BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Teori Umum 2.1.1 Perancangan Sistem Menurut Kenneth dan Jane Laudon (2010 p.517), perancangan sistem merupakan keseluruhan perencanan atau model untuk sistem yang terdiri dari semua spesifikasi sistem yang memberikan bentuk dan struktur. Menurut Romney dan Steinbart (2012, p.704) perancangan sistem adalah “the process of preparing detailed specifications for the development of a new information system” yang terjemahannya adalah
proses penyusunan spesifikasi rinci untuk pengembangan
sistem informasi baru. Berdasarkan
teori
diatas
perancangan
sistem
merupakan
keseluruhan perencanaan atau model dari spesifikasi sistem yang memberikan bentuk dan struktur serta pengembangan sistem informasi baru. 2.1.2 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.2.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menurut Romney dan Steinbart (2012, p.686) “accounting information system (AIS) a system that collects, record, stores, and processes data to produce information for decision makers. AIS components include : people, procedures and instructions data, software, information technology infrastructure, and internal control and security measures” yang terjemahannya sistem informasi akuntansi (SIA) adalah sebuah sistem yang mengumpulkan, mencatat, menyimpan, dan memproses data
7
8 untuk menghasilkan informasi
bagi
para
pengambil
keputusan. Komponen SIA termasuk: orang-orang, prosedur dan petunjuk data, perangkat lunak,infrastruktur teknologi informasi, dan pengendalian internal dan keamanan internal. Menurut Bodnar dan Hopwood (2010, p1) yaitu, “accounting information system is a collection of resources, such as people and equipment, desained to transform financial and other data into information” yang terjemahannya adalah sistem informasi akuntansi adalah kumpulan dari sumber daya, seperti manusia dan peralatan, yang dirancang untuk merubah data keuangan dan data lainnya menjadi informasi. Berdasarkan teori diatas maka dapat disimpulkan bahwa pengertian dari sistem informasi akuntansi adalah sistem yang mengumpulkan, mengelola, dan mengolah data, baik data keuangan maupun data lainnya untuk menghasilkan informasi yang dapat mendukung pengambilan keputusan. 2.1.2.2
Komponen Sistem Informasi Akuntansi Menurut Romney & Steinbart (2012, p.30), komponen dari sistem informasi akuntansi adalah : 1. The people who use the systems. Terjemahan dari kalimat tersebut adalah orang-orang yang menggunakan sistem atau pengguna sistem. 2. The procedures and instructions used to collect, process, and store data. Terjemahan dari kalimat tersebut adalah prosedur
dan
intruksi
yang
digunakan
untuk
mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data. 3. The data about the organization and its business activities. Terjemahan dari kalimat tersebut adalah data tentang organisasi dan aktivitas bisnisnya.
9 4. The software used to process the data. Terjemahan dari kalimat tersebut adalah software (perangkat lunak) yang digunakan untuk memproses data. 5. The information technology infrastructure, including computers,
peripheral
devices,
and
network
communications devices used in the AIS. Terjemahan dari kalimat tersebut adalah infrastruktur teknologi informasi, termasuk komputer, perangkat tambahan, dan perangkat jaringan komunikasi yang digunakan dalam AIS. 6. The internal controls and security measures that safeguard AIS data. Terjemahan dari kalimat tersebut adalah pengendalian internal dan tindakan pengamanan yang melindungi data AIS. 2.1.2.3 Kegunaan Sistem Informasi Akuntasi Menurut Jones dan Rama (2008, p.7). Kengunaan sistem informasi akuntansi adalah : 1. Membuat laporan eksternal Perusahaan menggunakan sistem informasi akuntansi untuk menghasilkan laporanlaporan khusus yang dapat memuaskan kebutuhankebutuhan informasi yang dibutuhkan oleh pihak eksternal perusahaan seperti investor, kreditur, penagih pajak, dan lainnya. 2. Mendukung aktivitas yang rutin Manajer menggunakan sistem informasi akuntansi untuk mendukung aktivitas rutin perusahaan selama siklus operasi perusahaan seperti menerima pesanan pelanggan, pemenuhan jasa, pengiriman barang, menagih pelanggan, dan menerima pembayaran.
