BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Computer Network (Jaringan Komputer) 2.1.1 Definisi Computer Network Network (jaringan) adalah mekanisme yang memungkinkan komputer - komputer yang tersebar dan pemakainya untuk berkomunikasi dan berbagi sumber daya (Complete Guide to Networking by Peter Norton). Secara umum network mempunyai beberapa manfaat yang lebih dibandingkan dengan komputer stand-alone. Manfaat yang didapat dalam membangun network adalah sebagai berikut :
Sharing resource ( printer, monitor, hard disk, internet).
Media komunikasi
Integritas data
Mudah dalam pengembangan dan maintenance.
Terjaminnya security
2.1.2 Network Scope Berdasarkan cakupan area geografis dan beberapa hal lainnya jaringan dibagi menjadi beberapa jenis : 1. Local Area Network (LAN) LAN adalah jaringan yang dibentuk dalam suatu lokasi tertentu, misalnya dalam suatu gedung perkantoran. LAN menghubungkan beberapa buah komputer ke sebuah komputer induk yang disebut server,
7
8 sehingga dapat memanfaatkan berbagai peralatan seperti monitor, printer, harddisk dan pemakaian data secara bersama - sama. Tujuannya adalah untuk mendapatkan suatu pola atau sistem kerja komputer yang terpadu, efisien dan mencegah terjadinya kehilangan data sekaligus komputer memproteksi setiap file data yang ada. Ciri-ciri Local Area Network : 1. Beroperasi pada area yang terbatas (sampai dengan beberapa ribu meter). 2. Memiliki kecepatan transfer data yang tinggi. 3. Dikendalikan secara private oleh administrator lokal. 4. Menghubungkan secara fisik alat - alat yang berdekatan. 2. Wide Area Network (WAN) WAN merupakan bentuk LAN dalam cakupan geografis yang lebih luas, seringkali mencakup daerah, negara bahkan benua. Suatu WAN
terdiri
dari
sejumlah
node
penghubung
yang
berfungsi
menghubungkan antara LAN satu dengan LAN lainnya. Ciri-ciri Wide Area Network : 1. Beroperasi pada area yang luas. 2. Memiliki kecepatan transfer lebih rendah dari pada LAN. 3. Menghubungkan alat - alat yang terpisah dalam jarak yang jauh bahkan global. 3. Metropolitan Area Network (MAN) MAN yang merupakan pengembangan dari WAN, memiliki kekhususan yaitu terletak disebuah negara. MAN dapat mencakup kantor-
9 kantor yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi atau umum. 4. Personal Area Network (PAN) PAN merupakan jaringan yang menghubungkan 2 node dengan jarak yang relatif dekat. PAN biasanya menggunakan media infrared atau bluetooth sebagai media transmisi. Network Topology Topologi adalah suatu cara menghubungkan node satu dengan node yang
lain,
sehingga
membentuk
suatu
bentuk
jaringan
(www.ilmukomputer.com/umum/yuhefizar-komputer) 1. Bus Topology Topologi bus saat ini banyak ditemui pada teknologi kabel modem. Dimana untuk backbone digunakan kabel fiber optik dan untuk menjangkau konsumen digunakan kabel coaksial. Kabel backbone ini yang akan menghubungkan seluruh network segment. Keuntungan : Hemat kabel Topologi mudah dipelajari Dapat diextend dengan mudah Kelemahan : Sangat sukar dalam penanganan troubleshooting Peningkatan jumlah traffic mempengaruhi kinerja jaringan secara keseluruhan.
10
Gambar 2.1 Bus Topology 2. Star Topology Pada topologi star semua komputer terpusat pada satu node yang disebut concentrator. Pada LAN concentrator biasanya berupa hub atau switch. Keuntungan : Kontrol terpusat Pemasangan atau perubahan pada node tidak mengganggu node lain. Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan atau kerusakan. Kelemahan : Sistem pengkabelan relatif lebih mahal, karena membutuhkan concentrator. Jaraknya dipengaruhi kabel. Jika concentrator rusak, seluruh jaringan akan terhenti.
11
Gambar 2.2 Star Topology 3. Ring Topology Pada topologi ring satu node akan terkoneksi dengan node yang lain sehingga membentuk lingkaran. Setiap node akan memiliki tingkatan yang sama untuk menghantarkan data. Keuntungan : Karena menggunakan mekanisme token pasing, maka semua node memilki kesempatan yang sama dalam menghantarkan data Degradasi sinyal tidak sebesar topologi lain, karena signal digenerate di masing – masing node. Instalasinya mudah. Kelemahan : Kesalahan pada satu node akan berakibat pada keseluruhan jaringan. Penambahan node akan sukar, karena jaringan harus dibuat down untuk sementara.
