BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1
TEORI UMUM
2.1.1
KOMUNIKASI MASSA
Komunikasi massa adalah jaringan yang menghubungkan banyak penerima kepada satu sumber, sementara teknologi media baru biasanya menyediakan berbagai macam hubungan interaktif. Komunikasi massa adalah pesan yang di komunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang (mass communication is messages communicated throught a mass medium to a large number of people) (Rakhmat, 2003:188). Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa komunikasi massa itu harus menggunakan media massa. Jadi, sekalipun komunikasi itu disampaikan kepada khalayak yang banyak, seperti rapat akbar di lapangan luas yang dihadiri oleh ribuan, bahkan puluhan ribu orang, jika tidak menggunakan media massa, maka itu bukan komunikasi massa. Komunikasi massa adalah jaringan yang menghubungkan banyak penerima kepada satu sumber, sementara teknologi media baru biasanya menyediakan berbagai macam hubungan interaktif (Denis McQuail, 2011:18). Komunikasi massa sebagai jaringan penghubung untuk mengetahui reaksi dari para penonton. Wright mengemukakan definisinya sebagai berikut: “This new form can be distinguished from older types by the following major characteristics: it is directed toward relatively large, heterogenous, and anonymous audiences; message are 8
9
transmited publicly, and are transient in character; the communicator tends to be, or to operate within, a complex organization that may involve great expense” (Rakhmat, 2003: 189). Definisi komunikasi massa yang di kemukakan Wright ini nampaknya merupakan definisi yang lengkap, yang dapat menggambarkan karakteristik komunikasi massa secara jelas. Menurut, Wright, bentuk baru komunikasi dapat dibedakan dari corak-corak yang lama karena memiliki karakteristik utama sebagai berikut: diarahkan pada khalayak yang relatif besar, heterogen dan anonim; pesan disampaikan secara terbuka, seringkali dapat mencapai kebanyakan khalayak secara serentak bersifat sekilas; komunikator cenderung berada atau bergerak dalam organisasi yang kompleks yang melibatkan biaya besar. Definisi Wright mengemukakan karakteristik komunikan secara khusus, yakni anonim dan heterogen. Ia juga menyebutkan pesan diterima komunikan secara serentak (simultan) pada waktu yang sama, serta sekilas (khusus untuk media elektronik, seperti radio siaran dan televisi). FUNGSI KOMUNIKASI MASSA Fungsi komunikasi massa menurut Dominick (2001) terdiri dari surveillance (pengawasan), interpretation (penafsiran), linkage (keterkaitan), transmission of values (penyebaran nilai), entertainment (hiburan). 1. Surveillance (Pengawasan) Fungsi pengawasan komunikasi massa dibagi dalam bentuk utama: (a). Warning or beware surveillance (pengawasan peringatan); (b). Instrumental surveillance (pengawasan instrumental). Fungsi pengawasan peringatan terjadi ketika media massa menginformasikan tentang ancaman dari angin topan, meletusnya gunung merapi, kondisi yang memperihatinkan, tayangan
10
inflasi atau adanya serangan militer. Fungsi pengawasan instrumental adalah menyampaikan atau penyebaran informasi yang memiliki kegunaan atau dapat membantu khalayak dalam kehidupan sehari-hari. 2. Interpretation (Penafsiran) Fungsi penafsiran hampir mirip dengan fungsi pengawasan. Media massa tidak hanya memasok fakta dan data, tetapi juag memberikan penafsiran terhadap kejadian-kejadian penting. Organisasi atau industry media memilih dan memutuskan peristiwa peristiwa yang dimuat atau ditayangkan. Tujuan penafsiran media ingin mengajak para pembaca atau pemirsa untuk memperluas wawasan dan membahasnya lebih lanjut dalam komunikasi antarpersonal atau komunikasi kelompok. 3. Linkage (Pertalian) Media massa dapat menyatukan anggota masyarakat yang beragam, sehingga membentuk linkage (pertalian) berdasarkan kepentingan dan minat yang sama tentang sesuatu. 4. Transmission of Values (Penyebaran Nilai-Nilai) Fungsi penyebaran nilai tidak ketara.Fungsi ini juga disebut socialization (sosialisasi). Sosialisasi mengacu kepadacara, di mana individu mengadopsi perilaku dan nilai kelompok. Media massa yang mewakili gambaran masyarakat itu ditonton, didengarkan dan dibaca. 5. Entertaiment (Hiburan) Televisi adalah media massa yang mengutamakan sajian hiburan. Hampir tiga perempat bentuk siaran televisi setiap hari merupakan tanyangan hiburan.begitupun radio siaran, siarannya banyak memuat tayangan hiburan.
11
Melalui berbagai macam program acara yang ditayangkan televisi, khalayak dapat memperoleh hiburan yang dikehendakinya.Melalui berbagai macam acara di radio siaran pun masyarakat dapat menikmati hiburan.sementara surat kabar dapat melakukan hal tersebut dengan memuat cerpen, komik, teka teki silang, dan berita yang mengandung human interest (sentuhan manusiawi). KARAKTERISTIK KOMUNIKASI MASSA Kita sudah mengetahui bahwa definisi-definisi komunikasi massa itu secara prinsip mengandung suatu makna yang sama, bahkan antara satu definisi lainnya dapat dianggap saling melengkapi. Melalui definisi itu pula kita dapat mengetahui karakteristik komunikasi massa. Komunikasi berbeda dengan komunikasi antarpesona dan komunikasi kelompok. Perbedaannya terdapat dalam komponen-komponen yang terlibat di dalamnya, dan proses berlangsungnya komunikasi tersebut. Namun, agar karakteristik komunikasi massa itu tampak jelas, maka pembahasannya perlu dibandingkan dengan komunikasi antarpesona. Karakteristik komunikasi massa adalah sebagai berikut: 1. Komunikator Terlembagakan. Ciri komunikasi massa yang pertama adalah komunikatornya. Wright mengemukakan media massa melibatkan lembaga, dan komunikatornya bergerak dalam organisasi yang kompleks, mari kita bayangkan secara kronologis proses penyusunan pesan oleh komunikator sampai pesan di terima oleh komunikan. Apabila pesan itu akan disampaikan melalui surat kabar, maka prosesnya adalah sebagai berikut: komunikator menyusun pesan dalam bentuk artikel, apakah atas keinginannya atau atas permintaan media
12
massa yang bersangkutan. Selanjutnya, pesan tersebut diperiksa oleh penanggungjawab rubrik. Dari penanggung jawab rubrik diserahkan kepada redaksi untuk diperiksa layak tidak pesan itu untuk dimuat dan pertimbangan utama tidak menyalahi kebijakan dari lembaga media massa itu. Ketika sudah layak, pesan dibuat setting-nya, lalu diperiksa oleh kolektor, disusun oleh layout man agar komposisinya bagus, dibuat plate, kemudian masuk mesin cetak. Tahap terakhir setelah dicetak merupakan tugas bagian distribusi untuk mendistribusikan surat kabar yang berisi pesan itu kepada pembacanya. Apabila media komunikasi yang digunakan adalah televisi, tentu akan lebih banyak lagi orang yang terlibat, seperti juru kamera (lebih dari satu), juru lampu, pengarah acara, bagian make up, floor manager, dan lain-lain. Selain itu, peralatan yang digunakan lebih banyak serta dana yang diperlukan lebih besar. 2. Pesan Bersifat Umum Komunikasi massa itu bersifat terbuka, artinya komunikasi massa ditujukan untuk semua orang dan tidak ditujukan untuk sekelompok orang tertentu. Pesan komunikasi massa dapat berupa fakta, peristiwa atau opini. Pesan Komunikasi massa yang dikemas dalam bentuk apa pun harus memenuhi criteria penting atau menarik, bagi sebagian besar komunikan. Dengan demikian, kriteria pesan yang pentingdan menarik itu mempunyai ukuran tersendiri, yakni bagi sebagian besar komunikan.Ada peristiwa yang mempunyai kategori penting, tetapi hanya penting bagi sekelompok orang. Peristiwa tersebut tentu saja tidak dapat disampaikan melalui media massa.
