5
BAB 2 LANDASAN TEORI Bab 2 ini akan menjelaskan mengenai teori-teori umum dan khusus yang digunakan sebagai dasar untuk melakukan perancangan pemisahan jaringan internet lokal dan internasional. Berikut merupakan kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan oleh pihak lain dalam topik yang memiliki sebagian kecil permasalahan yang sama dengan topik yang dibahas. 2.1 Literatur Review Menurut May Zin Oo, Mazliza Othman dalam jurnal berjudul Proxy-assisted routing for efficient data transmission in mobile ad hoc networks (2011), menjelaskan penggunaan PART (Proxy-assisted routing) pada jaringan ad hoc. Di dalam PART terdapat delapan komponen yaitu packet types terdapat 3 paket yang digunakan yaitu route request (RREQ), route reply (RREP), route error (RERR), routing table berada di tiap node untuk mengatur bagaimana pegiriman data dilakukan, overview of part protocol pengecekan dan perbaikan route tiap-tiap node, route discovery procedure and functionalities of nodes mengatur bagaimana packet dikirim dari sumber sampai ke tujuan, IP address information at the MAC layer for unicast P-INFORM mengirim informasi ip address ke layer MAC untuk pengiriman secara unicast, limiting of the broadcast zone pemabatasan broadcast zone untuk menghindari collision paket, repairing routes at the proxy node memperbaiki route yang error, detection of proxy failure conditions mendeteksi
6
error berdasar sumber dan proxy node. Penelitian dilakukan dengan melakukan simulasi dan memberikan hasil terjadi penurunan routing load hampir mencapai 55%, packet loss mencapai 30% dan kecepatan proses meningkat sebanyak 70% dibanding routing protocol tradisional.
Menurut R. Tornero, J. M. Orduña, A. Mejia, J. Flich, J. Duato dalam jurnal berjudul A Communication-Driven Routing Technique for Application-Specific NoCs (2010), menjelaskan pengaturan bandwidth berdasarkan aplikasi yang sedang digunakan dan memerlukan jaringan internet. Teknik yang digunakan adalah dengan menggabungkan topology-agnostic routing algorithm dan communicationaware mapping. Topology-agnostic routing algorithm berfungsi untuk meyediakan solusi routing yang tepat ketika saat di aplikasikan kepada tiap topologi yang berbeda, dan communication-aware mapping berfungsi untuk mengoptimalisasi kinerja jaringan atau
konsumsi tenaga. Penelitian disimulasikan dengan
menggunakan mesh topology, dan menghasilkan peningkatan latency lebih dari 30% dan kecepatan proses jaringan meningkat sebesar 15% dari jaringan sebelumnya.
Menurut Kamarudin Shafinah & Mohammad Mohd Ikram dalam jurnal berjudul File Security based on Pretty Good Privacy (PGP) Concept (2011), menjelaskan penggunaan software Pretty Good Privacy (PGP) dalam mengenkripsi data-data yang tersimpan dalam suatu server. Hal tersebut dilakukan agar semua data-data yang disimpan dapat di jaga kerahasiaannya tanpa diketahui oleh pihak-
7
pihak lain yang mengancam data tersebut, dikarenakan adanya hubungan antara data dalam server dan jaringan internet yang mengakibatkan data dapat diketahui oleh pihak-pihak lain. Program ini Terdapat 2 tahapan dalam mengenkripsi data dengan perangkat lunak PGP, yaitu program membuat secret key untuk data tersebut dan kemudian program mengenkripsi dan mengkompres data. Penelitian menghasilkan tingkat keamanan yang terjamin dari pihak-pihak yang tidak diinginkan. Dengan dimilikinya secret key antar pihak pengirim dan penerima data, maka kerahasiaan data dapat terjamin walaupun data dikirim melalui jaringan internet, dikarenakan secret key yang hanya diketahui oleh kedua belah pihak.
Menurut Tafaul Mujahidin dalam jurnal yang berjudul OS Mikrotik Sebagai Manajemen Bandwidth Dengan Menerapkan Metode Per Connection Queue (2011), Menjelaskan tentang konfigurasi manajemen bandwidth dengan menggunakan metode per connection queue (PCQ) dan menggunakan system antrian queue tree. Pada prinsipnya, penggunaan metode antrian untuk menyeimbangkan bandwidth yang digunakan pada beberapa klien. Dalam OS mikrotik, PCQ adalah program untuk mengelola jaringan Lalu Lintas Kualitas Layanan (QoS). Tujuan utama dari metode ini adalah untuk melakukan bandwidth sharing otomatis dan merata ke multi client. Kerja prinsip PCQ dengan menerapkan simple queue atau queue trees dimana hanya ada satu klien aktif yang menggunakan bandwidth, sementara klien lain berada dalam posisi idle maka klien aktif tersebut dapat menggunakan bandwidth maksimum yang tersedia, tetapi jika klien lain aktif, maka bandwidth
8
yang maksimal dapat digunakan oleh kedua klien (bandwidth atau jumlah klien yang aktif) sehingga bandwidth dapat terdistribusi secara adil untuk semua klien. Menurut Imam Riadi dalam jurnal yang berjudul Optimasi Bandwidth Menggunakan Traffic Shapping (2010). Menjelaskan tentang pemanfaatan penggunaan bandwidth untuk mengakses jaringan internet dengan menggunakan traffic shapping bandwidth yang dapat memberikan efesiensi dalam hal pemanfaatan bandwidth pada instansi yang melakukan manajemen dalam lalu lintas jaringan. Metode yang digunakan adalah metode literature sumber data yang terkait dan metode ekperimen yaitu melakukan penelitian dengan mengkonfigurasi MikrotikOS untuk melakukan traffic shapping bandwidth. Dalam traffic shapping ada beberapa tahapan yaitu penandaan semua trafik maksudnya adalah menandai semua koneksi yang keluar masuk melewati router mikrotik, penandaan koneksi internasional maksudnya adalah melakukan pengecekan koneksi yang berasal dan tujuan Internasional dengan cara mencocokkan IP Address yang ada pada address list router mikrotik, penandaan paket nasional yaitu apabila pada bagian pengecekan koneksi internasional terdapat kesamaan IP Address maka secara otomatis akan ditandai menjadi paket nasional, simple queues yaitu paket akan dilakukan pemisahaan dan diproses limitasi sesuai dengan kebutuhan. Hasil yang diharapkan router dapat melakukan traffic shapping sehingga kualitas koneksi menjadi lebih baik untuk mengakses dan mengambil data.
9
2.2 Landasan Teori Umum 2.2.1 Pengertian Jaringan Jaringan adalah kumpulan dari perangkat keras yang terhubung satu sama lain melalui media perantara seperti kabel tembaga, kabel optik, gelombang mikro, dan inframerah sehingga memungkinkan terjadinya pertukaran data. Perangkat keras dapat berupa komputer, PDA, printer dan perangkat keras lainnya yang mampu mengirim dan menerima data (forouzan, 2005). Jaringan komputer adalah sebuah model komputer tunggal yang melayani seluruh tugas-tugas komputasi suatu organisasi yang diganti oleh sekumpulan komputer yang terpisah-pisah tetapi saling berhubungan dalam melaksanakan tugasnya (Tanenbaum, 2003, p1). Jaringan komputer adalah dua atau lebih komputer yang terhubung dan dapat membagi data, aplikasi, peralatan komputer, dan koneksi internet atau beberapa kombinasi itu (Todd, 2012, p2). Manfaat jaringan komputer untuk perusahaaan (Tanenbaum, 2003, p2) adalah: •
Resource sharing Bertujuan agar seluruh program, peralatan, khususnya data bisa digunakan oleh setiap orang yang ada tanpa terpengaruh lokasi resource dan pemakai dengan kata lain resource sharing merupakan suatu usaha untuk menghilangkan kendala jarak.
