BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1
Sumber Data Sumber data serta segala informasi yang dibutuhkan untuk mendukung kelengkapan tugas akhir ini didapatkan dari : 1. Wawancara langsung dengan pemilik “Icip-Icip Betawi” mengenai kemasan baru yang akan di redesain yakni Arief Initianto dan istrinya Silvy Harjanto. 2. Survey Lokasi dengan mengunjungi tempat kawasan wisata Betawi, yakni Setu Babakan di wilayah Jakarta Selatan. Survey ini dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai seni dan kebudayaan Betawi. 2. Data Literatur, melalui buku, media cetak (koran, majalah) dan internet. Pengumpulan data ini dilakukan untuk menganalisa data-data lain yang tidak didapatkan saat wawancara.Berikut sumber literatur yang didapatkan. •
Folklor Betawi : Kebudayaan & Kehidupan Orang Betawi, Abdul Chaer
•
www.langgambudaya.ui.ac.id, Sejarah Budaya Betawi.
•
www.kebudayaanindonesia.net, Suku Betawi.
•
www.sejarahbangsaindonesia.blogdetik.com, Penduduk Asli Betawi, dan sebagainya.
3. Pembagian kuesioner kepada semua kalangan dari mahasiswa, golongan pekerja hingga masyarakat umum lainnya yang berisi pertanyaan - pertanyaan yang berhubungan dengan kemasan jajanan khas Betawi.
1
2 2.2
Tinjauan Umum 2.2.1
Suku Betawi
2.2.1.1 Asal usul Suku Betawi adalah sebuah suku bangsa di Indonesia yang penduduknya umumnya bertempat tinggal di Jakarta dan berasal dari hasil kawin-mawin antaretnis dan bangsa di masa lalu.Secara biologis, masyarakat Betawi adalah keturunan kaum berdarah campuran aneka suku dan bangsa yang didatangkan oleh Belanda ke Batavia.Kelompok etnis ini lahir dari perpaduan berbagai kelompok etnis lain yang sudah lebih dulu hidup di Jakarta, seperti orang Sunda, Jawa, Arab, Bali, Sumbawa, Ambon, Melayu dan Tionghoa. (Alwi Shahab, 2011. Penduduk Betawi)
2.2.1.2 Istilah Betawi Kata Betawi digunakan untuk menyatakan suku asli yang menghuni Jakarta dan bahasa MelayuKreol yang digunakannya, dan juga kebudayaan Melayunya. Kata Betawi sebenarnya berasal dari kata "Batavia," yaitu nama kuno Jakarta yang diberikan oleh Belanda. (Alwi Shahab, 2011. Penduduk Betawi)
2.2.1.3 Bahasa Sifat campur-aduk dalam dialek Betawi adalah cerminan dari kebudayaan Betawi secara umum, yang merupakan hasil perkawinan berbagai macam kebudayaan, baik yang berasal dari daerah-daerah lain di Nusantara maupun kebudayaan asing.Mesipun secara formal bahasa yang digunakan di Jakarta adalah bahasa Indonesia, namun secara informal atau bahasa percakapan sehari-hari adalah bahasa yang berdialek Betawi. Hal yang khas dari bahasa Betawi adalah mengubah akhiran /a/ menjadi /e/.Misalnya, kata ‘siape’, ‘di mane’, ‘ade ape’, ‘kenape’. Namun hal ini berbeda dengan apa yang terjadi dalam bahasa melayu, di mana /e/ dalam
3 bahasa melayu memiliki aksen yang tidak tajam seperti dalam bahasa Betawi. Akhiran /e/ dalam Bahasa Betawi merupakan /e/ dengan aksen tajam seperti /e/ dalam kata ‘net’.(Direktorat Jenderal Kebudayaan Republik Indonesia, 2011. Bahasa Betawi )
2.2.1.3 Rumah adat Betawi Seperti layaknya daerah lain di Indonesia, suku Betawi memiliki rumah adat yang sangat unik. Terdapat dua jenis rumah adat Betawi.Yang pertama adalah rumah Bapang atau sering disebut rumah kebaya. Ciri khas rumah ini adalah teras rumahnya yang luas, disanalah ruang tamu dan bale atau kursi tempat santai pemilik rumah berada, dengan gaya bangunan semi terbuka hanya di batasi pagar setinggi 80 cm. Biasanya, lantainya lebih tinggi dari permukaan tanah, terdapat tangga dari batubata dan di semen berjumlah paling banyak 3 anak tangga. Selain teras yang luas, halaman rumah adat Betawi juga berukuran luas.Pagar rumah adat ini bentuknya sederhana, terbuat dari kayu dengan ukiran khas betawi.Rumah Bapang terdiri dari ruang tamu, ruang keluarga, ruang tidur, kamar mandi, dapur dan teras extra luas.Bentuk rumah adat Betawi Bapang berbentuk kotak dan dibangun di atas tanah yang berbentuk kotak juga. Jenis rumah adat Betawi yang kedua adalah rumah Gudang. Rumah adat betawi ini berbentuk persegi panjang yang memanjang dari depan ke belakang. Atap rumahnya tampak seperti pelana kuda atau perisai, dan di bagian muka rumah terdapat atap kecil yang berfungsi sebagai penahan tempias hujan atau cahaya matahari.Rumah Betawi berstruktur rangka kayu atau bambu ini alasnya berupa tanah yang di tegel atau di semen. Keunikan dan ciri khas dari rumah betawi terletak pada lisplank rumah ini adalah terbuat dari material kayu papan yang diukir dengan ornamen segitiga berjajar yang diberi nama ’gigi balang’. Di bagian tengah dipakai sebagai ruang tinggal, di dalamnya ada kamar tidur, ruang makan, dapur dan kamar mandi, di luarnya merupakan teras-teras terbuka yang dikelilingi pagar karawang rendah yang juga bermaterialkan kayu.Sedangkan, penutup rumah adat betawi jenis ini adalah genteng yang terbuat dari tanah. Dinding bagian
4 depan dari rumah ini biasanya bersistem knock down atau bisa di bongkar pasang, hal ini dilakukan agar jika pemilik rumah menyelenggarakan hajatan yang membutuhkan ruang lebih luas, dinding tersebut dapat dibongkar ( Nuke, 2013. Rumah Adat Betawi)
2.2.1.4 Seni dan kebudayaan Dengan semakin beragamnya etnis dan pengaruh yang masuk, suku Betawi memiliki banyak ragam jenis seni dan budaya.Berikut beberapa jenis seni dan kebudayaan masyarakat Betawi serta beberapa penjelasannya menurut Egi G selaku pengamat budaya Betawi. a.
