BAB 2 LANDASAN TEORI
Untuk membuat skripsi ini maka perlu dikemukakan teori – teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan skripsi ini. 2.1 Pengertian Manajemen Menurut Robins dan Coulter (2012 : 8) manajemen melibatkan koordinasi dan mengawasi aktivitas kerja lainnya sehingga kegiatan mereka selesai dengan efekif dan efisien. Arti dari efisien itu sendiri adalah mendapatkan hasil output terbanyak dari input yang seminimal mungkin, sedangkan efektif adalah “melakukan hal yang benar”, yaitu melakukan sebuah pekerjaan yang dapat membantu organisasi mencapai tujuannya 2.1.1 Fungsi Manajemen Robins dan Coulter (2012 : 9) menjelaskan tentang fungsi inti dari manajemen mencangkup 4 hal yaitu, Planning, Organizing, Leading dan controlling. Planning yaitu fungsi manajemen yang melibatkan penetapan tujuan, membangun strategi atau mencapai tujuan tersebut, dan mengembangkan rencana untuk menghintegrasikan dan mengkoordinasikan aktivitas. Organizing adalah fungsi manajemen yang melibatkan mengatur dan membuat struktur pekerjaan untuk mencapai tujuan organisasi. Leading adalah fungsi manajemen yang melibatkan bekerja dengan dan melalui orang – orang untuk mencapai tujuan organisasi. Controlling adalah fungsi manajemen yang melibatkan pengawasan, perbandingan, dan pengoreksian performa kerja. (Gambar 2.1)
Gambar 2. 1 Fungsi Manajemen Sumber : Management (2012 : 9)
2.2 Manajemen Strategi
Menurut Rangkuti (2014 : 7) mendefinisikan manajemen strategi sebagai : Strategi yang dapat dilakukan oleh manajemen dengan orientasi pengembangan strategi secara makro. Robins dan Coulter (2012 : 225) mendefinisikan manajemen startegi sebagai berikut : Manajemen strategi adalah apa yang dikerjakan manajer untuk mengembangkan strategi organisasi. Menurut Robins dan Coulter (2012 : 225) manajemen strategi penting dikarenakan: 1.
Manajemen strategi dapat membuat sebuah perbedaan mengenai seberapa baik performa perusahaan.
2.
Fakta bahwa setiap manajer dalam sebuah organisasi pada semua tipe dan ukuran menghadapi situasi yang berubah secara kontinu.
3.
Organisasi kompleks dan berbeda
2.2.1 Proses Manajemen Strategi
Gambar 2. 2 Proses Manajemen Strategi Sumber : Management (2012 : 226)
Menurut Robins dan Coulter (2012 : 226) proses manajemen strategi terdiri dari 6 langkah, yaitu : Langkah 1 : Identifikasi misi perusahaan pada saat ini, tujuan dan strategi Setiap organisasi membutuhkan misi , sebuah pernyataan/penegasan bagi tujuan dari organisasi
itu
sendiri.
