7 BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Data Data merupakan fakta mentah atau deskripsi dasar suatu benda, kejadian, aktifitas dan transaksi yang ditangkap, direkam, disimpan, dan diklasifikasi tapi tidak terorganisir untuk mengandung makna spesifik (Turban, 2001, p15). Data diperlukan dalam segala hal, baik berupa pengukuran, pencatatan, pengumpulan informasi, maupun pengambilan keputusan semuanya memerlukan data. Dengan kata lain data sangat dibutuhkan karena informasi yang ada akan memberikan arti yang sangat penting baik untuk saat ini maupun untuk akan datang. Namun data diartikan sebagai sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berupa suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupun simbol-simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupun suatu konsep. Penyajian data yang diolah oleh komputer dapat dibagi dalam beberapa tingkatan, yaitu : •
Byte atau Karakter Merupakan satuan data paling kecil. Karakter bisa berbentuk huruf (A s/d Z, atau a s/d z), berbentuk angka (0 s/d 9), ataupun berbentuk tanda baca lainnya.
8 •
Field Merupakan kumpulan dari karakter-karakter yang membentuk suatu arti tertentu. Misalnya, Field untuk Nomor Mahasiswa, Field untuk Nama Mahasiswa, Field untuk Mata Pelajaran dan lainnya.
•
Record Merupakan kumpulan dari field-field yang membentuk sebuah arti. Misalkan kumpulan field Nim, nama materi pendidikan dan akhirnya membentuk sebuah record.
•
File File merupakan kumpulan dari record-record.
2.2 Database Database (basis data) adalah suatu kumpulan data-data yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk informasi yang sangat berguna. Namun database dapat juga diartikan sebagai kumpulan relasi-relasi logikal dari data dan deskripsi data yang
didesain
untuk
memperoleh
informasi
yang
dibutuhkan
oleh
perusahaan(Connoly, 2005, p15). Menurut Turban (2001, p16) database adalah kumpulan file atau record yang yang berhubungan dan terorganisir yang menyimpan data dan asosiasi data tersebut. Database terbentuk dari sekelompok data-data yang memiliki jenis atau sifat sama. Contohnya : data mahasiswa, data dosen, data karyawan dan lain-lain. Database tersimpan di perangkat keras, serta dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak. Pendefinisian database meliputi spesifikasi dari tipe data, struktur dan batasan
9 dari data atau informasi yang akan disimpan. Database merupakan salah satu komponen yang penting dalam sistem informasi, karena merupakan basis dalam menyediakan informasi pada para pengguna atau user.
2.3 Database Management System (DBMS) DBMS adalah sebuah program yang memiliki fasilitas penyimpanan dan pemanggilan struktur informasi pada sistem komputer. Suatu sistem software yang memungkinkan user untuk mendefinisikan, membuat, dan mengontrol akses ke database juga dapat dikatakan sebagai database management system (Connoly, 2005, p16). DBMS juga dapat diartikan sebagai program software atau kumpulan program yang menyediakan akses ke database (Turban, 2001, p136). Tujuan utama DBMS adalah untuk menyediakan tinjauan abstrak dari data bagi user. Jadi sistem menyembunyikan informasi mengenai bagaimana data disimpan dan dirawat, tetapi data tetap dapat diambil dengan efisien. Pertimbangan efisien yang digunakan adalah bagaimana merancang struktur data yang kompleks, tetapi tetap dapat digunakan oleh pengguna yang masih awam, tanpa mengetahui kompleksitas struktur data. Database menjadi penting karena munculnya beberapa masalah bila tidak menggunakan data yang terpusat, seperti adanya duplikasi data, hubungan antar data tidak jelas, organisasi data dan update menjadi rumit. Menurut O’Brien (2005, p222) tiga fungsi dasar dari sistem manajemen database adalah : •
Untuk membuat database baru dan aplikasi database
•
Memelihara kualitas data dalam database organisasi
10 •
Menggunakan database organisasi untuk memberikan informasi yang dibutuhkan oleh para pemakai akhir. Menurut Connoly (2005, pp18-20) DBMS mempunyai 5 komponen penting, yaitu:
•
Hardware Dalam menjalankan aplikasi dan DBMS diperlukan perangkat keras yang dapat berupa personal computer, single mainframe, jaringan komputer berupa server.
•
Software Komponen perangkat lunak meliputi DBMS software dan program aplikasi beserta sistem operasi (OS), termasuk perangkat lunak tentang jaringan bila DBMS digunakan dalam jaringan dalam jaringan seperti LAN.
•
Data Data mungkin merupakan komponen terpenting dari DBMS khususnya sudut pandang dari end user mengenai data
•
Prosedur Prosedur merupakan panduan dan instruksi dalam desain dan menggunakan basis data. Pengguna dari sistem dan staf dalam basis data, penggunaan sebagian fasilitas DBMS, cara menjalankan dan memberhentikan DBMS, membuat salinan backup database, memeriksa hardware dan software yang sedang berjalan, mengubah struktur data, meningkatkan kinerja atau membuat arsip data pada secondary storage.
11 •
People Komponen terakhir yaitu manusia itu sendiri yang terlibat dalam sistem tersebut. Pengembangan database melibatkan penetapan dan pengaturan isi, hubungan, dan struktur dari data yang dibutuhkan untuk membangun database. Pengembangan aplikasi database melibatkan penggunaan DBMS untuk mengembangkan prototipe dari fitur query, formulir, laporan, dan halaman web, untuk aplikasi bisnis yang diusulkan. Pemeliharaan database melibatkan penggunaan sistem pemrosesan transaksi dan alat lainnya untuk menambhakan, menghapus, memperbarui, dan memperbaiki data dalam database. Penggunaan utama dari database oleh pemakai akhir melibatkan penggunaan kemampuan penyelidikan database dari DBMS untuk mengakses data dalam sebuah database agar secara selektif menarik dan menampilkan informasi serta menghasilkan laporan, formulir dan dokumen lainnya.
