BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Tinjauan Umum
2.1.1 Data Umum
2.1.1.1 Haji Dan Umroh Berdasarkan Gus Arifin (2013), secara bahasa, haji berarti menyengaja atau menuju dan mengunjungi. Menurut bahasa Arab, kata haji memiliki arti qashd, yakni tujuan, maksud, dan menyengaja. Menurut istilah syara’, haji ialah berkunjung ke Baitullah untuk melakukan beberapa amalan thawaf, sa’i dan wukuf di Arafah serta amalan lainnya yang pada masa tertentu demi memenuhi panggilan Allah SWT dan mengharap rida-Nya. Kegiatan haji ini dimulai pada tanggal 8 Dzulhijjah ketika umat Islam bermalam di Mina, wukuf (berdiam diri) di Padang Pasir Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah, bermalam Muzdalifah, dan berakhir setelah melontarkan jumrah pada tanggal 10,11, dan 12 Dzulhijjah. Dimana tanggal-tanggal ini bertepatan dengan Hari raya Idul Adha. Sedangkan yang dimaksud dengan Umrah ialah berkunjung ke Baitullah untuk melakukan thawaf, sa’i dan cukur demi mengharap rida Allah SWT. Dan dapat dijalankan sewaktu-waktu, kapan saja.
2.1.1.2 Jenis-jenis Persiapan menghadapi Ibadah Haji Dalam melaksanakan kegiatan apapun, persiapan merupakan sesuatu yang penting jika kita ingin mendapatkan hasil yang baik. Terutama ibadah haji yang mempunyai kedudukan tinggi dalam pandangan Allah SWT. Berdasarkan hadits Rasulullah SAW yang akan memperoleh balasan surga adalah haji mabrur. Secara logika, haji mabrur tidak mungkin bisa diperoleh tanpa adanya usaha serius. Usaha tersebut tentu berbentuk persiapan yang harus kita lakukan sebelum kita berangkat ke tanah suci. Pada umumnya persiapan dalam rangka melaksanakan ibadah haji meliputi persiapan jasmani, rohani dan perlengkapan. Hal-hal yang berkaitan dengan persiapan perlengkapan akan disajikan dalam judul tersendiri.
3
4 a.
Persiapan Jasmani Ibadah haji adalah ibadah yang dalam pelaksanaannya melibatkan perpaduan
antara kegiatan fisik dan mental. Di dalam ibadah ini ada tiga kegiatan yang memerlukan kekuatan fisik yang prima. Yaitu kegiatan thawaf, sa’i dan melontarkan jumrah. Untuk itu jamaah haji perlu memperhatikan hal-hal seperti: 1.
Menciptakan dan memelihara kondisi tubuh agar tetap prima dengan menjaga pola makan yang seimbang
2.
Melatih/membiasakan diri dengan berjalan kaki beberapa kilometer setiap pagi, bertujuan untuk melenturkan otot-otot. Dalam kegiatan Haji, berjalan adalah salah satu kegiatan yang akan dilakukan baik siang maupun malam.
3.
Berlatih dengan berjalan dibawah terik matahari. Suhu panas di Arab Saudi jauh berbeda dibandingkan dengan suhu panas di Tanah Air. Latihan ini untuk membiasakan jamaah menghadapi terik matahari saat menunaikan ibadah haji.
4.
Memerikasakan kesehatan kepada dokter atau rumah sakit terutama untuk jamaah haji yang memiliki penyakit khusus seperti penyakit jantung, hipertesi, maag, asma dan penyakit lainnya. (Sumber:http://www.umrohalhabsyi.com/persiapan-sebelum-melaksanakanibadah-haji /diakses tgl 11/8/2015)
b.
Persiapan Rohani Beberapa persiapan rahani menurut Shafi-Q in Haji, Zulhijjah (30/09/2013).
Jemaah haji yang akan menunaikan ibadah haji juga harus memiliki kesadaran bahwa jamaah haji bisa berangkat ke tanah suci dalam keadaan bersih dan suci, terlepas dari segala beban duniawi yang akan membebankan pikiran selama menjalani ibadah haji. Maka dari itu jamaah haji perlu berniat melakukan persiapan secara rohani atau mental karena ia akan membersihkan diri dari segala cacat dan cela. Usahakan agar perjalanan rohani ini berjalan dengan baik dan lancar serta berhara ibadah haji ini mendapat ridho Allah SWT. Dalam rangka berusaha untuk memperolah haji yang mabrur, maka kepada calon jamaah haji diharapkan dapat melakukan pendalaman tabiat religius seperti, 1.
SYAHADAH
5 Membentulkan dalam memaknakankalimat syahadah. Bertujuan untuk benarbenar merasakan getaran maknanya apabila kita melafazkan kalimat “lailahaillallah muhammadur rasulullah” 2.
TINGKATKAN AMALAN Jika sebelum ini amat jarang melakukan amalan-amalan seperti berzikir, membaca Al-Quran, bersedekah (harta, tenaga,lisan) dsb. Maka perlulah untuk dipertingkatkan semua amalan tersebut, dengan harapan di tanah suci nanti dalam menjalankan kegiatan haji mendapat redha Allah SWT dan di mudahkan segala kegiatan-kegiatan selama menunaikan ibdah haji. Jika jamaah baru melakuakannya saat tiba di tanah suci, maka akan menjadi suatu bebanan dan keterpaksaan yang pada akhirnya memaksakan diri melakakuanya (amalan) juga. Dan jika amalan yang dilakukan karena terpaksa, di saat kembali ke tanah air, akan sukan untuk diteruskan. Maka tiadalah makna dari apa yang telah lakukan di tanah suci. Oleh karena itu, latihlah diri sebelum berangkat ka tanah suci karena latihan ini memerlukan masa yang panjang.
3.
