BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1
Teori –Teori Dasar / Umum Pada bagian ini akan dibahas hal – hal umum yang berkaitan dengan dunia network.
2.1.1
Network Network merupakan kumpulan komputer-komputer serta device-device lainnya, seperti scanner, printer, modem dan device lain yang terhubung secara simultan oleh beberapa media perantara (Miller 1996, p.4). Network atau jaringan adalah sebuah kata yang memiliki banyak arti tergantung dari lingkup studi yang dimaksud. Kata network yang dimaksud disini adalah dalam lingkup studi teknologi informasi (IT) yang memiliki definisi sebagai kumpulan dua atau lebih komputer yang masing-masing berdiri sendiri dan terhubung melalui sebuah teknologi. Tujuan suatu jaringan komputer adalah menyampaikan informasi dari suatu tempat (sumber) ke tempat lain (tujuan), dengan menggunakan media transmisi, perangkat-perangkat serta protokol tertentu.
2.1.1.1 Konektivitas Jaringan Konektivitas jaringan adalah penyediaan jalur penghubung diantara dua buah node atau sistem dimana sebelumnya jalur penghubung tersebut tidak ada sama sekali. Penghubung jaringan ini bisa dlam skala Local Area Network atau Wide Area Network. Untuk koneksi Local Area Network atau LAN, koneksi yang dipakai bisa banyak tipe tergantung dari topologi yang dikenakan dan media 7
8 yang dipergunakan misalnya kabel UTP dalam topologi Star. Dalam Wide Area Network atau WAN, jenis koneksi yang digunakan pada umumnya adalah internet. Dengan menghubungkan dua buah node yang berbeda tempat di mana saja di belahan bumi ini ke internet, dua node tersebut atau dua sistem sudah dapat dikatakan terhubung. Namun, penyediaan konektivgitas Jaringan lebih daripada itu. Konsep penyediaan konektivitas jaringan menitikberatkan agar terciptanya suatu jaringan khusus daripada internet untuk menghubungkan dua buah node atau jaringan yang berbeda tersebut. Jaringan lokal yang dibangun di dalam internet WAN sebenarnya sudah merupakan konsep dari konektivitas jaringan. RAS maupun VPN merupakan konsep dari konektivitas jaringan tersebut. Dengan menghubungkan dua buah node atau sistem yang terpisah secara regional dengan satu buah koneksi khusus agar dua buah node atau sistem tersebut seakan – akan terhubung secara lokal via dial ke Server RAS yang ada merupakan aplikasi jelas dari konektivitas jaringan. Berdasarkan tipe transmisinya (Tanenbaum, 2003) network dapat dibagi menjadi dua bagian besar: broadcast dan
point-to-point. Dalam broadcast
network , komunikasi terjadi dalam sebuah saluran komunikasi yang digunakan secara bersama-sama, dimana data berupa paket yang dikirimkan dari sebuah komputer akan disampaikan ke tiap komputer yang ada dalam jaringan tersebut. Kemudian setiap komputer akan mengecek apakah data tersebut ditujukan untuk dirinya berdasarkan data alamat yang ada dalam paket tersebut. Paket data hanya akan diproses oleh komputer tujuan dan akan dibuang oleh komputer yang bukan tujuan paket tersebut. Sedangkan pada point-to-point network, komunikasi data
9 terjadi melalui beberapa koneksi antara sepasang komputer, sehingga untuk mencapai tujuannya sebuah paket mungkin harus melalui beberapa komputer terlebih dahulu. Oleh karena itu, dalam tipe jaringan ini, pemilihan rute yang baik akan menentukan bagus tidaknya koneksi data yang berlangsung. 2.1.1.2 Jenis Jaringan Berdasarkan Cakupan Luas Wilayah Berdasarkan luas jangkauan suatu jaringan, maka jaringan dapat dibagi tiga, yaitu Local Area Network (LAN), Metropolitan Area Network (MAN) dan Wide Area Network (WAN) (Tanenbaum 2002,p.9). Berdasarkan definisi tersebut, dapat diperjelas bahwa network
adalah
sekelompok komputer beserta alatnya yang saling terhubung satu sama lain sehingga dapat saling bertukar data atau informasi secara real-time. 2.1.1.2.1
Local Area Network (LAN) Local Area Network merupakan suatu jaringan yang memiliki kecepatan
tinggi dan mempunyai tingkat kesalahan yang kecil dalam cakupan geografis yang tidak besar. Biasanya LAN menghubungkan beberapa workstation, printer dan beberapa device yang lain. LAN memberikan beberapa keuntungan kepada penggunanya diantaranya pembagian hak akses device dan aplikasinya, pertukaran file antara pengguna, dan komunikasi antar pengguna (Cisco Systems 1998,p.38). Suatu Local Area Network dirancang untuk : a. Beroperasi pada wilayah geografis yang terbatas. b. Memperbolehkan beberapa user untuk mengakses high-bandwidth media c. Menyediakan koneksi pada service lokal secara full-time.
10 d. Menghubungkan device-device yang berdekatan secara fisik (Cisco Systems 1999, p.4). 2.1.1.2.2
Metropolitan Area Network (MAN) Metropolitan Area Network adalah kumpulan LAN yang menyediakan akses
dan service dalam suatu daerah metropolitan atau perkotaaan, Daerah yang dicakup oleh MAN bisa sampai dengan 150 km. MAN memiliki cakupan daerah yang lebih luas daripada LAN namun memiliki cakupan yang lebih kecil dari WAN (http://cisco.netacad.net) 2.1.1.2.3
Wide Area Network (WAN) Wide Area Network adalah suatu jaringan yang dapat menghubungkan
sejumlah LAN dan memiliki cakupan daerah yang sangat luas dari satu wilayah, negara bahkan dunia. Saat ini penerapan internet merupakan contoh yang jelas suatu jaringan WAN yang besar (Cisco Systems 1999,p.6).
2.1.2
Network Device
2.1.2.1 Repeater dan Hub Repeater merupakan suatu alat yang digunakan untuk menghubungkan dua buah device pada sebuah jaringan. Repeater berada pada physical layer. Repeater menerima sinyal dari suatu jaringan, kemudian repeater akan menguatkan dan meneruskan sinyal tersebut ke jaringan lainnya. Repeater umumnya diletakkan diantara dua buah device, dimana jarak antara kedua device tersebut tergolong agak jauh sehingga sinyal yang disampaikan mengalami degradasi sebelum sampai ke tujuannya. Untuk itulah, repeater diletakkan diantara dua device yang
11 berjauhan dengan maksud untuk menguatkan kembali sinyal yang mengalami degradasi tersebut. Hub merupakan suatu alat yang menghubungkan beberapa komputer user melalui sebuah kabel. Hub berada pada physical layer. Hub memiliki fungsi yang sama seperti repeater, perbedaannya hanya pada hub memiliki port yang banyak (cisco.netacad.net). 2.1.2.2 Bridge dan Switch Bridge adalah suatu alat yang melakukan analisis frame yang masuk dan membuat keputusan forwarding berdasarkan informasi yang ada dalam frame tersebut kemudian meneruskan frame itu ke tujuan yang diinginkan. Bridge berada pada data link layer. Switch memiliki ciri yang sama seperti bridge namun memiliki beberapa keunggulan antara lain dari segi harga, switch lebih murah karena memiliki port yang lebih banyak (http://cisco.netacad.net). 2.1.2.3 Router Router merupakan suatu alat yang digunakan untuk menghubungkan jaringan yang terpisah dan berfungsi juga untuk melakukan akses ke internet. Router terletak pada network layer pada OSI model, hal ini menandakan router mampu menyambungkan dua atau lebih jaringan yang berbeda subnet. Dalam melakukan data forwarding, router menggunakan network layer address sebagai internet protocol (IP) (http://cisco.netacad.net).
12
2.1.3
Media Pada jaringan, tiap host yang terhubung dengan kabel mentransmisikan informasi lebih cepat dibanding dengan tipe koneksi jaringan lainnya. Selama kabel terhubung, kemungkinan interferensi terhadap aliran informasi sangatlah kecil. Dalam jaringan perusahaan, informasi bisa berjalan melalui kabel dengan kecepatan 10 Mbps, 100 Mbps, atau bahkan 1000 Mbps, bergantung pada kecepatan hardware dan kabel yang digunakan (Nebauer 2001,p.38-44). Tiga tipe kabel yang paling umum adalah twisted pair (10BaseT) dan kabel coaxial (10base2/ThinNet) serta kabel fiber optik.