Mendefinisikan
misi,
mendorong
manajer
untuk
mendefinisikan lebih jauh apa yang perlu dilakukan didalam bisnis. Langkah 2 : Melakukan Analisis Eksternal Dalam analisis eksternal manajer harus memeriksa situasi ekonomi, demografi, politik/legal, sosiokultural, teknologi dan komponen global untuk melihat kecenderungan dan perubahan. Setelah analisis telah dilakukan manajer perlu untuk menunjukan peluang
yang tepat,
agar organisasi dapat menggunakan peluang
tersbut dan ancaman yang harus dilawan. Langkah 3 : Melakukan analisis internal Sumber daya organisasi merupakan aset bagi organisasi yaitu keuangan, manusia, dan yang tak berwujud yang digunakan untuk pengembangan pabrik dan mengirimkan produk kepada konsumen. Mereka adalah apa yang dimiliki organisasi, disampirng itu kemampuan ada keterampilan dan kesanggupan dalam melakukan aktivitas kerja yang dibutuhkan bagi bisnis itu sendiri. Setelah melakukan analisis internal, manajer haru bisa mengindentifikasikan kekuatan dan kelemahan organisasi. Kombinasi dari analisis internal dan eksternal disebut dengan SWOT anlysis, yaitu sebuah analisis dari kekuatan (Strength), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunity) dan ancaman (Threats) bagi organisasi. Langkah 4 : Formulasi Strategi Sebagai manajer formulasi strategi, mereka harus mempertimbangkan realita dari lingkungan eksternal dan sumber daya yang ada dan kemampuan untuk menrancang strategi yang akan membantu organisasi untuk mencapai tujuan. Langkah 5 : Implementing Startegies
Setelah strategi telah diformulasikan, startegi tersebut harus diimplementasikan. Tidak perduli sebagaimana efektifnya sebuah organisasi telah merencanakan strategi, jika startegi tidak di implementasikan secara benar maka performa dari strategi tidak akan baik. Langkah 6 : evaluasi hasil Seberapa efektif startegi telah membantu organisasi mencapai tujuan? Penyesuaian apa yang perlu dilakukan? Setelah menilai hasil dari strategi sebelumnya dan mendeterminasikan perubahan yang diperlukan, Ursula Burns, Xerox CEO, membuat strategi penyesuaian untuk mendapatkan kembali saham dan memperbaiki inti perusahaanya. 2.2.2Pengembangan Produk (Product Development) Menurut David (2011 : 174) Mencari peningkatan penjualan dengan memperbaiki produk atau jasa saat ini atau mengembangkan yang baru David menjelaskan (2011 : 175) ada lima indikasi saat pengembangan produk merupakan strategi yang efektif untuk diikuti, yaitu : 1. ketika sebuah organisasi memiliki produk sukses yang dalam tahap kematangan siklus hidup produk (product life cycle), ide di sini adalah untuk menarik pelanggan yang puas untuk mencoba (perbaikan) produk baru sebagai hasil dari pengalaman positif mereka dengan produk atau jasa organisasi ini. 2. Ketika sebuah organisasi bersaing dalam industri yang ditandai dengan perkembangan teknologi yang pesat. 3. Ketika pesaing utama menawarkan yang lebih baik - produk berkualitas dengan harga yang sebanding. 4. Ketika sebuah organisasi bersaing dalam industri pertumbuhan tinggi 5. Ketika sebuah organisasi memiliki kemampuan penelitian dan pengembangan sangat kuat 2.2.3 Analisis SWOT Menurut Rangkuti (2014 : 19) analisis SWOT adalah indentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan startegi perusahaan.
Rangkuti (2014 : 19) menjelaskan bahwa analisis SWOT didasarkan pada logika yang dapay memaksimalkan kekuatan (Strength) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan selemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats). 2.2.4 Matriks TOWS atau SWOT Rangkuti (2014 : 83) menjelaskan Matriks TOWS atau SWOT dipakai untuk menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Tabel 2. 1 Matriks SWOT
STRENGTHS (S)
WEAKNESSES (W)
EFAS Tentukan
5-10 Tentukan 5-10 faktor –
kekuatan internal
faktor
kelemahan
internal IFAS OPPORTUNITIES (O)
STRATEGI SO
STRATEGI WO
Tentukan 5-10 faktor Ciptakan strategi yang Ciptakan peluang eksternal
menggunakan untuk
THREATS
