BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1
Pengertian Green Computing Menurut Aggarwal, Garg, dan Kumar (2012: 297) dalam jurnalnya yang berjudul International Journal of Emerging Technology and Advanced Engineering (ISSN 2250-2549, Volume 2, Issue 2), Green Computing adalah studi dan praktek penggunaan sumber daya komputasi secara efisien. Menurut Lilius (2012: 3), Green Computing mengacu pada 2 hal yang berbeda : 1.
Mengurangi konsumsi energi ICT.
2.
Menggunakan ICT untuk mengurangi konsumsi energi. Menurut
Sobotta
(2009:
25),
Green
IT
adalah
tentang
menggunakan teknologi untuk masyarakat hijau. Greening IT tentu saja didasarkan pada penerapan Green IT, tapi Greening IT tidak berhenti dengan penerapan teknologi - itu adalah proses yang lebih luas yang menyebar dan mengubah seluruh masyarakat. Leonhard dan Murray (2009: 8), green computing adalah cara pemakaian sistem komputer secara efektif dan efisien, pemanfaatan konsumsi energi dan bertanggung jawab atas pembuangan komponen yang sudah tidak dibutuhkan. (Leonhard, Woody. 2009. Green Home Computing For Dummies. United States: Wiley) Menurut Tripathi, Praveen (2012: 174) dalam jurnal berjudul Green Computing as a Mandatory Revolution For Proper End - of – Life, Green Computing merupakan studi dan realisasi dalam penggunaan sumber daya komputasi secara efisien serta ramah lingkungan. Komputer tentu telah membuat sebagian besar hidup banyak orang dan secara tradisional sangat merusak lingkungan. produsen komputer dan bagian-bagiannya telah mencari solusi green untuk membantu melindungi lingkungan dari komputer dan limbah 5
6 elektronik dengan cara apapun. Energy Star telah memulai ”Green Computing" yaitu gerakan dengan mempertahankan kontrol pada penggunaan bahan beracun, konservasi energi yang terbuang oleh komputer seperti mesin pada saat idle (durasi waktu disaat sebuah peranti dalam kondisi statis. Dengan kata lain piranti itu hidup atau aktif, tetapi tidak dapat dipakai untuk bekerja). Hal ini jelas merupakan upaya untuk menyebar kebutuhan dasar green computing untuk melindungi lingkungan. Philipson (2010:4), green computing lebih
dari
sekedar
mengurangi emisi karbon dan konsumsi energi ICT perusahaan. Green Computing adalah pusat teknologi keberlanjutan. Yang menyediakan: 1.
Alat pengukuran
2.
Tempat penyimpanan data
3.
Mekanisme pelaporan
4.
Teknik mitigasi yang memungkinkan keberlanjutan
Menurut jurnal berjudul Green Computing Tech. View (2008: 1), Green Computing merupakan salah satu mode terbaru dalam domain digital. Seringkali, hal ini menjadi tanggung jawab perusahaan dan digunakan sebagai alat pemasaran. Pengguna komputer juga berbicara tentang hal yang dapat mengurangi emisi karbon untuk dapat memperlambat pemanasan global dan yang benar-benar berarti adalah bagaimana menemukan cara untuk mengurangi kenaikan listrik.
Menurut Webber (2009: 1), green computing adalah pengurangan dampak
lingkungan
dari
Departemen
TI.
Kuncinya
adalah
menemukan peralatan tepat yang mudah dioperasikan dan diolah sewaktu tidak dapat digunakan lagi. Terdapat tiga karakteristik utama dari green computing: 1. Peralatan TI harus efisien. 2. Kapasitas peralatan TI harus sesuai dengan tugasnya.
7 3. Biaya kepemilikan peralatan TI harus sudah termasuk biaya pengolahan ulang yang tepat. Menurut Kaseya (2008: 1) dalam bukunya berjudul Green Computing: Using IT Automation to Achieve Energy Efficieny, green computing atau green IT adalah 8 praktek pelaksanaan kebijakan dan prosedur dengan meningkatkan efisiensi sumber daya komputasi sedemikian rupa untuk mengurangi dampak lingkungan dari pemanfaatannya. Green computing didirikan pada "triple bottom line", prinsip ini mendefinisikan kesuksesan suatu perusahaan berdasarkan kinerja ekonomi, lingkungan dan sosial. Filosofi berikut ini diberikan karena ada jumlah terbatas dari sumber daya alam yang tersedia, karena itu demi kepentingan komunitas bisnis secara keseluruhan diperlukan untuk mengurangi ketergantungan pada sumber daya yang terbatas untuk menjamin kelangsungan hidup jangka panjang ekonomi. Sama seperti industri penebangan kayu lama mereka belajar bahwa dengan menanam pohon untuk konsumsi listrik saat ini di perusahaan maka harus memaksimalkan konservasi energi terbaru sampai menjadi lebih mudah. Hal ini sering disebut sebagai "keberlanjutan" yaitu, kemampuan planet untuk mempertahankan tingkat konsisten sumber daya untuk memastikan kelanjutan dari tingkat masyarakat yang ada dan perusahaan komersial. Menurut Saranya dan Ponussamy (2013: 1), Green Computing adalah penggunaan secara bertanggung jawab dan ramah lingkungan terhadap komputer dan sumber daya nya. Menurut Vithoba (2010: 52), green computing memiliki beberapa solusi di dalam pemakaiannya, antara lain: − Energy Efficiency Memaksimalkan pemakaian daya listrik sistem komputer serta mengurangi penggunaan sistem selama puncak periode waktu. − Reducing Electronic Waste
8 Merupakan teknologi fisik pada komponen yang sangat beracun. Beberapa bisnis dan pemerintah kini telah memberlakukan untuk mendaur ulang komponen elektronik dan 9 produsen perangkat keras yang sudah tidak bisa digunakan lagi atau sudah tidak dipakai lagi. − Employing thin clients Sistem ini memanfaatkan hanya fungsi komputer dasar dan kadang-kadang diskless (workstation atau komputer pribadi tanpa disk drive, yang mempekerjakan boot jaringan untuk memuat sistem operasi dari server), serta memanfaatkan sistem remote untuk melakukan kegiatan pengolahan utamanya. Sejak jaman kuno sistem ini sudah dapat digunakan untuk melakukan fungsi tertentu, sehingga elektronik limbah dapat berkurang. Kini perangkat baru untuk klien sudah tersedia dan dirancang dengan daya rendah konsumsi. − Telecommuting Menyediakan fasilitas yang diperlukan untuk memungkinkan karyawan dalam melakukan pekerjaannya dari rumah untuk mengurangi emisi. − Remote Administration Memungkinkan administrator dalam kemampuan membuat akses jarak jauh, monitor dan sistem perbaikan signifikan untuk mengurangi kebutuhan dalam perjalanan fisik ke kantor yang lokasinya jauh dari lokasi pelanggan. Dengan telecommuting, maka dapat mengurangi perjalanan serta tidak perlu adanya emisi karbon. − Green Power Generation Banyak perusahaan memilih untuk menerapkan kebersihan, sumber energi terbarukan, seperti matahari dan angin, untuk sebagian atau seluruhnya dari kekuatan bisnis mereka.
