BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar / Umum Berikut ini adalah teori-teori dasar / umum yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini. 2.1.1 Sistem Informasi Geografis Dalam sub-bab ini akan dijelaskan mengenai pengertian dari sistem informasi geografis. 2.1.1.1 Pengertian Sistem Menurut O’Brien (2002, p.8), sistem merupakan sekumpulan komponen yang berhubungan dan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan dengan menerima masukan dan menghasilkan keluaran melalui proses transformasi yang terorganisasi. Sistem adalah sebuah jaringan kerja yang terdiri dari banyak komponen. Komponen-komponen ini saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan, menerima masukan, dan menghasilkan keluaran atau sasaran tertentu. 2.1.1.2 Pengertian Informasi Informasi adalah data yang sudah diproses dan mempunyai arti bagi manusia (Mcleod, 2001).
9
10
Menurut Turban (2001, p.17), informasi adalah sekumpulan data yang diorganisasikan ke dalam bentuk yang berguna. Informasi dapat bermanfaat jika memiliki karakteristik sebagai berikut : 1.
Relevan, artinya dapat menambah pengetahuan atau nilai bagi para pembuat keputusan.
2.
Dapat dipercaya, artinya bebas dari kesalahan dan secara akurat dapat menggambarkan kejadian atau aktivitas perusahaan.
3.
Lengkap, artinya tidak menghilangkan data penting yang dibutuhkan oleh para pemakai.
4.
Tepat waktu, artinya disajikan pada saat yang tepat untuk mempengaruhi proses pengambilan keputusan.
5.
Mudah dipahami, artinya disajikan dalam format yang mudah dipahami.
6.
Dapat diuji kebenarannya, artinya memungkinkan dua orang yang kompeten untuk menghasilkan informasi yang sama secara independen.
11
2.1.1.3 Pengertian Sistem Informasi Menurut Whitten (2004, p.10), sistem informasi adalah pengaturan orang, data, proses, dan teknologi informasi yang berinteraksi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyediakan output berupa informasi yang diperlukan untuk mendukung sebuah organisasi. Menurut O’Brien (2005, p.5), sistem informasi adalah kombinasi teratur apa pun dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya yang mengumpulkan mengubah dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi. Sistem informasi adalah sebuah persetujuan dari manusia, data, proses, dan teknologi informasi yang saling berinteraksi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyediakan sebagai output dari informasi yang mendukung organisasi. 2.1.1.4 Pengertian Geografi Geografi merupakan ilmu pengetahuan yang pernah disebut sebagai induk ilmu pengetahuan (Mother of Sciences). Kata geografi berasal dari bahasa Yunani yaitu geos (“bumi”) dan graphein (“menulis” atau “menjelaskan”). Berdasarkan asal katanya, geografi dapat diartikan sebagai pencitraan atau pelukisan bumi.
12
Secara umum geografi adalah ilmu yang mempelajari tentang lokasi serta persamaan dan perbedaan (variasi) keruangan atas fenomena fisik dan manusia diatas permukaan bumi. Salah satu bentuk peta yang menyajikan informasi tentang permukaan bumi adalah peta tematik. Peta tematik digunakan untuk segala kenampakan lapangan (terrain features), seperti benda–benda alam maupun buatan, sumber daya alam, kondisi masyarakat, lingkungan hidup, iklim, dan cuaca, serta bagi segenap kejadian dan aktifitas (Robiin, 2008). Geografi mempelajari hubungan kausal gejala-gejala di muka bumi dan peristiwa-peristiwa yang terjadi di muka bumi baik yang fisikal
maupun
yang
menyangkut
makhluk
hidup
beserta
permasalahannya, melalui pendekatan keruangan, ekologikal, dan regional untuk kepentingan program, proses, dan keberhasilan pembangunan (Bintarto, 1984). 2.1.1.5 Pengertian Sistem Informasi Geografis Sistem informasi geografis (SIG) secara umum membahas masalah penyimpanan informasi tentang bumi secara otomatis melalui komputer.
13
Menurut Herawati (2006), Sistem informasi geografis merupakan suatu sistem yang dapat mengorganisir berbagai hal yang berhubungan dengan keruangan dan memadukannya dengan teknologi yang berbasis komputer untuk menghasilkan informasi geografis yang dibutuhkan secara tepat dan akurat. Menurut Murai (1999), SIG diartikan sebagai sistem informasi yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memanggil kembali, mengolah, menganalisis dan menghasilkan data bereferensi geografis atau data geospatial, untuk mendukung pengambilan keputusan dalam perencanaan dan pengelolaan penggunaan lahan, sumber daya alam, lingkungan, transportasi, fasilitas kota, dan pelayanan umum lainnya. Menurut Gistut (1994), SIG adalah sistem yang dapat mendukung pengambilan
keputusan
deskripsi-deskripsi
spasial
lokasi
dan
dengan
mampu
mengintegrasikan
karakteristik-karakteristik
fenomena yang ditemukan di lokasi tersebut. SIG yang lengkap mencakup metodologi dan teknologi yang diperlukan, yaitu data spasial perangkat keras, perangkat lunak dan struktur organisasi. 2.1.2 Data Sistem Informasi Geografis Secara garis besar, data-data yang digunakan pada sistem informasi geografis dibagi menjadi dua, antara lain :
14
2.1.2.1 Data Spasial Data spasial adalah data yang berorientasi geografis dan merupakan lokasi yang memiliki sistem koordinat tertentu, sebagai dasar referensinya. Data spasial ini mempunyai kaitan dengan suatu koordinat baik koordinat geografi (lintang dan bujur) atau koordinat XYZ, termasuk diantaranya informasi datum dan proyeksi. 2.1.2.1.1 Sumber Data Spasial Data spasial dapat diperoleh dari beberapa sumber, antara lain : 1. Citra Satelit Citra
satelit
menggunakan
satelit
sebagai
wahananya. Satelit tersebut menggunakan sensor untuk dapat merekam kondisi atau gambaran dari permukaan bumi. Umumnya diaplikasikan dalam kegiatan yang berhubungan dengan pemantauan sumber daya alam di permukaan bumi (bahkan ada beberapa satelit yang sanggup merekam hingga dibawah permukaan bumi), studi perubahan lahan dan lingkungan, dan aplikasi lain yang melibatkan aktifitas manusia di permukaan bumi. Kelebihan dari teknologi terutama dalam dekade ini
15
adalah dalam kemampuan merekam cakupan wilayah yang luas dan tingkat resolusi dalam merekam obyek yang sangat tinggi. Data yang dihasilkan dari citra satelit kemudian diturunkan menjadi data tematik dan disimpan dalam bentuk basis data untuk digunakan dalam berbagai macam aplikasi. 2. Peta Analog Peta analog merupakan versi awal dari data spasial, dimana yang membedakannya adalah hanya dalam bentuk tradisional dari data spasial, dimana data ditampilkan dalam bentuk kertas atau film. Oleh karena itu dengan perkembangan teknologi saat ini peta analog tersebut dapat di scan menjadi format digital untuk kemudian disimpan dalam basis data. 3. Foto Udara (Aerial Photographs) Foto udara merupakan salah satu sumber data yang banyak digunakan untuk menghasilkan data spasial selain dari citra satelit. Perbedaannnya dengan citra satelit adalah hanya pada wahana dan cakupan wilayahnya. Biasanya foto udara menggunakan pesawat udara. Secara
16
teknis proses pengambilan atau perekaman datanya hampir
sama
dengan
citra
satelit.