2.1.3.1 Kabel twisted-pair Kabel twisted-pair adalah kabel tebal yang memiliki pelindung selimut luar. Kabel twisted pair ini memiliki inti empat pasang kawat tembaga dan melingkar dan terpilin (twisted) bersama dalam satu pasang. Kabel twisted pair memiliki konektor yang mirip dengan colokan telepon namun lebih besar. Konektor kabel jaringan, berlabel konektor RJ-45 dan konektor telepon, berlabel konektor RJ-11. Ada 2 tipe kabel twisted pair yaitu Unshielded Twisted Pair (UTP) dan Shielded Twisted Pair (STP). Kabel UTP terdiri dari delapan kabel berbungkus, yang dipilin bersama dalam satu pembungkus besar. Kabel STP mirip dengan kabel UTP namun memiliki lapisan tembaga danfoil di sekeliling kabel dalam bungkus plastik, untuk melindunginya dari sinyal listrik yang berlebihan. Kabel STP lebih mahal dibanding kabel UTP dan lebih sulit dikerjakan karena lebih berat dan kurang fleksibel. Keuntungannya adalah kabel
13 STP resisten terhadapa crosstalk, ketika sinyal dari satu kabel bercampur dengan sinyal pada kabel lain yang bersebelahan. 2.1.3.2 Kabel Coaxial Kabel coaxial 10Base2 merupakan alternatif untuk kabel twisted-pair. Kabel ini mirip dengan kabel coaxial dari VCR atau TV kabel, hanya sedikit lebih kurus, karena itu disebut juga ThinNet. Kabel coaxial ini adalah kabel yang berbentuk lingkaran dengan kabel berbungkus solid sebagai intinya dan lapisan logam beranyam di bawah pembungkus eksternalnya. 2.1.3.3 Kabel Fiber Optik Kabel fiber optik terdiri dari sebuah serat kaca tipis yang menjadi saluran pulsa cahaya. Pulsa cahaya mewakili informasi digital yang dibawa melalui jaringan. Kabel fiber optik memiliki tingkat kesalahan yang sangat kecil dan tidak terpengaruh interferensi elektromagnetik. Kabel ini mentransmisikan sinyal dalam puluhan gigabit per detik dan bisa menangani beberapa saluran yang berbeda secara simultan, karena masing-masing saluran memiliki panjang gelombang cahaya yang berbeda. Kabel fiber optik banyak digunakan pada jaringan WAN untuk komunikasi suara dan data. Kendala utama penggunaan kabel fiber optik di LAN adalah perangkat elektroniknya yang masih mahal dan kurang banyaknya tenaga ahli yang mampu menangani penginstalan kabel tipe ini.
14 2.1.4
Topologi Jaringan Topologi jaringan mendefinisikan struktur dari jaringan dan peletakkan node-nodenya di dalam suatu jaringan. Topologi jaringan secara umum terdiri dari 2 bagian, yaitu topologi fisikal dan topologi logikal.
2.1.4.1 Topologi Fisikal Topologi fisikal adalah topologi rancangan sebenarnya dari kabel atau media perantara. Jenis-jenis dari topologi fisikal antara lain adalah : 2.1.4.1.1
Topologi Bus Topologi bus menggunakan single kabel backbone, umumnya berupa kabel
coaxial dimana setiap hostnya terhubung secara langsung dengan kabel backbone tersebut dengan percabangan di sepanjang backbone tersebut. Jenis topologi ini cukup mudah untuk dirancang dan dibangun. Hasilnya adalah suatu jaringan yang sederhana dan murah. Topologi ini mempermudah perluasan jaringan melalui penambahan kabel dan pemanfaatan sebuah repeater yang akan menguatkan sinyal sehingga dapat menjangkau jarak yang lebih jauh. Namun, topologi ini memiliki kendala cukup besar pada masalah traffic karena semua node mengirim data dan menerima data pada saluran yang sama. Jaringan bus ini akan menjadi lambat apabila lalu lintas jaringan padat terutama pada jaringan yang
memiliki
banyak
komputer,
ini
terjadi
karena
jaringan
tidak
mengkoordinasi komunikasi antara satu node dengan node lain sehingga waktu transmisi menjadi lama. Selain persoalan bottle neck informasi, apabila terjadi masalah pada backbone, akan melumpuhkan jaringan secara keseluruhan sehingga tipe jaringan ini dinilai kurang aman untuk kelangsungan hidup jaringan. Pengelola jaringan juga akan kesulitan melakukan pelacakan jika
15 ditemui masalah disebabkan kabel rusak atau konektor lepas yang menyebabkan pemantulan sinyal dan membuat tidak berjalannya jaringan secara keseleruhan. Topologi ini membutuhkan peralatan berupa terminator di setiap ujung backbone untuk memutus gelombang data yang dikirimkan agar tidak terpantul terus menerus pada saat sinyal mencapai ujung kabel. Tipe jaringan seperti ini sudah tidak terlalu banyak diimplementasikan pada jaringan LAN umum saat ini.
Gambar 2.1 Topologi Bus 2.1.4.1.2
Topologi Ring Topologi ring menghubungkan satu host ke host yang lain dan host yang terakhir terhubung dengan host yang pertama. Hal ini membentuk suatu lingkaran tertutup (loop) dalam makna lingkaran logis, yang jika dilihat secara fisik tidak berbentuk lingkaran sama sekali. Ciri utama dari jaringan tipe ini adalah adanya suatu loop. Topologi ring umumnya digunakan di dalam jaringan token ring dan Fiber Distributed Data Interface (FDDI) yang banyak digunakan di kampus – kampus atau gabungan gedung – gedung untuk menciptakan sebuah jaringan tulang punggung (backbone) berkecepatan tinggi. Kelebihan utama dari topologi seperti ini adalah hampir tidak adanya traffic jam dalam komunikasi data karena semua node memiliki kesempatan yang sama dalam pengantaran
16 data (tergantung token). Komunikasi data yang dilakukan juga berjalan satu arah. Masalah baru terjadi apabila ring yang dibentuk terlampau besar sehingga setiap node harus menunggu cukup lama untuk melakukan pengiriman data sebelum mereka mendapatkan token yang dipassing. Masalah lain pada topologi ini adalah kerusakan pada salah satu komputer dapat memberikan pengaruh terhadap jaringan secara keseluruhan dan tentu saja akan mempersulit proses trobleshoot. Pemindahan dan penambahan komputer juga akan mengganggu jaringan yang sedang berjalan.
Gambar 2.2 Topologi Ring 2.1.4.1.3
Topologi Star Topologi star menghubungkan semua kabel menuju ke satu titik pusat. Titik pusat ini adalah konsentrator yang biasanya berupa switch atau hub. Pada saat suatu komputer atau peralatan jaringan lain yang mentransmisikan sinyal ke dalam jaringan, sinyal menuju hub. Kemudian hub melanjutkan sinyal secara simultan ke semua komponen yang terkoneksi ke dirinya. Topologi ini merupakan topologi yang paling banyak diimplementasikan pada jaringan kantor
17 atau lembaga tertentu. Hal ini disebabkan karena tipe jaringan ini paling mudah untuk diimplementasikan (dengan adanya sebuah konsentrator berupa hub atau switch, maka jaringan ini dapat dibentuk). Murahnya harga switch atau hub dengan kemudahan perakitan kabel UTP menjadi salah satu keunggulan topologi ini. Topologi ini juga memungkinkan beberapa jenis kabel digunakan dalam jaringan yang sama memanfaatkan hub atau switch yang dapat mengakomodasi berbagai jenis kabel. Saat ini, banyak hub yang memiliki port RJ-45 yang digunakan oleh kabel UTP sekaligus terdapat 1 atau 2 port BNC, digunakan oleh kabel Coaxial yang biasa dipakai oleh jaringan bus. Selain itu, topologi ini juga dikenal sebagai topologi yang cukup reliable karena setiap node memiliki saluran komunikasinya sendiri-sendiri. Kerusakan atau kegagalan koneksi pada salah satu komputer atau potongan kabel tidak akan membuat down jaringan secara keseluruhan, tidak berpengaruh terhadap node yang lain. Peralatan jaringan terpusat dapat mengurangi biaya selama penggunaan dan pengelolaan jaringan menjadi lebih mudah. Performa yang baik dimiliki oleh topologi ini, walaupun hal ini berakibat pada tingginya tingkat kebutuhan konsentrator pada topologi tipe ini sehingga apabila sang konsentrator rusak atau mengalami gangguan, sehingga dapat dipastikan jaringan ini akan down.
18
Gambar 2.3 Topologi Star 2.1.4.1.4
Topologi Extended Star Topologi extended star menghubungkan tiap topologi star sehingga terhubung satu sama lain dengan menggunakan hub ataupun switch. Topologi ini merupakan pengembangan dari tipe topologi start yang tidak mampu mengakomodir banyak node dalam satu hubungan konsentrator (rata-rata maksimal jumlah port pada suatu switch adalah 48 buah port). Maka, dengan percabangan konsentrator dan konsentrator di setiap ujung kabel, maka terbentuklah jaringan extended star yang mampu menampung banyak node.
