BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1
Teori Umum 2.1.1
Pengetian Sistem Menurut HM Jogiyanto (2005,P2) sistem adalah kumpulan dari elemen - elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Menurut HM Jogiyanto (2005,P34) sistem adalah suatu kumpulan dari komponen – komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu. Jadi dapat di simpulkan bahwa sistem adalah kumpulan dari komponen – komponen (hardware, software, dan brainware) yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya untuk mencapai satu tujuan yang di inginkan.
2.1.2
Pengertian Data Menurut Conolly dan Begg (2005, p20), data adalah komponen terpenting dari DBMS (Database Management System), yang berasal dari sudut pandang end-users. Menurut Whitten (2004, p23), data adalah fakta mentah mengenai orang, tempat, kejadian, dan hal-hal penting dalam organisasi.
2.1.3
Pengertian Database Menurut Connolly dan Begg (2005, p15), database adalah kumpulan data logical yang saling terkait dan dirancang untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan oleh organisasi.
2.1.4
Database Management System (DBMS) Menurut Connolly dan Begg (2005,p16), DBMS adalah suatu sistem software yang memberikan kebebasan pada user untuk mendefinisikan, membuat, memelihara, dan mengontrol akses database.
7
8 2.1.4.1 Components of the DBMS Environment Terdapat Lima komponen utama pada DBMS Environment yaitu : Hardware, Software, Data, Procedure, People seperti diilustrasikan pada gambar tersebut :
Gambar 2.1 Components DBMS
Hardware : Meliputi PC samapai ke jaringan komputer
Tempat penyimpanan secondary, device ex: disk driver, device controller, I/O Channels dan lain.
Software :
DBMS,
Operating
System,
network
software
(jika
diperlukan) dan program aplikasi pendukung lainnya. Data :
Data apada sebuah database system baik itu single-user system maupun multi-user system harus terintegrasi dan dapat dugunakan bersama (integrated and shared).
Digunakan oleh organisasi dan deskripsi dari data disebut schema.
Procedures :
Instruksi dan aturan yang harus disertakan dalam mendesain dan menggunakan database dan DBMS.
People :
DA (Data Administrator), Seseorang yang berwenang untuk
membuat
keputusan
stategis
dan
kebijakan
mengenai data yang ada.
DBA (Database Administrator), Menyediakan dukungan teknis untuk implementasi keputusan tersebut
9
Database Designer (Logical and Physical).
Application Programmers, bertanggung jawab untuk membuat aplikasi databse dengan menggunakan bahasa pemograman yang ada, seperti : C++, C#, java dan lainnya.
End User, Siapapun yang berintegrasi dengan sistem secara online melalui workstation/terminal.
2.1.4.2 Keuntungan dan Kerugian Database Management System (DBMS) Menurut Connlly dan Begg (2005, pp26-30), Keuntungan dan kerugian Database Management System dijelaskan sebgai berikut : Keuntungan Database Management System adalah : 1. Kontrol terhadap pengulangan data (data redundancy). 2. Konsistensi data. 3. Banyaknya informasi dari data yang sama. 4. Jumlah data dapat banyak. 5. Membagikan data (data sharing). 6. Meningkatkan integritas data. 7. Meningkatkan keamanan data. 8. Menetapkan standarisasi. 9. Mengurangi biaya. 10. Menyeimbangi konflik dari kebutuhan yang ada. 11. Meningkatan akses dan responsif data. 12. Meningkatkan produktivitas. 13. Meningkatkan pemeliharaan melalui data yang bersifata bebas. 14. Meningkatkan keakuratan (Increased concurrency). 15. Meningkatkan penyimpanan dan pengembalian data (Improved backup and recovery services).
Kerugian Database Management System adalah : 1. Kompleksitas. 2. Memerlukan memory yang besar. 3. Biayanya mahal. 4. Adanya penambahan biaya untuk penambahan hardware.
10 5. Biaya konversi (Cost conversion). 6. Performance, pada dasarnya DBMS dibuat untuk menyediakan banyak aplikasi, akibatnya mungkin beberapa apliakasi akan berjalan tidak seperti biasanya. 7. Tingginya dampak dari kegagalan (Higher inpact of a failure).
2.1.5
Database Environment 2.1.5.1
ANSI – SPARC Three – Level Architecture
Gambar 2.2 ANSI – SPARC Three – Level Architecture
External Level, Cara pandang user terhadap database, tingkat ini menjelaskan bahwa bagian dari database relevan untuk setiap pengguna. Level individual user, dimana masing – masing user hanya akan berkepentingan dengan satu bagian saja. Cara pandang dari masing – masing user bersifat abstrak bila dibandingan
dengan
bagaimana
sebenarnya
data
tersebut
disimpan. Masing – masing pandangan user tersebut di sebut external view, yang berisi berbagai tipe eksternal record.
Conceptual
Level,
Cara
pandang
keseluruhan
database
(Community view of the database). Tingkat ini Merangkan data apa saja yang tersimpan dalam database dan relasi atau hubungan
11 antar data. Merupakan representasi informasi keseluruhan dari isi database.
Internal
Level,
Representasi
secara
fisik
(Physical
representation) dari database pada komputer. Mengambarkan bagaimana data yang ada disimpan dalam database. Internal view merupan level terendah dalam representasi dari keseluruhan database. Internal view berisi berbagai tipe internal record yang didefinisikan oleh skema internal.
