BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Menurut Satzinger (2012:4), “Information System a set of interrelated computer components that collects, processes, stores, and provides as output the information needed to complete business tasks”. Hall (2011:7) “stated that the information system is a collection of formal procedures by which data is collected, proceed into information and distributed to users”. Jadi, dapat disimpulkan bahwa system informasi adalah proses dimana data dikumpulkan dan diproses menjadi informasi dan didistribusikan kepada pengguna yang membutuhkannya. 2.1.2 P engertian Sistem Informasi Akuntansi Dalam buku Bodnar & Hopwood (2010:1), “Accounting information system is a collection of resources, such as people and equipment, designed to transform financial and other data into information”. Menurut
Turner
&
Weickgenannt
(2013:4)
“The
Accounting
Information System comprises the processes, procedures, and system that capture accounting data from business processes; record the accounting data in the appropriate records; process the detailed accounting data by classifying, summarizing, consolidating; and report the summarized accounting data to internal and external users”.
Berdasarkan kedua definisi diatas maka dapat disimpulkan pengertian pada Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu kerangka pengkordinasian sumber daya (data, bahan, peralatan, pemasok, pribadi, dan dana) untuk mengkonversi input berupa data ekonomik menjadi keluaran berupa informasi keuangan yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan suatu
entitas dan menyediakan informasi akuntansi bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
2.1.3 Perbedaan Sistem Informasi dan Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Satzinger (2012:4), “Information System a set of interrelated computer components that collects, processes, stores, and provides as output the information needed to complete business tasks”.
Dalam buku Bodnar & Hopwood (2010:1), “Accounting information system is a collection of resources, such as people and equipment, designed to transform financial and other data into information”.
Dari definisi diatas maka dapat disimpulkan perbedaan antara sistem informasi dan sistem informasi akuntansi yaitu bahwa sistem infomasi cenderung lebih fokus kepada input, proses, dan output yang dihasilkan sedangkan sistem infomasi akuntansi berfokus kepada sumber daya dan peralatan yang dirancang untuk mengubah data keuangan menjadi informasi.
2.1.4 Komponen Sistem Informasi Akuntansi Menurut Romney dan Steinbart (2009:28-29), terdapat 6 komponen dari suatu sistem informasi akuntansi, yaitu: 1.
The people who operate the system and perform various functions.
2.
The procedures and instructions, both manual and automated, involved in collecting, processing, and storing data about the organization’s activities.
3.
The data about the organization and its business processes. Yang terjemahannya adalah: Data mengenai organisasi dan proses bisnisnya.
4.
The
software
used
to
process
the
organization’s
data.
Yang
terjemahannya: Perangkat lunak yang digunakan untuk memproses data organisasi.
5.
The
information
technology
infrastructure,
including
computers,
peripheral devices, and network communications devices used to collect, store, process, and transmit data and information. Yang memiliki arti: Infrastruktur teknologi informasi, meliputi komputer, perangkat tambahan, dan jaringan komunikasi yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, memproses dan mengirimkan data dan informasi. 6.
The internal controls and security measures that safeguard the data in the AIS. Yang terjemahannya: Pengendalian internal dan ukuran keamanan yang melindungi data dalam SIA.
2.1.5 Kegunaan Sistem Informasi Akuntansi Kegunaan sistem informasi akuntansi menurut Hall yang dialih bahasakan oleh Fitriasari (2011:12) adalah : 1. “Pekerjaan yang sifatnya yang berulang dapat diminimalisir. 2. Sistem penyimpanan data menjadi lebih sistematis. 3. Mengurangi tingkat kesalahan. 4. Pekerjaan menjadi lebih mudah karena Sistem Informasi Akuntansi sudah berjalan. Dalam hal ini akuntan hanya melakukan secara safing untuk membuktikan bahwa Sistem Informasi Akuntansi sudah berjalan dengan benar.”
Lebih lanjut Steinbert yang dialih bahasakan oleh Mulyadi (2011:3) menyatakan Sistem Informasi Akuntansi mempunyai tiga kegunaan penting : 1. “Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan oleh organisasi, sumber daya yang dipengaruhi oleh aktivitasaktivitas tersebut, dan para pelaku yang terlibat dalam berbagai aktivitas tersebut, agar pihak manajemen, para pegawai, dan pihak-pihak luar yang berkepentingan dapat meninjau ulang hal-hal tersebut. 2. Mengubah data menjadi informasi yang berguna bagi pihak manajemen untuk membuat
keputusan
pengawasan.
dalam
aktivitas
perencanaan,
pelaksanaan
dan
3. Menyediakan pengendalian yang memadai untuk menjaga aset-aset organisasi. Termasuk data organisasi, untuk memastikan bahwa data tersebut tersedia saat dibutuhkan.” . 2.1.6 Pengertian Analisis Sistem Menurut Satzinger (2005:4) “System Analysis is the process of understanding and specifying in detail what the information system should do”. Menurut Bodnar dan Hpwood (2010:412) “System Analysis : the process of understanding existing systems and problems, describing information needs, and establishing priorities for further systems work”. Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa analisis sistem merupakan proses mengidentifikasikan dan menganalisis sistem yang ada dan mengevaluasi permasalahan, peluang, tujuan, dan hambatan yang terjadi, guna menghasilkan usulan perbaikan yang diperlukan dan merancang sistem baru yang dapat menjawab kebutuhan.