13
3. Komunikannya Anonim dan Heterogen Pada
komunikasi
komunikannya,
antarpersonal,
mengetahui
identitasnya,
komunikator seperti:
akan
nama,
mengenal pendidikan,
pekerjaan, tempat tinggal, bahkan mungkin mengenal sikap dan perilakunya. Sedangkan
dalam
komunikasi
massa,
komunikator
tidak
mengenal
komunikan (anonim), karena komunikasinya menggunakan media dan tidak tatap muka. Di samping anonim, komunikan komunikasi massa adalah heterogen, karena terdiri dari berbagai lapisan masyarakat yang berbeda, yang dapat dikelompokkan berdasarkan factor: usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, latar belakang budaya, agama dan tingkat ekonomi. 4. Media Massa Menimbulkan Keserempakan Kelebihan komunikasi massa dibandingkan dengan komunikasi lainya, adalah jumlah sasaran khalayak atau komunikan yang dicapainya relative banyak dan tidak terbatas. Bahkan lebih dari itu, komunikan yang banyak tersebut secara serempak pada waktu yang bersama memperoleh pesan yang sama pula. Effendy (1981) mengartikan keserempakan media massa itu sebagai keserempakan kontak dengan sejumlah besar penduduk tersebut satu sama lainnya berada dalam keadaan terpisah. 5. Komunikasi Mengutamakan Isi Ketimbang Hubungan Salah satu prinsip komunikasi adalah bahwa komunikasi mempunyai dimensi isi dan dimensi hubungan (Mulyana, 2000:99). Dimensi isi menunjukkan muatan atau isi komunikasi, yaitu apa yang dikatakan, sedangkan dimensi hubungan menunjukkan bagaimana para peserta
14
komunikasi itu. Sementara Rakhmat (2003) menyebutnya sebagai proposisi unsur isi dan unsur hubungan. Seorang komunikator harus bisa menyusun pesan berita secara sistematis, baik, sesuai dengan jenis medianya, agara komunikannya bisa memahami isi pesan tersebut. Itulah sebabnya mengapa perlu ada cara penulisan lead untuk media cetak, lead untuk media elektrinik, cara menulis artikel yang baik, dan seterusnya. Semua itu menunjukkan pentingnya unsure isi dalam komunikasi massa. 6. Komunikasi Massa Bersifat Satu Arah Karena komunikasi massa berkomunikasi melalui media massa, maka komunikator dan komunikannya tidak dapat melakukan kontak langsung. Komunikator aktif menyampaikan pesan, komunikan pun aktif menerima pesan, namun diantara keduanya tidak dapat melakukan dialog sebagaimana halnya terjadi dalam komunikasi antarpersona dalam mengendalikan arus informasi. 7. Stimulasi Alat Indra Terbatas Ciri komuniaksi massa lainnya yang dapat dianggap salah satu kelemahannya, adalah stimulasi alat indra yang terbatas. Pada komunikasi antarpersona yang bersifat tatap muka, maka seluruh alat indra pelaku komunikasi, komunikator dan komunikan, dapat digunakan secara, maksimal. Dalam komunikasi massa, stimulasi alat indra bergantung pada jenis media massa. Pada surat kabar dan majalah, pembaca hanya melihat. Pada radio siaran dan rekaman auditif, khalayak hanya mendengar, sedangkan pada media televisi dan film, kita menggunakan indra pengelihatan dan pendengaran.
15
8. Umpan Balik Tertunda (Delayed) dan Tidak Langsung (Indirect) Komponen umpan balik atau yang lebih popular dengan sebutan feedback merupakan factor penting dalam proses komunikasi antarpersona, komunikasi kelompok, dan komunikasi massa. Efektifitas komunikasi seringkali dapat dilihat dari feedback yang disampaikan komunikan. Umpan balik ini bersifat langsung (direct), atau segera (immidiate). Sedangkan dalam proses komunikasi massa, umpan balik bersifat tidak langsung (indirect) dan tertunda (delayed). Artinya komunikator komunikasi massa tidak dapat dengan segera mengetahui bagaimana reaksi khalayak terhadap pesan yang disampaikannya.