9 − Green Computing Practices Dengan adanya pelatihan pada green computing maka masyarakat dapat belajar bertanggung jawab terhadap lingkungan atau "green" komputer dengan cara menghemat energi di dalam komputer. Ini berkaitan
dengan
penggunaan
kertas,
toner
cartridge,
pembuangan peralatan komputer yang sudah tua dan melakukan keputusan tepat ketika mempertimbangkan untuk membeli seperangkat komputer baru. − Reducing Paper Waste Untuk membuat kantor tanpa kertas, maka penggunaannya harus dikurangi semaksimal mungkin. Komputer memiliki jauh dari penyebab yang meningkatkan produksi kertas dan sampah kertas lainnya, di bawah ini adalah beberapa saran untuk mengurangi limbah kertas: 1.
Mencetak
(print) sedikit
mungkin
atau
bila sangat
dibutuhkan. 2.
Meninjau dan memodifikasi dokumen di layar untuk penggunaan printer.
3.
Preview dokumen.
4.
Minimalkan jumlah hard copy dan kertas draft yang dibuat.
5.
Menyimpan informasi ke dalam disk, daripada mencetaknya (print).
− Recycle Waste Paper Gunakan kertas daur ulang di printer dan mesin fotokopi. Simpan e-mail
bila
memungkinkan
sehingga
dapat
menghindari
pencetakan. Gunakan e-mail bukan faks atau mengirim faks secara langsung dari komputer untuk menghilangkan kebutuhan hard copy. Ketika harus menggunakan faks hard copy, maka dapat menghemat kertas dengan menggunakan "sticky" faks catatan
10 alamat dan bukan sampul. Pada dokumen yang lebih besar, gunakan ukuran font yang lebih kecil (konsisten dengan pembacaan) untuk menghemat kertas. Jika printer dapat mencetak halaman uji setiap kali dihidupkan, maka fitur yang tidak perlu harus dinonaktifkan. Sebelum kertas print dibuang, sisihkan bagian yang kosong untuk digunakan sebagai kertas memo atau mencetak draft. Ketika dokumen dicetak atau disalin, gunakan dua kali lipat sisi pencetakan dan penyalinan. Jika memungkinkan, gunakan beberapa halaman per lembar pilihan pada printer. Ketika informasi umum jenis dokumen harus dibagi ke pegawai kantor, cobalah membuat salinan individu untuk setiap orang. Ini juga bisa dilakukan dengan mudah yaitu melalui e-mail. − Reusing and recycling Daripada membuang, sebaiknya dapat didaur ulang agar menghemat sumber daya dan mengurangi polusi dan limbah padat.
Menurut A Green Paper by Connection Research (2010: 6), RMIT Green ICT Framework mengambil pandangan holistik terhadap Green ICT dan keberlanjutan, di seluruh perusahaan, dan kemudian latihan menjadi teknologi individu dan bisnis praktik terbaik. Berisi empat komponen vertikal, atau "pillar", masing-masing yang dipecah lebih lanjut ke area spesifik di Green ICT; dan lima komponen horisontal, atau "actions" yang menggambarkan pendekatan tersendiri untuk vertikal.
2.1.1
Manfaat Green Computing Menurut Kumar dan Ravali (2012: 252), manfaat Green Computing adalah: 1. Mengurangi penggunaan energi dari teknik Green Computing diterjemahkan ke dalam emisi karbon dioksida yang lebih rendah,
11 yang berasal dari pengurangan bahan bakar fosil yang digunakan dalam pembangkit listrik dan transportasi. 2. Pelestarian sumber daya berarti lebih sedikit energi yang dibutuhkan untuk memproduksi, menggunakan, dan membuang produk. 3. Penghematan tenaga dan sumber daya menghemat uang. 4. Green
Computing
juga
mencakup
perubahan
kebijakan
pemerintah untuk mendorong daur ulang dan menurunkan energi yang digunakan oleh individu dan bisnis. 5. Mengurangi resiko pada laptop seperti kandungan bahan kimia yang diketahui menyebabkan kanker, kerusakan saraf dan reaksi kekebalan tubuh pada manusia. Menurut Lilius (2012: 3), Green Computing mengacu pada 2 hal yang berbeda : 1.
Mengurangi konsumsi energi ICT.
2.
Menggunakan ICT untuk mengurangi konsumsi energi. Sementara
menurut
Hanle
(2009:
6),
Green
Computing
mempunyai beberapa manfaat untuk stakeholder perusahaan. Manfaat untuk lingkungan: 1.
Mengurangi emisi karbondioksida,
2.
Mengurangi konsumsi sumber daya, dan
3.
Menaati peraturan (di masa depan).
Manfaat untuk perusahaan: 1.
Hemat beban listrik,
2.
Mengurangi beban operasi data center, dan
3.
Membutuhkan lebih sedikit hardware. Menurut Stollenmayer (2011:8), manfaat green computing adalah:
1. Pengurangan konsumsi energi, 2. Pengurangan penggunaan bahan baku, 3. Pengurangan penggunaan air, 4. Pengurangan jumlah sampah, dan peningkatan jumlah daur ulang.
12 5. Pengurangan polusi.
Menurut A Green Paper by Connection Research (2010: 12), potensi manfaat nyata Green ICT adalah dalam penggunaan ICT sebagai teknologi yang memungkinkan untuk membantu organisasi, dan masyarakat luas, mengurangi emisi karbon.
2.2
Pengertian Software Menurut O’Brien (2010: 124), software merupakan istilah umum untuk berbagai jenis program yang digunakan untuk mengoperasikan dan memanipulasi komputer beserta alat disekitarnya. Software bukanlah suatu program yang permanen, oleh karena itu seringkali disebut sebagai variabel yang dapat berubah-ubah atau berganti dari sebuah hardware komputer. O’Brien (2010: 124) juga memaparkan bahwa software dapat dibagi menjadi dua tipe utama yaitu: system software dan application software. Menurut Melwin (2007: 22), software berfungsi mengatur aktivitas kerja komputer dan semua perintah yang mengarah pada sistem komputer. Software menjembatani interaksi user dengan komputer yang hanya memahami bahasa mesin. Menurut Freescale whitepaper (2010: 5) berjudul “Freescale Technologies For Energy Efficiency”, software berperan penting dalam pengoperasian sistem yang efisien. Pengaturan energi berbasis software mendukung fleksibilitas dan peningkatan kerangka kerja yang melakukan komunikasi dengan hardware melalui device drivers, pengaturan kebijaksanaan use-case, pemodelan performa dengan syarat real-time dan respon terhadap tampilan eksternal dan pemberitahuan
kejadian.
Kerangka
kerja
membuat
software
menerapkan teknik hemat energi secara dinamis melalui beberapa komponen hardware. Menurut Sommerville (2011: 6), software adalah program komputer
dan
dokumentasi
terkait.
Produk
software
dikembangkan untuk pelanggan tertentu dan pasar umum.
dapat
13 Menurut Pressman (2010: 4), umumnya buku teks (software engineering) menjelaskan definisi software sebagai berikut: (1) Perintah (program komputer) jika dijalankan akan menampilkan hasil sesuai dengan yang diinginkan. (2) Struktur data yang memungkinkan sebuah program untuk mengubah suatu informasi. (3) Informasi deskriptif berbentuk hardcopy atau softcopy yang menjelaskan cara kerja dan manfaat sebuah program. Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa software adalah program komputer yang isi intruksinya dapat diubah dengan mudah. Software umumnya digunakan untuk mengontrol hardware (yang sering disebut device driver), melakukan proses perhitungan, berinteraksi dengan software yang lain dan lebih mendasar (seperti sistem operasi, dan bahasa pemrograman), dan lain-lain.
