BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1
Sistem Informasi
2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2005, p. 6), “A collection of interrelated components that function together to achive some outcome”, Maksudnya adalah kumpulan komponen yang saling terkait berfungsi secara bersamaan untuk memperoleh hasil. Jadi sistem dapat didefinisikansebagai komponen-komponen yang saling berkaitan antara model dan tampilan untuk memperoleh suatu hasil. 2.1.2 Pengertian Informasi Menurut O'Brien dan Marakas (2010, p. 27), informasi adalah data yang telah ditransformasi dalam konteks penuh arti dan berguna bagi end-user. Berdasarkan penjabaran informasi, dapat disimpulkan bahwa Informasi adalah kenyataan yang disampaikan melalui pesan untuk memberikan nilai penting yang berguna bagi penerima untuk memenuhi tujuan yang akan dicapai. 2.1.3 Pengertian Sistem Informasi Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2005, p. 7), “A collection of onterrelated components that collect, process, store, and provide as output the information needed to complete business tasks”. Maksudnya adalah kumpulan dari komponen-komponen yang mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan dalam bisnis. Menurut O'Brien dan Marakas (2005, p. 5), sistem Informasi merupakan kombinasi sumber daya manusia, hardware, software, jaringan komunikasi, dengan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi. Jadi dapat disimpulkan bahwa sistem informasi merupakan komponen berbasis komputer yang mengumpulkan, menyimpan, mengolah, dan menghasilkan
informasi
bagi
sebuah
menyelesaikan pekerjaan bisnis.
9
organisasi
untuk
membantu
10 2.2
Pengertian E-Business
2.2.1 E-Business Menurut O'Brien dan Marakas (2005, p. 314) e-business adalah penggunaan teknologi digital untuk mengatur manajemen pada perusahaan, mendukung e-commerce. Proses yang dijalankan melalui web serta terjadinya hubungan antara
pelanggan dan rekan bisnis juga merupakan e-business.
Kategori E-business Menurut O'Brien dan Marakas (2005, p. 384), e-commerce terbagi menjadi tiga kategori utama yaitu : 1. Business to Consumer (B2C) Dalam kategori ini, perusahaan yang menawarkan suatu produk atau jasa yang kemudian akan dijual kepada pelanggan. Kategori ini merupakan kegiatan yang terjadi hanya antara perusahaan dan pelanggan. 2. Business to Business (B2B) Dalam kategori ini, perusahaan yang menawarkan suatu produk atau jasa menjalin hubungan langsung dengan perusahaan lain. Perusahaan yang telah bekerja sama menjadi rekan bisnis. 3. Consumer to Consumer (C2C) Dalam kategori ini, pelanggan dengan pelanggan melakukan hubungan transaksi secara langsung. Mereka dapat menjual produk atau jasa melalui ecommerce. 2.2.2 E-Commerce Menurut Laudon dan Traver (2012, p. 49) e-commerce adalah penggunaan internet dan web untuk melakukan transaksi bisnis. Secara digital memungkinkan terjadinya transaksi komersial antara dan di antara organisasi dan individu. E-commerce merupakan kegiatan transaksi kedua yang paling banyak digunakan individu untuk membeli barang secara online. Hal ini terdengar sangat menjanjikan, namun seorang individu harus mempertimbangkan estimasi yang berbeda tentang pertumbuhan e-commerce. (Mandić, 2009) E-commerce juga merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan hubungan antara perusahaan dengan pelanggan. Kepuasan pelanggaan berasal dari kepercayaannya dengan perusahaan. (Fang, et al., 2014)
11 2.3
Web Based Application Menurut Supriyanto, Burhan, dan Ulya (2013), perancangan sistem penjualan berbasis web di PT. Garam (Persero) ini membuat perusahaan lebih efektif dalam melakukan implementasi. Implementasinya memberi kemudahan bagi konsumen untuk mendapatkan informasi produk pada PT. Garam (Persero). Selain itu perancangan sistem informasi penjualan berbasis web ini, memberikan kemudahan bagi konsumen untuk bertransaksi. Transaksi menjadi lebih efisien karena hanya dengan mengakses website perusahaan tidak harus mengeluarkan biaya dan tenaga seperti bertransaksi manual. Peningkatan dan pengembangan sistem juga diperlukan untuk menyesuaikan kebutuhan pasar. Perusahaan ini juga telah menerapkan pembayaran dengan E-banking yang mempermudah pelanggan untuk melakukan transaksi pembayaran.