10 •
Reliabilitas tinggi Bertujuan agar setiap program dan data memiliki sumber-sumber alternatif sehingga apabila salah satu mesin mengalami kerusakan maka data dan program dapat diambil dari mesin lain sehingga kegiatan dapat terus berjalan.
•
Menghemat biaya Menggunakan komputer berukuran kecil mempunyai rasio harga atau kinerja yang lebih dibanding komputer yang besar karena komputer mainframe memiliki kecepatan sepuluh kali lipat dari kecepatan komputer pribadi dan harganya seribu kali lebih mahal dari komputer pribadi sehingga para perancang sistem lebih memilih membangun sistem
yang
terdiri
dari
komputer-komputer
pribadi
dengan
menggunakan model client-server.
Gambar 2.1 Model Client-Server
•
Skalabilitas Untuk meningkatkan kinerja sistem secara berkala sesuai dengan beban pekerjaan dengan menambahkan sejumlah prosesor.
11 •
Medium komunikasi Dengan menggunakan jaringan dua orang atau lebih yang berjauhan dapat berkomunikasi dengan mudah.
Manfaat jaringan komputer untuk umum adalah: 1. Access ke informasi yang berada ditempat yang jauh. Salah satu bidang access informasi jarak jauh yang sudah ada adalah access ke institusi keuangan. Contohnya membayar tagihan, mengelola rekening bank secara elektronis. 2.
Komunikasi orang ke orang Bidang komunikasi orang ke orang yang dapat dilakukan saat ini yaitu surat kabar online, real time email dan video conference yang memungkinkan hubungan orang ke orang dapat dilakukan melalui jarak jauh.
3. Hiburan Interaktif Merupakan industri besar yang terus berkembang salah satu bentuk hiburan interaktif yaitu game online dan video on demand. 2.2.2 Topologi Jaringan Menurut (Green, 1985, p22) topologi jaringan adalah sebuah pola interkoneksi dari beberapa terminal komputer. Topologi jaringan merupakan representasi geometri dari hubungan antar perangkat (terminal komputer, repeaters, bridges) satu dengan lainnya. Topologi jaringan sendiri terbagi menjadi dua yaitu:
12 •
Physical Merupakan gambaran fisik dari hubungan antara perangkat (komputer, server, hub, switch, dan kabel jaringan ) yang membentuk suatu pola khusus
•
Logical Merupakan
gambaran
bagaimana
suatu
perangkat
dapat
berkomunikasi dengan perangkat lainnya. A. Bus Topology Topologi bus merupakan topologi dimana semua perangakat keras terhubung melalui kabel tunggal yang kedua ujungnya tidak tertutup dan masing-masing ujungnya menggunakan sebuah perangkat terminator. Jika alamat perangkat sesuai dengan alamat pada informasi yang dikirim, maka informasi akan diterima dan diproses. Jika tidak, maka informasi akan diabaikan. Keuntungan: •
Jarak LAN tidak terbatas
•
Kecepatan pengiriman tinggi.
•
Tidak diperlukan pengendali pusat.
•
Jumlah
perangkat
yang
terhubung
mengganggu yang lain. •
Kemampuan pengembangan tinggi.
•
Keterandalan jaringan tinggi.
dapat
dirubah
tanpa
13 •
Kondusif untuk jaringan gedung bertingkat.
Kerugian: •
Jika tingkat traffic tinggi dapat menyebabkan kemacetan.
•
Diperlukan repeater untuk memperkuat sinyal.
•
Operasional jaringan LAN tergantung tiap perangkat.
Gambar 2.2 Topologi Bus
B. Ring Topology Topologi ring merupakan topologi dimana setiap perangkat dihubungkan sehingga berbentuk lingkaran. Setiap informasi yang diperoleh akan diperiksa alamatnya oleh perangkat jika sesuai maka informasi akan diproses sedangkan jika tidak maka informasi diabaikan. Keuntungan: •
Kecepatan pengiriman tinggi.
•
Dapat melayani traffic yang padat.
•
Tidak diperlukan host, relatif murah.
14 •
Dapat melayani berbagai mesin pengirim.
•
Komunikasi antar terminal mudah.
•
Waktu yang diperlukan untuk pengaksesan data optimal.
Kerugian: •
Perubahan jumlah perangkat sulit.
•
Kerusakan pada media pengirim dapat mempengaruhi seluruh jaringan.
•
Harus memiliki kemampuan untuk mendeteksi kesalahan untuk kemudian di isolasi.
•
Kerusakan salah satu perangkat menyebabkan kelumpuhan jaringan.
•
Tidak baik untuk pengiriman suara, video dan data.
Gambar 2.3 Topologi Ring
15
C. Tree Topology Topologi tree merupakan generalisasi dari topologi bus, media transmisi berupa kabel yang bercabang tanpa loop tertutup. Topologi tree selalu dimulai pada titik yang disebut headend. Satu atau beberapa kabel berasal dari headend. Keuntungan: •
Kontrol manajemen mudah karena bersifat terpusat.
•
Mudah untuk dikembangkan.
Kerugian: •
Karena data yang dikirim diterima oleh semua perangkat diperlukan mekanisme untuk mengidentifikasi perangkat yang ingin di tuju.
•
Diperlukan
mekanisme
transmisi
data
untuk
menghindari
overlapping sinyal jika 2 perangkat mengirim data secara bersamaan.
Gambar 2.4 Topologi Tree
16
D. Star Topology Pada topologi star terdapat perangkat pengendali yang berfungsi sebagai pengatur dan pengendali komunikasi data. Sedangkan perangkat lain terhubung dengan perangakat pengendali sehingga pengiriman data akan melalui perangkat pengendali. Keuntungan: •
Dapat diandalkan
•
Mudah dikembangkan
•
Keamanan data tinggi
•
Kemudahan akses ke jaringan LAN lain
Kerugian: •
Jika traffic padat maka dapat menyebabkan lambatnya jaringan
•
Jaringan sangat bergantung pada perangkat pengendali.
Gambar 2.5 Topologi Star
17
E. Mesh Topology Jenis topologi yang merupakan dari berbagai jenis topologi yang lain (disesuaikan dengan kebutuhan). Biasanya digunakan pada jaringan yang tidak memiliki terlalu banyak node di dalamnya. Dikarenakan setiap perangkat dihubungkan dengan perangkat lainnya. Keuntungan: •
Memiliki respon waktu cepat.
•
Tidak memerlukan protocol tambahan karena tidak ada fungsi switching.
Kerugian: •
Biaya cukup mahal.
Gambar 2.6 Topologi Mesh
18
2.2.3 Klasifikasi Jaringan Komputer A. Berdasarkan Teknologi Transmisi Berdasar teknologi transmisi yang digunakan, jaringan komputer terbagi menjadi 2 yaitu: •
Transmisi broadcast (multipoint) Transmisi broadcast merupakan model komunikasi dimana sebuah perangkat keras melakukan pengiriman paket data kepada semua perangkat keras yang terhubung dengan-nya. Setiap perangkat keras yang menerima paket tersebut akan melakukan pengecekan apakah paket tersebut memang ditujukan untuk dirinya jika iya maka paket akan di proses dan jika tidak paket akan diabaikan (Lukas, 2006, p33).
•
Transmisi point to point Transmisi point to point merupakan model komunikasi dimana sebuah perangkat keras akan berperan sebagai transmitter mengirimkan paket kepada perangkat keras lain yang berperan sebagai receiver (Lukas, 2006, p33).
