5
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1
Tinjauan Umum Data dan informasi untuk mendukung proyek tugas akhir ini diperoleh dari berbagai sumber yaitu : Website terkait : •
Www.google.com
•
Https://kerajinanindonesiamuda.wordpress.com/tag/kerajinan-kulit/
•
http://kvltmagz.com/keunikan-kulit-yang-menjadi-material-penting-diindustri-fashion/
Literatur : Buku, artikel elektonik maupun non elektronik, laporan penelitian atas survey kuisioner yang dilakukan penulis. •
Buku : kriya kulit ( i wayan suardana ) Leather tooling and carving ( Chris h. Gronemon ) The Leather Craft Manual ( Justin T. Schlichter )
Wawancara dengan narasumber dan pihak yang terkait •
Ahdhan Ridzky ( carivakasa leathergoods )
•
Harry Priyanto ( pengerajin kulit )
•
Wilton
2.1.1 Jenis-Jenis Kulit
Kulit hewan merupakan komoditi yang menjadi andalan berbagai macam usaha, seperti sepatu, jaket, dompet, tas, ikat pinggang, topi, dan lain-lain. Banyaknya produk-produk berbahan baku kulit, membuat kulit hewan menjadi salah satu bisnis yang tak pernah pudar. Pembagian kelompok kulit : - kulit besar (sapi, kerbau, kuda, gajah)
5
6
- kulit kecil (kambing, domba, kijang, kelinci) - kulit reptil (ular, buaya, biawak, kadal, kodok) - kulit ikan (pari, hiu, tuna).
Berikut ini kulit dari hewan yang dagingnya di konsumsi serta kualitasnya : A. Kulit sapi, banyak dikonsumsi masyarakat luas, kulitnya banyak dibutuhkan dalam industri kerajinan, karena kepadatan kulitnya yang memberikan kekuatan, ukurannya lebih lebar, tebal dan hasilnya lebih mengkilat. Dengan demikian harganya pun relatif lebih mahal. Bahkan bagian dalam kulit hasil split dapat diperdagangkan secara terpisah, misalnya untuk pakaian dalam yang tipis tetapi cukup kuat. B. Kulit kerbau, tidak jauh beda dengan kulit sapi, baik dari ukuran, kekuatan, dan keuletannya. Hanya saja kulit kerbau lebih tebal sedikit dibanding kulit sapi. C. Kulit kambing, banyak terdapat di indonesia dan digunakan sebagai bahan baku pembuatan barang kerajinan. Karena tidak asing bagi masyarakat luas dan mudah dicari hasil samakannya di toko-toko, harganya pun menjadi agak murah. Ukurannya tidak terlalu lebar, sekitar 28 x 28 cm dengan hasil samakan mengkilap dan ada pula yang berwarna. Kualitasnya berbeda-beda berdasarkan jenis kulit hasil pengolahannya. Kulit ini disukai para pengusaha (kerajinan) kulit sebab mudah dalam penggarapannya.
2.1.2 Jenis-Jenis Kulit Yang Dipakai Untuk Fashion (http://kuluyleather.blogspot.com/2013/07/jenis-jenis-kulit-jadi_171.html)
Berbagai macam kulit hewan baik sapi, kerbau, kambing dan domba pada dasarnya dapat dibuat menjadi kulit-kulit di bawah ini.
7
1. Full grain/full top grain leather Dikatakan demikian bila tidak diratakan atau tidak dihaluskan pada bagian atasnya. Jadi ketika bagian luar kulit secara utuh masih alami dipertahankan selama proses penyamakan dinamakanfull grain leather. 2. Corrected grain leather Kulit yang memiliki permukaan tambahan/buatan yang diemboss ke dalamnya setelah dihaluskan lebih bagian luar kulit yang kurang bagus. 3. Nappa leather Mulanya hanya kulit domba yang dinamakan nappa. Tetapi belakangan ini kata ‘nappa’ menjadi istilah kulit lain yang berarti ‘lembut’ seperti kulit sapi nappa. 4. Patched leather Setelah kulit disamak, dicelup dan melalui proses akhir (finishing) sesuai keinginan, pengrajin yang terlatih kemudian memilih kulit yang cocok dalam warna dan teksturnya. Masing-masing lembaran kulit kemudian dipotong dengan tangan ke dalam ukuran yang berbeda-beda, lalu dijahit ke dalam corak-corak berbentuk mosaik menjadi produk akhir yang berbeda dari lainnya. 5. Vegetable tanned Kulit sapi yang diolah dengan bahan bahan nabati, setelah itu di finishing dengan caa mengcoating. Kulit ini banyak diminati oleh kalangan muda, dikarenakan tekstur dan warna yang dapat berubah sesuai dengan pemakaian. 6. Nubuck leather Kulit aniline penuh yang telah dihaluskan/diratakan untuk menciptakan bintik (naps). Nubucktermasuk top grain leather sehingga tak bisa dikategorikan
sebagai split atau suede.