2.3.1 Situs Web Menurut Hardjono (2006, p. 2) situs web (website) adalah suatu fasilitas hiperteks yang dapat menampilkan beragam data multimedia seperti teks, gambar, suara animasi, dan lainnya. 2.3.2 World Wide Web (WWW) Menurut McLeod dan Schell (2005, pp. 75-76), World Wide Web adalah suatu ruang informasi yang ada di dalam internet, dimana dokumen-dokumen hypermedia disimpan dan dapat diambil melalui suatu alamat yang unik. Beberapa istilah yang berkaitan dengan web menurut McLeod dan Schell (2007, p. 27) adalah : 1. Website Suatu komputer yang telah terhubung dengan internet yang terdiri dari hypermedia yang ada di dalam suatu jaringan melalui hypertext link. 2. Hypertext Link Merupakan suatu petunjuk yang ada di dalam website, yang menunjukkan beberapa teks atau grafik yang berguna untuk mengakses hypertext. 3. Web Page Suatu file hypermedia yang disimpan pada suatu alamat website. 4. Home Page Merupakan suatu halaman utama pada suatu website. Pada halaman home ini, pengguna dapat mencapai halaman lain yang ada pada situs tersebut.
12 5. URL (Universal Resource Locator) URL ini merupakan singkatan dari Universal Resource Locator. URL ini berfungsi untuk merujuk kepada alamat webpage. 6. Protokol Protokol merupakan suatu standar yang berfungsi untuk mengatur komunikasi data. HTTP (Hypertext transfer protocol) adalah salah satu protokol yang digunakan untuk hypertext. 7. Domain Name Merupakan suatu alamat website dimana web telah disimpan. 8. Path Merupakan suatu direktori tertentu pada website dan HTM. Path juga merupakan sisipan kode HTM yang digunakan untuk merancang file hypertext. 9. Browser Merupakan suatu perangkat lunak yang digunakan untuk mencari dan membaca file pada internet yang ditulis dalam HTML (hypertext markup language). 2.3.3 Hypertext Transfer Protocol (HTTP) Menurut Williams dan Sawyer (2007, p. 67)HTTP merupakan suatu aturan komunikasi yang membuat browser dapat terhubung langsung dengan web server. HTTP merupakan protokol standar yang digunakan untuk berinteraksi antar komputer di dalam internet. 2.3.4 Hypertext Markup Language (HTML) Menurut Connolly dan Begg (2005, p. 1001), HTML merupakan suatu bahasa pemformatan yang digunakan untuk merancang suatu halaman website. HTML memiliki tag HTML yang berfungsi untuk menjelaskan suatu tampilan pada halaman web. Contoh Tag HTML …. Contoh tersebut menandakan suatu permulaan dan akhir dari HTML file. 2.3.5 Hypertext Preprocessor (PHP) Menurut Connolly dan Begg (2005, p. 1014), PHP didukung oleh banyaknya web server yang didalamnya termasuk Apache HTTP Server, dan php ini merupakan bahasa yang paling dipilih pada web scripting. Penggunaan php ini bertujuan untuk mempercepat penulisan bagi web developer.
13 PHP memiliki kelebihan dibandingkan dengan bahasa pemograman web lainnya, kelebihannya yaitu : • Mudah dan cepat. • Bersifat open source. • Dapat dengan mudah diakses untuk berbagai macam database management system (DBMS). • Dapat dikembangkan secara terus menerus. Pada setiap melakukan eksekusi pada PHP, tidak jarang terjadi kesalahan-kesalahan, kesalahan tersebut antara lain : •
Kegagalan eksekusi Kegagalan ini disebabkan oleh kurangnya data yang disertakan program. Kegagalan ini bisa dengan mudah teridentifikasi di dalam php, karena interpreter php dapat membuat pesan error dan dapat menghentikan eksekusi.
