BAB 2 LANDASAN TEORI
Pada bab ini menjelaskan definisi dari teori-teori umum dan khusus yang bersangkutan dalam tugas akhir yang membahas tentang topik perencanaan strategis sistem dan teknologi informasi. 2.1 Teori Umum 2.1.1 Definisi Perencanaan Perencanaan menurut teori Ward dan Peppard
(2002, p69),
perencanaan merupakan sebuah analisis yang menyeluruh dan sistematis dalam mengembangkan sebuah rencana kegiatan. Menurut Drs. Alam S., M.M. (2007, p132) Perencanaan merupakan suatu fungsi manajemen yang paling utama. Pada urutan kegiatan, perencanaan merupakan awal kegiatan. Fungsi yang lain akan bekerja setelah diberi arahan oleh bagian perencanaan. Oleh karena itu, perencanaan merupakan proses dasar manajemen untuk menentukan tujuan dan langkah-langkah yang harus dilakukan agar tujuan tercapai. Jadi dapat disimpulkan bahwa perencanaan adalah sebuah analisa secara
menyeluruh
dan
terprogram
yang
bertujuan
untuk
mengembangkan sebuah rencana yang dapat diambil agar tujuandalam jangka panjang tercapai. 2.1.2 Definisi Strategi Menurut Robert Gredepada buku yang berjudul 5 Strategi Ampuh Berbisnis
(2008)
strategi
merupakan
bagian
penting
dalam
mengembangkan semua jenis organisasi. Strategi adalah metode yang digunakan oleh organisasi untuk bergerak dari satu posisi ke posisi yang lain. Strategi adalah peta jalannya.
6
7
Menurut Griffin Ricky (2004, p249) Strategi adalah rencana lengkap untuk mencapai tujuan organisasi. 2.1.3 Definisi Perencanaan Strategi Menurut Summer (2009), perencanaan strategis adalah proses yang melibatkan semua orang dalam pencocokan visi, misi dan nilai-nilai inti dari sebuah organisasi dengan situasi saat ini untuk memfokuskan kegiatan taktis sekarang dan dimasa depan. Rencana strategis menetapkan arah dan langkah untuk seluruh organisasi. Menurut Williams (2008,p170), perencanaan strategi adalah keseluruhan perencanaan perusahaan yang mengklarifikasi bagaimana perusahaan akan melayani customer dan memposisikannya untuk bersaing dengan kompetitor untuk 2 sampai 5 tahun ke depan. Jadi dapat disimpulkan bahwa perencanaan strategi merupakan sebuah proses yang melibatkan semua orang dalam memfokuskan target di masa mendatang dan bagaimana sebuah perusahaan akan dapat bersaing. 2.1.4 Definisi Informasi Menurut Mc.Leod (2004,p10) informasi adalah olahandata yangbermakna, yang biasanya berguna untuk memberitahupengguna bahwasesuatu yangdiabelum ketahui. Menurut
Turban
dan
Rainer
(2009,p1)
Informasiadalah
kumpulanfakta(data) yang diselenggarakandalam beberapa carasehingga merekaberarti bagipenerima. Dari kedua penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah kumpulan data fakta yang telah diolah dan berguna menjadi pengetahuan bagi manusia.
8
2.1.5 Definisi Sistem Menurut O’Brien dan Marakas (2006,p22), sistem adalah sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan output dalam proses tranformasi yang teratur. Menurut
Satzinger
kumpulankomponenyang
et saling
al. terkait
(2010,p6)
Sistemadalah
yangberfungsibersama-
samauntuk mencapai hasiltertentu. Menurut Momon Sudarma (2008,p108) Sistem merupakan bagian dari unsur-unsur budaya yang berkembang dari masyarakat. Menurut Mulyadi (2001,p5), Sistem pada dasarnya
adalah
sekelompok unsuryangeratberhubungansatudenganyanglainnya,yangberfungsibersam a-samauntukmencapaitujuantertentu. Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu unsur yang saling berhubungan untuk mencapai hasil tertentu. 2.1.6 Definisi Teknologi Menurut M. Sahari Besari(2008,p148) teknologi adalah ilmu pengetahuan dan seni yang ditransformasikan ke dalam produk, proses, jasa, dan struktur terorganisasi yang pada dasarnya merupakan seperangkat instrumen ekspansi kekuasaan manusia sehingga dapat menjadi sumber daya cara baru untuk menciptakan kekayaan melalui peningkatan produktivitas. Menurut O’Brien (2005,p28), teknologi adalah sistem dari berbagai komponen pemrosesan informasi yang menggunakan berbagai jenis hardware,
software,
telekomunikasi.
manajemen
data,
dan
teknologi
jaringan
9
2.1.7 Definisi Sistem Informasi Menurut Raymond McLeod, Jr. dan Georde P. Schell (2008,p10) Sistem informasi adalah suatu sistem virtual yang memungkinkan manajemen mengendalikan operasi sistem fisik perusahaan. Menurut Satzinger et al. (2010,p6) Sistem Informasi adalah kumpulankomponen yang saling terkaityang dikumpulkan, di proses, di simpan dan disediakan sebagai output informasi yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas- tugas bisnis. Menurut Turban dan Rainer (2009,p53), sistem informasi adalah proses yang menjalankan fungsi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, serta menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Jadi dapat disimpulkan bahwa sistem informasi merupakan alur proses yang dimulai dari input atau mengumpulkan, memroses, menyimpan, menganalisis, dan menjabarkan hingga mendapatkan output. 2.1.8 Definisi Teknologi Informasi Menurut Jogiyanto (2005,p334), teknologi informasi merupakan alat yang potensial untuk digunakan dalam menciptakan atau menambah nilai-nilai dan teknologi informasi dimaksudkan untuk melihat sampai sejauh mana peran sistem dan teknologi informasi di perusahaan saat ini di rantai nilai. Menurut O’Brien (2005,p9) teknologi informasi juga berarti konsep-konsep utama, pengembangan dan berbagai isu manajemen data, dan banyak teknologi berbasis internet. Teknologi informasi menurut Rainer dan Cegielski (2011,p30) merupakan alat berbasis komputer yang orang-orang gunakan untuk bekerja dengan informasi dan mendukung informasi, dan memroses kebutuhan informasi dari sebuah organisasi.