TAUBAT NASUHA Bertaubat atas segala dosa dan kelalaian kita terhadap perintah Allah SWT serta meninggalkan segala yang makruh dan perbuatan-perbuatan mungkar. Membersihkan diri dari segala dosa di masa lampau yang telah banyak kita lakukan dengan melakukan shalat Taubat dan memohon ampunan kepada Allah SWT. Jika jamaah hendak bertaubat kepada Allah SWT, maka hendaklah memenuhi syarat-syarat Taubat Nasuha: 1.
Menyesal atas segala perbuatan
2.
Segera meninggalkan laranganNya
3.
Berjanji tidak akan melakukan lagi dosa-dosa tersebut
4.
Jika merasa berdosa dengan sesama manusia/tema, maka segeralah memohon maaf dari orang tersebut dan jika kita mengambil hak seseorang maka segeralah kita mengembalikan hak mereka itu.
4.
PERBAIKI KUALITAS SHALAT Memeperbaiki kualiti shalat terutam bacaan tadwid agar lebih khusyuk dan benar. Kemusdian memeperbanyak shalat sunat, dengan memambahkan doa-doa dzikir dan dilakuakan secara khusyuk dan yakin.
6 5.
SABAR Sikap sabar amat di pertlukan dalam melaksankan ibadah haji. Bahkan sikap ini mulai di uji begitu mulai seseorang memutuskan untuk berangkat ke tanah suci. Baik saat melakukan pembayaran ongkos haji, memerikakan kesehatan, pendaftaran, menunggu panggilan untuk keberangkatan dan lain sebagainya. Terutama jika di tanah suci nanti, saat berkumpulnya jamaah-jamaah dari berbagai penjuru dunia yang memiliki berbagai sifat, tabiat, dan kebiasaan yang berbeda, tentu akan ada yang membuat jamaah merasa marah dan kesal. Bahkan dapat terjadi di antara suami istri, antar teman dan lain-lain, sikap tersebut hanya dapat diredam dengan sikap sabar. (Sumber:https://shafiqolbu.wordpress.com/2013/09/30/21-persiapan-danpersediaan-awal-mental-dan-spiritual-sebelum-pergi-menunaikan-ibadat-hajidan-umrah-ke-tanah-suci/ diakses tgl 11/8/2015)
2.1.1.3 Persiapan Material dan Jenis-Jenis Tas Haji Menurut buku karangan Gus Arifin (2013), barang-barang bawaan yang biasa dibawa selama perjalanan haji dan umrah dilakuakan: 1.
Passport, Kartu Kesehatan, Tiket, dan dokumen lainnya.
2.
Uang secukupnya, dan sebaiknya jamaah sudah menukar sebagian uang rupiah menjadi Saudi Riyal, jika suatu saat jamaah membutuhkan sesuatu selama perjalannya, seperti SIM card, tissue, minuman, dll
3.
Obat-obatan (OBH, Tolak angin cair/ Antangin, Panadol, obat flu, dll)
4.
Alat
komunikasi/Handphone/HP(lebih
baik
yang
berkamera) 5.
Perlengkapan mandi
Masih menurut Gus Arifin (2013:51-58), segala keperluan haji yang akan digunakan dalam kegiatan haji akan diletakkan kedalam 3 tas yang berbeda yaitu: •
Diletakkan di Tas Dokumen
7
Gambar 2.1 Tas dokumen (sumber: https://www.google.co.id/search/tas-dokumen-haji/ diakses tgl 13/2/2015)
Tas yang akan terus dibawa kemana-mana Jenis Barang Passport
Keterangan Ditahan oleh petugas haji
Handphone Buku kesehatan Ticket/boarding pass
Diberikan saat di embarkasi/asrama
Living Cost (uang Riyal)
Diberikan saat di embarkasi/asrama
Gelang haji
Diberikan saat di embarkasi/asrama
Selama berada di Tanah Suci (Mekkah-Madina) passport ditahan oleh petugas haji/Majmuah. Jamaah hanya membawa 1 lembar yang tersedia di passport untuk di letakkan di tas.
Gambar 2.2 Jamaah haji yang sedang menunggu (sumber:Indonesiarayanews.com/Kamis, 14 Maret 2013/ diakses tgl 13/2/2015)
•
Diletakkan Di Koper Besar
8
Gambar 2.3 Koper Besar Haji (sumber: https://www.google.co.id/search/tas-koper-haji/ diakses tgl 13/2/2015)
Untuk Jamaah laki-laki Jenis Barang Kain Ihram
Jumlah 2-3 lembar
Baju Muslim
1
Celana Biasa
1
Kaos Oblong
4
Celana Tidur
2
Kaos dalam
3
Celana dalam
8
Kain Sarung
2
Handuk sedang
1
Handuk Kecil
2
Sapu tangan
2
Sajadah tipis
1
Obat-obat-an/makanan
Secukupnya
Peci haji
1
Kaos kaki
3
Peralatan pendudukung
Sesuai daftar
Alat-alat mandi
Sesuai daftar
Sepatu sandal, sandal jepit
@1
Jaket/mantel
1
Hanger/gantungan baju
4
Converter, Kabel, Changer
@1
Untuk Jamaah Wanita Jenis Barang
Jumlah
9 Baju ihram
2 Stel
Baju Muslim
1
Baju tidur
2
Manset
2
Celana Dalam