2.1.5.2 Tujuan dari Three – Level Architecture
Seluruh pengguna harus dapat mengakses data yang sama
Tampilan pengguna (user view) tidak dapat diubah.
Pengguna tidak perlu mengetahui detail penyimpanan fisik database.
DBA harus dapat mengubah struktur penyimpanan database tanpa mempengaruhi tampilan / view pengguna.
Struktur internal database harus tidak terpengaruh oleh perubahan aspek fisik pada penyimpanan.
DBA harus dapat merubah struktur konseptual database tanpa mempengaruhi seluruh pengguna.
2.1.6 Database Languages 2.1.6.1 Data Definition Language (DDL) Menurut Conolly dan Begg (2005, p40), Data Definition Language (DDL) adalah suatu bahasa yang memungkinkan Database Administration (DBA) atau pengguna untuk mendefinisikan dan memberikan nama entitas, atribut dan relasi yang dibutuhkan aplikasi, dengan kesatuan asosiasi integrasi dan batasan keamanan. Operasi yang digunakan seperti:
Create & Drop Database, untuk membuat database dan menghapus database.
Create & Drop Table, untuk membuat tabel dalam database dan mengahpus tabel dalam database.
12
Alter, merupakan sebuah syntax yang dapat membuat perubahan pada defenisi dalam sql.
Create & Drop index, Sebuah indeks tabel database yang mengatur nilai-nilai dari satu atau lebih kolom dalam tabel database dalam urutan tertentu dan menghapus indeks.
Create Drop View, tabel yanga dibangun dari satu atau beberapa tabel yang sudah ada dan menghapus view.
2.1.6.2 Data Manipulation Language (DML) Menurut Conolly dan Begg (2005, p41-42), DML (Data Manipulation Language) adalah bahasa yang menyediakan sekumpulan operasi untuk mendukung operasi – operasi dasar dalam memanipulasi data yang ada dalam database. Operasi manipulasi data yang digunakan sepeti :
Insert, memasukan data kedalam tabel pada database
Update, digunakan untuk melakukan perubahan data yang ada didalam tabel database.
Delete, digunakan untuk melakukan penghapusan data yang ada didalam tabel database.
Commit, digunakan untuk membuat semua perubahan data yang dilakukan sejak transaksi dimulai menjadi permanen di database.
Rollback, digunakan untuk mengembalikan transaksi yang telah dilakukan ke awal transaksi, atau pada suatu titik tertentu dalam transaksi.
13 2.1.7
Database System Development Lifecycle
Gambar 2.3 Database System Development Lifecycle
Perencanaan basis data (Database Planning), Menurut Conolly dan Begg (2005, p285), Database Planning adalah suatu aktivitas yang merencanakan bagaimana tahapan
siklus hidup aplikasi database agar
dapat direalisasikan secara efektif dan efisien.
Defenisi Sistem (System Definition), Menurut Conolly dan Begg (2005, p286), System Definition adalah menentukan ruang lingkup dan batasan – batasan dari sistem database dan termasuk pandangan user view dan area aplikasi. Hal ini penting dalam proses perencanaan bassis data agar lebih focus pada projek basis data yang akan dibuat.
14
Analisis dan Pengumpulan Kebutuhan (Requirment Collection and analysis), Menurut Conolly dan Begg (2005, p288) Requirment Collection and analysis adalah proses pengumpulan dan analisis informasi mengenai bagian dari organisasi yang akan didukung oleh aplikasi database dan menggunakan informasi untuk menentukan kebutuhan pengguna dari sistem yang baru.
Perancangan Basis Data (Database Design), Menurut Conolly dan Begg (2005, p291) Database Design adalah perancangan database adalah proses pembuatan rancangan database yang akan berfungsi untuk mendukung tujuan dan operasi suatu perusahaan database design konseptual, logikal, Fisikal. Menurut (Connolly dan Begg,
2005, pp293-294),
tahapan
perancangan database terdiri dari tiga bagian yaitu : 1. Perancangan
Basis Data Konseptual (Conceptual Database
Design) Perancangan database konseptual adalah proses membangun model informasi yang digunakan oleh suatu perusahaan, Perancangan berdiri sendiri dari semua pertimbangan fisik yang ada. Model data dibangun menggunakan informasi dalam spesifikasi pemakai. Model data konseptual merupakan sumber informasi untuk perancangan logikal. 2. Perancangan Basis Data Logikal (Logical Database Design) Perancangan basis data logikal adalah proses membangun model informasi yang digunakan oleh suatu perusahaan berdasarkan spesifik dan
model data, tetapi perancangan ini berdiri sendiri
tidak bergantung dari DBMS tertentu dan pertimbangan fisik lainnya. 3. Perancangan Basis Data Fisikal (Physical Database Design) Perancangan basis data fisikal adalah proses membuat suatu gambaran mengenai implementasi database pada penyimpanan sekunder, gambaran dari dasar relasi file organisasi, dan indeksindeks yang digunaan untuk mendapatkan akses data secara efisien, dan beberapa kumpulan integritas constraint dan pengukuran keamanan.
15
Seleksi DBMS (optional), Menurut Conolly dan Begg (2005, p295) DBMS Selection adalah pemilihan DBMS adalah proses memilih DBMS yang sesuai untuk mendukung aplikasi database.