10
Dari beberapa penjelasan tentang teknologi informasi dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi adalah sebuah konsep yang digunakan orang-orang yang bekerja untuk melihat peran sistem yang ada pada perusahaan. Apaka sudah mendukung informasi dan sudah berbasis internet atau belum. 2.1.9 Definisi Strategi Sistem Informasi Menurut Ward dan Peppard (2002,p44), strategi sistem informasi adalah
strategi yang
mendefinisikan
kebutuhan
organisasi atau
perusahaan terhadap informasi dan sistem yang mendukung keseluruhan strategi bisnis yang dimiliki organisasi tersebut. Menurut Turban (2005, p15), strategi sistem informasi adalah sistem
yang
membantu
sebuah
organisasi
untuk
mendapatkan
keuntungan kompetitif melalui kontribusinya terhadap strategi tujuan dari organisasi dan atau kemampuan untuk meningkatkan performance dan produktivitas. Jadi menurut kami, dapat ditarik kesimpulan bahwa strategi sistem informasi merupakan sebuah strategi yang disusun berdasarkan apa kebutuhan perusahaan terhadap informasi yang mendukung strategi bisnis yang dimiliki perusahaan tersebut adn untuk mendapatkan keuntungan kompetitif serta meningkatkat performa perusahaan.
2.1.10 Definisi Perencanaan Strategis Sistem dan Teknologi Informasi (PSSTI) Menurut Martin et al, (2005), Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi adalah proses kesuaian yang cocok antara saranasarana organisasi dan sumber-sumber dayanya, dan perubahan pasarnya, dan peluang-peluang, dan pemanfaatan teknologi. Menurut Ward dan Peppard (2002), model Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi dimulai dari kondisi investasi SI/IT di masa lalu yang kurang bermanfaat bagi tujuan bisnis perusahaan dan menangkap peluang bisnis, serta adanya pemanfaatan SI/IT yang dapat
11
meningkatkan
keunggulan
kompetitif
suatu
perusahaan.
Kurang
bermanfaatnya investasi investasi SI/IT bagi eprusahaan disebabkan kerena perencanaan strategi SI/IT hanya berfokus pada teknologi dan bukan berdasar kebutuhan bisnis. Model terssebut digambarkan sebagai berikut: Model kerangka kerja PSSTI (Perencanaan StrategisSistem dan Teknologi Informasi)adalah sebagai berikut:
Analisa SI/TI
Analisa SI/TI
Analisa Bisnis Ekstern
Analisa BisnisInt ernal Proses Strate
Analisa Bisnis Ekstern
Analisa Bisnis Eksternal Aplikasi Portofolio Masa Mendatan
Aplikasi Portofolio Masa
Analisa Bisnis Ekstern al
Gambar 2.1 Framework Model Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi Sumber: Ward and Peppard (2002)
2.1.11 Definisi Intermediary Peran intermediary menurut Bart et al. (2005) adalah sebagai pemantik adanya interaksi antara anggota masyarakat dengan pasar. Menurut Lee, You-Mi; Kim, Suk-KyungView Profile, dan Moon, Ha-Ni pada Journal of Sustainable Development (2013) intermediary
12
didefinisikan sebagai ruang "ketiga" yang menghubungkan dua ruang yang berbeda. Jadi dapat disimpulkan bahwa intermediary adalah pemantik perantara bisnis B2B(sebagai penghubung) yang membangkitkan adanya interaksi aktif. 2.1.12 Definisi Strategi Bisnis Menurut Scott A. Bernard (2005,p297) Strategi Bisnis adalah rencana bisnis yang memberikan gambarantingkat tinggidari kata kuncifungsi bisnis, dan strategikeuanganyang akan dicapai untuk tujuanstrategis daninisiatif. Menurut Ricky W. Griffin dan Ronald J. Ebert (2007,p157) Strategi bisnis atau strategi persaingan yang berlangsung pada tingkat atau lini produknya. Sebuah perusahaan bisa memutuskan untuk tumbuh dengan meningkatkan aktivitas atau investasinya, atau menghemat dengan menguranginys. Menurut Freddy Rangkuti (2006,p7) Strategi bisnis ini juga sering disebut strategi bisnis secara fungsional karena strategi ini berorientasi pada fungsi-fungsi kegiatan manajemen, misalnya strategi pemasaran, strategi produksi, atau operasional, strategi distribusi, strategi organisasi, dan strategi-strategi yang berhubungan dengan keuangan. Jadi dari ketiga definisi yang dikutip dari beberapa buku tersebut dapat disimpulkan bahwa strategi bisnis merupakan sebuah cara yang digunakan perusahaan bagaimana agar perusahaan tersebut tumbuh dan lebih maju dengan adanya peningkatan-peningkata terhadap aktivitasnya. 2.2 Teori Khusus 2.2.1 DefinisiEnterprise Menurut Scott A. Bernard (2005,p31) enterprise adalah suatu area tempat segala aktifitas dan tujuan-tujuannya dalam suatu organisasi atau antar beberapa organisasi dimana informasi dan sumber daya lainnya saling bertukar dan berinteraksi.
