6
BAB 2 LANDASAN TEORI
Teori Umum / Dasar 2.1 Internet 2.1.1 Pengertian Internet Internet adalah jaringan terbesar yang terdiri dari manusia, informasi, dan komputer yang dibentuk oleh interkoneksi jaringan komputer dan komputer tunggal diseluruh dunia lewat saluran telepon, satelit dan saluran telekomunikasi lainnya Menurut Estabrook (1998), internet adalah sistem yang menghubungkan dan memungkinkan jutaan orang dari seluruh dunia berkomunikasi satu sama lain dalam waktu yang sama. Internet atau inter-networking merupakan suatu bentuk jaringan komunikasi antar jaringan komputer dengan lingkup global atau internasional. Menurut Snell (1995), internet adalah suatu organisasi bebas dari ribuan komputer diseluruh dunia yang dapat berkomunikasi satu dengan yang lain untuk menukar dan membagi informasi.
2.1.2 Sejarah Internet Pada awalnya internet merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat di tahun 1969, melalui proyek ARPA yang disebut ARPANET (Advanced Research Project Agency Net), dimana mereka mendemonstrasikan bagaimana dengan hardware dan software komputer yang berbasis UNIX, kita bisa melakukan komunikasi dalam jarak yang tidak terhingga melalui
7 saluran telepon. Proyek ARPANET merancang bentuk jaringan, kehandalan, seberapa besar informasi dapat dipindahkan, dan akhirnya semua standar yang mereka tentukan menjadi cikal bakal untuk pembangunan protokol baru yang sekarang dikenal sebagai TCP/IP (Transfer Control Protocol / Internet Protocol). Tujuan awal dibangunnya proyek itu adalah untuk keperluan militer. Pada saat itu Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US Department Of
Defense’s) membuat
sisten jaringan komputer yang tersebar dengan menghubungkan komputer di daerahdaerah vital untuk mengatasi masalah bila terjadi serangan nuklir dan untuk menghindari terjadinya informasi terpusat, yang apabila terjadi perang dapat mudah dihancurkan. Pada awalnya ARPANET hanya menghubungkan 4 situs saja yaitu Stanford Research Institute, University of California at Santa Barbara, University of Utah, dimana mereka membentuk satu jaringan terpadu di tahun 1969, dan secara umum ARPANET diperkenalkan pada bulan oktober 1972. tidak lama kemudian proyek ini berkembang pesat di seluruh daerah, dan semua universitas dinegara tersebut ingin bergabung, sehingga membuat ARPANET kesulitan untuk mengaturnya. Oleh sebab itu ARPANET dipecah manjadi dua, yaitu “MILNET” untuk keperluan militer dan “ARPANET” baru yang lebih kecil untuk keperluan non-militer seperti, universitas-universitas. Gabungan kedua jaringan akhirnya dikenal dengan nama DARPA internet, yang kemudian disederhanakan menjadi internet.
8 2.1.3 World Wide Web ( WWW ) World Wide Web merupakan jaringan dokumentasi yang sangat besar yang saling berhubungan satu dan lainnya. Satu set protokol yang mendefinisikan bagaimana sistem bekerja dan mentransfer data, dan sebuah software yang membuatnya bekerja dengan mulus. Web menggunakan tehnik hypertext dan multimedia yang membuat internet mudah digunakan dijelajahi dan dikonstribusikan. Web merupakan sistem hypermedia yang berarea luas yang ditujukan untuk akses secara universal. Salah satu kuncinya adalah kemudahan tempat seseorang atau perusahaan dapat menjadi bagian dari web berkonstribusi pada web (pemasaran Internet, 1997, p.31) Web merupakan sistem yang menyebabkan pertukaran data di internet menjadi mudah dan efisien. Web terdiri atas 2 komponen dasar : a. Server web : sebuah
komputer
dan
software
yang
menyimpan
dan
mendistribusikan data ke komputer lainnya melalui internet b. Browser web : software yang dijalankan pada komputer pemakai atau client yang
meminta
informasi
dari
server
web
yang
menampilkannya sesuai dengan file data itu sendiri. (pemasaran Internet, 1997, p.4) Web menjadi pandangan yang sangat penting terhadap internet. Pertama, world wide web ini menyediakan akses terhadap huruf, ukuran, gaya huruf, dan termasuk gambar dari layar dengan perawatan yang tidak khusus. Suara dan gambar juga mungkin, meskipun terlalu besar untuk di download dan didengar ataupun dilihat.