Perancangan Aplikasi, Menurut Conolly dan Begg (2005, p299) Perancangan aplikasi adalah merancang antar muka pengguna dan program aplikasi yang digunakan dan proses database.
Prototyping, Menurut Conolly dan Begg (2005, p304) Prototyping adalah membuat model kerja dari sistem database, yang memungkinkan para desainer untuk memvisualisasikan dan mengevaluasi bentuk sistem akhir terlihat dan fungsinya.
Implementation, Menurut Conolly dan Begg (2005, p304) Implementation adalah menciptakan definisi database fisik dan rancangan aplikasi program.
Data Conversion and loading, Menurut Conolly dan Begg (2005, p305) Data Conversion and Loading adalah meyalurkan beberapa data kedalam database yang baru dan mengkonversi aplikasi yang ada untuk dijalankan di database yang baru.
Testing, Menurut Conolly dan Begg (2005, p305) Testing adalah proses pengujian menjalankan program aplikasi dengan tujuan untuk menentukan kesalahan yang terdapat dalam program aplikasi.
Operational Maintenance, Menurut Conolly dan Begg (2005, p306) Operational Maintenance adalah operasional dan perawatan proses untuk mengawasi dan merawat sistem yang sudah dipasang.
2.1.7.1 Teknik Fact – Finding (Fact – Finding Techniques) Menurut (Connolly, 2005, p314) Suatu proses formal dalam menggunakan teknik seperti wawancara atau kuesioner untuk mengumpulkan fakta – fakta tentang sistem dan persyaratan atau kebutuhan dan preferensi. Ada lima kegiatan yang dipakai dalam teknik ini, yaitu :
Memeriksa dokumentasi Memeriksa dokumentasi dapat berguna untuk mendapatkan beberapa wawasan tentang kebutuhan untuk database dan dapat
16 menemukan dokumentasi yang memberikan informasi dari perusahaan yang berhubungan dengan masalah.Terhadap system yang berjalan sekarang akan cepat diperoleh dengan memeriksa dokumen – dokumen, formulir, laporan dan berkas yang terkait dengan sistem yang sedang berjalan pada perusahaan. Dengan pemeriksaan ini diharapkan dapat mengetahui data apa saja yang dibutuhankan dan di simpan di dalam database.
Wawancara Adalah yang paling umum digunakan dan biasanya paling berguna, wawancara bertujaun untuk mengumpulkan fakta – fakta, memerikasa kebenaran fakta yang ada dan mengklarifikasinya, menimbulkan
antusiasme,
melibatakn
pengguna
akhir,
dan
mengidentifikasi kebutuhan – kebutuhan dan mengumpulkan ide dan pendapat (Connolly, 2005, p317). Teknik ini membutuhkan kemampuan komunikasi yang baik untuk menghadapi penguna yang memiliki nilai, prioritas, motivasi, dan kepribdian yang berbeda.
Mengamati operasional perusahaan Adalah salah satu teknik fakta temuan yang paling efektif untuk memahami
system.Pengamatan
ini
memungkinkan
untuk
mengamati seseorang melakukan kegiatan untuk mempelajari sistem. Salah satu factor pengamatan dapat berhasil adalah dengan mencari informasi sebanyak mungkin tentang aktivitas yang akan diamati serta orang yang melakukan aktivitas.
Penelitian Suatu teknik pencarian fakta yang berguna untuk meneliti aplikasi dan masalah.Penelitian berasal dari dalam organisasi itu sendiri, dapat juga dilakukan pengumpulan informasi yang berasal dari luar organisasi tersebut.Beberapa contoh sumber informasi antara lain jurnal, komputer, buku referensi, dan internet. Sumber informasi
17 tersebut juga dapat digunakan untuk memecahakan masalah yang sama.
Kuesioner Teknik lain yang dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi yang dibutuhkan adalah dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner adalah suatu dokumen dengan tujuan khusus yang memungkinkna fakta – fakta dikumpulkan dari banyak orang sambil menjaga kontrol terhadap tanggapan yang diberikan.
2.1.8
Entity Relationship Modelling (ER Modelling) Menurut Connolly dan begg (2005, p306), adalah salah satu aspek tersulit dalam merancang database adalah kenyataan bahwa perancang, programmer, dan end user cenderung melihat data dan kegunaannya dengan sudut pandang yang berbeda. Untuk memastikan yang tepat dari data dan bagaimana dat tersebut digunakan oleh perusahaan, diperlukan sebuah model komunikasi yang non-teknis dan tidak ambigu contoh : model Entity Relationship (ER). Pemodelan ER merupakan pendekatan top down pada perancangan database yang dimulai dengan menentukan data-data penting yang disebut entitas dan relasi antara data yang harus direpresentasikan dalam model langkah selanjutnya adalah menambahkan detail lainnya, seperti informasi mengenai entitas dan relasi, yang dinamakan atribut, serta batasan – batasan pada entitas, relasi, dan atribut tersebut.
2.1.8.1 Entity Type (Tipe Entitas) Meurut Conolly dan Begg (2005, p343), tipe entitas adalah sekumpulan objek yang ditentukan oleh perusahaan dan keberadaannya tidak saling bergantung satu sama lain.
2.1.8.2 Relationship Types (Tipe Relasi) Tipe relasi adalah gabungan yang mempunyai makna diantara tipe – tipe entitas. Setiap type realsi diberi nama sesuai dengan fungsinya.