•
Kesalahan HTML Kesalahan HTML ini umumnya terjadi ketika pengeksekusian, kode HTML yang dihasilkan salah secara syntax. Hal ini juga menyebabkan berkurangnya
performa
pada
browser
karena
browser
akan
mengkompensasi kode HTML yang salah. 2.3.6 MySQL Menurut Kadir (2009, p. 15), MySQL merupakan suatu perangkat lunak yang termasuk dalam database server yang bersifat open source. Open source berarti perangkat lunak ini memiliki kode yang dapat digunakan untuk membuat MySQL. 2.3.7 CSS (Cascading Style Sheet) CSS atau Cascading Style sheet adalah kumpulan rules atau aturan dalam mengambil alih sebuah informasi dalam dokumen yang ditulis menggunakan markup language. (Larsen, 2013, p. 192) Dengan rules tersebut alur dan penataan penampilan elemen dalam dokumen tertata dan tersusun dengan baik dan universal. Rules dalam CSS tersebut adalah selector, dimana selector mengindikasikan declaration akan berlaku pada elemen tertentu. Kedua, declaration, adalah rules-rules yang hendak digunakan dalam selector.
14 Declaration itu sendiri terdiri atas dua bagian: property, merupakan property dalam elemen yang akan dirubah. Kedua yakni value, yang merupakan nilai dari property itu sendiri. Penggunaan CSS memberikan fitur kemudahan seperti desain yang lebih interaktif dan paket data (bandwidth) yang lebih sedikit dibandingkan dengan situs web yang penuh menggunakan HTML. 2.3.8 Java Script Menurut Flanagan (2011, p. 307) JavaScript adalah suatu bahasa pemograman yang ada pada web. Kebanyakan web modern pada saat ini telah menggunakan bahasa javascript pada browser web. Javascript merupakan bahasa yang dinamis sehingga cocok untuk tipe pemograman Object Oriented. Nama dari javascript hampir memiliki kesamaan nama dengan java, tetapi kedua bahasa pemograman ini tidaklah sama. 2.3.9 Jquery Menurut Asokan (2013) Jquery adalah suatu framework yang menunjukkan bagaimana interaksi antara javascript dan HTML. Web developer pada saat ini telah banyak menggunakan Jquery ini. Jquery ini memiliki kesederhanaan dalam menuliskan kode, namun memiliki hasil yang banyak. 2.3.10 Database Menurut Connolly dan Begg (2010, p. 65), database adalah kumpulan data yang saling terhubung dan dipakai bersama-sama. Deskripsi dari data ini dirancang untuk dapat memenuhi kebutuhan informasi bagi sebuah organisasi. 2.3.11 Database Management System Menurut Connolly dan Begg (2010, p. 66), Database management system (DBMS) adalah sebuah perangkat lunak yang membuat pengguna dapat dengan bebas untuk mendefinisikan, membuat, memelihara, dan mengontrol akses ke database. DBMS sendiri digunakan untuk mengolah database sehingga database dapat memiliki data berkualitas. Database management system (DBMS) memiliki beberapa komponen yang saling terhubung untuk membuat DBMS itu sendiri dapat berjalan dengan baik.