9 Web juga menyediakan huruf tekstual, hubungan antar dokumen disegala tempat pada web, tidak hanya pada mesin single saja (Adam C Engst, Carwin S. Low, Michael A. Simon , 1995, p.37-38)
2.1.4 Web Server Web Server berfungsi untuk menyimpan dokumen yang disebut web pages (halaman web) dalam format HTML dan mengirimkannya ke web klien berdasarkan permintaan klien, yang disebut browser. Meminta dokumen dari server dengan mengirimkan URL dokumen ke server. Bila sebuah browser mengirimkan sebuah URL yang hanya menamai web server dan bukan sebuah hal tertentu, maka server mengirimkan sebuah hal default, yang dikenal sebagai homepage ke browser. Server mengirim hal-hal ke browser atau mengirim sebuah tanggapan bila halaman tidak tersedia dengan menggunakan protokol HTTP.
2.1.5 Istilah Internet 2.1.5.1 HTML ( Hypertext Markup Language ) HTML digunakan untuk membangun suatu halaman web. Sekalipun banyak orang menyebutnya sebagai suatu bahasa pemrograman, HTML sebenarnya sama sekali bukan bahasa pemrograman, karena seperti tercermin dari namanya, HTML adalah suatu bahasa mark up. HTML digunakan untuk melakukan mark up (penandaan) terhadap sebuah dokumen teks. Tanda tersebut digunakan untuk menentukan format atau style dari teks yang ditandai.
10 2.1.5.2 HTTP ( Hypertext Transfer Protocol ) HTTP adalah suatu protokol yang perlu diikuti oleh web browser dalam meminta atau mengambil suatu dokumen yang disediakan di web server. Protokol ini merupakan protokol standar yang digunakan untuk mengkses web pages. Selain HTTP terdapat pula Secure HTTP yang dikembangkan oleh Enterprise Integration Technology (EIT), National Centre for Supercomputing Aplication (NCSA), dan RSA Data Security. Secure HTTP ini adalah HTTP yang aman dimana antara pengguna dan server menggunakan suatu form entry data. Pengguna dapat mengklik pada sebuah tombol persetujuan yang aman, dan program klien akan menjalankan sebuah kunci keamanan bagi sesi tersebut dengan form tersebut.
2.1.5.3 Uniform Resource Locator (URL) URL merupakan sistem pengalamatan yang digunakan pada Word Wide Web. Di internet URL menggabungkan informasi mengenai jenis protokol yang digunakan, alamat situs dimana resource ditempatkan, lokasi sub directory dan nama file yang digunakan (Anonymous, 1995, p 61) Sintak lengkap suatu URL : Access-methode ://server_name I : [port ]/directory/file ex : http://www.microsoft.com/mspress/net /default.asp URL diatas terdiri dari komponen – komponen : a. http : tipe internet protokol yang digunakan untuk menyimpan dan mengirim informasi b. :// : standart pemberian tanda baca URL.
11 c. www.microsoft.com : nama domain situs dimana resources disimpan. d. /mspress/net : tempat direktori ke resourses yang tersimpan di komputer yang jauh (dalam hal ini sebuah file ). e. Default.asp : nama file yang dibuka URL menyediakan sebuah daftar metode yang konsisten dan mudah dimengerti dari berbagai macam situs internet, terutama pada situs word wide web.
2.2 Sistem 2.2.1 Pengertian Sistem Menurut McLeod (2001, p9), sistem didefinisikan sebagai sekelompok elemen– elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan, Sedang menurut Mulyadi (1997, p6), sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melakukan pokok perusahaan. Menurut Mulyadi (1997, p10), ada beberapa karakteristik sistem, yaitu sebagai berikut : 1. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur yang membentuk subsistem. 2. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan. 3. Unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. 4. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar.
2.2.2 Pengertian Informasi Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya, yang menggambarkan
12 suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan. (Jogiyanto, 1995, p825). Informasi adalah data yang sudah diolah. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan fakta. Kejadian-kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu, sedangkan fakta (fact) berupa suatu objek nyata seperti tempat, benda dan orang-orang yang betulbetul ada dan terjadi. Informasi adalah data yang telah diproses atau data yang mempunyai arti (McLeod, 1996, p20).