memanfaatkan untuk
memanfaatkan
peluang
peluang
STRATEGI ST
STRATEGI WT
menggunakan
yang
kekuatan meminimalkan kelemahan
Tentukan 5-10 faktor Ciptakan strategi yang Ciptakan ancaman eksternal
strategi
strategi
yang
kekuatan meminimalkan kelemahan
untuk mengatasi ancaman dan menghindari ancaman Sumber : Rangkuti,(2014)
Matriks TOWS atau SWOT dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategis, yaitu : a. Strategi SO Strategi ini dibuat berdasarkan jala pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar – besarnya. b. Strategi ST Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman c. Strategi WO Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada d. Strategi WT Startegi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman. 2.2.5 Strategi Kompetitif MenurutLaudon dan Laudon (2014 : 45) ketika perusahaan mencapai satu atau lebih dari tujuan keunggulan bisnis operasional; produk baru, layanan, dan model bisnis; keintiman pelanggan/pemasok; dan meningkatkan pengambilan keputusan – mereka telah mencapai keunggulan kompetitif. Menurut Robins dan Coulter (2012 : 231) strategi kompetitif merupakan Strategi bagaimana sebuah organisasi akan berkompetisi didalam bisnis . 2.2.6 Lima Kekuatan Kompetitif (Five Forces Model) Robins dan Coulter (2012 : 233) disetiap industri , lima kekuatan kompetitif mendikte peraturan dari kompetisi. Bersama lima kekuatan ini menentukan daya tarik industri dan profitabilitas, dimana manajer menilai dengan menggunakan lima faktor berikut : 1. Ancaman dari pendatang baru. Bagaiman kemungkinan pendatang baru akan masuk kedalam insutri? 2. Ancaman dari pengganti. Bagaimana kemungkinan produk dari industri lain dapa menjadi pengganti bagi produk dari industri kita? 3. Daya tawar dari pembeli. Seberapa besar daya tawar yang dimiliki pembeli?
4. Daya tawar dari pemasok. Seberapa besar daya tawar yang dimiliki pemasok? 5. Persaingan saat ini. Seberapa intens persaingan diantara kompetitor pada industri saat ini?
Gambar 2. 3 Five Forces Model Sumber : Management (2012 : 233) 2.3 Sistem Informasi Menurut Satzinger, Jackson dan Burd (2005 : 7) Sistem Informasi adalah koleksi komponen yang memiliki relasi
yang mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan
menyediakan sebagai output informasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas bisnis. Menurut Laudon dan Laudon (2014 : 46) Sistem informasi dapat didefinisikan secara teknis, sebagai satu set relasi komponen yang mengumpulkan (atau mendapatkan kembali), memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi untuk medukung pengambilan keputusan, koordinasi, dan sistem informasi juga dapat membantu manajer dan pekerja menganalisis masalah, memvisualisasikan subjek yang kompleks dan membuat produk baru 2.3.1 Aktivitas Sistem Informasi Terdapat tiga aktivitas dasar dari sistem informasi yang dijelaskan oleh C. Laudon dan Jane P.Laudon (2014 : 47) yaitu (lihat gambar 2.4)
Input : menangkap atau mengumpulkan data mentah dari dalam organisasi atau dari lingkungan luar organisasi
Proses: Mengubah data mentah yang telah di input menjadi bentuk yang berarti/berguna.
Output : Menyampaikan Informasi yang telah diproses kepada orang – orang yang akan menggunakan informasi tersebut atau aktivitas yang akan menggunakan informasi tersebut.
Gambar 2. 4 Aktivitas dasar Sistem Informasi Sumber : Management Information System (2014 : 47)
2.3.2 Fungsi Sistem Informasi Marakas pada bukunya (2011 : 24) menjelaskan beberapa fungsi daripada Sistem Informasi yaitu : Sebuah area fungsional utama dari bisnis sama pentingnya untuk kesuksesan bisnis sebagai fungsi akuntansi, keuangan, manajemen operasi, pemasaran, dan manajemen sumber daya manusia. Contributor penting untuk efisiensi operasiona, produktivitas dan moral pegawai, dan pelayanan dan kepuasan konsumen. Sumber utama infromasi dan dukungan yang diperlukan untuk mendorong keputusan yang efektif oleh manajer dan professional bisnis.