10 3. Mendukung pengambilan keputusan Informasi juga dibutuhkan untuk mendukung pengambilan keputusan yang bersifat tidak rutin pada semua tingkatan dalam sebuah perusahaan seperti mengetahui produk yang paling laku dijual dan mengetahui pelanggan mana yang melakukan pembelian paling banyak. 4. Perencanaan dan pengendalian Sebuah sistem informasi juga dibutuhkan dalam aktivitas perencanaan dan pengendalian. Informasi mengenai anggaran dan biaya-biaya standar disimpan menggunakan sistem informasi kemudian laporan dirancang untuk membandingkan antara anggaran yang ditetapkan dengan jumlah yang sebenarnya. 5. Menerapkan pengendalian internal Pengendalian internal meliputi aset perusahaan dari kehilangan
atau
penggelapan
dan
untuk
menjaga
keakuratan data keuangan. Hal tersebut dapat berhasil dengan membuat sistem informasi akuntansi yang terkomputerisasi seperti penggunaan password untuk membatasi pengaksesan data dari pihak yang tidak berwenang. 2.1.3 Pengendalian Internal 2.1.3.1
Pengertian Pengendalian Internal Menurut
Romney
dan
Steinbart
(2012,
p.695)
pengendalian internal (internal controls) adalah “controls within a business organization that ensure information is processed correctly” yang terjemahannya adalah kontrol dalam organisasi bisnis yang memastikan informasi diproses dengan benar. Proses pengendalian tersebut dilakukan digunakan untuk
11 melindungi asset-aset perusahaan dari kerugian atau korupsi, dan untuk memelihara keakuratan data keuangan. 2.1.3.2 Tujuan dari Pengendalian Internal Menurut Romney dan Steinbart (2012, p.204) tujuan dari pengendalian internal adalah : 1. Safeguard assets : prevent or detect their unauthorized acquisition, use, or disposition. Terjemahan dari kalimat tersebut adalah mengamankan aset : mencegah atau mendeteksi adanya akuisisi, penggunaan, atau disposisi yang tidak sah. 2. Maintenance records in sufficient detail to report company assets accurately and fairly. Terjemahan dari kalimat tersebut adalah pemeliharaan catatan secara rinci untuk melaporkan aset perusahaan akurat dan wajar. 3. Provide accurate and reliable information. Terjemahan dari kalimat tersebut adalah memberikan informasi yang akurat dan dapat diandalkan. 4. Preparefinancial reports in accordance with established criteria.
Terjemahan
dari
kalimat
tersebut
adalah
mempersiapkan laporan keuangan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. 5. Promote and improve operational efficiency. Terjemahan dari
kalimat
tersebut
adalah
mempromosikan
dan
meningkatkan efisiensi operasional. 6. Encourage adherence to prescribed managerial policies. Terjemahan dari kalimat tersebut adalah mendorong ketaatan terhadap kebijakan manajerial yang ditentukan.
12 7. Comply with applicable laws and regulations. Terjemahan dari kalimat tersebut adalah mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku. Sedangkan menurut Mulyadi (2010, p.163). Tujuan dari pengendalian internal adalah sebagai berikut: 1. Menjaga kekayaan dan catatanorganisasi. Adanya pengendalian internal yang memadai maka akan menjaga agar kekayaan perusahaan secara fisik maupun non fisik tidak rawan untuk dicuri, disalah gunakan atau dihancurkan. 2. Mengecek ketelitian dan keandalan akuntansi. Pengendalian intern dirancang untuk memberikan jaminan proses pengolahan data akuntansi yang akan menghasilkan informasi keuangan yang teliti dan andal. Karena data akuntansi mencerminkan perubahan kekayaan perusahaan maka ketelitian dan keandalan akuntansi merefleksikan pertanggungjawaban penggunaan kekayaan perusahaan. 3. Mendorong efisiensi. Dengan pengendalian intern dapat dicegah terjadinya duplikasi usaha yang tidak perlu dan penggunaan sumber daya perusahaan yang tidak efisien. 4. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen. Sistem pengendalian internal bertujuan untuk memberikan jaminan yang memadai agar kebijakan manajemen dipatuhi oleh karyawan perusahaan.
