BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1Teori umum 2.1.1 Pengertian Komunikasi Massa Komunikasi Massa adalah komunikasi melalui media massa yakni media cetak maupun elektronik. Dalam awal perkembangannya komunikasi berasal dari kata media of mass communication yang berarti media komunikasi massa. Tentunya yang ditunjuk dalam pernyataan diatas adalah media yang berkembang seiring munculnya teknologi modern dan bukan media tradisional. (Nurudin,2011:4) 2.1.2 Fungsi Komunikasi Massa Seiring dengan perkembangan jaman maka fungsi komunikasi adalah: a. Informasi Fungsi ini merupakan yang terpenting dari komunikasi massa. Komponen terpenting untuk mengetahui informasi adalah lewat berita-berita yang disajikan.Biasanya berita-berita ini dirumuskan para wartawan dengan rumus 5W+1H (what,where,who, when,why + how), sehingga khalayak mendapatkan informasi yang dibutuhkan. (Nurudin,2011:66) b. Hiburan Fungsi hiburan menduduki kedudukan tertinggi dibandingkan fungsi lainnya, hal tersebut dikarenakan masyarakat kita masih menjadikan televisi sebagai media hiburan. Hal tersebut juga mengakibatkan televisi menduduki
7
8 tempat pertama sebagai alat entertainment dengan kata lain sebagai alat pelepas lelah. (Nurudin,2011:69,70) c. Persuasi Fungsi ini juga sangat penting, bila diperhatikan sekilas fungsi ini hanya berupa informasi, namun bila diperhatikan lebih dalam hal ini adalah fungsi persuasi.menurut
Josep
A.Devito
dalam
buku
berjudul
pengantar
komunikasi massa adalah : 1. memperkuat sikap. 2. mengubah sikap, kepercayaan, atau nilai seseorang. 3. Menggerakkan seseoranguntuk melakukan sesuatu. 4. Memperkenalkan etika, atau menawarkan sistem nilai tertentu. (Nurudin,2011:72,73) d. Transmisi Budaya Hal ini merupakan komunikasi massa yang paling luas, walau sedikit dibicarakan. Transmisi budaya tidak dapat dihindarkan yang selalu hadir dan mempunyai dampak pada penerimaan individu. Fungsi ini juga emngambil tempat dalam dua tingkatan yakni kontemporer dan historis. Hal terssebut mengakibatkan media massa dapat menanampak nilai tertentu pada masyarakat. (Nurudin,2011:74,75) e. Mendorong Kohesi Sosial dalam hal ini kohesi berarti penyatuan, yang berarti media massa mendorong masyarakat untuk berasatu.Dapat dikatakan media merangsang masyarakat untuk berpikir bahwa bercerai berai bukanlah keadaan yang baik bagi kehidupa mereka. (Nurudin,2011:77).
9
f. Pengawasan Menurut Laswell dalam buku yang berjudul pengantar komunikasi massa mempunyai fungsi pengawasan, yang berarti menunjuk pada pengumpulan dan penyebaran informasi mengenai kejadian-kejadian yang ada di sekitar kita. Fungsi ini dibagi dua menjadi pengawasan peringatan dan pengawasan instrumental. (Nurudin,2011:78) g. Korelasi Fungsi korelasi disini dimaksudkan sebagai fungsi yang menghubungkan bagian-bagian dari masyarakat agar sesuai dengan lingkungannya. Fungsi ini berkaitan erat dengan media massa yang menjadi penghubung antara berbagai elemen masyarakat. (Nurudin,2011:82) h. Pewarisan Sosial Kali ini media massa berfungsi sebagai seorang pendidik, baik yang menyangkut pendidikan formal maupun informalyang mencoba meneruskan atau mewariskansuatu ilmu pengetahuan,nilai,norma, pranata, dan etikadari satu generasi ke generasi selanjutnya.(Nurudin,2011:86)
2.1.3 FILM Film merupakan bentuk dominan dari komunikasi massa visual di dunia ini.Film Amerika dibuat di Hollywood, film yang dibuat ini sangat populer di pasar global, yang efeknya dapat mempengaruhi sikap, perilaku, juga harapan dari orang-orang di berbagai negara. (Ardianto,Komala,Karlinah,2004,143)