5
Pantyshield (wanita)
1 box=50
Handuk Sedang
1
Handuk kecil
2
Sapu Tangan
2
Sajadah Tipis
1
Botol Minum
1
Obat-obat-an/makanan Kain panjang
1
Kaos kaki
3
Sepatu kets
Dipakai
Jaket/mantel
1
Hanger/Gantungan Baju
4
Alat-alat mandi
Sesuai daftar
Mukena (wanita) Sarung
tangan
1 ihram
(Wanita)
Jilbab segi empat (bisa sajadah, wanita) Masker
Diletakakan di tas dokumen
Jilbab panjang (wanita)
•
Secukupnya
1 1 5
Diletkakan di Tas Tentengan
10 Gambar 2.4 Tas Tenteng (https://www.google.co.id/search/tas-tenteng-haji/ diakses tgl 13/2/2015)
Untuk Jamaah Laki-laki Jenis Barang Kain Ihram (untuk gel II dipakai di pesawat)
Jumlah 2 stel
Sabuk ihram (gel II)
1
Baju Muslim
1
Celana Biasa
1
Kaos Oblong
1
Kaos dalam
2
Celana dalam, Kaos kaki
@3
Handuk Kecil
1
Botol Minuman
1
Obat-obatan/Masker
Sesuai keperluan
Sunglasses
1
Camera
1
Peci Haji, sapu tangan, Al-Qur’an kecil, buku catatan+Pen Handuk sedang
@1 1
Untuk Jamaah Wanita Jenis Barang Baju ihram (gel II sudah dipakai dari Indonesia)
Jumlah 1 Stel
Baju Muslim
1
Pantyshield
2
Manset
1
Kaos dalam
2
Kaos kaki
@3
Handuk kecil
1
Botol minuman
1
11 Obat-obatan/masker
Sesuai keperluan
Sunglasses
1
Camera (cukup membawa 1 jika
1
bersama suami) Sapu tangan, Al-Qur’an kecil, Buku
@1
catatan+pen Handuk sedang
1
Alat mandi dan obat-obatan: Alat Mandi
Qty
Obat-Obatan
Qty
Sikat gigi
2
Obat sakit kepala
10
Pasta gigi
1
Obat sakit perut/diare
6
Sabun mandi tube
1
Obat demam/pilek
10
Sabun non-parfum
1
Obat batuk
2
Sampo sachet
6
Balsem/conterpain
4
Tempat/tas perlatan mandi
1
Vitamin /supleman
2
Sandal jepit
2
Lip gloss
1
Sabun muka
1
Antimo
4
Tolak
angin/antangin
sachet Body lotion/pelembab Handyplast/plester obat
20 1 4
Gambar 2.5 Contoh Obat-obatan yang perlu di bawa
12 (sumber: https://www.google.co.id/search/obat-p3k/ tgl 13/2/2015)
Daftar Alat Pendukung Jenis Barang Tali jemuran
Jumlah 10m
Tas plastik tebal/keresek
10
Lakban
1
Tali plastik
1
Kebel listrik+stop kontak
1
Senter kecil
1
Gunting kecil
1
Gunting kuku
1
Charger
1
Camera/handycam+charger
1
Kantung kerikil (biasa didapat dari bank) Jepit Jemuran(biasas pakai paper clips/penjepit buku) Karet gelang
1
12 Secukupnya
2.1.1.4 Proses Perjalanan Haji Menurut buku Gus Arifin (2013:67-70), setelah segala dukumen, perlengkapan material, fisik dan mental sudah dipersiapkan, penjelasan secara singkat setelah jamaah siap berangkat ke tanah suci memenuhi panggilanNya:
A. Dari Rumah Menuju Asrama Haji Melakukan shalat sunnah dua rakaat dan berdoa, memohon dan meminta pertolongan, keselamatan (diri maupun keluarga yang di tinggalkan) dan meminta ridha Allah SWT. o
Shalat Sunnah sebelum berangkat dua Rakaat
o
Membaca Doa Keluar Rumah
o
Membaca doa berada diatas kendaraan
13 Memperbanyak dzikir dan doa
o
B. Di Asrama haji 1.
Saat kedatangaan di asrama haji Embarkasi: o Menyerahkan
Surat Panggilan
Masuk
Asrama
(SPMA)
dan
menyerahkan bukti setor lunas BPIH berwarna biru. o Menerima kartu makan dan akomodasi (Untuk selama di Asrama Haji)
2.
Selama di Asrama haji Embarkasi: o
Menempati kamar yang sudah ditentukan
o
Beristirahat secukupnya
o
Memeriksakan kesehatan badan (pemeriksaan terakhir)
o
Mengikuti pembinaan manasik haji
o
Menerima Paspor haji
o
Menerima Gelang haji yang dipakai selama berada di tanah suci
o
Menerima uang living cost
o Menuggu keberangkatan menuju Bandar Udara (Paspor, ticket, dan lain-lain di letakkan di tas dkumen dan di gantungkan di leher)
Gambar 2.6 Jamaah haji yang sedang menunggu waktu pemberangkatan. (sumber: Sabtu, 22 September 2012, Kaltim.Kemenag.go.id, diakses tgl 13/2/2015)
C. Pemeriksaan Dokumen-Boarding (Masuk Pesawat) o
Berbaris
antre
untuk
pemeriksan
(pemeriksaan Paspor, tiket, dan kartu identitas diri) o
Menunggu di ruang tunggu
o
Berjalan tertib menuju pesawat
dokumen
14 Duduklah sesuai nomor yang tertera pada boarding
o pass. o
Ikuti arahan petugas pewasat/pramugari
o
Meletakkan tas bawaan di dalam bagasi yang terletak di atas tempat duduk anda.