Permukaan
kulit aniline
nubuck disikat untuk menciptakan tekstur seperti beludru, sehingga seringkali dikirasuede. Suede adalah bagian dalam dari potongan kulit, sedangkan nubuck adalah efek yang timbul dari pengerjaan di bagian luar kulit.
8
7. Suede leather Ketika kulit di-finish melalui penghalusan dengan roda emory untuk menciptakan suatu permukaan yang berbintik (naps). Suede terbuat dari lapisan yang dipisahkan dari bagian top grain suatu kulit. 8. Pull-up leather Kulit yang memperlihatkan efek warna meretak bila kulit ditarik ketat. Kulit ini menggunakan bahan celup full aniline, dan sebagai tambahan memiliki sejenis minyak dan/atau wax aplikasi, yang menyebabkan warna menjadi terlihat lebih muda ketika kulit ditarik.
2.1.3 Dampak Industri Kerajinan Kulit Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Di Salah Satu Daerah
Adanya industri kerajinan kulit di kelurahan selosari tersebut membawa pengaruh sosial baik antara para pengrajin dengan pengrajin lainnya dan para pengrajin dengan masyarakat non pengrajin. Pengaruh yang nampak dikalangan para pengrajin yaitu hubungan yang terjalin semakin erat karena dengan adanya sentra sebagai pusat pengolahan sampai barang jadi semakin mudah dalam berkomunikasi dengan pengrajin lainnya. Para pengrajin bisa bekerja sama, bertukar pendapat, bersaing secara sehat, saling membantu dalam proses produksi dan sebagainya. Sementara itu, hubungan sosial para pengrajin dengan masyarakat non pengrajin justru semakin jauh karena para pengrajin disibukan dengan kegiatan produksi barang kerajinan kulit. Intensitas pertemuan antara para pengrajin dengan masyarakat non pengrajin semakin jarang terlihat sehingga komunikasi yang terjalin juga melemah namun dengan keadaan demikian warga selosari berusaha menjaga ikatan silahturahmi dengan baik. Seiring berkembangnya industri kerajinan kulit maka mulai adanya peningkatan ekonomi dalam kehidupan para pengrajin. Mayoritas pengrajin
9
berkembang menjadi besar, awalnya hanya menjadi karyawan biasa kemudian bisa mengumpulkan modal dan mendirikan unit usaha sendiri hingga mempunyai karyawan yang cukup banyak serta daerah pemasaran yang luas sehingga pengrajin atau pengusaha memperoleh pendapatan yang besar juga. 1 selain dapat dilihat dari kondisi perusahaan yang dimiliki oleh para pengusaha, terjadinya peningkatan ekonomi dapat juga dilihat dari terpenuhinya kebutuhan hidup yang baik. Kebutuhan tersebut baik yang sifatnya primer atau sekunder seperti kebutuhan pangan, sandang, perumahan, pendidikan serta kesehatan yang cukup baik. Keberadaan industri kecil yang ada di selosari mampu mengatasi permasalahan ketenagakerjaan. Dengan adanya industri kerajinan kulit di selosari yang bersifat padat karya yaitu dengan banyak merekrut tenaga manusia maka hal tersebut sangat membantu mengatasi masalah pengangguran. Usaha-usaha perekonomian lain di sekitar sentra selosari yang tidak langsung berhubungan dengan pembuatan kerajinan kulit seperti adanya toko-toko kelontong yang menjual makanan, minuman, usaha jasa internet (warnet), usaha jasa parkir kendaraan yang dikerjakan dan sebagainya juga sangat berpengaruh bagi pendapatan rumah tangga masyarakat di sekitar sentra kerajinan kulit selosari. Adanya peningkatan pendapatan rumah tangga telah berpengaruh pada perubahan dalam kehidupan ekonomi masyarakat selosari. Perubahan terjadi sebagai akibat dari peningkatan taraf pendapatan ekonomi bisa dilihat dari gaya hidup sebelumnya. Hal ini bisa dibuktikan dengan adanya kepemilikan barang selain dapat terpenuhi kebutuhan primer yaitu sepeda motor, mobil, perabot rumah tangga, barang-barang elektronik, rumah bertingkat dan lain-lain. Jadi keberadaan industri kerajinan kulit memberikan dampak positif terhadap kehidupan ekonomi masyarakat selosari. Hal ini terlihat dari adanya peningkatan pendapatan, penambahan unit usaha dan pada akhirnya berpengaruh terhadap peningkatan kesejahteraan yang lebih baik.