2.4 OLTP (On-Line Transaction Processing) Menurut Vieira (2000, p892), OLTP (On-Line Transaction Processing) adalah sistem operasional yang didasarkan pada proses dan fungsi bisnis, seperti entri pesanan pelanggan, order pembelian, pemasukan stok dan lain–lain. Sistem operasional ini mengakses dan mengubah record dari satu objek fungsi binis, seperti jenis persediaan atau pesanan. Ada beberapa perbedaan antara OLTP dan data warehouse diantaranya :
12 OLTP Menangani data saat ini
Data Warehouse Lebih cenderung menangani data masa lalu
Data bisa saja disimpan pada beberapa
Data disimpan dalam satu platform
platform Data diorganisasikan berdasarkan fungsi
Data diorganisasikan menurut subjek
atau operasi seperti penjualan, produksi,
seperti pelanggan atau produk
dan pemrosesan pesanan
Pemrosesan bersifat berulang
Pemrosesan sewaktu-waktu, tak terstruktur, dan bersifat heuristik
Untuk mendukung keputusan harian
Untuk mendukung keputusan yang
(operasional)
strategis
Melayani banyak pemakai operasional
Untuk mendukung pemakai manajerial yang berjumlah relatif sedikit
Berorientasi pada transaksi
Berorientasi pada analisis
Tabel 2.1 Pebedaan OLTP dan Data Warehouse
2.5 Data Warehouse Data warehouse adalah database yang bersifat analisis yang digunakan sebagai landasan dalam sistem pendukung keputusan (Poe, 1996, p24). Data warehouse dirancang untuk data yang hanya dapat dibaca (read-only data), yang memungkinkan akses secara intuitif ke informasi yang akan digunakan dalam pengambilan keputusan.
13 Data warehouse merupakan basis data yang menyimpan data sekarang dan data masa lalu yang berasal dari berbagai sistem operasional dan sumber yang lain (sumber eksternal) yang menjadi perhatian penting bagi manajemen dalam organisasi dan ditujukan untuk keperluan analisis dan pelaporan manajemen dalam rangka pengambilan keputusan. Data warehouse digunakan untuk mendukung pengambilan keputusan, bukan untuk melaksanakan pemrosesan transaksi. Data warehouse hanya berisi informasi-informasi yang relevan bagi kebutuhan pemakai yang dipakai untuk pengambilan keputusan. Data warehouse mendukung kemampuan melakukan query untuk mendukung pengambilan keputusan, data warehouse lebih mudah dipahami oleh customer dilihat kebutuhan informasi mereka dalam menaksir keadaan finansial, produk dan layanan, serta waktu untuk memasarkan produk dan layanan baru. Yang terpenting data warehouse dapat dilihat sebagai teknologi, dengan kemampuan unik untuk mengolah informasi, bertujuan untuk menghasilkan pendapatan yang tinggi dan memperbesar keuntungan. Menurut Inmon (2002, p31), “A data warehouse is a subject oriented, integrated, non volatile and time variancy collection of data in support of management’s decision making process” atau artinya data warehouse adalah koleksi data yang mempunyai sifat berorientasi subjek, terintegrasi, rentang waktu dan tidak mengalami perubahan dari koleksi data dan mendukung proses pengambilan keputusan dalam manajemen. Data warehouse dapat ditampilkan dalam bentuk database untuk data history dari berbagai bagian yang ada dalam perusahaan, serta data warehouse dapat pula digunakan dalam menganalisa dari database yang telah ada, dan memperlihatkan
14 sifat yang lebih interaktif dalam membantu mengambil suatu keputusan dalam perusahaan 2.5.1
Karakteristik Data Warehouse a. Subjek Oriented (Berorientasi Subjek) Karakteristik pertama dari data warehouse yaitu berorientasi pada subyek-subyek utama dari perusahaan. Sebaliknya, OLTP berorientasi pada proses atau fungsi. Contohnya, dalam dunia perbankan data warehouse akan berorientasi pada subyek utama antara lain customer, vendor, dan product. Sedangkan OLTP berorientasi pada proses atau fungsinya, antara lain tabungan, peminjaman, dan kartu kredit. Perbedaan orientasi ini kemudian berpengaruh pada rancangan dan implementasi data dari data warehouse. OLTP berhubungan dengan database design dan process design. Sedangkan data warehouse secara khusus berpusat pada data modelling dan database design. Process design bukanlah bagian dari lingkungan data warehouse. Perbedaan yang lain terlihat pada kandungan data pada level terinci. Data warehouse tidak menyimpan data yang tidak digunakan untuk proses pengambilan keputusan, sedangkan OLTP mengandung data yang memenuhi kebutuhan fungsional atau proses yang mungkin dibutuhkan ataupun tidak oleh analis dalam kegiatan pengambilan keputusan. Data warehouse disusun berdasarkan subjek yang ada didalam sebuah perusahaan, dimana setiap area subjek secara fisik di implementasikan sebagai kumpulan dari tabel yang berhubungan di
15 dalam data warehouse dan tidak berorientasi pada proses atau fungsi aplikasi terentu dalam pengaksesan data penggunapun harus berorientasi pada subjek tertentu. Informasi pada data warehouse ditampilkan berdasarkan subjeksubjek atau area permintaan yang spesifik. Data yang adapun dimanupulasi
sedemikian
rupa
sehingga
menyediakan
informasi
