BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1
Simulasi
2.1.1
Pengertian Simulasi Banyak para ahli yang memberikan definisi tentang simulasi. Beberapa
diantaranya adalah sebagai berikut: 9 Emshoff dan Simun (1970), simulasi didefinisikan sebagai suatu model system dimana komponennya dipresentasikan oleh proses-proses aritmatika dan logika yang dijalankan computer untuk memperkirakan sifat-sifat dinamis system tersebut. 9 Shannon (1975), simulasi merupakan proses perancangan model dari sistem nyata yang dilanjutkan dengan pelaksanaan eksperimen terhadap model untuk mempelajari perilaku system atau evaluasi strategi. 9 Banks dan Carson (1984), simulasi adalah tiruan sistem nyata yang dikerjakan secara manual atau komputer, yang kemudian diobservasi dan disimpulkan untuk mempelajari karakterisasi sistem. 9 Khosnevis (1994), simulasi merupakan proses aplikasi membangun model dari sistem nyata atau usulan sistem, melakukan eksperimen dengan model tersebut untuk menjelaskan perilaku sistem, mempelajari kinerja system, atau untuk membangun sistem baru sesuai dengan kinerja yang diinginkan.
20
2.1.2
Manfaat Simulasi Menurut Erma Suryani (2006, p4), menyatakan bahwa model simulasi
merupakan alat yang cukup fleksibel untuk memcahkan masalah yang sulit untuk dipecahkan dengan model matematis biasa. Model simulasi sangat efektif digunakan untuk sistem yang relatif kompleks untuk pemecahan analitis dari model tersebut. Penggunaan simulasi akan memberikan wawasan yang lebih luas pada pihak manajemen dalam menyelesaikan suatu masalah. Oleh karena itu manfaat yang didapatkan dengan menggunakan metode simulasi adalah sebagai alat bagi perancang sistem atau pembuat keputusan, dalam hal ini manajer menciptakan sistem dengan kinerja tertentu baik dalam tahap perancangan sistem maupun tahap operasional.
2.1.3
Keuntungan Simulasi Menurut Thomas J. Kakiay (2004,p3-4), ada beberapa keuntungan yang bisa
diperoleh dengan memanfaatkan simulasi, yaitu sebagai berikut: Menghemat waktu Kemampuan di dalam menghemat waktu ini dapat dilihat dari pekerjaan yang bila dikerjakan akan memakan waktu tahunan tetapi kemudian dapat disimulasikan hanya dalam beberapa menit, bahkan dalam beberapa kasus hanya dalam hitungan detik. Kemampuan ini dapat dipakai oleh para peneliti untuk melakukan berbagai pekerjaaan desain operasional yang mana juga memperhatikan bagian terkecil dari waktu untuk kemudian dibandingkan dengan yang terdapat pada sistem yang nyata berlaku.
21
Dapat melebar-luaskan waktu Hal ini terlihat terutama dalam dunia statistik di mana hasilnya diinginkan dapat tersaji dengan cepat. Simulasi Dapat digunakan untuk menunjukkan perubahan struktur dari suatu sistem nyata yang sebenarnya tidak dapat diteliti pada waktu yang seharusnya. Dengan demikian simulasi dapat membantu mengubah sistem nyata hanya dengan memasukkan sedikit data. Dapat mengawasi sumber-sumber yang bervariasi Kemampuan pengawasan dalam simulasi ini tampak terutama apabila statistik digunakan untuk meninjau hubungan antara variabel bebas dengan variabel terkait yang merupakan faktor-faktor yang akan dibentuk dalam percobaan. Hal ini dalam kehidupan sehari-hari merupakan suatu kegiatan yang harus dipelajari dan ditangani dan tidak dapat diperoleh dengan cepat. Mengoreksi kesalahan-kesalahan perhitungan Dalam penggunannya, pada suatu kegiatan ataupun percobaan dapat saja mucul ketidak benaran dalam mencatat hasil-hasilnya. Sebaliknya, dalam simulasi komputer jarang ditemukan kesalahan perhitungan terutama bila angka-angka diambil dari komputer secara teratur dan bebas. Komputer mempunyai kemampuan untuk melakukan perhitungan dengan akurat. Dapat dihentikan dan dijalankan kembali Simulasi komputer dapat dihentikan untuk kepentingan peninjauan ataupun pencatatan semua keadaan yang relevan tanpa berakibat buruk terhadap program simulasi tersebut. Dalam dunia nyata, percobaan tidak dapat
22
dihentikan begitu saja. Dalam simulasi komputer, setelah dilakukan penghentian maka kemudian dapat dengan cepat dijalankan kembali. Mudah diperbanyak Dengan simulasi komputer percobaan dapat dilakukan setiap saat dan dapat diulang-ulang. Pengulangan dilakukan terutama untuk mengubah berbagai komponen dan variabelnya, seperti dengan perubahan pada parameternya perubahan pada kondisi operasinya, ataupun dengan memperbanyak output.