19
Gambar 2.4 Topologi Extended Star 2.1.4.1.5
Topologi Hierarchical Topologi hierarchical memiliki ciri yang sama dengan topologi extended star namun jenis topologi ini terhubung ke hub atau switch bersama-sama sistem keseluruhan terhubung ke komputer yang mengontrol lalu lintas pada topologi ini. Topologi ini biasanya sering dikaitkan dengan topologi yang menganut sistem server-client.
20
Gambar 2.5 Topologi Hierarchical 2.1.4.1.6
Topologi Mesh Topologi mesh digunakan ketika komunikasi tidak boleh terputus sama sekali, sebagai contoh sistem kontrol dari pembangkit listrik tenaga nuklir. Tiap host memiliki hubungan tersendiri pada host lainnya. Topologi ini juga menggambarkan desain dari internet yang memiliki jalan yang banyak ke lokasi manapun. Kelebihan dari topologi ini tentunya berada pada kehandalan dan keamanan komunikasi yang akan terus terjaga sebab apabila salah satu link mengalami down, akan ada link lain untuk mem-back-up link yang putus tersebut. Namun, dari sisi cost, tentunya tipe topologi ini adalah topologi yang memakan sangat banyak biaya untuk instalasi kabel karena setiap node pada jaringan ini harus terhubung langsung dengan node lainnya.
21
Gambar 2.6 Topologi Mesh
2.1.4.1.7
Topologi Point-to-Point
Data Link point-to-point tradisional adalah sebuah medium komunikasi yang memiliki tepat 2 endpoint dan tidak ada formatting terhadap paket ataupun data. Komputer utama memiliki tanggung jawab penuh untuk memformat data yang ditransmisikan. Koneksi antara computer dan medium komunikasi biasanya diimplementasikan menggunakan media RS-232, atau yang sejenisnya. Komputer-komputer dihubungkan langsung melalui kabel di antara interface card mereka. Saat terhubung pada jarak tertentu, setiap endpoint akan dihubungkan dengan modem untuk merubah sinyal telekomunikasi analog menjadi aliran data digital. Saat koneksi menggunakan provider telekomunikasi, koneksi itu biasa disebut dedicated, leased, atau private line.ARPANET menggunakan leased line untuk menyediakan data link point-to-point antara packet-switching node mereka, yang biasa disebut Interface Message Processors .Saat ini, istilah telekomunikasi point-to-point berhubungan dengan komunikasi data wireless untuk internet atau VOIP melalui frekuensi radio
22 dalam jangkuan multigigahertz. Itu juga mencakup teknologi seperti laser untuk telekomunikasi tetapi dalam setiap kasus diharapkan medium transmisi adalah line of sight dan mampu untuk ditembakkan dengan ketat dari transmitter ke receiver. Sinyal telekomunikasi secara khusus memiliki dua arah, yaitu TDMA (Time Division Multiple Access) atau channelized. Dalam hub & switch, hub menyediakan surkuit point-to-multipoint yang membagi bandwidth total yang disediakan oleh hub di antara setiap client node yang terhubung. Switch menyedikan skrkuit seri point-to-point, melalui microsegmentation, yang mengijinkan setiap client node untuk memiliki dedicated circuit dan keuntungan tambahan yaitu memiliki koneksi full-duplex.
2.1.4.2 Topologi Logikal Topologi logikal mendefinisikan bagaimana media perantara atau kabel diakses oleh host untuk melakukan pengiriman data. Dalam jaringan, topologi logikal adalah bagaimana host berkomunikasi satu sama lain melalui suatu perantara. 2 jenis topologi logikal yang paling umum yaitu : 2.1.4.2.1
Topologi Broadcast Secara singkat topologi broadcast adalah suatu topologi dengan metode
setiap host mengirimkan data ke semua host yang lain dalam jaringan. Pada topologi ini tidak ada urutan host dalam jaringan. Siapa yang mengirimkan data, maka node tersebut yang boleh melakukan komunikasi. Contoh topologi fisikal yang menggunakan topologi logikal ini adalah topologi bus dan topologi star. Penerapan dari topologi broadcat ini adalah teknologi CSMA/CD (Carrier Sense
23 Multiple Access/Collition Detection) yakni setiap node dalam jaringan boleh mengirimkan data pada saat kapanpun. Namun, hanya host pertama yang mengirim data terlebih dahulu yang boleh melakukan komunikasi, sementara node lainnya yang ingin mengirim data harus menunggu host pertama tersebut selesai mengirim data. 2.1.4.2.2
Token Passing Token passing mengontrol akses jaringan dengan cara melepaskan token elektronik secara berurutan ke tiap host. Ketika host tersebut menerima token tersebut, berarti host dapat mengirimkan data ke jaringan. Bila host tidak memiliki data yang akan dikirim, maka token akan dikirimkan ke host selanjutnya dan proses akan berulang terus menerus seperti itu. Contoh topologi fisikal yang menggunakan token passing adalah topologi ring. Jenis topologi ini memiliki kelebihan dibanding CSMA/CD dimana setiap host memiliki kesempatan yang sama dalam pengantaran data. Hal ini berbeda dengan CSMA/CD dimana setiap host harus berebut dalam pengiriman data. Kekurangannya adalah adanya delay untuk melakukan pengiriman apabila token elektronik tersebut tidak dipegang oleh suatu host yang ingin melakukan pengiriman data.
2.1.5
Bandwidth Bandwidth adalah suatu hal yang sering terdengar pada saat membicarakan tentang aliran data yang terjadi dalam suatu jaringan komputer, lebih khususnya lagi pada saat menghubungkan pembicaraan jaringan dengan internet dan komunikasi antara komputer satu dengan yang lainnya dalam jaringan LAN,
24 MAN, dan WAN. Bandwidth diukur sebagai perbedaaan antara angka frekuensi terkecil dan terbesar yang dapat dilalui (Thomas 1997,p.141). Bandwidth dapat berarti juga sejumlah data yang ditransmisikan melalui sebuah salutran komunikasi dalam sebuah jangka waktu tertentu. Selain itu bandwidth dapat juga diartikan jumlah informasi yang dapat ditransmisikan pada jaringan dalam waktu tertentu (www.cs.bham.ac.uk). Di dalam lingkup jaringan kecil atau LAN, bandwidth lebih sering dikenal sebagai kecepatan hubungan
atau
koneksi
antar
komputer
yang
saling
terhubung
(www.go.tas.gov.au).
2.1.6
Network Addresing
2.1.6.1 Physical Address Physical Address atau MAC (Media Access Control) Address adalah alamat yang terletak pada NIC (Network Interface Card) yang memiliki sifat yang unik, flat, dan permanen. MAC Address ini terdiri dari 48 bit, dimana 24 bit pertama merupakan vendor id dan 24 bit sisanya merupakan device id. Penulisan MAC Address ini dilakukan dalam format heksadesimal. Tabel 2.1 Sistem Penamaan MAC Address hh hh hh
hh hh hh
Vendor id
device id
Contoh dari MAC Address : Realtek RTL8139 Family PCI Fast Ethernet NIC memiliki MAC Address 00-A1-B0-A2-45-5A 00-A1-B0 disini menunjukkan vendor ID yakni Realtek
25 A2-45-5A disini menunjukkan kode unik NIC komputer tertentu. Perlu diketahui, beberapa Vendor pembuat NIC (Network Interface Card) memiliki kode hexadesimal tersendiri dalam komponen MAC Address tersebut. Ini berarti, antara MAC Address milik vendor CISCO, Realtek, D-Link, dan 3Com, masing-masing memiliki MAC Address sendiri yang unik dan tidak sama antara satu vendor dengan dengan vendor lainnya. Sementara itu, host id bersifat unik dalam satu vendor sehingga tidak ada satupun MAC Address yang sama pada dua NIC atau lebih yang diterbitkan, walaupun tetap saja ada kemungkinan cacat produksi diantara NIC NIC tersebut yang mengakibatkan beberapa NIC memiliki MAC Address yang sama. 2.1.6.2 Logical Address Logical Address lebih dikenal sebagai IP Address, yang berbeda dari MAC Address dari segi pengalamatannya yang bersifat hierarkis. IP Address yang umum digunakan adalah IP versi 4 (Ipv4), walaupun sekarang sudah dikembangkan IP versi 6 (Ipv6). Ipv4 terdiri dari 32 bit yang terbagi dalam 4 segmen yang masing-masing terdiri dari 8 bit (1 oktet) dan dinyatakan dalam bentuk biner atau desimal. Walaupun dibagi dalam bilangan bertitik, namun pada dasarnya, komputer membaca ip address sebagai deretan bilangan biner sebanyak 32 bit. Bilangan bertitik ditambahkan pada bilangan tersebut agar manusia mudah untuk membaca dan menerjemahkan IP address.