13
Menurut The Open Group (2007, p4) Enterprise diartikan sebagai semua kumpulan organisasi yang memiliki sekumpulan tujuan. Enterprise adalah sebuah sistem dari manusia, peralatan, material, data, kebijakan, dan prosedur yang muncul untuk menyediakan sebuah produk atau pelayanan dengan tujuan mendapatkan keuntungan.
2.2.2 DefinisiEnterprise Architecture Menurut Scott A. Bernard (2005,p31) enterprise architecture adalah suatu profesi dan praktek manajemen yang didedikasikan untuk meningkatkan kinerja suatu enterprise dengan cara membuat perusahaan tersebut mampu secara keseluruhan mengintegrasikan strategi praktek bisnisnya, alur-alur informasinya dan sumber daya teknologinya. EA dimaksudkan untuk membantu pembaca mengingat perbedaan jelas antara EA dan jenis lain dari perencanaan IT, yaitu bahwa EA didorong oleh tujuan strategis dan kebutuhan bisnis. Menurut Grounlund (2009), Enterprise Architecture adalah satu praktek manajemen untuk memaksimalkan kontribusi dari sumber daya perusahaan, investasi IT, dan aktivitas pembangunan sistem untuk mencapai tujuan kinerjanya. Menurut
Osvalds
(2001,P3),
Enterprise
Architecture
adalah
deskripsi dari misi stakeholder yang di dalamnya termasuk informasi, fungsionalitas/kegunaan, lokasi organisasi dan parameter kinerja. Enterprise Architecture mengambarkan rencana untuk mengembangkan sebuah sistem atau sekumpulan sistem. Menurut Zeinab Rajabi, Behrouz Minaei dan Mir Seyyedi Ali pada Journal of Theoretical and Applied Electronic Commerce Research8.2 (2013), Enterprise Architecture mengacu pada penjelasan yang komprehensif dari semua elemen kunci dan hubungan yang merupakan sebuah organisasi. Menurut David Rico F. padaJournal of Organizational and End User Computing18.2 (2006), Enterprise Architecture adalah kerangka
14
kerja yang komprehensif atau taksonomi sistem analysis models untuk menyelaraskan strategi organisasi dengan teknologi informasi.
Gambar 2.2Enterprise Architecture Sumber: Scott A. Bernard (2005)
2.2.3
Enterprise Architecture sebagai program management dan metode dokumentasi 1. Enterprise Architecture sebagai program management Menurut Scott A. Bernard (2005,p34), EA sebagai program management menyediakan strategi, pandangan integrasi dan resourse planning. 2. Enterprise Architecture sebagai metode dokumentasi Menurut Scott A. Bernard (2005,p37), Proses dokumentasi Enterprise Architecture dapat dicapai melalui penerapan 6 basicelement: 1.
EA documentation framework
2.
Implementasi metodologi yang mensupport kreasi kejadian
4.
Pandangan masa depan mengenai arsitektur, juga pengembangan dari
5.
EA management plan untuk mngelola Enterprise transisi dari sekarang menuju arsitektur masa depan.
6.
Juga terdapat beberapa area yang dapat disebut sebagai “ancaman”.
15
Gambar 2.3 Elemen EA documentation Sumber: Scott A. Bernard (2005)
Elemen dokumentasi EA#1 : framework Dokumentasi EA framework mengidentifikasi ruang lingkup architecture yang didokumentasi dan dibangun hubungan antara area architecture.
Gambar 2.4EACube Documentation Framework Sumber: Scott A. Bernard (2005)
16
1. Framework dimension 1: levels Sub-architecture, distinctfunctional areas dan relationshipnya. 2. Framework dimension 2: segments Vertikal sub-areaenterprise dengan distinct aktivitas bisnis dan resource. 3. Framework dimension 3: artifacts Dokumentasi komponen setiap level architecture. Tahap
implementasi
EA
framework
dibagi
berdasarkan
segmentdistinct activity, yang disebut sebagai LOB (lines of business).
Elemen dokumentasi EA#2: komponen EA Komponen EA terdiri dari 2 komponen, yaitu vertical component dan crosscutting component. 1. Vertical component adalah goal, process, program atau resource yang dapat diganti yang menyajikan satu LOB (lines of business). 2. Horizontal (crosscutting) component adalah goal, process, program atau resource yang dapat diganti yang menyajikan beberapa LOB (lines of business).
Gambar 2.5EA Components Sumber:Scott A. Bernard (2005)
17
Elemen dokumentasi EA#3: current architecture Current arhitecture berisi EA component yang ada di dalam enterprise pada setiap levelframework. Hal ini disebut pandangan “as – is”. Current view membuat baseline current resource dan aktivitas yang didokumentasi dengan future view sehingga analyst dapat melihat performa jarak perbedaan antara future plans dengan current capabilities.
Elemen dokmentasi EA#4: future architecture Dokumentasi future architecture itu adalah modifikasi dari komponen EA atau yang baru yang diperlukan oleh perusahaan untuk menutup jarak perbedaan dari performa atau dukungan dari strategi inisiatif, kebutuhan operasional atau solusi teknologi. Future architecture mengendalikan strategic dan tactical level dalam 3 cara: “new direction and goal; changing business priorities dan emerging technologies”.
