BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Teori-teori Umum 2.1.1 Sistem Informasi A. Pengertian Sistem Dengan berbagai pendekatan, beragam pula istilah sistem didefinisikan menurut O’Brien (2005, p8) sistem adalah kumpulan kompenen - kompenen yang saling bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input dan menghasilkan output dalam suatu proses perubahan yang teratur. McLeod ( 2006, p11) Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan.
Dari pengertian sistem tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan sekumpulan komponen yang yang saling terkait, bekerja sama, berinteraksi satu sama lain dalam menerima masukan, memproses dan menghasilkan keluaran untuk mencapai suatu tujuan.
B. Analisis dan Perancangan Sistem Menurut McLeod (2006, p74), analisis sistem adalah penelitian terhadap sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem baru atau memperbaharui sistem yang telah ada tersebut.
7
8
Menurut Whitten et al (2004, p39) perancangan sistem (yang disebut juga sebagai sintesis sistem) adalah pelengkap teknik pemecahan masalah yang mengumpulkan bagian – bagian komponen sistem ke sistem yang lebih lengkap. Hal ini mencakup penambahan, penghapusan dan perubahan bagian – bagian yang relatif ke sistem yang asli.
C. Pengertian Informasi Menurut O’Brien (2003, p13) informasi adalah data yang telah diubah menjadi sesuatu yang berarti dan pernyataan berguna bagi pengguna akhir. Dari beberapa pengertian informasi tersebut dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan hasil dari pengolahan data dalam suatu sistem yang bermanfaat bagi penerimanya.
D. Pengertian Sistem Informasi Menurut O’Brien (2005, p4) sistem informasi adalah kombinasi yang terdiri dari orang, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan computer dan sumber daya yang dapat mengumpulkan, mendapatkan dan mendistribusikan informasi. Menurut Laudon (2004, p7) sistem informasi adalah sekumpulan komponen yang saling terkait, yang saling saling bekerjasama mengumpulkan, mengolah, menyimpan dan menyebarkan informasi untuk pengambilan keputusan, koordinat, kontrol, analisa, dan visualisasi dalam organisasi. Dari beberapa pengertian sistem informasi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa sistem informasi merupakan sekumpulan komponen yang
9
melakukan pengumpulan data dan analisa data yang ada untuk menghasilkan suatu informasi yang dapat digunakan oleh penerima dalam pengambilan keputusan.
E. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Menurut Whitten et al (2004, p168) analisis sistem informasi adalah fase pengembangan dari proyek yang terutama berfokus pada masalah bisnis, teknologi mandiri yang dapat atau ingin digunakan untuk memberikan solusi dari masalah tersebut. Menurut Whitten et al (2004, p401) perancangan sistem informasi adalah tugas – tugas yang berfokus pada spesifikasi atau rincian solusi berbasis computer atau sering disebut juga physical design.
2.1.2 Geografis Geografis berasal dari kata bahasa Yunani geographia, terdiri dari dua kata geo yang berarti bumi dan graphien artinya citra atau gambaran. Perkataan geografi diambil dari perkataan inggris yang berasal dari perkataan Greek yang berarti bumi dan graphien yang berarti menulis atau menggambarkan. Dari asal – usul kata ini dapatlah dikatakan bahwa geografi berarti ilmu pengetahuan yang menggambarkan keadaan bumi. Obyek kajian geografi adalah lapisan lapisan bumi atau tepatnya fenomena geosfer meliputi lapisan atmosfer, litosfer, hidrosfer, biosfer dan antroposfer.
10
Dalam menguji obyek – obyek studi geografi tersebut diperlukan pengetahuan dari disiplin ilmu – ilmu lain seperti klimatologi, geologi, hidrologi, antropologi dan sebagainya. Koleksi geografis yang dimaksudkan di sini adalah koleksi peta. Peta adalah gambaran konvensional secara selektif dari permukaan bumi dengan segala fenomenanya yang di perkecil dengan skala tertentu dan ditampilkan pada bidang datar. Dalam peta, daerah atau wilayah yang sangat luas dengan segala kenampakanya ditampilkan dalam sebidang kertas.