12
Gambar 2.3 Ring Topology 4. Mesh Topology Pada topologi mesh setiap node memiliki link ke seluruh node. Tujuan dari topologi ini adalah untuk menjaga konektivitas pada jaringan. Sehingga apabila salah satu link terputus maka node tersebut masih memiliki link lain untuk menuju node yang dituju. Keuntungan : Semua node saling terhubung sehingga memungkinkan adanya redudancy. Kelemahan : Instalasi rumit. Biaya yang relatif lebih mahal Tidak efisien dalam penggunaan jalur.
13
Gambar 2.4 Mesh Topology 5. Extended Star Topology Topologi ini menghubungkan topologi star yang satu dengan topologi star yang lain.
Gambar 2.5 Extended Star Topology 6. Hierarchical Topology Topologi ini hampir sama seperti topologi extended star. Yang menjadi perbedaan adalah topologi ini membentuk sebuah jaringan yang hierarkis dimana ada node yang mengontrol dan dikontrol.
14
Gambar 2.6 Hierarchical Topology
2.2 Protocol Protocol adalah serangkaian aturan yang mengatur operasi unit – unit fungsional agar komunikasi dapat terlaksana (William Stalling, 2001, p435). 2.2.1 Referensi TCP/IP TCP/IP adalah arsitektur standar yang banyak dipergunakan dan OSI telah menjadi model standar untuk mengklasifikasikan fungsi – fungsi komunikasi (William Stalling, 2001,
p18). TCP/IP mengacu pada
sekumpulan set protokol yang terdiri dari dua protokol utama yaitu : Transmission
Control
Protocol
dan
Internet
Protocol.
TCP/IP
memungkinkan terjadinya komunikasi antar komputer yang memiliki perbedaan karakteristik dari segi hardware dan software. Model TCP/IP dikembangkan oleh ARPA (Advanced Research Projects Agency) untuk departemen pertahanan Amerika Serikat pada tahun 1969. TCP/IP terdiri dari empat layer dimana tiap layer-nya memiliki fungsi yang berbeda-beda, empat layer tersebut adalah :
15 Network Access Layer (layer 1) Merupakan layer paling bawah dari TCP/IP protocol. Layer ini bertugas memberikan pengalamatan physical yang dikenal sebagai MAC address dan merubah data menjadi signal analog yang kemudian dikirim melalui media transmisi. Internet Layer (layer 2) Internet layer bertugas memberikan logical addressing yang disebut dengan alamat IP. Transport Layer(layer 3) Layer ini bertugas untuk menentukan mekanisme – mekanisme pengiriman agar data sampai pada tujuan. Pada layer ini terdapat dua macam transport protocol yaitu TCP dan UDP. Application Layer(layer 4) Layer ini terdapat berbagai macam protocol yang biasa digunakan disisi client untuk komunikasi antara user dengan komputer.Contoh dari protocol tersebut adalah : HTTP, FTP, TFTP, DHCP, TELNET,dll. 2.2.2 Transfer Control Protocol (TCP) Protocol ini bertugas memeriksa apakah paket data yang dikirim sampai ke tujuannya dalam keadaan tanpa failure. Sifat dari protokol TCP adalah : Connection Oriented Reliable dengan mengirimkan ACK setiap pengiriman data.
16 Mengirim ulang paket yang tidak sampai. 2.2.3 User Datagram Protocol (UDP) UDP merupakan transport layer protocol yang bekerja secara unreliable. Sifat dari protokol UDP adalah : Connectionless Unreliable Error checking dilakukan oleh layer diatasnya Tidak menggunakan ACK (acknowledgement) Tidak terdapat flow control. 2.2.4 File Transfer Protocol (FTP) FTP merupakan protokol yang digunakan untuk transfer data di internet. 2.2.5 Post Office Protocol (POP3) POP3 merupakan protocol yang digunakan untuk mengambil e-mail dari kotak surat remote yang didefinisikan pada RFC 1939. Tujunnya adalah untuk mengambil pesan dari kotak surat remote dan menyimpannya pada mesin lokal pengguna untuk kemudian dapat dibaca (Andrew S. Tanenbaum,2003,p605). 2.2.6 Interactive Mail Access Protocol (IMAP) IMAP dirancang untuk membantu pengguna yang menggunakan sejumlah komputer untuk mengakses e-mail. IMAP didefinisikan pada RFC 2060. Ide dasar dibalik IMAP adalah agar e-mail server dapat menjaga media penyimpanan pusat yang dapat diakses disembarang mesin. IMAP tidak
17 menyalin e-mail ke mesin pribadi pengguna karena pengguna mungkin memiliki beberapa mesin sekaligus (Andrew S. Tanenbaum,2003,p608). 2.2.7 Simple Mail Tansfer Protocol (SMTP) SMTP adalah protocol yang disediakan untuk mengatur pengiriman email melalui internet (Ir.Hendra Wijaya p11).