18 Realationship
Occurrences
merupakan
gabungan
yang
diidentifikasikan secara unik, meliputi suatu kejadian dari setiap tipe entitas ayng berpartisipasi di dalamnya, Suatu realtionship occurrences menunjukan kejadian entitias tertentu yang terkait.
Gambar 2.4 Entity Relationship (ER) Diagram
Gambar 2.5 Jaringan Semantik hubugan individual dari tipe relasi has (Connolly dan Begg, 2005, p347)
19
Gambar 2.6 Representasi diagram dari tipe relasi Branch Has Staff (Connolly dan Begg, 2005, p347).
2.1.8.3 Strong and Weak Entity Types Strong entity type adalah tipe entitas yang keberadaannya tidak salig bergantung dengan tipe entitas lainnya. Karakteristik dari tipe entitas ini adalah setiap kejadian entitasnya dapat diidentifikasi secara unik menggunakan atribut yang merupakan primary key pada entitasnya. Weak entity type adalah tipe entitas yang keberadaanya saling bergantung dengan tipe entitas lainnya.
Gambar 2.7 Strong and weak entity type, Strong entity type disebut client dan weak entity type disebut preference.
20 2.1.8.4 Structural Constraint Menurut Connolly dan Begg (2005, p356) batasan utama pada relasi dinamakan multiplicity. Multiplicitly adalah jumlah atau rage dari kejadian yang mungkin terjadi pada suatu entitas yang terhubung ke satu kejadian pada entitas lain yang dihubungkan suatu relasi. Hubungan yang paling umum adalah binary relantionship yang terdiri atas :
1. One to One Relationship (1:1) Suatu relasi dikatakan one to one relationship apabila setiap entitas yang ada hanya dapat memiliki maksimal satu realsi dengan entitas yang lain.
Gambar 2.8 Semantic Net, hubungan antara entitas staff dengan Branch.
Gambar 2.9 Contoh multiplicilty one to one antar entitas staff dengan Branch.
21 2. One to Many Relationship (1:*) Suatu relasi diakatakan one to many relationship apabila setiap entitas ayng ada dapat memiliki suatu atau lebih relasi dengan entitas yang lain.
Gambar 2.10 Semantic Net anatara entitas Staff dengan propertyForRent.
Gambar 2.11 Multiplicity one to many
3. Many to Many Relationship (*:*) Suatu relasi dikatakan many to many relationship apabila setiap entitas yang ada dapat memiliki lebih dari satu relasi dengan entitas yang lain.
G
Gambar 2.12 Contoh Semantic Net hubungan antara entitas Newspaper dengan PropertyForRent.
22
Gambar 2.13 Contoh Multiplicity many to many
4. Multiplicilty for Complex Relationship Menurut (Connolly danBegg, 2005, p361) Multiplicity for complex relationship adalah jumlah atau range dari kejadian yang mungkin terjadi pada suatu entitas dalam n-ary relationship ketika nilai entitas yang lain (n-1) diketahui.
5. Cardinality dan Participattion Constraints Multiplicity terdiri dari dua batasan (constraints) yaitu :
Cardinality, Menjelaskan jumlah maksimum dari kejadian relasi yang mungkin untuk entitas yang berpartisipasi di dalam relasi tersebut.
Participation, Menetapkan apakah seluruh atau hanya sebagian entitas yang berpartisipasi dalam suatu relasi.
Menurut Anca Ioana ANDREESCU, Marinela MIRCEA (2012, p64), structural constrainmeliputi:
1. Pembatasan Unique Key Tabel memiliki tuple dengan nilai yang sama. Pembatasan ini disediakan oleh RDMS dengan tidak membiarkan nilai yang double dalam primary key 2. Pembatasn Entity Pembatasan ini disediakan oleh RDMS dikarenakan tidak diizinkan nya dalam primary key terdapat nilai null
23 3. Pembatasan Referential Foreign key harus disertai oleh primary key dan nilai nya tidak boleh null
2.1.9
Normalisasi 2.1.9.1 Pengertian Normalisasi Menurut Connolly dan Begg (2005, p388) Normalisasi adalah suatu teknik untuk menghasilkan sekumpulan relasi dengan properties yang diinginkan, sesuai dengan kebutuhan data pada perusahaan.
2.1.9.2 Process of Normalization Memurut Connolly dan Begg (2005, p401) normalisasi adalah suatu teknik formal untuk menganalisa relasi dasar berdasarkan primary key atau candidate key dan functional dependency Normalisasi ini dapat dieksekusi dalam beberapa langkah. Setiap langkah mengacu pada bentuk normal tertentu sesuai dengan properties yang dimiliki. Dengan proses normalisasi, relasi secara bertahap menjadi lebih kuat serta mengurangi upadate anomalies. Berikut ilustrasi diagram dari hubungan antara bentuk normal :
Gambar 2.14 Diagram ilustrasi relasi antara bentuk normal
Menurut Connolly dan Begg (2005, p403) Beberapa tingkatan dalam proses normalisasi adalah :
1.
Unnormalized Form (UNF) Suatu table yang berisikan satu atau lebih kelompok data yang berulang.
24 2.
First Normal Form (1NF) Suatau relasi dimana setiap baris dan kolom hanya memiliki satu nilai. Kumpulan data yang berulang akan dihilangkan dalam proses 1NF.
3.