mengenai sebuah subjek secara khusus. b. Integrated (Terintegrasi) Dari semua aspek data warehouse, integrasi merupakan salah satu karakteristik yang paling penting. Data dikumpulkan dari sumber-sumber beragam yang terpisah ke dalam sebuah data warehouse. Sebelumnya data tersebut harus dikonversi, diformat kembali, disusun kembali, diringkas dan sebagainya. Integrasi akan terjadi ketika data berasal dari lingkungan operasional yang berorientasi aplikasi ke data warehouse. Untuk menciptakan subjek area yang berguna, sumber data yang berasal dari beberapa sistem yang berbeda terlebih dahulu harus terintegrasi sebelum digabungkan ke dalam sebuah data warehouse. Sebagai contoh, terdapat tiga sistem order entry yang berbeda. Sistem yang pertama memiliki kode produk yang terdiri atas tujuh digit numerik, sistem kedua terdiri atas sembilan digit karakter, dan sistem yang ketiga terdiri atas empat digit karakter dan empat digit numerik. Apabila ketiga sistem ini hendak disatukan ke dalam data warehouse, maka kode produknya harus dimodifikasi menjadi satu jenis kode produk yang dapat mencakup seluruh kode produk yang ada. Untuk lebih jelasnya dapat
16 dilihat pada gambar 2.1. Provides common coding of data both within and across subject areas Retail Sales System
Outlet Sales System
Catalog Sales System
Product Code : 9999999
Product Code : XXXXXXXXX
Product Code : XXXX9999
Product Code : Common Code or a mapping of the various source code
Sales Subject Area Gambar 2.1 Aspek Terintegrasi dari Data Warehouse c. Non - Volatile (Tidak Berubah) Proses update, insert dan delete biasanya dilakukan pada OLTP dengan basis record. Tetapi manipulasi data pada data warehouse lebih sederhana. Hanya ada dua macam operasi dalam data warehouse yaitu loading data dan akses data. Dalam data warehouse tidak ada proses update terhadap data. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 2.2.
17 Gambar 2.2 Aspek Nonvolatile Data Warehouse d. Time Variant (Rentang Waktu) Data yang tersimpan dalam data warehouse bersifat time variant atau bersifat akurat pada periode tertentu. Karakteristik dasar data dalam data warehouse sangat berbeda dengan data pada OLTP, dimana data hanya akurat untuk waktu sesaat setelah data diakses, sedangkan data pada data warehouse akurat selama periode waktu tertentu, maka dikatakan memiliki perbedaan waktu atau rentang waktu (time variance). Setiap unit data dalam data warehouse hanya akurat dan tepat dalam periode waktu tertentu. Dalam beberapa kasus, recordnya berupa time stamped. Tapi dalam kasus lain, record memiliki tanggal transaksi. Tetapi dalam setiap kasus ada beberapa bentuk dari penanda waktu untuk menunjukan waktu sepanjang record yang akurat. Lingkungan yang berbeda memikiki horizon waktu yang berbeda. Horizon waktu merupakan parameter dari waktu yang direpresentasikan dalam suatu lingkungan. Horizon waktu yang normal untuk sistem operasional adalah sekitar 60 - 90 hari, sedangkan untuk data warehouse adalah sekitar 5-10 tahun. Oleh karena perbedaan dalam horizon waktu inilah, data warehouse mengandung histori lebih banyak dibandingkan dengan lingkungan lainya.
Gambar 2.3 Aspek Time Variant Data Warehouse
18 Aspek yang menunjukkan karakteristik time variant dalam data warehouse adalah sebagai berikut: •
Data warehouse mempresentasikan data untuk kurun waktu 5 – 10 tahun. Sedangkan pada OLTP memrepresentasikan data untuk jangka waktu yang lebih singkat mulai dari 60 – 90 hari. Karena pada OLTP, aplikasi yang digunakan harus memiliki respons time yang singkat maka data yang diproses harus optimal.
•
Secara implisit maupun eksplisit, setiap struktur data pada data warehouse mengadung elemen waktu seperti hari, minggu, bulan, dan sebagainya. Elemen waktu ini hampir selalu menjadi dasar yang mengintegrasi data dalam data warehouse.
•
Data pada data warehouse merupakan serangkaian snapshot. Yaitu potongan data yang dikelompokkan sesuai dengan urutan waktu. Data Operasional Berisi current data value.
Data Warehouse Berisi snapshot data sesuai waktu tertentu.
Horizon waktu dalam range 60-90 Horizon waktu dalam range 5-10 tahun. hari Element waktu adalah optional Element waktu memiliki key. sebagai key . Data dapat dirubah.
Sekali snapshot dibuat, record tidak dapat dirubah.
Tabel 2.2 Perbedaan Data Operasional dan Data Warehouse
19 2.5.2
Bentuk Data Warehouse Didalam memutuskan bentuk mana yang akan kita gunakan dalam suatu perusahaan, terlebih dahulu kita harus mengetahui kebutuhan yang kita perlukan didalam menjalankan aplikasi yang ingin kita rancang. Bentuk umum yang sering digunakan dalam data warehouse adalah dibagi atas 3 bentuk yakni: •
Functional data warehouse
•
Centralized data warehouse
•
Distributed data warehouse
a. Data warehouse fungsional Data warehouse fungsional ini merupakan bentuk data warehouse yang mana data warehouse dapat dibuat lebih dari 1 dan dikelompokkan berdasarkan pendekatan dari fungsi bisnis yang ada dalam perusahaan, seperti fungsi keuangan, fungsi pemasaran, fungsi personalia dan lainlain. Keuntungan dari bentuk ini adalah sistem akan mudah dibangun dengan biaya relatif murah. Kerugian dari penggunaan bentuk ini adalah resiko kehilangan konsistensi data dan terbatasnya kemampuan pengguna dalam hal pengumpulan data.