Ondel-Ondel
Gambar 2.2.1.4.aOndel-Ondel Ondel-ondel merupakan hasil dari kebudayaan Betawi yang berupa boneka besar yang terbuat dari anyaman bambu.Boneka tersebut dipakai dan dimainkan oleh orang yang membawanya.Bagian wajahnya berupa topeng atau kedok yang dipakaikan ke anyaman bamboo tersebut, dengan kepala yang diberi rambut yang terbuat dari ijuk.Wajah ondel-ondel laki-laki biasanya di cat dengan warna merah, sedangkan yang perempuan dicat dengan warna putih. Awal mulanya pertunjukan ondel-ondel ini berfungsi sebagai penolak bala dari gangguan roh halus yang mengganggu.Namun semakin lama tradisi tersebut berubah menjadi hal yang sangat bagus untuk dipertontonkan, dan kebanyakan acara tersebut kini di adakan pada acara penyambutan tamu terhormat, dan untuk menyemarakkan pesta-pesta rakyat serta peresmian gedung yang baru selesai dibangun. Hingga sekarang ondel-ondel Betawi
5 tersebut masih tetap bertahan dan menjadi penghias di wajah kota metropolitan Jakarta. b.
Tanjidor
Gambar 2.2.1.4.bTanjidor Tanjidor adalah sebuah kesenian Betawi yang berbentuk orkes.Kesenian ini sudah dimulai sejak abad ke-19.Alat-alat musik yang digunakan biasanya terdiri dari penggabungan alat-alat musik tiup, alat-alat musik gesek dan alatalat musik perkusi.Biasanya kesenian ini digunakan untuk mengantar pengantin atau dalam acara pawai daerah. Tapi pada umumnya kesenian ini diadakan di suatu tempat yang akan dihadiri oleh masyarakat Betawi secara luas layaknya sebuah orkes. Kesenian Tanjidor juga terdapat di Kalimantan Barat, sementara di Kalimantan Selatan sudah punah. c.
Tari Ronggeng Topeng
Gambar 2.2.1.4.cTari Ronggeng Topeng
6
Tarian betawi yang cukup lama dikenal masyarakat adalah Tari Ronggeng Topeng Betawi. Dalam Tari Topeng Betawi, terdapat tiga unsur seni sekaligus, yaitu tari, teater dan musik. Topeng Betawi tumbuh dan berkembang di pinggir-pinggir Jakarta.Biasanya digelar saat ada pernikahan, acara sunatan dan membayar nazar. Dalam Topeng Betawi, para penari kadang memakai topeng, menggunakan pakaian yang berwarna warni dan bercerita lewat seni gerak. Kini tari Topeng Betawi sudah banyak dikreasikan, sehingga Tarian Betawi pun semakin beragam. d.
Silat Beksi
Gambar 2.2.1.4.dPerguruan silat Beksi Betawi
Suku Betawi memiliki banyak jenis seni bela diri, salah satunya yang terkenal adalah silat Beksi.Seni beladiri ini merupakan perpaduan antara bela diri dengan seni, keindahan, dan ketepatan dalam mencapai sasaran lawan.Tak hanya itu, meski tak mengenyampingkan keindahan gerak, kekuatan tenaganya tak bisa dianggap remeh.Kecepatan serta kedinamisan dalam gerak inilah yang dapat memukul lawan hingga tak berdaya dan mungkin berakibat fatal. Dalam silat Beksi, olah pukul yang menitikberatkan pada sikut atau bagian luar daerah lengan menjadi ciri khas pukulan jenis silat ini.Dengan memanfaatkan kekuatan lawan, pukulan beksi dapat mengakibatkan lawan terluka dan berakibat fatal.Hal inilah yang diandalkan jagoan-jagoan Betawi saat berhadapan dengan lawannya.