13 2.1.3.3 Framework pengendalian Internal Committee Of Sponsoring Organizations (COSO). Menurut Romney dan Steinbart (2012, p.207).“Internal Control – Integrated Framework (IC), which is widely accepted as the authority on internal controls and is incorporated into policies, roles, and regulation used to control business activities” yang terjemahannya adalah pengendalian internal – Integrated Framework (IC) yang diterima secara luas sebagai otoritas pada pengendalian internal dan dimasukkan ke dalam kebijakan,
peran,
dan
regulasi
yang
digunakan
untuk
mengendalikan kegiatan usaha. Lima komponen terkait COSO’s Internal Controls Model adalah : 1. Control Environment “The core of any business is its people- their individual attributes,
including
integrity,
ethical
values,
and
competence- and the environment in which they operate. They are the engine that drives the organizations and the foundation on which everything rests”. Terjemahan dari kalimat ini adalah inti dari setiap bisnis adalah orang-orangatribut masing-masing, termasuk integritas, nilai-nilai etika, dan kompetensi dan lingkungan di mana mereka beroperasi. Mereka adalah mesin yang menggerakkan organisasi dan dasar di mana semuanya terletak. 2. Control Activities “Control policies and procedures help ensure that the actions identified by management as necessary to address risk and achieve the organization’s objectives are effectively carried out”. Terjemahan dari kalimat ini adalah kebijakan dan prosedur pengendalian membantu memastikan bahwa tindakan
yang
diidentifikasi
oleh
manajemen
yang
14 diperlukan untuk mengatasi risiko dan mencapai tujuan organisasi secara dilaksanakan efektif. 3. Risk Assessment “The organization must identify, analyze, and manage its risk. It must set objectives
so that the organization is
operating in concert”. Terjemahan dari kalimat ini adalah organisasi
harus
mengidentifikasi,
menganalisis,
dan
mengelola risiko. Ini harus menetapkan tujuan sehingga organisasi beroperasi dalam fungsinya. 4. Information and Communication “information and communication system capture and exchange the information needed to conduct, manage, and control the organization’s operations”. Terjemahan dari kalimat ini adalah sistem informasi dan komunikasi menangkap dan bertukar informasi yang dibutuhkan untuk melakukan,
mengelola,
dan
mengendalikan
kegiatan
organisasi. 5. Monitoring “The entire process must be monitored, and modifications made as necessary so the system can change as conditions warrant”. Terjemahan dari kalimat ini adalah seluruh proses harus dimonitor, dan modifikasi yang dilakukan seperlunya sehingga sistem dapat mengubah kondisi perintah. 2.1.4 Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Berorientasi Objek (Object Oriented Analysis Design). 2.1.4.1 UML Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2012). Unified Modelling Language (UML) adalah kumpulan standarisasi dari konstruksi dan notasi model yang digambarkan oleh object management group.
15 Menurut Lee (2012, p.157) Unified Modelling Language (UML) merupakan notasi standar
dalam mengembangkan
metodologi desain berorientasi objek untuk aplikasi komputer. UML adalah alat untuk menentukan sistem perangkat lunak yang mencakup
diagram
menggambarkan
dan
standar untuk
memetakan
secara
mendefinisikan, visual
atau
memodelkan desain perangkat lunak sistem dan struktur. Berdasarkan pendapat yang di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Unified Modelling Language (UML) adalah notasi standar dalam mengembangkan desain berorientasi objek dan merupakan alat untuk mendefinisikan, menggambarkan dan memetakan secara visual atau memodelkan desain perangkat lunak sistem dan struktur.