2.2.3 Pengertian Sistem Informasi Menurut Laudon (2002 ,p7) secara teknis, sistem informasi didefinisikan sebagai kumpulan komponen saling berhubungan yang mengumpulkan (yang mengambil), memproses,
menyimpan,
dan
mendistribusikan
informasi
untuk
mendukung
pengambilan keputusan, pengkoordinasian, pengendalian analisa dan menampilkannya dalam suatu organisasi. Dimana teknologi informasi itu meliputi hardware, software, data, teknologi penyimpanan dan penyedia jaringan suatu portfolio dari pembagian sumber teknologi informasi pada organisasi. Menurut Cushing (1994, p10-11), sistem informasi merupakan pengaturan peralatan yang mengumpulkan, memasukkan, dan memproses data serta peralatan untuk menyimpan, mengatur, mengontrol dan melaporkan informasi sehingga organisasi dapat tercapai tujuan dan sasaran. Menurut O’Brient (2001, p7), sistem informasi sebagai penggabungan kombinasi antara orang, hardware, software, jaringan komunikasi dan sumber data melalui pengumpulan, pengubahan dan penyebaran informasi dalam suatu organisasi. Teknologi
13 informasi adalah hardware, software telekomunikasi, database management, dan teknologi pemrosesan informasi lainnya yang digunakan oleh sistem informasi.
2.2.4 Pengertian Sistem Perancangan Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berkumpul, berhubungan satu sama lain untuk melakukan suatu kegiatan untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat, yaitu mempunyai komponen-komponen, batas sistem, lingkungan luar sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolah dan sasaran atau tujuan (Jogiyanto, 1995, p.1-3) Pengertian Sistem Perancangan adalah proses mengidentifikasi proses-proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru. Jika sistem yang dirancang adalah sistem berbasis komputer, perancangan dapat menyertakan spesifikasi jenis peralatan yang digunakan. (Mcleod, Raymond Jr, 1996, p.238) Sistem Perancangan terdiri dari dua kelompok yaitu: 1. Sistem Konseptual Perancangan dibuat berdasarkan kebutuhan pemakai dan dibuat kerangka kerja untuk penerapannya. 2. Sistem Fisik Perancangan dibuat berdasarkan rancangan, kemudian dibuat spesifikasi detilnya, yang nantinya dapat dipergunakan untuk pembuatan dan pengetesan program.
14 2.2.4 Pengertian Sistem Analisis Pengertian Sistem Analisis / Analisis Sistem menurut Cushing (1995, p.5) merupakan proses penyelidikan kebutuhan informasi pemakai didalam suatu organisasi agar dapat menetapkan tujuan dan spesifikasi untuk mendesain suatu sistem informasi. Pengertian Sistem Analisis menurut Lucas (1994, p.283) yaitu Sistem Analisis terdapat lima langkah sebagai berikut : 1. Survei atas sistem yang sedang berjalan. 2. Analisis temuan survey. 3. Id hubungan manajemen untuk informasi. 4. Id persyaratan sistem. 5. Pengajuan laporan analisis sistem. Tahapan sistem analisis dilakukan setelah perencanaan sistem dan sebelum tahap desain sistem. Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting karena kesalahan dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahapan selanjutnya.
2.3 Database 2.3.1 DBMS (Database Management System) Menurut Ramakrishman dan Gehrke (2000, p3), DBMS adalah software yang dirancang untuk membantu dalam memelihara dan menggunakan kumpulan data yang berukuran besar dan kebutuhan banyak sistem sesuai dengan kegunaan masing-masing. DBMS memberikan banyak keuntungan seperti : a. Kemandirian data (data independence) b. Effisien dalam mengakses data (eficient data access) c. Keamanan dan integritas data (data integrity and security)
15 d. Administrasi data (data administration) e. Akses bersama dan perbaikan dari kerusakan data (concurent accsess and crash recovery) f. Waktu
pembangunan
aplikasi
yang
singkat
(reduce
application
development time)
2.3.2 RDBMS (Relational Database Management System) Menurut Petroutsus (2000, p 40), database relational adalah database yang didasarkan pada hubungan antar data – data yang dikandungnya. Database disimpan dalam tabel dan tabel mengandung data yang berhubungan atau entity, misal orang, produk, pesanan, dan lain sebagainya. Tujuannya adalah menjaga tabel tetap kecil dan dapat dikelola serta entity – entity yang terpisah disimpan di dalam tabel – tabel yang tersendiri. Date (2002, p25) mengatakan bahwa Relation Database Management atau Relational DBMS atau singkatnya RDBMS system secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu sistem dimana data dilihat oleh penggunanya hanya sebagai tabel dan operator yang digunakan oleh pengguna, misalnya untuk mengambil data adalah operator yang dapat menghasilkan tabel baru dari tabel yang lama. Relational Database adalah sekumpulan data yang saling berhubungan yang selanjutnya dikenal sebagai RDBMS
(Relational Database Management System),
sebuah sistem management database yang digunakan secara luas saat ini karena konsistensinya dalam menyajikan data.
