BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1
Teori Umum 2.1.1 Komunikasi Berbicara mengenai pengertian komunikasi, tidak ada pengertian yang benar maupun salah. Beberapa pengertian tentang komunikasi kadang terlalu sempit, seperti komunikasi adalah “penyampaian pesan”, ataupun terlalu luas, seperti “ komunikasi adalah proses interaksi antara dua mahluk”, sehingga pelaku komunikasi tersebut dapat termasuk hewan ataupun tumbuhan. Sebagaimana dikemukakan oleh John R. Wenburg dan William W. Wilmot juga Kenneth K. Sereno dan Edward M. Bodaken, setidaknya ada tiga pemahaman mengenai komunikasi, yakni komunikasi sebagai tindakan satu arah, komunikasi sebagai interaksi, dan komunikasi sebagai transaksi. (Mulyana, 2002: 60). Komunikasi sebagai tindakan satu arah (linier), yaitu proses dimana pesan diibaratkan mengalir dari sumber dengan melalui beberapa komponen menuju komunikan (Sendjaja, 1994: 178). Komunikasi linier ini selalu dikaitkan dengan komunikasi model Lasswell yaitu dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan who says what in which channel to whom with what effect atau siapa berkata apa melalui saluran apa kepada siapa dengan efek apa (Effendy, 2005: 10). Dapat diartikan, komunikasi ini dilakukan dengan sengaja oleh sesorang yntuk menyampaikan pesan kepada orang lain demi memenuhi kebutuhannya, seperti membujuk atau menjelaskan sesuatu. 10
11
Komunikasi juga dipahami sebagai suatu bentuk komunikasi interaksi, yaitu komunikasi dengan proses sebab-akibat atau aksi-reaksi yang arahnya bergantian (Mulyana, 2001: 65). Komunikasi sebagai proses interaksi ini dipandang lebih dinamis dibandingkan dengan komunikasi sebagai tindakan searah. Akan tetapi pendangan ini masih bersifat mekanis dan statis, karena masih membedakan pengirim dan penaerima pesan. Komunikasi sebagai transaksi, dapat diartikan sebagai proses memahami dalam berbagai makna,
dapat juga diartikan sebagai proses
pembentukan makna di antara dua orang atau lebih (Mulyana, 2002: 69). Dalam komunikasi ini tidak membedakan pengirim dan penerima pesan karena tidak lagi berorientasi pada sumber karena komunikasi ini melibatkan banyak individu dan tampak bahwa komunikasi bersifat dinamis. Untuk tegasnya, komunikasi berarti proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan, jika dianalisis pesan komunikasi terdiri dari dua aspek, pertama isi pesan (the content of the message), kedua lambang (symbol). Konkretnya isi pesan itu adalah pikiran atau perasaan, lambang adalah bahasa. (Onong Uchjana Effendy, 2003: 28) Berikut ini terdapat beberapa definisi komunikasi dari berbagai pakar komunikasi di dunia: -Komunikasi adalah suatu transaksi, dimana terjadi sebuah proses simbolik yang menghendaki orang-orang mengatur lingkungannya dengan membangun hubungan antar sesama manusia melalui pertukaran informasi
12
untuk menguatkan sikap dan tingkah laku orang lain, serta berusaha mengubah sikap dan tingkah laku itu (Cangara, 2010:19) - Carl I. Hovland mengatakan Komunikasi adalah proses di mana seseorang individu atau komunikator memberikan stimulan berupa lambanglambang bahasa (verbal maupun non-verbal) untuk mengubah tingkah laku orang lain. -Menurut (Katherine Miller 2005 : 3), mengerti komunikasi adalah hal yang menantang, karena dalam prosesnya, komunikasi memerlukan keahlian khusus agar orang lain yang diajak bicara dapat mengerti akan isi pesan yang kita sampaikan. Maka peneliti menyimpulkan bahwa masing-masing bapak komunikasi mempunyai cara masing-masing dalam meneliti komunikasi tetapi tujuan dari komunikasi sama yaitu manusia tidak bisa hidup sendiri (individual), manusia harus hidup bermasyarakat demi kelangsungan hidupnya, keamanan hidupnya, maupun keturunannya karena merupakan suatu komponen yang saling berhubungan satu sama lain secara fungsional untuk mencapai tujuan tertentu. 2.1.2 Fungsi Komunikasi Komunikasi memiliki fungsi yang penting yaitu: a. Menginformasikan (to inform) b. Mendidik (to educate) c. Menghibur (to entertain) d. Mempengaruhi (to influence)
13
(Onong Uchjana Effendy, 2003:55) Deddy Mulyana mengemukakan empat fungsi komunikasi yang diciptakan oleh William I. Gorden, yaitu: (Mulyana, 2008:5-38) 1. Komunikasi Sosial : Fungsi ini mengisyaratkan bahwa komunikasi penting untuk membangun konsep diri kita, aktualisasi diri, untuk kelangsungan hidup, untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan ketegangan, antara lain
lewat komunikasi yang menghibur, dan