2.3 Open System Interconnection (OSI) Model OSI
dikembangkan
oleh
ISO
(International
Organizattion
for
Standardization) adalah suatu model arsitektur komunikasi komputer yang digunakan sebagai kerangka kerja bagi pengembangan standar – standar protocol (William Stalling, 2001, p21). Model OSI terdiri dari tujuh lapisan. Lapisan tersebut dikenal dengan seven OSI layer. Kegunaan dari pembagian network menjadi beberapa lapisan
adalah menyederhanakan kompleksitas dalam networking
sehingga lebih mudah dipelajari. Selain itu dengan adanya standarisasi tersebut memungkinkan banyak vendor untuk mengembangkan produknya lebih cepat tetapi tetap dapat saling berkomunikasai satu dengan yang lainnya. Tujuh lapisan tersebut adalah : 2.3.1 Application Layer Tingkat ini merupakan layer yang paling dekat dengan pengguna. Layer ini menyediakan layanan jaringan bagi aplikasi pengguna. Contohnya: sebuah aplikasi pengolah kata dilayani oleh layanan transfer file pada tingkat ini.
18 2.3.2 Presentation Layer Tingkat ini menyediakan representasi data dan format kode, bersama dengan negosiasi dari sintaks transfer data. Layer ini memastikan data yang diterima dari jaringan dapat digunakan oleh aplikasi yang ada dan juga memastikan data dan informasi yang dikirim oleh aplikasi yang ada dapat diteruskan melalui jaringan ke penerima data tersebut. 2.3.3 Session Layer Tingkat ini membuat, memelihara, dan mengatur sesi komunikasi antara layer diatasnya. Session layer menyediakan servis kepada layer presentation. Layer ini juga mensinkronisasikan dialog diantara dua host layer presentation dan mengatur pertukaran data. 2.3.4 Transport Layer Tingkat ini mensegmentasikan dan mentransformasikan data menjadi sebuah aliran data. Layer ini memiliki potensi untuk menjamin sebuah hubungan dan menyediakan transportasi yang dapat diandalkan. 2.3.5 Network Layer Tingkat ini menentukan cara yang terbaik untuk memindahkan data dari satu tempat ke tempat yang lain. Router juga beroperasi pada tingkat ini. Tingkat ini menggunakan skema pengalamatan secara logik yang dapat diatur oleh seorang administrator. Layer ini menggunakan skema pengalamatan IP. 2.3.6 Data Link Layer Tingkat ini menyediakan transmisi secara fisik melalui medium tertentu juga menangani pemeriksaan kesalahan, topologi jaringan, dan aliran kendali. Data link layer menggunakan alamat Media Access Control (MAC),
19 yang juga disebut sebagai alamat fisik atau physical address dari piranti piranti keras. 2.3.7 Physical Layer Tingkat ini menyediakan alat - alat elektrik, mekanik, prosedural dan fungsional untuk menjalankan dan menjaga kelangsungan hubungan fisik antara sistem - sistem. Physical layer menggunakan media fisik seperti kabel twisted pair, kabel coaxial dan fiber-optik.
2.4 Windows Server 2003 Keluarga Windows Server 2003 merupakan sistem operasi jaringan yang memiliki fitur yang telah dikembangkan dari versi windows sebelumnya. Dukungan pada sistem file NTFS baru secara optimal akan membangun sistem keamanan yang tangguh dan fleksibel. Windows Server 2003 dikeluarkan dalam berbagai versi tetapi semuanya merupakan versi untuk server. (S’to, 2004, p1). Adapun versi-versi yang dikeluarkan oleh Microsoft adalah: 1. Windows 2003 Standard Edition Digunakan untuk perusahaan kecil dan menengah dengan kebutuhan standar. 2. Windows 2003 Enterprise Edition Lebih superior dibandingkan edisi standar dengan penambahan feature lainnya misalnya Network Load Balancing, clustering, dan lainnya. Edisi ini suppor sampai 8 prosesor, mendukung clustering, mendukung memori sampai 32 GB dan 64 GB (gigabyte) pada versi 64-bit, serta mendukung prosesor itanium.