2.1.2
Media Massa Media massa berasal dari medium dan massa, kata "medium" berasal dari bahasa latin yang menunjukkan adanya berbagai sarana atau saluran yang diterapkan untuk mengkomunikasikan ide, gambaran, perasaan dan yang pada pokoknya semua sarana aktivitas mental manusia, kata "massa" yang berasal dari daerah Anglosaxon berarti instrumen atau alat yang pada hakikatnya terarah kepada semua saja yang mempunyai sifat massif. Tugasnya adalah sesuai dengan sirkulasi dari berbagai pesan atau berita, menyajikan suatu tipe baru dari komunikasi yang sesuai dengan kebutuhan fundamental dari masyarakat dewasa ini. Media massa merupakan suatu penemuan teknologi yang luar biasa, yang memungkinkan orang untuk mengadakan komunikasi bukan saja dengan komunikan yang mungkin tidak pernah akan dilihat akan tetapi juga dengan generasi yang akan datang. Dengan demikian maka media massa
16
dapat mengatasi hambatan berupa pembatasan yang diadakan oleh waktu, tempat dan kondisi geografis. Penggunaan media massa karenanya memungkinkan komunikasi dengan jumlah orang yang lebih banyak. Setiap jenis media massa mempunyai
sifat-sifat khasnya
oleh
karena itu penggunaannya juga harus diperhitungkan sesuai dengan kemampuan serta sifat-sifat khasnya.Ditinjau dari perkembangan teknologi di bidang penyampaian informasi melalui media massa, media massa dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu : A. Media Massa Modern Yang dimaksud media massa modern adalah
media massa yang
menggunakan teknologi modern yaitu media massa cetak dan media massa elektronik. Media massa cetak adalah media massa yang dalam menyampaikan informasinya terlebih dulu harus dicetak menggunakan alat cetak. Media massa ini misalnya surat kabar, majalah, tabloid dll. Media massa elektronik adalah media massa yang dalam menyampaikan informasinya menggunakan jasa listrik.Tanpa adanya listrik media massa ini tidak akan dapat berfungsi misalnya radio dan televisi. Media Media yang digunakan sebagai sarana penyampaian informasi pada jaman dulu, lebih banyak menggunakan media massa tradisional misalnya wayang, lawak, lenong, seni tradisional dll. A. Media Baru Seiring perkembangannya jaman dan perkembangan teknologi, terciptalah media baru yang dapat memberikan pengaruh yang sangat signifikan terhadap persepsi orang. Pemberitaan yang sangat cepat dan murah sangat dicari oleh
17
khalayak luas. Perkembangan yang sangat cepat terkadang suka membuat pemberitaan tidak akurat dalam kekuatan beritanya. Media ini biasa dikenal dengan internet, sudah bisa digunakan kapanpun dengan medium telepon gengam. Fungsi Media Massa Media massa secara mandiri maupun hanya sebagai penunjang memiliki fungsi sebagai berikut; 1. Sebagai pemberi informasi Dapat dilakukan sendiri oleh media Tanpa media sangatlah mustahil informasi dapat disampaikan secara tepat tanpa terikat waktu. 2. Sebagai pengambilan keputusan Dalam hal ini media massa berperan sebagai penunjang karena fungsi ini menuntut adanya kelompok-kelompok diskusi yang akan membuat keputusan di samping itu diharapkan adanya perubahan sikap kepercayaan norma-norma sosial. Oleh sebab itu dalam hal ini mekanisme komunikasi antar pribadi sangat berperan. Mass media berperan dalam menghantarkan informasi sebagai bahan diskusi, memperjelas masalah-masalah dan menyampaikan pesan-pesan para pemuka masyarakat. 3. Sebagai pendidik Sebagian dapat dilaksanakan sendiri oleh media massa sedangkan bagian lain dikombinasikan dengan komunikasi antar pribadi (Eduard D, 1978:47). Menurut Chalkley media massa berfungsi untuk: a. Memberitakan tentang fakta kehidupan ekonomi masyarakat, b. Menginterpretasikan fakta tersebut agar dipahami oleh masyarakat itu,
18
4. Mempromosikan hal tersebut agar menyadari betapa serius masalah pembangunan yang dihadapi dan memikirkan lebih lanjut masalah itu serta mengantarkan masyarakat pada solusi-solusi yang mungkin ditempuh. Menurut Crawford peranan media massa dalam pembangunan tidaklah
independen
sifatnya
melainkan
terbatas
sebagai
pemicu
pembangunan bila faktor-faktor lain terdapat secara memadai. Hal ini menunjukkan komunikasi saja bukanlah suatu kondisi yang memadai bagi pembangunan akan tetapi kurangnya atau kegagalan komunikasi dapat saja menghambat pembangunan. Jadi komunikasi sendirian saja tidak akan menghasilkan pembangunan secara optimal. Selain memiliki fungsi-fungsi tersebut media massa juga dapat melakukan hal-hal lain yang dapat berperan dalam melayani tugas-tugas pembangunan antara lain : A. Media massa dapat memperluas cakrawala pemikiran Banyak orang yang hidup dalam masyarakat tradisional menganggap seolaholah media massa memiliki kekuatan gaib pada waktu pertama kali mengenal media massa. Seorang tokoh Afrika mengatakan bahwa media memiliki kekuatan gaib, karena media mampu membawa seseorang ke puncak bukit yang tinggi tanpa melintasi cakrawala. Media memiliki kekuatan gaib karena kemampuannya membuat orang melihat dan mengetahui tempat-tempat yang belum pernah dikunjunginya serta mengenai orang-orang yang belum pernah ditemuinya. Dengan demikian media mampu memperdekat jarak yang jauh serta memperjelas hal-hal yang kabur dan menjembatani peralihan antara masyarakat tradisional ke arah masyarakat modern.
19
B. Media massa dapat memusatkan perhatian Dalam masyarakat modern, gambaran kita tentang lingkungan yang jauh, kita peroleh dari media. Masyarakat tradisional yang bergerak ke arah modernisasi juga mulai menggantungkan pengetahuannya pada media massa. Akibatnya pemikiran-pemikiran tentang apa yang penting, berbahaya, menarik dan sebagainya umumnya berasal dari media massa. Surat kabar, radio dan TV yang berperan sebagai pengawas di berbagai tempat harus memutuskan apa yang tepat untuk disiarkan. C. Media massa mampu menumbuhkan aspirasi. Media massa mampu menumbuhkan aspirasi sebagaimana dinyatakan oleh Daniel Lerner ketika radio Kairo menjangkau desa-desa terpencil melalui aspirasi pribadi yang ditumbuhkan hampir seluruh ide dapat diwujudkan karena
didukung
masyarakat.
Suatu kebijaksanaan baru akan menuntut persesuaian antara apa yang diinginkan masyarakat dengan apa yang mereka peroleh. Tanpa aspirasi yang meningkat tanpa merangsang masyarakat bekerja untuk hidup yang lebih baik akan bekerja sulit sekali mewujudkan pembangunan. D. Media massa mampu menciptakan suasana membangun Kita dapat menyimpulkan bahwa melalui peranan media menyebar di luar kelas sebagai alat pendidikan. Di tempat dimana sekolah dan guru langka jumlahnya, media telah membuktikan kemampuannya memikul sebagian besar tugas pendidikan terutama di bidang pendidikan orang-orang dewasa serta
pemberantasan
komunikasi
yang
buta dapat
huruf.