Sebelum
berkembangnya teknologi kamera digital, kamera yang digunakan adalah menggunakan kamera konvesional menggunakan negatif film, saat ini sudah menggunakan kamera digital, dimana data hasil perekaman dapat langsung disimpan dalam basis data. Sedangkan untuk data lama (format foto film) agar dapat disimpan dalam basis data harus dilakukan konversi terlebih dahulu dengan menggunakan scanner, sehingga dihasilkan foto udara dalam format digital. 4. Data Tabular Data tabular berfungsi sebagai atribut bagi data spasial. Data ini umumnya berbentuk tabel. Salah satu contoh data ini yang umumnya digunakan adalah data sensus penduduk, data sosial, data ekonomi, dan lain-lain. Data tabular ini kemudian di relasikan dengan data spasial untuk menghasilkan tema data tertentu.
17
2.1.2.1.2 Format Data Spasial Format data spasial ada dua, yaitu : 1. Data Vektor Model data vektor diwakili oleh simbol-simbol atau yang selanjutnya dalam SIG dikenal dengan feature. seperti feature point, feature garis (line), dan feature area (surface). Data tersebut tersimpan dalam komputer sebagai koordinat kartesius. Adapun penjelasannya berikut ini : A. Data Titik (Node/Point) Merupakan
sepasang
koordinat
(X,Y)
tanpa
dimensi (tidak mempunyai panjang dan luas serta tinggi). B. Data Garis Merupakan pasangan - pasangan koordinat yang mempunyai titik awal dan titik akhir (X1,Y1 : X2, Y2) disebut : berdimensi 1. C. Data Luasan / Area (Polygon) Merupakan
kumpulan
pasangan
-
pasangan
koordinat dimana titik awal sama dengan titik akhir
18
(X1, Y1 = Xn, Yn) atau loop. Disebut berdimensi 2 : mempunyai ukuran dimensi panjang dan luas. D. Data Permukaan (Surface) Merupakan suatu area dengan besaran (X, Y, Z). Disebut berdimensi 3 : mempunyai panjang, luas , dan ketinggian. 2. Data Raster Data
Raster
merupakan
data
yang
sangat
sederhana, dimana setiap informasi disimpan dalam petak-petak bujur sangkar (grid), yang membentuk sebuah bidang. Petak-petak bujur sangkar itu disebut dengan pixel (picture element). Posisi sebuah pixel dinyatakan dengan baris ke - m dan kolom ke - n. Data yang disimpan dalam format ini data hasil scanning seperti gambar digital (citra dengan format BMP, JPG, dan lain-lain), citra satelit digital (Landsat, SPOT, dan lain-lain). 2.1.2.2 Data Non-Spasial Data non-spasial, sering disebut juga data deskriptif, adalah keterangan- keterangaan yang menjelaskan suatu lokasi dan berkaitan
19
dengan lokasi itu. Contohnya : jenis vegetasi, populasi, luasan, kode pos, dan sebagainya. 2.1.3 Pemetaan Dalam sub-bab ini akan dibahas pengertian peta secara umum, macammacam peta, dan komponen-komponen yang ada pada peta. 2.1.3.1 Pengertian Peta Secara
umum,
peta
dapat
diartikan
sebagai
gambaran
konvensional dari permukaan bumi yang diperkecil dalam bidang datar yang dilengkapi skala, mata angin, dan simbol- simbol. Menurut ICA (International Cartographic Asscociation), peta adalah gambaran atau representasi unsur-unsur ketampakan abstrak yang dipilih dari permukaan bumi atau benda-benda angkasa yang pada umumnya digambarkan pada suatu bidang datar dan diperkecil atau diskalakan. 2.1.3.2 Macam-Macam Peta Macam-macam peta dapat ditinjau dari jenis, skala, informasi dan tujuannya.
20
1.
Ditinjau Dari Jenis. Ditinjau dari jenisnya, peta dibagi menjadi dua yaitu peta foto dan peta garis. Peta foto adalah peta yang dihasilkan dari mozaik foto udara yang dilengkap garis kontur, nama, dan legenda. Peta garis adalah peta yang menyajikan detail alam dan buatan manusia dalam bentuk titik, garis, dan luasan.
2.
Ditinjau Dari Skala Ditinjau dari skalanya, peta dapat dibedakan menjadi lima yaitu: a.
Peta kadaster, berskala 1:100 s/d 1:5000. Biasanya dipergunakan untuk menggambarkan peta-peta tanah dan peta dalam sertifikat tanah.
b.
Peta skala besar, berskala 1:5000 s/d 1:250.000. Biasanya dipergunakan untuk menggambarkan daerah-daerah yang relatif sempit, contoh : peta kelurahan.
c.
Peta skala sedang, berskala 1:250.000 s/d 1:500.000. Biasanya digunakan untuk menggambarkan daerah-daerah yang agak luas, contoh : peta kota.
21
d.
Peta skala kecil, berskala 1:500.000 s/d 1:1.000.000. Biasanya digunakan untuk menggambarkan daerah-daerah yang cukup luas, contoh : peta sebuah negara.
e.
Peta skala geografis, berskala lebih kecil dari 1.1.000.000. Biasanya digunakan untuk menggambarkan benua.
3.
Ditinjau Dari Informasi Ditinjau dari informasi yang terkandung di dalamnya, peta dibagi menjadi 2 bagian, yakni : a.
Peta Umum Peta umum adalah peta yang menggambarkan segala sesuatu yang ada dalam suatu daerah. Di dalam peta umum, terdapat kenampakan sungai, sawah, pemukiman jalur jalan raya, jalur rel kereta api, dan sebagainya.
b.
Peta Khusus / Peta Tematik Peta khusus adalah peta yang menggambarkan kenampakan-kenampakan tertentu di permukaan bumi. Berikut adalah contohnya :
22
I. Peta kepadatan penduduk. Peta ini menggambarkan perbandingan jumlah penduduk di suatu wilayah dengan luas daerahnya. II. Peta kriminalitas. Peta ini menggambarkan persebaran kejahatan di suatu wilayah. III. Peta
geologi.
Peta
geologi
adalah
peta
yang
menggambarkan struktur bantuan dan sifat-sifatnya yang dapat mempengaruhi bentuk-bentuk permukaan tanah. IV. Peta air tanah. Peta air tanah adalah peta yang menggambarkan lokasi atau persebaran air tanah di suatu tempat atau daerah. V. Peta irigasi. Peta irigasi adalah peta yang menggambarkan tentang aliran sungai, waduk, bendungan air, dan saluran irigasi. VI. Peta transportasi. Peta transportasi adalah peta yang menggambarkan jalur-jalur lalu lintas baik di darat, laut maupun udara. VII. Peta lokasi. Peta lokasi adalah peta yang menggambarkan letak suatu tempat di permukaan bumi.