2.2
Tinjauan Khusus
2.2.1 Landasan teori
2.2.1.1 Teori Animasi Edukasi (E-Learning) a. Definisi E-Learning Seiring berjalannya waktu zaman tidak terasa semakin berkembang, terutama perkembangan teknologi yang juga semakin meningkat. Begitu juga pendidikan atau dunia edukasi. Menurut Michael (2013:27), pembelajaran yang disusun dengan tujuan menggunakan sistem elektronik atau komputer sehingga mampu mendukung proses pembelajaran. Dari perkembangan tersebut kini munculah yang disebut dengan E-Learning. Dimana memiliki metode pembelajaran ynag menggunakan alat bantu elektronika sebagai media penyampaian dalam belajar. E-Learning berasal dari kata Elektronica yang biasa disingkat menjadi E saja dan Learning yang berarti pembelajaran. Dalam dunia pembelajaran, e-learning menjadi salah satu metode pembelajaran yang sangat popular saat ini, tetapi di Indonesia sendiri e-learning masih tergolong baru. Keberadaannya yang memanfaatkan kecanggihan teknologi komputer dan internet membuat metode pembelajaran ini menjadi terodorong dan semakin berkembang. Beberapa ahli mencoba menguraikan penertian E-Learning menurut versi mereka masing-masing: •
Menurut E. Hartley (Hartley, 2001) E-learning
adalah
suatu
jenis
pembelajaran
yang
memungkinkan
tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media internet, intranet, atau media jaringan komputer lain. •
Menurut Dong (dalam Kamarga, 2002)
15 E-learning sebgai kegiatan belajar asynchronous melalui perangkat elektronik (LAN, WAN, atau Internet) untuk menyampaikan isi pembelajaran, Interaksi, atau bimbingan. •
Menurut Rosenberg (2001) E-learning
adalah
pemakaian
teknologi
internet
untuk
mengirim
serangkaian solusi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. •
Menurut Jaya Kumar C. Koran (2002) E-learning adalah segala pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan rangkaian
elektronik untuk
menyampaikan isi pembelajaran
yang
menggunkan rangkaian elektronik untuk menyampaikan isi pembelajaran, interaksi, atau bimbingan. •
Menurut LaernFrame.Com dalam Glossary of E-learning Terms (Glossary, 2001) E-learning adalah sistem pendidikan ynag menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung belajar mengajar dengan media Internet, jaringan komputer, maupun komputer standalone.
b.
Teknologi Pendukung E-Learning E-learning
membutuhkan
alat
bantu
media
pendukung.
Dalam
perkembangannya komputer paling populer di gunakan sebagai alat bantu pembelajaran secar elektronik. Karena teknologi pembelajaran terus berkembang, maka teknologi tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua jenis: 1.
Technologi based learning: terdiri dari Audio Information Technologies (radio, audio tape, telephone) dan Video Information Technologies (video tape, video text, video messaging).
2.
Technology based web-learning: Data Information Technologies (bulletin board, Internet, e-mail, tele-collaboration). Dalam pelaksanaan pembelajaran sehari-hari, yang sering dijumpai adalah
kombinasi dari teknologi yang dituliskan di atas (audio/data, video/data, audio/video). Teknologi ini juga sering digunakan pada pendidikan jarak jauh, agar komunikasi antar murid dan guru bisa terjadi dengan teknologi E-Learning ini. Informasi ini bersumber dari www.m-eduksai.web/pendukung-e-learning, diakses: jumat 11/1/2015.
16 c.
Alasan Pembelajaran dengan E-Learning Banyak hal yang dapat dijadikan alasan untuk menjadi pendukung
pembelajaran dengan E-Learning. Salah satunya adalah berkembangnya teknologi menjadikan suatu sarana sebagai alat bantu yang dapat memberikan edukasi guna memajukan kualitas masyarakatnya. E-Learning menjadi salah satu media yang menarik untuk dijadikan suatu pendekatan dalam sistem pembelajaran yang besifat interaktif sehingga dapat membuat orang tertarik untuk melihatnya dan jika menggunakannya tidak merasa cepat bosan dari pada dengan sistem pembelajaran yang terdapat di sekolah-sekolah.
d. Karakteristik E-Learning Ada beberapa karakteristik e-learning menurut Nursalam (2008:135), adalah: •
Menggunaan jasa teknologi elektronik, dimana dapat mempermudah antar guru dan siswa dalam berkomunikasi.
•
Memanfaatkan keunggulan komputer
•
Menggunakan sistem pembelajaran yang bersifat mandiri (self learning materials) yang dapat disimpan di komputer sehingga bisa digunakan kapan saja.
•
Memanfaatkan komputer untuk proses pembelajaran dan juga membantu kita untuk mengetahui hasil kemajuan belajar.
2.2.1.2 Teori Komunikasi Perkembangan bidang komunikasi menjadi semakin penting karena semakin berkembangnya dunia dimana semua memerlukan komunikasi untuk berhubungan satu dengan yang lain. Menurut Stephen W Littlejohn, (2011:151), the most commonplace activities of our lives-the things wet ake for granted-can become quite puzzling when we try to understand them systematically. Sedangkan menurut Stephen W Littlejohn (1983), mendefinisikan komunikasi yang merupakan suatu ‘kata’ yang kompleks, bersifat multidisiplin, komunikasi sulit untuk di jelaskan. Kata komunikasi merupakan kata yang abstrak, seperti kata-kata yang lain memiliki beberapa makna. Seorang pelajar telah berupaya untuk mendefinisikan komunikasi,
17 tetapi mencari definisi secara “single working” mungkin tidak akan berbuah seperti menyelidiki berbagai konsep di balik istilah. Menurut Frank Dance (1983), ia menemukan beberapa komponen konseptual dalam berbagai definisi, antara lain” 1.
Symbols/Verbal/Speech “Komunikasi adalah pertukaran pikiran verbal dan ide” (Hoben, 1954).
2.
Understanding “Komunikasi adalah proses dimana kita memahami orang lain dan sebagai gantinya usaha untuk dipahami oleh mereka. Bersifat dinamis, selalu selalu berubah dan berpindah dalam menanggapi situasi keseluruhan” (Anderson, 1959).
3.
Interaction/Relationship/Social Processs “Interaksi pada tingkat biologis merupakan jeis komunikasi; jika tindakan umum yang tidak bisa terpikirkan” (Mead, Reprinted 1963).
4.
Prosess “Komunikasi: penyebaran dari informasi, ide, emosi, kemampuan, dll., dengan menggunakan simbol-kata, gambar, angka, grafik, dll. Itu merupakan tindakan atau proses penebaran ynag biasanya disebut komunikasi” (Berelson and Steiner, 1964).
5.
Power “Komunikasi adalah alat yang diberikan daya” (Schacter, 1951).