Unsur penting dalam mengembangkan produk kompetitif, dan pelayanan yang memberikan organisasi keuntungan strategi di pasar global Sebuah kesempatan karir yang dinamis, bermanfaat dan menantang bagi jutaan pria dan wanita Sebuah komponen kunci dari sumber, infrasturktur, dan kemampuan jaringan bisnis perusahaan saat ini Sumber daya startegis 2.3.3 Kerangka Sistem Informasi Menurut O’Brien dan Marakas (2006 : 6) Bidang sistem informasi meliputi berbagai teknologi yang kompleks, konsep perilaku abstrak, dan aplikasi khusus dalam bisnis dan non-bisnis yang tak terhitung jumlah daerahnya. Gambar 2.4 mengilustrasikan kerangka kerja konseptual yang berguna yang mengatur pengetahuan yang disajikan dalam teks ini dan menguraikan apa yang perlu Anda ketahui tentang sistem informasi.
Gambar 2. 5 Aktivitas dasar Sistem Informasi Sumber : Management Information System (2006 : 7) 1. Konsep Dasar (Foundation Concepts) Konsep dasar perilaku, teknis, bisnis dan manajerial tentang komponen dan peran sistem informasi. 2. Teknologi Informasi (Information Technologies) Konsep utama, perkembangan dan isu-isu manajemen teknologi informasi yaitu perangkat keras, perangkat lunak, jaringan, manajemen data dan banyak teknologi berbasis internet.
3. Aplikasi Bisnis (Business Application) Penggunaan utama dari sistem informasi untuk operasi, manajemen, dan keunggulan kompetitif bisnis. 4. Proses Pengembangan (Development Process) Bagaimana
profesional
bisnis
dan
spesialis
informasi
rencana,
mengembangkan, dan menerapkan sistem informasi untuk memenuhi peluang bisnis 5. Tantangan Manajemen (Management Challenges) Tantangan secara efektif dan etis mengelola teknologi informasi pada pengguna akhir, perusahaan, dan tingkat bisnis global. 2.3.4 Sistem Informasi Manajemen Menurut Robins dan Coulter (2012 : 497) Sistem Informasi Manajemen adalah sebuah sistem yang dipergunakan untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan manajer secara teratur. Di dalam teori, sistem ini bisa secara manual atau berbasis computer, walaupun kebanyakan organisasi telah berpindah aplikasi berbasis computer. Istilah sistem pada Sistem Informasi Manajemen menyiratkan perintah, pengaturan dan tujuan. Sistem Informasi Manajemen mengumpulkan data dan mengubah data – data tersebut menjadi informasi yang relevan untuk digunakan oleh manajer. Menurut Laudon dan Laudon (2014 : 60) Sistem Informasi Manajemen muncul untuk fokus pada penggunaan sistem informasi berbasis computer dalam bisnis perusahaan
dan
lembaga
pemerintahan.
Sistem
Infromasi
Manajemen
mengkombinasikan perkerjaan dari computer science, management science dan operation research dengan 2.3.5 Alternatif Pengelolaan Laporan Marakas (2011 : 400) menjelaskan sistem informasi manajemen menyediakan berbagai produk informasi kepada manajer. Empat alternatif pelaporan utama disediakan oleh sistem tersebut. 1. Periodic Scheduled Reports. Bentuk tradisional ini memberikan informasi kepada manajer menggunakan format yang sudah ditentukan dirancang untuk memberikan manajer dengan informasi secara teratur.