memupuk hubungan dengan orang lain. Di sisi lain, komunikasi merupakan mekanisme untuk mensosialisasikan norma-norma budaya masyarakat, baik secara horizontal, dari suatu masyarakat kepada masyarakat lainnya, ataupun secara vertical, dari suatu generasi ke generasi berikutnya. Pada sisi lain, budaya menetapkan norma-norma (komunikasi) yang dianggap sesuai untuk suatu kelompok. 2. Komunikasi Ekspresif : Komunikasi ekspresif tidak otomatis bertujuan mempengaruhi orang lain, namun dapat dilakukan sejauh komunikasi tersebut menjadi instrumen untuk menyampaikan perasaanperasaan (emosi) kita. Perasaan-perasaan tersebut dikomunikasikan terutama melalui pesan-pesan non-verbal. 3. Komunikasi Ritual : Komunikasi ritual biasanya dilakukan secara kolektif. Suatu komunitas sering melakukan upacara-upacara berlainan sepanjang tahun dan sepanjang hidup, yang disebut para antropolog sebagai rites of passage. Kegiatan ritual memungkinkan para pesertanya berbagi
14
komitmen emosional dan menjadi perekat bagi kepaduan mereka, juga sebagai pengabdian kepada kelompok. 4. Komunikasi Instrumental : Komunikasi instrumental mempunyai beberapa tujuan umum: menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap dan keyakinan, dan mengubah perilaku atau menggerakan tindakan, dan juga menghibur. Bila diringkas, maka kesemua tujuan tersebut dapat disebut membujuk (bersifat persuasif). Harold D Lasswell mengatakan fungsi komunikasi sebagai penjajagan /pengawasan
lingkungan
(surveillance
of
the
information)
yakni
penyingkapan ancaman dan kesempatan yang dapat mempengaruhi nilai masyarakat serta menurunkan warisan sosial dari generasi ke generasi berikutnya. (Effendy, 1994 :27) Berdasarkan fungsi-fungsi di atas maka peneliti simpulkan bahwa beraneka ragam fungsi komunikasi tersebut sangat mempengaruhi kehidupan sehari-hari masyarakat dalam menjalankan aktifitasnya. 2.1.3 Komunikasi Massa Komunikasi massa adalah proses penciptaan makna bersama antara media massa dan khalayaknya. Bentuk komunikasi massa hampir sama dengan bentuk komunikasi yang lainnya, yang mana sedikitnya memiliki enam unsur, yakni komunikator (penyampai pesan), pesan, media komunikan (penerima pesan), efek, dan umpan balik.(Ardianto, 2004:1).
15
Namun
definisi
komunikasi
massa
yang
paling
sederhana
dikemukakan oleh Bittner yakni : Komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang (mass communication is message communicated through a mass medium to a large number of people) (Rakhmat, 2003: 188). Dari definisi
tersebut dapat
diketahui bahwa komunikasi massa itu disampaikan kepada khalayak banyak, seperti rapat akbar dilapangan luas yang dihadiri oleh ribuan, bahkan puluhan ribu orang, jika tidak menggunakan media massa, maka itu bukan komunikasi massa. Media komunikasi yang termasuk media massa adalah : radio siaran dan televisi keduanya disebut sebagai media elektronik, surat kabar dan majalah keduanya disebut media cetak, serta media film. Film disebut sebagai media komunikasi massa adalah film bioskop. Komunikasi massa merupakan definisi yang menggambarkan karakteristik komunikasi massa secara jelas. Menurut Wright, bentuk baru komunikasi
dapat
dibedakan
dari
corak-corak
yang
lama
karena
memilikikarakteristik utama sebagai berikut: diartikan kepada khalayak yang relative besar, heterogen, dan anonim. Pesan disampaikan secara terbuka, seringkali dapat mencapai kebanyakan khalayak secara serentak, bersifat sekilas. Komunikator cenderung berada atau bergerak dalam organisasi yang kompleks yang melibatkan biaya yang besar (Rakhmat, 2003 : 189).
16
2.1.4
Fungsi Komunikasi Massa Apabila komunikasi massa dipandang dari arti yang lebih luas tidak
hanya diartikan sebagai pertukaran berita dan pesan, tetapi sebagai kegiatan individu dan kelompok mengenai tukar-menukar data, fakta, dan akan fungsinya dalam setiap sistem sosial adalah sebagai berikut: (Widjaja, 2002: 64) 1. Informasi: Pengumpulan, penyimpanan, pemrosesan, penyebaran, berita, data, gambar, fakta dan pesan, opini, dan komentar yang dibutuhkan agar orang dapat mengerti dan beraksi secara jelas terhadap kondisi internasional, lingkungan, dan orang lain, dan agar dapat mengambil keputusan yang tepat. 2.
Sosialisasi:
Penyediaan
sumber
ilmu
pengetahuan
yang
memungkinkan orang bersikap dan bertindak sebagai anggota masyarakat yang efektif yang menyebabkan ia sadar akan fungsi sosialnya sehingga ia dapat aktif dalam masyarakat. 3. Motivasi: Menjelaskan tujuan setiap masyarakat jangka pendek maupun jangka panjang, mendorong orang menentukan pilihannya dan keinginannya serta kegiatan individu dan kelompok yang akan dikejar. 4. Perdebatan dan diskusi: Menyediakan dan saling tukar menukar antara fakta yang diperlukan untuk memungkinkan persetujuan atau penyelesaian perbedaan pendapat mengenai masalah publik.