23
VIII. Peta
arkeologi.
Peta
arkeologi
adalah
peta
yang
menggambarkan penyebaran letak benda-benda atau peninggalan purba. IX. Peta
isohyet.
Peta
isohyet
adalah
peta
yang
menggambarkan banyaknya curah hujan yang sama di suatu tempat. X. Peta tanah. Peta tanah adalah peta yang menggambarkan dan menggolongkan jenis-jenis tanah dengan tingkat aktivitas manusia. XI. Peta penggunaan lahan. Peta penggunaan lahan adalah peta yang menggambarkan bentuk penggunaan tanah yang ada hubungannya dengan lingkungan geografis dari aktivitas manusia. 4.
Ditinjau Dari Tujuannya Peta dibuat orang dengan berbagai tujuan. Berikut ini contoh peta untuk berbagai tujuan, yakni : a.
Peta Pendidikan (Educational Map) Contohnya : peta lokasi SLTP atau SMU.
24
b.
Peta Ilmu Pengetahuan Contohnya : peta arah angin.
c.
Peta Informasi Umum (General Information Map) Contohnya : peta pusat perbelanjaan.
d.
Peta Turis (Tourism Map) Contohnya : peta museum.
e.
Peta Navigasi Contohnya : peta penerbangan.
f.
Peta Aplikasi (Technical Application Map) Contohnya : peta penggunaan tanah.
g.
Peta Perencanaan (Planning Map) Contohnya : peta jalur hijau.
25
2.1.3.3 Komponen Peta Komponen kelengkapan peta antara lain sebagai berikut : 1.
Judul Peta Peta harus diberi judul yang mencerminkan isi dan tipe peta. Judul dapat diletakkan di sembarang tempat, asal tidak mengganggu peta utama. Judul suatu peta dapat diletakkan pada bagian atas dan tengah luar peta pokok, bagian kiri atau kanan diluar peta pokok, atau di sembarang tempat dalam peta, tetapi diluar peta pokok.
2.
Garis Astronomis Garis astronomis berguna untuk menentukan lokasi suatu tempat. Biasanya, garis astronomis ditunjukkan dengan membuat tanda di tepi atau pada garis tepi dengan menunjukkan angka derajat, menit, dan detiknya tanpa membuat garis bujur atau lintang.
3.
Insert Insert menunjukkan lokasi daerah yang dipetakan pada kedudukannya dengan daerah sekitar yang lebih luas. Contoh : gambar peta daerah Salatiga (Jawa Tengah). Untuk mengetahui
26
posisi daerah tersebut terhadap daerah lain, maka pada pokok bawah atau pada tempat yang kosong dibuat peta Jawa Tengah, dengan Salatiga tergambar di dalamnya sesuai posisi yang sebenarnya. Tujuan memberikan insert adalah untuk memperjelas salah satu bagian dari peta dan untuk menunjukkan lokasi yang penting, tetapi kurang jelas dalam peta yang lebih luas. 4.
Garis Tepi Peta Garis tepi peta sebaiknya dibuat rangkap. Garis tepi ini dapat membantu waktu membuat peta pulau kota, ataupun wilayah agar terletak tepat di tengah.
5.
Skala Peta Skala
peta
merupakan
angka
yang
menunjukkan
perbandingan jarak di peta dengan jarak sesungguhnya. Penulisan skala diletakkan di bawah judul peta. Skala merupakan hal yang penting, sebab pembaca peta dapat mengetahui jarak yang sebenarnya di lapangan. Misalnya skala 1 : 80.000, berarti bahwa jarak sebenarnya di lapangan untuk 1 cm dalam peta sama dengan 80.000 cm di lapangan.
27
6.
Sumber Peta Sumber peta dicantumkan agar pembaca mengetahui dari mana sumber peta itu diperoleh. Untuk negara Indonesia, badan yang memiliki fungsi dan tugas menyediakan peta dasar adalah Bakosurtanal. Bakosurtanal singkatan dari Badan Koordinasi Survey Dan Pemetaan Nasional.
7.
Tahun Pembuatan Tahun pembuatan sangat diperlukan terutama pada petapeta yang menggambarkan data atau keadaan yang cepat berubah. Contoh : keadaan yang berubah adalah hasil pertanian, persebaran penduduk, dan penggunaan lahan. Tahun pembuatan peta akan berpengaruh terhadap keakuratan peta tematik.
8.
Mata Angin Mata angin sangat penting artinya dalam membaca peta. Dengan petunjuk arah ini pembaca dapat mengetahui arah utara, selatan, barat, dan timur pada peta. Petunjuk arah diletakkan di sebelah kiri atas atau dibagian bawah peta. Sebenarnya, posisi petunjuk arah ini tidak harus berada pada posisi tertentu. Yang penting, posisinya terhadap peta secara keseluruhan memberi kesan menarik dan harmonis.
28
9.
Simbol Peta Simbol peta merupakan tanda-tanda konvesional yang umum digunakan untuk mewakili keadaan yang sebenarnya. Berdasarkan bentuknya, simbol peta dapat diklasifikasikan sebagai berikut : simbol titik melambangkan ketinggian, tanaman, monumen. Simbol garis melambangkan sungai, jalan raya, jalan kereta api, dan batas wilayah administrasi. Simbol area melambangkan pemukiman, areal pertanian, dan perkebunan.
10. Warna Peta Warna dalam peta mencirikan keadaan objek tertentu, misalnya warna biru untuk perairan, warna hijau untuk dataran rendah, warna kuning untuk dataran tinggi, warna cokelat untuk pegunungan, warna merah untuk bentang hasil budi daya manusia, dan warna putih untuk puncak pegunungan salju. Dalam penggunaannya warna ada kalanya menggunakan warna gradual, artinya warna sama tapi gelap terangnya berbeda. Contoh : laut memakai warna biru. Semakin dalam lautnya warna birunya semakin tua.
29
11. Legenda Legenda adalah keterangan dari simbol-simbol peta yang digunakan agar lebih mudah dipahami pembaca. Pada umumnya, legenda terletak di sisi kiri atau kanan bagian bawah suatu peta dan sebaiknya didalam garis tepi peta. Penempatan legenda ini murni didasarkan pada pendekatan kreatifitas dan nilai keindahan seni kartografinya. 12. Lettering Lettering adalah semua tulisan dan angka-angka yang tertera dalam suatu peta. Lettering juga berfungsi untuk mempertegas arti dari simbol-simbol yang ada. Lettering ini jangan terlalu banyak dan biasanya ditulis dengan huruf cetak kecil yang representatif terhadap besarnya peta. 13. Jenis Huruf Lettering Pada dasarnya, setiap penamaan simbol atau kenampakan alam selalu digunakan huruf – huruf standar. a.
Judul peta ditulis dengan huruf cetak besar yang tegak. Tinggi huruf disesuaikan dengan besar peta.
30
b.