Komponen konseptual komunikasi berdasarkan teori Frank E.X.Dance (1976), menemukan definisi komunikasi yang berbeda-beda satu dengan yang lainya. Dari definisi-definisi tersebut ia menemukan 15 (lima belas) komponen konseptual pokok. Hanya saja dalam pembahasan ini penulis tidak memasukkan semua definsi tersebut. Berikut adalah gambaran mengenai kelima komponen tersebut: 1. Simbol-simbol / Verbal / Ujaran “Komunikasi adalah pertukaran pikiran secara verbal” (Hoben,1954) 2. Pengertian / Pemahaman Komunikasi adalah suatu proses dengan mana kita bisa memahami dan dipahami oleh orang lain.Komunikasi merupakan proses yang dinamis dan secara konstan berubah sesuai dengan situasi yang berlaku” (Anderson, 1959) 3. Ineteraksi / Hubungan / Proses Sosial
18 “Interaksi, juga dalam tingkatan biologis, adalah salah satu perwujudan komunikasi, karena tanpa komunikasi tindakan-tindakan kebersamaan tidak akan terjadi”(Mead, 1963) 4. Proses Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian, dan lain-lain, melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambargambar, angka-angka, dan lain-lain” (Berelson dan Steiner, 1964) 5. Menhubungkan / Menggabungkan “Komunikasi adalah suatu proses yang menghubungkan satu bagian dalam kehidupan dengan bagian lainnya “ (Ruesch,1957) 6. Tujuan / Kesengajaan 7.
“Komunikasi pada dasarnya penyampaian pesan yang disengaja dari sumber terhadap
penerima
dengan
tujuan
mempengaruhi
tingkah
laku
pihak
penerima”(Miller, 1966)
Selain itu ada beberapa faktor yang mempengaruhi komunikasi antara lain: 1.
Pendidikan Pendidikan mempengaruhi tingkat pemahaman dan akan semakin kompleks juga sudut pandang dalam menyikapi pesan yang di sampaikan.
2.
Latar Belakang Budaya Suatu pesan yang di komunikasi yang di interpretasikan oleh pikir seseorang melalui kebiasaa dan budayanya. Semakin sama latar belakang budaya antara komunikator dengan komunikan maka komunikasi semakin efektif.
3.
Ikatan Kelompok atau Grup Nilai-nilai yang di anut oleh suatu kelompok sengat mempengaruhi cari mengamati pesan.
4.
Harapan Harapan mempengaruhi penerimaan pesan sehingga dapat menerima pesan sesuai dengan yang di harapkan.
(Sumber: www.lusa.web.id/faktor-yang-mempengaruhi-komunikasi/ diakses tgl 12/8/2015)
2.2.1.3 Semiotika
19 Berdasarkan teori Marcel Danesi (1994), menyarankan bahwa prioritas ahli semiotik yang pertama untuk mempelajari makna, dan komunikasi yang kedua. Secara etimologi, Semiotika adalah studi tentang makna keputusan. Ini termasuk studi tentang tanda-tanda dan proses tanda (semiosis), indikasi, analogi, simbiolisme, makna dan komunikasi. Semiotika berkaitan erat dengan bidang linguistik, yang sebagian, mempelajari struktur dan makna bahasa yang lebih spesifik. Namun, berbeda dari linguistik, semiotika juga mempelajari sistem-sistem tanda nonlinguistik. Semiotika sering dibagi menjadi tiga cabang: a)
Semantic (bahasa), merujuk pada bagaimana hubungan antara tanda dengan objeknya atau tentang keberadaan dari tanda itu sendiri.
b)
Sintagmatic (sintaksis), hubungan antara tanda-tanda dalam struktur formal
c)
Paradigmatic, yang melihat bagaimana sebuah tanda membedakan antara satu manusia dengan yang lain atau sebuah tanda bisa saja dimaknai berbeda oleh masing-masing orang sesuai dengan latar belakang budayanya.
2.2.1.4 Prinsip Dasar Animasi Unutk membuat sebuah animasi yang baik, ada 12 prisip dasar yang di rumuskan oleh Frank Thomas dan Ollie Johnston (1981:47), Ini semua berawal setelah tahun 30-an ketika Walt Disney melihat bahwa tingkat animasi tidak cukup untuk beberapa cerita baru. Kelas untuk para animatornya dibentuk berdasarkan instruksi dari Don Graham. Dari kelas ini tumbuh secara baru dari gambar tubuh manusia bergerak dan hewan setelah sebelumnya animasi tersebut dibuat dari sedikit atau tanpa refrensi alam. Dimana tindakan analisi nyata menjadi sangat penting untuk perkembangan dari animasi.12 prinsip dasar animasi itu sendiri antara lain: Squash and strech, anticipation, staging, pose to pose, follow through and Overlapping Action, Slow in and out, Arch, Secondary Action, Timing and Spacing, Exegeration, Solid Drawing, and Appeal. Prinsip ini diperkenalkan oleh Frank Thomas dan Ollie Jhonston dalam bukunya yang berjudul Illusion of Life yang meliputi dasar-dasar gerak, pengaturan waktu, visual, teknis pembuatan animasi dan semua itu saling berhubungan serta mendukung satu sama lain. Dan prinsip-prinsip tersebut antara lain adalah: o
Squash and Stretch, gerak yang memantul dan merenggang pada obyek untuk memberikan kesan berat pada benda dan bervolume dalam animasi.