10
2.1.4 Hasil Wawancara Dengan Narasumber 2.1.4.1 Sejarah Singkat Ahdhan Ridzky
Kawasan cibaduyut bandung telah banyak dikenal orang sebagai sentra kerajinan kulit di bandung. Namun, produksi kerajinan yang biasa terbuat dari bahan baku kulit sapi dan kulit domba tersebut sebenarnya tersebar di berbagai lokasi kota bandung. Salah satu pengerajin kulit di bandung mengawali bisnis kerjainan kulit di bandung mengawali bisnis kerajinan kulit tersebut pada tahun 1984. Awal mulanya ia menjalankan usaha kerajinan kulit dan lebih memfokuskan dalam pembuatan sabuk pinggang. Sekian lama Ahdhan menggeluti sebagai pengerajin sabuk pinggang. Ia menggembangkan kreatifitasnya ke berbagai produk lainnya ( seperti dompet, tas , tempat passport, dll ) . Sebagai pengerajin kulit di bandung, Ahdhan pun semakin di kenal sebagai pengerajin kulit yang berpotensi dikarenakan hasil karya karyanya. Tidak berselang lama Ahdhan mendapatkan kline-klien dari berbagai negara-negara tetangga. Pemesanan untuk kerajinan kulit dari konsumen Ahdhan sangat berkembang pesat sehingga Ahdhan harus memanggil beberapa karyawan untuk membantu nya membuat berbagai macam pesanan dari konsumen. Tidak berapa lama berita tentang Ahdhan pun terdengar sampai jepang. Lalu beberapa orang jepang ingin memanggil Ahdhan untuk pindah ke jepang. Beliau pun ditawarkan dengan gaji yang sangat tinggi namun beliau menolak dikarenakan ada beberapa pertimbangan yang mengganjal di hati beliau. Pada akhirnya beliau tetap menjalankan usaha nya yang teretak di bandung. Sekarang ini beliau tetap mengerjakan berbagai projek dari berbagai negara. Ia juga mengerjakan berbagai macam brand brand dari dalam negri.
11
Ahdhan mempunyai visi sebagai berikut : • Menerapkan 5r ( ringkas , rapih , resik, rawat , rajin ) • Mengkondisikan kenyamanan dalam bekerja, sehingga dapat memberikan layanan yang baik kepada pelangggan. • Memupuk
kerjasama
kepada
pekerja
dalam
melakukan
pekerjaan. Misi sebagai berikut : • Menghasilkan kualitas produk yang terbaik sesuai dengan standar produk yang telah ditetapkan industry tersebut. • Memberikan
pelayanan
yang
terbaik
untuk
memuaskan
pelanggan, termasuk dalam penyerahan produk tepat waktu. • Membuka lapangan pekerjaan dalam rangka mengurangi tingkat pengangguran di indonesia
12
2.1.4.2 Foto Keadaan Tempat Ahdhan Ridzky
gambar 1. Meja kerja Ahdhan
13
Gambar 2. Workshop Ahdhan
14
Gambar 3. Ahdhan
2.1.5
Data Khalayak
2.1.5.1 Target Primer • Geografi Daerah domisili : Jakarta • Demografi Umur
: 17 – 25 Tahun
Gender
: Pria/Wanita.
Tingkat ekonomi : kelas A, B Pendidikan
: Mahasiswa hingga yang sudah bekerja
• Psikografi Kelas sosial
: Kelas sosial menengah sampai menengah ke atas
Gaya hidup
: - Penuh rasa ingin tahu. - Tertarik pada kerajinan tangan. - Aktif dan dinamis. - Teliti dan cekatan.
15
2.1.5.2 Target Skunder
Berusia sekitar 30 tahun keatas, unisex, bermata pencaharian seputar dunia pendidikan, kerajinan tangan , dan seni. Warga negara indonesia, suka dengan benda berbahan dasar kulit. Tingkat kemampuan ekonomi A hingga B.
2.1.6 Kompetitor
Gambar 4. Cover buku ragam kreasi kulit sintetis
"Ragam Kreasi Dari Kulit Sintetis", buku ini berisi tentang bagaimana kita berkreasi dengan kulit sintetis, dibuku ini juga diulas berbagai jenis kulit sintetis dan macam penggunaannya. Penulisnya indah apsari, owner sebuah took yang bernama mochiemochie felt.
Didalam bukunya, Indah Apsari membagi-bagi tiap kreasinya dengan tema-tema yang bervariatif, ada pola-polanya dan cara pembuatan kreasi kulit sintetisnya. Bagaimana tertarik berkreasi dengan kulit sintetis? Sayangnya penulis belum sempat mencoba, karena sulit mendapatkan
16
bahan-bahannya disini, tapi penulis akan mencoba dengan bahan lain, misalnya kain jika masih belum nemu bahan utamanya, keterbatasan jangan jadi penghalang untuk berkreasi, kreasikan apa yang ada disekitar kita.