xxxxxxxx . xxxxxxxx . xxxxxxxx . xxxxxxxx Æ biner xxx . xxx . xxx . xxx Æ desimal
26 contoh : 11000000.10101000.00000000.00000001 Æ biner
Diterjemahkan menjadi bilangan desimal bertitik menjadi
192.168.0.1 Æ desimal
2.1.6.2.1
Kelas IP IP Address dibagi ke dalam 5 kelas berbeda, yaitu :
2.1.6.2.1.1
IP Kelas A Pada kelas A, 8 bit pertama merupakan network address dan 24 bit sisanya adalah host address. Kelas ini biasa digunakan oleh perusahaan yang memiliki jaringan dalam skala yang besar. Alamat IP pada kelas A dimulai dari 1.0.0.0 sampai 126.255.255.255. Salah satu cara untuk mengenali suatu IP adalah IP kelas A atau bukan, selain melihat pada range IPnya, dapat melihat pada bit pertama pada deretan bilangan binernya. Bit pertama pada deretan bilangan biner tersebut haruslah 0, maka itu termasuk dalam kategori IP kelas A. Tabel 2.2 Sistem Penomoran IP Address Kelas A Network
Host
Host
Host
0xxxxxxx . xxxxxxxx . xxxxxxxx . xxxxxxxx 0-126
0-255
0-255
0-255
27 2.1.6.2.1.2
IP Kelas B Kelas B memiliki 16 bit pertama yang merupakan Network Address dan 16 bit berikutnya merupakan host address. Kelas B memiliki 2 octet host number yang memungkinkannya untuk menampung 65534 network interface pada sebuah subnet. Alamat IP kelas B digunakan untuk jaringan dengan skala menengah. Alamat IP pada kelas B berkisar antara 128.0.0.0 sampai 191.255.255.255. Selain mengenali IP kelas B dari range IPnya, Ip kelas B dapat dikenali dari dua bit pertama pada deretan IP tersebut (dalam biner) yakni 10. Tabel 2.3 Sistem Penomoran IP Address Kelas B Network
Host
Host
Host
10xxxxxx . xxxxxxxx . xxxxxxxx . xxxxxxxx 128-192
2.1.6.2.1.3
0-255
0-255
0-255
IP Kelas C Kelas C, 24 bit pertamanya merupakan Network Address dan 8 bit sisanya adalah host address. Kelas ini memiliki jumlah host yang dapat diakomodir paling sedikit tetapi juga memiliki jumlah network yang dapat dicreate paling banyak. Kelas ini biasanya digunakan untuk jaringan berskala kecil. Alamat pada kelas C dimulai dari 192.0.0.0 sampai 223.255.255.255. IP kelas C dapat dikenali dari tiga bit pertama IP (dalam binernya) yakni 110.
28 Tabel 2.4 Sistem Penomoran IP Address Kelas C Network
Host
Host
Host
110xxxxx . xxxxxxxx . xxxxxxxx . xxxxxxxx 192-223
2.1.6.2.1.4
0-255
0-255
0-255
IP Kelas D IP kelas D mempunyai byte pertama 1110xxxx, sehingga rentang alamatnya dimulai dari 224-239. kelas D merupakan kelas khusus yang tidak dapat dipakai oleh publik karena satu blok kelas ini khusus dipakai untuk keperluan multicast. Multicast adalah jenis transmisi layaknya broadcast, namun dalam skala yang lebih kecil dan dapat ditentukan tujuannya. Tabel 2.5 Sistem Penomoran IP Address Kelas D 1110xxxx . xxxxxxxx . xxxxxxxx . xxxxxxxx 224-239
2.1.6.2.1.5
0-255
0-255
0-255
IP Kelas E IP kelas E mempunyai byte pertama 1111xxxx. Kelas E adalah kelas IP yang tidak digunakan untuk umum melainkan untuk keperluan riset dan eksperimen. Tabel 2.6 Sistem Penomoran IP Address Kelas E 1111xxxx . xxxxxxxx . xxxxxxxx . xxxxxxxx 240-255
0-255
0-255
0-255
(lewis, 19999, p32;http://www.cisco.com)
29 2.1.6.2.2
Broadcast Address Digunakan untuk mengirimkan paket data ke seluruh node dalam suatu network. Seluruh Host ID pada Broadcast address memiliki nilai 255. Berikut ini merupakan broadcast address untuk tiap kelas : Tabel 2.7 Broadcast Address untuk IP Kelas A, B, dan C Kelas A : xxx.255.255.255 N H H
H
Kelas B : xxx.xxx.255.255 N N H H Kelas C : xxx.xxx.xxx.255 N N N H
2.1.6.2.3
Private IP Address Adalah sekumpulan alamat yang tidak diassign pada tiap-tiap kelas IP karena penggunaan IP ini yang umumnya hanya beredar pada jaringan lokal (internal). Private address dapat digunakan oleh host yang menggunakan NAT (Network Address Translation) atau proxy server agar dapat terhubung ke internet, atau digunakan oleh host yang tidak terkoneksi ke internet sama sekali. Melalui sebuah persetujuan, traffic dengan alamat tujuan berupa private address tidak akan dirutekan melalui internet.
30 Yang termasuk dalam private address untuk masing-masing kelas adalah : Tabel 2.8 Range IP Address untuk IP kelas A, B, dan C
2.1.6.2.4
10.x.x.x
kelas A
172.16.x.x - 172.31.x.x
kelas B
192.168.x.x
kelas C
Public IP Address Public IP Address adalah alamat IP yang digunakan untuk berkomunikasi antar komputer yang tersambung secara langsung dalam jaringan internet. Jenis IP address ini banyak digunakan oleh Internet Service Provider (ISP) dan lembaga-lembaga dunia yang mengatur lalu-lintas di internet. Range alamat yang dimiliki oleh public ip address adalah semua alamat IP selain yang berada dalam range private IP address dan IP loopback (127.x.x.x).
2.1.6.2.5
Loopback Address Jenis alamat ini berada pada alamat 127.x.x.x dimana IP jenis ini digunakan untuk keperluan loopback, entah digunakan untuk mengecek kesuksesan penginstalan suatu NIC di komputer atau untuk membuat network virtual yang seakan akan terhubung dengan komputer kita, sehingga komputer kita menyangka ada suatu network yang terhubung dengan komputer kita berkat alamat loopback tersebut.
31 2.1.6.2.6
Subnet Mask Subnet mask bukan merupakan suatu alamat, melainkan digunakan untuk menentukan bagian manakah dari suatu IP address yang merupakan network id dan mana yang merupakan host id. Subnet mask terdiri dari 32 bit dan seperti IP address dibagi menjadi empat oktet. Bagian network ditandai dengan bit bernilai ’1’ sedangkan bagian host ditandai dengan bit bernilai ’0’. Network address didapat dengan melakukan proses AND antara IP address dengan subnet masknya. Contoh : IP Address : 11000000 . 10101000 . 00010000 . 00100000 192.168.16.32 subnet mask : 11111111 . 11111111 . 11111111 . 00000000 255.255.255.0 -------------------------------------------------------------------AND Network ID : 11000000 . 11111111 . 11111111 . 00000000 192.168.16.0 (Stallings, 1999, p161) Sebagai suatu syarat agar minimal dua node di dalam suatu jaringan dapat berkomunikasi satu sama lainnya, dua node tersebut harus memiliki ip address yang berbeda, namun memiliki network address yang sama. Dengan demikian dua node dalam jaringan tersebut mampu berkomunikasi langsung tanpa harus melewati perantara router terlebih dahulu.
32 2.1.7
Network Services
2.1.7.1 DHCP Cikal bakal dari DHCP adalah BOOTP. Oleh karena BOOTP tidak cukup untuk menyediakan informasi konfigurasi (Kercheval 1999,o.25). DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah suatu layanan di dalam jaringan yang berfungsi untuk membagi-bagikan ip address kepada host yang memiliki jenis alamat yang dynamic (tidak tetap). DHCP ini menyediakan 2 service pokok, yaitu : •
mengalokasikan IP address kepada client. IP address yang dialokasikan ini dapat bersifar permanen ataupun temporer.
•
Memungkinkan adanya tempat penyimpanan dari parameter untuk client dalam sebuah jaringan. Administrator dapat menyediakan parameter tersebut kepada client baik secara individual maupun secara kelompok dan server DHCP akan menyimpan parameter tersebut dan akan dikeluarkan kepada client yang membutuhkan.
2.1.8
Koneksi internet
2.1.8.1 Dial-Up Koneksi dial-up merupakan akses koneksi ke internet dimana pengguna menggunakan media perantara Modem terhubung dengan komputer dan jalur telepon yang menghubungkan pada ISP (Internet Service Provider) atau ISP node untuk menstabilkan hubungan modem ke modem dimana kemudian menghubungkannya ke internet.