Media
berfungsi
massa
merupakan
alat
untuk memotivasi perlunya
partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Karenanya dengan penyampaian
20
informasi, gagasan, inovasi dan pendapat, media massa berusaha memberi motivasi kepada komunikan sehingga terjadi perubahan diri. Untuk itu media massa hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut; E. Pesan atau ajakan yang disampaikan harus dapat menimbulkan perasaan tertentu pada masyarakat. F. Pesan atau ajakan itu hendaknya berisi lambang-lambang atau tanda-tanda komunikasi sesuai dengan daya tangkap, daya serap dan daya nilai sebagian besar masyarakat terutama golongan masyarakat yang dituju; G. Pesan atau ajakan itu membangkitkan kebutuhan dan keinginan tertentu pada sasaran dan kemudian menyarankan upaya untuk pemenuhan harapan masyarakat; H. Pesan itu membangkitkan harapan komunikan. Dengan
demikian pesan
yang
disampaikan
kepada komunikan dapat
memberikan motivasi untuk berpartisipasi atau untuk mengubah diri. Dalam kaitannya secara khusus dengan lingkungan, berdasarkan makalah Koesnadi Hardjasoemantri yang berjudul “Peranan Hukum Lingkungan Dalam Tatanan Masa Depan Indonesia", media massa merupakan salah satu pendukung lingkungan dalam meningkatkan kesadaran lingkungan masyarakat. Peranan media massa sendiri adalah sebagai sarana sosialisasi peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan lingkungan hidup dengan tujuan agar masyarakat memahami hak dan kewajibannya Bentuk sosialisasinya adalah dengan mengadakan rubrik berkala untuk media cetak, misalnya setiap bulan, tentang peraturan lingkungan hidup, maupun media elektronikanya, termasuk radio, melalui acara berkala, misalnya setiap bulan, tentang peraturan lingkungan hidup.
21
2.1.3
Televisi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Televisi artinya adalah: Sistem penyiaran gambar yang disertai dengan bunyi (suara) melalui kabel atau melalui angkasa dengan menggunakan alat yang mengubah cahaya (gambar) dan bunyi (suara) menjadi gelombang listrik dan mengubahnya kembali menjadi berkas cahaya yang dapat dilihat dan bunyi yang dapat didengar.Pesawat penerima gambar siaran televisi. Televisi merupakan sistem elektronik yang mengirimkan gambar diam dan gambar hidup bersama suara melalui kabel atau ruang. Sistem ini menggunakan peralatan yang mengubah cahaya dan suara ke dalam gelombang elektronik dan mengkonversinya kembali ke dalam cahaya yang dapat dilihat dan suaranya dapat didengar. Televisi memiliki dua jenis pengiriman, penyiaran gambar dan suara, yaitu penyiaran langsung kejadian atau peristiwa yang kita saksikan sementara ia terjadi dan penyiaran program yang telah direkam di atas pita film atau pita video. Radio memiliki banyak peran dalam memberikan informasi pada saat perang dunia ke dua berlangsung pada sekitar tahun 1939.Radio sebagai medium yang sangat dipercayai dalam memberikan informasi selama perang berlangsung dengan kode sandi berbeda disetiap kubu. Pada tahun 1960-an Radio berkembang dengan pesat karena telah menggunakan frekuensi FM (Modulasi Frekuensi) sehingga suara yang dihasilkan oleh lebih jernih. Televisi sendiri di temukan pada tahun 1930-an, Kotak televisi yang dijual pertama kali sudah berfungsi sebagai alat penerima komunikasi utama
22
di dalam rumah, perdagangan, dan institusi.Pada waktu itu televisi berfungsi sebagai hiburan dan sumber informasi berupa berita. Awal munculnya televisi tidak dapat dilepaskan dari penemuan hukum elektromagnetik oleh Joseph Henry dan Michael Faraday pada tahun 1813.Masa ini adalah awal komunikasi elektronik. Keunggulan dari televisi sebagai media massa a) Siaran yang dipancarkan menjangkau seluruh lapisan masyarakat. b) Punya daya tarik khusus sebagai media “pandangan-dengar” (audio-visual). Kelemahan televisi sebagai media massa a) Biayanya relative mahal. b) Komunikasi satu arah. c) Sebagai media audio visual, namun relative dalam pandangan yang cepat. d) Daya beli cukup mahal.
2.1.4
Media Baru Beberapa definisi media baru memfokuskan secara eksklusif pada teknologi komputer sementara yang lain menekankan bentuk budaya dan konteks di mana teknologi yang digunakan, misalnya, art, film, perdagangan, ilmu pengetahuan, dan di atas semuanya menggunakan internet. Bagi kami ada tiga istilah dalam persamaan media baru yaitu teknologi, bentuk-bentuk budaya, dan konsep budaya. Konsep budaya mengacu pada set aktif membentuk ide-ide, dan teori-teori yang mendasari atau wacana yang lebih luas tempat mereka berada, menginformasikan apa yang praktisi ingin lakukan. Aktif tersebut ' ide ' yang bekerja dalam praktek timbul dari teknologi, konteks budaya dan konsep budaya dan, seperti kasus
23
kami mempelajari dan contoh menunjukkan, membawa di atas konsep budaya dari satu konteks ke yang lain. Kami juga berpendapat seluruh buku ini bahwa pemahaman kita tentang teknologi dengan sendirinya merupakan pruduct dari himpunan ide yang diterima, yang berarti tidak bisa dengan mudah memisahkan ide-ide umum kami kedalam teknologi, secara sosial yang baik, buruk atau acuh tak acuh, dari mesin yang dirancang untuk penggunaan tertentu. Menurut Laquey (1997), internet merupakan jaringan longgar dari ribuan computer yang menjangkau jutaan orang di seluruh dunia. Misi awalnya adalah menyediakan sarana bagi para peneliti untuk mengakses data dari sejumlah sumber daya perangkat keras computer yang mahal.Namun, sekarangan internet telah berkembang menjadi ajang komunikasi yang sangat cepat dan efektif, sehingga telah menyimpang jauh dari misi awalnya.Dewasa ini, internet telah tumbuh menjadi sedemikian besar dan berdaya sebagai alat informasi dan komunikasi yang tak dapat diabaikan. Content Provider adalah orang-orang atau perusahaan yang menciptakan isi yang dapat dilihat pada layar computer. Sejumlah content providers merupakan perkembangan dari pembuatan software. Misalnya Microsoft memiliki majalah online, disebut Slate. Perusahaan computer gameadalah panduan antara Software dan content provider. Contoh provider lainnya yang sudah dikenal sebagai perusahaan media massa papan atas seperti New York Time, majalah Time dan jaringan televisi ESPN, Americana online (Internet Service Provider/ISPs) bersifat sebagai content provider untuk penyebaran informasi media massa melalui media maya (internet).