Gambar 2.6Drivers of Change Sumber: Scott A. Bernard (2005)
Future architecture harusmelingkupi planned changes untuk EA component dalam jangka pendek (1-3 tahun), maupun perubahan EAcomponents dalam operasional jangka panjang (4-10 tahun) mendatang. Hal ini menjelaskan perbedaan internal dan external driver yang dapat membantu untuk mengidentifikasi perubahan
18
process, resource atau teknologi yang akan menjadi asumsi future planning, yang mana akan merubah planningEAcomponent yang baru.
Elemen dokumentasi EA#5: EA management plan EA management plan mengartikulasi program EA dan pandangan dokumentasi. EA management plan juga menyediakan deskripsi dari current dan future views of architecture dan rangkaian plan untuk mengatur perpindahan future business/techonogy operating environment. EA management plan adalah sebuah document penting untuk mengetahui keuntungan EA sebagai management program.
Elemen dokumentasi EA#6: planning threads Serangkaian aktivitas yang terjadi pada setiap framework. Rangkaian itu berupa IT-related security, IT standards dan IT workforce. 1. IT security: IT security program memiliki informasi, personnel, operations dan fasilitas. Security harus bekerja diseluruh level EA framework dan EA components. 2. IT standard: fungsi EA harus berbasiskan teknologi pada setiap level EA framework. 3. IT workforce: workforce sangat penting untuk menjamin ITrelated staffing, skill dan training requirements diidentifikasi oleh LOB dan support service activities di setiap level EA framework.
19
Gambar 2.7EA³ Cube Framework Sumber: Scott A. Bernard (2005)
2.2.4
DefinisiStrategic Plan Menurut Scott A. Bernard (2005,p115) perencanaan strategis adalah kebijaksanaan tingkat tinggi dan dokumen perencanaan yang digunakan perusahaan untuk mendokumentasikan arah tujuanya. Menurut Brown (2005) perencanaan strategis adalah suatu proses untuk mencapai sebuah strategi yang telah ditetapkan oleh organisasi dalam rangka mempunyai keunggulan kompetitif. Menurut Faber Januard (2012), Strategic Plan adalah proses pemilihan tujuan organisasi, penentuan kebijaksanaan dan program yang diperlukan untuk mencapai tujuan dan penetapan metode yang dibutuhkan guna menjamin agar kebijaksanaan dan program strategis itu dapat dilaksanakan.
20
Isi dari artifak perencanaan strategis (strategic plan) adalah: 1. Visi dan misi. 2. Ringkasan
analisis
SWOT
(Strength,
Weakness,
Opportunity, Threat). 3. Mengembangkan
diagram
CONOPS
(Concept
of
Operation Scenario). 4. Mengembangkan strategi kompetitif umum. 5. Pernyataan pengarahaan strategis. 6. Mengidentfikasikan tujuan strategis. 7. Mengidentifikasikan inisiatif strategis. Jadi dapat disimpulkan bahwa perencanaan strategis (strategic plan) merupakan sebuah proses untuk mencapai keunggulan kompetitif perusahaan.
2.2.5 DefinisiSWOT Analysis Menurut Scott A. Bernard (2005, p293) SWOT Analysis termasuk Kelebihan, kelemahan, Peluang dan juga Ancaman (SWOT) merupakan
gambaran
keseluruhan
pada
perusahaan
dengan
mengidentifikasi faktor – faktor internal dan eksternal dimana dapat mengungkapkan
area
–
area
yang
harus
difokuskan
dan
dikembangkan. Menurut Jogiyanto (2005, p.47), Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threats) disebut juga dengan analisis KEKEPAN (KEkuatan, KElemahan, Peluang, ANcaman) digunakan untuk menilai kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan dari sumber-sumber daya yang dimiliki perusahaan dan kesempatankesempatan eksternal dan tantangan-tantangan yang dihadapi. Menurut Rangkuti (2006,p18), Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini berdasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities),
21
namun
secara
bersamaan
dapat
meminimalkan
kelemahan
(Weaknesses) dan ancaman (Threats). Menurut Kotler (2003,p102), Analisis SWOT merupakan evaluasi terhadap keseluruhan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Analisis ini dibagi dua bagian yaitu analisis lingkungan ekternal (peluang dan ancaman) dan analisis lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan). Berdasarkan perngertian di atas dapat diambil kesimpulan, Analisis SWOT adalah identifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman untuk merumuskan strategi perusahaan.
Tabel 2.1 SWOT Analysis
Sumber: Scott A. Bernard (2005)
Dalam analisis SWOT faktor internal adalah kondisi internal proyek program pengembangan SI/TI dan faktor eksternal adalah lingkup di luar proyek program pengembangan SI/TI yang memiliki dampak. Proses analisa ini berdasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strength) dan peluang (Opportunities), namun secara bersama dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threats). Dari analisis faktor internal dan eksternal SWOT di dapatkan matrix grand strategy seperti pada gambar 2.8 berikut:
22
Gambar 2.8 Analisis SWOT Sumber: Rangkuti (2006)
Gambar 2.8 dapat dijelaskan sebagai berikut: Kuadaran 1, merupakan situasi yang sangat menguntungkan, organisasi yang berada di kuadran tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif. Kuadran 2, walaupun terdapat berbagai ancaman, organisasi yang ada pada kuadaran 2 masih memiliki kekuatan dari segi internal, strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanafaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi produk dan jasa. Kuadran 3, perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain pihak perusahaan menghadapi kendala atau kelemahan internal. Fokus strategi
ini
adalah
meminimalkan
masalah-masalah
perusahaan sehingga dapat merebut peluang yang lebih baik.
internal
23
Kuadran 4, merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan perusahaan. Perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.