17
5. Pendidikan: Pengalihan ilmu pengetahuan sehingga mendorong perkembangan
intelektual,
pembentukan
watak,
pendidikan
keterampilan, dan kemahiran yang diperlukan pada semua bidang kehidupan. 6. Memajukan Kehidupan : Penyebarluasan hasil kebudayaan dan seni dengan
maksud
melestarikan
warisan
masa
lalu,
perkembangan
kebudayaan, membangun imajinasi dan mendorong kreatifitas serta kebutuhan estetika-nya. 7. Hiburan: Penyebar luasan sinyal, symbol, suara dan citra dari drama, tari, kesenian, musik, dsb, untuk rekreasi dan kesenangan kelompok dan individu. 8. Integrasi: Menyediakan bagi bangsa, kelompok, dan individu kesempatan memperoleh berbagai pesan yang diperlukan mereka gar dapat saling kenal dan mengerti serta menghargai kondisi, pandangan, dan keinginan orang lain. 2.1.5 Efek Komunikasi Massa Steven H. Chaffe menyebutkan ada lima hal tentang efek komunikasi massa dan keberadaaannya sebagai benda fisik, yaitu (Rakmat 2003 : 220222) : 1. Efek Ekonomi Kehadiran media massa menggerakkan berbagai usaha produksi, distribusikonsumsi “ jasa” media massa. Kehadiran surat kabar berarti
18
menghidupkan pabrik pensulapan kertas Koran, menyuburkan pengusaha percetakan dan grafika, serta memberi pekerjaan pada wartawan, ahli perancang grafis, pengedar, pengecer, pencari iklan dan sebagainya. 2. Efek Sosial Berkenaan dengan perubahan struktur atau interaksi sosial akibat kehadiran media massa. Sudah diketahui bahwa kehadiran televisi menghabiskan status sosial pemiliknya. Di pedesaan, televisi lebih membentuk jaringan-jaringan interaksi sosial yang baru. Pemilik televisi sekarang menjadi pusat jaringan sosial, yang menghimpun disekitarnya, tetangga dan penduduk desa sosiologi. 3. Efek pada penjadwalan kegiatan Masuknya televisi ke kehidupan masyarakt mengakibatkan beberapa kegiatan sehari-sehari dikurangi dan beberapa kegiatan lainnya dihentikan sama sekali, karena waktunya dipakai untuk menonton televisi. 4. Efek pada penyaluran/penghilangan perasaan tertentu Orang menggunakan media unruk memuaskan kebutuhan psikologis. Sering terjadi orang juga menggunakan media untuk mengluangkan rasa tidak enak. Misalnya kesepian, marah, kecewa, dan sebagainya. Media digunakan hanya sekedar untuk menenangkan kembali perasaannya. 5. Efek pada perasaan orang terhadap media
19
Kita memiliki perasaan positif atau negative pada media tertebtu. Timbulnya perasaan senang atau percaya pada media massa tertentu mungkin erat kaitannya dengan pengalaman individu bersama media tersebut. Onong Uchjana Effendy dalam bukunya yang berjudul “ Dinamika Komunikasi”, mengatakan bahwa ada tiga dampak dari komunikasi,yaitu: 1.
Dampak Kognitif Dampak kognitif adalah dampak yang timbul pada komunikan
yang
menyebabkan
ia
menjadi
tahu
atau
meningkatkan
intelektualitasnya. Disini pesan yang ingin disampaikan komunikator ditujukan kepada pikiran si komunikan. Dengan lain perkataan, tujuan komunikator hanyalah berkisar pada upaya mengubah pikiran dari komunikan. 2.
Dampak Afektif Dampak Afektif lebih tinggi kadarnya dari pada dampak
kognitif. Disini tujuan komuikator bukan hanya sekedar supaya komunikan tahu, tetapi tergerak hatinya, menimbulkan perasaan tertentu, misalnya perasaan iba, terharu, sedih, marah dan sebagainya. 3.
Dampaknya Konatif Dampak Konatif adalah dampak yang timbul pada komunikan
dalam bentuk perilaku, tindakan, atau kegiatan (Effendy, 2003 : 7).
20
2.1.6 Media Massa Media
massa
memiliki
peranan
yang
sangat
besar
dalam
mempengaruhi masyarakat, baik itu pengaruh yang positif maupun pengaruh yang negatif. Media massa mampu mempengaruhi masyarakat untuk membangun citra yang positif dari seorang individu, organisasi, perusahaan, bahkan negara. Sebaliknya, media massa mampu mempengaruhi masyarakat dengan membangun opini publik, bahkan membangun citra negatif dari seorang individu, organisasi, peusahaan, bahkan negara. Media massa (mass media) merupakan berbagai macam media atau wahana komunikasi massa seperti pers yang secara sempit diartikan sebagai surat kabar, sedangkan secara luas sebagai media pemberitahuan, mediamedia cetak pada umumnya seperti majalah dan jurnal, dan berbagai media elektronik seperti radio, bioskop dan televisi yang mampu menjangkau masyarakat luas (Jeffkins, 2004: 420). Sebuah penelitian di Australia melaporkan bahwa khalayak yang saat ini berusia 35 tahun ke bawah tidak lagi memiliki kebiasaan mengkonsumsi media massa seperti yang dimiliki oleh orangtua mereka. Contoh yang jelas bisa dilihat dari kebiasaan membaca surat kabar. Generasi yang lebih tua biasa membaca surat kabar dari awal sampai akhir secara metodis; sedangkan generasi yang lebih muda akan langsung membaca bagian (rubrik) yang mereka sukai, dan mengabaikan isi yang lain. Generasi baru ini juga tidak lagi membeli surat kabar setiap hari, namun hanya pada akhir pekan atau pada hari-hari tertentu. Alasan bagi kebiasaan baru tersebut antara lain:
21
keterba-tasan waktu, tidak mau memboroskan kertas koran (demi kelestarian ling-kungan), merasa sudah cukup dengan mengikuti headline berita dari TV kabel atau internet di tempat kerja (Petre dan Harrington, 1996:127). 2.1.7 Jenis Media Massa 1. Media Massa Cetak (Printed Media). Media massa yang dicetak dalam bentuk lembaran kertas. 2. Media Massa Elektronik (Elektronik Media). Jenis media massa yang isinya disebarluaskan melalui suara atau gambar dan suara dengan menggunakan teknologi elektro, seperti radio, televisi, dan film. 3. Media Online (Online Media, Cybermedia), yaitu media massa yang dapat kita temukan di internet (situs web).