2.1.3 Sistem Informasi Geografis A. Pengertian Sistem Informasi Geografis Defini SIG (Sistem Informasi Geografis) selalu berkembang, bertambah, dan bervariasi. Hal ini terlihat dari banyaknya definisi SIG yang telah beredar dibuku – buku dan artikel – artikel baru. Selain itu SIG merupakan kajian ilmu dan teknologi yang relatif baru dan sedang dipopulerkan dibidang Teknologi Informasi. SIG digunakan oleh berbagai disiplin ilmu dan berkembang dengan cepat. Berikut ini adalah definisi – definisi SIG dari berbagai pustaka yang beredar: 1. Eddy Prahasta (2005, p54) SIG adalah sistem computer yang digunakan untuk memasukan (input), menyimpan,
memeriksa,
mengintegrasikan,
memanipulasi,
menganalisa
dan
menampilkan data – data yang berhubungan dengan posisi – posisi di permukaan bumi.
11
2. Rhind (p28 yang dikutip oleh Heywood, I, Cornelius 2011) SIG adalah sistem computer yang dapat memegang dan memakai data yang menggambarkan tempat – tempat dipermukaan Bumi. 3. Burroughs (p28 yang dikutip oleh Heywood, I, Cornelius 2011) SIG adalah satu set perangkat yang berfungsi untuk menyimpan, memanggil sesuai kebutuhan, mentransfrom dan menampilkan data – data yang berhubungan dengan posisi – posisi dipermukaan bumi. 4. Kesimpulan SIG dari data – data diatas adalah suatu komponen yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, data geografis dan sumberdaya manusia yang bekerja bersama secara efektif untuk menangkap, menyimpan, memperbaiki, memperbaharui, mengelola, memanipulasi, mengintegrasikan, menganalisa, dan menampilkan data dalam suatu informasi berbasis geografis.
B. Komponen – komponen SIG Komponen – komponen SIG memiliki saling keterkaitan satu dengan yang lainnya, seperti yang terdapat pada Gambar 2.1 Untuk lebih jelasnya berikut adalah penjelasan dari komponen tersebut.
12
Gambar 2.1 Komponen Sistem informasi geografis
1. Hardware Terdiri dari beberapa komponen : a. CPU (Central Processing Unit) b. Memory (utama dan tambahan) c. Storage (alat penyimpanan data dan infromasi) d. Alat tambahan (Peripherals). Alat
masukan
(Input
Devices)
:
keyboard,
mouse,
digitizers,
pemindai(scanner), kamera digital, workstation fotogrametris digital. Alat keluaran (Output Devices) : monitor berwarna, printer, plotter berwarna, perekam film, dan lain – lain. 2. Software Perangkat lunak yang dimaksud adalah yang mempunyai fungsi : Pemasukan data, Manipulasi data, Penyimpanan data, Analisis data, dan Penayangan informasi geografis. Beberapa Persyaratan yang harus
13
dipenuhi dari Software SIG : a. Merupakan Database Management Sistem (DBMS) b. Memiliki fasilitas Pemasukan dan Manipulasi Data Geografi. c. Memiliki fasilitas untuk Query, Analisis dan Visualisasi. d. Memiliki kemampuan Graphical User Interface (GUI) yang dapet menyajikan hasil (Penayangan dan Printout) Informasi berbasis geografi dan memudahkan untuk akses terhadap seluruh fasilitas yang ada. e. Perangkat lunak SIG terdiri dari attas sistem operasi compiler dan program aplikasi. f. Sistem Operasi (Operating System / OS), seperti : Windows, Linux, UNIX, Sun Solaris, dan lain – lain. g. Compiler. h. Menerjemahkan program yang ditulis dalam bahasa komputer pada kode mesin sehingga CPU mampu menjalankan program yang harus dieksekusi. Bahasa compiler yang biasa digunakan adalah C, C++, Delphi, Visual Basic, dan lain – lain. i. Program Aplikasi pembangun SIG, seperti : MapInfo,
Arcview,
ArcInfo, ArcGIS, dan lain – lain. 3. Data Geografis Data yang dapat diolah dalam SIG merupakan fakta – fakta di permukaan bumi yang memiliki referensi keruangan baik referensi secara relatif maupun referensi secara absolut dan disajikan dalam sebuah peta.