2.2.1
Klasifikasi Software Software memiliki beberapa klasifikasi lagi di bawahnya. O’Brien (2010: 124) mengklasifikasikan software menjadi dua jenis, yaitu: (1) application software dan (2) system software. Dimana application software kemudian dibagi menjadi dua jenis lagi yaitu: (1) generalpurpose application programs dan (2) application-specific program. Sedangkan system software juga dibagi lagi menjadi dua jenis yaitu: (1) system management programs dan (2) system development programs.
2.2.1.1 Tipe Application Software Menurut Sommerville (2011: 10) aplikasi software dapat dipisahkan menjadi beberapa tipe sebagai berikut: a.
Stand-alone applications Ini merupakan sistem aplikasi yang dijalankan pada komputer lokal seperti PC (Personal Computer). Semua fungsi yang diperlukan sudah terintegrasi pada aplikasi ini sehingga tidak perlu terkoneksi pada sebuah jaringan. Contoh dari aplikasi ini
14 seperti aplikasi office, Computer-Aided Design (CAD) program, aplikasi manipulasi foto, dan lain-lain. b.
Interactive transaction-based applications Aplikasi ini akan melakukan eksekusi komputer dari jarak jauh dan diakses oleh pengguna dari PC atau terminal mereka sendiri. Tentu saja aplikasi web seperti aplikasi e-commerce juga
termasuk,
dimana
pengguna
dapat
berinteraksi
menggunakan remote system untuk membeli barang maupun jasa. c.
Embedded control systems Ini merupakan software berupa sistem pengendalian yang melakukan pengaturan pada hardware. Contoh pada sistem terintegrasi seperti software pada telepon genggam, software yang mengendalikan anti-lock braking pada mobil, dan software pada oven microwave untuk pengendalian proses memasak.
d.
Batch processing systems Sistem ini merupakan sistem bisnis yang dirancang untuk mengolah data dalam skala besar. Input dari individu yang banyak dioleh untuk membuat korsepondensi output. Contoh dari batch systems adalah sistem pembayaran berkala, seperti sistem pembayaran telepon, dan sistem pembayaran gaji.
e.
Entertainment system Sistem ini diutamakan untuk kepentingan personal dan bertujuan menghibur pengguna. Kebanyakan dari sistem ini adalah permainan. Kualitas dari interaksi pada pengguna merupakan hal terpenting yang menjadi karakteristik dari entertainment system.
f.
Systems for modeling and simulation Sistem ini dikembangkan oleh para ilmuan dan insinyur untuk pemodelan proses fisik atau sebuah situasi yang mencakup banyak objek. Sistem ini seringkali membutuhkan performa tinggi untuk melakukan pekerjaan komputasi.
g.
Data collection systems
15 Sistem ini mengumpulkan data dari lingkungan menggunakan sekumpulan sensor dan kemudian dikirim kepada sistem lain untuk diproses. Software ini harus berinteraksi dengan sensor dan seringkali dipasang dalam lingkungan bertolak belakang seperti dalam mesin atau di dalam lokasi terpencil. h.
Systems of systems Sistem ini tersusun dari sejumlah sistem software. Beberapa dari sistem ini mungkin saja berupa produk software umum, seperti program spreadsheet.
2.2.2
Green Software Menurut International Journal of Software Engineering and Its Applications Vol. 7, No. 4 (2013: 56), green software adalah software yang bertanggung jawab untuk emisi CO2 sebagai komponen hardware. Green software memiliki efek tidak langsung pada lingkungan dengan mengoperasikan dan mengelola hardware yang mendasari menjalankannya. Menurut Murugesan dan Gangadharan (2012: 40), green software merupakan software ramah lingkungan yang dapat membantu menjaga kestabilan lingkungan. Cara bagaimana sebuah software dikembangkan dan ditambahkan atributnya dapat memberikan dampak bagi lingkungan. Pengembangan tersebut dapat berupa modifiability, reusability, portability, dan performance attributes. Murugesan dan Gangadharan juga membuat klasifikasi pada green software dan membaginya menjadi empat kategori, yaitu: a.
Software yang lebih “hijau” mengonsumsi energi lebih sedikit.
b.
Software terintegrasi yang membantu hal-hal lain menjadi “hijau”
c.
Software pelaporan ketahanan atau Carbon Management Software (CMS)
d.
Software yang dapat beradaptasi pada perubahan cuaca, memperkirakan implikasi dan membentuk respon bijaksana.
16 2.3
Pengertian Hardware Menurut Johanness (2011: 3) hardware adalah setiap mesin (menggunakan
digital) yang membantu
kegiatan
input, proses,
output, penyimpanan, dari satu sistem informasi. Menurut Reynold dan Stair (2008:2), hardware terdiri dari setiap mesin (sebagian besar yang menggunakan sirkuit digital) yang membantu
dalam
pengolahan,
input,
penyimpanan
dan output kegiatan dari Sistem Informasi (SI). Pertimbangan utama dalam membuat perangkat keras dalam sebuah bisnis adalah bagaimana perangkat keras dapat digunakan untuk mendukung tujuan sistem informasi dan tujuan organisasi. Investasi dalam perangkat keras komputer memungkinkan suatu organisasi untuk dapat meningkatkan
produktivitas
kerja,
meningkatkan
pendapatan,
mengurangi biaya dan menyediakan layanan pelanggan agar lebih baik. Menurut Rizky Dhanta (2009: 58), hardware adalah perangkat komputer yang terdiri atas susunan komponen-komponen elektronik berbentuk fisik (berupa benda). Hardware adalah sebuah alat atau benda yang bisa dilihat, sentuh, pegang dan memiliki fungsi tertentu. Peralatan yang secara fisik terlihat dan bias diraba atau dipegang. Salah satu komponen dari sebuah komputer yang sifat alatnya bisa dilihat dan diraba oleh manusia secara langsung atau yang berbentuk nyata, berfungsi untuk mendukung proses komputerisasi. Berdasarkan berbagai definisi tersebut, maka disimpulkan bahwa hardware adalah perangkat komputer berbentuk fisik yang dapat digunakan sebagai alat untuk memasukan data, informasi atau program ke dalam komputer.
2.3.1
Komponen Hardware Menurut Johanness (2011: 3), komponen hardware adalah:
17 − Central Processing Unit (CPU) •
Sebuah komponen perangkat keras yang melakukan fungsi komputasi memanfaatkan ALU, unit kontrol, dan register.
− Arithmetic/Logic Unit (ALU) •
Melaksanakan
kalkulasi
matematika
dan
membuat
perbandingan logika. •
Secara
sekuens
mengakses
perintah,
mencatatnya,
mengkordinasikan alur data ke dalam dan ke luar, register, penyimpanan primer dan sekunder, dan bermacam device output. − Registers •
Bidang
penyimpanan
berkecepatan
tinggi
digunakan
menyimpan instruksi program kecil dan data secara temporer. − Primary Storage •
Mengukuhkan instruksi program dan data (a.k.a. main memory)
Menurut Yuniarto (2012: 1), komponen hardware yaitu: 1. Mainboard atau Motherboard Adalah bagian komputer yang paling utama karena berisi sistem BIOS (Basic Input Output System), pengatur koneksi input-output (chipset), soket prosessor, soket memory (RAM), soket kartu grafis (VGA card) dan soket kartu tambahan (additional cards seperti PCI, ISA). BIOS adalah bagian utama yang mengatur sistem input output pada komputer. Bagian yang termasuk input seperti, keyboard dan mouse. Bagian yang termasuk output seperti monitor dan printer. Beberapa merk motherboard yang terkenal adalah Asus, Gigabyte, Albatron, Abit, PCchips, ECS, Biostar, dan Jetway. Harga motherboard bervariasi tergantung dari merk dan spesifikasinya. Yang perlu diperhatikan dalam memilih motherboard adalah jenis soket prosessor, Frekuensi BUS, jumlah soket SATA dan PCI, jumlah soket RAM, serta yang paling penting adalah reputasi dan kehandalan dari sebuah merk.