2.1.4.2 Activity Diagram Menurut Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2012, p.57). “Activity Diagram is a type of workflow diagram that describes the user activities and their sequential flow”. Yang terjemahannya adalah Activity Diagram adalah salah satu tipe dari diagram alur kerja yang menjelaskan aktivitas pengguna dan urutan alurnya. Menurut Whitten & Bentley (2009, p.390),”Activity Diagram is a diagram that can be used to graphically depict the flow of a business process, the steps of a use case, or the logic of an object behavior (method)”. Yang terjemahannya adalah Activity Diagram merupakan sebuah diagram yang dapat digunakan untuk menggambarkan secara grafis aliran proses bisnis, langkah-langkah sebuah usecase, atau logika metode objek. Berdasarkan kedua definisi diatas maka dapat kami simpulkan pengertian pada acitivity diagram adalah sebuah diagram yang mendokumentasikan sistem yang digunakan untuk menggambarkan alur proses bisnis.
16 2.1.4.2.1 Simbol Pada Actvity Diagram Menurut Satzinger, Jackson, & Bud (2012:57-58). Simbol-simbol yang digunakan pada activity diagram, yaitu : 1. Swimlane
heading
merepresentasikan
melaksanakan aktivitas.
agen
yang
Dikarenakan dalam suatu
workflow biasanya terdapat beberapa agen yang berbeda melaksanakan langkah-langkah yang berbeda dalam proses workflow, symbol dari swimlane membagi aktivitas-aktivitas dalam workflow kedalam grup dimana memperlihatkan agen-agen yang melaksanakan aktvitas tersebut. 2. Synchronization bar adalah komponen dari activity diagram
yang
memisahkan
contol
path
kedalam
beberapa concurrent path atau menggabungkan beberapa concurrent path. 3. Activity
adalah
notasi
berbentuk
oval
yang
menggambarkan aktivitas individual dalam sebuah workflow. 4. Transition arrow adalah garis penghubung yang merepresentasikan urutan antara aktivitas. 5. Decision activity adalah symbol berbentuk diamond yang merupakan point pengambilan keputusan dimana aliran dari sebuah proses akan mengikuti satu path atau path yang lain. 6. Strating activity adalah point dimana suatu aktivitas dimulai diindikasikan dengan full black dot. 7. Ending activity adalah point dimana suatu aktivitas berakhir.
2.1.4.3
Event Table Menurut
Satzingeretal.
(2010,
p.168).
Event
table
merupakan sebuah katalog dari use case yang menyusun
17 peristiwa pada barisnya dan kunci informasi dari setiap kejadian pada kolomnya.
2.1.4.3.1 Event Menurut Satzinger,Jackson dan Burd (2010, p.162). Event adalah kejadian pada waktu dan tempat tertentu yang dapat dijelaskan dan diingat.
2.1.4.3.2 Jenis Event Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2010, p.163). Event memiliki beberapa jenis yaitu : 1. External Event “An event that occurs outside the system usually initiated by an external agent or actor”. Terjemahan dari kalimat ini adalah suatu peristiwa yang terjadi diluar sistem biasanya dimulai oleh agen eksternal atau aktor 2. Temporal Event “An event that occurs as a result of reaching a point in time”. Terjemahan dari kalimat ini adalah suatu peristiwa yang terjadi sebagai akibat dari pencapaian waktu tertentu. 3. State Event “An event that occurs when something happens inside the system that triggers the need for processing”. Terjemahan dari kalimat ini adalah suatu peristiwa yang terjadi ketika sesuatu terjadi didalam sistem yang memicu kebutuhan untuk pemrosesan.
2.1.4.3.3 Trigger Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2010, p.169). “How does the system know the event
has occurred? A
signal that tells the system an event has occurred is called the trigger”. Terjemahan dari kalimat tersebut adalah bagaimana sistem mengetahui acara tersebut telah terjadi?