2.1.8 Fungsi Media Massa Menurut Dominick (2009), fungsi dari media massa dalam komunikasi yang dilakukan dalam lingkup massa adalah: 1. Pengawasan (Surveillance) : •
Pengawasan peringatan: Fungsi ini terjadi ketika media massa menginformasikan sesuatu yang berupa ancaman. Contohnya ketika media massa menginformasikan adanya bahaya banjir, gempa, tsunami, kenaikan harga, dan lainlain
22
•
Pengawasan instrumental: Penyampaian informasi melalui media massa yang memiliki kegunaan dapat membantu khalayak dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya ketika media massa dapat memberikan informasi tentag kondisi ekonomi ataupun kondisi politik yang ada di negara kita kepada masyarakat.
2. Penafsiran (Interpretation): Media massa tidak hanya memberikan data dan fakta namun juga memberikan penafsiran terhadap kejadian-kejadian penting. Contohnya yaitu tajuk rencana (editorial) yang berisi komentar dan opini yang dilengkapi perspektif terhadap berita yang disajikan di halaman lain. 3. Pertalian (Linkage) Media massa dapat menyatukan anggota masyarakat yang beragam
hingga
memberntuk
pertalian
(linkage)
berdasarkan
kepentingan atau minat yang sama tentang sesuatu. Contohnya yaitu saat SBY mengundurkan diri dari kabinet Megawati beberapa tahun yang lalu, selanjutnya media massa menampilkan SBY sebagai sosok yang tertindas. Dan akhirnya yang dilakukan media massa justru bisa menyatukan masyarakat sehingga bisa membuat masyarakat memilih SBY sebagai presiden melalui pemilihan umum. Dan kemenangan ini tak lepas dari fungsi media massa yang membentuk pertalian yang sangat kuat.
23
4. Penyebaran nilai-nilai (Transmissiion of values) Dalam penyebaran nilai-nilai, media massa memiliki peranan yang sangat besar dalam menyebarkan nilai-nilai dari masyarakat satu kepada masyarakat lainnya. Media massa seringkali digunakan untuk menyebarkan nilai-nilai berdasarkan dari latar belakang budaya yang mereka miliki. Penyebaran nilai juga dapat dilakukan dari satu orang kepada masyarakat lain melalui media massa. Contohnya, acara Mario Teguh dan acara Kick Andy yang merupakan acara televisi yang bertujuan untuk menyebarkan nilainilai individu atau masyarakat yang satu kepada masyarakat lainnya. 5. Hiburan (Entertainment) Fungsi hiburan dari media massa meupakan fungsi yang paling digemari dan paling banyak diminati serta ditonton oleh masyarakat. Ada banyak jenis hiburan yang disajikan melalui media massa, dapat kita lihat dalam bentuk film, sinetron, lagu, kuis, dan hiburan lainnya yang ada di televisi.
24
2.1.9 Televisi Salah satu media dalam komunikasi massa adalah televisi, yang merupakan penerima siaran gambar bergerak beserta suara. Televisi adalah media komunikasi yang mentransmisikan gambar dan suara (Naratama, 2004: 12) Televisi
adalah
salah satu media hiburan
dan informasi yang
berkembang pesat di Indonesia dan di dunia. TV menyuguhkan visualisasi yang tidak dapat diberikan media massa selain radio dan surat kabar. (Wawan,2008: 47)
2.1.10 Karakteristik Televisi Frank Jefkins juga memaparkan beberapa karakteristik televisi, yaitu: (Frank, 1992: 92) 1.
Selain menghasilkan suara, televisi juga menghasilkan gerakan, visi dan warna.
2.
Fungsi televisi adalah sebagai media hiburan, namun di beberapa Negara berkembang televisi merupakan symbol status sosial seseorang.
3.
Pembuatan program televisi lebih lama dan mahal, apabila dibandingkan dengan program radio.
4.
Karena mengandalkan tayangan secara visual, maka segala sesuatu yang nampak harus dibuat semenarik mungkin.
5.
Dibandingkan dengan media lainnya, televisi memang jauh lebih mahal.
25
6.
Mengutamakan unsur-unsur isi daripada hubungan.
7.
Komunikasinya bersifat satu arah.
8.
Umpan baliknya tertunda (delayed).
2.1.11 Jenis program televisi Seperti yang sudah diketahui, banyak sekali program program di televisi yg sudah ditayangkan. program program tersebut dibagi kedalam dua jenis (Morrisan, Manajemen Media Penyiaran Strategi Mengelola Radio & Televisi, 2011) , yaitu: 1.
Program informasi Program informasi adalah segala jenis siaran yang tujuannya untuk
memberikan tambahan pengetahuan (informasi) kepada khalayak audien. daya tarik program ini adalah informasi, dan informasi itulah yang dijual kepada audien, dengan demikian program informasi tidak hanya melulu program berita di mana presenter atau penyiar membacakan berita tetapi segala bentuk penyajian informasi termasuk juga talk show (perbincangan), misalnya wawamcara dengan artis, orang terkenal atau dengan siapa saja. program informasi dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu berita keras (hard news) dan berita lunak (soft news), yaitu: (Morrisan, Manajemen Media Penyiaran Strategi Mengelola Radio & Televisi, 2011)
26
2.