2. Exception Reports. Dalam beberapa kasus, laporan yang dihasilkan hanya ketika luar biasakondisi terjadi. Dalam kasus lain, laporan yang dihasilkan secara berkala tapi mengandung informasi hanya sekitar kondisi yang luar biasa. 3. Demand Reports and Responses. Informasi tersedia setiap kali manajer menuntut hal itu. 4. Push Reporting. Informasi didorong ke workstation jaringan seorang manajer. Dengan demikian, banyak perusahaan yang menggunakan software webcasting untuk menyiarkan laporan selektif dan informasi lainnya untuk PC jaringan manajer dan spesialis lebih intranet perusahaan mereka. 2.3.6 Pengertian Perangkat Lunak (Software) Menurut Marakas (2011:130) perangkat lunak adalah istilah umum untuk berbagai jenis program yang digunakan untuk mengoperasikan dan memanipulasi computer dan perangkat sekelilingnya. 2.3.7 Tipe perangkat (Software)
Gambar 2. 6 Tipe Perangkat Lunak (Software) Sumber : ManagementInformation System (2011 : 130)
Terdapat dua jenis perangkat lunak yaitu Application software dan System Software.
2.3.7.1 Pengertian Application Software Menurut Marakas (2011 : 130)application Software adalah mencakup berbagai program yang dapat dibagi lagi menjadi tujuan umum dan fungsi khusus kategori aplikasi. Tujuan umum program aplikasi adalah program yang melakukan pekerjaan pengolahan informasi umum untuk pengguna akhir. Menurut Haag, Cummings, dan McCubbrey (2005 : 450 application software adalah perangkat lunak yang anda gunakan untuk memenuhi kebutuhan memproses informasi spesifik, termasuk pembayaran, manajemen relasi konsumen, manajemen projek, pelatihan, memproses kata dan banyak lainnya. 2.3.7.2Pengertian System Software Terdiri dari program – program yang mengelola dan mendukung sistem computer dan kegiatan pengolahan informasinya. System Software dapat dikelompokan menjadi dua kelompok utama yaitu : •
System Management Programs yaitu program yang mengelola perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), jaringan (network), dan sumber data (data resource) dari sistem computer selama pelaksanaan berbagai proses informasi pekerjaan pengguna. Marakas (2011 : 147)
•
System
Development
Programs.
Program
yang
membantu
pengguna
mengembangankan program sistem informasi dan prosedur dan persiapan program pengguna untuk proses computer. Marakas (2011 : 147) 2.3.8Object Oriented Analysis & Design (OOAD) Menurut Satzinger, Jackson dan Burd (2012 : 241) Object Oriented Analysis (OOA)mendefinisikan semua jenis objek yang melakukan pekerjaan dan menentukan interaksi pengguna (disebut kasus pengguna) yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas-tugas. Sedangkan untuk Object Oriented Design (OOD), Satzinger, Jackson dan Burd (2012 : 295) mendefinisikan dengan proses dimana satu set rincian model desain objek berorientasi yang dibangun dan kemudian digunakan oleh programmer untuk menulis dan menguji sistem baru. 2.3.8.3Unified Modeling Language Menurut Satzinger, Jackson dan Burd (2012 : 46) Unified Modeling Language adalah sebuah standar untuk model konstruksi dan notasi yang didefinisikan oleh
sebuah Object Management Group (OMG),sebuah organisasi standar untuk pengembangan sistem. 2.3.8.3.1Activity Diagram Menurut Satzinger, Jackson dan Burd (2012 : 57) Activity Diagram menggambarkan pengguna (atau sistem) kegiatan, orang yang melakukan setiap kegiatan, dan aliran sekuensial kegiatan ini.
Gambar 2. 7 Activity Diagram
Sumber : System Analysis and Design in Changing World (2012 : 58)
Pada gambar diatas dapat dilihat beberapa notasi dalam activity diagram, yaitu : •
Swimlane adalah area yang berbentuk persegi yang mewakili kegiatan dari satu agen/aktor yang melakukan sebuah aktivitas.
•
Starting Activity adalah notasi yang menandakan sebuah aktivitas di mulai pertama kali.
•
Transition Arrow adalah notasi yang berfungsi sebagai penghubung satu aktivitas dengan aktivitas lain.
•
Activity adalah notasi yang menjelaskan aktivitas yang dilakukan oleh aktor.