10 Sejarah Film Film merupakan hasil pengembangan dari prinsip-prinsip fotografi dan proyektor. Film pertama yang dipublikasikan pertama kali di Amerika serikat adalah The Life Of an American Fireman dan The Great Train Robbery, yang diciptakan oleh Edwin S. Porter pada tahun 1903. Periode paling penting dalam perkembangan Hollywood di Amerika tercatat pada tahun 1906 sampai 1916, yang disebut sebagai the age of Griffith. Karena David Wark Griffith telah membuat film menggunakan media yang dinamis. Diawali dengan film The Adventure of Dolly (1908) dan the Birth of a Nation yang menjadi puncak dari karyanya, karena akting yang lebih alamiah, pengorganisasian cerita yang lebih baik, dan yang apling utama karena ia telah mengagkat film menjadi suatu media yang memiliki katakteristik unik, dengan gerakan kamera yang dinamis, sudut pengambilan gambar yang baik, dan juga tekhnik editing yang baik (Ardianto,Komala,Karlinah,2004:143,144) Fungsi Film Seperti halnya televisi pada umumnya, tujuan khalayak menonton film adalah sebagai hiburan. Namun selain itu dalam film dapat mengandung unsur edukatif juga informatif, juga persuasif. Fungsi edukasi dapat tercapai apabila film nasional memproduksi film-film sejarah yang objektif, atau film dokumenter dan film yang diangkat dari kehidupan sehari-hari yang berimbang. (Ardianto,Komala,Karlinah,2004:145)
11
Karakteristik Film Karakteristik film dipengaruhi faktor-faktor sebagai berikut: a. Layar Lebar/Luas Layar film yang luas dapat memberika keleluasaan bagi penontonnya untuk melihat adegan-adegan yang disajikan dalam film, bahkan seiring perkembangan jaman layar di bioskop dapat memberikan efek tiga dimensi, yang membuat apa yang ditonton terlihat lebih nyata tanpa jarak. b. Pengambilan Gambar Karena ukuran layar yang lebar, maka pengambilan gambar atau shot dalam film bioskop, maka pengambilan gambar akan memungkinkan diambil dari jarak yang jauh, yakni extreme long shot, dan panoramic shot, yang merupakan pemandangan yang menyeluruh.Dimana sebagai penonton kita akan mendapat gambaran yang cukup tentang suaru daerah tertentu, karena pengambilan gambar yang luas. c. Kosentrasi penuh Hal ini terkait dengan suasana yang diberikan dalam studio bioskop, dimana ketika film akan dimulai, lampu-lampu di studio dimatikan, juga studio dirancang kedap suara, sehingga tidak mendengar suara dari luar, yang menyebabkan penonton akan merasa terbebas dari segala hiruk pikuk yang berada dari lingkungan luar. Ukuran layar yang besar juga akan membuat kita akan terbawa dan berkonsentrasi pada alur cerita yang akan ditunjukkan dari film tersebut. d. Identifikasi Psikologis Suasana di dalam gedung bioskop akan emmbuat pikiran dan perasaan kita larut dalam cerita yang disajikan. Pada saat penghayatan kita mendalam
12 seringkali secara tidak sadar kita menyamakan pribadi kita dengan salah seorang pemeran dalam film itu, sehingga seolah-olah kita lah yang sedang memainkan peran tersebut. Gejala diatas tersebut menurut ilmu jiwa sosial disebut
sebagai
identifikasi
psikologis.
(Ardianto,Komala,Karlinah,2004:145-147) Jenis-Jenis Film Komunikator sangat penting untuk mengetahui jenis film agar dapat memnfaatkan film sesuai dengan karasteristiknya. Berikut merupakan jenisjenis film : a. Film Cerita Film cerita merupakan jenis film yang mengandung unsur cerita yang wajar dipertunjukkan di gedung-gedung bioskop dengan menggunakan artis dan aktor yang sesuai, dimana film ini didistribusikan sebagai barang dagangan. Cerita yang diangkat dapat berupa fiksi atau non fiksi yang dimodifikasi, agar menarik untuk ditonton, modifikasi tersebut dapat diterapkan melalui jalan cerita dan juga gambar yang ditayangkan. b. Film Berita Film berita atau newsreel adalah film yang dibuat mengenai fakta, peristiwa yang benar-benar terjadi. Oleh karena itu apa yang ditayangkan harus memiliki nilai berita. Kriteria dari berita tersebut adalah penting dan menarik. Dan yang terpenting adalah seluruh peristiwa terekam secara utuh.