B. Berdasarkan Jangkauan Berdasar jarak jangkauan, jaringan komputer terbagi menjadi 3 yaitu: •
LAN (Local Access Network)
19
LAN merupakan jaringan yang memiliki jangkauan geografis yang kecil seperti dalam gedung kantor, satu departemen dalam satu perusahaan, atau rumah (Lammle, 2012, p3). Menurut Tanenbaum (2003, p16) LAN merupakan jaringan yang dimiliki secara individu dalam suatu bangunan atau kampus dengan jarak beberapa kilometer. Jaringan ini digunakan untuk tukar menukar data dan share resources. Berdasarkan karakteristiknya LAN dapat dibedakan menjadi tiga yaitu: o Ukuran LAN mempunyai ukuran yang terbatas sehingga dapat diketahui keadaan terburuk dari waktu transmisi. Dengan mengetahui keadaan terburuknya maka dapat dicegah dengan menggunakan desain tertentu. Hal ini juga dapat memudahkan dalam manajemen jaringan. o Teknologi transmisi LAN biasanya menggunakan teknologi transmisi kabel tunggal, pada LAN tradisional beroperasi pada kecepatan mulai dari 10 sampai 100 Mbps dengan delay (puluhan mikrosecond) dan mempunyai faktor kesalahan yang kecil. LAN modern dapat beroperasi pada kecepatan yang lebih tinggi sampai ratusan megabit per detik. o Topologi
20
Terdapat beberapa macam topologi yang dapat digunakan pada LAN broadcast misalnya pada jaringan bus (yaitu kabel linier) dalam prosesnya sebuah mesin bertindak sebagai master dan di izinkan untuk mengirim paket dan mesin-mesin
lainnya
harus
menunggu
giliran
untuk
mengirim data. Sehingga dapat mencegah terjadinya konflik ketika dua mesin atau lebih ingin mengirim dalam waktu bersamaan
maka
diperlukan
pengaturan
mekanisme.
Mekanisme pengaturan dapat berbentuk tersentralisasi atau terdistribusi. Pada topologi ring setiap bit dikirim ke daerah sekitarnya tanpa harus menunggu semua paket diterima.
Gambar 2.7 LAN
21 •
MAN (Metropolitan Area Network) Menurut Tanenbaum (2003, p8) MAN merupakan jaringan versi LAN yang memiliki jangkauan lebih luas, biasanya mencakup beberapa kantor yang berdekatan atau juga sebuah kota sehingga dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan umum atau pribadi. MAN merupakan jaringan yang menghubungkan satu jaringan LAN dengan jaringan LAN lainnya, sehingga pesan dapat dikirim dari sebuah komputer dalam satu LAN ke komputer lain pada LAN yang berbeda (Barry Press dan Marcia Press, 2000, p31).
Gambar 2.8 MAN
22 •
WAN (Wide Area Network) WAN merupakan jaringan yang memiliki jangkauan luas yang mencakup sebuah negara atau benua. WAN memiliki dua komponen yaitu: o Kabel transmisi Disebut juga sirkuit, channel, trunk yang berfungsi untuk memindahkan bit-bit dari satu mesin ke mesin lainnya. o Element Switching Komputer khusus yang digunakan untuk menghubungkan dua kabel transmisi atau lebih. Dalam prosesnya element switching harus memilih kabel pengirim untuk meneruskan pesan (Tanenbaum, 2003, p8). Menurut Barry Press dan Marcia Press (2000, p35) WAN merupakan sebuah jaringan yang menghubungkan para pengguna internet ke dalam jaringan internet. Koneksi WAN dapat berupa ISP (Internet Service Provider) atau jaringan LAN yang bersifat pribadi dengan skala luas.
23
Gambar 2.9 WAN
2.2.4 Arsitektur Protokol Jaringan A. Model OSI Model OSI awalnya merupakan suatu rencana untuk melakukan standarisasi protokol secara internasional yang dibuat oleh International Standarts Organization (ISO). Model ini juga disebut ISO OSI (Open Systems Interconnection) Reference Model karena model ini ditujukan bagi pengkoneksian open system. Model OSI memiliki tujuh layer dengan prinsip: 1. Sebuah layer harus dibuat bila diperlukan tingkat abstraksi yang berbeda. 2. Setiap layer harus memiliki fungsi-fungsi tertentu.
24
3. Fungsi setiap layer harus dipilih dengan teliti sesuai dengan ketentuan standar protokol internasional. 4. Batas-batas layer diusahakan agar meminimalkan aliran informasi yang melewati interface. 5. Jumlah layer harus cukup banyak, sehingga fungsi-fungsi yang berbeda tidak perlu disatukan dalam satu layer. Physical Layer Physical layer berfungsi untuk membuat hubungan secara fisik antara pengirim dan penerima. Layer ini memiliki tanggung jawab sebagai berikut: • Representasi dari bit Physical layer merubah urutan bit yang dikirim kedalam bentuk sinyal elektromagnetik untuk kemudian di transmisikan pada media transmisi. • Kecepatan data Physical layer menetukan seberapa cepat data akan dikirim dalam kata lain menentukan jumlah bits yang dikirim setiap detiknya. • Sinkronisasi bit Baik pengirim maupun penerima harus mensikronisasikan kecepatan data yang digunakan selama proses pengiriman. • Karakteristik dari interface
25
Physical layer menentukan karakteristik interface antara perangkat pengirim dan media transmisi, dengan kata lain menentukan bagaimana sistem terhubung dengan media transmisi. • Media transmisi Physical layer menentukan media transmisi yang digunakan untuk melakukan proses pengiriman. • Mode transmisi Physical layer menetukan arah transmisi data antara 2 perangkat apakah bersifat simplex, hanya satu perangkat yang melakukan pengiriman,
half-duplex
dua
perangkat
dapat
melakukan
pengiriman dan penerimaan data namun tidak pada saat yang bersamaan atau full-duplex mode kedua perangkat dapat melakukan pengiriman dan penerimaan secara bersamaan. Data Link Layer Data link layer bertanggung jawab dalam proses hop-to-hop delivery (hop dapat berupa komputer atau perangkat diantara dua jaringan). Pada layer ini bit-bit dikumpulkan dalam paket-paket yang disebut frame dan frame akan dikirimkan pada hop berikutnya. Berikut merupakan tanggung jawab data link layer secara lengkap: • Framing Data link layer bertugas mengirimkan sinyal kepada penerima baik ketika komputer pengirim idle maupun pada saat bersiap untuk mengirim data. Pada saat idle data link akan mengirimkan
26
frame untuk menjaga agar koneksi tidak terputus sedangkan apabila akan terjadi pengiriman data maka data link akan mengirim frame yang berisi tanda bahwa akan ada data yang dikirim. • Pengalamatan Data link layer bertugas untuk memastikan koneksi antara satu pengirim dan penerima dengan penggunaan source address untuk mengidentifikasi
pengirim
dan
destination
address
untuk
mengidentifikasi penerima. • Medium Access Control Media access control merupakan suatu mekanisme untuk menangani jika ada lebih dari satu perangkat yang akan mengirimkan
data
pada
waktu
yang
bersamaan
dengan
menggunakan media transmisi yang sama. • Flow Control Data link layer juga bertugas untuk mengontrol kecepatan pengiriman yang digunakan untuk menghindari penerima agar tidak terbanjiri frame dari pengirim. • Error control Data link layer meningkatkan reliabilitas dengan menambahkan mekanisme untuk mendeteksi frame yang rusak atau hilang.