18 2. Processor (CPU) Adalah otak sentral dari sebuah komputer. Prosessor adalah yang mengerjakan semua perintah yang sudah terprogram dan disimpan dalam hard disk. Dalam prosessor dikenal istilah frekuensi clock, yaitu kecepatan sebuah prosessor untuk
mengerjakan perintah
program dalam satu detik. Satuan frekuensi slock dinyatakan dalam Herts (Hz). Contoh sebuah prosessor intel pentium 4 dengan frekuensi clock 2 Ghz mampu mengerjakan 2 milyar perintah dalam satu detik. Dalam menyebut sebuah prosessor biasanya sudah termasuk frekuensi clock nya, contoh: intel pentium 4 2.0 GHz. Merk prosessor yang terkenal adalah INTEL dan AMD. INTEL adalah pabrik prosessor besar yang berasal dari California USA. INTEL semakin populer setelah memproduksi prosessor INTEL PENTIUM. Selain INTEL kini ada AMD yang konon lebih bagus dalam mode grafis jadi cocok untuk para Gamer. 3. Hard Disk (HDD) Hard Disk adalah media penyimpanan data permanen, jadi data tidak hilang meskipun listrik sudah dimatikan. Harddisk berisi sebuah cakram magnetik yang mampu menyimpan data. Ukuran hard disk dinyatakan dalam Byte (B), contoh: 160GB (160 milyar byte). Hard disk ditemukan pertama kali oleh Reynold Johnson di tahun 1956. Hard disk pertama berukuran 4.4 MB. Sekarang dikenal dua macam hard disk yaitu ATA dan SATA (Serial ATA). Hard disk ATA mempunyai koneksi 40 pin dan Hard disk SATA hanya mempunyai koneksi 6 pin. Hard disk SATA lebih cepat dari Hard disk ATA, namun jika motherboard nya tidak mendukung koneksi SATA maka kita tidak bisa menggunakan hard disk SATA. Sekarang ukuran hard disk sudah sangat besar, seperti 500GB, 750GB, dan 1000GB (1TB – Terra Byte). Merk hard disk yang terkenal adalah Seagate, West Digital, Maxtor, Samsung, dan lain-lain. Harga hard disk tergantung dari kapasitas penyimpanan data sebuah hard disk, makin besar semakin mahal. 4. RAM (Random Access Memory)
19 RAM adalah unit penyimpan data tidak permanen artinya data dalam RAM akan hilang jika listrik mati. Ukuran data RAM dinyatakan dengan Byte (B) dan kecepatan akses RAM dinyatakan dengan Hertz (Hz). Jadi dalam RAM tidak cuma data saja, namun ada parameter lain yaitu kecepatan RAM. Kecepatan RAM harus sesuai dengan spesifikasi soket RAM pada motherboard. Contoh: RAM 512MB PC667 mempunyai ukuran data 512MB dengan kecepatan akses 667 MHz. Keberadaan RAM dapat diibaratkan dengan meja kerja dan Hard disk diibaratkan dengan lemari arsip. Jika kita akan bekerja, pada awalnya kita ambil berkas dari lemari arsip lalu dipindah ke meja kerja supaya memudahkan dan mempercepat proses pengerjaan. Setelah selesai maka berkas tersebut kita simpan kembali di lemari arsip. Contoh beberapa merk RAM adalah V-gen , Kingston, Visipro, Ramos, dll. Generasi RAM dari waktu ke waktu : −
Static RAM (SRAM)
−
Non Nolatile RAM (NV-RAM)
−
Dynamic RAM (DRAM)
−
Syncronous DRAM (SDRAM)
−
DDR RAM (Dual data rate RAM)
−
DDR II RAM (DDR generasi kedua)
−
DDR III RAM (DDR generasi ketiga)
5. Optical drive (CD / DVD) Optical Drive adalah alat pembaca untuk media penyimpan data berupa disk DVD / CD. DVD/ CD berupa kepingan cakram optik yang berisi data. Ada dua jenis DVD atau CD : −
DVD atau CD ROM (Read Only Memory) yaitu hanya bisa membaca isi dari disk DVD / CD.
−
DVD atau CD RAM (Random Access Memory) yaitu bisa membaca dan menulis. DVD.
−
CD RAM lebih dikenal dengan istilah DVD-RW atau CD-RW (RW = Read Write).
20 −
Contoh Merk DVD / CD ROM atau RAM adalah LG, Samsung, Sony.
6. Floppy Disk (Disket) Floppy disk adalah media pembaca untuk disket.Saat ini mungkin disket sudah tidak populer. Namun diakui atau tidak disket turut memajukan dunia komputer selama beberapa dekade. Disket adalah media penyimpan data portabel yang bisa dibawa-bawa. Disket terbuat dari sebuah cakram dari plastik magnetik. Ukuran disket sudah distandarkan, contoh: 1.2M, 1.44M. Dalam struktur drive pada microsoft windows, disket selalu menempati drive terhormat yaitu drive A. 7. VGA Card (Kartu Grafis) VGA adalah singkatan dari Video Graphics Array. VGA Card berfungsi mengeluarkan output grafis (gambar) untuk ditampilkan pada monitor. Ukuran VGA Card ditentukan dari ukuran RAM nya, semakin besar RAM sebuah VGA Card maka semakin halus gambar yang dihasilkan. Perkembangan VGA Card dari waktu ke waktu : −
VGA Card PCI (Peripheral Component Interconect)
−
VGA Card AGP (Accelerator Graphics Processor)
−
VGA Card PCI-E (PCI Express)
−
Merk VGA yang terkenal adalah ATI, NVIDIA, S3, SIS, dan Trident.
8. Sound Card Sound Card adalah bagian yang mendekode data data digital menjadi sinyal suara. Dengan penemuan sound card maka perkembangan dunia multimedia pada komputer menjadi makin meluas. Sound Card yang baik mampu menghasilkan suara dengan sampling yang rapat dan halus sehingga suara yang dihasilkan mendekati suara asli / Hi Fi (Hi Fi = High Fidelity). Contoh merk sound card yang terkenal adalah Creative, Ess, Realtek, Cmedia, dll. 9. Keyboard
21 Keyboard adalah sebuah papan ketik yang berisi semua model huruf, angka, karakter dan tanda baca yang menjadi sarana bagi pengguna komputer dalam memasukkan data ke komputer. Tombol-tombol pada keyboard mengikuti model tombol pada mesin ketik manual. Tombol keyboard yang paling terkenal adalah tombol ENTER, tombol ini adalah tombol untuk memasukkan data setelah diketik. 10. Mouse (Pointing Device) Mouse adalah sebuah alat pointer untuk mengakses melalui layar monitor. Dengan mouse maka penggunaan komputer menjadi lebih interaktif dan menggambar melalui komputer menjadi semakin mudah. 11. Monitor Monitor adalah media tampilan gambar haril output dari VGA Cards. Dahulu monitor komputer dimulai dengan monitor tabung hitamputih, monitor warna CGA, VGA, dan SVGA. Kini monitor yang sedang populer adalah monitor LCD. LCD mempunyai beberapa kelebihan, antara lain: tipis, hemat biaya dan tingkat radiasi yang rendah. 12. Printer Printer adalah alat untuk mencetak hasil kerja dari komputer kedalam media kertas. Printer ada yang menggunakan sistem dot matrik, tinta dan laserjet. Dahulu printer hanya untuk mencetak dokumen, kini printer sudah bisa untuk mencetak foto. Merk printer yang terkenal adalah HP, Canon, Epson, dll.