20 3. Windows 2003 Datacenter Edition Jenis ini didesign untuk bisnis critical dan mission critical application yang mementingkan scalability dan availability. 4. Windows 2003 Web Edition Server yang hanya digunakan sebagai web server. Selain itu, jenis produk ini tidak bisa berfungsi sebagai domain controller. 5. Windows 2003 Small Business Edition (SBS) Merupakan produk “all in one” yang sering digunakan untuk memenuhi kebutuhan user dalam perusahaan skala kecil dan menengah. Microsoft menyatukan berbagai produk di dalamnya dan menjadikannya sebagai satu paket. Produk yang disatukan adalah Windows Server 2003 Standard Edition, Microsoft Exchange 2003, Sharepoint Services, dan Microsoft Shared Fax Services. 2.4.1 Fasilitas Baru Windows Server 2003 Fasilitas dan komponen baru Windows Server 2003 yang paling penting adalah sebagai berikut (wijaya,2004,p1) : Volume Shadow Copy Service (VVS) – Fasilitas ini membuat salinan pada saat tertentu (point-of-time copy) pada file yang disimpan pada shared folder, termasuk file yang sedang dipakai (open). Fasilitas ini terutama berguna untuk program backup. Sebelum memiliki fasilitas ini, program backup Windows Server NT/2000 tidak dapat membackup file yang sedang dipakai (open file).
21 Active Directory Domain Rename – Fasilitas ini memungkinkan perubahan nama DNS dan NetBIOS suatu domain. Hal ini sangat berguna apabila terjadi perubahan struktur organisasi perusahaan,. Sehingga fasilitas mengubah nama domain pada Windows Server 2003 memberikan fleksibilitas administrasi jaringan. Internet Information Service (IIS) versi 6 – Memiliki arsitektur web server baru yang lebih tangguh dan mendukung program - program berbasis XML. Headless Server mode – Dengan mode ini, Windows Server 2003 dapat dijalankan tanpa memerlukan keyboard, mouse, dan monitor. Fasilitas Emergency Management Services (EMS) memungkinkan pengaturan dari jauh (remotely) dan menghidupkan sistem melalui serial port. Windows Server 2003 dapat diinstalasi menggunakan fasilitas Remote Installation Service (RIS). Pada Windows Server 2000, fasilitas RIS ini
hanya
dapat
digunakan
untuk
instalasi
Windows
2000
Professional. Automated System Recovery (ASR) – merupakan fasilitas baru untuk memperbaiki kerusakan sistem jika terjadi musibah. Fasilitas ini mempermudah restorasi sistem operasi yang rusak.
22 2.4.2 Active Directory Service Directory service secara unik mengidentifikasi user dan resource dalam jaringan yang juga menyediakan cara untuk mengatur serta mengakses user dan resource tersebut. Domain Domain merupakan kelompok komputer-komputer dengan informasi terpusat seperti user account dan lain - lain. Informasi terpusat ini disimpan pada komputer yang dinamakan sebagai Domain Controller (DC). Workgroups Workgroup adalah kumpulan komputer - komputer yang bisa saling berkomunikasi tanpa adanya manajemen terpusat. Pada workgroups masing-masing komputer bertanggung jawab memberikan hak akses kepada yang lain.
2.5 Domain Name System (DNS) Domain Name System (DNS) adalah suatu sistem yang memungkinkan nama suatu host pada jaringan komputer atau situs pada jaringan internet ditranslasikan menjadi IP address. Dalam pemberian nama, DNS menggunakan arsitektur hierarki: 1. Root-level domain Merupakan tingkat teratas yang ditampilkan sebagai tanda titik (.). 2. Top-level domain Adalah kode organisasi atau negara, misalnya:
23
.com untuk dipakai oleh perusahaan-perusahaan
.edu untuk dipakai oleh perguruana tinggi.
.gov untuk dipakai oleh badan-badan pemerintah.
.mil untuk dipakai oleh badan-badan militer.
Selain itu untuk membedakan pemakaian nama oleh suatu negara dengan negara lain digunakan tanda misalnya .id untuk Indonesia, .au untuk Australia.