33 Masih cukup banyak orang yang mempergunakan layanan Dial-up ini. Alasan utamanya karena ketidakmampuan mendapatkan layanan hubungan kecepatan tinggi (high-speed internet connection).
Untuk koneksi dial-up ini yang kita butuhkan adalah: •
Perangkat keras (hardware):
o Komputer o Modem o Saluran Telepon •
Perangkat Lunak (software): pada umumnya disediakan oleh ISP dimana kita berlangganan.
•
Username (login) dan Password: disediakan oleh ISP dimana kita berlangganan, login tidak dapat diganti sedangkan password dapat kita ganti sendiri secara berkala untuk menjaga keamanan.
Yang kita perlu kita lakukan adalah: •
Berlangganan ke salah satu ISP terdekat
•
Memasang modem ke komputer kita
•
Meng-install software internet yang disediakan oleh ISP
•
Menghubungkan diri (dial-up) ke ISP
Setelah komputer kita terhubung ke ISP maka saat itu pula komputer kita sudah terhubung ke internet dan kita dapat memulai penjelajahan kita di internet.
34 Hubungan kita ke internet hanya terjalin selama kita mempertahankan koneksi komputer kita ke ISP melalui modem. Begitu kita memutuskan hubungan modem ke ISP maka saat itu pula komputer kita terputus dari internet dan kembali berfungsi sebagai komputer yang biasanya kita gunakan.
Hubungan yang kita lakukan ke ISP adalah hubungan lokal (menggunakan pulsa telepon lokal) namun kita sudah bisa melihat-lihat informasi yang terkandung di komputer-komputer lain di seluruh dunia yang terhubung ke internet. Karena sifatnya yang maya inilah maka internet dikenal sebagai cyberspace (dunia maya).
Koneksi Dial-up ini pada umumnya digunakan oleh pribadi-pribadi yang menginginkan untuk mengakses internet dari rumah. Komputer yang digunakan untuk dial-up pada umumnya adalah sebuah komputer tunggal (bukan jaringan komputer).
Dial-up tidak memerlukan infrastruktur tambahan di atas jaringan telepon. Dial-up pada umumnya satu-satunya pilihan yang tersedia untuk remote area atau pedesaan di mana suatu koneksi broadband tidak memungkinkan karena populasi dan permintaan yang rendah. Kadang-Kadang akses dial-up adalah suatu alternatif bagi orang-orang yang memiliki anggaran terbatas, meskipun demikian koneksi broadband saat ini terus menyebar ke seluruh dunia.
Dial-up memerlukan waktu untuk dapat melakukan suatu koneksi telepon sebelum perpindahan data dapat berlangsung. karena koneksi ini menggunakan biaya sambungan telepon, masing-masing koneksi membuat suatu biaya
35 tambahan. Jika panggilan dibayar sesuai dengan waktu, biaya ini bergantung pada jangka waktu dari koneksi.
Akses dial-up akses adalah suatu koneksi sementara, sebab baik pemakai maupun
ISP dapat mengakhiri koneksi itu kapanpun. ISP akan sering
menetapkan limit atas jangka waktu koneksi untuk mencegah para pemakai menghabiskan dial-in ISP yang tersedia, dan akan memutuskan koneksi pemakai. Pemakai diharuskan melakukan koneksi ulang .
Berbeda dengan broadband, suatu koneksi dialup dapat diakses dari saluran telepon manapun di dunia, walaupun pemakai mungkin harus membayar beban biaya interlokal tinggi.
Modem dial-up modern secara teoritis biasanya mempunyai kecepatan transfer maksimum 56 kbit/s (menggunakan protokol V.92), walaupun dalam banyak kasus hanya sampai kepada 53 kbit/s yang biasa terjadi karena adanya regulasi FCC (Federal Communications Commision). Saat ini kecepatan ini dianggap sebagai kecepatan yang maksimum; dalam banyak kasus kecepatan transfer menjadi lebih rendah, rata-rata di manapun berkisar antara 33-43 kbit/s. Faktor seperti kebisingan dan kondisi-kondisi telepon saluran, seperti halnya mutu dari modem itu sendiri memiliki peranan dalam menentukan kecepatan koneksi.
Koneksi dial-up pada umumnya mempunyai latency tinggi yang dapat mencapai 200 ms atau bahkan lebih, hal ini dapat meyebabkan kesulitan video conferencing atau bermain game online. Gamer yang bermain dengan koneksi
36 dial-up sering terputus dari server game karena lag atau latency yang tinggi dari koneksi itu.
2.1.8.2 xDSL
xDSL adalah istilah untuk menyebut semua tipe teknologi digital subscriber lines. Dua jenis yang utama adalah ADSL (Asymetric Digital Subscriber Line) dan SDSL (Symetric Digital Subscriber Line). Dua jenis lainnya adalah Highdata-rate DSL (HDSL) dan Very high DSL (VDSL). Teknologi xDSL termasuk teknologi VoIP (Voice over IP) yang sedang trend saat ini yang dikembangkan.
Awalnya tujuan dari penggunaan teknologi xDSL adalah untuk Video on demand (VoD) dan TV interaktif (ITV). Dengan hadirnya world wide web kebutuhan baru akan bandwith untuk akses internet sekarang dirasakan sebagai satu dari kebutuhan utama untuk menggunakan teknologi xDSL. Potensi aplikasi broadband untuk perumahan telah dirasakan, yaitu termasuk: video on demand; near video on demand; delayed broadcast;akses internet; broadcast video; teleshopping; telework; games; karaoke on demand.
Teknologi DSL menggunakan teknik skema modulasi untuk kompresi data pada kabel tembaga biasa. Seringkali disebut sebagai teknologi last mile yang menghubungkan stasiun switching telepon langsung ke rumah atau kantor (end users), jarang digunakan sebagai saluran backbone antar stasiun switching. xDSL sama dengan ISDN (Integrated Service Digital Network) karena bekerja pada kabel telepon tembaga biasa dan juga bekerja pada jarak dekat (sekitar 20000 kaki). Namun, xDSL menawarkan kapasitas yang lebih tinggi sampai 32 Mbps
37 untuk downstream traffic dan dari 32 Kbps sampai lebih 1 Mbps untuk upstream traffic. Implementasi xDSL bisa menjadi salah satu alternatif teknologi jaringan akses untuk memenuhi data high-bandwidth. Teknologi ini merupakan teknologi modem yang menggunakan saluran telepon
(twisted-pair) existing untuk
mengirimkan data high bandwidth, seperti multimedia dan video ke pelanggan. Teknologi ini mendapat perhatian signifikan dari para service provider karena memungkinkan mengirim data high-bandwidth ke lokasi tersebar dengan perubahan yang relatif kecil pada infrastruktur yang sudah ada. Salah satu layanan yang dapat dibuat dengan teknologi ini adalah akses internet kecepatan tinggi yang dapat melayani pelanggan residensial atau warnet yang hingga saat ini umumnya menggunakan teknologi modem dial-up dengan akses maksimum 56 Kbps. Ketersediaan infrastruktur pusat layangan telekomunikasi yang tersebar dan beberapa belum dioptimalkan, dapat dipertimbangkan untuk memilih teknologi xDSL guna melayani akses internet kecepatan tinggi ataupun untuk layanan-layanan
high-bandwith
lainnya.
Meskipun
teknologi
xDSL
memanfaatkan infrstruktur yang telah eksis, namun sebelum penggelaran layanan berbasis xDSL, tetap diperlukan kajian yang mendalam baik aspek teknis maupun aspek ekonomisnya sehingga benar-benar akan menjadi solusi yang tepat untuk pelanggan dan tidak menimbulkan kontraproduktif bagi ISP.
Biasanya kecepatannya berkisar antara 128 Kb/s dan bisa mencapai 1.5 Mb/s untuk pengguna rumah. Beberapa instalasi bisa mencapai 50 Mb/s atau lebih tergantung peralatan yang digunakan, jarak, kualitas kabel, teknik encoding, frekuensi spektrum yang tersedia dan beberapa taraf tertentu, sistem konfigurasi
38 akhir. Jangkauan transmisi xDSL tergantung dari jumlah faktor yang mempengaruhi kabel dalam menyalurkan sinyal, misal panjang, diameter, level bising pada kabel, interferensi cross-couple.
xDSL memiliki masalah seputar jarak, kebisingan dan biaya. Karena itu xDSL tidak bisa dianggap solusi infrastruktur tembaga terpasang. Terdapat beberapa masalah dalam infrastruktur tembaga terpasang meskipun dengan teknologi pair gain atau DSL. Batasan utama muncul: •
Bandwidth yang bisa dicapai dengan sambungan tembaga adalah rendah. Karena itu, untuk jaringan akses biasa, selain biaya, terdapat biaya tambahan sehubungan dengan kebutuhan pasangan untuk transmisi ADSL.
•
Noise/gangguan yang muncul. Masalah ini pasti akan muncul paling tidak pada implementasi pertama, karena kemungkinan besar pelanggan komersial pertama akan berada di daerah perkotaan.
