9
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1
Teori Umum 2.1.1
Sistem Informasi 2.1.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mathiassen (2000, p9), sistem adalah sekumpulan komponen yang mengimplementasikan kebutuhan, fungsi-fungsi dan tampilan yang telah dimodelkan. Menurut O’Brien (2003, p8), sistem adalah sekumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan. Menurut McLeod (2001, p9), sistem adalah sekumpulan elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan.
2.1.1.2 Pengertian Informasi Menurut McLeod (2001, p12), informasi adalah data yang telah diproses atau data yang memiliki arti. Karakteristik penting yang harus dimiliki oleh informasi adalah: •
Relevansi Informasi tersebut berhubungan dengan keputusan yang akan diambil dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
10
•
Akurat Informasi dapat diandalkan dan disajikan secara tepat.
•
Tepat waktu Informasi harus dapat diterima oleh penerima, tidak boleh terlambat karena informasi yang terlambat menjadi tidak bernilai.
•
Kelengkapan Informasi harus mampu menyajikan gambaran lengkap dari suatu permasalahan atau penyelesaian.
Menurut O’Brien (2003, p13), informasi adalah data yang telah dikonversikan ke dalam konteks yang penuh arti dan berguna bagi pengguna tertentu. Berdasarkan kedua pendapat ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang telah diproses atau dikonversikan ke dalam bentuk yang penuh arti dan berguna baik bagi manusia secara umum maupun bagi pengguna tertentu.
2.1.1.3
Pengertian Sistem Informasi Menurut O’Brien (2003, p7), sistem informasi adalah kombinasi
dari orang-orang, perangkat keras, piranti lunak, jaringan komunikasi, dan
sumber
data
mentransformasikan organisasi.
yang dan
terorganisasi
menyebarkan
yang
informasi
mengumpulkan, dalam
sebuah
11
Menurut Laudon (2003, p7), secara teknis sistem informasi didefinisikan sebagai kumpulan komponen yang saling berhubungan, yang mengumpulkan (atau mengambil), memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk membantu dalam pengambilan keputusan, pengkoordinasian, pengendalian analisa dan menampilkannya dalam suatu organisasi.
2.1.1.4 Komponen-komponen Sistem Informasi Menurut O’Brien (2003, p11), sistem informasi memiliki beberapa komponen. •
Sumber daya manusia Sumber daya manusia termasuk end-user dan IS specialist. Enduser adalah orang yang menggunakan sistem informasi atau informasi yang dihasilkan, sedangkan IS specialist adalah orang yang mengembangkan dan menjalankan sistem informasi.
•
Sumber daya perangkat keras Sumber daya perangkat keras termasuk peralatan fisik yang digunakan dalam pemrosesan informasi seperti komputer beserta bagian-bagiannya.
•
Sumber daya piranti lunak Sumber daya piranti lunak termasuk semua kumpulan perintah pemrosesan informasi seperti sistem software, aplikasi software dan prosedur.
12
•
Sumber daya data Data adalah fakta mentah atau observasi. Biasanya berupa fenomena fisik atau transaksi bisnis.
•
Sumber daya jaringan Jaringan merupakan sumber daya pokok dari semua sistem informasi. Sumber daya jaringan seperti media komunikasi dan jaringan pendukung.
2.1.2
Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi 2.1.2.1 Pengertian Analisis Sistem Sistem informasi memberikan arah kepada komite untuk memulai analisis sistem dalam memberikan tanggapan permintaan dari seorang manajer atau dari kelompok perencanaan sistem jangka panjang. Menurut O’Brien (2003, p349), analisis sistem adalah penelitian secara detail mengenai informasi dari suatu organisasi, komponen dan karakteristik dari sistem informasi yang segera akan digunakan, dan kebutuhan fungsional dari sistem informasi yang diusulkan.
2.1.2.2 Perancangan Sistem Menurut Mulyadi ( 2001, p51 ) perancangan adalah proses penterjemahan kebutuhan pemakai informasi ke dalam alternatif rancangan sistem yang diajukan kepada pemakai informasi untuk dipertimbangkan.
13
2.1.3
Object-Oriented Analysis and Design Object-oriented analysis and design adalah sebuah metode untuk
menganalisa dan merancang sistem berorientasi objek (Mathiassen, 2000, p15). Terdapat empat aktivitas utama didalam analisis dan perancangan berorientasi objek, yang dapat dilihat pada gambar 2.1:
ProblemD omain Analysis
Model
Requireme nts for use
Application Domain Analysis
Componen t Specifica tions of Specifica tions of Architectural design
Gambar 2.1
Aktivitas utama dalam Object Oriented Analysis and Design
2.1.3.1 Problem Domain Analysis Problem domain analysis adalah aktivitas menganalisis proses bisnis perusahaan yang diadministrasi, diawasi dan dikontrol oleh sistem
14
(Mathiassen, Madsen, Nielsen, Stage,2000, p45). Tujuan dari problem domain analysis adalah untuk mengidentifikasi dan memodel sebuah problem domain. Aktivitas-aktivitas dalam permodelan problem domain dapat dilihat pada gambar:
System Definition Behaviou r
Classes
Structure Model
Gambar 2.2
2.1.3.1.1
Aktivitas Problem Domain
Class Class adalah deskripsi dari kumpulan dari objek-
objek yang terdiri dari structure, behavioral pattern dan atribut yang sama (Mathiassen, 2000, p4). Class adalah sebuah spesifikasi yang jika di instansiasi akan menghasilkan suatu
15
objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek.
2.1.3.1.2
Object Mathiassen (2000, p4) dalam buku Object Oriented
Analysis & Design berpendapat, Object : sebuah entitas yang memiliki identitas, state, dan behavior. Object didefinisikan sebagai konsep, abstraksi sesuatu dengan batas nyata, sehingga kita dapat menggambarkannya secara sistematis, object juga berfungsi memudahkan untuk mempelajari secara seksama apa yang ada di dunia nyata serta menyediakan suatu dasar yang kuat dalam implementasi kedalam sistem terkomputerisasi.
2.1.3.1.3
Structure Structure adalah hubungan antara classes dan
objects. (Mathiassen, 2000, p69). Tujuan dari structure adalah untuk menggambarkan hubungan yang struktural antara class dan obyek di dalam sebuah problem domain. Hasil dari structure adalah sebuah class diagram dengan class dan structure. Terdapat dua jenis structure: a.
Class Structures, yang terdiri dari: -
Generalization structure, adalah sebuah hubungan antara dua atau lebih class yang spesifik dengan class
16
yang lebih umum (dengan rumusan “is a”). Struktur generalisasi mengekspresikan inheritance yaitu special class menurunkan properti dan behavioral pattern dari general class. Person
Customer
Gambar 2.3
-
Employee
Generalization Structure
Cluster structure, adalah Sebuah kumpulan dari class class yang berhubungan (Mathiassen, 2000, p74). Cluster digambarkan dengan notasi file folder yang melingkungi class-class yang saling berhubungan di dalamnya. Hubungan antara class yang berbeda cluster selalu menggunakan association structure.
17
«cluster»
Transit Car
Motor
Owner
Passenger Car Clerk
Cylinder
Taxi
Gambar 2.4
b.
Cluster Structure
Objects Structures, yang terdiri dari: -
Aggregation Structure, adalah sebuah hubungan antara dua atau lebih objek (menyatakan bahwa satu objek merupakan dasar atau bagian dari objek lain, dengan rumusan “has a”).
Car
Body
Cam Shaft
Gambar 2.5
Wheel
Cylinder
Aggregation Structure
18
-
Association Structure, adalah hubungan yang saling terkait antara bagian-bagian dari object. Association structure juga mendefinisikan hubungan dua buah object atau lebih, tetapi berbeda dengan aggregation (Mathiassen at all, 2000, p77).
Car
0..*
Person
Ownership
1..*
Gambar 2.6 Association Structure
Perbedaan antara Association dan aggregation : •
Hubungan
antara
mempunyai
pertalian
class-class yang
pada
aggregation
kuat
sedangkan
pada
melukiskan
hubungan
yang
association tidak kuat •
Aggregation definitive
structure
dan
fundamental
sedangkan
association
structure melukiskan hubungan yang tidak tetap.