Second Normal Form (2NF) Adalah suatu relasi dalam 1NF dan setiap atribut yang merupakan
non-primary
key
bersifat
fully
functionally
bergantung pada primary key. 4.
Third Normal Form (3NF) Adalah relasi dalam 1NF dan
2NF, dimana tidak terdapat
atribut non-primary key yang bersifat transitively dependent pada primary key. 1NF
–
3NF
merupakan
bentuk
normal
yang
umum
digunakan.4NF dan 5NF hanya digunakan pada kasus khusus, missal pada relasi yang mengandung ketergantungan nilai.
2.1.10 Activity Diagram Menurut Satzinger (2005, p144), activity diagram adalah diagram alur kerja sederhana yang menggambarkan berbagai aktifitas dari pengguna atau sistem, orang melakukan akitiftas masing-masing, dan aliran sikuensial dari suatu kegiatan.
Simbol-simbol dalam acitvity diagram :
: Menunjukkan suatu kegiatan dalam alur kerja.
: Menunjukkan urutan dari setiap kegiatan
: Menunjukkan awal dari sebuah kegiatan
: Menunjukkan suatu keputusan memilih proses satu atau proses yang lainnya
25
Gambar 2.15 Contoh Activity Diagram
2.1.11 User Interface Menurut Satzinger (2005, p442), user interface adalah kunci untuk mengklasifikasi input dan output untuk setiap kegiatan. User interface melibatkan input dan output yang hanya membutuhkan sedikit campurtangan manusia. User interface juga memungkinkan manusia berinteraksi dengan komputer untuk menyimpan suatu aktifitas.
2.2
Teori Khusus 2.2.1
Jasa Angkutan Barang ( Freight Forwarding ) 2.2.1.1
Pengertian Freight Forwarding Freight Forwading adalah kegiatan usaha yang ditujukan mengurus semua kegiatan yang diperlukan bagi terlaksananya pengiriman dan penerimaan barang melalui transportasi darat, laut atau
udara
yang
dapat
mencakup
kegiatan
penerimaan,
penyimpananan, sortasi, pengepakan, pengukuran, penimbangan pengurusan penyelesaian dokumen, penerbitan dokumen angkutan,
26 perhitungan biaya angkutan, klaim asuransi atas pengiriman barang serta penyelesaian tagihan dan biaya-biaya lainnya. Untuk orang yang melaksanakan pekerjaan forwarding ini adalah seorang freight forwarder. Definisi dari Freight Forwarder yaitu :
1. Freight Forwarder bekerja hanya atas perintah dari mereka yang menginginkan agar barangnya terkirim ke tempat lain. 2. Untuk menggerakkan barang muatan tersebut forwader tidak harus memiliki sarana angkutannya. 3. Forwarder bertindak sebagai perantara antara si pengirim, pengngkut, dan penerimaan barang. Jadi dapat disimpulkan Freight Forwader adalah seseorang atau suatu badan hukum yang melaksanakan perintah pengiriman barang ( muatan ) dari satu atau beberapa orang pemilik barang, yang dikumpulkan dari satu atau beberapa tempat sampai ke tempat tujuan akhir melalui sistem pengaturan lalu lintas barang dan dokumen, dengan menggunakan satu atau beberapa jenis angkutan dengan tanpa harus memiliki sarana angkutan yang di maksud.
2.2.1.2
Status freight Forwarder Forwarder adalah tempat dimana para pemilik barang akan menerima berbagai macam advis atau nasehat dari Forwarder tentang segala sesuatu terhadap aspek-aspek pengiriman dan pengangkutan barang, seperti : a. Tata cara pengepakan/pengemasan barang b. Negara tujuan barang beserta peraturan-peraturan setempat tentan pemasukan barang. c. Tentang jalur dan route angkutan barang yang terbaik dan tercepat. d. Pengaturan dokumen serta pemantauan barang selam dalam proses angkutan (shipment dan lain sebagainya) Untuk melaksanakan pekerjaan sehari-harinya forwarder akan selalu melibatkan pihak-pihak tertentu ,agar pekerjaan serta
27 jasa yang ditawarkan kepada para pemilik barang akan berjalan lancer ,mereka adalah : a. Pemilik barang (baik itu penjual atau pembeli atau pihak lainnya) b. Pihak Stevedore atau di Indonesia di sebut dengan perusahaan Bongkar muat (PBM) yang membantu forwarder untuk memuat dan membongkar barangnya. c. Cargo Surveyor pemeriksa barang di pelabuhan. d. Pihak pengangkut barang serta dokumen muatannya. e. Asuransi dan Bank dokumentasi dan keamanan barang serta sistem barang yang terkait. f. Badan dan Instansi pemerintah seperti Bea Cukai, perdagangan, Perhubungan dan lain sebagainya).
2.2.1.3
Jenis-jenis Freight Forwarding Freight Forwarding dalam kegiatannya sehari-hari dapat dibagi dalam 2 jenis golongan yaitu : 1.
Atas dasar operasional Pengiriman barang oleh para Forwarder hanya dapat dilaksanakan dengan menggunakan sarana angkutan yang telah ditetapkan sebelumnya oleh mereka,yaitu dengan melihat bentuk,kemasan,berat dan isi barang bersangkutan.Tetapi secara operasional,mereka hanya akan melayani pada areal pengiriman barang terbatas kemampuan atau keinginannya masing-masing. Forwarder dibagi dalam tiga kategori yaitu :
a.