Program hiburan Program hiburan adalah segala bentuk siaran yang bertujuan untuk
menghibur audien dalam bentuk musik, lagu, cerita, dan permainan. komponen program hiburan, yaitu: -
Drama Program drama adalah pertunjukan (show) yang menyajikan cerita mengenai kehidupan atau karakter seseorang atau beberapa orang (tokoh) yang diperankan oleh pemain (artis) yang melibatkan konflik dan emosi. program televisi yang termasuk dalam program drama adalah sinema elektronik (sinetron) dan film.
-
Permainan Permainan atau game show merupakan suatu bentuk program
yang melibatkan sejumlah orang baik secara individu ataupun kelompok (tim) yang saling bersaing untuk mendapatkan sesuatu. Program yang
permainan biasanya membutuhkan biaya produksi
relatif rendah namun dapat menjadi acara televisi yang sangat
digemari. Program
permainan dapat dibagi menjadi tiga jenis,
yaitu: quiz show, ketangkasan, -
reality show
Musik Program musik dapat ditampilkan dalam dua format, yaitu
videoklip
atau konser. program musik berupa konser dapat
27
dilakukan
di lapangan
(outdoor) ataupun di dalam studio
(indoor) -
Pertunjukan Pertunjukan adalah program yang menampilkan kemampuan
(performance) seseorang atau beberapa orang pada suatu lokasi baik di
studio ataupun di luar studio, di dalam ruangan (indoor)
ataupun di luar
ruangan (outdoor).
Media Penyiaran Strategi 2.1.12
(Morrisan, Manajemen
Mengelola Radio & Televisi, 2011)
Format program televisi Kunci keberhasilan suatu program televisi ialah penentuan format acara televisi tersebut. (Djamal & Fachruddin, 2011) Format acara televisi: 1.
Drama/Fiksi (timeless & imajinatif)
Tragedi, aksi, komedi, cinta/romantisme, legenda, horor. 2.
Nondrama (timeless & faktual)
Musik, magazine show, talkshow, variety show, repackaging, game show, kuis, talent show, competition show. 3.
Berita/news (aktual &faktual)
Berita, current affairs program, sport, magazine news, features. (Djamal & Fachruddin, 2011)
28
4.
Reality show/Reality TV
Pengertian Reality show atau reality tv dijelaskan oleh Gill Branston dan Roy Stafford di dalam buku mereka yang berjudul The Media Student’s Book “ ‘Reality Tv’ is used to describe several forms of factual television. It Increased hugely in Britain from about 1989, often in prime-time pre- and post watershed slots. Though much ‘Reality TV’ is cheap (owing to size of crew and preperation needed, use of audience members, absence of spending on sets,etc.), this does not mean that some of the ideas are worthless.” (Branston & Stafford, 2010)
Adapun jenis jenis program reality television atau reality show, antara lain: 1. Reality show yang menempatkan penonton sebagai pelihat pasif yang mengikuti aktifitas profesional atau personal seseorang 2. Hidden camera, juga termasuk reality show. produser menggunakan kamera tersembunyi untuk menangkap aktivitas orang yang tak terduga dalam situasi biasa atau situasi tak biasa (absurd) 3. Reality game show, suatu reality show yang memfilmkan partisipan/kontestan secara intensif dalam lingkungan tertutup/khusus untuk berkompetisi memenangkan hadiah. Salah s atu yang membedakan reality television ini jika dibandingkan dengan game show adalah nilai lebih yang dimilikinya, yakni pandangan/partisipasi publiik yang selalu berperan aktif dalam penentuan
pemenang.
Suara
audience
menentukan
pengeliminasian
kontestan, sekaligus menentukan kontestan yang paling populer untuk menang. (Sugihartono, 2004)
29
4. Musik. Program ini dapat ditampilkan dalam dua format, yaitu videoklip atau konser. Program musik berupa konser dapat dilakukan di lapangan/outdoor ataupun di dalam studio indoor. Program musik di TV saat ini sngat ditentukan dengan kemampuan artis menarik audien. 5. Pertunjukan adalah program yang menampilkan kemampuan seseorang (performance) seseorang atau beberapa orang pada suatu lokasi baik di studio maupun di luar studio, di dalam ruangan atau di luar ruangan. Jika mereka yang tampil adalah musisi maka pertunjukan itu menjadi pertunjukan musik atau jika yang tampil adalah juru masak, maka pertunjukkan itu menjadi pertunjukan memasak, begitu pula dengan pertunjukan lawak, sulap, lenong, wayang, ceramah agama, dsb (paling banyak diproduksi oleh stasiun televisi sendiri) 6. Competition show Program ini melibatkan beberapa orang yang saling bersaing dalam kompetisi yang berlangsung selama beberapa hari atau minggu untk memenangkan suatu permainan. Dan dapat disimpulkan bahwa program Got To Dance UK masuk dalam Reality show dan di dalam kategori Competition Show karena memperebutkan tempat sebagai posisi pertama dengan cara menampilkan keahlian menari mereka di depan juri sehingga juri tertarik dan membuat mereka lolos kebabak berikut hingga akhirnya mendapatkan tempat pertama dalam program Got To Dance UK.