Class diagram adalah diagram yang menyediakan gambaran ikhtisar problem domain yang berkaitan secara langsung dengan menggambarkan seluruh hubungan structural antara classes dan objects di dalam model kita (Mathiassen, 2000, p69). Pada saat analisis, class diagram cukup digambarkan
19
dengan namanya saja. Detail dari class dapat ditambahkan dengan attribute dan operation.
2.1.3.1.4
Behaviour Behaviour adalah susunan dari events yang
melibatkan sebuah objek. Behavioural pattern adalah sebuah gambaran dari susunan satu demi satu dari kejadian yang melibatkan sebuah objek spesifik (event trace) yang mungkin (Mathiassen, 2000, p90). Behaviour bertujuan untuk membuat model dinamis dari problem
domain. Hasil dari kegiatan
behaviour adalah membuat statechart diagram.
2.1.3.2 Application Domain Analysis Untuk menentukan kebutuhan-kebutuhan pemakaian sebuah sistem. Untuk menganalisis Application Domain harus memfokuskan pada pekerjaan user dan kemudian baru dapat menspesifikasi berbagai kebutuhan secara rinci. Application domain analysis adalah aktivitas organisasi yang mengadministrasi,
mengawasi
dan
mengontrol
problem
domain
(Mathiassen, 2000, p6). Aktivitas –aktivitas dari Application domain dapat dilihat dalam gambar 2.3:
20
System Definition
Interfaces
Usage
Functions Requirements
Gambar 2.7
2.1.3.2.1
Aktivitas Application Domain
Usage Tujuan
usage
adalah
bagaimana
sistem
berinteraksi dengan actor dan sistem dalam application domain (Mathiassen, p120). Hasil dari usage adalah mendeskripsikan semua actor dan use case. •
Actor Actor adalah sebuah abstraksi dari pengguna atau sistem lain yang
berinteraksi langsung dengan target sistem.
Untuk menemukan use case dan untuk mengerti interaksi apa yang akan terjadi di dalam sebuah sistem dapat dibantu oleh actor.
21
•
Use Case Use Case adalah sebuah pola untuk berinteraksi antara sistem dan actors dalam application domain. Sebuah use case diagram adalah sebuah diagram yang menunjukkan kumpulan dari uses case dan actor dan hubungannya. Sebuah use case menggambarkan cara sebuah sistem dijalankan oleh actornya untuk meraih tujuan.
2.1.3.2.2
Functions Function adalah sebuah fasilitas untuk membuat
sebuah model berguna untuk actors (Mathiassen, 2000, p138). Tujuan dari function adalah untuk menentukan kemampuan proses sistem informasi. Hasil dari function adalah sebuah daftar yang lengkap dari fungsi dengan spesifikasinya yang kompleks.
Ada empat jenis functions: •
Update functions adalah aktivitas oleh sebuah kejadian problem domain dan hasil dari sebuah perubahan dalam state model.
•
Signal functions adalah aktivitas oleh sebuah perubahan dalam state model dan hasil dari sebuah reaksi dalam konteks.
22
•
Read functions adalah aktivitas oleh sebuah kebutuhan informasi dalam sebuah tugas kerja actor dan hasil dalam bagian tampilan sistem yang relevan dari model.
•
Compute functions adalah aktivitas sebuah kebutuhan informasi dalam sebuah tugas kerja actor dan isi dari sebuah komputasi yang melibatkan informasi yang disediakan oleh actor atau model.
2.1.3.2.3
Sequence Sequence menggambarkan hubungan antar objek
berurutan dari waktu ke waktu (Mathiassen, 2000, p340) Sequence menggambarkan interaksi melalui pesan-pesan yang dikirimkan antar objek
2.1.3.2.4 •
Interfaces
Interface adalah fasilitas yang membuat sebuah model sistem dan fungsi-fungsi tersedia untuk actors (Mathiassen, 2000, p151).
Salah satu user interface yang baik adalah dapat beradaptasi dengan tugas dan memiliki pemahaman user terhadap sistem. Kualitas user interface ditentukan oleh kegunaan atau usability interface tersebut bagi pengguna.
23
Usability bergantung pada yang menggunakan dan situasi sistem tersebut pada saat digunakan. Sehingga dapat dikatakan bahwa usability bukan merupakan ukuran yang pasti dan objektif.
Ada 4 jenis pola user interface yaitu : •
Menu selection, yaitu menampilkan pilihan-pilihan pada user interface
•
Form fill-in, yaitu pola klasik untuk entri data.
•
Command
language,
yaitu
user
memasukkan
dan
mengaktifkan perintah format sendiri. •
Direct manipulation, yaitu
user memilih objek dan
melaksanakan function atas objek dan melihat hasil dari interaksi mereka tersebut
Hasil dari kegiatan interface adalah sebuah deskripsi elemen user interface dan system interface yang lengkap. Dimana kelengkapan sistem ini menunjukkan pemenuhan kebutuhan pengguna. Hasil dari kegiatan user interface berupa form presentasi dan dialoque style, daftar lengkap dari elemenuser interface,
diagram
window
terpilih,
dan
diagram
navigasi.Sedangkan hasil dari system interface berupa class diagram untuk peralatan dan protocol eksternal untuk berinteraksi dengan sistem yang lain.
24
2.1.3.2.5
Rich Picture Menurut Mathiassen, rich picture adalah bentuk
notasi
digunakan
untuk
menggambarkan
sudut
pandang
keseluruhan dari proses pengembangan sistem (Mathiassen, 2000, p335). Notasi dan simbol yang digunakan tidaklah baku, namun makna setiap notasi atau simbol yang digunakan harus telah disepakati oleh seluruh orang yang terlibat dalam proyek untuk mengindari kesalah pahaman.
2.1.4 Internet 2.1.4.1 Pengertian dan Manfaat Internet Internet sebagai sebuah jaringan yang besar antar komputer merupakan gabungan dari jaringan-jaringan komputer yang ada diseluruh dunia dan menyebabkan komputer-komputer yang terhubung dengan internet dapat saling berkomunikasi, tukar menukar informasi, dengan penggunaan internet lainnya diseluruh dunia. Internet berasal dari bahasa latin yaitu inter yang berarti antara sedangkan net berarti jaringan. Dengan demikian internet berarti jaringan antara atau penghubung. Menurut bahasa inggris internet merupakan internasional network yaitu jaringan internasional. Menurut McLeod (2004,p222), internet adalah kumpulan jaringan yang dapat saling berhubungan. Jika anda memiliki Local Area Network (LAN) di satu
25
kantor dan LAN di kantor lain, anda dapat menggabungkan keduanya dan itu akan menciptakan suatu internet. Internet ialah
hubungan antar berbagai jenis komputer dan
jaringan di dunia yang berbeda sistem operasi maupun aplikasinya di mana hubungan tersebut memanfaatkan kemajuan media komunikasi (telepon dan satelit) yang menggunakan protokol standar dalam berkomunikasi.
Dimana
protokol
tersebut
berguna
untuk
mengintegrasikan seluruh jaringan komputer tersebut tanpa bergantung kepada jenis komputer yang di gunakan. Kedua protokol yang digunakan tersebut membentuk suatu kesatuan sehingga di sebut dengan TCP/IP. Secara sederhana proses pengiriman data terdiri atas dua langkah.
a.
Data yang akan dikirimkan (misalnya sebuah file teks) dibagi ke dalam paket data yang berukuran sama, kemudian dikirimkan satu per satu. Protokol ini disebut IP (Internet Protokol)
b.
Paket – paket yang di kirimkan harus dijamin sampai ke alamat yang benar dan semuanya diterima. Untuk itu diperlukan protokol lainnya, yaitu TCP (Transmission Control Protocol) yang menghubungkan sebuah blok data pada paket data IP, yang terdiri dari informasi mengenai alamat, jumlah total paket data dan urutan setiap paket yang membentuk paket tersebut.
26
Internet juga menyediakan akses untuk layanan telekomunikasi dan sumber daya informasi untuk jutaan pemakainya yang tersebar di seluruh dunia. Layanan internet meliputi komunikasi langsung (email, chat), diskusi (Usenet News, email, milis), sumber daya informasi yang terdistribusi (World Wide Web, Gopher), remote login dan lalu lintas file (Telnet, FTP), dan aneka layanan lainnya.