2.4
Pengertian Green Behaviour Menurut Gadotti (2010: 203), Green behavior menjadi sangat penting untuk menunjang sustainable development di tengah-tengah perilaku masyarakat kota-kota di dunia termasuk di Bandung di Indonesia yang pernuh dengan persaingan, rakus akan lahan, semangat individualis, konsumtif pada barang yang tidak ramah lingkungan, konflik antar kelompok sosial, dan meninggalkan kearifan lokal mengenai hidup beradaptasi dengan alam.
22 Menurut Science for Environment Policy Future Brief: Green Behaviour (2012: 2), Green Behaviour adalah perilaku yang meminimalkan kerusakan lingkungan sebanyak mungkin, atau bahkan memberikan
manfaat.
Contohnya
termasuk
meminimalkan
penggunaan energi, dan mengurangi limbah. Lebih sederhana, telah digambarkan sebagai 'berbuat baik dan menghindari yang buruk.
2.5
Metodologi Penelitian Dengan penelitian lapangan (Research), penulis mendatangi perusahaan yang diteliti dan melakukan wawancara atau sesi tanyajawab dengan bagian yang bersangkutan seperti Kepala Bagian Humas BMKG, Kepala Sub Bagian Organisasi BMKG, Kepala Sub Bagian Pengelolaan Barang Milik Negara BMKG, serta beberapa karyawan Bagian Teknologi Informasi dan Jaringan Komunikasi BMKG untuk mengetahui dan mendapatkan data serta informasi seputar Green Computing yang ada pada Perusahaan. Dengan studi pustaka, penulis menggunakan The Connection Research - RMIT Green ICT Framework yang mengambil pandangan holistik Green ICT dan keberlanjutan di seluruh perusahaan, dan kemudian latihan menjadi teknologi individu dan bisnis praktik terbaik. Ini berisi empat komponen vertikal atau "pillar", masingmasing yang lebih lanjut ke area spesifik di Green ICT, dan lima komponen
horisontal,
atau
"actions"
yang
menggambarkan
pendekatan terpisah untuk vertikal. Berikut penjelasan secara lebih rinci:
23
Gambar 2.1: Green ICT Framework Sumber: A Green Paper by Connection Research (2010)
A. Peralatan Lifecycle (Equipment Lifecycle) Pilar ini meliputi akuisisi dan pengadaan peralatan TIK, dan pembuangan atau daur ulang pada akhir siklus hidup dengan cara yang bertanggung jawab terhadap lingkungan. Peralatan ICT, seperti semua peralatan lainnya, melewati siklus hidup. Hal ini dibuat, dijual (dan untuk setiap penjualan ada pembelian), digunakan dan sering digunakan kembali, dan kemudian akhirnya dibuang. Pembuangan yang mungkin berarti itu akan dibuang atau dihancurkan, butit juga dapat dijual atau diberikan kepada orang lain atau organisasi, di mana ia memiliki siklus hidup lain yang terkandung dalam siklus hidup yang lebih besar. 1. Pembelian (Procurement)
24 Pengadaan ini bisa dibilang aspek yang paling penting dari Green ICT dalam hal membuat dampak keseluruhan pada keberlanjutan. Setidaknya banyak energi yang dihabiskan dalam pembuatan PC karena mengkonsumsi dalam seumur hidup itu. Ada dua aspek untuk pengadaan green: sifat dari peralatan itu sendiri, dan sifat dari pemasok peralatan itu. Setiap peralatan pada pembelian organisasi dapat memenuhi standar lingkungan seperti Energy Star and the Electronic Product Environmental Assessment Tool (EPEAT). Namun, pertimbangan juga harus diberikan kepada strategi green vendor sendiri dan jejak karbon. Hal-hal ini termasuk seperti nilai-nilai lingkungan pemasok dalam desain dan pembuatan peralatan dan bagaimana mengukur mereka, sesuai dengan hukum lingkungan yang relevan dan kode praktek, dan apakah pemasok mengambil kembali dan mendaur ulang peralatan lama dari pelanggan. Organisasi semakin mengembangkan kebijakan untuk mengukur kinerja lingkungan pemasok ICT mereka. Tingkat efisiensi energi, emisi siklus hidup produk dan tingkat limbah yang berhubungan dengan peralatan yang dibeli menjadi faktor pembelian penting. Selain kriteria biasa harga, kinerja dan tingkat pelayanan, tender dan permintaan proposal (RFP) juga sering mengevaluasi pemasok pada kredensial lingkungan mereka dan meminta rincian dari praktek hijau mereka sendiri dan kebijakan. Untuk mengurangi limbah, beberapa organisasi hanya akan membeli dari pemasok yang akan memberikan peralatan mereka, membongkar dan mengambil kemasan pergi dengan mereka.
2. Recycle dan Reuse Semua organisasi mengganti peralatan ICT mereka secara berkala. Beberapa memiliki siklus refresh biasa, beberapa menunggu sampai mereka harus mengganti, beberapa memanfaatkan semacam proses update terus-menerus (terutama dengan software). Ini adalah aspek
25 alami dari fungsi ICT. Tetapi banyak organisasi mengganti peralatan terlalu dini, seringkali melalui rasa takut tidak mampu menjalankan versi terbaru dari software. Hal ini dapat membuat pemborosan yang tidak perlu dan pengeluaran sebagai beberapa organisasi selalu membutuhkan versi terbaru dari hardware dan software untuk berfungsi secara memadai . Bahkan ketika saatnya untuk upgrade sistem, hal itu mungkin tidak diperlukan untuk seluruh perusahaan. Area organisasi yang benar-benar membutuhkan peralatan baru mungkin dapat lulus pada peralatan lama mereka ke bagian lain dari organisasi, mungkin mereka yang kurang misi kegiatan kritis. Setiap peralatan yang sesuai dengan standar hardware organisasi, dan yang dapat menjalankan versi software yang masih mendukung untuk dijual, berpotensi dapat dikembangkan kembali. Pergantian staf dan pemindahan juga memberikan kesempatan untuk melihat penempatan ulang peralatan, terutama ketika peran tidak sedang diisi ulang.
3.
Pembuangan Sistem ICT (Disposal) Tidak peduli seberapa jauh suatu organisasi dapat memperpanjang
masa manfaat peralatan, atau berapa banyak peralatan pensiunan dapat menjual atau menggunakan kembali, akan selalu ada beberapa yang akan perlu secara fisik dijual. Praktek pembuangan yang berwawasan lingkungan mendahului konsep Green ICT, karena banyak organisasi telah sadar untuk beberapa waktu pentingnya mengurangi kerusakan lingkungan dari e-waste (sampah elektronik). Dalam beberapa tahun terakhir e-waste telah menjadi bisnis besar. S industri telah tumbuh disekitar pembuangan ICT dan peralatan elektronik lainnya, sering didasarkan pada ekstraksi logam mulia dari papan sirkuit dan komponen lainnya. Dalam banyak yurisdiksi hukum e-waste telah diberlakukan, yakni wajib membuat pembuangan ramah lingkungan dari e-waste.