2.1.8.3 ADSL
Asymetric Digital Subscriber Line disingkat ADSL adalah salah satu bentuk Digital Subscriber Line, suatu teknologi komunikasi data yang memungkinkan transmisi data yang lebih cepat melalui kabel tembaga telepon biasa dibandingkan dengan modem konvensional yang ada.
Karakter yang membedakan ADSL dari xDSL adalah aliran kapasitas data dari satu arah lebih besar daripada arah yang lain atau disebut juga asimetris. Para penyelenggara biasanya memasarkan ADSL sebagai bentuk layanan untuk
39 orang-orang yang berhubungan dengan internet relatif lebih pasif, yang menginginkan download dari internet tetapi tidak begitu memerlukan untuk menjalankan server yang tentu saja sangat memerlukan lebar pita yang besar dari segala arah.
Ada dua macam alasan, yaitu teknis dan pemasaran, mengapa ADSL di banyak tempat paling banyak ditawarkan ke pengguna rumahan. Dari sisi teknis, sepertinya ada banyak crosstalk dari sirkuit yang berada di ujung lain letak Digital Subscriber Line Access Multiplexer (DSLAM) (di mana biasanya banyak local loop berdekatan menjadi satu) melebihi yang diinginkan pelanggan. Tentunya, sinyal upload terlemah berada pada bagian terbising pada local loop. Itulah yang meyebabkan mengapa dari sisi teknis laju transimisi tampak lebih tinggi dibandingkan dengan laju modem milik pelanggan.
Untuk ADSL konvensional, rata-rata laju downstream dimulai pada 256 kbit/s dan umumnya dapat mencapai 8 Mbit/s pada jarak 1,5 km (5000 kaki) dari kantor sentral yang dilengkapi DSLAM atau remote terminal. Rata-rata laju upstream dimulai pada 64 kbit/s dan umumnya dapat mencapai 256 kbit/s dan kadang dapat pula melaju sampai 1024 kbit/s. Nama ADSL Lite biasanya digunakan untuk versi yang lebih lambat.
2.1.8.4 Modem Kabel
Teknologi modem kabel memungkinkan akses cepat internet 24 jam. Kecepatannya bisa melebihi koneksi T1 yang hanya 1.5 Megabit per detik, dan
40 tidak membutuhkan saluran telepon karena transmisi dilakukan melalui saluran kabel yang digunakan untuk meneruskan siaran televisi.
Modem adalah singkatan dari Modulator-Demodulator. Modulate adalah proses penerjemahan data dari digital ke analog sehingga bisa ditransmisikan. Demodulate adalah sebaliknya, proses menerjemahkan dari analog ke digital. Walaupun demikian, modem kabel sebetulnya cara bekerjanya lebih menyerupai Network Interface yang digunakan untuk Local Area Network (LAN).
Modem walaupun hanya memiliki kecepatan sekitar 50 Kilobit per detik, bisa dikatakan tidak dipengaruhi oleh jarak. Lain halnya dengan Ethernet yang memiliki kecepatan 10 atau 100 Megabit per detik tetapi hanya bisa dalam jarak maksimum kurang lebih 1 km. Modem kabel berada di tengah-tengah. Kecepatannya berkisar antara 3 hingga 56 Megabit per detik, dan bisa bekerja dalam jarak 100 km atau bahkan lebih.
Gambar 2.7 Contoh pemasangan modem kabel
41 Seperti diilustrasikan dalam diagram di atas, sinyal dari tv kabel dipisahkan menjadi dua, satu untuk sinyal televisi dan satu lagi khusus untuk data. Kedua sinyal tersebut tidak akan mencampuri satu sama lainnya.
Walaupun isi modem kabel berbeda-beda, pada dasarnya sekarang isinya seperti diilustrasikan di diagram berikut.
Gambar 2.8 Isi modem kabel •
Tuner: yang menguhubungkan langsung ke saluran CATV, umumnya menggunakan diplexer sehingga memungkinkan transmisi masuk dan keluar melalui tuner yang sama. Tuner ini harus berkualitas cukup baik untuk menerima sinyal QAM (Quadrature Amplitude Modulation) digital yang termodulasi.
•
Demodulator: sinyal IF yang masuk diterima oleh demodulator yang biasanya terdiri dari penerjemah Analog -> Digital, QAM-64/256 demodulator, MPEG frame synchronization, dan Reed Solomon error correction.
•
Burst modulator: mengirim sinyal keluar melewati tuner, melakukan encoding Reed Solomon, modulasi QPSK (Quadrature Phase Shift Keying) /QAM-16 dari frekuensi tertentu, dan penerjemah Digital -> Analog.
42 •
MAC: Media Access Control, bertugas untuk melakukan ranging yang sangat mirip dengan protokol satelit.
•
Interface: bisa Ethernet, PCI (Peripheral Connect Interface) Bus, USB
(Universal Serial Bus), atau yang lainnya.
Kecepatan data downstream (yang masuk) rata-rata berkisar antara 4-56 Megabit per detik. Sedangkan kecepatan upstream (yang keluar) berkisar antara 256 Kilobit hingga 3 Megabit per detik. Catatan: satu byte sama dengan delapan bit.
Berikut ini perbandingan kecepatan download sebuah file berukuran 10 Megabyte dalam kondisi internet ideal:
43 Tabel 2.9 Perbandingan kecepatan download menggunakan berbagai macam koneksi
KECEPATAN/JENIS MODEM
WAKTU TRANSFER
14400 bps telephone modem
1,5 jam
28800 bps telephone modem
46 menit
56000 bps telephone modem
24 menit
128000 bps ISDN modem
10 menit
1,54 Mbps koneksi T1
52 detik
4 Mbps modem kabel
20 detik
10 Mbps modem kabel
8 detik
Catatan: M = mega, bps = bit per second, 1 byte = 8 bit
Kecepatan transfer data banyak dipengaruhi oleh: •
Kecepatan komputer anda.
•
Perangkat keras dan lunak yang mengatur alur data antara jaringan dan internet
•
Kepadatan lalu-lintas internet yang melalui backbone internet dari penyedia jasa internet
44 •
Kemampuan dan kecepatan dari server di mana anda meminta/mengakses data
•
Jumlah pengguna yang mengakses suatu server pada saat yang bersamaan
Pada umumnya modem kabel tidak membutuhkan software khusus dari sisi pelanggan. Selama Sistem Operasi yang digunakan bisa mengenali dan menggunakan Network Interface Card seperti layaknya jaringan lokal, maka seharusnya tidak ada masalah.
Topologi jaringan modem kabel menyerupai bentuk pohon yang memiliki induk bercabang-cabang.
a. modem kabel dari sisi penyedia jasa CATV
b. modem kabel dari sisi pelanggan
Gambar 2.9 Topologi jaringan modem kabel
45 Penyedia jasa televisi kabel yang harus menyediakan jasa internet dengan menghubungkan diri dengan penyedia jasa backbone internet yang lebih besar. Idealnya menggunakan koneksi OC-3 (155 Megabit per detik) atau bahkan multiple redundant OC-3 untuk mencukupi kebutuhan bandwidth dari banyak pelanggan.
Pelanggan akan seperti berada di dalam jaringan lokal (LAN) yang sangat luas, di mana jaringan lokal ini terhubung dengan internet. Karena itu masalah keamanan jaringan juga menjadi sangat penting, komputer pelanggan yang berada dalam jaringan bisa diakses dari dunia luar (internet) maupun dari dalam jaringan lokal itu sendiri (tetangga). Karena tidak menutup kemungkinan bahwa komputer pelanggan tersebut berlaku sebagai server, maka penjagaan keamanan komputer juga harus diperlakukan layaknya sebuah server, terutama jika pelanggan memang menjadikan komputernya untuk dijadikan web/FTP server pribadi, misalnya. Tapi harap diingat bahwa kecepatan transfer data tidak simetris, upstream jauh lebih kecil daripada downstream, jadi tidaklah efektif jika tujuan utama seseorang berlangganan adalah untuk membuka web server dengan load yang tinggi (untuk load sangat minimum mungkin masih memadai).
Beberapa keuntungan menggunakan modem kabel adalah:
1.
tidak lagi dibutuhkan saluran telepon
2.
kecepatannya yang tinggi
3.
waktu koneksi yang tidak dibatasi
46 4.
satu modem kabel bisa dipakai bersama-sama oleh beberapa komputer sekaligus
2.2
2.2.1
Teori –Teori Khusus
CDMA2000 CDMA2000 merupakan bagian dari keluarga third-generation ( 3G) standar telekomunikasi mobile yang menggunakan CDMA (Code Division Multiple Access), suatu rancangan multiple access untuk radio digital, untuk mengirimkan suara, data, dan memberi sinyal data ( seperti telepon) antara lokasi selular dan telepon genggam. Ini merupakan generasi selular digital CDMA yang kedua.