2.1.4.2 Pengertian World Wide Web World Wide Web atau yang lebih dikenal dengan WWW adalah aplikasi yang menggunakan fungsi transport internet. Turban (2001,p 223). Web adalah sebuah sistem yang diterima secara universal untuk menyimpan, mengambil, memformat dan menampilkan informasi melalui arsitektur client/server. Bekerja pada web mencakup dua hal penting, yaitu web browser dan web server. Kedua hal ini bekerja dengan sistem client-server. Web browser yang bertindak sebagai client memungkinkan anda untuk menginterpretasikan dan melihat informasi pada web, sedangkan web server bertindak sebagai server memungkinkan anda untuk menerima informasi yang diminta oleh browser. Jika suatu permintaan akan suatu informasi datang, web server mencari file yang diminta tersebut dan kemudian mengirimkan browser yang memintanya. Beberapa contoh dari web browser yang banyak
27
digunakan antara lain Microsoft Internet Explorer, Netscape Navigator, Mozilla Firefox, Opera.
2.1.5 HTML, PHP, MySQL, Flash 2.1.5.1 HTML HTML
merupakan
kepanjangan
dari
HyperText
Markup
Language adalah suatu bahasa yang digunakan untuk membuat halaman halaman hypertext (hypertext page) pada Internet. Dengan konsep hypertext ini, anda dapat membaca suatu dokumen tanpa harus melakukannya secara urut, baris demi baris, atau halaman demi halaman. Tetapi anda tidak dapat dengan mudah melompat dari satu topik ke topik lainnya yang anda sukai, seperti halnya jika anda melakukan pada online Help dari suatu aplikasi Windows. HTML dirancang untuk digunakan tanpa tergantung pada suatu platform tertentu (platform independent).
2.1.5.2 PHP Menurut Welling (2001,p2), PHP adalah sebuah scripting pada lingkungan server yang dirancang khusus untuk web. PHP dikenal sebagai sebuah bahasa scripting yang menyatu dengan tag-tag HTML, dieksekusi di server, dan digunakan untuk membuat halaman web yang dinamis seperti halnya Active Server Pages (ASP) atau Java Server Pages (JSP).
28
Diantara maraknya pemrograman server web saat ini PHP memiliki kelebihan tersendiri yaitu: •
Sifatnya yang open source, maka perubahan dan perkembagan pada PHP lebih cepat dan mudah dan selalu up to date, karena banyak milis – milis dan developer yang siap membantu perkembangannya.
•
PHP memiliki referensi yang banyak sehingga sangat mudah untuk di pahami.
•
PHP dapat dipakai di hampir semua web server yang ada di pasaran (Apache, AOLServer, fhttpd, phttpd, Microsoft IIS, dll) yang dijalankan pada berbagai sistem operasi (Linux, FreeBSD, Unix, Solaris, Windows).
•
PHP termasuk bahasa yang embedded (bisa ditempel atau diletakkan dalam tag HTML)
•
PHP mendukung banyak paket database, baik yang komersil
maupun
nonkomersil, seperti
postgreSQL,
mSQL, MySQL, Oracle, Informix, Microsoft SQL Server, dll.
2.1.5.3 MySQL MySQL merupakan perangkat lunak untuk sistem management database (Database Management System) karena sifatnya yang open source dan memiliki kemampuan kapasitas yang sangat besar, maka
29
MySQL menjadi database yang sangat popular di kalangan programmer web. MySql dapat dijalanakan dalam dua operating system yang sangat popular saat ini, yaitu windows dan linux. MySQL adalah sistem manajemen database nasional (RDBMS). Data dalam suatu database relasional, data disimpan dalam tabeltabel terpisah dimana semua relasi antara data - data tersebut dipresentasikan dengan suatu nilai pada tabel yang berhubungan. Hal ini memungkinkan penambahan kecepatan dan fleksibilitas. Tabel - tabel tersebut terhubung dengan suatu relasi yang telah didefinisikan dan memungkinkan pengkombinasian dari beberapa tabel sesuai dengan permintaan. Beberapa hal yang menyebabkan MySQL sangat populer yaitu: •
MySQL tersedia di berbagai platform, baik itu Linux atau Windows serta juga dalam berbagai varian Unix. Misalnya MySQL yang dirilis oleh Microsoft, database ini hanya tersedia pada platform Microsoft saja.
•
Fitur – fitur yang dimiliki oleh MySQL sangat banyak dibutuhkan dalam aplikasi web
•
MySQL juga bersifat open source dan memiliki kemampuan kapasitas yang sangat besar sekitar 50.000.000 record dan 60.000.000 tabel
30
2.1.5.4 Flash Menurut Hosea (2006, p3), Flash digunakan untuk membuat grafik, animasi dan media dimana user dapat berinteraksi dengannya, seperti interface, rich media web pages, games, real-time chat application, interactive shopping system dan Walaupun
program
tersebut
merupakan
video conferencing. asosiasi utama dalam
pembuatan content untuk Internet, flash juga digunakan untuk membuat stand-alone CD-ROM dan presentasi, animasi untuk TV, content untuk PDA, interactive television dan telepon mobile.
2.1 Teori Khusus 2.2.1
E-learning 2.2.1.1 Pengertian E-Learning E-learning menurut Effendi dan Zhuang (2005, P6) adalah semua kegiatan pelatihan yang menggunakan media elektronik atau teknologi informasi. Istilah yang sering digunakan untuk menggantikan e-learning adalah
web-based
training/learning,
learning, distance
online
learning,
learning,
computer-based
computer-aided
instruction.
Menurut Henderson (2003, P2), E-Learning is learning at a distance that uses computer technology (usually the Internet). Jadi, dapat disimpulkan e-Learning adalah kegiatan pembelajaran yang dilakukan melalui jaringan internet untuk tujuan pendidikan, pelatihan, dan pengetahuan dengan mendapatkan dukungan layanan belajar.
31
Clark dan Mayer (2003, p13), mendefinisikan e-Learning sebagai instruksi yang disampaikan di komputer dengan menggunakan CD-ROM, internet atau intranet dengan fitur-fitur sebagai berikut : •
Menyertakan
materi
yang
relevan
dengan
tujuan
pembelajaran •
Menggunakan metode instruksional seperti contoh dan latihan untuk membantu pembelajaran
•
Menggunakan elemen-elemen multimedia seperti text dan gambar untuk menyampaikan materinya.
•
Membangun
knowledge
baru
dan
keahlian
yang
berhubungan dengan tujuan pembelajaran secara individual atau untuk meningkatkan kinerja organisasi.
2.2.1.2 Tipe-tipe E-learning Karena ada bermacam penggunaan e-Learning saat ini, maka ada pembagian atau pembedaan e-Learning. Pada dasarnya, e-Learning mempunyai dua tipe, yaitu Synchronous dan Asynchronous.
2.2.1.2.1
Synchronous Training Menurut
Effendi
dan
Zhuang
(2005,P7)
Synchronous berarti “pada waktu yang sama”. Jadi, Synchronous Training adalah tipe pelatihan, dimana proses pembelajaran terjadi pada saat yang sama ketika pengajar sedang mengajar dan
32
murid sedang belajar. Hal tersebut memungkinkan interaksi langsung antara guru dan murid, baik melalui internet maupun intranet. Pelatihan e-Learning Synchronous lebih banyak digunakan pada seminar yang pesertanya berasal dari beberapa negara. Penggunaan tersebut sering juga dinamakan web conference dan sering digunakan dikelas atau kuliah universitas online. Synchronous Training mengharuskan guru dan semua
murid
mengakses
internet
bersamaan.
Pengajar
memberikan makalah dengan slide presentasi dan peserta web conference dapat mendengarkan presentasi melalui hubungan internet. Pesertapun dapat mengajukan pertanyaan atau komentar melalui chat window. Jadi, Synchronous training sifatnya mirip pelatihan diruang kelas. Tetapi kelasnya bersifat maya (virtual) dan peserta tersebar diseluruh dunia dan terhubung melalui internet. Oleh karena itu, Synchronous training sering pula dinamakan virtual classroom.