18 Sebuah sinyal yang memberitahu sistem peristiwa telah terjadi disebut trigger.
2.1.4.3.4 Pengertian Source Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2010, p.169). Source adalah “An external agent or actor that supplies data to the system.” Terjemahan dari kalimat tersebut adalah seorang agen eksternal atau aktor yang menyediakan data ke sistem.
2.1.4.4 Use Case Diagram Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2012, p.69). Use case diagram adalah model UML yang digunakan untuk menunjukan secara grafik use case dan hubungannya pada setip aktor. Simbol yang digunakan pada use case diagram adalah : 1. Actor adalah orang yang menggunakan sistem. 2. Use case adalah aktivitas yang dilakukan sistem, biasanya berupa respon dari permintaan pengguna (user). 3. Connecting
Line
antara
actor
dengan
use
case
mengindikasikan bahwa actor terlibat dengan use case tersebut. 4. Automation
Boundary
adalah
batasan
antara
bagian
terkomputerisasi ddari suatu aplikasi dan pengguna yang mengoperasikan aplikasi tetapi keduanya merupakan bagian dari sistem secara keseluruhan.
2.1.4.4.1 Use Case Description Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2012, p.121). Informasi rinci untuk setiap use case dideskripsikan menggunakan use case description. use case description merupakan
suatu
model
tekstual
yang
berisi
menjelaskan perincian suatu proses untuk use case.
dan
19 2.1.4.5 Class Diagram Menurut Satzinger et al. (2010, p.168) Class diagram digunakan untuk menunjukkan objek class untuk sistem. Notasinya dari Unified Modelling Language (UML), yang telah menjadi standar untuk
model yang
digunakan
dengan
pengembangan sistem object oriented.
2.1.4.5.1 Class Menurut Satzinger,Jackson,Burd (2009, p60) “Class represents a collection of similar objects” yang terjemahannya class merupakan sebuah kumpulan dari objek-objek serupa.
2.1.4.5.2 Attribute Menurut Satzinger ,Jackson,Burd (2009, p.181). Attribute adalah sepotong informasi yang spesifik tentang sesuatu.
2.1.4.5.3 Domain Model Class Diagram Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2012, p.101). Domain Model Class Diagram merupakan satu jenis dari UML class ddiagram yang menunjukan hal-hal dari sisi user problem domain.
2.1.4.6 System Sequence Diagram (SSD) Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2012). System Sequence Diagram (SSD) adalah “a diagram showing the sequence of messages between an external actor and the system during a use case of scenario”. Terjemahan dari kalimat ini adalah diagram yang menunjukkan urutan pesan antara aktor eksternal dan sistem dalam sebuah use case skenario.
2.1.4.6.1 Domain Layer Menurut Satzinger ,John dan Burd (2009, p.447). Domain Layer adalah berisi tentang arsitektur berupa jaringan client / server lingkungan internal, dimana
20 komputer klien tersebut berisi pandangan dan program domain layer pada server pusat.
2.1.4.6.2 View Layer Menurut Satzinger ,John dan Burd (2009, p.450). View Layer adalah bagian dari 3 layar arsitektur yang berisi user interface yang berfungsi untuk menerima inputan dari user, dan menampilkan hasil proses.
2.1.4.6.3 Data Access Layer Menurut Satzinger,John dan Burd (2009, p.446). Data access adalah kelas yang digunakan untuk menerima dan mengirim data ke database.
2.1.4.7 Database 2.1.4.7.1 Pengertian Database Menurut
Turner
dan
Weickgenant(2013,
p.10)
“Database is a collection of data stored on the computer in a form that allows the data to be easily accessed, retrieved, and stored” yang terjemahannya database adalah kumpulan data yang tersimpan di komputer dalam bentuk yang memungkinkan
data
dapat
dengan
mudah
diakses,diambil,dimanipulasi, dan disimpan. Menurut Romney dan Steinbart (2012, p.690) , “Database is a set of interrelated, centrally controlled data files that are stored with as little data redundancy as possible” yang terjemahannya, database adalah seperangkat data file yang saling terkait,terpusat,dan terkoordinasi dengan sedikit kemungkinan terjadinya redudansi data Berdasarkan teori diatas dapat disimpulkan bahwa database adalah kumpulan data yang tersimpan, mudah diakses, saling terkait dan terkoordinasi.