Kenampakan air, misalnya sungai ,laut, rawa, dan danau menggunakan jenis huruf italic (miring), besar kecilnya berdasarkan proporsi ideal terhadap ruang.
c.
Tulisan sungai ditulis memanjang sesuai dengan arah sungai. Untuk penulisan dapat diletakkan dibagian atas atau bawah sungai dengan jenis huruf italic.
d.
Legenda ditulis dengan huruf cetak kecil dan diatur supaya baik untuk dilihat.
e.
Kota-kota besar ditulis dengan huruf tegak dan cetak, dengan ukuran huruf proporsional. Demikian juga untuk kota-kota kecil.
14. Proyeksi peta Bentuk
permukaan
bumi
yang
seperti
bola
jika
digambarkan kertas / bidang datar pasti akan mengalami kesalahan-kesalahan. Untuk menghindari atau memperkecil kesalahan, maka dipilih cara penggambaran menggunakan proyeksi.
31
2.1.4 Komponen Sistem Informasi Geografis SIG dapat disajikan sebagai suatu paket perangkat lunak dan perangkat keras dimana komponen-komponen pendukungnya terdiri dari alat untuk meng-input, memanipulasi, dan menghasilkan data. 2.1.4.1 Perangkat Keras Perangkat keras atau hardware adalah perangkat fisik berupa komputer serta instrumen pendukungnya. Secara garis besar, perangkat keras SIG dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu : 1.
Alat Masukkan (Input) Alat-alat yang digunakan untuk memasukkan data ke jaringan komputer. Contohnya : scanner, CD-ROM, digitizer, dan disket.
2.
Alat Pemrosesan Alat-alat dalam sistem komputer yang berfungsi unuk mengolah, menganalisis, dan menyimpan data yang sesuai dengan kebutuhan. Contohnya : CPU (Control Processing Unit).
32
3.
Alat Keluaran (Output) Alat-alat yang berfungsi untuk menayangkan informasi geografis dalam proses SIG. Contohnya, VDU ( Visual Display Unit), plotter, dan printer.
2.1.4.2 Perangkat Lunak Perangkat lunak merupakan bagian dari sistem yang berfungsi untuk memasukkan, menyimpan, dan menghasilkan data yang diperlukan. SIG merupakan sistem perangkat lunak yang tersusun secara modular dimana basis data memegang peranan kunci. Setiap sub-sistem diimplementasikan dengan menggunakan perangkat lunak yang tersusun dari beberapa modul. 2.1.4.3 Data Dan Informasi Geografis SIG dapat mengumpulkan dan menyimpan data dan informasi yang diperlukan baik secara tidak langsung, dengan cara meng-importnya dari perangkat lunak SIG yang lainnya, maupun secara langsung dengan melakukan digitasi data spasial yang ada dan memasukkannya ke tabel-tabel.
33
2.1.4.4 Manajemen Suatu proyek sistem informasi geografis akan berhasil apabila dikelola dengan baik dan dikerjakan oleh orang yang memiliki keahlian yang tepat. Manajemen sering disebut juga sebagai sumber daya manusia. 2.1.5 Representasi Grafis Suatu Objek Pada Sistem Informasi Geografis Informasi grafis suatu objek dapat dimasukkan dalam bentuk sebagai berikut : 1.
Titik Titik adalah representasi paling sederhana untuk suatu objek. Pada skala besar suatu bangunan ditampilkan dengan poligon, tetapi dalam skala kecil ditampilkan menggunakan titik. Beberapa contoh penggunaan titik antara lain : penempatan lokasi gedung, penempatan lokasi dealer, dan lain-lain.
2.
Garis Garis adalah bentuk linear yang akan menghubungkan paling sedikit dua titik dan digunakan untuk merepresentasikan objek-objek satu dimensi. Beberapa contoh penggunaan garis antara lain : representasi jalan raya, sungai, jalur kereta api dan lain – lain.
34
3.
Poligon Poligon digunakan untuk merepresentasikan objek-objek dua dimensi. Beberapa contoh penggunaan poligon antara lain : batas provinsi, batas wilayah, danau, dan lain lain.
2.1.6 Sistem Basis Data Berikut ini akan dibahas mengenai berbagai hal seputar sistem basis data seperti pengertiannya, DBMS (Database Management System), dan metode yang digunakan dalam pemodelan dan perancangan basis data. 2.1.6.1 Pengertian Data Menurut Whitten, Bentley dan Ditman (2004, p.23), data adalah fakta mentah mengenai orang, tempat, kejadian, dan hal-hal yang penting di dalam organisasi. Tiap fakta dengan sendirinya, secara relatif tidak ada artinya. Data merupakan sebuah sumber yang harus dikontrol dan dikelola. 2.1.6.2 Pengertian Basis Data Menurut Connolly dan Begg (2002, p.15), basis data adalah kumpulan data yang terhubung secara logikal, dan deskripsi dari data tersebut. Basis data di desain untuk memenuhi kebutuhan informasi suatu organisasi.
35
Basis data adalah sebuah rangkaian data yang disimpan dalam suatu format yang sudah terstandarisasi, yang dirancang agar dapat digunakan oleh beberapa pengguna secara bersamaan. Basis data memilki penjelasan terstruktur dari beragam fakta yang disimpan di dalamnya, yang disebut dengan skema. Skema menggambarkan obyek yang diwakili suatu basis data dan hubungan di antara obyek-obyek tersebut.
Model
basis
data
yang
umum
digunakan
untuk
mengorganisasikan skema pada saat ini adalah ERD (Entity Relational Database) yang telah mewakili semua informasi dengan tabel yang saling berhubungan. Dalam model ini, hubungan antar tabel diwakili dengan menggunakan nilai yang sama antara tabel. 2.1.6.3 Database Management System (DBMS) Pengertian DBMS (Database Management System) menurut Connolly dan Begg (2002, p.550), adalah perangkat lunak komputer yang secara khusus disediakan komputer lokal yang digunakan untuk membuat akses kontrol dan perawatan basis data. Keuntungan yang dimiliki DBMS (Database Management System) adalah sebagai berikut :
36
1.
Berkurangnya Data Berulang Pengulangan data berarti bahwa field data yang sama muncul lebih dari satu kali dalam
file
yang berbeda dan
terkadang dengan format yang berbeda. Dalam sistem pemrosesan yang lama, file-file yang berbeda dan terkadang dalam format yang berbeda akan mengulang data yang sama sehingga memboroskan ruang penyimpanan. 2.
Meningkatnya Integritas Data Integritas data berarti keakuratan, kekonsistenan, dan menunjukkan umur dari data tersebut. Dalam sistem lama, ketika ada perubahan dalam sebuah file, perubahan ini tidak perlu dibuat dalam file lain. Akibatnya beberapa laporan memiliki informasi yang tidak akurat. Dalam DBMS, berkurangnya data yang berulang berarti integritas data semakin tinggi.
3.
Keamanan Meningkat Dalam suatu department, akses ke informasi akan dibatasi hanya untuk user tertentu. Dengan menggunakan password dan access control. Maka informasi finansial, dan data pribadi customer dalam basis data tersedia hanya bagi mereka yang mempunyai hak akses.