20 Hal ini memberikan kesan dinamis pada obyek sekaligus memberi kesan hidup pada animasi o
Anticipation, merupakan awalan gerak atau ancang-ancang
o
Staging,
bagaimana membuat lingkungan sekitar dibuat untuk
mendukung suasana atau ‘mood’ yang ingin di capai dalam suatu scene atau keseluruhan scene. o
Pose to pose, merupakan penentuan posisi key animation yang menjadi gerakakn kunci pada suatu animasi, kemudian interval pada setiap key animation/keyframe diisi dengan in between animation guna untuk memperhalus gerakan. Follow Through and Overlapping Action, Follow
o
through merupakan bagian tubuh tertentu yang tetap bergerak meskipun seseorang telah berhenti bergerak. Misalnya, rambut yang tetap bergerak sesaat setelah berhenti berlari. Overlapping action adalah serangkaian gerakan yang saling mendahului. Contohnya pada pergerakan tangan dan kaki ketika berjalan. o
Slow in and Slow out, adalah akselerasi dan deselerasi. Pada setiap gerakan pasti memiliki titik percepatan dan perlambatan yang dipengaruhi oleh gaya, massa dan kecepatan.
o
Arcs, yaitu dalam animasi, sistem pergerakan tubuh pada manusia, binatang, atau makhluk hidup lainnya bergerak mengikuti pola/jalur (maya) yang disebut Arcs. Hal ini memungkinkan mereka bergerak secara ‘smooth’ dan lebih realistik, karena pergerakan mereka mengikuti suatu pola yang berbentuk lengkung (termasuk lingkaran, elips, atau parabola). Pola gerak semacam inilah yang tidak dimiliki oleh sistem pergerakan mekanik/ robotik yang cenderung patah-patah.
o
Secondary Action, merupakan gerakan-gerakan tambahan yang dimaksudkan untuk memperkuat gerakan utama supaya sebuah animasi tampak lebih realistik. Secondary action tidak dimaksudkan untuk menjadi ‘pusat perhatian’ sehingga mengaburkan atau mengalihkan perhatian dari gerakan utama. Kemunculannya lebih berfungsi memberikan empasis untuk memperkuat gerakan utama.
21 o
Timing and Spacing, yaitu bagaimana cara menentukan waktu kapan sebuah gerakan harus dilakukan, sementara spacing adalah tentang menentukan percepatan dan perlambatan dari bermacam-macam jenis gerak.
o
Exaggeration, merupakan upaya untuk mendramatisir sebuah animasi dalam bentuk rekayasa gambar yang bersifat hiperbolis. Dibuat untuk menampilkan ekstrimitas ekspresi tertentu, dan lazimnya dibuat secara komedi.
o
Solid Drawing, karakter tokoh animasi yang kuat, lebih mendetail misalkan sifat baik atau jahat, latar belakangnya, sosial, dll.
o
Appeal, merupakan keseluruhan look atau gaya visual dalam animasi yang berfungsi untuk menyampaikan suatu pesan dalam bentuk kesan yang menarik dan komunikatif dari sebuah karakter atau cerita yang ditampilkan.
2.2.1.5 Teori Psikologi Warna “What is color?” menurut Adams Morioka dan Terry Stone (2006), warna adalah dalam suatu perasaan fisik, tidak ada yang namanya ‘warna’, hanya gelombang cahaya dari berbagai macam panjang gelombang tersebut. Mata manusia dapat membedakan antara panjang gelombang tersebut, kita melihat dunia dalam warna. Sinar cahaya yang bergertar pada kecepatan yang berbeda, sensasi dari warna, yang terjadi dalam otak kita, adalah hasil dari respon penglihatan kita untuk setiap setiap panjang gelombang ynag berbeda. Mata manusia dan pengalaman otak pada warna secara fisik, mental, dan emosional. Sebagai hasilnya, warna tersebut memiliki arti sendiri. •
Merah Positif: Gairah, cinta, darah, energi, antusias, kegembiraan, panas, kekuatan. Negatif: penyerangan, marah, perang, revolusi, kekejaman, keabadian.
•
Kuning Positif: pandai, kebijaksanaan, optimisme, cahaya, keriangan, idealisme. Negatif: cemburu, perasaan pengecut, kebohongan, peringatan.
•
Biru Positif: pengetahuan, kesejukan, kedamaian, kejantanan, perenungan, kesetiaan, keadilan, kecerdasan, Negatif: depresi, kedinginan, ketidak pedulian
22 •
Hijau Positif: kesuburan, uang, bertumbuh, penyembuhan, sukses, alami, harmoni, kejujuran, masa muda. Negatif: kerakusan, iri, muak, racun, kerusakan, kurang pengalaman.
•
Ungu Positif: kemewahan, kebijaksanaan, imajinasi, pangkat, inspirasi, kekayaan, bangsawan Negatif: berlebihan, kegilaan, kekejaman
•
Jingga Positif: kreativitas, menyegarkan, keunikan, energi, stimulasi, keramahan, kesehatan, aktivitas. Negatif: kecanggungan, kecenderungan, lebisingan
•
Hitam Positif: kuat, berwibawa, berat, keelokan, formalitas, keseriusan, martabat, solitude, misteri. Negatif: ketakutan, negatif, jahat, dukacita, kehampaan.
•
Putih Positif: kesempurnaan, pernikahan, kebersihan, kebaikan, penerangan, kelembutan, kesunian, kesedehanaan, kebenaran. Negatif: rapuh, pengasingan.
•
Abu-abu: Positif: seimbang, keamanan, kesopanan, kedewasaan, kebijaksanaan. Negatif: tidak memiliki komitment, tidak menentu, kemurungan, berawan, kebosanan, kebimbangan, cuaca buruk, kesedihan.
2.2.1.6 Teori Tipografi Menurut Danton Sihombing (2001:58), mengemukakan bahwa tipografi merupakan representasi visual dari sebuah bentuk komunikasi verbal dan merupakan properti visual yang pokok dan efektif. Selain itu beliau mengemukakan bahwa pengetahuan mengenai huruf dapat dipelajari dalam sebuah disiplin seni yang disebut tipografi (Sihombing, 2001:3) Menurut Danton Sihombing (2001:41)Dalam beberapa literatur tipografi, rupa huruf dapat di golongankan dalam beberapa klasifikasi, yang berguna untuk
23 mempermudah mengidentifikasi rupa huruf tersebut. Berdasarkan klasifikasi yang umum dan sering dipakai, klasifikasi berdasarkan timeline sejarahnya dan fungsinya rupa huruf digolongkan menjadi: a.