15 Menurut Connolly dan Begg (2010, pp. 68-71), ada 5 komponen yang terdapat di dalam DBMS yaitu : hardware, software, data, procedure, dan people. 1. Hardware Hardware
ini
dibutuhkan
untuk
dapat
mengoperasikan
database
management system (DBMS) dan aplikasi. Beberapa DBMS hanya dapat berkerja pada hardware tertentu atau operasi sistem tertentu saja. Banyaknya spesifikasi hardware pada saat ini, membuat banyak hardware yang sudah dapat mengoperasikan DBMS. 2. Software Software memiliki komponen yang terdiri dari komponen database management system (DBMS) itu sendiri, program aplikasi, dan sistem operasi. Jika DBMS digunakan dengan menggunakan jaringan, maka jaringan tersebut juga telah termasuk ke dalam komponen software. 3. Data DBMS memiliki komponen penting yang harus ada di dalamnya yaitu data. Data merupakan penghubung antara komponen mesin dan komponen manusia. 4. Procedure Dalam merancang suatu database di dalam database management system (DBMS), dibutuhkan instruksi dan peraturan yang harus disertakan dalam perancangannya. 5. People Sumber daya manusia berfungsi untuk menghubungkan software dan hardware. Kelima komponen diatas merupakan komponen yang sangat penting untuk membuat DBMS. Apabila salah satu komponen
tidak ada, maka
database management system (DBMS) tidak bisa berjalan dengan maksimal. 2.3.11.1Fungsi DBMS Menurut Connolly dan Begg (2010, p. 99)DBMS memiliki fungsi, yaitu : 1. Data storage, retrieval, and update Database management system (DBMS) harus bisa untuk menyimpan, mengambil, dan memperbarui data di dalam database. Hal ini memberikan kemudahan bagi pengguna dalam penggunaan DBMS.
16 2. A user accessible catalog Katalog merupakan bagian yang penting di dalam sebuah database management system (DBMS). Katalog berisi deskripsi tentang data yang telah disimpan dan data tersebut dapat diakses oleh pengguna. 3. Transaction support Database management system (DBMS) harus memiliki suatu mekanisme yang dapat memastikan dengan baik semua update sesuai dengan transaksi yang diberikan. 4. Concurrency control services Database management system (DBMS) harus memiliki suatu mekanisme yang dapat memastikan database diperbaharui dengan benar oleh pengguna. 5. Recovery Services Database management system (DBMS) harus memiliki suatu mekanisme yang dapat memulihkan (recovery)database jika database telah rusak. Pemulihan ini berguna bagi pengguna agar merasa lebih aman ketika database rusak. 6. Authorization services Database management system (DBMS) harus memiliki suatu mekanisme untuk memastikan bagi pengguna bahwa hanya pengguna yang diberikan hak akses secara penuh dalam mengakses database. 7. Support for data communication Database management system (DBMS) harus bisa untuk berintegrasi dengan perangkat lunak komunikasi. 8. Integrity services Database management system (DBMS) harus memiliki sarana yang dapat memastikan data di dalam database mengikuti aturan-aturan tertentu. 9. Services to promote data independence Database management system
(DBMS) harus mempunyai fasilitas yang
mendukung program agar mandiri dari struktur yang sebenarnya dari database. 10. Utility services Database management system (DBMS) harus menyediakan layanan utilitas. Layanan ini berguna untuk dapat mengelola database menjadi lebih efektif.
17 2.3.11.2 Keuntungan dan kerugian dari DBMS Keuntungan DBMS Dalam menerapkan DBMS pasti setiap perusahaan mengharapkan dapat merasakan keuntungan yang dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Menurut Connolly dan Begg (2010, p. 77), keuntungan DBMS adalah sebagai berikut : 1. Mengontrol data yang berulang. 2. Konsistensi data. 3. Lebih banyak informasi dari jumlah data yang sama. 4. Membagi data. 5. Meningkatkan keamanan. 6. Penegasan standar. 7. Keseimbangan dari persyaratan yang bertentangan. 8. Meningkatkan kemudahan akses dan respon data. 9. Meningkatkan pemeliharaan melalui data independence. 10.
Meningkatkan concurrency.
11.
Meningkatkan backup dan recovery services.
Kerugian DBMS Selain keuntungan, kerugian juga dapat dirasakan oleh perusahaan. DBMS juga memiliki beberapa kelemahan yang memberikan dampak negatif dalam penerapannya bagi perusahaan. Menurut Connolly dan Begg (2010, p. 80) kerugian DBMS adalah sebagai berikut : 1. Kompleksitas. 2. Ukuran. 3. Biaya DBMS. 4. Biaya hardware tambahan. 5. Biaya konversi. 6. Kinerja. 7. Besar Dampak kegagalan.