2.2.6
Definisi SWOT Matrix Menurut Rangkuti (2006, p31) Matrik Strength–Weakness– Opportunity- Threat(SWOT) merupakan alat pencocokan yang membantu manajer mengembangkan empat tipe strategi dalam mengambil keputusan, yaitu strategi
SO (Strength-Opportunities),
strategi WO(Weakness-Opportunities), strategi ST(Strength-Threat), dan strategi WT(Weakness-Threat). Penjelasan dari 4 keputusan tersebut adalah sebagai berikut: 2.2.6.1 Strategi SO (Strength-Opportunity) Strategi
ini
dibuat
berdasarkan
jalan
pikiran
perusahaan, yaitu dengan memanfaatkaan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. 2.2.6.2 Strategi ST (Strength-Threat) Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman baik dari dalam maupun dari luar perusahaan. 2.2.6.3 Strategi WO (Weakness-Opportunity) Strategi
ini diterapkan
berdasarkan
pemanfaatan
peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada. 2.2.6.4 Strategi WT (Weakness-Threat) Pada strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada.
24
Tabel 2.2SWOTMatrix
Sumber: Rangkuti (2006) 2.2.7
Definisi CONOPS (Concept of Operations Scenario) Menurut Scott A. Bernard(2005, p294), CONOPS Scenarios merupakan sebuah konsep operasi skenario yang berbentuk dokumen naratif yang menjelaskan bagaimana enterprise beroperasi sekarang ini atau yang akan beroperasi untuk beberapa tahun kedepan dengan memberikan penjelasan tentang keadaan internal dan eksternal yang diidentifikasi didalam analisis SWOT.
2.2.8 Definisi CONOD (Concept of Operations Diagram) Menurut Scott A. Bernard (2005, p295), CONODadalah sebuah penggambaran grafis tingkat tinggi dari bagaimana fungsi perusahaan, baik secara keseluruhan, atau wilayah tertentu. Grafik CONOPS sangat penting bagi enterprise karena menjelaskan didalam satu gambar mencakup semua proses bisnis dalam CONOPS saat ini serta hubungan setiap aktivitas. Grafik CONOPS menjadi batu ujian untuk membantu perusahaan mengerti apa yang dilakukannya pada tingkat dasar.
25
Gambar 2.9Concept of Operation Diagram Sumber: Scott A. Bernard (2005)
2.2.9DefinisiBalanced Scorecard Menurut Scott A. Bernard (2005,p296), Balanced Scorecard adalah
sebuah
manajemen
dan
sistem
pengukuran
yang
memungkinkan perusahaan untuk mengklarifikasi visi dan strategi mereka serta mengartikannya ke dalam tindakan.
26
Gambar 2.10Balanced Scorecard Sumber: Scott A. Bernard (2005) Konsep Balanced Scorecard dikembangkan oleh kaplan. Menurut Widjaja (2009, p4), balance scorecard merupakan suatu sistem manajemen strategic yang menjabarkan misi dan strategi suatu organisasi ke dalam tujuan operasional dan tolak ukur kinerja untuk 4 perspektif yang berbeda, yaitu: 1. Keuangan (financial perspective) 2. Perspektif pelanggan (Customer Perspective) 3. Perspektif proses usaha internal (internal business process perspective) 4. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan (learning and growth (infrastructure) perspective).
27
Gambar 2.11Balanced Scorecard Sumber: Kaplan dan Norton (1996, p9) Berdasarkan pengertian diatas, Balanced Scorecardadalah sistem manajemen yang memberi penilaian secara cerdas yang bertujuan untuk mengelola strategi jangka panjang. Menurut Keyes (2005, p94), IT Balanced Scorecard merupakan modifikasi dari balanced scorecard tradional. Alasan mereka melakukan perubahan tersebut karena unit IT dalam suatu perusahaan biasanya melayani kebutuhan internal perusahaan, dan proyek yang dilakukan biasanya
dikerjakan
untuk
kepentingan
unit
perusahaan
secara
keseluruhan. Dari empat perspektif balanced scorecard kemudian dimodifikasi menjadi
kontribusi
bisnis,
orientasi
pengguna
atau
pelanggan,
kesempurnaan operasional dan orientasi masa depan. Menurut Keyes (2005, p97), empat perspektif dari IT balanced scorecard yang merupakan modifikasi dari keempat perspektif balanced scorecard:
28
1. Kontribusi Perusahaan Pada persektif ini menggambarkan kemampuan IT untuk memberikan nilai bisnis bagi perusahaan, dengan kata lain apa nilai balik yang didapat oleh perusahaan dari investasi IT. 2. Orientasi Pengguna Pada perspektif ini menggambarkan kemampuan IT untuk memberikan kepuasan atau memenuhi kebutuhan pengguna IT dalam perusahaan. 3. Kesempurnaa Operasional Perspektif ini menggambarkan kemampuan IT dalam melakukan proses
bisnis
perusahaan
untuk
mendukung
keberhasilan