2.2.1.2.2
Asynchronous Training Menurut
Asynchronous Training
Effendi
dan
Zhuang
(2005,
P7)
berarti ”tidak pada waktu yang
bersamaan”. Jadi seseorang dapat mengambil pelatihan pada
33
waktu yang berbeda dengan pengajar memberikan pelatihan. Pelatihan ini lebih populer didunia e-learning karena memberikan keuntungan lebih bagi para peserta pelatihan, dapat mengakses pelatihan kapanpun dan dimanapun. Pelatihan berupa paket pembelajaran yang dapat dijalankan dikomputer manapun dan tidak melibatkan interaksi dengan pengajar atau pelajar lain. Oleh karena itu, pelajar dapat memulai pelajaran dan menyelesaikannya setiap saat. Paket pelajaran berbentuk bacaan dengan animasi, simulasi, permainan yang edukatif, maupun latihan atau tes dengan jawabannya. Akan tetapi, ada pelatihan Asynchronous Training yang
terpimpin,
dimana
pengajar
memberikan
materi
pembelajaran lewat internet dan peserta pelatihan mengakses materi pada waktu yang berlainan. Pengajar dapat pula memberikan latihan atau tugas dan peserta mengumpulkan tugas lewat email. Peserta dapat berdiskusi atau memberikan komentar dan bertanya melalui bulletin board.
2.2.1.3 Manfaat dan Peranan E-Learning Manfaat positif yang bisa diambil dari e-Learning adalah meningkatkan independensi e-learner dalam belajar; kemampuan menulis yang semakin baik; penyampaian informasi dan pertanyaan yang lebih komprehensif; mengingat dalam e-Learning pembelajar dapat bertanya
34
dan menulis apa saja kepada instruktur ataupun sejawatnya tanpa dibatasi ruang dan waktu. Selain itu e-Learning juga membantu guru melakukan penilaian menyeluruh secara tepat dan teliti serta personalisasi setiap murid, sehingga setiap murid dapat diamati perkembangan belajarnya secara pribadi. E-learning sendiri mempunyai peranan yang cukup penting antara lain, meningkatkan pemerataan pendidikan; meningkatkan prestasi belajar; meningkatkan kehadiran murid dikelas; meningkatakan rasa percaya diri; meningkatkan wawasan; mengatasi kekurangan tenaga pendidikan; dan meningkatkan efisiensi.
2.2.1.4 Kelebihan dalam E-Learning Menurut Effendi (2005) e-Learning memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai berikut : Biaya •
E-Learning akan mengurangi biaya suatu perusahan untuk pelatihan - pelatihan. Dengan adanya e-Learning perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya untuk menyewa pelatih dan ruang kelas serta transportasi peserta pelatihan atau pelatihan.
•
Fleksibilitas waktu E-Learning
membuat
pengajar
dan
pelajar
untuk
dapat
menyesuaikan waktu belajar. Mereka dapat menyisipkan waktu belajar saat mereka memiliki kesempatan.
35
•
Fleksibilitas tempat Media e-Learning adalah internet, sehingga memudahkan bagi pengajar dan pelajar untuk mengaksesnya di manapun juga.
•
Fleksibilitas kecepatan pembelajaran Kemampuan seseorang dalam menangkap materi belajar berbeda beda, ada pelajar yang dapat dengan mudah memahami materi yang disampaikan selain itu ada pula pelajar yang perlu mengulang beberapa kali untuk dapat memahami materi yang disampaikan, kecepatan proses belajar e-Learning dapat disesuaikan dengan pelajar itu sendiri.
•
Standarisasi pengajaran Pengajaran yang biasa dilakukan dengan tatap muka langsung dengan pengajar, memiliki standarisasi yang bergantung pada pengajar itu, apakah materi yang disampaikan mudah dimengerti atau pengajar tersebut tidak dapat menjelasakan materi dengan baik. Dalam e-learning standarisasi merata karena penyampaian materi melalui media-media visual, yang tidak bergantung pada suasana hati pengajar.
•
Efektivitas pengajaran Desain materi yang menerapkan teknologi animasi canggih membantu pembelajar dalam memahami materi.
•
Kecepatan distribusi
36
E-Learning dapat menjangkau pembelajar sampai ke pelosok daerah selama di sana mempunyai akses internet, sehingga bila ada perubahan maupun perbaikan materi, admisnistrator hanya perlu mengubah server e-Learning tanpa harus mendatangi pelosok daerah yang menggunakan materi itu. •
Ketersediaan on-demand E-Learning dapat diakses sewaktu-waktu maka disetiap saat pembelajar dapat selalu mengaksesnya untuk mencari materi yang tidak dimengerti atau terlupakan.
•
Otomatisasi proses administrasi E-Learning menggunakan suatu Learning Management System (LMS) yang berfungsi sebagai platform pelajaran - pelajaran eLearning dan sebagai sarana penyimpan data-data pelajar, pelajaran dan proses yang sedang berlangsung. Pelatih yang memiliki akses ke LMS dapat setiap saat mencetak sendiri laporan untuk mengawasi kemajuan dan keaktifan belajar muridnya.
37
2.2.1.5 Karakteristik E-learning Table 2.1
Karakteristik E – learning
Karakteristik
Keterangan
Non Linerarity
Pemakai
(user)
mengakses
bebas
(browse)
untuk tentang
objek pembelajaran dan terdapat fasilitas
untuk
persyaratan
memberikan
tergantung
pada
pengetahuan pemakai. Pemakai dapat mengelola sendiri Self Managing
proses
pembelajaran
dengan
mengikuti struktur yang telah dibuat. Feedback
Pembelajaran
interactivity
dengan interaktif dan disediakan feedback
dapat
pada
dilakukan
proses
pembelajaran
Multimedia learners
e-Learning menyediakan fasilitas
style
multimedia.
Keuntungan
menggunakan multimedia, murid dapat memahami lebih jelas dan
38
nyata sesuai dengan tipe muridnya
Just in Time
e-Learning menyediakan kapan saja yang diperlukan pemakai, untuk
menyelesaikan
permasalahan atau hanya ingin meningkatkan
kemampuan
pengetahuan dan keterampilan
Dynamic updating
Mempunyai
kemampuan
memperbaharui isi materi secara otomatis pada perubahan yang terbaru
Easy Accessibility
Hanya menggunakan browser
39
Collaborative
Memungkinkan
learning
berinteraksi,
bisa
saling
maksudnya
bisa
berkomunikasi secara langsung pada
waktu
bersamaan
(synchronus) atau berkomunikasi pada
waktu
(asynchronus).
yang
berbeda
Pemakai
bisa
berkomunikasi dengan pembuat materi, murid yang lain maupun pengunjung.
2.2.2 ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) 2.2.2.1 Sejarah istilah ADHD Salah satu uraian yang paling awal mengenai gejala – gejala hiperaktif muncul pada tahun 1848 dalam sebuah cerita anak – anak yang di tulis oleh seorang dokter Jerman berjudul Fidgety Phil. Makalah ilmiah pertama mengenai persolan itu di tulis pada tahun 1902 oleh Dr. George Still, yang menguraikan anak – anak kurang perhatian, impulsive dan sulit di urus. Ia menyebutkan anak – anak ini bermasalah dengan “kerusakan dalam kontrol moral” dan “inhibisi vilisional”. Ia berpendapat bahwa penyebab – penyebab dari masalah ini mencangkup faktor keturunan, luka berat, dan sejarah perkembangan. Pembahasan Dr.Still sangat
40
membantu, meskipun ia merasa pesimis mengenai pengobatan untuk anak – anak ini. Menyusul mewabahnya ensefalitis di dunia pada tahun 1917 – 1918 para periset mencatat gejala – gejala keresahan, kurang perhatian, rangsangan berlebih, dan hiperaktivitas pada anak – anak yang sudah sembuh dari ensefalitis. Pola perilaku ini di perkirakan berasal dari sejenis cedera otak tertentu yang disebut gangguan pasca ensefalitis. Disfungsi otak minimal adalah istilah yang digunakan pada tahun 1960an. Namun banyak riset dari dekade tersebut di fokuskan pada gejala gangguan dan bukan pada penyebabnya. Pada tahun 1970-an peralihan riset berubah menjadi kurangnya perhatian dan bukan kegiatan yang berlebihan. Gagasan mengenai jenis cedera otak actual tertentu yang menjadi penyebab – penyebab masalah kurang perhatian ini tidak di terima karena kurangnya dukungan medis. Riset lebih lanjut menunjukan bahwa jumlah anak hiperaktif yang mengalami cedera otak ternyata kurang dari 5%. Karena tidak terdapat hubungan yang kuat, istilah kerusakan otak minimal sekarang ini menjadi label diagnostic. Mungkin disebut “minimal” karena para periset tidak melihatnya. Istilah ini bertahan meskipun hanya terdapat sedikit bukti yang menguatkan mengenai kerusakan sistem saraf sentral ini. Banyak riset yang dilakukan selama tahun 1970-an menimbulkan kelaziman pandangan bahwa rentang perhatian yang buruk dan pengendalian impuls sama pentingnya terhadap anak hiperaktivitas.