Serif Old Style, Rupa huruf serif yang sudah berupa metal type, gaya ini sempat mendominasi industri percetakan selama 200 tahun. Diidentifikasikan oleh bentuk miring, bulat. Setiap stroke huruf memiliki berat yang sama, memberikan, setiap huruf terlihat seragam.
b.
Serif Modern / Didone, Rupa huruf serif muncul sekitar akhir abad 17, menjelang zaman Modern. Memiliki kontras stroke huruf tipis dan tebal. Berat huruf jauf jauh lebih berat dari tipografi gaya lama. Stroke lebih tebal secara vertikall daripaa horizontal.
c.
Serif Transitional, menggabungkan atribut dari gaya lama dan tipografi modern. Selain itu ada juga klasifikasi yang berdasarkan bentuk rupa hurufnya:
1.
Roman, pada awalnya adalah kumpulan huruf kapital seperti yang biasa ditemui di pilar dan prasasti Romawi, namun kemudian definisinya berkembang menjadi seluruh huruf yang mempunyai ciri tegak dan didominasi garis lurus kaku.
2.
Egyptian, atau popular dengan sebutan slab serif. Cirinya adalah kaki/sirip/serif yang terbentuk persegi seperti papan dengan ketebalan yang sama atau hampir sama.
3.
Sans serif, dengan cirri tanpa sirip/serif, dan memiliki ketebalan huruf yang sama atau hampir sama. Kesan yang di timbulkan oleh huruf ini adalah modern, kontemporer dan efisien.
4.
Script, merupakan goresan tangan yang dikerjakan dengan pena, kuas atau pensil tajam dan biasanya miring ke kanan. Kesan yang ditimbulkannya adalah sifast pribadi dan akrab.
5.
Miscellaneous, merupakan pengambangan dari bentuk – bentuk yang sudah ada. Ditambah hiasan dan ornamen, atau garisgaris dekoratif. Kesan yang dimiliki adalah dekoratif dan ornamental.
2.2.2 Studi Existing
24 Disini penulis menyimpulkan beberapa refrensi dari E-Learning dan videovideo yang menginspirasikan, kemudian dianalisa betujuan untuk membandingkan sekaligus perumusan didalam pembuatan animasi E-Learning yang penulis akan kerjakan.
2.2.2.1
Studi Bentuk a.
Proposi Untuk studi bentuk penulis menganalisa beberapa video infografik
seperti Care to Click dan How to Create an Animated Infographic. Pemilihan bentuk pada video-video ini merupakan gambar-gambar yang simpel dan terdapat banyak unsur ikon untuk mempermudah penonton mengerti maksud dari pesan visual yang terdapat di dalam video infographic tersebut.
Gambar 2.7 Visual dari Care to Click (Sumber: youtube.com/care-to-click, diakses 24/2/2015)
b.
Karakter dan Environment Jadi untuk bentuk karakter dan Environment penulis mengumpulkan
beberaa untuk dari Singage Symbols. Karakter yang mudah untuk di mengerti oleh sebagin besar masyarakat calon ibadah haji yang menjadi target penulis, dengan style gambar yang simple dengan bentuknya yang tidak memerlukan banyak detail. Yang memberikan kesan menghibur dan lucu namun masih memberikan kesan formal bagi pembacanya.
Gambar 2.8 Visual dari Signage
25 (Sumber: google.co.id/search/sinage-symbol, diakses 24/2/2015)
2.2.2.2
Studi Warna Untuk warna penulis memperlajari animasi edukasi, dan menyimpulkan
bahwa penggunaan warna cerah dan warna yang harmoni seperti animasi infografik Care to Click yang membuat penonton mudah memahami isi atau konten dari animasi edukasi tersebut. Dengan pemilihan warna yang menarik akan membuat atau memberikan guidance kepada mata penonton untuk melihat point tertentu yang di inginkan oleh designer. Dengan memberikan beberapa penghias kecil agar tidak terkesan terlalu sepi, sesuai dengan situasi informasi yang sedang di sampaikan dalam infografik tersebut.
Gambar 2.9 dari Visual How to Create Infographic (Sumber: youtube.com/how-to-create-infographic,diakses 242/2015)
2.2.2.3
Studi Alur Cerita (Storyline) Penulis seperti yang dikemukan oleh Wolf dan Cox bahwa sebuah cerita
harus menarik dan menjual oleh karena itu sudah seharusnya suatu cerita merupakan buah ide yang fresh dan berbeda sehingga audience terttarik untuk melihatnya. Disini penulis melakukan studi pada film infografik lainnya seperti Gmail Priority Inbox, dimana didalam film tersbut memiliki alur cerita yang mudah untuk dipahami dan tetap memiliki unsur infografik yang menarik. Sehingga audience mendapatkan pesan yang disampaikan.
26
Gambar 2.10 Visual dari Gmail Priority Inbox (Sumber: youtube.com/priority-inbox, diakses 24/2/2015)
2.2.3
Target Audiens a.
Target Primer Demografi: Pria/Wanita, >40 tahun, dari kalangan bawah hingga kalangan atas. Geografi: Pinggiran kota (Perkampungan)
b. Target Sekunder Demografi: Pria/wanita, semua umur, dari kalangan bawah hingga kalangan atas.
2.2.4
Data Pendukung Data pendukung disini merupakan latar belakang mengapa penulis memilih
apa saja pesiapan secara non-teknis yang harus dipersiapkan oleh para calon jamaah haji sebagai tema dari tugas akhirnya, karena itu penulis melakuakn survei melalui penyebaran kuesisoner dalam suatu tempat penyalur jamaah haji yang biasa disebut dengan KBIH. Dengan survei tersebut penulis dapat mengetahui seberapa jauh pemahaman tentang persiapan ibadah haji.