14
a. Referensi Relatif Berarti suatu data yang memiliki referensi geografis. Data ini dapat digunakan jika sudah dikaitkan dengan data yang memiliki referensi geografis. Misalnya
adalah
data
jumlah
penduduk
per
kabupaten
dikaitkan dengan data administrasi kabupaten. b. Referensi Absolut Berarti suatu data yang memiliki referensi geografis (sudah memiliki koordinat tertentu dipermukaan bumi), missalnya adalah data titik – titik yang diperoleh dengan menggunakan GPS (Global Positioning System) 4. Methods (Prosedur) Model dan teknik pemrosesan yang perlu dibuat untuk berbagai aplikasi SIG.
5. Sumberdaya Manusia Sumberdaya manusia yang terlatih merupakan sebagai komponen terakhir dari SIG. Perannya adalah sebagai pengoperasi perangkat keras dan perangkat lunak, serta menangani data geografis dengan kedua perangkat tersebut. Sumberdaya manusia
juga
merupakan
sistem
analis
yang
menerjemahkan permasalahan real di permukaan bumi dengan bahasa SIG, sehingga permasalahan dapat diidentifikasi dan dicari solusinya.
15
C. Model Data Dalam Sistem Informasi Geografis Sumber – sumber data geografis (disebut juga data geospasial) diperoleh melalui beberapa cara, seperti yang terdapat pada gambar 2.2 berikut ini :
Gambar 2.2 Data – data Geografis
Data digital geografis diorganisisr menjadi dua bagian, yaitu : Data Spasial dan Data Atribut / Tabular. Sebelum membahas data spasial secara lebih detil, Gambar 2.3 berikut adalah klasifikasi model data grafis / geometris / spasial.
16
Gambar 2.3 Klasifikasi Data Geospasial
1.
Data Spasial, yang menyimpan kenampakan – kenampakan permukaan
bumi, seperti
jalan,
sungai,
pemukiman,
jenis
penggunaan tanah, jenis tanah, dan lain – lain. Model data spasial dibedakan menjadi dua, yaitu : Model Data Vektor dan Model Data Raster. Perbedaan model data ini diperlihatkan pada Gambar 2.4 berikut.
Gambar 2.4 Peta dengan Model Raster dan Vektor
17
a.
Model Data Vektor Model data vector diwakili oleh simbol – simbol atau yang selanjutnya dalam SIG dikenal dengan feature, seperti feature point, feature garis (line), dan feature area (surface). Data tersebut tersimpan dalam computer sebagai koordinat kartesius. Perhatikan penjelasan berikut 1. Node Point (Data Titik) Merupakan sepasang koordinat (X,Y) tanpa dimensi (tidak mempunyai panjang serta tinggi) 2. Data garis Merupakan pasangan – pasangan koordinat yang mempunyai titik awal dan titik akhir (X1, Y1 : X2, Y2) disebut berdimensi 1. 3. Polygon (Data Luasan / Area) Merupakan kumpulan pasangan – pasangan koordinat dimana titik awal sama dengan titik akhir (X1, Y1 = Xn, Yn) atau loop, disebut Berdimensi 2 : mempunyai ukuran dimensi panjang dan luas. 4. Surface (Data Permukaan) Merupakan suatu area dengan besaran (X,Y,Z) disebut berdimensi 3 : mempunyai ukuran panjang, luas dan ketinggian.
18
Gambar 2.5 Data Vektor dan Bentuk Data Tabularnya
b. Model data Raster
Model data raster merupakan data yang sangat sederhana. Dimana setiap informasi disimpan dalam petak – petak bujursangkar (grid) yang membentuk sebuah bidang. Petak – petak bujur sangkar itu disebut dengan pixel (picture element). Posisi sebuah pixel dinyatakan dengan baris ke-m dan kolom ke-n. Data yang disimpan dalam format ini data hasil scanning seperti gambar digital citra(dengan format BMP, JPG, dan lain lain) dan citra satelit digital (landsat, SPOT, dan lain lain).
19
Gambar 2.6 Data Raster dan Bentuk Data Tabularnya
2. Data Tabular/ Atribut, yang menyimpan atribut dari kenampakan – kenampakan permukaan bumi tersebut. Misalnya, tanah yang memiliki atribut tekstur, kedalaman, struktur, Ph, dan lain lain.