7 Pada silat Beksi terdapat 18 jurus dengan 9 jurus dasar yang disebut formasi.Sementara, atraksi Betawi yang sering melibatkan silat Beksi adalah prosesi Palang Pintu dan Sambut Makna dengan menggunakan formasi jurus beregu dan jurus individu.Pencak silat Beksi ini sudah ada semenjak zaman kolonial Belanda.Hal itu dibuktikan dengan adanya penggunaan beladiri ini semenjak abad ke 18. 2.2.1.5 Karakter suku Betawi Karakter suku Betawi terkenal dengan perawakannya yang tegas dan “nyeblak”, yakni mengungkapkan sesuatu secara gamblang atau blakblakan.Gambaran karakter inilah yang menjadi sebuah penggambaran watak seorang manusia yang menghargai kejujuran dan keterbukaan. Kejujuran dan keterbukaan dalam masyarakat Betawi merupakan hal yang sangat esensial dan tampak dalam keseharian mereka, seperti terlihat dalam komunikasi mereka sehari-hari. Kejujuran masyarakat Betawi ini terlihat menonjol pada pola komunikasi mereka yang apa adanya, hampir jarang ditemui kata-kata untuk memperhalus maksud pembicaraan. Jika mereka mengatakan hitam, maka akan dikatakan hitam, putih dikatakan putih, tidak dilebih-lebihkan atau dikurang-kurangi. (Sosbud.kompasiana.com, 15-08-2011, 11:08 WIB. Kelakuan Orang Betawi)
8 2.2.1.6 Warna
Gambar 2.2.1.6Warna khas Betawi Menurut H. Yoyo Muchtar dari Lembaga Kebudayaan Indonesia, warna pakem yang biasanya dipakai oleh suku Betawi merupakan warna utama, yakni merah, hijau, kuning, hitam dan krem muda. Namun kini, warna yang dipakai semakin lama semakin beragam dan berkembang.Warna Betawi selalu dikenal dengan penggunaan kontras yang tinggi.Permainan warna yang ya berani dan ‘nabrak’ inilah yang sampai sekarang menjadi ciri khas suku Betawi.
2.2.1.7 Ragam Hias Betawi Berikut penjelasan menurut Rizky Arizal, warga asli Setu Babakan mengenai elemen ragam hias Betawi yang paling populer di kalangan masyarakat Betawi. a. Gigi Balang
Gambar 2.2.1.7.aGigi Balang Gigi Balang adalah ragam hias yang dipakai pada arsitektur rumah khas Betawi.Berbentuk geometris tumpal segitiga berjajar.Melambangkan “Tolak
9 Bala” kesehatan dan kerukunan rumah tangga.Gigi Balang adalah salah satu ragam hias yang paling popular dari kebudayaan Betawi. b.Motif Unik Tegel
Gambar 2.2.1.7.b Motif Tegel Lantai rumah Betawi biasanya menggunakan motif Tegel karena mempunyai karakter yang unik dengan pola dan gambar yang khas.Aturan penyusunan motif Tegel mengunakan susunan border yaitu Tegel polos yang mengelilingi Tegel berpola.
2.2.2 Icip-Icip Betawi Icip-Icip Betawi merupakan suatu produk jajanan atau camilan yang khusus mengangkat khas Betawi. Berdasarkan namanya, Icip-Icip berarti mengambil makanan sedikit demi sedikit untuk dimakan, dan diharapkan akanmenyebabkan
ketagihan
dan
senang
dengan
makanan
tersebut.Sedangkankata Betawi sengaja dipakai untuk menegaskan bahwa produk ini merupakan produk khas Betawi. Terciptanya produk Icip-Icip Betawiini disebabkan karena adanya suatu peluang yang besar dimana ternyata minat masyarakat akan jajanan khas Jakarta cukup tinggi dan banyak. CV Pasar Unik 89 inilah yang menjembatani
terciptanya
produk
tersebut.Usaha
ini
pada
awalnya
memproduksi dan menjual berbagai macam bentuk handicraft dan souvenir khas Jakarta.Namun, melihat adanya peluang dimana ternyata masyarakat
10 cukup menyukai jajanan khas Jakarta ini, maka terbentuklah produk yang dinamakan Icip-Icip Betawi. Kegiatan untuk memproduksi dan memasarkan camilan khas Betawi ini dilakukan pertama kali pada tanggal 9 Maret 2012, dimana CV Pasar Unik 89 diberikan kesempatan untuk mengisi pameran ulang tahun Dekranas, Dewan Kerajinan Nasional dengan memperkenalkan dan mempromosikan produk khas Jakarta. Produk Icip-Icip Betawi terdiri atas 4 macam produk jajanan, yaitu kembang goyang, biji ketapang, akar kelapa serta telur gabus wijen.Masingmasing produk memiliki sejarahnya masing-masing terhadap kebudayaan Betawi. Hingga kini, Icip-Icip Betawi mendapat banyak sambutan positif, baik dari masyarakat Jakarta maupun yang berasal dari luar negeri.Hal ini terbukti bahwa dari sejak kemunculan perdananya, produk ini mendapat perhatian yang cukup besar dari sebuah Mall perbelanjaan yang berlokasi di Jabodetabek.Selain dijual secara langsung kepada customer, Icip-Icip Betawi kini juga dipasarkan melalui sosial media agar produk ini mampu merambah hingga ke luar negeri.