13
c. Film dokumenter Robert Flaherty mendefinisikan film dokumenter sebagai “karya ciptaan mengenai mengenai kenyataan” (creative treatment of actualiry). Hal yang menjadi pembeda dokumenter dari film berita adalah jenis ini menayangkan kenyataan, namun pada film dokumenter merupakan hasil interpretasi si pembuat mengenai kenyataan tersebut. d. Film kartun Film cartoon dibuat untuk konsumsi anak-anak. Sebagian besar film ini dapat membuat kita tertawa, akibat kelakuan dari para tokohnya. Biaanya dalam film ini juga terdapat unsur edukasi, dimana pada akhirnya tokoh baik akan mengalahkan tokoh jahat. (Ardianto,Komala,Karlinah,2004:148-149) 2.2 Teori Khusus 2.2.1 Uses and Gratifications Theory Blummer dan Katz berpendapat dalam teorinya dalam buku Pengantar Komunikasi Massa bahwa pengguna media memainkan peran aktif untuk memilih dan menggunakan media tersebut. Hal ini ditekankan dengan pernyataan
bahwa
manusia
memiliki
otonami,
wewenang
untuk
memperlakukan media. Teori ini berpendapat konsumen memiliki kebebasan untuk memutuskan bagaimana mereka menggunakan media dan bagainmana media itu akan berdampak pada dirinya. (Nurudin,2011:191-192)
14 2.2.2 Animasi Animasi sering diartikan sebagai ‘menghidupkan’ dari sesuatu benda mati atau benda statis yang kemudian bisa menciptakan gerak, atau kesan bergerak. Dalam buku panduan workshop animasi dari Robi Angler, dikatakan bahwa animation berasal dari bahasa latin “anima”, yang berarti jiwa atau nafas yang sangat vital. Animation kemudian diartikan sebagai kreasi ‘kehidupan’ atau memberi kehidupan pada benda mati.(Prakosa,2010:39) Komputer Animasi Pada awalnya film animasi berbasis 2 dimensi (2d animation). Animasi 2d merupakan obyek yang dianimasikan mempunya panjang (x axis) dan lebar (y axis) saja. Contohnya The Simpson karya Mat Groning dari Amerika (1989). Seiring dengan perkembangan animasi komputer yang sangat pesat, terlebih ketika diciptakan film animasi berbasis 3 dimensi (3d) yang memiliki panjang (x axis), lebar (y axis) dan tinggi (z axis) yang berdampak obyek dan pergerakannya akan hampir mendekati kenyataan aslinya. Pembuatan obyek tersebut dilakukan di dunia maya ( virtual reality). Perkembangan ini diimbangi dengan perkembangan software yang sangat cepat untuk mendukung proses animasi, seperti : macromedia flash, GIF animation, Corel Rave yang mendukung dalam pembuatan animasi 2 dimensi. Dan untuk menciptakan animasi 3 dimensi ada: 3d MAX studio, Alias Wave Front AMA, Light Wave, dan Camera 4D, Maya, Blender, dan lainnya. (Prakosa,2010:143148). Pada jaman sekarang ini komputer grafis juga digunakan untuk memanipulasi agar penonton mengira apa yang mereka tonton adalah asli, bukan
Computer Generated Imagery (CGI). Film yang termasuk dalam
15
kategori ini adalah Star Wars (1977), feature world (1976). Pada masa kini animasi juga digunakan untuk live action dalam cerita film panjang. Berikut adalah 12 pedoman utama dari Walt Disney dalam buku “Animasi Pengetahuan Dasar Ilmu Animasi” dalam membuat animasi: a.
Squash and stretch Karakter yang telah kokoh dibuat diasumsikan memiliki daging dan kulit yang lentur serta dapat mengkerut, karena sifatnya yang lentur seperti makhluk hidup pada umumnya. Contohnya adalah sebuah karung tepung yang berbentuk yang dianimasi mengkerut dan meregang sesuai dengan keinginan animatornya.
b.