Forwarder internasional Forwarder kelas A ini biasanya disebut juga secara umum dengan sebutan Internasional Freight Forwarder adalah mrupakan Forwarder yang professional dalam hal menjalankan
kegiatan
Freight
Forwarding
dengan
memberikan jasa pengiriman barang kepada para pemakai jasanya ,yaitu telah melampaui batas Negara dengan tujuan barang di salah satu Negara di luar negeri.jenis
28 Forwarder seperti inilah yang banyak diminati oleh para pemilik barang terutama pada Exportir atau Importir.
b.
Forwarder Domestik/Regional Perbedaan yang mendasar dengan Internasional Freight
Forwarder
adalah
mereka
berhak
untuk
menggunakan FIATA/BL sedangkan dari Forwarder Domestik/Regional belum berhak menggunakannya atau menerbitkan B/L sendiri (House B/L)
c.
Forwarder Lokal Jenis Forwarder ini merupakan forwarder dengan klasifikasi yang minim,karena disini yang termasuk golongn Forwarder local adalah mereka yang belum memiiki agen di luar negeri.
2.
Atas dasar sarana angkutan Jenis Forwarder yang termasuk pada jenis golongan atau jenis ini adalah : a.
Sea Freight Forwarder Yang termasuk ke dalam golongan ini adalah mereka yang telah mengkhususkan kegiatan usahanya pada pengiriman barang muatan melalui angkutan laut atau melalui kombinasi antara angkutan darat lainnya. Ada kategori umum mengenai barang muatan atau cargo yang harus diketahui oleh seorang Forwarder tentang tehnik pelayanannya (Cargo handling) masing-masing jenisnya yaitu :
Bulk cargo Yaitu semua jenis barang yang secara fisik bentuknya tidak dapat atau tidak harus dikemas tersendiri dengan jenis kemasan apapun juga kecuali
29 di sesuaikan dengan unit alat angkutan itu sendiri. Contoh dari katagori jenis ini adalah : a. Biji-bijian, seperti jagung, beras, tepung terigu dll. b. Biji tambang, seperti batubara, besi, serta bahan mineral lain yang belum diproses. c. Kayu-kayuan, berupa kayu gelondong (logs), chips (pecahan kayu) dan hasil-hasil hutan lainnya. d. Berbagai macam jenis mesin-mesin serta produkproduk lain yang tidak dapat dimasukkan kedalam salah satu jenis kemasan atau dimasukkan kedalam petikemas, seperti transformer, reactor, turbin dan sebagainya. e. Kendaraan bermotor, truck, dan alat angkutan lainnya. f. Berbagai macam jenis produk besi-besi atau jenis produk metal lainnya yang telah selesai maupun berupa semi proses.
Unit load cargo Yaitu satu atau lebih kemasan barang yang digabung /diikat atau ditumpuk menjadi satu tumpukan pada sesuatu ”palet” atau bentuk lainnya sedemikian rupa (skidded), sehingga dengan demikian seluruh unit tersebut dapat di terima oleh kapal dan siap dimuat dengan man serta ditata diatas kapal dan di bongkar dengan
mudah
di
pelabuhan
tujuan
dengan
menggunakan alat mekanik tertentu.
b.
Air Freight Forwarder Mereka yang mengkhususkan kegiatan usaha jasanya pada sektor angkutan udara, dengan kombinasi angkutan kereta api atau truk, disini lokasi kegiatan tentunya sebagian besar berada di sekitar Bandar udara, baik
30 penyelesaian dokumen, maupun penumpukan baranng serta lalulintasnya. Airwaybill atau House Airway (AWB atau HAWB) adalah tata cara seorang forwarder yang akan melakukan pemesanan ruang muatan (booking cargo space system) pada
setiap
pengapalan
yang
telah
diatur secara
internasional ,yaitu sebagaimana yang tertera berikut ini :
Nomor seri Airwaybill, bahwa pada setiap pengapalan akan selalu tercantum nomor seri dari setiap Airwaybill yang diterbitkannya. Nomor ini merupakan factor yang sangat penting sekali peranannya, dalam rangka mengidentifikasikan suatu pengapalan barang muatan melalui suatu penerbangan sampai pada saat penyerahan barang I Bandar udara pada tujuan akhirnya.
Jumlah paket (collie) ,jumlah paket harus di ketahui dengn pasti sebagai kelengkapan pengapalan selama dalam proses pemuatan,alih penerbangan dan atau saat penyerahan.
Berat barang ,seperti diketahui dengan pasti sebagai kelengkapan
pengapalan
selama
dalam
proses
pemuatan,alih penerbangan dan atau saat penyerahan.
Jenis barang muatan ,untuk melaksanakan pemesanan ruang muatan pada pesawat udara,jenis serta bentuk barang sangat penting sekali untuk diketahui.
Ukuran dan isi barang,informasi atau keterangan lengkap mengenai ukuran dan isi barang yang akan dimuat keatas kapal,disamping tentunya berat barang bersangkutan
,adalah
sangat
di
perlukan,yang
dinyatakan dalam Cm dan Inch.
c.
Rail and Inland freight Forwarder Yaitu mereka yang mengkhususkan kegiatan usaha jasanya pada sector angkutan darat dengan menggunakan
31 jasa angkutan kereta api dan sarana angkutan lainnya sampai jauh ke pedalaman pada suatu daerah atau Negara.
d.