41
Banyak perubahan besar terjadi selama periode ini. Kerusakan otak aktual di perkirakan memiliki peranan yang relative kecil sebagai sumber dari masalah – masalah tersebut. Mekanisme – mekanisme otak lainnya seperti kurangnya rangsangan, kurangnya neurotransmitter otak atau ketidakmatangan neurologis dianggap sebagai faktor – faktor penyebab terjadinya masalah tersebut, begitu pula dengan makanan dan pengasuhan anak Pada tahun 1980-an investigasi mengenai persoalan tersebut berlanjut, membuat ADHD sebagai masalah masa kanak – kanak yang paling banyak di teliti. Gangguan tersebut di beri nama baru, gangguan kurangnya perhatian, dengan atau tanpa hiperaktivitas. ADHD dan ADD adalah huruf – huruf yang dipakai untuk menunjukan kedua bentuk tersebut. Pada tahun 1987, istilah itu di ubah sedikit menjadi gangguan hiperaktivitas kurangnya perhatian, untuk mencerminkan temuan – temuan riset bahwa hiperaktivitas dan impulsifitas yang di temukan pada anak – anak ini sangat berhubungan satu sama lain. Pada tahun 1990 sebagian besar professional berpendapat bahwa ADHD adalah suatu kondisi hambatan perkembangan yang biasanya bersifat kronis. Pada tahun 1994, tanda garis miring di tambahkan di antara “kurang” dan “hiperaktivitas.” Berdasarkan asal – usul istilahnya, gejala – gejala ini mungkin dapat terus bertambah.
42
2.2.2.2 Arti ADHD ADHD singkatan dari Attention Deficit Hyperactivity Disorder. ADHD adalah gangguan perkembangan emosi dan perilaku masa kanakkanak yang terjadi sebelum anak berusia 7 tahun, hal ini ditandai dengan adanya inatensi, impulsivitas, hiperaktivitas dan gangguan pola perilaku. Umumnya riset awal pada usia 3 tahun, namun seorang anak baru dapat di diagnosis ADHD setelah anak bersekolah (usia 6-7 tahun), di mana anak dihadapkan pada situasi belajar terstruktur atau formal yang mengharuskan pola perilaku yang terstruktur atau formal. Gangguan ini dapat dianalisa langsung oleh ahli perkembangan anak (psikolog). Gangguan ini berdampak pada cara anak berpikir, bertindak dan merasa. ADHD lebih banyak dijumpai pada anak laki-laki daripada anak perempuan. Beberapa literatur melaporkan rasio penderita ADHD laki – laki di bandingkan dengan anak perempuan berkisar antara 3 sampai dengan 9:1, anak ADHD juga lebih banyak dijumpai pada anak laki-laki pertama. Belum ditemukan penyebab pasti mengapa gangguan ini lebih sering dijumpai pada anak laki-laki, namun diduga alasannya berhubungan dengan lebih rentannya anak laki-laki terhadap gangguan belajar, psikosis, retardasi mental dan kelainan psikologis lainnya. Definisi ADHD (Attention Deficit Hyperactive Disorders) adalah gangguan perilaku pada anak yang terjadi suatu peningkatan aktifitas motorik hingga pada tingkatan tertentu yang menyebabkan gangguan perilaku yang terjadi, setidaknya pada dua tempat dan suasana yang
43
berbeda. Aktifitas anak yang tidak lazim dan cenderung berlebihan yang ditandai dengan gangguan perasaan gelisah, selalu menggerak-gerakkan jari-jari tangan, kaki, pensil, tidak dapat duduk dengan tenang dan selalu meninggalkan tempat duduknya meskipun pada saat dimana dia seharusnya duduk degan tenang. Terminologi lain yang dipakai mencakup beberapa kelainan perilaku meliputi perasaan yang meletupletup,
aktifitas
yang
berlebihan,
suka
membuat
keributan
dan
membangkang. ADHD merupakan suatu gangguan perkembangan yang mengakibatkan ketidakmampuan mengatur perilaku, khususnya untuk mengantisipasi tindakan dan keputusan masa depan
2.2.2.3 Jenis ADHD ADHD adalah sebuah kondisi yang amat kompleks dimana gejala dari ADHD tersebut berbeda – beda dalam setiap anak. Para ahli mempunyai perbedaan pendapat mengenai hal ini, akan tetapi mereka menggunakan jenis ADHD berikut ini:
•
Tipe anak yang tidak bias memusatkan perhatian Mereka sangat mudah terganggu perhatiannya, tetapi tidak hiperaktif atau impulsive. Mereka tidak menunjukkan gejala hiperaktif. Tipe ini kebanyakan terjadi pada anak perempuan. Mereka seringkali melamun dan dapat digambarkan seperti sedang berada di awan..
44
•
Tipe anak yang hiperaktif dan impulsive Mereka menunjukkan gejala yang sangat hiperaktif dan impulsive, tetapi tidak bisa memusatkan perhatian. Tipe ini seringkali ditemukan pada anak- anak kecil.
•
Tipe gabungan Mereka sangat mudah terganggu perhatiannya, hiperaktif dan impulsive. Hampir semua anak – anak termasuk tipe seperti ini.
2.2.2.4 Teori Penyebab ADHD Penyebab ADHD sampai saat ini belum diketahui secara pasti, diduga multi faktorial dimulai dari faktor genetik, perkembangan otak saat kehamilan, perkembangan otak saat perinatal, tingkat kecerdasan, ketidakseimbangan hormonal, lingkungan fisik, sosial dan pola pengasuhan anak oleh orang tua, guru, dan orang-orang yang berpengaruh di sekitarnya. Beberapa hal yang dianggap merupakan salah satu penyebab seorang anak menjadi anak ADHD yaitu : a.
Cedera Otak ADHD diperkirakan terjadi sebagai efek dari infeksi, luka berat, cidera atau komplikasi lainnya yang terjadi pada otak selama masa kehamilan.
Kerusakan
otak
dapat
mengakibatkan
gejala
hiperaktivitas, ketiadaan perhatian dan impulsivitas. Hal tersebut menyebabkan cedera otak dan cedera otaklah yang menyebabkan
45
gangguan yang di sebut kerusakan otak minimal. Salah satu sumber mengatakan bahwa kerusakan otak yang terjadi mungkin sebagai akibat dari infeksi pada ibu atau dari obat – obatan yang diminum oleh ibu atau oleh zat alcohol dan kokain. Bayi -- bayi yang dilahirkan dengan sindrom alcohol di ketahui memiliki masalah perilaku yang parah yang dapat menyebabkan hiperaktivitas. b.
Merokok Riset menunjukan bahwa resiko ADHD lebih tinggi pada bayi yang ibunya merokok selama masa kehamilan. Ibu yang merokok mungkin sedang mengalami gangguan perhatian, oleh karena itu resiko ADHD yang terjadi pada keturunan dapat juga dikarenakan pengaruh genetic bukan karena meokok. Namun beberapa penelitian belakangan ini mengatakan hubungan ADHD dengan ibu yang merokok masih belum pasti. Namun telah terbukti dengan cukup jelas bahwa ibu yang merokok selama masa kehamilan merupakan salah satu faktor penyebab gangguan perhatian pada anak tersebut.
c.
Cedera Kelahiran Hal ini telah lama di duga sebagai penyebab utama ADHD dan masalah – masalah neurologis lain pada massa kanak – kanak. Pemeriksaan secara psikologis, neurologis dan medis dilakukan selama perkembangan anak setelah lahir. Digunakan skor apgar untuk mengukur kesehatan bayi yang terdiri dari sistem peringkat
46
lima bagian untuk seorang bayi yang baru lahir, mencangkup dasar gerakan, suara, warna, usaha pernapasan, dan kecepatan detak jantung. Meskipun kondisi seperti luka berat, infeksi atau penyakit otak sentral mungkin merupakan salah satu faktor ADHD, tetapi kemungkinannya sangat kecil d.