2.2.3
Jajanan khas Betawi Dewasa ini, jajanan khas Betawi sulit dijumpai di sekitar
kita.Hadirnya jajanan ini, hanya terdapat pada setiap penyelenggaraan perayaan besar seperti Pekan Raya Jakarta (PRJ), ulang tahun masyarakat Betawi, dan sebagainya. Berikut penjelasan tentang jajanan khas Betawi yang akan diredesain oleh Arief Initianto, selaku pemilik produk Icip-Icip Betawi.
11 Biji Ketapang Jajanan legendaris khas Betawi ini terbuat dari tepung terigu, telur, gula dan mentega.Bahan-bahan ini dicampur membentu adonan, lalu dibentuk silinder panjang dan kemudian dipotong miring hingga kedua ujungnya berbentuk runcing.Potongan adonan ini kemudian digoreng kering. Rasanya sedikit keras, bertekstur renyah dengan rasa manis dan gurih. Telor Gabus Telur Gabus Keju ini mempunyai bentuk kembung panjang dan berwarna kuning keemasan. Rasanya gurih dan renyah ketika digigit.. Akar Kelapa Dinamakan akar kelapa karena bentuknya mirip akar dari buah kelapa.Selain akar kelapa, jajanan ini disebut juga sebagai procot karena ketika saat di goreng, adonan ini diprocotkan, yakni di keluarkan secara perlahan menggunakan tabung yang sudah dilubangi di bagian ujungnya. Kembang Goyang Kembang goyang ini memiliki bentuk mirip dengan kembang dan bertekstur renyah.Jajanan khas ini, kini sudah sangat sedikit orang yang membuatnya. Kue kembang goyang enak dijadikan cemilan atau oleh-oleh karena rasanya yang gurih dan manis
Gambar 2.2.3.a CV Pasar Unik 89, tempat pemasaran Icip-Icip Betawi
12
Gambar 2.2.3.b Arief Initianto, pemilik Icip-Icip Betawi
Gambar 2.2.3.c produk Icip-Icip Betawi
2.3
Tinjauan Khusus 2.3.1
Kemasan
a.
Pengertian Kemasan dan Permasalahannya
Pengemasan adalah suatu proses pembungkusan, pewadahan atau pengepakan suatu produk dengan menggunakan bahan tertentu sehingga produk yang ada di dalamnya bisa tertampung dan terlindungi. Sedangkan kemasan produk adalah bagian pembungkus dari suatu produk yang ada di dalamnya. Pengemasan ini merupakan salah satu cara untuk mengawetkan atau
13 memperpanjang umur dari produk-produk pangan atau makanan yang terdapat didalamnya. (Julianti, E. dan Nurminah, M. 2006. Teknologi Pengemasan) Teknologi Pengemasan terus berkembang dari waktu ke waktu dari mulai proses pengemasan yang sederhana atau tradisional dengan menggunakan bahan-bahan alami seperti dedaunan atau anyaman bambu sampai teknologi modern seperti saat ini. Dalam teknologi pengemasan modern misalnya jaman dulu orang membuat tempe di bungkus dengan daun pisang atau daun jati, membungkus gula aren dengan daun kelapa atau daun pisang kering. Teknologi pengemasan yang semakin maju dan modern telah hampir meniadakan penggunaan bahan pengemas tradisional.diantara contoh-contoh pengemasan modern diantaranya menggunakan bahan plastik, kaleng/logam, kertas komposit, dan lain sebagainya. Pengemasan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dan mutlak diperlukan dalam persaingan dunia usaha seperti saat ini.Saat ini kemasan merupakan faktor yang sangat penting karena fungsin dan kegunaanya dalam meningkatkan mutu produk dan daya jual dari produk. Kemasan produk dan labelnya selain berfungsi sebagai pengaman produk yang terdapat di dalamnya juga berfungsi sebagai media promosi dan informasi dari produk yang bersangkutan. Kemasan produk yang baik dan menarik akan memberikan nilai tersendiri sebagai daya tarik bagi konsumen. Namun demikian, sampai saat ini kemasan produk masih merupakan masalah bagi para pengelola usaha, khususnya Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Permasalahan tentang kemasan produk dan labelnya kadang-kadang menjadi kendala bagi perkembangan atau kemajuan suatu usaha.Banyak persoalan yang muncul ketika suatu usaha ingin memiliki suatau kemasan produk yang baik, berkualitas dan memenuhi standar nasional yang ada. Persoalanpersoalan yang sering dihadapi seperti bahan pengemas, desain bentuk kemasan, desain label, sampai pada persoalan yang paling utama yaitu biaya pembuatan kemasan itu sendiri.
14 Bagi para pengelola UMKM dengan segala keterbatasan modal usaha sebaiknya
permasalahan
tentang
kemasan
bisa
ditangani
dengan
kreativitasnya.Kemasan yang baik dan menarik tidak selalu identik dengan harga kemasan yang mahal. Dengan bahan pengemas yang biasa-biasa saja, asalkan dirancang sedemikian rupa baik bentuk maupun desain labelnya pastilah akan tercipta sebuah kemasan yang tidak kalah bersaing dengan kemasan-kemasan modern. b.