2.1.4 Peta A. Pengertian Peta Peta merupakan penyajian grafis dari permukaan bumi dalam skala tertentu dan digambarkan pada bidang datar melalui sistem proyeksi peta dengan menggunakan simbol – simbol tertentu sebagai perwakilan dari objek – objek spasial di permukaan bumi. Menurut Eddy Prahasta (2005), Peta adalah suatu alat peraga untuk menyampaikan suatu ide berupa sebuah gambar mengenai tinggi rendahnya suatu
20
daerah (Topografi), penyebaran penduduk jaringan jalan dan hal lainnya yang berhubungan dengan kedudukan dalam ruang. Peta dilukiskan dengan skala tertentu, dengan tulisan atau simbol sebagai keterangan yang dapat dilihat dari atas. Peta dapat meliputi wilayah yang luas dapat juga hanya mencakup wilayah yang sempit. Peta dalam bahasa Inggris berarti Map dan bahasa Yunani berarti Mappa. Ilmu pengetahuan yang mempelajari peta disebut Kartografi. Sedangkan menurut Burrough yang dikutip oleh Heywood Cornelius Carver (2011) Peta adalah sekumpulan titik, garis, area yang digunakan untuk mendefinisikan lokasi dan tempat yang mengacu pada system koordinat dan peta biasanya dipresentasikan dalam bentuk dua dimensi, tetapi tidak menutup kemungkinan peta dapat dipresentasikan dalam bentuk tiga dimensi. B. Klasifikasi Peta Macam – macam peta ditinjau dari 4 segi : a. Macam peta ditinjau dari segi dan jenis : 1. Peta Foto, peta yang dihasilkan dari mosaic foto udara ortofoto yang dilengkapi garis kontur, nama, dan legenda. 2. Peta Garis, peta yang menyajikan detil alam dan buatan manusia dalam bentuk titik, garis dan luasan. b. Macam peta ditinjau dari skala. 1. Peta skala besar, yaitu peta dengan skala 1 : 50.000 atau lebih besar (1:25.000). 2. Peta skala kecil, yaitu peta dengan skala 1 : 500.000 atau lebih kecil. c. Macam peta ditinjau dari fungsinya.
21
1. Peta umum (general map), merupakan peta yang berisi penampakan – penampakan umum, seperti : jalan, bangunan, batas wiliyah, garis, pantai, elevasi, dan sebagainya. 2. Peta tematik, merupakan peta yang menunjukan hubungan ruang dalam bentuk atribut tunggal atau hubungan atribut. Ada beberapa macam maksud dan tujuan dari peta tematik. 3. Kart, merupakan peta yang di desain keperluan navigasi, nautical dan aeronautical. Peta kelautan yang ekuivalen dengan peta topografi disebut peta Batimetrik. d. Macam peta yang ditinjau dari macam – macam persoalan (maksud dan tujuan), ada banyak sekali macamnya. Misalnya : peta kadaster, peta geologi, peta tanah, ekonomi, peta kependudukan, peta tata guna tanah, dan sebagainya.
C. Penyusunan Peta Data Geografi Menurut Eddy Prahasta (2005) untuk menyampaikan ide melalui peta dari berbagai hal, seperti : kedudukan peta dalam ruang muka bumi dengan objek geografis
tertentu, tentunya sangat rumit. Oleh karenanya,
diperlukan
penyederhanaan objek geografis. a. Titik (Point) Digunakan untuk pengolahan data titik dan simbol untuk mewakili data pada posisi tersebut yang berisi tentang informasi titik – titik posisi. Bentuk titik ini misalnya untuk melambangkan sebuah menara,
22
tugu, posisi ibukota suatu daerah, dan lain – lain. (Gambar 2.7)
Gambar 2.7 Titik b. Garis (Line) Digunakan untuk pengolahan data yang berbentuk garis. Bentuk garis yang dimaksud adalah kenampakan geografis pada permukaan bumi, seperti : sungai, jaringan, jalan, dan lain sebagainya.
Gambar 2.8 Variasi Garis c. Luasan (Polygon/boundary) Digunakan untuk mengolah data yang berbentuk luasan, seperti bentuk – bentuk penggunaan tanah, danau, dan lain sebagainya.Untuk lebih memperjelas definisi dari ketiga data geografis (titik, garis, dan luasan) tersebut, perhatikan Gambar 2.9 berikut ini.