Anticipation ( antisipasi) Merupakan indikasi tentang apa yang akan dilakukan oleh karakter yang diciptakan, untuk mengarahkan penonton agar tidak kebingungan tentang apa yang akan dilakukan oleh karakter yang ada dalam film tersebut.
c.
Staging (penempatan) Merupakan gerakan keseluruhan yang mudah dipahami oleh penonton, contohnya gerakan Mickey yang dibuat dalam agedan silhuette hitam, yang dengan melihatnya saja kita dapat mengetahui apa yang akan dikerjakannya.
d.
Straight Ahead Action and Pose to Pose ( Aksi Bergerak dengan Pasti dan Posisi Pose Pertama ke Pose ke Dua, dst) Merupakan metode membuat gerakan yang terus menerus secara kontinu tanpa terputus-putus. Pembuatan dengan cara membuat gambar-gambar utama yang kemudian dibuat gambar-gambar pengisi (inbeetween) juga
16 dapat dibantu oleh alat mekanik berupa komputer dalam pembuatan gambar pengisi. e.
Follow Through and Overlapping Action (Mengikuti dan Gerakan Menyambung). Merupakan pergerakan obyek yang harus bergerak seiring dengan pergerakan karakter. Contohnya kuping besar, ekor, jas, dsb.
f.
Slow In Slow Out ( Makin lambat pada bagian awal makin lambat pada bagian akhir). Penggambaran gerakan yang cermat sehingga pergerakan karakter akan makin alami disesuaikan dengan gesture yang faktual dan sesuai dengan apa yang diinginkan seperti gerakan-gerakan kaku dan bervariasi.
g.
Arcs ( gerak melingkar) Sebuah gerakan diasumsikan memiliki poros, maka gerakan dapat meingkar keatas, kebawah , ke samping atau serong.
h.
Secondary Action (gerakan Pembantu) Gerakan ini merupakan gerakan pembantu, mengingat tidak mungkin seseorang melakukan pergerakan yang selalu tepat dalam melakukan tujuannya. Misalnya dalam keadaan panik seseorang banyak melakukan gerakan yang tidak perlu. Maka hal ini diterapkan juga dalam membuat animasi.
i.
Timing (menghitung gerakan dalam waktu) Jumlah gambar dalam animasi selalu memerlukan timing, terutama pada gerak-gerak yang memiliki makna. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan image yang berlainan sesuai dengan cerita yang diinginkan.
17
j.
Exaggeration (Eksagerasi atau melebih-lebihkan Gerakan) Merupakan pergerakan yang mendukung faktor komedi dengan kata lain membuat pergerakan pada benda yang seharusnya tidak bergerak seperti itu. Contohnya mobil mickey yang kelelahan, saat bersiul barang- barang di mobil mickey berjatuhan .
k.
Solid Drawing ( Gambar yang Kokoh) Dimaksudkan disini seorang yang hendak menjadi animator harus dapat menggambar dengan sangat baik dimana karakter yang diciptakan harus memiliki jiwa dan harus dapat menggambar karakter dalam berbagai keadaan, dan juga obyek-obyek lainnya yang dibuat untuk mendukung proses visual.
l.