Gambar 2.10 Jenis mode radio interface untuk standar IMT-2000
CDMA (Code Division Multiple Access) adalah suatu teknologi radio digital mobile yang memancarkan aliran bit dan channel-channel itu
dibagi
menggunakan PN (Pseudo-noise) Sequences codes. CDMA mengijinkan banyak radio untuk berbagi channel yang memiliki frekuensi yang sama. Tidak seperti TDMA (Time Division Multiple Access), suatu teknik berbeda yang digunakan oleh GSM (Global System for Mobile Communications) dan D-AMPS (Digital
47 Advanced Mobile Phone System), semua radio dapat aktif setiap waktu, sebab kapasitas jaringan tidak secara langsung membatasi banyaknya radio yang sedang aktif. Sejak telepon dapat dilayani lebih banyak oleh lokasi selular yang lebih sedikit, standar yang berbasis CDMA memiliki suatu keuntungan di faktor ekonomi secara siginifikan dibanding standar yang berbasis TDMA, atau standar selular yang paling tua yang menggunakan Frequency Division Multiple Access (FDMA). CDMA2000 mempunyai suatu sejarah teknis yang panjang, dan mampu dikompatibilitaskan dengan metoda telepon CDMA yang lebih tua ( seperti cdmaOne) dikembangkan pertama oleh Qualcomm, suatu perusahaan komersil, dan pemilik beberapa kunci hak paten internasional atas teknologi itu.
CDMA2000 yang terdiri dari CDMA2000 1x, CDMA2000 1xEV-DO (1x Evolution Data Optimized), dan CDMA 2000 1xEV-DV (1x Evolution Data and Voice) disetujui sebagai radio interface untuk standar IMT-2000 ITU (International Telecommunication Union) dan pengganti langsung dari 2G CDMA, IS-95 ( cdmaOne). CDMA2000 distandarisasi oleh 3GPP2 (Third Generation Partnership Project).
CDMA2000 adalah suatu merek dagang dari Telecommunications Industry Association (TIA-USA) di Amerika Serikat, bukan istilah umum seperti CDMA. ( Ini serupa dengan bagaimana TIA telah membuat merek mereka standar 2G CDMA, IS-95, sebagai cdmaOne).
48 CDMA2000 adalah pesaing yang berbeda dengan standar 3G yang utama yaitu UMTS. CDMA2000 dikenalkan untuk beroperasi pada 400 MHZ, 800 MHZ, 900 MHZ, 1700 MHZ, 1800 MHZ, 1900 MHZ, dan 2100 MHZ.
2.2.2
CDMA2000 1x
CDMA2000 1x, dasar dari standar CDMA2000 wireless air interface, dikenal dengan banyak terminologi: 1x, 1xRTT, IS-2000, CDMA2000 1X, 1X, dan cdma2000 ( huruf kecil). Penamaan " 1xRTT" (1 times Radio Transmission Technology) digunakan untuk mengidentifikasi versi dari teknologi radio CDMA2000 yang bekerja dalam frekuensi 1.25 mhz (satu waktu 1.25 mhz, sama dengan 3 kalinya 1.25 mhz dalam 3xRTT). 1xRTT hampir menggandakan kapasitas suara di atas jaringan IS-95. Walaupun mampu untuk mencapai data rate yang lebih tinggi, kebanyakan penyebaran sudah membatasi puncak data rate menjadi 144 kbit/s. Selagi 1xRTT secara resmi mengkualifikasikan teknologi 3G, 1xRTT dipertimbangkan oleh beberapa pihak untuk menjadi teknologi 2.5G ( atau kadang-kadang 2.75G). Ini telah mengijinkan teknologi tersebut disebarkan dalam spektrum 2G di beberapa negara-negara yang membatasi sistem 3G ke frekuensi tertentu.
Perbedaan yang utama antara sinyal IS-95 dan IS-2000 adalah: lalu lintas yang lebih banyak 64 channel di forward link yang ortogonal terhadap set original. Beberapa perubahan juga dibuat pada data link layer untuk penggunaan
49 pelayanan data yang lebih baik. IS-2000 mempunyai protokol media dan link access control dan kontrol QoS. CDMA 2000 1X memiliki kemampuan transfer data maksimum sebesar 153 kilobyte per detik (kbps) dengan throughput mobile 60 kbps-80 kbps. Sementara, GPRS yang diandalkan GSM hanya menawarkan transfer data sampai 115 kbps saja dengan throughput mobile 30 kbps-40 kbps CDMA berguna untuk mengirim e-mail dengan lampiran file teks atau gambar berukuran besar. Ia juga bisa digunakan untuk surfing di Internet, melakukan transaksi perbankan, mengetahui kondisi arus lalu lintas dengan bantuan GPS (Global Positioning System) dan bermain video game secara online. Keuntungan lainnya dari CDMA2000 1x : •
Konektivitas data broadband kecepatan tinggi
•
Latency yang rendah dari poin ke poin
•
Meningkatkan kapasitas data dan suara
•
Keuntungan dalam performa waktu pemasaran
•
Jasa nilai tambah yang dibedakan seperti VOIP (Voice Over Internet Protocol), PTT (Push to Talk), Multicasting, Penempatan Posisi, dan lain-lain
•
Arsitektur jaringan fleksibel dengan konektivitas ke ANSI-41 (American National Standards Institute), GSM dan jaringan berbasis IP
•
Alokasi spektrum fleksibel dengan karakteristik penyebaran sempurna
•
Multi-Mode, Multi-Band, Global Roaming
50 •
2.2.3
Meningkatkan privasi dan keamanan
VPN
VPN adalah singkatan dari virtual private network, yaitu jaringan pribadi (bukan untuk akses umum) yang menggunakan medium nonpribadi (misalnya internet) untuk menghubungkan antar remote-site secara aman. Perlu penerapan teknologi tertentu agar walaupun menggunakan medium yang umum, tetapi traffic (lalu lintas) antar remote-site tidak dapat disadap dengan mudah, juga tidak memungkinkan pihak lain untuk menyusupkan traffic yang tidak semestinya ke dalam remote-site.
VPN merupakan suatu bentuk private internet yang melalui public network (internet), dengan menekankan pada keamanan data dan akses global melalui internet. Hubungan ini dibangun melalui suatu tunnel (terowongan) virtual antara 2 node. Gambar berikut ini menjelaskan implementasi VPN.
51
Gambar 2.11 Contoh implementasi VPN
VPN dapat menyediakan keuntungan bagi sebuah perusahaan. Di antaranya : •
Akses global ke jaringan melalui internet
•
Kemudahan mengakses resources yang berada di dalam jaringan yang tidak dapat diakses dari luar secara langsung
•
Keamanan dalam transfer data karena adanya enkripsi data
•
Memperluas konektivitas dalam segi geografis
•
Meningkatkan keamanan jika bentuk data belum dichiper
•
Biaya operasional lebih murah dibanding WAN tradisional
•
Mengurangi biaya-biaya transportasi dan waktu transfer untuk para pemakai remote
•
Menyederhanakan topologi jaringan
•
Menyediakan peluang networking global
•
Menyediakan dukungan untuk telecommuter
52 •
Menyediakan kompatibilitas dengan jaringan broadband
2.2.3.1 Internet Protocol Virtual Private Network (IP VPN) IPVPN adalah tipe khusus dari layanan VPN yang mengirimkan layanan Internet protocol (IP) privat melalui infrastruktur publik IP atau internet. Yang menjadi kunci patokan dari
IP VPN adalah pengiriman layanan IP kepada
enduser. Dengan IP VPN dimungkinkan pengiriman data secara privat dan aman melalui jaringan internet publik atau jaringan IP Privat untuk komunikasi pengguna akses remote, site-to-site atau corporate-to-corporate.
Gambar 2.12 Jaringan IP VPN 2.2.3.2 Platform Teknologi IP VPN IP VPN berbasis jaringan publik yang berjalan di platform IP sehingga pengiriman layanan lebih bersifat connectionless dalam artian data terkirim begitu saja tanpa ada proses pembentukan jalur terlebih dahulu (connection setup). IP bertugas untuk menangani masalah-masalah pengiriman, juga menjadi tanggung jawab IP untuk menangani masalah pengenalan datagram atau reassembly datagram sebagai akibat langsung proses fragmentasi.
53 Penggunaan jaringan publik internet dalam layanan VPN menuntut jaminan keamanan yang lebih baik dibandingkan dengan layanan internet biasa. Pembagian infrastruktur jaringan publik untuk sesuatu hal yang bersifat privat menuntut
pengamanan-pengamanan
tersendiri.