21 2.1.4.7.2 Keuntungan dari Database Menurut Romney dan Steinbart (2012, p.109). Terdapat beberapa keuntungan dari penggunaan database, yaitu : 1.
Data integration. “Master files are combined into large “pool” of data that many application programs access”. Terjemahan dari kalimat ini adalah file induk di kombinasikan kedalam “Pool” data yang besar sehingga dapat diakses oleh program aplikasi.
2.
Data sharing. “Integrated data are more easily shared with authorize users”. Terjemahan dari kalimat ini adalah data yang terintgrasi akan lebih mudah untuk dibagikan dan di otorisasikan oleh pengguna.
3.
Minimal data redundancy and data inconsistency. “Because data items are usually stored only once, data redundancy and data inconsistencies are minimized”. Terjemahan dari kalimat ini adalah arena item data biasanya
disimpan
hanya
sekali,
sehingga
meminimalisasi redundansi data dan data inkonsistensi. 4.
Data independency. “Because data and the programs that use them are independent of each other , each can be changed without changing the other”. Terjemahan dari kalimat ini
adalah
karena
data
dan
program
yang
menggunakannya secara independen satu sama lain, jadi masing-masing data dapat diubah tanpa mengubah yang lain 5.
Cross-functional analysis. “In a database system, relationship, such as the association between selling cost and promotional campaigns, can be explicitly defined and used in the preparation of management reports”. Terjemahan dari
22 kalimat ini adalah dalam sistem database, hubungan, seperti hubungan antara biaya penjualan dan usulan promosi, dapat secara eksplisit didefinisikan dan digunakan dalam penyusunan laporan manajemen.
2.1.4.7.3 Pengertian SQL Menurut Connoly dan Begg (2010,p184), “SQL (Structured Query Language) is an example of a transformoriented language or language that is designed to use the relationship to turn inputs into output desired.” Yang terjemahannya adalah SQL (Structured Query Language) adalah contoh dari transform-oriented language atau bahasa yang didesain dengan menggunakan relasi untuk mengubah input menjadi output yang diinginkan. Menurut
Romney
dan
Steinbart
(2012,
p.703)
“Structured Query Language (SQL) a text-based query language provided by most relational database management system” yang terjemahannya SQL adalah bahasa berbasis teks query yang disediakan oleh kebanyakan sistem manajemen database relasional. Berdasarkan teori tersebut dapat disimpulkan bahwa SQL merupkan bahasa berbasis query yang disediakan pada sistem database.
2.1.4.8
Rancangan Formulir Menurut Bodnar dan Hopwood (2010, p.405). “The process of designing specific form is called form design. The area of form design should be given very careful attention by the system design team because form are the interface between the user and the system self”. Terjemahan dari kalimat tersebut adalah Proses perancangan formulir tertentu disebut juga dengan rancangan formulir. Bagian pada rancangan formulir harus diperhatikan dengan baik oleh tim perancangan sistem, karena formulir adalah interface antara pengguna dan sistem itu diri.
23
2.1.4.9 Rancangan Laporan Menurut Rama dan Jones (2008, p.295). Laporan adalah penyajian data yang terpola dan tersusun.
2.1.4.10 Pengertian C# Menurut Hejlsberg, Torgersen, Wiltamuth dan Golde (2010, p.1) “C# is a simple, modern, object-riented, and typesafe programming language. C# has its roots in the C family of languages and will be immediately familiar to C, C++, and java programmers”. Terjemahan dari kalimat tersebut adalah C# adalah
bahasa
pemrograman
yang
sederhana,
modern,
berorientasi objek, dan jenis objek penyimpanan. C # bagian dari bahasa C dan akan familiar bagi C, C++, dan programer java.