2.1.4
Random Number Generator Menurut Thomas J.Kakiay (2004, p21), random number generator adalah
suatu algoritma yang digunakan untuk menghasilkan urutan-urutan atau sequence dari angka-angka sebagai hasil perhitungan dengan komputer, sehingga angka-angka tersebut muncul secara random dan digunakan terus-menerus. Bentuk rumus dari arithmetic RNG adalah Zi = (a x Zi + c) mod.m, dengan catatan: ¾ Zi = Angka Random Number yang baru ¾ Zi-1 = Angka Random Number yang lama atau yang semula ¾ c = Angka konstan yang bersyarat ¾ m = Angka modulo Berikut merupakan syarat-syarat yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:
23
•
Konstan a harus lebih besar dari akar m. Dan biasanya dinyatakan dengan syarat: m/100 < a < m – akar m
•
Untuk konstan c harus berangka ganjil apabila m bernilai pangkat dua. Tidak boleh nilai kelipatan dari m
•
Untuk modulo m harus bilangan prima atau bilangan tidak terbagikan, sehingga memudahkan dan memperlancar perhitungan-perhitungan di dalam komputer dapat berjalan dengan mudah dan lancar.
•
2.1.5
Untuk pertama Z0 harus merupakan angka integer dan juga ganjil cukup besar.
Simulasi Monte Carlo Menurut Thomas J.Kakiay (2004, p113), simulasi Monte Carlo dikenal juga
dengan istilah sampling simulation atau Monte Carlo sampling technique. Sampling simulation ini menggambarkan kemungkinan penggunaan data sampel dalam metode Monte Carlo dan juga sudah dapat diketahui atau diperkirakan distribusinya. Simulasi ini menggunakan data yang sudah ada yang sebenarnya dipakai dalam simulasi untuk tujuan lain. Dengan kata lain apabila mengehendaki model simulasi yang mengikutsertakan random dan sampling dengan distribusi probabilitas yang dapat diketahui dan ditentukan, maka cara simulasi Monte Carlo ini dapat dipergunakan. Metode simulasi Monte carlo ini cukup sederhana di dalam menguraikan ataupun menyelesaikan persoalan, termasuk dalam penggunaan program-programnya di komputer.
24
2.2
Pengendalian Persediaan
2.2.1
Definisi dan Fungsi Persediaan Menurut Arman Hakim Nasution (1999, p103), persediaan adalah sumberdaya
menganggur yang menunggu proses lebih lanjut. Yang dimaksud dengan proses lebih lanjut tersebut adalah berupa kegiatan produksi pada sistem manufaktur, kegiatan pemasaran pada sistem distribusi maupun konsumsi pangan pada sistem rumah tangga. Dalam sistem manufaktur, persediaan terdiri dari 3 bentuk sebagai berikut:
Bahan baku, yaitu yang merupakan input awal dari proses transformasi menjadi produk jadi.
Barang setengah jadi, yaitu yang merupakan bentuk peralihan antara bahan baku dengan produk setengah jadi.
Barang jadi, yaitu yang merupakan hasil akhir proses transformasi yang siap dipasarkan kepada konsumen.
2.2.2
Biaya-Biaya Dalam Sistem Persediaan Menurut Arman Hakim Nasution (1999, p105), biaya sistem persediaan
adalah semua pengeluaran dan kerugian yang timbul sebagai akibat adanya persediaan. Biaya sistem persediaan terdiri dari biaya pembelian, biaya pemesanan, biaya simpan dan biaya kekurangan persediaan. Berikut pengertiannya masingmasing secara singkat.