.org untuk dipakai oleh badan-badan yang tidak termasuk kategori di atas.
3. Second-level domain Merupakan
nama
untuk
organisasi
atau
perusahaan,
misalnya:
microsoft.com, mit.edu dan lain-lain. Windows Server 2003 menggunakan Domain Name System (DNS) sebagai layanan utama dalam pemberian nama pada Active Directory karena penamaan dengan DNS berdasarkan hierarki, maka sistem penamaan DNS ini sangat bermanfaat untuk jaringan enterprise karena dapat disusun sesuai dengan struktur organisasi perusahaan pemakai. Untuk mempermudah pemakaian DNS, Windows Server 2003 menyediakan fasilitas yang dinamakan Dynamic Domain Name System (DDNS). Jika terjadi perubahan pada domain dimana DNS server berada, DDNS secara otomatis memperbarui zone database. Perbaruan dinamis ini memungkinkan lewat kerjasama dengan layanan DHCP atau WINS.
24 2.6 Exchange Server 2003 Mail server adalah suatu fasilitas yang berfungsi untuk mengatur penerimaan dan pengiriman surat – surat elektronik (e-mail) (Wijaya, 2005, p1). Salah satu contoh aplikasi yang digunakan sebagai mail server adalah Exchange server 2003. Exchange server 2003 merupakan aplikasi yang dikeluarkan oleh Microsoft sebagai alternative bagi pengguna mail server dan sebagai pengganti MS Mail yang merupakan sistem mail untuk sistem operasi Windows 3.11. 2.6.1 Metode Sistem Mail 1. Share – File Messaging System Pada metode ini, mail server bersifat pasif dimana penerima yang harus memeriksa sendiri apakah terdapat e-mail yang dikirimkan kepadanya. Metode ini sering disebut juga sebagai Post Office merupakan metode yang digunakan oleh MS Mail. Kelebihan :
Tidak butuh resource yang besar
Mudah pengaturannya
Kelemahan :
Mailbox pemakai disimpan dalam bentuk .pst yang dishare sehingga dapat diakses oleh orang lain.
Sistem mail sulit diperbesar
25 2. Client – Server Messaging System Pada metode ini, mail server bersifat aktif dimana mail server akan mendistribusikan kepada penerima jika ada e-mail yang ditujukan kepada si pemakai tersebut. Kelebihan :
Memiliki system keamanan yang tinggi
Sistem mail lebih mudah diperbesar
Penggunaan jaringan yang efektif.
Kelemahan:
Membutuhkan resource yang lebih tinggi untuk server.
Kelebihan Exchange server 2003 Menyediakan mode bagi perusahaan yang akan bermigrasi untuk memperluas sistem e-mail perusahaan. Sistem recovery yang mempermudah administrator untuk mengembalikan kondisi server dengan lebih cepat. Anti spam dan anti virus yang lebih kuat untuk menangani e-mail- yang dapat merusak. Mendukung fasilitas filtering dalam menangani e-mail yang akan dikirim, sehingga mencegah delay pada system routing pesan. Telah tersedia pada bundel windows server 2003 small business edition. Kelemahan Exchange server 2003 Hanya tersedia untuk versi 32 bit, sehingga tidak dapat diinstal pada server yang bekerja pada system 64 bit.
26 Electronic mail (E-mail) E-mail merupakan fasilitas internet yang digunakan untuk mengirim pesan, juga dapat menyertakan file yang di alamatkan ke seorang pengguna pada sebuah mail server. 2.7.1 Arsitektur dan Service Sistem e-mail terdiri dari dua bagian dasar, yaitu : user agent dan message transfer agents. Pada umumnya sistem e-mail mendukung lima fungsi dasar :
Composition – berkaitan dengan proses pembuatan pesan dan jawaban. Fungsi ini memberikan bantuan berupa penambahan pengalamatan dan sejumlah field header yang dilampirkan ke tiap pesan.
Transfer – berkaitan dengan pemindahan pesan dari pengirim ke penerima. Proses ini memerlukan pembentukan koneksi dengan tujuan beberapa perantara, pembuatan output pesan dan pelepasan koneksi.
Reporting – bertugas untuk memberitahukan pengirim tentang apa yang telah terjadi dengan pesan yang dikirim.
Displaying – pesan masuk diperlukan, sehingga orang dapat membaca e-mail. Terkadang diperlukan konversi atau viewer khusus.