16 2.3.3 Microsoft Access 2000 Menurut Buyens (2001, p28) Microsoft Access merupakan salah satu program DBMS yang dapat dimasukkan struktur maupun rancangan databasenya. Microsoft Access 2000 adalah program aplikasi yang dapat digunakan pada Window 9x, ME, NT, 2000, XP untuk menangani data-data atau dikenal dengan database. Manfaatnya adalah untuk mengolah data-data tersebut. Data-data tersebut dimasukkan kedalam suatu file yang selanjutnya diolah (ditambah, dikurangi, disortir, diindex, dan sebagainya) Database pada Microsoft Access 2000 bisa menyimpan data pada banyak tabel yang saling berhubungan, karena pembuatannya itulah maka disebut Database Relasional. Selain itu Microsoft Access 2000 sudah bisa mendukung penanganan database dalam web dan merupakan pengembangan dari program sebelumnya sehingga Microsoft Access dapat diintegrasikan dengan program Microsoft Office lainnya. Menurut Prague dan Irwin, Microsoft Access sebenarnya merupakan sebuah DBMS (Database Management System). Seperti produk lain yang masuk dalam kategori ini, Microsoft Access menerima dan menyimpan informasi.
2.4 Metode Analisis dan Perancangan 2.4.1 Rekayasa Piranti Lunak 2.4.1.1 Pengertian Piranti Lunak Piranti lunak dapat didefinisikan sebagai berikut : 1. Instruksi-instruksi
(program
komputer)
yang
memberikan fungsi dan unjuk kerja yang diharapkan
bisa
dijalankan
akan
17 2. Struktur data yang memungkinkan program untuk memanipulasi informasi secara memadai 3. Dokumen-dokumen yang menjelaskan operasi dan penggunaan programprogram Dengan pengertian diatas, maka piranti lunak merupakan komponen sentral didalam aktivitas yang komplek. Dengan alasan kompleksitas tersebut, maka hal ini merupakan suatu tantangan untuk dapat menghasilkan perangkat lunak yang memerlukan suatu kekhususan dan tehnik yang memadai.
2.4.1.2 Karakteristik Piranti Lunak Pressman (1997, p10), untuk mengerti piranti lunak, penting menyelidiki karakteristik software. Adapun sifat-sifat atau karakteristik dari piranti lunak adalah : 1. Piranti lunak didasarkan pada konsep logika, bukan sebagai elemen fisik. Sehingga piranti lunak memiliki karakteristik yang berbeda dengan perangkat keras. 2. Piranti lunak dapat dikembangkan atau direkayasa, sehingga piranti lunak tidak diproduksi dari manufaktur. 3. Piranti lunak tidak rusak Antara piranti lunak dan perangkat keras terdapat dua perbedaan yang penting yaitu antara lain : 1. Keduanya (piranti lunak dan perangkat keras) dituntut untuk menuju pada perancangan yang baik, tetapi pada perangkat keras dititikberatkan pada kualitas untuk manufaktur (pembuatan). 2. Biaya untuk pembuatan piranti lunak ditentukan oleh orang (engineer).