Gambar 2.9 Variasi Poligon
23
d. Buffering Fungsi ini akan menghasilkan data spasial baru yang berbentuk poligon atau zona dengan jarak tertentu dari data spasial yang menjadi masukkannya. Data spasial titik akan menghasilkan data spasial baru yang berupa lingkaran-lingkaran yang mengelilingi titik-titik pusatnya. Untuk data spasial garis akan menghasilkan data spasial baru yang berupa poligon-poligon yang melingkupi garis- garis. Demikian pula untuk data spasial poligon, akan menghasilkan data spasial baru yang berupa poligon- poligon yang lebih besar dan konsentris.
e. Analisa 3 dimensi (3D analysis) Fungsi ini terdiri dari sub-sub fungsi yang berhubungan dengan presentasi data spasial dalam ruang 3 dimensi. menggunakan fungsi interpolasi.
Fungsi
analisa
spasial
ini
banyak
24
D. Komponen Peta A. Komponen Peta 1. Isi Isi (data frame) peta menunjukan isi dari makna ide penyusun peta yang akan disampaikan kepada pengguna peta. Isi peta merupakan bagian dari peta yang menampilkan lapisan – lapisan data (layer). Bagian ini adalah bagian terpenting dan merupakan titik pusat dari sebuah dokumen peta.
Gambar 2.10 Isi Peta
2. Skala
Sebuah skala peta menjelaskan hubungan dari data frame yang ada di peta dengan dunia nyata dalam sebuah rasio perbandingan. Penskalaan dapat dilakukan berdasarkan unit per unit, atau berdasarkan satu ukuran terhadap ukuran yang lainnya. Skala sangat penting dicantumkan untuk melihat tingkat
25
ketelitian dan kedetailan objek yang dipetakan. Misalnya, sebuah belokan sungai akan tergambar jelas pada peta 1: 10.000 dibandingkan dengan peta pada skala 1:50.000. Skala peta dapat dibedakan menjadi : a. Skala numeris (numerical scale, functional scale, natural scale, linear scale). Misalnya 1: 100.000 b. Skala grafis atau skala garis atau skala bar c. Skala verbal Misalnya :
1 inch = 1 mil 1 cm = 4 km
3. Simbol Arah
Simbol arah dicantumkan dengan tujuan untuk orientasi peta. Arah utara lazimnya mengarah pada bagian atas peta. Kemudian berbagai tata letak tulisan mengikuti arah tadi, sehingga peta nyaman dibaca dengan tidak membolak – balik peta. Lebih dari itu, arah juga penting sehingga si pemakai dapat dengan mudah mencocokkan objek di peta dengan objek sebenarnya di lapangan. 4. Legenda atau Keterangan Sebuah legenda bertugas untuk menjelaskan seluruh simbol – simbol yang digunakan dalam sebuah peta pada setiap lapisan datanya. Agar pembaca peta dapat dengan mudah memahami isi peta, seluruh bagian dalam sisi peta harus dijelaskan dalam legenda atau keterangan. Legenda peta menggambarkan secara detail berbagai gambar skema, simbol, dan kategori yang terdapat dipeta tersebut.
26
5. Sumber / Keterangan Riwayat Agar pembaca peta dapat mengetahui sumber data atau peta yang digunakan, kapan peta dibuat, dan lain – lain. Jika diperlukan, pengguna peta dapat melacak keakuratan informasi dan interpretasi dari pembuat peta.
2.1.5 Basis Data A. Pengertian Data Data (Laudon, 2004, p8) adalah aliran dari fakta – fakta kasar yang merepresentasikan kejadian – kejadian yang terjadi dalam organisasi atau lingkungan fisik sebelum disusun dalam sebuah bentuk
yang dapat
dimengerti dan digunakan oleh manusia. Data terdiri dari fakta – fakta dan angka – angka yang relatif tidak berarti bagi pemakai. Dua sifat data, antara lain : 1. Shared : data dapat digunakan bersama – sama dengan pengguna. 2. Integrated
:
data
merupakan
kesatuan,
sebisa
mungkin
menghindari pengulangan sehingga data menjadi lebih valid dan benar.