Fungsi dan Kegunaan Kemasan
Kemasan merupakan faktor penting dalam sebuah usaha pengolahan makanan karena fungsi dan kegunaan dari kemasan itu sendiri.Secara umum fungsi kemasan adalah sebagai bahan pelindung atau pengaman produk dari pengaruh-pengaruh luar yang dapat mempercepat terjadinya kerusakan pada makanan yang terdapat di dalamnya. Namun demikian selain itu kemasan masih memiliki fungsi-fungsi atau kegunaan lain yang tidak kalah pentingnya seperti mempermudah distribusi atau pengontrolan produk dan bahkan saat ini ada fungsi yang sangat penting yaitu kemasan sebagai media atau sarana informasi dan promosi dari produk yang ditawarkan yang ada di dalam kemasan. Secara lebih terperinci berikut ini adalah sekilas penjelasan singkat tentang fungsi dan peranan kemasan dalam usaha pengolahan makanan : •
Sebagai wadah, perantara produk selama pendistribusian dari produsen ke konsumen.
•
Sebagai Pelindung, kemasan di harapkan dapat melindungi produk yang ada di dalamnya dari berbagai faktor penyebab kerusakan baik yang disebabkan oleh faktor biologi, kimia maupun fisika.
•
Memudahkan pengiriman dan pendistribusian, dengan pengemasan yang baik suatu produk akan lebih mudah didistribusikan.
•
Memudahkan penyimpanan, Suatu produk yang telah dikemas dengan baik akan lebih mudah untuk di simpan.
•
Memudahkan penghitungan, dengan pengemasan jumlah atau kuantitas produk lebih mudah di hitung.
15 •
Sarana informasi dan promosi
•
dan lain sebagainya.
Untuk fungsi keenam merupakan fungsi tambahan, namun demikian saat ini justru fungsi kemasan sebagai media informasi dan promosi ini menjadi sangat penting.melalui kemasan yang telah di beri label dapat disampaikan informasi-informasi mengenai produk yang terdapat di dalamnya seperti komposisi produk, kandungan gizi, khasiat atau manfaat produk dan lain sebagainya. serta dengan perancangan kemasan yang baik dan menarik, dengan bentuk kemasan yang unik, disertai dengan gambar-gambar yang menarik hal ini akan dapat meningkatkan nilai jual dari produk yang ada di dalamnya. Kemasan yang menarik dapat menarik perhatian dan menimbulkan rasa penasaran bagi konsumen untuk membeli produk tersebut.sehingga dengan demikian kemasan yang unik dan menarik akan dapat mendongkrak pasar produk tersebut. c.
Penggolongan Kemasan
Menurut Julianti dan Nurminah (2006), Kemasan dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa hal atau beberapa cara yaitu sebagai berikut : 1. •
Klasifikasi kemasan berdasarkan frekwensi pemakaian Kemasan sekali pakai (disposable) , yaitu kemasan yang langsung dibuang setelah dipakai, seperti kemasan produk instant, permen, dll.
•
Kemasan yang dapat dipakai berulangkali (multitrip) dan biasanya dikembalikan ke produsen, contoh : botol minuman, botol kecap, botol sirup.
•
Kemasan atau wadah yang tidak dibuang atau dikembalikan oleh konsumen (semi disposable), tapi digunakan untuk kepentingan lain oleh konsumen, misalnya botol untuk tempatair minum dirumah, kaleng susu untuk tempat gula, kaleng biskuit untuk tempat kerupuk, wadah jam untuk merica dan lain-lain.
2.
Klasifikasi kemasan berdasarkan struktur sistem kemas
(kontak produk dengan kemasan)
16 •
Kemasan primer, yaitu kemasan yang langsung bersentuhan dengan produk yang di bungkusnya.
•
Kemasan sekunder, yang tidak bersentuhan langsung dengan produknya akan tetapi membungkus produk yang telah dikemas dengan kemasan primer
•
Kemasar tersier dan kuartener yaitu kemasan untuk mengemas setelah kemasan primer atau sekunder.
3.
Klasifikasi kemasan berdasarkan sifat kekauan bahan kemasan
•
Kemasan fleksibel yaitu bahan kemasan yang mudah dilenturkan tanpa adanya retak atau patah. Misalnya plastik, kertas dan foil.
•
Kemasan kaku yaitu bahan kemas yang bersifat keras, kaku, tidak tahan lenturan, patah bila dibengkokkan relatif lebih tebal dari kemasan fleksibel. Misalnya kayu, gelas dan logam.
•
Kemasan semi kaku/semi fleksibel yaitu bahan kemas yan memiliki sifat-sifat antara kemasan fleksibel dan kemasan kaku. Misalnya botol plastik (susu, kecap, saus), dan wadah bahan yang berbentuk pasta.
4.
Klasifikasi kemasan berdasarkan sifat perlindungan terhadap
lingkungan •
Kemasan hermetis (tahan uap dan gas) yaitu kemasan yang secara sempurna tidak dapat dilalui oleh gas, udara atau uap air sehingga selama masih hermetis wadah ini tidak dapat dilalui oleh bakteri, kapang, ragi dan debu. Misalnya kaleng, botol gelas yang ditutup secara hermetis.
•
Kemasan tahan cahaya yaitu wadah yang tidak bersifat transparan, misalnya kemasan logam, kertas dan foil. Kemasan ini cocok untuk bahan pangan yang mengandung lemak dan vitamin yang tinggi, serta makanan hasil fermentasi.
•
Kemasan tahan suhu tinggi, yaitu kemasan untuk bahan yang memerlukan proses pemanasan, pasteurisasi dan sterilisasi. Umumnya terbuat dari logam dan gelas.