20
Gambar 2.4 Functional Data Warehouse b. Data warehouse terpusat Data warehouse terpusat merupakan data warehouse fisikal tunggal yang memuat semua data untuk area fungsional yang khusus seperti departemen, divisi atau perusahaan. Data warehouse ini digunakan ketika terdapat kebutuhan akses data yang informatif dan sudah terdapat banyak end-user yang terhubung ke komputer pusat atau jaringan. Bentuknya menyerupai data warehouse fungsional, akan tetapi sumber datanya lebih dahulu dikumpulkan atau diintegrasikan pada suatu tempat terpusat, baru kemudian data tersebut dibagi-bagi berdasarkan fungsi-fungsi yang dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan yang belum mempunyai jaringan eksternal. Keuntungan bentuk data warehouse ini adalah data benar-benar terpadu karena adanya konsistensi yang tinggi.
21 Namun membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang mahal untuk membangun bentuk data warehouse ini.
Gambar 2.5 Centralized Data Warehouse c. Data warehouse terdistribusi Data warehouse terdistribusi adalah data warehouse dimana komponen tertentu dari data warehouse tersebut didistribusikan melewati sejumlah database
fisikal
yang
berbeda.
Data
warehouse
terdistribusi
menggunakan getaway yang berfungsi sebagai jembatan antara lokasi data warehouse dengan workstation yang menggunakan sistem yang beraneka
ragam,
sehingga
pada
bentuk
Data
warehouse
ini
memungkinkan kita untuk mengakses sumber data yang terdapat di luar lokasi perusahaan. Data warehouse terdistribusi memiliki kelebihan dalam hal pengaksesan data dari luar perusahaan karena telah mengalami sinkronisasi terlebih dahulu dan tetap terjaga konsistensinya. Tapi bentuk ini juga mempunyai kerugian yaitu merupakan bentuk yang paling mahal dan paling kompleks karena sistem operasinya dikelola secara terpisah.
22
Gambar 2.6 Distributed Data Warehouse
2.6 Star Schema Menurut Poe (1996, p33) metode yang digunakan untuk merancang data warehouse adalah dengan menggunakan skema bintang, yaitu metode perancangan yang dilakukan dengan struktur yang sederhana dengan menggunakan beberapa tabel atau jalur yang terhubung dengan baik dan jelas. Rancangan ini (bertolak belakang dengan struktur normalisasi yang digunakan pada database transaksi) mampu melakukan query dengan cepat serta mudah dimengerti bahkan oleh analis dan pengguna akhir atau orang awam yang tidak mengerti dengan struktur database. Selain itu skema bintang memudahkan end user untuk memahami struktur database pada data warehouse yang dirancang Dengan menggunakan skema bintang, dapat diperoleh keuntungan yang tidak dapat diperoleh melalui struktur relasional biasa. Keuntungan yang dapat diperoleh (Poe, 1996, p121) antara lain: •
Menciptakan rancangan database yang menyediakan respon time yang cepat.
23 •
Menyediakan rancangan yang dapat dimodifikasi atau ditambah secara berulangulang dengan mudah sesuai dengan perkembangan data warehouse.
•
Perancangan database memungkinkan pengguna akhir menyesuaikan cara berpikir dengan kegunaan data secara paralel.
•
Menyederhanakan pemahaman dan pengarahan dari metadata bagi pengembang dan pengguna akhir.
•
Memberikan banyak pilihan terhadap alat untuk mengakses front end data. Terdapat dua tipe tabel dalam skema bintang yaitu tabel fakta dan tabel dimensi.
Tabel fakta seringkali disebut sebagai tabel mayor, terdiri dari data kuantitatif atau data fakta mengenai bisnis, informasi yang di-query. Informasi ini sering diukur secara numerik dan dapat mengandung banyak kolom dan jutaan baris. Tabel dimensi seringkali disebut sebagai tabel minor karena lebih kecil dan menunjang data deskriptif yang mencerminkan dimensi bisnis. Contoh tabel fakta dalam database penjualan berisi pendapatan penjualan produk untuk setiap konsumen, di setiap daerah pemasaran, dalam suatu periode waktu tertentu. 2.6.1 Jenis Skema Bintang a. Skema bintang sederhana Dalam skema bintang sederhana, setiap tabel mempunyai primary key yang terdiri dari sebuah kolom atau lebih. Primary key akan membuat setiap baris menjadi unik. Primary key tersebut pada tabel fakta akan menjadi foreign key. Primary key pada tabel fakta, terdiri dari satu atau lebih foreign key.
24
Gambar 2.7 Skema Bintang Sederhana Pada gambar menunjukan hubungan antara satu tabel fakta dan tiga tabel dimensi. Tabel utama terdapat primary key yang terdiri dari tiga foreign key, yaitu kunci-1, kunci-2 dan kunci-3, yang masing– masing merupakan primary key di tabel masing-masing. Dalam sebuah skema bintang, dapat juga memiliki lebih dari satu tabel fakta, karena adanya fakta yang tidak saling berhubungan. Tabel semacam ini umumnya digunakan untuk jumlah data yang besar dan untuk berbagai macam tabel data yang teragregasi.
Gambar 2.8 Skema Bintang Dengan Beberapa Tabel Fakta
25 Pada gambar diatas terdapat dua tabel fakta dan tiga tabel dimensi yang memperlihatkan hubungan many to one antara foreign key pada kedua tabel fakta tersebut dengan primary key pada masing masing tabel dimensi. Tabel dimensi mungkin juga mengandung foreign key yang mereferensikan primary key di tabel dimensi yang lain. Tabel dimensi yang direferensikan ini dinamakan outboard atau secondary dimension table.