Disposition – merupakan langkah terakhir dan berkaitan dengan yang dikerjakan penerima setelah menerima e-mail. Terdapat kemungkinan, seperti membalas e-mail, membuangnya, menyimpannya, dll.
27 2.7.2 User Agent User
agents merupakan program lokal, biasanya disebut e-mail
reader yang menyediakan metode berbasis perintah, menu, grafis untuk berinteraksi dengan sistem mail. User agents ini mengizinkan orang untuk membaca dan mengirim e-mail. 2.7.3 Mail Transfer Agent (MTA) MTA merupakan sistem yang beroperasi secara backgrounds (daemons) yang digunakan untuk memindahkan e-mail dari pengirim e-mail kepada penerima e-mail. 2.7.4 Konsep Pengalamatan Konsep pengalamatan dalam sebuah arsitektur komunikasi bersifat kompleks dan meliputi berbagai hal (William Stalling, 2001, p39 ) sebagai berikut : 1. Addressing Level Addressing
level
menunjuk
pada
tingkatan
dalam
arsitektur
komunikasi pada tempat dimana suatu entitas berada. Biasanya alamat khusus diasosiasikan dengan setiap ujung sistem (Workstation, server) dan setiap sistem lanjutan (router). Umumnya alamat semacam ini adalah alamat level jaringan atau yang dikenal sebagai alamat IP. 2. Addressing Scope Hal – hal yang berkaitan dengan jangkauan alamat umumnya hanya relevan untuk alamat network-level, misalnya port bersifat khusus dalam sistem yang diberikan namun tidak harus sedemikian khusus secara global.
28 3. Connection Identifier Konsep ini terjadi pada transfer data yang berorientasi koneksi bukan pada transfer data tanpa koneksi ( datagram ). Hal ini terjadi karena pada datagram hanya sebuah nama global digunakan dengan masing – masing transmisi. Sedangkan untuk transfer dengan koneksi, terkadang hanya dibutuhkan sebuah nama koneksi selama fase transfer data. 4. Addressing Mode
Unicast Mode pengalamatan dimana sebuah alamat menunjuk pada sebuah sistem tunggal atau port, dalam hal ini menunjuk pada individual
( William Stalling, 2001, p42 ).
Multicast Mode pengalamatan dimana sebuah alamat menunjuk pada lebih dari satu entitas atau port.
Broadcast Mode pengalamatan dimana sebuah alamat menunjuk pada seluruh entitas ( port, network, domain ). Pada metode ini transmisi data dilakukan secara simultan untuk mempercepat transfer data.
29 2.8 Frame Relay Dalam konteks computer networking, frame relay merupakan protocol WAN dengan performa tinggi yang beroperasi pada layer satu dan dua pada OSI layer. Frame relay terdiri dari teknik pengiriman data yang efisien yang digunakan untuk mengirim informasi digital dengan cepat dan lebih murah kepada satu atau lebih destination dari satu atau lebih end-point (www.wikipedia.com/frame-relay). Frame relay memiliki teknik dasar seperti X.25 packet switching. Frame relay berbasis packet switching dan connection oriented yang memungkinkan end station berbagi media jaringan dan bandwith yang tersedia secara dinamis. Pada frame relay, protocol tidak mencoba untuk memperbaiki masalah ketika terjadi masalah. Ketika frame relay network menemukan masalah pada frame, network langsung men-drop frame tersebut. End point memiliki respons untuk mendeteksi dan mengirim ulang frame yang drop. Kelebihan frame relay dibandingkan dengan X.25 adalah adanya proses komunikasi yang ringan. Fungsi protocol yang diperlukan pada interface pemakai jaringan berkurang saat menjadi pengolahan jaringan internal. Akibatnya penundaan lebih rendah dan laju penyelesaian yang lebih tinggi dihasilkan (William Stalling,2001,p384). Sedangkan kelemahannya adalah hilangnya kemampuan flow control dan error control jalur demi jalur. 2.8.1 Arsitektur Frame Relay Pada frame relay service, paket yang dikirimkan disebut juga frame. Masing-masing frame memiliki header fix dan payload yang besarnya variabel.
30 Flag
Data
link
C/R
DLCI
Congestion
connection
&
extension
information
identifier
EA
EA
Frame
Flag
check
bits
(262
(DLCI) (6 bits)
Payload
-
seq
8000 (2 bits)
(4 bits)
FECN
( 3 bits)
BECN
(1 bit)
bytes)
DE
Gambar 2.7 Arsitektur Frame Relay Penjelasan arsitektur frame dari kiri ke kanan :
Flag. Mengindikasikan awal frame. Flag yang mempunyai form yang sama dengan flag ini yang terletak di akhir frame, menunjukkan akhir dari frame.