Dengan
adanya
jaminan
keamanan tersebut, pelanggan dapat mengirim dan mengakses informasi secara aman dan terlindungi dari kemungkinan disusupi oleh pengakses yang tidak diinginkan. 2.2.3.3 Remote-Access VPN Remote-access yang biasa disebut Virtual Private Dial-up Network (VPDN), adalah koneksi user-to-LAN yang digunakan oleh perusahaan yang karyawannya melakukan koneksi ke jaringan privat dari beberapa remote location. Biasanya perusahaan yang akan memakai remote-access VPN akan melakukan outsourcing ke sebuah Enterprise Service Provider (ESP). ESP akan menyediakan network access server (NAS) dan desktop client software untuk digunakan oleh remote user. Remote user akan melakukan dial ke nomer dari NAS (yang biasanya gratis) lalu menggunakan VPN client software untuk mengakses jaringan privat perusahaan yang dituju. 2.2.3.4 Site-toSite VPN Ada dua tipe dari site-to-site VPN yaitu: •
Intranet-based – jika perusahaan mempunyai satu atau lebih lokasi remote dan akan melakukan koneksi ke jaringan private tunggal, maka perusahaan
54 tersebut akan membuat sebuah intranet VPN untuk melakukan koneksi antara LAN (local area network) ke LAN lainnya. •
Extranet-based – jika sebuah perusahaan mempunyai jaringan tertutup ke perusahaan lain (contohnya, partner, supllier atau pelanggan), perusahaan tersebut dapat membuat extranet VPN melakukan koneksi antara LAN ke LAN, dan memperbolehkan perusahaan-perusahaan lain untuk bekerja dalam shared environment.
Gambar 2.13 Contoh Dari 3 Tipe VPN
2.2.4
Quality of Service
Saat ini terjadi perubahan besar pada bisnis telekomunikasi yang disebabkan oleh kompetisi dan deregulasi dari pemerintah, sehingga operator-operator telekomunikasi menjadi lebih fokus terhadap pelanggan (customer-focused).
55 Performa dari jaringan adalah salah satu hal penting dari Quality of Service dimana berhasilnya proses pengiriman data adalah tolak ukur dari QoS suatu jaringan. Operator-operator jaringan diharuskan untuk memberikan suatu teknologi baru dalam hal kualitas jaringan agar tercipta kompetisi. Quality of Service pada jaringan dapat dikategorikan menjadi 5 parameter dasar, yaitu : 1. Network availability 2. Error performance 3. Data loss yang disebabkan oleh network congestion 4. Connection setup time 5. Kecepatan dalam mendeteksi kesalahan dan koreksi kesalahan Network availibilty dan error performance biasanya digunakan oleh service provider sebagai parameter untuk memberikan garansi dari QoS dari jaringan mereka. Parameter-parameter tersebut bisa dilihat selama jaringan dalam keadaan hidup (adanya traffic) dengan menggunakan network management system. Lost call dan call setup time adalah kriteria utama dalam pengukuran pada switched network, biasanya mengindikasikan apakah rancangan dari network tetap hidup dengan adanya peningkatan pada traffic dari jaringan dan adanya perubahan dari tipe traffic tersebut. Beberapa operator jaringan memberikan garansi bahwa mereka akan memperbaiki kesalahan dalam ukuran waktu tertentu atau membayar ganti rugi kepada pelanggannya.
56 2.2.5
VISUAL BASIC .NET
Merupakan bahasa pemrograman yang berorientasi pada objek yang merupakan evolusi dari microsoft VB. Kebanyakan dari developer VB.NET menggunakanVisual Studio .NET sebagai Integrated Development Environment (IDE) mereka. SharpDevelop menghasilkan sebuah alternative IDE open-source.
Seperti semua bahasa .Net, program yang tertulis di VB.NET meminta .NET framework untuk dijalankan.
Beberapa karakteristik obyek tidak dapat dilakukan pada Visual Basic, seperti inheritance tidak dapat dilakukan pada class module. Polymorphism secara terbatas bisa dilakukan dengan mendeklarasikan class module yang memiliki interface tertentu. Semenjak November 2006, VB net terbagi atas 3.
2.2.5.1 VB .net atau VB 7 Merupakan versi original dari VB net. Diluncurkan bersama dengan Visual C# dan ASP.Net semenjak 2002. secara luas digembar-gemborkan sebagai jawaban dari Microsoft kepada Java. Siapapun yang pernah mencoba vesi pertama dari VB akan menemukan banyak perbedaan bahasa dan kerugian di beberapa area, juga mencangkupi runtime yang merupakan 10 kali sama besarnya untuk mempackage dan sama besarnya seperti runtime VB6 dan memory footprint yang terus meningkat.
57 2.2.5.2 VB .net 2003 Diluncurkan seiring dengan Net.Framework versi 1.1. merupakan model produk baru berikut dengan support net compact framework serta VB upgrade wizard yang lebih baik. Perkembangan ini dibuat untuk performa dan reliability dari .NET IDE (terutama pelengkap background) dan runtime Kelebihan dari VB net 2003 salah satunya ialah tersedia dalam Visual Studio .NET 2003 Academic Edition (VS03AE). VS03AE didistribusikan untuk beberapa pelajar yang terpilih dari tiap negara secara gratis.
2.2.6
Remote Access Service Suatu Remote Access Service Server adalah suatu server yang secara normal dilengkapi dengan satu atau lebih modem, yang mengijinkan para pemakai remote untuk melakukan dial in dan melakukan koneksi temporer suatu jaringan. Koneksi jaringan pada umumnya didukung menggunakan protokol PPP (Point to Point Protocol). Remote Access Service juga dikhususkan untuk menangani para pemakai yang tidak berada di suatu jaringan LAN tetapi membutuhkan remote access ke jaringan tersebut. Remote Access Service mengijinkan para pemakai untuk memperoleh akses ke file dan print service ke dalam jaringan LAN dari suatu lokasi remote. Sebagai contoh, seorang pemakai yang melakukan dial ke dalam jaringan dari rumah dengan menggunakan suatu modem analog atau suatu koneksi ISDN ingin melakukan dial ke dalam suatu remote access server. Saat pemakai telah diautentikasi, ia dapat mengakses printer dan driver yang telah dishare seolah-olah dihubungkan dengan LAN kantor itu secara fisik.
58 suatu remote access server dapat menangani berbagai jenis lalu lintas diantaranya:
•
Point-To-Point Protocol ( PPP) atau Serial Link Internet Protocol (SLIP) melalui modem analog atau DSL untuk akses interlokal
•
ATM (Asynchronous Transfer Mode) atau protokol WAN lainnya untuk lalu lintas broadband
•
Kemampuan routing untuk lalu lintas seperti di atas, menggunakan IP
•
Tipe asinkron dari terminal service seperti Telnet
•
Penghentian tunnel VPN IPSec (Internet Protocol Security)
2.2.7
SQL SQL (Structured Query Language) adalah bahasa yang dipergunakan untuk mengakses data dalam relasi basis data . Bahasa ini secara defacto adalah bahasa standar yang digunakan dalam manajemen basis data relasional. Saat ini hampir semua server basis data yang ada mendukung bahasa ini dalam manajemen datanya.
2.2.7.1 Sejarah
Sejarah SQL dimulai dari artikel seorang peneliti dari IBM (International Business Machines) corporation bernama EF Codd yang membahas tentang ide pembuatan basis data relasional pada bukan juni tahun 1970. Dalam artikel ini
59 juga dibahas tentang kemungkinan pembuatan bahasa standar untuk mengakses data dalam basis data tersebut. Bahasa tersebut kemudian diberi nama SEQUEL (Structured English Query Language).
Setelah terbitnya artikel tersebut, maka IBM mengadakan proyek pembuatan basis data relasional beserta SEQUEL. Akan tetapi karena permasalahan hukum mengenai penamaan SQL, maka IBM merubahnya menjadi SQL. Implementasi basis data relasional dikenal dengan System/R.
Di akhir tahun 1970-an muncul perusahaan bernama Oracle yang membuat server basis data populer yang bernama sama dengan nama perusahaannya. Dengan naiknya kepopuleran Oracle, maka SQL juga ikut populer sehingga saat ini menjadi standar defacto bahasa dalam manajemen basis data.
2.2.7.2 Standarisasi
Standarisasi SQL dimulai pada tahun 1986, ditandai dengan dikeluarkannya standar SQL oleh ANSI (American National Standards Institute). Standar ini sering disebut dengan SQL86.Standar tersebut kemudian diperbaiki pada tahun 1989 kemudian diperbaiki lagi pada tahun 1992. Versi terakhir dikenal dengan SQL92. Pada tahun 1999 dikeluarkan standar baru yaitu SQL99 ata disebut juga SQL99, akan tetapi kebanyakan implementasi mereferensi pada SQL92.
Saat ini sebenarnya tidak ada server basis data yang 100% mendukung SQL92. Hal ini disebabkan masing-masing server memiliki dialek masingmasing.