2.2 Teori Khusus 2.2.1 Pengertian Pendapatan Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2009) PSAK No. 23 pendapatan adalah penghasilan yang timbul dari aktivitas perusahaan yang biasa dan dikenal dengan sebutan yang berbeda seperti penjulan, penghasilan jasa (fees), bunga, dividen, royalti, dan sewa. Berdasarkan teori tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pendapatan adalah penghasilan dari aktivitas transaksi akuntansi seperti penjualan barang dan penyerahan jasa. 2.2.2 Pengertian Penerimaan Kas Menurut
Mulyadi
(2010,
p.439).
Sistem
akuntansi
penerimaan kas adalah suatu catatan yang dibuat untuk melaksanakan kegiatan penerimaan uang dari penjualan tunai atau dari piutang yang siap dan bebas digunakan untuk kegiatan umum
24 perusahaan. Penerimaan kas perusahaan berasal dari dua sumber utama, yaitu penerimaan kas dari penjualan tunai dan penerimaan kas dari piutang. 2.2.3 Siklus Pendapatan 2.2.3.1 Pengertian Siklus Pendapatan Menurut Romney dan Steinbart (2012, p.702) siklus pendapatan adalah “the recurring set of business activities and data processing operations associated with providing goods and services to customers and collecting cash in payment for those sales” yang terjemahannya himpunan berulang aktivitas dan operasi pengolahan data yang terkait dengan memberikan barang dan jasa kepada pelanggan dan mengumpulkan uang pembayaran atas penjualan. Menurut Bodnar dan Hopwood (2010, p.7), siklus pendapatan adalah suatu kegiatan yang berhubungan dengan distribusi barang dan jasa ke entitas lainnya dan pengumpulkan penerimaan kas dari pihak yang berkaitan. Berdasarkan teori diatas dapat disimpulkan bahwa siklus pendapatan adalah sebuah kegiatan yang berhubungan dengan distribusi barang dan jasa dan menghasilkan keuntungan dan menerima atau mengumpulkan penerimaan uang pembayaran atas penjualan.
25
Gambar 2.1 Data Flow Diagram Level 0 The Revenue Cycle Sumber : Buku Accounting Information Systems 12th Edition, Marshall B. Romney, Paul J. Steinbart
2.2.3.2 Kegiatan Pada Siklus Pendapatan Kegiatan pada siklus pendapatan menurut Jones dan Rama (2009, p.165) meliputi: 1. Merespon pertanyaan pelanggan.Pertanyaan pelanggan bisa ditangani oleh tenaga penjual.Di beberapa industry (misalnya, computer dan peranti lunak), produk-produknya bersifat kompleks.Tenaga penjualan memainkan peran penting dalam membantu para pelanggan untuk memahami suatu produk perusahaan dan memilih produk yang sesuai untuknya. 2. Membuat
perjanjian
dengan
para
pelanggan
untuk
menyediakan barang dan jasa dimasa yang akan datang.
26 Contoh dari perjanjian tersebut meliputi pesanan pelanggan untuk produk atau jasa serta kontrak antara perusahaan dengan pelanggan untuk penyerahan barang atau jasa dimassa depan. Karyawan penting di dalam fungsi ini adalah pencatat pesanan dan tenaga penjualan. 2.2.3.3 Fungsi Siklus Pendapatan Menurut Bodnar dan Hopwood (2010). Fungsi yang terkait dengan siklus pendapatan, yaitu : 1.
Fungsi penjualan dan penyewaan. Menerima pesanan pelanggan, mengisi faktur penjualan tunai, menentukan tanggal dan tujuan pengiriman.
2.
Fungsi Akuntansi. Membuat pencatatan transaksi atas penyediaan barang/ jasa dan penerimaan kas secara periodik.
3.