•
Synchronization Bar adalah simbol dalam diagram aktivitas untuk mengontrol jalur urutan aktivitas apakah mengalami pemisahan (split) atau penyatuan (join) aktivitas.
•
Decision Activity adalah notasi yang digunakan ketika aktor akan mengambil sebuah keputusan atau ketika user dihadapkan pada pilihan kondisi yang berlainan.
•
Ending Activity adalah notasi untuk menandai bahwa suatu aktivitas yang dilakukan actor telah berakhir
2.3.8.3.2 Use Case Menurut Satzinger, Jackson dan Burd (2012 : 69) Use Case adalah sebuah kegiatan yang dilakukan sistem, biasanya menanggapi permintaan dari pengguna. (Gambar 2.3.8.3.2)
Gambar 2. 8 Use Case Diagram
Sumber : System Analysis and Design in Changing World (2012 :69)
Gambar 2.9 menjelaskan beberapa notasi yang terdapat pada use case diagram, yaitu : •
Stick figure digunakan untuk merepresentasikan sebuah actor
•
Use Case digambarkan dalam bentuk oval
•
The Connecting Line antara Aktor dan Use Case menunjukan bahwa actor terlibat terhadap Use Case
•
The Automation Boundary yang mendefiniksikan pembatasan antara komputerisasi
bagian
dari
aplikasi
dan
orang-orang
yang
mengoperasikan aplikasi, ditampilkan dalam persegi panjang yang berisikan Use Case. 2.3.8.3.3 Use Case Description Menurut Satzinger, Jackson dan Burd (2012 : 121) use case description merupakan model tekstual yang terdapat daftar dan menjelaskan rincian proses untuk use case. Sedangkan untuk fully developed use case description Satzinger, Jackson dan Burd (2012 : 121) menjelaskan sebagai metode yang paling formal untuk mendokumentasikan use case.
Gambar 2. 9 Use Case Description Sumber : System Analysis and Design in Changing World (2012 :123) 2.3.8.3.4 Class Diagram Menurut Menurut Satzinger, Jackson dan Burd (2012 : 101)
calss
diagram adalah diagram yang terdiri dari class (yaitu, set objek) dan asosiasi antara class.
Gambar 2. 10 Class Diagram Sumber : System Analysis and Design in Changing World (2012 :101)
2.3.8.3.5 Domain Model Class Diagram Menurut Satzinger, Jackson dan Burd (2012 : 101) Class diagram yang hanya mencakup kelas dari domain problem.
Gambar 2. 11 Domain Class Diagram Sumber : System Analysis and Design in Changing World (2012 :101)
Gambar 2.12 menunjukkan Domain Model Class Diagram yang sederhana dengan tiga kelas: Pelanggan, Order, dan OrderItem (seperti contoh ERD ditampilkan di Gambar 2.12). Di sini, setiap simbol kelas meliputi dua bagian. Dalam notasi diagram, kita melihat bahwa setiap Pelanggan dapat menempatkan banyak Order (minimal nol danmaksimum banyak) dan bahwa setiap Order ditempatkan oleh salah satu pelanggan. Places dan consists of dimasukkan pada diagram untuk kejelasan, tapi detail ini adalah opsional. Multiplicity adalah one to-many dalam satu arah dan satu-ke-satu ke arah lain. Multuplicity notasi, ditampilkan sebagai tanda bintang pada baris berikutnya untuk kelas Order, menunjukkan banyak pesanan. Asosiasi lain menunjukkan bahwa Order terdiri dari satu atau lebih OrderItems, dan masing-masing OrderItem dikaitkan dengan satu Order. 2.3.8.3.6 System Sequence Diagram Menurut Satzinger, Jackson dan Burd (2012 : 126)
diagram yang
menunjukkan urutan pesan antara aktor eksternal dan sistem disaat sebuah use case atau skenario terjadi. (Gambar 2.13)
Gambar 2. 12 System Sequence Diagram Sumber : System Analysis and Design in Changing World (2012 :126)
2.3.8.3.7 User Interface Menurut Satzinger, Jackson dan Burd (2012 : 189) user interface adalah input dan output yang lebih langsung melibatkan sistem pengguna. Satzinger, Jackson dan Burd (2012 : 189) menjelaskan user interface dapat untuk pengguna internal atau eksternal. Desain mereka bervariasi banyak tergantung pada faktor-faktor seperti tujuan antarmuka, karakteristik pengguna, dan karakteristik perangkat interface tertentu. 2.4 Mobile Application Menurut Rodger (2012 : 2) terdapat beberapa tipe aplikasi mobile (mobile application) yang dapat berjalan pada perangkat mobile yaitu :
Mobile Web Apps - Aplikasi ini benar-benar hanya situs web, yang dirancang untuk berfungsi seperti aplikasi. Mereka berjalan di web browser pada perangkat.