27
Network Layer Network layer berfungsi untuk memastikan setiap paket terkirim dari sumber ke tujuan pengiriman paket. Network layer memiliki beberapa tugas spesifik diantaranya: • Membuat koneksi logis end-to-end Network Layer bertanggung jawab untuk membuat koneksi logis antara satu end dengan lainnya. Dua end sistem seharusnya melihat koneksi logis tanpa khawatir tentang links dan perangkat koneksinya. Network Layer seharusnya membuat koneksi logis tanpa membutuhkan banyak Pysical Network. • Menyembunyikan detail layer dibawahnya Network Layer menyembunyikan physical dan data link layer dari layer diatasnya. Jika network layer mengganti koneksi pyshical atau protokol di dalam data link layer maka transport layer seharusnya tidak mengetahui adanya perubahan tersebut. • Pengalamatan Implementasi pengalamatan pada data link mengatasi masalah pada tingkat lokal. Jika paket melewati suatu jaringan diperlukan sistem pengalamatan untuk membedakan sumber dan tujuan sistem. • Routing Bertujuan untuk mencari jalur optimal dari berbagai jalur yang ada.
28
Transport Layer Bertanggung jawab untuk proses pengiriman bebas masalah untuk keseluruhan pesan. Saat paket diterima pada sistem tujuan transport layer
bertugas
untuk
mengirimkan
paket
ke
session
layer.
Berikut tugas spesifik dari transport layer: • Service point addressing Bertugas untuk melakukan pengalamatan pada paket dari proses (program yang berjalan) satu komputer ke proses yang sama pada komputer lainnya. • Pemecahan dan penggabungan Pesan dipecah menjadi bagian yang bisa ditranmisikan dengan setiap bagian mengandung nomor urut. Nomor ini memungkinkan transport layer untuk menyusun kembali pesan dengan benar. • Kontrol koneksi Koneksi kontrol menentukan jenis koneksi yang akan digunakan dalam pengiriman apakah berupa connectionless atau connectionoriented. • Kontrol aliran Bertugas untuk mengontrol kecepatan pengiriman yang digunakan untuk menghindari penerima agar tidak terbanjiri frame dari pengirim. • Kontrol error
29
Memastikan bahwa seluruh pesan sampai ke tujuan tanpa error (rusak, hilang, atau terduplikasi). Session Layer Session
layer
berfungsi
untuk
membangun,
menjaga
dan
mengsinkronisasi interaksi antara sistem komunikasi. Berikut tugas spesifik dari session layer: • Half and Full-Duplex services Session layer bertugas menentukan mode tranmisi yang digunakan apakah bersifat Half-duplex atau Full-duplex. • Sinkronisasi Sinkronisasi
mengizinkan
penambahan
cek
poin
atau
synchronization marks selama proses pengiriman. Sinkronisasi berguna pada pengiriman data yang berukuran besar. • Atomisasi Kombinasi dari beberapa koneksi yang digunakan oleh satu proses. Presentation Layer Presentation layer bertugas mengganti data yang dikirim oleh application layer ke bentuk yang dikenal secara umum saat mencapai sistem tujuan. Presentation layer bertugas mengganti kembali format data sehingga dapat dimengerti oleh sistem tujuan. Berikut tugas spesifik dari Presentation layer:
30 • Translasi Berperan untuk mengganti format yang dikenal secara umum saat mencapai sistem tujuan. • Enkripsi Berperan untuk mengganti bentuk informasi yang akan dikirim ke bentuk yang tidak dapat dibaca, pada sistem tujuan dilakukan dekripsi untuk mengembalikan informasi ke bentuk yang dapat dibaca. • Kompresi Mengurangi jumlah bit yang harus ditranmisikan, kompresi berguna untuk pengiriman multimedia seperti teks, gambar dan video. Application Layer Application layer berfungsi untuk memungkinkan pengguna untuk mengakses jaringan dengan menyediakan user interface dan support untuk email, remote file access dan shared database.
31
Gambar 2.10 OSI Layer
B. Model TCP/IP TCP/IP merupakan protokol yang dikembangkan setelah OSI model. TCP/IP bersifat hierarkial dan setiap layer memiliki fungsi yang berbeda-beda namun saling bergantung antara layer namun fungsinya saling bergantung dengan layer dibawahnya (Tanenbaum, 2003, 26). Physical Layer Physical layer pada TCP berfungsi untuk mengatur koneksi fisik antara pengirim dan penerima. Berperan untuk mentransfer sinyal listrik, radio atau cahaya termasuk semua perangkat hardware dan media fisik
32
melalui sirkuit. Physical layer menentukan jenis koneksi dan sinyal listrik, gelombang radio, cahaya yang melewatinya Network Access Layer Network access layer bertugas untuk menyatakan bahwa host harus terhubung ke jaringan dengan menggunakan protokol, sehingga host dapat mengirim paket IP melalui network access layer. Protokol ini berbeda dari satu host ke host dan juga satu jaringan ke jaringan lainnya. Internet Layer Internet layer bertugas untuk mengizinkan host mengirimkan paket ke network dan memungkinkan paket-paket itu berjalan sendiri-sendiri ke tempat tujuannya (yang besar kemungkinan berada di jaringan lain). Internet layer menentukan format paket yang resmi dan protokol yang resmi dan mengirimkan paket-paket IP (Internet Protocol) yang berisi informasi tujuan paket tersebut. Transport Layer Transport layer dirancang untuk memungkinkan peer entity-peer entity pada host sumber dan host tujuan untuk melakukan percakapan. Terdapat dua buah protokol end-to-end yaitu TCP (Transmission Control Protocol) dan UDP (User Datagram Protocol). TCP merupakan protokol reliable connection oriented yang mengizinkan sebuah aliran byte yang berasal pada suatu mesin untuk dikirimkan tanpa error ke sebuah mesin yang ada di internet. UDP merupakan protokol yang tidak
33
reliable
dan
connectionless
bagi
aplikasi-aplikasi
yang
tidak
memerlukan pengurutan TCP atau pengendalian aliran dan bagi aplikasiaplikasi yang ingin melayani dirinya sendiri. Application Layer Application layer terdiri dari bermacam-macam protokol tingkat tinggi. Protokol tersebut terdiri dari terminal virtual (TELNET), transfer file (FTP), email (SMTP).
Gambar 2.11 TCP Layer
34
2.2.5 Media Transmisi Media transmisi merupakan beberapa media yang digunakan untuk mengirimkan data dari suatu mesin ke mesin lainnya. Setiap media memiliki karakteristik tertentu dalam bandwidth, delay, biaya dan kemudahan instalasi serta pemeliharaannya. Secara garis besarnya, media dapat digolongkan sebagai guided media dan unguided media. Guided media Guided media merupakan sebuah transimisi yang tampak secara fisik, seperti twisted-pair, coaxial cable dan fiber optic. Dalam mentransmisikan
sinyalnya,
twisted-pair
dan
coaxial
cable
mentransmisikan sinyalnya dalam bentuk aliran listrik, sedangkan fiber optic mentrasmisikan sinyalnya dalam bentuk cahaya. Tabel dibawah ini menunjukkan kemampuan dari media guided yang digunakan dalam aplikasi point to point untuk jarak jauh (Lukas 2006, p57).