Fungsi Kas. Berfungsi sebagai penanggung jawab atas penerimaan kas dari hasil transaksi atas penjualan barang dan penyediaan jasa.
4.
Fungsi Pemeriksaan atau Audit Intern. Fungsi ini untuk melaksanakan rekonsiliansi bank serta mengecek ketelitian pencatatan kas.
2.2.3.4
Dokumen Pada Siklus Pendapatan. Menurut Romney dan steinbart (2012, p.350). Dokumen yang dibutuhkan dalam siklus pendapatan adalah: a.
Sales order Dokumen ini biasanya berupa form elektronik yang ditampilkan pada monitor computer, berisi
27 informasi tentang nomor item, kuantitas, harga, dan lainnya. b.
Sales Invoice. Dokumen
yang
memberitahukan
kepada
pelanggan tentang jumlah yang harus dibayar dan dimana untuk mengirim pembayaran. c.
Packing Slip. Berisi daftar kuantitas dan deskripsi setiap item yang termasuk dalam pengiriman
d.
Bill of lading. Kontrak hukum yang mendefinisikan tanggung jawab atas barang dalam perjalanan
e.
Laporan Bulanan (Monthly statement). Berisi daftar semua transaksi, termasuk penjualan dan pembayaran, yang terjadi selama sebulan terakhir dan menginformasikan konsumen saldo rekening saat ini
f.
Remittance Advice. Dokumen rangkap dari sales invoice yang dikembalikan sebagai bukti pembayaran.
g.
Credit Memo. Dokumen yang dibuat sebagai pemberitahuan bahwa barang telah dikembalikan.
h.
Remittance Advice. Dokumen yang mengidentifikasi nama dan jumlah semua
pengiriman
uang
pelanggan,
mengirimkannya ke akun piutang.
dan
28 2.2.3.5 Aktivitas Bisnis Pada Siklus Pendapatan Menurut Romney dan Steinbart (2012, p.353) aktivitas bisnis yang mendukung siklus pendapatan adalah : 1. Sales Order Entry (mencatat pesanan penjualan). Siklus pendapatan diawali dengan menerima order dari pelanggan.
Gambar 2.2 Data Flow Diagram Level 1 Sales Order Entry Sumber : Buku Accounting Information Systems 12th Edition, Marshall B. Romney, Paul J. Steinbart. 2. Shipping (Pengiriman). Mengirimkan barang yang dipesan oleh pelanggan. Bagian gudang dan bagian pengiriman terlibat dalam kegiatan ini.
29
Gambar 2.3 Data Flow Diagram Level 1 Shipping Sumber : Buku Accounting Information Systems 12th Edition, Marshall B. Romney, Paul J. Steinbart.
Gambar 2.4 Data Flow Diagram Level 1 Billing Sumber : Buku Accounting Information Systems 12th Edition, Marshall B. Romney, Paul J. Steinbart.
30 3. Billing (penagihan). Melibatkan
tagihan
pelanggan,
memfakturkan
serta
memperbaharui akun piutang. Bagian akunting terlibat dalam kegiatan ini. 4. Cash Collection. Menangani pengiriman uang pelanggan dan menyimpannya ke bank. 2.2.3.6 Kontrol Pada Siklus Pendapatan Menurut Romney dan steinbart (2009, p.) Kontrol pada siklus pendapatan adalah : 1. All transaction are properly authorized. Semua transaksi harus benar terjadi dan resmi. 2. All recorded transactions are valid (actually occurred). Seluruh transaksi yang direkam harus valid (benar terjadi). 3. All valid, authorized transactions are recorded. Semua transaksi yang valid, tercatat dan resmi. 4. All transactions are recorded accurately. Semua transaksi yang dicatat harus bersifat akurat. 5. Assets (cash, inventory and data) are safeguard from loss or theft. Kontrol atas asset (kas, persediaan dan data) dari kehilangan atau pencurian. 6. Business activities are performed efficiently and effectively. Aktivitas bisnis harus dilakukan dengan efektif dan efisien.