30
2.1.13 Televisi Kabel Televisi kabel atau cable television adalah sistem penyiaran acara televisi lewat isyarat frekuensi radio yang ditransmisikan melalui serat optik yang tetap atau kabel coaxial dan bukan lewat udara seperti siaran televisi biasa yang harus ditangkap antena (over-the-air). Seperti halnya radio, frekuensi yang berbeda digunakan untuk menyebarkan banyak saluran lewat satu kabel. Sebuah kotak penerima digunakan untuk memilih satu saluran televisi. Sistem televisi kabel modern sekarang menggunakan teknologi digital untuk menyiarkan lebih banyak saluran televisi daripada sistem analog. Selama masa kelahiran TV kabel, banyak pengusaha penyiaran melihat banyak peluang di industri tersebut. Kabel memperluas jangkauan penyiarannya, meningkatkan jumlah khalayak dan keuntungan. Kemudian, pada bulan November 1972, Sterling Manhattan Cable meluncurkan saluran televisi kabel yang baru yang diberi nama Home Box Office yang kita kenal dengan HBO. Sejak saat itu mulai bermunculan jaringan TV kabel nasional seperti CNN, Lifetime, dan History Channel. Saluran TV kabel premium tersebut telah menarik khalayak penyiaran dengan menawarkan konten yang berkualitas tinggi, diproduksi, dan didistribusikan secara nasional. Karena menyadari semakin berkembangnya ketergantungan publik pada layanan TV kabel dalam bidang penyiaran, kongres mengeluarkan Undang-Undang Persaingan dan Perlindungan Konsumen Televisi Kabel pada tahun 1992. UU ini mensyaratkan operator untuk menawarkan sebuah
31
layanan dasar yang terdiri dari stasiun penyiaran di daerah dan akses salurannya. Layanan lainnya yang mendominasi yaitu satelit penyiaran langsung atau direct broadcast satellite (DBS). Layanan ini pertama kali tersedia untuk publik tahun 1994. Layanan ini telah membawa jumlah pelanggan kabel menjadi berkembang hingga ke titik puncak.
Di AS, TV kabel sudah sangat berkembang di negara-negara bagiannya. Di Asia pun TV Kabel cukup berkembang. Di Korea Selatan contohnya, ada banyak operator TV kabel seperti Tbroad, C&M, CJ, dan lainlain. Operator TV kabel di Korea Selatan menyediakan TPS untuk pelanggan mereka. Di Hongkong, para penonton televisi tidak hanya menonton TV kabel tetapi juga sudah menggunakan TV satelit seperti Star TV.
32 Discovery Channel
Jumlah Pelanggan (dalam juta) Peringkat 1
ESPN
1
CNN
3
TNT
3
USA 5
TBS Superstation 6
Nickelodeon 6
Spike TV 6
A&E
9 10
Lifetime
11
Weather Channel
11
ESPN2
13
TLC
14
MTV
15
C-SPAN 16
CNN Headlne News 16
HGTV 18
History Channel 19
QVC
20 5 85,
86
5 86,
87
5 87,
88
5 88,
89
5 89,
Gambar Grafik 2.1 20 Jaringan TV Kabel Teratas 2005. Sumber NCTA 2005
ABC Family Channel
90
33
Seiring dengan reformasi teknologi yang berkembang ini, Indonesia pun tak mau ketinggalan. TV kabel atau yang dikenal senagai TV berbayar ini menawarkan sistem pay-per-view (PPV) yang ditawarkan melalui kabel atau DBS. Dengan sistem PPV ini, pelanggan harus menunggu sampai progam siaran yang mereka
inginkan diudarakan baik oleh kabel
maupun DBS.
Indovision merupakan perusahaan televisi berlangganan pertama yang mengaplikasikan sistem DBS dengan menggunakan satelit Palapa C-2 sejak pertama berdiri pada bulan Agustus 1988. Sembilan tahun kemudian (1997), Indovision meluncurkan satelit barunya yakni IndoStar 1 atau yang lebih dikenal dengan satelit Cakrawarla 1 yang digunakan sampai sekarang. ka inginkan diudarakan baik oleh kabel maupun DBS.
Setelah itu muncullah kabelvision yang memulai operasinya di tahun 1995. Dan pada 2006, perusahaan induknya, PT Broadband Multimedia Tbk, meluncurkan Digital 1, operator TV kabel yang terbaru yang membutuhkan kotak susunan digital untuk dipasang. Sebagian dari jaringan Kabelvision akan diubah menjadi Digital 1. Dan pada pertengahan tahun 2007, Broadband Multimedia berganti nama menjadi FirstMedia dan menggabungkan kedua layanan tv kabelnya sebagai produk HomeCable, dengan teknologi Digital 1.
Namun dapat dilihat, sekarang ini di Indonesia TV kabel semakin banyak dan bermunculan karena minat masyarakat yang semakin tinggi terhadap acara-acara luar negeri. Berikut nama-nama TV kabel tersebut:
34
TelkomVision, YesTV, OkeVision, Top TV, Aora, Skyindo, Groovia TV, dan Nexmedia
2.2
Teori Khusus
2.2.1 Uses and Gratification Teori ini pertama kali dikenalkan oleh Herbert Blumer dan Elihu Katz. Teori Uses and Gratification mengatakan bahwa pengguna media memainkan peran aktif untuk memilih dan menggunakan media tersebut. Yang artinya pengguna medialah yang berperan aktif dalam proses komunikasi dan mereka sendirilah yang memutuskan untuk mencari sumber media yang paling berguna bagi dirinya sendiri. Terdapat lima asumsi dasar teori Kegunaan dan Gratifikasi: (Katz, Blumer, & Gurevitch, 1974) -
Khalayak aktif dan penggunaan medianya berorientasi pada tujuan
-
Media berkompetisi dengan sumber lainnya untuk kepuasan kebutuhan.
