhubung dengan internet. Dengan kata lain, ISP bisa dianggap sebagai penjaga gerbang internet pengguna.
2.14. Data Flow Diagram Menurut Yourdon (1989: 139), Data Flow Diagram adalah alat pemodelan yang memungkinkan kita untuk menggambarkan sistem sebagai jaringan proses fungsional, terhubung satu sama lain oleh “saluran pipa” dan “membawa banyak” data. Berikut adalah komponen-komponen yang ada pada Data Flow Diagram (Yourdon, 1989) : 1. Proses Proses menunjukkan bagian dari sistem yang mengubah input menjadi output.
Gambar 2.1 Contoh-contoh penggambaran proses
2. Alur (Flow) Alur digunakan untuk menggambarkan pergerakan dari paket informasi ke satu bagian ke bagian lainnya.
14
Gambar 2.2 Contoh alur
3. Penyimpanan (The Store) Penyimpanan digunakan untuk memodelkan kumpulan paket data pada tempat peristirahatannya.
Gambar 2.3 Contoh-contoh penggambaran penyimpanan. D1 hanya merupakan cara untuk membedakan satu penyimpanan dan penyimpanan lain.
4. Terminator Terminator mewakili entitas eksternal yang berkomunikasi dengan sistem. Biasanya, terminator adalah seseorang atau sekumpulan orang, misalkan organisasi luar atau agen pemerintahan, atau sekumpulan departemen yang ada pada satu perusahaan yang sama, namun di luar kendali sistem yang dimodelkan. Pada kasus lain, terminator mungkin adalah sistem lainnya.
Contoh 2.4 Contoh penggambaran terminator
15 Dalam membuat DFD, Yourdon (1989) mengemukakan bahwa serangkaian level harus dibuat untuk menyediakan detil pada sebagian sistem di atasnya.
Gambar 2.5 Leveled DFD
2.15. State Transition Diagram Menurut Whitten dan Bentley (2007: 635), State Transition Diagram digunakan untuk menggambarkan urutan dan variasi layar-layar yang dapat terjadi ketika pengguna menggunakannya.
2.16. Entity Relationship Diagram Menurut Silberschatz, Korth dan Sudarshan (2011: 9), Entity Relationship (E-R) Data Model menggunakan sekumpulan obyek dasar, yang disebut entitas dan hubungan antar objek tersebut. Lebih lanjut Silberschatz, Korth dan Sudarshan (2011: 276) mengatakan bahwa Entity Relationship Diagram adalah cara untuk menampilkan keseluruhan struktur logis database secara grafis.
16 Notasi kardinalitas dapat ditunjukkan dengan Crow’s Foot (Silberschatz, Korth dan Sudarshan, 2011: 307). Adapun notasinya adalah sebagai berikut (Silberschatz, Korth dan Sudarshan, 2011: 306) :
Gambar 2.6 Jenis-jenis notasi kardinalitas Crow’s Foot
2.17. Waterfall Model Menurut Lethbridge dan Laganière (2002: 102), Waterfall model merupakan sebuah pendekatan dalam pembuatan pemrograman yang meningkat secara signifikan, dimana memberikan pemrograman software mengetahui pentingnya requirements, desain dan quality assurance. Langkah-langkah dalam Waterfall model dapat dilihat pada gambar berikut :
17
Gambar 2.7 Waterfall Model (V&V adalah Verifikasi & Validasi).
2.18. Sistem Berbasis Web Lang (2004) dalam jurnalnya mengemukakan bahwa “berbasis web” adalah sebuah kata sifat yang tidak mengubah arti dari “sistem informasi” ketika diberikan akhiran tersebut. Maka dari itu, Sistem Berbasis Web adalah sama dengan Sistem Informasi Berbasis Web yang berarti : Sistem informasi yang berbasis pada teknologi web dan secara erat diintegrasikan dengan sistem informasi konvensional seperti database (basis data) dan sistem pemrosesan transaksi.
18 2.19. Domain Expert Menurut Lethbridge dan Laganière (2002:102), Domain Experts adalah orang yang bekerja di dalam domain dan mempunyai pengetahuan mendalam tentang proses bisnisnya.
2.20. e-Recruitment Menurut Cambridge Online Dictionary, e-Recruitment adalah aktivitas penggunaan internet untuk mencari mencari karyawan baru untuk perusahaan dan organisasi.
2.21. DISC Personality Test Dalam jurnal yang ditulis oleh Slowikowski (2005), DISC merupakan instrumen yang dibuat oleh William Moulton Marston, PhD. Tes ini mengklasifikasi tingkah laku menjadi 4, yakni Dominant, Influencer, Steady dan Conscientious. 2.22. MBTI Menurut The Myers & Briggs Foundation pada situs resminya, MBTI merupakan singkatan dari Myers-Briggs Type Indicator. Tes ini membantu untuk memahami jenis-jenis psikologis secara lebih mudah.