37
Database management system menyediakan fasilitas-fasilitas sebagai berikut : 1.
Data Definition Language (DDL) Fasilitas
ini
memungkinkan
pengguna
untuk
mendefinisikan basis data. Selain itu, pengguna juga bisa menspesifikasikan tipe data dan struktur serta batasan data yang disimpan di dalam basis data. Bentuk operasi yang biasa digunakan adalah sebagai berikut : a.
Create table, digunakan untuk membuat tabel dan membuat field-field
dengan tipe data yang diinginkan.
Bentuk query : CREATE TABLE nama_table ([Nama_field] tipe data [NULL|NOT NULL] | [primary key]) b.
Alter table, digunakan untuk menambah atau membuang kolom dari constraint. Bentuk query : ALTER TABLE nama_table (ADD nama_field type data [NULL|NOT NULL]) (DROP nama_field type data [RESTRICT|CASCADE])
[ADD
Constraint_name]
(DROP Constraint_name [RESTRICT|CASCADE])
38
c.
Drop table, digunakan untuk menghapus tabel beserta dengan seluruh isi tabel tersebut. Bentuk query : DROP TABLE nama_table
d.
Create index, digunakan untuk membuat index pada suatu tabel. Bentuk query : CREATE [UNIQUE] INDEX nama_index ON nama _tabel [column name]
e.
Drop index, digunakan untuk menghapus index yang sudah dibuat. Bentuk query : DROP INDEX nama_index
2.
Data Manipulation Language (DML) Fasilitas ini memungkinkan pengguna untuk memanipulasi data seperti insert, update, delete, dan retrieve data dari basis data.
2.1.6.4 Table Table adalah suatu relasi data yang digambarkan dalam kolom dan baris (Connolly, 2002, p.72).
39
2.1.6.5 Field Field dalam konteks basis data biasanya diartikan sebagai attribute. Field
merupakan kolom dari sebuah relasi (Connolly,
2002, p.72). 2.1.6.6 Record Record adalah suatu baris data informasi dalam sebuah tabel. Record bisa juga dikatakan sebagai tuple (Connolly, 2002, p.72). 2.1.6.7 Candidate Key Candidate key menurut Whitten (2004, p.298), adalah salah satu dari sebagian key yang dapat dipilih menjadi primary key. 2.1.6.8 Primary key Primary key adalah sebuah kumpulan attribute yang dipilih dari candidate key yang mempunyai keunikan untuk mengidentifikasi tuple dalam suatu relasi. Yang dimaksud unik adalah data tersebut tidak mempunyai duplikat atau key yang sama untuk dua atau lebih tuple dalam sebuah table (Connolly, 2002, p.79).
40
Primary Key
Manages > Staff staffNo {PK} name
address street
< Has
position Area to list attribute(s)
city
salary
postcode
totalStaff
telpNo {1..3}
Composite attribute
Derived attribute
Multi-valued attribute
Gambar 2.1 Contoh Primary Key 2.1.6.9 Foreign Key Foreign key menurut Connolly dan Begg (2002, p.79) adalah suatu attribute atau kumpulan attribute dalam suatu relasi yang memiliki kecocokan dengan candidate key dari relasi yang sama.
41
2.1.7 Database Life Cycle (DBLC) Menurut Connolly dan Begg (2002, p.273), Database Life Cycle (DBLC) merupakan siklus hidup basis data yang memiliki bagian sebagai berikut : 1.
Desain Konseptual Proses membangun sebuah model informasi yang digunakan dalam suatu perusahaan, dapat berdiri sendiri dari semua pertimbangan fisikal.
2.
Desain Logikal Proses membangun sebuah model informasi yang digunakan perusahaan didasarkan pada model data spesifik, tetapi mandiri terhadap DBMS tertentu dan pertimbangan fisikal lainnya.
3.
Desain Fisikal Proses menghasilkan sebuah deskripsi dari implementasi basis data pada gudang sekunder. Ini mendefinisikan relasi dasar, organisasi file, dan index yang digunakan untuk mencapai akses ke data secara efisien, dan batasan integritas lainnya yang berhubungan serta batasan keamanan.
42
2.1.8 Fact Finding Techniques Menurut Connolly dan Begg (2002, p.302), yang dimaksud dengan fact finding techniques adalah proses formal dalam menggunakan teknik seperti wawancara dan kuisioner untuk mengumpulkan fakta tentang sistem, kebutuhan, dan preferensi. Fact finding technique sangat dibutuhkan pada tahap awal database life cycle seperti perencanaan database, definisi sistem, dan kumpulan kebutuhan serta analisis. Berikut adalah fact finding techniques yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini : 1.
Penelitian / Studi Kepustakaan Penelitian adalah teknik yang berguna dalam meneliti aplikasi dan permasalahan. Jurnal, buku referensi, dan internet adalah sumber-sumber yang bagus untuk mendapat informasi. Sumber-sumber tersebut bisa memberikan infromasi tentang menyelesaikan masalah serupa atau bahkan ada-tidaknya perangkat lunak yang bisa menyelesaikan sebagian atau seluruh masalah yang sedang kita hadapi.
2.
Observasi Teknik ini merupakan salah satu teknik yang sangat efektif jika kita ingin mengerti suatu sistem. Dengan menggunakan teknik ini, kita bisa ikut berpartisipasi atau melihat aktivitas seorang untuk mempelajari
43
tentang sistem yang sedang berjalan. Untuk bisa mendapatkan hasil maksimal, observasi harus memiliki persiapan yang matang seperti kapan aktivitas yang akan diamati mengalami kemajuan, kemunduran, atau dalam keadaan normal atau apakah orang yang diamati akan merasa terganggu dengan observasi tersebut. 3.
Interview Interview adalah teknik pencarian fakta yang dilakukan untuk mengumpulkan informasi melalui pertemuan secara langsung atau tatap muka, dengan memberikan pertanyaan baik yang disampaikan secara lisan maupun tertulis.
4.
Memeriksa Dokumen Teknik ini berguna saat kita ingin mendapat pengetahuan mengenai kebutuhan database. Selain itu, kita juga bisa mengetahui informasi tentang hubungan antara perusahaan dengan masalah yang sedang dihadapi.
2.1.9 State Transition Diagram (STD) State transation diagram (STD) adalah diagram yang terdiri dari lingkaran untuk menggambarkan titik dan segmen garis lurus untuk representasi transisi antar titik. Diagram transisi memiliki tugas untuk menunjukkan urutan-urutan fungsi yang dijalankan sebuah sistem.