17 5.
Klasifikasi kemasan berdasarkan tingkat kesiapan pakai
(perakitan) •
Wadah siap pakai yaitu bahan kemasan yang siap untuk diisi dengan bentuk yang telah sempurna. Contoh : botol, wadah kaleng dan sebagainya.
•
Wadah siap dirakit / wadah lipatan yaitu kemasan yang masih memerlukan tahap perakitan sebelum diisi. Misalnya kaleng dalam bentuk lembaran (flat) dan silinder fleksibel, wadah yang terbuat dari kertas, foil atau plastik.
d.
Jenis-jenis bahan kemasan
Bahan atau material kemasan ada bermacam macam jenis dan masing-masing jenis bahan pengemas memiliki sifat, keuntungan dan kelemahan yang berbeda-beda.Tidak bisa dipungkiri bahwa dengan berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan teknologi semakin berkembang pula ilmu pengetahuan dalam bidang pengemasan khususnya material atau bahan kemasan.Bahanbahan pengemas yang ada saat ini dimulai dari yang sederhana sampai bahanbahan canggih yang dihasilkan dengan teknologi yang canggih pula. Semakin baik kualitas atau semakin canggih bahan kemasan tentu akan berbanding lurus dengan harga atau biaya yang dibutuhkan untuk mendapatkan atau menggunakannya. Bahan-bahan kemasan yang ada saat ini diantaranya adalah kertas, plastik, gelas, kaleng/logam dan kemasan komposit yang merupakan perpaduan dari dua atau lebih bahan pengemas.
2.3.2
Desain Kemasan
Kemasan agar menarik harus dirancang dan dibuat sebaik mungkin, dalam merancang atau merencanakan pembuatan suatu kemasan sebaiknya kita memperhatikan hal-hal seperti berikut ini.(Agustina, W. 2009.Desain Kemasan dan Label Produk Makanan, diakses 27 Juni 2014 dari www.) 1.
Kesesuaian antara produk dengan bahan pengemasnya
18 Maksudnya adalah dalam menentukan bahan pengemas kita harus mempertimbangkan produk yang kita miliki.Jika produk kita berbentuk cairan seperti jus atau sirup, kita bisa memilih bahan pengemas seperti botol atau gelas plastik.Jika produk kita berupa makanan kering seperti keripik, kerupuk, atau yang lainnya kita bisa menggunakan plastik transparan dan lain sebagainya. Plastik dapat digunakan sebagai kemasan primer sekaligus dengan labelnya, juga bisa dimasukkan kedalam kemasan lain seperti dus kertas sebagai kemasan sekunder. 2.
Ukuran Kemasan dan ketebalan bahan kemasan
Ukuran kemasan berkaitan dengan banyak sedikitnya isi yang diinginkan, sedangkan ketebalan berkaitan dengan keawetan dari produk yang ada didalamnya.Jika produknya sangat ringan seperti kerupuk sebaiknya kemasan di buat dalam ukuran relatif besar. 3.
Bentuk kemasan
Agar kemasan menarik bentuk pengemas bisa dirancang dalam bentuk yang unik tergantung dari kreativitas perancangnya.Misalnya kemasan dus kertas bisa di buat seperti tabung, kubus, balok, trapesium atau bentuk-bentuk lainnya.
2.3.3
Desain Label
Label adalah suatu tanda baik berupa tulisan, gambar atau bentuk pernyataan lain yang disertakan pada wadah atau pembungkus sebagai yang memuat informasi tentang produk yang ada di dalamnya sebagai keterangan/ penjelasan dari produk yang dikemas. (Agustina, W. 2009. Desain Kemasan dan Label Produk Makanan) Label kemasan bisa dirancang atau didesain baik secara manual menggunakan alat lukis atau yang lainnya maupun menggunakan software komputer. Desain yang dibuat secara manual mungkin akan mengalami sedikit kesulitan ketika mau digunakan atau diaplikasikan sedangkan dengan menggunakan komputer tentunya akan lebih mudah.
19 Dewasa ini keberadaan software – software komputer sangat membantu para desainer untuk merancang desain label yang baik, menarik, dan artistik sehingga dapat meningkatkan daya tarik produk terhadap konsumen. Suatu produk yang sama jika dikemas dalam kemasan dengan desain label berbeda sangat dimungkinkan daya jualnya juga berbeda. Merancang atau mendesain label kemasan sangatlah tergantung pada kreativitas para desainernya, baik ukuran, bentuk, maupun corak warnanya. Namun demikian ada hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat label kemasan yaitu : 1.
Label tidak boleh menyesatkan
Apa saja yang tercantum dalam sebuah label baik berupa kata-kata, kalimat, nama, lambang, logo, gambar dan lain sebagainya harus sesuai dengan produk yang ada di dalamnya. 2.
Memuat informasi yang diperlukan
Label sebaiknya cukup besar (relatif terhadap kemasannya), sehingga dapat memuat informasi atau keterangan tentang produknya. 3.
Keterangan yang seharusnya ada atau tercantum dalam label produk
makanan adalah sebagai berikut : a.
Nama produk
Nama Produk adalah nama dari makanan atau produk pangan yang terdapat di dalam kemasan misalnya dodol nanas, keripik pisang, keripik singkong dan lain sebagainya. b.