2.1.7. Pengertian Perancangan Sistem Menurut Satzinger (2005:4) “System design means specifying in detail how the many components of the information system should be physically implemented”. Menurut Turner & Weickgenannt (2013:217) “System design is a creation of the system that meets user needs an that incorporates the improvements identified by the systems analysis phase”. Berdasarkan
penejelasan
di
atas,
dapat
disimpulkan
bahwa
Perancangan Sistem adalah suatu rancangan yang menjelaskan komponen dan kebutuhan dari pengguna yang akan diimplementasikan serta dianalsis untuk mendapatkan sistem informasi yang baik. 2.2 Teori Khusus
2.2.1 Pengertian Sistem Informasi Manufacturing Menurut Bodnar dan
Hopwood (2010:4),
“a manufacturing
information system is a MIS that provides information to be used by the manufacturing function”. Menurut Menurut Satzinger (2005:9), “Manufacturing Information System are systems that take information captured by transaction processing systems and procedure reports that management needs for planing and controling the business”.
Menurut Groover (2008:19) “Manufacturing systems involve the integration and coordination of multiple automated and/or manual workstations through the use of material handling technologies to achieve a synergistic effect compared to the idependent operation of individual workstations”.
Berdasarkan ketiga definisi diatas maka dapat disimpulkan pengertian pada Sistem Informasi Manufaktur adalah suatu sistem berbasis komputer yang bekerja dalam hubungannya dengan sistem informasi fungsional lainnya untuk mendukung manajemen perusahaan dalam pemecahan masalah yang berhubungan dengan manufaktur. Sistem ini digunakan untuk mendukung fungsi produksi yang meliputi seluruh kegiatan yang terkait dengan perencanaan dan pengendalian proses untuk memproduksi barang atau jasa.
2.2.2 Pengertian Proses Produksi Menurut Assauri (2010:105) Proses Produksi dapat diartikan sebagai cara, metode dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan-bahan, dan dana) yang ada.
Menurut Mardi (2011:97) Proses produksi merupakan aktivitas untuk menghasilkan output dalam bentuk barang maupun jasa.
Dari kedua definisi diatas dapat diketahui bahwa proses produksi adalah suatu cara atau metode yang digunakan untuk menciptakan atau menambahkan suatu produk dengan melibatkan tenaga kerja, dana, peralatan mesin, dan bahan yang ada.
2.2.3 Perencanaan Produksi Menurut Zahedi, Putera (2010:101-102) Perencanaan produksi merupakan perencanaan tentang produk apa dan berapa yang akan diproduksi oleh perusahaan yamg bersangkutan dalam satu periode yang akan datang. Perencanaan produksi merupakan bagian dari perencanaan operasional di dalam perusahaan. Dalam penyusunan perencanaan produksi, hal yang perlu dipertimbangkan adalah adanya optimasi produksi sehingga akan dapat dicapai tingkat biaya yang paling rendah untuk pelaksanaan proses produksi tersebut. Perencanaan produksi juga dapat didefinisikan sebagai proses untuk memproduksi barang-barang pada suatu periode tertentu sesuai dengan yang diramalkan atau dijadwalkan melalui pengorganisasian sumber daya seperti tenaga kerja, bahan baku, mesin dan peralatan lainnya. 2.2.4 Pengertian Biaya Menurut Horngren, Datar, dan Rajan (2012:27) “ Accountants define cost as a resource sacrificed or forgone to achieve a specific objective.” Dengan kata lain, biaya adalah sejumlah sumber daya yang dikorbankan untuk menghasilkan atau memperoleh barang atau jasa untuk mencapai tujuan tertentu. 2.2.5 Klasifikasi Biaya Menurut Carter (2010:2-9) “Cost classifications are essential for meaningful summarization of cost data. The most commonly used classifications are based on the relationship of costs to the following: 1. The product(a single lot, or unit of a good or service) 2. The Volume of production
3. The manufacturing departments, processes, cost centres, or other subdivisions 4. The accounting period 5. A decision actuion, or evaluation Manufacturing cost – also called production cost or factory cost - is usually defined as the sum of three cost elements: Direct Materials are all materials that form an integral part of the finished product and that are included explicitly in calculating the cost of the product. Direct Labor is labor that converts direct materials into the finished product and can be assigned feasbly to a specific product. Factory overhead – also called manufacturing overhead, production overhead, indirect production costs, manufacturing expenses, or factory burden – consists of all manufacturing cost not traced directly to specific output. Indirect Materials are those materials needed for the completion of a product but not classified as direct materials because the do not become part of the product. Indirect Labor is labor not directly traced to the construction or composition of the finished product. ” 2.2.6 Pengertian Akuntasi Biaya Menurut Horngen, Datar, dan Rajan (2012, p4), “Cost accounting measures, analyzes, and reports financial and nonfinancial information n relating to the costs of acquiring or using resources in an organization.”