24
2.1.5
Program Televisi Kata “Program” berasal dari bahasa Inggris programme atau program yang berarti acara atau rencana. Undang-Undang Penyiaran Indonesia tidak menggunakan kata program untuk acara tetapi menggunakan istilah “siaran” yang mendefinisikan sebagai pesan atau rangkaian pesan yang disajikan dalam berbagai bentuk. Namun kata “program” lebih sering digunakan dalam dunia penyiaran di Indonesia daripada kata “siaran” untuk mengacu kepada pengertian acara.Program adalah segala hal yang ditampilkan stasiun penyiaran untuk memenuhi kebutuhan audiennya.Dengan demikian, program memiliki pengertian yang sangat luas. Menurut Vane-Gross (1994) menentukan jenis program berarti menentukan atau memilih daya tarik (appeal) dari suatu program. Adapun yang dimaksud dengan daya tarik di sini adalah bagaimana suatu program mampu menarik audiennya. Menurut Vane-Gross: the programmers must select the appeal through which the audience will be reached (programmer harus memilih daya tarik yang merupakan cara untuk meraih audien). Berbagai jenis program itu dapat dikelompokkan menjadi 2 bagian besar berdasarkan jenisnya yaitu: 1) program informasi (berita); dan 2) Program Hiburan (entertaiment):
1. Program Informasi Program informasi di televisi, sesuai dengan namanya, memberikan banyak informasi untuk memenuhi rasa ingin tahu penonton terhadap sesuatu hal.Program informasi adalah segala jenis siaran yang tujuannya untuk memberikan tambahan pengetahuan jenis siaran yang tujuannya untuk memberikan
tambahan
pengetahuan
(informasi)
kepada
khalayak
25
audien.Program informasi dapat dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu berita keras (hard news) dan berita lunak (soft news). 1. Hard News A. Straight News B. Features C. Infotaiment 2. Soft News A. Current Affair B. Magazines C. Talk show D. Documentary 2. Program Hiburan Program hiburan adalah segala bentuk siaran yang bertujuan untuk menghibur audien dalam bentuk music, lagu, cerita, dan permaian.Program yang termasuk dalam kategori hiburan adalah drama, permaian (game), music, dan pertujukan. 1. Musik 2. Drama A. Sinetron B. Film C. Cartoon 3. Permainan A. Quiz B. Ketangkasan C. Reality Show
26
1. Hidden Camera 2. Competition Show 3. Relationship Show 4. Fly on the wall 5. Mistik
2.1.6
Program Musik Program music dapat ditampilkan dalam dua format, yaitu videoklip atau konser.Program music berupa konser dapat dilakukan dilapangan (outdoor)ataupun di dalam studio (indoor).Program music di televisi saat ini sangat ditentukan sengan kemampuan artis menarik audien.Tidak saja dari kualitas suara namun juga berdasarkan bagaimana mengemas penampilannya agar menjadi lebih menarik. Menurut Vane-Gross: The programmer who wish to present music shows would do well to be cautious. They should select an artist with wide demographic appeal, supply as much visual support as possible, and not let a sequence go too long. (programmer yang ingin menyajikan pertunjukan music haruslah cermat. Mereka harus memilih artis yang memiliki daya tarik demografis yang luas, menyajikan sebanyak mungkin dukungan visual, dan tidak membiarkan satu gambar di tampilkan terlalu lama.). Dengan demikian, menurut Vane-Gross, Programmer yang ingin menyajikan acara music harus mempertimbangkan beberapa hal agar acara itu bisa mendapatkan sebanyak mungkin audien, yaitu
27
1. Pemilihan artis yang memiliki daya tarik demografi yang besar. 2. Pengambilan gambar yang menarik secara visual. Televisi harus menampilkan sebanyak mungkin gambar pendukung dan tidak membiarkan suatu pengambilan gambar (sequence) yang terlalu lama.
2.2
Teori Khusus
2.2.1
Konsep Produksi Televisi Sebuah produksi akan berjalan dengan baik bila memiliki 3 tahap yaitu: 2.2.1.1
Tahap Pra Produksi Pra produksi adalah salah satu tahap dalam proses pembuatan film. Pada tahap ini dilakukan sejumlah persiapan pembuatan film. Diantaranya meliputi penulisan naskah scenario, menentukan jadwal pengambilan gambar, mencari lokasi, menyusun
anggaran
biaya,
mencari/mengaudisi
calon
pemeran, mengurus perizinan, menentukan staf dan kru produksi, mengurus penyewaan peralatan produksi film, dan juga persiapan produksi, pasca produksi serta persiapanpersiapan lainnya. Pra produksi dilakukan dengan melalui sejumlah tahapan diantaranya : A. Meeting bersama kru produksi B. Shooting schedule
28
C. Penetapan ide cerita D. Pembuatan scenario E. Pembuatan storyboard dan layout F. Membuat dan mengajukan Budget G. Menyusun Jadwal & Budgeting H. Survey lokasi I. Mempersiapkan talent, property & kostum J. Teknis 2.2.1.2
Tahapan Produksi Pada tahap Pra-Produksi segala sesuatunya direncanakan dari mulai penulisan scenario hingga jadwal shooting. Penulisan skenario merupakan kegiatan yang amat penting sebagai “bahasa tulisan” yang kelak akan diterjemahkan kedalam “bahasa visual”.scenario ini tidak harus rumit seperti naskah film Matrix, misalnya. Naskah yang sederhana pun akan amat membimbing kru produksi menuju konsep produk video yang telah disepakati. Hal tersebut akan membimbing cameramen serta editor video untuk mengambil gambar-gambar yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan synopsis tersebut sedemikian rupa sehingga gambar-gambar yang bernuansa materialism tidak akan ditonjolkan. Proses produksi melalui beberapa tahapan yaitu: 1. Organisasi pelaksanaan produksi Dalam tahapan ini produksi seorang produser pasti memerlukan kru lapangan sehingga harus membuat
29
Organisasi produksi agar pelaksanaannya berjalan rapih
dengan
memperhatikan
kualifikasi
kemampuan.organisasi lapangan diketuai oleh Unit Manager. Unit Manager mengatur kru yaitu: Director, Set Construktur, Lighting, Sound, Casting Talent, Wardrobe, Makeup, Cameramen, Switcherman, dan Skripwriter. 2. Tahap-tahap penyusunan naskah Pada tahap ini seorang produser menuangkan apa yang dia
inginkan
untuk
acaranya
kepada
seorang
Scriptwriter. berikut tahap yang harus dilakukan untuk mendapatkan program acara terbaik: a. Ide Seorang
Produser
memberitahu
kepada
skripwriter mengenai apa yang di inginkannya. Akan tetapi skripwriter memiliki ide cemerlang dalam penulisan, karena tidak hanya bisa menulis harus bisa menghayalkan bagaimana gambar yang akan dihasilkan dalam proses produksi. b. Sipnosis Setelah ide sudah ditentukan tema cerita dan tujuan cerita, dibuat ringkasan cerita atau sipnosis untuk memudahkan mengingat atau
30
menjaga naskah tidak keluar dari tema dan tujuan cerita.
c. Treatment Setelah sipnosis jadi, harus ada keterangan karakter, sifat-sifat dan ciri, juga keterangan identitas lokasi dan property yang digunakan d. Naskah / Skrip Dalam membuat script menggunakan panduan dari treatmend. Membuat script berarti harus ada keterangan secara detail tentang alur cerita, adegan, angle, dialog, identitas lokasi dan suasana dengan juga music pengiringnya. 2.2.1.3
Tahapan Pasca Produksi Tahapan ini ada tiga langkah yaitu editing off line, editing on line dan mixing.Proses editing ada dua macam sesuai peralatannya yaitu editing analog dan digital atau nonlinier dengan perangkat computer editing. A. Editing Off Line Digital (Non Linier) Proses editing hampir sama dengan analog, hanya saja untuk edting digital menggunakan bantuan peralatan computer editing yang memiliki fasilitas editing.