-
Inisiaif dalam menghubungkan kepuasan kebutuhan pada pilihan media tertentu terdapat pada anggota khalayak
-
Orang memiliki cukup kesadaran diri akan penggunaan media mereka, minat dan motif sehingga dapat memberikan sebuah gambaran yang akurat mengenai kegunaan tersebut kepada para peneliti
35
-
Penilaian mengenai nilai isi media hanya dapat dilihat oleh khalayak
Teori
ini lebih menekankan pada pendekatan manusiawi dalam
melihat suatu media massa. Yang artinya, ,manusia itu mempunyai otonomi dan wewenang untuk memperlakukan media. (Nurudin M, 2007:192) Teori ini merupakan kebalikan dari teori peluru. Dalam teori peluru medialah
yang
aktif
dan
sangat
mempengaruhi
masyarakat
yang
menontonnya, sementara audience yang bersifat pasif. Sedangkan dalam teori Uses and Gratification audience yang berperan aktif. Kita bisa memahami interaksi orang dengan media melalui pemanfaatan media oleh orang itu (uses) dan kepuasan yang diperoleh (gratification). Gratifikasi yang sifatnya umum antara lain pelarian dari rasa khawatir, peredaan rasa kesepian, dukungan emosional, perolehan informasi, dan kontak sosial (Dedy Nur Hidayat 2007: 193) Teori Kegunaan dan Gratifikasi ini menyatakan bahwa orang secara aktif mencari media tertentu dan muatan (isi) tertentu untuk menghasilkan kepuasan (atau hasil) tertentu. Teori ini pun menganggap orang aktif karena mereka mampu untuk mempelajari dan mengevaluasi berbagai jenis media untuk mencapai tujuan komunikasi.
36
Berikut ini dapat kita lihat Teori Uses and Gratification dalam bentuk bagan:
Lingkungan Sosial: 1. Ciri-ciri demografis 2.Afiliasi Kelompok 3. Ciri-ciri
Kebutuhan khalayak: 1. Kognitif 2. Afektif 3. Integratif personal 4. Integratif Sosial 5. Pelepasan ketegangan
Sumber pemuasan kebutuhan yang berhubungan dengan non media: 1. Keluarga, teman-teman 2. Komunikasi interpersoanl 3. Hobi 4.Tidur
Penggunaan media massa: 1. Jenis-jenis media SK, majalah, radio, TV dan film
2. Isi media 3. Terpaan media 4. Konteks sosial dan terpaan media
Pemuasan media (fungsi) : 1. Pengamatan Lingkungan 2. Diversi / hiburan 3. Identitas Personal 4. Hubungan Sosial
Gambar 2.2 (Sumber: Dedy Nur Hidayat, 2007)
37
Berdasarkan bagan di atas kebutuhan khalayak dapat diartikan sebagai berikut: - Kognitif adalah kebutuhan yang berkaitan dengan informasi, pengetahuan, dan pemahaman mengenai lingkungan. - Afektif adalah kebutuhan yang berkaitan dengan pengalamanpengalaman yang estetis, menyenangkan, dan emosional. - Personal Integrative (Integratif Personal) adalah kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kredibilitas, kepercayaan, stabilitas, dan status - Social Integrative (Integratif Sosial) adalah kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kontak dengan keluarga, teman, dan dunia. - Tension Release (Pelepasan Ketegangan) adalah kebutuhan yang berkaitan dengan upaya menghindarkan tekanan, ketegangan, dan hasrat keanekaragaman (West, Richard, 2010: 398)
2.2.2 Teori Minat Dalam bukunya yang berjudul “Psikologi Sosial” Sarlito Wirawan Sarwono
menjelaskan bahwa minat atau interest dapat diartikan sebagai
berikut: 1. Suatu sikap yang berlangsung terus menerus yang memberi
pola
pada
perhatian
seseorang
sehingga
38
membuat dirinya selektif terhadap objek minatnya. 2. Perasaan yang menyatakan bahwa satu aktifitas pekerjaan atau objek itu berharga atau berarti bagi individu. 3. Satu keadaan motivasi atau satu set motivasi yang menuntut tingkah laku menuju satu arah tertentu. (Sarwono, 2003: 52) Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007:401), minat
berarti
kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu, gairah, ataupun keinginan. Sedangkan Menurut Crow and Crow minat adalah pendorong yang menyebabkan seseorang memberi perhatian terhadap orang, sesuatu, aktivitas - aktivitas tertentu. Berikut ini merupakan karateristik minat menurut Bimo Walgito : 1. Menimbulkan sikap positif terhadap sesuatu objek. 2. Adanya sesuatu yang menyenangkan yang timbul dari sesuatu objek itu. 3. Mengandung suatu pengharapan yang menimbulkan keinginan atau gairah
untuk mendapatkan sesuatu yang menjadi
minatnya Jadi berdasarkan penjelasan di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa minat adalah gejala psikologis yang menunjukan adanya pengertian subyek terhadap obyek yang menjadi sasaran karena obyek tersebut menarik
perhatian dan menimbulkan perasaan senang sehingga
cenderung kepada obyek tersebut. Minat dapat dikatakan sebagai
39
dorongan kuat bagi seseorang
untuk melakukan dan mencapai suatu
target tertentu. Minat menjadikan seorang pembelajar sungguh-sungguh mengalami pembelajaran karena dorongan yang timbul dari hati secara terus-menerus dan semakin kuat sehingga ia sendiri memotivasi dirinya sendiri dan memapukan dirinya untuk 2.2.2.1
melakukan sesuatu hal tertentu.