2.2.7 Process Costing
Menurut Raiborn & Kinney(2010,p762)”Process costing system a method of accumulating and assigning cost to units of production in companies producing large quantities of homogeneous products ; accumulates cost by cost component in each production department and assigns costs to units using equivalent units of production”. Menururt Carter (2010, p 124) process costing (Perhitungan biaya berdasarkan proses) suatu metode diaman bahan baku, tenaga kerja, dan overhead pabrik dibebankan ke pusat biaya. Biaya yang dibebankan ke setiap unit produk hasil produksi ditentukan dengan jumlah unit yang diproduksi. Berdasarkan kedua defenisi diatas Process Costing adalah suatu metode perhitungan biaya berdasarkan proses mengakumulasikan semua biaya operasi dari suatu proses selama periode waktu tertentu. 2.2.8 Pengertian Laporan Biaya Produksi Menurut Carter (2010:181) Laporan Biaya Produksi adalah kerhas kerja yang menampilkan jumlah biaya yang diakumulasikan dan dibebankan ke produksi selama satu bulan atau periode lain. Menurut Raiborn, et al.(2010:207) “Cost of production report a process costing document that details all operating and cost informationg, shows the computation of cost per equivalent unit. And aindicates cost assignment to goods produced during the period”. Berdasarkan kedua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa laporang biaya produksi adalah laporan yang berisi biaya-biaya yang dibebankan dalam proses produksi selama satu periode. 2.2.9 Pengertian Biaya Overhead Pabrik Menururt Carter (2010:6) “in both job order and process costing, the actual cost of factory overhead is accumulated in a general ledger control account, and the details of factory overhead costs are accumulated in subsidiary records.” Yang terjemahannya adalah “ Baik dalam job order dan proses costing ,biaya aktual overhead pabrik dikumpulkan dalam rekening
kontrol buku besar umum, dan rincian biaya overhead pabrik diakumulasikan dalam catatan anak.” 2.2.10 Pengertian Harga Pokok Produksi Menurut Horngren, et al.(2010:65), Harga Pokok Produksi (Cost of goods manufactured) adalah “ the cost of goods brough to completion whether they were started before a during the current accounting period”. Menurut Raiborn, et al.(2010:45) “the cost of goods completed and transferred to finished goods inventory during the period”. Berikut adalah cara mencari harga pokok produksi Harga Pokok Produksi Persediaan awal bahan mentah
xxx
Pembelian bahan mentah
xxx
Total bahan mentah tersedia
xxx
Bahan mentah digunakan dalam produksi
(xxx)
Bahan baku tidak langsung termasuk dalam overhead pabrik
xxx
xxx
Tenaga kerja langsung
xxx
Overhead pabrik yang dibebankan ke barang dalam proses
xxx
Total biaya produksi
xxx
Persediaan awal akhir barang dalam proses
xxx xxx
Persediaan akhir barang dalam proses Harga Pokok Produksi
2.2.11 Pengertian Biaya Produksi
(xxx) xxx
Menurut Martusa dan Nasa (2012) ”Dalam sebuah perusahaan pabrik (manufacturing firm) dibaya produksi merupakan faktor biaya yang sangat penting senantiasa perlu diukur, dikendalikan dan dianalisa, karena usaha motibasi pengendalian dan akuntansi terhadap faktor biaya produksi ini merupakan salah satu masalah penting yang mempengaruhi pengelolaan dari suatu perusahaan”. 2.2.12 Pengertian Laporan Biaya Produksi Menurut Carter (2010:181) Laporan Biaya Produksi adalah kerhas kerja yang menampilkan jumlah biaya yang diakumulasikan dan dibebankan ke produksi selama satu bulan atau periode lain. Menurut Raiborn, et al.(2010:207) “Cost of production report a process costing document that details all operating and cost informationg, shows the computation of cost per equivalent unit. And aindicates cost assignment to goods produced during the period”. Berdasarkan kedua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa laporang biaya produksi adalah laporan yang berisi biaya-viaya yang dibebankan dalam proses produksi selama satu periode. 2.2.13 Pengertian Siklus Produksi Menurut Romney (2010:181) Siklus Produksi adalah rangkaian aktivitas bisnis dan operasi pemrosesan data terkait yang terus terjadi yang berkaitan dengan pembuatan produk.
2.3 Kerangka Pikir
Gambar 2.1 Kerangka Pikir
Pertama menentukan perusahaan yang akan dijadikan objek penelitian, selanjutnya menentukan ruang lingkup, tujuan, dan manfaat metodologi penelitian serta time frame penelitian, kemudian menentukan jadwal survey untuk mewawancara owner perusahaan untuk menanyakan proses bisnis yang berjalan di perusahaan. Setelah melakukan survey dan wawancara, data yang diterima dianalisa dan menentukan temuan masalah dari hasil survey. Kemudian membuat model analisis dan desain dari sistem yang diusulkan dan membuat aplikasi sistemnya.