18 2.3.12 Data Manipulation Language (DML) Membuat
sebuah
database,
dibutuhkan
bahasa
yang
dapat
mentransformasikan model tersebut ke dalam bentuk fisikal. Menurut Connolly dan Begg (2010, p. 92) Data Manipulation Language adalah bahasa yang memiliki operasi yang mendukung operasi tersebut dalam memanipulasi datadata yang ada di dalam database. Pengoperasian data yang akan dimanipulasi meliputi : 1. Insert : Penambahan data baru ke dalam basis data. 2. Update : Mengubah data yang disimpan dalam basis data 3. Select : Pemanggilan data yang terdapat di dalam basis data. 4. Delete : Penghapusan data dari basis data. Data Manipulation Language (DML) juga terbagi dalam 2 jenis, yaitu : 1. Procedural Data Manipulation Language (DML) Pengguna dapat mengetahui bahasa yang dapat digunakan untuk diberitahu ke dalam sistem, data apa yang dibutuhkan dan cara agar data tersebut bisa didapatkan kembali 2. Non-Procedural Data Manipulation Language (DML) Pengguna dapat mengetahui bahasa apa yang dapat digunakan untuk diberitahu ke dalam sistem, namun tidak mengetahui cara agar data tersebut bisa didapatkan kembali. Perintah-perintah yang dapat digunakan dalam DML, adalah : 1. Select, digunakan untuk melakukan query. 2. Insert, digunakan untuk memasukan data ke dalam tabel. 3. Update, digunakan untuk memperbaharuidata di dalam tabel. 4. Delete, digunakan untuk menghapus data dari tabel. 5. From, digunakan untuk menentukan table yang ingin digunakan selama proses pengeksekusian query. 6. Where, digunakan untuk melakukan filtrasi data pada table berdasarkan kondisi tertentu.
19 2.3.13 Data Definition Language (DDL) Menurut Connolly dan Begg (2010, p. 92), pengertian Data Definition Language (DDL) adalah bahasa yang memperbolehkan pengguna untuk memberikan nama suatu entitas, atribut, dan relasi data yang dibutuhkan untuk suatu aplikasi. Perintah dalam Data Definition Language (DDL) antara lain adalah : 1. Create, digunakan untuk membuat suatu objek basis data yang baru. 2. Alter, digunakan untuk mengubah atribut-atribut dari objek basis data yang sudah terdapat pada basis data. 3. Drop, digunakan untuk menghapus suatu objek. 2.3.14 Eight Golden Rules Sebagai perusahaan yang hendak menggunakan jasa seorang desainer tentu saja tetap perlu untuk memperhatikan aturan dasar yang ada dalam membuat situs web. Penjelasan mengenai aturan dalam membuat suatu tampilan interface yang disebut juga “eight golden rules” Shneiderman, Ben, dan Plaisant (2010, p. 88). Kedelapan rules tersebut antara lain : - Konsistensi, dibutuhkan bagi pengguna atau user sehingga tidak mengalami kesulitan dalam mencari informasi yang dibutuhkan pada web, seperti tampilan posisi modul dalam situs yang konsisten antar setiap halamannya. - Melayani pengguna umum, situs web wajib memberikan kemudahan akses bagi user sesuai dengan yang mereka butuhkan dalam mekases dan menggunaan web, seperti pilihan menu utama yang mempermudah akses halaman, serta terdapat panduan bagi user yang baru pertama kali menggunakan situs web. - Memberikan umpan balik yang informatif, dalam tiap tindakan user dalam web seperti mengakses halaman yang dibutuhkan maka halaman yang dibutuhkan serta informasi yang diberikan pada user agar user mengerti. - Merancang dialog yang memberikan penutupan, dalam tiap tindakan yang user lakukan perlu ada informasi yang memberitahu apa yang user sedang lakukan, seperti saat mengganti password dengan memberitahu user bahwa password berhasil diganti dan user tahu bisa melakukan tindakan yang lainnya.