Purely Native Apps - Aplikasi ini ditulis dalam bahasa khusus, menggunakan perangkat-spesifik pemrograman antarmuka: Objective-C untuk aplikasi iPhone atau Java untuk aplikasi Android. Aplikasi native dapat mengakses semua kemampuan perangkat dan dapat mengambil banyak bentuk, dari aplikasi utilitas sederhana sampai game 3-D canggih
Hybrid Native Apps – untuk aplikasi ini, Anda menggunakan HTML untuk membangun user interface tetapi membungkus html dalam wadah native. Aplikasi tersebut dapat mengakses beberapa kemampuan asli perangkat namun masih dapat dikembangkan dengan menggunakan HTML 2.4.1 Pengguna aplikasi Mobile Menurut Mcwherter dan Gowell (2012 : 91) menjelaskan pengguna aplikasi mobile dari Prinsip-prinsip Gestalt memiliki pengaruh besar pada desain, menggambarkan bagaimana pikiran manusia memandang dan mengatur data visual. Prinsip-prinsip Gestalt mengacu teori persepsi visual dikembangkan oleh psikolog Jerman di tahun 1920-an. Menurut prinsip-prinsip ini, setiap kognitif stimulus dirasakan oleh pengguna dalam bentuk yang paling sederhana. Prinsip utama termasuk kedekatan (proximity), penutupan (closure),kontinuitas (continuity), Figur dan dasar (figure and ground), dan kesamaan (similarity)
2.5 User Experience Menurut Hartson dan Pyla (2012 : 5) user experience adalah totalitas efek atau efek yang dirasakan oleh pengguna sebagai hasil interaksi dengan, dan konteks penggunaan, sistem, perangkat, atau produk, termasuk pengaruh kegunaan, kegunaan, dan dampak emosional selama interaksi, dan menikmati memori setelah interaksi. Menurut Nicol (2013 : 84) user experience adalah pengguna dapat memanfaatkan perangkat yang disediakan UI (User Interface) komponen seperti tombol, field input, item menu, kotak dialog, dan gerakan unik interaksi antarmuka (interface). 2.5.1 Formative Evaluation Menurut Hartson dan Pyla (2012 : 429) diagnostik primer, yaitu dengan mengumpulkan data kualitatif, untuk mengidentifikasi dan memperbaiki masalah UX dan penyebabnya dalam desain. 2.5.2 Summative Evaluation Menurut Hartson dan Pyla (2012 : 429) summative evaluation adalah tentang mengumpulkan data kuantitatif untuk menilai tingkat kualitas untuk desain, terutama untuk menilai peningkatan pengalaman pengguna untuk evaluasi formatif Menurut marakas (2011 : 653) Web Browser adalah Sebuah paket perangkat lunak yang menyediakan user interface untuk mengakses internet, intranet, extranet dan situs web. 2.6 Media sosial Menurut White (2012:9) media sosial adalah bentuk-bentuk komunikasi elektronik dimana pengguna membuat komunitas online untuk berbagi informasi, ide, pribadi pesan dan konten lainnya. Menurut Scott (2013 : 54) Media sosial adalah menyediakan cara orang berbagi ide, konten, pemikiran, dan hubungan secara online. Media sosial berbeda dari apa yang disebut media pada umumnya, siapa pun dapat membuat, mengomentari, dan menambahkan konten media sosial. Media sosial dapat mengambil bentuk teks, audio, video, gambar dan masyarakat