31
Tahap kedua adalah editing off line yaitu menyusun hasil shot sesuai dengan keinginan/gagasan sutradara sesuai synopsis dan treatment. Urutan penyusunan tidak harus seperti editing analog karena computer bisa mulai dari mana saja, dari tengah, akhir maupun dari awal. B. Editing On Line Digital (Non Linier) Tahap ini merupakan tahap kelanjutan editing off line yang dilakukan editor dengan program computer, yaitu menyempurnakan hasil editingoff line, memasukan dan menata suara asli, ilustrasi music, sound efek ke dalam file gambar pada track yang berbeda-beda sehingga gamabr yang sudah ditata tidak akan terganggu. C. Editing Off Line Analog/Linier Editing Off Line adalah editing kasar dengan copy video VHS sesuai dengan gagasan dalam synopsis dan treatmen.Materi shoting langsung dipilih dan disambung-sambung dalam pita VHS.Setelah selesai lalu
hasilnya
dilihat
secara
cermat
dalam
screening.Apabila masih belum memuaskan perlu ditambah atau diedit lagi sampai hasilnya memuaskan. Setelah editing off line selesai lalu membuat editing script atau naskah editing yang didalalmnya sudah dilengkapi dengan narasi, ilustrasi musik.
32
D. Editing On Line Analog Berdasarkan naskah editing editor melakukan editing hasil shoting asli. Sambung-sambungan setiap shot dan setiap adegan (scene) dibuat persis/tepat berdasarkan time kode dalam naskah editing. E. Mixing Pencampuran antara gambar dan suara.Narsi yang sudah direkam dan ilustrasi music yang juga sudah direkam lalu dimasukkan ke dalam pita hasil editing on line
sesuai
dengan
petunjuk
yang
ada
dalam
naskahediting. 2.2.2
Konsep Produser Tanpa seorang Produser, sebuah proyek tidak akan berjalan. Produser yang bertugas sebagai penggerak proyek dari ide-ide yang dibentuk untuk menjadi sebuah program yang untuh dan siap tayang. Produser dapat ikut serta dalam membuat konsep hingga pendistribusian program dan juga mengatur tugas script writer, program director, dan budgeting. Sebuah acara bisa memiliki banyak produser untuk membagi tugas dalam menjalankan produksi agar kegiatan-kegiatan lebih terperinci bisa dilaksanakan. Produser di televisi dan di new media memiliki kekuatan untuk mendidik,
menghibur,
dan
membuat
emosional
penonton
tergerak.Tapi mengembangkan proyek membutuhkan waktu dan energi banyak dari keduanya. Tidak peduli apa dengan waktu panjang
33
atau konten, setiap proyek berjalan melalui lima tahap berikut produksi, dan produser berperan aktif dalam setiap tahap : 1. Tahap pertama IDEA (project development) 2. Tahap kedua PLAN (pre-production) 3. Tahap ketiga SHOOT (production) 4. Tahap keempat FINAL PRODUCT (post-production) 5. Tahap kelima NEXT STEP (wrap up and distribution) Seorang produser dituntut bekerja keras dalam waktu yang sedikit, tetapi seorang produser sangat mencintai perkerjaan mereka sehingga apapun tuntutannya mereka akan dikerjakan dengan serius dan tertantang. Seorang produser awalnya mereka berkerja menjadi Produser
asisten,
sekretaris,
koordinator
produksi
atau
asisten.Beberapa produser melakukan transisi dari karir mereka sebelumnya sebagai pengacara, penulis, sutradara, aktor, agen, atau manajer.Selain itu juga ada orang yang memiliki pembiayaan dan semangat kewirausahaan untuk mendanai proyek-proyek independen. Setiap produsen bekerja untuk mendapatkan imbalan.Imbalannya bisa berupa finansial, kreatif, pengalaman sebagai hal yang mutlak mereka dapatkan. Semua hal itu bisa didapatkan jika seorang Itu hasil lebih mungkin terjadi jika produsen menggunakan komponen kreativitas, pengaruh dan kontrol. Konsep keseluruhan berasal dan memelihara ide dapat dieksplorasi melalui tiga lensa yang sangat berbeda. 1. Kreatif : Inspirasi dan creative skills
34
Ide adalah esensi kreatif proyek Anda. Sebagai produser, Anda dapat menulis sendiri, atau Anda telah menemukan ide kreatif anda yang sudah dikembangkan kemudian anda tuangkan kedalam sebuah program dan memiliki kekuasaan hukum dalam menjaga keaslian dari karyanya. 2. Clout: Networking and Contacts Skills Jaringan sudah menjadi salah satu kehidupan kita, dengan memiliki banyak jaringan membuka kesempatan kita bertemu banyak orang seperti pada saat penyelenggaraan festival, organisasi, klub sekolah, acara amal dan puluhan kegiatan lain ditempat anda. Seorang yang kreatif akan mempertajam keterampilannya dalam memproduksi sebuah program dengan cara bertukar pikiran dengan orang-orang yang sudah dikenal dan terbaik, sehingga sebuah ide kreatif dapat tercipta dari banyak masukan. Dengan sebuah jaringan kita bisa mengikuti trend ditelevisi dan new media, dan meneliti pembiayaan financial dalam sebuah proyek. Jika semua hal tersebut kita lakukan maka kita akan mendapatkan kepuasan tersendiri. 3. Control : Businesse Skills Anda memiliki visi yang layak untuk dikembangkan. Tugas Anda sebagai seorang produser adalah untuk menjaga visi. Meneliti persyaratan hukum seperti Hak Cipta, kontrak, memo kesepakatan, dan bentuk lain dari negosiasi yang dapat melindungi ide yang telah dihasilkan dan seluruh proyek.
35
Dalam era teknologi seperti ini, sebuah penelitian bisa mengubah system dalam produksi dan post produksi, dan kedua hal tersebut menjadi hal yang sangat vital dalam project yang akan dibuat. 2.2.3
Video Streaming Teknologi multimedia melalui internet semakin berkembang secara online. Perkembangan encoding dan decoding untuk gambar maupun suara juga semakin meningkat seiring dengan bertambahnya kecepatan computer. Dengan berkembangnya teknologi dan juga terbatasnya signal serta mahalnya pembiayaan untuk membuat sebuah televisi, terciptalah video streaming yaitu proses pengiriman data continue alias terus menerus yang dilakukan secara broadcast melalui internet untuk ditampilkan oleh aplikasi streaming pada personal computer (klien). Paket-paket data yang dikirmkan telah dikomperesi untuk memudahkan pengirimannya melalui internet. Sistem Streaming Broadcast Televisi adalah sebuah teknologi untuk memainkan file audio dan video secara langsung maupun secara tidak langsung dari sebuah media server yang terhubung dengan master control room stasiun televisi. Output dari MCR stasiun televisi yang menuju TX (transmission antennas) dan satelit komunikasi (broadcasting satellite) untuk broadcast, akan diberikan akses juga ke divisi IT yang bertangung jawab pada sistem streaming broadcasting.
