BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Menurut (Connolly & Begg, 2005: 312), Sistem informasi adalah sumber daya yang memungkinkan pengumpulan, manajemen, kontrol, dan penyebaran informasi di organisasi. Menurut (Reiner & Cegielski, 2011: 30), Sistem informasi adalah proses perencanaan, pengembangan, manajemen, dan penggunaan tools IT untuk membantu mengerjakan tugas yang terkait dengan informasi dan management. Menurut (Satzinger, Jackson, & Burd, 2005: 7), Sistem informasi adalah sekumpulan komponen terkait yang mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas bisnis. Menurut (Nguyen, 2008: 11), dalam jurnal Information-As-System in Information Systems: A Systems Thinking Perspective, Sistem informasi adalah hasil dari suatu teknologi informasi yang memampukan sebuah organisasi, begitu juga sistem informasi adalah hasil dari organisasi yang memampukan teknologi informasi. 2.1.2 Pengertian Metodologi Pengembangan Sistem Informasi Menurut
(Marks, 2012: 114), dalam jurnal Information Systems
Development Methodolgies in Developing Higher Education, Metodologi pengembangan sistem informasi adalah kumpulan filosofi, tahapan, aturan, teknik,
alat,
dokumentasi,
manajemen,
dan
pelatihan
yang
direkomendasikan bagi para pengembang sistem informasi. 2.1.3 Pengertian File-based System Menurut (Connolly & Begg, 2005: 57), File-based system adalah sebuah kumpulan program aplikasi yang memberikan layanan kepada pengguna akhir seperti pembuatan laporan-laporan. Setiap program mendefinisikan dan mengelola data sendiri.
5
6 2.1.4 Pengertian Database Menurut (Connolly & Begg, 2005: 320), Database adalah sebuah koleksi data bersama yang terkait secara logis, dan deskripsi dari data tersebut, dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi dari organisasi. Menurut (Satzinger, Jackson, & Burd, 2005: 398), Database adalah sebuah koleksi data yang tersimpan dan terintegrasi, serta diatur secara terpusat. Menurut (Ruiz N, Maldonado, & Martinez I, 2003), dalam jurnal Development of a Relational Database Management System, Database adalah 2.1.5 Pengertian Database Management System (DBMS) Menurut (Connolly & Begg, 2005: 66), DBMS adalah sebuah sistem perangkat lunak yang memungkinkan pengguna untuk mendefinisikan, membuat, memelihara, dan mengontrol akses ke database. Menurut (Satzinger, Jackson, & Burd, 2005: 398), DBMS adalah sistem perangkat lunak yang mengatur dan mengontrol akses ke database. Komponen-komponen dalam lingkungan DBMS Menurut (Connolly & Begg, 2005: 68 - 71), Komponen-komponen dalam lingkungan DBMS adalah : • Hardware : Perangkat keras yang dibutuhkan sehingga DBMS dan aplikasi dapat berjalan. Contoh komputer. • Software : Perangkat lunak. Contoh DBMS, Sistem Operasi seperti Windows. • Data : Penguhubung antara komponen mesin dengan komponen manusia. • Procedures : Instruksi dan aturan yang mengatur perancangan dan penggunaan database. • People : Orang-orang yang terlibat dengan sistem.
7 2.2 Teori Khusus 2.2.1 Pengertian Undian Undian adalah tiap-tiap kesempatan yang diadakan oleh sesuatu badan untuk mereka yang setelah memenuhi syarat-syarat tertentu dapat ikut serta memperoleh hadiah berupa uang atau benda, yang akan diberikan kepada peserta-peserta yang ditunjuk sebagai pemegang dengan jalan undi atau dengan lain cara menentukan untung yang tidak terbanyak dapat dipengaruhi oleh peserta sendiri. (Pasal 1 Angka 2 UU Nomor 22 Tahun 1954 Tentang Undian).
2.3 Analisis dan Perancangan Sistem Informasi 2.3.1 Pengertian Analisis Sistem Menurut (Satzinger, Jackson, & Burd, 2005: 4), analisis sistem adalah proses memahami dan menentukan secara rinci mengenai apa yang sistem informasi harus lakukan. 2.3.2 Pengertian Perancangan Sistem Menurut (Satzinger, Jackson, & Burd, 2005: 4), perancangan sistem adalah proses dalam menentukan secara rinci bagaimana komponenkomponen pada sistem informasi diimplementasikan secara fisik. 2.3.3 Pengertian Object-Oriented Analysis (OOA) Menurut (Satzinger, Jackson, & Burd, 2005: 60), Object-Orented Analysis adalah mendifinisikan semua jenis objek yang bekerja dalam sistem
dan
menunjukkan
interaksi user
yang diperlukan
untuk
menyelesaikan tugas. 2.3.4 Pengertian Object-Oriented Design (OOD) Menurut (Satzinger, Jackson, & Burd, 2005: 60), Object-Oriented Design adalah mendefinisikan semua jenis objek yang diperlukan untuk berkomunikasi dengan manusia dan perangkat dalam sistem, menunjukkan bagaimana
objek
berinteraksi
dalam
menyelesaikan
tugas,
dan
menyempurnakan definisi masing-masing jenis objek sehingga dapat diimplementasikan dengan bahasa lingkungan tertentu.