Kematangan Otak yang Tertunda Kondisi seperti ini banyak ditemukan pada pemeriksaan pemeriksaan neurologis, dan terdapat kesamaan antara kurang perhatian, pengendalian impuls dan pengaturan diri anak ADHD dan anak – anak normal.
e.
Keracunan Timah Hitam Timah Hitam adalah racun saraf yang kuat yang terkadung pada cat rumah – rumah tua yang sudah mengelupas. Timah hitam juga di temukan pada solder yang digunakan selama bertahun – tahun untuk megelas pipa – pipa air. Bensin yang mengandung timah hitam menimbulkan tingginya kadar timah hitam di udara pada beberapa daerah yang mengalami polusi.Beberapa peneliti telah mengukur jumlah timah hitam didalam darah, rambut, atau dentin gigi anak – anak, hasilnya menunjukan adanya hubungan antara timah hitam dan ketiadaan perhatian. Namun peneliti lainnya mengatakan bahwa hampir tidak ada hubungan antara tingkat timah hitam pada darah dan hiperaktivitas. Pendapat sekarang ini adalah bahwa timah hitam mungkin merupakan kontributor terhadap
47
masalah – masalah perhatian dan pembelajaran pada sebagian anak – anak tetapi bukan penyebab utama ADHD, meskipun timah hitam merupakan masalah kesehatan yang utama pada manusia secara umum. f.
Bahan Tambahan Makanan Bahan tambahan seperti salisilat, zat pewarna makanan dan zat pengawet sangat banyak di bicarakan sebagai penyebab ADHD pada kurun waktu 1970-an dan 1980-an awal. Pada tahun 1974 Dr.Banjamin Feingold, seorang dokter ahli alergi anak – anak, mengatakan bahwa separuh lebih dari semua hiperaktivitas di sebabkan oleh pewarna dan perasa buatan. Warna – warna buatanlah yang paling di curigai karena mengandung kesamaan zat kimia tertentu dengan zat – zat yang diketahui menimbulkan reaksi alergis. Pemanis buatan aspartame juga telah diteliti sebajgai kemungkinan penyebab ADHD. Aspartame mengandung asam amino, fenilalalin, dan asam aspartic yang berperan penting dalam sintesis neurotransmitter otak.
g.
Gula Halus Pendapat mengenai gula dan hiperaktivitas banyak terdapat dalam literature ilmiah sejak tahun 1929. Ada kemungkinan besar bahwa perubahan otak seorang anak mungkin membuatnya rentan terhadap gula dan karbohidrat pada usia – usia tertentu. Mungkin ada
48
kerentanan terlalu sedikit atau terlalu banya. Protein menjadi pelindung utama bila kita mengkonsumsi gula tau karbohidrat. h.
Penyakit Medis Penyakit – Penyakit tertentu yang telah dihubungkan dengan gejala – gejala ADHD mencangkup kekurangan zat besi, anemia, hipertiroidisme, cacing kremi, rheumatic chores, hipoglisemia, dan petit mal epilepsy. Penyakit – penyakit tersebut adalah penyebabpenyebab yang tidak umum untuk ADHD, tetapi tetap harus di pertimbangkan dalam setiap evaluasi media secara keseluruhan.
i.
Obat – Obatan Obat yang dikonsumsi juga dapat memicu gejala ADHD. Contohnya mencangkup anti konvulsan seperti fenobarbital dan dilatin, serta obat – obat penenang yang bias mengurangi pemusatan perhatian dan konsentrasi. Jenis – jenis obat asma, flu, atau alergi juga bias bertindak sebagai perangsang. Jika anda mengkonsumsi obat epilepsi, kemungkinan anti konvulsan dapat memperburuk kondisi anak sebelumnya. Demikian juga dengan obat alergi yang diminum dapat mengakibatkan ketiadaan perhatian, oleh karena itu kita harus berhati - hati
j.
Faktor Genetik Faktor genetik tampaknya memegang peranan terbesar terjadinya gangguan perilaku ADHD. Beberapa penelitian yang dilakukan ditemukan bahwa hiperaktifitas yang terjadi pada seorang anak
49
selalu disertai adanya riwayat gangguan yang sama dalam keluarga setidaknya satu orang dalam keluarga dekat. Didapatkan juga sepertiga ayah penderita hiperaktif juga menderita gangguan yang sama pada masa kanak mereka. Orang tua dan saudara penderita ADHD mengalami resiko 2-8 kali lebih mudah terjadi ADHD, kembar monozygotic lebih mudah terjadi ADHD dibandingkan kembar dizygotic juga menunjukkan keterlibatan faktor genetik di dalam gangguan ADHD. Keterlibatan genetik dan kromosom memang masih belum diketahui secara pasti. Beberapa gen yang berkaitan dengan kode reseptor dopamine dan produksi serotonin, termasuk DRD4, DRD5, DAT, DBH, 5-HTT, dan 5-HTR1B, banyak dikaitkan dengan ADHD.
Beberapa peneliti lainnya mengungkapkan teori maturation lack atau suatu kelambanan dalam proses perkembangan anak-anak dengan ADHD. Menurut teori ini, penderita akhirnya dapat mengejar keterlambatannya dan keadaan ini dipostulasikan akan terjadi sekitar usia pubertas. Sehingga gejala ini tidak menetap tetapi hanya sementara sebelum keterlambatan yang terjadi dapat dikejar.
50
2.2.2.5 Profil perkembangan ADHD a.
Bayi Sebagian anak yang telah identifikasi sebagai kurang perhatian mungkin menunjukan perilaku berikut ini pada usia dini. Mereka agak sulit ditangani pada hari pertama. Mereka sering susah tidur dan makan, serangan kolik adalah hal biasa seperti halnya alergi makanan dan infeksi-infeksi telinga. Banyak bayi ADHD yang rewel, sulit ditenangkan, serta menolak untuk dipegang. Kebanyakan dari bayi - bayi tersebut juga sangat peka terhadap stimulus - stimulus seperti suara, cahaya sampai jenis pakaian. Bayi ini terlihat sangat siaga, aktif dan rasa ingin tau. Mereka juga memiliki kekuatan mengagumkan seperti mengangkat kepala atau berbalik pada beberapa minggu pertama
b.
Anak - anak pra sekolah Sebagian besar orangtua anak ADHD menggambarkan tingkah laku anak ADHD pra sekolah dengan ketidak acuhan atau overaktif. Gejala ADHD perlu diperhatikan dengan waktu sekurang - kurangnya satu tahun sebelum ditentukan sebagai kondisi permanen. Anak kecil yang mengidap ADHD,tipe impulsif hiperaktif selalu resah, sibuk, bertindak seolah - olah digerakan oleh motor. Pada tahap pra sekolah kita mulai melihat semakin lemahnya kemampuan anak untuk berfokus dan berkonsentrasi, terlambat berbicara di bandingkan dengan anak
51
seusia. Terkadang disebuah kelompok seorang anak yang mengindap ADHD akan berfokus pada sebuah kegiatan dengan cara mereka akan menghindari situasi sekelilingnya. Ketika fokus seorang anak terkunci pada suatu kegiatan mereka akan mengalami kesulitan untuk mengalihkan perhatiannya. Kita harus menyentuh bahu mereka untuk mengalihkan perhatiannya. Sebagian anak pra sekolah ADHD mungkin menunjukan pola pola ritmis seperti memukul-mukul atau menggoyang goyangkan kepala. Anak - anak ADHD pra sekolah khususnya tipe impulsif hiperaktif sering menggangu orang lain dengan cara mengajak
berbicara,
menyentuh,
mengganggu
permainan
temannya. Mereka juga mencari perhatian melalui cara yang tidak tepat atau berlebihan seperti meniru suara hewan, menggoda atau membadut. Terkadang anak ini berinteraksi dengan sangat lambat, tetapi dilain waktu mereka bisa sangat mengasihi dan peduli.
Sebenarnya
mereka
sangat
ingin
menyenangkan
lingkungannya tetapi mereka mengalami kesulitan memahami mengapa setiap orang begitu frustasi dengan mereka. Bila mereka melakukan kesalahan, mereka sebenarnya sangat menyesal. Namun mereka selalu gagal belajar dari pengalaman c.