Gambar 2.9 Skema Bintang Dengan Tabel Dimensi Tambahan b. Skema Snowflake Ciri-ciri snowflake adalah: 1. Tabel dimensi dinormalisasi dengan dekomposisi pada level atribut. 2. Setiap dimensi mempunyai satu key untuk setiap level pada hirarki dimensi. 3. Kunci level terendah menghubungkan tabel dimensi dengan tabel fakta dan tabel atribut berlevel rendah.
26
Gambar 2.10 Skema Snowflake
2.7 Data Mart Data mart adalah bagian dari data warehouse yang mendukung kebutuhan pada tingkat departemen atau fungsi bisnis tertentu dalam perusahaan. Karakteristik yang membedakan data mart dan data warehouse adalah sebagai berikut (Connoly, 2005, p1067). •
Data mart memfokuskan hanya pada kebutuhan-kebutuhan pemakai yang terkait dalam sebuah departemen atau fungsi bisnis.
•
Data mart biasanya tidak mengandung data operasional yang rinci seperti pada data warehouse.
•
Data mart hanya mengandung sedikit informasi dibandingkan dengan data warehouse. Data mart lebih mudah dipahami dan dinavigasi.
27 2.8 Struktur Data Warehouse Data warehouse memiliki struktur yang berbeda dimana terdapat beberapa tingkat summary dan umur data. Struktur data warehouse (Inmon, 2002, pp35-36) dapat dilihat pada gambar 2.11.
Gambar 2.11 Struktur Data Warehouse Komponen-komponen struktur data warehouse adalah: •
Current Detail Data Data ini merupakan data terkini. Jumlah datanya berukuran sangat besar karena datanya memiliki level granularity (tingkat keringkasan) yang paling rendah.
28 Data ini selalu disimpan dalam media penyimpanan yang memiliki kecepatan akses tinggi namun mahal dan kompleks pengaturannya. •
Older Detail Data Data ini merupakan data historis yang disimpan pada media penyimpanan yang terpisah dengan current detail data. Penamaan media penyimpanan sebaiknya mencerminkan umur dari data untuk memudahkan pengaksesan kembali.
•
Lightly Summarized Data Data ini merupakan ringkasan atau rangkuman dari current detail data. Data ini dirangkum berdasarkan periode waktu atau dimensi lainnya sesuai dengan kebutuhan.
•
Highly Summarized Data Data ini merupakan ringkasan atau rangkuman yang dihasilkan dari lightly summarized data.
•
Metadata Metadata memegang peranan penting dan istimewa dalam data warehouse. Peranan metadata yaitu: o Sebagai directory untuk membantu pengguna data warehouse menempatkan isi data dan mengetahui lokasi data dalam data warehouse, o Sebagai panduan untuk menempatkan (mapping) data pada saat data ditransformasikan dari OLTP ke dalam lingkungan data warehouse. o Sebagai panduan untuk menghasilkan rangkuman dari current detailed data menjadi lightly summarized data dan dari lightly summarized data menjadi highly summarized data.
29 2.9 Metodologi Perancangan Data Warehouse Metodologi yang akan digunakan untuk perancangan data warehouse adalah pendekatan Nine-Step Methodology (Kimball, 2002) yang terdiri dari : •
Choosing the Process (Pemilihan Proses) Melakukan pemilihan proses pada materi subyek yg dibutuhkan oleh data mart pada tahap ini dtentukan pada proses bisnis apa data warehouse akan digunakan. Tahap ini akan menjadi sumber dari penentuan measurement
•
Choosing the Grain (Pemilihan Grain) Menentukan secara tepat apa yang direpresentasikan oleh record tabel fakta, pada tahap ini akan ditentukan tingkat detail data yang bisa didapatkan dari model relational
•
Identifying and Conforming the Dimension (Identifikasi dan Konfirmasi Dimensi) Membuat set dimensi yang dibutuhkan untuk menjawab seluruh pertanyaan yang diajukan pada tabel fakta. Set dimensi ini membuat data mart mudah dimengerti dan digunakan. Dimensi harus digambarkan sejelas mungkin dan mudah digunakan. Dimensi harus menggambarkan sejelas mungkin dan memperkuat grain. Tabel dimensi berisi data yang menggambarkan dimensi dari bisnis. Pada model dimensional, hubungan dari measurement diwakili dalam tabel dimensi. Hubungan dalam measurment juga dapat berupa karakteristik seperti siapa, apa, dimana, kapan, bagaimana dari measurement. Jika proses bisnisnya adalah penjualan, karakteristik dari measurement jumlah penjualan bulanan dapat berupa lokasi (dimana), waktu (kapan), dan produk yang terjual (apa).
30 •
Choosing the Facts (Pemilihan Fakta) Pemilihan tabel fakta yang dapat mengimplikasikan semua grain yang digunakan pada data mart. Pada tahap ini akan diidentifikasi apakah measurement yang diperlukan, fakta harus berupa angka dan harus memperkuat grain yang ditetapkan pada tahap dua. Pada model dimensional, tabel fakta berisi measurement atau fakta dari proses bisnis. Jika proses bisnisnya adalah penjualan maka, measurement dari proses bisnis ini misalnya jumlah penjualan per bulan yang ditampung dalam tabel fakta. Sebagai tambahan pada measurement, hal lain yang dimuat di dalam tabel fakta adalah foreign key untuk tabel dimensi.