Tabel 2.1 Medium Transmisi Medium
Total Date
Jarak Bandwidth
Tranmisi Twited-pair Coaxical cable Fiber Optic
Rate
repeater
3 Mhz
3 Mhz
2 – 10 km
500 Mhz
350 Mhz
10 – 10 km
∞
∞
10 – 100 km
35
Twisted-Pair Twisted pair merupakan media transmisi paling tua dan masih banyak digunakan hingga saat ini. Sebuah twisted-pair terdiri dari dua kawat tembaga yang dililit membentuk heliks dan diisolasi, biasanya dengan ketebalan 1 mm. Tujuan dilakukannya pelilitan adalah untuk mengurangi interferensi listrik yang berasal dari pasangan lainnya yang berdekatan. Twisted pair dapat digunakan dalam jarak beberapa kilometer tanpa memerlukan penguatan, tetapi untuk jarak yang lebih jauh diperlukan repeater. Keunggulan dari twisted-pair adalah apabila sebagian kabel rusak maka tidak seluruh jaringan terhenti. Twisted-pair dibedakan menjadi dua yaitu Shielded Twisted-Pair (STP) dan Unshielded Twisted-Pair (UTP) (Tanenbaum , 2003, p61).
Gambar 2.12 Shielded Twisted-Pair
36
Gambar 2.13 Unshielded Twisted-Pair
Coaxial Cable Kabel coaxial terdiri dari dua konduktor, tetapi dapat digunakan untuk frekuensi yang lebih tinggi. Kabel ini terdiri dari konduktor berbentuk silinder untuk lapisan luar, yang mengelilingi konduktor bagian dalam. Konduktor bagian dalam dilapisi oleh bahan isolator, sedangkan konduktor bagiuan luar dilapisi oleh jaket pelindung. Diameter nya berkisar antara 0.41inci. Karena konstruksi dan pelapisan yang baik maka kabel coaxial lebih sedikit mengalami interferensi dan crosstalk bila di bandingkan dengan twisted pair. Kabel coaxial dapat digunakan untuk jarak yang lebih jauh dan jaringan komunikasi yang lebih luas dengan stasiun dan jalur komunikasi yang lebih banyak. Konduktor luar berbentuk anyaman, sedangkan konduktor dalam berupa tembaga yang padat. Antara kedua konduktor akan dipisahkan dengan isolator. Kabel coaxial merupakan
media
37
transmisi yang banyak dipakai oleh perusahaan seperti: kabel televisi, telepon jarak jauh, lokal area network.
Gambar 2.14 Coaxial Cable
Fiber Optic Fiber optik merupakan medium yang tipis (2-125mm) dan fleksibel yang dapat mengantarkan cahaya. Berbagai jenis kaca dan plastic dapat digunakan untuk membuat fiber optik. Kesalahan atau kerusakan yang paling sedikit terjadi pada penggunaan fiber optik berbahan bubuk silica murni. Fiber kaca dengan berbagai komponen yang lebih kasar jauh lebih murah dan masih memiliki kualitas yang cukup baik. Fiber optik memiliki bentuk silindris dan memiliki tiga bagian dari konsentris, yaitu bagian tengah (fiber optic), bagian pelindung fiber dan jaket pembungkus. Bagian intinya merupakan bagian paling dalam dan berisi satu atau lebih serat yang terbuat dari
38
kaca atau plastik. Setiap serat dilapisi oleh pelindung fiber yaitu kaca atau plastik pelapis yang memiliki fungsi optikal yang berbeda dengan bagian inti. Lapisan terluar yang menutupi lapisan fiber dapat melindungi dari kelembapan, abrasi, tekanan atau bahaya dari lingkungan. Ciri-ciri yang membedakan fiber optic dari twisted pair dan kabel coaxial: •
Kapasitor yang lebih tinggi Fiber optik memiliki bandwitdh dan data rate yang besar mencapai 2-10gbps/km.
•
Ukuran yang lebih kecil dan ringan Fiber optik jauh lebih tipis atau kecil dibanding kabel coaxial dan twisted pair.
•
Redaman yang lebih kecil Redaman pada fiber optik lebih kecil dibandingkan kabel coaxial atau twisted pair yang terjadi secara konstan untuk penggunaan dalam wilayah yang luas.
•
Isolasi elektromagnetik Fiber optik tidak terpengaruh oleh medan elektromagnetik sehingga tidak mudah terganggu oleh interferensi dan gangguan impulse.
•
Jarak repeater yang lebih besar Fiber optik mnenggunakan repeater yang lebih sedikit
39
dibandingkan dengan kabel coaxial dan twisted pair, sehingga menurunkan biaya. Sistem fiber optik beroperasi pada wilayah berfrekuensi antara 1014 - 1015 Hz, termasuk didalamnya sinar inframerah dan cahaya tampak. Cahaya dari pengirim masuk ke dalam kabel, kemudian sinar-sinar tersebut dengan sudut dangkal dipantulkan dan kemudian merambat sepanjang kabel fiber. Ada dua jenis cahaya yang digunakan dalam sistem fiber optik yaitu: Light Emitting Diode (LED) dan Injection Laser Diode (ILD). Kedua bahan semi konduktor tersebut dapat memancarkan sinar cahaya apabila ada tegangan listrik.
Gambar 2.15 Fiber Optic
40
Unguided Media Unguided media atau biasa disebut dengan wireless (tanpa kabel), merupakan sebuah media transmisi yang mengirimkan sinyalnya dengan memancarkan gelombang elektromagnetik. Sinyal dikirim dengan memancarkan gelombang elektromagnetik dari satu antene pemancar ke medium transmisi (udara), dan kemudian diterima oleh antene penerima yang berada di jangkauan antene pemancar. Terdapat beberapa macam media transmisi yang menggunakan gelombang elektromagnetik yaitu gelombang mikro, gelombang mikro satelit, radio broadcast dan sinar inframerah. Gelombang Mikro Bentuk umum dari gelombang mikro biasanya berbentuk parabola. Parabola tersebut berdiameter 3 meter, dipasang pada ketinggian tertentu, bentuknya kaku dan diarahkan langsung menuju antene penerima. Umumnya menggunakan frekuensi antara 2-40 Ghz. Semakin tinggi frekuensi yang digunakan maka semakin tinggi pula tingkat bandwidth dan data rate. Pada berbagai sistem transmisi, penyebab utama terjadinya kerusakan atau kehilangan data adalah redaman. Redaman yang terjadi pada transmisi
tergantung
pada
luasnya
wilayah
pemancaran.
Redaman dapat meningkat pada cuaca buruk, seperti hujan, dapat mengganggu transmisi pada frekuensi di atas 10Ghz. Gangguan lain yang dapat terjadi adalah interferensi yang cukup berbahaya
41
sehingga perlu suatu pengaturan yang baik untuk menentukan frekuensi yang akan digunakan. Gelombang Mikro Satelit Satelit komunikasi digunakan untuk menghubungkan dua atau lebih pemancar atau penerima yang berada di bumi atau disebut juga stasiun bumi. Satelit menerima sinyal transmisi pada satu frekuensi (uplink), kemudian sinyal diperbesar dan kemudian dipancarkan kembali pada frekuensi yang berbeda (downlink). Sebuah satelit yang beredar di atas bumi akan beroperasi dengan banyak kanal frekuensi yang disebut transponders. Terdapat 2 jenis konfigurasi dalam komunikasi satelit yaitu: •
Satelit digunakan untuk menghubungkan jaringan point to point antara dua antena bumi yang letaknya sangat jauh.