Survei pada tanggal 15 Maret 2015, 14 responden. Tabel 1 - UMUR 30-35
36-40
41-45
46>
jml
Laki
-
1
-
4
5
Perempuan
-
-
3
6
9
Tabel 2 - PEKERJAAN PNS
Wiraswasta
Lainnya
Jml
Laki
-
2
3
5
Perempuan
1
1
7
9
27 Tabel 3 - A. Persiapan Rohani Ya
Tidak
Jml
Laki
5
-
5
Perempuan
9
-
9
Tabel 4 - Persiapan Rohani yang di lakukan Pil.Ganda
Laki
Perempuan
A
5
6
B
3
4
C
1
2
D
3
1
E
3
3
F
3
6
G
4
2
H
3
1
I
3
2
28
27
Jml
Tabel 5 - B. Persiapan Fisik Ya
Tidak
Jml
Laki
5
-
5
Perempuan
8
5
9
Laki
Perempuan
Jml
A
2
4
6
B
4
2
6
C
4
6
10
D
4
2
6
E
-
-
0
Perempuan
Jml
Tabel 6 - Persiapan yang di Lakukan Pil.Ganda
Tabel 7 - C. Persiapan Pendukung Pil.Ganda
Laki
28 A
4
7
11
B
4
6
10
C
1
6
7
D
1
7
7
E
1
5
6
Tabel 8 - Pakaian untuk Laki-laki Pil..Ganda
Jml
A
4
B
5
C
5
D
2
E
5
F
3
G
5
H
2
Tabel 9 - Perlengkapan Sembahyang Laki-laki Pil.Ganda
Jml
A
4
B
3
C
3
D
2
E
-
Tabel 10 - Pakaian Perempuan Pil.Ganda
Jml
A
9
29 B
6
C
6
D
6
E
6
F
6
G
6
Tabel 11 - Perlengkapan Sembahyang Perempuan Pil.Ganda
Jml
A
5
B
9
C
3
D
5
E
-
Tabel 12 - Perlengkapan Mandi Pil.Ganda
Laki
Perempuan
A
2
5
B
4
6
C
4
6
D
4
6
E
4
6
F
2
5
G
1
3
H
-
2
I
-
-
Tabel 13- Perlengkapan Obat
30 Pil.Ganda
Laki
Perempuan
A
3
2
B
3
6
C
3
5
Tabel 14 - Perlengkapan Pribadi Pil.Ganda
Laki
Perempuan
A
3
5
B
1
2
C
-
3
D
-
-
E
3
6
F
2
4
G
2
4
H
4
5
I
3
3
J
1
3
K
1
3
L
1
2
M
2
4
N
3
4
O
-
-
P
-
-
Q
1
5
R
1
4
S
-
-
T
-
-
U
-
-
Laki
Perempuan
Ya
2
4
Tidak
3
5
Koper
31 Barang
Laki
Perempuan
Ya
2
4
Tidak
3
5
Handphone
Laki
Perempuan
Ya
1
4
Tidak
4
5
bawaan
Tabel 17 – F. Visual Animasi V.Non-teknis
Laki
Perempuan
Ya
3
8
Tidak
2
1
Bentuk Info
Laki
Perempuan
A
5
6
B
-
1
C
-
3
D
-
1
E
-
-
Laki
Perempuan
A
4
8
B
1
1
C
-
-
D
-
-
Warna
Laki
Perempuan
A
5
7
B
-
2
C
-
-
Pemiilihan Gambar
32 2.2.5
Analisa Survei Berdasarkan hasil survei Minggu 15 Maret 2015 dengan 14 responden diatas
penulis dapat menyimpulkan beberapa analisa sebagai berikut:
Dari Tabel 1. Mengenai Umur. Sebagian besar calon jamaah haji rata-rata berumur 40 tahun hingga 60 tahun. Dimana di saat usia tersebut, orang akan kembali bersikap seperti anak kecil. Dari Tabel 2. Mengenai Pekerjaan. Dari pertanyaan ini, sebagian besar dari responden terutama untuk responden wanita sebanyak 7 orang, bahwa mereka bekerja sebagai ibu rumah tangga. Sedangkan untuk responden pria, masih terbilang masih memiiki pekerjaan, yang kemungkinan masih memiliki sedikit pemahaman tentang berperilaku terhadap lingkungan sekitar. Disini penulis menyimpulkan bahwa dari sekian banyak orang yang mencalonkan untuk berangkat ke tanah suci
adalah
masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan dan minim akan pemahaman terhadap berperilaku. Dari Tabel 5. Mengenai persiapan Fisik Dari pertanyaan ini penulis menyimpulkan bahwa sedikit sekali masyarakat yang mempersiapkan diri dalam persiapan fisik/jasmani, dikarenakan kesibukan pekerjaan mereka di rumah, dan dikarenakan faktor umur yang menghambat para calon jamaah haji untuk melakukan persiapan fisik. Dari Tabel 7-14 Mengenai persiapan Kelengkapan Pendukung Dari hasil survei menenai persiapan kelengkapan pendukung, penulis dapat menyimpulkan bahwa, pertama dikarenakan pada saat survey, saat dimana hari pertama manasik haji untuk calon jamaah haji yang akan berangkat tahun ini, para responden masih belum mengetahui apa saja yang akan di persiapkan untuk keperluan ibadah haji nanti. Dimana mereka hanya mengandalkan informasi yang di berikan oleh pihak KBIH. Ada beberapa keperluan yang seharusnya penting untuk di bawa dalam pelaksanaan haji nanti, tetapi dari hasil survei masih sedikit masyarakat yang tidak mengerti seberapa penting dari keperluan tersebut, baik wanita ataupun pria. Dari Tabel 16. Mengenai tata cara di Pesawat. Dari pertanyaan ini penulis menyimpulkan tepatnya 12 orang tidak pernah menaiki kendaraan pesawat terbang, begitu juga dengan penggunaan
33 safetybelt, penggunaan toilet di pesawat, dan menggunakan telepon genggam di dalam pesawat.