Appeal (kesan yang diciptakan) Pada bagian ini desain karakter lebih baik dibuat sederhana dan mudah diingat, juga memudahkan animator dalam proses penggambarannya. Dibandingkan dengan karakter dengan bentuk yang rumit yang akan menghabiskan banyak waktu dalam pembuatannya. (Prakosa,2010:156-170)
Fungsi Film Animasi a. Membuka tabir yang tidak nyata Nyata namun tidak kelihatan oleh mata. Dapat dirasakan namun tak berwujud, demikianlah animasi dapat mewujudkan dengan digambarkan secara espresi grafik atau karikatural, seperti kenyataan menggambarkan orang yang sedang stresdan lainnya. b. Menggambarkan Berbagai Proses
18 Menggambarkan proses dan hubungan yang bersifat abstrak yang sulit digambarkan. Dimana objek dibuat sehingga dapat mewakili kenyataan, yang biasanya disangkut pautkan dengan penggambaran realita hubungan yang digambarkan dalam kimiawi, fisika elektronika, oceanografik, pengobatan, aero space, mekanika mesin, dan daerah teknologi lainnya. c. Menyederhanakan berbagai proses Animasi dapat menyederhanakan proses, ide, organisasi dan struktur yang cukup rumit. Contoh dengan pressentasi grafik dapat digambarkan bagaimana bulan mengelingigi bumi dan sistem tata surya. d. Membuat Peka Terhadap Subjeknya Merupakan proses pembuatan animasi yang digunakan untuk mengenai kepekaan dari penonton misalnya proses menopause, atau menstruasi seorang gadis yang dipergunakan untuk kepentingan ilmu pengetahuan. e. Berkreasi Dalam Bentuk Visual Secara Utuh Film animasi dapat menggeneralisir secara visualdan menggambarkan sesuatu dari contoh kecil dan menyiarkannya ke semua manusia yang memiliki ketertarikan akan hal tersebut.Animasi juga dipergunakan untuk penelitian yang tidak terjangkau oleh kamera. f. Rekreasi Ke Masa Lalu Animasi dapat menggambarkan masa lalu yang pernah dilalui manusia, bahkan yang tidak dialami manusia sekalipun. Contohnya jaman dinosaurus dan manusia purba. g. Presentasi elemen Yang Selalu berhubungan
19
Akumulasi dari progresifitas berhubungan dengan berbagai elemen sebagai tekhnik mengajar sebagaimana aplikasi yang unik menggunakan animasi. Misalnya bagaimana sistem persendian di tubuh manusia. h. Persembahan Isyarat Visual Isyarat ini dianimasikan berupa panah kotak atau warna yang menunjukkan sesuatu dalam hal yang ingin diperlihatkan, misalnya lokasi bencana, juga dalam acara ramalan cuaca. i.
Animasi mengungkap analogi Visual Analogi yang dianimasikan bertujuan untuk menggambarkan penonton yang belum mengerti akans esuatu yang belum pernah dikenalnya. Misalnya proses penyebaran bakteri di dalam tubuh manusia.
j.
Memperkokoh Ide Untuk Membentuk karakter Dengan Animasi kita dpat membuat gambaran
karakter yang
tergambarkan dalam sejarahdapat enjadi perwujudan yang menarik. Film animasi juga dapat menggambarkan esensidan jiwa dari kejadian besaryang digambarkan dalam figur kartun yang sederhana yang dapat ditangkap dengan mudah oleh penontonnya. (Prakosa,2010:348-352). 2.2.3 Pengaruh Definisi pengaruh berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang. (Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ke 4)
20 2.2.4 Minat Definisi minat dalam buku Psikologi Perkembangan edisi pertama adalah suatu dorongan yang menyebabkan terikatnya perhatian pada objek tertentu seperti pekerjaan, pelajaran,benda, dan orang. Minat
berhubungan dengan aspek
kognitif , afektif , dan motorik dan merupakan sumber motivasi untuk melakukan apa yang diinginkan. (Jahja: 2011 :63) Kognitif Teori ini menekankan proses berpikir sebagai dasar yang menentukan semua tingkah laku. Manusia dipandang sebagai suatu akal pikiran yang mencoba memecahkan masalah disekitarnya secara rasional. (Ahmadi,2007:212) Afektif Komponen yang terdiri dari seluruh perasaan atau emosi seseorang terhadap objek, terutama penilaian komponen ini bersifat sederhana, namun merupakan penentu pembentuk perilaku utama, yang menyebabkan perubahan sikap menjadi lebih sulit.(sarwono,2006) Konatif Merupakan kesiapan orang dalam bereaksi atau kecenderungan untuk bertindak terhadap objek dengan kata lain bertingkah laku . Perilaku nyata dapat mengontrol komponen afektif dan kognitif yang berarti individu dapat berperilaku dengan cara tertentu dan sikap mereka mungkin sejalan. (Severin,Tankard,2011:16)
21
2.3 Tinjauan Pustaka Tabel 2.1 Tabel Tinjauan Pustaka Nama Peneliti
Judul Penelitian
Alat Analisis
Hasil Penelitian
Ardiyansah
Film Animasi Sebagai Medium Dokumentasi Kekayaan Alam, Intelektual, Budaya, dan Dinamika
studi literatur dari berbagai sumber baik berupa buku, jurnal, kumpulan jurnal, penelitian ilmiah, film, sumber-sumber terpercaya di internet dan lainlain yang relevan untuk mendapatkan datadata dan informasi yang diperlukan. Selain itu, penulis juga melakukan studi berbasis praktik dengan eksplorasi metode storytelling, strategi komunikasi, dan desain karakter.