18 2.4.1.3 Pengertian Rekayasa Piranti Lunak Rekayasa Piranti Lunak (RPL) menurut Pressman (1997, p23), yaitu penetapan dan penggunaan prinsip-prinsip rekayasa dalam langkah mendapatkan piranti lunak yang ekonomis yaitu piranti yang terpercaya dan bekerja efisisen pada mesin (komputer). Meskipun terdapat beberapa definisi tentang RPL, semuanya dititikberatkan pada rekayasa dalam pengembangan piranti lunak. Untuk pengembangan piranti lunak terdapat tiga kunci elemen, yaitu : 1. Metoda Menyediakan cara “ bagaimana” RPL dengan cara teknis dapat membangun piranti lunak. Pada metode tersebut dititikberatkan pada pekerjaan yang meliputi : perencanaan proyek dan estimasi, analisa sistem dan pengusulan piranti lunak, desain dari struktur data, asitektur program, pengkodean, pengetesan, dan pemeliharaan. 2. Alat Bantu (tool) Alat bantu dapat menyediakan pendukung otomatisasi atau rekayasa piranti lunak otomatisasi untuk metode. Ketika tools sudah terintegrasi, maka akan membentuk informasi yaitu yang akan digunakan pada proses selanjutnya. Suatu sistem untuk menunjang pengembangan piranti lunak rekayasa piranti lunak disebut CASE (Computer Aided Software Engineering) CASE mengkombinasikan piranti lunak, perangkat keras dan rakayasa piranti lunak database yaitu suatu struktur data yang berisi tentang informasi penting pada analisa, desain, pengkodean dan casting sehingga RPL dapat membentuk CAD/CAE. CASE merupakan alat bantu untuk membuat
19 diagram yang digunakan untuk menggambarkan informasi perencanaan, keterangan sistem, data model dan data flow, rancangan detail dan struktur program. Prinsip dari CASE adalah untuk mempermudah penggambaran diagram yang digunakan untuk memperjelas rencana pengembangan rekayasa piranti lunak. 3.
Prosedur Prosedur pada RPL adalah sebagai penggabungan yang dapat mencakup metode dan tool dan mengesampingkan dan rasionalitas dan pengembangan yang memadai didalam komputer piranti lunak. Sehinggga prosedur dapat dipresentasikan sebagai urutan didalam metode yang akan digunakan, yang selanjutnya juga sebagai keluaran seperti dokumen, laporan, formulir yang dibutuhkan
Dengan adanya metoda, tool, dan prosedur, perekayasaan piranti lunak dapat mengatasi batas pada sofware, dimana perekayasaan piranti lunak dapat menyelesaikan segala aspek kesulitan pada software.
2.4.1.4 Software Development Life Cycle Software Development Life Cycle adalah fase pendekatan untuk analisa dan design untuk suatu sistem yang dikembangkan melalui daur tertentu dari analis dan aktifitas user. Software Development Life Cycle dibagi kedalam enam fase. Meskipun setiap fase dijelaskan terpisah, namun merupakan satu kesatuan. Dan beberapa aktifitas dapat dilakukan bersamaan dan berulang-ulang sehingga lebih mudah menggunakan software life cycle ini sebagai suatu fase, bukan suatu tingkat pengembangan.
20
Identifikasi Masalah
Analisa
Desain
Coding
Testing
Implementasi dan Evaluasi
Gambar 2.1 Model Software Development Life Cycle : Waterfall (Jogiyanto, 1995)
1. Mengidentifikasikan masalah, kesempatan dan tujuan Pada fase pertama software development life cycle (SDLC), difokuskan pada pencarian masalah, kesempatan dan tujuan. Tahapan pertama adalah dimana analis mencari secara jujur pada apa yang terjadi di bisnis. Kemudian, secara bersamaan dengan anggota organisasi analisis mencari masalahnya. Menganilisa tujuan juga merupakan komponen penting dalam tahap pertama. Analis harus mengetahui apa yang bisnis lakukan, kemudian analis dapat
21 melihat aplikasi sistem informasi yang membantu bisnis untuk mencapai tujuannya. 2. Mencari kebutuhan informasi Beberapa alat yang digunakan untuk mencari kebutuhan informasi di bisnis termasuk : sampling dan penyelidikan pada data fisik; wawancara; quisioner; observasi sikap pembuat keputusan dan lingkungan kantor; dan bahkan prototyping. Pada fase ini, analis akan berusaha untuk mengerti informasi apa yang user butuhkan untuk melakukan pekerjaan mereka 3. Menganalisa kebutuhan sistem Alat bantu untuk tahap ini adalah penggunaan data flow diagram yang menggambarkan input, proses, dan output dari fungsi bisnis. Dari data flow diagram, kamus data dapat dikembangkan termasuk daftar semua data yang dibutuhkan oleh sistem, serta spesifikasi mereka. Pada tahap ini analis juga menganalis struktur dari keputusan yang dibuat 4. Mendesain sistem yang diusulkan Analis menggunakan informasi dari tahapan sebelumnya untuk membuat desain logik dari sistem yang diusulkan. Analis merancang prosedur masukan data yang akurat sehingga data yang masuk ke sistem informasi benar. Analis juga merancang masukan yang efektif ke sistem informasi. Tahapan desain juga termasuk merancang file atau database yang menyimpan data yang dibutuhkan oleh organisasi. Pada tahap ini, analis juga merancang keluaran, dengan user, untuk mendapatkan kebutuhan informasi user.