•
Satelit digunakan untuk menghubungkan antara suatu stasiun dengan beberapa stasiun penerima. Agar dapat berfungsi secara efektif, satelit komunikasi
harus berada di posisi yang tepat dan tidak berubah. Karena bumi berotasi maka satelit pun harus berevolusi dengan periode rotasi bumi. Karena sifatnya yang menyebarkan pemancaran, satelit cocok digunakan untuk pendistribusian siaran televisi. Program tv dari pusat penyiaran dikirimkan ke satelit dan kemudian
42
disebarkan ke stasiun penerima. Transmisi dengan satelit juga digunakan dalam komunikasi point to point antar kantor pusat telekomunikasi. Radio Broadcast Radio broadcast dipancarkan ke segala arah sehingga radio broadcast tidak memerlukan antena penerima khusus dan arah yang bebas. Radio broadcast beroperasi antara 30 Mhz – 1 Ghz. Frekuensi ini sangat sensitif terhadap cuaca. Sumber utama gangguan pada gelombang radio broadcast adalah banyaknya jalur pemancaran sinyal yang dipantulkan dari tanah, air, maupun benda lainnya. Pantulan ini menyebabkan garis edar sinyal menjadi lebih banyak dan dapat mengganggu pemancaran gelombang radio. Sinar Inframerah Komunikasi
inframerah
dapat
dilakukan
dengan
menggunakan transmitter dari receiver yang dapat mengatur atau memodulasi sinyal inframerah yang tidak kohern atau terpencar. Transceiver (alat penerima sinyal) harus diletakkan pada satu garis lurus untuk menerima pemancaran secara langsung maupun cahaya pantulannya.
43
2.2.6 Perangkat Jaringan Komputer Dalam membangun sebuah jaringan komputer diperlukan beberapa perangkat keras. Terdapat beberapa perangkat keras yang mendukung terciptanya sebuah jaringan yaitu: komputer, card network, hub dan lainnya yang dihubungkan dengan koneksi jaringan seperti: bridge, router dan lainnya yang dibutuhkan untuk proses transformasi data di dalam jaringan. Hub Hub merupakan perangkat yang menghubungkan setiap bagian dari sebuah jaringan. Jenis transmisi yang digunakan oleh hub berupa transmisi broadcast sehingga setiap perangkat yang terhubung dengan hub akan menerima data. Hub biasanya digunakan pada jaringan yang bertopologi star.
Gambar 2.16 Hub
Network Interface Card (NIC) NIC merupakan perangkat yang dipasang pada sebuah terminal komputer berfungsi untuk menyambungkan terminal dengan jaringan. Terdapat dua jenis NIC yaitu NIC yang bersifat built-in berarti NIC
44
terpasang secara permanen pada terminal dan NIC yang bersifat expansions biasanya NIC jenis ini dipasang pada expansion slot pada terminal komputer.
Gambar 2.17 NIC
Bridge Bridge merupakan perangkat yang berfungsi untuk menghubungkan dua jaringan. Fungsi utama dari bridge sendiri sebagai pembatas yang memisahkan traffic dari masing-masing jaringan. Namun bridge juga dapat digunakan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya jika pengirim akan mengirim data ke jaringan lain yang dibatasi oleh bridge.
45
Gambar 2.18 Bridge Switch Switch
memiliki
fungsi
yang
sama
dengan
hub
yaitu
menghubungkan bagian-bagian dalam suatu jaringan. Namun switch dan memiliki dua perbedaan besar di antara keduanya yaitu: 1. Switch
mampu
mengenali
frames
yang
melewatinya
dan
memperhatikan sumber dan tujuan MAC address pesan. Sedangkan hub hanya melakukan pengiriman. 2. Switch mampu mengenali pesan, pesan tersebut akan dikirimkan ke port yang menjadi tujuan pesan. Jika switch tidak dapat menemukan port tujuan maka switch akan membanjiri tiap port dengan frame.
Gambar 2.19 Switch
46
Router Router merupakan perangkat jaringan yang digunakan untuk menghubungkan seluruh bagian jaringan untuk membentuk internetwork. Sebuah router dapat digunakan untuk menentukan jalur terbaik untuk melakukan pengiriman data berdasarkan kondisi jaringan yang biasa disebut routing protocol. Router memiliki kemampuan untuk terhubung baik secara wired maupun wireless.
Gambar 2.20 Router 2.2.7 Static dan Dynamic Routing Mekanisme koordinasi routing dapat dibagi menjadi dua, yaitu: routing static dan routing dinamik. Pada routing static, entri – entri dalam forwarding table router diisi dan dihapus secara manual, sedangkan pada routing dinamik perubahan dilakukan otomatis melalui protokol routing. Routing static adalah pengaturan routing paling sederhana yang dapat dilakukan pada jaringan komputer. Menggunakan routing static murni dalam sebuah jaringan berarti mengisi setiap entri dalam forwarding table di setiap router yang berada di jaringan tersebut.
47
Routing dinamik adalah cara yang digunakan untuk melepaskan kewajiban mengisi entri- entri forwarding table secara manual. Protokol routing mengatur router – router sehingga dapat berkomunikasi dengan yang lain dan saling memberikan informasi routing yang dapat mengubah isi forwarding table, tergantung keadaan jaringannya. Dengan cara ini, router – router mengetahui keadaan jaringan yang terakhir dan mampu meneruskan datagram ke arah yang benar. Dengan kata lain, proses pengisian data routing di table routing dilakukan secara otomatis (Syafrizal, 2005, p63).
Tabel 2.2 Perbadingan Routing Routing Statik
Routing Dinamik
Berfungsi pada protokol IP
Berfungsi
pada
inter-routing
protocol Router
tidak
dapat
informasi routing
membagi Router membagi informasi routing secara otomatis
Routing table dibuat dan dihapus Routing table dibuat dan dihapus secara manual Tidak
menggunakan
protocol
secara dinamis oleh router routing Terdapat routing protocol, seperti RIP atau OSPF
Microsoft mendukung multihomed Microsoft mendukung RIP untuk system seperti router
IP dan IPX/SPX
48
2.2.8 Firewall Firewall merupakan suatu perangkat access control jaringan yang di desain untuk memblokir semua traffic yang dengan pengecualian traffic yang diperbolehkan untuk lewat. Selain berfungsi sebagai perangkat access control, firewall juga dapat digunakan sebagai perangkat untuk melakukan pencatatan (log) kegiatan jaringan traffic apa saja yang masuk (inbound) dan apa saja yang keluar (outbound) (Maidwald, 2003, p214). Jenis-jenis firewall Terdapat dua jenis firewall yang dikenal saat ini yaitu: • Packet Filters Merupakan jenis firewall yang dijalankan berdasar kriteria dari masing-masing protokol. Pengaturan firewall ini dilakukan pada beberapa layer OSI yaitu data link, network, dan transport layer.
Proses
pemfilteran
diimplementasikan
dengan
memberikan pembatasan pada IP destination, IP source, source TCP/UDP port, destination TCP/UDP port. • Application-Level Gateway Merupakan jenis firewall yang dikembangkan untuk mengatasi kelemahan yang ditemukan pada packet filtering firewall. Pada application level gateway arsitektur digunakan 2 buah firewall, proxy services dan application gateway. Kedua firewall akan meneruskan atau menerima data apabila jika data
49
telah melewati application gateway terlebih dahulu. Sedangkan proxy services bertugas melakukan filtering.
Gambar 2.21 Firewall Application-Level Gateway
2.3 Landasan Teori khusus 2.3.1 Perbedaan Internet Lokal dan Internasional Pengertian Internet Lokal
50
IIX (Indonesia Internet Exchange) merupakan tempat terhubungnya ISP (Internet Service
Provider) di Indonesia secara logical. IIX juga
merupakan kumpulan IP-IP yang berlokasi di Indonesia. Tujuan dari program IIX sendiri yaitu membentuk jaringan interkoneksi nasional yang memiliki kemampuan dan fasilitas yang sesuai dengan kebutuhan yang ada untuk digunakan oleh setiap Penyelenggara Jasa Internet yang memiliki izin beroperasi di Indonesia (http://www.iix.net.id/, 2005). IIX saat ini dikelola oleh APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) dimana APJII lah yang melakukan pendataan IP - IP dan ISP yang berlokasi di Indonesia (http://www.apjii.or.id/,2012). Perkembangan yang telah terjadi dalam konsep IIX yaitu: •
Peningkatan bandwidth sampai 2 Mbps (E1), atau bahkan lebih dari 165 Mbps menggunakan teknologi ATM (Asynchronous Transfer Mode).