Anak – anak usia sekolah Setelah seorang anak ADHD memasuki sekolah, ia memikul sebuah beban sosial yang besar di pundaknya. Sekolah sangat
52
menuntut pada bidang – bidang dimana ia tidak mampu dan menciptakan banyak tekanan baginya dan bagi keluarganya. Kemampuan untuk duduk diam, memperhatikan, mendengarkan, mematuhi,
menghambat
mengorganisasikan
perilaku
tindakan
–
impulsive, tindakan
bekerjasama, dan
bersikap
menyenangkan terhadap anak – anak lain sangat penting namun hal tersebut menjadi beban bagi anak ADHD. Anak ADHD biasanya suka melamun, berbicara keras, tidak bisa duduk diam, kehilangan ide merupakan masalah yang terus dialami oleh anak ADHD. Anak ADHD bekerja dengan cepat dan sering membuat kesalahan – kesalahan ejaan dengan menghilangkan huruf – huruf, mengalami kesulitan dengan masalah operasional pelajaran matematika, pelupa terhadap barang milikinya. Penolakan sosial adalah hal yang biasa bagi anak ADHD, khusus nya jika mereka impulsif hiperaktif. Suara berisik serta kecenderungan untuk menyentuh dan memainkan benda- benda lebih dari cara yang normal untuk anak seusianya membuat anak ADHD terasa menyusahkaan, mengganggu dan tidak menyenang untuk orang lain d.
Remaja Masa remaja menjadi masalah yang sangat besar bagi anak ADHD. Hal tersebut terjadi karena kurangnya perhatian mengganggu
keberhasilan
penguasaan
tugas
–
tugas
53
perkembangan masa remaja. Para remaja ADHD mengalami kegagalan akademis, isolasi sosial, kurangnya harapan mengenai keberhasilan dimasa depan, depresi dan harga diri yang rendah karena mereka bermasalah dengan penerimaan kelompok, penampilan, kebebasan dan identitas diri. Gejala ADHD yang muncul pada masa remaja sama dengan gejala pada masa kanak – kanak. Kemungkinan pada masa remaja terdapat dua kelompok remaja ADHD: •
Murid yang memiliki ketidakmampuan belajar jenis tertentu dan juga kurang perhatian. Anak dengan gangguan kurang perhatian ringan, tetapi bermotivasi baik dan sedang menerima batuan atas masalah akademis, mereka mampu mengatasi masalah konsentrasi mereka tanpa bantuan orang lain. Mereka mungkin tidak pernah di identifikasi sebagai ADHD karena dianggap hanya bermasalah dengan pembalajaran.
•
Remaja yang di diagnosis kurang perhatian, memiliki intelegensi diatas rata – rata dan memiliki keluarga yang sangat terlibat dan memotivasi. Pada tahun awal – awal sekolah mungkin sudah terlihat indikator – indikator ADHD, biasanya tanpa hiperaktivitas. Namun karena anak tersebut memiliki keterampilan – keterampilan untuk mengatasi dan memiliki dukungan yang kuat, masalah
54
yang dihadapi tidak akan terlalu serius. Perilaku remaja yang kurang perihatian mencangkup ketidakpatuhan dan konflik
dengan
orang
dewasa,
ketidakmatangan,
impulsivitas, kesulitan memperhatikan, pelupa, kurang kesadaran akan waktu, kesulitan membuat perencanaan, sulit
didisiplinkan,
tidak
bertanggung
jawab,
suka
berdebat, sulit mengendalikan diri. Remaja – remaja ini biasanya cenderung mengalami kecelakaan, mencari sensasi atau pemberani, mengalami gangguan tidur, sulit bangun, bermasalah dengan rutinitas pagi hari, lebih menyukai rekan sebaya dengan masalah yang sama, pelupa, acuh tak acuh, menunjukan pengelolahan mental yang
lambat,
mencari
perhatian,
pengganggu
dan
bermasalah dalam menjalin hubungan dengan orang lain •
Orang dewasa Karena hampir separuh dari orang tua yang anak – anak nya mengalami gangguan kurang perhatian juga mengidap ADHD, maka sangat di anjurkan bagi setiap orang tua untuk mengevaluasi diri mereka sendiri. Orang dewasa yang mengidap ADHD mungkin hanya menunjukan beberapa
gejala
berikut
ini:
bermasalah
dengan
pengendalian diri seperti terlilit hutang berlebih, susah makan, penyalahgunaan zat dan kecanduan, sulit mengatur
55
dan menjaga keharmonisan keluarga, sering mengalami konflik antar pribadi, prestasi sekolah yang buruk, kesulitan dengan pelaksanaan dan penyelesaian proyek atau
tugas
meskipun
memiliki
niat
untuk
menyelesaikannya, mudah bosan, keterlambatan kronis, serta prestasi kerja yang tidak konsisten
2.2.2.6 Cara Menangani ADHD Melihat penyebab ADHD yang belum pasti terungkap dan adanya beberapa teori penyebabnya, maka tentunya terdapat banyak terapi atau cara dalam penanganannya sesuai dengan landasan teori penyebabnya.
2.2.2.6.1Cara Orang Tua menangani ADHD Jika anak Anda diketahui mengidap ADHD, ada beberapa petunjuk praktis yang sangat disarankan oleh para ahli: •
Atur dan batasi kegiatan individual anak, seperti menonton televisi, bermain PS2, atau mendengarkan musik dengan earphone.
•
Tetapkan sebuah tugas sederhana untuk dilakukan oleh anak setiap hari, seperti; membereskan mainannya, meletakkan handuk di gantungan sehabis mandi, dll. Cara ini dapat melatih anak berkonsentrasi.
56 •
Kembangkan ketrampilan anak mengatur waktu dengan mengajaknya membuat jadwal harian
•
Mengatur rutinitas anak berolahraga
•
Homeschooling mungkin akan menjadi pilihan untuk si kecil
berkebutuhan
khusus.
Terutama
bagi
anak
berkebutuhan khusus yang sulit mengikuti program sekolah umum, atau yang memang membutuhkan belajar secara privat atau disebut juga one-on-one learning. Yang paling penting adalah mengoptimalkan keinginan natural anak untuk belajar. Selain itu, lakukan kegiatan belajar dengan santai serta dukung dan kembangkan minat anak. Keunggulan dari homeschooling untuk anak ADHD ialah anak mendapatkan metode pengajaran yang sesuai dengan kepribadiannya. Hal ini dikarenakan orangtualah yang menjadi guru anak, karena meski bagaimanapun orangtualah yang paling tahu kebutuhan si kecil. •
Buat Prioritas Setiap kemampuan yang dimiliki anak akan menjadi modal di masa depannya. Namun, Anda perlu fokus dulu pada kemampuan dasar anak seperti membaca, menulis, matematika dan kecintaan belajar atau bereksplorasi. Jangan hanya terpusat pada keinginan anak.
57 •
Tentukan Waktu yang Tepat Setiap anak berkebutuhan khusus memiliki mood pada waktu tertentu yang mempengaruhi konsentrasinya. Jika sedang frustasi, anak tidak bisa belajar secara optimal sehingga
terkadang
membangkang.
terlihat Kendati
anak demikian,
menolak
atau
Anda
bisa
menyiasatinya dengan memberikan waktu istirahat atau bercanda di sela-sela kegiatan belajar. Buat jadwal kegiatan perminggu atau perbulan. Diskusi dengan anak mengenai waktu belajar yang ideal. •
Manfaatkan Hiperfokus Anak Biasanya anak berkebutuhan khusus seringkali tidak memperhatikan waktu ketika sedang tertarik pada sesuatu (hyperfocus). Jika menurut Anda bermanfaat, biarkan seperti itu namun pastikan anak cukup tidur dan nutrisi. Anda bisa menggunakan kemampuan anak bereksplorasi dengan
mengenalkan
beragam
konsep,
misalnya
membaca, matematika, kemampuan sosial, sains, geografi dan sebagainya. Misalnya, anak yang didiagnosa sindrom Asperger khususnya laki-laki sangat tertarik dengan komputer. Segera minta bantuan psikolog atau terapis jika kebiasaan ini semakin mengganggu, misalnya anak menjadi lupa waktu dan tidak mau belajar hal lain.
58 •
Lakukan terapi nutrisi dan diet Terapi ini banyak dilakukan dalam penanganan penderita ADHD.