26
B. End User Computing (Komputasi Pengguna Akhir) Pengguna Akhir Computing adalah bagian dari proses ICT yang kontrol pengguna akhir. Ada empat bidang: komputasi personal (desktop), komputasi personal (mobile), komputasi departemen, dan pencetakan dan bahan habis pakai. Untuk masing-masing terdapat berbagai teknologi yang berbeda dan teknik yang dapat mengurangi penggunaan energi organisasi dan jejak karbon. End User Computing sangat penting karena sebagai satu-satunya bagian dari TIK yang ada di luar fungsi ICT khusus, ia memiliki efek terbesar pada sikap hijau yang lebih luas dan perilaku tenaga kerja organisasi.
1. Personal Computing • Desktop Computing: Penting pada semua ukuran organisasi. Dalam organisasi yang lebih kecil sangat penting karena merupakan bidang utama Green ICT, dan dalam organisasi yang lebih besar dengan angka yang jelas end user berarti bahwa efisiensi di daerah ini dapat membuat perbedaan besar untuk konsumsi energi. Praktek penting termasuk mengubah PC off dan berbagai teknik manajemen daya PC, dan teknologi penting termasuk komputasi thin client.
• Computing Mobile: Peningkatan jumlah pengguna akhir sistem ICT perusahaan tidak lagi ditambatkan ke desktop mereka. Mereka bekerja di kafe-kafe, di kantor-kantor klien, di angkutan umum dan di rumah. Banyak dari mereka menggunakan komputer laptop, yang memiliki masalah manajemen daya yang sama dengan komputer desktop. Tetapi banyak dari mereka juga menggunakan berbagai perangkat mobile lainnya, seperti komputer netbook, ponsel pintar dan PDA (Personal Asisten Digital). Perangkat ini tidak dengan sendirinya menggunakan
27 sejumlah besar kekuasaan, tetapi masih ada sejumlah pertimbangan Green ICT yang perlu diperhitungkan dengan penggunaan mereka.
2. Departemental Computing (Komputasi departemen) Di banyak organisasi, terutama yang lebih besar, ada sejumlah besar komputasi yang terjadi pada akhirnya departemen pengguna jauh dari pengawasan departemen ICT. Beberapa kegiatan komputasi ini bisa sangat besar, sama dalam skala besar untuk apa yang mungkin digambarkan sebagai komputasi enterprise dalam organisasi yang lebih kecil. Isu-isu yang berlaku campuran daerah ini yang berlaku untuk komputasi personal dan komputasi perusahaan. Sistem komputasi
departemen
biasanya
terdiri
server,
perangkat
penyimpanan dan peripheral yang tidak disimpan di pusat data. Mereka sering dari ukuran yang signifikan, dan sering sangat tidak efisien baik dalam penggunaan energi dan penggunaan sumber daya. Mereka adalah target utama untuk pengurangan energi.
3. Printing and Consumables (Percetakan) Percetakan adalah salah satu konsumen terbesar sumber daya dalam fungsi ICT. Ada sejumlah faktor, di antaranya konsumsi daya yang sebenarnya dari printer hanya satu. Printer adalah penggunaan yang sangat tidak efisien energi. Mereka biasanya ditinggalkan menyala, dan mengkonsumsi sejumlah besar energi bahkan ketika idle. Tapi ada banyak faktor lain yang, sementara mereka tidak secara langsung
mempengaruhi
konsumsi
daya organisasi,
memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap lingkungan. Printer menggunakan bahan, yang dikenal di industri ICT asconsumables: kertas dan toner atau tinta. Ini dapat menyebabkan masalah lingkungan yang utama, baik dalam produksi dan pembuangan mereka. Dan printer sendiri adalah perangkat yang tidak ramah lingkungan yang besar, mereka dibangun dari bahan-bahan yang sulit untuk mendaur ulang atau bahkan beracun, dan mereka membutuhkan perawatan lebih daripada kebanyakan perangkat lain, terutama karena mereka memiliki begitu
28 banyak bagian yang bergerak. Semua masalah ini dapat diatasi dengan hanya mencetak kurang.
C. Enterprise Computing (Perusahaan Komputing) Perusahaan
Komputing
adalah
bagian
dari
fungsi
ICT
dikendalikan langsung oleh departemen ICT - biasanya pusat data, jaringan, pengembangan software dan outsourcing. Dalam organisasi yang cukup besar untuk memiliki data center, manajemen yang efektif dari peralatan di dalamnya dan lingkungannya dapat menjadi salah satu aspek yang paling penting dari Green ICT.
1. Pusat Data Peralatan ICT Dua jenis yang paling penting dari peralatan ICT di pusat data mencakup server (termasuk mainframe) dan perangkat penyimpanan. Server biasanya konsumen terbesar listrik, dan konsumsi daya terus meningkat sebagai prosesor yang lebih kuat yang digunakan di dalamnya, dan sebagai jumlah server berproliferasi. Konsumsi daya rata-rata dari rak server telah meningkat lima kali lipat dalam sepuluh tahun terakhir, ketika kebutuhan pendinginan diperhitungkan. Penggunaan penyimpanan juga meningkat secara eksponensial, dan karena harga turun perangkat penyimpanan sering digunakan sangat tidak efisien. Server dan penyimpanan virtualisasi telah menjadi salah satu dari teknologi kunci di pusat-pusat data yang dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini sering disebut-sebut sebagai teknologi untuk mengurangi konsumsi daya, karena mengurangi jumlah keseluruhan perangkat, tetapi dalam prakteknya konsumsi daya yang paling pusat data terus meningkat karena perangkat menjadi lebih kuat dan menggunakan lebih banyak listrik.
2. Data Centre Environmental (Pusat Data Lingkungan) Terlepas dari peralatan ICT di pusat data, ada masalah dari pusat data itu sendiri. Infrastruktur non ICT data center dapat dengan mudah
29 (dan paling sering tidak) mengkonsumsi daya lebih dari peralatan ICT di dalamnya. Ada tiga aspek utama: • Catu daya. Pusat data biasanya telah mendedikasikan pasokan listrik, dan sangat sering lebih dari satu. Efisiensi mereka sangat bervariasi. Pusat data juga dapat menghasilkan kekuatan mereka sendiri, dan pasokan listrik cadangan umum untuk kelangsungan bisnis. • Pendinginan dan pencahayaan. Peralatan ICT modern biasanya menuntut sejumlah besar pendinginan, baik pendingin udara atau pendingin air. Ada banyak desain dan implementasi isu-isu yang mempengaruhi konsumsi daya. Pencahayaan juga faktor . • Bangunan yang merumahkan pusat data. Ini mungkin sebuah fasilitas yang khusus berdiri sendiri, atau mungkin tujuan dibangun dalam fasilitas lebih besar, dan mungkin dipasang ke tempat yang ada. Apapun masalahnya, ada sejumlah aspek dari lingkungan binaan yang akan memiliki efek pada konsumsi daya, seperti isolasi .
3. Networking and Communications (Jaringan dan Komunikasi) Communication – “C" di ICT memainkan peran penting dalam ICT modern. Ada sejumlah isu hijau khusus untuk melakukan komunikasi. Ini termasuk: • Local Area Network - LAN banyak organisasi dan jaringan data center sebagian besar terdiri dari koleksi berantakan kabel yang mengkonsumsi sejumlah besar kekuasaan dan yang menambah kebutuhan pendinginan. Lebih efisien desain kabel berarti konsumsi daya yang rendah. • Wide Area Network - banyak organisasi menggunakan jalur data disewa atau VPN (virtual private networks) melalui Internet. Sementara mereka tidak memiliki kontrol langsung atas jaringan ini, penggunaan yang tidak efisien mereka menambah konsumsi daya secara
keseluruhan
dan
meningkatkan
jejak
karbon
secara
keseluruhan. • Komunikasi Wireless - wireless akan mengganti seluruh kabel, tetapi hal ini menjadi lebih banyak digunakan dan itu memang memiliki
30 peran besar untuk bermain. Tapi komunikasi nirkabel bisa sangat efisien, terutama ketika pemancar dan penerima yang tersisa ketika mereka tidak sedang digunakan.