Combined Transport Operator Yaitu
Forwarder
yang
dalam
usaha
jasanya
menggunakan lebih dari satu jenis alat angkutan atau berbagai sarana angkutan yang melalui laut,udara dan kereta api dan truck,atau kombinasi diantaranya. Adapun Syarat untuk disebut sebagai seorang Forwarder yang professional adalah sebagai berikut :
Memiliki sejumlah pengalaman luas dan memiliki berbagai aspek perdagangan internasional, angkutan serta memiliki hubungan luas serta mitra kerja yang baik pada sector pengangkutan darat, laut, dan udara, pergudangan
stevedoring,
bank
asuransi
dan
sebagainya.
Memiliki ketrampilan kerja yang efektif dan efisien yang didukung oleh tenaga ahli di bidangnya masingmasing,seperti ahli logistic dan mobilitasi ,bongkar dan muat,tata cara pengemasan ,dan asuransi dan sebagainya.
Mampu memberikan pelayanan maksimal kepada para
pemakai
jasa,karena
sebagai
forwarder
professional ,mereka memiliki sarana-sarana serta perlengkapannya untuk penumpukan dan pelayanan barang muatan selama berada dibawah kekuasaannya tersebut.
Mampu membayar segala jenis biaya-biaya tekait pada setiap proses pengiriman barang terlebih dahulu ,ntuk kemudian menagih pembiayaan tersebut kepada pera
pemakai
jasa
bersangkutan
dan
memberikan tariff yang relative lebih murah.
mampu
32 Beberapa jenis pelayanan pengiriman barang muatan yang dapat ditawarkan kepada calon pemakai jasanya, antara lain :
1.
Door to Door Services Suatu pelayanan pengiriman barang yang ditawarkan untuk seorang Forwarder kepada calon pemakai jasa, mulai dari pintu gudang pengirim sampai dimuka pintu gudang penerima barang dengan menggunakan satu atau beberapa jenis sarana angkutan. Sistem pengiriman barang yang demikian ini diinternasional dinamakan “from point of origin” (mulai dari tempat dimana pengirim berdomisili) “up to the point of end user” (sampai dengan gudang pemakai akhir).
2.
Port to Port Services Suatu sistem pelayanan pengiriman barang yang dilaksanakan
oleh
seorang
Forwarder,
dimulai
dari
gudang/truk/tongkang di pelabuhan pemuatan sampai dengan gudang/truck/tongkang di pelabuhan tujuan (Pembongkaran), degan menggunakan satu jenis sarana angkutan (single transportation system)
3.
Port to Door Services Suatu sistem pengiriman barang yang dilaksankan oleh seorang Forwarder , mulai dari pelabuhan pemuatan ,sampai dengan pintu gudang si penerima (end User) , dengan meggunakan lebih dari sarana angkutan.
4.
Door to Port Services Suatu sistem pengirim barang yang dilaksanakan oleh seorang forwarder mulai dari pintu gudang pengirim sampai dengan pelabuhan pembongkaran di tempat tujuan dengan menggunakan lebih dari sarana angkutan. http://newfanyaauraresta.blogspot.com/2012/06/freightforward ing_10.html
33 2.2.2 Pengiriman Pengertian Pengiriman Barang adalah “Mempersiapkan pengiriman fisik barang dari gudang ketempat tujuan yang disesuaikan dengan dokumen pemesanan dan pengiriman serta dalam kondisi yang sesuai dengan persyaratan penanganan barangnya. ( http://logistikindonesia.blogspot.com/2010/07/pengiriman-barang.html )
Menurut Himayati (2008, p149), pengiriman barang adalah fasilitas transaksi yang digunakan untuk menginput dan menjurnal barang atau jasa yang dikrim atau yang dijual kepada pelanggan berdasarkan Sales Order (SO) yang sudah dikirim sebelumnya. Fungsi pengiriman bertanggung jawab untuk menyerahkan barang ke konsumen berdasarkan surat pengiriman barang yang telah dicatat sebelumnya.
2.2.3
Pengiriman Ekspor Ekspor adalah penjualan barang ke luarnegeri dengan menggunakan sitem pembayaran, kualitas, kuantiras dan syarat penjualan lainnya yang telah disetujui oleh pihak eksportir dan importer. (http://andriantochandra25.wordpress.com/2012/11/01/pengertian-ekspor-danimpor/).
2.2.4
Pengiriman Impor Proses pembelian barang atau jasa asing dari suatu negara ke negara lain. Impor barang secara besar umumnya membutuhkan campur tangan dari bea cukai di negara pengirim maupun penerima.
2.2.5
Penyewaan Penyewaan adalah sebuah persetujuan dimana sebuah pembayaran dilakukan atas penggunaan suatu barang atau properti secara sementara oleh orang lain. Barang yang disewa dapat bermacam – macam tarif dan lama sewa juga bermacam – macam. (http://id.wikipedia.org/wiki/Penyewaan).
34 2.2.6
Gudang Menurut Suranto (2004 : 105) pengertian gudang adalah suatu tempat atau bangunan yang dipergunakan untuk menimbun, menyimpan, dan mengepak suatu barang dengan tujuan agar barang – barang tersebut terhindar dari kerusakan dan kehilangan akibat ulah manusia, binatang, serangga, maupun karena suhu atau cuaca.