perusahaan. Kesempurnaan operasional ini sangat penting, karena dengan teknologi dan aplikasi yang canggih namun tanpa operasional yang baik, semua akan menjadi bernilai rendah atau bahkan tidak bernilai sama sekali bagi perusahaan. 4. Orientasi Masa Depan Perspektif ini menggambarkan kesiapan IT dalam perusahaan untuk menghadapi tantangan masa depan. Pengukuran pada perspektif ini mencakup kesiapan karyawan dalam mendukung IT di masa yang akan datang, mempelajari dan menyediakan portfolio aplikasi untuk masa yang akan datang, dan usaha menemukan teknologi baru. 2.2.10 DefinisiBusiness Plan Menurut Scott A. Bernard (2005, p297), Bussines plan adalah perencanaan yang menghasilkan fungsi bisnis dan strategi financial yang sejalan dengan tujuan perusahaan. Bussines plan memiliki beberapa item pendukung yaitu: 1. Business Overview Business
overview
menjelaskan
perusahaan secara keseluruhan. 2. Executive Team Profile
mengenai
proses
bisnis
29
Executive team profile menjelaskan keterangan tentang level eksekutif pada perusahaan. 3. Relationship of Business Activites to Strategic Goal Relationship of business activites to strategic goal menjelaskan tentang hubungan dari aktivitas bisnis dengan tujuan strategi perusahaan. 4. Organizational Structure Organizational structure menjelaskan tentang struktur organisasi pada perusahaan. 5. Market Outlook and Competitive Strategy Market outlook and competitivestrategy menjelaskan tentang pangsa pasar dan strategi untuk bersaing dengan perusahaan lain. 6. Business Cycles Business cycles menjelaskan tentang gambaran mengenai lingkaran bisnis perusahaan. 7. Capitalization Strategy Capitalization strategy menjelaskan tentang strategi kapitalisasi perusahaan atau strategi pengelolaan modal perusahaan. 8. Financial Strategy Financial strategy menjelaskan tentang strategi keuangan perusahaan. 9. Current Financial Status Summary Current financial status summary menjelaskan tentang keadaan keuangan perusahaan saat ini.
30
10. Business Partnerships and Alliances Business partnerships and alliances menjelaskan tentang rekan bisnis serta kerjasama perusahaan. Menurur Elizandra Machado, et al. (2013), Business Plan dianggap sebagai dokumen yang berisi karakterisasi bisnis, bagaimana ia beroperasi, strategi, rencana untuk menangkap pangsa pasar dan pengeluaran yang diproyeksikan, pendapatan dan hasil keuangan
2.2.11 DefinisiSwim Lane Process Diagram Menurut Satzinger et al. (2010, p141) Activity Diagram merupakan sebuah tipe dari diagram workflow yang menggambarkan tentang aktivitas dari pengguna ketika melakukan setiap kegiatan dan aliran sekuensial.
Gambar 2.12Activity Diagram Sumber: Satzinger et al. (2010)
Menurut Scott A. Bernard (2005,p299), Swim Lane Process Diagram merupakan suatu diagram aktivitas pemangku kepentingan (Stackholder) dimana menunjukan kegiatan apa saja yang dilakukan
31
pemangku kepentingan (orang-orang dengan kepentingan dalam perusahaan) yang terlibat dengan garis dari proses bisnis dari waktu interaksi.
Diagram
menggunakan
format
dari
“Swim
Lane”
Stackholder diatur dalam baris, kerangka waktu (Timeframes) diatur dalam kolom, lalu gambaran aktivitas digambarkan dengan simbol flowchart.
Gambar 2.13Swim Lane Process Diagram Sumber: Scott A. Bernard (2005)
2.2.12 DefinisiBusiness Process Diagram Menurut Scott A. Bernard (2005,p300), Diagram proses bisnis menunjukkan rincian rinci dari suatu kegiatan, termasuk bagaimana setiap langkah dalam kegiatan berhubungan dengan orang lain. Diagram B-4 mengikuti IDEF-0 teknik pemodelan untuk menunjukkan apa yang input, kontrol, output, dan mekanisme yang setiap langkah dalam proses.
32
Gambar 2.14IDEF Model Sumber: Scott A. Bernard (2005)
Berikut ini penjelasan dari Gambar 2. mengenai IDEF Model : 1. Input : Item yang memulai atau memicu aktivitas dan diubah, dikonsumsi, atau menjadi bagian dari kegiatan. 2. Output : Hasil yang dihasilkan oleh aktivitas tersebut; alasan yang membuat proses itu bekerja. 3. Mechanism : Sistem, orang, dan peralatan yang digunakan untuk melakukan aktivitas. 4. Control : Mengindikasikan bagaimana atau kapan proses akan tampil.
33
Gambar 2.15Business Process Diagram Sumber: Scott A. Bernard (2005)
2.2.13 DefinisiActivity/Product Matrix Menurut Scott A. Bernard (2005,p301), Activity/Product Matrix merupakan kegiatan bisnis & peta matriks produk siklus hidupmenghasilkan pendapatan produk untuk berbagai bidang bisnis diseluruh
perusahaan.
Matriks
ini
menyoroti
siapa
yang
memilikiproses bisnis dan produk, serta tingkat rantai pasokan. 2.2.14 DefinisiUse Case Narrative & Diagram Menurut Scott A. Bernard (2005, p302) Use Case Diagram merupakan sebuah narasi dari kasus penggunaan bahasa pemodelan (UML) format untuk mengidentifikasi kebutuhan bisnis, konteks, orang yang berkepentingan (aktor), dan aturan bisnis untuk interaksi mereka dengan sistem, layanan, dan aplikasi yang diidentifikasi
34
sebagai solusi teknologi yang membutuhkan perkembangan. Gambar 2.16 berikut menggambarkan contoh dari usecase diagram.