•
Melakukan peer-to-peer connection (melalui perjanjian bilateral) dengan jaringan-jaringan lain di luar negeri.
•
Menempatkan fasilitas-fasilitas bersama di jaringan IIX-APJII seperti sever ID-NIC, Directory Services, National Search Engine.
51
Gambar 2.22 Perkembangan IIX Pengertian Internet Internasional IX (Internet Exchange) merupakan IP - IP yang tidak berlokasi secara fisik di Indonesia. IP - IP ini dapat juga disebut sebagai IP internet karena termasuk bagian dari jaringan internet (Indonesia Internet Exchange, 2005). IX adalah struktur fisik yang digunakan oleh ISP untuk melakukan pertukaran traffic internet antar jaringan. IX berfungsi mengurangi traffic ISP yang harus dikirimkan melalui upstream transit providers. Sehingga mampu mengurangi biaya pengiriman rata – rata tiap bit. Fungsi utama dari IX yaitu mengizinkan jaringan mengakses interkoneksi secara langsung tanpa melalui jaringan pihak ketiga. Keuntungan yang didapat yaitu dari segi biaya, kecepatan respon dan bandwidth (http://en.wikipedia.org/wiki/Internet_exchange_point).
52
2.3.2 DNS (Domain Name Server) DNS merupakan konversi yang dilakukan dari bahasa yang dikenal oleh jaringan yaitu bahasa numeric ke bahasa yang dikenal oleh manusia yaitu menggunakan ASCII strings yang bertujuan agar pengguna internet dapat mengingat suatu alamat dengan mudah. DNS bertujuan untuk mempermudah pengguna internet untuk mengingat alamat yang akan dituju. Manajemen nama suatu DNS dilakukan dengan penambahan bagian yang menjelaskan secara spesifik tujuan dan letak dari DNS seperti penggunaan .edu untuk menunjukkan bahwa website bertujuan atau berhubungan dengan pendidikan dan .id yang sering digunakan untuk web yang berbasis di Indonesia (Tanenbaum, 2003, p579). 2.3.3 Mangle Mangle merupakan sebuah penanda yang berfungsi untuk menandai sebuah paket yang akan digunakan dengan penanda khusus yang dilakukan di dalam router dan tidak ditransmisikan melalui jaringan. Mangle dapat dilakukan dengan beberapa cara, seperti queue trees, NAT dan routing. Selain itu, mangle juga dapat memodifikasi beberapa fields di dalam IP Header,
seperti
TOS
(DSCP)
dan
TTL
Fields
(http://wiki.mikrotik.com/wiki/Manual:IP/Firewall/Mangle). Paket mangling adalah proses modifikasi sebuah informasi yang ada di dalam IP Packet Header sebelum memasuki routing. Proses ini biasa digunakan oleh administrator jaringan. Sebelum data dikirim dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan, informasi di kirim menjadi
53
paket data yang berisi informasi tentang pengirim dan penerima, hal ini disebut juga dengan payload. Paket mangling diselesaikan pada proses NAT, proses ini dilakukan selama paket bergerak melintasi traffic router. Dalam NAT, proses ini mengubah alamat IP sumber dan alamat IP tujuan secara otomatis. Proses ini disebut IP masking atau jaringan masquerading (francois, 2012). 2.3.4 Mikrotik Mikrotik pada awalnya merupakan perusahaan kecil yang didirikan oleh John Trully dan Arnis Riektins di Latvia. John Trully adalah seorang berkebangsaan Amerika yang berimigrasi ke Latvia sedangkan Arnis merupakan sarjana Fisika dan Mekanik keduanya bertemu pada tahun 1995. Mikrotik mulai digunakan di Moldova sekitar tahun 1996 menggunakan sistem Linux dan MS-DOS yang dikombinasikan dengan teknologi Wireless-LAN (WLAN) Aeronet berkecepatan 2 Mbps. Meskipun menggunakan teknologi wireless pada dasarnya mikrotik memegang prinsip membangun program router yang handal dapat digunakan diseluruh dunia. Saat ini Latvia menjadi pusat pengembangan riset Mikrotik dikarenakan John dan Amis saat ini mereka mulai membantu negara-negara lain termasuk Srilanka dimana mereka melayani sekitar 400 pengguna. Linux yang pertama kali digunakan dalam pengembangan Mikrotik kernel 2.2 yang dikembangkan dengan bantuan 5-15 orang staff Research and Development (R&D). Menurut Arnis, selain mengandalkan staff R&D di lingkungan Mikrotik sendiri, mereka juga merekrut tenaga-
54
tenaga lepas dan pihak ketiga yang mengembangkan Mikrotik secara protokol. Mikrotik RouterOSTM merupakan router berbasis Linux yang diperuntukkan sebagai network router. Didesain untuk memberikan kemudahan administrasinya dapat dilakukan melalui Windows Application (WinBox). Selain itu instalasi dapat dilakukan pada Standard komputer PC (Personal Computer). Router Mikrotik sendiri tidak memerlukan persyaratan yang tinggi untuk penggunaan standar sebagai gateway, namun untuk penggunaan pada jaringan dan proses routing yang rumit disarankan untuk menggunakan PC dengan resource PC yang lebih besar. Berikut merupakan resource standar yang diperlukan router Mikrotik sebagai gateway. Tabel 2.3 Spesifikasi Standar Processor
Minimal 100 Mhz
RAM
Minimal 64 Mb
Storage
Minimal 1 Gb standart kontroler IDE
Optical Drive
CD/DVD Room dengan kontroler ATA/ATAPI
NIC ( Network Interface Card )
2 buah Lan Card
Mikrotik Router OS hadir dalam berbagai level disesuaikan dengan kebutuhan dan budget yang dimiliki. Tiap level memiliki kemampuan
55
masing-masing, mulai dari level 1, sampai level 6. Untuk level 1-5 fiturnya dibatasi, sedangkan level 6 unlimited. Berikut merupakan detail masingmasing level. Table 2.4 Level-level Mikrotik
Selain menyediakan Router OS secara mandiri Mikrotik juga menyediakan Built-in Hardware dalam bentuk sebuah board router yang di dalamnya sudah terinstall Mikrotik Router OS. Sebuah jaringan dalam berbagai skala memerlukan sebuah perangkat router sebagai titik dalam
56
suatu jaringan yang menentukan kemana sebuah paket akan dikirimkan. Sebuah perangkat router umumnya terhubung dengan sedikitnya dua jaringan. Dalam konfigurasi dua buah LAN (Local Area Network) dengan WAN (Wide Area Network) atau sebuah LAN dengan jaringan penyedia jasa internet (Internet Service Provider, ISP). Sebuah router biasanya terletak pada sebuah gateway, tempat dua atau lebih jaringan saling terkoneksi. Mikrotik mempunyai fasilitas-fasilitas yang cukup sebagai salah satu router. Dibawah ini adalah fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh router Mikrotik yaitu: 1. Perangkat Keras Mikrotik RouterOS merupakan sistem operasi yang ditujukan untuk RouterBOARD, tetapi dapat juga diinstalasikan pada komputer lainnya selain RouterBOARD. Mikrotik RouterOS dibuat berdasarkan Linux kernel versi 2.6 dan dapat dijalankan pada motherboard terbaru dan CPU multicore. 2. Konfigurasi Didukung dengan metode-metode konfigurasi seperti akses lokal dengan keyboard dan monitor, serial console dengan aplikasi terminal, Telnet dan akses SSH secara aman melalui internet, aplikasi GUI yang disebut Winbox, konfigurasi melalui situs secara mudah dan API programming interface untuk membuat konfigurasi tersendiri.