4. Outsourcing and Cloud Computing Outsourcing telah menjadi salah satu masalah besar di ICT sejak industri mulai, dengan biro komputer pada tahun 1950. Isu-isu telah berkembang sebagai teknologi telah berkembang. Pada akhirnya, semua outsourcing adalah keputusan membeli vs membuat. Apakah lebih efektif untuk membuat atau melakukan sesuatu sendiri, atau ada orang lain membangun atau melakukannya untuk Anda. Persamaan terus berubah, tergantung pada sejumlah faktor. Dalam ICT, diskusi alih daya ini secara tradisional berpusat di sekitar isu-isu biaya dan kemampuan.Argumen biaya biasanya berjalan sepanjang garis ekonomi agen outsourcing yang memiliki skala yang tidak tersedia di rumah, dan argumen kemampuan sepanjang garis bahwa keterampilan yang diperlukan tidak tersedia di rumah. Munculnya keberlanjutan sebagai isu telah menambahkan dimensi baru untuk perdebatan ICT outsourcing. Banyak perusahaan pengelolaan fasilitas kini menyoroti kredensial hijau mereka dan membangun pusat data hemat energi yang mereka katakan akan memungkinkan pengguna untuk menurunkan jejak karbon mereka secara keseluruhan. Itu mungkin terjadi, tapi make tradisional dibandingkan membeli argumen masih terus. Salah satu isu kunci dengan outsourcing, dan salah satu yang diabaikan namun sering mengejutkan, adalah tentang pengukuran. Tidak mungkin untuk mengetahui apakah outsourcing adalah kesepakatan yang baik atau tidak secara finansial jika Anda tidak tahu biaya riil apa yang sedang outsourcing. Demikian pula, Anda tidak bisa mengatakan jika agen outsourcing akan mengurangi jejak karbon Anda jika Anda tidak tahu dengan apa untuk memulainya. Sebuah komplikasi baru untuk perdebatan outsourcing adalah munculnya awan komputasi , di mana pengolahan berlangsung di
31 "cloud" - suatu tempat di Internet jauh dari pengguna. Cloud computing belum tentu outsourcing, tetapi sangat sering - membuat perdebatan bahkan lebih kompleks.
5. Software Architecture Sistem komputer terdiri dari software yang berjalan pada hardware. Memang, sering dikatakan bahwa software adalah sistem, dan hardware hanyalah sebuah teknologi yang memungkinkan. Kebanyakan diskusi tentang ICT Hijau mengacu pada hardware, tetapi software juga merupakan faktor. Arsitektur software sering menentukan arsitektur hardware, yang pada gilirannya dapat memiliki dampak yang signifikan pada jumlah atau jenis hardware yang digunakan dengan segala konsekuensi dari konsumsi
energi
dari
sistem
tersebut.
Cara
software
yang
dikembangkan dan digunakan adalah signifikan, kode dapat efisien, atau dapat menjadi "bloatware". Sistem dapat dikembangkan dari awal, diadaptasi atau meminjam (dengan "benda") dari software lain, atau dibeli dari rak. Setiap pendekatan memiliki konsekuensi untuk konsumsi energi.
D. ICT as a Low-Carbon Enabler Hal ini umumnya sepakat bahwa ICT bertanggung jawab untuk sekitar 2 persen dari emisi karbon dunia-terutama melalui penggunaan listrik untuk menjalankan hardware, banyak yang berasal dari pembangkit listrik beremisi karbon. Itu berarti bahwa bahkan jika emisi karbon dari fungsi ICT seluruh dunia telah dibelah dua, emisi secara keseluruhan akan turun hanya 1 persen. Potensi manfaat nyata Green ICT dalam menggunakan ICT sebagai teknologi yang memungkinkan untuk membantu organisasi, dan masyarakat luas, mengurangi emisi karbon. Yang ditutupi oleh pilar keempat dari Framework.
32 1.
Governance and Compliance (Tata Kelola dan Kepatuhan) Banyak organisasi saat ini sadar akan keinginan untuk menjadi
warga korporasi yang baik. Semakin itu berarti bertindak dengan cara yang hijau dan berkelanjutan. Publisitas tentang perubahan iklim dan isu-isu terkait telah sangat meningkatkan profil keberlanjutan, dan hampir semua organisasi sedang berusaha untuk meningkatkan kredensial
hijau
mereka.
Dalam
beberapa
kasus
mereka
melakukannya karena mereka dipaksa, dalam beberapa kasus itu adalah kasus "greenwash" atau hanya membayar layanan bibir dengan masalah lingkungan. Namun dalam banyak kasus manajemen organisasi dengan tulus ingin melakukan hal yang benar. "Corporate Governance" adalah istilah yang telah datang biasa digunakan dalam dekade terakhir untuk menggambarkan proses dimana organisasi memastikan bahwa mereka dikelola dengan baik, tidak hanya dalam hal memenuhi kewajiban peraturan mereka, tetapi untuk memastikan bahwa mereka melakukan hal yang benar oleh semua "stakeholder" mereka. Sisanya menggunakan istilah ini biasanya mencakup manajemen, pemegang saham dan staf, dan sering diperluas untuk mencakup mitra bisnis dan lain-lain dalam rantai pasokan diperpanjang organisasi . Saat ini sudah ada peningkatan kesadaran bahwa ketika datang ke lingkungan, semua orang pemangku kepentingan, dan bahwa tata kelola perusahaan yang baik juga mencakup pengelolaan lingkungan yang baik. Green ICT dalam banyak hal manajemen dan masalah pemerintahan. Tata kelola TIK mengacu pada praktik dan metodologi yang memastikan bahwa ICT diatur dengan benar, dan tata kelola perusahaan mengacu pada praktik dan metodologi yang memastikan bahwa perusahaan tersebut dikelola dengan baik.
2. Teleworking and Collaboration Istilah "teleworking" mencakup berbagai teknologi dan praktik yang harus dilakukan dengan bekerja pada jarak atau bekerja dari jarak jauh. Manfaat pengurangan karbon dari teleworking sebagian besar terkait dengan menghilangkan kebutuhan perjalanan pribadi,
33 jika orang tidak harus mengendarai mobil atau naik pesawat untuk melakukan pekerjaan mereka, mereka mengurangi jejak karbon mereka dengan jumlah bahan bakar yang dihasilkan oleh perjalanan. Varietas teleworking termasuk telecommuting, teleconference dan video conference, dan telepresence (suatu bentuk resolusi tinggi video conference). Kolaborasi alat dan teknik meningkatkan kemampuan sekelompok orang untuk bekerja sama. Ada banyak cara yang bagus untuk melakukan hal ini, tetapi semua itu memerlukan kemampuan untuk berbagi dokumen, proses dan informasi, membuat proses bisnis mereka lebih efisien dan mengurangi kebutuhan untuk kontak fisik. Dalam hal ini, kerjasama adalah teleworking, dengan semua manfaat dari proses itu.