20 - Penanganan disfungsi atau error dengan baik, dalam perancangan situs web wajib memberikan kontrol dan pembatasan dengan sebaik mungkin untuk menghindari terjadinya error yang tidak dimengerti oleh user saat mengakses web, kalaupun terdapat error maka web memberikan bantuan agar user dapat kembali pada langkah sebelum error terjadi atau peringatan sebelum error terjadi. - Memungkinkan
pembalikan
aksi
(undo)
yang
mudah,
user
dapat
membatalkan apa yang hendak dilakukan dalam web, seperti user sedang mengganti password namun user sedang tidak butuh untuk mengganti password, maka perlu ada fitur atau tindakan yang dapat membuat user batal melakukan tindakan mengganti password tersebut. - Mendukung pusat kendali internal, user bisa mengatur tampilan pada halaman web, seperti mengatur gambar yang ditampilkan, karena rating tinggi diberikan oleh user apabila user dapat mengontrol tampilan halaman atau user memiliki halaman pribadi. - Mengurangi beban ingatan jangka pendek, agar user tidak banyak mengingat dalam menggunakan web, seperti halaman yang pernah diakses user diberi tanda agar user tahu halaman mana yang belum diakses.
2.4
Object Oriented Diagram
2.4.1 Unified Process Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2005, p. 50) Unified Process adalah suatu permograman berorientasi objek dari pengembangan berdasarkan sebuah metodologi. 2.4.2 Diagram UML Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2005, p. 48) diagram UML adalah suatu standar pembangunan model diagram dan notasi yang dikembangan untuk pengembangan berorientasi objek. 2.4.3 Object-Oriented Analysis and Design Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd
(2005, p. 4), sistem analisis
menyeluruh dan desain berguna untuk memahami apakah bisnis membutuhkan sistem informasi. Hal ini secara khusus berfokus pada Object –Oriented Analysis and Design (OOAD)
21 2.4.4 Activity Diagram Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2005, p. 226), activity diagram merupakan diagram yang mudah untuk digunakan dan dipahami untuk menunjukkan alur kerja proses bisnis. Analis menggunakan activity diagram untuk mendokumentasikan alur kegiatan pada setiap use case. Activity diagram ini sebagian besar statenya adalah action oleh karena itu activity diagram tidak menggambarkan behavior internal sebuah sistem. act New Activ ity Diagram START
Customer mendaftar kedalam w ebsite
Customer Login
Customer memilih produk dan memasukan kedalam keranjang belanj a
Customer melakukan Chekout Items
END
Gambar 2.1 Contoh Activity Diagram
2.4.5 Use Case Diagram Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2005, p. 213) Use case diagram adalah diagram yang menunjukkan berbagai peran dari pengguna dan bagaimana cara mereka untuk berinteraksi dengan sistem. Use case diagram juga menggambarkan hubungan antara use case dan actor. Use case dibuat berdasarkan apa yang dikerjakan oleh sistem, bukan bagaimana sistem mengerjakannya. Use case dinotasikan dengan gambar (horizontal eclipse) dan menggunakan kata kerja. Nama use case boleh terdiri dari beberapa kata tetapi tidak boleh ada dua use case dengan nama yang sama. (Satzinger, Jackson, & Burd, 2005, p. 214) Aktor menggambarkan orang, system atau eksternal yang memberikan atau menerima informasi dari sistem. Seorang actor dalam use case adalah orang yang benar-benar berinteraksi dengan sistem komputer itu sendiri. (Satzinger, Jackson, & Burd, 2005, p. 214)
22 uc Current Use Case Diagram
Mengirim Purchase Order
Customer Membuat Sales Inv oice
Admin Penj ualan
Gambar 2.2 Contoh Use Case diagram
2.4.6 Use Case Description Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd
(2005, p. 171) use case
description adalah sebuah penjelasan untuk menggambarkan detail pada proses dari use case (gambar 2.3). Use Case Scenario Trigger Event Brief Description
Actors Related Use Case Stakeholders Preconditions Postconditions Flow of events