Gambar 2.16Use Case Diagram Sumber: Scott A. Bernard (2005)
Menurut Satzinger (2005, 215) Use Case adalah diagram yang menunjukan berbagai peran user dan cara user berinteraksi dengan sistem. Actor adalah orang yang berperan dan yang berhubungan dengan sistem, connecting line adalah hubungan antar aktor dengan sistem dan menyatakan use case yang dijalankannya. Menurut Satzinger (2005, p220) Use Case Description adalah tahapan mendetail dan sebuah deskripsi diagram untuk membuat sebuah pemahaman akan sebuah sistem agar lebih menjamin kebutuhan user akan sistem. Jadi dapat disimpulkan bahwa Use Case Diagram merupakan diagram yang menjunjukan peran user yang berineraksi dengan sistem. Dan use case description adalah detail dari use case diagram yang ditulis tidak dengan menggunakan diagram.
2.2.15DefinisiClass Diagram Menurut Scott A. Bernard (2005, p308) Model data semantik dapat dikembangkan dengan menggunakan metode terstruktur
35
tradisional dan simbologi (diagram hubungan entitas) atau satu dapat menggunakan metode object-oriented dan simbologi, dari bahasa pemodelan terpadu (UML), yang menghasilkan kelas diagram.
Gambar 2.17Logical Data Model Sumber:Scott A. Bernard(2005) 2.2.16 DefinisiActivity/Entity Matrix Menurut
Scott
A.
Bernard
(2005,p310),
Matriks
entitas/aktivitas pemetaan yang dikembangkan oleh entitas data dipengaruhi oleh garis terkait kegiatan proses bisnis perusahaan. Sering disebut matriks 'CRUD' karena mengidentifikasi jenis dasar dari transformasi yang dilakukan pada data (membuat, membaca, memperbarui, menghapus) melalui proses bisnis.
36
Gambar 2.18Activity/Entity (CRUD) Matrix Sumber: Scott A. Bernard (2005)
2.2.17 DefinisiData Dictionary Menurut Scott A. Bernard (2005,p311), Data Dictionary mendukung kelengkapan dari entitas data yang dikumpulkan dan dijaga oleh perusahaan, termasuk standar untuk atribut, kunci, dan hubungan. Menurut Andri Kristanto (2008:72) Kamus data adalah Kumpulan elemen-elemen atau simbol-simbol yang digunakan untuk membantu dalam penggambaran atau pengidentifikasian setiap field atau file di dalam sistem. Jadi dapat disimpulkan bahwa data dictionary merupakan kumpulan kelengkapan dari entitan data yang menggambarkan pengidentifikasian pada setiap field di dalam sistem. 2.2.18 DefinisiSystem Interface Diagram Menurut Scott A. Bernard (2005, p312) System Interface Diagram menggambarkan tampilan logis atau fisik antara sistem perusahaan untuk informasi, produksi dimana informasi atau sumber
37
daya lainnya yang dipertukarkan. Gambar 2.19 menunjukkan contoh dari System Interface Diagram.
Gambar 2.19System Interface Diagram Sumber: Scott A. Bernard (2005)
2.2.19DefinisiObject State Transition Diagram Menurut Scott A. Bernard (2005,p306) Object state transition diagram adalah menggunakan notasi dari Unified Modelling Languange (UML) menjelaskan siklus hidup dari sebuah data objek secara spesifik. Diagram ini memperlihatkan perubahan pada atribut, hubungan, dan objek “On-Line Order” yang menghasilkan kejadian sistem internal atau eksternal untuk memicu perubahan dalam keadaan.
38
Gambar 2.20 Contoh Object State Transition Diagram Sumber: Bernard (2005, p306) 2.2.20 Definisi Network Connectivity Diagram Menurut Scott A. Bernard (2005, p321) Network Connectivity Diagram dapat menunjukkan koneksi fisik antara suara perusahaan, data, dan jaringan video termasuk jaringan area eksternal (WANs) dan area jaringan lokal (LANs) juga disebut extranet dan intranet. Pada gambar 2.21 menjelaskan mengenai contoh dari network connectivity diagram.
39
Gambar 2.21Network Design Diagram Sumber:Scott A. Bernard (2005)
2.2.21DefinisiSecurity Plan Menurut Scott A. Bernard (2005,p328), Security Plan menyediakan deskripsi rinci tingkat tinggi tentang program keamanan yang berlaku di seluruh perusahaan. Ini mencakup physical, elemen data keamanan pribadi, dan operasional dan prosedur. 2.2.22 Definisi Technology Forecast Menurut Scott A. Bernard (2005.p335), Technology forecast merupakan pendukung dan penghubung dengan technology standards profile. Technology forecast merupakan dokumen perubahan yang diharapkan pada setiap daftar standar dalam technology standards profile artifak, dimana perubahan ke depan terjadi atau akan terjadi.
40
2.2.23Definisi Workforce Plan Menurut Scott A. Bernard (2005,p355), Workforce plan menyediakan penjelasan tingkat tinggi dari bagaimana modal manusia dikelola diseluruh perusahaan. Workforce plan termasuk strategi perekrutan, retention, dan pengembangan professional pada tingkat eksekutif, manajemen, dan staff di dalam perusahaan. 2.2.24 Definisi Organization Chart Menurut Scott A. Bernard (2005,p336), Organization Chart memeperlihatkan bagaimana posisi dan personel yang diatur dalam hirarki diagram atau format matriks. Organizational Chart membantu untuk
menunjukan
garis
kewenangan,
hubungan
kerja
kepemilikan dari sumber daya, produk, dan proses.