25
¾ Biaya pembelian Biaya pembelian adalah biaya yang dikeluarkan untuk membeli barang. Besarnya biaya tergantung pada jumlah barang yang dibeli dan harga satuan barang. ¾ Biaya pengadaan Biaya pengadaan dibedakan atas dua jenis asal-usul barang, yaitu biaya pmesanan bila barang yang diperlukan diperoleh dari pihak luar, dan biaya pembuatan bila barang diperoleh dengan memproduksi. a) Biaya pemesanan Merupakan semua pengeluaran yang timbul untuk mendatangkan barang dari luar. Biaya ini meliputi biaya untuk menentukan pemasok, pengetikan pesan, pengiriman pesanan, biaya angkutan, biaya penerimaan. Biaya diasumsikan konstan untuk setiap kali pesan. b) Biaya pembuatan Merupakan semua pengeluaran yang timbul dalam mempersiapkan produksi suatu barang. Biaya ini timbul di dalam pabrik yang meliputi biaya menyusun peralatan produksi, menyetel mesin, mempersiapkan gambar kerja dan seterusnya. ¾ Biaya penyimpanan a) Biaya memiliki persediaan
26
Penumpukkan barang di gudang berarti penumpukkan modal. Oleh karena itu,
biaya yang
ditimbulkan
karena
memiliki
persediaan
harus
diperhitungkan. b) Biaya gudang Barang yang disimpan memerlukan tempat penyimpanan sehingga timbul biaya gudang. Bila gudang dan peralatannya disewa maka biaya gudangnya merupakan biaya sewa, sedangkan bila perusahaan mempunyai gudang sediri maka biaya gudang merupakan biaya depresiasi. c) Biaya kerusakkan dan penyusutan Barang yang disimpan dapat mengalami kerusakkan dan penyusutan karena beratnya berkurang ataupun jumlahnya berkurang karena hilang. Biaya kerusakkan dan penyusutan biasanya diukur dari pengalaman sesuai dengan presentasenya. d) Biaya kadaluwarsa Barang yang disimpan dapat mengalami penurunan nilai karena perubahan teknologi dan model seperti barang-barang elektronik. Biaya kadaluwarsa biasanya diukur dengan besarnya penurunan nilai jual dari barang tersebut. e) Biaya asuransi Biaya yang disimpan diasuransikan untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan seperti kebakaran. Biaya asuransi tergantung jenis barang yang diasuransikan dan perjanjian dengan perusahaan.
27
f) Biaya administrsi dan perpindahan Biaya ini dikeluarkan untuk mengadministrasi persediaan barang yang ada, baik pada saat pemesanan, penerimaan barang maupun penyimpanannya dan biaya untuk memindahkan barang dari, ke, dan di dalam tempat penyimpanan, termasuk upah buruh dan biaya material handling.
2.2.3
Metode Algoritma Wagner Within Menurut Richard J. Tersine (1994, p181) algoritma adalah suatu prosedur
yang digunakan untuk menghasilkan solusi dari permasalahan yang ada dengan proses yang berulang. Prosedur algoritma memiliki tingkat kompleksitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan hanya mensubstitusikan persamaan untuk memperoleh hasil, dimana dibutuhkan perhitungan yang lebih rumit. Metode Wagner Within merupakan suatu pemograman yang dinamis, dimana dapat menjelaskan atau memperlihatkan kebijakkan yang tepat dalam mengatur pengeluaran. Metode ini digunakan untuk perhitungan lot dengan prosedur optimasi program linear, bersifat matematis. Berikut perhitungannya. ⎛ l ⎞ K t ,l = A + h ⎜⎜ ∑ ( j − t )D j ⎟⎟ ⎝ j= t +1 ⎠
t = 1,2,…,n; l = t+1, t+2,…,n
Dimana : Kt,l = Total biaya pada perhitungan periode t,l D = Jumlah permintaan A = Biaya pemesanan per periode
28
h = Biaya penyimpanan per unit per periode perencanaan.
{
K *l = min t =1, 2,...,l K *t −1 + K t ,l
}
l = 1,2,..., N
Contoh pemakaian metode ini adalah: o Untuk mengetahui besarnya lot size pemesenan kebutuhan bahan baku. o Untuk mengetahui kapan waktu pemesanan yang tepat. o Untuk mengetahui total biaya yang dikeluarkan dalam pengadaan dan penyimpanan bahan baku. o Untuk mengetahui jumlah bahan baku yang tersimpan.
2.2.4
Metode Lot For Lot Menurut Richard J.Tersine (1994,180) lot for lot merupakan metode
pengadaan bahan baku yang paling simple dibandingkan dengan metode yang lain. Dimana pemesanan dilakukan sesuai dengan permintaan yang ada. Baik itu dari segi jumlah
pemesanan
dan
waktu
pemesanan,
sehingga
meminimasi
jumlah
penyimpanan bahan baku di gudang. Metode sebaiknya digunakan untuk memesan barang dalam jumlah yang sangat besar kuantitasnya.