Memasukkan produk ke dalam shopping cart Customer memilih produk yang diinginkan Adanya produk yang terpilih dan masuk ke dalam shopping cart Produk yang telah terpilih oleh Customer sesuai kebutuhannya, produk tersebut akan dimasukkan ke dalam shopping cart. Di dalam shopping cart, Customer dapat melihat kembali produk yang telah dipilih. Customer Melakukan checkout items Admin Penjualan = sales invoice Customer memilih produk sesuai kebutuhannya Produk yang dipilih oleh Customer akan masuk ke dalam shopping cart Actor
Sistem
1. Memilih Produk
1.1 Menampilkan produk dan informasinya
2. Melihat produk yang dipilih di shopping cart
2.1 Menampilkan produk terpilih 2.2 Save
Exception Condition - Customer tidak memilih produk
Tabel 2.1 Use Case Description
2.4.7 Class Diagram Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2005, p. 185), class diagram adalah sebuah model diagram yang digunakan untuk menunjukkan class dan hubungan antar class.Class diagram memiliki tiga bagian : 1. Name (Nama dari class) 2. Attributes (semua objek di kelas memiliki nilai masing-masing) 3. Methods (semua objek dari kelas tahu bagaimana melakukannya)
23 Customer name address phone addNew()
The
name
class Attributes
of the :
all
objects in the class have a value for each
delete() change() connectToAccount()
Methods : what all objects of the class know how to do
Gambar 2.3 Class Diagram
2.4.8 Entity Relationalship Model Menurut Connolly dan Begg (2010, p. 371), Entity Relationalship Model adalah pendekatan top-down yang digunakan untuk perancangan database dengan mengidentifikasi entitas dan hubungan antara data. Penambahan lebih banyak detail juga diperlukan pada model ini, seperti informasi mengenai entitas dan hubungannya yang disebut atribut serta setiap constraint pada entitas, hubungan, dan atribut. A. Tipe Entitas Tipe entitas adalah kumpulan objek dengan sifat yang sama yang telah diidentifikasi. Tipe entitas merepresentasikan kumpulan objek dengan sifat yang sama. (Connolly & Begg, 2010, p. 372) B. Tipe Hubungan Tipe hubungan adalah set asosiasi yang bermakna diantara tipe entitas. (Connolly & Begg, 2010, p. 374) C. Atribut Atribut adalah property dari sebuah entitas atau tipe hubungan. Domain merupakan atribut yang terkait dengan nilai. Atribut dapat diklarifikasikan sebagai berikut : • Simple and composite attributes Simple atribut adalah atribut yang terbentuk dari komponen yang berdiri sendiri. Contoh : nama pelanggan. Composite atribut adalah atribut yang terbentuk dari komponen yang banyak. Contoh : Alamat pelanggan.
24
• Single Valued Attributes and Multi Valued Attributes Single Valued atribut adalah atribut yang memiliki nilai tunggal pada setiap kejadian sebuah tipe entitas. Contoh : Invoice dari setiap pelanggan. Multi Valued atribut adalah atribut yang memiliki nilai yang banyak untuk setiap kejadian sebuah tipe entitas. Contoh : Nomor telepon pelanggan. • Derived Attributes Derived atribut adalah atribut yang merepresentasikan nilai yang diturunkan dari nilai atribut yang saling terkait, tetapi tidak perlu pada tipe entitas yang sama. Contoh : pembayaran. D. Keys • Candidate key adalah atribut yang diidentifikasi secara unik dari masing – masing tipe entitas. • Primary key adalah candidate key yang terpilih. • Alternate key adalah candidate key yang terdiri dari dua atau lebih atribut yang tidak terpilih. (Connolly & Begg, 2010, p. 381) E. Structural Constraint Multiplicity merupakan tipe utama dari constraint di dalam relationship . Menurut Connolly dan Begg (2010, p. 385) multiplicity adalah kemungkinan terjadinya tipe entitas yang berhubungan dengan kejadian tunggal dari tipe entitas yang terkait melalui hubungan tertentu. • One – to – one (1:1) Relationship Merupakan tipe hubungan relasi satu banding satu yang dapat berpindah ke satu tipe entitas yang berpartisipasi. • One – to – many (1:*) Relationship Merupakan tipe hubungan satu banding banyak, dimana sebuah entitas dapat berhubungan dengan tipe entitas yang memiliki tanda "*" dalam sebuah hubungan.