44
Menurut Whitten (2004, p.636), state transition diagram adalah alat yang digunakan untuk menggambarkan urutan dan variasi layar yang dapat muncul ketika pengguna sistem menjalankan sistem. 2.1.10 Unified Modeling Language (UML) UML adalah sebuah bahasa pemodelan yang distandarisasikan untuk tujuan tertentu dalam sejumlah bagian software engineering (menurut en.wikipedia.org). pengkonotasian
UML grafik
terdiri untuk
dari
kumpulan
menciptakan
layar
sejumlah rancangan
teknik dari
pengembangan sebuah sistem perangkat lunak. Adapun UML antara lain terdiri dari usecase diagram, activity diagram, class diagram, dan sequence diagram. 1. Use Case Diagram Menurut
Connolly
dan
Begg
(2009,
p.838),
UML
memungkinkan dan mendefinisikan (walau tidak diperintahkan atau diperlukan) sebuah pendekatan usecase untuk pemodelan objek dan komponen-komponennya. Usecase diagram memodelkan fungsionalitas yang ada pada sistem (usecase), pengguna yang berinteraksi dengan sistem (actor), dan hubungan antara pengguna dan fungsionalitasnya. Usecase diagram digunakan pada tahap pengumpulan kebutuhan dan
45
tahap analisis pada siklus hidup pembangunan perangkat lunak untuk merepresentasikan kebutuhan tingkat tinggi pada sistem. Usecase diagram yang individual direpresentasikan dengan simbol elips, actor direpresentasikan dengan simbol orang-orangan, dan hubungan antara usecase diagram individual dan actor disimbolkan dengan garis. Sebuah usecase diagram selalu direpresentasikan oleh kata kerja yang diikuti oleh objek, seperti “view property” “lease property”.
Add a New Staff Member
Add a New Staff Grade
Change the Rate for a Staff Grade
Accountant
Change the Grade for a Staff Member
Calculate Staff bonuses
Gambar 2.2 Contoh Usecase Diagram Dengan Satu Aktor
46
SHOP
Sell merchandise
Customer support
Customer
Vendor
Process complains
Boss
Gambar 2.3 Contoh Usecase Diagram Dengan Dua Aktor atau Lebih 2. Activity Diagram Activity diagram menggambarkan aliran control sebuah kegiatan dalam sebuah sistem. Dalam pembuatan sebuah activity diagram, alur selalu dimulai dengan sebuah node berwarna hitam bernama “start state” dan selalu diakhiri dengan sebuah node yang disebut sebagai “final state”. Activity diagram akan menggambarkan alur sistem yang ada melalui node-node yang berisikan dengan kegiatan yang harus dilakukan dan garis panah yang menunjukan node yang akan dikerjakan selanjutnya.
47
Gambar 2.4 Contoh Activity Diagram 3. Class Diagram Menurut Bernd dan Allen (2000, p.25) class diagram adalah suatu diagram yang digunakan untuk menggambarkan struktur dari suatu sistem. Dimana pada class diagram terbentuk dari sejumlah class yang terhubung dengan class lainnya melalui hubungan (asosiasi, inheritance, dan composition) antar objek masing-masing class.
48
Gambar 2.5 Contoh Class Diagram 4. Sequence Diagram Sequence diagram merupakan sebuah diagram interaksi yang menggambarkan proses komunikasi antar objek dengan sistem melalui pengiriman pesan-pesan. Pada setiap objek dan sistem terdapat sebuah garis vertikal yang disebut lifeline yang menggambarkan lamanya objek atau sistem tersebut berlangsung.
49
Gambar 2.6 Contoh Sequence Diagram 2.1.11 Entity Relationship Diagram (ERD) Entity relationship
diagram menunjukkan
hubungan
antar data
berdasarkan persepsi nyata yang terdiri dari sekumpulan objek dasar yang disebut entitas dan hubungan antar entitas-entitas tersebut. Menurut Connolly (2002, p.345), hubungan antar entitas dibagi menjadi : 1. One-To-One Dalam setiap relasi, mencerminkan hubungan antara satu entitas dengan satu atau hanya satu entitas lainnya.
50
Staff entity type (staffNo)
Manages relationship
Branch entity type (branchNo)
SG5
r1
B003
r2
B005
SG37
SL21
Gambar 2.7 Relasi One-To-One (a)
‘Each branch is managed by one member of staff’
Manages >
Staff staffNo
‘A member of staff can manage zero or one branch’
1..1
Branch 0..1
Multiplicity
Gambar 2.8 Relasi One-To-One (b)
branchNo
51
2. One-To-Many Dalam suatu relasi, bisa memungkinkan untuk suatu entitas berhubungan dengan lebih dari satu entitas lainnya. Staff entity (staffNo)
Oversees relationship
SG5
r1
SG37
r2
SA9
r3
PropertyForRent entity (propertyNo)
PG21
PG36
PA14
PG4
Gambar 2.9 Relasi One-To-Many (a)
‘Each property for rent is overseen by zero or one member of staff’
Oversees >Manages >
Staff staffNo
‘Each member of staff oversees zero or more properties for rent’
0..1
PropertyForRent 0..*
propertyNo
Gambar 2.10 Relasi One-To-Many (b)
52
3. Many-To-Many Dalam suatu relasi, bisa terjadi hubungan antara lebih dari satu entitas dengan lebih dari satu entitas lainnya. Newspaper entity (newspaperName)
Glasgow Daily
The West News
Aberdeen Express
advertises relationship
PropertyForRent entity (propertyNo)
r1
PG21
r2
PG36
r3
PA14
r4
PG4
Gambar 2.11 Relasi Many-To-Many (a)
‘Each property for rent is advertised in zero or more newspapers’
‘Each newspaper advertises one or more preperties for rent’
Advertises >
Newspaper newspaperName
0..*
PropertyForRent 1..*
propertyNo
Gambar 2.12 Relasi Many-To-Many (b)
53
2.1.12 Data Flow Diagram (DFD) Menurut Whitten (2004, p.326), data flow diagram adalah alat yang menggambarkan aliran data melalui sistem kerja atau pengolahan yang dilakukan oleh sistem tersebut. Ada tiga tingkatan dalam data flow diagram, yaitu : 1. Diagram Konteks Tingkatan tertinggi yang menggambarkan input maupun output sistem. Terdiri dari satu proses yang tidak memiliki data store. 2. Diagram Level Nol Memiliki data store. Jika terdapat diagram tidak rinci, maka diberikan tanda asterik. 3. Diagram Rinci Merupakan rincian dari diagram level nol atau diagram tingkat sebelumnya. Proses yang ada sebaiknya tidak lebih dari tujuh proses. 2.1.12.1 Komponen Data Flow Diagram Berikut ini adalah komponen-komponen yang ada pada data flow diagram, yakni :
54
1. Persegi panjang tumpul menyatakan proses atau bagaimana tugas dikerjakan.
Gambar 2.13 Komponen Proses 2. Persegi empat menyatakan agen eksternal dan batasan sistem tersebut.
Gambar 2.14 Komponen Agen Eksternal 3. Kotak terbuka berujung menyatakan data store, terkadang disebut basis data.