Cap / Trade mark bila ada
Suatu usaha sebaiknya memiliki cap atau trade mark atau merek dagang. Cap berbeda dengan nama produk dan bisa tidak berhubungan dengan produk yang ada di dalamnya misalnya dodol nanas cap “Panda”, Kecap Ikan cap “Wallet”, dsb.
20 c.
Komposisi / daftar bahan yang digunakan
Komposisi
atau
daftar
bahan
merupakan
keterangan
yang
menggambarkan tentang semua bahan yang digunakan dalam pembuatan produk makanan tersebut.Cara penulisan komposisi bahan penyusun dimulai dari bahan mayor atau bahan utama atau bahan yang paling banyak digunakan sampai yang terkecil. d.
Netto atau volume bersih
Netto atau berat bersih dan volume bersih menggambarkan bobot atau volume produk yang sesungguhnya.Apabila bobot produk berarti bobot produk yang sesungguhnya tanpa bobot bahan pengemas. e.
Nama pihak produksi
Nama pihak produksi adalah nama perusahaan yang membuat atau mengolah produk makanan tersebut. f.
Distributor atau pihak yang mengedarkan bila ada.
Dalam kemasan juga harus mencantumkan pihak-pihak tertentu seperti pengepak atau importir bila ada. g.
No Registrasi Dinas Kesehatan
Nomor registrasi ini sebagai bukti bahwa produk tersebut telah teruji dan dinyatakan aman untuk dikonsumsi. h.
Kode Produksi
Kode produksi adalah kode yang menyatakan tentang batch produksi dari produk pada saat pembuatan yang isinya tanggal produksi dan angka atau hurup lainnya yang mencirikan dengan jelas produk tersebut. i.
Keterangan kadaluarsa
21 Keterangan kadaluarsa adalah keterangan yang menyatakan umur produk yang masih layak untuk dikonsumsi. Menurut Julianti dan Nurminah (2006), keterangan kadaluarsa dapat ditulis : Best before date : produk masih dalam kondisi baik dan masih dapat dikonsumsi beberapa saat setelah tanggal yang tercantum terlewati Use by date : produk tidak dapat dikonsumsi, karena berbahaya bagi kesehatan manusia (produk yang sangat mudah rusak oleh mikroba) setelah tanggal yang tercantum terlewati. Permenkes 180/Menkes/Per/IV/1985 menegaskan bahwa tanggal, bulan dan tahun kadaluarsa wajib dicantumkan secara jelas pada label, setelah pencantuman best before / use by. Produk pangan yang memiliki umur simpan 3 bulan dinyatakan dalam tanggal, bulan, dan tahun, sedang produk pangan yang memiliki umur simpan lebih dari 3 bulan dinyatakan dalam bulan dan tahun. Namun demikian ada beberapa jenis produk yang tidak memerlukan pencantuman tanggal kadaluarsa yaitu sayur dan buah segar, minuman beralkohol, cuka, gula/sukrosa dan lainnya. j.
Logo halal
Untuk produk-produk yang telah mendapatkan sertifikasi ”halal” dari MUI harus mencantumkan logo halal yang standard disertai dengan nomor sertifikasinya. k.
Keterangan Lainnya
Selain yang telah diuraikan di atas masih ada lagi keteranganketrangan lain yang perlu dicantumkan dalam label kemasan makanan yang bermaksud memberi petunjuk, saran, atau yang lainnya demi keamanan konsumen. 4.
Tulisan atau keterangan yang ada pada label harus jelas dan mudah di
baca, tidak dikaburkan oleh warna latar belakang atau gambar lainnya.
22 5.
Jumlah warna yang digunakan
Banyaknya warna yang digunakan dalam label akan berpengaruh terhadap biaya cetak, semakin banyak banyak warna yang digunakan, tentunya akan semakin besar biaya yang harus dikeluarkan. 6.
Jenis cetakan yang dikehendaki
Berkaitan dengan label kemasan kiranya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu 1.
Label tidak boleh mudah terlepas dari kemasannya.
Warna, baik berupa gambar maupun tulisan tidak boleh mudah luntur, pudar, atau lekang, baik karena pengaruh air, gosokan, maupun sinar matahari. 2.
Label harus ditempatkan pada bagian yang mudah dilihat.
Software
computer
yang
bisaanya
banyak
digunakan
untuk
melakukan desain seperti Corel Draw dan Adobe Photoshop.Namun demikian masih ada software-software lainnya yang dapat digunakan tergantung pada kebisaaan atau keahlian para desainernya. Pencetakan
desain
label
kemasan
dapat
dilakukan
dengan
menggunakan mesin cetak tradisional maupun modern. Alat cetak tradisional seperti sablon, sedangkan dengan teknologi modern bisa menggunakan printer, mesin offset atau mesin-mesin berskala besar lainnya.
2.3.4
Ilmu Desain pada Kemasan
Berikut beberapa ilmu desain grafis menurut sumber ahli yang sangat penting digunakan dalam pembuatan kemasan.