Gambar 2.22 Contoh Organization Chart Sumber: Scott A. Bernard (2005)
serta
41
2.2.25 Teori Porter Menurut Porter (2008) pengertian analisis Five Forces ini bertujuan untuk mengidentifikasi apakah suatu produk memiliki potensi yang menguntungan dimana keuntungan tidak hanya diambil dari kondisi yang baik tetapi juga harus dari kondisi yang lemah. Menurut Hanke et al. (2005,p242), pengertian daya porter adalah sebuah model yang membantu orang-orang dalam dunia bisnis yang saling mengerti hubungan yang atraktif dalam dunia industri.
Gambar 2.23Lima Daya Saing Porter Sumber: Ward & Peppard (2002) 1. Pesaing Sejenis Dalam hal ini, persaingan itu terjadi dari tingkatan teratas hingga tingkatan yang terbawah (industri besar atau kecil). Dengan adanya hal ini, keuntungan yang diperoleh kemungkinan akan terjadi rendah dan sebaliknya. Menurut Porter sendiri, hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti: jumlah pesaing (competitor), tingkat pertumbuhan dari suatu industri, jenis produk, biaya produksi yang dikeluarkan.
42
2. Adanya Pendatang Baru Dengan adanya pendayang baru dalam dunia industri yang sama, maka ini akan menimbulkan beberapa dampak dari perusahaan yang telah ada terlebih dahulu, misalnya kapasitas menjadi bertambah yang mengakibatkan perebutan pangsa pasar semakin
banyak.
Tidak
hanya
itu
sumber
daya
yang
diperlukanpun menjadi sedikit karena jumlah yang terbatas, sedangkan industri semakin banyak. Kondisi seperti ini menimbulkan
ancaman
bagi
perusahaan.
Faktor-faktor
penghambat bagi pendatang baru yang ingin memasuki ke dalam industri ini antara lain: skala ekonomi, persaingan harga, diferensiasi produk, modal yang cukup, akses distribusi, dan peraturan pemerintah. 3. Produk atau Jasa pengganti (subtitute product) Untuk
meningkatkan
keuntungan,
perusahaan
pasti
meningkatkan harga pasaran dari produk yang dikeluarkan, hal ini pastinya membuat para pelanggan memikir dua kali untuk membeli produk kita, jika mereka menemukan produk pengganti yang harganya terjangkau, pasti mereka akan beralih ke produk tersebut. Di sini perusahaan harus memperhatikan bagaimana cara untuk mempertahankan pelanggan dengan produk yang kita miliki. 4. Pembeli Para pembeli memiliki kekuatan khusus, yaitu tawar menawar, yang terjadi jurus ampuh dalam melakukan proses transaksi. Hal ini dapat mempengaruhi perusahaan untuk menurunkan harga produknya dan meningkatkan mutu, dan pelayanan. 5. Pemasok Faktor pemasok dengan pembeli hampir sama, dimana pemasok dapat menaikan harga produk yang dibutuhkan oleh
43
perusahaan, dimana mereka juga dapat menurunkan kualitas dari produk atau jasa yang diberikan atau ditawarkan kepada perusahaan. 2.2.26 Definisi State Chart Menurut Satzinger (2005, p214) State Chart adalah diagram yang menggambarkan daur kehidupan dari sebuah objek dalam kondisi dan transisi. State Chart bisa dikembangkan untuk problem domain classyang memiliki behavior yang rumit atau memiliki status kondisi yang
perlu
untuk
dijelaskan,
sehingga
tidak
semua
class
membutuhkan state chart. 1. State State adalah kondisi selama hidup objek ketika memenuhi beberapa kriteria, melakukan suatu aksi, atau menunggu suatu event (kejadian). 2. Transition Transition adalah perpindahan dari onjek suatu skate state lainnya. 3. Destination State Destination State adalah sebuah kondisi yang menjelaskan kemana objek bergerak selama transisi. 4. Origin State Origin State adalah state asli dari objek, dari terjadinya transition. 5. Message Event Message Event adalah pemicu untuk transition, yang disebabkan karena objek meninggalkan state asli. 2.2.27Definisi System Data Flow Diagam Menurut Scott A. Bernard (2005, p315), System Data Flow Diagram lebih dikenal dengan nama Data Flow Diagram dan berguna untuk menunjukkan proses yang terjadi dengan sistem yaitu pertukaran data dan bagaimana pertukaran tersebut dapat terjadi.
44
Sistem diagram aliran data yang lebih dikenal sebagai aliran data diagram dan dimaksudkan untuk menunjukkan proses dalam sistem yang pertukaran data, dan bagaimana pertukaran data terjadi. Artefak pada System Data Flow Diagram terlihat pada gambaran proses bisnis, dan bisa diurai untuk menunjukkan detail tambahan.
Gambar 2.24System Data Flow Diagam Sumber: Scott A. Bernard (2005)
2.2.28Definisi User Interface Menurut Satzinger (2005,p442) User Interface adalah sistem yang digunakan oleh pengguna akhir dan mencakup physically, perceptually, dan conceptually untuk menghasilkan input dan output. Menurut
Laksa
Agung
Interfacemerupakanbagiandarisistem
Prabowo
(2014),
informasiyang
User mana
membutuhkaninteraksi penggunauntuk membuatinput dan output. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa UI (User Interface) adalah sebuah sistem yang dirancang sedemikian rupa agar mudah digunakan oleh penggunanya untuk membuat input dan output dengan cara berinteraksi langsung.
45