Animasi terus berkembang menjadi medium yang serbaguna.Film ini memiliki peran dan fungsi yang sama dengan film yang ada pada umumnya yakni penanda jaman, medium dokumentasi dinamika sosial dari jaman ke jaman
Rosidah Film Sebagai Syaukat; Ekky media Social Imanjaya Marketing: Yasmin Ahmad Berjualan Ide Multikulturalisme
Studi kepustakaan, yang dilakukan dengan meneliti pembahasan lewat sumber tertulis yang dapat mendukung penelitian yang dilakukan.
Media menjadi satu hal yang sangat penting untuk kampanye social marketing. Film merupakan salah satu media ampuh untuk social marketing; untuk praktik-praktik tertentu kearah yang lebih baik.
Curran,
Pengambilan data menggunakan metode kuantitatif dengan melakukan survey
Banyak kawula muda yang tertarik untuk merokok karena 80% politisi dalam film-film merokok, yang
(2012)
Sosial Politik
Joseph Jr
J MARYLAND ATTORNEY GENERAL: Curran to testify to Senate on impact of smoking in the
22 movies on children
Etemadi, Aida
Effects of Bimodal Subtitling of English Movies on Content Comprehension and Vocabulary Recognition
Pengumpulan data menggunakan metode kualitatif dimana menggunakan riset dari sumbersumber yang sudah ada.
Pechmann, Cornelia; Chuan-Fong Shih
Smoking scenes in movies and antismoking advertisements before movies: Effects on youth
Pengambilan data metode kuantitatif dengan cara survey meneliti banyaknya anak muda yang menonton.
dimana harus dikurangi karena berampak tidak baik terhadap penonton Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian text pada film dapat mempengaruhi tata bahasa yang digunakan penonton. disimpulkan bahwa pemberian pengarahan akan efektif pada anak muda agar tidak merokok
2.4 Kerangka Pikir
Film Animasi Up
Minat Menonton Animasi
(X) (y)
Gambar 2.1 Kerangka Pikir
23
2.5 OPERASIONAL KONSEP Tabel 2.2 Operasional Konsep variabel x Variabel X Dimensi Film Up Disney Tema Pixar
Alur Cerita
Tokoh
Latar
Indikator 1. Film Up menggambarkan budaya kehidupan masyarakat barat. 2. Cinta dan persahabatan identik dengan Film Up 3. Film ini menggambarkan sebuah cita-cita membangun kehidupan. 4. Film up menceritakan rasa kesepian seseorang ketika ditinggal orang yang sangat disayanginya. 5. Film ini menggambarkan bahwa kehidupan kemudian tidak dapat ditebak. 6. Tokoh Frederickson memiliki sifat pemurung. 7. Tokoh Ellie wanita yang memiliki kepribadian yang kuat. 8. Russel bocah gemuk dengan karakter polos. 9. Kevin dan Dug berkarakter polos. 10. Charlez Muntz petualang ambisius. 11. Sewaktu rumah tokoh utama hendak digusur.
Tabel 2.3 Operasional Konsep variabel y Variabel Y
Dimensi
Sub Dimensi
Minat Menonton Film Animasi
Kognitif
Pengetahuan
Pengertian
Indikator 1. Penonton mengetahui budaya barat. 2. Penonton mengetahui pentingnya cinta dan persahabatan. 3. Penonton mengerti imajinasi anak-anak tidak dapat ditebak 4. Penonton mengerti petualangan hidup dapat merubah pola
24
Pemahaman
Perasaan
Afektif
sikap
Konatif
Tingkah laku
pikir seseorang. 5. Penonton memahami pola kehidupan lansia di negeri barat. 6. Penonton memahami pentingnya orang lain di sekitar kita. 7. Film up memberikan dorongan untuk menyayangi orang di sekitar. 8. Penonton tertarik untuk mengikuti budaya hidup barat. 9. Penontom menyadari pentingnya orang yang ada disekelilingnya. 10. Gaya bicara tokoh menjadi trend setter dikalangan anak muda. 11. Film up mempengaruhi pilihan anak muda untuk menonton genre animasi sebagai tontonan berikutnya.