Gambar 2.15 Komponen Data Store
55
4. Panah menyatakan aliran data atau input dan output dari suatu proses.
Gambar 2.16 Komponen Aliran Data 2.1.13 System Development Life Cycle (SDLC) SDLC (System Development Life Cycle) adalah kerangka yang digunakan untuk membentuk struktur, rancangan dan kontrol dari proses pengembangan sistem informasi. Salah satu SDLC yang sering digunakan adalah waterfall model. Waterfall model ini terdiri dari 5 tahapan, yaitu : 1. Requirements 2. Design 3. Implementation 4. Verification 5. Maintenance 2.1.14 Desktop Application Menurut Konixbam (2009), Desktop based application adalah suatu aplikasi yang dapat berjalan sendiri atau independen tanpa menggunakan
56
browser atau koneksi internet di suatu komputer otonom, dengan operating system atau platfom tertentu. Desktop application adalah perangkat lunak yang dapat di instal di satu komputer (notebook atau desktop) dan digunakan untuk melakukan tugastugas tertentu. Desktop application merupakan awal dari pengembangan suatu software yang digunakan pada komputer stand alone (komputer yang tidak tersambung dengan komputer lain atau jaringan lain, tanpa modem). Maka dari itu, desktop application dapat berjalan sendiri tanpa menggunakan browser ataupun koneksi internet di suatu komputer, dengan sistem operasi atau platform tertentu. Misalnya aplikasi Microsoft Office Word 2007, Microsoft Excel 2007, Windows Media Player, dan lain-lain. Adapun kelebihan-kelebihan dari desktop application dibandingkan dengan aplikasi lainnya dikutip dari tulisan Konixbam (2009), yaitu : 1. Dapat bekerja secara mandiri tanpa tergantung dengan koneksi ataupun browser. 2. Pengguna dapat dengan mudah mengubah dan melakukan modifikasi settingan. 3. Prosesnya lebih cepat.
57
2.1.15 Delapan Aturan Dalam Merancang User Interface Shneiderman (2010, p.88) mengemukakan 8 (delapan) aturan yang dapat digunakan sebagai petunjuk dasar yang baik untuk merancang suatu user interface. Delapan aturan ini disebut dengan Eight Golden Rules of Interface Design, yaitu : 1. Konsistensi Konsistensi dilakukan pada urutan tindakan, perintah, dan istilah yang digunakan pada prompt, menu, serta layar bantuan. 2. Memungkinkan Pengguna Untuk Menggunakan Shortcut Ada
kebutuhan
dari
pengguna
yang
sudah
ahli
untuk
meningkatkan kecepatan interaksi, sehingga diperlukan singkatan, tombol fungsi, perintah tersembunyi, dan fasilitas makro. 3. Memberikan Umpan Balik Yang Informatif Untuk setiap tindakan operator, sebaiknya disertakan suatu sistem umpan balik. Untuk tindakan yang sering dilakukan dan tidak terlalu penting, dapat diberikan umpan balik yang sederhana. Tetapi ketika tindakan merupakan hal yang penting, maka umpan balik sebaiknya lebih substansial. Misalnya muncul suatu suara ketika salah menekan tombol pada waktu input data atau muncul pesan kesalahannya.
58
4. Merancang Dialog Untuk Menghasilkan Suatu Penutupan Urutan tindakan sebaiknya diorganisir dalam suatu kelompok dengan bagian awal, tengah, dan akhir. Umpan balik yang informatif akan meberikan indikasi bahwa cara yang dilakukan sudah benar dan dapat mempersiapkan kelompok tindakan berikutnya. 5. Memberikan Penanganan Kesalahan Yang Sederhana Semampu mungkin sistem dirancang sehingga pengguna tidak dapat melakukan kesalahan fatal. Jika kesalahan terjadi, sistem dapat mendeteksi kesalahan dengan cepat dan memberikan mekanisme yang sederhana dan mudah dipahami untuk penanganan kesalahan. 6. Mudah Kembali Ke Tindakan Sebelumnya Hal ini dapat mengurangi kekhwatiran pengguna karena pengguna mengetahui kesalahan yang dilakukan dapat dibatalkan, sehingga pengguna tidak takut untuk mengekplorasi pilihan-pilihan lain yang belum biasa digunakan. 7. Mendukung Tempat Pengendali Internal (Internal Locus of Control) Pengguna ingin menjadi pengontrol sistem dan sistem akan merespon tindakan yang dilakukan pengguna daripada pengguna merasa
59
bahwa sistem mengontrol pengguna. Sebaiknya sistem dirancang sedemikan rupa sehingga pengguna menjadi inisiator daripada responden. 8. Mengurangi Beban Ingatan Jangka Pendek Keterbatasan ingatan manusia membutuhkan tampilan yang sederhana atau banyak tampilan halaman yang sebaiknya disatukan, serta diberikan cukup waktu pelatihan untuk kode, mnemonic, dan urutan tindakan. 2.2 Teori Khusus Pada sub-bab ini akan dijelaskan mengenai teori-teori khusus yang digunakan dalam penelitian skripsi ini. 2.2.1 Outlet Outlet adalah sebuah tempat tertutup yang di dalamnya terjadi kegiatan perdagangan dengan jenis benda atau barang yang khusus, misalnya toko kosmetik, toko buah, dan sebagainya. Secara fungsi ekonomi, istilah "outlet" sesungguhnya hampir sama dengan "kedai" atau "warung". Akan tetapi pada perkembangan istilah, “kedai” dan “warung” cenderung bersifat tradisional dan sederhana, dan warung umumnya dikaitkan dengan tempat penjualan makanan dan minuman. Secara bangunan fisik, outlet lebih terkesan mewah dan modern dalam arsitektur bangunannya daripada warung. Outlet juga lebih modern dalam hal barang-barang yang dijual dan proses transaksinya.
60
2.2.2 Kosmedik Kosmetik berasal dari kata Yunani “kosmetikos”
yang berarti
keterampilan menghias, mengatur. Definisi kosmetik dalam peraturan Menteri Kesehatan RI No. 445/MenKes/Permenkes/1998 adalah sebagai berikut : Kosmetik adalah kesediaan atau paduan bahan yang siap untuk digunakan pada bagian luar badan (epidermis, rambut, kuku, bibir, dan organ kelamin bagian luar), gigi dan rongga mulut untuk membersihkan, menambah daya tarik, mengubah penampakan, melindungi supaya tetap dalam keadaan baik, memperbaiki bau badan tetapi tidak dimaksudkan untuk mengobati atau menyembuhkan suatu penyakit. Dalam definisi kosmetik diatas, yang dimaksud dengan “tidak dimaksudkan untuk mengobati atau menyembuhkan suatu penyakit” adalah sediaan tersebut seyogianya tidak mempengaruhi struktur dan faal kulit. Namun apabila bahan kosmetik tersebut adalah bahan kimia, meskipun berasal dari alam dan organ tubuh yang dikenai (ditempeli) adalah kulit, maka dalam hal tertentu kosmetik itu akan mengakibatkan reaksi-reaksi dan perubahan faal kulit tersebut. Tak ada bahan kimia bersifat indeferens (tidak menimbulkan efek apa-apa) jika dikenakan pada kulit (Lubowe, 1955, Kligman, 1982, Celleno, 1988). Karena itu, pada tahun 1955 Lubowe menciptakan istilah “cosmedics” yang merupakan gabungan dari kosmetik dan obat yang sifatnya mempengaruhi faal kulit secara positif, namun bukan obat.