2.2.4
KOMUNIKASI ORGANISASI Komunikasi organisasi merupakan dua konsep yang disatukan yaitu kata Komunikasi dan Organisasi. Komunikasi sendiri menurut
36
Rogers & D. Lawrence Kincaid, 1981, Komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainnya, yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang mendalam. Prof Dr. Sondang P. Siagian, mendefinisikanorganisasi ialah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan yang mana terdapat seseorang / beberapa orang yang disebut atasan dan seorang / sekelompok orang yang disebut dengan bawahan. Sehingga komunikasi organisasi adalah suatu proses menciptakan dan saling tukar menukar pesan dalam satu jaringan hubungan yang saling tergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau yang selalu berubah-ubah. 2.2.4.1
Sifat Komunikasi Organisasi Organisasi yang berhasil pasti memiliki komunikasi yang kuat didalamnya.Tujuan utama dalam mempelajari komunikasi adalah memperbaiki organisasi.Memperbaiki organisasi biasanya ditafsirkan sebagai “memperbaiki hal-hal untuk mencapai tujuan manajemen”. Karena orang yang mempelajari komunikasi massa untuk menjadi manager yang baik. Maka dari itu sebuah Komunikasi sangat baik pada organisasi agar dapat mengeneralisasikan semua pesan yang akan disampaikan.
37
2.2.4.2
2.2.4.2.1
Teori-Teori Komunikasi Organisasi
Teori Struktural Klasik Teori yang diciptakan oleh Blau dan Scott (1962) dibagi menjadi dua struktur yaitu Struktur umum yaitu organisasi sosial dan struktur lebih spesifik yang disebut organisasi formal. a. Organisasi sosial Pola-pola interaksi sosial dan regulasitas yang teramati dan perilaku sosial orang-orang yang disebabkan oleh situasi sosial mereka alih-alih oleh karakteristik fisiologis atau psikologis mereka sebagai individu.
Hubungan juga berkembang antara kelompok-kelompok dan menghasilkan aspek status sosial yang berbeda.Status kelompok dalam sistem sosial yang lebih besar menjadi bagian status anggotaanggotanya.Misalnya,
status
klub
pendukung
tadi
cendrung
mempengaruhi status mereka menjadi anggotanya; begitu juga, keanggotaan dalam suatu kelompok etnik, seperti kaum amerika asli, juga mempengaruhi status seseorang. Komunikasi berhubungan dengan organisasi sosial melalui tiga cara yaitu: Pertama, Sistem sosial dihasilkan lewat komunikasi.keseragaman perilaku dan tekanan untuk menyesuaikan diri dengan norma-norma diihasilkan lewat komunikasi di antara anggota-anggota kelompok.
38
Kedua, bila suatu sistem sosial telah berkembang, ia menentukan komunikasi
anggota-anggotanya.Sistem
sosial
mempengaruhi
bagaimana, ke, dan dari siapa, dan dengan pengaruh bagaimana komunikasi terjadi di antara anggota-anggota sistem.Status dalam organisasi kemungkinan dapat membuat seseorang berbicara kepada orang-orang yang memiliki status setara dan sedikit kemungkinan komunikasi dengan orang-orang yang berstatus jauh lebih tinggi dan jauh lebih rendah. Ketiga, Suatu peranan merujuk kepada seperangkat perilaku dan suatu jabatan tertantu dalam suatu jabatan tertentu dalam suatu sistem sosial. Misalnya, kita dapat berbicara tenttang peranan manajer. Seorang manajer adalah sebuah peran dalam suatu sistem sosial yang kita sebut suatu organisasi formal. Istilah manajer merujuk kepada seperangkat perilaku yang dilakukan dalam perusahaan dan suatu jabatan dalam perusahaan tersebut. Bagi setiap peranan memiliki seperangkat perilaku yang berbeda dalam perusahaan dan suatu jabatan dalam perusahaan tersebut. b. Organisasi Formal Berbeda dengan organisasi sosial yang muncul manakala orangorang bersosialisasi antara yang satu dengan lainnya, terdapat organisasi-organisasi yang didirikan dengan sengaja untuk tujuantujuan tertentu.Bila pencapaian suatu tujuan tertentu memerlukan tujuan
bersama,
mengkoordinasikan
suatu
organisasi
kegiatan-kegiatan
dirancang
banyak
orang
untuk untuk
39
memberikan rangsangan kepada orang-orang lainnya agar membantu mereka. Organisasi formal yang biasa dikenal dengan nama birokrasi yang menurut Weber adalah Organisasi yang menunjukkan kombinasi karakteristik dari pola kewenangan (otoritas) yang hirarki berkaitan dengan efisiensi dari organisasi tersebut. 2.2.4.2.2
Teori Transisional Teori ini membahas transisi dari teori-teori klasik mengenai organisasi dan manajemen ke teori-teori sistem dan perilaku yang lebih muktakhir.
2.2.4.2.3
Teori Perilaku a. Teori Komunikasi-Kewenangan, Chester Barnard Menurut Barnard (1938) bahwa organisasi adalah sistem orang, bukan struktur yang direkayasa secara mekanis. Bernad mengatakan eksitensi suatu organisasi (sebagai suatu sistem kerja sama)
bergantung
pada
kemampuan
manusia
untuk
berkomunikasi dan kemampuan untuk bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan yang sama pula. Sehingga, fungsi pertama seorang eksekutif adalah mengembangkan dan memelihara suatu sistem komunikasi. b.
Teori Hubungan Manusiawi Elton Mayo Elton Mayo dengan bantuan Fritz Roethlisberger merupakan pengajar di universitas Harvard membuat percobaan dengan cara membuat 2 kelompok dipisah diruangan yang berbeda. Kelompok
40
pertama diberikan penerangan yang baik dan kelompok yang satunya
diberikan
penerangan
secukupnya.Kelompok
yang
memiliki penerangan yang baik dapat mengerjakan tugas dengan baik, sedangkan kelompok yang satunya tidak memiliki penerangan yang baik tetapi mereka efisiensi mengerjakan kerjaannya.Pada saat menghadapi tekanan. c. Teori Fusi Bakke dan Argyris Bakke (1950) menyarankan suatu proses fusi karena banyaknya masalah dalam rangka memuaskan minat manusia yang berlainan dan dalam rangka memenuhi tuntutan penting struktur birokasi, sehingga ia berpendapat bahwa organisasi, hingga suatu tahap tertentu, mempengaruhi individu, sementara pada saat yang sama individu
pun
mempengaruhi
organisasi.