DLCI. Data Link Connection Identifier, 10 bit field (dipisah menjadi 6 dan 4 bit) mengidentifikasikan virtual circuit (VC) pada frame tersebut. Nilai DLCI ditetapkan oleh penyedia layanan. DLCI memiliki arti lokal yang nilainya unik dalam LAN, tetapi tidak memiliki arti dalam frame WAN.
Gambar 2.8. Frame relay virtual circuit tunggal
31
C/R. Command/Response flag, digunakan untuk kendali aliran local transport.
EA. Dua address extension yang terpisah yang digunakan untuk ekspansi DLCI di dalam jaringan carrier.
Congestion Information Bits, sekumpulan flag diset oleh jaringan, ketika terjadi congestion pada jaringan ketika frame sedang dalam perjalanan.
Payload. Sekumpulan data yang besarnya variabel (besar maksimum ditentukan oleh penyedia jaringan).
Frame Check Sequence. Bit redundant untuk mencek validasi frame, ketika sedang dalam perjalanan.
Flag. Flag yang menandakan akhir dari frame.
2.8.2 Peralatan Frame Relay Frame relay memiliki peralatan WAN yang dibagi menjadi dua kategori berikut : 1.
Data Terminal Equipment (DTE) DTE biasanya merupakan peralatan terakhir dalam suatu jaringan tertentu. Contoh peralatan DTE yaitu : terminal, PC, router, bridge.
2.
Data Circuit Equipment (DCE) DCE merupakan peralatan jaringan yang dimiliki oleh si pembawa. Tujuannya adalah menyediakan koneksi ke jaringan, mengirim traffic, serta menyediakan sinyal pada DTE. Gabungan beberapa DCE membentuk suatu frame relay switch.
32
Gambar 2.9 Peralatan Frame Relay 2.8.3 Virtual Circuit (VC) Virtual circuit adalah koneksi jaringan frame relay antara dua buah DTE. Virtual circuit menyediakan komunikasi dua arah dan diidentifikasi secara unik dengan data link connection identifier (DLCI).Virtual circuit dibedakan menjadi dua : 1. Switched Virtual Circuit (SVC) SVC pada umumnya dikonfigurasi berdasarkan pada tiap koneksi dan ketika koneksi terputus komunikasi akan berakhir. SVC merupakan hubungan sementara yang digunakan dalam situasi yang membutuhkan pengiriman data sesekali antar peralatan DTE melalui jaringan frame relay. Sesi komunikasi melalui SVC terdiri dari empat kondisi, yaitu :
Call setup - sirkuit virtual antara dua peralatan DTE frame relay dibuat
Pengiriman data – data yang dikirim melalui sirkuit virtual
Idle – koneksi antar peralatan DTE masih aktif, tetapi tidak ada data yang dikirim.
33
Call termination – sirkuit virtual antara peralatan DTE diakhiri.
2. Permanent Virtual Circuit (PVC) PVC dapat digunakan sebagai opsi untuk menyediakan suatu permanent circuit yang digunakan sebagai penghubung dua fasilitas untuk pengiriman data yang sering dan konsisten antara peralatan DTE. PVC selalu beroperasi dalam salah satu dari kondisi berikut :
Pengiriman data – data yang dikirim antar peralatan DTE melalui sirkuit virtual
Idle – koneksi antar peralatan DTE aktif, tetapi tidak ada data yang dikirim, merupakan virtual circuit yang menyediakan fasilitas untuk dilakukan perulangan antara peralatan data terminal (DTE) yang sama. PVC mengurangi kebutuhan akan panggilan berulang (redial) dan pada asosiasi jangka panjang merupakan penunjuk untuk fase transfer data pada panggilan virtual.
2.8.4 Topologi Frame Relay Pada Frame Relay ada dua topologi yang mungkin diterapkan, yaitu : 1. Topologi Full Mesh Pada topologi ini semua node terhubung satu sama lain melalui circuit. 2. Topologi hub and spoke Pada topologi ini terdapat sejumlah node yang terhubung melalui virtual circuit ke satu node yang menjadi pusat.