•
Storing Pre-Calculation In the Fact Table (Penyimpanan Pre-Calculation di Tabel Fakta) Setelah tabel fakta terpilih, setiap tabel fakta tersebut harus diperiksa ulang untuk menentukan apakah ada fakta-fakta yang dapat diterapkan pre-kalkulasi dan kemudian dilakukan penyimpanan pada tabel fakta.
•
Rounding Out the Dimension Tables (Melengkapi Tabel Dimensi) Pada tahap ini dilakukan pemeriksaan ulang pada tabel dimensi dan menambahkan deskripsi teks terhadap dimensi, serta menentukan hierarki atribut dimensi untuk mempermudah proses analisis. Gambaran teks haruslah mudah digunakan dan dimengerti oleh user.
•
Choosing the Duration of the Database (Pemilihan Durasi Database) Menentukan waktu periode database untuk beberapa tahun ke belakang. Pada beberapa perusahaan ada kebutuhan untuk melihat data pada waktu yang sama, tetapi setahun atau dua tahun sebelumnya.
31 Tabel fakta yang sangat besar menyebabkan sedikitnya 2 permasalahan desain data warehouse yang signifikan, yaitu ¾ Pertama, menimbulkan kesulitan untuk menyimpan data lama. Semakin lama data, semakin besar kemungkinan ada masalah dalam membaca dan mengintepretasikan data lama tersebut. ¾ Kedua, adalah penggunaan dimensi-dimensi lama yang penting yang dapat menyebabkan slowly changing dimension (SCD) yang akan dijelaskan pada langkah berikutnya. •
Tracking SCD (Melacak SCD) Dimensi berubah secara perlahan seiring berjalanya waktu dan kebutuhan. Tiga tipe utama SCD yaitu: ¾ Tipe 1 : dimana perubahan atribut dimensi di overwrite. ¾ Tipe 2 : dimana perubahan atribut dimensi menyebabkan pembentukan record dimensi baru. ¾ Tipe 3: dimana perubahan atribut dimensi menyebabkan atribut pengganti (kolom baru), jadi baik nilai lama dan nilai baru dari atribut tersebut dapat diaskses secara bersamaan pada record dimensi yang sama.
•
Deciding the Query Priorities and the Query Modes (Memutuskan Prioritas Query dan Mode Query) Pada tahap ini dilakukan pertimbangan perancangan fisikal, seperti keberadaan dari summary (ringkasan) dan aggregate (penjumlahan). Selain itu, masalah administrasi, backup, kinerja index, dan keamanan juga merupakan faktor yang
32 harus diperhatikan. Isu rancangan kritis database fisikal mempengaruhi persepsi pengguna akhir terhadap data mart.
2.10 Kredit 2.10.1 Pengertian Kredit Pengertian kredit mempunyai dimensi yang beraneka ragam, dimulai kata kredit yang berasal dari bahasa Yunani “credere” yang berarti kepercayaan. Dalam arti yang lebih luas kredit dapat diartikan sebagai kemampuan untuk melaksanakan suatu pemberian atau mengadakan suatu pinjaman dengan suatu janji pembayarannya akan dilakukan pada suatu jangka waktu yang disepakati. UU RI NO.7 Tahun 1992 tentang perbankan menyatakan bahwa kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain, yang mewajibkan pihak pinjam meminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan sejumlah bunga imbalan atau pembagian hasil keuntungan. Pengertian kredit menurut UU Perbankan Nomor 10 tahun 1998 adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.
33 Dari pengertian kredit diatas dapatlah dijelaskan bahwa kredit adalah pemberian pinjaman (kredit) dalam jangka waktu tertentu yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Nasabah menyelesaikan pinjamannya kepada perusahaan
sebagai
pemberi
pinjaman
(kreditur),
dengan
cara
mengembalikan uang pinjaman dan membawa sewa modalnya berdasarkan ketentuan yang berlaku. Bila masalah ini terjadi maka dapat kita lihat perpindahan materi dari yang memberi kredit kepada yang diberi kredit sehingga terjadi dua pihak yang terlibat, yaitu: a. Pihak yang berkelebihan uang yang disebut pemberi kredit (kreditur). b. Pihak yang membutuhkan uang yang disebut penerima kredit (debitur). Selain itu ada juga beberapa istilah yang dipakai dalam kredit selain kreditur dan debitur diantaranya plafond, Coll (collectibility) dan baki debet. Plafond merupakan total jumlah pinjaman yang diajukan debitur, coll merupakan tingkat tunggakan berdasarkan berapa lama para debitur menunggak. Dibawah ini merupakan beberapa tingakat coll diantaranya : ¾ Coll 1 (lancar) : tidak ada tunggakan ¾ Coll 2 (DPK) : tunggakan 1-3 bulan ¾ Coll 3 (kurang lancar) : tunggakan 4-6 bulan ¾ Coll 4 (diragukan) : tunggakan 7-9 bulan ¾ Coll 5 (macet) : tunggakan 10-12 bulan Sedangakan baki debet merupakan total pinjaman yang telah dikurangi angsuran yang telah dibayarkan oleh debitur. Manusia memerlukan kredit karena manusia adalah homo economicus dan setiap manusia selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhannya.