Hasilnya,
suatu
organisasi yang dipersonalisasikan oleh setiap individu pegawai dan individu-individu yang dipersonalisasikan oleh organisasi. Semua pendapat dari Bakke mengenai teori fusi diperluas dan disempurnakan
oleh
Argyris
(1957),
bahwa
ada
suatu
ketidaksesuaian yang mendasar antara kebutuhan pegawai yang matang
dengan
persyaratan
formal
organisasi.Organisasi
mempunyai tujuan yang berlawan dengan tujuan pegawai perseorangan. 2.2.4.2.4
Teori Sistem Bagian-bagian penting organisasi sebagai sistem adalah individu dan kepribadian setiap orang dalam organisasi.Bagian-bagian inilah yang merupakan konfirgurasi yang disebut sistem organisasi.
41
Setiap
pembahasan
mengenai
sistem
menyangkut
interdependensi. Suatu perubahan pada suatu komponen membawa perubahan pada setiap komponen lainnya. Pemahaman atas konsep interdependensi ini merupakan bagian yang integral dari pendefinisian sistem dan teori sistem. 1. Nonsumativitas menunjukkan bahwa suatu sistem tidak sekedar jumlah dari bagian-bagiannya. Ketika komponen-komponen tersebut saling berhubungan satu sama lain dalam suatu interdependensi, sistem tersebut memperoleh suatu identitas yang terpisah dari masing-masing komponen. 2. Unsur-unsur struktur, fungsi, dan evaluasi. Struktur merujuk kepada hubungan antarkomponen suatu sistem. Hubungan atasan-bawahan, misalnya, dapat dibendakan berdasarkan status, suatu unsur struktur. 3. Keterbukaan. Organisasi adalah sistem sosial. Batas-batasnya dapat ditembus,
yang
memungkinkan
organisasi
berinteraksi
dengan
lingkungannya, sehingga memperoleh energy informasi. 4. Hierarki. Suatu sistem mungkin memiliki subsistem didalamnya bila sistem tersebut besar. Arus informasi yang melintasi batas-batas suatu sistem dapat mempengaruhi perilaku structural-fungsional sistem tersebut.
2.2.5 Pendekatan Manajemen Bila mempelajari literatur manajemen, maka akan ditemukan bahwa istilah manajemen mengandung tiga pengertian, yaitu pertama, Manajemen sebagai suatu proses, kedua, manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang
42
melakukan aktivitas manajemen, dan ketiga, manajemen sebagai suatu seni (art) dan sebagai suatu ilmu. Dalam Encylopedia of the Social Sciense dikatakan bahwa manajemen adalah suatu proses dengan mana pelaksanaan suatu tujuan tertentu diselenggarakan dan diawasi. Haiman mengatakan bahwa manajemen adalah fungsi untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan bersama. Manajemen sebagai seni berfungsi untuk mencapai tujuan yang nyata mendatangkan hasil atau manfaat, sedangkan manajemen sebagai ilmu berfungsi
menerangkan
fenomena-feomena
(gejala-gejala),
kejadian-
kejadian, keadaan-keadaan, jadi memberikan penjelasan-penjelasan.
2.2.5.1
Fungsi-Fungsi Manajemen Berbagai pendapat mengenai fungsi-fungsi manajemen akan tampak jelas dengan dikemukakannya pendapat beberapa penulis sebagai berikut:
A. Louis A. Allen
:
Leading,
Planing,
Organizing,
Controlling B. Prajudi Atmosudirdjo
: Planing, Organizing, Directing, atau
Actuating, Controlling C. John Robert Beishline, Ph. D : Perencanaan, Organisasi, Komando, Kontrol D. Henry Fayol Coordinating, Controlling
: Planing, Organizing, Comanding,
43
E. William Spriegel
: Planing, Organizing, Controlling
F. George R. Terry
:
Planning,
Organizing,
Actuating,
Descision
Making,
Controlling G. The Liang Gie
:
Planning,
Directing, Coordinating, Controlling, Improving. Pada Hakikatnya, dari semua pendapat penulis diatas, maka fungsifungsi manajemen sebagai berikut: 1. Planning 2. Organizing 3. Directing atau Commandng. 4. Leading 5. Coordinating 6. Controlling
1. Planning Penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan.
Pembatasan
yang
agak
kompleks,
merumuskan
perencanaan sebagai penetapan apa yang harus dicapai, bagaimana hal itu harus dicapai, siapa yang bertanggung jawab, dan penetapan mengapa hal itu harus dicapai. Dapat dirumuskan sebagai penetapan tujuan, policy, prosedur, dan program dari suatu organisasi. 2. Organizing Mengelompokkan kegiatan yang diperlukan, yakni penetapan susunan organisasi serta tugas dan fungsi-fungsi dari setiap unit yang ada
44
dalam organisasi, serta menetapkan kedudukan dan sifat hubungan antara masing-masing unit tersebut. 3. Directing atau Commandng Fungsi manajemen yang berhubungan dengan usaha memberi bimbingan, saran, perintah-perintah atau instruksi kepada bawahan dalam melaksanakan tugas masing-masing, agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan benar-benar tertuju pada tujuan yang telah ditetapkan semula. 4. Leading Pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang manajer yang menyebabkan orang lain bertindak. Pekerjaan leading, meliputi lima macam kegiatan, yakni: A. Mengambil keputusan B. Mengadakan komunikasi agar ada saling pengertian antara manajer dan bawahan C. Memberi semangat, inspirasi, dan dorongan kepada bawahan supaya mereka bertindak. D. Memilih orang-orang yang menjadi anggota kelompoknya, serta memperbaiki pengetahuan dan sikap-sikap bawahan agar mereka terampil dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 5. Coordinating Melakukan
berbagai
kegiatan
agar
tidak
terjadi
kekacauan,
percekcokan, kekosongan kegiatan, dengan jalan menghubungkan, menyatukan, dan menyelaraskan pekerjaan bawahan sehingga terdapat kerja sama yang terarah dalam usaha mencapai tujuan oraganisasi.
45
6. Controlling Pengawasan juga sering disebutkan pengendalian adalah salah satu fungsi manajemen yang berupa mengadakan penilaian, bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa yang dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan maksud tercapainya tujuan yang sudah digariskan semula. Dalam melaksanakan kegiatan controlling, atasan mengadakan pemeriksaan, mencocokan, serta mengusahakan agar kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan serta tujuan yang ingin dicapai.
46
2.3
KERANGKA BERPIKIR
Gambar 2.1 Kerangka BerPikir
PRODUSER
KOMUNIKASI ORGANISASI
PRA PRODUKSI
PRODUKSI
STREAMING
PENONTON
PASCA PRODUKSI