34 2.8.5 Frame Relay CIR CIR (Commited Information Rate) adalah jaminan throughput terendah yang digaransikan oleh penyedia layanan pada kondisi normal. CIR diukur dalam bits per detik. Throughput merupakan bandwidth aktual yang terukur pada suatu ukuran waktu tertentu. Sedangkan bandwith adalah jumlah data yang dapat dibawa dari sebuah titik ke titik lain dalam bit per second. (sumber:www.channel-11.net/ina/faq/bandwith). Dengan mengetahui troughput akan dapat diketahui kinerja dalam sebuah jaringan dalam persentase yang disebut utilization. Semakin tinggi nilai utilization dari suatu jaringan maka kinerja jaringan tersebut perlu diperhatikan untuk ditingkatkan kinerjanya (sumber: Clyde F. Coombs, Jr. & Catherine Ann Coombs (1998, p353). 2.8.6 Mekanisme Pengendalian Kemacetan Frame relay mengimplementasikan dua mekanisme pemberitahuan kemacetan : 1. Forward explicit congestion notification (FECN) Mekanisme ini diinisialisasi ketika peralatan DTE mengirim frame dari frame relay ke dalam jaringan. Jika terjadi kemacetan, maka peralatan DCE men-set nilai bit FECN frame menjadi 1. Ketika frame tersebut sampai pada DTE tujuan, field alamat mengindikasikan frame yang pernah terkena kemacetan dalam jalur dari sumber ke tujuan. 2. Backward explicit congestion notification (BECN) Peralatan DCE men-set nilai bit BECN menjadi 1 dalam frame yang berjalan di arah yang berlawanan dari frame yang bit FECN-nya telah di-
35 set. Hal ini mengindikasikan bahwa terdapat jalur khusus pada jaringan yang mengalami kemacetan yang akan diinformasikan kepada peralatan DTE. 2.8.7 Frame Relay Discard Eligibility (DE) Bit DE digunakan untuk mengindikasikan bahwa suatu frame memiliki prioritas yang lebih rendah dibandingkan frame lain. Bit DE dapat diatur oleh pengguna dengan mengatur nilai bit DE menjadi 1 yang disebut user priority control. Sedangkan pengaturan yang dilakukan oleh jaringan dilakukan dengan memonitor rate dari frame yang dikirim oleh pemakai selama pengiriman data berlangsung. Jika rate yang datang melebihi batas jumlah bit maksimum yang ditentukan, maka beberapa frame di atas batas maksimum tersebut akan diatur nilai DE-nya menjadi satu oleh peralatan DTE. Apabila terjadi kemacetan peralatan DCE akan membuang frame yang bit DE-nya 1. 2.8.8 Frame relay local management interface (LMI) LMI merupakan kumpulan pengembangan dari spesifikasi dasar frame relay ( www.wikipedia.com/frame relay). LMI menawarkan banyak fitur yang disebut extentions untuk mengelola jaringan yang kompleks. Extention tersebut meliputi : 1. Global addressing Global addressing memberi nilai yang lebih global pada DLCI daripada arti lokal. Extention ini menambah kegunaan dan manageability pada jaringan frame relay.
36 2. Virtual circuit status message Virtual circuit status message menyediakan komunikasi dan penyelarasan antara peralatan DTE dan DCE. Pesan digunakan untuk melaporkan secara periodik tentang status PVC, mencegah data dikirim ke dalam daerah yang tidak ada. 3. Multicasting Multicasting
memungkinkan
penghematan
bandwith
dengan
memperbolehkan update routing dan pesan resolusi pengalamatan dikirim hanya ke kumpulan router tertentu. Selain itu extention ini juga mengirimkan laporan berisi status dari kumpulan multicast dalam pesan update. 2.8.9 Internet Service Provider ( ISP ) ISP merupakan perusahaan yang menyediakan akses ke internet baik permanent connectivity maupun dial-up access (Hahn,1997,p60). Beberapa provider besar merupakan perusahaan nasional bahkan multi-nasional yang melayani berbagai wilayah. Sedangkan provider kecil mungkin hanya dikelola perseorangan atau suatu lembaga dan hanya melayani satu wilayah. ISP memiliki peralatan dan akses hubungan telekomunikasi diperlukan untuk membangun PoP (Post Office Protocol) pada area geografis tertentu. ISP mempunyai leased line berkecepatan tinggi sehingga mereka tidak sepenuhnya bergantung pada penyedia telekomunikasi dan dapat menyediakan layanan yang lebih baik kepada pelanggan.