34 Kebutuhan manusia beraneka ragam sesuai dengan harkatnya yang selalu meningkat, sedangkan kemampuannya untuk mencapai sesuatu yang diinginkan terbatas. Hal ini menyebabkan manusia memerlukan bantuan untuk memenuhi hasrat dan cita-citanya, dalam hal ini ia berusaha. Maka untuk meningkatkan usahanya atau untuk meningkatkan daya guna suatu barang, manusia sangat memerlukan bantuan dalam bentuk permodalan. Bantuan pada lembaga keuangan bank maupun non perbankan disebut kredit. Seperti yang dijelaskan diatas bahwa pemberian kredit adalah pemberian kepercayaan. Hal ini berarti bahwa pinjaman kredit yang diberikan betulbetul yakin bahwa nasabah atau debitur akan mengembalikan pinjaman yang diterima sesuai dengan jangka waktu dan syarat-syarat yang akan disetujui oleh kedua belah pihak, tanpa keyakinan tersebut suatu lembaga kredit tidak akan dapat memberikan kredit. 2.10.2 Unsur Kredit Pengertian kata kredit jika dilihat secara utuh mengandung makna apa saja, sehingga jika kita bicara kredit maka termasuk membicarakan unsurunsur yang terkandung didalamnya. Adapun unsur-unsur yang terkandung didalam pemberian suatu kredit adalah sebagai berikut: 1. Kepercayaan Yaitu suatu keyakinan pemberi kredit bahwa kredit yang diberikan (berupa uang, barang atau jasa) akan benar-benar diterima kembali dimasa tertentu dimasa yang akan datang. Kepercayaan ini diberikan oleh bank, dimana sebelumnya sudah dilakukan penelitian penyelidikan
35 tentang nasabah baik secara intern maupun ekstern. Penelitian dan penyelidikan tentang kondisi masa lalu dan sekarang terhadap nasabah pemohon kredit. 2. Kesepakatan Disamping unsur percaya didalam kredit juga mengandung unsur kesepakatan antara si pemberi kredit dengan si penerima kredit. Kesepakatan ini dituangkan dalam suatu perjanjian dimana masingmasing pihak menandatangani hak dan kewajibannya. 3. Jangka Waktu Setiap kredit yang diberikan memiliki jangka waktu tertentu, jangka waktu ini mencakup masa pengembalian kredit yang telah disepakati. Jangka waktu tersebut bisa berbentuk jangka pendek, jangka menengah atau jangka panjang. 4. Resiko Adanya suatu tenggang waktu pengembalian akan menyebabkan suatu resiko tidak tertagihnya atau macet pemberian kredit. Semakin panjang suatu kredit semakin besar resikonya demikian pula sebaliknya. Resiko ini menjadi tanggungan bank, baik resiko yang disengaja oleh nasabah yang lalai, maupun oleh resiko yang tidak disengaja. Misalnya terjadi bencana alam atau bangkrutnya usaha nasabah tanpa ada unsur kesengajaan lainnya. 5. Balas Jasa Merupakan keuntungan atas pemberian suatu kredit atau jasa tersebut yang kita kenal dengana nama bunga.
36 2.10.3 Kredit Multiguna Kredit Multi Guna (KMG) adalah kredit yang diberikan kepada masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup individu dengan jumlah pinjaman disesuaikan dengan penghasilan, kebutuhan pembiayaan dan kemampuan membayar kembali oleh calon debitur. Tujuan pemberian KMG adalah untuk membantu calon debitur dalam memenuhi kebutuhan individu. Penggunaan KMG adalah untuk keperluan konsumtif dan produktif sesuai dengan penggolongannya. Pemberian KMG ditujukan kepada pegawai aktif diantaranya : • Pegawai Pemerintah Pusat. • Pegawai Pemerintah Propinsi DKI Jakarta. • Pegawai BUMN/BUMD. • Pegawai Perusahaan Swasta Nasional. • Pegawai lainnya sesuai dengan persetujuan Direksi. Penggunaan KMG adalah untuk keperluan konsumtif dan produktif sesuai dengan penggolongannya. Dibawah ini adalah beberapa keterangan lain mengenai KMG. a. Maksimum Kredit •
Bagi pemohon yang penghasilannya telah dibayar melalui Bank DKI dapat diberikan maksimum kredit 25 kali total penghasilan, setinggi-tingginya Rp 300 juta.
37 •
Bagi pemohon yang penghasilannya tidak dibayar melalui Bank DKI dapat diberikan maksimum kredit 15 kali total penghasilan, setinggi-tingginya Rp 150 juta.
•
Bagi pensiunan yang uang pensiunnya telah dibayar malalui Bank DKI atau instansi pembayar telah bekerjasama dengan Bank DKI dapat diberikan maksimum kredit 20 kali uang pensiun yang diterima setiap bulan, setinggi-tingginya Rp 100 juta.
•
Penghasilan yang diperhitungkan untuk menetapkan besarnya kredit adalah penghasilan utama (gaji dan penghasila rutin lainnya) yang dibawa pulang (take home pay) dan lainnya sesuai dengan ketentuan umum KMG.
•
Maksimum besarnya angsuran kredit (pokok + bunga) yang menjadi kewajiban calon debitur baik pegawai aktif maupun pensiunan setiap bulannya adalah sebesar 59% dari penghasilan atau uang pensiun termasuk kewajiban kepada pihak ketiga lainnya dan tidak boleh melebihi dari yang dibayarkan melalui Bank DKI.
b. Jangka Waktu •
Pegawai Pemprov. DKI Jakarta. Untuk pegawai Pemprov. DKI Jakarta dapat diberikan kredit sampai dengan jangka waktu 120 (seratus dua puluh) bulan.
•
Untuk Pensiunan pegawai Pemprov. DKI, pegawai Bank DKI dan instansi lain yang telah bekerja sama dengan Bank DKI, dapat
38 diberikan kredit sampai dengan jangka waktu 96 (Sembilan puluh enam) bulan dan sudah harus lunas pada usia 74 tahun. •
Untuk debitur selain poin ke 1 dan 2 jangka waktu kredit dapat diberikan paling lama 60 (enam puluh) bulan.
c. Bentuk Kredit Menurun sesuai dengan jangka waktu angsuran kredit (Aflopend). d. Bunga •
Bunga kredit dibebankan sesuai ketentuan yang berlaku.