61
2.2.3 Visual Basic .NET Microsoft Visual Basic .NET adalah sebuah alat untuk mengembangkan dan membangun aplikasi yang bergerak di atas sistem .NET Framework, dengan menggunakan bahasa BASIC. Dengan menggunakan alat ini, para programmer dapat membangun aplikasi windows forms, aplikasi web berbasis ASP.NET, dan juga aplikasi command-line. Alat ini dapat diperoleh secara terpisah dari beberapa produk lainnya (seperti Microsoft Visual C++, Visual C#, atau Visual J#), atau juga dapat diperoleh secara terpadu dalam Microsoft Visual Studio .NET. Bahasa visual basic .NET sendiri menganut paradigma bahasa pemrograman berorientasi objek yang dapat dilihat sebagai evolusi dari Microsoft Visual Basic versi sebelumnya yang diimplementasikan di atas .NET Framework. 2.2.4 SQL Server Microsoft SQL Server adalah sebuah sistem manajemen basis data relasional (RDBMS) produk Microsoft. Bahasa query utamanya adalah Transact-SQL yang merupakan implementasi dari SQL standar ANSI/ISO yang digunakan oleh Microsoft dan Sybase. Umumnya SQL Server digunakan di dunia bisnis yang memiliki basis data berskala kecil sampai dengan menengah, tetapi kemudian berkembang dengan digunakannya SQL Server pada basis data besar.
62
Adapun kelebihan dan kekurangan dari SQL Server adalah sebagai berikut: 1. Kelebihan Microsoft SQL Server a. Sistem basis data dengan level enterprise. Microsoft SQL Server termasuk DBMS professional. Beberapa pesaing seperti MySQL, Oracle, telah mengembangkan software serupa dalam beberapa tahun terakhir, tetapi Microsoft SQL Server lebih mudah digunakan dan memiliki lebih banyak fitur. Pemicunya antara lain adalah dukungan penuh dari Microsoft. Perangkat lunak yang ditawarkan oleh Microsoft juga menawarkan integrasi yang erat dengan .NET framework, dan ini tidak dimiliki oleh produk lain. b. Penanganan data korup. Data yang korup selalu menjadi pusat perhatian ketika perangkat keras dan perangkat lunak tidak dapat bekerja dengan optimal sebagaimana mestinya. Microsoft SQL Server memiliki sejumlah fitur dalam restorasi data dan pemulihan data. Meskipun beberapa tabel individu tidak dapat didukung atau dikembalikan, namun pilihan database yang lengkap dan restorasi yang tersedia dalam SQL Server sangat membantu. Melalui penggunaan file log, cache, dan backup, produk Microsoft yang memungkinkan Anda untuk merasa yakin bahwa ada banyak pilihan dalam menangani bencana.
63
c. Instalasi yang efisien. Microsoft SQL Server dapat diinstal dengan dengan mudah, installer juga mendeteksi, download dan menginstal update yang diperlukan dalam prasyarat instalasi SQL Server. Fitur-fitur ini mengurangi kompleksitas dalam menginstal perangkat lunak. Komponen individu seperti database services, analysis services dan integration services juga dapat diinstal secara terpisah. SQL Server juga secara otomatis dapat melakukan update patch keamanan untuk mengurangi biaya pemeliharaan. d. Fitur kinerja yang lebih baik. Microsoft SQL Server memiliki kompresi dan enkripsi data transparan built in, sehingga tidak perlu untuk memodifikasi atau mengubah program untuk mengenkripsi data. SQL Server memiliki kontrol akses yang lebih efisien dan alat izin manajemen
dan
menawarkan
kinerja
yang
lebih
baik
dalam
pengumpulan data. SQL Server juga terintegrasi dengan Microsoft Office dan produk Microsoft lainnya. e. Fitur keamanan yang lebih baik. SQL Server memiliki otentikasi yang kuat dan perlindungan akses serta memiliki fitur manajemen password yang lebih baik. SQL Server menggunakan kebijakan manajemen berbasis untuk mendeteksi ketidakpatuhan kebijakan keamanan, yang memungkinkan hanya personil yang berwenang akses ke database. Keamanan audit dan peristiwa dapat ditulis secara otomatis ke log file.
64
f. Menurunkan biaya kepemilikan. Modul-modul dalam SQL Server termasuk kompresi lanjutan, alat manajemen data, partisi disk, alat data mining, pelaporan enterprise, dan advanced security tanpa biaya tambahan. SQL Server versi 2008 juga kompatibel dengan SQL Server versi 2000 dan 2005, sehingga tidak perlu memperbarui atau mengupgrade setiap komputer. g. Fakta. Beberapa korporasi seperti Unilever, HM Sampoerna, Phillip Morris, dan Siemens menggunakan Microsoft SQL Server 2008. SQL Server 2008 diakui sebagai best seller dan pertumbuhan terbaik oleh majalah CRN. 2. Kekurangan Microsoft SQL Server a. Biaya. Salah satu kelemahan utama untuk menggunakan Microsoft SQL Server adalah karena SQL Server bukan sistem manajemen database relasional alternatif, pilihan lisensi yang ada cukup mahal. Meskipun menggunakan perangkat lunak untuk pengembangan atau tujuan pendidikan adalah gratis, namun dalam penggunaan bisnis ada biaya lisensi. Untuk SQL Server 2008 misalnya, SQL Server Standard Edition biaya $ 7.171 per prosesor. SQL Server Data Center Edition dengan biaya $ 54.990 per prosesor, menurut situs Microsoft.
65
b. Kompatibilitas yang terbatas. Microsoft SQL Server hanya dirancang untuk berjalan pada server berbasis Windows. Untuk berbagai alasan, termasuk biaya lisensi dan masalah keamanan. Selain tidak mampu berjalan di platform non-Windows, terkadang ada juga masalah kompatibilitas tentang interaksi dengan aplikasi yang berjalan pada platform lainnya. c. Perangkat keras. Versi SQL Server dapat diinstal pada peralatan hardware yang lebih tua, tapi rilis baru dari aplikasi yang memerlukan teknologi yang lebih canggih untuk mendukung sumber daya yang dibutuhkan oleh database. SQL Server juga membutuhkan .NET Framework. Diinstal pada mesin, yang merupakan komponen terpisah yang digunakan oleh pengembang. Jika perusahaan berencana untuk memiliki database yang sangat besar, hard drive juga membutuhkan jumlah yang tepat ruang di samping gigabyte ruang yang diperlukan untuk mesin database sendiri. 2.2.5 DotSpatial DotSpatial adalah library untuk mendukung pembuatan aplikasi berbasis sistem
informasi
geografis
dengan
menggunakan
.NET.
DotSpatial
memungkinkan pengembang aplikasi untuk melakukan analisis data spasial dan menjalankan fungsionalitas-fungsionalitas mapping pada aplikasi mereka
66
atau juga berkontribusi dalam membuat GIS extentions yang dapat bermanfaat bagi banyak orang.