22 5.
Mengembangkan dan membuat dokumentasi software Dalam tahap ini, programer dan analis bekerja sama untuk mengembangkan software yang dibutuhkan. Analis sistem berkomunikasi dengan programer untuk mengetahui kebutuhan program yang dibuat. Selama tahap ini, analis juga bekerja sama dengan user untuk mengembangkan dokumentasi software, termasuk prosedur manual. Dokumentasi memberi tahu user bagaimana menggunakan software dan juga memberitahu jika software mengalami masalah.
6. Menguji (test) dan menjaga sistem Sebelum sistem informasi digunakan, sistem informasi harus diuji atau dites. Jika kesalahan bisa ditemukan sebelum software dipakai user, akan dapat menghemat biaya. Berbagai macam test dilakukan untuk mencari masalah dari software dangan menggunakan contoh data fiktif dan juga menggunakan data sebenarnya dari sistem. 7. Implementasi dan Evaluasi sistem Dalam tahap terakhir ini, analis membantu mengimplementasikan. Tahap ini termasuk pelatihan user untuk menggunakan sistem. Analis juga perlu untuk merencanakan penyesuaian sistem lama ke dalam sistem baru.
23 2.4.2 DFD ( Data Flow Diagram ) DFD digunakan untuk mendokumentasikan aliran data secara logikal melalui serangkaian proses dan prosedur yang mencakup sumber eksternal dan tujuan data, kegiatan-kegiatan yang mentransform data, dan menyimpan atau mengumpulkannya. Penggunaan DFD sebagai modeling tool dipopulerkan oleh Tom The Marco (1978) dan Gean & Sarson (1979) dengan menggunakan pendekatan metode analisis sistem terstruktur. DFD dapat digunakan untuk mempresentasikan suatu sistem yang otomatis maupun manual dengan melalui gambar yang berbentuk jaringan grafik. Gambar aliran data DFD menggunakan simbol : 1. Entitas eksternal (terminal) Entitas yang berada diluar sistem, yang memberikan data kepada sistem (source) atau yang menerima informasi dari sistem (sink). Entitas eksternal tidak termasuk dalam sistem. Simbol yang digunakan :
2. Proses Menggambarkan apa yang dilakukan oleh sistem. Proses berfungsi untuk mentransformasikan satu atau beberapa data masukan menjadi satu atau beberapa data keluaran sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. Setiap proses memiliki satu atau beberapa data masukan serta menghasilkan satu atau beberapa data keluaran. Proses sering juga disebut bubble. Simbol yang digunakan :
24
3. Data Flow Menggambarkan aliran data dari satu entitas ke entitas lainnya. Tanda panah menggambarkan aliran data yang terjadi bisa antara dua proses yang berurutan, dari data store ke proses atau sebaliknya dan dari proses ke sink. Simbol yang digunakan :
4. Data Store Data store berfungsi sebagai tempat penyimpanan data. Suatu proses dapat mengambil data atau memberikan data ke data store. Simbol yang digunakan :
Tingkatan pada DFD : 1. Diagram Konteks Menggambarkan seluruh input ke atau output ke sistem. Diagram konteks ini merupakan level tertinggi dari DFD 2. Diagram Nol Merupakan rincian dari diagram konteks dan memperlihatkan data store yang digunakan 3. Diagram Rinci Merupakan rincian diagram diatasnya
25 2.4.3 State Transition Diagram (STD) STD merupakan modelling tools yang menggambarkan sifat ketergantungan pada waktu dari suatu sistem. Pada mulanya STD hanya digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang memiliki sifat real time. Komponen-komponen STD : 1. State Menggambarkan suatu keadaan pada suatu waktu
2. Perubahan State Menunjukan arah ke state berikutnya dari state sebelumnya
Pada STD ada tiga state, antara lain: 1. Inisial State Merupakan state awal dari suatu sistem, dimana tidak boleh lebih dari satu 2. Successor State State penerus dari state sebelumnya 3. Final State Merupakan state akhir dari suatu sistem, bisa lebih dari satu state.