23 2.3.4.1 Tipografi Tipografi atau tatahuruf merupakan suatu ilmu dalam memilih dan menata huruf dengan pengaturan penyebarannya pada ruang-ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan terttentu, sehingga dapat menolong pembaca untuk mendapatkan kenyamanan membaca semaksimal mungkin. Tipografi adalah penyampaian pesan atau bahasa secara visual (Rober Binghurst. 1992, 1994, 2004. The Element of Typography Style) Tipografi merupakan alat yang penting untuk dimiliki dalam lingkup Desain Komunikasi Visual, karena komunikasi melalui tulisan adalah bentuk komunikasi manusia yang paling efektif. Ketika sebuah buku menggunakan susunan tipografi yang baik, maka hal ini akan membuat kimunikasi buku tersebut akan tersampaikan secara mudah kepada pembaca. Menurut buku Typographic Design : Form and Communication oleh Rob Carter, Phillip B.Meggs dan Ben Day, factor-faktor yang perlu diperhatikan dalam tipografi adalah : •
Legibility, mudah untuk dibaca
•
Readibility, dapat dibaca, berkaitan dengan pemilihan huruf yang tepat sesuai dengan karakter yang mau dibangun.
•
Visibility, berkaitan dengan apakah huruf tersebut dapat terlihat atau tidak
•
Clarity, berkaitan tentang kejelasan huruf.
Dikenal pula seni tipografi, yaitu karya atau desain yang menggunakan pengaturan huruf sebagai elemen utama.Dalam seni tipografi, pengertian huruf sebagai lambing bunyi bisa diabaikan.
24 2.3.4.2 Teori Gestalt Teori Gestalt sangat berguna dalam penataan visual agar pesan dapat ditangkap dengan baik. Teori Gestalt yang dipakai dalam kaitannya dengan tugas akhir ini adalah : a. Similarity Similarity adalah ketika objek mempunyai kemiripan, sehingga digolongkan sebagai bagian sebuah kelompok. Prinsip ini akan digunakan pada bagian kemasan, dimana elemen-eleman yang memiliki kemiripan diletakkan satu sama lain untuk membentuk kesan yang diinginkan. b. Continuation Continuation adalah keadaan dimana mata terdorong untuk bergerak mengikuti visual yang disampaikan. Prinsip ini akan membantu customer untuk memahami bagian content pada kemasan. c. Proximity Proximity adalah objek-objek yang diletakkan berdekatan dianggap sebagai sebuah kelompok, sehingga membentuk sesuatu.Prinsip ini lebih digunakan pada layouting kemasan sehingga tampak penuh.
2.3.4.3 Semiotika Semiotika adalah teori yang awalnya diperkenalkan oleh Ferdinand de Saussure, yang meliputi adanya arti yang berasal dari hubungan antara form dan
idea.
Semiotik,
menggunakan
sign
dan
symbol
sebagai
komunikasi.Contoh yang paling sering dilihat adalah lampu lalu lintas. Semiotika berhubungan dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan sign (symbol, tanda) (Eco 1976).
25 Ferdinand de Saussure membagi semiotika atas 2 bagian yaitu signified (form) dan signifier (idea). Secara umum, semiotika dibagi lagi menjadi 3 hal menurut Morris (1928), yakni a. Semantik Hubungan antara sign dan sesuatu yang dilambangkan b. Sintaktik (syntax) Hubungan struktural antara sign yang satu dengan sign lainnya. c. Pragmatik Hubungan antara sign dan si penyimak. Penggunaan prinsip-prinsip semiotika akan sangat berguna pada simbolsimbol dan elemen yang digunakan, terutama ketika digunakan pada kemasan agar visual desain terlihat menarik dan memberikan citra yang bagus.
2.3.4.5 Teori Warna Teori Warna sangat penting dalam menentukan kesan apa yang ingin dibuat pada kemasan. Oleh karena itu, berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam Teori Warna. a.
Color Wheel Lingkaran warna yang terdiri dari merah, biru dan kuning yang
merupakan warna dasar pembentuk warna-warna lain. b.
Color Harmony Dalam pengalaman secara visual, harmoni adalah sesuatu yang
memberi rasa nyaman pada mata. Melibatkan penonton dan kedalaman indera, sebuah keseimbangan dalam pengalaman visual, Sesuatu yang tidak harmonis akan menimbulkan kebosanan dan kekacauan. Otak manusia akan secara otomatis menolak sesuatu yang tidak terogranisir, yang tidak dapat dipahami. Tugas sebuah komunikasi visual mengharuskan kita untuk
26 mempersembahkan sesuatu yang terstruktur.Color harmony menciptakan ketertarikan terhadap visual dan kedalaman indera. c.
Color Context Bagaimana reaksi warna terhadap hubungannya dengan warna lain
dan bentuk yang rumit dalam teori warna. Penggunaan teori-teori warna di atas akan sangat menarik minat masyarakat pada kemasan. Suatu kemasan yang tidak memiliki warna yang menarik, tidak akan disukai, ditinggalkan dan dianggap sebagai angin lalu oleh masyarakat. Oleh karena itu, penggunaan warna yang tepat akan menentukan produk tersebut.
2.4
Analisa SWOT Strength Murahnya biaya yang dibutuhkan dengan menggunakan kemasan yang terbuat dengan bahan plastik. Weakness Belum adanya kemasan yang cukup menarik mengenai camilan khas Betawi Opportunities Menciptakan kemasan sebagai suatu kekuatan atau daya tarik bagi penjualan yang baru. Minat masyarakat cukup tinggi dalam mengapresiasi produk dengan kemasan yang menarik Threat Banyaknya camilan atau jajanan baik luar maupun dalam negeri yang memiliki kemasan lebih menarik