B. Pengertian Basis Data Basis data atau database (Connolly dan Begg, 2005,p31) basis data adalah sebuah koleksi dari data-data yang terhubung secara logika untuk di share, dan sebuah deskripsi dari data tersebut dirancang untuk mencapai
27
kebutuhan-kebutuhan akan informasi dari sebuah organisasi. Suatu database merepresentasikan entitas, atribut, dan relasi. Entitas (Connolly dan Begg, 2005, p18) adalah objek nyata (orang, tempat, hal, konsep, dan peristiwa) di dalam sebuah direpresentasikan
dalam
database.
Atribut
organisasi adalah
yang dapat properti
yang
mendeskripsikan beberapa aspek dari objek yang ingin di record. Relasi adalah asosiasi antar entitas. Adapun tujuan utama konsep database adalah : a. Mengurangi redudansi data b. Independensi data
C. Pengertian Table Table adalah suatu relasi data yang digambarkan dalam kolom dan baris (Connolly dan Begg. 2005, p76)
D. Pengertian Field Field dalam konteks database biasanya sering disebut dengan atribut, Field merupakan nama kolom dari sebuah table atau relasi (Connolly dan Begg, 2005, p76).
E. Pengertian Record Record (Connolly dan Begg, 2005, p77) adalah suatu baris data atau informasi dalam sebuah table. Record sering disebut dengan tuple.
28
F. Pengertian Primary Key Primary Key (Connolly dan Begg, 2005, p83) adalah sebuah atribut atau himpunan atribut yang dipilih untuk mengidentifikasikan tuple – tuple atau record dalam tabel yang bersifat unik. Unik memiliki arti tidak boleh ada duplikat atau key yang untuk dua atau lebih tuple atau record dalam sebuah table.
G. Pengertian Foreign Key Foreign Key adalah sebuah atribut atau himpunan atribut dalam suatu tabel yang menunjuk pada key yang terdapat pada tabel lain. Foreign Key berfungsi untuk menunjukkan hubungan antara suatu tabel dengan tabel lainnya (Connolly dan Begg, 2005, p85).
H. Entity Relationship Diagram (ERD) Entity Relationship Diagram (ERD) (Connolly, 2005, p330) adalah pendekatan top-down untuk mendesain basis data yang dimulai dengan mengidentifikasikan data yang penting, yang disebut sebagai entitas dan hubungan antara data harus digambarkan. Batasan utama dalam relasi disebut multiplicity. Multiplicity adalah jumlah kejadian yang mungkin muncul dari entitas satu ke entitas lainnya yang mempunyai hubungan khusus. Hubungan yang paling umum adalah berpasangan (Conolly, 2005, p344-348). 1. One-to-one (1:1) Relationships Sebuah entitas di A hanya dapat diasosiasikan dengan paling
29
banyak satu entitas di B. 2. One-to-many (1:*) Relationships Sebuah entitas di A dapat diasosiasikan dengan satu atau lebih entitas di B, namun entitas di B hanya dapat diasosiasikan dengan paling banyak satu entitas di A. 3. Many-to-many (*:*) Relationships Sebuah entitas di A dapat diasosiasikan dengan nol atau lebih entitas di B dan sebuah entitas di B dapat diasosiasikan dengan nol atau lebih entitas di A.
I.
Database Life Cycle ( DBLC ) DBLC adalah database yang berupa beberapa layer yang saling
berhubungan, dimana adanya data spasial dan data non spasial yang dapat dimunculkan secara bersamaan.
J.
System Devolopment Life Cycle (SDLC) SDLC atau Software Development Life Cycle atau sering disebut juga
dengan System Development Life Cycle adalah proses mengembangkan ataumengubah suatu sistem perangkat lunak dengan menggunakan modelmodel dan metodologi yang digunakan orang untuk mengembangkan sistem- sistem perangkat lunak sebelumnya (berdasarkan best practice atau cara-cara yang sudah teruji baik). ( connolly, p312, 2010 ).