26 2.4.4 Normalisasi Menurut McLeod (1996, p 384–385), normalisasi adalah proses melaksanakan analisis data yang tugasnya menyesuaikan data sehingga serupa dengan serangkaian bentuk – bentuk normal. Dalam melakukan proses normalisasi terdiri dari 3 tahapan yaitu : 1. Bentuk normal pertama (1NF) : hilangkan semua kelompok data yang berulang (repeating group) dan menentukan primary key. Hasilnya adalah relasi yang dibagi menjadi relasi – relasi yang lebih sederhana. 2. Bentuk normal kedua (2NF) : semua non key atribut (file yang bukan record key) harus full dependent kepada primary key, jika terjadi relasi yang lain maka dibuat relasi baru. 3. Bentuk normal ketiga (3NF) : hilangkan transitive dependency yaitu sebuah non key atribut yang tergantung pada non key atribut yang lain dalam satu relasi.
Teori Khusus 2.5 ASP (Active Server Pages) ASP adalah server side scripting environment (script yang dijalankan di server) yang digunakan untuk menciptakan dan menjalankan aplikasi web server interaktif secara dinamis. Teknologi ASP diluncurkan sekitar tahun 1996 dan dikembangkan oleh Microsoft. Dengan ASP, HTML script dan komponen-komponen COM dapat dikombinasikan untuk menciptakan halaman web yang interaktif atau aplikasi berbasis web yang mudah dikembangkan dan dimodifikasi. Sebuah server side scripting mulai dijalankan ketika browser meminta file.asp dari web server. Kemudian web server akan mencari file asp yang diminta dan memproses
27 file tersebut dari awal sampai akhir, menjalankan perintah script yang ada dan mengirim hasilnya dalam bentuk sebuah dokumen web, kemudian kembali ke browser. Script diproses dari server dan bukan dari client, web server mengerjakan semua pekerjaan yang terlibat dalam membuat halaman HTML yang dikirim ke browser. Server side scripting tidak bisa diambil secara langsung karena hanya hasil dari script yang dikirim kembali ke browser. User tidak dapat melihat script commad yang membuat halaman bisa terlihat.
Object-object dalam ASP ( Kurniawan, 2000) : 1. Object Response Object Response adalah Object Built-In ASP yang digunakan untuk mengirimkan output dari web server kepada client. Collection, Property dan Method pada Object Response adalah : a. Collection : Cookies b. Property : Buffer, Cache Control, Charset, Contenttype, Expires, Expiresabsolute, Isclientconnected, PICS, Status. c. Method : Addheader, Appendtolog, Binarywrite, Clear, End, Flush, Redirect, Write. 2. Object Request Kebalikan dari Object Response, Object Request berfungsi untuk mengambil nilai, yang diberikan oleh browser sebelum permintaan client, melalui protocol http dijalankan. Collection, Property dan Method pada Object Request adalah : a. Collection : Clientsertificate, Cookies, Form, Querystring, Servervariables.
28 b. Property : Totalbytes. c. Method : Binaryread. 3. Object Server Object Server pada ASP berfungsi menyediakan akses ke server. Property dan Method pada Object Server adalah : a. Property : Scripttimeout. b. Method : Createobject, HTMLencode, Mappath, URLencode. 4. Object Application Object Application bekerja pada level aplikasi web. Level aplikasi ini belum aktif pada saat web server diaktifkan namun aktif pada saat user pertama meminta layanan dari web server pada satu virtual map. Collection, Method dan Event pada Object Application adalah : a. Collection : Content, Staticobject. b. Method : Lock, Unlock. c. Events : Onstart, Onend. 5. Object Session Object Session bekerja pada level session web. Yang dimaksud level session web adalah pada saat client meminta layanan dari aplikasi web. Web server dapat dipakai untuk berbagai informasi antara halaman web satu dengan yang lainnya sebatas masih dalam satu user. Collection, Property, Method pada Object Session adalah : a. Collection : Contents, Static Objects. b. Method : Abounder. c. Property : Codepage, LC/D, Session/D, Timeout.
29 d. Events : Onstart, Onend.