2.7 Analisis Regresi Linier Berganda Menurut Yamin dan Kurniawan (2014:82) mengartikan analisis regresi sebagai sebuah pendekatan yang digunakan untuk mendefinisikan hubungan matematis antara variabel output/dependen (y) dengan satu atau beberapa variabel input/independen (x). Yamin dan Kurniawan (2014:82) menyatakan analisis regresi , akan diketahui variabel independen yang benar – benar signifikan mempengaruhi variabel dependen dan dengan variabel independen yang signifikan tadi dapat digunakan untuk memprediksi nilai variabel dependen. Model regresi linier sesungguhnya mengansumsikan bahwa terdapat hubungan linier antara variabel dependen variabel dependen dengan setiap variabel independen. Hubungan linier ini secara matematis digambarkan dalam rumus sebagai berikut : Y = b0+b1X1+b2X2+b3X3+...bnXn+e Di mana b0
= intercept
b1, b2, b3, bn
= koefisien regresi
X1, X2, X3,... Xn = variabel dependen e
= error/residu
Asumsi mendasar dalam analisis regresi adalah :
Residu mengikuti fungsi distribusi normal
Varians residu konstan untuk setiap data pengamatan (homoskedasitas);
Tidak terdapat autokorelasi antara residu untuk setiap data pengamatan; dan
Tidak terdapat problem multikolinearitas antara variabel independen. 2.7.1 Sampel Menurut Siregar (2014 : 56) Sampel adalah suatu prosedur pengambilan data, di mana hanya sebagian populasi saja yang diambil dan dipergunakan untuk menentukan sifat serta ciri yang dikehendaki dari suatu populasi. 2.7.2 Teknik Slovin Rumus :
Keterangan : n = sampel N = populasi e = perkiraan tingkat kesalahan 2.7.3 Validitas & Reabilitas Menurut Kumar (2014 : 215) Validitas adalah indikasi dari kualitas instrumen penelitian untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Sedangkan menurut Kumar (2014:215) reabilitas adalah didalam relasi instrumen penelitian memiliki arti yang sama : jika sebuah alat penelitian konsisten dan stabil, karenanya dapat diprediksi dan akurat, hal ini dikatakan sebagai reliabel. 2.7.4 Uji Normalitas Menurut Ghozali (2011 : 160) uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. 2.7.5 Uji Heterokedatisitas Menurut Ghozali (2011 : 139) uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. 2.7.6 Uji Multikolineartias Menurut Ghozali (2011 : 105) uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). 2.7.7 Uji linearitas Menurut Siregar (2014 : 178) Linearitas adalah sebuah uji yang bertujuan untuk mengetahui apakah antara variabel tak bebas (Y) dan variabel bebas (X) mempunyai hubungan linier. Uji ini biasanya digunakan sebagai prasyarat dalam penerapan metode regresi linier.
2.7.8 Uji Autokorelasi Menurut Ghozali (2011 : 110) uji autokorelasi dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya) 2.8 Kerangka Pikir Analisis Internal
Analisis Eksternal
Analisis Sistem Aplikasi yang Sedang Berjalan
Analisis Industri Analisis konsumen
Kekuatan (Strength) & Kelemahan (Weakness)
Peluang (Opportunity) & Ancaman (Thread)
Formulasi Strategi SWOT
Rancangan Pengembangan Aplikasi