•
Perhitungan bunga kredit dilakukan secara flat, khusus untuk KMG Pemprov. DKI Jakrta dan KMG Pensiunan perhitungan bunga terdiri dari : 1. Untuk jangka waktu sampai dengan 84 (delapan puluh empat) bulan perhitungan bunga dilakukan secara flat menurun. 2. Untuk jangka waktu lebih dari 84 (delapan puluh empat) bulan sampai dengan 120 (seratus dua puluh) bulan perhitungan bunga dilakukan secara flat tetap.
•
Suku bunga kredit dapat ditinjau sesuai dengan kondisi yang ada.
•
Tarif suku bunga akan diatur dalam Surat Keputusan Direksi.
2.10.4 Kredit Modal Kerja Kredit modal kerja (KMK) adalah kredit jangka pendek yang diberikan kepada perusahaan untuk membiayai kebutuhan modal kerja usahanya. a. Jenis-Jenis Kredit Modal Kerja •
Kredit Modal Kerja untuk Usaha Kecil (KMK-KUK)
39 •
Kredit yang diberikan kepada pengusaha kecil untuk membantu pembiayaan modal kerja usaha produktif yang dijalankanya.
•
Kredit Modal Kerja untuk Usaha Kecil dan Menengah (KMKUKM)
•
KMK UKM adalah fasilitas kredit modal kerja yang diberikan kepada pengusaha kecil dan menengah (UKM) untuk membantu membiayai kebutuhan modal kerjanya.
•
Kredit Modal Kerja(KMK) Umum 1. KMK Umum untuk Pengusaha Kecil non KUK (KMK Non KUK) Adalah KMK yang diberikan kepada pengusaha kecil dengan kriteria diluar ketentuan kriteria pengusaha kecil. 2. KMK Umum untuk Pengusaha Menengah dan Besar Adalah fasilitas KMK yang diberikan kepada pengusaha besar dan menengah untuk membantu usahanya. Usaha besar dan menengah dimaksud meliputi Perusahaan Nasional(PMDN) maupun Perusahaan Asing (PMA).
b. Sifat Kredit Modal Kerja •
KMK – R/C terbatas
•
Adalah fasilitas KMK yang menggunakan rekening pinjaman sebagai saranan mutasi penarikan dan penyetoran kredit.
•
KMK Aflopend
40 •
KMK Aflopend adalah fasilitas KMK yang diberikan kepada debitur dengan sistem pelunasan secara angsuran.
c. Jangka Waktu Kredit Jangka waktu kredit modal kerja maksimum 1(satu) tahun dan dapat diperpanjang sesuai dengan kebutuhan. Perpanjangan fasilitas KMK dilakukan atas dasar hasil analisa terhadap debitur dan fasilitas kredit secara keseluruhan. d. Analisa Kredit Pemberian fasilitas kredit modal kerja kepada debitur atau calon debitur dengan tujuan untuk mengelimir resiko dan mengoptimalkan keuntungan bank. 2.10.5 Kredit Investasi Kredit investasi adalah kredit jangka menengah atau jangka panjang untuk pembelian barang-barang modal beserta jasa yang diperlukan untuk pendirian proyek baru, rehabilitasi, modernisasi, ekspansi atau relokasi proyek yang sudah ada: Pengertian: •
Pendirian proyek baru adalah pendirian atau pembangunan proyek atu pabrik dalam rangka usaha baru.
•
Rehabilitasi adalah pengantian mesin atau peralatan lama yang sudah rusak dengan mesin atau peralatan bar yang lebih baik.
41 •
Modernisasi adalah penggantian menyeluruh mesin atau peralatan lama dengan mesin atau peralatan baru yang tingkat teknologinya lebih baik atau tinggi.
•
Ekspansi(perluasan) adalah penambahan mesin atau peralatan yang telah ada dengan mesin atau peralatan baru dengan teknologi sama atau lebih baik atau tinggi.
•
Relokasi proyek adalah pemindahan lokasi proyek atau pabrik secara keseluruhan (termaksuk sarana penunjang kegiatan pabrik seperti laboratorium, gudang dan lain-lain) dari suatu tempat ke tempat lainnya yang lokasinya lebih tepat atau baik.
a. Ketentuan Umum Pemberian Kredit Investasi Kredit investasi dipergunakan untuk proyek-proyek yang dapat: •
Mendorong peningkatan eksport
•
Menyerap banyak tenaga kerja
•
Mempunyai dampak ganda pada sektor-sektor lain
•
Meningkatkan kegiatan koperasi dan golongan ekonomi lemah termaksuk sektor informal
•
Memberikan sosial benefit
2.10.6 Kredit Pemilikan Rumah(KPR) Kredit pemilikan rumah adalah kredit yang diberikan kepada masyarakat untuk membeli rumah tinggal, yang disesuaikan dengan kebutuhan pembiayaan dan kemampuan masing-masing calon debitur. a. Tujuan
42 Tujuan pemberian KPR adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan cara membantu menyediakan kekurangan dana guna memiliki rumah yang layak huni, sesuai dengan kemampuan masing-masing calon debitur. b. Sasaran Sasaran pemberian KPR adalah: •
Pegawai Pemerintah Pusat
•
Pegawai Pemerintah Daerah DKI Jakarta
•
Pegawai BUMD dan BUMN
•
Pensiunan Pegawai Bank DKI
•
Pegawai Perusahaan Swasta Nasional
•
Pegawai lainnya sesuai dengan persetujuan Direksi
•
Wiraswasta