30
K. Model Waterfall
Gambar 2.11 Model Waterfall
( Sumber : http://www.budihermawan.net/?tag=waterfall-model )
a. Analisa Kebutuhan Analisa kebutuhan merupakan tahap pertama yang menjadi dasar proses pembuatan software lainnya. Dimulai dengan mengumpulkan kebutuhan secara lengkap kemudian dianalisis dan didefinisikan untuk membuat program aplikasi SIG. b. Desain Sistem
Desain sistem merupakan tahap penyusunan proses, data, aliran proses dan hubungan antar data yang paling optimal untuk menjalankan proses bisnis dan memenuhi kebutuhan perusahaan sesuai dengan hasil analisa kebutuhan. c. Penulisan Kode Program
31
Penulisan
kode program merupakan
tahap penerjemahan
desain sistem yang telah dibuat ke dalam bentuk perintah-perintah yang
dimengerti
komputer
dengan
mempergunakan
bahasa
pemrograman, middleware dan database tertentu di atas platform yang
menjadi
standar
perusahaan. Bahasa pemrograman yang
digunakan adalah HTML untuk pembuatan software dalam kategori Web Application. d. Pengujian Program Pengujian
program
dilakukan
untuk
memastikan
bahwa
program yang dibuat telah sesuai dengan desainnya dan semua fungsi dapat dipergunakan dengan baik tanpa ada kesalahan. e. Penerapan Program Penerapan program merupakan tahap dimana tim pengembang menerapkan / meng - install program yang telah selesai dibuat dan diuji ke dalam lingkungan teknologi informasi perusahaan dan memberikan pelatihan kepada user di perusahaan.
2.1.6 State Transition Diagram (STD) Menurut Whitten, Bentley, dan Dittman (2004, p673), StateTransition Diagram Adalah model atau alat yang digunakan untuk menggambarkan urutan dari variasi screen yang dapat terjadi selama datu sesi pengguna.
32
2.1.7 Data Flow Diagram (DFD) Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu gambaran garis suatu sistem, yang menggunakan sejumlah bentuk simbol untuk menggambarkan aliran data melalu suatu proses yang saling berkaitan. Simbol menggambarkan hubungan antar elemen proses, aliran data dan penyimpanan data (McLeeod, 2004,p171). Proses adalah sesuatu yang mengubah masukan menjadi keluaran. Aliran data mengandung sekelompok elemen data yang saling berhubungan secara logika. Penyimpanan data bertugas mengambil data atau meng-update (O’Brien, 2007, p115). Dengan pemakaian DFD, pengguna dapat memahami aliran data dalam sebuah sistem. Tingkatan dalam DFD ada tiga, yaitu : 1.
Diagram Konteks a. Merupakan level tertinggi yang menggambarkan masukan dan keluaran sistem. b. Terdiri dari suatu proses yang tidak memiliki data store.
2.
Diagram Nol a. Memiliki data store. b. Diagram tidak rinci, diberikan tanda bintang pada akhir nomor.
3.
Diagram Rinci a. Merupakan rinciandari diagram nol atau diagram level diatasnya. Proses yang ada sebaiknya tidak lebih dari tutuh titik. Simbol-simbol yang digunakan dalam DFD adalah sebagai berikut :
33
1. Entitas Eksternal Entitas eksternal adalah entitas yang berbeda di luar sistem yang memberi data ke sistem atau menerima keluaran dari sistem dan tidak termasuk dalam bagian sistem. 2. Proses Menggambarkan apa yang dilakukan sistem. Berfungsi mentransformasikan satu atau beberapa output sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. Dalam penamaan suatu proses digunakan kata kerja dan kata benda. 3. Aliran Data Menggambarkan aliran data dari suatu entitas ke entitas lain. Simbol anak panah menggambarkan arah aliran data. Proses dapat mengambil data dari atau memberikan data ke data source.
2.1.8 Web Menurut Turban et al (2003, p680), WWW (World Wide Web) adalah sistem dengan standar yang diterima secara universal untuk menyimp an, menelusuri, memformat dan men amp ilkan informasi melalu i arsitektur klien atau server y aitu men ggunakan fungsi – fungsi transpor dari internet.World wide web adalah ko mbinasi dari empat ide yaitu:
34
1. Hypertext: sebuah for mat data y ang memun gkink an suatu halaman memiliki bany ak
media
seperti
teks
y ang panjang.
Serta
memun gkinkan
untuk
menautkan suatu teks dengan teks lainny a melalui sebuah hyp erlink.