Faktor Timbulnya Minat Faktor timbulnya minat, menurut Crow and Crow (1982), terdiri
dari tiga faktor (Sarwono S.W, 2003: 76) : a. Faktor dorongan dari dalam, yaitu rasa ingin tahu atau dorongan untuk menghasilkan sesuatu yang baru dan berbeda. Dorongan ini dapat membuat seseorang berminat untuk mempelajari ilmu mekanik, melakukan penelitian ilmiah, atau aktifitas lain yang menantang. b. Faktor motif sosial, yakni minat dalam upaya mengembangkan diri dari dan dalam ilmu pengetahuan, yang mungkin diilhami oleh hasrat untuk mendapatkan kemampuan dalam bekerja, atau adanya hasrat untuk memperoleh penghargaan dari keluarga atau teman. c. Faktor emosional, yakni minat yang berkaitan dengan perasaan dan emosi. Misalnya, keberhasilan akan menimbulkan perasaan puas dan dapat meningkatkan minat, sedangkan kegagalan dapat menghilangkan minat seseorang
40
2.3
Model Analisis X1
Isi Media
Y Minat Menari X2
Aksesbilitas Media
2.4
Operasionalisasi Konsep Definisi operasional merupakan bagian yang mendefinisikan sebuah
variabel/konsep agar dapat diukur, dengan cara melihat pada dimensi (indikator) dari suatu variabel/konsep. Dimensi (indikator) dapat berupa : perilaku, aspek, atau sifat/karateristik. (Sekaran, 2006) Operasionalisasi konsep dibuat dengan bertujuan agar penelitian tidak melenceng. Pertanyaan yang akan ada di dalam sebuah kuesioner dan wawancara disusun berdasarkan operasional konsep. Konsep menyederhanakan komunikasi diantara orang – orang (ilmuwan, akademisi, praktisi, mahasiswa) yang ingin berbagi pemahaman untuk membangun variabel maupun skala pengukuran yang digunakan. Konsep juga digunakan sebagai dasar untuk membangun variabel maupun skala pengukuran yang akan digunakan. (Kriyantono, 2007 : 18) Variabel Penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Oleh karena itu variabel
41
penelitian dibutuhkan dalam penyusunan operasional konsep. Operasional konsep dalam penelitian terdiri atas dua variabel, yaitu : 1.
Variabel Independent (variabel pengaruh/bebas) Variabel Bebas (X) Adalah variabel yang diduga sebagai penyebab atau pendahulu dari variabel lainnya. Variabel ini secara sistematis divariasi oleh periset.(Kriyantono 2006 :21) Di dalam penelitian ini peneliti membuat operasionalisasi konsep untuk variabel independen yang terdiri dari dua dimensi yaitu dimensi isi media yang terdiri dari juri, peserta, kostum, frekuensi, durasi, intensitas dan dimensi aksesbilitas media yaitu hubungan dengan media.
2. Variabel Dependent (Variabel terikat) Variabel dependen (Y) : Variabel yang diduga sebagai akibat atau yang dipengaruhi oleh variabel yang mendahuluinya. Variabel ini adalah diobservasi dan nilainya diasumrsikan tergantung pada efek dari variabel pengaruh. Dengan kata lain, variabel tergantung adalah apa yang peneliti inginkan untuk dijelaskan (Kriyantono 2006 : 21). Dalam penelitian ini, variabel (Y) terdiri dari fakor timbulnya minat diantaranya dorongan dari dalam, faktor sosial, dan faktor emosional
42
Tabel 2.1
Tabel Operasionalisasi Konsep Variabel
Dimensi
Got To Dance Isi Media UK
Sub Dimensi
Indikator
Juri
1. Juri membuat penonton tertarik menonton acara ini
(X1)
2. Komentar para juri membangun peserta 3. Juri memiliki kredibilitas yang baik 4.
Keputusan juri dalam memilih peserta yang lolos sudah tepat
Kontestan
1. Bakat menari yang dimiliki kontestan menginspirasi penonton 2. Keragaman latar belakang kontestan seperti usia, pekerjaan, dan budaya membuat acara ini menarik 3. Kontestan memiliki kemampuan menari yang baik
Kostum
1. Kostum yang digunakan peserta menarik 2. Keinginan untuk menggunakan kostum yang serupa dengan peserta 3. Terhibur dengan kostum yang
43
Frekuensi, durasi, intensitas
digunakan oleh peserta 1. Menonton channel StarWorld 2. Menonton acara Got To Dance UK dari awal hingga akhir acara 3. Penonton sering menonton Got To Dance UK di channel StarWorld
Aksesbilitas Media (X2)
Hubungan dengan media
1. Mendapatkan informasi program Got To Dance UK melalui media lain selain televisi 2. Kemudahan mengakses program Got To Dance UK melalui website maupun Youtube
44
Indikator
Konsep
Variabel
Dimensi
Minat
Minat menari
Dorongan dari dalam 1. Anda merasa terhibur setelah menonton tayangan Got To
(Y)
Dance UK 2. Anda ingin mendalami seni tari lebih dalam lagi setelah menyaksikan tayangan Got To Dance UK 3. Anda puas terhadap informasi yang didapatkan dalam bidang menari setelah menyaksikan tayangan Got To Dance UK
Faktor motif sosial 1. Anda menjadi lebih percaya diri setelah menyaksikan acara Got To Dance UK 2. Anda merasa kreatifitas dan pengetahuan menari yang dimiliki bertambah setelah menyaksikan acara Got To Dance UK 3. Anda merasa acara Got To Dance UK memberikan pengaruh besar untuk memerdalam kemampuan menari anda
45
Faktor emosional
1. Anda merasa keanekaragaman jenis tari yang dimiliki peserta Got To Dance UK berpengaruh pada hasil minat menari anda 2. Anda merasa program tayangan Got To Dance UK mengembangkan minat menari anda dengan berbagai pengetahuan dan teknik menari 3. Anda puas dengan program Program Got To Dance UK karena membuat anda semakin berminat pada seni tari