3. Business Process Management Manajemen Proses Bisnis (BPM) adalah proses meningkatkan cara organisasi atau individu melakukan hal-hal yang membuat mereka lebih efisien, dengan langkah-langkah yang lebih sedikit atau efek yang lebih besar. Istilah ini digunakan di kedua khusus dan pengertian umum. Rasa spesifik mengacu pada disiplin manajemen yang disebut BPM, yang biasanya mengidentifikasi lima tahap: Desain, Pemodelan, Eksekusi, Pemantauan dan Optimisation. Dalam arti umum, BPM mengacu pada proses keseluruhan mengelola dan memperbaiki proses bisnis. TIK memiliki peran besar untuk bermain dalam meningkatkan sebagian proses bisnis. Ini menyediakan alat-alat untuk pemodelan proses dan banyak teknologi yang memungkinkan untuk eksekusi.
4. Business Application Sebagian besar organisasi menjalankan sejumlah aplikasi bisnis berbasis ICT. Rentang ini sangat bervariasi tergantung pada sektor industri, tetapi aplikasi khas termasuk Finance Management Information Systems (FMIS), Enterprise Resource Planning (ERP), Supply Chain Management (SCM) dan Customer Relationship
34 Management (CRM). Banyak organisasi juga berjalan lebih khusus atau bahkan aplikasi kustom spesifik untuk industri mereka, atau untuk menyediakan mereka dengan keunggulan kompetitif. ICT sangat penting dalam setiap aplikasi ini, yang pada dasarnya latihan manajemen proses bisnis khusus. Manajer mencari efisiensi yang lebih besar dalam setiap fase dari setiap proses. Semakin sedikit waktu dan jarak yang item miliki, fisik yang lebih pendek untuk dipindahkan, semakin baik. Semakin sedikit transaksi yang perlu dibuat, semakin baik. Perbaikan yang sangat kecil dapat memiliki efek yang signifikan, karena skala operasi dan karena aliran -on efek lebih lanjut atas (atau bawah) rantai pasokan. Green ICT memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan efisiensi banyak proses komersial industri dan khusus untuk industri individu, seperti proses manufaktur, distribusi listrik, dan rekayasa dan konstruksi. Setiap industri memiliki proses yang unik yang bisa dibuat lebih efisien melalui penerapan ICT dan efisiensi berarti hijau.
5. Carbon Emisions Management Carbon Emisions Management (Manajemen Emisi Karbon) adalah disiplin ilmu baru yang berfokus pada manajemen dan akhirnya mitigasi emisi karbon organisasi. Ini termasuk penggunaan sistem ICT yang dirancang khusus untuk mengurangi jejak karbon, daripada melakukannya sebagai produk sampingan dari efisiensi yang lebih besar. Sebuah aplikasi utama ICT adalah Carbon Emissions Management Software (CEMS), yang menyediakan format sesuai dan konsisten untuk menyajikan data emisi gas rumah kaca ke manajemen eksekutif dan regulator. Sebagai kerangka peraturan emisi karbon terus berkembang, CEMS menjadi alat yang semakin populer untuk mengelola siklus hidup emisi karbon. Pasar akan terus matang dan kemungkinan besar akan mengkonsolidasikan sekitar vendor teknologi utama dan kelompok yang lebih kecil dari niche atau industri vertikal pemain, dan produk CEMS akan menjadi komponen fungsional dalam
35 portofolio aplikasi banyak organisasi. Koneksi Penelitian telah meneliti pasar CEMS, dan menulis laporan utama mengenai latar belakang CEMS dan bagaimana memilih dan menerapkan suatu produk.
•
Green IT Actions
Dimensi horizontal, atau "tindakan", kerangka memiliki lima komponen. Empat pertama adalah Attitude, Policy, Practice dan Technology. Semua dapat diterapkan di masing-masing empat pilar. Tindakan ini didasarkan secara luas pada tingkat pertama hirarki RMIT
University,
dengan
pengecualian
bahwa
"Metrik"
menggantikan "Governance" RMIT University.
1. Attitude (Sikap) Sikap adalah suatu hal yang tidak berwujud. Ini menggambarkan bagaimana kita berpikir, bukan bagaimana kita bertindak. Kebanyakan dari semua itu adalah tentang sikap atau budaya. Ini adalah titik awal yang diperlukan: keinginan untuk mengubah diikuti dengan komitmen untuk berubah, yang diikuti oleh tindakan, yang diikuti dengan pengukuran efektivitas tindakan tersebut. Memiliki sikap positif terhadap Green ICT sangat penting, itu mendahului segala sesuatu yang lain. Dan seperti yang sering terjadi dalam bisnis, sikap tersebut yang paling efektif jika mereka datang dari atas. "Manajemen buy-in" adalah bagian penting dari setiap program Green ICT.
2. Policy Ada banyak aspek kebijakan Green ICT. Ada banyak hal yang dapat kita lakukan dalam menggunakan teknologi hemat energi dan membuat penggunaan efektif dari teknologi yang sudah ada, dan ada banyak cara kita dapat mengurangi konsumsi energi dan atau jejak karbon organisasi .
36 Setiap kebijakan enterprise-wide pengurangan energi ICT yang efektif harus holistik, koheren, dan dikelola dengan baik dan dipantau. Sebuah kerangka pengembangan kebijakan meliputi penetapan kebijakan, komunikasi kebijakan tersebut, penegakan kebijakan tersebut, dan pengukuran efektivitas kebijakan dan strategi mitigasi. Kerangka kebijakan Green ICT harus dibentuk untuk memastikan Green ICT menjadi program yang mendukung bisnis kerja daripada proyek ICT bijaksana. Ini harus memperhitungkan peran dan tanggung jawab yang diperlukan, keterampilan set, komitmen, sasaran, kiriman dan metodologi yang digunakan.
3. Practice Praktek mengacu pada teknik dan perilaku-hal yang kita lakukan. Ada banyak praktik yang individu dan organisasi dapat mengadopsi yang secara langsung membantu dalam penghijauan fungsi ICT. Dan keuntungan besar dari sebagian besar dari mereka adalah bahwa mereka tidak mengeluarkan biaya apa-apa, mereka tidak melibatkan pembelian hardware atau software baru, tetapi hanya perubahan kebiasaan dan pola pikir. Contoh yang baik adalah mematikan PC jika tidak digunakan, mencetak dengan kertas daur ulang dan mencetak kurang,
menggunakan
peralatan
ICT
lebih
lama
daripada
menggantinya ketika masih berguna. Hal-hal yang paling sederhana bahkan sering menjadi yang paling efektif.
4. Technology Beberapa orang berpikir Green ICT terutama dari segi teknologithin client, server tervirtualisasi, printer duplex. Ini adalah penting, tetapi mereka akhirnya hanya bagian dari gambar. Terlalu besar fokus terhadap teknologi berarti bahwa orang sering berkonsentrasi pada harga pembelian teknologi itu, yang mengarah ke keyakinan bahwa Green ICT membutuhkan biaya, di mana sebaliknya adalah benarbenar terjadi. Biaya teknologi baru yang sedemikian rupa sehingga sangat sedikit orang akan membeli peralatan baru sederhana itu yang lebih
37 hijau. Biaya yang dibutuhkan seringkali tidak sepadan kembali, terutama ketika kita memperhitungkan limbah yang melekat dalam membuang peralatan tua sementara itu masih berguna. Sejauh ini cara terbaik dalam kebanyakan kasus untuk mendekati isu teknologi Green ICT
adalah
dengan
mengambil
prinsip-prinsip
Green
ICT
memperhitungkan sebagai bagian dari siklus penggantian peralatan normal.
38