2.2.7
Pengertian Pembayaran Menurut Yunirman Rijan (2009, p36), pembayaran dalam arti sempit adalah pelunasan hutang oleh debitur kepada kreditur yang bisa dilakukan dalam bentuk uang ataupun barang. Pembayaran yang sudah dilaksanakan biasanya disertai bukti atau tanda bukti pembayaran.Bukti pembayaran tersebut dapat berupa kuitansi atau tanda bukti pembayaran dari bank bila transaksi tersebut terjadi di bank.Tujuan dari bentuk pembayaran itu adalah sebagai alat bukti di kemudian hari apabila terjadi penyangkalan kedua belah pihak. Pembayaran dalam arti luas dapat dikatakan sebagai pemenuhan suatu prestasi.Hal ini berlaku bagi pihak yang menyerahkan uang sebagai harga pembayaran, maupun bagi pihak yang menyerahkan benda sebagai barang sebagaimana yang dijanjijkan. Dalam perjanjian jual beli, pembayaran diartikan sebagai penyerahan uang bagi pihak yang satu (pembeli) dan penyerahan barang bagi pihak lainnya (penjual).
2.2.8
Pengertian C# Menurut Freeman Adam (2010, p17) C# adalah bahasa pemrograman. Seperti bahasa apapun, C# memiliki sintaks dan kosakata.Bahasa pemograman, seperti C# atau Java, berbeda dari bahasa alami, seperti bahasa Inggris atau Perancis.Bahasa pemrograman lebih mudah daripada belajar bahasa alami. Hanya ada beberapa kata didalam pemrograman kosakata bahasa, C# memiliki sekitar 100 kata kunci. Itu mungkin tampak menakutkan, tetapi Anda akan menggunakan beberapa kata kunci yang lebih dari yang lain dan Anda mungkin tidak akan menggunakan beberapa dari mereka sama sekali.
35 Bahasa pemrograman memiliki sintaks yang sangat kaku-kata kunci harus digunakan dengan cara tertentu. Bahasa pemrograman yang singkat dan tepat karena digunakan untuk satu alasan untuk mengekspresikan instruksi ke komputer dengan jelas dan tegas mungkin.
2.2.9
Pengertian SQL Server Microsoft SQL Server Adalah sebuah sistem manajemen basis data relasional (RDBMS) bahasa kueri utamanya adalah Transact-SQL yang merupakan implementasi dari SQL standar ANSI/ISO yang digunakan oleh Microsoft dan Sybase. Dirancang untuk dapat berjalan pada platform mulai dari laptp hingga server multiprosesor besar.SQL server biasanya digunakan sebagai sistem backend untuk website dan CRMS perusahaan dan dapat membantu ribuan pengguna secara bersamaan. Meskipun SQL Server juga dapat dijalankan sebagai sistem database desktop, tetapi paling sering digunakan sebagai sistem database server. Pada Agustus 2008, Microsoft SQL Server 2008 dirilis untuk manufaktur (RTM). Sementara SQL Server 2008 tidak memiliki banyak pergeseran paradigm dari SQL Server 2005 yang pendahulunya 2000. SQL Server 2008 mengandung banyak peningkatan dan fitur-fitur baru dan upgrade membuatnya jadi menarik.
2.3
Kerangka Pikir Kerangka pikir merupakan sebuah bagan atau alur kerja dalam memecahkan permasalahan penelitian. Kerangka kerja tersebut dimulai dari permasalahan sampai pencapaian tujuan. http://romisatriawahono.net/2012/08/07/kiat-menyusun-kerangka-pemikiran-penelitian/
36 Berikut kerangka pikir pada penulisan tugas akhir ini :
Gambar 2.16 Kerangka Pikir
Deskripsi : Pengumpulan Data •
Studi Pustaka Mencari,
mengumpulkan,
dan
membaca
buku-buku
referensi
untuk
mendapatkan informasi yang dibutuhkan sebagai sumber dan panduan dalam penyusunan laporan ini •
Teknik Fact Finding ♦ Observasi Melakukan survei langsung kepada perusahaan, untuk mengetahui sistem yang sedang berjalan dan mendapatkan data-data yang dibutuhkan ♦ Wawancara wawancara bertujaun untuk mengumpulkan fakta – fakta, memerikasa kebenaran fakta yang ada dan mengklarifikasinya,
menimbulkan
antusiasme, melibatakn pengguna akhir, dan mengidentifikasi kebutuhan – kebutuhan dan mengumpulkan ide dan pendapat ♦ Memeriksa Dokumentasi
37 Memeriksa dokumentasi dapat berguna untuk mendapatkan beberapa wawasan tentang kebutuhan untuk database dan dapat menemukan dokumentasi
yang
memberikan
informasi
dari
perusahaan
yang
berhubungan dengan masalah
Perencanaan dan Analisa •
Identifikasi Masalah Menemukan masalah yang ada dalam perusahaan serta memberikan solusinya.
•
Analisis Data Menganalisis data – data yang ada dalam perusahaan guna membangun sistem basis data yang digunakan.
•
Analisis Proses Menganalisis proses yang sedang terjadi atau yang sedang berjalan dalam perusahaan.
Perancangan •
Database Planning
•
Definition System
•
Analisa dan Pengumpulan Kebutuhan
•
Database Design ♦ Konseptual ♦ Logikal ♦ Fisikal
•
Seleksi DBMS
•
Aplikasi Design
•
Implementation