57
3. Firewall Mengimplementasikan sistem packet filtering dan menyediakan fungsi-fungsi keamanan dalam mengatur keluar-masuk data di dalam router. Di samping itu, disediakan fungsi statefull firewall yang berarti firewall melakukan pemeriksaan paket dan menyimpan jalur yang dilewati oleh koneksi jaringan. 4. Routing Mendukung static routing dan protokol dynamic routing. Untuk IPv4, RouterOS mendukung RIP v1 dan v2, OSPF v2, BGPv4; dan untuk IPv6 mendukung RIPng, OSPFv3 dan BGP. 5. MPLS (Multi Protocol Label Switching) MPLS dapat digunakan untuk mengganti IP routing. Penerusan paket tidak lagi didasarkan pada field dari IP header dan routing table, namun berdasarkan label yang terdapat pada paket. 6. VPN (Virtual Private Network) Untuk menciptakan koneksi yang aman melalui jaringan terbuka di dalam internet, RouterOS mendukung banyak variasi metode-metode VPN dan protokol tunneling yang digunakan, seperti IPSec, point to point tunneling, advanced PPP features, simple tunnels, 6to4 tunnel. 7. Wireless Fungsi dasar teknologi nirkabel yang didukung oleh RouterOS adalah sebagai wireless access point dan client. Di samping itu terdapat fiturfitur lain seperti Nstreme proprietary wireless protocol yang dapat
58
meningkatkan jarak jangkauan dan kecepatan transmisi data dari jaringan nirkabel. 8. Hotspot Mikrotik hotspot gateway menyediakan hak akses jaringan publik agar klien dapat menggunakan jaringan kabel atau wireless. Klien akan diberikan sebuah halaman login ketika pertama kali membuka web-browser, ketika login berhasil maka user dapat langsung mengakses internet. 9. Quality of Service Fasilitas ini membuat router dapat mengatur dan memprioritaskan arus-arus di dalam jaringan. Sistem ini memiliki beberapa fungsi seperti membatasi bandwidth yang digunakan dalam transmisi data, memprioritaskan transmisi data tertentu, dan menggunakan queque web burst untuk meningkatkan kecepatan dalam browsing. 10. Web Proxy Fitur proxy server yang khusus dimiliki oleh mikrotik adalah melakukan caching terhadap data dari situs dan mempercepat browsing. 11. Tools RouterOS memiliki fungsi-fungsi tambahan yang mendukung dalam mengatur sebuah jaringan. Fungsi-fungsi tersebut antara lain ping, traceroute, bandwidth test, packet sniffer, telnet, SSH, dan sebagainya.
59
12. The Dude Merupakan aplikasi khusus dari Mikrotik dalam me-monitoring jaringan. Aplikasi ini dapat menganalisa semua perangkat jaringan yang terdapat di dalam subnet yang diinginkan. Selain itu, aplikasi ini dapat memonitor alat yang sudah terhubung dengan RouterOS. Penggunaan perangkat lunak dan perangkat keras Mikrotik sudah banyak digunakan dibeberapa belahan dunia. Selain berfungsi untuk membangun RT/RW-net, dapat juga digunakan sebagai media jaringan kamera keamanan (video surveillance). Kamera keamanan dapat langsung terhubung ke dalam jaringan berbasis Mikrotik dan langsung digunakan. Secara umum, Mikrotik sudah cukup memiliki banyak fasilitas yang sangat berguna untuk sebuah router. Dengan didukung prosesor Pentium IV saja maka RouterOS tersebut sudah dapat disejajarkan dengan router bermerek kelas menengah. 2.3.5 NAT (Network Address Translation)
Gambar 2.23 NAT
60
Network Address Translation, atau yang biasa disebut NAT, adalah suatu metode untuk menghubungkan lebih dari satu komputer ke jaringan internet dengan menggunakan satu alamat IP. NAT merupakan teknologi yang memungkinkan jaringan IP Private dapat membagi koneksi akses internet jaringan yang didesain unutk menyederhanakan IP address, dan berperan juga untuk melindungi jaringan dan kemudahan serta fleksibilitas dalam administrasi jaringan, banyaknya penggunaan metode ini disebabkan karena ketersediaan alamat IP yang terbatas. NAT berfungsi sebagai penerjemah antara dua jaringan. Dalam beberapa kasus pada jaringan perubahan, posisi NAT ada diantara jaringan internet dan jaringan lokal. Internet sebagai jaringan public dan jaringan lokal sebagai private. Ketika komputer pada jaringan private membutuhkan data dari jaringan public (internet), maka perangkat NAT membuka sedikit saluran antara komputer anda dan komputer tujuan. Ketika komputer pada jaringan internet mengembalikan hasil permintaan, yang dilewati melalui perangkat NAT kepada komputer penerima, maka paket tersebut dapat diteruskan melalui jaringan public. Ketika suatu komputer terkoneksi ke internet, komputer tersebut tidak saja dapat mengakses server tertentu tetapi dapat pula diakses oleh komputer lain dan jika disalahgunakan hal tersebut dapat sangat berbahaya. Maka disitulah peran NAT diperlukan sebagai sistem yang mencegah koneksi berasal dari luar jaringan private untuk mengakses komputer dalam jaringan tersebut.
61
Beberapa keuntungan lain yang dapat diperoleh dalam penggunaan NAT: 1. Menghemat IP legal yang diberikan ISP. 2. Mengurangi terjadinya duplikasi IP address pada jaringan. 3. Menghindari proses pengalamatan kembali pada saat jaringan berubah. 4. Meningkatkan fkeksibilitas untuk koneksi ke internet. 2.2.6 Bandwidth Bandwidth adalah jumlah bit yang dapat ditranmisikan dalam suatu jaringan pada periode waktu tertentu. Sebagai contoh suatu jaringan yang memiliki bandwidth 10 Mbps berarti jaringan itu mampu mengirimkan 10 juta bit setiap detik. Bandwidth juga menentukan berapa lama waktu yang diperlukan untuk setiap bit data yang ditransmisikan pada 10 Mbps, diperlukan waktu 0,1 microsecond untuk mentransmisikan tiap bit (Peterson and Davie, 2003, p40). Bandwidth adalah suatu penghitungan konsumsi data yang tersedia pada suatu telekomunikasi. Dihitung dalam satuan bits per seconds (bit per detik). Perhatikan bahwa bandwidth yang tertera komunikasi nirkabel, modem transmisi data, komunikasi digital, elektronik adalah bandwidth yang mengacu pada sinyal analog yang diukur dalam satuan bits per second.
62
Gambar 2.24 Konversi Bit
Gambar 2.25 Grafik Bandwidth
Dalam dunia web hosting, bandwidth capacity diartikan sebagai nilai maksimum besaran transfer data (tulisan, gambar, video, suara, dan lainnya) yang terjadi antara server hosting dengan komputer klien dalam suatu periode tertentu. Contohnya 5 GB per bulan, yang artinya besaran maksimal transfer data yang bisa dilakukan oleh seluruh klien adalah 5 GB, jika bandwidth habis maka website tidak dapat dibuka sampai dengan bulan baru. Semakin banyak fitur di dalam website seperti gambar, video, suara, dan lainnya, maka semakin banyak bandwidth yang akan terpakai (http://id.wikipedia.org/wiki/Lebar_pita).