2.6 Inventori 2.6.1 Pengertian Inventori Menurut Chase dan Aquilano (1995, p.546) Inventori adalah persediaan barang yang digunakan dalam suatu organisasi. Sebuah sistem inventori adalah kumpulan dari kebijakan-kebijakan dan kontrol-kontrol dari tiap tingkatan inventori dan menentukan tingkatan yang mana yang harus dipelihara dan berapa besar jumlah barang yang harus dipesan. Menurut Bowersox dan Closs (1996, p.30) Sistem Inventori adalah sistem untuk menyimpan record dari sejumlah komoditi pada stock yang menentukan data apa yang harus disimpan, dimana, dan kapan masukan (input) harus dilakukan.
2.6.2 Tujuan Inventori Menurut Chase dan Aquilano (1995, p.547) Seluruh perusahaan tetap menjaga persediaan inventorinya untuk alasan-alasan di bawah ini : 1. Untuk memelihara operasi-operasi yang bebas. Sebuah persediaan dari bahan material di sebuah pabrik mengizinkan bahwa operasinya tidak terlalu terikat dengan aturan. Sebab ada biaya-biaya untuk membuat setiap produksi baru menjadi teratur, inventori ini mengizinkan pihak manajemen untuk mengurangi jumlah barang yang sudah teratur itu. 2. Untuk mempertemukan permintaan barang yang bervariasi. Jika permintaan untuk barang diketahui secara tepat, hal ini memungkinkan untuk memproduksi secara tepat sesuai permintaan. Biasanya, permintaan tidak
30 secara tepat diketahui, dan safety stock harus tetap dipelihara untuk menampung variasi yang ada. 3. Untuk mengizinkan jadwal produksi yang tidak terlalu kaku. Persediaan inventori mengurangi tekanan dalam sistem produksi untuk mendapatkan hasil yang baik. Hal itu menyebabkan lead times yang lebih lama, yang mengizinkan perencanaan produksi untuk aliran yang lebih halus dan biaya operasi yang lebih rendah dari jumlah produksi yang lebih besar. 4. Untuk menyediakan pengaman untuk pengiriman bahan material yang bervariasi. Ketika barang yang dipesan dari pemasok, keterlambatan bisa terjadi untuk berbagai alasan. Sebuah variasi normal dalam pengiriman, kekurangan bahan material pada pemasok sebab kurangnya bahan mentah dan pengiriman barang yang salah.
2.6.3 Pergudangan, Penanganan Barang dan Pengepakan Barang-barang dagangan perlu untuk digudangkan. Alat-alat transportasi memerlukan penanganan untuk memuati dan menurunkan barang secara efisien. Akhirnya, produk-produk individual ditangani dengan lebih efisien bila dikemas bersama ke dalam karton-karton atau wadah lainnya. Ketika gudang diperlukan dalam sebuah sistem logistic, sebuah perusahaan dapat memilih antara memakai jasa seorang ahli atau mengoperasikan fasilitasnya sendiri. Keputusannya lebih luas dari sekadar memilih sebuah fasilitas untuk menyimpan inventori, karena banyak kegiatan yang penting bagi keseluruhan proses logistik dilakukan ketika produk digudangkan, mis : penyortiran, seleksi pesanan, transportasi dan dalam beberapa kasus, modifikasi dan perakitan produk.
31 Dalam pergudangan, penanganan barang merupakan kegiatan yang penting. Produk-produk harus diterima, dipindahkan, disortir dan dirakit untuk memenuhi kebutuhan pesanan pelanggan. Bila dilakukan dengan kurang baik, penanganan barang dapat menyebabkan kerusakan produk. Hal ini disebabkan karena semakin sedikit jumlah produk yang ditangani, semakin kurang kemungkinan rusaknya produk dan efisiensi keseluruhan dari gudang meningkat. Untuk memfasilitasi efisiensi penanganan, produk dalam bentuk kaleng, botol atau kotak dimasukkan ke dalam unit yang lebih besar. Karton utama menyediakan dua fitur yang penting. Pertama, ia bertugas melindungi produk selama proses logistik. Kedua, karton utama menyediakan kemudahan penanganan dengan menciptakan satu paket besar daripada tumpukan produk-produk yang kecil dan individual. Untuk penanganan dan transport yang efisien, karton-karton utama digabungkan ke dalam unit-unit yang lebih besar. Bila diintegrasikan secara efektif ke dalam operasi logistik sebuah perusahaan, pergudangan, penanganan barang dan pengepakan menyediakan kecepatan kemudahan secara keseluruhan bagi aliran produk.