25 • Many – to – many (*:*) Relationship Merupakan tipe hubungan banyak dengan banyak. Hubungan dimana beberapa atribut dapat ditentukan oleh kombinasi dari entitas yang berpartisipasi dalam merealisasikan hubungan entitas yang spesifik, sehingga bukan oleh satu entitas saja. 2.4.9 System Sequence Diagram (SSD) Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2005, p. 226), System Sequence Diagram adalah suatu diagram yang digunakan untuk menunjukkan interaksi antara object.
sd 01. Create Data Pelanggan :System Accountant CreateNewPelanggan()
return_Form_Sign_Up()
addPelanggan(Nama,alamat,telepon,email,fax,alamat,kota,kodepos,negara,provinsi,password,kabarberita)
savePelanggan()
return Konfirmasi sukses()
Gambar 2.4 System Sequence Diagram
2.4.10 Multilayer Design System Sequence Diagram Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2005,p.320), multilayer design system sequence diagram melibatkan manusia dengan komputer dan membutuhkan perancangan user interface untuk setiap usecase. Setiap pesan yang ditampilkan oleh actor eksternal harus dimasukkan ke dalam sistem, serta pesan output juga harus ditampilkan.
26
Gambar 2.5 Multilayer Design System Sequence Diagram
2.4.11 User Interface Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2005, p. 442), user interface adalah bagian dari sistem informasi yang membutuhkan interaksi dari pengguna untuk membuat input dan output. User interface menangani input dan output yang melibatkan pengguna sistem secara langsung.
Gambar 2.6 User Interface
27 2.5
The Systems Development Life Cycle (SDLC) Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd
(2005, p. 38) Systems
Development Life Cycle (SDLC) merupakan suatu proses untuk membangun, menyebar, menggunakan, dan memperbaharui sistem informasi. PROJECT PLANNING PHASE
ANALYSIS PHASE
DESIGN PHASE
IMPLEMENTATI ON PHASE
SUPPORT PHASE
Gambar 2.7 Systems Development Life Cycle (SDLC)
28 2.6
Kerangka Pikir Penyimpanan
Pencatatan transaksi dan
Sistem pengolahan data
dokumen yang
data pelanggan masih
masih bersifat manual
belum terintegrasi
dilakukan secara manual
sehingga membutuhkan
Pengumpulan data dilakukan dengan Observasi, wawancara, Melakukan analisa dan perancangan sistem informasi menggunakan metode Object Oriented Analysis Design(OOAD).
Pembuatan Sistem Informasi Database yang dapat
Sistem Informasi yang
Web-application yang
dapat menyimpan
dapat memudahkan
transaksi,data pelanggan,
dokumen secara
pencatatan transaksi dan
dan data produk
terintegrasi
data pelanggan
Meningkatkan Kinerja
Memudahkan untuk
Perusahaan
bertransaksi dan track
menyimpan semua data
Menghindari adanya tumpukan kertas dan arsip yang hilang
order pembelian
Gambar 2.8 Kerangka Pikir Deskripsi : PT. Royal Energy Resources adalah perusahaan perwakilan produsen yang menawarkan peralatan listrik. Perusahaan ini memiliki masalah dalam penyimpanan dokumen yang belum terintegrasi, pencatatan data transaksi dan data pelanggan yang masih manual, dan sistem pengolahan data yang masih bersifat manual sehingga membutuhkan back up data.
29 Untuk membantu perusahaan, maka akan dibuat suatu web-application yang mampu untuk mengatasi masalah pada perusahaan. Untuk mendukung webapplication ini dapat dibuat dengan baik, maka dibutuhkan data dari perusahaan. Pengambilan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi dan studi pustaka. Setelah melakukan analisa, maka akan dirancang suatu sistem informasi yang menggunakan metode Object Oriented Analysis Diagram (OOAD). Perancangan sistem informasi ini akan menghasilkan sistem informasi yang dapat menyimpan dokumen secara terintegrasi, web-application yang dapat memudahkan pencatatan transaksi dan data pelanggan, serta database yang dapat menyimpan semua data transaksi, data pelanggan, dan data produk. Manfaat dari perancangan sistem informasi ini adalah untuk meningkatkan kinerja perusahaan, memudahkan untuk bertransaksi, dan menghindari adanya tumpukan kertas dan arsip yang hilang.
30