2. Resource
Iden tifier:
identifik asi
y ang
unik
y ang
digunakan
untuk
mengalok asikan file atau dokumen di dalam jaringan. Biasanya dikenal dengan URL (Uniform Resource Language).
3. Client Server: sebuah sistem diman a komp uter client meminta sebuah informasi, dap at berupa data atau file komp uter kepada server. Kemudian server akan mencari data atau file komp uter y ang diminta client. Setelah didap at data tersebut, maka server akan men girim kembali k e ada client.
4. Markup Language: kump ulan karakter atau kode untuk mengidentifik asikan data atau teks y ang dikir im untuk men gakses sebuah situs web.
2.1.9 HTML HTML (Hyper Text Markup Language) adalah sebuah bahasa markup yang digunakan untuk membuat sebuah halaman web dan menampilkan berbagai informasi di dalam sebuah browser Internet. Bermula dari sebuah bahasa yang sebelumnya banyak digunakan di dunia penerbitan dan percetakan yang disebut dengan SGML (Standard Generalized Markup Language), HTML adalah sebuah standar yang digunakan secara luas untuk menampilkan halaman web. HTML saat
35
ini merupakan standar Internet yang didefinisikan dan dikendalikan penggunaannya oleh World Wide Web.
2.2
Teori Khusus
2.2.1 Pengertian SPBU SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Umum) merupakan prasarana umum yang disediakan oleh PT. Pertamina untuk masyarakat luas guna memenuhi kebutuhan bahan bakar. Pada umumnya SPBU menjual bahan bakar sejenis premium, solar, pertamax dan pertamax plus, adapun sarana dan prasarana yang wajib di miliki oleh SPBU adalah : 1. sarana pemadam kebakaran : Sesuai dengan pedoman PT. Pertamina. 2. Sarana lindungan lingkungan : a. Instalasi pengolahan limbah. b. Instalasi oil catcher dan well catcher. Saluran yang digunakan untuk mengalirkan minyak yang tercecer di area SPBU kedalam tempat penampungan. b. Instalasi sumur pantau : Sumur pantau dibutuhkan untuk memantau tingkat polusi terhadap air tanah di sekitar bangunan SPBU yang disebabkan oleh kegiatan usaha SPBU. c. Saluran bangunan/drainase sesuai dengan pedoman PT. Pertamina. 3. Sistem Keamanan : a. Memiliki pipa ventilasi tangki pendam.
36
b. Memiliki ground point/strip tahan karat. c. Memiliki dinding pembatas/pagar pengaman. d. Terdapat rambu-rambu tanda peringatan. 4. Sistem Pencahayaan : a. SPBU memiliki lampu penerangan yang menerangi
seluruh area dan
jalur pengisian BBM. b. Papan penunjuk SPBU sebaiknya berlampu agar keberadaan SPBU mudah dilihat oleh pengendara. 5. Peralatan dan kelengkapan filling BBM sesuai dengan standar PT. Pertamina berupa : a. Tangki pendam b. Pompa c. Pulau pompa
6.
Duiker, dibutuhkan sebagai saluran air umum di depan bangunan SPBU.
7.
Sensor api dan perangkat Pemadam Kebakaran.
8.
Lambang PT. Pertamina
9.
Generator
10. Racun Api. 11. Fasilitas umum : a. Toilet b. Mushola c. Lahan parker
37
12. Instalasi listrik dan air yang memadai. 13. rambu-rambu standar PT. Pertamina : a. Dilarang merokok . b. Dilarang menggunakan telepon seluler. c. Jagalah kebersihan. d. Tata cara penggunaan alat pemadam kebakaran.
2.2.2 Distribusi Distribusi adalah suatu proses penyampaian barang atau jasa dari produsen ke konsumen dan para pemakai, sewaktu dan dimana barang atau jasa tersebut diperlukan. 2.2.3 Distributor Distributor adalah suatu Perusahaan / Pihak yang ditunjuk oleh Pihak Principal untuk memasarkan dan menjual barang-barang principal dalam wilayah tertentu dan jangka waktu tertentu.
2.2.4 Bahan Bakar Minyak ( BBM ) Bahan bakar minyak atau BBM adalah salah satu jenis bahan bakar yang sudah diolah dari minyak mentah menjadi yang bahan bakar alat transportasi.