2.1.7 Analisa Swot
2.1.7.1 Strength
• Dapat memotivasi orang agar ingin belajar kerajinan kulit, karena buku ini bersifat tutorial. • Buku yang dilengkapi dengan foto - foto dokumentasi yang akan memperkuat informasi yang akan disampaikan, dan lebih menarik perhatian pembaca.
2.1.7.2 Weakness • Buku memberikan informasi satu arah, pembaca tidak dapat bertanya lebih lanjut kepada buku • Buku memberikan informasi yang terbatas, berbeda dengan informasi tutorial dengan video .
2.1.7.3 Opportunity • Belum ada buku yang mengangkat topik tentang kerajinan kulit secara detail. • Penggemar / pengguna kerajinan kulit cukup banyak.
2.1.7.4 Threat • Banyak anak muda yang masih beranggapan bahan baku kulit mahal.
17
• Berkurangnya minat untuk membaca buku karena tergantikan oleh tv maupun internet.
2.2
Tinjauan Khusus
2.2.1 Tipografi
Menurut
frank
william
jefkins
dalam
buku
a d v e r t i s i n g (1996, p 248), tipografi adalah seni memilih jenis huruf, dari ratusan jumlah rancangan atau desain jenis huruf yang berbeda, menggabungkan sejumlah kata yang sesuai dengan ruang yang tersedia, dengan menggunakan ketebalan dan ukuran berbeda dan menandai naskah untuk proses typesetting. Pada umumnya, prinsip tipografi, untuk memp ermudah adalah :
• visibility : terfokus pada apakah jenis huruf tertentu dapat dilihat atau tidak. • readibility : kualitas dan jenis huruf, lebih kearah pemilihan huruf yang tep at untuk teks y ang tep at • legibility : menekankan apakah dapat terbaca atau tidak, ada jenis huruf yang indah. Tetapi jika digunakan dalam
teks
akan
men
gakibatkan p embaca men inggalk an teks tersebut. • clearly : kejelasan huruf, mempunyai fungsi jelas dan mudah terbaca.
Dalam publikasi buku seni kerajinan kulit ini, penulis akan menggunakan font san serif. Pemilihan font ini bertujuan agar para target komunikasi dapat membaca tulisan dengan jelas.
18
2.2.2 Teori Layout
Menurut frank jefkin dalam buku advertising ,untuk mendapatkan layout yang baik diperlukan adany a: 1. Kesatuan komp osisi y ang baik dan enak untuk dilihat; 2. Variasi, agar tidak monoton / membosank an 3. Keseimbangan dalam layout sehingga terlihat sepadan, serasi dan selaras; 4. Irama, yang berupa pengulangan bentuk atau unsur-unsur lay out dan warna; 5. Harmoni adalah keselarasan atau keserasian hubungan Antara unsur-unsur yang memberikan kesan kenyaman dan keindahan ; 6. Prop orsi, y ang merup akan suatu perbandingan; 7. Kontras, y ang merupakan p erpaduan antara warna gelap dan terang.
Dalam publikasi buku seni kerajinan kulit ini, penulis akan Banyak menggunakan ruang kosong yang diisi dengan foto dan elemen-elemen desain lainnya. Dan membuat komposisi yang memudahkan pembacauntukmembacanya
2.2.3 Teori Warna
Menurut russel, 1992, salah satu unsur yang paling serbaguna untuk sebuah desain adalah warna. Warna dapat menarik perhatian dan membantu menciptakan sebuah mood (suasana hati). Bergantung pada daya tarik suatu karya, warna dapat digunakan dengan beberapa alasan berikut:
A. Warna merupakan sebuah alat untuk mendapat p erhatian. B. Warna dapat menyoroti unsur-unsur khusus secara realistis dalam warna C. Warna memiliki bahasa psikologis yang menyusun mood karya tersebut.
19
Dalam publikasi buku seni kerajinan kulit ini, penulis akan menggunakan warna warna yang berhubungan dengan karakter kulit tersebut. Namun tidak melupakan warna warna yang bersifat colorfull.
2.2.4 Teori Fotografi
Menurut Yudhi Soerjoatmadjo mengatakan bahwa fotografi adalah media komunikasi alat dialog. Fotografi juga dapat dilihat secara fungsi yang dapat berfungsi sebagai dokumentatif, informatif, dan bagian dalam seni (art). Pada buku ini penulis akan melampirkan berbagai macam langkah langkah dari seorang pengerajin kulit , dimulai dari bahan mentah hingga menjadi sebuah barang pakai.
20