Diantaranya
adalah
keseimbangan
diet
karbohidrat, penanganan gangguan pencernaan (Intestinal Permeability or "Leaky Gut Syndrome"), penanganan alergi makanan atau reaksi simpang makanan lainnya. Feingold Diet dapat dipakai sebagai terapi alternatif yang laporkan cukup efektif. Terapi inovatif yang pernah diberikan terhadap penderita ADHD adalah terapi EEG Biofeed back, terapi herbal, pengobatan homeopatik dan pengobatan tradisional Cina seperti akupuntur. •
Berikan dorongan terhadap rasa tanggung jawab Dengan bertambahnya umur pada seorang anak akan tumbuh rasa tanggung jawab dan kita harus memberikan dorongan yang cukup supaya mereka mau belajar mengontrol diri dan mengendalikan aktifitasnya, dengan menyuruh mereka untuk membuat daftar tugas dan perencanaan kegiatan yang akan dilakukan sangat membantu dalam upaya mendisiplinkan diri, termasuk didalamnya kegiatan yang cukup menguras tenaga (olah raga dll) agar dalam dirinya tidak tertimbun kelebihan tenaga yang dapat mengacaukan seluruh kegiatan yang harus dilakukan. Nasehat untuk orangtua, sebaiknya orang
59
tua selalu mendampingi dan mengarahkan kegiatan yang seharusnya
dilakukan
si-anak
dengan
melakukan
modifikasi bentuk kegiatan yang menarik minat, sehingga lambat laun dapat mengubah perilaku anak yang menyimpang. Pola pengasuhan di rumah, anak diajarkan dengan benar dan diberikan pengertian yang benar tentang segala sesuatu yang harus ia kerjakan dan segala sesuatu yang tidak boleh dikerjakan serta memberi kesempatan mereka untuk secara psikis menerima petunjuk-petunjuk yang diberikan.
Terapi modifikasi perilaku harus melalui pendekatan perilaku secara langsung, dengan lebih memfokuskan pada perubahan secara spesifik. Pendekatan ini cukup berhasil dalam mengajarkan perilaku yang diinginkan, berupa interaksi sosial, bahasa dan perawatan diri sendiri. Selain itu juga akan mengurangi perilaku yang tidak diinginkan, seperti agresif, emosi labil, self injury dan sebagainya. Modifikasi perilaku, merupakan pola penanganan yang paling efektif dengan pendekatan positif dan dapat menghindarkan anak dari perasaan frustrasi, marah, dan berkecil hati menjadi suatu perasaan yang penuh percaya diri.
60
2.2.2.6.2Cara Guru Menangani ADHD Salah satu terapi perilaku yang dapat diberikan bagi anakanak ADHD adalah dalam bentuk permainan, yang kemudian sering disebut terapi bermain. Berdasarkan luasnya batasan terapi bermain
maka
penerapannya
bagi
penyandang
ADHD
memerlukan batasan-batasan yang lebih spesifik, disesuaikan dengan karakteristik penyandang ADHD sendiri. Pada anak penyandang ADHD, terapi bermain dapat dilakukan untuk membantu
mengendalikan
aktivitas
yang
berlebihan
(hiperaktivitas), melatih kemampuan mempertahankan perhatian pada objek tertentu, mengembangkan ketrampilan menunggu giliran, dan mengendalikan tingkat agresivitas. Tentu saja pemberian terapi perilaku ini akan kurang efektif tanpa dibarengi dengan tritmen yang berupa obat-obatan yang membantu untuk mengendalikan agresivitas, memberikan ketenangan kepada anak, dan mengurangi kecemasan. Pada prinsipnya terapi bermain digunakan untuk menjadi media bagi anak untuk: •
Mengalihkan perhatiannya dari aktivitas yang berlebihan namun tidak bermanfaat
•
Melatih anak melakukan tugas satu persatu
•
Melatih anak menunggu giliran
•
Mengalihkan sasaran agresivitas.
61
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemberian terapi bermain bagi anak ADHD adalah: a.
Tujuan dan target setiap sesi terapi bermain harus spesifik berdasarkan kondisi dan ketrampilan anak, dilakukan dengan bertahap, terstruktur dan konsistensi. Salah satu yang perlu diperhatikan pada anak ADHD adalah sensitivitas mereka terhadap perubahan sehingga kita harus membantu menciptakan sesuatu yang rutin untuk mereka.
b.
Permainan yang digunakan harus dipecah-pecah menjadi komponen -komponen kecil yang diajarkan satu persatu dengan tahap dan cara yang sama. Mereka selalu sulit mengorganisasikan waktu sehingga kita harus membantu untuk
memecah-mecah
komponen
kecil
yang
tugas
menjadi
sederhana.
komponen-
Misalnya:
acara
menggambar di bagi dalam kegiatan mengambil kertas, mengambil pensil, mengambil crayon, dst. c.
Terapi diberikan dalam beberapa tahap, pertama dengan satu anak satu terapis dalam tempat terapi khusus, kemudian perlahan-lahan anak akan dilibatkan dalam permainan bersama anak lain (sebaiknya yang tidak ADHD), dan jika sudah memungkinkan maka anak dilibatkan dalam kelompok yang lebih besar. Permainan sosial ini harus dirancang terapis dan orang tua untuk
62
membantu
anak
mengembangkan
ketrampilan
bersosialisasi. d.
Terapi bagi anak penyandang ADHD tidak dapat dilakukan hanya dengan terapi tunggal. Mengingat bahwa gangguannya berkaitan dengan sirkuit di dalam otak, maka terapi bermain sebaiknya dilakukan bersama-sama dengan terapi yang lain, yaitu terapi farmakologi. Rencana program terapi yang dijalankan pun harus disusun dengan terpadu dan terstruktur dengan baik, begitu juga proses evaluasinya.
e.
Terapi bermain ini harus dilakukan oleh tenaga terapis yang sudah terlatih dan betul-betul mencintai dunia anak dan pekerjaannya. Hal ini terlebih pada penyandang ADHD karena menangani anak ADHD memerlukan kesabaran dan keteguhan hati yang tinggi. Jika pada anak non ADHD target perubahan perilaku yang dibuat mungkin dapat dicapai dengan cepat dan lebih mudah, maka bagi penyandang ADHD untuk mengendalikan perilaku mereka saja mungkin sulit.
f.
Keberhasilan program terapi bermain sangat ditentukan oleh bagus tidaknya kerja sama terapis dengan orang tua dan orang-orang lain yang terlibat dalam pengasuhan anak sehari-hari. Hal ini berkaitan dengan proses transfer
63
ketrampilan yang sudah diperoleh selama terapi yang harus terus dipelihara dan ditingkatkan dalam kehidupan di luar program terapi. g.
Jika secara umum terapi bermain memberikan kebebasan kepada anak untuk berekspresi dan eksplorasi, maka pada anak ADHD hal ini justru akan digunakan untuk memperkenalkan
aturan-aturan
dan
mengendalikan
perilaku h.
Terapi bermain bagi penyandang ADHD dapat ditujukan untuk meminimalkan/ menghilangkan perilaku agresif, perilaku menyakiti diri sendiri, dan menghilangkan perilaku berlebihan yang tidak bermanfaat. Hal ini dapat dilakukan dengan melatihkan gerakan-gerakan tertentu kepada anak, misalnya tepuk tangan, merentangkan tangan, menyusun balok, bermain palu dan pasak, dan alat bermain yang lain. Dengan mengenalkan gerakan yang lain dan berbagai alat bermain yang dapat digunakan maka diharapkan
dapat
digunakan
untuk
mengalihkan
agresivitas yang muncul, juga. jika anak sering berlarian tak bertujuan. Mengenalkan anak pada permainan konstruktif seperti menyusun balok juga akan membantu anak mengenal urutan dan membantu mengembangkan ketrampilan motorik
64
Terapi bermain sangat penting untuk mengembangkan ketrampilan, kemampuan gerak, minat dan terbiasa dalam suasana kompetitif dan kooperatif dalam melakukan kegiatan kelompok. Bermain juga dapat dipakai untuk sarana persiapan untuk beraktifitas dan bekerja saat usia dewasa. Terapi bermain digunakan sebagai sarana pengobatan atau terapitik dimana sarana tersebut dipakai untuk mencapai aktifitas baru dan ketrampilan sesuai dengan kebutuhan terapi.