8 2.3.5 Activity Diagram Menurut (Satzinger, Jackson, & Burd, 2005: 144), Activity Diagram adalah jenis diagram alur kerja yang menggambarkan aktivitas pengguna dan aliran sekuensial mereka.
Gambar 2.1 Contoh Activity Diagram Sumber: (Satzinger, Jackson, & Burd, 2005: 146), Object-oriented Analysis & Design with the Unified Process.
2.3.6 Event Table Menurut (Satzinger, Jackson, & Burd, 2005: 174), event table adalah sebuah katalog use cases yang berisi daftar event dalam baris dan informasi kunci tentang setiap event dalam kolom. Use Case merupakan aktivitas yang dilakukan oleh sistem. Event table terdiri dari : - Event : kejadian pada waktu dan tempat tertentu yang dapat dijelaskan dan berharga untuk diingat.
9 - Trigger : signal yang memberikan informasi kepada sistem bahwa sebuah event telah terjadi. - Source : external agent yang men-supply data ke sistem. - Usecase : Usecase merupakan apa yang dilakukan sistem ketika event tersebut terjadi. - Response : output yang dihasilkan oleh sistem, menuju ke destination. - Destination : external agent yang menerima data dari sistem.
Gambar 2.2 Contoh Event Table Sumber: (Satzinger, Jackson, & Burd, 2005: 176), Object-oriented Analysis & Design with the Unified Process.
10 2.3.7 Use Case Diagram Menurut (Satzinger, Jackson, & Burd, 2005: 215), use case diagram adalah diagram yang menunjukkan berbagai peran user dan bagaimana user tersebut berinteraksi dengan sistem.
Gambar 2.3 Contoh Use Case Diagram Sumber: (Satzinger, Jackson, & Burd, 2005: 215), Object-oriented Analysis & Design with the Unified Process. 2.3.8 Use Case Description Menurut (Satzinger, Jackson, & Burd, 2005: 220), use case description dibagi menjadi tiga tingkat detail : 1.
Brief Description Brief Description dapat digunakan untuk use cases yang sangat sederhana, terutama ketika sistem yang akan dikembangkan kecil, aplikasi dipahami dengan baik.
Gambar 2.4 Contoh Brief Description Sumber: (Satzinger, Jackson, & Burd, 2005: 221), Object-oriented Analysis & Design with the Unified Process.
11 2. Intermediate Description Intermediate-level use case description memperluas brief description untuk menyertakan aliran internal kegiatan untuk use case.
Gambar 2.5 Contoh Intermediate Description Sumber: (Satzinger, Jackson, & Burd, 2005), Object-oriented Analysis & Design with the Unified Process.
3. Fully Developed Description Fully Developed Description adalah metode yang paling formal untuk mendokumentasikan use case karena dapat meningkatkan kemungkinan untuk benar - benar
memahami proses bisnis dan
mendukung proses bisnis tersebut.
sistem yang
12
Gambar 2.6 Contoh Fully Developed Description Sumber: (Satzinger, Jackson, & Burd, 2005), Object-oriented Analysis & Design with the Unified Process.
13 2.3.9 Statechart Diagram Menurut (Satzinger, Jackson, & Burd, 2005: 214), statechart diagram adalah diagram yang menunjukkan kehidupan sebuah obyek dalam states dan transisi.
Gambar 2.7 Contoh Statechart Diagram Sumber: (Satzinger, Jackson, & Burd, 2005: 237), Object-oriented Analysis & Design with the Unified Process.
2.3.10 Domain Model Class Diagram Menurut (Satzinger, Jackson, & Burd, 2005: 432), domain model class diagram adalah diagram UML yang menunjukkan hal - hal penting dalam pekerjaan pengguna.
14
Gambar 2.8 Contoh Domain Model Class Diagram dengan sebuah Association Class Sumber: (Satzinger, Jackson, & Burd, 2005: 189), Object-oriented Analysis & Design with the Unified Process
2.3.11 Three Layer Class Diagram Setelah membuat First-cut Class Diagram yang berfokus pada kelas yang tercantum dalam lapisan domain, langkah berikutnya adalah mengembangkan
urutan
diagram
dengan
memperluas
objek
yang
terlibat0020dalam pembangunan desain multilayer, tampilan layer dan lapisan akses data
15
Gambar 2.13 Contoh Three Layer Class Diagram Sumber: (Satzinger, Jackson, & Burd, 2005: 325), Object-oriented Analysis & Design with the Unified Process.
2.3.12 Updated Design Class Diagram Menurut (Satzinger, Jackson, & Burd, 2005: 337), pengertian Updated Design Class Diagram adalah Design Class Diagram yang dikembangkan untuk setiap lapisan. Dalam view layer dan data akses layer, beberapa kelas baru harus ditentukan. Lapisan domain juga dapat memiliki beberapa kelas baru yang ditambahkan untuk use case controller.
2.3.13 Persistent Object Menurut (Satzinger, Jackson, & Burd, 2005: 66), pengertian Persistent Object adalah sebuah objek yang digunakan sistem untuk mengingat untuk digunakan dari waktu ke waktu.
16 2.3.14 User Interface Menurut (Satzinger, Jackson, & Burd, 2005: 442), pengertian User Interface adalah bagian dari sistem informasi yang membutuhkan interaksi pengguna untuk membuat inputs dan outputs.